cara pengiriman sampel untuk kebutuhan laboratorium

9
Cara Pengiriman Sampel untuk Kebutuhan Laboratorium Dalam pengiriman spesimen baik dalm pot maupun wadah harus disertai data ataupun keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Terdapa 2 data yang wajib disertakan: 1. Data 1: Pot atau wadah dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot proses direct labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan tanggal pengambilan 2. Data 2: Formulir atau kertas ataupun buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir (minimal 3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen dan keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien. Spesimen tidak dapat diterima apabila: - Tidak dilengkapi dengan data yang sesuai. - Jumlah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kurang. - Cara pengambilan tidak sesuai dengan prosedur yang ada. 1. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Patologi Anatomi Berfungsi untuk memeriksa ada atau tidaknya imbas keganasan dari infeksi pada organ lain disekitar. a. Pemeriksaan Sputum Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru- paru, bronkus dan trakea. Individu yang sehat tidak memproduksi sputum. Klien perlu batuk untuk memdorong

Upload: almira

Post on 10-Apr-2016

1.548 views

Category:

Documents


196 download

DESCRIPTION

fyhjhuhuu

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

Cara Pengiriman Sampel untuk Kebutuhan Laboratorium

Dalam pengiriman spesimen baik dalm pot maupun wadah harus disertai data ataupun

keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Terdapa 2 data yang wajib

disertakan:

1. Data 1:

Pot atau wadah dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar pot proses direct

labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang

diminta dan tanggal pengambilan

2. Data 2:

Formulir atau kertas ataupun buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang

mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir (minimal 3 hari

harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen dan

keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.

Spesimen tidak dapat diterima apabila:

- Tidak dilengkapi dengan data yang sesuai.

- Jumlah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kurang.

- Cara pengambilan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

1. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Patologi Anatomi

Berfungsi untuk memeriksa ada atau tidaknya imbas keganasan dari infeksi pada organ

lain disekitar.

a. Pemeriksaan Sputum

Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.

Individu yang sehat tidak memproduksi sputum. Klien perlu batuk untuk memdorong

sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah

penampung.

Cara pengiriman sputum:

1. Objek gelas sputum yang telah difiksasi cukup disimpan dalam amplop (transpor

< 1 jam).

2. Alternatif lain: pengiriman dengan media transport Screw Cap Medium.

b. Pemeriksaan Histopatologis

1. Biopsi merupakan potongan jaringan yang didapat dari penderita serta diperoleh

dari eksisi, endoskopi, sistokopi dan hasil operasi. Biopsi dilakukan dengan

mengambil organ kemudian di fiksasi dengan formalin 10% atau alkohol 70%.

Page 2: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

Terdapat beberapa cara, yakni:

a. Fiksasi basah, yaitu sediaan atau jaringan segar di celupkan dalam fiksasi

selama 30-40 menit, dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi beserta

botol perendamnya. Bahan fiksasi adalah alkohol yang mudah didapat.

b. Fiksasi pelapis, yaitu campuran dari alkohol basa yang mampu

mengfiksasi sel dan bahan seperti lilin dengan membentuk lapisan

pelindung yang tipis di atas sel. Dengan menggunakan aerosol yang di

semprotan pada sediaan. Liquid basa di teteskan di atas sediaan dengan

segera.

2. Sitologi

Merupakan pemeriksaan dengan mencari dan menilai perubahan pada tiap struktur

sel yang ditemukan.

Dalam Ginekologi:

- Diambil apusan dari dinding lateral vagina 1/3 bagian dalam,

endometrium dan servix.

- Pada pap smear (dari daerah fornix posterior atau squamus-

columnar junction dengan alkohol dan pewarnaan papnicolau)

akan ditemukan macam-macam sel dari berbagai jenis jaringan

dalm saluran genitalia betina.

2. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Patologi Klinik

Berfungsi untuk memeriksa komponen-komponen dalam spesimen, misalnya darah

lengkap, urin, feses, sputum dan sperma.

a. Pemeriksaan Darah

Cara pengiriman:

1. Spesimen darah harus diperiksa dalam waktu < 1 jam setelah di ambil.

2. Bila tidak memungkinkan gunakan ice pack.

3. Pemeriksaan darah lengkap dapat menggunakan EDTA dan sebaiknya segera

lakukan pemeriksaan karena eritrosit dapat membengkak dan trombosit dapat

mengalami disintegrasi bila pemeriksaan terlalu lama ditunda.

4. Dalam pemeriksaan AGDA, spuit harus dilumuti heparin yaitu dengan cara jarum

dibengkokkan dan ditanam ke lilin untuk mencegah hilangnya oksigen atau CO2

dari sampel. Disimpan dalam termos es, dalam jangka waktu 10 menit harus

dibawa ke laboratorium. Sebab dapat terjadi perubahan tekanan gas.

Page 3: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

5. Dalam pemeriksaan hemorragic, tampung dalam kaca silikon atau plastik.

b. Pemeriksaan Feses

Cara pengiriman feses:

1. Transport < 2 jam pada suhu ruang.

2. Bila tidak memungkinkan, diberi pengawet.

c. Pemeriksaan Urin

Cara pengiriman:

1. Di periksa dalam waktu < 2 jam.

2. Jika lokasi laboratorium cukup jauh butuh media transpor di beri es sebagai

pengawet sementara (cool box).

3. Di tempatkan pada tempat kering. Pada pasien muda dapat menggunakan plastik

tertutup.

3. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Bakteriologi

Fungsinya adalah untuk memeriksa adanya bakteri.

a. Pemeriksaan Spesimen Sputum

Cara pengiriman:

1. Segera kirim ke laboratorium

2. Jika lebih dari 2 jam bisa ditaruh dalam lemari es.

3. Media transport yang digunakan:

- Amies medium: kegunaan adalah untuk menyimpan kuman anaerob

atau anaerob fakultatif. Dan bagus untuk kuman anaerob fakultatif.

- Stuart’s medium: kegunaan untuk kuman anaerob atau anaerob

fakultatif. Bagus untuk swab.

b. Pemeriksaan Spesimen Darah

Tujuan: mendapatkan spesimen darah vena tanpa anti koagulan yang memenuhi

persyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi.

Cara pengiriman:

1. Pengiriman < 2 jam pada suhu ruang.

2. Biarkan pada suhu ruang (35˚).

3. Bila tidak memungkinkan, teruskan dengan media transport.

d. Pemeriksaan Feses

Cara pengiriman:

Page 4: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

1. Taruh ditempat steril, jangan dicampur dengan urin.

2. Spesimen minimal 5 gram atau 5 mililiter.

3. Tancapkan dimedia transport (medium Stuart).

4. Jika tidak segera diperiksa, tampung suhu es (4˚).

5. Segera dikirim periksa langsung atau media transport jika lebih dari 2-3 jam.

e. Usap Rektum (Rectal Swab)

Cara pengiriman:

1. Untuk Gonococcus yaitu < 30 menit harus sampai di laboratorium dan jangan

disimpan dengan es.

2. Untuk kultur rutin (non Gonococcus) yaitu dapat menggunakan media transport.

dan apabila lama dapat disimpan dengan suhu dingin.

Dengan catatan spesimen pilihan diare adalah tinja cair.

4. Pengiriman Sampel untuk Pemeriksaan Virologi

Fungsi untuk memeriksa adanya virus.

a. Pemeriksaan Darah

Cara pengiriman:

1. Di sentrifugasi untuk mendapatkan serum

2. Dikirim dalam suhu dingin yaitu 2-8˚C jika dalam beberapa jam (Cool box

dengan dry ice) dapat juga dengan nitrogen liquid tank -20 ˚C.

b. Pemeriksaan Feses

Pada kasus penyakit Polio. Cara pengiriman:

1. Feses sebanyak 8 gram di masukkan dalam pot yang bersih, transparan dan kering.

2. Di tutup dan dikirim ke Laboratorium Rujukan Nasional Polio di dalam cool box

pada suhu 2-8˚C. jika di simpan juga pada suhu yang sama.

3. Tidak boleh lebih dari 3 hari.

c. Pemeriksaan Urin

Cara pengiriman:

1. Spesimen sebanyak 50 ml ditampung pada wadah steril, kering dan bersih.

2. Dikirim <2 jam.

d. Cairan Serebrospinal

Cara pengiriman:

1. CSF diambil secara aseptik.

2. Dikirim dalam keadaan beku dengan dry ice.

Page 5: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

3. Sedang untuk antibodi (JE-IgM antibodi) dapat dengan cool box.

4. Harus disimpan dalam refrigerator atau freezer.

5. Atau spesimen dapat di inokulasi ke dalamTrans-Isolate Medium (TIM) sebagai

media transport dan pertumbuhan.

e. Spesimen dari Luka, Jaringan, Abses, Aspirat dan Drainage

Cara pengiriman:

1. Swab lesi dimasukkan pada wadah berisi Virus Transport Medium (VTM) steril.

2. Dikirim dalam cool box.

f. Spesimen Saluran Pernapasan

Cara pengiriman:

1. Swab dari nasopharing atau pharing di masukkan dalam VTM steril.

2. Dikirim dalam cool box.

Page 6: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium

Daftar Pustaka

British Veterinary Association, Handbook on Animal Diseases in the Tropics, vet, Assoc.

London, 1976.

Gandasubrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

http://www.scribd.com/doc/9428282/Cara-pengambilan-penyimpanan-dan-pengiriman-

spesimen-klinik. Di akses pada tanggal 11 Januari 2014. Jam 10.00 wib.

Musram, Wilmar. 2000. Penuntun Praktikum Biokimia. Jakarta: Widya Medika.

Page 7: Cara Pengiriman Sampel Untuk Kebutuhan Laboratorium