cara membuat rpp

29
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara professional. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau scenario dalam pembelajaran. Dalam pengembangan RPP, guru diberikan kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif, dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakekat, fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaan dalam pembelajaran. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. B. RUMUSAN MASALAH

Upload: gojali-zulfikar

Post on 23-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahan ajar

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Membuat Rpp

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara

professional. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah

menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan

pedoman atau scenario dalam pembelajaran. Dalam pengembangan RPP, guru diberikan

kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah

dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif,

dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakekat,

fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaan dalam

pembelajaran.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,

1. Apa hakikat dari perencanaan?

2. Apa fungsi RPP?

3. Bagaimana prinsip pengembangan RPP?

4. Bagaimana cara pengembangan RPP?

5. Bagaimana kinerja guru dalam pembuatan RPP?

Page 2: Cara Membuat Rpp

6. Bagaimana format RPP berbasis KTSP?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah,

1. Agar pembaca mengetahui hakikat perencanaan,

2. Agar pembaca mengetahui fungsi RPP,

3. Agar pembaca memahami prinsip pengembangan RPP,

4. Agar pembaca memahami cara pengembangan RPP,

5. Agar pembaca memahami kinerja guru dalam pembuatan RPP,

6. Agar pembaca mengetahu format RPP berbasis KTSP.

BAB II

PEMBAHASAN

CARA MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara

professional. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP berbasis KTSP adalah

menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan

pedoman atau scenario dalam pembelajaran. Dalam pengembangan RPP, guru diberikan

kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah

dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif,

dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakekat,

Page 3: Cara Membuat Rpp

fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaan dalam

pembelajaran.

A. HAKIKAT PERENCANAAN

Rencana pelaksaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek

untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkam untuk mengkoordinasikan komponen-

pembelajaran yakni, kompetensi dasar, materi dasar, indicator hasil belajar, dan penilaian.

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi dasar berfungsi

memberi makna terhadap kompetensi dasar, indicator hasil belajar berfungsi menunjukkan

keberhasilan pembentukkan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur

pembentukkan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi

dasar belum terbentuk atau belum tercapai.

Rencana Pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan bermuara pada pelaksanaan

pembelajaran, sedikitnya mencakup tiga kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan

kompetensi dasar, dan penyusunan program.

1. Identifikasi Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kesejangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi

yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada

tahap ini, eloknya guru melibatkan peserta didik untuk mengenali, menyatakan, dan

merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang

mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar.

Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi

peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan oleh mereka sebagai bagian dari

kehidupannya dan mereka merasa memilikinya. Hal ini dapat dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut,

Page 4: Cara Membuat Rpp

a) Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa

kompetensi tertentu yang ingin mereka miliki dan diperoleh melalui

kegiatan pembelajaran.

b) Peserta didik didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan

sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar.

c) Peserta didik dibantu mengenal dan menyatakan kemungkinan adanya

hambatan dalam upaya memenuhi kebutuhan belajarnya, baik yang akan

datang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).

Ketiga hal tersebut dapat dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok.

Secara perorangan peserta didik mengekspresikan pendapat masing-masing secara

langsung dan guru membantu mereka dalam menyusun kebutuhan belajar beserta

hambatan-hambatannya. Secara kelompok peserta didik mendiskusikan kebutuhan

belajar sehingga menjadi kesepakatan berkelompok.

2. Identifikasi Kompetensi

Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik, dan

merupakan komponen utama yang dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki

peran penting dan menetukan arah pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan

member petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan

metode dan media pembelajaran, serta memberi petunjuk terhadap penilaian. Oleh

karena itu, setiap kompetensi harus merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak. Uraian di atas mengisyaratkan bahwa pembentukan kompetensi melibatkan

intelegensi quotion (IQ), emosional intelegensi (EI), creativity inteligensi (CI), yang

secara keseluruhan harus tertuju pada pembentukkan spiritual intelegensi (SI).

Dengan demikian terdapat hubungan antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik

di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja, dan untuk hidup

bermasyarkat. Untuk itu, pengembangan KTSP yang efektif menuntut kerja sama

yang baik antara sekolah/ satuan pendidikan dengan masyarakat dan dunia usaha,

Page 5: Cara Membuat Rpp

terutama dalam mengindentifikasi dan menganalisis kompetensi yang perlu dan

dimiliki oleh peserta didik.

Kompetensi yang harus dipelajari dan dimiliki peserta didik perlu dinyatakan

sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar yang mengacu pada

pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-

tingkat penguasaan yang akan sebagai criteria pencapaian secara eksplisit,

dikembangankan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, dan memiliki

konstribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari. Penilaian

pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif, berdasarkan kinerja peserta

didik, dengan bukti penguasaan mereka terhadap suatu kompetensi sebagai hasil

belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan

kompetensi, penilaian tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan yang bersifat

subyektif.

3. Penyusunan Program Pembelajaran

Penyusunan program memberikan arah kepada suatu program dan

membedakannya dengan tujuan lain. Berdasarkan hal tersebut keputusan dibuat

dalam menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan dan untuk kelompok sasaran

mana, sehingga program itu menjadi pedoman yang konkrit dalam pengembangan

program selanjutnya.

Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan

pembelajaran, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencakup

komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen

program mencakup dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber

belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya. Dengan demikian rencana

pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu sistem, yang terdiri atas

komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi satu sama lain, dan

memuat langkah-langkah pelaksanaannya, untuk mencapai tujuan atau membentuk

kompetensi.

Page 6: Cara Membuat Rpp

B. FUNGSI RPP

Pengembangan RPP, harus diawali dengan pemahaman terhadap arti dan tujuannya, serta

menguasai secara teoritis dan praktis unsure-unsur yang terdapat di dalamnya. Kemampuan

membuat RPP merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan calon guru, serta sebagai

muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam

tentang objek belajar dan situasi belajar. Rencana Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu

perkiraan atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik oleh guru

maupun peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan pembentukkan kompetensi. Dalam RPP

harus jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harus dimiliki, apa

yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa

peserta didik telah menguasai atau memiliki kompetensui tertentu. Aspek-aspek tersebut

merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap RPP sebagai pedoman guru

dalam melaksanakan pembelajaran, dan membentuk kompetensi peserta didik.

Sedikitnya tersebut dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua fungsi tersebut adalah fungsi

perencanaan dan fungsi pelaksanaan.

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan

pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan

melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan, baik persiapan tertulis

maupun tidak tertulis. Komponen-komponen yang harus dipahami guru dalam

pengembangan KTSP antara lain, kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar,

indicator hasil belajar, penilaian, dan prosedur pembelajaran.

2. Fungsi Pelaksanaan

Dalam pengembangan KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun

secara sistematik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa

kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang actual. Dengan demikian,

Page 7: Cara Membuat Rpp

rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan proses

pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, materi standar

yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus disesuaikan

dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis, serta

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan, sekolah, dan daerah. Oleh

karena itu, kegiatan pembelajaran harus terorganisasi melalui serangkaian kegiatan

tertentu, dengan strategi yang tepat dan mumpuni.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN RPP

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perhatian dan

karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini,

harus diperhatikan agar guru jangan berperan sebagai transformator, tetapi harus berperan

sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar, serta mendorong peserta

didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang

sesuai, serta menunjang standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk kepentingan tersebut,

terdapat pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam menyukseskan implementasi

KTSP, sebagai berikut.

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus

jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi

peserta didik.

3. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan

diwujudkan.

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan

menyeluruh, serta jelas pencapaianya.

Page 8: Cara Membuat Rpp

5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama

apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim atau dilaksanakan di luar kelas,

agar tidak menganggu jam-jam pelajaran yang lain.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pembagian tugas guru, penyusunan kalender pendidikan

dan jadwal pembelajaran, serta pembagian waktu yang digunakan secara proprosional, penetapan

penilaian, penetapan norma kenaikan kelas dan kelulusan, pencatatan kemajuan belajar,

pembelajaran remedial, program percepatan (akselerasi), peningkatan kualitas pembelajaran, dan

pengisian waktu jam kosong.

Dalam kaitannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, terdapat beberapa hal penting

yang perlu diperhatikan. Pertama, persiapan merupakan suatu proses yang diarahkan pada

tindakan mendatang mendatang, misalnya untuk pembentukan kompetensi, dan mungkin akan

melibatkan orang lain, seperti pengawas, dan komite sekolah, bahkan orang tua peserta didik.

Kedua, persiapan diarahkan pada tindakan di masa mendatang, yang dihadapkan kepada

berbagai masalah, tantangan dan hambatan yang tidak jelas, dan tidak pasti. Sementara itu,

pengetahuan masa depan sangat terbatas, sehingga mempersulit prediksi, khususnya

memperkirakan kegiatan dalam kelas, apalagi dalam era globalisasi sekarang ini. Ketiga, rencana

pelaksanaan pembelajaran sebagai bentuk kegiatan perencanaan erat hubungannya dengan

bagaimana sesuatu dapat dikerjakan, oleh karena itu RPP yang baik adalah yang dapat

dilaksanakan secara optimal dalam pembelajaran dan pembentukkan kompetensi.

Guru professional harus mampu mengembangkan RPP yang baik, logis, dan sistematis;

karena di samping untuk melaksanakan pembelajaran, RPP mengemban “professional

accountability”, sehingga guru dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan guru memiliki makna yang cukup

mendalam bukan hanya kegiatan rutinitas untuk memenuhi kelengkapan administrative tetapu

merupakan cermin dari pandangan, sikap, dan keyakinan professional guru mengenai apa yang

terbaik untuk peserta didiknya. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki RPP yang matang

sebelum melaksanakan pembelajaran, baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis.

Page 9: Cara Membuat Rpp

Cynthia (1993: 113), mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase

perkembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, ketika kompetensi dan metodologi telah

diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta

mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin akan timbul dalam

pembelajaran. Sebaliknya, tanpa rencana pelaksanaan pembelajaran, sesorang guru akan

mengalami hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

Dengan RPP yang optimal, guru dapat mengorganisasikan kompetensi dasar yang akan

dicapai dalam pembelajaran secara lebih terarah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan

hal penting yang harus dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi pada diri

peserta didik. Dalam hal ini, guru harus mengembangkan perencanaan dalam bidangnya untuk

jangka waktu satu tahun atau satu semester, beberapa minggu atau beberapa jam saja.

Rencana pelaksanaan pembelajaran berisi garis besar apa yang akan dikerjakan oleh guru

dan peserta didik selama proses pembelajaran, baik untuk satu kali pertemuan maupun meliputi

beberapa kali pertemuan. Guru yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan

perencanaan yang lebih rinci dibandingkan dengan guru yang sudah berpengalaman.

Identifikasi kompetensi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam

pengembangan RPP, karena beberapa materi standar mungkin memiliki lebih dari satu

kompetensi dasar. Di samping itu, perlu ditetapkan pula focus kompetensi yang diharapkan dari

peserta didik sebagai hasil akhir pembelajaran. Kompetensi ini juga akan menjadi pedoman bagi

guru dalam menentukan materi standar yang akan digunakan dan pendekatan pembelajaran yang

tepat untuk membentuk kompetensi peserta didik.

D. CARA PENGEMBANGAN RPP

Cara pengembangan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut.

1. Mengisi kolom identitas

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhka untuk pertemuan yang telah ditetapkan

Page 10: Cara Membuat Rpp

3. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indicator yang akan

digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi

dasar, serta indicator yang telah ditetapkan

5. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat

dalam silabus. Materis standar merupakan uraian dari materi pokok/pemeblajaran.

6. Menetukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang akan terdiri dari kegiatan awal, inti,

dan akhir.

8. Menentukan sumber belajar yang digunakan

9. Menyusun criteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran.

E. KINERJA GURU DALAM PENGEMBANGAN RPP

Proses pembelajaran dimulai dengan fase persiapan untuk mengembangkan kompetensi

dasar, indicator hasil belajar, dan materi standar sedemikian rupa. Ornstein (1990: 465)

merekomendasikan bahwa untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang efektif harus

berdasarkan pengetahuan terhadap; tujuan umum sekolah, tujuan mata pelajaran, kemampuan,

sikap, kebutuhan, dan minat peserta didik, isi kurikulum dan unit-unit pelajaran, serta teknik-

teknik pembelajaran jangka pendek.

Perencanaan merupakan suatu bentuk dari pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru menurut Ornstein (1990: 465-

466) keputusannya akan dipengaruhi oleh dua area yaitu, (1) pengetahuan guru terhadap bidang

studi yang ditekankan pada organisasi dn penyajian materi, pengetahuan akan pemahaman

peserta didik terhadap materi dan pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan materi tersebut,

dan (2) pengetahuan guru terhadap sistem tindakan yang ditekankan pada aktifitas guru seperti

mendiagnosis, mengelompokkan, mengatur dan mengevaluasi peserta didik.

Page 11: Cara Membuat Rpp

Guru merupakan pengembang kurikulum bagi kelas yang akan menerjemahkan,

menjabarkan, dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada peserta

didik. Dalam hal ini, tugas guru tidak hanya mentransfer pengetahuan akan tetapi lebih dari itu,

yaitu membelajarkan anak supaya dapat berfikir integral dan komprehensif, untuk membentuk

kompetensi dan mencapai makna tertinggi.

Langkah pertama yang ditempuh guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi yang ingin dicapai

setelah proses pembelajaran. Kompetensi yang ingin dikembangakan harus mengandung muatan

yang menjadi materi standar, yang dapat diidentifikasi berdasarkan keputusan peserta didik,

kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam mengidentifikasi kompetensi, yaitu, hendaknya mengandung unsure proses

dan produk, bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata, mengandung

pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai kompetensi tersebut, pembentukkan

kompetensi seringkali membutuhkan waktu relative lama, harus realistis dan dapat dimaknai

sebagai kegiatan atau pengalaman belajar tertentu, serta harus komprehensif, artinya berkaitan

dengan visi dan misi sekolah.

Langkah kedua adalah mengembangkan materi standar. Materi standar merupakan isi

kurikulum yang diberikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan pembentukkan

kompetensi. Secara umum, materi standar mencakup tiga komponen utama yaitu ilmu

pengetahuan, proses, dan nilai-nilai, yang dapat dirinci sesuai dengan kompetensi dasar, serta

visi dan misi sekolah.

Langkah ketiga dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran adalah menentukan

metode. Penentuan metode pembelajaran erat kaitannya dengan pemilihan strategi pembelajaran

yang paling efisien dan efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk

membentuk kompetensi dasar. Dalam hal ini, stretegi pembelajaran merupakan kegiatan guru

dalam melakukan proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dapat memberikan

kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan.

Page 12: Cara Membuat Rpp

Langkah terakhir dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah

merencanakan penilaian. Sejalan dengan KTSP yang berbasis kompetensi penilaian hendaknya

dilakukan berdasarkan apa yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran dan

pembentukan kompetensi. Oleh karena itu, penilaian hendaknya dilakukan berbasis kelas dan

ujian dilakukan berbasis sekolah. Tyler (1986) mengatakan bahwa penilaian pembelajaran

dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya pembelajaran yang telah dilaksanakan yang

mencakup semua komponen pembelajaran baik proses maupun hasilnya.

Guru yang memiliki kinerja tinggi akan berusaha meningkatkan kompetensinya, baik

dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembelajaran, sehingga

diperoleh hasil kerja yang optimal. Sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan

kerja guru yaitu.

1. Dorongan Untuk Bekerja

Seseorang akan melakukan sesuatu atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan

dan merealisasikan keinginan yang menjadi cita-citanya. Maslow (1970) menyusun

suatu teori tentang kebutuhan manusia yang bersifat hierarkis dan dikelompokkan

menjadi lima tingkat yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri,

dan aktualisasi diri.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling rendah tingkatannya,

dan memerlukan pemenuhan yang paling mendesak. Kebutuhan rasa aman adalah

kebutuhan tingkat kedua. Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong

individu untuk memperoleh kententraman, kepastian, dan keteraturan dari keadaan

lingkungannya, misalnya kebutuhan akan pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan

atas tindakan kesewenang-wenangan.

Kebutuhan kasih sayang mendorong individu untuk mengadakan hubungan

afektif atau ikatan emosional dengan individu lain. Kebutuhan akan rasa harga diri

terdiri dari bagian yaitu penghargaan dari diri sendiri dan penghargaan dari orang

lain. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi dan akan

muncul apabila kebutuhan yang ada dibawahnya telah terpenuhi dengan baik.

Page 13: Cara Membuat Rpp

Dari uraian di atas, tampak bahwa kecendrungan dan intensitas perbuatan

seseorang dalam bekerja kemungkinan besar dipengaruhi oleh jenis kebutuhan yang

ada pada diri seseorang. Demikian halnya guru dalam mengembangkan rencana

pelaksanaan pembelajaran tentu dipengaruhi oleh keinginan-keinginan yang kuat

sesuai dengan peranannya, maka akan berusaha melakukan tugas-tugas yang

berkaitan dengam upaya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran secara

optimal.

2. Tanggung Jawab Terhadap Tugas

Setiap guru memiliki tanggungjawab terhadap sejumlah tugas harus dilakukan

sesuai dengan jabatannya. Motivasi kerja guru di sekolah akan ditentukan oleh besar

kecilnya tanggung jawab yang diembannya dalam melaksanakan tugas. Tanggung

jawab tersebut memberikan kebebasan bagi guru untuk memutuskan apa yang

dihadapinya dan bagaimana menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Tanggung jawab merupakan tuntutan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban,

sehingga guru yang bertanggungjawab akan berusaha melaksankan tugas dan

kewajiban dengan baik. Tanggung jawab guru dalam mengembangkan rencana

pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan budaya kerja dan budaya malu. Budaya

kerja berkaitan dengan upaya guru yang tidak segera puas atas hasil yang dicapainya.

Budaya malu menunjuk pada suatu kondisi ketika guru merasa malu apabila tidak

berprestasi.

Uraian di atas menunjukkan bahwa kadar motivasi guru dalam mengembangkan

rencana pelaksanaan pembelajaran dipengaruhi oleh beban tugas yang menjadi

tanggung jawabnya yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari.

3. Minat Terhadap Tugas

Tugas-tugas yang dikerjakan oleh guru mencerminkan kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan minat terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Nawawi (1989:

129) mengungkapkan bahwa minat dan kemampuan terhadap sesuatu pekerjaan

Page 14: Cara Membuat Rpp

berpengaruh terhadap moral kerja. Dalam hal ini, minat merupakan dorongan untuk

memilih suatu objek atau tidak memilih objek lain yang sejenis.

Dalam kaitannya terhadap minat guru terhadap pengembangan rencana

pelaksanaan pembelajaran, berarti dalam diri guru terdapat perasaan suka atau tidak

suka untuk mengembangkan atau tidak mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Minat seseorang terhadap sesuatu objek atau tugas tertentu dapat dipahami

dengan memperhatikan apa yang ditanyakan, apa yang dibicarakan, apa yang dibaca,

dan lain-lain. Oleh karena itu, minat guru terhadap tugas yang dibebankan kepadanya

dapat dilihat dari kerajinannya dalam bekerja, ketertarikannya untuk mendalami tugas

yang diberikan, dan gairahnya dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

4. Penghargaan Atas Tugas

Penghargaan atas keberhasilan yang dicapai guru dalam bekerja merupakan

salah satu motivasi yang memacu dan mendorongnya untuk bekerja dan berprestasi

lebih baik. Penghargaan dapat menumbuhkan rasa cinta, bangga, dan tanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang diberikan. Rasa cinta dan bangga memungkinkan

seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, disiplin, dan penuh

kesungguhan sehingga mencapai hasil yang optimal. Dalam kaitannya dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran, jika guru menghargai tugas tersebut, maka dalam

pengembangannya akan diwarnai oleh rasa cinta, bangga, dan tanggung jawab,

sehingga mereka dapat menganugerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai

hasil yang optimal.

5. Peluang Untuk Berkembang

Motivasi kerja yang tinggi antara lain ditandai oleh suatu kondisi ketika

seseorang memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,

serta mempunyai kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, motivasi kerja

Page 15: Cara Membuat Rpp

seseorang dapat dilihat dari kesempatan yang bersangkutan untuk mengembangkan

diri dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bekerja.

Perbaikkan kualitas kompetensi professional guru dan tenaga kependidikan

lainnya dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu pendidikan dalam jabatan dan

pendidikan prajabatan.

6. Perhatian dari Kepala Sekolah

Perhatian kepala sekolah terhadap guru sangat penting untuk meningkatkan

profesionalisme serta kinerja guru dan tenaga kependidikan. Kunjungan kelas dapat

digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah satu teknik untuk mengamati proses

pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode

pembelajaran, media yang digunakan, dan keterlibatan peserta didik dalam proses

pembelajaran, serta mengetahui bagaimana peserta didik dapat membentuk

kompetensi dalam dirinya. Berdasarkan hasil kunjungan kelas, kepala sekolah

bersama guru dapat mendiskusikan berbagai masalah yang ditemukan, mencari jalan

penyelesaian masalah, dan menyusun program-program untuk masa depan.

7. Hubungan Interpersonal Sesama Guru

Hubungan interpersonal sesama guru di sekolah dapat mempengaruhi kualitas

kinerja guru, karena memotivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan

lingkungan sosial di sekitarnya. Suasana kehidupan di sekolah harus dikondisikan

sedemikan rupa agar dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis

kompetensi yang optimal. Melalui kerja sama dan jalinan silaturahmi akan dapat

meningkatkan profesionalisme guru secara efektif.

8. MGMP dan KKG

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG)

merupakan dua organisasi atau wadah yang dapat meningkatkan profesionalisme dan

kinerja guru. Dalam MGMP dan KKG para guru bisa saling bertukar pikiran dan

Page 16: Cara Membuat Rpp

saling membantu menyelesaikan yang dihadapi, bahkan saling membantu

memecahkan masalah yang dihadapi, bahkan saling belajar dan membelajarkan.

Melalui MGMP diharapkan persoalan dapat diatasi termasuk bagaimana mensiasati

kompetensi yang diuraikan dalam kurikulum dan mencari alternative pembelajaran

yang tepat serta menemukan berbagai variaso metode dan media untuk meningkatkan

prestasi.

Melalui MGMP dan KKG diharapkan semua kesulitan dan permasalahan yang

dihadapi oleh guru dalam pembelajaran dapat diselesaikan dan diharapkan dapat

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah melalui peningkatan mutu pembelajaran.

9. Kelompok Diskusi Terbimbing

Untuk menunjang implementasi KTSP, khususnya dalam mengembangkan

kompetensi guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, perlu

dibentuk kelompok diskusi terbimbing, untuk mengatasi guru yang kurang semangat

dalam melakukan tugas-tugas pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi bisa melibatkan

kepala sekolah, atau orang lain yang dianggap ahli dalam memecahkan masalah yang

dihadapi oleh guru sehubungan dengan tugas utamanya membelajarkan dan

membentuk kompetensi peserta didik.

Diskusi terbimbing dapat membuahkan hasil yang memuaskan, dapat

meningkatkan motivasi dan semangat kerja guru, dengan demikian upaya ini perlu

dikembangkan dengan cara mencari model-model pembinaan yang efektif dan efisien

untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru.

10. Layanan Perpustakaan

Salah satu sarana peningkatan profesionalisme guru adalah tersedianya buku

sumber yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi

guru. Pengadaan buku pustaka perlu diarahkan untuk mendukung kegiatan

pembelajaran. Di samping itu, layanan perpustakaan dapat memperkaya bahan-bahan

yang diperlukan guru dalam meningkatkan profesionalismenya secara optimal.

Page 17: Cara Membuat Rpp

Pengadaan koleksi perpustakaan dapat dimulai dengan melakukan

identifikasibuku-buku yang diperlukan oleh guru dan peserta didik, serta mencatat

buku-buku yang tidak ada atau tidak mencukupi kebutuhan sekolah. Di samping itu,

perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelola perpustakaan,

misalnya memberikan kesempatan mengikuti pelatihan singkat bagi pengelola

perpustakaan.

F. FORMAT RPP BERBASIS KTSP

Format RPP KTSP sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode

pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Contoh Format

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : …………………………………………………………….

Satuan Pendidikan : …………………………………………………………….

Kelas/Semester : …………………………………………………………….

Pertemuan Ke : …………………………………………………………….

Alokasi Waktu : …………………………………………………………….

Kompetensi Dasar : …………………………………………………………….

1. ……………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………

Indikator :

1.1. ……………………………………………………………………………………

Page 18: Cara Membuat Rpp

1.2. ……………………………………………………………………………………

2.1. ……………………………………………………………………………………

2.2. ……………………………………………………………………………………

Tujuan Pembelajaran :

1. …………………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………………

Materi Standar :

1. ………………………………………………………………………………….

2. ……………………………………………………………………………………

Metode Pembelajaran :

1. ……………………………………………………………………………………

2. …………………………………………………………………………………….

Kegiatan Pembelajaran :

1. Kegiatan Awal (pembukaan):

a. ………………………………………………………………………………...

b. ………………………………………………………………………………...

2. Kegiatan Inti (pembentukan kompetensi):

a. ………………………………………………………………………………...

b. ………………………………………………………………………………...

Page 19: Cara Membuat Rpp

3. Kegiatan akhir (penutup):

a. ………………………………………………………………………………...

b. ………………………………………………………………………………...

Sumber Belajar:

1. ……………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………

Penilaian :

1. Tes tulis : ……………………………………………………………………

2. Kinerja (performansi): …………………………………………………………..

3. Produk : ……………………………………………………………………

4. Penugasan/Proyek : ……………………………………………………………..

5. Portopolio : …………………………………………………………………….

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rencana pelaksaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek

untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan

dalam kegiatan pembelajaran. Sedikitnya tersebut dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua fungsi

tersebut adalah fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan. Fungsi perencanaan RPP dalam

KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih

Page 20: Cara Membuat Rpp

siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Dalam pengembangan

KTSP, rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara sistematik dan sistematis, utuh

dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang

actual. Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan perhatian dan

karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian.

Sedikitnya terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kerja guru yaitu dorongan

untuk bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, penghargaan atas tugas,

peluang untuk berkembang, perhatian dari kepala sekolah, hubungan interpersonal sesama guru,

MGMP dan KKG, kelompok diskusi terbimbing, dan layanan perpustakaan.

B. SARAN

Adapun saran kami adalah agar guru ataupun calon guru mengetahui dasar-dasar dan

prinsip-prisip pengembangan RPP untuk meningkatkan efektifitas belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, Enco. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.