edisi 2 | buletin ppi dunia | mei 2015 buletin...edisi 2 | buletin ppi dunia | mei 2015 buletin ppi...

42
Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 BULETIN PPIDUNIA Lintas Peristiwa: Konflik Yaman Liputan Khusus: Jelang Simposium Internasional PPI Dunia 2015 Singapura Sains: Sosok Kartini Muda di Negeri Sakura Seputar PPI: PERPIKA, OlymPPIA 2015, Mubes PPI Spanyol 2015, PPI Polandia Serba-serbi: Peran ACIKITA Bisnis: Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo Sastra: Merantau Website: http://ppidunia.org | Facebook & Fanpage: OISAA PPI Dunia | Twitter: @oisaa

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    BULETIN

    PPI DUNIA

    Lintas Peristiwa: Konflik Yaman

    Liputan Khusus: Jelang Simposium Internasional PPI Dunia

    2015 Singapura

    Sains: Sosok Kartini Muda di Negeri Sakura

    Seputar PPI: PERPIKA, OlymPPIA 2015, Mubes PPI Spanyol

    2015, PPI Polandia

    Serba-serbi: Peran ACIKITA

    Bisnis: Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo

    Sastra: Merantau

    Website: http://ppidunia.org | Facebook & Fanpage: OISAA PPI Dunia | Twitter: @oisaa

  • Daftar Isi

    Cover ................... ................... ................... ................... ................... .................1

    Daftar Isi ................... ................... ................... ................... ................... ..........2

    Salam Redaksi ................... ................... ................... ................... ....................3

    Lintas Peristiwa:

    Konflik Yaman Ancam Nasib Ribuan Pelajar Indonesia ................... ............4

    Liputan Khusus:

    Jelang Simposium Internasional PPI Dunia 2015 Singapura…………………10

    Kompetisi OlymPPIA 2015 Dihadiri oleh Menpora RI ................... ................14

    WNI di Malaysia Gelar Festival Budaya………………………………………………….17

    PERPIKA Gelar Pertunjukan Seni Budaya di Negeri Ginseng ....................19

    Seputar PPI:

    Musyawarah Besar PPI Spanyol tahun 2015 ................... ................... ...........22

    PPI Polandia, Kembalinya Semangat Pelajar Indonesia ................... ..........31

    Sains:

    Perjuangan Sosok Kartini Muda di Negeri Sakura ................... ...................26

    Bisnis:

    Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo; yang Penting Cukup .......................36

    Serba-serbi:

    Peran ACIKITA dalam Membangun dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

    Sastra:

    Merantau ................... ................... ................... ................... ................... ...................42

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 2

  • Pemimpin Redaksi: Ahmad Almaududy Amri (PPI Autralia) | Editor: Dewi Anggrayni (PPI

    Malaysia) | Sekretaris Redaksi: Mohammad Agus Aufiya (PPI India) | Redaktur

    Pelaksana: Puteri Komarudin (PPI Australia) | Layouter: Retno Widyastuti (PPI Taiwan) |

    Kontributor Liputan: Fitrah Alfaizi (PPI Mesir) | Vincent Maudy (PPI Singapura) | M. Nafid

    (HPMI Yordania | Praja Ilham | Rizalina Tama Saragi | Kinanti Hantiyana | Rosalina |

    Rizalina Tama Saragi, Ni Wayan Bejug, W. Kurniawan | Kinanti Hantiyana Aliyah | Anindya

    Pradipta

    Tim Redaksi

    Salam Redaksi Puji syukur kami hantarkan kepada Allah SWT atas segala kemudahan dalam

    penerbitan buletin PPI Dunia edisi kedua ini. Buletin ini diterbitan dengan

    tujuan untuk merangkum seluruh aktifitas PPI negara serta

    mempublikasikannya melalui penyusunan secara redaksional agar masyarakat

    mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pelajar Indonesia di luar negeri.

    Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh kontributor yang telah

    menyumbangkan pikirannya dalam penerbitan buletin ini. Kami juga berharap

    agar semua pihak mendapatkan informasi positif dari penerbitan buletin ini.

    Selain itu, kami juga mendukung seluruh pihak untuk dapat berkontribusi dalam

    penulisan buletin di masa yang akan datang.

    Saat ini, buletin PPI Dunia juga dalam tahap pengembangan sehingga segala

    kekurangan dalam penulisan ini tentunya masih memerlukan perbaikan dan

    saran.

    Terima kasih atas segala perhatian dan dukungan.

    Salam Perhimpunan!

    Koordinator PPI Dunia

    Periode 2014 - 2015

    Ahmad Almaududy Amri

    Hal | 3

  • Konflik Yaman: Ancam Nasib Ribuan

    Pelajar Indonesia

    Yaman, Orang-orang keturunan Arab

    di Indonesia sebagian besarnya berasal

    dari negara ini. Berdasarkan keterangan

    Kemlu, terdapat 4.159 WNI di Yaman.

    Mayoritas para WNI ini bertempat tinggal

    di selatan Yaman. Sebanyak 2.626 di

    antaranya diketahui sebagai mahasiswa

    yang sedang menuntut ilmu di

    universitas dan lembaga pendidikan

    yang tersebar di berbagai wilayah di

    Yaman.

    -------------------------------------------------------

    Republik Yaman adalah

    sebuah negara di Jazirah Arab di Asia Barat

    Daya, bagian dari Timur Tengah. Yaman

    berbatasan dengan Laut Arab di sebelah

    selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di

    sebelah barat, Oman di sebelah timur

    dan Arab Saudi di sebelah utara.

    Yaman mulai bergejolak setelah kelompok

    milisi Houthi, yang berjuang untuk

    mendapatkan peningkatan otonomi di

    Provinsi Saada, melancarkan

    pemberontakan secara berkala sejak 2004.

    Aksi mereka yang paling signifikan terjadi

    sejak Juli 2014.

    Pada September 2014, mereka menguasai

    Ibukota Sanaa yang menjadi jantung

    pemerintahan, menyandera staf

    kepresidenan, dan menembaki kediaman

    Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi. Kondisi

    ini kemudian membuat Arab Saudi dan

    sekutunya di Teluk turun tangan.

    Situasi di Yaman kian mencekam

    dikarenakan saat ini kekerasan antara

    kelompok bersenjata di Yaman, seperti

    Houthi, al-Qaeda, dan militan ISIS semakin

    meningkat.. Militan garis keras Houthi

    semakin berkuasa di Yaman. Sejumlah

    negara memutuskan menutup kedutaan

    besar mereka di ibu kota Sanaa.

    Peristiwa ini terjadi setelah pada Minggu

    (15/2/2015), militan Houthi bersumpah akan

    melawan Dewan Keamanan PBB yang

    bersiap mengadopsi sebuah resolusi untuk

    mengakhiri ketegangan di Yaman.

    Sebelumnya, PBB juga menyerukan kepada

    militan Houthi agar segera menyingkir atau

    harus menghadapi sejumlah konsekuensi.

    Sekjen PBB, Ban Ki-moon, memperingatkan Yaman akan terpecah belah.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 4

  • Untuk itu, proses pemulihan harus segera

    dilakukan.

    Ban tidak bisa menutupi kekhawatirannya

    terhadap kondisi Yaman saat ini, terutama

    setelah sembilan negara Arab dan Barat

    menutup kantor kedutaan besar mereka di

    Yaman dan mengevakuasi para diplomat di

    sana.

    “Dewan Keamanan dijadwalkan akan

    mengadopsi sebuah resolusi. Oleh karena

    itu, militan Houthi diminta segera menarik

    kekuatan dari pemerintah dan institusi-

    institusi keamanan dalam tempo sesingkat-

    singkatnya dan tanpa syarat apa pun,”

    demikian bunyi seruan PBB.

    Dalam seruan itu, kelompok Houthi juga

    didesak untuk beritikad baik melakukan

    upaya negosiasi yang ditengahi oleh PBB

    dan membebaskan Presiden Yaman, Abdu

    Rabuh Mansour Hadi, serta Perdana Menteri

    Yaman, Khalid Bahah. Selain kedua pucuk

    pimpinan tersebut, sejumlah pejabat tinggi

    pemerintahan dan para aktivis ditahan

    secara de facto oleh militan Huthi dalam

    tahanan rumah.

    Dewan Keamanan PBB menyebutkan dalam

    resolusi pertamanya, militan Houthi telah

    menggulingkan pemerintah dan parlemen

    Yaman, di mana AS dan negara-negara

    Teluk menggambarkannya sebagai sebuah

    kudeta.

    Yaman adalah sekutu Amerika Serikat (AS) dalam memerangi jaringan teroris Al-Qaeda, dan Presiden Hadi mendapat dukungan dari negara-negara Barat.

    Sayang, kondisi Yaman semakin jatuh miskin setelah kelompok teroris Houthi menyebarkan kekacauan di sana. Puncaknya, pada September 2014 lalu, mereka menyerbu Ibu Kota Sanaa.

    Dalam pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, Sabtu (14/2/2015), negara-negara yang bertetangga dengan Yaman mendesak PBB untuk membuka kembali Pasal 7 dari Piagam PBB, yang memungkinkan tekanan ekonomi dan militer untuk menegakkan keputusan-keputusan Dewan Keamanan. Menjawab hal itu, juru bicara kelompok Houthi, Mohammed Abdulsalam, pada Minggu (15/2/2015), seperti dikutip dari kantor berita Saba, mengatakan pihaknya tidak akan mengubah sikap.

    “Masyarakat Yaman tidak akan menyerahkan kekuasaan saat menghadapi ancaman. Yaman harus menentukan nasib sendiri bebas dari intervensi asing,” kata Abdulsalam.

    Puncak kemelut di Yaman memuncak ketika pada Sabtu (14/2/2015) lalu puluhan ribu warga Yaman menggelar unjuk rasa di sejumlah kota. Para demonstran menentang gerakan militan Houthi. Demonstrasi itu adalah yang kedua kalinya melawan kesewenang-wenangan Houthi, yang dilakukan dalam waktu kurang dari sepekan.

    Hal | 5 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • Konflik Yaman…

    Situasi di Yaman telah menarik perhatian

    dunia internasional mengingat negara itu

    berbatasan persis dengan Arab Saudi,

    negara eksportir terbesar minyak dunia.

    Dengan begitu, memburuknya situasi di

    Yaman bisa berdampak pada satu

    kawasan pula.

    Militan Houthi mengambil alih kekuasaan

    Pemerintah Yaman dan kini melebarkan

    sayap kekuasaannya dengan merangsek

    ke wilayah selatan negara itu. Yaman

    sekarang kehilangan fungsinya sebagai

    negara.

    Sementara itu, Dewan Keamanan PBB

    telah menggelar sidang darurat terkait

    situasi keamanan di Yaman pada Minggu

    (22/3/2015) waktu setempat.

    Sebelumnya, para pemberontak Houthi

    mendeklarasikan pemerintahan baru

    pada Februari lalu untuk menggantikan

    pemerintahan Presiden Hadi.

    Houthi merupakan kelompok minoritas

    Syiah dan deklarasi mereka tak diakui

    oleh kelompok Sunni dan para pemimpin

    di wilayah selatan. Hadi sendiri telah

    menyerukan agar para pemberontak

    menarik anggotanya dari Sanaa, namun

    Houthi malah menyerukan mobilisasi

    untuk melawan pasukan presiden.

    Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi yang

    dilengserkan oleh Houthi pada Februari

    silam, telah melarikan diri dari ibukota

    Sanaa ke kota Aden di Yaman selatan.

    Konflik di Yaman memanas ketika

    pemberontak Houthi mulai beraksi

    merebut sejumlah wilayah di negara

    tersebut. Kelompok Houthi diduga

    didukung oleh mantan Presiden Ali

    Abdullah Saleh yang sebelumnya

    digulingkan.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 6

  • Puncaknya, mulai Maret 2015, Arab Saudi

    dan negara teluk memutuskan untuk

    melakukan operasi militer "Decisive

    Storm" untuk menggempur kelompok

    Houthi di Yaman setelah Presiden

    Abedrabbuh Mansour Hadi meminta

    bantuan. Operasi militer yang melibatkan

    serangan udara itu, dimulai Kamis

    (26/03/2015) pukul 23.00 GMT atau pukul

    06.00 WIB.

    Resolusi Dewan Keamanan PBB yang

    diputuskan Selasa (14/04/2015) itu, juga

    menuntut kelompok Syiah Huthi di

    Yaman, yang dituding didukung Iran,

    untuk menghentikan pertempuran dan

    mundur dari wilayah yang mereka duduki.

    Resolusi disetujui 14 anggota dan Rusia

    menyatakan abstain.

    PBB juga memerintahkan pembekuan asset

    global dan larangan bepergian untuk dua

    pimpinan Syiah Huthi, yakni Abdulmalik al-

    Houthi dan Ahmed Saleh yang merupakan

    putra tertua mantan Presiden Ali Abdullah

    Saleh yang digulingkan tahun 2012.

    Pimpinan pemberontak Syiah Huti bereaksi

    mengecam resolusi itu sebagai mendukung

    agresi.

    Sementara Iran. yang diduga mendukung

    kelompok Syiah Huthi di Yaman,

    menyatakan, hari Rabu (15/04/2015) ini

    akan mengajukan proposal untuk rencana

    solusi damai di Yaman. Salah satu poin

    dalam proposal Teheran itu adalah

    mendesak dihentikannya serangan udara

    koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi ke

    Yaman.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 7

  • PELAJAR INDONESIA DI YAMAN

    TERANCAM PUTUS KULIAH

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu)

    menyatakan tidak ada tempat aman di

    Yaman setelah Arab Saudi melancarkan

    operasi militer yang ditujukan kepada

    kelompok Syiah al-Houthi. Ribuan WNI

    diimbau mau dievakuasi kembali ke

    Indonesia dengan alasan keselamatan.

    --------------------------------------

    Ada beberapa jalur yang diambil untuk

    evakuasi. Di antaranya melalui Oman, Arab

    Saudi dan Djibouti. Untuk Oman, ambil titik di

    Salawa Oman. KBRI Muscat Oman sudah

    mulai membantu persiapan evakuasi yang di

    Salawa.

    Sementara opsi kedua melalui Dizan Arab

    Saudi, ada tenaga perbantuan dari KJRI

    Jeddah masuk ke wilayah Dizan untuk

    membantu persiapan evakuasi. Opsi ketiga

    dari Aden melalui laut menuju ke Djibouti dan

    dari Djibouti terbang ke Indonesia. Djibouti

    adalah sebuah negara yang terletak di Afrika

    Timur yang berada di sekitar Teluk Aden.

    Berdasarkan keterangan Kemlu, terdapat

    4.159 WNI di Yaman. Mayoritas para WNI ini

    bertempat tinggal di Selatan Yaman yang

    kondisinya lebih kondusif.

    Di negara ini sebanyak 2.626 di antaranya

    diketahui sebagai mahasiswa. Sementara

    pekerja profesional yang bekerja di bidang

    minyak 1.488 orang, sedangkan 45 lainnya

    merupakan staf kedutaan Indonesia.

    Indonesia bergerak cepat melakukan

    evakuasi WNI yang berada di Yaman. Dua

    tim dipersiapkan untuk membantu evakuasi

    WNI. Tim Intensifikasi Evakuasi WNI di

    Yaman ini terdiri dari unsur Kemenlu, Polri,

    TNI AU dan BIN.

    Dari hasil data Kemlu, Pemerintah Indonesia

    sejak akhir Desember 2014 telah berhasil

    melakukan evakuasi sebanyak 1.988 WNI

    keluar dari Yaman dan 1.369 WNI

    diantaranya telah tiba kembali di Indonesia.

    Sisanya sebanyak 619 WNI sudah berada di

    lokasi aman di Salalah, Oman (404 WNI),

    Dizan, Arab Saudi (117 WNI) dan Djibouti

    City, Djibouti (98 WNI) menunggu proses

    pemulangan ke Indonesia.

    Miftah Nafid selaku Koordinator PPI

    Kawasan Timur Tengah dan Afrika mewakili

    PPI DUNIA menjelaskan, koordinasi dari

    semua pihak dalam tim gabungan sangat

    membantu proses evakuasi WNI yang ada di

    Yaman.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 8

  • “Jumlah pelajar Indonesia di Yaman sekitar

    1500 orang pelajar, jika tidak bertindak cepat

    tentunya akan mengancam keselamatan jiwa

    mereka, keberhasilan proses evakuasi

    merupakan hasil kerja keras serta komunikasi

    dan koordinasi yang baik antara semua pihak

    di tim gabungan dari Kemlu, TNI, Kepolisian

    dan BIN, dan pelajar,” tegas Nafid.

    Selain itu, kelancaran upaya evakuasi ini juga

    merupakan hasil dari pelibatan berbagai

    pemangku kepentingan dalam berbagai aspek

    dan tahap evakuasi seperti kalangan ulama

    dan tokoh masyarakat,

    Persatuan Pelajar Indonesia di Yaman,

    organisasi internasional –khususnya ICRC,

    warganegara Djibouti yang menjadi Konsul

    Kehormatan Indonesia di Djibouti, serta

    kalangan swasta salah satunya Air Asia yang

    memberikan tarif khusus bagi penerbangan

    misi kemanusiaan dari Salalah ke Jakarta

    sebagai bentuk CSR (Corporate Social

    Responsibility).

    Hingga saat ini proses pemulangan warga Indonesia dari Yaman masih terus berlangsung. Mahasiswa RI berharap bisa kembali lagi ke Yaman saat konflik di negara mereda.

    Banyak mahasiswa Indonesia yang bertahan di Yaman karena faktor keamanan dan pendidikan, para mahasiswa berpikir konflik tak akan sampai ke Yaman Selatan khusunya di Tarim-Hadromaut karena Yang berkecamuk di Yaman Utara.

    Selain itu menurut Nafid, mereka yang bertahan rata-rata tahun akhir yang masih menunggu keputusan dari kampus terkait proses belajar mengajar. Jadi amat disayangkan jika harus meninggalkan Yaman dengan tidak menyelesaikan belajarnya, sedangkan pemerintah Indonesia tidak memberikan kepastian terkait pemulangan kembali jika konflik mereda.

    “Situasi ini sangat meresahkan pelajar, kami mengharapkan juga kepada pemerintah Indonesia khususnya Kemenristekdikti dan Kemenag untuk bisa memberikan perhatian khusus untuk kelanjutan studi para mahasiswa yang ikut evakuasi dengan memberikan beasiswa di Jakarta atau melanjutkan di perguruan tinggi yang ada di daerahnya masing-masing,” tutup Nahfid. (MN)

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 9

  • Jelang

    Simposium

    Internasional

    PPI DUNIA

    2015

    Vincentia Maudy Apriliana Halim, ketua panitia pelaksana SI

    PPI Dunia Singapura, menjelaskan tema yang diangkat untuk

    SI PPI Dunia tahun ini adalah “Mempersiapkan Indonesia

    dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

    2015”.

    Untuk menyemarakkan penyelenggaraan SI 2015 beberapa

    perlombaan diselenggarakan oleh panitia pelaksana.

    Perlombaan tersebut melibatkan pelajar Indoensia yang

    tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk

    memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk turut

    berpartisipasi dalam acara tersebut. Lomba-lomba yang

    diadakan oleh SI 2015 merupakan bentuk pra-acara yang

    harapannya dapat menarik perhatian masyarakat Indonesia

    serta Perhimpunan Pelajar Indonesia yang tersebar di

    seluruh dunia, termasuk Singapura.

    “Terbagi atas 2 perlombaan, yaitu Lomba Esai dan Kontes

    Fotografi, para peserta bersaing untuk mendapat

    kesempatan menghadiri Simposium Internasional PPI Dunia

    2015 di Singapura pada tanggal 8-10 Agustus 2015 dengan

    seluruh biaya yang ditanggung panitia,” Jelas Maudy.

    Maudy menambahkan, perlombaan ini terbuka untuk pelajar

    Indonesia di seluruh dunia, mulai dari tingkat diploma hingga

    strata 2 dan tanpa batasan usia. Untuk Lomba Esai,

    pendaftaran dilakukan 26 April 2015, tema & soal esai dibuka

    pada 27 April 2015 dan peserta mendapat waktu selama

    sebulan untuk menyelesaikan esainya. Berbeda halnya untuk

    Kontes Fotografi, waktu pendaftaran dan pengumpulannya

    ditutup pada 24 Mei 2015.

    Informasi lebih lanjut, bisa diakses di website SI PPI Dunia

    2015 di: http://si2015.ppisingapura.org.

    Liputan Singapura

    -------------------------

    Semenjak

    ditetapkannya

    Simposium

    Internasional (SI)

    PPI Dunia 2015 di

    Singapura pada

    Kongres PPI Dunia

    2014 Jepang lalu,

    panitia SI 2015 telah

    melakukan berbagai

    persiapan terkait

    penyelenggaraan SI

    2015 Agustus

    mendatang.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 10

    http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/http://si2015.ppisingapura.org/

  • SBY MENJADI FELLOW DISTINGUISHED HONORARY FELLOW

    DI ISEAS, SINGAPURA

    Pada tanggal 11 Mei 2015 lalu, beberapa

    perwakilan PPI Singapura dan panitia

    Simposium Internasional PPI Dunia 2015

    menghadiri acara pengukuhan Prof. Dr.

    Susilo Bambang Yudoyono sebagai

    Distinguished Honorary Fellow oleh ISEAS

    (Institute of Southeast Asian Studies) di

    Singapura.

    ISEAS menunjuk SBY sebagai Fellow

    berdasarkan prestasi SBY dalam bidang

    kepemimpinan dan kontribusinya dalam

    hubungan bilateral antara Indonesia

    dengan Singapura pada masa SBY

    menjabat sebagai Presiden RI.

    “Penunjukan ini didasari atas prestasi dan

    kontribusi bilateral yang telah ditunjukkan

    Prof. Dr. Susilo Bambang Yudoyono

    selama menjabat sebagai Presiden RI,”

    Tegas Prof. Wang Gungwu. Dalam

    sambutannya di ISEAS.

    Beberapa tamu undangan yang datang

    diantaranya Mari Elka Pangestu Ph.D

    sebagai mentri pariwisata dan ekonomi

    kreatif RI dan Menteri Komunikasi dan

    Informasi Singapura Dr. Yaacob Ibrahim.

    Dalam kesempatan tersebut SBY

    memberikan Keynote Speech di

    Singapore Forum 2015 dihadapan

    sejumlah tokoh politik, ekonomi, bisnis,

    dan akademisi baik dari Asia maupun

    dunia. SBY menekankan perlunya kerja

    sama dan kolaborasi antar negara agar

    kawasan Asia Pasifik tetap damai dan

    stabil, sekaligus menjadi kawasan dengan

    ekonomi yang tetap tumbuh agar

    kesejahteraan rakyat dapat terus

    ditingkatkan.

    “Pentingnya membangun jiwa entre-

    preneurship, teknologi dan konektivitas,

    agar kemakmuran di Asia dapat

    ditingkatkan secara adil,” tegas mantan

    Presiden RI tersebut.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 11

  • Pesan SBY untuk Panitia

    Simposium PPI Dunia

    Bulan lalu, panita Simposium (SI) PPI

    Dunia 2015 kedatangan tamu dari tanah

    air. Mantan presiden RI Susilo Bambang

    Yudoyono meluangkan waktu untuk

    bertatap muka dengan panitia SI

    Singapura.

    Vincentia Maudy ketua SI mejelaskan,

    usai dilantik menjadi Fellow di ISEAS

    Singapura, SBY melakukan tatap muka

    dan diskusi mengenai kegiatan SI yang

    akan berlangsung Agustus 2015

    mendatang.

    “Kegiatan SI harus di-support oleh KBRI

    di masing-masing Negara, sehingga

    para calon penerus bangsa kita dapat

    terwadahi aspirasinya, termasuk juga

    masalah-masalah yang mereka hadapi

    selama menuntut ilmu,” tegas SBY.

    Sementara itu panitia SI sangat

    termotivasi dengan support penuh yang

    diberikan SBY, menurut Maudy SBY

    mengaku pernah hadir dalam satu

    Simposium yang berlangsung di

    Australia beberapa tahun lalu.

    ”Saya sangat termotivasi dengan

    respon positif pak SBY, berharap acara

    ini akan sukses pelaksanaannya,” ujar

    Maudy usai melakukan tatap muka

    bersama SBY di KBRI Singapura.

    Tak ketinggalan juga Mari Elka Ph.D selaku

    mantan menteri pariwisata RI juga

    menyampaikan dukungannya untuk

    pelaksanaan kegiatan SI. Berharap pelajar

    Indonesia yang tersebar di seluruh Negara

    dapat menjadi duta bagi Indonesia di tempat

    mereka belajar.

    “Saya pribadi memberikan dukungan penuh

    dengan agenda SI, jika memungkinkan saya

    akan siapkan waktu untuk ikut hadir pada

    pelaksanaannya nanti. Kehadiran pelajar

    Indonesia sejatinya dapat menjadi duta bagi

    Indonesia di Negara tempat belajar,” ujar

    Elka kepada panitia SI.

    Di akhir acara, panitia SI menyempatkan diri

    melakukan foto bersama dengan SBY

    beserta seluruh tamu undangan yang hadir

    pada saat itu.(VM)

  • SBY mendukung penuh kegiatan organisasi pelajar Indonesia diberbagai Negara

    yang wujud dalam pelaksanaan simposium. Menurutnya kegiatan ini dapat

    dijadikan kesempatan untuk mengetahui seperti apa perkembangan pelajar

    Indonesia yang belajar di luar negeri, termasuk juga masalah-masalah yang

    dihadapi selama belajar di luar Negara.

    Foto Bersama Panitia SI PPI Dunia 2015

    Singapura dengan SBY dan Ani Yudhoyono

    Hal | 13

  • Menurut Ketua PPIA Pusat, Ahmad

    Almaududy Amri, pekan olahraga pelajar

    Indonesia di Australia yang dikenal

    dengan OlymPPIA ini telah dihadiri oleh

    lebih dari 120 orang dari berbagai

    penjuru Australia (QLD, NSW, SA, VIC

    dan ACT).

    Kompetisi yang diperlombakan terdiri

    dari dua kategori di antaranya kesenian

    dengan jenis perlombaan, photography,

    singing dan dancing. Sedangkan bidang

    olahraga terdiri dari futsal, basketball,

    ping-pong dan badminton.

    “Saya merasa bangga dengan

    apresiasi pelajar Indonesia yang ada di

    Australia, masing-masing pelajar dengan

    suporternya bersemangat untuk terlibat

    dalam pertandingan yang

    diselenggarakan,” ujar pelajar Doktoral

    Hukum Wollongong University ini.

    Menurut Dudy, yang menarik dari

    OlymPPIA tahun ini adalah kompetisi

    kesenian via online.

    Liputan Australia. Program Kerja terbesar PPIA Pusat Kabinet AKTIVIS 2014/2015 'OlymPPIA' telah sukses diselenggarakan pada tanggal 11-12 April 2015 di

    Wollongong, NSW, Australia. Antusiasme peserta sangat baik dan positif. 7 cabang PPIA ikut serta dalam kegiatan ini dalam berbagai kompetisi (seni dan budaya).

    KOMPETISI OLYMPPIA 2015

    DIHADIRI MENPORA RI

    Ini merupakan bentuk baru dari kompetisi

    OlymPPIA 2015 yang tidak

    diselenggarakan sebelumnya. Hal ini

    dilakukan agar semua pelajar dapat

    berpartisipasi walaupun belum

    berkesempatan hadir secara fisik di

    Wollongong.

    “Mengingat jarak dari satu universitas

    dan universitas lainnya di Australia sangat

    jauh, panitia memutuskan

    menyelenggarakan kompetisi via online ini,

    tujuannya agar semua pelajar yang tidak

    bisa hadir dapat tetep berpartisipasi,” jelas

    Dudy lebih lanjut.

    Selain kompetisi kesenian dan olahraga,

    OlymPPIA hadir dengan konsep

    perlombaan baru dan menarik lainnya yang

    disebut 'mini games'. Perlombaan ini

    ditujukan khusus kepada para supporter,

    namun atlit juga turut ikut berpartisipasi

    dalam perlombaan rakyat ini.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 14

  • “OlymPPIA tahun ini menjadi spesial mengingat pejabat yang menghadiri acara ini

    komplit yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Bapak Imam Nahrawi, Walikota

    Wollongong, Mr. Gordon Bradbery, Dubes RI untuk Australia, Bapak Nadjib Riphat

    K dan Konjen RI di Sydney, Bapak Yayan Mulyana.”

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 15

  • “Bentuk perlombaannya yaitu tarik

    tambang, balon race dan trivia. Dan

    panitia juga memberikan hadiah

    kepada peserta yang menang,”

    jelasnya.

    “Dukungan dari pemerintahan RI

    dengan kedatangan bapak mentri

    sangat berarti bagi pelajar dalam

    pertandingan ini, secara tidak

    langsung peserta semakin

    bersemangat mengikuti lomba,” jelas

    Dudy.

    Pertunjukan tarian tradisional

    Indonesia dan tarian internasional

    mewarnai pembukaan OlymPPIA

    2015, perkenalan kontingen dengan

    pengibaran bendera dan penyalaan

    obor oleh Menpora sebagai simbol

    penyerahan tuan rumah dari VIC ke

    NSW juga dilaksanakan dengan

    diiringi mars PPIA.

    Pada penutupan pertandingan panitia

    juga memberikan hadiah spesial

    dengan memberikan undian 2 raffle

    ticket Sydney-Jakarta (return) yang di

    sponsori oleh Garuda Indonesia.

    Peserta dan tamu undangan juga di

    hibur dengan live music, tarian

    daerah, pembagian trophy.

    “Alhamdulillah acara berlangsung

    dengan lancar, dan ntuk pertama kali

    lagu Mars PPI Australia dinyanyikan

    live dan disimak secara langsung

    oleh Menpora,” ungkap dudy.

    PPI Australia juga sempat melakukan pertemuan terbatas antara perwakilan pusat, cabang dan ranting PPIA dengan Menpora untuk membahas isu terkini terkait pemuda dan olahraga. Dalam kesempatan tersebut Menpora imam Imam Nahrawi berharap pelajar Indonesia di Australia dapat meningkatkan persaudaraan dengan sharing experience yang wujud dalam kegiatan OlymPPIA.

    “Berharap agar OlymPPIA dapat menjadi ajang silaturrahmi yang dapat meningkatkan persaudaraan teman-teman PPIA. Meningkatkan kepedulian sesama dan menjadi ajang sharing experiences tentang kegiatan kemahasiswaan khususnya di bidang seni dan olahraga. Dan semoga di masa yang akan datang OlymPPIA dapat melahirkan atlit-atlit yang dapat merepresentasikan Indonesia di ajang internasional,” tutup Menpora Imam Nahrawi.(Ddy)

    Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Hal | 16 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • Penang, 1 Maret 2015, Hampir 80 orang audiens memenuhi ruang aula Konsulat Jenderal Republik

    Indonesia di Penang Malaysia dalam acara Festival Budaya Indonesia. Kegitan yang diadakan oleh

    Universitas Terbuka Pokjar Pulau Penang tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecintaan terhadap

    kebudayaan Indonesia.

    WNI Di Malaysia Gelar

    Festival Budaya

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 17

  • Kegiatan ini mengambil tema

    “Remember My Culture” ini

    menyelenggarakan sejumlah

    perlombaan yang diikuti oleh pelajar

    dari Universitas Terbuka. Diantaranya

    perlombaan yang diadakan adalah

    lomba baca puisi dengan tema budaya,

    fashion show baju adat dan batik serta

    lomba tarian daerah.

    Para peserta yang mengikuti lomba

    tersebut, umumnya datang dari

    kalangan para pelajar yang juga

    sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

    yang bekerja di sekitar pulau Penang

    Malaysia. Sebagian peserta lomba juga

    dating dari perwakilan UT Kuala

    Lumpur. Menurut Taufik Rodhy,

    Konsulat Jendral Republik Indonesia

    (KJRI) Penang menjelaskan, peserta

    lomba ada yang bersifat individu dan

    ada pula atas kapasitas sebagai

    perwakilan dari tempat bekerjanya

    masing-masing. Dalam kesempatan

    tersebut juga hadir masyarakat

    Indonesia yang ada di Penang untuk

    memeriahkan acara perlombaan.

    Acara ini mendapat sambutan dari

    masyarakat Indonesia yang ada di

    Penang, sejumlah masyarakat

    Indonesia yang hadir berasal

    ekspatriat, pelajar hingga Tenaga Kerja

    Indonesia (TKI).

    “Saya sangat mengapresiasi

    terselenggaranya event seperti ini.

    Mereka walaupun sibuk sebagai TKI,

    masih menyempatkan diri belajar di UT

    untuk meningkatkan kemampuan

    masing-masing dan juga bisa

    mengadakan kegiatan positif ini,“ Ujar

    Taufik Rodhy kepada Media Center

    PPI.

    Dalam acara fashion show, para

    peserta diharuskan tampil berpasang-

    pasangan sambil mengenakan baju

    adat yang telah disediakan oleh

    panitia. Meraka berjalan bergandengan

    di atas panggung dan turun di depan

    para penonton. Sabutan tepuk tangan

    menyemarakkan penampilan para

    peserta yang terlibat dalam

    perlombaan tersebut.

    Sejumlah tarian-tarian daerah yang

    ditampilkan sangat beraneka ragam

    dari seluruh nusantara. Diantara tarian

    yang ikut ditampilkan dalam

    perlombaan adalah tarian Satria dari

    daerah Cirebon Jawa Barat, tarian Tor-

    tor dari Sumatera Utara hingga tari

    Bajidor Kahot dari Jawa Barat.

    Di sela-sela acara tersebut, para

    audien juga dihibur oleh grup musik

    yang membawakan beberapa lagu

    populer. Serta juga diselingi oleh

    pementasan sebuah kesenian Ludruk.

    Kesenian ludruk yang berbentuk

    dagelan ringan ini mampu memecah

    kesunyian audien dalam menunggu

    hasil pertandingan yang akan

    diumumkan. (Mfd)

    Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Hal | 18

  • PERPIKA Gelar

    Pertunjukan

    Seni Budaya

    di Negeri

    Gingseng

    ----------- Seoul, Sebuah ide

    sampai ke alam mimpi,

    sehingga wujud dalam

    sebuah gagasan yang

    ditunjukkan dalam

    bentuk aksi. Inilah

    yang melatarbelakangi

    sejumlah aksi-aksi

    inovatif generasi muda

    Indonesia yang

    sedang menuntut ilmu

    di Korea.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • Korea saat ini melesat menjadi negara

    penuh kreativitas di berbagai sektor industri

    seperti bidang hiburan, teknologi, otomotif,

    pelajar indonesia disana mencoba apakah

    mungkin mereka meletakkan benda asing

    ditengah hamparan budaya negara tersebut

    yang sedang mendunia.

    Adalah Azimil Alam yang akan dipercaya

    sebagai project leader Persatuan Pelajar

    Indonesia (PPI) Korea atau yang akrab

    dikenal dengan PERPIKA untuk

    menyelenggarakan festival seni budaya

    Indonesia. Menurutnya, Perpika mencoba

    membuat suatu kegiatan yang bertujuan

    sebagai ungkapan terima kasih atas

    diterimanya pelajar Indonesia oleh

    masyarakat Korea.

    “ Kami telah diterima dengan baik untuk

    dapat tinggal dan mengadu nasib di negeri

    gingseng ini, sebagai ungkpan terimakasih

    inilah kami ingin hadiahkan pertunjukan seni

    budaya bangsa kami kepada masyarakat

    Korea secara luas,” ungkpnya.

    Terima kasih dalam bahasa korea adalah

    Kamsahamnida, kalimat ini yang menjadi

    tema pagelaran seni yang akan diadakan 17

    Mei 2015 mendatang. Perpika bertekad

    mengibarkan identitas ke-Indonesia-an

    kepada masyarakat Korea. Menunjukkan

    bahwa Indonesia adalah negara

    multikultural yang sudah sejak lama

    menyimpan setumpuk warisan dunia

    dengan sejuta kekayaan alamnya.

    Berbagai pertunjukan seni budaya

    Indoensia akan di tampilkan pada 17 Mei

    mendatang. Selain menampilkan peragaan

    busana daerah dari berbagai suku di

    Indonesia, pagelaran seni budaya tersebut

    juga akan memperkenalkan tari-tarian

    maupun berbagai pertujujkan seni lainnya.

    “ Indonesia sangat kaya dengan seni

    budaya, mungkin Korea terbiasa melihat

    pakaian Korea bernama hanbok, tapi

    Indonesia memiliki ratusan jenis pakaian

    adat, begitu juga dengan tarian, dan kami

    akan memperkenalakan kekayaan seni

    budaya Indonesia tersebut pada Mei

    mendatang,” tutur Azimil.

    Azimilpun semakin termotifasi dengan

    adanya dukungan penuh dari KBRI Seoul,

    Bank BRI, PKPU Korea Selatan, Asia

    Exchange Association, dan NET TV. Secara

    tidak langsung hal ini menjadi sebuah

    kebanggaan bagi seluruh pelajar Indoensia

    yang ada di Korea.

    Website: www.kamsahamnida.perpika.kr

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 20

    http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/http://www.kamsahamnida.perpika.kr/

  • Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 21

  • MUSYAWARAH BESAR

    PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI SPANYOL

    TAHUN 2015

    SPANYOL – Kegiatan tahunan Musyawarah

    Besar (MUBES) Perhimpunan Pelajar

    Indonesia di Spanyol telah dilakukan pada

    tanggal 18 – 19 April 2015 yang lalu

    bertempat di Kedutaan Besar Republik

    Indonesia di kota Madrid (KBRI Madrid).

    Kegiatan ini diselenggarakan khususnya

    rangka melantik ketua dan kepengurusan

    PPI Spanyol baru yang akan menjabat untuk

    periode 2015/2016 serta membahas hal -

    hal yang terkait dengan program kerja untuk

    periode 2015/2016.

    PPI Spanyol saat ini memiliki 52 anggota

    aktif yang tersebar di banyak kota di

    Spanyol. Mayoritas anggota PPI Spanyol

    berada di kota besar seperti Madrid dan

    Barcelona. PPI Spanyol membagi wilayah

    kerjanya menjadi empat wilayah yang terdiri

    dari: Wilayah 1 yang meliputi Galicia,

    Asturias, Cantabria, País Vasco; Wilayah 2

    yang meliputi Catalunya, Aragón, Navarra,

    La Rioja; Wilayah 3 yang meliputi

    Comunidad de Madrid, Castilla y Leon,

    Castilla la Mancha, Extremadura; dan

    Wilayah 4 yang meliputi Valencia, Murcia,

    Andalucia, Islas Baleares, Canarias.

    Masing-masing wilayah memiliki ketua

    wilayah yang bertanggungjawab atas pelajar -

    pelajar di wilayahnya dan selalu memperbarui

    informasi.

    Musyawarah Besar PPI Spanyol pada tanggal

    18 April 2015 didahului dengan pembukaan

    acara oleh Ketua PPI Spanyol 2014/2015

    yaitu saudara Akira Aula Afif. Selanjutnya

    saudara Akira menyampaikan laporan

    pertanggung-jawaban program kerja pengurus

    PPI Spanyol 2014/2015 yang kemudian

    diterima oleh forum dalam MUBES PPI

    Spanyol.

    Pemilihan Ketua PPI Spanyol periode

    2015/2016 sendiri telah dilakukan melalui

    kegiatan Pemilihan Raya 2015 (PEMIRA

    2015) yang sebelumnya dilakukan secara

    online sejak tanggal 15 April 2015 pukul 15:00

    CEST dan berakhir pada tanggal 18 April 2015

    pukul 09:00 CEST. Setiap orang yang

    terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap PEMIRA

    PPI Spanyol 2015 berhak memilih siapa Ketua

    PPI Spanyol 2015/2016, dan telah dikirimi e-

    mail dengan tautan formulir pemilihan.

    Sedangkan rekapitulasi suara dilakukan

    sebagai bagian dari agenda MUBES PPI

    Spanyol. Hasil dari PEMIRA PPI Spanyol

    menyatakan saudara W. Kurniawan sebagai

    Ketua PPI Spanyol 2015/2016 terpilih.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 22

  • Pelantikan Pengurus

    PPI Spanyol

    Periode 2015 - 2016

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 23

  • Selanjutnya MUBES PPI Spanyol juga diisi

    dengan rapat pleno yang membahas

    pembentukan pengurus PPI Spanyol

    2015/2016, pembentukan tim pembahsan

    AD/ART, melakukan pembahasan mengenai

    program kerja yang akan dilakukan dalam

    kepengurusan 2015/2016, dan melakukan

    pembahasan terhadap perbaikan sistem

    keorganisasian PPI Spanyol.

    Program kerja yang akan dilakukan untuk

    kepengurusan PPI Spanyol untuk periode

    2015/2016 salah satunya adalah pembuatan

    buku kumpulan cerpen dengan latar belakang

    kehidupan di Spanyol yang ditulis oleh para

    pelajar Indonesia. Selain itu, melakukan

    kajian/talk show/sharing melalui media online

    dengan pelajar atau pun non pelajar yang

    berada di Indonesia yang tertarik untuk

    melakukan studi ataupun bekerja di Spanyol.

    MUBES PPI Spanyol 2015 menghasilkan

    struktur organisasi untuk PPI Spanyol

    periode 2015/2016 sebagai berikut:

    Ketua:

    W. Kurniawan

    Wakil Ketua:

    Yogawira Prada Pasiaji

    Sekretaris/Bendahara:

    Nurul Inayaty

    Divisi Humas:

    Doddy Irawan

    Divisi Informasi:

    Yogawira Prada Pasiaji

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 24

  • Ketua Wilayah

    Wilayah 1 : Doddi Irawan

    Wilayah 2 : Wiyogo Prio Wicaksono

    Wilayah 3 : Romi Satria

    Wilayah 4 : Shantosa Yudha Siswanto

    Pelantikan ketua dan kepengurusan PPI

    Spanyol periode 2015-2016 dilakukan oleh

    Bapak Erie Bawono selaku Pejabat KBRI

    untuk Kerajaan Spanyol. Pelantikan ini diawali

    dengan serah terima jabatan dilakukan oleh

    W. Kurniawan sebagai Ketua PPI Spanyol

    2015-2016 terpilih yang menggantikan Akira

    Aula Afif sebagai Ketua PPI Spanyol

    sebelumnya. Pelantikan badan pengurus

    harian PPI Spanyol 2015/2016 dilakukan pada

    malam hari dan disaksikan oleh para anggota

    PPI Spanyol dan WNI yang saat ini sedang

    menetap di Spanyol. Kegiatan kemudian

    dilanjutkan dengan acara makan malam dan

    ramah tamah oleh seluruh WNI yang hadir.

    Kegiatan MUBES PPI Spanyol ini juga

    sekaligus merupakan ajang silaturahim dan

    mempererat hubungan antar sesama pelajar

    Indonesia di Spanyol yang tersebar di banyak

    kota yang sebelumnya hanya terhubung

    melalui media online. Sehingga kegiatan

    MUBES PPI Spanyol tidak hanya dilakukan

    untuk melantik ketua dan kepengurusan PPI

    Spanyol saja, akan tetapi juga mencakup

    kegiatan keakraban sesama pelajar.

    Kegiatan keakraban yang dilakukan PPI

    Spanyol sebagai bagian dari acara MUBES

    PPI Spanyol yaitu dengan melakukan karya

    wisata ke Centro de Madrid pada tanggal 19

    April 2015.

    Saat kegiatan karya wisata di kota Madrid ini,

    seluruh anggota PPI Spanyol yang hadir

    menampakkan keceriaannya. Perjalanan

    diawali dari Plaza de Toros de Las Ventas,

    tempat ini merupakan salah satu arena adu

    banteng yang terkenal di Madrid, walaupun

    rombongan tidak masuk ke dalam Plaza de

    Toros mereka sudah dipastikan

    menyempatkan diri untuk mengambil foto di

    depan tempat tersebut. Selanjutnya

    perjalanan dilanjutkan ke Plaza de Colón,

    Plaza Cibeles, dan Plaza de Sol yang

    merupakan pusat wisata dan perbelanjaan di

    kota Madrid. Palacio Real yang dahulu

    merupakan istana kediaman kerajaan

    Spanyol tidak lupa untuk dikunjungi. Setiap

    tempat yang dikunjungi anggota PPI Spanyol

    tidak lupa untuk mengabadikannya melalui

    foto. Karya wisata PPI Spanyol diakhiri

    dengan mengunjungi Stadion Santiago

    Bernabéu.

    Oleh: Rizalina Tama Saragi, Ni Wayan Bejug,

    W. Kurniawan

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 25

  • PPI Polandia: Kembalinya

    Semangat Pelajar Indonesia

    Sejarah baru bagi masyarakat Indonesia di

    Polandia akhirnya tertoreh di Warsawa.

    Setelah mengalami hibernasi selama

    berpuluh-puluh tahun, akhirnya pada tanggal

    21 Maret 2015, sejumlah pelajar Indonesia,

    yang jumlahnya kalah banyak dengan jumlah

    jari tangan orang normal, beserta beberapa

    staf KBRI dan warga Indonesia di Polandia

    resmi membentuk PPI Polandia melalui

    Kongres Luar Biasa Pertama, bertempat di

    Kantor KBRI Polandia di Warsawa. Kongres

    Luar Biasa Pertama tersebut diagendakan

    untuk membahas rancangan AD/ART PPI

    Polandia yang sudah disiapkan oleh Kang

    Dikhi Firmansyah, mahasiswa doktoral yang

    baru saja lulus dan balik ke tanah air

    beberapa hari setelah memimpin kongres luar

    biasa pertama tersebut.

    Pada kongres yang dihadiri oleh 12 orang,

    yang delapan di antara nya merupakan

    mahasiswa tersebut akhirnya disepakatilah

    Sdr. Alexander Themas dan saya sebagai

    calon Ketua PPI Polandia. Metode pemilihan

    yang dipilih adalah voting yang dilaksanakan

    melalui grup Facebook PPI yang sebelumnya

    sudah terbentuk.

    Namun, berhubung jenis keanggotaan PPI

    Polandia yang lain yaitu anggota

    kehormatan, dan pendukung belum terdata

    secara pasti jumlahnya, maka diputuskan

    bahwa yang berhak ikut memilih adalah

    anggota inti saja (pelajar).

    Berselang empat hari terhitung dari

    pelaksanaan kongres, maka terpilihlah

    saya sebagai Ketua PPI dengan perolehan

    suara sebesar 69 persen. Dengan

    demikian, secara otomatis posisi wakil

    ketua diisi oleh Sdr. Alex.

    Pasca terpilihnya ketua dan wakil ketua

    PPI Polandia, beberapa hari yang lalu,

    tepatnya pada Hari Sabtu, tanggal 11 April

    2015, telah dilakukan Kongres Pertama.

    Pada kongres tersebut diagendakan

    penyempurnaan AD/ART, penentuan logo,

    pembentukan struktur organisasi, dan

    pembahasan program kerja dalam waktu

    dekat.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 31

  • Pasang Surut PPI Polandia : Dari Zaman

    Komunis hingga Zaman Reformis

    Sejarah terbentuknya PPI Polandia

    pertama kali dimulai pada tahun 1957.

    Pada tahun itu Pemerintah Polandia

    mendatangkan pelajar dari berbagai negara

    yang pada waktu itu terafiliasi dengan

    paham komunisme, salah satunya

    Indonesia. Dari Indonesia tercatat

    sebanyak sepuluh mahasiswa gelombang

    pertama dikirim ke Polandia untuk

    menempuh pendidikan. Pada saat itu, PPI

    di ketuai oleh Bapak Soegijanto, salah satu

    dari sepuluh pelajar Indonesia yang dikirim

    tersebut.

    Saat ini beliau merupakan pegawai

    pensiunan KBRI Polandia yang hingga

    sekarang masih menetap di Warsawa. PPI

    saat itu walaupun telah menjalankan fungsi-

    fungsi ke-PPI-an seperti sebagai wadah

    pemersatu pelajar, mengadakan

    pertemuan-pertemuan dan kegiatan

    bersama dengan PPI-PPI negara lain serta

    juga memberikan saran-saran kepada

    pemerintah, namun organisasi PPI

    Polandia masih sangat tergantung dari

    banyak hal kepada pemerintah, sesuai

    dengan ciri komunisme bahwa negara

    mengendalikan segala aktifitas warga.

    Gelombang pengiriman pelajar tersebut

    berlangsung hingga terakhir, gelombang

    ketiga, pada saat pecah pemberontakan

    G30 S/PKI pada awal tahun 60-an. Pada

    saat itulah PPI Polandia mulai retak.

    Beberapa anggota PPI Polandia waktu itu

    yang beraliran kiri memisahkan diri.

    Sedangkan PPI Polandia berubah nama

    menjadi PPI Pancasila untuk menunjukkan

    bahwa PPI Polandia bebas dari unsur

    komunisme. Pasca pemberontakan tersebut,

    ada beberapa pelajar Indonesia yang tidak

    pulang ke Indonesia lantaran dicap sebagai

    komunis oleh pemerintah Orde Baru.

    Semenjak gelombang ketiga selesai,

    pengiriman pelajar dari Indonesia ke

    Polandia berhenti.

    PPI Polandia pun akhirnya vakum selama

    berpuluh-puluh tahun hingga tahun 2010,

    terbentuk lah PPI Polandia “tidak resmi”. PPI

    ini merupakan kepanjangan dari Pemuda-

    Pemudi Indonesia Polandia yang sebagian

    besar anggotanya adalah para warga

    Indonesia yang bekerja di Polandia karena

    pada waktu itu jumlah pelajar Indonesia di

    Polandia sangat sedikit, dan sebagian hanya

    merupakan mahasiswa program exchange

    dari universitas lain yang hanya belajar di

    universitas-universitas di Polandia satu atau

    dua semester.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 32

  • Kegiatan PPI ini hanya bersifat internal sebagai wadah pemupuk kebersamaan

    warga Indonesia di Polandia. Walaupun tanpa AD/ART ataupun struktur

    keorganisasian yang cukup jelas, PPI di bawah kepemimpinan Mas Puguh Budi

    Susetiyo dan Mbak Dila Rochmania dan dibantu oleh warga Indonesia yang

    peduli akan keberlangsungan wadah pemersatu ini, seperti Mbak Sylvi

    Kurniawati, Kang Dikhi Firmansyah, dan pihak KBRI sebagai bagian yang tak

    terpisahkan dengan aktifitas PPI serta beberapa warga, dosen dan mahasiswa

    lainnya bisa dibilang cukup berhasil dalam mencapai tujuan nya.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 33

  • PPI Polandia Generasi Kedua: Harapan

    dan Tantangan

    Semangat untuk “membangkit batang

    terendam” PPI Polandia dimulai dari

    beberapa pelajar yang seolah seperti

    gayung bersambut didukung secara

    maksimal oleh pihak KBRI.

    Berselang waktu yang tidak terlalu lama,

    setelah pengajuan proposal dan

    konsultasi beberapa kali ke pihak KBRI,

    akhirnya pembentukan PPI Polandia

    resmi terealisasi dengan baik dengan

    ditandai terbentuknya kepengurusan baru

    PPI Polandia.

    Diharapkan jangkauan aktifitas PPI tidak

    hanya ke dalam, akan tetapi juga ke luar,

    lintas organisasi pelajar - baik dengan

    organisasi pelajar negara lain di Polandia

    ataupun dengan PPI-PPI negara lain -

    ataupun organisasi nonpelajar.

    Sebagai program kerja PPI ke depan,

    maka saya mengadopsi visi, misi, serta

    program kerja yang telah saya canangkan

    sewaktu kampanye calon ketua PPI

    Polandia, antara lain:

    Visi

    • “Mewujudkan PPI Polandia sebagai

    wadah penyampai aspirasi dan bentuk

    nyata kerja pelajar dan warga untuk

    kejayaan bangsa.”

    Misi

    Mempererat ikatan kekeluargaan

    antar anggota, baik pelajar, alumni

    maupun WNI di Polandia.

    Bersinergi dengan KBRI dan

    organisasi/ perkumpulan lain

    seperti Indonesian Diaspora

    Network, PPI negara lain, PPI

    dunia, dan sebagai nya.

    Meningkatkan intelektualitas,

    kreatifitas, networking, hobi, dan

    kerohanian para anggota PPI dan

    WNI di Polandia.

    Menjadi sumber informasi

    terpercaya bagi pelajar atau warga

    yang berada atau akan ke

    Polandia.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 34

  • Program Kerja

    Merintis website resmi PPI Polandia

    sebagai salah satu media utama untuk

    memperkenalkan PPI Polandia

    berserta kegiatan-kegiatan pelajar dan

    WNI di Polandia. Selain web resmi,

    grup pada media sosial yang sudah

    ada tetap akan dimanfaatkan secara

    optimal.

    Melakukan kegiatan pendampingan

    bagi pelajar atau warga yang akan

    datang ke Polandia.

    Menghimpun dan menyimpan berbagai

    macam karya ilmiah atau penelitian,

    seperti skripsi, tesis, disertasi, ataupun

    paper yang dilakukan oleh pelajar atau

    alumni, dengan tetap memperhatikan

    prinsip-prinsip hak cipta.

    Mengintensifkan dan mendukung

    kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan

    rasa kebersamaan yang bersifat

    mingguan seperti olahraga/hobi,

    bulanan seperti kegiatan pertemuan

    rutin, kerohanian, ataupun yang

    bersifat aksidental seperti jalan-jalan

    bersama antara pelajar dan warga.

    Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan

    diskusi atau seminar yang berkaitan

    dengan bidang bisnis/kewirausahaan,

    teknologi, isu politik, budaya, seminar

    peningkatan kecerdasan emosional

    (EQ), ataupun berbagi pengalaman

    dan diskusi santai di coffe shop, dsb.

    Melakukan joint-programme dengan

    PPI negara lain, PPI Dunia, ataupun

    perhimpunan pelajar negara lain di

    Polandia.

    Tantangan terbesar yang kami hadapi

    adalah masih sedikitnya jumlah pelajar

    di Polandia, apalagi yang mengambil

    full study. Hingga saat ini tercatat

    sebanyak sembilan pelajar yang kuliah

    full study ( dua di antaranya rencana

    lulus tahun ini) dan lima pelajar

    program exchange. Jangankan untuk

    ukuran sebuah negara yang

    mempunyai luas lebih dari 300 ribu km2

    dan jumlah penduduk sebanyak lebih

    dari 38 juta jiwa, untuk sebuah kota

    pun jumlah tersebut masih terbilang

    sangat kecil.

    Walaupun demikian, bukan pelajar

    namanya jika tidak bisa melihat

    peluang dibalik kelemahan. Bukankah

    Bung Karno cuma butuh sepuluh

    pemuda untuk mengguncang dunia?.

    Warsawa, 14 April 2015

    Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Oleh : Teguh Ilham

    (e-mail: [email protected] )

    Ketua PPI Polandia 2015-2016

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 35

  • Perjuangan Sosok Kartini Muda

    di Negeri Sakura

    Liputan Jepang

    "Door Duisternis tot Licht" -

    "Habis Gelap Terbitlah

    Terang" seperti judul buku

    karangan sang pelopor

    emansipasi wanita, Kartini.

    Pesan-pesan dari beliau

    sangatlah menjunjung tinggi

    emansipasi wanita. Pada

    zamannya, kedudukan

    antara wanita dan pria

    tidaklah setara.

    -----------------------------------

    Dahulu, wanita tidak boleh

    bekerja dan berpendidikan.

    Sang pahlawan emansipasi

    wanita terus mendorong kaum

    hawa Indonesia untuk

    menempuh pendidikan agar

    tidak terus didiskriminasi oleh

    kaum adam. Saat ini wanita

    Indonesia sudah banyak yang

    menjadi kaum terpelajar dan

    terbukti sukses, memiliki

    kedudukan dan hak yang

    sama dengan pria berkat

    perjuangan ibu Kartini.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 26

  • Jepang merupakan salah satu negara

    yang paling sering dijadikan tujuan belajar

    bagi para pelajar Indonesia. Sudah banyak

    kisah yang menceritakan bagaimana para

    pelajar Indonesia mengenyam pendidikan

    di Jepang. Namun, tak terlalu marak

    dijumpai kisah mengenai riset yang

    dilakukan pelajar Indonesia di Jepang,

    khususnya seorang mahasiswi program

    S1. Penasaran dengan lika-liku dan serba-

    serbi riset S1 di Jepang?

    Gadis Indonesia berparas ayu bernama

    Madoka Hazemi, seorang mahasiswi muda

    S1 di Tohoku University, Faculty of Science

    yang aktif meneliti, berkenan untuk berbagi

    cerita risetnya.

    Awal mulanya mengapa ia menempuh

    pendidikan di Jepang adalah karena

    dahulu kedua orang tuanya pernah

    mengenyam pendidikan S2 dan S3,

    sehingga Madoka kecilpun bermimpi untuk

    melanjutkan pendidikan S1 di negeri

    sakura.

    Akhirnya mimpi Madoka membawanya

    kepada salah satu universitas ternama di

    Jepang berlokasi di kota Sendai, sebelah

    timur laut Jepang bernama Tohoku

    University.

    “Sebuah kebanggaan akhirnya bisa belajar

    di sini,” ujar Kartini muda ini.

    Saat ini Madoka mendalami bidang

    “Advanced Molecular Chemistry Program,”

    di mana pada bidang itu, Madoka fokus

    pada Kimia Organik.

    Selama menempuh pendidikan di bidang

    Advanced Molecular Chemistry Program,

    Madoka mulai penasaran dan ikut

    penelitian yang diadakan oleh profesornya

    yang bernama Kazumitsu Onizuka sejak

    tahun kedua akhir.

    Madoka menekuni risetnya di Institute of

    Multidisciplinary Research for Advanced

    Materials Tohoku University, Nagatsugi

    Laboratory, Professor Nagatsugi Fumi.

    Pada umumnya, institutsi ini menjadi

    tempat riset mengenai hal yang

    berhubungan dengan DNA dan RNA, gen

    dan ekspresinya. Sebagai contoh,

    merancang DNA atau RNA dengan struktur

    yang baru, mempelajari mekanisme

    pembentukan DNA dan RNA, atau

    kegagalan mekanisme ekspresi DNA dan

    RNA.

    Kenapa hal tersebut harus diketahui?

    Menurut Madoka hal ini dipercayai banyak

    menjadi sumber penyakit misalnya kanker,

    AIDS, dan sebagainya berawal dari DNA

    dan RNA yang gagal diekspresikan dengan

    baik (salah satu dari banyak kemungkinan).

    “Nah, dengan mempelajari lebih lanjut, ada

    ekspektasi bahwa kedepannya, penelitian

    ini sangat akan berjasa dalam bidang

    medis, inilah alasan saya ingin

    menekuninya,” ujar Madoka lebih lanjut.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 27

  • Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Madoka menambahkan bahwa visi

    besar dari penelitiannya adalah ke

    arah drug development, dan

    sebagainya. Tema dari riset Madoka

    saat ini adalah Synthesis of natural-

    like cross-linked duplex RNA.

    Fokus pada pembuatan double

    stranded RNA (biasanya RNA

    memiliki single stranded).

    Lagi lagi, mengapa double stranded itu

    penting? Dipercayai bahwa double

    stranded RNA dan hubungannya

    dengan enzim tertentu punya alih besar

    terhadap pengekspresian gen yang

    berhubungan erat dengan penyakit

    seperti kanker.

    Inspirasi untuk menjalani riset pada

    bidang ini didapat dari Associate

    Professor lab bernama Onizuka

    Hal | 28 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • Kazumitsu yang berkolaborasi dengan

    profesor di Amerika yang sangat tertarik

    meneliti tentang duplex RNA karena

    punya visi bahwa penelitian ini akan

    banyak berguna dalam bidang medis

    kedepannya.

    Banyak cerita menarik dari Madoka

    mengenai risetnya yang juga

    bermanfaat bagi orang lain yang

    berkelut dalam bidang yang sama atau

    terjun ke dalam dunia penelitian.

    Madoka awalnya selalu berpikir bahwa

    orang yang bergerak di bidang sains

    pasti punya motivasi kuat untuk

    menemukan hal yang baru.

    Terlebih lagi kalau sesuatu yang baru

    itu punya dampak luar biasa terhadap

    suatu komunitas, bahkan masyarakat

    yang kesannya akan jadi kebanggaan

    luar biasa.

    “Peneliti atau profesor di Jepang

    memiliki semangat yang luar biasa,

    usaha, dan daya juangnya tinggi, setiap

    hari pulang sampai larut malam untuk

    menekuni reasearchnya, ” jelas Madoka

    lagi.

    Madoka menangkap bahwa sang

    professor melakukan riset yang semata-

    mata karena ia memiliki rasa ingin tahu

    terhadap topik yang dierjakan, ia

    menikmati dan suka, dan ia yakin

    bahwa nanti hal ini akan berguna bagi

    dunia pendidikan atau kedokteran.

    Selain itu, Madoka juga menjelaskan

    rasanya meneliti di Jepang. Selulusnya

    dari bangku SMA, Madoka langsung

    melanjutkan studinya ke Jepang. Banyak

    hal yang membuatnya nyaman saat

    penelitian. Selama melakukan penelitian

    di Jepang, support dari profesor

    sangatlah besar. Selalu ada dorongan

    untuk tidak pernah menyerah dan terus

    belajar.

    Banyak hal yang dipelajari berdasarkan

    kegagalan yang dialami. Hal inilah yang

    terus membuat Madoka semangat dan

    pantang menyerah untuk terus berjuang

    melakukan penelitiannya.

    “ Pemerintah dan pihak universitas juga

    banyak memberikan dukungan seperti

    fasilitas yang sangat memadai. Memang

    harus diakui iklim penelitian di Jepang itu

    sangat bagus, beruntung bisa

    merasakan pendidikan di Jepang,”

    ujarnya lagi.

    Ada beberapa kesan dan pesan yang

    Madoka ingin sampaikan kepada para

    pembaca. Madoka menyebutkan bahwa

    penelitian itu sangatlah menarik.

    Namanya saja meneliti berarti belum

    pernah ada yang melakukan sebelumnya

    di dunia ini. Inilah yang menjadikannya

    bangga sebagai peneliti. Keren banget

    deh. Rasanya, menemukan hal baru

    yang mungkin nantinya bisa berguna

    bagi masyarakat itu dorongan besar

    tersendiri.)

    Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Hal | 29 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • “Berharap nantinya hasil riset ini dapat berkontribusi dalam kemajuan tanah air

    tercinta. Saya sangat ingin mempublikasikan hasil riset ini agar masyarakat dunia

    tahu bahwa ada sosok Kartini Indonesia muda di Jepang yang sedang

    melakukan riset yang berguna untuk penemuan drugs kedepannya,” ujarnya lagi.

    Karena saat ini Madoka melakukan riset di bidang kimia organik, mungkin dekat

    hubungannya dengan penemuan drugs atau terapi penyakit yang semoga juga

    berdampak positif.

    Madoka melakukan penelitiannya dengan sepenuh hati dan selalu memberikan

    terbaik. Kalau memang Tuhan mengizinkan, di ujung jalan terlihat dampak besar

    dan akhirnya bisa mengharumkan nama Indonesia.

    Interviewer:

    Kinanti Hantiyana Aliyah (Tohoku University)

    Editor:

    Anindya Pradipta

    (Ritsumeikan Asia Pacific University

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 30 Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

  • Bisnis Mahasiswa Indonesia di Kairo;

    “Yang Penting Cukup”

    Mahasiswa Indonesia di Mesir atau yang

    lebih dikenal sebagai Masisir terbilang

    cukup banyak dibanding mahasiswa dari

    negara lainnya. Menurut data Atase

    Pendidikan (Atdik) KBRI Kairo, jumlah

    pelajar Indonesia sekitar 2500 orang, dan

    90 persennya adalah mahasiswa

    universitas al-Azhar. Selebihnya, mereka

    kuliah di berbagai universitas di Mesir,

    seperti Kairo University, Arab League

    University, American Open University dan

    universitas lainnya.

    -------------------------------------------------------

    Berdasarkan data yang dimiliki Atdik KBRI

    Kairo, Universitas al-Azhar terdapat hampir

    di seluruh kota di Mesir. Dulunya mahasiswa

    asing, termasuk dari Indonesia tersebar di

    beberapa kota seperti Tanta, Alexandria,

    Mansoura, Damanhur dan kota lainnya.

    Namun Sejak tahun 2010, kebijakan al-

    Azhar hanya menempatkan mahasiswa

    asing di kota Kairo. Kebijakan ini membuat

    mahasiswa Indonesia yang notabene adalah

    mahasiswa asing terbanyak nomor dua

    setelah Malaysia “menjajah” Kairo.

    Para mahasiswa ini rata-rata tinggal berdekatan satu dengan lainnya. Kebanyakan mereka ngontrak rumah di Hay Asyir (Distrik 10), Kairo Timur. Di sana, hampir di setiap hunian ada rumah yang ditinggali oleh mahasiswa Indonesia. Jadilah Hay Asyir ini seperti “kampung Indonesia”, atau bahkan “kecamatan Indonesia” .

    Menurut Fitrah Alfaizi salah seorang Pelajar asal Indonesia yang tinggal di Kairo Timur menjelaskan, keadaan dan lingkungan mahasiswa seperti ini membuat naluri bisnis pelajar bangkit. Mereka berpikir bisa hidup dari dan untuk mereka sendiri. Didukung oleh perizinan dari pemerintah Kairo yang relatif mudah.

    “ Akhirnya home industri menjamur, seperti tempe, tahu, kerupuk, dan aneka makanan ringan lainnya sangat mudah didapatkan di Kairo, dan semua itu yang jualan pelajar asal Indonesia,” jelas Alfaizi.

    Alfaizi menambahkan, harga pangan relative murah dan mudah didapatkan. Hal ini juga yang mendorong Masisir berkreasi mendirikan berbagai rumah makan khas Indonesia.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 36

  • “Tercatat lebih dari 30 rumah makan khas

    Indonesia berdiri di gang-gang kota Kairo,

    mulai dari RM. Padang, Sate Madura,

    sampai empek-empek Palembang,” jelas

    Alfaizi.

    Di Kairo, pindah rumah kontrakan adalah

    hal sangat biasa. Setahun pindah,

    setengah tahun pindah, bahkan ada yang

    dua bulan sekali pindah, karena mungkin

    kurang cocok dengan tuan rumah maupun

    mendapat kontrakan yang lebih baik.

    Ketika melihat pindahan kontrakan ini

    cukup merepotkan, maka para mahasiswa

    berpikir untuk menyediakan sewa mobil

    untuk kebutuhan itu. Hal ini tentu lebih

    memudahkan mereka, daripada harus

    menyewa kepada penduduk asli Mesir.

    “Orang bilang segala

    jenis bisnis di Masisir

    tersedia, sampai

    segala macam jasa

    juga dapat diakses

    dengan mudahnya;

    laundry, pijat, jual

    beli tiket, fotografer

    dan lain sebagainya.

    Itu semua dilakukan

    oleh mahasiswa dan

    untuk mahasiswa,”

    tutup Alfaizi.( FA)

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 37

  • Dalam bisnis, Masisir terbagi menjadi 4 bagian:

    Pada dasarnya, bisnis Masisir di Kairo adalah dari, oleh dan untuk para mahasiswa

    Indonesia itu sendiri. Jarang sekali bisnis-bisnis tersebut bersinggungan dengan warga non

    Indonesia. Kebanyakan dari mereka menjalaninya sebagai sampingan saja, buka sebagai

    tujuan. Karena memang, tujuan utama para mahasiswa datang ke Mesir bukanlah untuk

    berbisnis, tapi untuk belajar. Bagi mereka bukan kekayaan yang menjadi tujuan, tapi yang

    penting bisa cukup kebutuhan sehari-harinya, karena memang tidak semuanya

    mendapatkan beasiswa, dan tidak semuanya masih dibiayai oleh orang tua.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    1

    • Petama employee, yaitu mahasiswa yang bekerja sebagai karyawan kepada mahasiswa lain yang memiliki modal, seperti bekerja di rumah makan khas Indonesia, di rental mobil, loundry dan lain sebagainya.

    2

    • Kedua self employee, yaitu mahasiswa yang bekerja dengan ketrampilannya, seperti menjadi guide, montir, tukang pijat, bekam, ruqyah dan lain sebagainya.

    3

    • Ketiga business, yaitu mahasiswa yang menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan orang lain. Mereka membuat rumah makan, usaha tahu tempe, kerupuk, toko londry dan lain sebagainya.

    4

    • Keempat investor, yaitu mahasiswa yang memiliki modal besar. Biasanya mereka diberi modal oleh orang tuanya untuk belajar usaha di Kairo. Mereka membeli “saham” rumah makan khas Indonesia, rental mobil dan usaha lainnya.

    Hal | 38

  • Peran ACIKITA dalam Membangun dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

    Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA), adalah

    organisasi yang didirikan oleh anak bangsa

    (4 Oktober 2006), mereka adalah orang

    yang pernah bersekolah dan bekerja di

    Jepang. Mereka ingin melakukan

    perjuangan nyata untuk ikut memperbaiki

    kondisi Indonesia.

    Organisasi ini lahir dari gagasan

    masyarakat Indonesia yang ada di Jepang

    yang sangat peduli dengan kemajuan

    Indonesia kedepannya. Mereka adalah Dr

    Jumiarti Agus, Dr. Prihardi Kahar, dan

    Rahmiwati, S.Ag. Saat itu semuanya

    terkumpul di bawah Tokyo Institute of

    Technology.

    PPI Dunia telah menggali Informasi dari

    Organisasi yang saat ini di Pimpin oleh

    salah seorang pengagasnya. Bagaimana

    perjalnan ACIKITA dalam memperjuangkan

    gagasannya dalam membangun Indonesia

    lebih baik kedepannya telah berhasil

    dirangkum dan di tuturkan oleh Jumiarti

    dalam wawancara khusus yang dilakukan

    PPI dunia beberapa waktu lalu.

    Bagaimanakah Acikita terbentuk ?

    Melalui referensi seorang professor senior

    di Indonesia, yang rajin mengikuti

    pertumbuhan dan perkembangan ACIKITA,

    kami telah berpartisipasi dua kali dalam 3

    kali undangan WanTinPres (Anggota

    Dewaan Pertimbangan Presiden).

    Pertama kali hadir atas undangan

    WanTinPres bidang Pendidikan (Ibu

    Prof. Meuthia Hatta, 4 Agustus 2010)

    dan selanjutnya menghadiri

    undangan WanTinPres Bidang

    Agama (6 Desember 2011).

    Kami juga membantu para pejabat

    pemerintah yang ingin

    mengeksplorasi informasi dari

    instansi di Jepang, yang pernah

    dilakukan adalah membantu pejabat

    di Kementrian Riset dan Teknologi,

    untuk studi paten di Tokyo Institute of

    Technology, dan pejabat BKKBN

    dalam studi singkat di Jepang, untuk

    program kerja BKKBN, pejabat di

    kementrian perindustrian dan

    perdagangan, dari beragam

    universitas di Indonesia untuk

    kerjasama riset.

    Program Kerja apa saja yang

    dimiliki ACIKITA ?

    Melalui perjuangan di bidang

    pendidikan kami berupaya memutus

    rantai permasalahan bangsa

    Indonesia dengan membuat empat

    program pendidikan dasar yang

    terdiri dari pendidikan usia dini,

    pendidikan dasar, pendidikan umum,

    serta tengkat Universitas.

    Edis

    i 2 |

    Bu

    leti

    n P

    PI D

    un

    ia |

    Mei

    20

    15

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 39

  • Untuk program program pendidikan usia

    dini dan dasar, dan menengah Kami aktif

    menerbitkan buku-buku parenting,

    mencakup sistem pola asuh yang berfokus

    pada usaha para ibu dan pendidik untuk

    menggali potensi anak sejak usia dini,

    selain itu Kami juga aktif menerbitkan buku-

    buku bacaan anak, bisa dikonsumsi oleh

    anak mulai usia nol tahun hingga

    seterusnya. Selain itu ACIKITa juga sudah

    mendirikan taman bermain Ibu dan Anak

    2014 lalu. Para Ibu dapat membawa

    anaknya bermain bersama di Ruang

    Bermain ACIKITA (RBA), pada kesempatan

    tertentu kami mendatangkan pakar untuk

    berkonsultasi. RBA pertama kami buka di

    Sekretariat ACIKITA Cibubur. Sejumlah

    beasiswa juga kami berikan kepada anak-

    anak kurang mampu untuk mendapatakan

    pendidikan lebih baik. Program beasiswa

    ini telah berlangsung di Payakumbuh

    Sumatera Barat semenjak 2002.

    Bagaimana dengan program pendidikan

    mahasiswa (S1, S2 dan Doktor) dosen dan

    peneliti?

    Kami secara aktif berbagi informasi,

    semangat dan inspirasi untuk generasi muda

    agar bergiat dalam studi dan berbagi info

    “Kiat Melanjutkan Studi dan Mendapatkan

    Beasiswa ke Luar Negeri”. Informasi kami

    berikan melalui website, Facebook, Seminar

    setiap tahun pada bulan Juli-Agustus di

    banyak kota, dan juga melalui buku-buku

    yang kami terbitkan.

    Selain itu Kami setiap tahun mengadakan

    “ACIKITA International Conference on Science

    and Technology” Kami mengundang

    partisipasi dari banyak pelajar, akademisi,

    researcher, industries baik anak bangsa

    Indonesia maupun orang asing untuk ikut

    dalam event menarik ini. Disamping untuk

    mentransfer ilmu diharapkan terjadi hubungan

    kerjasama untuk memajukan pendidikan dan

    riset di tanah air.

    ACIKITA juga mengadakan exhibition untuk

    para profesor memaparkan risetnya masing-

    masing, sehingga membantu para peminat

    studi dan periset ke luar negeri. Selain itu

    Kami juga mengadakan program prtukaran

    pelajar, homestay, student exchange, dan

    ACIKITA Short Study to Japan. Kegiatan

    lainnya adalah mengadakan kontes penulisan

    hasil riset dan karya tulis ilmiah. Pemenang 1-

    5 akan disupport untuk lanjut studi ke Jepang.

    Bagaimana dengan program pendidikan

    untuk Masyarakat ataupun kegiatan yang

    bersifat sosial?

    Kami telah mendirikan Ruang Baca ACIKITA

    (RUBACA) untuk menumbuh kembangkan

    minat membaca pada masyarakat mulai usia

    nol tahun hingga seterusnya. Dalam hal ini

    Kami mengajak partisipasi masyarakat yang

    ingin bekerjasama mendirikan RUBACA.

    Selain itu Kami juga menerbitkan buku-buku

    yang menginspirasi masyarakat. Mengisi buku

    untuk perpustakaan di sekolah, RUBACA,

    dengan mengajak peran serta masyarakat

    dalam program sumbangan buku bersama

    ACIKITA.

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015

    Hal | 40

  • Program pendidikan masyarakat lainnya

    adalah dengan mengadakan program

    ACIKITA Short Study to Japan,

    memabntu masyarakat yang ingin

    berkunjung, studi singkat, studi banding

    ke Jepang. Dan seluruh kegiatan

    ACIKITA telah Kami rangkum dalam

    majalah tahunan yang telah diterbitkan

    semenjak 2014 lalu.

    Untuk kegiatan social masyarakat

    ACIKITA juga memiliki sejumlah program,

    misalnya dengan menyalurkan dana

    zakat, infaq dari donatur kepada murid-

    murid sekolah binaan ACIKITA dan kaum

    miskin. Setiap tahun kami

    menyelenggarakan kurban dan diberikan

    kepada orangtua murid dari sekolah

    ACIKITA yang semuanya orang miskin,

    korban bencana alam, dll yang berhak

    menerimanya.

    Untuk pelayanan kesehatan ACIKITA

    telah melakukan upaya pemeriksaan

    kesehatan anak di SD terdekat dengan

    aktivis ACIKITA kesehatan. Memberikan

    pengetahuan kesehatan yang wajib

    diketahui oleh masyarakat Indonesia.

    Membantu golongan ekonomi lemah agar

    tidak mudah sakit, karena di Indonesia

    secara umum yang miskin tidak

    dapat merasakan layanan kesehatan

    maksimal.

    Masih dalam aksi social ACIKITA 8 Mei 2015

    kemarin membangun sebuah masjid, dan

    tempat membina anak muda Indonesia yang

    berdomisili di Jepang. Pembangunan ini

    dilakukan dengan peggalangan dana social

    masyarakat yang berasal dari berbagai

    kalangan.

    Mengangkat isu MEA 2015, adakah program

    ACIKITA terkait bidang Ekonomi?

    Untuk bidang ekonomi ACIKITA Publishing dan

    ACIKITA Printing telah memproduksi buku

    untuk konsumsi umum dan untuk buku-buku di

    sekolah ACIKITA dan RUBACA. Secara tidak

    langsung telah terbuka lapangan kerja bagi

    yang ingin berjuang bersama. Bisnis lainnya

    dengan mendirikan divisi ACIKITA Tour and

    Travel. Program yang berhubungan dengan

    kegiatan ke luar negeri akan dibantu oleh

    ACIKITA Tour and Travel. Untuk urusan studi,

    home stay, exchange student, visit dan studi

    banding ke luar negeri, kami membuka unit

    jasa dan usaha khusus, “ACIKITA Short Study

    to Japan (ASSJA)” dan “ACIKITA Study Abroad

    Program (ASAP)”.

    Selain itu ACIKITA juga berencana akan

    mendirikan usaha unit kecil yang bisa

    menyerap tenaga kerja di desa-desa. Hal ini

    disesuaikan dengan potensi dan kebutuhn

    daerah. Misalnya di daerah Pariaman, ingin

    mendirikan usaha pengilangan minyak goring

    ataupun mengeksplorasi kerajinan dan hasil

    karya pribumi untuk dicarikan pasarnya di

    tingkat internasional .

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 41

  • MERANTAU

    Tunas-tunas harap tumbuh dikepit pamit

    Air mata pisah menumbuhkannya sebagai

    haru

    Niat baru belajar membulat

    Namun selamat tinggal telah mati berkali

    kali

    Pada sebuah langkah yang enggan

    Sepasang mata piawai memotret kenangan

    Pada jarak yang kian menjauh

    Ingatan tak sedikitpun menjadi keruh

    Aku pergi

    Bukan tanah ini gagal menepati janji

    Namun anak panah, katanya

    Tidak akan mengenai sasaran

    Jika tidak lepas dari busurnya

    Aku datang

    Pada tanah asing mimpiku menjelang

    Karena hidup, katanya

    Baru akan terasa indah

    Jika kita menikmati pindah

    Maka izinkanlah aku hidup

    Jauh dari tempat jantungmu

    berdegup

    Dan sajak ini adalah janji

    Bahwa aku pergi

    Untuk memastikan aku akan kembali

    -----------------------------

    Rio Restu Priambodo

    Desember, 2013

    Edisi 2 | Buletin PPI Dunia | Mei 2015 Hal | 42