cairan dan elektrolit

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi, haluaran air dan elektrolit, sistem renal dan paru. Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan salah satunya karena penyakit. Orang dewasa yang aktif bergerak dan memiliki orientasi yang baik biasanya dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang normal karena mekanisme adaptif tubuhnya. Namun bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat,klien dengan gangguan orientasi atau klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak dapat berespons secara mandiri, dan seiring dengan waktu kapasitas adaptif tubuh mereka tidak lagi dapat mempertahankan keseimbangan cairan tanpa adanya bantuan. Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan tentang keseimbangan cairan dan elektrolit sera berbagai macan faktor atau hal hal yang berkaitan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit. Serta menjelaskan bagaimana asuhan keperawatan yang di berika pada pasien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. 2.2 Rumusan masalah 1

Upload: elfrikanarvatilova

Post on 19-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cairan Dan Elektrolit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan,

elektrolit dan asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh

asupan, distribusi, haluaran air dan elektrolit, sistem renal dan paru. Banyak faktor

yang menyebabkan ketidakseimbangan salah satunya karena penyakit.

Orang dewasa yang aktif bergerak dan memiliki orientasi yang baik

biasanya dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang normal karena

mekanisme adaptif tubuhnya. Namun bayi, orang dewasa yang menderita penyakit

berat,klien dengan gangguan orientasi atau klien yang immobile, serta lansia

sering kali tidak dapat berespons secara mandiri, dan seiring dengan waktu

kapasitas adaptif tubuh mereka tidak lagi dapat mempertahankan keseimbangan

cairan tanpa adanya bantuan.

Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan tentang

keseimbangan cairan dan elektrolit sera berbagai macan faktor atau hal hal yang

berkaitan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit. Serta menjelaskan

bagaimana asuhan keperawatan yang di berika pada pasien dengan gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit.

2.2 Rumusan masalah

1.         Apa yang dimaksud dengan keseimbangan cairan dan elektrolit ?

2.         Apa sajakah organ – organ dan sistem yang berpengaruh dalam keseimbangan

cairan dan elektrolit ?

3.         Apa sajakah variabel – variabel yang berpengaruh dalam keseimbangan cairan

dan elektrolit ?

4.         Apa sajakah macam – macam cairan dan elektrolit ?

5.         Apa sajakah masalah atau gangguan dalam keseimbangan cairan dan

elektrolit ?

6.         Bagaimanakah komposisi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh ?

7.         Bagaimanakah proporsi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh ?

8.         Bagaimanakah regulasi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh ?

9.         Bagaimanakah kebutuhan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh ?

1

Page 2: Cairan Dan Elektrolit

10.     Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit ?

2.3              Tujuan penulisan

2.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mengetahui tentang berbagai macam keperawatan.

2.3.2        Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan keseimbangan

cairan dan elektrolit, mahasiswa mampu mengetahui organ – organ dan sistem

yang berpengaruh dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, mahasiswa mampu

mengetahui variabel – variabel yang berpengaruh dalam keseimbangan cairan dan

elektrolit, Mahasiswa mampu mengetahui macam – macam cairan dan elektrolit,

Mahasiswa mampu mengetahui masalah atau gangguan dalam keseimbangan

cairan dan elektrolit, Mahasiswa mampu mengetahui komposisi cairan dan

elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui proporsi cairan

dan elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui regulasi

cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui

kebutuhan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh, Mahasiswa mampu

mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan keseimbangan

cairan dan elektrolit.

2

Page 3: Cairan Dan Elektrolit

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian

1. BENDA CAIR

Merupakan zat yang mengalir. Terdapat sekitar 50 liter air didalam tubuh pada

seorang dengan berat rata-rata 70 kg. Air membentuk 75% pada tubuh bayi, 70 %

pada tubuh orang dewasa, 50 % pada tubuh orang lanjut usia. Karena, wanita

secara relatif memiliki kandungan lemak lebih banyak (yang secara relatif

membebaskan air), jumlah air pada wanita sekitar 10 % lebih rendah dari pada

pria.

2.      CAIRAN TUBUH

Secara fisik, molekul pembentuk tubuh manusia dapat dibedakan menjadi jenis

cairan dan jenis matriks molekul padat. Cairan tubuh meliputi cairan darah,

plasma jaringan, cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak

dan medula spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous humordan vitreous humor),

cairan pleura, dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ.

Fungsi cairan dalam tubuh manusia, antara lain:

a.       Sebagai alat transportasi nutrien, elektrolit dan sisa metabolisme

b.      Sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen tubuh yang

lainya

c.       Sebagai pengatur suhu tubuh dan lingkungan seluler

3.      GAS DALAM TUBUH

Gas adalah substansi yang berada dalam keadaan dimana substansi tersebut

memiliki mobolitas dabn bentuk yang tidak terbatas. Contoh gas dalam tubuh

yaitu: Oksigan dan Karbondioksida.

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi

tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah

merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairandan

elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan

tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat

terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan

3

Page 4: Cairan Dan Elektrolit

listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke

dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di

distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti

adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh

bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan

yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang

lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :

  cairan intraseluler dan

  cairan ekstraseluler.

Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh,

sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri

dari tiga kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan

transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem

vaskuler,cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan

cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan

intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

1.      Cairan Ekstrasel (CES)

Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif

cairan ekstraselular berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar

setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1 tahun,

jumlah cairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total.

Ini sebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata 70

kg.

Cairan ekstrasel diklasifikasikan menjadi beberapa macam :

a.      Cairan Interstitial

Cairan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 11-12 liter

pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstitial. Relatif

terhadap ukuran tubuh, volume ISF adalah sekitar 2 kali lipat pada bayi baru lahir

dibandingkan orang dewasa.

b.      Cairan Intravaskular

4

Page 5: Cairan Dan Elektrolit

Merupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah (contohnya volume

plasma). Rata-rata volume darah orang dewasa sekitar 5-6L dimana 3 liternya

merupakan plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan

platelet.

c.       Cairan transeluler

Merupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti

serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi saluran

pencernaan. Pada keadaan sewaktu, volume cairan transeluler adalah sekitar 1

liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dan keluar dari ruang

transeluler.

2.      cairan intrasel (CIS)

Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. Pada orang

dewasa, sekitar duapertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular

(sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70

kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan

cairan intraselular.

Fungsi cairan tubuh :

Air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir

semua reaksi di dalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar metabolisme

tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk

menggantikan cairan yang hilang

Fungsi cairan tubuh antara lain:

1.      Mengatur suhu tubuh

Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.

2.      Melancarkan peredaran darah

Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan

cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan

berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.

3.      Membuang racun dan sisa makanan

Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam

tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan

pernafasan.

5

Page 6: Cairan Dan Elektrolit

4.      Kulit

Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam

tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat

pengaruh suhu udara dari luar tubuh.

5.      Pencernaan

Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui

darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan

membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus

menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

6.      Pernafasan

Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam

bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar

tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka

akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

7.      Sendi dan otot

Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh

akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum

air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan

kelelahan.

8.      Pemulihan penyakit

Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai

berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

2.2 Komposisi cairan tubuh

Cairan yang bersikulasi di seluruh tubuh di dalam ruang cairan intrasel dan

ekstrasel mengandung elektrolit, mineral dan sel.

Elektrolit merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau

larut di dalam air atau pelarut lain akan pacah menjadi ion dan mampu membawa

muatan listrik.

Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).

Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam

miliekuivalen).

6

Page 7: Cairan Dan Elektrolit

1.      Ion positif ( kation )

Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium (Na+), sedangkan

kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium (K+). Suatu sistem

pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodium dan potassium

ini.

2.      Ion negative ( anion )

Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat

(HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat

(PO43-).

Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada

intinya sama maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan

ekstraseluler tetapi tidak mencerminkan komposisi cairan intraseluler.

1.      Natrium

Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling

berperan di dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 135-

145mEq/liter.12 Kada natrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme:

            Left atrial stretch reseptor

            Central baroreseptor

            Renal afferent baroreseptor

            Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)

            Atrial natriuretic factor

            Sistem renin angiotensin

            Sekresi ADH

            Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)

Kadar natrium dalam tubuh 58,5mEq/kgBB dimana + 70% atau

40,5mEq/kgBB dapat berubah-ubah. Ekresi natrium dalam urine

100-180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dan keringat 58mEq/liter. Kebutuhan setiap

hari = 100mEq (6-15 gram NaCl).

Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial

maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan natrium

(muntah,diare) sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi keadaan

dehidrasi disertai kekurangan natrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma

7

Page 8: Cairan Dan Elektrolit

akan diganti dengan air dan natrium dari cairan interstitial. Apabila kehilangan

cairan terus berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apabila volume

plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah kegagalan sirkulasi.

2.      Kalium

Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler

berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.

Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-

ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah kalium yang terikat dengan

protein didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari

1-3 mEq/kgBB. Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi

H+ ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72

mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter.

3.      Magnesium

Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan unruk

pertumbuhan + 10 mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.

4.      Kalsium

Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90%

dikeluarkan lewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini

tergantung pada intake, besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme kalsium

sangat dipengaruhi oleh kelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, da

hipofisis. Sebagian besar (99%) ditemukan didalam gigi dan + 1% dalam cairan

ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel.

5.      Karbonat

Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu

hasil akhir daripada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit

sekali bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh

paru-paru dan sangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.

Kebutuhan Air bardasarkan Umur dan Berat Badan :

Kebutuhan Air

Umur Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan

3 hari 250-300 80-100

1 tahun 1150-1300 120-135

8

Page 9: Cairan Dan Elektrolit

2 tahun 1350-1500 115-125

4 tahun 1600-1800 100-110

10 tahun 2000-2500 70-85

14 tahun 2200-2700 50-60

18 tahun 2200-2700 40-50

dewasa 2400-2600 20-30

2.3 Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter

penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal

mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan

garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan

keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur

keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi

asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah

arteri dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan

ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan

memperbanyak volume plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting

untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

    Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output)

air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus

ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.hal ini

terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh

dengan lingkungan luarnya.Water turnover dibagi dalam:

 1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar; dan

 2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen seperti

     proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

    Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air,

keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama

dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah

9

Page 10: Cairan Dan Elektrolit

memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan

kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya

dan cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus

diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.

2.4    Hormon Yang Terkait Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

1.     ADH

Hormon utama yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah

ADH dan Aldosteron. Keadaan kekurangan air akan meningkatkan osmolitas

darah dan keadaan ini akan direspon oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan

ADH. ADH akan menurunkan produksi urine dengan cara meningkatkan

reabsorpsi air oleh tubulus ginjal. Selama periode sementara kekurangan volume

cairan, seperti yang terjadi pada muntah dan diare atau perdarahan, jumlah ADH

di dalam darah meningkat. Akibatnya, reabsorpsi air oleh tubulus ginjal

meningkat dan air akan dikembalikan ke dalam volume darah sirkulasi. Dengan

demikian haluaran urine akan berkurang sebagai respon terhadap kerja Hormon

ADH ini.

2.     ALDOSTERON

Aldosteron merupakan suatu mineralokortikoid yang diproduksi oleh korteks

adrenal. Aldosteron mengatur keseimbangan natrium dan kalium dengan

menyebabkan tubulus ginjal mengekskresi kalium dan mengabsorpsi natrium.

Akibatnya, air juga akan direabsorpsi dan dikembalikan ke volume darah. 

Kekurangan volume  cairan, misalnya karena perdarahan atau kehilangan cairan

pencernaan dapat mensekresi aldosteron ke dalam darah.

3.      GLUKOKORTIKOID

Hormon kelas tiga, Glukokortikoid, memengaruhi keseimbangan air dan

elektrolit. Sekresi hormon glukokortikoid secara normal tidak menyebabkan

ketidakseimbangan cairan utama, namun kelebihan hormon di dalam sirkulasi

dapat menyebabkan tubuh menahan natrium dan air yang kita kenal sebagai

sindrom Cushing.

10

Page 11: Cairan Dan Elektrolit

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Cairan tubuh terbagi atas 2 kompartemen yaitu :

a.              Cairan Intraseluler (CIS)

Cairan Intraseluler adalah cairan di dalam membran sel yang berisi substansi

terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta

untuk metabolisme.

b.             Cairan Ekstraseluler (CES)

Cairan ekstraseluler terdiri dari 20% dari berat badan orang dewasa atau 30% dari

total cairan tubuh. Cairan ekstraseluler terdiri dari cairan intravaskuler, interstisial

dan caitan transeluler. Cairan intravaskuler atau plasma merupakan cairan dari

komponen darah.

Pengaturan Elekrolit:

-          Sodium (Natrium/Na+)

-          Potassium (Kalium)

-          Calsium (Kalsium)

-          Magnesium

-          Chlorida (Klorida)

-          Bikarbonat

-          Fosfat

11

Page 12: Cairan Dan Elektrolit

DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: EGC

Sunarsih, Tri. 2009. KDPK Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Anonim. 2010. Cairan dan Elektrolit, dilihat pada 13 April 2011.

<http://id.shvoong.com>

12