buletin khusus istighosah

2

Upload: suararakyat

Post on 31-Mar-2016

251 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin khusus istighosah
Page 2: Buletin khusus istighosah

POIN 1: Dalam Al-qur'an, ketika Allah menunjuk Nabi Adam untuk menjadi Khalifah di bumi, Allah menggunakan subjek AKU, karena memang pada waktu itu belum ada manusia lainnya, posisi Khalifah di sini dimaksudkan sebagai orang yang bertugas untuk mengelola bumi. Jadi tidak ada kekuasaan politiknya. Adapun ketika Allah menjadikan Nabi Daud sebagai Khalifah, Allah menggunakan subjek KAMI, dengan adanya keterlibatan manusia lain, karena Khalifah di sini dimaksudkan sebagai pemimpin atas kaumnya (melibatkan masyarakat), atau bisa dibilang ada wilayah kekuasaan politiknya. Disini menunjukkan bahwa dalam hal memilih pemimpin, Al-Quran mengajarkan kepada kita untuk partisipatif. (m.43)

POIN 2:Jangan jadikan materi atau sosok sebagai tolak ukur kebaikan, tetapi jadikanlah nilai-nilai yang terdapat pada sosok itu untuk menyatakan ini baik atau buruk . Yang sangat buruk itu menilai orang karena pengaruh uang/harta, karena itu sama saja “menjual agama dengan murah”.(m.6)

POIN 3:Ketika dua orang datang kepada Nabi, untuk meminta jabatan, sabda Nabi: Kami tidak memberi jabatan orang yang memintanya, atau terlalu menginginkan untuk mendapatkannya. Jangan pilih orang yang terlalu menggebu-gebu menginginkan suatu jabatan. Lanjut sabda Nabi: Dua serigala lapar yang dibawa ke kandang kambing, tidak lebih berbahaya daripada dua orang yang satu

menginginkan jabatan dan yang lainnya menginginkan harta. (m.9)

POIN 4Al-Quran mengatakan bahwa sifat-sifat pemimpin yang baik sudah ada pada dirinya jauh sebelum dia menjadi seorang pemimpin. Artinya memiliki catatan sejarah yang baik, dan bukan hanya dibentuk sesaat sebelum dia menjadi pemimpin. (m.55)

Kata Sayyidina Umar bin Khattab: Kalau kamu mau mengetahui siapa pemimpin yang baik, lihatlah dia, sebelum menjadi pemimpin sudah berbaur dengan masyarakatnya, seakan-akan dia pemimpinnya, tetapi begitu dia menjadi pemimpin, dia berbaur seakan-akan dia salah seorang yang dipimpinnya. (m.38)

POIN 5Seorang pemimpin masyarakat harus yang bahasanya, pemikirannya, keadaan yang dihadapinya, yang sesuai dengan keadaan masyarakatnya. Jika ada yang bertentangan budayanya dengan budaya masyarakatnya, dia tidak wajar menjadi pemimpin. (m.20)

POIN 6Pilihlah pemimpin menggunakan hati nurani, jangan karena faktor-faktor lain yang tidak sesuai dengan nurani, termasuk janji-janji kekuasaan dan harta. Hati nurani yang bisa diandalkan adalah hati nurani orang-orang yang banyak berbuat kebajikan dalam hidupnya, bukan hati nurani yang sudah merasionalkan suatu keburukan karena sudah biasa melakukan keburukan tersebut.

Kiat-Kiat Memilih Pemimpin Dari Prof. Dr. M.Qurais Shihab

Prabowo adalah putra ketiga dari pasangan Professor Sumitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Mereka bertemu tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda. Saat itu, Dora Marie Sigar belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda.

Selama hidupnya, Dora Marie Sigar penganut agama Kristen yang berdarah Manado-Jerman itu setia mendampingi Professor Sumitro Djojohadikusumo dalam pengasingan maupun dalam perjuangan membangun Republik Indonesia. (sumber: Wikipedia, Dora Marie Sigar).

Jadi ibunda Prabowo Subianto adalah Kristen. Ayahanda Prabowo hadir dalam acara mahasiswa Kristen. Mereka bertemu di situ.

Adik Prabowo Hashim Djojohadikusumo beragama Kristen dan merupakan Pembina Kristen Gerindra (Sumber, Tempo, Adik Prabowo Jadi Pembina Kristen Gerindra ) dan seoran penginjil yang sangat militan.

Hashim Djojohadikusumo Dari mana asal muasal wajah oriental Hashim Djojohadikusumo?Manado Expres menyebutkan bahwa, bunda Dora Marie Sigar adalah putri dari pasangan Philip FL Sigar dan N Maengkom. Philip FL Sigar adalah putera pasangan Lautents A Sigar dan E Aling. (Sumber, Manado Express, Ini Silsilah Minahasa Prabowo).

Bisa jadi wajah oriental Hashim Djojohadikusumo berasal dari nenek buyutnya E Aling, yang kemungkinan adalah Tionghoa.

Jika dirunut ke atas, kakek buyut Prabowo adalah Benjamin Thomas Sigar, salah seorang pemimpin pasukan Tulungan, Kapiten Hulptroepen (pasukan bantuan) yang dikontrak pemerintah Hindia Belanda guna membantu mengatasi perang Jawa (1825-1830) melawan pangeran Diponegoro. Sementara Bunda marie sigar yang menurut Wikipedia berdarah Manado-Jerman, jaman Belanda.

Menurut Wikipedia, orang orang-keturunan yahudi asal Belanda Jerman dan El Savador yang datang ke Indonesia tinggal di Manado dan Tondano. Yang keturunannya hingga kini mendapatkan jaminan kebebasan beribadah oleh pemerintah propinsi Sulawesi Utara. (Sumber: Wikipedia Yahudi di Indonesia).

Jadi kakek Buyut Prabowo Subianto adalah orang Jerman. Dimana imigran Jerman yang ke Indonesia saat itu adalah keturunan Yahudi.

Salam Bhineka Tunggal Ika.

Silsilah Prabowo Subianto

TULISAN DI ATAS DIMUAT SEMATA-MATA UNTUK KEPENTINGAN PENGETAHUAN. TIDAK LEBIH.