arsip cairan

163
PEMBAHASAN SOAL CAIRAN P dan K SEMA FK UY

Upload: heartlessnobodi

Post on 07-Dec-2014

153 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Arsip Cairan 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Arsip cairan

PEMBAHASAN SOAL CAIRAN

P dan K SEMA FK UY

Page 2: Arsip cairan

Assalamualaikum

kami dari Dept. P&K meminta maaf kepada teman-teman 2012 atas tidak diadakannya tentiran pada blok ini dikarenakan terbentur jadwal yang tidak sesuai antara angkatan 2012 dan para penentir. Mohon dapat dimaklumi.

Kami hanya dapat berusaha membantu menjawab soal soal dibawah ini semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun diharapkan bukan menjadi patokan satu-satunya untuk ujian nanti. Silahkan di cek kembali bersama sumber-sumber atau referensi yg teman-teman miliki. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam jawaban-jawaban yang kami berikan.

Terimakasih.

Semoga bermanfaat.

Sukses ujiannya dan semoga diberikan yang terbaik oleh

Allah SWT.

Dept Pendpro dan Kesma

Generasi Sinergi-SEMA FKUY 2012-2013

Page 3: Arsip cairan

Hari ke 1

Page 4: Arsip cairan

1. Molaritas dari 0,12 NH3PO4 adalah?

a.0,1

b.0,2

c.0,3

d.0,4

e.0,5

Page 5: Arsip cairan

1. D

Jawaban :

N = M . n

0,12 = M . 3

M = 0,4

Page 6: Arsip cairan

2. Pada reaksi kesetimbangan berikut, bila ke dalam system kesetimbangan ditambahkan cl- maka kesetimbangan akan :

AgCl <--> ag + + cl-

a.Bergeser kekanan

b.Bergeser kekiri

c.Tetap

d.Makin besar

e.Makin kecil

Page 7: Arsip cairan

Pembahasan no. 2 (bergeser ke kiri)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN

• KONSENTRASI [C] > KE ARAH LAWANNYA

• TEKANAN & VOLUME P> (V<) KE JLH KOEF. RX KECIL

• SUHU T > KE ARAH RX ENDOTERM (Ho = +)

• KATALIS MEMPERCEPAT TERCAPAINYA KESETIMBANGAN

TIDAK MENGUBAH KC

[C] < KE ARAH ZAT TSB

P< (V>) KE JLH KOEF. RX BESAR

T < KE ARAH RX EKSOTERM (Ho = -)

Page 8: Arsip cairan

1. Pengaruh konsentrasiApabila konsentrasi pereaksi ditambah, reaksi bergeser ke kanan atau

ke arah produk. Sedangkan jika konsentrasi pereaksi dikurangi, reaksi bergeser ke arah kiri atau ke arah pereaksi, sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.

2. Pengaruh suhuApabila suhu dinaikan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi

endoterm, dan jika diturunkan akan sebaliknya /ke arah eksoterm

3. Pengaruh tekanan dan volumeJika tekanan diperbesar atau volume diperkecil, kesetimbangan akan

bergeser ke arah jumlah koefisien yang kecil. Sebaliknya, jika tekanan diperkecil atau volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien yang besar.

Jawab : BKarna penambahan cl- berada di sebelah kanan , maka reaksi

kesetimbangan akan bergeser ke arah sebaliknya yaitu sebelah kiri

Page 9: Arsip cairan

3. Pada kesetimbangan donan dalam darah berlaku ?

a.∆G = 0b.[cl-] sel = [HCO3-] plasmac.[cl-]sel = [HCO3] seld.∆G > 0e.∆G <0

Page 10: Arsip cairan

3. A

Jawaban :

Kesetimbangan donnan adalah mengenai kesetimbangan antara dua elektrolit yang terpisah oleh suatu selaput ataupun jel, bilamana sekurang-kurangnya satu dari kedua elektrolit itu mengandung suatu ion misalnya ion koloid yang tidak dapat mendifusi melalui selaput itu

Kesetimbangan donnan ∆G=0

Page 11: Arsip cairan

4. Ca3po4 didalam darah tidak mengendap, karena adanya koloid pelindung berikut?

a.Hemoglobin

b.Protein

c.Nacl

d.H2CO3,

e.H3PO4

Page 12: Arsip cairan

4. B

Jawab :

•Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi sehingga koloid menjadi lebih stabil. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang lain. Lapisan ini akan melindungi muatan koloid tersebut sehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari medium pendispersinya.

•Koloid pelindung dalam darah adalah protein darah

Page 13: Arsip cairan

KOLOID PELINDUNG

Sol hidrofil yang melindungi sol hidrofil sehingga menjadi sulit diendapkan bila ditambah elektrolit

Contoh : dlm tubuh seperti Ca3(PO4)2 dalam darah sulit mengendap akibat adanya koloid pelindung dari protein darah

Aplikasi : Daya lindung dari cairan sumsum tulang belakang ( cairan tubuh merupakan koloid ) digunakan untuk dasar tes diagnostik pada penyakit radang otak

Cara kerja :

Sumsum tulang belakang dalam berbagai pengenceran ditambahkan paa tabung-tabung berisi hidrosol + 1 ml NaCl 10 % dan dilihat pada kons berapa tbtk (akibat di+ NaCl ), buat grafik utk diagnosa penyakit

Page 14: Arsip cairan

5. Berikut adalah cara penentuan konsentrasi berdasarkan perbandingan berat/massa solute dan berat/ massa pelarut/ larutan adalah, kecuali….

a.%mol

b.Molalitas

c.Fraksi mol

d.Molar

e.%b/b

Page 15: Arsip cairan

5. D

Jawaban :Cara penentuan konsentrasi dibagi berdasarkan :1.berat/massa solute-% b/b-Molalitas-Fraksi mol-% mol

2. Berdasarkan Volume larutan-% b/v-Molaritas-Normalitas-Mg%-Ppm-Ppb

Page 16: Arsip cairan

Pembahasan no. 5A. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah massa/berat pelarut/larutan

1. % b/b

Jumlah gram solute dalam 100 gram larutan

% b/b = x 100 %gram solute

gram solvent

2. Molalitas (m)

Jumlah mol solute dalam 1000 gram pelarut

m = xgram solute

Mr solute

1000

gram solvent

m =mol solute

gram solventatau :

Page 17: Arsip cairan

3. Fraksi mol

Perbandingan mol solute terhadap mol total larutan (solute + solvent)

x1 = n1

n1 + n2

x2 = n2

n1 + n2

dan

dimana :n1 = mol soluten2 = mol solvent

4. % mol

% mol = fraksi mol x 100 %

% mol solute = x 100 %n1

n1 + n2

% mol solvent = x 100 %

n2

n1 + n2

Page 18: Arsip cairan

B.Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah volume larutan

1. molaritas

Jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan

M =mol solute

Liter solvent

Jadi :

M = xgram solute

Mr solute

1000

V (ml)

Page 19: Arsip cairan

2. Normalitas (N)

Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan

N =mol ekivalen solute

Liter solvent

Jadi :

N = xgram solute

BE solute

1000

V (ml)

dimana : BE = Mr/n

Page 20: Arsip cairan

3. mg% untuk larutan bilogis

mg solute dalam 100 ml larutan

4. ppm part per million

ppm = mg solute

L larutan

5. ppb part per billion

ppm = g solute

L larutan

Page 21: Arsip cairan

6. Berapa gram air harus ditambahkan untuk membuat 0,850 m larutan dari 32,5 gr mukosa, C12H22O11 (MR mukosa=342)

a.10,18 gr

b.101,8 gr

c.111,8 gr

d.118,5 gr

e.128,5 gr

Page 22: Arsip cairan

6. C

Jawaban :

•M = 0,850

•Gr solute = 32,5

•Mr = 342

M = gr solute x 1000

mr solute V solvent

0,850 = 32,5 x 1000

342 x

X = 111,79

Page 23: Arsip cairan
Page 24: Arsip cairan

7. Jika konsentrasi iom Mg2+ didalam cairan ekstraselular adalah 2 mEq/L berapa milligram ion mg2+ terdapat didalam 10ml cairan ekstraseluler/

a.0,012 mg

b.0,24 mg

c.0,12 mg

d.1,2 mg

e.2,4 mg

Page 25: Arsip cairan

7. B

Jawab :

N= gr solut/BE x 1000/v(ml)

2= 2x/24 x 1000/10

x= 0,24

Page 26: Arsip cairan

8. Berapa molaritas dari larutan glukosa (iv) pada tekanan osmosa yang sama dengan tekanan osmosa darah manusia (7,7 atm pada suhu 37 deratcelcius) (R=0,082 lt atm/kmol)

a.0,303M

b.0,33M

c.3,3M

d.4,3M

e.4,53M

Page 27: Arsip cairan

8. Jawaban A

P = C R T

C = P

R T

C= 7,7 / 0,082 . 310(diubah dalam kelvin)

= 0,303M

Page 28: Arsip cairan

9. Bila dalam pelarut H2O ditambah Nacl maka akan terjadi, kecuali….

a.Penurunan tekanan uap larutan

b.Kenaikan titik didih larutan

c.Penurunan titik beku larutan

d.Tekanan osmosa

e.Peningkatan ketonusan

Page 29: Arsip cairan

9. Jawaban E

Karena penambahan suatu zat dalam larutan akan menyebabkan:

•Penurunan tekanan uap larutan

•Kenaikan titik didih larutan

•Penurunan titik beku larutan

•Tekanan osmosa

Page 30: Arsip cairan

10. Pada proses pengenceran larutan berlaku hal berikut,

a.Mol larutan sebelum dan setelah pengenceran tetap

b.Mol larutan setelah pengenceran berubah, tapi konsentrasi tetap

c.Konsentrasi larutan setelah pengenceran makin besar

d.Volume larutan setelah pengenceran makin kecil

e.Jumlah solute sebelum dan sesudah pengenceran tetap

Page 31: Arsip cairan

10. Jawaban A

Hal yang terjadi pada proses pengenceran larutan adalah mol larutan sebelum dan setelah pengenceran akan bernilai tetap.

Page 32: Arsip cairan

11. Soal skenario :

Seorang anak berumur 3 tahun, dibawa ke UGD RS karena mengalami mencret-mencret sejak 2 hari yang lalu, sehari lebih dari 10x. sebelum dibawa ke rs anak tersebut telah diberi larutan gula garam. Dirumah sakit pasien segera diberi cairan infus berupa cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan lab menunjukkan : kadar natrium = 134 meq/l , kalium 2 meq/l , klorida 95 meq/l t. berapa molaritas dari natrium ?

a.0,013M

b.0,026M

c.0,13M

d.1,3M

e.2,6M

Page 33: Arsip cairan
Page 34: Arsip cairan

12. Diantara sifat larutan elektrolit adalah?

a.0 < < 1∝b. ∝ = 0

c. ∝ = 1

d.0 > > 1∝e.0 < ≤ 1∝

Page 35: Arsip cairan

12. Jawaban : E

Elektrolit kuat = 1∝Elektrolit lemah < 1∝a.0 < < 1 ( bisa = 1)∝ ∝b. ∝ = 0 ( bisa > 0)∝c. ∝ = 1 ( bisa < 1)∝d.0 > > 1 ( tidak lebih dari 1)∝ ∝e.0 < ≤ 1 Betul∝

Page 36: Arsip cairan

13. Bila osmolalitas dari larutan Na2So4 isotonus terhadap eritrosit, maka molalitas dari larutan Na2So4 adalah?

a.0,025M

b.0,052M

c.0,104M

d.0,251M

e.0,520M

Page 37: Arsip cairan

13. C

Jawab :

Osmolalitas isotonus adalah 0,3

0,3 = (1+(n-1) ) C∝0,3 = (1+2)C

C = 0,1

Yang mendekati adalah 0,104

(masih aga bingung, dicek lagi ya ;)

Page 38: Arsip cairan

14. Bila sel darah merah dimaksukkan kedalam larutan nacl 1% maka akn terjadi :

a.Plasmolysis

b.Tidak terjadi perubahan

c.Pengendapan

d.Dialysis

e.Hemolysis

Page 39: Arsip cairan

14. B Plasmolisis

Jawaban :

- Nacl fisiologis tubuh adalah 0,9 %-Air cenderung berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi-Jika sel darah merah dimasukan ke lingkungan dengan hipertonus (1%) maka cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam seldarah merah yang lebih hipotonus-Akibatnya sel darah merah akan mengalami lisis

Page 40: Arsip cairan

15. Diantara factor-faktor berikut ini , factor manakah yang akan menyebabkan keseimbangan kimia dapat dicapai lebih cepat?

a.Penambahan katalis

b.Penambahan volume

c.Penambahan tekanan

d.Penambahan temperature

e.Penambahan konsentrasi

Page 41: Arsip cairan

15. A

penambahan katalis

Jawaban :

Penambahan katalis pada kesetimbangan kimia akan membuat reaksi berjalan lebih cepat tanpa ikut bereaksi.

Page 42: Arsip cairan

16. Quotion reaksi (Qc) dapat digunakan untuk mengetahui arah reaksi yang sedang berlangsung. Kapankah suatu reaksi dikatakan sedang berada dalam keadaan kesetimbangan?

a.Qc < kc

b.Qc > kc

c.Qc = kc

d.Qc < kp

e.Qc > kp

Page 43: Arsip cairan

Jawaban : C

Qc < Kc = Tidak jenuh

Qc = Kc = Jenuh (telah terjadi kesetimbangan)\

Qc > Kc = Lewat jenuh

Page 44: Arsip cairan

17. Didalam darah terdapat keseimbangan antara karbondioksida dan ion karbonat, dengan reaksi : CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3

− .

bila konsentrasi ion H+ meningkat , apa yang akan terjadi?

a.Ph darah akan meningkat

b.Co2 akan menetralisir kelebihan ion H+

c.HCO3 akan mentralisir kelebihan ion H

d.Jumlah ion HCO3 dalam darah akan meningkat

e.Konsentrasi co2 terlarut akan meningkat

Page 45: Arsip cairan

17. Jawaban C

HCO3 akan mentralisir kelebihan ion H

Page 46: Arsip cairan

18. Bila dalam sampel cairan lambung seorang pasien , ditemukan asam klorida dengan konsentrasi 0,1 M . berapakah ph lambung pasien tersebut?

a.1

b.2

c.3

d.4

e.5

Page 47: Arsip cairan
Page 48: Arsip cairan

19. Sistem keseimbangan asam bas didalam tubuh diatur oleh adanya system buffe. Diantara buffer berikut, manakah yang bertindak sebagai pertahan pertama dalam mempertahankan ph darah?

a.Buffer fosfat

b.Buffer format

c.Buffer protein

d.Buffer bikarbonat

e.Buffer hemoglobin

Page 49: Arsip cairan

19. D

Jawaban :

•Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat merupakan komponen paling penting pada pengaturan pH cairan ekstraseluler.

•Sistem ini merupakan sistem buffer terbaik pada pH 7.4 walaupun pKa nya 6.1, krn dpt mengeluarkan Co2 melalui paru dan jumlahnya banyak.

•(buku gangguan asam basa dan elektrolit fkui edisi 2 hal 68)

Page 50: Arsip cairan

20. Salah satu cara membuat larutan buffer adalah ?

a.Asam kuat + basa kuat

b.Asam kuat + basa kuat

c.Basa kuat berlebih + basa kuat

d.Asam lemah berlebih + basa kuat

e.Basa kuat berlebih + basa kuat

Page 51: Arsip cairan

20. D

Jawaban :

Salah satu cara pembuatan buffer adalah:

Asam lemah berlebih + basa kuat

Page 52: Arsip cairan

21. Bila dalam lab. Tersedia 0,1 M asam format(HCOOH) sebanyak 5 ml. diantara larutan berikut ini, manakah yang anda tambahkan agar diperoleh suatu larutan buffer?

a.5ml naoh 0,1M

b.10ml naoh 0,1M

c.5ml HCOONA 0,1 M

d.5ml CH3COOH 0,1 M

e.10 ml CH3COOH 0,1 M

Page 53: Arsip cairan

21. Jawabannya C.

buffer juga dapat dibuat melalui reaksi antara asam lemah dengan basa kuat.

Larutan buffer akan terbentuk bila ASAM LEMAHNYA BERSISA.

A. Ga bisa soalnya NaOH 0.1 M, kalo di reaksikn sama HCOOH 0.1 M ga ada sisa.

B. Ga bisa soalnya 10 ml

D dan E. itu asam, jd pasti banget bukan itu jawabannya

(liat lagi slide buffer bu Yuhernita, slide no.7)

Page 54: Arsip cairan

22. Diantara jenis reaksi berikut manakah yang merupakan prinsip dasar kerja suatu buffer?

a.Reaksi adisi

b.Reaksi ionisasi

c.Reaksi eliminasi

d.Reaksi substitusi

e.Reaksi netralisasi

Page 55: Arsip cairan

22. Jawaban E

Prinsip kerja buffer adalah:

-Netralisasi

-Pergeseran kimia

Page 56: Arsip cairan

23. Kapasitas buffer selain dipengaruhi oleh perbandingan garam/asam, juga dipengaruhi oleh nilai konstanta keseimbangan asam lemah yg terdapat dalam buffer. Kapankah buffer akan bekerja optimal mempertahankan pengaruh peningkatan asam dan basa?

a.Bila pH=pOH

b.Bila pH=PKA

c.Bila pH<pOH

d.Bila pH<pKA

e.Bila pH>pKa

Page 57: Arsip cairan

23. B

Jawaban :

Bila PH=Pka

buffer akan bekerja optimal mempertahankan pengaruh peningkatan asam dan basa jika PH sama dengan Pka

(lihat slide bu Yuhernita, slide no.17)

Page 58: Arsip cairan

24. Diantar pasangan asam basa berikut yang paling baik digunakan untuk membuat larutan buffer dengan pH=65 adalah..

a.H2CO3 – NaHCo3 (ka=4,3 x 10-7)

b.Na2Hpo4 – Na3po4 (ka=4,8x10-1)

c.HCOOH – NaCOOH (ka=1,8x 10-4)

d.CH3COOH-CH3COONa (ka=6,5x10-5)

e.C6H5COOH – C6H6COONa (ka=6,5x10-5

Page 59: Arsip cairan

24. Jawabannya A

Karena di soal pH=6.5

lihat lagi ke optionnya yg pangkat 10nya mendekati 6.5

rumusnya :

(slide bu Yuhernita, no.17)

pH = pKa + log [GARAM]

[ASAM]

Page 60: Arsip cairan

25. Seorang pasien dibawa kurang gawat darurat karena overdosis aspirin sehingga pH darahnya menjadi 7,20. Pertanyaan berikut yg bener adalah?

a.Darah pasien tetap normal

b.Pasien mengalami asidosis

c.Pasien mengalami alkalosis

d.Ph darah pasien diatan normal

e.Darah tersebut menjadi lebih basa

Page 61: Arsip cairan

25. Jawaban B

Pasien mengalami asidosis

Sudah jelas.

Karena Ph darah pasien 7,20. sedangkan Ph darah orang normal 7,35-7,45.

Asidosis Ph < 7,35

Alkalosis Ph < 7,45

Page 62: Arsip cairan

26. Buffer fosfat berperan penting dalam mempertahankan perubahan Ph didalam sel, dimana terdapat keseimbangan antara nah2po4 dan na2hpo4. Bila dalam darah terdapat kelebihan basa, ion apakah yang akan menetralisi kelebihan basa tersebut ?

a.Na+

b.H3O+

c.PO4-

d.HPO4

e.H2po4

Page 63: Arsip cairan

26. Jawabannya E

Ditanya kan untuk menetralisir basa berarti asam kan yg menentralisir. Cari yang optionnya ASAM, yaitu H2PO4-

Page 64: Arsip cairan

27. Bila perbandingan konsentrasi garam: asam pada larutan buffer adalah 10:1 manakah pernyataan berikut yang benar?

a.PH buffer = Pka

b.PH buffer < Pka

c.PH buffer < PKw

d.Buffer lebih tahan terhadap asam

e.Buffer lebih tahan terhadap basa

Page 65: Arsip cairan

27. Jawabannya E

Normal : 20 : 1

(basa) : (asam)

Kalau jadi 10:1 berarti jadi > tahan thd basa, karena kan jadinya dia lebih asam.

Kalau jadi 30:1 berati jadi > tahan thd asam, karena jadinya lebih basa.

Page 66: Arsip cairan

28. Konsentrasi larutan dapat diketahui melalui metode asidimetri. Dalam melakukan titrasi kapankah titrasi harus dihentikan?

a.Saat terjadi endapan

b.Saat terbentuk koloid

c.Saat tercapai titik ekuivalen

d.Saat semua warna larutan hilang

e.Saat tercapainya titik akhir titrasi

Page 67: Arsip cairan

28. Jawaban E

Saat tercapai titik akhir titrasi

Sebenarnya titrasi sudah bisa dihentikan pada saat titik ekuivalen, namun secara kasat mata pada saat terjadi titik ekuivalen tidak ada perubahan apapun jadi sulit untuk mengetahui kapan telah terjadi titik ekuivalen

Titi akhir titrasi terjadi beberapa saat setelah tercapainya titik aekuivalen dan sudah nampak sedikit perubahan warna yang terlihat kasat mata. Sehingga kita bisa mengetahui dengan mudah kapan titrasi dapat dihentikan.

Page 68: Arsip cairan

29. Mahasiswi diare sekrotik. Oleh temannya diberikan oralit plus tambahan gula. Tujuan penambahan gula pada sediaan garam oralit adalah ?

a.Mengganti asupan nutrisi yang terbuang

b.Meningkatkan osmolaritas

c.Meningkatkan penyerapan natrium dan air

d.Mempercepat penyembuhan luka dinding usus

e.Meningkatkan aktivitas glut-4

Page 69: Arsip cairan

29. Jawaban A

Sudah jelas.

Gula bisa untuk menambah energi.

Page 70: Arsip cairan

30. Proses pengaturan kehilangan cairan tubuh dapat dilakukan dengan cara, kecuali ?

a.Rangsangan haus melalui pusat hipotalamus

b.Absorpsi air secara difusi pasif pada sistem gastrointestinal

c.Pengangkutan Na dari lumen usus secara aktif

d.Pengaturan keseimbangan cairan

e.Menurunkan suhu lingkungan

Page 71: Arsip cairan

30. Jawaban E

Manusia tidak bisa mengendalikan suhu lingkungan eksternal.

Page 72: Arsip cairan

31. Suatu zat (solute) dalam pelarut (solvent) sangat dipengaruhi oleh?

a.Temperatur

b.Faktor ion sejenis

c.Ph

d.Pengaturan hidrolisa

e.Semua jawaban benar

Page 73: Arsip cairan

31. Jawaban B

Faktor ion sejenis

Faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah-Suhu-Sifat solute dan solvent-Tekanan-Pengaruh ion sejenis

Page 74: Arsip cairan

32. Tekanan elektrostatik kutub negative atom oksigen terhadap kutub positif atom hidrogen di dalam air membetuk suatu ikatan yang disebut

a.Jembatan disulfida

b.Van der walls

c.Ikatan Hidrogen

d.Ikatan kovalen

e.Ikatan ionik

Page 75: Arsip cairan

32. Jawabannya C

Penjelasan option soala. Suatu ikatan kovalen yg memperkuat suatu protein

b. gaya-gaya yg timbul dari plarisasi molekul menjadi dipol

c. ikatan air dengan hidrogen

d. stabilitas tarikan/tolakan atom-atom

e. transfer elektron dari satu atom ke atom lain

Page 76: Arsip cairan

33. Hasil pemeriksaan kesehatan 45 tahunmenunjukan adanya gangguan kesetimbangan asam basa yang ditandai dengan diare, muntah, otot melemah, kadar ion kalium plasma <3,4 meq. Gangguan tersebut merupakan?

a.perbedaan anion asidosis metabolik

b.Hipokalemia

c.Odem

d.Asidosis respiratorik

e.Asidosis metabolik

Page 77: Arsip cairan

33. Jawabannya B

Lihat kata kunci di soal : muntah, otot melemah, kadar ion kalium plasma 3.4 mEq/L (N: 3.5-5)

Page 78: Arsip cairan

Hari ke 2

Page 79: Arsip cairan

4. Untuk pemeriksaan AGD diperlukan pengambilan dan penanganan sampel yang baik dan benar. Kondisi mana yang dapat menyebabkan pemeriksaan menjadi tidak akurat.

a.Pengambilan darah pada arteri radialis dilakukan setelah tes allen (+)

b.Bahan diambil anaerob

c.Memakai darah arteri dengan menggunakan anti koagulan EDTA

d.Bahan dirujuk dalam keadaan dingin

e.Bahan diperiksa 15 menit setelah pengambilan darah

Page 80: Arsip cairan

4. C.

Jawaban :

Karena antikoagulan yang digunakan adalah antikoagulan hepar

Page 81: Arsip cairan

5. Pada uremia dapat terjadi komplikasi gangguan asam basa berupa asidosis metabolik. Mekanisme apakah yang mendasari gangguan ini?

a.Kehilangan bikarbonat melalui ginjal

b.Kehilangan bikarbonat melalui saluran cerna

c.Penambahan asam akibat oksidasi tidak lengkap lipid

d.Penambahan asam akibat oksidasi tidak lengkap karbohidrat

e.Penambahan asam organik hasil metabolisme normal

Page 82: Arsip cairan

5. Jawabannya adalah E

Penambahan asam organic hasil metabolisme normal

Penjelasan:

uremia (gagal ginjal berat) adalah penyakit dimana ginjal tidak dapat menyingkirkan bahkan H+ dalam jumlah normal yang dihasilkan dari asam-asam nonkarbonat (asam organik) dari proses-proses metabolik sehingga H+ mulai menumpuk di cairan tubuh mengakibatkan asidosis metabolik.

Mengapa bukan a jawabannya? Karena hal utama yang mengakibatkan asidosis pada penderita uremia adalah H+ yang menumpuk hasil metabolisme, sedangkan kehilangan HCO3 dari ginjal adalah akibat tambahan dari penyakit gagal ginjal ini.

Page 83: Arsip cairan

Kasus nomor 6 dan 7

Laki laki 30 tahun datang ke UGD muntah. Hasil pemeriksaan lab diketahui gangguan asam basa berupa alkalosis metabolik.

6. Manakah yang termasuk mekanisme primer dari gangguan ini?

a.Penambahan C)2

b.Penambahan H+

c.Penambahan bikarbonat

d.Kehilangan bikarbonat

e.Kehilangan HCL

Page 84: Arsip cairan

6. E

Jawaban :

kehilangan HCl

karena saat pasien muntah, ia kehilangan banyak HCl dari lambungnya mengakibatkan berkurangnya H+ dari dalam tubuh membuat penderita mengalami gangguan alkalosis metabolik.

Page 85: Arsip cairan

7. Jika kondisi asam basa di atas belum terkompensasi manakah hasil analisa AGD yang sesuai?

a.PCO2 < normal

b.PCO2 > normal

c.HCO3- > normal

d.HCO3- < normal

e.Base excess < normal

Page 86: Arsip cairan

7. Jawabannya adalah D

HCO3- > normal

Penjelasan: HCO3- berfungsi untuk menetralisir H+ agar tidak berlebihan di dalam darah. Ketika H+ menurun seperti pada kasus no. 6, secara otomatis, HCO3- tidak akan dipakai untuk menetralisis H+ di dalam darah, hal ini membuat jumlah HCO3- di dalam darah meningkat.

Mengapa kita tidak menyinggung pCO2? Karena perubahan pCO2 baru akan terjadi bila tubuh sudah mengompensasi gangguan alkalosis metabolik ini.

Page 87: Arsip cairan

8. Laki laki 42 tahun riwayat penyakit hati masuk RS karena sesak napas . Hasil pemeriksaan ditemukan asites dan dilakukan pungsi. Dari pemeriksaan lab ditemukan cairan transudat. Diantara parameter berikut manakah yang dapat membedakan antara cairan transudat dan cairan eksudat ?

a.Warna dan kekeruhan

b.Berat jenis

c.Jumlah sel (leukosit)

d.Total protein\

e.Serum Actes Albumin Gradient (SAAG)

Page 88: Arsip cairan

8. Jawabannya adalah D

total protein

Penjelasan:

Cairan transudat terbentuk apabila terjadi penimbunan cairan pasif karena meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler.

Cairan eksudat terbentuk karena mekanisme aktif rusaknya lapisan kapiler atau membran karena proses peradangan. Akibatnya, protein berukuran besar dan konstituen darah lainnya bocor keluar ke jaringan dan rongga tubuh. Pada peradangan aktif, kandungan protein dalam cairan ini meningkat. Hal inilah biasanya yang menjadi pembeda utama cairan eksudat dan transudat.

Page 89: Arsip cairan

9. Laki laki 70 tahun sakit sendi lutut , pemeriksaan fisik sendi bengkak, merah dan nyeri tekan. Pemeriksaan cairan didapatkan makroskopis berwarna keabu abuan, viscositas rendah, glukosa dalam batas normal, mikroskopis ditemukan peningkatan sel dominasi PMN. Diagnosis yang mungkin

a.Gout Arthritis

b.Rhematoid arthritis

c.Tuberculosis arthritis

d.Septic arthritis

e.SLE

Page 90: Arsip cairan

9. Jawabannya adalah tidak ada

Penjelasan: kata kunci dari soal ini adalah kadar glukosa dalam batas normal, peningkatan sel dengan dominasi sel PMN, serta viskositas yang rendah. Hal ini merupakan hasil pemeriksaan dari cairan transudat. Maka dari itu tidak ada jawaban yang pas karena semua pilihan jawaban merupakan penyakit inflamasi.

Page 91: Arsip cairan

10. Anak 5 tahun masuk RS karena kejang dan panas tinggi lima hari. Analisa cairan otak jernih, bekuan halus serta protein meningkat , mikroskopis hitung jenis sel meningkat, limfosit meningkat, glukosa rendah. Riwayat pengobatan plek paru paru. Diagnosis yang paling mungkin adalah

a. meningitis tuberculosa

b. Meningitis purulenta

c. Meningitis viral

d. Febril convulsion

e. Tumor cerebri

Page 92: Arsip cairan

10. Jawabannya adalah A

meningitis tuberkulosa

Penjelasan: kata kuncinya disini adalah bekuan halus dan protein meningkat.

protein meningkat -> cairan eksudat

bekuan halus -> meningitis tuberkulosa

bekuan kasar -> meningitis purulenta

Page 93: Arsip cairan

11. Anak 3 tahun terjatuh dari tempat tidur. Lutut bengkak sakit bila jalan. Esoknya bengkak makin besar . Merah, dan panas bila diraba . Dilakukan inspirasi dengan indikasi utama

a.Pemeriksaan rasa nyeri

b.Pemeriksaan mucin clott

c.Pemeriksaan viscositas

d.Pemeriksaan imunologi

e.Pemeriksaan mikroskopik

Page 94: Arsip cairan

11. Jawabannya adalah E

pemeriksaan mikroskopik

Penjelasan: pemeriksaan mikroskopik berguna untuk memeriksa apakah ini cairan transudat atau eksudat untuk mengetahui penyebab lutut pasien tersebut bengkak dan sakit.

Page 95: Arsip cairan

12. Anak 3 tahun dibawa ke RS akibat kejang-kejang. Demam 3 hari yang lalu disertai mual. Muntah, batuk dan pilek. Pemeriksaan lab yang dianjurkan setelah pemeriksaan rutin adalah

a.Pemeriksaan hematologi

b.Pemeriksaan urin

c.Pemeriksaan cairan lambung

d.Pemeriksaan trombosit

e.Pemeriksaan cairan otak

Page 96: Arsip cairan

12. Jawabannya adalah A

pemeriksaan hematologi

Penjelasan : pemeriksaan rutin yang dimaksud disini adalah anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang paling pertama dianjurkan setelah pemeriksaan rutin adalah pemeriksaan hematologi.

Page 97: Arsip cairan

13. Anak 6 tahun dibawa ke RS karena muntah + mencret sejak 3 hari yang lalu, pasien pucat, nafas tersengal sengal, dokter menyatakan pasien mengalami gangguan keseimbangan cairan dan perlu analisa gas darah. Sampel darahnya diambil dari

a.Darah kapiler

b.Darah arteri

c.Darah vena

d.Muntahan tinja

e.Cairan lambung

Page 98: Arsip cairan

14. Pada kasus diatas darah akan diperiksa di lab yang berjarak 2 Km dari RS. Pada proses transportasi apa yang harus dilakukan

a.Wadahnya tabung EDTA

b.Suhu < 0

c.Dikirim dengan suhu kamar

d.Wadah terbungkus karton

e.Wadah kedap udara

Page 99: Arsip cairan

13 (B) - 14 (C)

Analisa gas darah:

1. Lokasi pengambilan darah:

1. arteri: mewakili

2. vena: HARUS DIARTERIAN, dengan cara dipanaskan selama 10 menit.

2. Pasien diistirahatkan selama 15-30 menit sebelum pengambilan darah

3. Tabung harus diberi antikoagulan: heparin

4. Bahan diambil secara anaerob

5. Bahan diperiksa dalam waktu 30 menit setelah pengambilan

6. Sampel darah dibawa pada suhu ruangan

Page 100: Arsip cairan

15. Seorang atlit setelah berolahraga kehausan dan minum 500 ml air. Kondisi yang menyebabkan atlet segera minum adalah

a.Berkurangnya V cairan intra sel

b.Berkurangnya V cairan ekstra sel

c.Bertambahnya konsentrasi Na intertisial

d.Berkurangnya konsentrasi Na intrasel

e.Meningkatnya konsentrasi Na intravaskuler

Page 101: Arsip cairan

15. A

Jawaban :Sumber pengeluaran H2Oa.Insensible loss: kehilangan yang tidak dirasakan oleh yang bersangkutan. Contoh: pernapsan, kulit.b.Berkeringatc.Tinjad.Ekskresi urin

pengeluaran H2O yang berlebihan seperti pada saat berolahraga akan meningkatan zat terlarut dalam tubuh lebih banyakhipertonisitas CESH2O berpindah dari CIS ke CESvol. cairan intrasel << respon *hipotalamus oleh sistem renin angiotensinrasa haus*pusat rasa haus

Page 102: Arsip cairan

16. Seorang penderita hipertensi mengeluh kakinya bengkak pada sore hari . Mekanisme udem pada pasien tersebut terjadi karena

a.↑ tek. Osmotik plasmab.↑ tek. Osmotik intertisialc.↑ tek. Hidrostatik kapilerd.↑ tek. Hidrostatik intertisial

e.↑ permeabilitas kapiler

Page 103: Arsip cairan

16. Jawaban : C

EDEMA: Definisi: suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat penambahan volume cairan di ruang interstitium.

Dua faktor penentu terjadinya edema:1.Perub. hemodinamik kapiler(yang memungkinkan cairan intravaskular keluar ke interstitium) dipengaruhi oleh:

1. Permeabilitas Kapiler2. Δ Tekanan Hidrolik Kapiler & Interstitium3. Δ Tekanan Onkotik Plasma & Interstitium

2. Retensi Natrium di Ginjal

Page 104: Arsip cairan

• Tekanan kapiler Starling ( mm Hg)HPc = Tekanan hidrostatik kapiler = 35 OPc = Tekanan onkotik kapiler = 25 HPi = Tekanan hidrostatik interstitial = 0 OPi = Tekanan onkotik ruang interstitial = 1

• HPc dan OPi :

memindahkan cairan dari vaskuler ke ekstravaskuler

• HPi dan OPc :

memindahkan cairan dari ekstra vaskuler ke vaskuler

Edema : HPc + OPi > HPi + OPc

Page 105: Arsip cairan

17. Seorang pria menderita penyakit hati. Pemeriksaan lab kadar protein serum 4g/dl (n=6,5-8,5 g/dl). Pada pemeriksaan fisik terdapat asites abdomen. Mekanisme udem pada penderita adalah

a.↑ tek. Osmotik plasmab.↑ tek. Osmotik intertisialc.↑ tek. Hidrostatik kapilerd.↑ tek. Hidrostatik intertisial

e.↑ permeabilitas kapiler

Page 106: Arsip cairan

17 (C) Sirosis hati

Hipertensi porta

Vasodilatasi arteriola splanikus

Tek intrakapiler dan koefisien filtrasi ↑

P’btk cairan limfe > aliran balik

Terbentuk asites

Vol efektif darah arteri ↓

Aktivasi ADH, sistem simpatis, RAAS

Retensi air dan garam

Page 107: Arsip cairan

18. Seorang wanita penyakit ginjal kronis sehingga terjadi pengeluaran protein yang berlebih dalam urin. Kadar albumin 2g/dl (N=3,4-4,8 g/dl) gangguan yang terjadi adalah udem seluruh tubuh karena

a.Peningkatan permeabilitas kapiler

b.Penurunan onkotik plasma

c.Peningkatan onkotik plasma

d.Penurunan hidrostatik kapiler

e.Peningkatan hidrostatik kapiler

Page 108: Arsip cairan

18. B

Albumin (osmol utama intravaskular/plasma)

Albumin plasma turunpenurunan tekanan onkotik plasma.

Page 109: Arsip cairan

Kasus nomor 19 dan 20

Pasien dengan diare masif, hasil pemeriksaan elektrolit

Na 125 mEq/L (N=132-145 mEq/L)

Kalium 2 mEq/L (N=3,5-5,5 mEq/L)

Klorida 90 mEq/L (N=100-106 mEq/L)

19. Pergeseran cairan pada pasien tersebut adalah

a.Cairan dikeluarkan oleh ginjal

b.Cairan berpindah dari intersisial ke intrasel

c.Cairan berpindah dari intrasel ke intersisial

d.Cairan berpindah dari intravaskuler ke intrasel

e.Cairan berpindah dari intrasel ke intravaskuler

Page 110: Arsip cairan

20. Biara keadaan pasien tersebut dibiarkan tanpa ada perbaikan elektrolit, maka pada sel akan terjadi

a.Udem sel

b.Dehidrasi sel

c.Hipovolemia

d.Hipervolemia

e.Udem intersisial

Page 111: Arsip cairan

19 (D) -20 (A)

• Volume CES ditentukan terutama oleh jumlah total zat terlarut yang aktif secara osmotik dalam CES

• Na+ dan Cl- zat terlarut terbanyak yang aktif secara osmotik di CES

• Na+ penentu terpenting utk volume CES. Na + merupakan kation terbanyak dlm CES & menimbulkan osmolalitas paling besar

• K + anion terbanyak di intrasel dan penentu osmolalitas CIS.Normalnya osmolalitas cairan intrasel = ekstrasel

cairan akan berpindah dari daerah yang osmolalitas rendah ke tempat yang osmolalitasnya lebih tinggi

Page 112: Arsip cairan

21. Keadaan Hipovolemia, ginjal mengatur cairan dalam darah dengan cara:

Ca. Ekskresi Na & retensi airb. Ekskresi K dan airc. Reabsorpsi Na & retensi aird. Ekskresi Na & aire. Retensi Na & K

Pengaturan Cairan Tubuh melalui Mekanisme Haus(thirst) :

osmolaritas CES dehidrasi sel pusat haus. :

• vol. CES/tekanan darah• Angiotensin II subfornical organ & organum

vasculosum lamina terminalis (OVLT) yg merangsang rasa haus

• Mulut kering dan keringnya mukosa esofagus

Cat: angiotensin dan aldosteron menyerap Na+ di tubulus ginjal efek konsentrasi natrium tak besar; reabsorpsi Na+ diikuti absorpsi air

Penghambat rasa haus :- Osmolaritas - Tekanan darah - Volume darah - Angiotensin - Distensi gaster

Lihat catatan Fisiologi : Pengaturan cairan extraseluler-intraseluler & elektrelit tubuh

Page 113: Arsip cairan

22.Pernyataan yang benar mengenai K

Aa. K diekskresi ginjalb. K merupakan ion extraselc. K mempengaruhi P onkotikd. HiperK dapat terjadi karena

pemakaian diuretike. HiperK dapat terjadi karena

peningkatan ekskresi K oleh ginjal

Lihat catatan materi BIOKIMIA: Mineral

• MOST ABUNDANT cation in the ICF• Normal range is 3.5-5.0 mEq/L• Major electrolyte maintaining ICVF balanceFUNCTIONS• 1. maintains ICF Osmolality• 2. nerve conduction and muscle contraction• 3. metabolism of carbohydrates, fats and

proteins• Aldosterone promotes renal excretion of K+

• Acidosis promotes exchange of K+ for H+ in the cell

Potassium

Page 114: Arsip cairan

23. Kebutuhan maintenance cairan anak usia 8bulan dengan BB 7Kg adalah

• Tentukan kebutuhan maintenance cairanMenggunakan rumus100 Cc untuk 10 kg Pertama50 cc untuk 10 kg Kedua20 cc untuk 10 kg Ketiga dan seterusnya

a. 900 mLb. 700 mLc. 500 mLd. 300 mLe. 200 mL

Lihat catatan materi ANAK : Terapi DehidrasiB

Page 115: Arsip cairan

C24. Anak 12bulan dengan dehdrasi berat. Dilakukan resusitasi carian, namun belum berhasil. Hasil pemmeriksaan elektrolit Na 170mEq/L & K 4mEq/L, rehidrasi direncanakan sbba. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl

0.45% selama 8 jam dengan maintenance K

b. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.45% selama 8 jam tanpa maintenance K

c. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.45% & Dekstrose 0.45% selama 12 jam dengan maintenance K

d. Koreksi HiperNa dgn cairan NaCl 0.9% & Dekstrose 0.45% selama 24-48 jam dengan maintenance K

e. Koreksi HiperNa dgn cairan Dekstrose 10% selama 24-48 jam dengan maintennace K

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

Cholera diarrhea 101 27 92 32

Non-cholera diarrhea

56 25 55 14

ORS WHO 90 20 80 30

Ringer Lactate 130 4 109 28

NaCl 0,9% 154 0 154 0

DG ana 61 18 52 27

NaCl 0,45% 77 0 77 0

Na K Cl HCO3

Electrolite composition

Page 116: Arsip cairan

B25. Anak laki-laki 10bulan dibawa ke IGD RS karena diare sejak 7hari, buang air besar cair tanpa lendir ataupun darah lebih dari 10x sehari. PF tampak sakit berat, somnolen,ubun-ubun besar cekung, mata cekung, bibir & mukosa mulut kering, turgor, elastisitas kulit & perfusi perifer buruk, f napas 40x/menit & dalam, f nadi 150x/menit. T 39’C, BB 10Kg, anak didagnosis sebagai diare akut dehidrasi berat.

PLAN TREATMENT C

A. Dehidrasi berat, IVFD Re-evaluasi setiap 1-2 jam CRO Setelah 6 jam (bayi) atau 4 jam (anak)

reevaluasi rencana treatment A,B,C

a. Melakukan rehidrasi IV dgn cairan fisiologis 10ml/Kg BB

b. Berikan rehidrasi 300ml selama 1jam, dengan pantauan tanda vital.

c. Berikan cairan Dekstrose 5% dengan Na bicarbonat lainnya

d. Melakukan rehidrasi dengan Dekstrose 10% ditambah dengan koreksi T tubuh

e. Pemeriksaan kadar urin kreatinin & pmereiksaan AGD (Astrup)

Umur Ist treatment30 ml/KG BB dlm

2nd treatment

70 ml/KG BB dlm

Infant < 12 bln 1 jam 5 jam

Anak > 12 bln ½ - 1 jam 2 ½ - 3 jam

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

Page 117: Arsip cairan

26. Defisit cairan pada anak diatas adalah

• C: Severe dehydration (loss of >10% of Body Weight)• B: Some dehydration (loss of 5-10% of BW)• A: No signs of dehydration (loss of <5% of BW)

a. Kurang dari 7.5%b. Antara 7.5-10%c. Kurang dari 15%d. Antara 10-12.5%e. Lebih dari 10%

25. Anak laki-laki 10bulan dibawa ke IGD RS karena diare sejak 7hari, buang air besar cair tanpa lendir ataupun darah lebih dari 10x sehari. PF tampak sakit berat, somnolen,ubun-ubun besar cekung, mata cekung, bibir & mukosa mulut kering, turgor, elastisitas kulit & perfusi perifer buruk, f napas 40x/menit & dalam, f nadi 150x/menit. T 39’C, BB 10Kg, anak didagnosis sebagai diare akut dehidrasi berat.

Lihat catatan materi ANAK : Terapi DehidrasiE

Page 118: Arsip cairan

B27. Cairan yang diberikan untuk resusitasi pada anak diatas berisi: • Panduan: Lihat tabel pada pembahasan no. 24a. 60mEq/L Kb. 40mEq/L Kc. 20mEq/L Kd. 8mEq/L Ke. Tanpa K

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

Page 119: Arsip cairan

C28. Pasien anak laki-laki BB 10Kg dirawat dengan dugaan infeksi. Pasien tidak mau mau minum, hasil pemeriksaan K darah dalam batas normal. Untuk kebutuhan infus maintenance pasien tsb, dtambhkan KCl sbb:

Nama Bahan (g/L)• NaCl 3,5• Na3 sitrat 2,9

• NaH2CO3 2,5

• KCl 1,5• Glukosa 20,0

a. 5 mEq KCl/1.250 mL cairanb. 15 mEq KCl/1.250 mL cairanc. 20 mEq KCl/1.250 mL cairand. 25 mEq KCl/1.250 mL cairane. 35 mEq KCl/1.250 mL cairan

KOMPOSISI ORALIT (WHO)

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

* Pilihan jawaban adalah dalam setiap 1.250mL (1,25L), bukan setiap 1L, lakukan penghitungan dengan cermat.

Page 120: Arsip cairan

B29. Akibat klinis dari komplikasi kekurangan K adalah sbb

Panduan opsiA,B,E disfungsi GastrointestinalC,D disfungsi Kardiovaskular

a. Hiperperistaltik ususb. Hipoperstaltik ususc. Hipofibrilasid. Afibirilasie. Achalasia

Lihat catatan materi IPD : Hipokalemia / Hiponatremia sbg kondisi gangguan metabolisme keseimbangan cairan & elektrolit

Page 121: Arsip cairan

B30. Anak perempuan 12bulan diare cair 10x sehari sejak 4hari. Ketika diperiksa anak tersebut rewel, haus ingin minum terus, bibir kering, turgor menurun & cubitan kulit kembali lembat. Bila BB 6Kg, anak tsb dilakukan rehidrasi sbb:

a. 140 mL RL IV selama 1jamb. 450 mL oralit peroral selama 3jamc. 525 mL RL IV selama 3-4jamd. 210 mL RL IV selama 1jam

dilanjutkan 490 PLAN TREATMENT B

> Dehidrasi Ringan-Sedang> CRO (3 jam I) 75 ml x BB

Or

Evaluasi ualng setelah 3-4 jam rencana th/ A, B, or C

Umur < 1 tahun 1-5 tahun > 5 tahun dewasa

Total ORS 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

Lihat catatan materi ANAK : Terapi Dehidrasi

Page 122: Arsip cairan

31. Anak 5 tahun, rawat paksa dengan dehidrasi berat, setelah 4 hari dirumah riwayat muntah dan perut kembung. Pada pemeriksaan abdomen membuncit, tidak teraba hepar , dan tidak terdapat bising usus. Yang mana hasil pemeriksaan dibawah ini yang sesuai

Ph serum Na K Cl HCo3

a. 7,25 128 5,8 88 16

b. 7,35 130 2,8 90 21

c. 7,50 130 3,6 88 34

d. 7,45 140 4,0 100 22

e. 7,32 140 3,0 112 18

Page 123: Arsip cairan

Kata kunci : diare dehidrasi berat, riwayat muntah

Kondisi muntah mengindikasi bahwa anak tersebut mengalami kondisi hipokalemia. Karena kondisi vomiting, dapat membuat banyak cairan dalam tubuh yang di keluarkan. Serta kondisi tubuh menjadi lebih basa karena vomiting tersebut.

Dalam kasus ini, riwayat diare lebih diutamakan karena pada awalnya anak tersebut diare. Oleh karena itu anak tersebut termasuk ke dalam kondisi asidosis.

Tata laksana : perlu diberikan Na, Kalium , dan hco3- sesuai dengan maintanence (normalnya)

31. Jawaban : B

Page 124: Arsip cairan

32. Kebutuhan maintenance kalium / kg bb/ 24 jam pada anak tersebut adalah

a.17-20 meq

b.7-10 meq

c.8-9 meq

d.3-5 meq

e.1-2 meq

Page 125: Arsip cairan

32. Jawaban E

Kalium normal pada anak :

2 meq/L

Page 126: Arsip cairan

33. Andika 3 bulan rawat ICU sejak 1 minggu. Keluhan sulit bernapas. Hasil pemeriksaan AGD hasil sbb:Ph 7,15Hco3 20 meq (22-26)pCo2 = 9,25 (N=35-45)BE -1 mmolKesimpulan analisa gas darah diatas adalah

a.Alkalosis respiratorikb.Asidosis terkompensasic.Asidosis metabolikd.Asidosis respiratorike.Alkalosis metabolik

Page 127: Arsip cairan

33. Jawaban : D

ph : 7,15 turun Asidosis

hco3- : 20 meq/L (22-26)

PCO2 : 9,25 mmHg (35 - 45)

BE : -1 mmol

Kata kunci : sulit bernafas

Kondisi sulit bernafas merupakan suatu kondisi dimana bronkus mengalami penyempitan.

Karena berhubungan dengan sistem pernafasan, maka disebut juga asidosis respiratorik.

Kondisi tersebut belum dapat disebut asidosis yang terkompensasi karena , walaupun turun,hco3- masih dalam batas normal (belum turun drastis)

Page 128: Arsip cairan

35. Lina 15 tahun kecelakaan, dirawat . Dia sangat cemas, dan mulai hiperventilasi

Ph 7,6

pCo2 31,5 mmHg (35-45)

BE +3mmol

Kesimpulan kelainan analisa gas darah diatas adalah

a.Alkalosis respiratorik

b.Asidosis terkompensasi

c.Asidosis metabolik

d.Asidosis respiratorik

e.Alkalosis metabolik

Page 129: Arsip cairan

35 Jawaban : A

pH : 7,6 naik alkalosis

pCO2 : 31,5 mmHg

BE : + 3mmol naik alkalosis

Kata kunci : hiperventilasi

Kondisi hiperventilasi , merupakan salah satu kondisi alkalosis.

Karena berhubungan dengan sistem pernafasan, maka disebut alkalosis respiratorik.

Page 130: Arsip cairan

36. Bayi 4 minggu. Muntah sejak 1 minggu. Kondisi memburuk, orang tua membawa ke RS dan dilakukan pemeriksaan dengan basil stenosis pilorus. path AGD dengan hasil

Ph 7,75

pCo2 5,8 mmHg (35-45)

BE +8,7 mmol

Apa hasil analisis ?

a.Alkalosis respiratorik

b.Asidosis terkompensasi

c.Asidosis metabolik

d.Asidosis respiratorik

e.Alkalosis metabolik

Page 131: Arsip cairan

36

pH : 7,75 alkalosis

paCO2 : 5,8 mmHg

BE : + 8,7mmol

Kata kunci : muntah, stenosis pilorus

Muntah membuat tubuh dalam kondisi basa, karena kondisi vomiting yang dikeluarkan dari tubuh adalah asam. Karena berhubungan dengan pencernaan, maka disebut alkalosis metabolik.

Jawaban : E

Page 132: Arsip cairan

37. Defisit cairan pada pasien dengan shock hipovolemik yang disebabkan oleh diare akut adalah

a.< 20%

b.<17,5%

c.<10%

d.Antara 10- 12,5%

e.>20%

Page 133: Arsip cairan

37

Kata kunci : shock hipovolemik

Shock hipovolemik merupakan kondisi dimana sirkulasi perifer jelek, nadi cepat, dan tek. darah turun. Defisit cairan terjadi dalam jumlah besar. Dalam hal ini shock perlu ditangani lebih awal.

Jawaban : E

Page 134: Arsip cairan

38. Cairan resusitasi pada anak sebagai berikut

a.Ringer laktat 0.9 %

b.Nacl 15%

c.Dekstos 40 %

d.Kalium 4 meq

e.Dekstros 10%

Page 135: Arsip cairan

38

Tujuan Cairan resusitasi (terapi cairan):Terjadi keseimbangan antara CES dan CIS dalam tubuh.Pilih terapi cairan yang mengandung jumlah cairan yang dibutuhkan. Jangan sampai berlebih.(lihat di slide dr. inet)

Jawaban : A

Page 136: Arsip cairan

39. Anak 2,5 tahun BB 10 kg ditemukan asidosis metabolik dengan (BE) -10 perlu diberi bikarbonat natrikus:

a.13 meq

b.23 meq

c.33meq

d.43meq

e.50meq

Page 137: Arsip cairan

Tidak ada jawaban

Rumus bikarbonat natrium = 0,3 x BB x BE

= 0,3 x 10 x (-10)

= 30

Page 138: Arsip cairan

Jawaban A

pH turun

HCO3 turun

co2 turun

Asidosis metabolik dgn kompensasi

42. Anak laki laki dirawat. Hasil analisa gas darah sebagai berikut

Ph 7,3HCO3- 20mEqpCO2 32mmHg

Dapat disimpulkan bahwa. . .

Page 139: Arsip cairan

43. Seorang atlet renang bisa melakukan latihan 2x sehari di pagi dan sore hari. Selama 6x satu minggu. Dengan tubuh yang ideal BB=72 kg TB=180 cm, istirahat cukup dan makan gizi seimbang, ia melakukan kegiatan olahraga berprestasi dengan rutin

Saat sedang melakukan latihan renang cairan tubuh terbuang melalui

a.Kulit

b.Urin

c.Feses

d.Keringat

e.pernapasan

Page 140: Arsip cairan

43. jawaban E

Pernapasan melalui mekanisme insensible water loss

D. Atlet lebih sering berada di dalam air jadi tidak terlalu berkeringat.

Page 141: Arsip cairan

44. Makanan gizi seimbang yang diperlukan oleh atlet tersebut adalah

Tinggi karbohidrat dan lemak, serta cukup protein, air, vitamin, mineral dan serat

Page 142: Arsip cairan

45. Insensible water loss yang terjadi pada olahragawan tersebut dalam setiap latihannya adalah

a.Lebih sedikit dibanding cairan yang keluar melalui urine dan keringat

b.Lebih banyak dibanding cairan yang keluar melalui urin dan keringat

c.Menurun sedikit sesuai dengan porsi latihan

d.Meningkat sedikit sesuai dengan penurunan porsi latihan, suhu lingkungan, dan kelembaban

e.Meningkat sedikit sesuai dengan peningkatan porsi latihan, suhu lingkungan, dan kelembaban.

Page 143: Arsip cairan

45. Jawaban B

Karena pengeluaran insensible water loss pada atlet renang akan lebih banyak keluar dibandingkan dengan pengeluaran cairan melalui keringat dan urin. Dikarnakan pada saat olahraga renang sang atlet tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat dan urin.

Page 144: Arsip cairan

Skenario

Pria 37 tahun dibawa ke UGD karena perut membesar, nyeri serta sesak napas. Lengan dan tungkainya kurus dan kecil. Pasien senang mengkonsumsi alkohol, narkoba suntik, sejak remaja sampai 5 tahun yang lalu saat diketahui terkena penyakit hati kronis dan hasil USG , medical check up dengan seromarker anti HCV (+) reaktif tinggi.

Pada PF didapatkan KU: lemah, compos mentis, 38,5 derajat suhu tubuh, HR 96x/menit, RR 28x/menit, konjungtiva pucat, sklera ikterik, jantung batas normal, paru ronki basah halus tak nyaring di kedua paru tengah dengan batas redup paru meninggi. Pada abdomen tak terdengar spider nevi maupun capput medussae, abdomen distensi dengan hepar/lien sulit dinilai dan tes undulasi (+). Ekstremitas didapatkan edema ringan tanpa palmar eritema.

Pada pemeriksaan thorax rontgen sudut costofrenicus menghilang bilateral. Lab Hb=9, netrofil 82%, LED=35 mm/jam, ureum 90mg/dl, kreatinin 5,5mg/dl, albumin 2,1g/dl, globulin 5,6g/dl, SGPT 85mg/dl. Analisis peritoneum didapatkan eksudat dengan sitologi cairan tidak didapatkan tanda malignancy maupun sel datia langhans. USG abdomen hati mengecil dan permukaan tak rata, splenomegali dan asites kompleks. Penyebab tersering cairan peritoneum eksudat pada pasien diatas adalah

Page 145: Arsip cairan

54. Gangguan natrium pada pasien ini disebabkan oleh

a.Dilusional

b.Peningkatan ekskresi natrium

c.Penurunan intake akibat muntah

d.Kebocoran natrium di duktus kolingens

e.Peningkatan shift (pertukaran) dari ekstraselular ke intraselular

Page 146: Arsip cairan

54.a

• Serial Dilution adalah pengenceran bertahap dari suatu zat dalam larutan yang menyebabkan seolah olah penurunan seri lainnya. 

Page 147: Arsip cairan

55. Yang termasuk asam non volatile yang meningkat pada pasien ini adalah?

a.Urea

b.Protein

c.Asam sulfat

d.Asam karbonat

e.Asam hidroksi butirat dan asetoasetat

Page 148: Arsip cairan

55. C

• Ada 2 jenis asam dalam peredaran darah manusia yang penting untuk metabolisme, yaitu :

• 1. Asam Karbonat (H2CO3)

• 2. Asam Non-Karbonat (Asam Non-Volatile) sebagian besar adalah Asam Sulfat (H2SO4)

Page 149: Arsip cairan
Page 150: Arsip cairan

59. Faktor utama penyebab gangguan keseimbangan elektrolit kalium pasien ini adalah?

a.Asidosis metabolik

b.Asidosis respiratorik

c.Alkalosis metabolik

d.Alkalosis respiratorik

e.Asidosis metabolik dan alkalosis respiratorik

Page 151: Arsip cairan

59.a

Hilangnya sekresi lambung, diuretik, asidosis metabolik, Mg++ rendah, dan kelebihan mineralokortikoid menyebabkan pemborosan K+ ke urin. Mekanisme hipokalemia pada kehilangan cairan lambung bersifat kompleks. Bila cairan lambung hilang berlebihan (muntah atau via pipa nasogastrik), NaHCO3 yang meningkat diangkut ke tubulus ginjal. Na+ ditukar dengan K+ dengan akibat peningkatan ekskresi K+. Kehilangan K+ melalui ginjal sebagai respons terhadap muntah adalah faktor utama yang menyebabkan hipokalemia. Ini disebabkan kandungan K+ dalam sekresi lambung sedikit. Asidosis metabolik menghasilkan peningkatan transpor H+ ke tubulus. H+ bersama K+ bertukar dengan Na+ , sehingga ekskresi K+ meningkat.

Page 152: Arsip cairan

60. Bentuk gangguan keseimbangan elektrolit natrium pada pasien ini disebabkan oleh

a.Dilusional

b.Gangguan intake karena muntah

c.Shift ekstraselular ke intraselular

d.Shift intraselular ke ekstraselular

e.Ekskresi berlebihan di duktus kolingentes

Page 153: Arsip cairan

60. Jawaban A

Komplikasi polisitemia dilusional (penurunan konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan) karena terlalu banyak cairan yg ditahan didalam tubuh

Page 154: Arsip cairan

61. Salah satu terapi standar untuk kasus gagal jantung kanan seperti diatas adalah pemberian obat diuretik. Jenis obat diuretik yang paling rasional untuk itu adalah?

a.Thiazide

b.Mannitol

c.Loop diuretic

d.Blookade A idosierone

e.Kombinasi furosemide + spironolakton

Page 155: Arsip cairan

61.e

Diuretik

• Merupakan obat utama utk gagal jtg dgn edema paru atau perifer• Dpt dgn cepat menghilangkan sesak• Mek kerja: menghambat retensi cairan → vol darah ↓ → aliran

balik ↓ → kongesti paru dan edema perifer hilang• Diberikan sampai tercapai euvolemia dan dipertahankan• Diuretik yang diberikan diuretik kuat• Efek samping: hipokalemia (dicegah dgn suplementasi K atau

penambahan diuretik hemat K)• Diuretik tiazid tdk efektif bila sbg monoterapi• Diuretik hemat kalium lemah, tdk efektif mengurangi volume, selalu

dikombinasi dgn diuretik kuat• Elektrolit darah dan fungsi ginjal harus selalu dimanitor

Page 156: Arsip cairan

64. Hukum menyusui anak bagi seorang ibu kandung adalah?

a.Sunnah

b.Haram

c.Wajib

d.Mubah

e.mustahab

Page 157: Arsip cairan

64.c

Ibu wajib menyusui anaknya dua thn,suka atau tdk, suaminya suka atau tdk, kecuali istri yg sdh ditalak, tdk berair susu, ada bhaya bagi anaknya.QS. Al-baqarah 223 (wal walidatu…)

QS. At-talaq : 6 : wain kunna ula hamlin fa anfiqu ‘alaihinna hatta yadha’na hamlahunna, fain ardha’na lakum fa atuhunna ujurahunna wa’tamiru bainakum bima’rufin wa in ta’sartum fasaturdhi’u lahu ukhra ; dan jika mrk (istri yg ditolak)itu sdg hamil, maka berikanlah kpd mrk nafkahnya hingga mrk bersalin, kemudian jika mrk menyusukan anak-anakmu, maka berikanlah kpd mrk upahnya, dan musyawarahkanlah di antar kamu(segala sesuatu) dgn baik, dan jika kamu meneui kesulitan, maka perempuan boleh menyusukan anak itu untuknya.

Page 158: Arsip cairan

65. Terminologi murdhi’a dalam hukum islam dimaksudkan untuk?

a.Wanita yang menyusui anak kandungnya

b.Wanita ibu susuan

c.Wanita perawat bayi

d.Wanita hamil

e.Upah menyusui

Page 159: Arsip cairan

65.b

• Ar-radha : imtishash ats-tsadyi; mengisap tetk/menyusu• Murdhi : ibu yg menyusui• Murdhi’a ; ibu yg berprofesi sebagai tempat/tukang

menyusui

Page 160: Arsip cairan

66. Siapakah seorang ibu yang tidak berhak mendapatkan upah dari anaknya?

a.Istri yang masih dalam ikatan pernikahan

b.Istri yang sudah ditalak bayin

c.Istri yang sudah habis massa iddahnya

d.Murdhi’

e.Istri yang ditalak tiga kali

Page 161: Arsip cairan

66.a

Yg berhak mengambil upah menuyusi

• Kewajiban membayar nafkah dan upah menyusui adalah ayah

• 3 keadaan istri• sdg talak raj’i

• Ketika talak bain

• Istri telah bercerai dan selesai masa iddahnya

• murdhia

Page 162: Arsip cairan

•67 .Memperhatikan air minum

•qs. Al-waqi’ah :68-69المنزلون • نحن ام انزلتموه أأنتم تشربون الذي الماء أفرأيتم

تشكرون فلوال أجاجا جعلناه نشاء لو• Pernahkan kamu memperhatikan air yang kamu minum?

Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menrunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tdk bersyukur?

Page 163: Arsip cairan

~ Selamat belajar Semoga sukses ~

Salam hangat PdanK