cara pemeriksaan neurologi klerkship [compatibility mode]

50
10/27/20 08 1 CARA MELAKUKAN ANAMNESIS . ANAMNESIS yang baik membawa kita menempuh setengah jalan kearah diagnosis yang tepat . Biasanya pengambilan anamnesis mengikuti 2 pola umum yaitu: -Pasien dibiarkan secara bebas mengemukakan semua keluhan serta kelainan yang dideritanya. -Pemeriksa ( dokter ) membimbing pasien mengemukakan keluhannya atau kelainannya dengan jalan mengajukan pertanyaan tertuju. CA R A PE M E R I K S AA N N E U R O L O G I Tinjauan Mata Kuliah : Cara pemeriksaan Anamnesis. : Cara pemeriksaan Kesadaran. : Cara pemeriksaan Rangsang Meningeal. : Cara pemeriksaan Saraf Kranialis. : Cara pemeriksaan sistim Motorik. : Cara pemeriksaan sistim Sensorik. : Cara pemeriksaan Refleks.

Upload: rachmi-annisa

Post on 17-Aug-2015

227 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

neurologi

TRANSCRIPT

10/27/20081CARA MELAKUKAN ANAMNESIS .ANAMNESIS yang baik membawakita menempuh setengah jalan kearah diagnosis yang tepat .Biasanya pengambilan anamnesis mengikuti 2 pola umum yaitu:-asien dibiarkan se!ara bebas mengemukakan semua keluhan serta kelainan yang dideritanya.-emeriksa " dokter # membimbing pasien mengemukakan keluhannya atau kelainannya dengan jalan mengajukan pertanyaan tertuju.CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGITinjauan Mata Kuliah: Cara pemeriksaan Anamnesis.: Cara pemeriksaan Kesadaran.: Cara pemeriksaan Rangsang Meningeal.: Cara pemeriksaan Saraf Kranialis.: Cara pemeriksaan sistim Motorik.: Cara pemeriksaan sistim Sensorik.: Cara pemeriksaan Refleks.10/27/2008berobat ke dokter.sedang dideritanya.gejala atau kelainan?

mengiringin!a?2CARA MELAKUKAN ANAMNESIS$Terapi dan segala pemeriksaan !ang telah dilakukan sebelumn!a.$"iagnosa pen!akit pen!akit se#aktu di ra#at sebelumn!a.$$raian mengenai perjalanan pen!akit selama masa diantara pera#atan terakhir dan saat pasien di#a#an%arai ini.$&agaimana dengan nafsu makan' pola tidur' pekerjaan dan kehidupan sosial keluarga selama ini.$&agaimana efek psikologi terhadap pen!akitn!a !ang diderita n!a.CARA MELAKUKAN ANAMNESIS$( Keluhan utamanya ( !aitu keluhan !ang mendorong pasien datang$Kemudian ditelusuri tiap keluhan dengan men%ari (Riwayat enya!it yang$Mulai timbuln!a$Krononologi timbuln!a gejala gejala.$)erjalanan pen!akitn!a dimana perlu ditan!akan.%*okalisasi keluhan atau kelainan.%&agaimana sifat keluhan atau kelainan?%Seberapa kerasn!a keluhan atau seberapa besarn!a kelainan itu?%Kapan timbuln!a dan bagaimana perjalanan selanjutn!a.%&agaimana mula timbuln!a?%+aktor,faktor apakah !ang meringankan atau memperberat keluhan'%-ejala . gejala atau tanda . tanda patologik apakah !ang men!ertai10/27/2008&CARA PEMERIKSAAN KESA"ARAN .$ CARA PEMERIKSAAN K#AN$I$A$I% &GLASGO# COMA SCALE '%M/M&$KA MATA.%R/S)01S 2/R&A* 3 &4CARA 5.%R/S)01S M0T0R4K 3 -/RAKA1 5.CARA PEMERIKSAAN KESA"ARAN .$PEMERIKSAAN KESA"ARAN dapat din!atakan se%ara k#antitatif maupun k#alitatif. Cara k#antitatif dengan menggunakan -lasgo# Coma S%ale dipandang lebih baik karena beberapa hal.%"apat diper%a!a.%Sangat teliti dan dapat membedakan kelainann!a hingga tidak terdapat ban!ak perbedaan antara dua penilai 3 ob!ektif 5.%"engan sedikit latihan dapat juga digunakan oleh pera#at sehingga obser6asi mereka lebih %ermat.10/27/2008')/14*A4A1 -*ASS-07 C0MA SCA*/ 3-CS5TAMPAKAN SKALANILAIEYE OPENINGSPONTAN4DIPANGGIL3RANGSANG NYERI 2TIDAK ADA RESPONSE 1 (DIAM)10/27/2008()/14*A4A1 -*ASS-07 C0MA SCA*/ 3-CS5MOTOR SESUAI PERINTAH6RESPONSELOKALISASI NYERI5REAKSI PADA NYERI 4FLEKSI (DEKORTIKASI)3EKSTENSI2 (DESEREBRASI)TIDAK ADA RESPONSE 1 (DIAM))/14*A4A1 -*ASS-07 C0MA SCA*/ 3-CS5TAMPAKAN SKALANILAIVERBAL ORIENTASI BAIK 5RESPONSEJAWABAN KACAU4KATA-KATA TIDAK3PATUT (INAPPROPRIATE)BUNYI TAK BERARTI 2INCOMPREHENSIBLETIDAK BERSUARA 110/27/2008)10/27/2008dirangsang . Somnolendisebut juga sebagai: letargi. Tingkat kesadaran ini6erbal dan menangkis rangsang n!eri. dengan rangsangsuruhan !ang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. "engan rangsangkonsisten dan samar. Tidak dapat diperoleh ja#aban 6erbal dari pasien..-erakrangsang 6erbal. Refleks 3 kornea' pupil dsb5 masih baik. -erakan terutamadibangunkan.ja#aban sama sekali terhadap rangsang n!eri !ang bagaimanapun kuatn!a7$ CARA PEMERIKSAAN K#ALI$A$I%.$ Tingkat kesadaran dibagi menjadi beberapa !aitu:$ 1ormal: kompos mentis.$ Somnolen.$ Sopor$ Koma . ringan.$ Koma.$ SOMNOLEN: Keadaan mengantuk . Kesadaran dapat pulih penuh biladitandai oleh mudahn!a pasien dibangungkan' mampu memberi ja#aban$ SOPOR & S$UPOR ': Kantuk !ang dalam. )asien masih dapat dibangunkan$!ang kuat ' namun kesadarann!a segera menurun lagi. 4a masih dapatmengikutin!eripasientidakdapatdibangunkan sempurna.Reaksiterhadapperintahtidakmotorikuntuk menangkis rangsang n!eri masih baik.$ KOMA(RINGAN & SEMI ) KOMA ' . )ada keadaan ini tidak ada respons terhadaptimbul sebagai respons terhadap rangsang n!eri. )asien tidak dapat$ KOMA & "ALAM A$AU KOMPLI$'. Tidak ada gerakan spontan. Tidak adaCARA PEMERIKSAAN KESA"ARAN .$ PI$$S*URG+ *RAIN S$EM SCORE.$Cara ini dapat digunakan untuk menilai refleks brainstem pada pasien koma.$ *rainstem re,le-$8. Refleks bulu matapositif kedua sisi9$ negatif8$9. Refleks korneapositif kedua sisi9$ negatif8$:. "oll;s e!e mo6ementi%e #ater %aloriespositif kedua sisi 9$negatif8$. Refleks muntah atau batukpositif9$ negatif 8$4nterpretasi: 1ilai minimum : >$1ilai maksimum: 893 nilai skor makin tinggi makin baik 510/27/20088CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$KERNIG SIGN.)adapemeriksaanini'pasien!angsedang berbaringdifleksikanpahan!apada persendianpanggulsampaimembuat sudut ?@ derajat. Setelah itu tungkaiba#ah diekstensikan pada persendian lututsampai membentuk sudut lebih dari 8:= derajat terhadap paha. &ila teradapat tahanan dan rasa n!eri sebelum atau kurang dari sudut 8:= derajat ' maka dikatakan kernig sign positif.CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$. KAKU KU"UK.$ntuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan sbb: Tangan pemeriksa ditempatkan diba#ah kepala pasien !ang sedang berbaring' kemudian kepala ditekukan 3 fleksi5 dan diusahakan agar dagu men%apai dada. Selama penekukan diperhatikan adan!a tahanan. &ila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat men%apai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat10/27/2008*CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$$anda Leher menurut *rud.ins!i)asien berbaring dalam sikap terlentang' dengan tangan !ang ditempatkan diba#ah kepala pasien !ang sedang berbaring ' tangan pemeriksa !ang satu lagi sebaikn!a ditempatkan didada pasien untuk men%egah diangkatn!a badan kemudian kepala pasien difleksikan sehingga dagu men!entuh dada..Test ini adalah positif bila gerakan fleksi kepala disusul dengan gerakan fleksi di sendi lutut dan panggul kedua tungkai se%ara reflektorik.CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$*RU"/INSKI SIGN.4ni meliputi : Tanda leher menurut &rudAinski' Tanda tungkai kontralateralmenurut &rudAinski' Tanda pipi menurut &rudAinski' Tanda simfisis pubis menurut &rudAinskidan istilah ini sering disalahpahamkan dengan Tanda &rudAinski 8 3 &rudAinski;s ne%k sign5' Tanda &rudAinski 9 3 &rudAinski;s %ontralateral leg sign5 dstn!a.10/27/200810CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$$anda ii menurut *rud.ins!i.)enekanan pada pipi kedua sisi tepat diba#ah os A!gomati%us akan disusul oleh gerakan Beksi se%ara reBektorik dikedua siku dengan gerakan reBektorik keatas sejenak dari kedua lengan.CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$$anda tung!ai !0ntra lateral menurut*rud.ins!i.)asien berbaring terlentang. Tungkai !ang akan dirangsang diBeksikan pada sendi lutut' kemudian tungkai atas diekstensikan pada sendi panggul. &ila timbul gerakan se%ara reBektorik berupa Beksi tungkai kontralateral pada sendi lutut dan panggul ini menandakan test ini postif.10/27/200811CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$ $anda Lasegue.$ntuk pemeriksaan ini dilakukan pada pasien !ang berbaring lalu kedua tungkai diluruskan 3 diekstensikan 5 ' kemudian satu tungkai diangkat lurus' dibengkokkan3 fleksi 5 persendian pangguln!a. Tungkai !ang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi 3 lurus 5 . )ada keadaan normal dapat di%apai sudut C@ derajat sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. &ila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum men%apai C@ derajat maka disebut tanda *asegue positif. 1amun pada pasien !ang sudah lanjut usian!a diambil patokan >@ derajat.CARA PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL .$$anda sim,isis u1is menurut *rud.ins!i.)enekanan pada simDsis pubis akan disusul oleh timbuln!a gerakan Beksi se%ara reBektorik pada kedua tungkai disendi lutut dan panggul.10/27/2008selain itu untu! mengetahui aa!ah gangguan terse1ut dise1a1!an 0leh1au(1auan tertentu yang tida! merangsang .$ia lu1ang hidung dieri!satangan. Se1elumnya eri!sa lu1ang hidung aa!ah ada sum1atan atau!0i2tem1a!au2sa1un2 3eru!.sesuai misalnya minya! !ayu utih ter4ium se1agai 1au 1awang g0reng.menyenang!an atau yang memua!an seerti 1a4in 2 esing ds12 ma!a0l,a!t0ri! merua!an suatu !enyataan2 hanya engenalan nya sa3a tida!erangsangan ma!a !esadaran a!an suatu 3enis 1au ini adalah12CARA PEMERIKSAAN SARA% KRANIALIS.$SARA% O$AK I & NER5US OL%AK$ORIUS '.$An0smia adalah hilangnya daya enghiduan.$+i0smia adalah 1ila daya ini !urang ta3am$+ier0smia adalah daya enghiduan yang terlalu e!a.$Par0smia adalah gangguan enghiduan 1ilamana ter4ium 1au yang tida!$6i!a ar0smia di4iri!an 0leh m0dalitas 0l,a!t0ri! yang tida! diguna!an istilah lain yaitu !a!0smia.$*ai! dalam hal ar0smia mauun !a!0smia adanya erangsangansesuai2 tetai 1ila ter4ium suatu m0dalitas 0l,a!t0ri! tana adanya halusinasi2 yaitu halusinasi 0l,a!t0ri!.CARA PEMERIKSAAN SARA% KRANIALIS.$SARA% O$AK I & NER5US OL%AK$ORIUS '.$$u3uan emeri!saan 7 untu! mendete!si adanya gangguan menghidu2 gangguan sara, atau enya!it hidung l0!al.$Cara emeri!saan.Salah satu hidung asien ditutu2 dan asien diminta untu! men4iumsatu ersatu dengan 3alan menutu lu1ang hidung yang lainnya dengan !elainan setemat2 misalnya ingus atau 0li.C0nt0h 1ahan yang se1ai!nya dia!ai adalah 7 teh210/27/2008englihatandise1a1!an 0leh !elainan 0!uler l0!al atau 0leh !elainan sara,.1enda yang leta!nya 3auh misal 3am didinding2 mem1a4a huru, di 1u!u atau !0ran.huru, huru, sehingga tia huru, dilihat ada 3ara! tertentu2 !artu snellen ialah huru, huru,aling !e4il yang 0leh mata n0rmal daat di1a4a dari 3ara! 8 meter.1&CARA PEMERIKSAAN SARA% KRANIALIS.$ SARA% O$AK II & NER5US OP$IKUS '.$ $u3uan emeri!saan 7Untu! mengu!ur !eta3aman englihatan & 9isus' dan menentu!an aa!ah !elainan adaUntu! memela3ari laang andang.$ Cara emeri!saan.:. emeri!saan englihatan & 9isus 'Keta3aman englihatan dieri!sa dengan 7$ mem1anding!an !eta3aman englihatan emeri!sa dengan 3alan asien disuruh melihat$ mela!u!an emeri!saan dengan mengguna!an !artu Snellen. Pasien diminta untu! melihat yang disusun ma!in !e1awah ma!in !e4il 2 1arisan aling 1awah memunyai huru, huru,10/27/200840nt0h 9isus ; asien hanya daat melihat ergera!an 3ari ada 3ara! 5/fferenst : idemRefleks periosto ulnaris :Stimulus : ketukan pada periosteum pro%esus st!loigeus ulnea'Respons : pronasi tangan akibat kontraksi m. pronatorAfferent: n. ulnaris 3 C &,T8 5 /fferent : idem10/27/2008distalfemoris selama stimulus berlangsung.posisi tungkai fleksi di sendi lutut.stimulus berlangsung.'7ReBeks patologis, &abinskiStimulus : penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior.Respons: ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan3fanning5 jari . jari kaki., Chaddo%kStimulus : penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral' sekitar malleolus lateralis dari posterior ke anterior.Respons: seperti babinskiRefleks fisiologis 3 tendonperiosteum 5, Klonus lutut:Stimulus: pegang dan dorong os patella ke arahRespons: kontraksi reflektorik m. Nuadri%eps, Klonus kaki :Stimulus: dorsofleksikan kaki se%ara maksimal'Respons: kontraksi reflektorik otot betis selama10/27/2008'8Refleks patologis( S4ha,,erStimulus7 memen4et tend0n a4hilles se4ara !erasRes0ns 7 seerti 1a1ins!i( G0ndaStimulus7 ene!u!an & lanta ,le!si' ma!simal 3ari !a!i !eematRes0ns 7 seerti 1a1ins!i( Strans!yStimulus7 ene!u!an& lateral ' ma!simal 3ari !a!i !elimaRes0ns 7 seerti 1a1ins!i( R0ss0lim0Stimulus7 engetu!an ada telaa! !a!iRes0ns 7 ,le!si3ari ) 3ari !a!i ada sendi interhalangealnyaReBeks patologis, 0ppenheimStimulus : pengurutan %rista anterior tibiae dari proksimal ke distalRespons : seperti babinski, -ordonStimulus : penekanan betis se%ara kerasRespons : seperti babinski10/27/2008lengan dilurus!an dengan 1agian 9entral menghada !eatas'*ReBeks patologis, $r0mnerStimulus7 40le!an ada u3ung 3ari tengah asienRes0ns7 seerti +0Mman( LeriStimulus7 Fe!si ma!simal tangan ada ergelangan tangan si!ares0ns 7 tida! ter3adi Fe!si di sendi si!u( MayerStimulus7 Fe!si ma!simal 3ari tengah asien !earah telaa! tangan.Res0ns7 tida! ter3adi 00sisi i1u 3ari.ReBeks patologis, Mendel , &e%htere#Stimulus : pengetukan dorsum pedis pada daerah os %uboideumRespons:seperti rossolimo, IoffmanStimulus:goresanpadakukujari tengah pasien Respons:ibujari'telunjukdanjari. jari lainn!a berefleksi10/27/20080lah menyusuhidung &menyusu'(0ReBeks )rimitif, -raps refleksStimulus : penekananpenempatan jari si pemeriksa pada telapak tangan pasien. Respons: tangan pasien mengepal, )almo . mental refleksStimulus : goresan ujung pena terhadap kulit telapak tangan bagian Thenar.Respons: kontraksi otot mentalis dan orbi%ularis oris ipsilateral.Refleks )rimitif( Su4!ing reFe!sStimulus7 sentuhan ada 1i1irRes0ns7 gera!an 1i1ir2 lidah dan rahang 1awah se0lah )( Sn0ut reFe!sStimulus 7 !etu!an ada 1i1ir atasRes0ns 7 !0ntra!si 0t0t ) 0t0tdise!itar 1i1ir = di1awah