cairan dan elektrolit

Upload: peter-young

Post on 07-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cairan dan elektrolit

TRANSCRIPT

CAIRAN DAN ELEKTROLITA. PengertianCairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price, 2006).Cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut /zat terlarut (Horne, 2001).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Price, Sylvia, 2006).Elektrolit adalah substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik (Horne, 2001).Elektrolit adalah sebuah unsur / senyawa yang jika melebur atau larut di dalam pelarut lain akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik.B. Komposisi Cairan Tubuh1. AirMerupakan senyawa utama dalam tubuh manusia (Horne, 2001), sedangkan menurut Price (2006), air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam tubuh suspensi maupun larutan.

Fungsi air antara lain :a. Air sebagain pelarut dan alat angkutSebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan seperti oksigen dan hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini di bawa ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Di samping itu, air juga berperan sebagai alat angkut berbagai komponen sisa metabolisme termasuk kabondioksida dan urea untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, ginjal, dan kulit. b. Air sebagai katalisatorSebagai komponen yang mempermudah dan mempercepat berbagai reaksi biologik di dalam tubuh, termasuk di dalam saluran pencernaan. Air juga diperlukan untuk memecah dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana. c. Air sebagai pelumasDalam cairan sendi-sendi tubuh sehingga tidak saling bergesekan dan dapat bergerak dengan bebas tanpa menimbulkan rasa sakit. d. Air sebagai pengatur suhu tubuhKarena air mempunyai kemampuan untukmenyalurkan panas, sehingga memegang peranan penting dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius. Suhu ini merupakan suhu paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim dalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme tubuh perlu segera dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian besar pengeluaran suhu ini melalui penguapan (keringat) sehingga suhu tubuh tetap stabil. e. Air sebagai peredam benturanTerdapat pada permukaan organ-organ tubuh tertentu yang bersifat lunak untuk menghindari dan meredam benturan yang dapat menyebabkan kerusakan. Diantaranya adalah air dalm bola mata, jaringan syaraf tulang belakang, dan air ketuban untuk menghindari benturan pada janin. f. Menjaga kecantikan dan kesehatan tubuhDengan terapi air yang penggunaanya secara internal dengan minum air atau ekternal sebagai pengobatan penyakit. Hal ini terjadi karena air yang diminum dengan jumlah cukup dan metode yang benar dapat memurnikan racun-racun yang terdapat di dalam tubuh. Terapi air juga dapat menjaga ketersediaan air dalam tubuh sehingga darah tidak mengalami kekentalan yang berlebihan yang dapat menyebabkan darah tinggi. Terapi air dapt juga untuk menjaga kecantikan. Kulit merupakan bagian terluar yang langsung bersentuhan dengan udara luar, panas, cahaya matahari juga polusi. Untuk menjaga elastisitas kulit, air yang diperlukan dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan. Air dapat melembabkan kulit sehingga tidak mudah kering dan menimbulkan kerutan. Untuk menjaga keseimbangan berat badan, air sangat mutlak diperlukan. Ternyata air dapat meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan. Minum banyak air putih dapat menyaring kelebihan kalori. Jika kekurangan air maka secara otomatis tubuh akan memberikan sinyal berupa rasa haus. Karena adanya sisten homeostasis tubuh ini yang bekerja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh tubuh maka air dalam tubuh yang hilang akan semakin banyak. Begitu juga dengan kondisi tubuh jika kadar air dalam tubuh menurun jumlahnya maka tubuh akan menurun konsisnya. Hal ini dapat terjadi karena ada hubungan yang erat antara kualitas dan kandungan air dalam tubuh dengan respons tubuh kita.Faktor-faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi :a. Sel-sel lemakMengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh.b. UsiaSesuai aturan, air tubuh menurun seiring peningkatan usia. Bayi prematur mengandung air sebanyak 80% disbanding dengan berat badannya. Sedangkan bayi lahir cukup bulan kira-kira mengandung air sebanyak 70% dari berat badannya. Dengan usia 6 bulan sampai 1tahun, air tubuh menurun menjadi sekitar 60% dari berat badannya, dengan sedikit reduksi lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia mengandung sekitar 45% sampai dengan 55% air dari berat badannya.c. Jenis kelamin wanitaWanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional karena lebih banyak mengandung lemak.UsiaPresentasi berat badan

Bayi ( baru lahir )Dewasa pria ( 20-40 tahun )Dewasa wanita ( 20-40 tahun )Usia lanjut ( >60 tahun )75 %60 %90 %45-50 %

Tabel. Air tubuh total dalam persentase berat badan2. Solut (terlarut )Selain air cairan tubuh mengandung 2 jenis substansi terlarut (zat terlarut), yaitu :a. ElektrolitElektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berkaitan satu sama lain (miliekuivalen / liter [mEq/v]) atau dengan berat molekul dalam gram (milimol/liter [mol/L]).1) KationMerupakan ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraseluler utama adalah Natrium (Na+), sedangkan kation intraseluler utama adalah Kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa Natrium ke luar dan Kalium ke dalam.2) AnionMerupakan ion-ion yang membentuk muatan negative dalam larutan. Anion ekstraseluler utama adalah Klorida (Cl-), sedangkan anion intraseluler utama adalah Fosfat (Po43-).b. Non-elektrolitAdalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan bermuatan listrik ( Prrice, Sylvia ). Nonelektrolit terdiri dari protein, urea, glukosa, oksigen, karbondioksida, dan asam-asam organik.C. Kompartemen CairanCairan tubuh didistribusi antara 2 kompartemen cairan utama, yaitu :1. Cairan intraseluler ( CIS )CIS adalah cairan yang terkandung dalam sel. Pada orang-orang dewasa, sekitar dari cairan tubuh adalah intraseluler, atau kira-kira 25L pada rata-rata orang dewasa (70kg). sedangkan hanya dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraseluler.2. Cairan Ekstraseluler ( CES )CES adalah cairan yang berada di luar sel. Ukuran relative dari CES menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir, kira-kira cairan tubuhterkandung di dalam CES. Setelah usia 1 tahun, volume relative dari CES menurun sampaikira-kira 1/3 dari volume total, ini hamper sebanding dengan 15L dalam rata-rata pria dewasa (70kg).CES dibagi menjadi 2, antara lain :a. Cairan Interstisisl ( CIT )Merupakan cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume CIT kira-kira 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir di banding dengan orang dewasa.b. Cairan Intravaskuler (CIV)Adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatifnya sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata pada orang dewasa kira-kira 5-6 L, 3 L dari jumlah tersebut adalah plasma, sisanya 2-3 L terdiri dari sel darah merah yang mentrasport oksigen dan bekerja sedagai buffer tubuh yang penting, sel darah putih dan trombosit.c. Cairan Trenseluler ( CTS )Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh, contohnya cairan serebrospinal, pericardial, pleural, sinoval, intraokuler, dan sekresi lambung. Pada waktu tertentu CTS mendekati jumlah 1 L.D. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarutMembranSetiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran permeabel selektif yang memungkinkan gerakan air dan beberapa zat terlarut. Molekul kecil seperti urea dan air dapat bergerak bebas di antara semua kompartemen. Permeabilitas membrane yang selektif membantu untuk mempertahankan komposisi unik dari setiap kompartemen sementara memungkinkan gerakan nutrient dari sel dan akhirnya ke dalam plasma.Membran semipermiabel tubuh meliputi :1. Membrane sel memisahkan CIS dari CIT dan terdiri atas lipid dan protein.2. Membran kapiler memisahkan CIV dari CIT.3. Membran Epitelial memisahkan CIT danCIV dari CTS.

E. Proses Transpor1. DifusiDifusi yaitu gerakan acak dari partikel pada semua arah melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi kearea dengan konsentrasi yang lebih rendah sepanjang gradient konsentrasi. Energi difusi dihasilkan oleh energi panas.Faktor-faktor yang menigkatkan difusi yaitu :a. Peningkatan suhub. Peningkatan konsentrasi partikelc. Penurunan ukuran atau berat molekul dari pertikeld. Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusie. Penurunan jarak lintas dimana masa partikel harus berdifusi2. Transpor aktifTranspor aktif yaitu partikel bergerak dari area dari konsentrasi lebih rendah atau sama kearea dengan konsentrasi lebih besar. Transport aktif sangat penting untuk mempertahankan keunikan komposisi, baik CES dan CIS. Transpor aktif memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi untuk menembus membrane sel.3. FiltrasiFiltrasi yaitu gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostaltik tinggi ke area dangan tekanan hidrostaltik rendah. Tekanan hidrostsltik adalah tekanan yang dibuat oleh berat cairan.4. OsmosisOsmosis yaitu gerakan air melewati membrane semi permiabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.Istilah yang dihubungkan dengan osmosis antara lain :a. Tekanan Osmotik, yaitu jumlah tekanan hidrostaltik diperlukan untuk menghentikan aliran osmotic air.b. Tekanan Onkotik, yaitu tekanan osmotic dihasilkan oleh koloid (protein). Albumin misal menghasilkan tekanan onkotik dalam pembuluh darah dan membantu menahan kandunagan air dalam ruang intravaskuler.c. Diuresis Osmotik, yaitu peningkatan keluaran urin disebabkan oleh substansi seperti manitol, glukosa, atau media kontras yang dikeluarkan dalam urin dan mengurangi reabsorpsi air ginjal.

F. Konsentrasi Cairan Tubuh1. OsmolalitasOsmolalitas yaitu pengukuran kemampuan larutan untuk menciptakan tekanan osmotik dengan demikian mempengaruhi gerakan air. Osmolaritas yaitu istilah lain yang menunjukkan jumlah partikel dalam 1L larutan dan diukur dalam miliosmolar per liter ( m Osm/L ).Perubahan dalam osmolalitas ekstraseluler dapat mengakibatkan perubahan pada volume cairan ekstraseluler dan intraseluler :1) Penurunan osmolalitas CES gerakan air dari CES ke CIS.2) Peningkatan osmolalitas CES gerakan air dari CIS ke CES.2. TonisitasTonsilitas yaitu istilah lain dari osmolalitas efektif. Osmolalitas efektif yaitu osmolalitas yang menyebabkan air bergerak dari satu kompartemen ke kompertemen lain, tidak hanya bergantung pada jumlah zat terlarut, tetapi juga pada permeabilitas membran terhadap zat terlarut ini.Jenis larutan :a. Larutan isotonikLarutan yang mempunyai osmolalitas sama efektifnya dengan cairan tubuh ( kira-kira 280-300 m Osm/kg ).Contoh : NaCl 0,9%b. Larutan hipotonikLarutan yang mempunyai osmolalitas efektif lebih kecil dari cairan tubuh.Contoh : NaCl 0,45%3. Larutan hipertonikLarutan yang mempunyai osmolalitas efektif lebih besar dari cairan tubuh.Contoh : NaCl 3%G. Gangguan Keseimbangan Cairan dan ElektroliGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit jarang terjadi secara tunggal dan dapat mengganggu proses normal tubuh. Pasien yang mengalami kehilangan cairan tubuh akibat luka bakar, penyakit, atau trauma, beresiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit.1. Gangguan CairanTipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah sebagai berikut :a. Ketidakseimbangan IsotonikKekurangan dan kelebihan isotonic dapat terjadi jika air dan elektronik diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama. Kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali terjadi ketidakseimbangan lain. Klien yang beresiko mengalami ini adalah klien yang mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal, misal akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau fistula. Bayi dan lansia ( usia lanjut ) paling cepat terkena pengaruh akibat kehilangan cairan dan elektrolit ini (Weldy, 1992). Penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obat diuretic, keringat yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral.Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum. Klien yang beresiko mengalami kelebihan volume cairan ini meliputi klien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992).Penyebab beserta tanda dan gejala gangguan cairan ketidakseimbangan isotonic meliputi :1) Kekurangan Volume Cairan Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : nadi cepat tetapi lemah, kolaps vena, hipotensi, frekwensi nafas cepat, letargi, oliguria, kulit dan membrane mukosa kering, turgor kulit tidak elastis, kehilangan berat badan yang cepat.Penyebab : Kehilangan cairan dari system gastrointestinal, seperti diare, muntah atau drainase. Kehilangan plasma atau darah utuh, seperti pada luka bakar atu perdarahan. Keringat berlebihan Demam Hasil pemeriksaan laboratorium berat jenis urin >1,025, peningkatan semu hematokrit >50%, peningkatan semu nitrogen urea darah (BUN) >25mg/100ml.Penyebab : Penurunan asupan cairan peroral Penggunaan obat-obatan diuretik2) Kelebihan volume cairan Tanda dan gejala pemeriksaan fisik : denyut nadi kuat, pernapasan cepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatan tekanan vena, suara krakles di paru-paru, peningkatan berat badan yang cepat.Penyebab : Gagal jantung kongestif Gagal injal Sirosis Paningkatan kadar aldosteron dan steroid di dalam serum Hasil pemeriksaan laboratorium penurunan semu BUN 2,5mEq/Le. Ketidakseimbangan KloridaNilai laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.1) HpokloremiaHipokkloremia terjadi jika kadar klorida serum turun sampai di bawah 100mEq/L. muntah atau drainase nasogastrik atau drainase fistula yang berlebihan dan lama dapat menyebabkan hipokloremia. Bayi baru lahir yang mengalami diare dapat terjadi kipokloremia dengan cepat. Beberapa obat-obatan diuretic juga dapat menyebabkan peningkatan ekskresi klorida. Ketika kadar klorida serum menurun, tubuh beradaptasi dengan meningkatkan reabsorpsi ion bikarbonat sehingga mempengaruhi keseimbangan asam-basa.2) HperkloremiaHiperkloremia terjadi jika kadar klorida serum meningkat sampai di atas 106 mEq/L, menyebabkan penurunan nilai bikarbonat serum. Hipokloremia dan hiperkloremia jarang terjadi sebagai akibat dari proses penyakit yang tunggal, tetapi umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam-basa. Tidak ada satu rangkaian gejala yang berhubungan dengan perubahan ini.