bursitis

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bursa merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang. 1

Upload: vera-agustini-rira

Post on 27-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bursitis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bursa merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2

struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang

sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit.

Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi,

benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri.

Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan

bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari

pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut

adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan

bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang.

1

Page 2: Bursitis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Bursitis adalah peradangan bursa, yang terjadi pada tempat perlekatan

tendon atau otot dengan tulang oleh sebab yang belum diketahui dengan

pasti.

Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah

kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahi

pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan.

Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat

dimana atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa

mengandung sangat sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang

dan terisi oleh cairan.

Bursa yang sering terkena adalah :

1. Bursa sub akromial dan bursa deltoid pada bahu yaitu bursa yang

paling penting dalam tubuh, inflamasi pada bursa ini menimbulkan

perasaan nyeri akut serta pergerakan yang terbatas terutama gerakan

abduksi pada sendi bahu, dan nyeri menetap pada insersi deltoid

terutama pada malam hari. Sering kali sekunder akibat robeknya

bungkus rotator yang terjadi tanpa di ketahui.

2. Bunion bursitis yaitu daerah pembengkakan yang mengeras pada

permukaan metakarpofalangeal I. penanggulangan dengan aspirasi

cairan pada bagian yang membengkak dan suntikan kortikosteroid

local.

3. Bursitis Achilles yang terdapat pada perlekatan tendon Achilles

dengan tulang kallaneus (retrokalkaneal bursa) dan di antara bursa

tersebut dan kulit (bursa sub kutaneous). Menimbulkan rasa nyeri di

daerah tersebut terutama pada kalkaneus posterior. Mudah untuk

melakukan suntikan kortikosteroid dan xilokain pada daerah

pembengkakan di sini, tetapi harus hati-hati tidak boleh ada bolus pada

tendon untuk menghindari risiko rupture.

4. Heel spur bursitis. Menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit.

Suntikan local kortikosteroid dan atau lidokain sangat membantu.

2

Page 3: Bursitis

5. Anserin bursitis, sering disalah tafsirkan sebagai osteortritis karena

dijumpai pada wanita tua bertubuh gemuk, yaitu berupa rasa nyeri,

tegang (tender) dan kadang-kadang membengkak dan terasa panas di

daerah lutut bagian medial inferior, distal garis sendi.

6. Bursitis pre patellar (house maid’s knee dengan keluhan yang khas

pada lutut, yaitu rasa nyeri sewaktu berlutut, terasa kaku, bengkak dan

berwarna merah pada bagian anterior lutut (patela). Penyebab yang

paling sering karena lutut sering bertumpu pada lantai. Berbeda

dengan sinovitis pada lutut yang menimbulkan pembengkakan di

daerah belakang bagian pinggir lutut.

7. Bursitis olekranon, terdapat pada puncak siku (tip). Hal ini sering

terjadi pada posisi dengan menggunakan siku atau sering jalan tiarap.

Walaupun inflamasinya jelas tetapi kadang-kadang rasa nyeri hanya

minimal. Juga dapat timbul pada artristis rheumatoid, gout, akibat

trauma dan infeksi. Pencegahan dilakukan dengan memakai alas karet

busa untuk protektif. Kalau perlu dapat diberi suntikan local

kortikosteroid.

8. Bursitis kalkaneal, ada 3 bursa di sekeliling kalkanrus yang dapat

mengalami inflamasi dan menimbulkan rasa sakit yaitu :

Bursitis retro kalkaneal pada bagian anterior Achilles.

Bursitis post kalkaneal pada bagian posterior Achilles

Bursitis sub kalkaneal pada bagian inferior tulang kalkaneus.

Bursitis yang berulang-ulang di tempat ini dapat

mengakibatkan tebdnitis pada Achilles dan dapat

mengakibatkan rupture tendon.

9. Bursitis pada ibu jari metakarpofangeal I, kelingking dan tumit. Hal ini

terutama di sebabkan ukuran sepatu yang tidak sesuai.

10. Bursitis hip (pada pinggul), ada 3 yang terpenting yaitu :

bursitis trokanter, pada inseri otot gluteus medius di trokanter

femur, menimbulkan rasa nyeri pada bagian lateral pinggul

sebelah bawah trokanter dan dapat menjalar ke bawah, ke kaki

atau lutut. Rasa nyeri istimewa pada malam hari dan bertamnah

nyeri kalau dibengkokkan, rotasi internal atau kalau mendapat

penekanan di daerah trokanter tersebut dijumpai otot-otot

menegang kaku. Dan pada foto roentgen terlihat adanya

3

Page 4: Bursitis

deposit kalsium. Penanggulangan dengan suntikan local

lidocain 1%.

Bursitis iliopektineal, menimbulkan rasa nyeri dan tegang di

daerah lateral segi tiga skarpa (daerah segi tiga yang dibatasi

oleh ligament inguinal,

Bursitis digolongkan menjadi 2 :

Bursitis akut terjadi secara mendadak.

Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri di daerah yang

meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak.

Bursitis akut yang disebabkan oleh suatu infeksi atau gout

menyebabkan nyeri luar biasa dan daerah yang terkena tampak

kemerahan dan teraba hangat.

Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut

sebelumnya atau cedera yang berulang. Pada akhirya, dinding bursa

akan menebak dan di dalamnya terkumpul endapan kalsium padat

yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami kerusakan

sangat peka terhadap peradangan tanbah. Nyeri menahun dan

pembengkakan bisa membatasi pregerakan, sehingga otot

mengalami penciutan (atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis

kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu

dan sering kambuh.

2.2 Etiologi

Penyebabnya sering kali tidak diketahui, tetapi burnitis dapa disebabkan oleh :

- Cedera

- Gout

- Pseudogout

- Arthritis rematoid

- Infeksi.

Yang paling mudah terkena bursitis adalah bahu, bagian tubuh lainnya yang juga

terkena bursitis adalah sikut, pinggul, lutut, jari kaki, dan tumit.

4

Page 5: Bursitis

2.3 Tanda dan Gejala

Gejala utama pada bursitis pada umunya berupa pembengkakan lokal,

panas, merah, dan nyeri. Bursitis menyebabkan nyeri dan cenderung membatasi

pergerakan, tetapi gejala yang khusus tergantung kepada lokasi bursa yang

meradang. Jika bursa di bahu meradang, maka jika penderita mengangkat

lengannya untuk memakai baju akan mengalami kesulitan dan merasakan nyeri.

2.4 Pengobatan

Bursa yang terinfeksi harus dikeringakan dan diberikan obat antibiotik.

Burnitis akut non-infeksius biasanya diobati dengan istirahat sementara waktu

sendi yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non-steroid

(misalnya indometasin, ibuprofen atau naproksen). Kadang diberikan obat pereda

nyeri. Selain itu bisa disuntikkan campuran daru obat bius lokan dan

kortikosteroid langsung ke dalam bursa. Penyuntikan ini mungkin perlu

dilakukan lebih dari satu kali. Pada burnitis yang berat dibrikan kortikostiroid

(misalnya perdnison) per-oral (ditelan) selama beberapa hari. Setelah nyeri

mereda, dianjurkan untuk melakukan latihan khusus guna meningkatkan daya

jangkau sendi. Bursitis kronis diobati dengan cara yang sama. Kadang endapan

kalsium yang besar di bahu bisa dibuang melalui jarun atau melalui pembadahan.

Kortikosteoid bisa langsung disumtikkan ke dalam sendi. Terapi fisik dilakukan

untuk mengemblikan fungsi sendi. Latihan bisa membantu mengembalikan

kekuatan otot dan daya jankau sendi. Bursitis sering kambuh jika penyebabnya

( misalnya, gout, arthritis rematoid atau pemakaianberlebihan) tidak diatasi.

2.5 Pemeriksaan Penunjang

Ada pemeriksaan khusus untuk memastikan adanya bursitis yaitu

dengan radiografi. Pada daerah yang terserang biasanya menunjukkan adanya

klasifikasi dalam bursa, tendon atau jaringan lunak yang berdekatan.

2.6 Diagnosa Banding

- Sepsis atau sinflamasi : aspirasi dan biakan

- Mungkin sukar dibedakan antara bursitis dan arthritis inflamasi

akut, selulitis, atau ostiomieolitis

- Diagnosa sering ditegakkan berdasarkan lokasi nyeri pada

tempat yang klasik

5

Page 6: Bursitis

- Sendi yang terserang biasanya mempunyai ruang gerak pasif

yang hampir normal

6

Page 7: Bursitis

2.7 WOC

BURSITIS

Cedera Infeksi Gout Pseudogot Arthitis nemathoid

Proses Inflamasi

Pengeluaran Mediator Nyeri

Nyeri

Gangguan Masa Nyaman Nyeri

Gangguan IstirahatTidur

Pelepasan Zat Pinogen

Hipertensi

Gangguan rasaNyaman

(Hipertensi)

Penebalan Dinding Bursa

Endapan Kalsium Padat Yang Menyerupai Kapur

Kerusakan Pada Tendon

Lemah

Inteloriensi Aktifitas

Peristaltik Menurun

Konstipasi

Gangguan eliminasi alvi

Atrofi Otot

Kurang perawatan diri

Informasi Tidak Ade Kuat

Kurang Pengetahuan Tentang Penatalaksanaan

Medis

Asisietas

Parasimpatis Menurun

Sel Parietal Menurun

HCL Meningkat

Mual Muntah

Anoreksia

Vol.Cairan < Keb.Tubuh

Nutrisi < Keb.Tubuh

7

Page 8: Bursitis

2.8 Konsep Keperawatan

Pengkajian

1. Biodata : Jenis kelamin, dan usia

2. Keluhan utama : Nyeri, pembengkakan, panas, merah.

3. Riwayat penyakit sekarang

4. Riwayat penyakit dahulu : Apakah klien pernah menderita artitis

rematoid, gaut, apakah pernah cedera atau koma

5. Riwayat penyakit keluarga

6. Pola mobilitas fisik

7. Pola perawatan diri

Klien dalam pemenuhan perawatan diri (mandi, gosok gigi, mencuci

rambut) mengalami keterbatasan karena nyeri tersebut.

8. Konsep diri

Klien dengan penyakit bursitis akut maupun kronis sering mengalami

nyeri sehingga gambaran dirinya terganggu.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan agen pencedera :

Disertai jaringan oleh akumulasi cairan / proses inflamasi.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3 x 24 jam nyeri

berkurang atau hilang.

Kriteria hasil:

Klien mengatakan nyeri berkurang.

Klien tampak dan mampu tidur atau istirahat dengan tepat.

8

Page 9: Bursitis

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji lokasi, intensitas dan

derajat nyeri.

2. Berikan posisi yang nyaman.

3. Berikan kasur busa atau bantal

air pada bagian yang nyeri.

4. Ajarkan teknik relaksasi dan

distraksi.

5. Kolaborasi pemberian aspirin.

1. Membantu dalam menentukan

kebutuhan manajemen nyeri dan

keafektifan program.

2. Pada penyakit berat / eksaserbasi,

tirah baring mungkin diperlukan

untuk membatasi nyeri.

3. Mengistirahatkan sendi-sendi yang

sakit dan mempertahankan posisi

netral.

4. Meningkatkan relaksasi / mengurangi

tegangan otot.

5. Aspirin bekerja sebagai anti dan efek

analgetik ringan dalam mengurangi

kekakuan dan meningkatkan

mobilitas.

B. Gangguan inteloriensi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan/

keletihan.

Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitasnya setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x 24 jam.

Kriteria hasil :

- Klien dapat melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan

- Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleriansi

aktifitas.

9

Page 10: Bursitis

INTERVENSI RASIONAL

1. Evaluasi laporan kelemahan,

perhatikan ketidak mampuan

untuk berpartisipasi dalam

aktifitas sehari-hari

2. Berikan lingkungan tenang dan

periode istirahat tanpa gangguan

3. Pertahankan istirahat tirah baring

/ duduk jika diperlukan

4. Berikan lingkungan yang aman

1. Klien menunjukkan kelemahannya

berkurang dan dapat melakukan

aktifitasnya

2. Menghemat energi untuk aktifitas

3. Istirahat sistemik dianjurkan selama

eksaserbasi dan seluruh fase

penyakit yang penting mencegah

kelemhan

4. Menghindari cedera akibat

kecelakaan

C. Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan keletihan, nyeri pada waktu

bergerak.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien mampu

melakukan perawatan terhadap dirnya secara mandiri.

Kriteria hasil :

Klien mampu melaksanakan aktifitas perawatan diri pada tingkat yang

konsisten dengan kemampuan individual.

Klien mampu mendemontrasikan perubahan teknik atau gaya hidup untuk

memenuhi kebutuhan perawatan diri.

10

Page 11: Bursitis

INTERVENSI RASIONAL

1. Kajian keterbatasan klien dalam

peraatan diri.

2. Pertahankan mobilitas, control

terhadap nyeri dan program

latihan.

3. Kaji hambatan terhadap

partisipasi dan perawatan diri.

4. Konsul dengan ahli terapi

okulasi.

1. Mungkin dapat

melanjutkan aktifitas umum dengan

melakukan adaptasi yang dilakukan

pada saaat ini.

2. Mendukung kemandirian fisik /

emosional.

3. Menyiapkan untuk meningkatkan

kemandirian, yang akan

meningkatkan harga diri.

4. Berguna untuk

menentukan alat bantu utnuk

memenuhi kebutuhan individu.

11

Page 12: Bursitis

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai

dengan pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya

( Kamus Kedokteran Dorland )

Bursitis adalah peradanganpada bursa yang terjadi pada tempat perlekatan

tendon atau otot dengan tulang sebab yang belum diketahui dengan pasti.

Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri

Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovialyang

memedahkan prgerakan normal daripada otot dan berfungsi untuk

mengurangi gesekan

Etiologi

1. Cedera

2. Gout

3. Pseudogout

4. Arthritis Rematoid

Manifestasi Klinis

1. Pembengkakan lokal, paras, merah

2. Nyeri

3. Pembatasan gerak

3.2 Saran

Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai

dengan pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya. Bursitis

biasanya terjadi pada bahu, siku, pinggul, panggul, tumit, jari kaki, dan tumit.

Hal ini juga disebabkan pola perilaku kita yang tidak disengaja ( seperti

menyangga kepala menggunakan sikut ), kebiasaan ini merupakan salah satu

penyebab terjadinya bursitis. Oleh karena itu kita harus membiasakan serta

memperhatikan kebiasaan perilaku kita yang tidak baik. Selain itu juga kita

harus menghindari hal-hal yang menyebabkan terjadinya bursitis.

12

Page 13: Bursitis

Daftar Pustaka

Junaidi, 2009 Askep Bursitis. www.asuhan perawat.go.id. diakses dari inter tanggal

05 April 2010

13