edisi 2 | buletin ppi dunia | mei 2015 buletin...edisi 2 | buletin ppi dunia | mei 2015 buletin ppi...
TRANSCRIPT
-
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
BULETIN
PPI DUNIA
Lintas Peristiwa: Konflik Yaman
Liputan Khusus: Jelang Simposium Internasional PPI Dunia
2015 Singapura
Sains: Sosok Kartini Muda di Negeri Sakura
Seputar PPI: PERPIKA, OlymPPIA 2015, Mubes PPI Spanyol
2015, PPI Polandia
Serba-serbi: Peran ACIKITA
Bisnis: Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo
Sastra: Merantau
Website: http://ppidunia.org | Facebook & Fanpage: OISAA PPI Dunia | Twitter: @oisaa
-
Daftar Isi
Cover ................... ................... ................... ................... ................... .................1
Daftar Isi ................... ................... ................... ................... ................... ..........2
Salam Redaksi ................... ................... ................... ................... ....................3
Lintas Peristiwa:
Konflik Yaman Ancam Nasib Ribuan Pelajar Indonesia ................... ............4
Liputan Khusus:
Jelang Simposium Internasional PPI Dunia 2015 Singapura…………………10
Kompetisi OlymPPIA 2015 Dihadiri oleh Menpora RI ................... ................14
WNI di Malaysia Gelar Festival Budaya………………………………………………….17
PERPIKA Gelar Pertunjukan Seni Budaya di Negeri Ginseng ....................19
Seputar PPI:
Musyawarah Besar PPI Spanyol tahun 2015 ................... ................... ...........22
PPI Polandia, Kembalinya Semangat Pelajar Indonesia ................... ..........31
Sains:
Perjuangan Sosok Kartini Muda di Negeri Sakura ................... ...................26
Bisnis:
Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo; yang Penting Cukup .......................36
Serba-serbi:
Peran ACIKITA dalam Membangun dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Sastra:
Merantau ................... ................... ................... ................... ................... ...................42
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 2
-
Pemimpin Redaksi: Ahmad Almaududy Amri (PPI Autralia) | Editor: Dewi Anggrayni (PPI
Malaysia) | Sekretaris Redaksi: Mohammad Agus Aufiya (PPI India) | Redaktur
Pelaksana: Puteri Komarudin (PPI Australia) | Layouter: Retno Widyastuti (PPI Taiwan) |
Kontributor Liputan: Fitrah Alfaizi (PPI Mesir) | Vincent Maudy (PPI Singapura) | M. Nafid
(HPMI Yordania | Praja Ilham | Rizalina Tama Saragi | Kinanti Hantiyana | Rosalina |
Rizalina Tama Saragi, Ni Wayan Bejug, W. Kurniawan | Kinanti Hantiyana Aliyah | Anindya
Pradipta
Tim Redaksi
Salam Redaksi Puji syukur kami hantarkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan dalam
penerbitan buletin PPI Dunia edisi kedua ini. Buletin ini diterbitan dengan
tujuan untuk merangkum seluruh aktifitas PPI negara serta
mempublikasikannya melalui penyusunan secara redaksional agar masyarakat
mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pelajar Indonesia di luar negeri.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh kontributor yang telah
menyumbangkan pikirannya dalam penerbitan buletin ini. Kami juga berharap
agar semua pihak mendapatkan informasi positif dari penerbitan buletin ini.
Selain itu, kami juga mendukung seluruh pihak untuk dapat berkontribusi dalam
penulisan buletin di masa yang akan datang.
Saat ini, buletin PPI Dunia juga dalam tahap pengembangan sehingga segala
kekurangan dalam penulisan ini tentunya masih memerlukan perbaikan dan
saran.
Terima kasih atas segala perhatian dan dukungan.
Salam Perhimpunan!
Koordinator PPI Dunia
Periode 2014 - 2015
Ahmad Almaududy Amri
Hal | 3
-
Konflik Yaman: Ancam Nasib Ribuan
Pelajar Indonesia
Yaman, Orang-orang keturunan Arab
di Indonesia sebagian besarnya berasal
dari negara ini. Berdasarkan keterangan
Kemlu, terdapat 4.159 WNI di Yaman.
Mayoritas para WNI ini bertempat tinggal
di selatan Yaman. Sebanyak 2.626 di
antaranya diketahui sebagai mahasiswa
yang sedang menuntut ilmu di
universitas dan lembaga pendidikan
yang tersebar di berbagai wilayah di
Yaman.
-------------------------------------------------------
Republik Yaman adalah
sebuah negara di Jazirah Arab di Asia Barat
Daya, bagian dari Timur Tengah. Yaman
berbatasan dengan Laut Arab di sebelah
selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di
sebelah barat, Oman di sebelah timur
dan Arab Saudi di sebelah utara.
Yaman mulai bergejolak setelah kelompok
milisi Houthi, yang berjuang untuk
mendapatkan peningkatan otonomi di
Provinsi Saada, melancarkan
pemberontakan secara berkala sejak 2004.
Aksi mereka yang paling signifikan terjadi
sejak Juli 2014.
Pada September 2014, mereka menguasai
Ibukota Sanaa yang menjadi jantung
pemerintahan, menyandera staf
kepresidenan, dan menembaki kediaman
Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi. Kondisi
ini kemudian membuat Arab Saudi dan
sekutunya di Teluk turun tangan.
Situasi di Yaman kian mencekam
dikarenakan saat ini kekerasan antara
kelompok bersenjata di Yaman, seperti
Houthi, al-Qaeda, dan militan ISIS semakin
meningkat.. Militan garis keras Houthi
semakin berkuasa di Yaman. Sejumlah
negara memutuskan menutup kedutaan
besar mereka di ibu kota Sanaa.
Peristiwa ini terjadi setelah pada Minggu
(15/2/2015), militan Houthi bersumpah akan
melawan Dewan Keamanan PBB yang
bersiap mengadopsi sebuah resolusi untuk
mengakhiri ketegangan di Yaman.
Sebelumnya, PBB juga menyerukan kepada
militan Houthi agar segera menyingkir atau
harus menghadapi sejumlah konsekuensi.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, memperingatkan Yaman akan terpecah belah.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 4
-
Untuk itu, proses pemulihan harus segera
dilakukan.
Ban tidak bisa menutupi kekhawatirannya
terhadap kondisi Yaman saat ini, terutama
setelah sembilan negara Arab dan Barat
menutup kantor kedutaan besar mereka di
Yaman dan mengevakuasi para diplomat di
sana.
“Dewan Keamanan dijadwalkan akan
mengadopsi sebuah resolusi. Oleh karena
itu, militan Houthi diminta segera menarik
kekuatan dari pemerintah dan institusi-
institusi keamanan dalam tempo sesingkat-
singkatnya dan tanpa syarat apa pun,”
demikian bunyi seruan PBB.
Dalam seruan itu, kelompok Houthi juga
didesak untuk beritikad baik melakukan
upaya negosiasi yang ditengahi oleh PBB
dan membebaskan Presiden Yaman, Abdu
Rabuh Mansour Hadi, serta Perdana Menteri
Yaman, Khalid Bahah. Selain kedua pucuk
pimpinan tersebut, sejumlah pejabat tinggi
pemerintahan dan para aktivis ditahan
secara de facto oleh militan Huthi dalam
tahanan rumah.
Dewan Keamanan PBB menyebutkan dalam
resolusi pertamanya, militan Houthi telah
menggulingkan pemerintah dan parlemen
Yaman, di mana AS dan negara-negara
Teluk menggambarkannya sebagai sebuah
kudeta.
Yaman adalah sekutu Amerika Serikat (AS) dalam memerangi jaringan teroris Al-Qaeda, dan Presiden Hadi mendapat dukungan dari negara-negara Barat.
Sayang, kondisi Yaman semakin jatuh miskin setelah kelompok teroris Houthi menyebarkan kekacauan di sana. Puncaknya, pada September 2014 lalu, mereka menyerbu Ibu Kota Sanaa.
Dalam pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, Sabtu (14/2/2015), negara-negara yang bertetangga dengan Yaman mendesak PBB untuk membuka kembali Pasal 7 dari Piagam PBB, yang memungkinkan tekanan ekonomi dan militer untuk menegakkan keputusan-keputusan Dewan Keamanan. Menjawab hal itu, juru bicara kelompok Houthi, Mohammed Abdulsalam, pada Minggu (15/2/2015), seperti dikutip dari kantor berita Saba, mengatakan pihaknya tidak akan mengubah sikap.
“Masyarakat Yaman tidak akan menyerahkan kekuasaan saat menghadapi ancaman. Yaman harus menentukan nasib sendiri bebas dari intervensi asing,” kata Abdulsalam.
Puncak kemelut di Yaman memuncak ketika pada Sabtu (14/2/2015) lalu puluhan ribu warga Yaman menggelar unjuk rasa di sejumlah kota. Para demonstran menentang gerakan militan Houthi. Demonstrasi itu adalah yang kedua kalinya melawan kesewenang-wenangan Houthi, yang dilakukan dalam waktu kurang dari sepekan.
Hal | 5 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
Konflik Yaman…
Situasi di Yaman telah menarik perhatian
dunia internasional mengingat negara itu
berbatasan persis dengan Arab Saudi,
negara eksportir terbesar minyak dunia.
Dengan begitu, memburuknya situasi di
Yaman bisa berdampak pada satu
kawasan pula.
Militan Houthi mengambil alih kekuasaan
Pemerintah Yaman dan kini melebarkan
sayap kekuasaannya dengan merangsek
ke wilayah selatan negara itu. Yaman
sekarang kehilangan fungsinya sebagai
negara.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB
telah menggelar sidang darurat terkait
situasi keamanan di Yaman pada Minggu
(22/3/2015) waktu setempat.
Sebelumnya, para pemberontak Houthi
mendeklarasikan pemerintahan baru
pada Februari lalu untuk menggantikan
pemerintahan Presiden Hadi.
Houthi merupakan kelompok minoritas
Syiah dan deklarasi mereka tak diakui
oleh kelompok Sunni dan para pemimpin
di wilayah selatan. Hadi sendiri telah
menyerukan agar para pemberontak
menarik anggotanya dari Sanaa, namun
Houthi malah menyerukan mobilisasi
untuk melawan pasukan presiden.
Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi yang
dilengserkan oleh Houthi pada Februari
silam, telah melarikan diri dari ibukota
Sanaa ke kota Aden di Yaman selatan.
Konflik di Yaman memanas ketika
pemberontak Houthi mulai beraksi
merebut sejumlah wilayah di negara
tersebut. Kelompok Houthi diduga
didukung oleh mantan Presiden Ali
Abdullah Saleh yang sebelumnya
digulingkan.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 6
-
Puncaknya, mulai Maret 2015, Arab Saudi
dan negara teluk memutuskan untuk
melakukan operasi militer "Decisive
Storm" untuk menggempur kelompok
Houthi di Yaman setelah Presiden
Abedrabbuh Mansour Hadi meminta
bantuan. Operasi militer yang melibatkan
serangan udara itu, dimulai Kamis
(26/03/2015) pukul 23.00 GMT atau pukul
06.00 WIB.
Resolusi Dewan Keamanan PBB yang
diputuskan Selasa (14/04/2015) itu, juga
menuntut kelompok Syiah Huthi di
Yaman, yang dituding didukung Iran,
untuk menghentikan pertempuran dan
mundur dari wilayah yang mereka duduki.
Resolusi disetujui 14 anggota dan Rusia
menyatakan abstain.
PBB juga memerintahkan pembekuan asset
global dan larangan bepergian untuk dua
pimpinan Syiah Huthi, yakni Abdulmalik al-
Houthi dan Ahmed Saleh yang merupakan
putra tertua mantan Presiden Ali Abdullah
Saleh yang digulingkan tahun 2012.
Pimpinan pemberontak Syiah Huti bereaksi
mengecam resolusi itu sebagai mendukung
agresi.
Sementara Iran. yang diduga mendukung
kelompok Syiah Huthi di Yaman,
menyatakan, hari Rabu (15/04/2015) ini
akan mengajukan proposal untuk rencana
solusi damai di Yaman. Salah satu poin
dalam proposal Teheran itu adalah
mendesak dihentikannya serangan udara
koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi ke
Yaman.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 7
-
PELAJAR INDONESIA DI YAMAN
TERANCAM PUTUS KULIAH
Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
menyatakan tidak ada tempat aman di
Yaman setelah Arab Saudi melancarkan
operasi militer yang ditujukan kepada
kelompok Syiah al-Houthi. Ribuan WNI
diimbau mau dievakuasi kembali ke
Indonesia dengan alasan keselamatan.
--------------------------------------
Ada beberapa jalur yang diambil untuk
evakuasi. Di antaranya melalui Oman, Arab
Saudi dan Djibouti. Untuk Oman, ambil titik di
Salawa Oman. KBRI Muscat Oman sudah
mulai membantu persiapan evakuasi yang di
Salawa.
Sementara opsi kedua melalui Dizan Arab
Saudi, ada tenaga perbantuan dari KJRI
Jeddah masuk ke wilayah Dizan untuk
membantu persiapan evakuasi. Opsi ketiga
dari Aden melalui laut menuju ke Djibouti dan
dari Djibouti terbang ke Indonesia. Djibouti
adalah sebuah negara yang terletak di Afrika
Timur yang berada di sekitar Teluk Aden.
Berdasarkan keterangan Kemlu, terdapat
4.159 WNI di Yaman. Mayoritas para WNI ini
bertempat tinggal di Selatan Yaman yang
kondisinya lebih kondusif.
Di negara ini sebanyak 2.626 di antaranya
diketahui sebagai mahasiswa. Sementara
pekerja profesional yang bekerja di bidang
minyak 1.488 orang, sedangkan 45 lainnya
merupakan staf kedutaan Indonesia.
Indonesia bergerak cepat melakukan
evakuasi WNI yang berada di Yaman. Dua
tim dipersiapkan untuk membantu evakuasi
WNI. Tim Intensifikasi Evakuasi WNI di
Yaman ini terdiri dari unsur Kemenlu, Polri,
TNI AU dan BIN.
Dari hasil data Kemlu, Pemerintah Indonesia
sejak akhir Desember 2014 telah berhasil
melakukan evakuasi sebanyak 1.988 WNI
keluar dari Yaman dan 1.369 WNI
diantaranya telah tiba kembali di Indonesia.
Sisanya sebanyak 619 WNI sudah berada di
lokasi aman di Salalah, Oman (404 WNI),
Dizan, Arab Saudi (117 WNI) dan Djibouti
City, Djibouti (98 WNI) menunggu proses
pemulangan ke Indonesia.
Miftah Nafid selaku Koordinator PPI
Kawasan Timur Tengah dan Afrika mewakili
PPI DUNIA menjelaskan, koordinasi dari
semua pihak dalam tim gabungan sangat
membantu proses evakuasi WNI yang ada di
Yaman.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 8
-
“Jumlah pelajar Indonesia di Yaman sekitar
1500 orang pelajar, jika tidak bertindak cepat
tentunya akan mengancam keselamatan jiwa
mereka, keberhasilan proses evakuasi
merupakan hasil kerja keras serta komunikasi
dan koordinasi yang baik antara semua pihak
di tim gabungan dari Kemlu, TNI, Kepolisian
dan BIN, dan pelajar,” tegas Nafid.
Selain itu, kelancaran upaya evakuasi ini juga
merupakan hasil dari pelibatan berbagai
pemangku kepentingan dalam berbagai aspek
dan tahap evakuasi seperti kalangan ulama
dan tokoh masyarakat,
Persatuan Pelajar Indonesia di Yaman,
organisasi internasional –khususnya ICRC,
warganegara Djibouti yang menjadi Konsul
Kehormatan Indonesia di Djibouti, serta
kalangan swasta salah satunya Air Asia yang
memberikan tarif khusus bagi penerbangan
misi kemanusiaan dari Salalah ke Jakarta
sebagai bentuk CSR (Corporate Social
Responsibility).
Hingga saat ini proses pemulangan warga Indonesia dari Yaman masih terus berlangsung. Mahasiswa RI berharap bisa kembali lagi ke Yaman saat konflik di negara mereda.
Banyak mahasiswa Indonesia yang bertahan di Yaman karena faktor keamanan dan pendidikan, para mahasiswa berpikir konflik tak akan sampai ke Yaman Selatan khusunya di Tarim-Hadromaut karena Yang berkecamuk di Yaman Utara.
Selain itu menurut Nafid, mereka yang bertahan rata-rata tahun akhir yang masih menunggu keputusan dari kampus terkait proses belajar mengajar. Jadi amat disayangkan jika harus meninggalkan Yaman dengan tidak menyelesaikan belajarnya, sedangkan pemerintah Indonesia tidak memberikan kepastian terkait pemulangan kembali jika konflik mereda.
“Situasi ini sangat meresahkan pelajar, kami mengharapkan juga kepada pemerintah Indonesia khususnya Kemenristekdikti dan Kemenag untuk bisa memberikan perhatian khusus untuk kelanjutan studi para mahasiswa yang ikut evakuasi dengan memberikan beasiswa di Jakarta atau melanjutkan di perguruan tinggi yang ada di daerahnya masing-masing,” tutup Nahfid. (MN)
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 9
-
Jelang
Simposium
Internasional
PPI DUNIA
2015
Vincentia Maudy Apriliana Halim, ketua panitia pelaksana SI
PPI Dunia Singapura, menjelaskan tema yang diangkat untuk
SI PPI Dunia tahun ini adalah “Mempersiapkan Indonesia
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015”.
Untuk menyemarakkan penyelenggaraan SI 2015 beberapa
perlombaan diselenggarakan oleh panitia pelaksana.
Perlombaan tersebut melibatkan pelajar Indoensia yang
tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk turut
berpartisipasi dalam acara tersebut. Lomba-lomba yang
diadakan oleh SI 2015 merupakan bentuk pra-acara yang
harapannya dapat menarik perhatian masyarakat Indonesia
serta Perhimpunan Pelajar Indonesia yang tersebar di
seluruh dunia, termasuk Singapura.
“Terbagi atas 2 perlombaan, yaitu Lomba Esai dan Kontes
Fotografi, para peserta bersaing untuk mendapat
kesempatan menghadiri Simposium Internasional PPI Dunia
2015 di Singapura pada tanggal 8-10 Agustus 2015 dengan
seluruh biaya yang ditanggung panitia,” Jelas Maudy.
Maudy menambahkan, perlombaan ini terbuka untuk pelajar
Indonesia di seluruh dunia, mulai dari tingkat diploma hingga
strata 2 dan tanpa batasan usia. Untuk Lomba Esai,
pendaftaran dilakukan 26 April 2015, tema & soal esai dibuka
pada 27 April 2015 dan peserta mendapat waktu selama
sebulan untuk menyelesaikan esainya. Berbeda halnya untuk
Kontes Fotografi, waktu pendaftaran dan pengumpulannya
ditutup pada 24 Mei 2015.
Informasi lebih lanjut, bisa diakses di website SI PPI Dunia
2015 di: http://si2015.ppisingapura.org.
Liputan Singapura
-------------------------
Semenjak
ditetapkannya
Simposium
Internasional (SI)
PPI Dunia 2015 di
Singapura pada
Kongres PPI Dunia
2014 Jepang lalu,
panitia SI 2015 telah
melakukan berbagai
persiapan terkait
penyelenggaraan SI
2015 Agustus
mendatang.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 10
http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/
-
SBY MENJADI FELLOW DISTINGUISHED HONORARY FELLOW
DI ISEAS, SINGAPURA
Pada tanggal 11 Mei 2015 lalu, beberapa
perwakilan PPI Singapura dan panitia
Simposium Internasional PPI Dunia 2015
menghadiri acara pengukuhan Prof. Dr.
Susilo Bambang Yudoyono sebagai
Distinguished Honorary Fellow oleh ISEAS
(Institute of Southeast Asian Studies) di
Singapura.
ISEAS menunjuk SBY sebagai Fellow
berdasarkan prestasi SBY dalam bidang
kepemimpinan dan kontribusinya dalam
hubungan bilateral antara Indonesia
dengan Singapura pada masa SBY
menjabat sebagai Presiden RI.
“Penunjukan ini didasari atas prestasi dan
kontribusi bilateral yang telah ditunjukkan
Prof. Dr. Susilo Bambang Yudoyono
selama menjabat sebagai Presiden RI,”
Tegas Prof. Wang Gungwu. Dalam
sambutannya di ISEAS.
Beberapa tamu undangan yang datang
diantaranya Mari Elka Pangestu Ph.D
sebagai mentri pariwisata dan ekonomi
kreatif RI dan Menteri Komunikasi dan
Informasi Singapura Dr. Yaacob Ibrahim.
Dalam kesempatan tersebut SBY
memberikan Keynote Speech di
Singapore Forum 2015 dihadapan
sejumlah tokoh politik, ekonomi, bisnis,
dan akademisi baik dari Asia maupun
dunia. SBY menekankan perlunya kerja
sama dan kolaborasi antar negara agar
kawasan Asia Pasifik tetap damai dan
stabil, sekaligus menjadi kawasan dengan
ekonomi yang tetap tumbuh agar
kesejahteraan rakyat dapat terus
ditingkatkan.
“Pentingnya membangun jiwa entre-
preneurship, teknologi dan konektivitas,
agar kemakmuran di Asia dapat
ditingkatkan secara adil,” tegas mantan
Presiden RI tersebut.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 11
-
Pesan SBY untuk Panitia
Simposium PPI Dunia
Bulan lalu, panita Simposium (SI) PPI
Dunia 2015 kedatangan tamu dari tanah
air. Mantan presiden RI Susilo Bambang
Yudoyono meluangkan waktu untuk
bertatap muka dengan panitia SI
Singapura.
Vincentia Maudy ketua SI mejelaskan,
usai dilantik menjadi Fellow di ISEAS
Singapura, SBY melakukan tatap muka
dan diskusi mengenai kegiatan SI yang
akan berlangsung Agustus 2015
mendatang.
“Kegiatan SI harus di-support oleh KBRI
di masing-masing Negara, sehingga
para calon penerus bangsa kita dapat
terwadahi aspirasinya, termasuk juga
masalah-masalah yang mereka hadapi
selama menuntut ilmu,” tegas SBY.
Sementara itu panitia SI sangat
termotivasi dengan support penuh yang
diberikan SBY, menurut Maudy SBY
mengaku pernah hadir dalam satu
Simposium yang berlangsung di
Australia beberapa tahun lalu.
”Saya sangat termotivasi dengan
respon positif pak SBY, berharap acara
ini akan sukses pelaksanaannya,” ujar
Maudy usai melakukan tatap muka
bersama SBY di KBRI Singapura.
Tak ketinggalan juga Mari Elka Ph.D selaku
mantan menteri pariwisata RI juga
menyampaikan dukungannya untuk
pelaksanaan kegiatan SI. Berharap pelajar
Indonesia yang tersebar di seluruh Negara
dapat menjadi duta bagi Indonesia di tempat
mereka belajar.
“Saya pribadi memberikan dukungan penuh
dengan agenda SI, jika memungkinkan saya
akan siapkan waktu untuk ikut hadir pada
pelaksanaannya nanti. Kehadiran pelajar
Indonesia sejatinya dapat menjadi duta bagi
Indonesia di Negara tempat belajar,” ujar
Elka kepada panitia SI.
Di akhir acara, panitia SI menyempatkan diri
melakukan foto bersama dengan SBY
beserta seluruh tamu undangan yang hadir
pada saat itu.(VM)
-
SBY mendukung penuh kegiatan organisasi pelajar Indonesia diberbagai Negara
yang wujud dalam pelaksanaan simposium. Menurutnya kegiatan ini dapat
dijadikan kesempatan untuk mengetahui seperti apa perkembangan pelajar
Indonesia yang belajar di luar negeri, termasuk juga masalah-masalah yang
dihadapi selama belajar di luar Negara.
Foto Bersama Panitia SI PPI Dunia 2015
Singapura dengan SBY dan Ani Yudhoyono
Hal | 13
-
Menurut Ketua PPIA Pusat, Ahmad
Almaududy Amri, pekan olahraga pelajar
Indonesia di Australia yang dikenal
dengan OlymPPIA ini telah dihadiri oleh
lebih dari 120 orang dari berbagai
penjuru Australia (QLD, NSW, SA, VIC
dan ACT).
Kompetisi yang diperlombakan terdiri
dari dua kategori di antaranya kesenian
dengan jenis perlombaan, photography,
singing dan dancing. Sedangkan bidang
olahraga terdiri dari futsal, basketball,
ping-pong dan badminton.
“Saya merasa bangga dengan
apresiasi pelajar Indonesia yang ada di
Australia, masing-masing pelajar dengan
suporternya bersemangat untuk terlibat
dalam pertandingan yang
diselenggarakan,” ujar pelajar Doktoral
Hukum Wollongong University ini.
Menurut Dudy, yang menarik dari
OlymPPIA tahun ini adalah kompetisi
kesenian via online.
Liputan Australia. Program Kerja terbesar PPIA Pusat Kabinet AKTIVIS 2014/2015 'OlymPPIA' telah sukses diselenggarakan pada tanggal 11-12 April 2015 di
Wollongong, NSW, Australia. Antusiasme peserta sangat baik dan positif. 7 cabang PPIA ikut serta dalam kegiatan ini dalam berbagai kompetisi (seni dan budaya).
KOMPETISI OLYMPPIA 2015
DIHADIRI MENPORA RI
Ini merupakan bentuk baru dari kompetisi
OlymPPIA 2015 yang tidak
diselenggarakan sebelumnya. Hal ini
dilakukan agar semua pelajar dapat
berpartisipasi walaupun belum
berkesempatan hadir secara fisik di
Wollongong.
“Mengingat jarak dari satu universitas
dan universitas lainnya di Australia sangat
jauh, panitia memutuskan
menyelenggarakan kompetisi via online ini,
tujuannya agar semua pelajar yang tidak
bisa hadir dapat tetep berpartisipasi,” jelas
Dudy lebih lanjut.
Selain kompetisi kesenian dan olahraga,
OlymPPIA hadir dengan konsep
perlombaan baru dan menarik lainnya yang
disebut 'mini games'. Perlombaan ini
ditujukan khusus kepada para supporter,
namun atlit juga turut ikut berpartisipasi
dalam perlombaan rakyat ini.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 14
-
“OlymPPIA tahun ini menjadi spesial mengingat pejabat yang menghadiri acara ini
komplit yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Bapak Imam Nahrawi, Walikota
Wollongong, Mr. Gordon Bradbery, Dubes RI untuk Australia, Bapak Nadjib Riphat
K dan Konjen RI di Sydney, Bapak Yayan Mulyana.”
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 15
-
“Bentuk perlombaannya yaitu tarik
tambang, balon race dan trivia. Dan
panitia juga memberikan hadiah
kepada peserta yang menang,”
jelasnya.
“Dukungan dari pemerintahan RI
dengan kedatangan bapak mentri
sangat berarti bagi pelajar dalam
pertandingan ini, secara tidak
langsung peserta semakin
bersemangat mengikuti lomba,” jelas
Dudy.
Pertunjukan tarian tradisional
Indonesia dan tarian internasional
mewarnai pembukaan OlymPPIA
2015, perkenalan kontingen dengan
pengibaran bendera dan penyalaan
obor oleh Menpora sebagai simbol
penyerahan tuan rumah dari VIC ke
NSW juga dilaksanakan dengan
diiringi mars PPIA.
Pada penutupan pertandingan panitia
juga memberikan hadiah spesial
dengan memberikan undian 2 raffle
ticket Sydney-Jakarta (return) yang di
sponsori oleh Garuda Indonesia.
Peserta dan tamu undangan juga di
hibur dengan live music, tarian
daerah, pembagian trophy.
“Alhamdulillah acara berlangsung
dengan lancar, dan ntuk pertama kali
lagu Mars PPI Australia dinyanyikan
live dan disimak secara langsung
oleh Menpora,” ungkap dudy.
PPI Australia juga sempat melakukan pertemuan terbatas antara perwakilan pusat, cabang dan ranting PPIA dengan Menpora untuk membahas isu terkini terkait pemuda dan olahraga. Dalam kesempatan tersebut Menpora imam Imam Nahrawi berharap pelajar Indonesia di Australia dapat meningkatkan persaudaraan dengan sharing experience yang wujud dalam kegiatan OlymPPIA.
“Berharap agar OlymPPIA dapat menjadi ajang silaturrahmi yang dapat meningkatkan persaudaraan teman-teman PPIA. Meningkatkan kepedulian sesama dan menjadi ajang sharing experiences tentang kegiatan kemahasiswaan khususnya di bidang seni dan olahraga. Dan semoga di masa yang akan datang OlymPPIA dapat melahirkan atlit-atlit yang dapat merepresentasikan Indonesia di ajang internasional,” tutup Menpora Imam Nahrawi.(Ddy)
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Hal | 16 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
Penang, 1 Maret 2015, Hampir 80 orang audiens memenuhi ruang aula Konsulat Jenderal Republik
Indonesia di Penang Malaysia dalam acara Festival Budaya Indonesia. Kegitan yang diadakan oleh
Universitas Terbuka Pokjar Pulau Penang tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecintaan terhadap
kebudayaan Indonesia.
WNI Di Malaysia Gelar
Festival Budaya
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 17
-
Kegiatan ini mengambil tema
“Remember My Culture” ini
menyelenggarakan sejumlah
perlombaan yang diikuti oleh pelajar
dari Universitas Terbuka. Diantaranya
perlombaan yang diadakan adalah
lomba baca puisi dengan tema budaya,
fashion show baju adat dan batik serta
lomba tarian daerah.
Para peserta yang mengikuti lomba
tersebut, umumnya datang dari
kalangan para pelajar yang juga
sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang bekerja di sekitar pulau Penang
Malaysia. Sebagian peserta lomba juga
dating dari perwakilan UT Kuala
Lumpur. Menurut Taufik Rodhy,
Konsulat Jendral Republik Indonesia
(KJRI) Penang menjelaskan, peserta
lomba ada yang bersifat individu dan
ada pula atas kapasitas sebagai
perwakilan dari tempat bekerjanya
masing-masing. Dalam kesempatan
tersebut juga hadir masyarakat
Indonesia yang ada di Penang untuk
memeriahkan acara perlombaan.
Acara ini mendapat sambutan dari
masyarakat Indonesia yang ada di
Penang, sejumlah masyarakat
Indonesia yang hadir berasal
ekspatriat, pelajar hingga Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
“Saya sangat mengapresiasi
terselenggaranya event seperti ini.
Mereka walaupun sibuk sebagai TKI,
masih menyempatkan diri belajar di UT
untuk meningkatkan kemampuan
masing-masing dan juga bisa
mengadakan kegiatan positif ini,“ Ujar
Taufik Rodhy kepada Media Center
PPI.
Dalam acara fashion show, para
peserta diharuskan tampil berpasang-
pasangan sambil mengenakan baju
adat yang telah disediakan oleh
panitia. Meraka berjalan bergandengan
di atas panggung dan turun di depan
para penonton. Sabutan tepuk tangan
menyemarakkan penampilan para
peserta yang terlibat dalam
perlombaan tersebut.
Sejumlah tarian-tarian daerah yang
ditampilkan sangat beraneka ragam
dari seluruh nusantara. Diantara tarian
yang ikut ditampilkan dalam
perlombaan adalah tarian Satria dari
daerah Cirebon Jawa Barat, tarian Tor-
tor dari Sumatera Utara hingga tari
Bajidor Kahot dari Jawa Barat.
Di sela-sela acara tersebut, para
audien juga dihibur oleh grup musik
yang membawakan beberapa lagu
populer. Serta juga diselingi oleh
pementasan sebuah kesenian Ludruk.
Kesenian ludruk yang berbentuk
dagelan ringan ini mampu memecah
kesunyian audien dalam menunggu
hasil pertandingan yang akan
diumumkan. (Mfd)
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Hal | 18
-
PERPIKA Gelar
Pertunjukan
Seni Budaya
di Negeri
Gingseng
----------- Seoul, Sebuah ide
sampai ke alam mimpi,
sehingga wujud dalam
sebuah gagasan yang
ditunjukkan dalam
bentuk aksi. Inilah
yang melatarbelakangi
sejumlah aksi-aksi
inovatif generasi muda
Indonesia yang
sedang menuntut ilmu
di Korea.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
Korea saat ini melesat menjadi negara
penuh kreativitas di berbagai sektor industri
seperti bidang hiburan, teknologi, otomotif,
pelajar indonesia disana mencoba apakah
mungkin mereka meletakkan benda asing
ditengah hamparan budaya negara tersebut
yang sedang mendunia.
Adalah Azimil Alam yang akan dipercaya
sebagai project leader Persatuan Pelajar
Indonesia (PPI) Korea atau yang akrab
dikenal dengan PERPIKA untuk
menyelenggarakan festival seni budaya
Indonesia. Menurutnya, Perpika mencoba
membuat suatu kegiatan yang bertujuan
sebagai ungkapan terima kasih atas
diterimanya pelajar Indonesia oleh
masyarakat Korea.
“ Kami telah diterima dengan baik untuk
dapat tinggal dan mengadu nasib di negeri
gingseng ini, sebagai ungkpan terimakasih
inilah kami ingin hadiahkan pertunjukan seni
budaya bangsa kami kepada masyarakat
Korea secara luas,” ungkpnya.
Terima kasih dalam bahasa korea adalah
Kamsahamnida, kalimat ini yang menjadi
tema pagelaran seni yang akan diadakan 17
Mei 2015 mendatang. Perpika bertekad
mengibarkan identitas ke-Indonesia-an
kepada masyarakat Korea. Menunjukkan
bahwa Indonesia adalah negara
multikultural yang sudah sejak lama
menyimpan setumpuk warisan dunia
dengan sejuta kekayaan alamnya.
Berbagai pertunjukan seni budaya
Indoensia akan di tampilkan pada 17 Mei
mendatang. Selain menampilkan peragaan
busana daerah dari berbagai suku di
Indonesia, pagelaran seni budaya tersebut
juga akan memperkenalkan tari-tarian
maupun berbagai pertujujkan seni lainnya.
“ Indonesia sangat kaya dengan seni
budaya, mungkin Korea terbiasa melihat
pakaian Korea bernama hanbok, tapi
Indonesia memiliki ratusan jenis pakaian
adat, begitu juga dengan tarian, dan kami
akan memperkenalakan kekayaan seni
budaya Indonesia tersebut pada Mei
mendatang,” tutur Azimil.
Azimilpun semakin termotifasi dengan
adanya dukungan penuh dari KBRI Seoul,
Bank BRI, PKPU Korea Selatan, Asia
Exchange Association, dan NET TV. Secara
tidak langsung hal ini menjadi sebuah
kebanggaan bagi seluruh pelajar Indoensia
yang ada di Korea.
Website: www.kamsahamnida.perpika.kr
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 20
http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/
-
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 21
-
MUSYAWARAH BESAR
PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI SPANYOL
TAHUN 2015
SPANYOL – Kegiatan tahunan Musyawarah
Besar (MUBES) Perhimpunan Pelajar
Indonesia di Spanyol telah dilakukan pada
tanggal 18 – 19 April 2015 yang lalu
bertempat di Kedutaan Besar Republik
Indonesia di kota Madrid (KBRI Madrid).
Kegiatan ini diselenggarakan khususnya
rangka melantik ketua dan kepengurusan
PPI Spanyol baru yang akan menjabat untuk
periode 2015/2016 serta membahas hal -
hal yang terkait dengan program kerja untuk
periode 2015/2016.
PPI Spanyol saat ini memiliki 52 anggota
aktif yang tersebar di banyak kota di
Spanyol. Mayoritas anggota PPI Spanyol
berada di kota besar seperti Madrid dan
Barcelona. PPI Spanyol membagi wilayah
kerjanya menjadi empat wilayah yang terdiri
dari: Wilayah 1 yang meliputi Galicia,
Asturias, Cantabria, País Vasco; Wilayah 2
yang meliputi Catalunya, Aragón, Navarra,
La Rioja; Wilayah 3 yang meliputi
Comunidad de Madrid, Castilla y Leon,
Castilla la Mancha, Extremadura; dan
Wilayah 4 yang meliputi Valencia, Murcia,
Andalucia, Islas Baleares, Canarias.
Masing-masing wilayah memiliki ketua
wilayah yang bertanggungjawab atas pelajar -
pelajar di wilayahnya dan selalu memperbarui
informasi.
Musyawarah Besar PPI Spanyol pada tanggal
18 April 2015 didahului dengan pembukaan
acara oleh Ketua PPI Spanyol 2014/2015
yaitu saudara Akira Aula Afif. Selanjutnya
saudara Akira menyampaikan laporan
pertanggung-jawaban program kerja pengurus
PPI Spanyol 2014/2015 yang kemudian
diterima oleh forum dalam MUBES PPI
Spanyol.
Pemilihan Ketua PPI Spanyol periode
2015/2016 sendiri telah dilakukan melalui
kegiatan Pemilihan Raya 2015 (PEMIRA
2015) yang sebelumnya dilakukan secara
online sejak tanggal 15 April 2015 pukul 15:00
CEST dan berakhir pada tanggal 18 April 2015
pukul 09:00 CEST. Setiap orang yang
terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap PEMIRA
PPI Spanyol 2015 berhak memilih siapa Ketua
PPI Spanyol 2015/2016, dan telah dikirimi e-
mail dengan tautan formulir pemilihan.
Sedangkan rekapitulasi suara dilakukan
sebagai bagian dari agenda MUBES PPI
Spanyol. Hasil dari PEMIRA PPI Spanyol
menyatakan saudara W. Kurniawan sebagai
Ketua PPI Spanyol 2015/2016 terpilih.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 22
-
Pelantikan Pengurus
PPI Spanyol
Periode 2015 - 2016
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 23
-
Selanjutnya MUBES PPI Spanyol juga diisi
dengan rapat pleno yang membahas
pembentukan pengurus PPI Spanyol
2015/2016, pembentukan tim pembahsan
AD/ART, melakukan pembahasan mengenai
program kerja yang akan dilakukan dalam
kepengurusan 2015/2016, dan melakukan
pembahasan terhadap perbaikan sistem
keorganisasian PPI Spanyol.
Program kerja yang akan dilakukan untuk
kepengurusan PPI Spanyol untuk periode
2015/2016 salah satunya adalah pembuatan
buku kumpulan cerpen dengan latar belakang
kehidupan di Spanyol yang ditulis oleh para
pelajar Indonesia. Selain itu, melakukan
kajian/talk show/sharing melalui media online
dengan pelajar atau pun non pelajar yang
berada di Indonesia yang tertarik untuk
melakukan studi ataupun bekerja di Spanyol.
MUBES PPI Spanyol 2015 menghasilkan
struktur organisasi untuk PPI Spanyol
periode 2015/2016 sebagai berikut:
Ketua:
W. Kurniawan
Wakil Ketua:
Yogawira Prada Pasiaji
Sekretaris/Bendahara:
Nurul Inayaty
Divisi Humas:
Doddy Irawan
Divisi Informasi:
Yogawira Prada Pasiaji
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 24
-
Ketua Wilayah
Wilayah 1 : Doddi Irawan
Wilayah 2 : Wiyogo Prio Wicaksono
Wilayah 3 : Romi Satria
Wilayah 4 : Shantosa Yudha Siswanto
Pelantikan ketua dan kepengurusan PPI
Spanyol periode 2015-2016 dilakukan oleh
Bapak Erie Bawono selaku Pejabat KBRI
untuk Kerajaan Spanyol. Pelantikan ini diawali
dengan serah terima jabatan dilakukan oleh
W. Kurniawan sebagai Ketua PPI Spanyol
2015-2016 terpilih yang menggantikan Akira
Aula Afif sebagai Ketua PPI Spanyol
sebelumnya. Pelantikan badan pengurus
harian PPI Spanyol 2015/2016 dilakukan pada
malam hari dan disaksikan oleh para anggota
PPI Spanyol dan WNI yang saat ini sedang
menetap di Spanyol. Kegiatan kemudian
dilanjutkan dengan acara makan malam dan
ramah tamah oleh seluruh WNI yang hadir.
Kegiatan MUBES PPI Spanyol ini juga
sekaligus merupakan ajang silaturahim dan
mempererat hubungan antar sesama pelajar
Indonesia di Spanyol yang tersebar di banyak
kota yang sebelumnya hanya terhubung
melalui media online. Sehingga kegiatan
MUBES PPI Spanyol tidak hanya dilakukan
untuk melantik ketua dan kepengurusan PPI
Spanyol saja, akan tetapi juga mencakup
kegiatan keakraban sesama pelajar.
Kegiatan keakraban yang dilakukan PPI
Spanyol sebagai bagian dari acara MUBES
PPI Spanyol yaitu dengan melakukan karya
wisata ke Centro de Madrid pada tanggal 19
April 2015.
Saat kegiatan karya wisata di kota Madrid ini,
seluruh anggota PPI Spanyol yang hadir
menampakkan keceriaannya. Perjalanan
diawali dari Plaza de Toros de Las Ventas,
tempat ini merupakan salah satu arena adu
banteng yang terkenal di Madrid, walaupun
rombongan tidak masuk ke dalam Plaza de
Toros mereka sudah dipastikan
menyempatkan diri untuk mengambil foto di
depan tempat tersebut. Selanjutnya
perjalanan dilanjutkan ke Plaza de Colón,
Plaza Cibeles, dan Plaza de Sol yang
merupakan pusat wisata dan perbelanjaan di
kota Madrid. Palacio Real yang dahulu
merupakan istana kediaman kerajaan
Spanyol tidak lupa untuk dikunjungi. Setiap
tempat yang dikunjungi anggota PPI Spanyol
tidak lupa untuk mengabadikannya melalui
foto. Karya wisata PPI Spanyol diakhiri
dengan mengunjungi Stadion Santiago
Bernabéu.
Oleh: Rizalina Tama Saragi, Ni Wayan Bejug,
W. Kurniawan
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 25
-
PPI Polandia: Kembalinya
Semangat Pelajar Indonesia
Sejarah baru bagi masyarakat Indonesia di
Polandia akhirnya tertoreh di Warsawa.
Setelah mengalami hibernasi selama
berpuluh-puluh tahun, akhirnya pada tanggal
21 Maret 2015, sejumlah pelajar Indonesia,
yang jumlahnya kalah banyak dengan jumlah
jari tangan orang normal, beserta beberapa
staf KBRI dan warga Indonesia di Polandia
resmi membentuk PPI Polandia melalui
Kongres Luar Biasa Pertama, bertempat di
Kantor KBRI Polandia di Warsawa. Kongres
Luar Biasa Pertama tersebut diagendakan
untuk membahas rancangan AD/ART PPI
Polandia yang sudah disiapkan oleh Kang
Dikhi Firmansyah, mahasiswa doktoral yang
baru saja lulus dan balik ke tanah air
beberapa hari setelah memimpin kongres luar
biasa pertama tersebut.
Pada kongres yang dihadiri oleh 12 orang,
yang delapan di antara nya merupakan
mahasiswa tersebut akhirnya disepakatilah
Sdr. Alexander Themas dan saya sebagai
calon Ketua PPI Polandia. Metode pemilihan
yang dipilih adalah voting yang dilaksanakan
melalui grup Facebook PPI yang sebelumnya
sudah terbentuk.
Namun, berhubung jenis keanggotaan PPI
Polandia yang lain yaitu anggota
kehormatan, dan pendukung belum terdata
secara pasti jumlahnya, maka diputuskan
bahwa yang berhak ikut memilih adalah
anggota inti saja (pelajar).
Berselang empat hari terhitung dari
pelaksanaan kongres, maka terpilihlah
saya sebagai Ketua PPI dengan perolehan
suara sebesar 69 persen. Dengan
demikian, secara otomatis posisi wakil
ketua diisi oleh Sdr. Alex.
Pasca terpilihnya ketua dan wakil ketua
PPI Polandia, beberapa hari yang lalu,
tepatnya pada Hari Sabtu, tanggal 11 April
2015, telah dilakukan Kongres Pertama.
Pada kongres tersebut diagendakan
penyempurnaan AD/ART, penentuan logo,
pembentukan struktur organisasi, dan
pembahasan program kerja dalam waktu
dekat.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 31
-
Pasang Surut PPI Polandia : Dari Zaman
Komunis hingga Zaman Reformis
Sejarah terbentuknya PPI Polandia
pertama kali dimulai pada tahun 1957.
Pada tahun itu Pemerintah Polandia
mendatangkan pelajar dari berbagai negara
yang pada waktu itu terafiliasi dengan
paham komunisme, salah satunya
Indonesia. Dari Indonesia tercatat
sebanyak sepuluh mahasiswa gelombang
pertama dikirim ke Polandia untuk
menempuh pendidikan. Pada saat itu, PPI
di ketuai oleh Bapak Soegijanto, salah satu
dari sepuluh pelajar Indonesia yang dikirim
tersebut.
Saat ini beliau merupakan pegawai
pensiunan KBRI Polandia yang hingga
sekarang masih menetap di Warsawa. PPI
saat itu walaupun telah menjalankan fungsi-
fungsi ke-PPI-an seperti sebagai wadah
pemersatu pelajar, mengadakan
pertemuan-pertemuan dan kegiatan
bersama dengan PPI-PPI negara lain serta
juga memberikan saran-saran kepada
pemerintah, namun organisasi PPI
Polandia masih sangat tergantung dari
banyak hal kepada pemerintah, sesuai
dengan ciri komunisme bahwa negara
mengendalikan segala aktifitas warga.
Gelombang pengiriman pelajar tersebut
berlangsung hingga terakhir, gelombang
ketiga, pada saat pecah pemberontakan
G30 S/PKI pada awal tahun 60-an. Pada
saat itulah PPI Polandia mulai retak.
Beberapa anggota PPI Polandia waktu itu
yang beraliran kiri memisahkan diri.
Sedangkan PPI Polandia berubah nama
menjadi PPI Pancasila untuk menunjukkan
bahwa PPI Polandia bebas dari unsur
komunisme. Pasca pemberontakan tersebut,
ada beberapa pelajar Indonesia yang tidak
pulang ke Indonesia lantaran dicap sebagai
komunis oleh pemerintah Orde Baru.
Semenjak gelombang ketiga selesai,
pengiriman pelajar dari Indonesia ke
Polandia berhenti.
PPI Polandia pun akhirnya vakum selama
berpuluh-puluh tahun hingga tahun 2010,
terbentuk lah PPI Polandia “tidak resmi”. PPI
ini merupakan kepanjangan dari Pemuda-
Pemudi Indonesia Polandia yang sebagian
besar anggotanya adalah para warga
Indonesia yang bekerja di Polandia karena
pada waktu itu jumlah pelajar Indonesia di
Polandia sangat sedikit, dan sebagian hanya
merupakan mahasiswa program exchange
dari universitas lain yang hanya belajar di
universitas-universitas di Polandia satu atau
dua semester.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 32
-
Kegiatan PPI ini hanya bersifat internal sebagai wadah pemupuk kebersamaan
warga Indonesia di Polandia. Walaupun tanpa AD/ART ataupun struktur
keorganisasian yang cukup jelas, PPI di bawah kepemimpinan Mas Puguh Budi
Susetiyo dan Mbak Dila Rochmania dan dibantu oleh warga Indonesia yang
peduli akan keberlangsungan wadah pemersatu ini, seperti Mbak Sylvi
Kurniawati, Kang Dikhi Firmansyah, dan pihak KBRI sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan aktifitas PPI serta beberapa warga, dosen dan mahasiswa
lainnya bisa dibilang cukup berhasil dalam mencapai tujuan nya.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 33
-
PPI Polandia Generasi Kedua: Harapan
dan Tantangan
Semangat untuk “membangkit batang
terendam” PPI Polandia dimulai dari
beberapa pelajar yang seolah seperti
gayung bersambut didukung secara
maksimal oleh pihak KBRI.
Berselang waktu yang tidak terlalu lama,
setelah pengajuan proposal dan
konsultasi beberapa kali ke pihak KBRI,
akhirnya pembentukan PPI Polandia
resmi terealisasi dengan baik dengan
ditandai terbentuknya kepengurusan baru
PPI Polandia.
Diharapkan jangkauan aktifitas PPI tidak
hanya ke dalam, akan tetapi juga ke luar,
lintas organisasi pelajar - baik dengan
organisasi pelajar negara lain di Polandia
ataupun dengan PPI-PPI negara lain -
ataupun organisasi nonpelajar.
Sebagai program kerja PPI ke depan,
maka saya mengadopsi visi, misi, serta
program kerja yang telah saya canangkan
sewaktu kampanye calon ketua PPI
Polandia, antara lain:
Visi
• “Mewujudkan PPI Polandia sebagai
wadah penyampai aspirasi dan bentuk
nyata kerja pelajar dan warga untuk
kejayaan bangsa.”
Misi
Mempererat ikatan kekeluargaan
antar anggota, baik pelajar, alumni
maupun WNI di Polandia.
Bersinergi dengan KBRI dan
organisasi/ perkumpulan lain
seperti Indonesian Diaspora
Network, PPI negara lain, PPI
dunia, dan sebagai nya.
Meningkatkan intelektualitas,
kreatifitas, networking, hobi, dan
kerohanian para anggota PPI dan
WNI di Polandia.
Menjadi sumber informasi
terpercaya bagi pelajar atau warga
yang berada atau akan ke
Polandia.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 34
-
Program Kerja
Merintis website resmi PPI Polandia
sebagai salah satu media utama untuk
memperkenalkan PPI Polandia
berserta kegiatan-kegiatan pelajar dan
WNI di Polandia. Selain web resmi,
grup pada media sosial yang sudah
ada tetap akan dimanfaatkan secara
optimal.
Melakukan kegiatan pendampingan
bagi pelajar atau warga yang akan
datang ke Polandia.
Menghimpun dan menyimpan berbagai
macam karya ilmiah atau penelitian,
seperti skripsi, tesis, disertasi, ataupun
paper yang dilakukan oleh pelajar atau
alumni, dengan tetap memperhatikan
prinsip-prinsip hak cipta.
Mengintensifkan dan mendukung
kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan
rasa kebersamaan yang bersifat
mingguan seperti olahraga/hobi,
bulanan seperti kegiatan pertemuan
rutin, kerohanian, ataupun yang
bersifat aksidental seperti jalan-jalan
bersama antara pelajar dan warga.
Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
diskusi atau seminar yang berkaitan
dengan bidang bisnis/kewirausahaan,
teknologi, isu politik, budaya, seminar
peningkatan kecerdasan emosional
(EQ), ataupun berbagi pengalaman
dan diskusi santai di coffe shop, dsb.
Melakukan joint-programme dengan
PPI negara lain, PPI Dunia, ataupun
perhimpunan pelajar negara lain di
Polandia.
Tantangan terbesar yang kami hadapi
adalah masih sedikitnya jumlah pelajar
di Polandia, apalagi yang mengambil
full study. Hingga saat ini tercatat
sebanyak sembilan pelajar yang kuliah
full study ( dua di antaranya rencana
lulus tahun ini) dan lima pelajar
program exchange. Jangankan untuk
ukuran sebuah negara yang
mempunyai luas lebih dari 300 ribu km2
dan jumlah penduduk sebanyak lebih
dari 38 juta jiwa, untuk sebuah kota
pun jumlah tersebut masih terbilang
sangat kecil.
Walaupun demikian, bukan pelajar
namanya jika tidak bisa melihat
peluang dibalik kelemahan. Bukankah
Bung Karno cuma butuh sepuluh
pemuda untuk mengguncang dunia?.
Warsawa, 14 April 2015
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Oleh : Teguh Ilham
(e-mail: [email protected] )
Ketua PPI Polandia 2015-2016
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 35
-
Perjuangan Sosok Kartini Muda
di Negeri Sakura
Liputan Jepang
"Door Duisternis tot Licht" -
"Habis Gelap Terbitlah
Terang" seperti judul buku
karangan sang pelopor
emansipasi wanita, Kartini.
Pesan-pesan dari beliau
sangatlah menjunjung tinggi
emansipasi wanita. Pada
zamannya, kedudukan
antara wanita dan pria
tidaklah setara.
-----------------------------------
Dahulu, wanita tidak boleh
bekerja dan berpendidikan.
Sang pahlawan emansipasi
wanita terus mendorong kaum
hawa Indonesia untuk
menempuh pendidikan agar
tidak terus didiskriminasi oleh
kaum adam. Saat ini wanita
Indonesia sudah banyak yang
menjadi kaum terpelajar dan
terbukti sukses, memiliki
kedudukan dan hak yang
sama dengan pria berkat
perjuangan ibu Kartini.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 26
-
Jepang merupakan salah satu negara
yang paling sering dijadikan tujuan belajar
bagi para pelajar Indonesia. Sudah banyak
kisah yang menceritakan bagaimana para
pelajar Indonesia mengenyam pendidikan
di Jepang. Namun, tak terlalu marak
dijumpai kisah mengenai riset yang
dilakukan pelajar Indonesia di Jepang,
khususnya seorang mahasiswi program
S1. Penasaran dengan lika-liku dan serba-
serbi riset S1 di Jepang?
Gadis Indonesia berparas ayu bernama
Madoka Hazemi, seorang mahasiswi muda
S1 di Tohoku University, Faculty of Science
yang aktif meneliti, berkenan untuk berbagi
cerita risetnya.
Awal mulanya mengapa ia menempuh
pendidikan di Jepang adalah karena
dahulu kedua orang tuanya pernah
mengenyam pendidikan S2 dan S3,
sehingga Madoka kecilpun bermimpi untuk
melanjutkan pendidikan S1 di negeri
sakura.
Akhirnya mimpi Madoka membawanya
kepada salah satu universitas ternama di
Jepang berlokasi di kota Sendai, sebelah
timur laut Jepang bernama Tohoku
University.
“Sebuah kebanggaan akhirnya bisa belajar
di sini,” ujar Kartini muda ini.
Saat ini Madoka mendalami bidang
“Advanced Molecular Chemistry Program,”
di mana pada bidang itu, Madoka fokus
pada Kimia Organik.
Selama menempuh pendidikan di bidang
Advanced Molecular Chemistry Program,
Madoka mulai penasaran dan ikut
penelitian yang diadakan oleh profesornya
yang bernama Kazumitsu Onizuka sejak
tahun kedua akhir.
Madoka menekuni risetnya di Institute of
Multidisciplinary Research for Advanced
Materials Tohoku University, Nagatsugi
Laboratory, Professor Nagatsugi Fumi.
Pada umumnya, institutsi ini menjadi
tempat riset mengenai hal yang
berhubungan dengan DNA dan RNA, gen
dan ekspresinya. Sebagai contoh,
merancang DNA atau RNA dengan struktur
yang baru, mempelajari mekanisme
pembentukan DNA dan RNA, atau
kegagalan mekanisme ekspresi DNA dan
RNA.
Kenapa hal tersebut harus diketahui?
Menurut Madoka hal ini dipercayai banyak
menjadi sumber penyakit misalnya kanker,
AIDS, dan sebagainya berawal dari DNA
dan RNA yang gagal diekspresikan dengan
baik (salah satu dari banyak kemungkinan).
“Nah, dengan mempelajari lebih lanjut, ada
ekspektasi bahwa kedepannya, penelitian
ini sangat akan berjasa dalam bidang
medis, inilah alasan saya ingin
menekuninya,” ujar Madoka lebih lanjut.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 27
-
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Madoka menambahkan bahwa visi
besar dari penelitiannya adalah ke
arah drug development, dan
sebagainya. Tema dari riset Madoka
saat ini adalah Synthesis of natural-
like cross-linked duplex RNA.
Fokus pada pembuatan double
stranded RNA (biasanya RNA
memiliki single stranded).
Lagi lagi, mengapa double stranded itu
penting? Dipercayai bahwa double
stranded RNA dan hubungannya
dengan enzim tertentu punya alih besar
terhadap pengekspresian gen yang
berhubungan erat dengan penyakit
seperti kanker.
Inspirasi untuk menjalani riset pada
bidang ini didapat dari Associate
Professor lab bernama Onizuka
Hal | 28 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
Kazumitsu yang berkolaborasi dengan
profesor di Amerika yang sangat tertarik
meneliti tentang duplex RNA karena
punya visi bahwa penelitian ini akan
banyak berguna dalam bidang medis
kedepannya.
Banyak cerita menarik dari Madoka
mengenai risetnya yang juga
bermanfaat bagi orang lain yang
berkelut dalam bidang yang sama atau
terjun ke dalam dunia penelitian.
Madoka awalnya selalu berpikir bahwa
orang yang bergerak di bidang sains
pasti punya motivasi kuat untuk
menemukan hal yang baru.
Terlebih lagi kalau sesuatu yang baru
itu punya dampak luar biasa terhadap
suatu komunitas, bahkan masyarakat
yang kesannya akan jadi kebanggaan
luar biasa.
“Peneliti atau profesor di Jepang
memiliki semangat yang luar biasa,
usaha, dan daya juangnya tinggi, setiap
hari pulang sampai larut malam untuk
menekuni reasearchnya, ” jelas Madoka
lagi.
Madoka menangkap bahwa sang
professor melakukan riset yang semata-
mata karena ia memiliki rasa ingin tahu
terhadap topik yang dierjakan, ia
menikmati dan suka, dan ia yakin
bahwa nanti hal ini akan berguna bagi
dunia pendidikan atau kedokteran.
Selain itu, Madoka juga menjelaskan
rasanya meneliti di Jepang. Selulusnya
dari bangku SMA, Madoka langsung
melanjutkan studinya ke Jepang. Banyak
hal yang membuatnya nyaman saat
penelitian. Selama melakukan penelitian
di Jepang, support dari profesor
sangatlah besar. Selalu ada dorongan
untuk tidak pernah menyerah dan terus
belajar.
Banyak hal yang dipelajari berdasarkan
kegagalan yang dialami. Hal inilah yang
terus membuat Madoka semangat dan
pantang menyerah untuk terus berjuang
melakukan penelitiannya.
“ Pemerintah dan pihak universitas juga
banyak memberikan dukungan seperti
fasilitas yang sangat memadai. Memang
harus diakui iklim penelitian di Jepang itu
sangat bagus, beruntung bisa
merasakan pendidikan di Jepang,”
ujarnya lagi.
Ada beberapa kesan dan pesan yang
Madoka ingin sampaikan kepada para
pembaca. Madoka menyebutkan bahwa
penelitian itu sangatlah menarik.
Namanya saja meneliti berarti belum
pernah ada yang melakukan sebelumnya
di dunia ini. Inilah yang menjadikannya
bangga sebagai peneliti. Keren banget
deh. Rasanya, menemukan hal baru
yang mungkin nantinya bisa berguna
bagi masyarakat itu dorongan besar
tersendiri.)
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Hal | 29 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
“Berharap nantinya hasil riset ini dapat berkontribusi dalam kemajuan tanah air
tercinta. Saya sangat ingin mempublikasikan hasil riset ini agar masyarakat dunia
tahu bahwa ada sosok Kartini Indonesia muda di Jepang yang sedang
melakukan riset yang berguna untuk penemuan drugs kedepannya,” ujarnya lagi.
Karena saat ini Madoka melakukan riset di bidang kimia organik, mungkin dekat
hubungannya dengan penemuan drugs atau terapi penyakit yang semoga juga
berdampak positif.
Madoka melakukan penelitiannya dengan sepenuh hati dan selalu memberikan
terbaik. Kalau memang Tuhan mengizinkan, di ujung jalan terlihat dampak besar
dan akhirnya bisa mengharumkan nama Indonesia.
Interviewer:
Kinanti Hantiyana Aliyah (Tohoku University)
Editor:
Anindya Pradipta
(Ritsumeikan Asia Pacific University
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 30 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
-
Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo;
“Yang Penting Cukup”
Mahasiswa Indonesia di Mesir atau yang
lebih dikenal sebagai Masisir terbilang
cukup banyak dibanding mahasiswa dari
negara lainnya. Menurut data Atase
Pendidikan (Atdik) KBRI Kairo, jumlah
pelajar Indonesia sekitar 2500 orang, dan
90 persennya adalah mahasiswa
universitas al-Azhar. Selebihnya, mereka
kuliah di berbagai universitas di Mesir,
seperti Kairo University, Arab League
University, American Open University dan
universitas lainnya.
-------------------------------------------------------
Berdasarkan data yang dimiliki Atdik KBRI
Kairo, Universitas al-Azhar terdapat hampir
di seluruh kota di Mesir. Dulunya mahasiswa
asing, termasuk dari Indonesia tersebar di
beberapa kota seperti Tanta, Alexandria,
Mansoura, Damanhur dan kota lainnya.
Namun Sejak tahun 2010, kebijakan al-
Azhar hanya menempatkan mahasiswa
asing di kota Kairo. Kebijakan ini membuat
mahasiswa Indonesia yang notabene adalah
mahasiswa asing terbanyak nomor dua
setelah Malaysia “menjajah” Kairo.
Para mahasiswa ini rata-rata tinggal berdekatan satu dengan lainnya. Kebanyakan mereka ngontrak rumah di Hay Asyir (Distrik 10), Kairo Timur. Di sana, hampir di setiap hunian ada rumah yang ditinggali oleh mahasiswa Indonesia. Jadilah Hay Asyir ini seperti “kampung Indonesia”, atau bahkan “kecamatan Indonesia” .
Menurut Fitrah Alfaizi salah seorang Pelajar asal Indonesia yang tinggal di Kairo Timur menjelaskan, keadaan dan lingkungan mahasiswa seperti ini membuat naluri bisnis pelajar bangkit. Mereka berpikir bisa hidup dari dan untuk mereka sendiri. Didukung oleh perizinan dari pemerintah Kairo yang relatif mudah.
“ Akhirnya home industri menjamur, seperti tempe, tahu, kerupuk, dan aneka makanan ringan lainnya sangat mudah didapatkan di Kairo, dan semua itu yang jualan pelajar asal Indonesia,” jelas Alfaizi.
Alfaizi menambahkan, harga pangan relative murah dan mudah didapatkan. Hal ini juga yang mendorong Masisir berkreasi mendirikan berbagai rumah makan khas Indonesia.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 36
-
“Tercatat lebih dari 30 rumah makan khas
Indonesia berdiri di gang-gang kota Kairo,
mulai dari RM. Padang, Sate Madura,
sampai empek-empek Palembang,” jelas
Alfaizi.
Di Kairo, pindah rumah kontrakan adalah
hal sangat biasa. Setahun pindah,
setengah tahun pindah, bahkan ada yang
dua bulan sekali pindah, karena mungkin
kurang cocok dengan tuan rumah maupun
mendapat kontrakan yang lebih baik.
Ketika melihat pindahan kontrakan ini
cukup merepotkan, maka para mahasiswa
berpikir untuk menyediakan sewa mobil
untuk kebutuhan itu. Hal ini tentu lebih
memudahkan mereka, daripada harus
menyewa kepada penduduk asli Mesir.
“Orang bilang segala
jenis bisnis di Masisir
tersedia, sampai
segala macam jasa
juga dapat diakses
dengan mudahnya;
laundry, pijat, jual
beli tiket, fotografer
dan lain sebagainya.
Itu semua dilakukan
oleh mahasiswa dan
untuk mahasiswa,”
tutup Alfaizi.( FA)
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 37
-
Dalam bisnis, Masisir terbagi menjadi 4 bagian:
Pada dasarnya, bisnis Masisir di Kairo adalah dari, oleh dan untuk para mahasiswa
Indonesia itu sendiri. Jarang sekali bisnis-bisnis tersebut bersinggungan dengan warga non
Indonesia. Kebanyakan dari mereka menjalaninya sebagai sampingan saja, buka sebagai
tujuan. Karena memang, tujuan utama para mahasiswa datang ke Mesir bukanlah untuk
berbisnis, tapi untuk belajar. Bagi mereka bukan kekayaan yang menjadi tujuan, tapi yang
penting bisa cukup kebutuhan sehari-harinya, karena memang tidak semuanya
mendapatkan beasiswa, dan tidak semuanya masih dibiayai oleh orang tua.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
1
• Petama employee, yaitu mahasiswa yang bekerja sebagai karyawan kepada mahasiswa lain yang memiliki modal, seperti bekerja di rumah makan khas Indonesia, di rental mobil, loundry dan lain sebagainya.
2
• Kedua self employee, yaitu mahasiswa yang bekerja dengan ketrampilannya, seperti menjadi guide, montir, tukang pijat, bekam, ruqyah dan lain sebagainya.
3
• Ketiga business, yaitu mahasiswa yang menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan orang lain. Mereka membuat rumah makan, usaha tahu tempe, kerupuk, toko londry dan lain sebagainya.
4
• Keempat investor, yaitu mahasiswa yang memiliki modal besar. Biasanya mereka diberi modal oleh orang tuanya untuk belajar usaha di Kairo. Mereka membeli “saham” rumah makan khas Indonesia, rental mobil dan usaha lainnya.
Hal | 38
-
Peran ACIKITA dalam Membangun dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA), adalah
organisasi yang didirikan oleh anak bangsa
(4 Oktober 2006), mereka adalah orang
yang pernah bersekolah dan bekerja di
Jepang. Mereka ingin melakukan
perjuangan nyata untuk ikut memperbaiki
kondisi Indonesia.
Organisasi ini lahir dari gagasan
masyarakat Indonesia yang ada di Jepang
yang sangat peduli dengan kemajuan
Indonesia kedepannya. Mereka adalah Dr
Jumiarti Agus, Dr. Prihardi Kahar, dan
Rahmiwati, S.Ag. Saat itu semuanya
terkumpul di bawah Tokyo Institute of
Technology.
PPI Dunia telah menggali Informasi dari
Organisasi yang saat ini di Pimpin oleh
salah seorang pengagasnya. Bagaimana
perjalnan ACIKITA dalam memperjuangkan
gagasannya dalam membangun Indonesia
lebih baik kedepannya telah berhasil
dirangkum dan di tuturkan oleh Jumiarti
dalam wawancara khusus yang dilakukan
PPI dunia beberapa waktu lalu.
Bagaimanakah Acikita terbentuk ?
Melalui referensi seorang professor senior
di Indonesia, yang rajin mengikuti
pertumbuhan dan perkembangan ACIKITA,
kami telah berpartisipasi dua kali dalam 3
kali undangan WanTinPres (Anggota
Dewaan Pertimbangan Presiden).
Pertama kali hadir atas undangan
WanTinPres bidang Pendidikan (Ibu
Prof. Meuthia Hatta, 4 Agustus 2010)
dan selanjutnya menghadiri
undangan WanTinPres Bidang
Agama (6 Desember 2011).
Kami juga membantu para pejabat
pemerintah yang ingin
mengeksplorasi informasi dari
instansi di Jepang, yang pernah
dilakukan adalah membantu pejabat
di Kementrian Riset dan Teknologi,
untuk studi paten di Tokyo Institute of
Technology, dan pejabat BKKBN
dalam studi singkat di Jepang, untuk
program kerja BKKBN, pejabat di
kementrian perindustrian dan
perdagangan, dari beragam
universitas di Indonesia untuk
kerjasama riset.
Program Kerja apa saja yang
dimiliki ACIKITA ?
Melalui perjuangan di bidang
pendidikan kami berupaya memutus
rantai permasalahan bangsa
Indonesia dengan membuat empat
program pendidikan dasar yang
terdiri dari pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan umum,
serta tengkat Universitas.
Edis
i 2 |
Bu
leti
n P
PI D
un
ia |
Mei
20
15
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 39
-
Untuk program program pendidikan usia
dini dan dasar, dan menengah Kami aktif
menerbitkan buku-buku parenting,
mencakup sistem pola asuh yang berfokus
pada usaha para ibu dan pendidik untuk
menggali potensi anak sejak usia dini,
selain itu Kami juga aktif menerbitkan buku-
buku bacaan anak, bisa dikonsumsi oleh
anak mulai usia nol tahun hingga
seterusnya. Selain itu ACIKITa juga sudah
mendirikan taman bermain Ibu dan Anak
2014 lalu. Para Ibu dapat membawa
anaknya bermain bersama di Ruang
Bermain ACIKITA (RBA), pada kesempatan
tertentu kami mendatangkan pakar untuk
berkonsultasi. RBA pertama kami buka di
Sekretariat ACIKITA Cibubur. Sejumlah
beasiswa juga kami berikan kepada anak-
anak kurang mampu untuk mendapatakan
pendidikan lebih baik. Program beasiswa
ini telah berlangsung di Payakumbuh
Sumatera Barat semenjak 2002.
Bagaimana dengan program pendidikan
mahasiswa (S1, S2 dan Doktor) dosen dan
peneliti?
Kami secara aktif berbagi informasi,
semangat dan inspirasi untuk generasi muda
agar bergiat dalam studi dan berbagi info
“Kiat Melanjutkan Studi dan Mendapatkan
Beasiswa ke Luar Negeri”. Informasi kami
berikan melalui website, Facebook, Seminar
setiap tahun pada bulan Juli-Agustus di
banyak kota, dan juga melalui buku-buku
yang kami terbitkan.
Selain itu Kami setiap tahun mengadakan
“ACIKITA International Conference on Science
and Technology” Kami mengundang
partisipasi dari banyak pelajar, akademisi,
researcher, industries baik anak bangsa
Indonesia maupun orang asing untuk ikut
dalam event menarik ini. Disamping untuk
mentransfer ilmu diharapkan terjadi hubungan
kerjasama untuk memajukan pendidikan dan
riset di tanah air.
ACIKITA juga mengadakan exhibition untuk
para profesor memaparkan risetnya masing-
masing, sehingga membantu para peminat
studi dan periset ke luar negeri. Selain itu
Kami juga mengadakan program prtukaran
pelajar, homestay, student exchange, dan
ACIKITA Short Study to Japan. Kegiatan
lainnya adalah mengadakan kontes penulisan
hasil riset dan karya tulis ilmiah. Pemenang 1-
5 akan disupport untuk lanjut studi ke Jepang.
Bagaimana dengan program pendidikan
untuk Masyarakat ataupun kegiatan yang
bersifat sosial?
Kami telah mendirikan Ruang Baca ACIKITA
(RUBACA) untuk menumbuh kembangkan
minat membaca pada masyarakat mulai usia
nol tahun hingga seterusnya. Dalam hal ini
Kami mengajak partisipasi masyarakat yang
ingin bekerjasama mendirikan RUBACA.
Selain itu Kami juga menerbitkan buku-buku
yang menginspirasi masyarakat. Mengisi buku
untuk perpustakaan di sekolah, RUBACA,
dengan mengajak peran serta masyarakat
dalam program sumbangan buku bersama
ACIKITA.
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015
Hal | 40
-
Program pendidikan masyarakat lainnya
adalah dengan mengadakan program
ACIKITA Short Study to Japan,
memabntu masyarakat yang ingin
berkunjung, studi singkat, studi banding
ke Jepang. Dan seluruh kegiatan
ACIKITA telah Kami rangkum dalam
majalah tahunan yang telah diterbitkan
semenjak 2014 lalu.
Untuk kegiatan social masyarakat
ACIKITA juga memiliki sejumlah program,
misalnya dengan menyalurkan dana
zakat, infaq dari donatur kepada murid-
murid sekolah binaan ACIKITA dan kaum
miskin. Setiap tahun kami
menyelenggarakan kurban dan diberikan
kepada orangtua murid dari sekolah
ACIKITA yang semuanya orang miskin,
korban bencana alam, dll yang berhak
menerimanya.
Untuk pelayanan kesehatan ACIKITA
telah melakukan upaya pemeriksaan
kesehatan anak di SD terdekat dengan
aktivis ACIKITA kesehatan. Memberikan
pengetahuan kesehatan yang wajib
diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Membantu golongan ekonomi lemah agar
tidak mudah sakit, karena di Indonesia
secara umum yang miskin tidak
dapat merasakan layanan kesehatan
maksimal.
Masih dalam aksi social ACIKITA 8 Mei 2015
kemarin membangun sebuah masjid, dan
tempat membina anak muda Indonesia yang
berdomisili di Jepang. Pembangunan ini
dilakukan dengan peggalangan dana social
masyarakat yang berasal dari berbagai
kalangan.
Mengangkat isu MEA 2015, adakah program
ACIKITA terkait bidang Ekonomi?
Untuk bidang ekonomi ACIKITA Publishing dan
ACIKITA Printing telah memproduksi buku
untuk konsumsi umum dan untuk buku-buku di
sekolah ACIKITA dan RUBACA. Secara tidak
langsung telah terbuka lapangan kerja bagi
yang ingin berjuang bersama. Bisnis lainnya
dengan mendirikan divisi ACIKITA Tour and
Travel. Program yang berhubungan dengan
kegiatan ke luar negeri akan dibantu oleh
ACIKITA Tour and Travel. Untuk urusan studi,
home stay, exchange student, visit dan studi
banding ke luar negeri, kami membuka unit
jasa dan usaha khusus, “ACIKITA Short Study
to Japan (ASSJA)” dan “ACIKITA Study Abroad
Program (ASAP)”.
Selain itu ACIKITA juga berencana akan
mendirikan usaha unit kecil yang bisa
menyerap tenaga kerja di desa-desa. Hal ini
disesuaikan dengan potensi dan kebutuhn
daerah. Misalnya di daerah Pariaman, ingin
mendirikan usaha pengilangan minyak goring
ataupun mengeksplorasi kerajinan dan hasil
karya pribumi untuk dicarikan pasarnya di
tingkat internasional .
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 41
-
MERANTAU
Tunas-tunas harap tumbuh dikepit pamit
Air mata pisah menumbuhkannya sebagai
haru
Niat baru belajar membulat
Namun selamat tinggal telah mati berkali
kali
Pada sebuah langkah yang enggan
Sepasang mata piawai memotret kenangan
Pada jarak yang kian menjauh
Ingatan tak sedikitpun menjadi keruh
Aku pergi
Bukan tanah ini gagal menepati janji
Namun anak panah, katanya
Tidak akan mengenai sasaran
Jika tidak lepas dari busurnya
Aku datang
Pada tanah asing mimpiku menjelang
Karena hidup, katanya
Baru akan terasa indah
Jika kita menikmati pindah
Maka izinkanlah aku hidup
Jauh dari tempat jantungmu
berdegup
Dan sajak ini adalah janji
Bahwa aku pergi
Untuk memastikan aku akan kembali
-----------------------------
Rio Restu Priambodo
Desember, 2013
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 42