bupati badung dengan rahmat tuhan yang...

24
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan perjalanan dinas ; b. bahwa ketentuan pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 33 Tahun 2010 perlu diadakan penyempurnaan karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perjalanan Dinas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 ); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Upload: others

Post on 25-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

BUPATI BADUNG

PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR 20 TAHUN 2013

TENTANG

PERJALANAN DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dan

terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah

dipandang perlu mengadakan pengaturan terhadap pelaksanaan

perjalanan dinas ;

b. bahwa ketentuan pelaksanaan Perjalanan Dinas di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Badung yang ditetapkan dengan Peraturan

Bupati Badung Nomor 33 Tahun 2010 perlu diadakan

penyempurnaan karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan

kondisi saat ini;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Perjalanan Dinas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

Page 2: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355) ;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028 ) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4417) sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007

Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

Page 3: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 3 -

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2005 tentang

Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Departemen

Dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pimpinan serta Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 36/PMK.02/2012 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2012;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2013 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2013.

Page 4: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 4 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERJALANAN DINAS

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Badung :

2. Bupati adalah Bupati Badung.

3. Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Badung yang selanjutnya

disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Badung.

4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak tetap

adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak

Tetap sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian.

6. Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai akibat

dari perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas di tempat

kedudukan Kantor ketempat tujuan dan kembali ketempat

kedudukan semula untuk kepentingan Pemerintah daerah atas

perintah Pejabat yang berwenang.

7. Perjalanan dinas dalam daerah Kabupaten Badung adalah

perjalanan dinas di wilayah Kabupaten Badung dalam radius

lebih dari 6 (enam) kilometer dari tempat kedudukan kantor untuk

kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung atas perintah

pejabat yang berwenang.

8. Perjalanan Dinas Dalam Daerah Propinsi Bali adalah Perjalanan

Dinas luar Kabupaten Badung dalam Wilayah Provinsi Bali.

9. Perjalanan dinas luar daerah adalah perjalanan dinas keluar

Wilayah Provinsi Bali, atas perintah pejabat yang berwenang.

Page 5: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 5 -

10. Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dinas yang

dilakukan dalam rangka pelaksanaan hubungan dan kerjasama

luar negeri.

11. Perhitungan SPPD Rampung adalah perhitungan kembali

terhadap pelaksanaan perjalanan dinas dari yang telah dibayarkan

semula berdasarkan perhitungan hari pelaksanaan tugas.

12. Lumsum adalah uang yang dibayarkan sekaligus untuk semua

biaya yang bersifat sebagai uang muka.

13. Biaya Perjalanan Dinas adalah segala biaya yang timbul sebagai

akibat dari perjalanan dinas.

14. Surat Permohonan Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri yang

selanjutnya disebut Surat Permohonan adalah Surat Permohonan

Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap di

lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung.

15. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disebut SPT adalah Surat

Tugas yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan

Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung oleh pejabat

berwenang dalam rangka melaksanakan perjalanan dinas untuk

kepentingan Pemerintahan Kabupaten Badung.

16. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD

adalah Surat Perintah Perjalanan Dinas kepada Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas.

17. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD

adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku

pengguna anggaran/barang.

18. Pejabat yang berwenang adalah atasan dari Pejabat Negara,

Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta

Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan perjalanan dinas.

Page 6: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 6 -

BAB II

JENIS PERJALANAN DINAS

Pasal 2

Perjalanan Dinas terdiri dari :

a. Perjalanan dinas jabatan;

b. Perjalanan dinas pindah.

Pasal 3

(1) Perjalanan dinas jabatan sebagimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf a merupakan perjalanan dinas untuk kepentingan

Pemerintah Kabupaten Badung dari tempat kedudukan ke tempat

yang dituju dan kembali ke tempat kedudukan semula.

(2) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

termasuk pula perjalanan yang dilakukan dalam hal:

a. ditugaskerjakan (didetasir) di luar tempat kedudukan/tempat

tinggal dalam batas waktu paling lambat 3 (tiga) bulan;

b. ditugaskan untuk menempuh ujian dinas/ujian jabatan yang

diadakan di luar tempat kedudukan;

c. diharuskan menghadap majelis penguji kesehatan Pegawai

Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan

yang ditunjuk yang berada di luar Tempat Kedudukan, untuk

mendapat surat keterangan dokter tentang kesehatan guna

kepentingan jabatan;

d. untuk mendapat pengobatan di luar Tempat Kedudukan

berdasarkan Keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai

Negeri;

e. diharuskan memperoleh pengobatan di luar tempat

kedudukan/tempat berada, berdasarkan surat keterangan

dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan

tugas;

f. ditugaskan mengikuti pendidikan dinas di luar Tempat

Kedudukan;

g. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenasah

pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam

melakukan perjalanan dinas;

Page 7: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 7 -

h. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakam jenasah pejabat

negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat

Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.

Pasal 4

(1) Perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf b merupakan perjalanan dinas dari tempat kedudukan yang

lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan

pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil beserta

keluarganya yang sah, kecuali perjalanan pindah atas dasar

permohonan sendiri.

(2) Keluarga yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari :

a. istri/suami yang sah menurut ketentuan Undang-Undang

perkawinan yang berlaku;

b. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut

hukum yang berumur tidak lebih dari 25 tahun pada waktu

berangkat, belum pernah menikah dan tidak mempunyai

penghasilan sendiri;

c. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah yang

menurut hukum yang berumur lebih dari 25 tahun, yang

menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang

menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri;

atau

d. anak kandung, anak tiri dan anak angkat yang sah menurut

hukum yang berumur lebih dari 25 tahun yang tidak bersuami

dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

(3) Dalam perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), termasuk pula perjalanan dinas yang dilakukan

dalam hal :

a. pemulangan dari tempat kedudukan yang terakhir ke tempat

hendak menetap bagi Pegawai Negeri Sipil yang

diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau

mendapat uang tunggu;

Page 8: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 8 -

b. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Negeri Sipil yang

meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke tempat tujuan

menetap.

(4) Perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berlaku untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung

sejak pemberhentian / meninggal dunia.

BAB III

BIAYA PERJALANAN DINAS

Pasal 5

(1) Biaya perjalanan dinas terdiri dari :

a. Uang harian terdiri dari uang makan, uang saku, dan transport

lokal;

b. Biaya penginapan;

c. biaya transport pegawai;

d. uang representasi bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II;

e. sewa kendaraan dalam kota;

f. biaya pengepakan, dan biaya angkutan barang-barang;

g. biaya pemetian dan angkutan jenazah;

(2) Uang harian dan uang representasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a dan huruf d, dibayarkan secara lumpsum dan

merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan Bupati ini.

(3) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

dibayarkan sesuai dengan biaya riil. Dalam hal pelaksanaan

perjalanan dinas tidak menggunakan fasilitas hotel atau tempat

penginapan lainnya, kepada yang bersangkutan diberikan biaya

penginapan sebesar 30 % (tiga puluh persen) sesuai dengan tarif

hotel pada Lampiran II Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2013

tentang Perjalanan Dinas dan dibayarkan secara lumpsum.

Page 9: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 9 -

(4) Biaya transport pegawai dan biaya transport keluarga

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dibayarkan sesuai

dengan biaya riil yang merupakan biaya yang diperlukan untuk

transport dari Terminal Bus / Stasiun / Bandara / Pelabuhan

tempat keberangkatan sampai ke Terminal

Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan ke tempat tujuan dan kembali ke

terminal Bus/Stasiun/Bandara/Pelabuhan keberangkatan serta

transport dari/ke Terminal Bis/Stasiun/Bandara/Pelabuhan.

(5) Sewa kendaraan dalam kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf e dapat diberikan kepada pejabat negara untuk keperluan

pelaksanaan tugas ditempat tujuan;

(6) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil

sesuai dengan Lampiran II Peraturan Bupati ini;

(7) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan penginapan

sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c

diatas tidak diperoleh, maka sesuai Pasal 34 ayat (3) Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :

113/PMK.05/2012 pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas

Jabatan dapat hanya menggunakan daftar pengeluaran riil sesuai

yang ditetapkan dalam Lampiran X Peraturan Bupati ini.

Pasal 6

(1) Biaya perjalanan dinas dibebankan pada anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah bersangkutan;

(2) Pejabat yang berwenang memberi surat perintah harus

memperhatikan ketersediaan dana dan lamanya waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan perjalanan dinas.

Page 10: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 10 -

Pasal 7

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil

serta Pegawai Tidak Tetap dilarang menerima biaya perjalanan dinas

rangkap untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu

yang sama.

Pasal 8

(1) Biaya perjalanan dinas digolongkan dalam 5 (lima) tingkat, yaitu :

a. tingkat A untuk Pejabat Negara ( Bupati / Wakil Bupati );

b. tingkat B untuk pegawai yang digaji menurut Eselon II (Ketua

DPRD / Wakil Ketua DPRD dan Anggota DPRD );

c. tingkat C untuk pegawai yang digaji menurut Eselon III /

Gol. IV;

d. tingkat D untuk pegawai yang digaji menurut Eselon IV /

Gol. III;

e. tingkat E untuk pegawai yang digaji menurut golongan II dan

Golongan I ( THL / Honorer Sarjana dan / THL / Honorer

SMU serta Sederajat Kebawah ).

(2) Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan / atau keluarganya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) digolongan

menurut tingkat golongan gaji terakhir pegawai bersangkutan.

(3) Pegawai Tidak Tetap, yang melakukan perjalanan dinas untuk

kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung, dapat dilakukan

setelah mendapat ijin Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang bersangkutan dan golongannya ditentukan berdasarkan

pendidikan atau dengan perlakuan disamakan dengan Pegawai

Negeri yaitu Untuk THL/Honorer Sarjana dipersamakan dengan

Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan THL/Honorer

SMU/Sederajat kebawah dipersamakan dengan Pegawai Negeri

Pegawai Negeri Sipil Golongan I.

(4) Orang Pribadi selain Pasal 3 yang melakukan perjalanan dinas

untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Badung dapat diberikan

dan ditentukan oleh Pengguna Anggaran berdasarkan pendidikan /

kepatutan / tugas yang bersangkutan serta ketersediaan dana yang

ada pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Page 11: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 11 -

Pasal 9

(1) Perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,

diberikan biaya-biaya sebagai berikut :

a. biaya angkutan pegawai dan uang harian untuk perjalanan

dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat ( 2 ) huruf a,

huruf b dan huruf c;

b. biaya angkutan pegawai dan bantuan biaya pendidikan sesuai

ketentuan yang berlaku untuk perjalanan dinas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf f ;

c. biaya angkutan pegawai dengan 1 (satu) orang keluarga yang

mengantar dari tempat kedudukan ke tempat berobat untuk

perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(2) huruf e ;

d. biaya angkutan pegawai/keluarga dan uang harian sebanyak-

banyaknya 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan

angkutan jenazah untuk perjalanan dinas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf g dan huruf h ;

e. untuk perjalanan dinas bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan

Anggota DPRD serta Pegawai Negeri Sipil Eselon II

diberikan pula uang representasi.

(2) Untuk perjalanan dinas pindah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4, diberikan :

a. biaya angkutan pegawai;

b. angkutan keluarga;

c. biaya Pengepakan; dan

d. angkutan barang.

Pasal 10

(1) Biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya

untuk masing-masing jenis biaya sebagai berikut :

a. biaya angkutan Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota

DPRD,Pegawai Negeri Sipil serta Pegawai Tidak Tetap

dengan jenis dan kelas angkutan yang digunakan ditetapkan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan

Bupati ini;

Page 12: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 12 -

b. uang harian dan penginapan serta angkutan dari/ ke Bandara

yang merupakan batas tertinggi sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini;

c. biaya pemetian dan angkutan jenazah ditetapkan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini;

d. uang representasi bagi Pejabat Negara dan Pegawai Negeri

Sipil Eselon II ditetapkan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran IV Peraturan ini;

e. biaya pengepakan barang dalam rangka perpindahan

ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran V

Peraturan ini.

(2) Lampiran I sampai dengan Lampiran V merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 11

(1) Dalam hal perjalanan dinas harus segera dilaksanakan, sementara

biaya perjalanan dinas belum dapat dibayarkan, maka biaya

perjalanan dinas dibayarkan setelah perjalanan dinas selesai

dilaksanakan.

(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.

Page 13: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 13 -

BAB IV

TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DAN

PERTANGGUNGJAWABANNYA

Pasal 12

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta Pegawai Tidak Tetap yang akan melaksanakan

perjalanan dinas wajib terlebih dahulu mendapat

persetujuan/perintah dari pejabat yang berwenang.

(2) Persetujuan perintah dari pejabat yang berwenang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus mendapat SPT dan SPPD dari

pejabat yang berwenang dengan format SPT dan SPPD

sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan Lampiran VII

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

(3) Pertanggungjawaban biaya lainnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (4), cukup dengan kwitansi dan perincian

penggunaan.

Pasal 13

(1) Pejabat yang berwenang memberikan Surat Perintah Tugas (SPT)

dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah sebagai

berikut :

e. Bupati Badung bagi :

1. Bupati Badung;

2. Wakil Bupati Badung;

3. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.

f. Ketua DPRD bagi :

1. Ketua DPRD;

2. Wakil Ketua DPRD;

3. Anggota DPRD;

4. Sekretaris DPRD.

g. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung atau yang dikuasakan

bagi :

1. Staf Ahli;

2. Para Asisten Sekretaris Daerah;

3. Inspektur;

Page 14: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 14 -

4. Kepala Badan;

5. Kepala Dinas;

6. Kepala Kantor;

7. Kepala Satuan;

8. Kepala Lembaga Lainnya.

h. Asisten bagi Para Kepala Bagian dan Staf bawahannya

dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung ;

i. Inspektur/Kepala Badan/Kepala Dinas/Kepala Satuan/

Kepala Kantor dan Sekretaris DPRD bagi Pegawai

bawahannya yang ada dilingkungan masing-masing.

(2) Surat Perintah Tugas (SPT) kepada Pimpinan dan Anggota DPRD

sebelum diterbitkan harus mendapat pertimbangan dari sekretaris

DPRD.

Pasal 14

Penandatanganan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tiba

kembali dilaksanakan sebagai berikut :

a. Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Badung bagi

Bupat/Wakil Bupati Kabupaten Badung;

b. Sekretaris DPRD bagi Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD;

c. Para Asisten dan Para Kepala Bagian dilaksanakan oleh Kepala

Bagian Umum sedangkan staf oleh Kepala Bagian Masing-

masing;

d. untuk Badan, Dinas dan Sekretaris DPRD dilaksanakan oleh

Sekretaris atau Kepala Bagian Tata Usaha masing-masing

Satuan Kerja Perangkat Daerah;

e. untuk kantor dilaksanakan oleh Kasubag. T U masing-masing;

f. untuk orang pribadi dilaksanakan oleh Sekretaris / Kepala

Bagian T U / Ka. Sub Bag. TU di SKPD yang melaksanakan

kegiatan tersebut.

Pasal 15

(1) Surat Perintah Tugas (SPT), Surat Perintah Perjalanan Dinas

(SPPD) dan Laporan pelaksanaan perjalanan dinas merupakan

bukti pertanggung-jawaban pelaksanaan perjalanan dinas.

(2) Dalam SPPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau

cacat-cacat dalam tulisan, dalam hal ada perubahan-perubahan

Page 15: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 15 -

dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf dari pejabat yang

berwenang.

(3) Penghitungan besar jumlah biaya perjalanan dinas dicatat secara

terperinci dalam lampiran SPPD.

(4) Pembebanan pembayaran biaya perjalanan dinas dicantumkan

pada SPPD, bukti tanda terima uang perjalanan dinas dalam

bentuk kwitansi dibubuhi tanda tangan bendahara pengeluaran

bersangkutan serta tanda tangan yang akan melakukan

perjalanan dinas.

(5) Dalam SPPD dicantumkan :

a. tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat berada dan

ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang/Pejabat lain

yang ditunjuk;

b. tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat tujuan dan

ditandatangani oleh Pejabat di tempat yang didatangi;

c. tanggal tiba kembali di tempat kedudukan dan

ditandatangani Pejabat yang berwenang/Pejabat lain yang

ditunjuk.

(6) Paling lama 1 (satu) minggu setelah perjalanan dinas berakhir,

SPPD yang telah dibubuhi catatan tanggal tiba kembali dan

tanda tangan pejabat yang berwenang/pejabat lain yang ditunjuk

diserahkan kepada bendahara pengeluaran, untuk segera

dipertanggung jawabkan.

(7) Pada saat penyerahan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) diadakan perhitungan SPPD Rampung dan penyelesaian

apabila ternyata terdapat kekurangan/kelebihan biaya perjalanan

dinas dari yang telah dibayarkan semula, perhitungan kembali

dituangkan dalam Perhitungan SPPD Rampung.

(8) Perhitungan SPPD Rampung sebagaimana dimaksud ayat (7)

adalah meliputi lamanya perjalanan yang dibuktikan dengan

boarding pass.

(9) Biaya perjalanan dinas dibayarkan secara lumsum untuk

komponen uang saku dan uang makan sedangkan biaya

angkutan dibayarkan secara riil ( at cost ).

Page 16: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 16 -

Pasal 16

(1) Pejabat yang bertanggung jawab atas ekonomis, efektifitas dan

efisiensi perjalanan dinas adalah Pejabat yang memberikan /

menandatangani Surat Perintah Tugas.

(2) Pejabat yang berwenang memberikan SPT dan SPPD serta

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil, serta Pegawai Tidak Tetap yang melakukan perjalanan

dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang

diderita oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung sebagai

akibat dari kesalahan, kelalaian atau kealpaan.

(3) Terhadap kesalahan, kelalaian dan kealpaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dapat dikenakan sanksi berupa :

a. Tuntutan ganti kerugian daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Hukuman administrasi dan sanksi lainnya menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 17

Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas dalam daerah paling

lama 5 (lima) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.

BAB V

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 18

(1) Perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka :

a. Pendidikan dan pelatihan ( Training );

b. Studi Banding;

c. Seminar/Lokarkarya/Konferensi atau sejenisnya;

d. promosi potensi daerah;

e. kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri;

f. Kunjungan persahabatan / kebudayaan.

(2) Setiap perjalanan dinas keluar negeri bagi Pejabat Negara,

Pimpinan, Anggota DPRD dan Pegawai Negeri Sipil harus

terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Gubernur Bali.

Page 17: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 17 -

BAB VI

DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 19

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil, serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar

negeri untuk kepentingan pemerintahan harus memiliki

dokumen perjalanan dinas luar negeri.

(2) Pihak swasta yang akan melakukan perjalanan dinas untuk

kepentingan pemerintah daerah dapat dilakukan setelah

mendapat ijin Bupati Badung.

(3) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi :

a. surat Ijin Pemerintah;

b. paspor Dinas (Service Passport) yang diterbitkan oleh

instansi yang berwenang;

c. exit Permit; dan

d. visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB VII

TATA CARA ADMINISTRASI

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

Pasal 20

(1) Bupati mengajukan Surat Permohonan kepada Gubernur Bali

bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai

Negeri Sipil, serta pihak swasta yang akan melakukan

perjalanan dinas luar negeri.

Page 18: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 18 -

(2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat :

a. nama, NIP dan jabatan PNS;

b. nama dan profesi bagi pihak swasta;

c. tujuan perjalanan dinas luar negeri;

d. negara dan kota yang dituju;

e. waktu pelaksanaan; dan

f. sumber pembiayaan.

Pasal 21

(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum

dalam Lampiran VIII Peraturan ini.

(2) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar

negeri bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang

diderita oleh daerah, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian

atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan

perjalanan dinas luar negeri.

Pasal 22

(1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20

diterima oleh Gubernur paling lama 14 (empat belas) hari

sebelum keberangkatan kecuali untuk hal-hal yang sangat

mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar

negeri.

(2) Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pertimbangan untuk

memperoleh ijin Pemerintah.

Page 19: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 19 -

Pasal 23

Perjalanan Dinas Luar Negeri yang dilakukan secara rombongan

dalam hal tertentu jumlahnya disesuaikan dengan jumlah yang

tercantum dalam dokumen pendukung.

Pasal 24

Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7

(tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung.

BAB VIII

PEMBIAYAAN

Pasal 25

(1) Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri bersumber dari :

a. anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

c. sumber-sumber lain yang sah.

(2). Biaya Perjalanan dinas luar negeri terdiri dari :

a. biaya angkutan / transportasi;

b. biaya airport Tax;

c. biaya passport dan/atau biaya visa;

d. biaya fiskal;

e. uang harian di Negara yang dituju.

Pasal 26

Biaya perjalanan dinas luar negeri yang pembiayaannya sepenuhnya

menjadi beban pemerintah pusat dan /atau instansi/lembaga lainnya,

maka pejabat yang diperintahkan melakukan perjalanan dinas luar

negeri tidak dapat diberikan biaya perjalanan dinas luar negeri dari

pemerintah daerah.

Page 20: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 20 -

Pasal 27

Biaya perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak

swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung.

Pasal 28

Biaya perjalanan dinas luar negeri sebagaimana tercantum dalam

lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

BAB IX

PELAPORAN

Pasal 29

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta yang telah melakukan perjalanan dinas

luar negeri, paling lama 15 (lima belas) hari sejak kedatangan di

Indonesia wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas

luar negeri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh

Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri

Sipil serta pihak swasta kepada Gubernur Bali melalui Bupati

Badung dan Pengguna Anggaran.

BAB X

PENUTUP

Pasal 30

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka :

1. Peraturan Bupati Badung Nomor 33 Tahun 2010 tentang

Perjalanan Dinas;

2. Peraturan Bupati Badung Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Badung Nomor 33

Tahun 2010 tentang Perjalanan Dinas;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 21: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 21 -

Pasal 31

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 21 Pebruari 2013.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Badung.

Diundangkan di Mangupura

pada tanggal 18 Pebruari 2013

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG,

ttd.

KOMPYANG R. SWANDIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013 NOMOR 20

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda.Kab.Badung,

ttd.

Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si.

Pembina

NIP. 19710901 199803 1 009

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 18 Pebruari 2013

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG

Page 22: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 22 -

LAMPIRAN VIII PERATURAN BUPATI BADUNG

NOMOR : 20 TAHUN 2013

TANGGAL : 18 PEBRUARI 2013

PERIHAL : PERJALANAN DINAS

DOKUMEN PENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS

LUAR NEGERI.

II. Pendidikan dan Pelatihan / Training

1. Dokumen program pendidikan S1, S2, dan S3 meliputi :

a. Dokumen surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

pendidikan, antara lain DPA / DIPA, Surat Jaminan dari sponsor atau

MuO / Kontrak / Perjanjian.

b. Surat konfirmasi dari negara yang dituju antara lain surat dari perguruan

tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk

melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut.

c. Surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai untuk tidak

mengikuti kegiatan-kegiatan diluar yang diberikan.

d. MuO kerjasama daerah dengan pihak Luar Negeri seperti : Sister City /

Sister Provice.

2. Dokumen program pelatihan ( training ) meliputi :

a Dokumen / surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan

selama pelatihan ( training ), antara lain Rencana DPA / DIPA Surat

jaminan dari sponsor, atau MuO / Kontrak / Perjanjian.

b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang

dituju dan / atau surat dari lembaga pendidikan / perguruan tinggi luar

negeri yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk

mengikuti pelatihan ( training ) di lembaga tersebut.

c. Surat pernyataan yang ditandatangani diatas meterai untuk tidak

mengikuti kegiatan-kegiatan diluar ijin yang diberikan.

d. MuO kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.

e. Proposal/Kerangka Acuan Kerja.

Page 23: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 23 -

III. Studi Banding

Dokumen studi banding meliputi :

1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

studi banding, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau

MuO/Kontrak / Perjanjian.

2. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang

dituju dan surat dari lembaga pendidikan/perguruan tinggi yang menyatakan

bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding

3. MuO kerjasama Daerah dengan pihak Luar Negeri.

4. Proposal/Kerangka Acuan Kerja.

IV. Seminar/Lokakarya/Konferensi

Dokumen seminar/Lokakarya/Konferensi atau sejenisnya meliputi :

1. Surat Undangan dari penyelenggara seminar/lokakarya/konferensi atau

sejenisnya diluar negeri kepada yang bersangkutan.

2. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya, antara lain DPA/DIPA, surat

jaminan dari sponsor, atau MuO/Kontrak/perjanjian.

IV Promosi Potensi Daerah

Dokumen Promosi Potensi Daerah meliputi :

1. Dokumen/Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

promosi, antara lain DPA / DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau

MuO/Kontrak/Perjanjian.

2. Surat Undangan dari penyelenggara promosi diluar negeri kepada Pemerintah

Daerah.

3. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang

dituju dan/atau surat dari pihak penyelenggara promosi di Luar Negeri yang

menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat

melaksanakan promosi.

4. Proposal /kerangka Acuan kerja

5. Rekomendasi instansi terkait dipusat dan/atau pihak penyelenggara Promosi di

luar negeri tentang keikutsertaan daerah.

Page 24: BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ...jdih.badungkab.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2013/...Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPPD adalah Surat Perintah

- 24 -

V Kerjasama daerah dengan Pihak Luar Negeri

Dokumen kerjasama daerah dengan pihak luar negeri meliputi :

3. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan antara lain

DPA/DIPA, surat jamainan dari sponsor, atau MuO/kontrak/perjanjian

4. Surat undangan dari mitra kerjasama diluar negeri bila ada.

5. Surat konfirmasi dari kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju

dan/atau Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak

Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kerjasama

6. Rencana kerjasama/kerangka Acuan kerja.

VI. Kunjungan Persahabatan/Kebudayaan.

Dokumen kunjungan persahabatan/Kebudayaan meliputi :

1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama

kunjungan persahabatan/Kebudayaan, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan

dari sponsor, atau MuO/Kontrak/Perjanjian.

2. Surat undangan dari pihak/lembaga/badan di luar negeri.

3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang

dituju dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak

Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kunjungan

kebudayaan.

BUPATI BADUNG,

ttd.

ANAK AGUNG GDE AGUNG