buletin santri edisi 34 maret 2011 vol v

5
Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011 Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011 www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com Oleh: Moh. Nashiruddin Santri PP. Al-Khoirot ”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyenangi sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu." (Al-Baqarah:216) Sosok manusia sabar yang diangkat sejarahnya dalam Al-Qur'an adalah Nabi Ayyub As, Nabi Ayyub dikarunia harta berlimpah berupa kebun-kebun, juga berbagai macam binatang ternak. Lalu Allah mengujinya dengan cukup berat, yaitu seluruh hartanya ludes. Nabi Ayyub juga ditimpa penyakit yang teramat parah, seluruh daging ditubuhnya melele, kecuali lidah dan hatinya, dan itu nikmat yang beliau syukuri karena berarti beliau masih bisa berzdikir kepada Sang Kholiq. Orang –orang disekitarnya menjauh, termasuk istri-istrinya, kecuali seorang istri yang setia bertahan hidup dan tetap merawat beliau dengan hati sabar dan penuh ikhlas, anak-anaknya yang berjumlah sepuluh orang juga menjauh, itu atas permintan Nabi Ayyub sendiri yang dikhawatirkan penyakitnya akan menulari buah hatinya. Namun Nabi Ayyub tak pernah mengeluh dalam menanggung penderitaan malah ucapan yang lembut keluar dari lisan beliau, tersirat akan makna tawakkal yang luar biasa. "Ya tuhan, sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sesungguhnya Engkaulah yang maha pengasih dari semua yang pengasih." (Al- Anbiya':83) Seolah nabi ayyub berkata, kalau memang tuhan ingin menyembuhkan tidaklah sedikitpun kesulitan bagi-Nya, tapi kalau memang tuhan ingin membiarkan begitu, itu tidak lepas dari kasih sayang-Nya, dengan ketulusan dan ketabahan yang beliu jalani, hanya dengan perintah menghentakkan kaki yang menyebabkan terpancarnya air panas dan dingin, air panas untuk mandi dan air dingin untuk minum maka sembuhlah beliau secara sempurnah, tidak sedikitpun terdapat bekas luka dibadannya, sampai istripun pangling. Oleh: A. Fatih Syuhud Dewan Pengasuh PP Al-Khoirot Secara ekonomi, manusia terbagi menjadi 3 kelompok. Kaya, miskin, dan miskin sekali atau di bawah garis kemiskinan (under poverty line). Menurut PBB, orang yang berpenghasilan kurang dari Rp 16.000 (2 dolar Amerika) perhari disebut dengan miskin sekali. Sedang yang berpenghasilan di atas Rp 16.000 perhari tapi belum dapat memenuhi kebutuhan hidup layak disebut miskin saja. Lalu, siapa yang disebut orang kaya? Menurut The American Heritage Dictionary of the English Language, definisi orang kaya (wealthy) adalah “an individual... that possesses an abundance of such possessions or resources.” Seseorang yang memiliki banyak harta atau sumber daya. Definisi ini tampaknya mengacu pada orang yang kaya sekali. Sedang orang kaya biasa di Barat biasa disebut dengan middle class (kelas menengah). Yaitu, orang yang berpenghasilan sedang dan terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti rumah, pendidikan anak, pakaian dan mobil (walaupun bekas). Di Indonesia kelas menengah ini adalah mereka yang berpenghasilan sekitar Rp 10 juta lebih perbulan yang umumnya disebut orang kaya walaupun bukan kaya sekali. Tidak sedikit dari orang kaya di Indonesia dulunya berasal dari keluarga miskin. Berkat determinasi untuk merubah nasib akhirnya mereka dapat hidup layak. Baik sebagai pengusaha, pejabat atau pegawai perusahaan dengan gaji besar. Latar belakang masa kecil yang miskin terkadang membuat orang tua memiliki pola pikir yang salah dalam membesarkan anak. Yaitu, orang tua tidak ingin penderitaan masa kecilnya terulang pada anaknya. Dan dengan itu, mereka memanjakan anaknya dengan berbagai macam cara. Mulai dari menuruti segala permintaan anak. Membiarkan apapun yang dilakukan anak. Dan bahkan yang paling ekstrim, membela perilaku salah yang dilakukan anak. Spoiled Child Syndrome Bruce J. McIntosh, dalam bukunya The ABCs of Parenting: a Guide to Help Parents and Caretakers Handle Childrearing Problems, menyebut memanjakan anak seperti itu akan menjadikan anak terjangkit perilaku spoiled child syndrome (sindrom anak manja) yang dapat ditandai dengan perilaku anti-sosial seperti tindakan berlebihan, kekanak-kanakan, mudah marah, kurang tepo seliro (tenggang rasa) pada orang lain, sulit mengontrol diri, keras kepala, obstruktif dan manipulatif. Buruknya lagi, sindrom ini akan terbawa sampai ia dewasa sehingga akan sangat menyulitkan anak saat ia berinteraksi dengan yang lain baik itu teman sebaya maupun yang lebih tua. Oleh karena itu, orang tua yang hartawan harus melakukan langkah-langkah preventif agar anaknya terhindari dari terjangkit perilaku spoiled child syndrome dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: Pertama, merubah mindset (pola pikir) dalam memaknai kata “sayang anak.” Sayang anak hendaknya diartikan sebagai perlakuan mendidik yang akan membuat anak senang dalam jangka panjang. Bukan menyenangkan anak dalam jangka pendek. Contoh, apabila anak yang baru sekolah SD atau SMP meminta dibelikan Blackberry (BB) atau HP maka orang tua mempunyai dua pilihan. Apabila sayang jangka pendek, permintaan akan dituruti. Naumn, apabila sayang anak dengan pemikiran jangka panjang, permintaan itu tidak akan dikabulkan karena kepemilikan HP berefek kurang baik bagi anak di bawah umur. Kedua, biasakan anak hidup sederhana sejak dini. Pembiasaan ini tentu harus dimulai dari suri tauladan kedua orang tua. Ketiga, apabila kurang memahami ilmu parenting, konsultasi pada ahlinya sejak anak baru lahir tentang bagaimana mendidik dan membesarkan anak supaya jadi anak salih, hidup normal, sehat, cerdas dan mandiri. Keempat, jangan lupa selalu berdoa untuk anak setiap habis salat. Termasuk setelah salat tahajjud kalau memungkinkan.[]

Upload: pondok-pesantren-al-khoirot

Post on 16-Aug-2015

366 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Santri edisi 34 Maret 2011 Vol V

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com

PPP

Oleh: Moh. Nashiruddin Santri PP. Al-Khoirot

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyenangi sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu." (Al-Baqarah:216)

Sosok manusia sabar yang diangkat

sejarahnya dalam Al-Qur'an adalah Nabi Ayyub As, Nabi Ayyub dikarunia harta berlimpah berupa kebun-kebun, juga berbagai macam binatang ternak. Lalu Allah mengujinya dengan cukup berat, yaitu seluruh hartanya ludes.

Nabi Ayyub juga ditimpa penyakit yang teramat parah, seluruh daging ditubuhnya melele, kecuali lidah dan hatinya, dan itu nikmat yang beliau syukuri karena berarti beliau masih bisa berzdikir kepada Sang Kholiq.

Orang –orang disekitarnya menjauh, termasuk istri-istrinya, kecuali seorang istri yang setia bertahan hidup dan tetap merawat beliau dengan hati sabar dan penuh ikhlas, anak-anaknya yang berjumlah sepuluh orang juga menjauh, itu

atas permintan Nabi Ayyub sendiri yang dikhawatirkan penyakitnya akan menulari buah hatinya.

Namun Nabi Ayyub tak pernah mengeluh dalam menanggung penderitaan malah ucapan yang lembut keluar dari lisan beliau, tersirat akan makna tawakkal yang luar biasa.

"Ya tuhan, sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sesungguhnya Engkaulah yang maha pengasih dari semua yang pengasih." (Al-Anbiya':83)

Seolah nabi ayyub berkata, kalau memang tuhan ingin menyembuhkan tidaklah sedikitpun kesulitan bagi-Nya, tapi kalau memang tuhan ingin membiarkan begitu, itu tidak lepas dari kasih sayang-Nya, dengan ketulusan dan ketabahan yang beliu jalani, hanya dengan perintah menghentakkan kaki yang menyebabkan terpancarnya air panas dan dingin, air panas untuk mandi dan air dingin untuk minum maka sembuhlah beliau secara sempurnah, tidak sedikitpun terdapat bekas luka dibadannya, sampai istripun pangling.

Oleh: A. Fatih Syuhud Dewan Pengasuh PP Al-Khoirot

Secara ekonomi, manusia terbagi menjadi 3 kelompok. Kaya, miskin, dan miskin sekali atau di bawah garis kemiskinan (under poverty line). Menurut PBB, orang yang berpenghasilan kurang dari Rp 16.000 (2 dolar Amerika) perhari disebut dengan miskin sekali. Sedang yang berpenghasilan di atas Rp 16.000 perhari tapi belum dapat memenuhi kebutuhan hidup layak disebut miskin saja. Lalu, siapa yang disebut orang kaya? Menurut The American Heritage Dictionary of the English Language, definisi orang kaya (wealthy) adalah “an individual... that possesses an abundance of such possessions or resources.” Seseorang yang memiliki banyak harta atau sumber daya. Definisi ini tampaknya mengacu pada orang yang kaya sekali. Sedang orang kaya biasa di Barat biasa disebut dengan middle class (kelas menengah). Yaitu, orang yang berpenghasilan sedang dan terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti rumah, pendidikan anak, pakaian dan mobil (walaupun bekas). Di Indonesia kelas menengah ini adalah mereka yang berpenghasilan sekitar Rp 10 juta lebih perbulan yang umumnya disebut orang kaya walaupun bukan kaya sekali. Tidak sedikit dari orang kaya di Indonesia dulunya berasal dari keluarga miskin. Berkat determinasi untuk merubah nasib akhirnya mereka dapat hidup layak. Baik sebagai pengusaha, pejabat atau pegawai perusahaan dengan gaji besar.

Latar belakang masa kecil yang miskin terkadang membuat orang tua memiliki pola pikir yang salah dalam membesarkan anak. Yaitu, orang tua tidak ingin penderitaan masa kecilnya terulang pada anaknya. Dan dengan itu, mereka memanjakan anaknya dengan berbagai macam cara. Mulai dari menuruti segala permintaan anak. Membiarkan apapun yang dilakukan anak. Dan bahkan yang paling ekstrim, membela perilaku salah yang dilakukan anak. Spoiled Child Syndrome

Bruce J. McIntosh, dalam bukunya The ABCs of Parenting: a Guide to Help Parents and Caretakers Handle Childrearing Problems, menyebut memanjakan anak seperti itu akan menjadikan anak terjangkit perilaku spoiled child syndrome (sindrom anak manja) yang dapat ditandai dengan perilaku anti-sosial seperti tindakan berlebihan, kekanak-kanakan, mudah marah, kurang tepo seliro (tenggang rasa) pada orang lain, sulit mengontrol diri, keras kepala, obstruktif dan manipulatif. Buruknya lagi, sindrom ini akan terbawa sampai ia dewasa sehingga akan sangat menyulitkan anak saat ia berinteraksi dengan yang lain baik itu teman sebaya maupun yang lebih tua. Oleh karena itu, orang tua yang hartawan harus melakukan langkah-langkah preventif agar anaknya terhindari dari terjangkit perilaku spoiled child syndrome dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: Pertama, merubah mindset (pola pikir) dalam memaknai kata “sayang anak.” Sayang anak hendaknya diartikan sebagai perlakuan mendidik yang akan membuat anak senang dalam jangka panjang. Bukan menyenangkan anak dalam jangka pendek. Contoh, apabila anak yang baru sekolah SD atau SMP meminta dibelikan Blackberry (BB) atau HP maka orang tua mempunyai dua pilihan. Apabila sayang jangka pendek, permintaan akan dituruti. Naumn, apabila sayang anak dengan pemikiran jangka panjang, permintaan itu tidak akan dikabulkan karena kepemilikan HP berefek kurang baik bagi anak di bawah umur. Kedua, biasakan anak hidup sederhana sejak dini. Pembiasaan ini tentu harus dimulai dari suri tauladan kedua orang tua. Ketiga, apabila kurang memahami ilmu parenting, konsultasi pada ahlinya sejak anak baru lahir tentang bagaimana mendidik dan membesarkan anak supaya jadi anak salih, hidup normal, sehat, cerdas dan mandiri. Keempat, jangan lupa selalu berdoa untuk anak setiap habis salat. Termasuk setelah salat tahajjud kalau memungkinkan.[]

Page 2: Buletin Santri edisi 34 Maret 2011 Vol V

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com

Disitulah letak kelebihan orang yang pandai bersyukur dan bersabar sebagai manifestasi iman dan tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa syukur, sabar serta ikhlas adalah kunci kehidupan, karena sifat-sifat tersebut dapat memformat seseorang untuk selalu dalam keridhaan Allah. Bersyukur, berarti menyadari realitas kehidupan bahwa betapa tak terhingganya nikmat dan karunia Allah yang dicurahkan kepada hamba-hambanya, tentu saja rasa syukur itu tidak cukup dengan hanya dilafalkan dengan ucapan Alhamdulillah tapi juga harus ditampakkan pada realitas kehidupan yakni berupa pengabdian kepada yang memberi karunia dan kenikmatan. Bersabar, berarti menyadari bahwa segala sesuatu berada dibawah kendali kekuasaan Allah, kita tidak memiliki kemampuan untuk mencegah dan menolak setiap musibah sehingga harus menerima itu semua sebagai ujian dan cobaan dari-Nya, dan menyadari segala ssuatu yang telah diberikan oleh Allah akan berbuah kemanisan dan kebahagiaan dan tidaklah luput dari kasih sayang-Nya. Ikhlas, berarti menyadari semua perbuatan, pengabdian dan perjuangan kita tidaklah ada artinya disisi Allah dibanding dengan segala seuatu yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita, dan perlu tumbuhnya kesadaran bahwa apa yang ada ditangan kita bukanlah atas usaha dan kemampuan kita semata, tapi adalah karunia dari tuhan yang harus di mainkan sesuai dengan petunjuk dan tuntunan-Nya. Oleh:Saifullah Abdi Dalem

Kedermawanan merupakan bagian kesempurnaan infak untuk kemaslahatan dan k e b a j i k a n a k h l a k R a s u l l u l l a h S A W . Kedermawanan itu sendiri ialah keiklasan ber

j ikan. Mengenai infak, Rosulullah SAW menegaskan, "Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat d e n g a n s o r g a .

Sedangkan orang yang kikir ,atau

bakhil jauh dari Allah ,jauh dari sesama manusia ,jauh dari surga dan dekat dengan Neraka ."Penegasan Rasulullah SAW itu dituturkan oleh Imam Turmudzi ,sumbernya dari Abu Hurairah. Dalam hadits yang lain , Rasulullah SAW menerangkan, "Tiap pagi dua Malaikat turun menghampiri Hamba–hamba Allah. Malaikat pertama berdoa, "Ya Allah berilah kemalangan kepada orang yang kikir ." (seperti di riwayatkan oleh muslim). Sehubungan denganorang kikir itu ,Abu Daud dan Al-Hakim meriwayatkan RasulullahSAW memperingatkan, "Jangan sekakali-kali menjadi orang kikir .Ke kikiran telah membinasahkan orang–orang terahulu!" Rasulullah SAW mengingatkan rezeki yang diterima nya bukan untuk mendapatkan pujian. Be l iau ber in fak t idak dengan maksud membanggakan diri, tidak untuk menarik simpati orang, tetapi, semata–mata demi keridaan Allah,dan demi kemaslahatan Islam serta kaum muslimin. misalnya menolong mereka yang kehabisan harta dalam perjuangan menegakkan agama Allah. Menolong orang-orang yang tidak mampu, membantu para janda, menolong anak-anak yatim dan yatim piatu, memerdekakan budak, membantu orang-orang yang beliau ketahui mulai tertarik kepada agama I s l a m .

Rasulullah tidak pernah mengutamakan

d i r i send i r i dan ke luarga nya . Be l iau member ikan per to longan kepada yang membutuhkan, sekalipun sesungguhnya beliau pun membutuhkan nya. Namun beliau pun bertindak di jalan Allah sebatas kemungkinan yang dapat beliau infak kan. Rasulullah SAW merasa berat sekali bila tidak dapat menolong orang yang membutuhkan pertolongan.Tidak

pernah menjawab "Tidak" kepada orang yang datang meminta bantuan . Bahkan, beliau merasa malu bila seseoang datang kepada beliau lalu pulang dengan kosong. Suatu ketika, yang tidak dikenal minta pertolongan kepada Rasulullah, saat itu Rasulullah sedang tidak punya apa-apa, lalu beliau berpesan," saat ini aku tidak mempunyai apa-apa. pinjamlah dulu kepada orang lain ,nanti aku yang akan membayarnya." mendengar jawaban Rasulullah itu, Umar bin Khatab berkata, "Ya Rasulullah,engkau telah banyak menolong o r a n g ! Allah tidak memaksa, engkau berbuat ssesuatu di luar batas kemampuan engkau!" Rasulullah tampak tidak senang mendengar ucapan Umar bin khatab itu. Kemudian ,salah seorang dari kaum anshar menyahuti ,"Ya Rasulullah, berinfaklah dengan apa saja ,jangan khawatir kekurangan rezeki dari Allah." Wajah Rasulullah menjadi berseri-seri, dan beliau menjawab, "Itulah yang di perintahkan Allah kepadaku." (di riwayatkan oleh Turmudzi). Suatu saat, sejumlah kaum Anshar dating kepada Rasulullah SAW. semua minta bantuan harta benda kepada beliau. Semua permintaan dipenuhi Rasulullah. Ketika itu juga habislah semua yang beliau miliki.Kemudian Rasulullah bersabda, "Apa yang kalian butuhkan tidak akan ku simpan,barang siapa yang menjaga harga diri ,tidak mau meminta-minta . Allah akan memelihara harga dirinya . Siapa yang merasa tidak membutuhkan pertolongan orang lain , nAllah akan membuatnya tidak membutuhkan pertolongan orang . Apa bila hari kiamat telah dekat ,mimpi orang mukmin tidak berdusta . Sebab ,mimpi orang mukmin itu adalah seperempat puluh

enam bagian kenabian . A l k i s a h N o 1 7 / 1 6 - 2 9 A g t 2 0 0 4 .

Cerpenis: Syukron Fauzi Santri PP. Al-Khoirot

Sore itu........ matahari menyingsing di ufuk barat membuat bayangan semu memantul melewati celah-celah jendela asramaku, angin berhembus syahdu memberikan seribu makna, sesekali ranting-ranting pohon dibelakang asramaku saling menyentuh karena belaian angin yang malu-malu, aku tertunduk seorang diri di kamar asramaku menyelami kata demi kata kitab yang aku baca, Al Hikam kariya Ibnu Ato`ilah adalah kitab yang selalu menemani hari-hari sepiku.

Tok...tok...tok.... assalamualaikum..... terdengar seseorang mengetuk pintu dan mengucap salam seraya meleburkan konsentrasiku menghayati huruf-huruf kecil yang bertulisan arab dan berbaris rapi pada kertas yang berwarna kuning yang ada di atas pangkuanku.

Waalaikumussalam..... jawabku sambil meletakkan kitab kesayanganku di atas lemari yang berdiri menyamping di pojok kamar asramaku, aku melangkah menuju pintu dengan hati yang penuh tanda tanya.

Ternyata salah seorang santri yg ada di pesantren tempatku menggalih ilmu pengetahuan berdiri di depan pintu kamar asramaku dengan nafas yang terengah-engah. Ada apa akhi..... tanyaku agak panik. Anu ustadz... anu.....???? jawabnya dengan nafas yang masih terengah-engah. Anu... anu... apa...??? tanyaku semakin panik.

Ustadz ditimbali kiyai....!!! (dipanggil kiyai) begitulah santri itu memanggilku, namaku Sofyan Ibnu Yasin, para santri dan warga sekitar memanggilku Ustadz Sofyan karena namaku sudah tercantum di papan kepengurusan

Sifat dermawan dan peduli atas kesusahan orang lain adalah jalan untuk

dekat dengan Allah Swt

Page 3: Buletin Santri edisi 34 Maret 2011 Vol V

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com

pesantren DARUL HUDA ini di bagian ubudiyah atau dengan kata lain sudah menyandang sebutan sebagai seorang Ustadz.

Aku segera keluar dari kamar asramaku menuju depan pintu ndalem kiyai sepuh (depan pintu rumah kiyai) dengan hati yang dibalut seribu pertanyaan.

Mlebu lee.... (masuk) sapa kiyai padaku dengan suara yang amat lembut menunjukkan kewibawa`an yang amat tinggi.

Akupun masuk dengan hati yang semakin bingun tapi aku tetap berusaha sopan dan tawadu` di depan kiyai sepuh karena beliau adalah seorang figur kiyai yang selalu di ta`ati dan di contoh oleh semua santri dan asatidz termasuk saya sendiri.

Lee..... lanjut kiyai padaku. Injeh yai..... jawabku dengan sopan dan

dengan suara pelan.

Barusan ono telefon, ummae sampean sakit keras.... sampean di kengken wangsul.... (tadi ada telefon ibuk mu sakit dan kamu di suruh pulang) jelas kiyai...

Seketika aku kaget bagai di sambar petir seoalah darahku berhenti mengalir dan jantungku berhenti berdetak tapi aku tetap berusaha tenang di depan kiyai sepuh.....

Injeh yai... kulo nyuon pamit...... (ya yai saya pamit)

Akupun segera membereskan bajuku yang mau dibawa pulang tak lupa kitab AL Hikam kesayanganku juga aku masukkan kedalam tas rangselku yang berwarna hitam dan warna merah di setiap sudutnya.

Kriiii.....ng”... kriii....ng”.... HP ku berdering namun aku tak memperdulikannya karena sibuk menyiapkan kepulanganku... dan akhirnya temanku mengambil HP ku yang ada di atas lemari lalu mengankat telefon itu.

"Ustadz ini telefon dari Abahnya"" kata temanku sesama pengurus dan juga satu kamar denganku seraya mengulurkan tangannya dan memberikan Hanphone yang di genggamnya padaku.

Ternyata Abah memberi tahun aku seperti yang disampaikan kiyai sepuh bahwa Umma sedang sakit keras. Seketika aku langsung pulang, perjalanan menuju rumah terasa sangat lama setiap menitnya kulihat arloji di tangan kiriku, setiap putaran roda bus jantungku berpacu semakin cepat hingga akhirnya sampailah aku digerbang depan rumahku, akupun segera masuk dengan mengucap salam dan hanya kulihat Abah yang ada di ruang tamu akupun segera menghampirinya mencium punggung tangannya dan mengecup telapaknya.

Umma.... Sofyan udah datang....... ucap Abah agak lantang memberi tahu umma yang ada dalam kamar

Akupun segera masuk kekamar menemui Umma yang sedang sakit keras, disana kulihat bibikku dan dua anaknya duduk disamping Umma. Dan begitu Umma melihat wajahku dia tersenyum.......

Ya Allah....... lama sekali aku merindukan senyuman itu. dalam hatiku berkata.

Akupun segera menghampirinya yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur, seperti biasa setiap aku pulang dari pesantren atau mau balik kepesantren aku mencium punggung tangan kanannya dan mengecup telapaknya tidak lupa mencium pipi Ummaku layaknya kasihsayang seorang anak pada seorang ibu.

Baru datang yan..... sapa Ummaku dengan suara yang terbata-bata.

Ya Umma.... jawabku pelan.

Sini duduk samping Umma, ada yang mau Umma bicarakan. Tambah Ummaku yang menatapku dengan tatapan kosong.

Seketika bibik dan kedua anaknya keluar dari kamar meninggalkan aku dan Umma.

Sofyan..... lanjut umma sambil memegang tanganku, tangan yang sudah mulai keriput itu mengandung kasihsayang yang teramat besar hingga aku takkan sanggup menghitungnya.

Ya Umma.... sahutku sambil menatap wajah pucat Umma dan tanpa terasa airmataku mengalir melihat senyum ummaku.

Umma boleh minta suatu hal sama kamu... lanjut Umma .... sesekali batuk memutus kata-katanya.

Ya Umma... Insyaallah.... kalau sofyan bisa, jawabku sambil memegang tangan umma yang dingin.

Kamu sekarang sudah besar, kuliahnya juga sudah mau selesai.... uhuk....uhuk.... lagi-lagi batuk memutuskan kata-kata umma yang terbata-bata.

Umma ingin kalau kamu nikah jangan jauh-jauh..... supaya kamu gak jauh dari umma..... uhuk.... uhuk.... batuk Umma kembali semakin parah, aku mengambil air yang ada di meja sebelah tempat tidur dan Umma pun minum seceguk air dari gelas kecil itu dan melanjutkan kata-katanya yang semakin lemah...

Umma hanya ingin kalau umma sakit kamu bisa menemani Umma....

insyaallah umma.... insyaallah..... jawabku penuh heran kenapa umma berbicara seperti itu.......

sofyan,,.......

ya umma..... sahut ku lagi.

Sebenarnya Abahmu ingin menjodohkanmu dengan Zahra putri pk Hasanuddin dan Umma sangat setuju itu karena rumahnya dekat dari sini dan juga masih ada famili dengan kamu jadi kita sudah tahu keluarganya...... jelas umma dengan suara yang sudah agak teratur....

Tapi semua terserah kamu Abah dan Umma juga tidak memaksa karena Abah dan Umma yakin kamu bisa mengambil keputusan yang tepat uhuk..... uhuk...... uhuk......

Aku hanya duduk terdiam seribu kata mendengar semua penjelasan Umma

Brikan sofyan waktu untuk istikhoroh dulu Umma karena sofyan tidak bisa menjawab sekarang...

Ya..... baiklah....... uhuk...... uhuk....uhuk.....

Dua hari kemudian keadaan umma semakin membaik, namun aku belum bisa menemukan jawaban karena semua seolah serba meragukan meskipun aku telah mencari petunjuk dalam setiap sujudku bahkan dalam setiap untaian doa- doa q.

Aku sadar Zahra adalah wanita yang baik, agamanya sudah tak dapat diragukan lagi, pinter, ta`at pada orangtua, hingga mungkin sulit untuk melukiskannya dengan kata-kata tapi yang jelas karakter wanita shoihah sudah ada dalam diri zahra dan itulah yang jadi damba`an setiap

Page 4: Buletin Santri edisi 34 Maret 2011 Vol V

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com

kaum adam begitu juga dengan diriku namun kenapa rasa ragu ini blum juga hilang dari benakku.

Aku basahi wajahku dengan air wuduk, dan kusertai doa dalam setiap tetes air wuduk yang membasahi wajahku, ku ambil kitab kesayanganku dan ku buka halaman demi halaman, kuselami kata demi kata namun AL Hikam kariya Ibnu Ato`ilah belum bisa mengalihkan fikiranku dari Zahra dan Umma.

Ku letakkan kitab kesayanganku itu dan kuambil kitab yang satunya yang ada di sebelahku kubuka bagian halaman yang agak belakang kulihat ada keterangan yang menjelaskan bahwa Allah telah menentukan tiga hal sebelum kita dilahirkan yaitu Rizki, Jodoh, dan Ajal.

Dari keterangan itu aku merasa menemukan jawaban untuk Umma tercintaku ... dan aku berfikir biarlah cinta ini tertunda tuk sementara karena jodoh takkan kemana semua itu telah digariskan oleh yang kuasa, cinta yang hakiki akan terbawa sampai mati atau bahkan mungkin sampai kita hidup lagi.

Oleh: Khoirul Anam B Santri PP. Al-Khoirot

Jenuh adalah sesuatu yang sangat menyebalkan, baik itu dikalangan pria maupun wanita. Jenuh itu lebih mendominan seseorang pada hal yang bersifat negatif, karna jenuh itu sendiri membuat pkiran pusing dan panas nya hati. Kejenuhan itu datang pada seseorang disebabkan karna banyak hal, diantara nya : a. Menuggu

sesuatu yang dinanti – nanti, misalnya menunggu pinangan, lamran, atau bagi yang tidak laku - luku menunggu kapan datang nya seorang jodoh. B. Tidak punyakegiatan yang aktif. Dalam arti dalam kehidupan sehari–hari menjadi penganguran, tidak ada yang bisa dikerjakan. C. Hilangnya kebersamaan, disebabkan ditinggal atau di musuhi. D. Bosan pada pekerjaan sehari – hari ( masak itu – itu aja, emang tidak ada yang lain..? ) dan lain sebagai nya.

Masih ada banyak hal yang bisa mendatangkan kejenuhan itu, tapi yang sering terjadi pada seseorang itu disebabkan empat perkara yang telah di tulis diatas. Dan yang lebih sering terjadi diantara yang empat itu, adalah menunggu dan tidak punya kegiatan yang aktif. Dari 99 persen orang yang kami wawancarai, rasa jenuh itu datang dikarnakan menunggu dan tidak mempunyai kegiatan yang aktif. Seperti yang diungkapkan Bapak Rusi, seorang Abdi Dalem, yang menjabat sebagai sopir mobil nya Para Kiyai dipesantren Al–Khoirot, beliau mengatakan rasa jenuh itu datang dikarnakan menunggu. Dan saat kami tanya, apa solusi atau jalan keluar agar rasa jenuh itu bisa hilang ...? beliau menjawab dengan senyum manis di bibir “ambil sebatang Rokok Surya, terus merokok sambil baca koran ditambah sedikit camilan, hilang deh jenuh dihati.”

Begitunpun jawaban yang sama keluar dari Mahmudi, beliau juga seorang Abdi Dalem yang dulu mempunyai profesi pertukangan dalam membenahi rumah. Tapi dengan kebakatan nya dalam menyopir, baru–baru ini beliau dilantik sebagai sopir mobil di Pesantren Al-Khoirot. Mahmudi juga mengatakan bahwa hal yang paling membosankan adalah menunggu. Dan cara beliau untuk mengantisipasi rasa jenuh itu, dengan melakukan apapun yang sekiranya pekerjaan itu menyenangkan buat dia, selagi pekerjaan itu tidak melanggar norma–norma

agama, dan yang terpinting adalah menikmati dan mengubah hal yang membosankan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Tapi kalau menurut Bapak Iman Sahro Wardi seorang Guru Diniyah sekaligus Penjaga Foto Kopi di Pesantren Al–Khoirot. Beliau mengatakan bahwa sesuatu yang membuat saya jenuh adalah ketika dalam sehari–hari saya tidak mempunyai kegiatan yang aktif. Dan untuk mengantisifasi kejenuhan saya ialah dengan cara menulis atau mengotak atik mesin Foto Copy, atau mengedit foto–foto di Photo Shop.

Dari sekian banyak orang yang merasa jenuh itu disebabkan karna menunggu. Bahakan band ternama di Indonesia Zivillia dalam lirik lagunya yang berjudul Aishiteru, itu tersilip kata–kata “menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku“ dari sini bisa dipastikan 80 persen rasa jenuh itu timbul karna menunggu.

Cara untuk menghilangkan kejenuhan itu adalah, membuat jenuh itu sendiri menjadi hal yang disenangi sekaligus menyenangkan, misalnya seperti yang dikerjakan pak rusi atau mahmudi atau juga pak imam.karna datang nya kejenuhan itu disebabkan, tidak punya kegiatan yang aktif. Jadi untuk menghindari kejenuhan adalah membuat diri kita selalu mempunyai kegiatan dan selalu mencari sesuatu yang baru. Menghilagkan pikiran – pikiran yang seharus nya tidak perlu dipikirkan, menganggap masalah seberat apapun menjadi mudah, jangan menyerah sebelum benar–benar kalah. Dan jangan merasa kalah walaupun kita sudah terperangkap.

Jadilah seorang wanita shalihah,

Yang hatinya dibalut rasa taqwa kepada Allah,

Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Allah,

Yang senantiasa haus dengan ibadah kepada Allah,

Yang senantiasa dahaga akan mengharap ridha Allah

Yang sholatnya adalah bekal dirinya,

Yang tidak pernah takut untuk berkata benar,

Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu,

Yang senatiasa bersama para mujahiddah Allah

Jadilah seorang wanita shalihah

Yang tak pernah terpesona dengan buaian dunia,

Karena dia mengimpikan syurga Allah.

Tiada obat yang ampuh tuk mengatasi

jenuh kecuali berzdikir kepada sang

pencipta alam.

Alamat Redaksi: PP. Al-Khoirot Jl. KH Syuhud Zayyadi Rt: 09/01 Dsn Krajan Karangsuko Pagelaran Malang. Telp. (0341) 879730. Website: www.santri.alkhoirot.com Email : [email protected]

Pelindung: Pengasuh PP Al-Khoirot Penasehat: Syamsul Arifin, Syamsul Huda Pem Red : Nasiruddin Wakil Pem Red : Sholehuddin Sekretaris : Rokhim Staf Redaksi : Mahfudz, Khoirul Anam, M,

Thoha Syahdi, Abdul Kholik. Ket: Redaksi menerima kontribusi tulisan opini seputar santri, pesantren, islam dan problematika dunia islam secara umum.Tulisan hendaknya tidak lebih dari 500 kata.

Page 5: Buletin Santri edisi 34 Maret 2011 Vol V

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

Buletin SANTRI Edisi 34, Vol 04, Maret 2011

www.santri.alkhoirot.com www.santri.alkhoirot.com