cairan
DESCRIPTION
cairanTRANSCRIPT
CAIRAN DAN ELEKTROLIT CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Oleh Oleh
Ns. Arni,S. S. KepNs. Arni,S. S. Kep
cairan dan elektrolit 2
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUHDISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh kita didistribusikan dalam 2 Cairan tubuh kita didistribusikan dalam 2 kompartemen yang berbeda ces dan cis kompartemen yang berbeda ces dan cis
Cis adalah cairan yang terdapat dalam Cis adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun sekitar 70% dari sel tubuh dan menyusun sekitar 70% dari cairan tubuh (2/3)cairan tubuh (2/3)
Cis memiliki banyak solut (zat terlarut Cis memiliki banyak solut (zat terlarut yang sama dengan yang berada di ruang yang sama dengan yang berada di ruang ektrasel.ektrasel.
cairan dan elektrolit 3
Merupakan media tempat terjadinya aktivitas sel.Merupakan media tempat terjadinya aktivitas sel. Ces adalah merupakan cairan yang terdapat di Ces adalah merupakan cairan yang terdapat di
luar sel menyusun sekitar 30% dari total cairan luar sel menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh.tubuh.
Ces meliputi : cairan intravaskuler : cairan dalam Ces meliputi : cairan intravaskuler : cairan dalam pembuluh darah (5-6lt,plasma dan darah)pembuluh darah (5-6lt,plasma dan darah)
Cairan intertistial : cairan sekitar sel 9limfe 8llt)Cairan intertistial : cairan sekitar sel 9limfe 8llt) Cairan transeluler : cairan dalam rongga khusus Cairan transeluler : cairan dalam rongga khusus
(serebrosfpnal , pleural, perikardial, (serebrosfpnal , pleural, perikardial, sinofial,lambung 1 lt)sinofial,lambung 1 lt)
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Konsep dasar :Konsep dasar :1. Sirkulasi cairan dan elektrolit terjadi dalam 3 fase :1. Sirkulasi cairan dan elektrolit terjadi dalam 3 fase :
• Plasma darah bergerak diseluruh tubuh dengan Plasma darah bergerak diseluruh tubuh dengan sistem sirkulasi . Nutrien dan cairan diambil dari sistem sirkulasi . Nutrien dan cairan diambil dari paru-paru dan gastro intenstinal tractparu-paru dan gastro intenstinal tract
• Cairan interstisiel dan komponen bergerak diantara Cairan interstisiel dan komponen bergerak diantara kalpiler dan darah dan selkalpiler dan darah dan sel
• Cairan dan substansi selanjutnya bergerak dari Cairan dan substansi selanjutnya bergerak dari cairan interstisiel ke dalam selcairan interstisiel ke dalam sel
Metode pergerakan cairan :Metode pergerakan cairan :1.1. Difusi :Difusi :
• Pergerakan larutan dari area yang konsentrasinya Pergerakan larutan dari area yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah, tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah, sampai terjadi keseimbanagansampai terjadi keseimbanagan
• Kecapatan dipengaruhi oleh ukuran. Molekul yang Kecapatan dipengaruhi oleh ukuran. Molekul yang besar lebih lambat dibandingkan molekul kecil besar lebih lambat dibandingkan molekul kecil
• Konsentrasi larutan , semakin tinggi konsentrasi Konsentrasi larutan , semakin tinggi konsentrasi semakin cepat bergeraksemakin cepat bergerak
• Temperatur, semakin tinggi larutan semakin tinggi Temperatur, semakin tinggi larutan semakin tinggi kecepatan bergerakkecepatan bergerak
2.2. Osmosa : adalah perubahan/ pergerakkan cairan Osmosa : adalah perubahan/ pergerakkan cairan dari larutan yang kontrasinya rendah ke konsentrasi dari larutan yang kontrasinya rendah ke konsentrasi tinggi dengan melewati selaput permiabel sel. tinggi dengan melewati selaput permiabel sel.
• Misal :Keong akan bergerak melintas membran sel Misal :Keong akan bergerak melintas membran sel ke daearah dimana konsentrasinya garamnya ke daearah dimana konsentrasinya garamnya (tekanan osmotiknya ) tinggi(tekanan osmotiknya ) tinggi
Membran permiabel untuk larutan jernih, tetapi tidak Membran permiabel untuk larutan jernih, tetapi tidak permiabel untuk zat yang dialrutkan (partikel zat) permiabel untuk zat yang dialrutkan (partikel zat) contoh : pembuluh darah contoh : pembuluh darah
Kecepatan osmosis tergantung padaKecepatan osmosis tergantung pada ; ;1.1. Konsentrasi palarut dalam larutanKonsentrasi palarut dalam larutan2.2. Ion listrik pelarutIon listrik pelarut3.3. Suhu larutanSuhu larutan4.4. Perbedaan tekanan osmotik yang mendesak larutanPerbedaan tekanan osmotik yang mendesak larutan
Kepekatan larutan diukur dalam osmosis . Satu Kepekatan larutan diukur dalam osmosis . Satu osmosis adalah jumlah zat dalam larutan dalam osmosis adalah jumlah zat dalam larutan dalam bentuk molekul , bentuk ion atau keduanya yang bentuk molekul , bentuk ion atau keduanya yang mempunyai tekanan osmotik yag sama seperti satu mempunyai tekanan osmotik yag sama seperti satu mol dari non elektrolitmol dari non elektrolit
Jika konsentrasi solute (zat terlarut) lebih besar dari Jika konsentrasi solute (zat terlarut) lebih besar dari satu membran permiabel , kecepatan osmosis cepat satu membran permiabel , kecepatan osmosis cepat dan lebih cepat dari pelerut (solvent) melalui dan lebih cepat dari pelerut (solvent) melalui membranmembran
Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah difusi (perembesan) cairan melalui untuk mencegah difusi (perembesan) cairan melalui membran semipermiabel kedalam cairan lain yang membran semipermiabel kedalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggikonsentrasinya lebih tinggi
• Membran semi permiabel : suatu membran yang Membran semi permiabel : suatu membran yang bisa dilalui pelarut (air) namun tidak bisa dilaui bisa dilalui pelarut (air) namun tidak bisa dilaui zat terlarut / solute ( misal elektrolit, protein).zat terlarut / solute ( misal elektrolit, protein).
• Tekanan osmotik cairan dalam tubuh : 285 Tekanan osmotik cairan dalam tubuh : 285 ± 5 ± 5 mOsm/L.mOsm/L.
Jenis larutan :Jenis larutan :• Larutan isotonik : infus dengan tekanan sama Larutan isotonik : infus dengan tekanan sama
seperti caiarn tubuh normal .(naCl 0,9 %) seperti caiarn tubuh normal .(naCl 0,9 %) dektrose 5 % , larutan RLdektrose 5 % , larutan RL
• Larutan hipotonik ; infus dengan tekanan osmotik Larutan hipotonik ; infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari cairan tubuh. (air suling)lebih rendah dari cairan tubuh. (air suling)
• Larutan hipertonik : infus dengan tekanan Larutan hipertonik : infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma. osmotik lebih tinggi dari plasma.
Sel
.
Air
.
Air
.Larutan isotonikTak ada perpindahan air
Larutan hipotonikAir masuk ke dlam sel
Larutan hipertonikAir keluar sel
3. Transport aktif ;3. Transport aktif ;
Adalah pemindahan benda melalui membran sel Adalah pemindahan benda melalui membran sel oleh aktivitas kimia yang memberikan sel untuk oleh aktivitas kimia yang memberikan sel untuk menerima molekul yang lebih besar . Tidak seperti menerima molekul yang lebih besar . Tidak seperti difusi dan osmosisdifusi dan osmosis
Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi sehingga memerlukan energienergi sehingga memerlukan energi
Mempertinggi pembawaan molekul seperti pada Mempertinggi pembawaan molekul seperti pada insulin dalam satu sel saling mengikat untuk insulin dalam satu sel saling mengikat untuk menjadi molekulmenjadi molekul
Contoh : insulin mengikat dirinya dengan glukosa Contoh : insulin mengikat dirinya dengan glukosa dan membantu mengangkut glukosa masuk ke seldan membantu mengangkut glukosa masuk ke sel
cairan dan elektrolit 12
Transpor aktif adalah mekanisme Transpor aktif adalah mekanisme dimana sel mengabsorbsi glukosa dan dimana sel mengabsorbsi glukosa dan zat lainnya untuk mengadakan zat lainnya untuk mengadakan aktivasi metabolikaktivasi metabolik
Untuk mempertahankan konsentrasi Untuk mempertahankan konsentrasi ion sodium dan potasiumion sodium dan potasium
Dikenal dengan “ pompa sodium – Dikenal dengan “ pompa sodium – potasium / pompa Na – K ”potasium / pompa Na – K ”
4. Filtrasi : 4. Filtrasi : pergerakan cairan dari tekanan tinggi ke tekanan pergerakan cairan dari tekanan tinggi ke tekanan
rendahrendah Tekanan osmotik berhubungan dengan tenaga Tekanan osmotik berhubungan dengan tenaga
pergerakan air dan tergantung pada jumlah pergerakan air dan tergantung pada jumlah molekul dalam larutan (Mentheny dan snively, molekul dalam larutan (Mentheny dan snively, 1983)1983)
Tekanan hidrostatik adalah tekanan desakan oleh Tekanan hidrostatik adalah tekanan desakan oleh liquid, darah dan cairan masuk dalam kapiler pada liquid, darah dan cairan masuk dalam kapiler pada tekanan tertentu . Seperti tekanan osmotik , tekanan tertentu . Seperti tekanan osmotik , tekanan hydrostatik membantu memelihara cairan tekanan hydrostatik membantu memelihara cairan tubuhtubuh
Perpindahan cairan dari satu tempat ke tempat Perpindahan cairan dari satu tempat ke tempat lain biasanya disebabkan oleh penyesuaian lain biasanya disebabkan oleh penyesuaian pengaturan mekanisme tubuh memelihara pengaturan mekanisme tubuh memelihara keseimbangan cairan dan elektrolitkeseimbangan cairan dan elektrolit
Rumus kebutuhan cairan :Rumus kebutuhan cairan :
PEMASUKAN = PENGELUARANPEMASUKAN = PENGELUARAN volume infus + air metabolisme = volume urin + volume infus + air metabolisme = volume urin +
insesibleinsesible X ml + 200 ml = Y ml + X ml + 200 ml = Y ml +
900 ml900 ml Volume infus = volume urin + 700 mlVolume infus = volume urin + 700 ml Air metabolisme : air yang dihasilkan tubuh melalui Air metabolisme : air yang dihasilkan tubuh melalui
pembakaran nutrienpembakaran nutrien
Adalah keseimbangan antara intake dan out putPemasukan cairan pada orang dewasa antara 1500-3500 ml.
KESEIMBANGAN CAIRAN
IWLIWL
Insesible water loss / IWL : kehilangan air Insesible water loss / IWL : kehilangan air melalui penguapan dari kulit / keringatmelalui penguapan dari kulit / keringat Dewasa : 15 ml/ kg BBDewasa : 15 ml/ kg BB Anak : 15-30 ml/kg BBAnak : 15-30 ml/kg BB Bayi : 30 ml/ kg BBBayi : 30 ml/ kg BB Bila pasien panas kebutuhan :Bila pasien panas kebutuhan : IWL : 15 ml /Kg X (suhu badan – 36,8 IWL : 15 ml /Kg X (suhu badan – 36,8 00C)C)
Perhitungan kebutuhan cairan :Perhitungan kebutuhan cairan : < 10 kg = 100 ml/kg/24 jam< 10 kg = 100 ml/kg/24 jam 10-20 kg = 1000 ml+ 50 ml/kg/24 jam10-20 kg = 1000 ml+ 50 ml/kg/24 jam > 20 kg = 1500 ml+ 20ml/kg/24jam> 20 kg = 1500 ml+ 20ml/kg/24jam Dewasa= 2000-2400 ml/24jamDewasa= 2000-2400 ml/24jam Air total tubuh = 60 % dari BBAir total tubuh = 60 % dari BB
Kebutuhan elektrolit rumatan :Kebutuhan elektrolit rumatan : Na = 3mEq/kg/24 jam atau 3 mEq /100ml H20Na = 3mEq/kg/24 jam atau 3 mEq /100ml H20 K = 2mEq /kg/24jam atau 2 mEq /100ml H20K = 2mEq /kg/24jam atau 2 mEq /100ml H20 Dewasa = 50 mEq /h24jamDewasa = 50 mEq /h24jam Cl = 3 mEq /100ml H20Cl = 3 mEq /100ml H20 Glukosa = 5 gr/100 ml H2OGlukosa = 5 gr/100 ml H2O
Na ( mEq/total) = (125 (natrium yang diinginkan) – Na ( mEq/total) = (125 (natrium yang diinginkan) – Na serum sekarang ) X 0,6 BB (kg)Na serum sekarang ) X 0,6 BB (kg)
K ( mEq/total) = ( K serum yang diinginkan K ( mEq/total) = ( K serum yang diinginkan (mEq/liter) – K serum yang diukur ) x 0,25 x BB (mEq/liter) – K serum yang diukur ) x 0,25 x BB (kg)(kg)
Klorida ( mEq/total) = ( Cl serum yang diinginkan Klorida ( mEq/total) = ( Cl serum yang diinginkan (mEq/liter) – Cl serum yang diukur ) X 0,45 X BB (mEq/liter) – Cl serum yang diukur ) X 0,45 X BB (kg)(kg)
Menghitung defisit elektrolit:
Pengeluaran cairan tubuh dilakukan Pengeluaran cairan tubuh dilakukan dengan mekanisme hausdengan mekanisme haus
Yang mentriger munculnya rasa haus Yang mentriger munculnya rasa haus adalah adanya dehidrasi sel. Kelebihan adalah adanya dehidrasi sel. Kelebihan angiotensin II cairan tubuh , perdarahan, angiotensin II cairan tubuh , perdarahan, rendahnya cardiac out putrendahnya cardiac out put
Organ utama yang mengeluarkan cairan Organ utama yang mengeluarkan cairan adalah ginjal = 1500 ml /24 jam pada adalah ginjal = 1500 ml /24 jam pada orang dewasaorang dewasa
Insensible water loss : penguapan melalui Insensible water loss : penguapan melalui paru-paruparu-paru
Noticcable water loss : melalui kulit dan Noticcable water loss : melalui kulit dan keringatkeringat
Kehilangan cairan melalui feses (sangat Kehilangan cairan melalui feses (sangat sedikit )sedikit )
Obligatory loss adalah = kehilangan cairan Obligatory loss adalah = kehilangan cairan yang harus terjadi untuk mempertahankan yang harus terjadi untuk mempertahankan keseimbanagn tubuh . Misal ; melalui keringatkeseimbanagn tubuh . Misal ; melalui keringat
Tiga cara pengeluaran cairan
Meknisme homeostasis cairan diatur oleh Meknisme homeostasis cairan diatur oleh seluruh organ di dalam tubuh: yaitu seluruh organ di dalam tubuh: yaitu
GinjalGinjal JantungJantung Sistem endokrinSistem endokrin Sistem pernafasanSistem pernafasan Paru-paruParu-paru GI tractGI tract
Elektrolit terbanyak didalam tubuh adalah : Elektrolit terbanyak didalam tubuh adalah : Kation : Na, K, CaKation : Na, K, Ca Anion : ClAnion : Cl
a.a. Sodium / Na :Sodium / Na : Konsentrasi normal Na diatur oleh ADH dan Konsentrasi normal Na diatur oleh ADH dan
aldosteron (di ekstrasel)aldosteron (di ekstrasel) Sodium tidak hanya bergerak ke dalam dan Sodium tidak hanya bergerak ke dalam dan
keluar tubuh, tetapi juga bergerak diantara 3 keluar tubuh, tetapi juga bergerak diantara 3 kompartemen cairankompartemen cairan
Fungsi Na : membantu mempertahankan Fungsi Na : membantu mempertahankan keseimbangan cairan, terutama intra sel dan keseimbangan cairan, terutama intra sel dan ekstrasel dengan sistem pompa Na- Kekstrasel dengan sistem pompa Na- K
III. Keseimbangan elektrolit
b. Kalium (K) :b. Kalium (K) : Adalah kation utama didalam cairan intraselAdalah kation utama didalam cairan intrasel Sumber potasium adalah : pisang , brokoli, Sumber potasium adalah : pisang , brokoli,
jeruk dan kentangjeruk dan kentang Keseimbangan K dan Na di tubulus ginjal Keseimbangan K dan Na di tubulus ginjal
dan sekresi aldosterondan sekresi aldosteron
Sistem fed back aldosteron – K bekerja pada 3 Sistem fed back aldosteron – K bekerja pada 3 tahaptahap1.1. Peningkatan konsentrasi K pada cairan ekstra sel Peningkatan konsentrasi K pada cairan ekstra sel
yang disebabkan meningkatnya produksi yang disebabkan meningkatnya produksi aldosteronaldosteron
2.2. Peningkatan kadar aldosteron meningkatnya Peningkatan kadar aldosteron meningkatnya jumlah akskresi K oleh ginjaljumlah akskresi K oleh ginjal
3.3. Ekskresi K naik menyebabkan K ekstra sel turunEkskresi K naik menyebabkan K ekstra sel turun• Seperti elektrolit lain , K juga bergerak Seperti elektrolit lain , K juga bergerak
secara terus menerus dari ekstra ke intra selsecara terus menerus dari ekstra ke intra sel• Fungsi : sebagai relaksasi ototFungsi : sebagai relaksasi otot
c.c. Calsium (Ca)Calsium (Ca)• Makanan sumber kalsium adalah : susu dan Makanan sumber kalsium adalah : susu dan
produksinyaproduksinya• Fungsi Calsium adalah :Fungsi Calsium adalah :
Pembentukan tulangPembentukan tulang Transmisi impuls sarafTransmisi impuls saraf Pembekuan darahPembekuan darah Aktifasi enzym tertentuAktifasi enzym tertentu
d.d. Clorida Clorida • Termasuk anion besar pada cairan ekstraselTermasuk anion besar pada cairan ekstrasel• Fungsi : mempertahankan osmotik darahFungsi : mempertahankan osmotik darah
e.e. Mg (magnesium)Mg (magnesium)• Diatur oleh kelenjar paratiroidDiatur oleh kelenjar paratiroid• Diabsorbsi dari intestinalDiabsorbsi dari intestinal
f.f. Bicarbonat (HCO3)Bicarbonat (HCO3)
g.g. Fosfat (PO3)Fosfat (PO3)
Kadar derajat keasaman dan basa cairan Kadar derajat keasaman dan basa cairan digambarkan oleh konsentrasi ion hidrogen digambarkan oleh konsentrasi ion hidrogen (H) dan ion hidrosil (OH)(H) dan ion hidrosil (OH)
Asam adalah substansi yang berisi ion H Asam adalah substansi yang berisi ion H yang dapat dibebaskan yang dapat dibebaskan
Basa adalah substansi yang dapat digunakan Basa adalah substansi yang dapat digunakan untuk mengambarkan keseimbangan asam untuk mengambarkan keseimbangan asam basa adalah pHbasa adalah pH
Rentang pH berkisar =1-14 , netral = 7 misal Rentang pH berkisar =1-14 , netral = 7 misal air murniair murni
Ion H naik maka larutan asam pH < 7Ion H naik maka larutan asam pH < 7
IV keseimbangan asam basa
Ion H turun maka larutan turun pH > 7. Ion H turun maka larutan turun pH > 7. misal ; sekresi pankreasmisal ; sekresi pankreas
Plasma darah normalnya bersifat basa Plasma darah normalnya bersifat basa ringan dengan pH 7,35 -7,45ringan dengan pH 7,35 -7,45
Asidosis ; kondisi yang ditandai dengan Asidosis ; kondisi yang ditandai dengan kelebihan ion H kelebihan ion H ++ dalam cairan ekstrasel dalam cairan ekstrasel dan pH <7,35dan pH <7,35
Alkalosis ; keadaan dimana plasma Alkalosis ; keadaan dimana plasma darah kekurangan ion H darah kekurangan ion H ++ dan pH > 7,45 dan pH > 7,45
Sistem buferSistem bufer Menkanisme pernafasanMenkanisme pernafasan Mekanisme renalMekanisme renal
Untuk mempertahankan pH normal , ion H diatur oleh ;
V. Gangguan keseimbangan cairan dan V. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dan asam Basaelektrolit dan asam Basa
a. Ketidak seimbangan cairan :a. Ketidak seimbangan cairan : Terjadi bila mekanisme kompensasi tubuh Terjadi bila mekanisme kompensasi tubuh
tidak mampu mempertahankan homeostasistidak mampu mempertahankan homeostasis Yang mengakibatkan:Yang mengakibatkan:
1.1. Fluid volume defisit (FVD)Fluid volume defisit (FVD) Adalah defisiensi cairan dan elektrolit Adalah defisiensi cairan dan elektrolit
pada cairan ekstra sel tatapi proporsi pada cairan ekstra sel tatapi proporsi antara air dan elektrolit mendekati antara air dan elektrolit mendekati normalnormal
Dikenal dengan hipovolemiaDikenal dengan hipovolemia
Terjadi perubahan tekanan osmotik Terjadi perubahan tekanan osmotik sehingga cairan interstisiel masuk ke sehingga cairan interstisiel masuk ke ruang intra vaskular dan ruang ruang intra vaskular dan ruang interstisiel kosong mengakibatkan interstisiel kosong mengakibatkan cairan intrasel masuk ke ruang cairan intrasel masuk ke ruang interstisiel sehingga kehidupan sel interstisiel sehingga kehidupan sel tergangguterganggu
2. Fluid volume Excess(FVE)2. Fluid volume Excess(FVE) Adalah kelebihan caiaran retensi air dan Adalah kelebihan caiaran retensi air dan
sodium pada cairan ekstra selsodium pada cairan ekstra sel Disebut : hipervolemiaDisebut : hipervolemia Penyebab : malfungsi ginjalPenyebab : malfungsi ginjal Kelebihan cairan ekstrasel dapat ditimbun di Kelebihan cairan ekstrasel dapat ditimbun di
jaringan yang dikenal dengan edema. Sering jaringan yang dikenal dengan edema. Sering terjadi pada mata, jari , pergelangan kakiterjadi pada mata, jari , pergelangan kaki
Edma terjadi karena: peningkatan tekanan Edma terjadi karena: peningkatan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan osmotikhidrostatik dan penurunan tekanan osmotik
b.b. Ketidak seimbangan elektrolitKetidak seimbangan elektrolit1.1.Hiponatremia dan hipernatremiaHiponatremia dan hipernatremia
Hiponatemia : kekurangan Na pada Hiponatemia : kekurangan Na pada cairan ekstrasel yaitu terjadi perubahan cairan ekstrasel yaitu terjadi perubahan tekanan osmotik sehingga cairan tekanan osmotik sehingga cairan bergerak dari ekstra sel ke intrasel bergerak dari ekstra sel ke intrasel mengakibatkan sel membangkak mengakibatkan sel membangkak merupakan akibat lain dari merupakan akibat lain dari hyponatremiahyponatremia
Hipernatremia ; kelebihan Na pada Hipernatremia ; kelebihan Na pada cairan ektrasel sehingga tekanan cairan ektrasel sehingga tekanan osmotik ekstra sel meningkat osmotik ekstra sel meningkat mengakibatkan caiaran intra sel keluar mengakibatkan caiaran intra sel keluar maka sel mengalami dedehidrasimaka sel mengalami dedehidrasi
2.2. Hipokalemia dan hyoperkalemiaHipokalemia dan hyoperkalemia Hipokalemia : kekurangan kadar K dalam Hipokalemia : kekurangan kadar K dalam
cairan ekstra sel sehingga K keluar sel cairan ekstra sel sehingga K keluar sel mengakibatkan H dan Na ditahan oleh sel mengakibatkan H dan Na ditahan oleh sel maka terjadi gangguan (perubahan) pH maka terjadi gangguan (perubahan) pH plasmaplasma
Jaringan otot adalah organ yang pertama Jaringan otot adalah organ yang pertama menunjukkan gejala defisiensimenunjukkan gejala defisiensi
Hiperkalemia : kelebihan kadar K pada Hiperkalemia : kelebihan kadar K pada cairan ekstra sel . Kasusnya sangat jarang cairan ekstra sel . Kasusnya sangat jarang walaupun ada akan membahayakan karena walaupun ada akan membahayakan karena transmisi impuls jantung akan terhambat transmisi impuls jantung akan terhambat yang menyebabkan cardiac arrect.yang menyebabkan cardiac arrect.
2.2.Hipokalsemia dan hiperkalsemiaHipokalsemia dan hiperkalsemia Hipokalsemia menunjukkan kekurangan Ca Hipokalsemia menunjukkan kekurangan Ca
pada cairan ekstrasel sehingga Ca akan pada cairan ekstrasel sehingga Ca akan disuplai dari tulang dan bila berlangsung lama disuplai dari tulang dan bila berlangsung lama akan terjadi esteomalasiaakan terjadi esteomalasia
Hipercalsemia adalah kelebihan Ca pada Hipercalsemia adalah kelebihan Ca pada cairan ekstra sel.cairan ekstra sel.
3.3.Hipomagnesi dan hipermagnesiaHipomagnesi dan hipermagnesia4.4.Hiperpospatemia dan hiperpospatemiaHiperpospatemia dan hiperpospatemia
c.c. Ketidak seimbangan Asam BasaKetidak seimbangan Asam Basa
Dapat dikaji dengan menggunkan test lab :Dapat dikaji dengan menggunkan test lab : Tekanan partial CO2 = PCO2Tekanan partial CO2 = PCO2 Tekanan partial O2 =PO2Tekanan partial O2 =PO2 Bila PCO2 meningkat maka asam karbonat Bila PCO2 meningkat maka asam karbonat
akan meningkat = asidosis akan meningkat = asidosis Konsentrasi ion Hidrogen (H) dan pHKonsentrasi ion Hidrogen (H) dan pH
Pengaturan fungsi normal sel tubuh manusia Pengaturan fungsi normal sel tubuh manusia tergantung pada pengaturan konsentrasi ion tergantung pada pengaturan konsentrasi ion H.H.
Nilai ion H dalam tubuh berada pada Nilai ion H dalam tubuh berada pada rentang yang sangat sempit , bila rentang yang sangat sempit , bila rentang ini dilewati, maka akan terjadi rentang ini dilewati, maka akan terjadi gangguan keseimbangan asam basa.gangguan keseimbangan asam basa.
Konsentrasi ion H digambarkan dengan Konsentrasi ion H digambarkan dengan simbul pH. simbul pH. pH : 7 adalah netral, sedang pH : 7 adalah netral, sedang pH pH 7 adalah asam dan 7 adalah asam dan 7 adalah basa. 7 adalah basa.
Dalam tubuh pH serum normal berkisar 7,35 – 7,45, sel Dalam tubuh pH serum normal berkisar 7,35 – 7,45, sel akan mengalami kerusakan jika pH akan mengalami kerusakan jika pH 7,2 atau 7,2 atau 7,55. jika 7,55. jika pH mencapai 6,8 atau pH mencapai 6,8 atau 7,8 maka akan terjadi kematian. 7,8 maka akan terjadi kematian.
Keasaman / kebasaan suatu larutan tergantung dari ion H Keasaman / kebasaan suatu larutan tergantung dari ion H di dalamnya.di dalamnya.
PePe kadar H akan me kadar H akan me pH, sehingga larutan akan mjd pH, sehingga larutan akan mjd asam.asam.
pepe kadar H akibat, penambahan basa ke dalam plasma kadar H akibat, penambahan basa ke dalam plasma akan meakan me pH. pH.
Asam adalah : ion H atau donor proton, yg mampu Asam adalah : ion H atau donor proton, yg mampu melepas atau menyumbang H.melepas atau menyumbang H.
Basa adalah : ion Hidroksida / akseptor proton, yg Basa adalah : ion Hidroksida / akseptor proton, yg sanggup menerima H.sanggup menerima H.
Asam karbonat ( H2CO3) : asam krn dia mampu Asam karbonat ( H2CO3) : asam krn dia mampu mengeluarkan H dan bicarbonat .mengeluarkan H dan bicarbonat .
Bicarbonat adalah basa krn mampu menangkap H.Bicarbonat adalah basa krn mampu menangkap H. CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3 basa asam karbonat bikarbonat basa asam karbonat bikarbonat
asam basaasam basa Kesimpulan :Kesimpulan :
Asidosis / asam : Asidosis / asam : H H HCO3 HCO3 (bikarbonat) sifat basa (bikarbonat) sifat basa
Alkalosis / Basa : Alkalosis / Basa : H H HCO3HCO3 (bikarbonat) sifat basa (bikarbonat) sifat basa
Kadar H dlm serum : 0,000000 1 gr/l. Kadar H dlm serum : 0,000000 1 gr/l. Nilai pH normal di CES : 7,4 – 0,05 ( sedikit Nilai pH normal di CES : 7,4 – 0,05 ( sedikit
alkali ). alkali ). Sedang di CIS : 6,8 – 7,00 ( lebih netral )Sedang di CIS : 6,8 – 7,00 ( lebih netral ) Mekanisme pengaturan keseimbangan asam Mekanisme pengaturan keseimbangan asam
basa.basa.
Sistem penyangga terdiri dari 2 bg :Sistem penyangga terdiri dari 2 bg : Asam lemah ( donor H dan garam dari asam Asam lemah ( donor H dan garam dari asam
tersebut), jadi bila asam kuat di (+) ke dlm tersebut), jadi bila asam kuat di (+) ke dlm larutan, proton bebas (H) akan bergabung larutan, proton bebas (H) akan bergabung dg penerima proton (basa) utk membentuk dg penerima proton (basa) utk membentuk asam lemah.asam lemah.
Bila basa kuat (Hidroksida) di (+) ke dlm Bila basa kuat (Hidroksida) di (+) ke dlm larutan, akan menarik H dr asam lemah larutan, akan menarik H dr asam lemah membentuk H2O, shg me (-) kadar H.membentuk H2O, shg me (-) kadar H.
Ada 4 sistem penyangga dlm tubuh :Ada 4 sistem penyangga dlm tubuh : Bikarbonat dan asam karbonatBikarbonat dan asam karbonat FosfatFosfat ProteinProtein Haemoglobin dlm eritrositHaemoglobin dlm eritrosit
Bikarbonat (HCO3) dan asam karbonat (H2CO3)Bikarbonat (HCO3) dan asam karbonat (H2CO3) Bikarbonat dan asam karbonat mrpk penyangga Bikarbonat dan asam karbonat mrpk penyangga
utama dlm plasma tapi di dlm sel kurang berartiutama dlm plasma tapi di dlm sel kurang berarti Haemoglobin (Hb) dan Eritrosit sbg protein intra Haemoglobin (Hb) dan Eritrosit sbg protein intra
seluler, memegang peranan penting dlm sistem ini.seluler, memegang peranan penting dlm sistem ini. Sistem ini btg jawab dlm transpor CO2 baik dr jar Sistem ini btg jawab dlm transpor CO2 baik dr jar
maupun dlm paru.maupun dlm paru. Bila CO2 dlm plasmaBila CO2 dlm plasma, akan tjd difusi ke dlm , akan tjd difusi ke dlm
eritrosit, diubah oleh enzim karbonik anhidrase mjd eritrosit, diubah oleh enzim karbonik anhidrase mjd asam Karbonat. asam Karbonat. CO2 +H2O CO2 +H2O H2CO3H2CO3
Perbandingan, asam karbonat : bikarbonat = 1: 20Perbandingan, asam karbonat : bikarbonat = 1: 20
Kadar bikarbonat dlm plasma diatur Kadar bikarbonat dlm plasma diatur oleh ginjal melalui keasaman urin. oleh ginjal melalui keasaman urin.
Nilai normal bikarbonat : 22 – 26 mEq Nilai normal bikarbonat : 22 – 26 mEq utk darah arteri dan 22 – 24 mEqutk darah arteri dan 22 – 24 mEq
Ada 4 jenis klasifikasi secara umum gg Ada 4 jenis klasifikasi secara umum gg kesimbangan asam basa :kesimbangan asam basa : Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik Asidosis metabolikAsidosis metabolik Alkalosis respiratorikAlkalosis respiratorik Alkalosis metabolikAlkalosis metabolik
Jika penyebab ketidak seimbangan berasal dari Jika penyebab ketidak seimbangan berasal dari paru, maka disebut asidosis / alkalosis paru, maka disebut asidosis / alkalosis respiratorikrespiratorik
Jika penyebab ketidak seimbangan pd ginjal maka Jika penyebab ketidak seimbangan pd ginjal maka ggnya disebut asidosis /alkalosis metabolik.ggnya disebut asidosis /alkalosis metabolik.
Pengaturan keseimbangan oleh paru-paru :Pengaturan keseimbangan oleh paru-paru : Pengeluaran CO2 oleh paru : mekanisme Pengeluaran CO2 oleh paru : mekanisme
pengaturan keseimbangan asam basa. pengaturan keseimbangan asam basa.
CO2 yg dikeluarkan mrpk hasil disosiasi dari CO2 yg dikeluarkan mrpk hasil disosiasi dari asam karbonat : H2CO3------------H2O + asam karbonat : H2CO3------------H2O + CO2 CO2
CO2 yg dikeluarkan , CO2 yg dikeluarkan , H2CO3 yg H2CO3 yg dikeluarkan dari darah, yg akan medikeluarkan dari darah, yg akan mepH pH menjadi alkalis.menjadi alkalis.
Asidosis respiratorik .Asidosis respiratorik . Kelainan paru yg menyebabkan retensi Kelainan paru yg menyebabkan retensi
CO2 yg berakibat :CO2 yg berakibat : H H sehingga pH sehingga pH H2CO3 ( me H2CO3 ( me asam karbonat ) asam karbonat )
Hasil lab : Hasil lab : Serum PCO2 >> 45 mmHg dan PH < Serum PCO2 >> 45 mmHg dan PH <
7,35 7,35
Etiologi :Etiologi : Adanya akumulasi CO2 / asam karbonikAdanya akumulasi CO2 / asam karbonik
Gangguan pertukaran gas di alveoli ( pneumonia )Gangguan pertukaran gas di alveoli ( pneumonia ) Obstruksi ( asma bronkiale )Obstruksi ( asma bronkiale ) Gangguan SSPGangguan SSP Depresi pernapasan ( alcohol )Depresi pernapasan ( alcohol )
Paru GinjalParu Ginjal CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3 Basa /alkali asam karbonat bikarbonat Basa /alkali asam karbonat bikarbonat
asam basa / alkaliasam basa / alkali
Bila CO2 Bila CO2 ( jaringan dan paru ) dalam plasma akan ( jaringan dan paru ) dalam plasma akan berdifusi ke dalam eritrosit akan dirubah oleh enzim berdifusi ke dalam eritrosit akan dirubah oleh enzim karbonik anhidrase menjadi asam karbonatkarbonik anhidrase menjadi asam karbonat
Basa / alkali Asam /asidosisBasa / alkali Asam /asidosis CO2 + H2O H2CO3CO2 + H2O H2CO3
Bergeser ke kanan ( asam )Bergeser ke kanan ( asam ) Kompensasi paru :Kompensasi paru :
Hiperventilasi : Hiperventilasi : CO2 yg dikeluarkan lewat paru CO2 yg dikeluarkan lewat paru shg, makin CO2 shg, makin CO2
Garis bergeser ke kanan Garis bergeser ke kanan
Alkalosis respiratorikAlkalosis respiratorik PCO2 PCO2 ( kurang dari normal ) ( kurang dari normal ) PH PH Hasil lab : Hasil lab :
Nilai pH >7,45Nilai pH >7,45 PCO2 kurang dari normalPCO2 kurang dari normal
Etiologi :Etiologi : Hiperventilasi (demam)Hiperventilasi (demam) Over stimulasi pusat pernafasan.( cemas, latihan Over stimulasi pusat pernafasan.( cemas, latihan
berat )berat ) Basa / alkali Asam / asidosisBasa / alkali Asam / asidosis CO2 + H2O H2CO3CO2 + H2O H2CO3
Hiperventilasi mengakibatkan banyak CO2 yg Hiperventilasi mengakibatkan banyak CO2 yg terbuang sehingga CO2 terbuang sehingga CO2
Garis bergeser ke arah kiriGaris bergeser ke arah kiri
Kompensasi paru :Kompensasi paru : Hipoventilasi : menahan CO2 keluarHipoventilasi : menahan CO2 keluar
Tanda klinis Tanda klinis Sedikit ekshalsi , napas dangkal , pernafasan Sedikit ekshalsi , napas dangkal , pernafasan
terganggu menyebabkan hipoventilasiterganggu menyebabkan hipoventilasi Adanya tanda depresi SSP , gangguan Adanya tanda depresi SSP , gangguan
kesadaran , disorientasikesadaran , disorientasi pH plasma < 7, 35 , pH urin < 6pH plasma < 7, 35 , pH urin < 6 PCO2 tinggi (diatas 45 mmHg)PCO2 tinggi (diatas 45 mmHg)
,,
Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik
Karena ekshalasi CO3 Karena ekshalasi CO3 dihambatdihambat
Menyebabkan kelebihan CO2Menyebabkan kelebihan CO2
CO2 + H2OCO2 + H2O→→H2CO3H2CO3
Penyebab utama adalah hipoventilasiPenyebab utama adalah hipoventilasi
Depresi SSPDepresi SSP Penyakit obstruktif paruPenyakit obstruktif paru MorpinMorpin Anathesi Anathesi
astmaastma emphisema emphisema
Kompensasi :Kompensasi : Meningkatakan pengeluaran Meningkatakan pengeluaran HH Mempertahankan BicarbonatMempertahankan Bicarbonat
..Asidosis metabolikAsidosis metabolik
Bicarbonat turunBicarbonat turun Asam carbonat naikAsam carbonat naik
diarediare
KelaparanKelaparanDMDMGg fungsi Gg fungsi ginjalginjal
Usaha Usaha kompensasikompensasi
Ginjal :Ginjal :Menahan Menahan bicarbonatbicarbonat
Mngeluarkan Mngeluarkan HH
Paru-paru:Paru-paru: Meningkatkan Meningkatkan
pengeluaran pengeluaran CO2 dg nafas CO2 dg nafas cepat dan cepat dan dalamdalam
Tanda dan gejala :Tanda dan gejala :
1.1. Pernafasan kusmaul (cepat dan dalam)Pernafasan kusmaul (cepat dan dalam)
2.2. Kelelahan, Disorientasi, Coma, pH plasma Kelelahan, Disorientasi, Coma, pH plasma rendahrendah
3.3. PCO2 normal / rendah jika sudah terjadi PCO2 normal / rendah jika sudah terjadi kompensasikompensasi
– Anak di bawah 20 meq/lAnak di bawah 20 meq/l– Dewasa dibawah 21meq/lDewasa dibawah 21meq/l
ALKALOSIS RESPIRATORIK ALKALOSIS RESPIRATORIK
Karena ekshalsi CO2 berlebihanKarena ekshalsi CO2 berlebihan
Terjadi defisit asam carbonatTerjadi defisit asam carbonat
Disebabkan karena: Disebabkan karena: DemamDemamCemasCemasinfeksi paruinfeksi paru
Ginjal berusaha meningkatkan sekresi bicarbionat dan Ginjal berusaha meningkatkan sekresi bicarbionat dan menahan Hmenahan H
Alkalosis metabolikAlkalosis metabolik
Karena kelebihan bicarbonat :Karena kelebihan bicarbonat :Kelebihan intakeKelebihan intakeMuntah terus-menerusMuntah terus-menerus
Tubuh kehilangan ion HTubuh kehilangan ion H
Pernafasan kusmaulPernafasan kusmaulMuncul periode tidak bernafasMuncul periode tidak bernafas
Ginjal pertahankan keseimbangan asam basa Ginjal pertahankan keseimbangan asam basa melalui suatu mekanisme yg kompleks. melalui suatu mekanisme yg kompleks.
Ginjal mengekskresikan ion H dan mereabsorpsi Ginjal mengekskresikan ion H dan mereabsorpsi ion bikarbonat dlm jml yg spesifik utk ion bikarbonat dlm jml yg spesifik utk pertahankan keseimbangan asam basa.pertahankan keseimbangan asam basa.
Jika pH plasma Jika pH plasma , ion H akan diekskresikan dan , ion H akan diekskresikan dan ion bikarbonat akan direabsorbsi, dan sebaliknya.ion bikarbonat akan direabsorbsi, dan sebaliknya.
1.1. Usia Usia Infant ; Infant ;
Banyaknya intake dan banyak keluarBanyaknya intake dan banyak keluar Metabolisme yang tinggiMetabolisme yang tinggi Masalah yang muncul karena imaturitas ginjalMasalah yang muncul karena imaturitas ginjal Pengeluaran melalui ginjalPengeluaran melalui ginjal Pegeluaran melalui ginjal, paru-paru dan Pegeluaran melalui ginjal, paru-paru dan
penguapanpenguapan Lansia : Lansia :
Gangguan dihubungkan dengan masalah ginjal Gangguan dihubungkan dengan masalah ginjal dan jantung karena ginjal tidak mampu dan jantung karena ginjal tidak mampu mangatur konsentrasi urinmangatur konsentrasi urin
VI. Faktor -faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan elekrolit
2.2. Temperatur lingkunganTemperatur lingkungan Lingkungan panas menstimulasi system saraf Lingkungan panas menstimulasi system saraf
sympatis yang menyebabkan orang sympatis yang menyebabkan orang berkeringatberkeringat
Pada cuaca yang sangat panas seseorang akan Pada cuaca yang sangat panas seseorang akan kehilangan : 700 ml -2000 ml air / jam dan 15 kehilangan : 700 ml -2000 ml air / jam dan 15 gr – 30 gr garam / harigr – 30 gr garam / hari
3.3. Diet Diet Diet akan mempengaruhi intake dan elektrolitDiet akan mempengaruhi intake dan elektrolit Intake nutrisi yang tidak edekuat Intake nutrisi yang tidak edekuat
mempengaruhi serum albumin sehingga mempengaruhi serum albumin sehingga albumin menurun menyebabkan caiarn albumin menurun menyebabkan caiarn insterstisiel tidak ke pembuluh darah disebut insterstisiel tidak ke pembuluh darah disebut odemodem
4.4. Situasi stressSituasi stress Situasi stress mempengaruhi metabolisme Situasi stress mempengaruhi metabolisme
sel konsentrasi glukoasa darah dan sel konsentrasi glukoasa darah dan glikolisis ototglikolisis otot
Stress dapat mencetuskan munculnya Stress dapat mencetuskan munculnya anti diuretik hormon sehingga produksi anti diuretik hormon sehingga produksi urin menurunurin menurun
5.5. Keadaan sakitKeadaan sakit Luka bakarLuka bakar Gagal ginjalGagal ginjal Payah jantungPayah jantung
1.1. PengkajianPengkajian
a.a. Pengakajian ditujukan / difokuskan pada :Pengakajian ditujukan / difokuskan pada :
1)1) Pola intake : gambaran /uraikan jumlah dan Pola intake : gambaran /uraikan jumlah dan tipe cairan yang biasanya dikomsumsitipe cairan yang biasanya dikomsumsi
2)2) Pola eliminasi :Gambarkan kebiasaan berkemihPola eliminasi :Gambarkan kebiasaan berkemih Apakah ada perubahan baik dalam jumlah Apakah ada perubahan baik dalam jumlah
maupun frekwensimaupun frekwensi Bagaimana karakteristik urinBagaimana karakteristik urin Apakah tubuh banyak mengeluarkan cairan, Apakah tubuh banyak mengeluarkan cairan,
bila ya? melalui apa ; Muntah, bila ya? melalui apa ; Muntah, Diare .KeringatDiare .Keringat
VII Asuhan keperawatan
3)3) Evaluasi statusEvaluasi status Apakah ada : edema, rasa haus yang Apakah ada : edema, rasa haus yang
berlebihan, membran mukosa keringberlebihan, membran mukosa kering
4)4) Apakah klien sedang dalam proses penyakit yang Apakah klien sedang dalam proses penyakit yang dapat menganggu keseimbanagan caiaran , Misal : dapat menganggu keseimbanagan caiaran , Misal : DM, kanker, luka bakar , dsbDM, kanker, luka bakar , dsb
5)5) Riwayat pengobatan yang dapat mengancam Riwayat pengobatan yang dapat mengancam gangguan keseimbangan cairan. misal : steroid, gangguan keseimbangan cairan. misal : steroid, diuretik , dialisisdiuretik , dialisis
b. Pemeriksaan fisikb. Pemeriksaan fisikParameter yang dapat mengetahui adanya Parameter yang dapat mengetahui adanya
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitgangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Intake dan out put cairan tidak seimbangIntake dan out put cairan tidak seimbang Volume dan konsentrasi urinVolume dan konsentrasi urin Turgor kulitTurgor kulit BB turun dengan tiba-tibaBB turun dengan tiba-tiba Temperature tubuh yang sangat tinggi Temperature tubuh yang sangat tinggi EdemaEdema Vital sign yang abnormalVital sign yang abnormal Nilai centra Venus presure (CVP) yang Nilai centra Venus presure (CVP) yang
abnormalabnormal
c. Pemeriksaan laboratoriumc. Pemeriksaan laboratorium1)1). Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel . Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah merah, darah merah, Hb, hematokrit)Hb, hematokrit)
Ht naik ; dehidrasi berat dan syokHt naik ; dehidrasi berat dan syok Ht turun : adanya perdarahan akut masiv , Ht turun : adanya perdarahan akut masiv ,
reaksi hemolitikreaksi hemolitik Hb naik : hemokonsentrasi Hb naik : hemokonsentrasi Hb turun adanya pendarahan hebat, reaksi Hb turun adanya pendarahan hebat, reaksi
hemolitikhemolitik
2)2) Pemeriksaan serum elektrolitPemeriksaan serum elektrolit Na, K, Cl, Ion bicarbonat.Na, K, Cl, Ion bicarbonat.
3)3) pH dan BJ urin : berat jenis menunjukkan pH dan BJ urin : berat jenis menunjukkan kemampuan kemampuan ginjal untuk mengatur konsentrasi ginjal untuk mengatur konsentrasi urinurin
4)4) AGDAGD Untuk mengetahui keadekuatam oksigenisasi, Untuk mengetahui keadekuatam oksigenisasi,
ventilasi dan asam basaventilasi dan asam basa Biasanya diperiksa : pH, POBiasanya diperiksa : pH, PO2, 2,
HCOHCO3 3 PCOPCO2 2 dan dan saturasi Osaturasi O22
Interpretasi :Interpretasi : a) Asidosisa) Asidosis
1. CO2 naik = Co2 + H2O 1. CO2 naik = Co2 + H2O → H2CO3→ H2CO32. HCO3 turun = HCO3 bersifat basa2. HCO3 turun = HCO3 bersifat basa
b)b) AlkalosisAlkalosis1. CO2 turun = tidak berbentuk asam 1. CO2 turun = tidak berbentuk asam
bicarbonatbicarbonat2. HCO3 naik = kadar basa naik2. HCO3 naik = kadar basa naik
Dalam ketidak seimbangan asam basa , karena respiratorik Dalam ketidak seimbangan asam basa , karena respiratorik , nilai pH dan PCO2 yang abnormal akan sebaliknya, nilai pH dan PCO2 yang abnormal akan sebaliknya
Bila metabolik , nilai pH and HCO3 , kedua meningkat atau Bila metabolik , nilai pH and HCO3 , kedua meningkat atau rendahrendah
• Bila metabolik , nilai pH dan HCO3 , kedua Bila metabolik , nilai pH dan HCO3 , kedua meningkat atau rendahmeningkat atau rendah
• Contoh lain :Contoh lain : pH = 7,25 pH = 7,25 → rendah→ rendah PCO3 = 31 → rendahPCO3 = 31 → rendah HCO3 = 12 → rendahHCO3 = 12 → rendah
Keadaan Keadaan pHpH PCO2PCO2 HCO 3HCO 3
Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik ↓↓ NormaNormall
Asidosis metabolikAsidosis metabolik ↓↓ NormaNormall
↓↓
Alkalosis respiratorikAlkalosis respiratorik ↓↓ normanormall
Alkalosis metabolikAlkalosis metabolik normalnormal
Analisa :Analisa : Terjadi asidosis metabolik karena pH dan Terjadi asidosis metabolik karena pH dan
HCO3 , kedua rendahHCO3 , kedua rendah PO2 rendah menandakan adanya usaha PO2 rendah menandakan adanya usaha
kompensasi tubuh melalaui tubuh melalui kompensasi tubuh melalaui tubuh melalui paru-paru untuk mengeluarkan CO2paru-paru untuk mengeluarkan CO2
2.2. Diagnosa keperawatan . Lingkup diagnosa Diagnosa keperawatan . Lingkup diagnosa utama :utama :
1)1) Perubahan volume cairan bd kelebihanPerubahan volume cairan bd kelebihan
2)2) Perubahan volume cairan bd resiko Perubahan volume cairan bd resiko kekurangankekurangan
3)3) Perubahan volume cairan bd aktual Perubahan volume cairan bd aktual kekurangankekurangan
1)1) Contoh diagnosa keperawatan :Contoh diagnosa keperawatan :a.a. Intoleransi aktifitas bd dispnea dan eksresi yang Intoleransi aktifitas bd dispnea dan eksresi yang
berlebihanberlebihanb.b. Cemas bd edema paruCemas bd edema paruc.c. Tidak efektifnya pola nafas. bd mekanisma Tidak efektifnya pola nafas. bd mekanisma
kompensasi parukompensasi parud.d. Gangguan rasa nyaman bd edemaGangguan rasa nyaman bd edemae.e. Berkurangnya cardiac out put bd berkurangnya Berkurangnya cardiac out put bd berkurangnya
volume cairanvolume cairan
f.f. Potensial injuri bd iritabilitas neuromuskularPotensial injuri bd iritabilitas neuromuskularg.g. Kurang pengetahuan tentang efek Kurang pengetahuan tentang efek
penggunaan alkohol , diuretik , laksatif dan penggunaan alkohol , diuretik , laksatif dan edemaedema
h.h. Perubahan membran mukosa mulut bd Perubahan membran mukosa mulut bd dehidrasidehidrasi
i.i. Ganguan integritas kulit bd dehidrasi, edemaGanguan integritas kulit bd dehidrasi, edemaj.j. Perubahan proses pikir bd edema serebriPerubahan proses pikir bd edema serebrik.k. Perubahan perfusi jaringan bd berkurangnya Perubahan perfusi jaringan bd berkurangnya
cardiac out putcardiac out putl.l. Perubahan pola eliminasi bd berkurangnya Perubahan pola eliminasi bd berkurangnya
perfusi ginjal, sekunder berkurangnya volume perfusi ginjal, sekunder berkurangnya volume cairan.cairan.
3. Planing :3. Planing :a.a. Tujuan, klien akan :Tujuan, klien akan :
Mempertahankan keseimbangan intake dan Mempertahankan keseimbangan intake dan out put cairanout put cairan
Mempertahankan berat jenis urin dalam batas Mempertahankan berat jenis urin dalam batas normalnormal
Menunjukkan perilaku yang dapat Menunjukkan perilaku yang dapat meningkatkan keseimbangan cairan, elektrolit meningkatkan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basadan asam basa
Mempertahankan intake cairan dan elektrolit Mempertahankan intake cairan dan elektrolit yang adekuatyang adekuat
a. Intervensi :a. Intervensi :
1)1) Mencegah terjadinya ketidak seimbangan cairanMencegah terjadinya ketidak seimbangan cairan Kenali kejadian-kejadian tertentu dalam Kenali kejadian-kejadian tertentu dalam
kehidupan yang dapat mengarah kepada kehidupan yang dapat mengarah kepada masalah ketidak seimbangan cairanmasalah ketidak seimbangan cairan
Catat intake makanan dan caiarn klienCatat intake makanan dan caiarn klien Observasi dan catat apakah klien mengalami Observasi dan catat apakah klien mengalami
rasa haus yang berlebihanrasa haus yang berlebihan Hati-hati terhadap adanya kehilangan cairan Hati-hati terhadap adanya kehilangan cairan
tubuhtubuh
Yang berlabihan dan usahakan untuk Yang berlabihan dan usahakan untuk mencegah kehilangan tersebut bila mencegah kehilangan tersebut bila mungkin : muntah, diare, pengeluaran mungkin : muntah, diare, pengeluaran urin yang berlebihanurin yang berlebihan
Perhatikan program pengobatan yang Perhatikan program pengobatan yang dapat mempengaruhi keseimbangan dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolitcairan dan elektrolit
Memperhatikan kondisi yang dapat Memperhatikan kondisi yang dapat mencetuskan efek destruktif pada tubuh mencetuskan efek destruktif pada tubuh
misal : trauma, luka bakar, prosedur misal : trauma, luka bakar, prosedur pembedahan.pembedahan.
Mengobservasi dan melaporkan adanya Mengobservasi dan melaporkan adanya gejala-gejala.Ketidak seimbangan cairan . gejala-gejala.Ketidak seimbangan cairan .
misal : kenaikan dan penurunan BB yang misal : kenaikan dan penurunan BB yang cepat kelemahan otot , perubahan cepat kelemahan otot , perubahan sensasi kulitsensasi kulit
2) Monitoring intake out put2) Monitoring intake out put Monitoring inteke dan output ditujukan kepada :Monitoring inteke dan output ditujukan kepada :
a)a) Klien post operatifKlien post operatifb)b) klien yang mendapat total parenteral klien yang mendapat total parenteral
nutrition (TPN) dan terapi intravenanutrition (TPN) dan terapi intravenac)c) Klien yang terpasang kateter urinKlien yang terpasang kateter urind)d) klien yang dibatasi intake cairanklien yang dibatasi intake cairane)e) klien yang mengalami kehilangan cairan yang klien yang mengalami kehilangan cairan yang
berlebihan dan perlu mendapat berlebihan dan perlu mendapat tambahan intake cairantambahan intake cairan
f.f. klien yang mendapat terapi diuretikklien yang mendapat terapi diuretikg.g. unit / satuan pangukuran yang digunakan adalah unit / satuan pangukuran yang digunakan adalah
ml atau ccml atau cch.h. pengukuran intake biasanya menggunakan pengukuran intake biasanya menggunakan i.i. ukuran rumah tangga . misal 1 gelas air minum = ukuran rumah tangga . misal 1 gelas air minum =
200cc200ccj.j. pencacatan dan pelaporan intake dan out put pencacatan dan pelaporan intake dan out put
cairan dilakukan per shif dinas cairan dilakukan per shif dinas (pagi,sore,malam)(pagi,sore,malam)
k.k. bagi klien yang mendapat terapi intravena bagi klien yang mendapat terapi intravena pencatatan harus lebih spesifikpencatatan harus lebih spesifik
3)3) Pemberian cairan dan elektrolit per oralPemberian cairan dan elektrolit per oral
Penambahan intake cairan dapat Penambahan intake cairan dapat diberikan peroral pada klien –klien diberikan peroral pada klien –klien tertentu . Misal : klien DHF , klien dengan tertentu . Misal : klien DHF , klien dengan dehidrasi ringandehidrasi ringan
Penambahan intake cairan biasanya Penambahan intake cairan biasanya diatas 3000 cc perharidiatas 3000 cc perhari
Pemberian elektrolit per oral biasanya Pemberian elektrolit per oral biasanya melalui makanan / minuman melalui makanan / minuman
Peran perawat adalah membantu Peran perawat adalah membantu memberikan daftar makanan yang memberikan daftar makanan yang mengandung banyak elektrolit mengandung banyak elektrolit tertentutertentu
Kondisi yang membutuhkan Kondisi yang membutuhkan tambahan elektrolit adalah : masa tambahan elektrolit adalah : masa kahamilan, pertumbuhan cepatkahamilan, pertumbuhan cepat
4)4) Pemberian terapi intra vena. Tujuan thetarapi Pemberian terapi intra vena. Tujuan thetarapi intravena adalah ;intravena adalah ;
Memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang Memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang tidak mampu mengkomsumsi cairan per oral tidak mampu mengkomsumsi cairan per oral secara edekuatsecara edekuat
Memberilkan elektrolit untuk menjaga Memberilkan elektrolit untuk menjaga keseimbangan elektrolitkeseimbangan elektrolit
Menyediakan glukosa untuk energi dalam Menyediakan glukosa untuk energi dalam proses metabolismeproses metabolisme
Memberikan vitamin yang larut dalam airMemberikan vitamin yang larut dalam air Membuat saluran / aliran dalam Membuat saluran / aliran dalam
memasukkan obat melalui venamemasukkan obat melalui vena
1) larutan nutrien :1) larutan nutrien : - Berisi beberapa jenis karbohidrat dan air . - Berisi beberapa jenis karbohidrat dan air . misal : dextrose dan glukosamisal : dextrose dan glukosa - Yang umum digunakan :- Yang umum digunakan :
- 5% dextrose inwater (D5W)- 5% dextrose inwater (D5W) - 5% glukosa dalam 0,45 % NaCl- 5% glukosa dalam 0,45 % NaCl - manitol , martos 10 - manitol , martos 10
Setiap 1 liter cairan Dex 5% mengandung 170 -Setiap 1 liter cairan Dex 5% mengandung 170 -120 kal120 kal
Berisi asam amino : amigen, amisol, travaminBerisi asam amino : amigen, amisol, travamin Berisi lemak : lipomul, lyposynBerisi lemak : lipomul, lyposyn
Jenis cairan intravena yang biasa digunakanA. Ditinjau dari kandungannya :
2) larutan ektrolit :2) larutan ektrolit : a). Larutan elektrolit sederhana :a). Larutan elektrolit sederhana : - Cairan yang hanya mengandung Na - Cairan yang hanya mengandung Na dan Cl (NaCl 3 % , Na Cl 0,9%)dan Cl (NaCl 3 % , Na Cl 0,9%) - Cairan yang mengandung Na, Dex dan - Cairan yang mengandung Na, Dex dan Cl ( larutan IIA, Larutan 4 :1) Cl ( larutan IIA, Larutan 4 :1) b). Cairan elektrolit komplekb). Cairan elektrolit komplek - Cairan elektrolit dengan unsur : Na, K, - Cairan elektrolit dengan unsur : Na, K, Ca, Cl, Laktat (RL, Ringer, Darrow)Ca, Cl, Laktat (RL, Ringer, Darrow) - Cairan elektrolit + karbohidrat (patacol, - Cairan elektrolit + karbohidrat (patacol, Dex 5 % + RL dan larutan 3 A)Dex 5 % + RL dan larutan 3 A)
3) Cairan plasma / penganti plasma ; yaitu cairan 3) Cairan plasma / penganti plasma ; yaitu cairan yang memiliki tekanan osmolaritas sama yang memiliki tekanan osmolaritas sama dengan cairan plasma dalam tubuh : ( dextran dengan cairan plasma dalam tubuh : ( dextran D , Dextran 70 dan dextran L)D , Dextran 70 dan dextran L)
4) Cairan asam amino ; cairan yang mengandung 4) Cairan asam amino ; cairan yang mengandung sorbitol, ethanol , dex dan mengandung sorbitol, ethanol , dex dan mengandung elektolit , meleat, asetat dan vitamin (aminovel elektolit , meleat, asetat dan vitamin (aminovel 600 dan 1000 , plasmin , aminoleban)600 dan 1000 , plasmin , aminoleban)
B. Ditinjau dari tonisitasnyaB. Ditinjau dari tonisitasnya : :1.1. Isotonis : cairan yang osmolaritasnya Isotonis : cairan yang osmolaritasnya
sama dengan tubuh manusia . misal : sama dengan tubuh manusia . misal : NaCl 0,9%, Dex 5 % , RL dllNaCl 0,9%, Dex 5 % , RL dll
2. Hipertonis : cairan yang memiliki 2. Hipertonis : cairan yang memiliki kepekatan lebih tinggi dari cairan tubuh kepekatan lebih tinggi dari cairan tubuh manusia . Contoh ; dex 40 %, Dex 10%manusia . Contoh ; dex 40 %, Dex 10%
- larutan elektrolit lain : - larutan elektrolit lain : - Cairan ringer`s : na - Cairan ringer`s : na ++, K , K ++ Cl Cl --, Ca, Ca++++
- Cairan ringer`s lactate :- Cairan ringer`s lactate : Na Na ++, K , K ++ Cl Cl --, , CaCa++, ++, HCO3HCO3 - Cairan butler`s : Na - Cairan butler`s : Na ++, K , K ++, Mg2 , Mg2 ++, Cl , Cl -- , ,
HCO3HCO3--
C. Cairan asam basaC. Cairan asam basa
- misal ; sodium lactate dan sodium bicarbonat- misal ; sodium lactate dan sodium bicarbonat
- lactate adalah garam yang dapat mengikat H- lactate adalah garam yang dapat mengikat H++ dan cairan sehingga mengurangi keasamandan cairan sehingga mengurangi keasaman
D. Blood volume expandersD. Blood volume expanders - Berfungsi meningkatkan volume - Berfungsi meningkatkan volume
pembuluh pembuluh darah atau plasma , misal : pada darah atau plasma , misal : pada hemoragi, luka bakar yang berathemoragi, luka bakar yang berat
- Blood volume expanders yang umum - Blood volume expanders yang umum digunakan :digunakan :
-- DextranDextran-- PlasmaPlasma-- Serum albumin Serum albumin
Tujuan pemasangan infus Tujuan pemasangan infus
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolitMenjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Mencegah terjadinya syokMencegah terjadinya syok Memenuhi kalori pada penderita yang tidak dapat makanMemenuhi kalori pada penderita yang tidak dapat makan Transfusi darahTransfusi darah Pemberian obat - obatan intra venaPemberian obat - obatan intra vena Maintenace (berjaga-jaga)Maintenace (berjaga-jaga)1.1. Persiapan operasiPersiapan operasi
Pemasangan infus
Tempat pemasangan infusTempat pemasangan infusPada orang dewasa biasanya infus dipasang di Pada orang dewasa biasanya infus dipasang di daerah :daerah : Lengan bagian dalamLengan bagian dalam Tangan Tangan KakiKaki Pada bayi dipasang pada daerah kepalaPada bayi dipasang pada daerah kepala Untuk pemasangan infus dalam waktu lama yang Untuk pemasangan infus dalam waktu lama yang
pertama harus digunakan adalah vena bagian pertama harus digunakan adalah vena bagian distaldistal
Tempat penusukan vena :Tempat penusukan vena : Lengan bagian dalam Lengan bagian dalam Daerah tangan Daerah tangan Daerah kakiDaerah kaki Daerah kepalaDaerah kepala
Menghitung tetesan infus :Menghitung tetesan infus : Tujuan agar kebutuhan cairan untuk orang Tujuan agar kebutuhan cairan untuk orang
sakit terpenuhisakit terpenuhi Jumlah tetesan per cc ditentukan oleh ukuran Jumlah tetesan per cc ditentukan oleh ukuran
yang disesuaikan dengan pabrik yang yang disesuaikan dengan pabrik yang menghasilkan jarum suntiknyamenghasilkan jarum suntiknya
Faktor banyaknya tetesan menggunakan Faktor banyaknya tetesan menggunakan Ukuran makro : 15 tts / mnt dan 20 tts / Ukuran makro : 15 tts / mnt dan 20 tts /
mntmnt Ukuran mikro : 60 tts/ mntUkuran mikro : 60 tts/ mnt
Sehingga didapatkan rumus ;Sehingga didapatkan rumus ; Untuk 15 tts = 60 mnt / 15tts = 4Untuk 15 tts = 60 mnt / 15tts = 4 Untuk 20 tts = 60 mnt / 20 tts = 3Untuk 20 tts = 60 mnt / 20 tts = 3
Rumus umum :Rumus umum : Volume total infusVolume total infus x x faktor tetesan faktor tetesan = tts / mnt= tts / mnt jml total waktu infus dalam menitjml total waktu infus dalam menit
Contoh :Contoh : 1 Kolf / 24 jam dengan makrodrip1 Kolf / 24 jam dengan makrodrip
Perhitungan :Perhitungan : Tts / mnt = Tts / mnt = 500 cc500 cc x x 15 tts 15 tts == 7500 tts 7500 tts = 5,21 = 6 tts/ = 5,21 = 6 tts/
mntmnt 24 jam x 60mnt 1440 mnt24 jam x 60mnt 1440 mnt
Rumus untuk mengetahui banyaknya cairan yang Rumus untuk mengetahui banyaknya cairan yang masukmasuk
Rumus : Jumlah tetesan X 4 = ccRumus : Jumlah tetesan X 4 = cc
Contoh ; Contoh ;
jumlah tetesan yang diberikan pada pasien B jumlah tetesan yang diberikan pada pasien B
sebanyak 30 tts / mnt, diberikan selama 5 jam . sebanyak 30 tts / mnt, diberikan selama 5 jam . Berapa Berapa
cairan yang masukcairan yang masuk Jawab ;Jawab ;
1 jam = jumlah tts/mnt x 4 = 30 tts x 4 = 1201 jam = jumlah tts/mnt x 4 = 30 tts x 4 = 120
5 jam = 5 x 120 cc = 600 cc5 jam = 5 x 120 cc = 600 cc
Rumus untuk mengetahui lamanya waktu yang Rumus untuk mengetahui lamanya waktu yang
diperlukandiperlukan Rumus : Rumus : jumlah cairanjumlah cairan : 4 = jam : 4 = jam
Banyaknya ttsBanyaknya tts
Contoh ; banyaknya tetesan 20 tts / mnt Contoh ; banyaknya tetesan 20 tts / mnt diberikan diberikan
dalam 200 cc, berapa lama menghabiskan dalam 200 cc, berapa lama menghabiskan cairan cairan
tersebuttersebut
200 200 : 4 = : 4 = 1010 = 2,5 jam = 2 jam 30 menit = 2,5 jam = 2 jam 30 menit
20 4 20 4
1.1. Sebagai caiaran sekresiSebagai caiaran sekresi
2.2. Media pertukaran zat kimiaMedia pertukaran zat kimia• Absorbsi makananAbsorbsi makanan• Pengaturan sisa metabolismePengaturan sisa metabolisme• Sebagai pelarutSebagai pelarut• Transportasi O2 dan hormon Transportasi O2 dan hormon
3.3. Mempertahankan suhu tubuh normalMempertahankan suhu tubuh normal
Fungsi cairan tubuh
Distribusi cairan tubuhDistribusi cairan tubuh
1.1. Cairan tubuh 60 % dari BB Terdiri :Cairan tubuh 60 % dari BB Terdiri :
a.a. CIS 40 % dari BB CIS 40 % dari BB
b.b. CES 20 % dari BB terdiri :CES 20 % dari BB terdiri :
a)a) Cairan interstisiel 15 %Cairan interstisiel 15 %
b)b) Cairan intra vaskuler 5%Cairan intra vaskuler 5%
c.c. Cairan transseluler 1-3 % dari BBCairan transseluler 1-3 % dari BB
2. CIS :2. CIS : Letak di dalam selLetak di dalam sel Sebagaian ada pada sel darah merahSebagaian ada pada sel darah merah Guna untuk metabolismeGuna untuk metabolisme Kandungannya : elektrolit, K, PO4, glukosa dan asam Kandungannya : elektrolit, K, PO4, glukosa dan asam
aminoamino
3. CES : 3. CES : Mengelilingi dan dapat masuk ke dalam selMengelilingi dan dapat masuk ke dalam sel Membawa O2 dan mekanan untuk metabolisme dan Membawa O2 dan mekanan untuk metabolisme dan
petumbuhan selpetumbuhan sel Kandunganya : Na, Cl, bikarbonat (dalam jumlah Kandunganya : Na, Cl, bikarbonat (dalam jumlah
besar), O2, asam lemak, asam aminobesar), O2, asam lemak, asam amino
4. Cairan interstisiel :4. Cairan interstisiel : Ada dalam jaringanAda dalam jaringan Diantara sel atau dalam rongga tubuhDiantara sel atau dalam rongga tubuh
5. Cairan intravaskular / plasma darah5. Cairan intravaskular / plasma darah Merupakan sistem transpor yang melayani semua sel Merupakan sistem transpor yang melayani semua sel
melalui medium cairanmelalui medium cairan
Ada dalam pembulu darahAda dalam pembulu darah
6. Cairan transseluler6. Cairan transseluler Cairan CSFCairan CSF Didalam saluran cerna dan tubuli ginjalDidalam saluran cerna dan tubuli ginjal Tidak berperan dalam keseimbangan Tidak berperan dalam keseimbangan Merupakan hasil metabolismeMerupakan hasil metabolisme
Cairan CIS dan CES dibatasi oleh membran sel Cairan CIS dan CES dibatasi oleh membran sel yang yang
bersifat semi permiabelbersifat semi permiabel
1.1. Mempertahankan infus intravena terhadap klien Mempertahankan infus intravena terhadap klien dengan penkes, dan daerah pemasangan infusdengan penkes, dan daerah pemasangan infus
2.2. Memenuhi rasa nyaman dan bantuan aktifitas :Memenuhi rasa nyaman dan bantuan aktifitas :• Memenuhi personal hygieneMemenuhi personal hygiene• Membantu mobilisasiMembantu mobilisasi• Turun dari TTTurun dari TT• Berjalan dsbBerjalan dsb
3.3. Observasi komplikasi yang mungkin terjadiObservasi komplikasi yang mungkin terjadi3.1. Infiltrat : masuknya cairan ke subkutan 3.1. Infiltrat : masuknya cairan ke subkutan
• Tanda ; bengkak, dingin, nyeri , tetesan Tanda ; bengkak, dingin, nyeri , tetesan lambatlambat
Intervensi keperawatan pada pasien yang terpasang Infus
3.2. Plebitis ; trauma mekanik pada vena atau iritasi 3.2. Plebitis ; trauma mekanik pada vena atau iritasi
bahan kimia misal : KCLbahan kimia misal : KCL Tanda : nyeri , panas , kemerahan pada vena Tanda : nyeri , panas , kemerahan pada vena
tempat pemasangantempat pemasangan3.3. kelebihan intake cairan, akibat infus yang terlalu 3.3. kelebihan intake cairan, akibat infus yang terlalu
cepat cepat
4. Mengatur tetesan infus4. Mengatur tetesan infus Dilakukan setiap 30 menit s/d 1 jamDilakukan setiap 30 menit s/d 1 jam Tetesan terlalu cepat menyebabkan masalah pada Tetesan terlalu cepat menyebabkan masalah pada
paru dan jantungparu dan jantung Tetesan yang lambat menyebabkan intake cairan dan Tetesan yang lambat menyebabkan intake cairan dan
elektrolit tidak adekuatelektrolit tidak adekuat
5.5. Mengganti botol infus :Mengganti botol infus :• Dilakukan jika cairan sudah berada di leher botol Dilakukan jika cairan sudah berada di leher botol
dan tetesan masih berjalandan tetesan masih berjalan• Tidak boleh lebih dari 24 jamTidak boleh lebih dari 24 jam• Prosedur :Prosedur :
1.1. Siapkan botol yang baruSiapkan botol yang baru2.2. Klem selangKlem selang3.3. Tarikm jarum dan segera tusukkan pada botol Tarikm jarum dan segera tusukkan pada botol
yang baruyang baru4.4. Gantungkan botolGantungkan botol5.5. Buka klem dan hitung kembali tetesanBuka klem dan hitung kembali tetesan6.6. Pasang labelPasang label7.7. Catat tindakan yang dilakukanCatat tindakan yang dilakukan
6.6. Mengganti selang infusMengganti selang infus• Minimal 3 x 24 jamMinimal 3 x 24 jam• Selang infus tidak lebih dari 2 x 24 jamSelang infus tidak lebih dari 2 x 24 jam• Langkah-langkah :Langkah-langkah :
1.1. Siapkan botol infus set yang baru , termasuk botolSiapkan botol infus set yang baru , termasuk botol2.2. Masukkan cairan sepanjang selang dan Masukkan cairan sepanjang selang dan
gantungkan botol serta tutup klemgantungkan botol serta tutup klem2.2. Pegang cairan sepanjang selang dan gantungkan Pegang cairan sepanjang selang dan gantungkan
botol serta tutup klienbotol serta tutup klien3.3. Pegang poros jarum dan tangan yang lain Pegang poros jarum dan tangan yang lain
melepaskan selang melepaskan selang 4.4. Tusukkan tube yang baru ke poros jarumTusukkan tube yang baru ke poros jarum5.5. Langkah berikutnya sama dengan memsang infus Langkah berikutnya sama dengan memsang infus
barubaru
7. Menghentikan infus7. Menghentikan infus Dilakukan bila program terapi telah selesai atau Dilakukan bila program terapi telah selesai atau
bila akan menganti tusukan yang barubila akan menganti tusukan yang baru Langkah-langkah :Langkah-langkah :
1.1. Tutup klem infusTutup klem infus
2.2. Buka tape pada daerah tusukan sambil Buka tape pada daerah tusukan sambil memegang jarummemegang jarum
3.3. Tarik jarum secepatnya dan beri penekanan Tarik jarum secepatnya dan beri penekanan pada daerah bekas tusukan dengan kapas pada daerah bekas tusukan dengan kapas alkohol selama 2-3 menit untuk mencegah alkohol selama 2-3 menit untuk mencegah perdarahanperdarahan
4.4. Tutup dearah bekas tusukan dengan kapas sterilTutup dearah bekas tusukan dengan kapas steril
5.5. Catat menghentikasn infus dan jumlah cairan Catat menghentikasn infus dan jumlah cairan yang masuk dan tersisa dalam botolyang masuk dan tersisa dalam botol
Faktor yang mempengaruhi jumlah Faktor yang mempengaruhi jumlah tetasan :tetasan : Posisi pemasanganPosisi pemasangan Posisi dan patensi tubePosisi dan patensi tube Tinggi botol infusTinggi botol infus Kemungkinan adanya infiltratKemungkinan adanya infiltrat
Transfusi darahTransfusi darah
Definisi ; memasukkan darah lengkap /komponen darah Definisi ; memasukkan darah lengkap /komponen darah ke dalam sirkulasi venake dalam sirkulasi vena
Tujuan :Tujuan : Mengembalikan jumlah darah setelah perdarahan Mengembalikan jumlah darah setelah perdarahan
berat / hebatberat / hebat Mengembalikan sel darah merah misal : pada anemia Mengembalikan sel darah merah misal : pada anemia
beratberat Memberikan faktor-faktor plasma seperti antihemofilikMemberikan faktor-faktor plasma seperti antihemofilik
Reaksi transfusi :Reaksi transfusi :
1.1. Hemofilik : apabila aglutinogen dengan antiaglutinin Hemofilik : apabila aglutinogen dengan antiaglutinin dengan tipe sama bertemudengan tipe sama bertemu
2.2. Febris : adanya kontaminasi pada daerah / Febris : adanya kontaminasi pada daerah / sensifitas dari sel darah putihsensifitas dari sel darah putih
3.3. Reaksi alergi : jarang terjadi, biasanya adanya anti Reaksi alergi : jarang terjadi, biasanya adanya anti bodi pada plasma donorbodi pada plasma donor
Resiko transfusi yang utama adalah : transmisi Resiko transfusi yang utama adalah : transmisi penyakit penyakit
sifilis, malaria , hepatitis , AIDSsifilis, malaria , hepatitis , AIDS
Evaluasi :Evaluasi :
1.1. Urin out put klien seimbang dengan intake cairanUrin out put klien seimbang dengan intake cairan
2.2. Karakteristik urin menunjukkan fungsi ginjal yang baikKarakteristik urin menunjukkan fungsi ginjal yang baik
3.3. Klien akan mengkomsumsi cairan sesuai dengan Klien akan mengkomsumsi cairan sesuai dengan program (peroral, terapi intra vena / TPN)program (peroral, terapi intra vena / TPN)
Prosedur tindakan transfusiProsedur tindakan transfusi
Persiapan alat : Persiapan alat : Cairan infusCairan infus Infus setInfus set Jarum infus : abocath, Jarum infus : abocath,
wing needlewing needle Kasa sterilKasa steril PinsetPinset PolesterPolester PengalasPengalas Betadin / salf anti septikBetadin / salf anti septik
9.9. Kapas alkoholKapas alkohol
10.10. BengkokBengkok
11.11. Spalk bila Spalk bila diperlukanSarung diperlukanSarung tangan bila perlutangan bila perlu
12.12. Alat untuk Alat untuk membendungmembendung
Langkah-langkah :Langkah-langkah :
1.1. cuci tangan cuci tangan
2.2. Kenakan sarung tangan sekali pakaiKenakan sarung tangan sekali pakai
3.3. Jelaskan prosedur pada klien (tentukan Jelaskan prosedur pada klien (tentukan apakah klien pernah mendapat transfusi apakah klien pernah mendapat transfusi sebelumnya dan catat reaksi , jika ada)sebelumnya dan catat reaksi , jika ada)
4.4. Minta klien untuk melaporkan gejala Minta klien untuk melaporkan gejala berikut : mengigil, sakit kepal, gatal , berikut : mengigil, sakit kepal, gatal , kemerahankemerahan
5.5. Pasien menanda tangani format pesetujuanPasien menanda tangani format pesetujuan
6.6. Buat jalur IV dengan keteter besar diameter Buat jalur IV dengan keteter besar diameter 18 G / 19 G18 G / 19 G
7.7. Gunakan selang infus yang menggunakan Gunakan selang infus yang menggunakan filterfilter
8.8. Gantungkan wadah larutan 0,9 % Nacl untuk Gantungkan wadah larutan 0,9 % Nacl untuk diberikan setelah menginfuskan darahdiberikan setelah menginfuskan darah
9.9. Ikuti protokol institusi delam mendapatkan Ikuti protokol institusi delam mendapatkan produk darah dari bank darah. Minta darah produk darah dari bank darah. Minta darah bila anda telah siapbila anda telah siap
10. Indentifikasi kebenaran darah dan klien ;10. Indentifikasi kebenaran darah dan klien ; Kompabilitas pada kantong darah dan Kompabilitas pada kantong darah dan
informasi kantung darahinformasi kantung darah Untuk darah lengkap periksa ABO, dan Untuk darah lengkap periksa ABO, dan
tipe RH (pada catatan klien)tipe RH (pada catatan klien) Periksa ulang produk darah dengan Periksa ulang produk darah dengan
pesanan dokterpesanan dokter Periksa kadaluarsa pada kantongPeriksa kadaluarsa pada kantong Periksa darah terhadap adanya bekuanPeriksa darah terhadap adanya bekuan
11.11. Dapatkan data dasar tanda-tanda vital Dapatkan data dasar tanda-tanda vital dalam 30 menit sebelum pemberian dalam 30 menit sebelum pemberian transfusi darah. Laporkan adanya transfusi darah. Laporkan adanya peningkatan suhu pada dokterpeningkatan suhu pada dokter
12.12. Suruh klien berkemih / kosongkan wadang Suruh klien berkemih / kosongkan wadang penampung urinpenampung urin
13.13. Buka set pemberian darah : atur klem Buka set pemberian darah : atur klem pengatur pada posisi offpengatur pada posisi off
14.14. Tusuk unit darah, pencet bilik drip : Tusuk unit darah, pencet bilik drip : biarkan filter terisi darah, buka klem biarkan filter terisi darah, buka klem pengatur dan biarkan selang infus terisi pengatur dan biarkan selang infus terisi darah, bila digunakan pemberian selang darah, bila digunakan pemberian selang tunggal selang infus IV lain yang terisi tunggal selang infus IV lain yang terisi normal salin 0,9 % dipiggybackan ke set normal salin 0,9 % dipiggybackan ke set pemberian darah. pemberian darah.
15.15. Gunakan plester untuk mengecangkan Gunakan plester untuk mengecangkan semua sambungansemua sambungan
15.15. Hubungkan selang transfusi darah ke Hubungkan selang transfusi darah ke catheter IV dengan mempertahankan catheter IV dengan mempertahankan kesterilan. Buka klem bagian bawahkesterilan. Buka klem bagian bawah
16.16. Tetap bersama klien selama 15 – 30 menit Tetap bersama klien selama 15 – 30 menit masa transfusi. Kecepatan aliran awal masa transfusi. Kecepatan aliran awal selama ini harus 2 s/d 5 ml/ menitselama ini harus 2 s/d 5 ml/ menit
17.17. Pantau tanda vital tiap 15 s/d menit Pantau tanda vital tiap 15 s/d menit pertama , tiap 15 menit selama 1 jam pertama , tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya ; tiap jam sampai unit darah berikutnya ; tiap jam sampai unit darah terinfuskan selama 1 jam setelah infusterinfuskan selama 1 jam setelah infus
18.18. Atur infus sesuai pesanan dokter. Atur infus sesuai pesanan dokter. Kemasan sel-sel darah biasanya diberikan Kemasan sel-sel darah biasanya diberikan 1 ½ s/d 2 jam sementara darah lengkap 1 ½ s/d 2 jam sementara darah lengkap diberikan 2 s/d 3 jamdiberikan 2 s/d 3 jam
19.19. Setelah darah diinfuskan , bersihkan Setelah darah diinfuskan , bersihkan selang dengan normal salin 0,9 % dan selang dengan normal salin 0,9 % dan letakkan katung darah pada kantung letakkan katung darah pada kantung plasma untuk dikembalikan ke bank darahplasma untuk dikembalikan ke bank darah
18.18. Buang semua bahan yang telah Buang semua bahan yang telah digunakan di tempat yang telah digunakan di tempat yang telah disediakan. Lepaskan sarung tangan disediakan. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangandan cuci tangan
19.19. Cacat tipe dan jumlah komponen Cacat tipe dan jumlah komponen darah yang diberikan dan respon darah yang diberikan dan respon klien terhadap terapi darah. klien terhadap terapi darah. Biasanya digunakan catatan transfusi Biasanya digunakan catatan transfusi terpisah terpisah
cairan dan elektrolit 114
CO2 + H20 H2CO3 H + HCO3 CO2 + H20 H2CO3 H + HCO3