cairan dan elektrolit
DESCRIPTION
cairan dan elektrolit tubuhTRANSCRIPT
Akibat Kekurangan Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian
Kelebihan KlorChlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Klorida : fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
Penurunan klorida dapat terjadi pada penderita muntah, bilas lambung, diare, diet rendah garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis, penggunaan obatThiazid, diuretik, dan Iain-lain.
Peningkatan klorida terjadi pada penderita dehidrasi,cedera kepala, peningkatan natrium, gangguan ginjal,penggunaan obat kortison, asetazolamid, dan Iain-Iain.
Akibat Kekurangan FosforJarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi bila menggunakan obatantasida (untuk menetralkan asam lambung). Kekurangan fosfor menyebabkankerusakan tulang/ Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis,osteomalasia. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakantulang.
Akibat Kelebihan FosforKelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunyaditentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja danorang dewasa adalah 1:1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebihkecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor dapat mengganggu penyerapan mineralseperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia. Bilakadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga menimbulkan kejang
Penyebab Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida) Hipokloremia- Berkurangnya asupan atau absorpsi klorida, misalnya rendahnya asupan natrium dalam makanan, defisiensi natrium, defisiensi kalium, alkalosis metabolik dan pemberian dekstrosa I.V.tanpa elektrolit- HIlangnya klorida yang sangat banyak akibat diare atau diaforesis berlarut-larut, muntah, pengisapan gastrik atau pembedahan gastrik
Hipokloremia- Mekanisme kompensasi bagi keabnormalan metabolik lain, meliputi asidosis metabolik, cedera batang otak yang menyebabkan hiperventilasi neurogenik dan hiperparatiroidisme
- Asupan atau absorpsi klorida berlebihan akibat tercernanya amonium klorida yang berlebihan, anastomosis ureterointestinal, pemberian larutan garam normal I.V.atau melalui rute lain (secara oral, melalui pipa nasogastrik, garam enema atau irigasi)- Hemokonsentrasi akibat dehidrasi
Tanda dan Gejala Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida) Hipokloremia- Hipertonisitas otot, tetani, dan napas dangkal dan terdepresi- Otot lemah dan kejang jika disertai kehilangan natrium
Hiperkloremia- Agitasi- Dispnea- Edema bernintik- Takikardia, hipertensi- Jika disertai asidosis metabolik akibat ekskresi basa bikarbonat oleh ginjal : lemah, berkurangnya kemampuan kognitif, napas dalam dan cepat dan koma
SUji Diagnostik- Kadar klorida serum kurang dari 98 mEq/L memastikan hipokloremia; nilai yang mendukung alkalosis metabolik meliputi pH serum lebih dari 7,45 dan kadar karbondioksida serum lebih dari 32 mEq/L- Kadar klorida serum lebih dari 106 mEq/L memastikan hiperkloremia; jika terjadi asidosis metabolik, pH serum kurang dari 7,35 dan kadar karbondioksida serum kurang dari 22 mEq/L
Tindakan Penanganan- Koreksi gangguan yang menyebabkan :
Hipokloremia- Jika terjadi hipovolemia, beri pasien larutan garam normal I.V.- Obat yang mengandung klorida, misalnya amonium klorida bisa diperlukan untuk menaikkan kadar klorida garam- Kalium klorida bisa diberikan untuk alkalosis metabolik
Hiperkloremia- Untuk hiperkloremia ringan, beri larutan ringer terlaktasi yang berkonversi menjadi bikarbonat dalam hati sehingga meningkatkan basa bikarbonat untuk mengoreksi asidosis- Untuk asidosis hiperkloremik parah, beri natrium bikarbonat I.V.untuk meningkatkan kadar bikarbonat serum dan memungkinkan adanya ekskresi anion klorida oleh ginjal.
Hiperfosfatemia
Hiperfosfatemia (kadar fosfat yang tinggi dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi fosfat dalam darah lebih dari 4,5 mgr/dL darah.
Sumber makanan yang kaya akan fosfat :
- susu dan produk-produk olahan susu
- buncis
- coklat
- kacang-kacangan
- bayam, lombok cina, kangkung dan sayuran berdaun hijau lainnya.
Penyebabnya
Ginjal yang normal sangat efisien dalam membuang kelebihan fosfat sehingga
hiperfosfatemia jarang terjadi, kecuali pada penderita kelainan fungsi ginjal yang sangat
berat. Pada penderita gagal ginjal, hiperfostatemia merupakan suatu masalah karena dialisa
sangat tidak efektif dalam membuang kelebihan fosfat.
Gejala
Jika pada penderita yang menjalani dialisa, konsentrasi fosfat darahnya meningkat,
maka konsentrasi kalsium darah akan menurun. Hal ini merangsang kelenjar paratiroid untuk
mengeluarkan hormon paratiroid, yang akan meningkatka konsentrasi kalsium darah dengan
cara mengambil kalsium dari tulang. Jika keadaan ini terus berlanjut, bisa terjadi kelemahan
tulang yang progresif, mengakibatkan nyeridan patah tulang karena cedera yang ringan.
Kalsium dan fosfat dapat membentuk kristal pada dinding pembuluh darah dan jantung,
menyebabkan arteriosklerosis yang berat dan memicu terjadinya stroke, serangan jantung
dan sirkulasi darah yang buruk. Kristal tersebut juga dapat terbentuk di kulit dan
menyebabkan rasa gatal yang hebat.Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan
darah dan gejala-gejalanya.
Pengobatan
Hiperfosfatemia pada penderita dengan kerusakan ginjal diatasi dengan mengurangi
asupan fosfat dan mengurangi penyerapan fosfat dari saluran pencernaan. Makanan yang
kaya akan fosfat harus dihindari dan antasid yang mengandung kalsium harus diminum
bersamaan dengan makanan sehingga kalsium dapat berikatan dengan fosfat dalam usus dan
tidak diserap.Perangsangan yang terus menerus pada kelenjar paratiroid dapat menyebabkan
hiperparatiroidisme dan biasanya kelenjar paratiroid harus diangkat melalui pembedahan..
Hipofosfatemia Definisi
Hipofosfatemia didefinisikan sebagai konsentrasi fosfor dibawah normal
( kurang dari 2,5 mgr/dL darah). Hipofosfatemia dapat terjadi selama pemberian kalori pada
pasien dengan malnutrisi kalori-protein yang parah. Hal ini paling mungkin untuk terjadi
dengan masukan atau pemberian sangat banyak karbohidrat sederhana. Hipofosfatemia jelas
dapat terjadi pada pasien malnutrisi yang mendapat nutrisi parenteral total (NPT) jika
kehilangan fosfor tidak diperbaiki secara adekuat.
Penyebab
Hipofosfatemia menahun terjadi pada:
- Hiperparatiroidisme
- Hipotiroidisme (suatu kelenjar tiroid yang kurang aktif)
- Fungsi ginjal yang buruk
- Penggunaan diuretik dalam waktu lama.
Dosis racun dari teofilin bisa mengurangi jumlah fosfat dalam tubuh.
Mengkonsumsi sejumlah besar antacid alumunium hidroksida dalam waktu yang lama, juga
bisa mengurangi fosfat dalam tubuh, terutama pada penderita yang mengalami dialisa ginjal.
Cadangan fosfat juga akan berkurang pada:
- Malnutrisi berat
- Ketoasidosis diabetikum
- Keracunan alkohol yang berat
- Luka bakar hebat
- Magnesium rendah
- Kalium rendah
- Respirasi alkalosis dapat menyebabkan penurunan fosfor karena perpindahan fosfor
interselular.
Gejala akan muncul hanya jika konsentrasi fosfat darah sangat rendah.
Pada awalnya penderita akan mengalami kelemahan otot. Selanjutnya tulang menjadi rapuh,
mengakibatkan nyeri tulang dan fraktur (patah tulang). Pada konsentrasi yang amat sangat
rendah (kurang dari 1.5 mgr/dL darah) dapat berakibat serius menyebabkan kelemahan otot
yang semakin memburuk, stupor (penurunan kesadaran), koma dan kematian. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya
Pengobatan
Pengobatan ditentukan berdasarkan beratnya gejala dan penyebabnya. Seorang
penderita tanpa gejala dapat mengkonsumsi fosfat dalam bentuk larutan yang dapat diminum,
namun cara ini bisa menyebabkan diare. 1 liter susu skim atau susu rendah lemak
mengandung sejumlah besar fosfat dan umumnya lebih mudah untuk dikonsumsi. Fosfat
intravena dapat diberikan bila hipofosfatemia sangat berat atau bila fosfat tidak dapat
dikonsumsi peroral.
Hipofosfatemia (fosfor serum <2,5 mg/dl) terjadi akibat adanya perpindahan
intraseluler sementara, peningkatan kehilangan urin, penurunan absropsi usus, atau
peningkatan penggunaan. Kekuranagn fosfor berat, dapat terjadi pada alkoholisme,
khususnya selama penghentiaan akut, karena masukan kurang, muntah dan diare,
hiperventilasi, penggunaan antasida berikatan fosfor, dan peningkatan kehilangan urin.
Selain itu, kombinasi faktor-faktor dapat menimbulkan hipofosfatemmia pada
ketoasidosis diabetik (KAD). Pada KAD terdapat kehilangan fosfor bermakna dalam urin
sekunder terdapat diuresis osmotic karena glikosa. Terjadi hipofosfatemia ini tersamar,
namun dengan gerakan fosfor keluar dari sel karena peningkatan katabolisme jaringan
(kerusakan seluler). Bila ketoasidosis diatasi dengan glukosa, insulin, dan cairan, terdapat
perpindahan dramatis dari fosfor kembali ke dalam sel-sel dan adanya kekurangan fosfor
kemudian menjadi tampak.
BIKARBONATALKALOSIS METABOLISME
Tahukah Anda bahwa cairan tubuh memiliki keseimbangan pH?
Artinya, cairan tubuh memiliki unsur asam dan basa yang harus dijaga dalam kondisi seimbang.
Terganggunya keseimbangan akan mempengaruhi tubuh dan berpotensi mengakibatkan komplikasi serius.
Tingkat basa cairan tubuh yang tinggi akan menyebabkan alkalosis metabolik (alkalosis metabolic), sedangkan kelebihan asam akan menyebabkan asidosis metabolik (metabolic acidosis).
Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh, terutama darah, memiliki kandungan basa berlebih.
Dalam kondisi ini tingkat pH dari jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH normal.
Peningkatan basa disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat (HCO3).
Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh.
Secara sederhana, alkalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3).
Penyebab
Seperti disebutkan sebelumnya, alkalosis metabolik disebabkan oleh kelebihan alkali (basa) yaitu bikarbonat dalam darah.
Kisaran normal pH darah adalah 7,36-7,44, yang berarti darah cenderung bersifat basa.
Sebagai pengingat, pH 7,0 dianggap netral, pH di atas 7,0 bersifat basa, sedangkan dibawah 7,0 adalah asam.
Penyebab metabolik alkalosis diantaranya adalah:
1. Kehilangan asam
Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau melalui buang air kecil.
Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh.
2. Penggunaan obat tertentu
Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan.
Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh.
3. Diare
Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida.
4. Obat Alkalotic
Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa.
5. Kontraksi ruang ekstraselular
Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang menyebabkan alkalosis metabolik.
6. Hipokalemia
Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh.
Tanda dan Gejala
Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu tertentu.
Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan.
Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan tekanan darah.
Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual, muntah, dan diare.
Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang.
Pengobatan
Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya.
Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.
Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi lebih banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini.
Obat yang mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula diberikan, tergantung pada penyebabnya.
Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.[]
Apakah Asidosis Metabolik?
Asidosis metabolik adalah kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia atau keasaman darah, dimana pH arteri turun hingga di bawah 7,35.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Penyebab
Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi asam atau mengkonsumsi makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam.
Kondisi ini juga disebabkan oleh hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal.
Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis metabolik.
Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok.
Malaria juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena menghancurkan sel darah merah dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh.
Kondisi ini pada gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat yang dikenal sebagai asidosis laktik.
Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak, alih-alih karbohidrat, untuk menciptakan energi seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat mengakibatkan produksi asam berlebihan.
Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat ginjal gagal mengeluarkan asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal.
Asidosis Metabolik: Penyebab, Gejala, dan PengobatannyaBumbata | Buka Mata Buka Telinga
Asam biasanya diproduksi sebagai produk sampingan dalam sejumlah aktivitas metabolik termasuk pemecahan lemak.
Dalam tubuh, keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat.
Bikarbonat menetralisir asam dan dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh.
Faktor-faktor yang berkontribusi atas kelebihan produksi asam atau mengganggu produksi normal bikarbonat bisa menyebabkan asidosis metabolik (metabolic acidosis).
Apakah Asidosis Metabolik?
Asidosis metabolik adalah kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia atau keasaman darah, dimana pH arteri turun hingga di bawah 7,35.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Penyebab
Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi asam atau mengkonsumsi makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam.
Kondisi ini juga disebabkan oleh hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal.
Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis metabolik.
Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok.
Malaria juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena menghancurkan sel darah merah dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh.
Kondisi ini pada gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat yang dikenal sebagai asidosis laktik.
Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak, alih-alih karbohidrat, untuk menciptakan energi seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat mengakibatkan produksi asam berlebihan.
Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat ginjal gagal mengeluarkan asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal.
Gejala
Asidosis metabolik biasanya ditandai dengan pernapasan yang cepat.
Gejala-gejala asidosis metabolik tidak selalu spesifik tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, otot dan nyeri tulang, kelemahan otot, dan sakit perut adalah beberapa gejala umum.
Asidosis laktik kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia.
Karena kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita mungkin mengalami kecemasan dan kantuk progresif.
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, dapat menimbulkan komplikasi berat seperti stupor, koma, dan kejang.
Pengobatan
Dokter biasanya melakukan tes darah seperti gas darah arteri dan analisis jumlah sel darah untuk mendiagnosa kondisi ini.
Pengobatan asidosis metabolik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Jika pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian bikarbonat secara intravena mungkin diperlukan untuk menetralisir asam.
Pada kasus yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis metabolik.
Ventilasi mekanis juga bisa digunakan untuk meringankan masalah pernapasan.
Memantau dan mengendalikan faktor yang menyebabkan asidosis metabolik adalah cara terbaik mencegah memburuknya kondisi.
Seperti misalnya, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol asidosis metabolik pada pasien diabetes.
Asidosis metabolik (metabolic acidosis) sering merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan diabetes.[]
Sumber: http://bumbata.com/18430/asidosis-metabolik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/#ixzz2AnRumDs1