buku putih bab i final

17
Bab I Pendahuluan Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin di Kota Mojokerto. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kepemilikan sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia. Kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari keseluruhan jumlah populasi. Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kota Mojokerto untuk ikut serta dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program bersama lintas sektor dan lintas Kementrian yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan skenario besar berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah I - 1

Upload: harmira-putri

Post on 10-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Buku Putih Sanitasi Nganjuk

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang

mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan lingkungan terutama di daerah permukiman padat, kumuh dan miskin di Kota Mojokerto. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kepemilikan sistem jaringan air limbah (sewerage) terendah di Asia. Kurang dari 10 kota di Indonesia yang memiliki sistem jaringan air limbah dengan tingkat pelayanan sekitar 1,3% dari keseluruhan jumlah populasi.

Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kota Mojokerto untuk ikut serta dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang merupakan program bersama lintas sektor dan lintas Kementrian yang tergabung dalam Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), yang telah mempersiapkan skenario besar berupa replikasi penyusunan strategi pembangunan sanitasi di 330 kota/kabupaten agar pembangunan di daerah berjalan dengan efektif, bersifat menyeluruh, dan berkelanjutan.

Program ini lahir tak lepas dari kondisi sanitasi 330 kota/kabupaten atau kawasan perkotaan yang memprihatinkan. Program yang berlangsung 2010-2014 ini berjalan sesuai dengan tiga target pembangunan sanitasi, yaitu : 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2014;

I - 1

Page 2: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

2) Penanganan sampah melalui pengurangan timbulan dari sumber dan penerapan sistem sanitary landfill untuk TPA dengan prioritas di 240 kota;

3) Pengurangan genangan air di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas 22.500 Ha.

Program ini mempunyai tujuan mensinergikan kerja dinas-dinas yang berkaitan dengan sanitasi dalam satu wadah untuk memperbaiki kinerja dan konsep sanitasi masyarakat. Keikutsertaan Kota Mojokerto dalam PPSP didahului dengan adanya surat Pernyataan Minat Mengikuti Program PPSP 2013, Nomor : 050/817/417.401/2012 pada tanggal 31 Maret 2012

PPSP Kota Mojokerto mulai dilaksanakan bulan Maret 2013 sebagai implementasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 648-155/Kep/Bangda/2013 Tanggal 15 Februari 2013 Perihal: Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 648-607/Kep/Bangda/2012

tentang Penetapan Kabupaten atau Kota sebagai Peserta Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013.

Program ini dilaksanakan serentak di 11 (Sebelas) kota/kabupaten di Jawa Timur. dalam rangka melaksanakan program tersebut Pemerintah Kota Mojokerto telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Mojokerto dengan Surat Keputusan Walikota Nomor : 188.45/327/417.111/2013 Tanggal 8 Maret 2013 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Mojokerto Tahun 2013 yang bidang tugasnya meliputi Drainase, Persampahan dan limbah (domestik), sedangkan didalam penyusunan strategi pembangunan sanitasi (SSK) Pokja Sanitasi menggunakan RPJM Kota Mojokerto sebagai acuannya.

Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Terkait dengan hal itu pemerintah mendorong

I - 2

Page 3: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

kabupaten/kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Perkotaan (SSK) yang memiliki prinsip (1) berdasarkan data aktual, (2) berskala kota, (3) disusun sendiri oleh kota: dari, oleh, dan untuk kota, (4) menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down. Untuk menghasilkan SSK yang demikian, kabupaten/kota harus mampu memetakan situasi sanitasi wilayahnya. Pemetaan situasi sanitasi (Buku Putih Sanitasi) yang baik hanya bisa dibuat apabila kabupaten/kota mampu mendapatkan informasi lengkap, akurat, dan mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek teknis mapun non teknis. Dalam konteks ini Buku Putih merupakan prasyarat utama dan dasar bagi penyusunan SSK.

Buku Putih versi final tersedia setelah dilaksanakannya berbagai studi, dan kegiatan pengumpulan data baik sekunder maupun primer serta data tambahan sesuai masukan dari lokakarya draft Buku Putih. Buku Putih versi final merupakan dasar yang kuat untuk pembahasan mengenai tahapan, kebutuhan dan prioritas peningkatan sanitasi yang akan dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kota Jangka Menengah (City Sanitation Strategy) yaitu tahun 2011-2015. Pada masa yang akan datang laporan dalam buku ini akan diperbaharui sebelum suatu strategi sanitasi kabupaten/kota yang baru akan disusun, artinya Buku Putih ini akan mengikuti kemajuan rencana-rencana dalam hal pengembangan sanitasi kabupaten/kota.

Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kota Mojokerto sebagai pelaksana harian kegiatan PPSP dengan personil dari berbagai dinas dan kantor di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto menjadi garda depan operasional PPSP. Pokja sanitasi Kota Mojokerto melakukan pertemuan untuk mengkaji, menganalisa, dan mengumpulkan data sekunder dan primer untuk memetakan kondisi sanitasi Kota Mojokerto yang difokuskan di seluruh kelurahan lokasi kajian (zona sanitasi prioritas). Zona sanitasi prioritas tersebut berada di 2 kecamatan di Kota Mojokerto (secara administrasi Kota Mojokerto terdiri dari 2 kecamatan dengan 18 kelurahan). Hasil kajian tersebut disajikan dalam dokumen profil sanitasi skala kota yang disebut White Book atau Buku Putih.

I - 3

Page 4: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

1.2.Landasan GerakSanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan dan atau

pengelolaan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Pengertian dasar Penanganan Sanitasi di Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:1. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan

yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci. Penanganan Air Limbah Rumah Tangga yaitu pengolahan air limbah rumah tangga (domestik) dengan sistem :a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan

peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang

dilakukan secara terpusat.2. Black water (air tinja/limbah padat) yaitu air tinja yang tercemar tinja,

umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat cair atau padat, umumnya orang dewasa menghasilkan 1.5 liter air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melalui saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank. Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah.

3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

I - 4

Page 5: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

4. Penanganan drainase kota adalah memfungsikan saluran drainase sebagai penggelontor air kota dan mematuskan air permukaan.

5. Penyediaan air bersih adalah upaya pemerintah Kota Mojokerto untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari air permukaan maupun sumur dalam.

Visi : Terwujudnya Kota Mojokerto yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral

Misi : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Keterkaitan antara Visi dan Misi Kota Mojokerto dengan kondisi Sanitasi dan Air Minum yang diharapkan adalah masyarakat dapat terlayani dalam kebutuhan air minum air bersih yang dibutuhkan, penduduknya berperilaku sehat serta terbebas dari penyakit dan berbagai gangguan kesehatan berbasis lingkungan.

Dalam mendukung Tujuan Pembangunan Milenium secara Nasional, Kota Mojokerto ikut berupaya menyelesaikan pencapaian 8 Tujuan Pembangunan Milinium (MDGs) yaitu:1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem;2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua;3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;4. Menurunkan angka kematian anak;5. Meningkatkan kesehatan ibu hamil;6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;7. Memastikan kelestarian lingkungan; 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

1.3.Maksud dan TujuanMaksud utama dari penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

adalah untuk memberikan informasi awal yang lengkap tentang situasi dan kondisi sanitasi Kota Mojokerto saat ini sebagai dasar untuk

I - 5

Page 6: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

membuat perencanaan pengembangan sanitasi di masa yang akan datang.

Adapun tujuan dari penyusunan Buku Putih Kota Mojokerto adalah untuk:1. Memberikan informasi sarana sanitasi yang ada saat ini;2. Menyediakan data sebagai dasar analisis situasi dilihat dari segala

aspek, sehingga zona sanitasi prioritas dapat ditetapkan berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan /area resiko sanitasi

3. Memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam bersinergi dan menjalankan perannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi ke depan;

4. Memberikan bahan dasar penetapan kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi di masa yang akan datang berdasarkan target prioritas yang disepakati bersama.

1.4.MetodologiUntuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku

Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Metode Penyusunan

a. Berdasarkan data sekunder (arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta).

b. Berdasarkan data primer (narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat).

Untuk mendukung data sekunder tersebut juga dilakukan beberapa survey terkait dengan pengelolaan sanitasi seperti: Enviromental Health Risk Assesment (EHRA), survey peran media dalam perencanaan sanitasi, survey kelembagaan, survey keterlibatan

I - 6

Page 7: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi, survey keuangan, survey priority setting area beresiko serta survey peran serta masyarakat dan gender. Arsip dan dokumen yang berkaitan dengan aktivitas program masing-masing dinas/kantor terkait, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya yang berupa data statistik, proposal, laporan, foto dan peta, narasumber, yang terdiri dari beragam posisi yang berkaitan dengan tugas dinas/kantor terkait untuk klarifikasi data-data, pihak swasta, masyarakat sipil dan tokoh masyarakat.

2. Tahapan PenyusunanProses seleksi dan kompilasi data sekunder berada dalam tahap ini. Teknik kajian dokumen dipergunakan tim untuk mengkaji data. Banyak dokumen kegiatan program yang mampu memberikan informasi mengenai apa yang terjadi di masa lampau yang erat kaitannya dengan kondisi yang terjadi pada masa kini.

I - 7

Page 8: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

Gambar 1.1. Diagram Tahap B- Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tabel 1.1.Daftar Kelurahan lokasi kajian EHRA tahun 2013.

NoKode

Kelurahan

KelurahanKode

Kecamatan Kecamatan

1 01 Surodinawan 010 Prajurit Kulon2 02 Kranggan 010 Prajurit Kulon3 03 Miji 010 Prajurit Kulon4 04 Prajurit Kulon 010 Prajurit Kulon5 05 B l o o t o 010 Prajurit Kulon6 06 Mentikan 010 Prajurit Kulon7 07 Kauman 010 Prajurit Kulon8 08 Pulorejo 010 Prajurit Kulon9 01 Meri 020 Magersari

10 02Gunung Gedangan

020Magersari

11 03 Kedundung 020 Magersari12 04 Balongsari 020 Magersari13 05 Jagalan 020 Magersari14 06 Sentanan 020 Magersari15 07 Purwotengah 020 Magersari16 08 Gedongan 020 Magersari17 09 Magersari 020 Magersari18 10 Wates 020 Magersari

1.5.Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

Kegiatan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kota Mojokertodi dasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi :A. Undang - Undang

I - 8

Page 9: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 1966 tentang Hygiene.

2. Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

7. Undang-undang Nomor: 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention On Persisten Organic Pollutants.

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

11. Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2011

tentang Perumahan dan Pemukiman.B. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 35 Tahun 1991 tentang Sungai.

I - 9

Page 10: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

5. Peraturan Pemerintah Nomor: 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

C. Peraturan Presiden Republik Indonesia1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 2005

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2004-2009.

D. Keputusan Presiden Republik Indonesia1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Noomor: 62 Tahun 2000

tentang Koordinasi Penataan Ruang.2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 123 tahun 2001

Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 83 tahun 2002

Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

E. Peraturan Menteri1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor:

35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

I - 10

Page 11: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor: 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Repulik Indonesia Nomor 660/4919/SJ Tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah.

F. Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Timur1. Peraturan Daerah JawaTimur Nomor: 10 Tahun 2007 tentang

Perijinan Pengambilan Air Permukaan di JawaTimur.2. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor: 2 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur.

3. Peraturan Daerah JawaTimur Nomor: 2010 tentang Pengelolaan Sampah Regional JawaTimur.

4. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 61 tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Rumah Sakit.

5. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 29 Tahun 2000 tentang Tata Cara Permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-Sumber Air di Provinsi Jawa Timur.

6. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 261 Tahun 2011 tentang Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum JawaTimur.

G. Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Mojokerto1. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor: 4 Tahun 2012 tentang

RTRW Kota Mojokerto Tahun 2012-2032. 2. Keputusan Walikota Nomor : 188.45/327/417.111/2013 Tanggal

8 Maret 2013 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Mojokerto Tahun 2013 Surat Pernyataan Minat Mengikuti Program PPSP 2013, Nomor : 050/817/417.401/2012 pada tanggal 31 Maret 2012.

3. Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 648-607/Kep/Bangda/2012 tentang Penetapan Kabupaten atau Kota

I - 11

Page 12: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

sebagai Peserta Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013.

H. Petunjuk Teknis1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis

Penyehatan Perumahan.2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis

Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah.

3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan.

4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih.

5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan.

6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.

7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan.

8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman.

9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.

10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.

11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK.

1.6.Posisi Buku Putih Sanitasi dan Dokumen Lainnya

I - 12

Page 13: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

Buku Putih Sanitasi (BPS) menyediakan data dasar yang essensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kota Mojokerto. Berikut ini merupakan posisi buku putih sebagai dokumen acuan dasar penyusunan strategi pembangunan sanitasi Kabupaten atau SSK.

Sumber : Pengantar penyusunan Buku Putih Sanitasi tahun 2011

Dari gambar di atas menjelaskan bahwa posisi Buku Putih Sanitasi (BPS) ini berfungsi sebagai data base sanitasi Kota Mojokerto yang memuat informasi paling lengkap, mutahir, aktual serta disepakati oleh seluruh SKPD dan Stakeholder Kota Mojokerto. Untuk selanjutnya Buku Putih Sanitasi (BPS) ini akan menjadi dasar pijakan perencanaan Strategi pembangunan sanitasi Kota Mojokerto yang dituangkan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) sebagai kelanjutan dari rangkaian program percepatan pembangunan sanitasi di Kota Mojokerto secara keseluruhan dan berkelanjutan. Juga sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) dan atau RPIJM Kota Mojokerto. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) ini akan dilakukan updating dan review minimal sekali dalam lima tahun berikutnya.

I - 13

Page 14: Buku Putih Bab i Final

Bab I Pendahuluan

Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto

Tahun 2013

I - 14