capaian keberhasilan badan perijinan & … · provinsi kalimantan timur tahun 2013 – 2016”...

46
CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016 BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # i

Upload: lamdung

Post on 06-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM

Hal # i

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM

Hal # i

KATA PENGANTAR

Keberhasilan merupakan tujuan dari pelaksanaan kerja yang selalu ingin dicapai

oleh setiap instansi Pemerintah, tidak terkecuali oleh Badan Perijinan & Penanaman Modal

Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur, sebagai salah satu penggerak kerja

Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilan pelaksanaan kerja sebuah instansi

kemudian dicapai dengan berbagai upaya yang ditunjang dengan berbagai faktor, serta

terukur dengan mencapai atau melampaui sasaran – sasaran yang telah ditentukan.

Capaian keberhasilan umumnya diukur setiap tahun yang dapat secara luas dan terbuka

diketahui oleh masyarakat.

Data “Capaian Keberhasilan Badan Perijinan & Penanaman Modal Daerah (BPPMD)

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2016” hadir sebagai pemenuhan akan kebutuhan

penyediaan informasi yang secara umum menggambarkan kinerja BPPMD Provinsi

Kalimantan Timur selama Tahun Anggaran 2013 – 2016 yang menghasilkan berbagai

keberhasilan atas kinerja dimaksud, faktor penunjang keberhasilan, serta bagaimana

keberhasilan dapat dicapai.

Data “Capaian Keberhasilan Badan Perijinan & Penanaman Modal Daerah (BPPMD)

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2016” ini diharapkan dapat selalu menjadi arah

bagi pelaksanaan kerja Badan Perijinan & Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi

Kalimantan Timur kedepannya.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Samarinda, Desember 2016

Badan Perijinan & Penanaman Modal Daerah

(BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur

Kepala,

H. Diddy Rusdiansyah A. D., SE, MM

Pembina Utama Muda

Nip. 19640627 199003 1 006

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM

Hal # ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

BAB I – PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Maksud dan Tujuan 2

C. Cakupan Waktu dan Jenjang Keberhasilan 3

BAB II – GAMBARAN UMUM KEORGANISASIAN 4

A. Dasar Hukum 4

B. Visi dan Misi 5

C. Tugas Pokok dan Fungsi 6

D. Dukungan Sumber Daya Aparatur (SDA) 6

E. Dukungan Fasilitas Fisik 8

F. Kewenangan Perijinan 9

BAB III – CAPAIAN KEBERHASILAN 15

A. Arahan Kebijakan 15

B. Capaian Keberhasilan 16

BAB IV – PENUTUP 34

A. Upaya Perbaikan yang Bekelanjutan 34

B. Tindaklanjut 34

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM

Hal # iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Registration Certificate

35

Lampiran 2

Certificate of Registration Quality Management System

36

Lampiran 3

Pilot Project Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

37

Lampiran 4

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Bebas Korupsi

38

Lampiran 5

A. Penilaian LAKIP BPPMD Tahun 2014 66,34 Tahun 2014

39

B. Penilaian LAKIP BPPMD 60,22 Tahun 2015 40

Lampiran 6

Realisasi Investasi PMA dan PMDN Prov. Kaltim 2013-2016

41

Lampiran 7

Regional Champion Award Tahun 2013

42

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak dikeluarkannya undang – undang yang mengatur tentang

pemerintahan di daerah menjadi penanda terbukanya kesempatan luas bagi

usaha pembangunan dan partisipasi masyarakat yang lebih besar didalam

pemerintahan. Sejak awal penerapan kebijakan tersebut, Pemerintah dan

masyarakat telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan

kreativitas hingga menghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa.

Antusiasme usaha pembangunan di daerah secara luas tersebut

akhirnya melahirkan sebuah “kompetisi besar” bagi masing – masing daerah

untuk secara maksimal dapat memberdayakan potensi dan sumber daya yang

dimiliki yang diterbarpesonakan agar dapat menciptakan suatu investasi yang

berguna bagi kemajuan dan pembangunan daerah.

Sejalan dengan hal diatas, Gubernur Kalimantan Timur menggelorakan

semangat tinggi dan menuangkannya dalam sebuah slogan: “Wujudkan

Kaltim Berkinerja Tinggi Untuk Indonesia Sejahtera” yang diapresiasi oleh

masing – masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan berpacu

melakukan kompetisi dalam rangka mencapai suatu keberhasilan kinerja.

Pencapaian keberhasilan atas sebuah kinerja yang dihasilkan oleh SKPD itu

sendiri sangat ditentukan oleh beberapa indikator, dimana indikator – indikator

tersebut harus saling menunjang hingga akhirnya berhasil mendapatkan target

yang diinginkan, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif; dan ini harus

diberdayakan secara maksimal agar dapat menggambarkan tingkat

pencapaian kinerja yang ingin disasar.

Tujuan penggunaan indikator dimaksud adalah agar para pengambil

keputusan dapat melakukan pemantauan, penilaian, penyesuaian dan

pengelolaan terhadap kinerja yang sedang dilakukan.

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 2

Tanpa didukung indikator

kinerja yang handal, maka

dirasa akan sulit untuk dapat

melakukan penilaian apakah

kinerja yang sudah dilakukan

tersebut dapat dikatakan

berhasil atau gagal. Apalagi

ditengah harapan masyarakat

yang proaktif menginginkan

agar Pemerintahan lebih

responsif dan cakap didalam

melakukan pelayanan.

Penilaian kinerja sendiri dilakukan agar pembuat kebijakan dapat lebih

meningkatkan perumusan kebijakan yang akan diambil sehingga keber-

hasilan – keberhasilan dapat lebih ditingkatkan secara maksimal. Pencapaian

keberhasilan dimaksud harus dilakukan secara bersinergi dan bersama-sama

antara pimpinan dan bawahan, serta pendukung lainnya dengan jalan

menampilkan inovasi maupun terobosan – terobosan yang dikelola dan

direncanakan secara matang dengan didukung oleh anggaran yang telah

disesuaikan dengan program dan kegiatan.

Beranjak dari latar belakang dimaksud diatas, maka dalam kesempatan

ini Badan Perijinan & Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi

Kalimantan Timur sedikit memberikan deskripsi keberhasilan yang telah

dicapai selama kurun waktu 2013 – 2016, yang bersifat monumental, dan

indikatornya merujuk pada dokumen resmi yang telah ditetapkan Pemerintah

Pusat maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

B. Maksud dan Tujuan

Deskripsi keberhasilan BPPMD ini dimaksudkan sebagai pemberian

informasi atas pencapaian beberapa keberhasilan yang monumental kepada

para pemangku kepentingan (stakeholders), terutama Pemerintah dan

masyarakat yang selama ini memanfaatkan layanan perijinan penanaman

Gbr 1 - Penerimaan Investment Award tahun 2016

oleh Wagub. Kaltim, dimana PTSP BPPMD

mendapatkan ranking ke-2 nasional tingkat Provinsi

se-Indonesia

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 3

modal maupun teknis sektoral yang diberikan BPPMD. Adapun tujuan yang

ingin dicapai adalah : Pertama, pencapaian keberhasilan merupakan wujud

dari pencapaian kinerja yang indikator sudah ditetapkan oleh Pemerintah

berdasarkan aturan/ketentuan berlaku, baik ditingkat Daerah maupun Pusat;

Kedua, pencapaian keberhasilan merupakan manifestasi dari upaya

terprogram dan konsisten dari pelbagai langkah perbaikan yang telah

dilakukan oleh BPPMD, dengan mengedepankan tugas dan fungsi yang

diamanatkan; dan Ketiga, pencapaian keberhasilan saat ini merupakan batu

loncatan untuk mencapai keberhasilan lainnya, guna mewujudkan pencapaian

visi dan misi BPPMD.

C. Cakupan Waktu dan Jenjang Keberhasilan

Diskripsi keberhasilan yang ditampilkan mencakup kurun waktu 2013 –

2016, dimana jenjangnya mencakup keberhasilan ditingkat Daerah maupun

nasional yang dibuktikan dengan perolehan sertifikasi (piagam). Namun

demikian, beberapa keberhasilan lainnya tidak dibuktikan dengan perolehan

sertifikasi, dimana pembuktiannya dapat dilakukan dari pencapaian indikator

yang dasar rujukannya sudah jelas.

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 4

BAB II

GAMBARAN UMUM KEORGANISASIAN

A. Dasar Hukum

1. Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 1973 tentang Pembentukan

Lembaga Badan Koordinasi Penanaman Modal;

2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 1973 tentang

Pembentukan Struktur Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal

Daerah;

3. Tim Pembantu Gubernur Urusan Penanaman Modal (TPGUPM), dengan

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kalimantan Timur

Nomor 35 Tahun 1974;

4. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1980 tentang Pembentukan Badan

Koordinasi Penanaman Modal Daerah;

5. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 139 Tahun 1981 tentang

Pembentukan Struktur Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal

Daerah (BKPMD), yang terakhir telah diubah dengan Surat Keputusan

Nomor 30 Tahun 1989;

6. Surat Keputusan Gubernur Nomor 317 Tahun 1989 tentang

Penyempurnaan Struktur Organisasi BKPMD;

7. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan di

Daerah;

8. Keputusan Presiden Nomor 122 Tahun 1999 tentang Penyempurnaan

Struktur Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah;

9. Surat Keputusan Gubernur Propinsi Kalimantan Timur Nomor 04 Tahun

2001 yang terakhir diubah dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 09

Tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2004

tentang pembentukan Badan Promosi dan Investasi Daerah (BPID)

sebagai pengganti BKPMD;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 5

11. Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur Nomor 09

Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Inspektorat,

Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah

Provinsi Kalimantan Timur;

12. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 46 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

Provinsi Kalimantan Timur, maka dibentuklah organisasi Badan Perijinan

dan Penanaman Modal (BPPMD) sebagai pengganti institusi BPID;

13. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Terpadu

Satu Pintu;

14. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 17 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

B. Visi dan Misi

Visi yang diemban BPPMD adalah menjadi institusi yang handal dan

profesional untuk menarik dan memfasilitasi investor menuju masyarakat

Kaltim sejahtera, dan untuk mewujudkan visi tersebut maka telah

diimplementasikan beberapa misi berikut ini :

Gbr 2 - Perolehan Investment Award 2 kali berturut – turut, tahun 2014 dan 2016

1) Meningkatkan perencanaan dan kebijakan penanaman modal;

2) Meningkatkan pengkajian dan pengembangan potensi daerah;

3) Meningkatkan promosi dan kerjasama penanaman modal;

4) Mengembangkan sistem pelayanan terpadu satu pintu perijinan

penanaman modal dan bidang perijinan lainnya; Misi BPPMD

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 6

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 46 Tahun

2008, tugas pokok BPPMD Provinsi Kalimantan Timur adalah “melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perijinan dan

penanaman modal” dan mempunyai fungsi :

D. Dukungan Sumber Daya Aparatur (SDA)

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana telah diutarakan

diatas maka keberadaan SDA dilingkungan BPPMD sangat mendukung upaya

pencapaian keberhasilan yang ada, baik dalam status mereka sebagai PNS

maupun Non PNS, dan sampai sampai saat ini jumlahnya ada sebanyak 74

5) Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal;

6) Meningkatkan pelayanan penanaman modal berbasis teknologi

informasi;

7) Meningkatkan kualitas aparatur dan pelaku usaha;

8) Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang.

Misi

BPPMD

1) Perumusan kebijakan bidang perijinan dan penanaman modal sesuai

dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

2) Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian

kebijakan dibidang perijinan dan penanaman modal;

3) Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian bidang

pengembangan penanaman modal;

4) Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian bidang

promosi dan kerjasama penanaman modal;

5) Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian bidang

pengendalian dan pengawasan penanaman modal;

6) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

7) Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

Fungsi

BPPMD

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 7

orang, dimana 44 orang diantaranya

berstatus PNS, sementara sisanya

adalah berstatus Non PNS (30 orang).

Khususnya untuk tenaga Non PNS

yang bertugas sebagai SATPAM dan

tenaga sopir berjumlah 8 orang;

selebihnya adalah Non PNS yang

ditempatkan dipelbagai Sub.

Bidang/Sub. Bagian di lingkungan

BPPMD sebagai tenaga teknis yang

menguasai implementasi IT dalam

rangka mengoperasionalkan sistem

aplikasi yang ditetapkan Pemerintah,

seperti SPIPISE dan SIPID (BKPM),

SIMPEDAL (Kementerian Dalam

Negeri) serta SIMDA Keuangan Daerah

dan TEPRA (Pemerintah Provinsi

Kaltim); maupun untuk keperluan

pengembangan IT internal, seperti

operator website BPPMD, Display

Room, serta pengolahan data dan

penyajian informasi.

Keberadaan tenaga Non PNS di lingkungan BPPMD sangat diperlukan

untuk melengkapi kekurangan tenaga PNS, karena adanya pelimpahan

kewenangan perijinan menjadikan beban kerja BPPMD khususnya PTSP

semakin besar, sehingga dalam upaya pengembangan SDA tidak dilakukan

pembedaan status kepegawaian, semua potensi SDA yang ada harus

dioptimalkan melalui program pengembangan SDM, seperti pelatihan dan

studi komparasi (benchmark).

Dari keseluruhan jumlah SDA seperti disebutkan diatas, maka apabila

dirinci lebih lanjut berdasarkan komposisi jenjang pendidikan-nya dapat dilihat

lebih lanjut pada Tabel 1, dimana SDA yang berpendidikan S1 dan S2

mencapai jumlah 52 orang atau 70,27 % dari seluruh SDA yang ada. Kondisi

Gbr 3 - Perolehan penghargaan dalam

rangka penilaian SKPD terbaik di

lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 8

ini cukup ideal dalam mendukung pencapaian kinerja organisasi. Sedangkan

dilihat dari komposisi golongan kepangkatan-nya seperti tersaji pada Tabel 1,

diketahui bahwa golongan III cukup mendominasi, hal ini sejalan dengan

tingkat pendidikan yang dimiliki SDA BPPMD.

Tabel 1 Jumlah PNS dan Non PNS di Lingkungan BPPMD Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Golongan Kepangkatan Tahun 2016

Tingkat Pendidikan

PNS (org)

Non PNS (org)

Jlh (org)

Golongan Kepang-

Katan

Ruang (org) Jlh

(org)

A B C D E

S2 12 2 14 1. PNS

S1 23 16 39 Gol. IV 3 3 1 -- -- 7

Diploma 1 1 2 Gol. III 5 6 7 14 -- 32

SLTA 6 9 15 Gol. II 1 2 -- 1 -- 4

SLTP - 1 1 Gol. I -- 2 -- -- -- 2

SD 3 1 4 2. Non PNS -- -- -- -- -- 30

T o t a l 45 30 75 Total 75

Sumber : Diolah berdasarkan data dari Sekretariat BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

E. Dukungan Fasilitas Fisik

Sarana dan prasarana merupakan fasilitas fisik dalam rangka

mendukung kegiatan operasional perkantoran, terutama untuk kepentingan

pemberian pelayanan langsung kepada masyarakat selaku pemohon perijinan

maupun investor, dimana faslitas yang dimaksudkan sudah disesuaikan

dengan pemenuhan ketentuan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, khususnya terkait dengan ketersedian fasilitas

minum yang wajib disediakan.

Ketersediaan fasilitas tadi memberikan implikasi positif terhadap

eksistensi BPPMD sebagai lembaga pelayanan publik maupun lembaga

perijinan, yang dibuktikan dengan perolehan pengakuan dari Ombudsman RI

berupa Sertifikasi Kepatuhan tahun 2014 dan Zona Hijau Pelayanan tahun

2016.

Adapun fasilitas fisik pelayanan sebagaimana diutarakan diatas dapat

dilihat lebih lanjut pada Tabel 2; dan kedepannya akan terus ditingkatkan

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 9

terutama terkait dengan penggunaan fasilitas IT, untuk keperluan percepatan

pelayanan perijinan melalui penerapan online system dalam pengolahan data.

F. Kewenangan Perijinan

Terhitung mulai tanggal 27

November 2014 lalu secara bertahap

BPPMD telah mendapatkan

pelimpahan didalam memproses dan

menerbitkan perijinan teknis sektoral

yang sebelumnya ditangani SKPD

teknis terkait. Berdasarkan Peraturan

Gubernur No. 48 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan PTSP, terdapat 131 izin/non izin yang ditangani oleh

BPPMD melalui PTSP (lihat Tabel 3), yang terdiri dari 107 izin dan 24 non izin.

Keseluruhan izin dan non izin tersebut mencakup 16 sektor pelayanan.

Tabel 2 Jumlah Fasilitas Fisik Penunjang Pelayanan PTSP BPPMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

No Uraian Jlh (unit)

1 Komputer PC 15

2 Laptop 3

3 Printer dan Scan 14

4 Scanner 3

5 Fotocopy 1

6 Server 1

7 Kamera 1

8 Modem / Wifi 3 T o t a l 41

Sumber : Diolah berdasarkan data dari Bid. Pelayanan

Perijinan BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

Gbr 4 - Front Office PTSP BPPMD

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 10

Tabel 3 Jumlah Izin dan Non Izin yang Dilimpahkan Kepada BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

SEKTOR/ BIDANG

SUB BIDANG

PERIJINAN NON PERIJINAN

I PERINDUSTRIAN

1. API-U (Angka Pengenal Importir- Umum);

2. API- P (Angka Pengenal Importir Produsen);

II PETERNAKAN

1. Pemberian Nomor Kontrol eteriner (NKV) untuk Kehygienisan pangan

1. Rekomendasi Pemasukan Bibit Ternak;

2. Asal ternak (ASUH); 2. Rekomendasi Pemasukan Telur Tetas;

3. Pengeluaran Bibit Ternak; 3. Rekomendasi Pemasukan DOC/DOD;

4. Pengeluaran Telur Tetas; 4. Rekomendasi Pemasukan Produk asal Ternak;

5. Pengeluaran DOC/DOD; 5. Rekomendasi pemasukan Binatang kesayangan

6. Pengeluaran Binatang Kesayangan;

7. Pengeluaran produk asal ternak;

III PERHUBUNGAN

A. Sub Bidang Perhubungan Darat

1. Izin Trayek Operasi; 1. Persetujuan Penambahan Frekuensi

Perjalanan Kereta Api

2. Izin Insidentil;

3. Sertifikat Registrasi uji Type;

4. Kartu Pengawasan

5. Crossing/ Izin Perlintasan

6. Izin operasi sarana perkeretaapian umum

7. Izin operasi sarana perkeretaapian khusus

B. Sub Bidang Perhubungan Laut

1. Izin Usaha Angkutan Laut Antar Kab/Kota Dalam Provinsi;

1. Rekomendasi Terminal Khusus

2. Izin Usaha Angkutan Laut Pelayaran Rakyat;

3. Izin Usaha Bongkar Muat Barang;

4. Izin Usaha Angkutan Perairan Pelabuhan;

5. Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi;

6. Izin Usaha Penyewaan Peralatan Jasa Terkait Angkutan Laut;

7. Izin Usaha Tally Mandiri;

8. Izin Usaha Depo Peti Kemas;

9. Izin Kapal GT 7 - GT 35;

10. Izin Kapal GT 35 - GT 50;

11. Izin Kapal GT 50 - GT 150;

12. Izin Kapal GT 300;

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 11

C. Sub Bidang ASDP

1. Izin Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan;

2. Izin Trayek Angkutan Penyeberangan Lintas Kab/Kota dalam Provinsi;

3. Izin Pengoperasian Kapal Angkutan Sungai Danau;

4. Izin Trayek Angkutan Sungai Danau Antar Kab/Kota Dalam Provinsi ≥ 7 GT;

5. Izin Trayek Angkutan Penumpang Kapal/ Speedboat Antar Kab/Kota dalam provinsi ≤ 7 GT;

6. Izin Pengoperasian Kapal Angkutan Khusus Sungai dan Danau;

7. Izin Fasilitas Penyeberangan Angkutan Khusus BBM/BBG;

8. Izin Trayek Angkutan Penumpang Speedboat antar Kab/Kota Dalam Provinsi ≥ 7 GT;

IV KESEHATAN

A. Sub Bidang Sarana Pelayanan Kefarmasian;

1. Izin PBF (Pedagang Besar Farmasi);

2. Izin PAK (Penyalur Alat Kesehatan);

3. Izin IKOT (Industri Kecil Obat Tradisional);

B. Sub Bidang Sarana Kesehatan;

1. Izin Rumah Sakit Umum Kelas B;

2. Izin Rumah Sakit Khusus Kelas B;

3. Surat Tenaga Register (STR);

4. Izin Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT);

5. Izin Industri Kosmetik;

V PERTAMBANGAN

DAN ENERGI

A. Sub Bidang Pertambangan Umum

1. Surat Keterangan Terdaftar;

2. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP);

3. Izin Explorasi (Batu Bara, Mineral Bukan Logam, Batuan, Mineral);

4. Izin Produksi (Batu Bara, Mineral Bukan Logam, Batuan, Mineral);

5. Izin Penempatan Jaminan Reklamasi;

6. Izin Penetapan Jaminan Pasca Tambang;

7. Izin Pencampuran Batu Bara (Blending);

8. Izin Pengolahan dan Pemurnian (Smelther);

9. Izin Pengangkutan dan Penjualan;

10. Izin Perubahan Anggaran Dasar;

11. Izin Perubahan Direksi dan Komisaris;

12. Izin Perubahan Kepemilikan Saham;

13. Izin Pemerataan dan Penataan Lahan;

14. Penetapan Tanda Batas Wilayah Izin

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 12

Usaha Pertambangan (WIUP)

B. Sub Bidang Kelistrikan

1. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL);

2. Izin Operasi (IO);

3. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL);

4. Surat Keterangan Terdaftar Pembangkit Tenaga Listrik

C. Sub Bidang Geologi

1. Izin Pengeboran (SIP);

2. Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah (SIPA);

3. Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPAT);

VI KELAUTAN DAN

PERIKANAN

A. Sub Bidang Perikanan Tangkap 1. Surat Keterangan Andon

1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP);

2. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) >10 – 30 GT;

3. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) > 10 – 30 GT;

B. Sub Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perikanan

1. Surat Izin Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (SIUP);

2. Surat Keterangan Asal (SKA);

c. Sub Bidang Perikanan Budidaya

1. Surat Izin Usaha Budidaya;

VII KEHUTANAN

1. Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) Kapasitas 2000

1. Rekomendasi Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat di konversi (HPK)

2. Ijin Pembuatan dan Penggunaan Koridor;

2. Rekomendasi Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman Industri IUPHHK-HTI)

3. Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK); 3. Rekomendasi Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)

4. Perpanjangan Izin Pemanfaatan Kayu;

5. Ijin Pemanfaatan Kayu pada Areal Hutan Produksi yang dapat dikonversi atau Tukar Menukar Kawasan Hutan

6. Perpanjangan Ijin Pemanfaatan Kayu pada Areal Hutan Produksi yang dapat dikonversi atau Tukar Menukar Kawasan Hutan

7. Hak Pengelolaan Hutan Desa

8. Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung Walet

9. Izin Usaha Industri Primer hasil Hutan Bukan Kayu (IUIPHHBK)

10. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR)

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 13

VIII PERKEBUNAN

1. Izin Usaha Perkebunan untuk Budidaya (IUP - B) Lintas Kab/Kota;

1. Rekomendasi Kesesuaian dengan rencana makro Pembangunan Perkebunan Provinsi untuk izin usaha perkebunan untuk budidaya (IUP-B) yang diterbitkan Bupati/Walikota

2. Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP - P) Lintas Kab/Kota;

2. Rekomendasi Kesesuaian dengan rencana makro Pembangunan Perkebunan Provinsi untuk izin usaha perkebunan untuk budidaya (IUP-P) yang diterbitkan Bupati/Walikota

3. Izin Usaha Perkebunan Integrasi (IUP - B dan P) Lintas Kab/Kota;

3. Rekomendasi Kesesuaian dengan rencana makro Pembangunan Perkebunan Provinsi untuk izin usaha perkebunan Integrasi (IUP) yang diterbitkan Bupati/Walikota

4. Tanda Daftar Benih

IX KOMUNIKASI & INFORMATIKA

1. Izin Galian untuk Keperluan Penggelaran Kabel Telekomunikasi Lintas Kab/Kota atau Jalan Provinsi;

1. Rekomendasi Izin Penyelenggaraan Pos Provinsi/Nasional;

2. Izin Penyelenggaraan telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Instansi Pemerintah dan Badan Hukum Cakupan Area Provinsi sepanjang tidak menggunakan spektrum frekwensi radio;

2. Rekomendasi Kelengkapan Data Adiminstrasi & Data Teknis Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Televisi

X SOSIAL

1. Izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB);

1. Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah (UGB) Skala Provinsi;

XI LINGKUNGAN

HIDUP

1. Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan dan Izin Lingkungan untuk jenis dokumen UKL dan UPL;

2. Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut;

3. Izin Pengumpulan Limbah B3 selain Oli Bekas Skala Provinsi.

4. Izin Pengumpulan dan Pemanfaatan air limbah pabrik kelapa sawit

XII TENAGA KERJA

1. Perpanjangan RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing);

2. Perpanjangan IMTA (Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing);

3. Izin Operasional Perusahaaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh.

XIII PARIWISATA

1. Rekomendasi Akreditasi & Perpanjangan

Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU);

2. Rekomendasi & Dukungan Keberadaan

Wadah/Lembaga Pembinaan & Pengembangan Seni Budaya;

3. Rekomendasi Pelaksanaan Pemilihan Putri

Pariwisata Indonesia di Jakarta;

4. Rekomendasi Keberadaan Yayasan Seni

Budaya Kaltim;

5. Rekomendasi Kepada Pihak Penyelenggara

Pameran (EO) di Kaltim;

6. Rekomendasi Pembuatan Video

Dokumenter;

7. Rekomendasi Restoran Waralaba.

XIV PEKERJAAN

UMUM

1. Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Air Permukaan

2. Izin Pelaksanaan Konstruksi Pada Sumber Air Permukaan

3. Pengalihan Alur Sungai

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 14

4. Pemanfaatan Ruas bekas sungai pada wilayah sungai kewenangan Provinsi

XV PERTANAHAN

1. Izin Lokasi Lintas Kabupaten/Kota

XVI PENANAMAN

MODAL

1. Izin Prinsip

2. Izin Prinsip perubahan

3. Izin Prinsip Perluasan

4. Izin Usaha

5. Izin Usaha Perubahan

6. Izin Usaha Perluasan

7. Izin Merger

T o t a l 107 24

Sumber : Disalin ulang dari Pergub. Kaltim No. 48 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan PTSP.

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 15

BAB III

CAPAIAN KEBERHASILAN

A. Arahan Kebijakan

Sampai dengan tahun 2016 ini BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

dengan mengacu pada visi, misi dan tupoksi yang terdapat pada RENSTRA

dan Rencana Reformasi Birokrasi yang telah disusun, maka dilakukan

beberapa kebijakan yang diambil didalam proses pencapaian kinerja yang

ingin dicapai, yaitu :

Menetapkan kebijakan, merumuskan dan memberikan arahan operasional kepada bawahan untuk mendeteksi kekuatan dan kelemahan opersional serta melakukan analisa program yang konsisten dan berkelanjutan.

Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya yang dimiliki guna pencapaian pelayanan prima serta tujuan sasaran sasaran organisasi.

Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan program/kegiatan (operasional) serta pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, sehingga dapat dinilai secara transparan, baik oleh pihak internal Pemerintahan maupun oleh pihak eksternal.

Menciptakan semangat kerja yang kompetitif dan sikap profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Mengimplementasikan perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta program – program untuk mencapai tujuan dan sasaran dimaksud.

Melakukan pengawasan kinerja dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik, dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja.

1

2

3

4

5

6

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 16

B. Capaian Keberhasilan

Implementasi dari keenam kebijakan diatas berkorelasi langsung terhadap

terhadap pencapaian keberhasilan BPPMD selama kurun waktu 2013 – 2016,

yaitu :

Kegiatan ini merupakan

perwujudan dari komitmen yang

tinggi dari BPPPMD Provinsi

Kalimantan Timur untuk selalu

melakukan peningkatan secara

berkelanjutan dalam hal mutu,

pela-

yanan dan kinerja pada semua lini dalam organisasi melalui pengelolaan

efektifitas sistem, profesionalisme pegawai, konsistensi dalam peningkatan

mutu serta efisiensi pelayanan kepada para pelanggan dan pihak terkait

lainnya.

Untuk mewujudkan pelayanan tersebut, maka perlu ada perbaikan

pelayanan level pemerintah, khususnya BPPMD yang dilakukan melalui

pengembangan dan penerapan sistem pengelolaan mutu pelayanan secara

efektif dan efisien. Salah satu sistem manajemen yang digunakan sebagai

standar dalam pengelolaan pelayanan publik adalah Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001: 2008 (lihat Tabel 4).

Sebagai gambaran pada tahun 2012 telah dilakukan audit pada

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Perijinan dan Penanaman

Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur oleh lembaga sertifikasi

independent yaitu Mutu Certification Internasional (MCI/PT. Mutu Agung

Lestari) dalam rangka evaluasi sertifikasi ISO 9001:2008 yang telah diperoleh

sertifikasinya sejak tanggal 13 Agustus 2012 yang lalu. Surveillance audit ini

bertujuan untuk meninjau konsistensi penerapan sistem manajemen mutu

yang diterapkan oleh PTSP BPPMD Provinsi Kalimantan Timur terhadap

standar ISO 9001:2008 (SMM), memeriksa efektifitas tindakan perbaikan dan

meninjau peluang – peluang untuk peningkatan sistem managemen.

Keberhasilan ke I

Penerapan International Standart for Standardization (ISO) pada Bidang

Pelayanan Perijinan (PTSP) serta di Bidang Pengendalian dan Pengawasan

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 17

Dari hasil surveillance audit yang dilakukan, dalam closing meetingnya

auditor mengatakan bahwa penerapan SMM ISO 9001:2008 di PTSP BPPMD

Provinsi Kalimantan Timur sudah berjalan dengan baik, dan masih dapat

menunjukkan efektifitas, konsistensi serta peningkatan sistem manajemen

mutu, sehingga dapat disimpulkan bahwa PTSP masih tetap

direkomendasikan untuk memegang sertifikat SMM ISO 9001:2008 atas

pelayanan perijinan dan non perijinan di bidang penanaman modal dan bidang

perijinan lainnya. Dan pada tahun 2015 rekomendasi ini telah diperpanjang

hingga tahun 2018 yang akan datang.

Tabel 4 Perolehan Sertifikat International Standart for Standadization (ISO) 9001:2008 di Bidang Pelayanan Perijinan (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dan Bidang Pengendalian dan Pengawasan (Dalwas)

No Sertifikat Cakupan Bidang Lembaga Sertifikasi

Tahun

1. Registration Certificate (lihat Lampiran I)

Pelayanan Perizinan dan non Perizinan Bidang Penanaman Modal dan Bidang Teknis/ Sektor Lainnya

Bidang Pelayanan Perijinan (PTSP)

MS CERT, Mutu Certification International, Komite Akreditasi Nasional (KAN)

2012 dan telah diperpanjang sampai dengan tahun 2018

2. Certificate of Registration Quality Management System

(lihat Lampiran 2)

Provision on Investment Consulting and Implementation Supervisory

Bidang Dalwas

MS CERT, JAS-ANZ dan IAF

2015

Sumber : Bidang Pelayanan Perijinan & Bidang Dalwas BPPMD Provinsi

Kalimantan Timur.

Pada tahun 2015 telah dilakukan perbaikan mutu pelayanan pada

Bidang Pengendalian dan Pengawasan (Dalwas) dan diprogramkan upaya

untuk perbaikan mutu proses pengendalian dan pengawasan penanaman

modal melalui pengembangan dan penerapan SMM ISO 9001:2008.

Pengendalian dan pengawasan penanaman modal merupakan sarana untuk

mencapai kelancaran dan ketepatan pelaksanaan penanaman modal

BPPMD

memiliki 2

sertifikasi ISO

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 18

termasuk dalam pengumpulan, pengolahan dan pelaporan realisasi

penanaman modal yang lebih akurat dan bernilai tambah. Dalam pelaksanaan

ISO kali ini dengan bekerjasama dengan PT. Multi Inti Madani (MIM

Consulting) dengan Program Kegiatan, yaitu :

a. Pembimbingan penyusunan dan pengembangan dokumentasi;

b. Pembimbingan dan pengendalian dokumentasi SMM ISO 2001:2008;

c. Pembimbingan pelaksanan audit internal dan tinjauan manajemen;

d. Pembimbingan Tindakan Perbaikan Hasil Audit Sertifikasi dan

Peningkatan SMM ISO 9001:2008 di Bidang Dalwas BPPMD Provinsi

Kalimantan Timur.

Pelaksanaan kegiatan ini sendiri dilaksanakan untuk mendapatkan

pengakuan dari MS CERT, JAS-ANZ dan IAF dan berhasil memperoleh

sertifikasi SMM ISO 2001:2008.

Berdasarkan hasil

penilaian internal yang

dilakukan oleh Tim Penilai

Internal Provinsi Kaltim sesuai

hasil – hasil capaian dari

bebera-

pa upaya pencegahan korupsi yang telah dilaksanakan, maka BPPMD

Provinsi Kalimantan Timur ditetapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur melalui

Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 700/K.797/2014 tentang

Penetapan Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi

Kaltim sebagai Pilot Project Pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Dilingkungan

Pemerintah Provinsi Kaltim, pada tanggal 3 Desember 2014 dan berlaku

pada tahun 2015 (lihat Lampiran 3). Hal ini menjadi ilustrasi bahwa seluruh

kegiatan yang terdapat di BPPMD Provinsi Kalimantan Timur mulai dari PTSP

sampai pada kegiatan Bidang-bidang telah mendapat pengakuan dari Tim

Penilai Internal Provinsi Kalimantan Timur yang dilakukan secara profesional

dan bersih dari aspek – aspek yang dianggap merupakan bagian dari korupsi

Keberhasilan ke 2

Penetapan BPPMD sebagai Pilot Project Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 19

dengan nilai komulatif adalah 84,014. Pengakuan tersebut akhirnya dijadikan

dasar sebagai pegangan selanjutnya di dalam pelaksanaan program dan

kegiatan sekaligus mendorong untuk selalu dilakukan perbaikan dan evaluasi

bagi BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

Atas dasar usulan Gubernur Kalimantan

Timur tersebut, yang menginginkan agar

BPPMD menjadi unit yang berpredikat menuju

unit kerja Wilayah Kerja Bebas Korupsi

(WBK)/Wilayah Birokrasi dan Melayani

(WBBM), maka telah dilakukan evaluasi dan

penilaian oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara &Reformasi

Birokrasi (PAN & RB) dengan hasil evaluasi seperti tertuang di dalam surat

Nomor : B/ 4691.3/D.IPANRB/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 (lihat

Lampiran 4). Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM, dengan penilaian terdiri dari 2 aspek, yaitu : Pengungkit

dan Hasil dimana didalamnya terdapat penilaian mengenai manajemen

pelayanan, SDM, pengawasan, survey dan keberpihakan pada pemerintahan

yang bersih dengan nilai 72,12 poin.

Walaupun standar minimal yang harus diraih adalah 75 poin atau selisih

sekitar 2,88 poin untuk memperoleh predikat WBK, namun telah ditindaklanjuti

dengan berupaya memperbaiki, melengkapi dan mengambil langkah – langkah

yang diperlukan dengan target mendapatkan predikat WBK pada Semester II

tahun 2016. Untuk keperluan tersebut pihak Inspektorat Provinsi Kalimantan

Timur telah mengajukan kembali hasil penilaian yang merupakan pemantauan

terhadap upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam tahun 2016 ini, melalui

penyampaian surat Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur Nomor 700/1658-

I/Itprov/2016 tanggal 7 September 2016 tentang Laporan Hasil Evaluasi Zona

Integritas (ZI) Tahun 2015-2016 pada BPMPTSP Prov. Kaltim. Surat tersebut

merupakan surat kedua yang telah ditayangkan kepada Kementerian PAN &

RB.

BPPMD menjadi Pilot

Project mewujudkan

Zona Integitas Menuju

Wilayah Bebas Korupsi

(WBK) Pertama di

Lingkungan Pemprov.

Kaltim

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 20

Untuk mewujudkan target

yang telah ditetapkan dalam

pelaksanaan Anggaran Daerah

tahun berjalan, harus berkore-

lasi dengan Rencana Strategis

(RENSTRA) SKPD terkait sebagaimana halnya BPPMD; dan wujud dari

korelasi dimaksud adalah pencapaian akuntabilitas kinerja tahunan dalam

bentuk Laporan Akuntanbiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang telah

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tanggal 3 April 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil penilaian LAKIP BPPMD Provinsi Kalimantan Timur atas

pelaksanaan APBD Tahun 2014 dan 2015 mampu mencapai nilai “B” (lihat

Lampiran 5). Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja BPPMD dalam

pengelolaan keuangan sudah sejalan dengan upaya

untuk mencapai sasaran RENSTRA yang

sepenuhnya merujuk pada RPJMD Provinsi Kaltim

Tahun 2014 – 2018. Pencapaian nilai “B” ini meru-

pakan salah satu persyaratan untuk mendapat predikat WBK.

Salah satu target RPJMD

yang dicapai oleh BPPMD

adalah realisasi investasi

sebesar rata – rata Rp 30 T

pertahun, dimana untuk

mencapai target tersebut telah

ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2014 tanggal 3 Juni

2014 tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Provinsi Kaltim

Tahun 2013 – 2030, dimana selama kurun waktu RPJMD 2014 – 2018,

direncanakan target realisasi investasi Provinsi Kalimantan Timur seperti

dapat dilihat pada Tabel 5; pada tahun 2013 ditargetkan Rp 34,5 T, dan pada

tahun berikutnya meningkat secara inkremental hingga tahun 2018 yang

Keberhasilan ke 3

Penilaian LAKIP “B” untuk BPPMD dalam 2 tahun berturut – turut

Penilaian LAKIP BPPMD tahun 2014 “66,34” atau “B”, dan pada tahun 2015 “67,66” atau “B”

Keberhasilan ke 4

Realisasi investasi daerah yang terus melampaui target RPJMD, sejak tahun 2013 – 2015 dan peningkatan nilai persetujuan penanaman modal

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 21

mencapai Rp 44,19 T. Peningkatan tersebut dimungkinkan, karena

meningkatnya persetujuan penanaman modal berupa Izin Prinsip ataupun Izin

Usaha, baik PMA maupun PMDN yang diterbitkan oleh BPPMD maupun

BKPM sesuai kewenangannya.

Selama kurun waktu 2013 – 2016 pencapaian realisasi investasi

mengalami peningkatan signifikan yang melampaui target RUPM seperti

tersaji pada Tabel 5, rata – rata pelampauan target realisasi mencapai 1,52 %

pertahun selama tahun 2013 – 2015. Sementara untuk realisasi investasi

tahun 2016 belum final (masih s/d triwulan III), yang baru mencapai Rp 18,51

T atau 47,07 % dari rencana yang telah ditetapkan, yaitu Rp 39,33 T.

Peningkatan realisasi investasi ini merupakan indikasi terhadap

keberminatan investor untuk menenamkan modalnya di Provinsi Kalimantan

Timur; dan keberminatan tersebut tentunya terkait dengan dukungan potensi

yang ada yang umumnya berhubungan dengan potensi sumber daya alam

(ekstraktif) serta dukungan iklim investasi yang kondusif, terutama dukungan

infrastruktur dasar yang terus dibenahi.

Tabel 5 Rencana dan Realisasi Investasi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2018 (dalam triliyun)

Tahun Rencana

(Rp) 1)

Realisasi

(Rp) 2)

Surplus/(Defisit)

Rp %

1 2 3 4=3-2 5=(4/3)x100 %

2013 30,00 31,71 -2,79 -8,80%

2014 35,00 37,87 2,87 7,58%

2015 37,10 39,38 2,28 5,79%

20163)

39,33 18,51 -20,82 -112,48%

2017 41,69 - - -

2018 44,19 - - -

Keterangan :

1) Angka rencana merupakan target RUPM.

2)

Rincian realisasi investasi dapat dilihat pada Lampiran 6.

3)

Realisasi s/d Triwulan III. Sumber : Bidang Dalwas BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 22

Realisasi investasi yang paling menonjol adalah dibidang pertanian,

khususnya perkebunan. Disisi lainnya adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan

Timur melalui BPPMD terus melakukan pembenahan pelayanan perizinan

bagi para investor, berupa pembenahan SOP dan percepatan waktu layanan,

dimana dalam konteks ini akan segera diterapkan implementasi online system

dalam proses perizinan.

Beberapa upaya terstruktur yang dilakukan oleh BPPMD dalam rangka

mendorong peningkatan realisasi investasi mendapatkan pengakuan BKPM

berupa penghargaan “Regional Champion Award” tahun 2013 urutan ke-3

nasional tingkat Provinsi setelah Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Barat

(lihat Lampiran 7).

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa peningkatan realisasi

investasi salah satunya ditentukan oleh nilai persetujuan penanaman modal

yang diterbitkan, baik oleh BKPM maupun BPPMD dan Badan Penanaman

Modal Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Timur. Sesuai kewenangan

yang melekat pada BPPMD Provinsi Kaltim dalam menerbitkan persetujuan

penanaman modal (PMDN) yang bernilai diatas Rp 10 M atau bersifat lintas

Kabupaten/Kota dalam Provinsi, dan tidak merupakan industri strategis yang

merupakan kewenangan BKPM.

Berdasarkan data yang tersaji

pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai

persetujuan penanaman modal selama

kurun waktu 2013 – 2016 cenderung

mangalami peningkatan, baik dari aspek

nilai rencana investasi maupun jumlah proyeknya. Adapun peningkatan

jumlah proyek ini sendiri sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Kepala

(PERKA) BPPMD Nomor : 188.4/1739/BPPMD-IV/2015 tanggal 15 Juni 2015

tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka

Peningkatan Pelayanan Investasi Daerah, dimana merujuk pada PERKA

tersebut telah dilakukan penerbitan otomatis Persetujuan Penanaman Modal

berupa Izin Prinsip maupun Izin Usaha berdasarkan pengajuan izin/non izin

sektoral yang dilakukan pihak pemohon, tanpa dikenakan biaya dan

kelengkapan dokumen yang tidak memberatkan. Saat ini sedang dipersiapkan

Perolehan Regional Champion Award

oleh BPPMD pada tahun 2013

merupakan indikasi terhadap

kemampuan BPPMD dalam

mendorong peningkatan realisasi

investasi di daerah melalui pemberian

pelayanan perizinan

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 23

proses penerbitan perizinan 3 jam selesai dan online system serta

pembenahan fisik ruang pelayanan (PTSP), guna memberikan suasana yang

nyaman kepada pemohon, termasuk menyediakan ruang investor corner

untuk keperluan konsultasi.

Tabel 6 Nilai Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Tahun 2013 – 2016 yang Diterbitkan BPPMD Provinsi Kalimantan Timur

Tahun Nilai Persetujuan

(Rp)

Jumlah Proyek (paket)

Penyerapan Tenaga

Kerja (org)

2013 27,622,328,248,101 41 34.000

2014 41,879,342,200,299 23 11.413

2015 21,870,036,473,263 44 18.223

20161)

31,669,006,185,503 10 12.496

Keterangan :

1) Realisasi s/d Triwulan III.

Sumber : Bidang Pelayanan Perijinan BPPMD Provinsi Kaltim.

Diberlakukannya Undang-

Undang Nomor : 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik,

berimplikasi terhadap pemenu-

han pelbagai fasilitas layanan

yang bersifat transparan dan mudah

untuk diakses masyarakat secara

langsung tanpa membedakan kondisi

fisiknya, sehingga penyediaan fasilitas

dimaksud secara bertahap terus

dilingkapi dan disempurnakan.

Upaya pembenahan fasilitas

tersebut membuahkan hasil berupa

pemberian “Sertifikat Kepatuhan dari

Ombudsman Republik Indonseia”

(ORI) pada tahun 2014 lalu. Selanjutnya

pada tahun 2016 mendapatkan predikat

Keberhasilan ke 5

Anugrah Kepatuhan dalam Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

Pic. 5 - Sertifikat Kepatuhan dan Zona Hijau dari ORI

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 24

“Zona Hijau” untuk jenis perizinan sektor pertambangan, yaitu Penerbitan

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Non BUMN & Penjualan TL &

Penyewaan Jaringan.

Kedepannya akan terus dilakukan upaya untuk mendapatkan predikat

Zona Hijau untuk jenis layanan lainnya, guna mewujudkan keinginan BPPMD

menjadi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Upaya ini

tidak hanya sebatas melengkapi fasilitas fisik saja, namun secara bersamaan

harus dilakukan pula peningkatan kapasitas (capacity building) lainnya, yaitu

pembenahan sistem dan pengembangan sumber daya aparatur (SDA)

dilingkungan BPPMD.

Pengembangan sistem yang

paling prinsip adalah pembenahan

standar operasi dan prosedur (SOP)

perizinan, terutama untuk jenis

perizinan yang kelengkapan dokumen-

nya bersifat administratif, sehingga

proses penerbitan perizinannya

dapat dilakukan menjadi lebih cepat.

Selain itu, secara simultan dilakukan

pula pembenahan terhadap sistem

aplikasi yang memanfaatkan teknologi

IT dan website yang ada saat ini.

Pembenahan terhadap SDA dilakukan

melalui kegiatan pelatihan dan

benchmarking pada SKPD Provinsi

ataupun Kabupaten/Kota lainnya di

Provinsi Kalimantan Timur, yang dapat

menjadi rujukan.

Untuk melengkapi pelayanan perizinan, pada tahun 2015 telah

disediakan fasilitas Mesin Antrian Elektronik, dan telah diterapkan tahun 2016

ini sebagai alat bantu untuk mempermudah, mengatur dan mengevaluasi

sistem antrian dengan fitur yang lengkap, mudah pengoperasiannya dan

didukung dengan sistem database. Setiap nomor antrian yang akan dipanggil

Gbr 6 - Mesin Antrian Elektronik yang

ditempatkan pada front office PTSP BPPMD

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 25

akan ditampilkan di display utama, yang menampilkan nomor urut antri dan

nomor loket yang dituju serta menampilkan sisa antrian yang akan dilayani.

Suara pemanggil yang sudah disintesis dan dimasukkan ke dalam IC

(Integrated Circuit) suara dapat disuarakan setiap saat sesuai kebutuhan.

Pemanggilan suara dikendalikan oleh petugas loket.

Pembenahan SOP yang

saat ini sudah dilakukan,

namun belum bersifat final,

karena akan terus dilakukan

penyempurnaan yang berkelanjutan. Ada 4 (empat) SOP yang cukup penting

dan sudah memberikan indikasi dalam mendukung kelancaran operasional

pelayanan perizinan dan sekaligus menjadi basis pendataan dalam rangka

pendataan realisasi investasi daerah. Keempat sistem ini menjadi bagian dari

inovasi yang pada waktunya kelak akan diusulkan sebagai inovasi

SKPD; dan sudah ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPPMD Provinsi

Kalimantan Timur Nomor : 188.4/1739/BPPMD-IV/2015 tanggal 15 Juni 2015

tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka

Peningkatan Pelayanan Investasi Daerah. Diterapkannya Peraturan Kepala ini

(mengikat secara internal BPPMD) dengan tujuan :

a. Pelaksanaan perizinan dengan pendaftaran online, pelayanan khusus

(respon proaktif PTSP) serta penanganan dan pemeliharaan data

informasi penanaman modal dapat terjamin keberadaan dan keamanan

datanya;

b. Kesiapan data dapat ditampilkan secara lengkap, akurat, benar, jelas dan

tepat waktu serta penanganannya dilakukan secara efektif dan efisien

untuk mewujudkan kesamaan dan keseragaman prosedur pelayanan

perizinan;

c. Kepastian waktu penyelesaian permohonan perizinan yang mudah, tepat,

cepat, akurat, transparan dan akuntabel.

Keberhasilan ke 6

Pembenahan Standar Operasi & Prosedur (SOP)

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 26

Keterangan : 1)

Aplikasi masih dibenahi; 2)

Masih perlu penyempurnaan;

3) Masih melengkapi fasilitas pendukung.

Sebagai tindaklanjut untuk mencapai tujuan tadi, maka didalam

Peraturan Kepala disebutkan diatas telah ditetapkan Standar Operasional

Prosedur (SOP) sebanyak 4 SOP, yang dituangkan dalam Peraturan Kepala

BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

Untuk mendukung efektifitas pelaksanaan SOP Penanganan dan

Pemeliharaan Data Penanaman Modal telah disediakan secara khusus

ruangan penyimpanan dokumen fisik data penanaman modal di lantai 3 kantor

BPPMD Provinsi Kalimantan Timur, dimana untuk menjaga kerahasiaan,

sterilisasi dan keamanan data yang ada, maka hanya petugas yang ditunjuk

saja yang dapat memasuki ruangan tersebut.

Percepatan perizinan

selalu berkonotasi dengan

penerapan aplikasi berbasis IT

yang secara umum disebut

dengan Perizinan Sistem Elek-

tronik (PSE). Penerapan PSE dilingkungan BPPMD ini sendiri, khususnya

untuk perizinan dibidang penanaman modal sudah berjalan dengan baik,

dengan menggunakan aplikasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

SOP Pelayanan Perizinan dengan

Pendaftaran Online1)

SOP Pelayanan Khusus (Respon

Aktif PTSP 2)

SOP Perluasan Lingkup Pelayanan

dan Pendataan Izin Prinsip dan Izin

Usaha Penanaman Modal

SOP Penanganan dan Pemeli-haraan Data Penanaman Modal

3)

Tercapai-

nya tujuan

Keberhasilan ke 7

Penerapan Perizinan Sistem Elektronik (PSE) di bidang Perizinan Penanaman Modal & di Bidang Teknis/Sektoral

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 27

Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) yang terintegrasi dengan BKPM.

Pemakaian aplikasi ini bertujuan untuk mewujudkan layanan perizinan dan non

perizinan yang mudah, cepat, tepat, transparan dan akuntabel, sehingga

sistem elektronik ini dapat menciptakan integrasi data dan layanan yang

mampu meningkatkan keselarasan kebijakan layanan antar pusat dan daerah.

Adapun keunggulan dari penggunaan sistem ini adalah :

a. Pemohon cukup berinteraksi dengan 1 (satu) PTSP saja;

b. Waktu pengurusan perizinan dan non perizinan lebih pasti dan singkat;

c. Seluruh proses terekam / terdokumentasikan untuk memudahkan

keabsahan dokumen perizinan dan non perizinan;

d. Rasionalisasi biaya;

e. Memudahkan sinkronisasi dan harmonisasi data investasi pusat dan

daerah.

Pada format SPIPISE ini memilki 3 (tiga)

menu utama dengan fungsi masing – masing

sebagai berikut; (a) Informasi Penanaman Modal;

(b) Pelayanan Penanaman Modal; dan (c) Menu

Pendukung Informasi. Secara bertahap aplikasi

SPIPISE ini terus menampilkan fitur – fitur yang

updated setiap tahunnya seperti BI Online - fasilitas

cek status perusahaan yang terkoneksi dengan

Bank Indonesia dan Electronic Data File (EDF)

fasilitas yang menampilkan data – data perizinan

secara online. Aplikasi PSE lainnya adalah

dibidang teknis/sektoral yang sudah dipersiapkan

oleh Kementerian terkait, yaitu :

Implementasi

SPIPISE

menjadikan

peneribitan Izin

Prinsip/Usaha di

bidang

Penanaman

Modal dapat

dilakukan dalam

1 hari

Perizinan di sektor industri &

perdagangan

Perizinan di sektor kelautan

& perikanan

Sistem Informasi Angka Pengenal

Impor Umum/Industri (API U/I)

Sistem Informasi Izin Kapal

Daerah (SIMKADA)

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 28

Ketiga aplikasi PSE diatas dapat dikoneksikan dengan SKPD terkait

untuk keperluan pemantauan dilapangan dalam rangka melakukan pembinaan

dan pengawasan secara langsung sesuai tugas dan fungsinya. Pada tahun

2017 mendatang akan disiapkan aplikasi PSE :

1. Izin API-U dan API-P;

2. Izin Pengeluaran Bibit Ternak;

3. Izin Pengeluaran Telur Tetas;

4. Izin Pengeluaran DOC/DOD;

5. Izin Pengeluaran Binatang Kesayangan;

6. Izin Pengeluaran Produk Asal Ternak;

7. Surat Keterangan Terdaftar Bidang Pertambangan Umum;

8. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP);

9. Tanda Daftar Benih Bidang Perkebunan;

10. Izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) Bidang Sosial.

Ketiga aplikasi dibidang perizinan

tersebut diatas dipersiapkan sebagai bagian

dari kebijakan untuk penerbitan 3 jam selesai

yang saat ini (November 2016) sudah

memasuki kajian hukum dan teknis internal

BPPMD, diharapkan menjelang akhir

Desember 2016 sudah dapat

diimplementasikan, walaupun aplikasi

sistemnya masih dipersiapkan, karena secara

manual sudah dapat dilakukan.

Pengembangan PSE dibidang penanaman modal dan dibidang

teknis/sektoral harus dilengkapi dengan pengembangan sistem aplikasi

lainnya dalam rangka pemberian pelayanan publik, termasuk kebijakan untuk

mendukung pelaksanaan Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), dimana

Perizinan di sektor sosial Sistem Informasi Pengumpulan &

Pengeloaan Sumber Dana

Bantuan Sosial (SIMPPSDBS)

Pengembangan

PSE beberapa

perizinan di bidang

teknis/sektoral

diarahkan untuk

mendukung

implementasi

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 29

sesuai Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 356/K.585/216 tanggal

2 November 2016 tentang Pembentukan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar

(SABER PUNGLI) di Provinsi Kalimantan Timur, BPPMD sebagai obyek

pemantauan. Adapun sistem aplikasi dimaksudkan adalah :

1. E - Tracking, yaitu aplikasi yang dapat digunakan oleh pemohon perizinan

untuk mengetahui tahapan proses perizinan melalui website BPPMD,

sehingga pemohonan dapat memantau secara langsung, tanpa harus

melakukan kontak secara langsung (face to face contact).

2. Penerbitan Perizinan dengan aplikasi offline yang langsung dilengkapi bar

code, guna menjaga validitas perizinan yang diterbitkan oleh BPPMD.

3. E - Warning, yaitu aplikasi internal yang bertujuan untuk memantau secara

aktif masa berlaku perizinan, dan secara otomatis akan memberikan

peringatan dini, apabila masa berlaku perizinan mendekatai masa

akhirnya. Aplikasi ini dilengkapi dengan aplikasi SMS Gate Ways.

Dalam rangka tertib

administrasi, efisiensi waktu dan

tenaga operasional serta

dokumentasi yang baik, maka

pada tahun 2015 telah diadakan Electronic Office versi 1.0 dan akan

diterapkan pada tahun 2016.

Aplikasi ini sendiri berbasis web

dengan ini penggunaan perambah browser

layaknya seperti penggunaan internet

selama ini. Aplikasi dapat diakses secara

lokal dengan menggunakan metode LAN

(Local Area Network) maupun melalui

internet yang diakses melalui server.

Diharapkan aplikasi dapat membantu proses administrasi perkantoran,

khususnya surat menyurat, yaitu :

a. Pengarsipan surat menyurat;

b. Pengkategorian surat;

c. Mempercepat pencarian surat;

d. Disposisi langsung dari atasan ke bawahan secara berjenjang;

Keberhasilan ke 8

Penerapan Electronic Office pada Tahun

2016

Aplikasi E-Office ini

dipergunakan untuk

membantu proses

admistrasi kantor

dalam hal surat

menyurat

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 30

e. Memantau perkembangan surat yang telah didiposisikan dan

tindaklanjutnya.

Pada tahun 2015 telah

tersedia sarana dan prasarana

ekspose potensi dan peluang

investasi yang memadai berupa

Display Room Promosi Kaltim

yang diharapkan dapat memudahkan investor/calon investor memperoleh

informasi potensi dan peluang investasi baik secara elektronik maupun media

cetak. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya sarana dan prasarana

ekspose potensi dan peluang investasi, yang terdiri dari :

1. Ruang studio, dengan daya tampung sekitar 40 tempat duduk yang

berfungsi untuk ekspose potensi dan peluang investasi dilengkapi dengan

Sound System dan Audio Visual.

2. Pojok Data, berupa etalase promosi yang menampilkan potensi dan

peluang investasi edisi cetak, baik Pra-Fs, Brosur, Leaflet dan penunjang

lainnya.

3. Tersedia pula fasilitas Pojok Investor (Investor Corner) yang berfungsi

sebagai media bagi Investor/Calon Investor untuk melakukan konsultasi

dan koordinasi seputar permasalahan investasi dengan daya tampung

ruangan yang cukup untuk sejumlah perwakilan dari pelaku usaha dan

manajemen pengelolaan fasilitas ini terintegrasi dengan PTSP BPPMD.

Diharapkan dengan penambahan fasilitas ini dapat menambah

kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku usaha di dalam melakukan aktivitas

yang berhubungan dengan administrasi bisnisnya sekaligus dapat

menyebarluaskan potensi dan peluang investasi Kaltim.

Keberhasilan ke 9

Pemanfaatan Display Room sebagai Investor Corner dengan manajemen pengelolaan

yang terintegrasi dengan PTSP

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 31

Dalam hal lainnya BPPMD

Provinsi Kalimantan Timur juga

telah membuat perangkat

hukum di bidang penanaman

modal sebagaimana diamanah-

Kah Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang

selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam aturan/ketentuan dibawahnya, seperti

Peraturan Kepala BKPM. Adapun perangkat hukum pada tingkat daerah yang

sudah direalisasikan oleh BPPMD sebagai berikut :

1 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 22 Tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi (RUPMP) Tahun 2014 – 2025.

Secara umum RUPMP beserta lampirannya berfungsi untuk mensinergikan seluruh kepentingan sektoral dan Kabupaten/Kota agar bersinergi dalam penetapan skala prioritas.

Peraturan ini memuat arah kebijakan penanaman modal, fokus pengembangan penanaman modal, tahapan pelaksanaan penanaman modal dan proyeksi kebutuhan penanaman modal 2014 – 2025.

2 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 6 Tahun 2015 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah

Sebagai tindaklanjut dari Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah.

Tujuan dari Peraturan daerah ini adalah untuk menarik dan merangsang Penanaman Modal di daerah dalam rangka menciptakan iklim investasi yang lebih baik, meningkatkan akses dan kemampuan ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

3 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 18 Tahun 2016 tentang Pedoman dan Tata Cara Pemberian Insentif dan Kemudahan Penamanan Modal Daerah

Sebagai tindaklanjut dari Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 6 Tahun 2015 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah.

Tujuan dari Peraturan Gubernur ini adalah untuk menarik dan

Keberhasilan ke 9

Penerbitan Perangkat Hukum Bidang Penanaman Modal

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 32

merangsang Penanaman Modal di daerah dalam rangka menciptakan iklim investasi yang lebih baik, meningkatkan akses dan kemampuan ekonomi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

4 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 29 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Gubernur No. 22 Tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 – 2025

Peraturan Gubernur ini adalah sebagai tindak lanjut dan perbaikan atas Peraturan Gubernur No. 22 Tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 – 2025, yang secara umum RUPMPM beserta lampirannya berfungsi untuk mensinergikan seluruh kepentingan sektoral dan Kabupaten/Kota agar bersinergi dalam penetapan skala prioritas.

Peraturan ini memuat arah kebijakan penanaman modal, fokus pengembangan penanaman modal, tahapan pelaksanaan penanaman modal dan proyeksi kebutuhan penanaman modal 2014 – 2025.

Pada tahun 2015, BKPM

RI mulai menerapkan aturan

main terhadap daerah – daerah

yang berkeinginan untuk

berpartisipasi dalam Promosi

Investasi di luar negeri dengan materi potensi yang ditampilkan sudah melalui

kelayakan berupa Kajian (Pra Feasibility Study) sampai dengan lokasi, yang

ditawarkan kedalam bahasa Inggris ataupun bahasa negara yang akan

dikunjungi, sehingga untuk kedepan hanya daerah yang sudah siap dengan

persyaratan dimaksud diatas yang bisa berpartisipasi pada event promosi luar

negeri seperti Marketing Investasi Indonesia (MII), Seminar Investasi,

Investasi, Eksibisi, Trade Business Meeting maupun Tourism and Investment.

Keberhasilan ke 10

Hasil Kajian Potensi yang dijadikan Rujukan Promosi Investasi

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 33

Hal ini sejalan dengan apa yang telah

dilaksanakan oleh BPPMD Provinsi

Kalimantan Timut dengan membuat Pra-FS

Potensi yang menjadi rujukan dalam

pelaksanaan promosi baik dalam dan luar

negeri. Berikut ini daftar Pra-Fs yang telah

dibuat oleh BPPMD pada tahun 2015,

melengkapi Pra-FS yang telah dibuat

sebelumnya :

Tabel 7 Hasil Kajian Potensi yang Menjadi Rujukan Promosi Investasi yang Dihasilkan pada Tahun 2015

No Judul Maksud & Tujuan Hasil Kajian

1. Pra Studi Kelayakan Jaringan Kereta Api Balikpapan – Samarinda – Bontang – Sangata di Kalimantan Timur

Untuk melakukan kajian teknis dan ekonomis serta menilai kelayakan pembangunan jaringan kereta dalam usaha pemenuhan kebutuhan infrastruktur dan jaringan antar moda di Kaltim

Jaringan Kereta Api di Kalimantan Timur layak beroperasi berdasarkan aspek ekonomi dan finansial

2. Pra Studi Kelayakan Investasi Pembangunan Industri Hilirisasi CPO di KIPI Maloy Kaltim

Untuk menilai kajian teknis dan ekonomis serta kelayakan pembangunan industri hilirisasi CPO di KIPI Maloy dalam usaha pemenuhan kebutuhan hilirisasi CPO nasional umumnya serta untuk kebutuhan ekspor

Bahwa kelayakan investasi pembangunan Industri Hilirisasai CPO di KIPI Maloy layak untuk kebutuhan hilirisasi di Kaltim dan kebutuhan ekspor berdasarkan aspek ekonomi dan finansial

3. Kajian Peluang Investasi (Singkong Gajah, Limbah Sawit dan Kepala Dalam) Provinsi Kaltim

1. Mengidentifikasi peluang investasi Provinsi Kaltim untuk komoditi singkong gajah, limbah sawit dan kelapa dalam;

2. Produk hilir dari singkong gajah berupa biethanol, limbah sawit berupa wood pellet, kepala dalam berupa biofuel;

3. Ketiganya merupakan energi terbarukan

Bahwa ketiga komoditas tersebut sangat layak dan menguntungkan secara finansial serta berpotensi untuk berkembang di Kaltim

Sumber : Bidang Pengembangan BPPMD Provinsi Kalimantan Timur.

Hasil Kajian

Potensi adalah

bahan sebagai

rujukan dalam

pelaksanaan

promosi baik luar

negeri maupun

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 34

BAB IV

P E N U T U P

A. UPAYA PERBAIKAN YANG BEKELANJUTAN

Berdasarkan deskripsi capaian keberhasilan diatas, dapat disimpulkan

bahwa secara konsisten setiap tahunnya, khususnya sejak tahun 2013 sampai

dengan tahun 2016 BPPMD Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan

berbagai upaya peningkatan kinerja secara keseluruhan, dengan

memaksimalkan setiap potensi keorganisasian yang ada baik potensi Sumber

Daya Aparatur (SDA) maupun sarana dan prasarana instansi, demi mencapai

berbagai keberhasilan pelaksanaan instansi sesuai dengan indikator –

indikator yang telah ditetapkan.

B. TINDAKLANJUT

Seluruh keberhasilan yang telah dicapai dimaksud akan dipertahankan

dan ditingkatkan kedepannya dengan terus meningkatkan kapasitas SDA,

yang ditunjang dengan kelengkapan sarana dan prasarana serta

program/kegiatan yang sesuai dengan Anggaran Tahunan BPPMD Provinsi

Kalimantan Timur.

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 35

Lampiran 1 Registration Certificate

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 36

Lampiran 2 Certificate of Registration Quality Management System

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 37

Lampiran 3 : Pilot Project Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 38

Lampiran 4 : Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 39

Lampiran 5 : A. Penilaian LAKIP BPPMD Tahun 2014 66,34 Tahun 2014

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 40

Lampiran 5 : B. Penilaian LAKIP BPPMD 60,22 Tahun 2015

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 41

Lampiran 6 : Realisasi Investasi PMA dan PMDN Prov. Kaltim 2013-2016 Tahun 2013

PERIODE 2013

PMA (Rp) PMDN (Rp) PERINGKAT

TRIWULAN I Rp 1.308.823.296.000 Rp 4.845.941.900.000 PMA : 6 PMDN : 2

TRIWULAN II Rp 4.677.091.584.000 Rp 3.280.694.900.000 PMA : 6 PMDN : 2

TRIWULAN III Rp 5.480.405.760.000 Rp 1.752.426.500.000 PMA : 5 PMDN : 5

TRIWULAN IV Rp 1.833.605.760.000 Rp 8.532.314.000.000 PMA : 6 PMDN : 2

Rp 13.299.926.400.000 Rp 18.411.377.300.000 PMA : 6

PMDN : 2 TOTAL PMA + PMDN Rp 31.711.303.700.000

Tahun 2014

PERIODE 2014

PMA (Rp) PMDN (Rp) PERINGKAT

TRIWULAN I Rp 9.263.271.651.600 Rp 709.396.800.000 PMA : 2 PMDN : 7

TRIWULAN II Rp 8.025.473.920.000 Rp 5.741.769.400.000 PMA : 3 PMDN : 2

TRIWULAN III Rp 4.594.544.240.000 Rp 4.604.176.300.000 PMA : 6 PMDN : 2

TRIWULAN IV Rp 3.006.425.360.000 Rp 1.927.707.200.000 PMA : 11 PMDN : 7

Rp 24.889.715.171.600 Rp 12.983.049.700.000 PMA : 3

PMDN : 6 TOTAL PMA + PMDN Rp 37.872.764.871.600

Tahun 2015

PERIODE 2015

PMA (Rp) PMDN (Rp) PERINGKAT

TRIWULAN I Rp 6.230.371.250.000 Rp 1.529.677.000.000 PMA : 2 PMDN : 9

TRIWULAN II Rp 8.442.556.250.000 Rp 4.382.958.700.000 PMA : 3 PMDN : 3

TRIWULAN III Rp 7.428.622.500.000 Rp 2.901.631.500.000 PMA : 5 PMDN : 6

TRIWULAN IV Rp 7.666.478.750.000 Rp 797.100.000.000 PMA : 5 PMDN : 13

Rp 29.768.028.750.000 Rp 9.611.313.100.000 PMA : 5

PMDN : 8 TOTAL PMA + PMDN Rp 39.379.341.850.000

Tahun 2015

PERIODE 2016*

PMA (Rp) PMDN (Rp) PERINGKAT

TRIWULAN I Rp. 1.529.974.390.000 Rp. 1.411.290.900.000 PMA : 11 PMDN : 11

TRIWULAN II Rp. 3.381.453.000.000 Rp. 2.108.850.000.000 PMA : 7 PMDN : 10

TRIWULAN III Rp. 8.147.212.560.000 Rp. 1.927.498.000.000 PMA : 5 PMDN : 8

TRIWULAN IV

Rp. 13.058.639.950.000 Rp. 5.447.638.900.000 PMA : 7

PMDN : 11 TOTAL PMA + PMDN Rp. 18.506.278.850.000

*Data sampai dengan Triwulan II (Januari-September) Tahun 2016

Kurs $ Tahun 2013 : Rp. 9.600,-

Kurs $ Tahun 2014 : Rp. 11.600,-

Kurs $ Tahun 2015 : Rp. 12.500,- Kurs $ Tahun 2016 : Rp. 13.900,-

CAPAIAN KEBERHASILAN BADAN PERIJINAN & PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD)

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2013 - 2016

BABAD BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALTIM Hal # 42

Lampiran 7 : Regional Champion Award Tahun 2013