buku pintar kurikulum 2013

46
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Upload: blob232

Post on 27-Nov-2015

458 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buku Pintar Kur 13

TRANSCRIPT

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2013

KAPITA SELEKTA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

1. Mendikbud: Pengembangan kurikulum ini

sudah ada dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-

2014. Artinya apa? Kalau ada suatu

dokumen RPJMN 2010-2014, ini artinya

disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus

ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.

Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan

kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), keterampilan

(skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga aspek ini harus dimiliki.

Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita hanya memiliki kognitif

saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif

saja namun ada sikap, dan keterampilan. Kompetensi ini didukung 4

pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Meskipun inovatif ini

gabungan sifat produktif dan kreatif, namun kita taruh berdiri sendiri

saja. Kalau seseorang produktif dan kreatif, tidak serta merta menjadi

inovatif, tapi inovatif ini hanya bisa dibentuk kalau ada dua hal

tersebut. Kalau ada beras ada ikan belum tentu otomatis bisa

dimakan,tapi kalau tidak ada beras tidak ada ikan otomatis tidak ada

yang bisa dimakan. Syaratnya ada beras, ada ikan.

Tentang afektif ini, kita ini rindu dengan kekuatan-kekuatan moralitas,

sentuhan seni. Tentu saja dibingkai dengan ke-Indonesia-an.

Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya tidak pernah

ada uji publik. Jadi, ini kita lempar ke publik. Tujuannya apa? pertama

supaya publik tahu akan ada kurikulum baru, kedua publik dapat

berpartisipasi sehingga ada rasa memiliki atau sense of belonging.

Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan. Oleh

Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?

karena itu paling gampang kita masukkan dalam web kita

http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.

Apakah yang disentuh hanya mata pelajaran? Tentu saja tidak. Kalau

kita bicara kurikulum, kita harus bicara 4 hal, yaitu standar kompetensi

lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Proses ini

berarti metodologi, atau pendekatan. Itu kurikulum keempat-

empatnya, mata pelajaran hanya satu aspek saja, termasuk buku

cuma satu aspek saja.

Yang pertama kita garap dalam penyusunan kurikulum adalah

kompentensi apa yang akan kita capai. Anak kelas I SD diharapkan

bisa apa, kelas V bisa apa, itu yang pertama ditentukan. Untuk ke situ

apa yang harus dilakukan? Setelah kompetensi ditentukan, prosesnya

harus ditentukan. Setelah itu cara evaluasinya harus ada, apakah

sudah tercapai atau belum. Jadi perlu standar penilaian. Jadi, mata

pelajaran itu sesuatu yang kecil saja, suatu akibat saja.

Apa bedanya kurikulum yang dulu dengan yang sekarang? Kurikulum

yang lama pun ada standar kompetensi, ada isinya, proses, dan

penilaian. Dari situ kita review semua, sejak 2011 sudah kita review.

Ketika ramai-ramainya PPKN, kita pelajari semua. Pendekatannya kita

ubah. Kalau dulu mata pelajaran dulu ditetapkan, baru kompetensinya,

sekarang kita ubah, kompetensinya dulu ditetapkan, baru menyusul

mata pelajarannya.

2. Mendikbud : Yang paling mendasar, adik-adik kita didik ini untuk apa?

Yang paling utama kan untuk mereka sendiri, yang nantinya akan

kembali untuk keluarga,  bangsa, dan

negara. Kapan itu? kalau anak sekolah Mengapa kurikulum harus berubah?

sekarang, itu bukan untuk sekarang. Agar mereka bisa hidup untuk

nanti. Zaman itu nanti berubah, jadi harus dimulai dari sekarang. Kalau

kita tidak berubah kita akan menghasilkan generasi yang usang.

Generasi yang akan menjadi beban, dan juga tidak terserap di dunia

kerja.

3. Mendikbud: Saya dihadapkan pada 2

pilihan: Apakah mempertahankan tidak usah

ganti kurikulum biar tidak dikatakan ganti

menteri ganti kurikulum, atau kedua tidak

apa-apa ganti kurikulum asal ada landasan.

Saya memilih yang kedua, ganti kurikulum nggak apa-apa asal punya

pijakan. Kalau ini dilakukan, saya yakin kurikulum ini tidak akan

berubah dalam 4 atau 5 tahun.

Kembali ke 4 pilar di atas, penelitian menunjukkan bahwa kreativitas

bisa dibangun melalui pendidikan. Penelitian ini masih relatif baru,

tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan 2/3 kreativitas diperoleh

melalui pendidikan, sedangkan 1/3 karena genetik.

Bagaimana menumbuhkan kreativitas? Anak-anak kita ajari

mengamati. Manfaatkan indrawi untuk melihat fenomena. Tidak hanya

mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya,

tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba,

sampai ke eksperimen.

Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya

jam pelajarannya bertambah.

Objek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial,

fenomena budaya. Belajar apa saja, objeknya pasti tiga hal tersebut.

Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.

Bagaimana tentang anggapan ganti menteri ganti kurikulum?

Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis

itu memerlukan basic yang kuat, makanya dari awal anak-anak kita

ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat. Tidak

pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari

spesialis.  (NW)

4. Mendikbud : Ini sesuatu yang baru, uji publik kurikulum. Sebelumnya

tidak pernah ada uji publik. Jadi, ini kita

lempar ke publik. Tujuannya apa? Pertama,

supaya publik tahu akan ada kurikulum

baru. Kedua, publik dapat berpartisipasi

sehingga ada rasa memiliki atau self-

belonging. Dalam partisipasi ini siapa saja boleh memberi pandangan.

Oleh karena itu, paling mudah kita masukkan dalam web kita

http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id.

Uji publik jalan terus ini. Secara umum tidak ada itu yang menolak.

Rata-rata menyambut baik. Tujuan uji publik itu kan untuk

penyempurnaan. Makanya bahannya kita upload, supaya publik

mempelajari terlebih dahulu. Kalau ada yang komentar mata pelajaran

kita kurang fokus, coba pelajari dahulu.

Waktu uji publik yang 3 minggu ini cukup. Tentang memilah masukan,

itu teknis sekali. Akan dikelompokkan tentang kurikulum dan tentang

implementasi kurikulum. Tentang kurikulum itu sendiri kan terdiri dari

kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian. Kira-kira dari 4 itu mana

yang perlu ditambahkan. Dari masukan yang banyak tersebut, oleh tim

pakar akan di-review. Tentu saja tidak semua masukan kita terima,

kalau semua masukan kita terima itu berarti nggak mikir.

Bagaimana tentang uji publik kurikulum 2013 ini?

5. Mendikbud : Ujung tombaknya guru?

Benar. Bagaimana jika guru belum siap?

Kita siapkan! Dalam manajemen Pareto,

itu kan ada prioritas, mencari mana lebih

prioritas. Makanya kita prioritaskan mana

yang penting terlebih dahulu. Implementasinya, kita siapkan skenario

pentahapan. Tahapnya bisa kelas 1 SD, 4 SD, kelas 7, kelas 10 terlebih

dahulu. Kalau itu kita lakukan, guru yang harus dilatih tidak sejumlah

total guru, yang 3 juta. Misal guru SD saja 1,6 juta, yang kita latih

sepertiga dari 1,6 juta itu, dikurangi guru agama, guru Pendidikan

Jasmani, jadi cuma sekitar 300 ribu, itu masuk akal. Kita setiap tahun

mengadakan sertifikasi sekitar 300 ribu.

6. Mendikbud : Konsekuensi bukunya

berubah. Apa tidak boleh mengadakan

buku? Ya tentu harus! Asalnya yang

penting: 1. Jangan dibebankan kepada

siswa atau orang tua siswa; 2. Di dalam pelaksanaannya pengadaan

buku harus bisa dipertanggungjawabkan, transparan saja. Buku

masternya kita siapkan, jadi bisa diuji isinya benar atau salah.

Kemudian kita tender-kan, terbuka. Dan siapa pun bisa mengawasi.

Dananya bisa dari dana alokasi khusus (DAK), yang memang tiap

tahun ada DAK pengadaan buku. Dan juga dari anggaran kita sendiri.

Estimasinya kita belum tahu. Berapapun anggarannya, mau 100 milyar

100 trilyun, asal bisa dipertanggungjawabkan tidak masalah.

Bagaimana tentang kesiapan guru?

Apakah bukunya berubah?

7. Mendikbud : Misalnya guru menetapkan

tema pelajaran hari tentang gunung,

tentang diriku, tentang lingkunganku.

Tema itu bisa berhari-hari diajarkan. Dalam

tema itu ada Bahasa Indonesia, ada

Matematika diintegrasikan. Contoh temanya sungai. Guru

menceritakan tentang sungai dengan Bahasa Indonesia, diperkenalkan

kosa kata tentang sungai, air, dan lain-lain. Kemudian ditanyakan, air

di sungai itu mengalir atau tidak? Mengapa? Di situ diperkenalkan ilmu

pengetahuan alam. Bisa juga dikaitkan dengan budaya, misalnya di

Bali dikenal ada Subak, tentang budaya pembagian air. Air bisa

digunakan untuk pembangkit listrik. Jadi pembelajaran itu bisa hidup. 

8. Mendikbud : Apakah kita bisa membuat

kurikulum yang tidak berubah 50 tahun?

Tidak ada ceritanya. Tidak ada ceritanya

kurikulum yang 50 tahun tidak berubah,

bahkan yang 20 tahun tidak berubah itu tidak ada.

Zaman itu berubah. Apa perubahan mendasar yang dibutuhkan di

masa depan? Yang paling dibutuhkan di masa mendatang (termasuk

sekarang juga dibutuhkan) yaitu kreativitas. Ke depan kita butuh anak-

anak yang kreatif.

(NW)

9. Sebelum "mengapa", kita perlu bahas lebih dulu apa itu kurikulum.

Bicara kurikulum itu pasti bicara empat hal. Pertama, standar

kompetensi kelulusan. Kedua, standar isi.

Ketiga, standar proses. Keempat, pasti

kita bicara standar penilaian. 

Seperti apa pengajaran tematik-integratif?

Bagaimana tentang blue-print kurikulum jangka panjang?

Mengapa ada perubahan kurikulum?

Gampangnya, anak-anak mau kita harapkan bisa apa? Siswa SD kelas

1 itu bisa apa? Lulusan SMP bisa apa, SMA dan seterusnya bisa apa? Ini

yang kita tetapkan dulu. Dari situ, lalu kita isi apa? Kita beri menu apa

anak-anak ini.  

Tapi, tidak cukup dikasih menu saja. Prosesnya juga penting,

bagaimana supaya makanan ini bisa ditelan atau diserap oleh sang

anak dengan baik. Dalam proses itu ada metodologi, cara

menyajikannya. Kalau bubur makannya pakai sendok. Kalau yang lain

bisa pakai garpu atau tangan langsung. 

Itu belum cukup. Juga penting bagaimana cara mengevaluasinya, cara

penilaiannya. Nah, kalau kita bicara kompetensi, ini yang ditekankan

sekarang. Ada tiga ranah atau domain, yaitu dari sisi sikap

atau attitude, sisi keterampilan atau skill, dan sisi pengetahuan

atauknowledge. Kompetensi yang ingin kita capai adalah: tiga-tiganya

harus masuk.

10. Pertanyaannya memang mengapa kok diubah-

ubah? Kayak kurang pekerjaan atau

kebanyakan uang. Belum lagi pasti ada pro

kontra, ganti menteri ganti kurikulum. Ini sudah kami timbang-

timbang.  

Zaman ke depan itu berubah, lho. Kalau tidak kita lakukan perubahan

sekarang, nanti kita akan memproduksi generasi yang usang, yang

tidak cocok dengan zamannya nanti. Akibatnya, nanti jadi beban.

Termasuk tidak terserap di ketenagakerjaan.

Harus kita lakukan perubahan, meski dengan risiko tidak populer.

Daripada gara-gara kita sungkan, risikonya jadi lebih mahal. Kita tahu

kurikulum sekarang ini tidak bisa diteruskan lagi. Nggak apa-apa

OK, lalu kenapa diubah?

Apa kekurangan mendasar dari Kurikulum 2006?

lah nggak populer. Kalau mau selamat, saya diam-diam saja, pasti selamat.

Termasuk soal Ujian Nasional itu, kalau mau dihapus, bisa saja dihapus. Orang

pasti senang. Tapi mengurusi pendidikan itu kan bukan soal orang

senang atau tidak. Orang nggak senengnggak apa-apa, asalkan ada

nalarnya, ada rasionalitasnya

11. Pertama, zaman sudah berubah. Yang dibutuhkan adalah kreativitas.

Kita butuh modal pengetahuan. Tetapi, itu saja tidak cukup. Jadi harus

ada unsur produktif, kreatif, inovatif dan

afektif. Ke depan kita butuh anak-anak yang

seperti itu. Sekarang sudah ada banyak

keluhan. Anak-anak kita tidak kreatif.

Kita hanya mengejar hafalan. Bahan pelajaran sedemikian banyak,

anak dijejali terus.

Lha, apa ini harus dibiarkan? Ya, perlu kita ubah, kita perbaiki. Bukan

berarti yang lama itu salah semua. Yang lama itu benar pada

zamannya. Yang kami garap ini juga tidak ada yang berani garansi

selama 20 tahun tak akan diubah lagi. Tidak ada memang di dunia ini,

kurikulum dipertahankan sampai 30 tahun. Tidak ada

12. Yang berubah tentu di keempat elemen itu. Standar kompetensinya

berubah, prosesnya dan materinya juga ada

yang berubah. Misalnya dari sisi proses.

Pendekatannya berubah. Kita ingin agar

anak-anak jadi kreatif. Pertanyaannya,

apakah kreativitas itu bisa dibentuk atau

dibangun? Ada beberapa riset yang menunjukkan bahwa kreativitas

bisa dibentuk melalui proses pendidikan. Salah satunya adalah

penelitian di Harvard University tahun 2011.

Jadi, akan berubah dari metoda hafalan ke nalar?

Ada dua pertiga kesempatan membangun kreativitas melalui

pendidikan. Sepertiganya melalui faktor genetik atau bawaan. Ini

berbeda dengan intelegensia yang dua pertiganya karena faktor

bawaan, sepertiga melalui pendidikan.

Idealnya, intelegensianya tinggi, kreativitasnya juga tinggi. Tapi, kalau

intelegensia bawaannya rendah, kita bisa memainkan space creativity.

Meskipun intelegensianya pas-pasan, kreativitasnya bisa kita

manfaatkan.   

Bagaimana caranya membangun kreativitas? Tentu ada berbagai

pendekatan yang bisa membangun kreativitas itu. Caranya, mulai kecil

siswa kita biasakan untuk memanfaatkan inderawinya. Ajak mereka

mengamati. Jadi, bukan main di wilayah kosong. tapi perlu masuk ke

wilayah riil sehingga setiap kejadian terekam. Misalnya, apa yang ada

di bulan sana? Kita ajak anak-anak melihat melalui teropong. Contoh

lainnya sel. Kita bisa pakai mikroskop. Baru mereka bisa mengerti apa

itu sel.

Ke depan, persoalan semakin kompleks, beda dengan 30-40 tahun

lalu. Karena kompleksitas ini, butuh kemampuan yang lebih tinggi

dalam berpikir.

Mengamati saja belum cukup. Anak harus dikembangkan kemampuan

untuk bertanya. Karena dari bertanya itulah muncul rasa penasaran

intelektual. Itu saja belum cukup. Siswa perlu kita ajari untuk

berkemampuan mempresentasikan, mengkomunikasikan sesuatu, baik

tertulis ataupun lisan. Oleh karena itu kita ajari bagaimana

memformulasikan persoalan.

Oleh karena itu, struktur mata pelajarannya pun juga berubah.

13. Struktur mata pelajarannya kita tata lagi.

Pendekatannya pun kita ubah. Objek

pembelajarannya kita tentukan. Pasti

tentang fenomena alam, fenomena sosial,

fenomena budaya.

Pendekatannya perlu diubah terutama untuk anak-anak SD. Anak SD

belum bisa berpikir spesialis. Tidak usah anak SD, S1 saja masih belum

spesialis. Doktor baru bisa tajam. Maka, anak-anak SD itu kita bangun

kekuatan fondasi generiknya. Maka, pendekatan yang kita lakukan di

pelajaran SD adalah tematik integratif. Kita menggunakan tema yang

berintegrasi dengan berbagai macam. Misalkan tema hari ini tentang

sungai, besok ganti jadi energi atau laut, gunung, apa saja. Di situ ada

pelajaran tentang PPKN, matematika, kita integrasikan. 

Jadi, anak sekolah SD nanti tidak membawa buku matematika atau

buku bahasa Indonesia. Mereka akan membawa buku dengan tema-

tema tertentu. Hari ini misalnya tentang lingkungan. Pelajarannya

tentang lingkungan. Jadi, berhari-hari bawa buku tentang itu saja. Di

buku itu ada matematikanya, ada bahasa Indonesianya, ada pelajaran

IPA-nya. Itu menarik buat siswa. Belajar jadi hidup.

14. Agama, PPKN, bahasa Indonesia,

matematika, seni dan budaya, olahraga dan

pendidikan kesehatan. Itu mata

pelajarannya. Tetapi meskipun ada nama-

nama mata pelajaran itu, pendekatannya tidak belajar sendiri-sendiri,

melainkan diintegrasikan.  

Seperti apa perubahan struktur mata pelajaran itu?

Jadi, mata pelajaran di SD nanti apa saja?

15. Biasa saja. Secara teknis biasa. Guru

menjelaskan. Tapi, selalu pendekatannya

adalah observasi sehingga tidak harus di

dalam kelas. Anak-anak bisa diajak keluar

kelas.  

16. Itu jadi bahan introspeksi kita. Kita berangkat dari TIMSS 2007 (Trends

in International Mathematics and

Science Study). Nanti di tahun 2013

akan keluar hasil survei tahun 2012.

Saya tidak ingin menyalahkan siapa-

siapa. Makanya kenapa ini sangat

penting, bahkan genting. Kita masuk

pada fase penting dan genting. Karena

itu harus segera diubah.

Kalau tidak, atau menunda satu tahun saja, ada 10 juta anak kelas 1

SD yang tidak mendapatkan kesempatan. Siswa kelas 1 dan kelas 4 itu

sekitar 10 juta. Sayang anak-anak kita. Karena itu kita harus all out.

Uji publik yang direncanakan ini belum pernah ada dalam sejarah

pembuatan kurikulum. Ini kita lakukan secara terbuka. Tapi sekali lagi

kami mengajak agar pendekatannya saintifik, akademik. Jangan pakai

pendekatan politik. Sudah ada 600 lebih yang memberi

tanggapanonline, di http://kurikulum2013.kemdikbud. go.id. Di situ ada

diskusi virtual. Silakan memberikan masukan. Silakan sempurnakan.  

17. Ini perlu effort yang luar biasa. Kami siap diaudit. Ini semata-mata

untuk kepentingan masa depan. Untuk

Proses belajar di kelas seperti apa?

Kenapa menurut survei kemampuan nalar siswa kita lebih rendah dibanding siswa Korea?

Bagaimana implementasinya?

implementasinya, kami punya beberapa skenario. Salah satu yang

menguat adalah secara bertahap.

Jadi, mulai tahun depan kita mulai dari kelas 1 dan kelas 4. Kalau kita

mulai dari kelas 6, anak-anak kan dari kelas 1 sudah menggunakan

pendekatan yang lama. Tahu-tahu dikasih yang baru,

ya nggak nyambung. Karena itu guru yang kita latih pun tidak semua,

yang mengajar kelas 1 dan 4 saja.

Guru SD kan ada 1,6 juta. Kalau kita latih semuanya, untuk apa? Tahun

depan kelas 1 dan kelas 2, lalu kelas 4 dan kelas 5. Yang kelas 4 kan

sudah naik ke kelas 5. Sehingga yang kita perlukan selanjutnya kelas 2

dan kelas 5.

Kalau satu tahun mau diperpanjang lagi, baru kelas 3 dan kelas 6.

Berarti, 3 tahun lunas untuk SD. Ada masa 3 tahun untuk menyiapkan

itu. Tidak semuanya diselesaikan di 2012. Kami paham kemampuan

kami, selain dari sisi pendekatan juga tidak pas. 

SMP dan SMA juga begitu.

Ini sudah kita siapkan semua. Kalau kita berpikir jernih, memang harus

begitu. Karena keluhan soal metoda hafalan ini sudah lama.

18. Hasil pendidikan itu saya ibaratkan kotak. Bagaimana caranya kita

menjadikan kotak ini jadi sebesar-besarnya? Bagi orang teknik

gampang sekali: panjang, lebar dan tingginya ditambah.

Nah, jadi panjangnya kita tambah. Tahun

depan, insya Allah sudah dimulai

pendidikan wajib 12 tahun. Lebarnya juga

Perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik?

kita naikkan. Ini lama anak-anak tinggal di sekolah, atau jam belajar.

Konsekuensinya jam belajar bertambah, karena pendekatannya

berubah. Tinggi kotak itu efektivitas. Ini kuncinya di kurikulum.  

Populasi usia produktif kita sekarang luar biasa besar. Warga berusia

muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak kita siapkan sejak sekarang,

kasihan mereka. (kd)

Sumber : www.vivanews.com

19. Hasil pendidikan itu saya ibaratkan kotak. Bagaimana caranya kita

menjadikan kotak ini jadi sebesar-besarnya? Bagi orang teknik

gampang sekali: panjang, lebar dan tingginya ditambah.

Nah, jadi panjangnya kita tambah. Tahun

depan, insya Allah sudah dimulai

pendidikan wajib 12 tahun. Lebarnya juga

kita naikkan. Ini lama anak-anak tinggal di

sekolah, atau jam belajar. Konsekuensinya jam belajar bertambah,

karena pendekatannya berubah. Tinggi kotak itu efektivitas. Ini

kuncinya di kurikulum.  

Populasi usia produktif kita sekarang luar biasa besar. Warga berusia

muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak kita siapkan sejak sekarang,

kasihan mereka. (kd)

Sumber : www.vivanews.com

19. Perkembangan pelaksanaan kurikulum di Indonesia.

Perubahan ini akan membawa hasil yang lebih baik?

a. Setelah kemerdekaan,

dikembangkan kurikulum 1947

yang mana rencana pelajaran

dirinci dalam rencana pelajaran

terurai.

b. Tahun 1964 dikembangkan Rencana Pendidikan Sekolah Dasar.

c. Tahun 1968 diterapkan kurikulum Sekolah Dasar.

d. Tahun 1973 dikembangkan Kurikulum Proyek Perintis Sekolah

Pembangunan.

e. Tahun 1975 dikembangkan Kurikulum Sekolah Dasar.

f. Tahun 1984 dikembangkan Kurikulum 1984, dan tahun 1994

dikembangkan Kurikulum 194.

g. Tahun 1997 dilakukan revisi terhadap Kurikulum 1994.

h. Tahun 2004 dikembangkan Kurikulum berbasis kompetensi.

i. Tahun 2006 dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

j. Tahun 2013 dikembangkan Kurikulum 2013.

20. Ketentuan yang melandasi

kurikulum:

a. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 yang menyatakan sbb:

1. Pasal (1) kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar

dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah.

2. Pasal (2) kurikulum pendidikan dasar dan memengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok

atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah

koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor

departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan

provinsi untuk pendidikan menengah.

b. Penjelasan bagian umum (KBK):

Bagaimanakah

perkembangan

pelaksanaan kurikulum di

Ketentuan apakah yang melandasi kurikulum?

Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-

undangan ini meliputi ………2. Pengembangan dan pelaksanaan

kurikulum berbasis kompetensi.

c. Penjelasan Pasal 35 (Lingkup Kompetensi): kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional

yang telah disepakati.

21. Perlunya pengembangan kurikulum 2013.

a. Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 di bagian

umum dijelaskan bahwa

strategi pembangunan

pendidikan nasional salah

satunya melalui

pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.

b. Selain itu, pada Penjelasan pasal 35 Undang-Undang Sisdiknas

ditegaskan bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional pendidikan

sebagaimana PP Nomor 19 Tahun 2005.

22. Landasan pengembangan kurikulum.

Landasan pengembangan kurikulum meliputi aspek filosofis, aspek

yuridis dan aspek konseptual.

a. Pada aspek filosofis,

didasarkan bahwa filosofi

pendidikan yang berbasis

pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan

masyarakat.

Apakah perlunya

pengembangan kurikulum

2013?

Apakah landasan

pengembangan kurikulum?

b. Pada aspek yuridis, (a) RPJMN bidang pendidikan menegaskan

bahwa perlunya perubahan metodologi pembelajaran dan penataan

kurikulum (b) Inpres Nomor 1 Tahun 2010 mengamanatkan

perlunya Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional

yang meliputi penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran

aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya

saing dan karakter bangsa. Pada aspek konseptual perlunya

menekankan pada relevansi pendidikan, pengembangan model

kurikulum, mengembangkan kurikulum bukan semata sebagai

dokumen, menekankan pada proses pembelajaran, aktivitas belajar,

output dan outcome pendidikan, dan dalam penilaian diarahkan

pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi dan adanya

penjenjangan penilaian.

23. Rasional pengembangan kurikulum 2013

a. Tantangan Internal

1. Pengembangan Pendidikan

Mengacu 8 Standar Nasional

Pendidikan

Saat ini sedang dilaksanakan upaya pemenuhan standar nasional

pendidikan termasuk penyempurnaan standar isi, standar

kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian.

2. Bonus Demografi

Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi yaitu jumlah usia

produktif yang sangat besar. SDM usia produktif tersebut

merupakan modal manusia yang harus dikelola secara efektif

sebagai SDM yang kompeten agar menjadi modal pembangunan.

Bagaimanakah rasional pengembangan kurikulum 2013?

b. Tantangan Eksternal

Tantangan kurikulum adalah mewujudkan kompetensi SDM masa

depan yang memiliki:

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis

3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan

4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.

5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbeda

6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

7. Memiliki minat luas dalam kehidupan

8. Memiliki kesiapan untuk bekerja

9. Memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya

10. Memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan

Selain itu tantangan kurikulum adalah menghadapi perkembangan

tuntutan kemajuan zaman baik di bidang sosial ekonomi, techno

sains dan daya saing antar bangsa.

24. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum 2013

a. Pada kurikulum 2004

dan KTSP 2006,

standar kompetensi

lulusam diturunkan

dari standar isi,

sedangkan pada kurikulum 2013 standar kompetensi lulusan

diturunkan dari kebutuhan.

b. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, standar isi dirumuskan

berdasarkan tujuan mata pelajaran yang dirinci menjadi standar

Bagaimanakah penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum 2013?

kompetensi dan kompetensi dasar Mata Pelajaran, sedangkan pada

kurikulum 2013, standar isi diturunkan dari standar kompetensi

lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.

c. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006, ada pemisahan antara mata

pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan dan

pembentuk pengetahuan sedangkan pada kurikulum 2013 semua

pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,

keterampilan dan pengetahuan.

d. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 kompetensi diturunkan dari

mata pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013 mata pelajaran

diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

e. Pada kurikulum 2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran lepas satu

sama lain seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah, sedangkan

pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi

inti (setiap kelas).

25. Dalam aspek efektivitas

interaksi pembelajaran akan

dikembangkan melalui

penciptaan iklim akademik dan

budaya sekolah yang kondusif

bagi proses pembelajaran dan

melalui manajemen dan kepemimpinan sekolah yang mampu

memberikan iklim positif. Dalam upaya efektivitas pemahaman, akan

dilakukan melalui pembelajaran yang mengedepankan pengalaman

personal melalui aktivitas observasi (menyimak, melihat, membaca,

mendengar), bertanya, assosiasi, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan Selain itu ditempuh melalui penilaian yang

didasarkan pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan serta

kemampuan menilai sendiri. Sedangkan dalam rangka efektivitas

Bagaimanakah peningkatan efektivitas pembelajaran pada Kurikulum 2013?

penyerapan dilakukan melalui kesinambungan pembelajaran secara

horizontal dan vertikal.

26. Rencana penambahan jam pelajaran di sekolah didasarkan

pemikiran (a)

perubahan proses

pembelajaran (dari

siswa diberi tahu

menjadi siswa mencari

tahu) dan proses

penilaian (dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output

menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output)

memerlukan penambahan jam pelajaran (b) adanya kecenderungan

akhir-akhir ini di banyak negara menambah jam pelajaran (c)

perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran

di Indonesia lebih singkat sehingga perlu ditambah.

27. Kesenjangan kurikulum yang berlaku saat ini dengan

kondisi ideal yang diharapkan.

a. Pada aspek kompetensi lulusan, saat ini belum sepenuhnya

menekankan

pendidikan

karakter, belum

menghasilkan

keterampilan yang

dibutuhkan serta

cenderung menghasilkan pengetahuan – pengetahuan yang tidak

terkait. Idealnya kurikulum menghasilkan karakter mulia,

Apakah rasionalitas

penambahan Jam

Pelajaran di

Apakah kesenjangan

kurikulum yang berlaku

saat ini dengan kondisi

ideal yang diharapkan?

mengembangkan keterampilan yang relevan dan menghasilkan

pengetahuan-pengetahuan yang saling terkait.

b. Pada materi pembelajaran, saat ini belum relevan dengan kompetensi

yang dibutuhkan, beban belajar terlalu berat dan terlalu luas serta

kurang mendalam. Idealnya harus sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan, mencakup materi esensial dan sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

c. Pada proses pembelajaran, saat ini masih berpusat pada guru, sifatnya

berorientasi pada buku teks dan buku teks hanya memuat materi

bahasan. Idealnya, berpusat pada siswa, sifat pembelajaran

kontekstual dan buku teks memuat materi, proses pembelajaran,

sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.

d. Pada penilaian saat ini lebih menekankan aspek kognitif dan test

masih menjadi peniaian yang dominan. Idealnya, penilaian

menekankan pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif secara

proporsional dan penilaian test dan portofolio saling melengkapi.

e. Pada pendidik dan tenaga kependidikan, saat ini cenderung

memenuhi kompetensi saja dan hanya fokus pada ukuran kinerja

penilaian tindakan kelas (PTK). Idealnya memenuhi kompetensi profesi,

paedagogi, sosial dan personal serta memiliki motivasi mengajar.

f. Pada pengelolaan kurikulum, saat ini satuan pendidikan mempunyai

kebebasan dalam pengelolaan kurikuum, masih adanya kecederungan

satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan

kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi

daerah dan Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi di mata

pelajaran. Idealnya, Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali

kualitas dalam pelaksanaan KTSP, satuan pendidikan harus mampu

menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan

potensi daerah serta Pemerintah menyiapkan semua komponen

kurikulum sampai buku teks dan pedoman.

28. Alasan pengembangan kurikulum 2013 ada empat hal, pertama

fenomena yang

mengemuka di masyarakat

seperti adanya perkelahian

pelajar, narkoba, korupsi,

plagiarism, kecurangan UN

dan adanya gejolak dalam masyarakat. Kedua, persepsi masyarakat

etrhadap kurikulum seperti terlalu menitikberatkan pada aspek

kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan kurang bermuatan

karakter. Ketiga, kompetensi masa depan seperti kemampuan

berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan

mempertimbangkan segi oral suatu permasalahan, kemampuan

menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba

mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan

hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam

kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan

sesuai bakat dan minatnya dan memiliki tanggungjawab terhadap

lingkungan. Keempat, tantangan masa depan seperti globalisasi,

maslah lingkungan hidup, kemajuan ipteks, konvergensi ilmu dan

teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industry kreatif

dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas

tekhnosains, tuntutan mutu, investasi dan transformasi pada sector

pendidikan dan hasil-hasil pengukuran TIMMS dan PISA.

29. Kerangka kerja

pengembangan kurikulum

2013 didasarkan pada peran

kurikulum sebagai

integrator sistem nilai,

pengetahuan dan keterampilan dalam membentuk watak dan perilaku

peserta didik. Melalui proses pembelajaran, kurikulum yang di

Apa alasan

pengembangan

kurikulum 2013?

Bagaimanakah kerangka

kerja pengembangan

kurikulum 2013?

dalamnya terkandung sistem nilai diarahkan pada penguasaan

kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam

implementasinya peserta didik diharapkan mampu mengaktualisasi

dan menginternalisasikan sistem nilai tersebut dalam bentuk perilaku

dan watak mulia.

30. Langkah-langkah penguatan tata kelola kurikulum

a. Menyiapkan buku

pegangan pembelajaran

bagi guru dan siswa.

b. Menyiapkan agar aguru

memiliki pemahaman

tentang pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumebr

lain yang dapat dimanfaatkan.

c. Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan

daerah pelaksanaan pembelajaran.

31. Kemampuan siswa Indonesia dibandingkan negara-

negara lainnya.

a. Berdasarkan pemeringkatan

PISA 2009 diketahui bahwa

hamper semua siswa

Indonesia hanya menguasai

pelajaran pada level 3 saja, sementara negara-negara lain banyak

yang telah sanpai level 4, 5 bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa

semua manusia diciptakan sama, intepretasi dari hasil ini hanya satu

yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman sehingga

diperlukan penyesuaian kurikulum.

Apakah langkah-langkah penguatan tata kelola Kurikulum

Bagaimanakah kondisi

kemampuan siswa Indonesia

dibandingkan negara-negara

lainnya?

b. Berdasarkan pemeringkatan TIMSS diketahui bahwa :

1). Dalam bidang matematika, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya

mampu sampai level menengah, sementara hamper 50 % siswa

Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan

keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari

hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang

diujikan di internasional.

2). Dalam bidang sains, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya mampu

sampai level menengah, sementara hamper 40 % siswa Taiwan

mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan

bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini

adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan di

internasional.

3). Dalam bidang bahasa, lebih dari 95 % siswa Indonesia hanya

mampu sampai level menengah, sementara hamper 50 % siswa

Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan

keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari

hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang

diujikan di internasional.

Keterangan : bahwa TIMSS dan PIRLS membagi soal-sola menjadi

empat kategori yaitu :

1. Low mengukur kemampuan level knowing

2. Intermediate mengukur kemampuan level applying

3. High mengukur kemampuan sampai level reasoning

4. Advance mengukur kemampuan sampau level reasoning with

incomplete information.

32. Diperlukan

rumusan kurikulum

berbasis proses

pembelajaran yang

mengedepankan

pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar,

dan mencoba (observation based learning) untuk meningkatkan

kreativitas peserta didik. Di samping itu peserta didik harus dibiasakan

untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning.

Kemampuan kreativitas dapat doperoleh melalui :

- Observing (mengamati)

- Questioning (menanya)

- Associating (manalar)

- Exsperimenting (mencoba)

- Networking (membentuk jejaring)

33. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penguatan

proses.

a. Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,

mencoba, menalar.

b. Menggunakan ilmu

pengetahuan

sebagai penggerak

pembelajaran untuk

semua mata

pelajaran.

c. Menuntun siswa untuk mencari tahu bukan diberi tahu.

d. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,

pembawa ilmu pengetahuan dan berpikir logis, sistemati dan kreatif.

Bagaimanakah proses

pembelajaran yang mampu

mengembangkan kreativitas

dalam kurikulum 2013?

Bagaimanakah langkah-langkah yang

perlu dilakukan dalam penguatan

proses ?

34. Penilaian dalam kurikulum 2013.

a. Dalam rangka

penilaian perlu

mendukung

keseimbangan

antara tes standar, penilaian normative dan sumatif. Menakankan

pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik dan

membolehkan pengembangan portopolio.

b. Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya test saja

tetapi dilengkapi dengan penilaian lain seperti portopolio siswa dan

dukungan lingkungan pendidikan yang memadai.

35. Dalam aspek kompetensi lulusan, diharapkan lulusan semua

jenjang pendidikan

mampu meraih

peningkatan dna

keseimbangan soft skills dan hard skill yang meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

36. Pada SD

ditekankan pada

tematik integratif

dalam semua mata

pelajaran, Pada

SMP melalui mata pelajaran. Pada SMA melalui mata pelajaran wajib

Bagaimanakah penguatan

penilaian dalam kurikulum

2013?

Apakah elemen pengembangan

kurikulum 2013 terkait dengan

kompetensi lulusan?

Terkait dengan pendekatan,

kompetensi apakah yang

dikembangkan pada masing-masing

jenjang pendidikan?

dan pilihan dan pada SMK melalui mata pelajaran wajib, pilihan dan

vokasi.

37. Rencana pengembangan kurikulum di SD.

a. Berorientasi pada

holistik integratif

berfokus pada alam,

sosial dan budaya.

b. Pembelajaran

dilaksanakan dengan pendekatan sains.

c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.

d. Jumlah jam bertambah 4 jam per minggu akibat pendekatan

pembelajaran (dari 32 jam menjadi 36 jam).

38. Pengembangan struktur kurikulum 2013 di SMP

a. TIK menjadi media semua pelajaran

b. Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan

ekstrakurikuler.

c. Jumlah mata pelajaran

dari 12 menjadi 10.

d. Jumlah jam bertambah

6 jam pelajaran/minggu akibat pendekatan pembelajaran (dari 32

menjadi 38).

39. Pengembangan kurikulum 2013 di SMA.

a. Perubahan sistem, ada

mata pelajaran wajib

dan pilihan.

Terkait dengan struktur kurikulum,

bagaimanakah rencana

pengembangan kurikulum di SD?

Bagaimanakan pengembangan

struktur kurikulum 2013 di

SMP?

Bagaimana pengembangan

kurikulum 2013 di SMA

Bagaimana pengembangan

kurikulum 2013 di SMA?

b. Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa.

c. Jumlah jam bertambah 2 jam per minggu akibat pendekatan

pembelajaran.

40. Pengembangan

kurikulum 2013 di SMK.

a. Penyesuaian jenis keahlian

berdasarkan spektruk

kebutuhan saat ini.

b. Penyeragaman mata

pelajaran dasar umum.

c. Mapel produktif disesuaikan dengan trens perkembangan industry.

d. Pengelompokan mata pelajaran produktif sehingga tidak terlalu rinci

pembagiannya.

41. Pengembangan kurikulum 2013 pada proses

pembelajatan di semua jenjang pendidikan.

a. Standar proses yang semula

berfokus pada eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi

dilengkapi dengan mengamati,

mengolah, menalar,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.

b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan

sekolah dan masyarakat.

c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar

d. Sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan.

Bagaimana

pengembangan

kurikulum 2013 di

SMA?

Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan?

42. Kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013

a. Ketersediaan Buku

Pegangan

Pembelajaran bagi

siswa dan guru.

b. Ketersediaan buku

pedoman penilaian

c. Adanya kesiapan guru dalam implementasi kurikulum

d. Adanya dukungan manajemen (Kepala Sekolah, Pengawas dan

Tenaga Administrasi)

e. Adanya dukungan dari iklim sekolah dan budaya akademik.

43. Seandainya

sekolah akan

menambah jam

pelajaran lebih dari

38 jam pelajaran,

berapa batasan

maksimum yang

diakui.

Apakah kunci keberhasilan

implementasi kurikulum 2013

?

Seandainya sekolah akan menambah

jam pelajaran lebih dari 38 jam

pelajaran, berapa batasan

maksimum yang diakui?

44. Amat penting. Pada periode 2010-2035 bangsa Indonesia

dikaruniai bonus demografi, yang

menunjukkan jumlah penduduk usia

produktif jauh lebih besar dibanding

yang tidak produktif. Kehadiran

Kurikulum 2013 akan mentransformasi pendidikan nasional. Perubahan

yang ditawarkan pada Kurikulum 2013 akan membuat generasi muda

Indonesia kreatif, inovatif, dan berkarakter, sehingga pada saatnya

dapat dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia

, generasi bangsa saat ini memasuki 100 tahun kemerdekaan pada

tahun 2045.

45. Sekolah yang atas inisiatif sendiri ingin mengimplementasikan

Kurikulum 2013 terlebih dahulu melaporkan ke Kemdikbud. Terhadap

buku, diperbolehkan untuk

mengakses dan

memperbanyak sendiri

untuk kepentingan

implementasi. Pelaporan

diperlukan untuk

kepentingan pendataan. Buku dapat diunduh dari laman Rumah

Belajar yang dapat diakses melalui www.kemdikbud.go.id.

46. Kurikulum 2013 akan

dimplementasikan di sekolah

negeri dan swasta. Beberapa

sekolah swasta unggulan bahkan

telah menerapkan pola

pembelajaran seperti yang

terdapat pada Kurikulum 2013.

Seberapa pentingkah penerapan Kurikulum 2013?

Bolehkan sekolah yang belum terpilih menerapkan Kurikulum 2013 tahun ini mendapat akses terhadap buku Kurikulum 2013?

Dalam implementasi Kurikulum 2013, apakah hanya di sekolah negeri saja?

47. Sekolah yang berada di lingkungan Kementerian Agama tetap

akan menjalankan Kurikulum 2013,

hanya saja Implementasinya

diserahkan pada kesiapan dari pihak

Kementerian Agama. Pada

pelaksanaan implementasi

kurikulum di sekolah-sekolah yang selama ini memiliki dan

mengembangkan kekhasan, sesuai dengan UU Sisdiknas, tetap

dipersilakan untuk mempertahankan kekhasan tersebut.

48. Sesuai dengan tingkatan

usia, serta jenjang pendidikan,

siswa SD secara psikologis

belum membutuhkan

pengetahuan yang spesifik,

melainkan butuh pengetahuan yang lebih umum tetapi komprehensif.

Sehingga untuk memudahkan memahami pelajaran dan mengetahui

segala sesuatu yang berada di luar mereka dibutuhkan pendekatan

berbasis tematik yang terpadu, yang erat kaitannya dengan kehidupan

di sekeliling mereka.

49. Penjurusan menyebabkan

pengotak-kotakan siswa,

menjadi kasta-kasta, seolah-olah

siswa IPA lebih tinggi disbanding

siswa IPS dan Bahasa. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi

“kastanisasi”. Selain itu, pergeseran kompetensi abad ke 21, di mana

kehidupan dan karir menekankan pada fleksibilitas dan adaptif,

Bagaimana dengan sekolah-sekolah yang berada di bawah pembinaan Kementerian

Mengapa Kurikulum 2013 di SD menggunakan tematik terpadu?

Apa maksud penghapusan penjurusan menjadi peminatan pada Kurikulum 2013?

berinisiatif dan mandiri, peningkatan keterampilan sosial dan budaya,

produktif dan akuntabel, serta kepemimpinan dan tanggung jawab.

Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup

hanya untuk meningkatkan pengetahuan saja, tetapi harus dilengkapi

pula dengan bekemampuan kreatif-kritis; berkarakter kuat

(bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif); di samping itu,

didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan

berkomunikasi.

50. Aspek

penilaian dalam

Kurikulum 2013

tidak hanya

aspek kognitif,

karena itu dalam buku rapor perlu dipersiapkan proses penilaian yang

tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk

portofolio siswa, dalam bentuk berupa isian catatan perilaku siswa

selama mengikuti kegiatan belajar.

51. LKS adalah bagian

yang harus disiapkan

oleh guru dalam proses

penilaian, sehingga jika

selama in ada buku

khusus LKS, adalah

sesuatu yang

sebenarnya keliru. Karena penilaian tidak tidak harus menggunakan

buku khusus seperti LKS. Buku siswa yang telah disiapkan Pemerintah

Berkaitan dengan berubahnya standar penilaian, buku rapor siswa akan mengalami perubahan. Seperti apa perubahannya?

Bagaimana dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), apakah pada saat diberlakukannya Kurikulum 2013 LKS tidak ada lagi?

didesain sudah dengan memuat lembar kerja siswa, sehingga siswa

dapat mengerjakan langsung pada buku tersebut. Tetapi, untuk mata

pelajaran pilihan, seperti bahasa daerah dan bahasa asing, atau

muatan lokal lainnya, penggunaan LKS masih dimungkinkan,

sepanjang dalam buku tersebut tidak disiapkan lembar kerja siswa.

52. Pendidikan

agama pada

Kurikulum 2013 ini

ditambahkan dengan

pendidikan budi

pekerti. Oleh sebab itu, mata pelajaran ini disebut pendidikan agama

dan budi pekerti. Alasan ditambahkannya jam pelajaran ini karena

dalam mata pelajaran ini penambahan itu bukan untuk pengetahuan,

tetapi untuk praktik pembelajaran perilaku, sehingga diharapkan lahir

manusia berakhlak mulia.

53. Kurikulum

2013 merupakan

kurikulum

minimal yang

wajib diberikan

pada satuan

pendidikan

kepada peserta didik. Sekolah yang mampu mengembangkan dan

menambahkan materi diperbolehkan, dengan mempertimbangkan

aspek psikologis pesereta didik dan akibat pembiayaannya. Ini juga

berlaku pada sekolah-sekolah yang memang didesain khusus.

54. Bahasa Indonesia di jenjang SD dijadikan sebagai factor

pembawa materi

Mengapa jam pelajaran agama ditambah dan mengapa perlu dikaitkan dengan budi pekerti?

Benarkah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum minimal? Apa maksudnya?

Bagaimana posisi Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013?

pelajaran. Karena pendekatannya tematik terpadu, maka

pembelajaran bahasa Indonesia menjadi penting. Bahasa Indonesia

tidak hanya diajarkan sebagai ilmu bahasa, tetapi dimaknai sebagai

pembawa ilmu pengetahuan.

55. Perlu

dijelaskan,

sesungguhnya

pada Kurikulum

KTSP di jenjang

SD memang tidak

ada mata pelajaran Bahasa Inggris. Di beberapa sekolah Bahasa

Inggris dijadikan mata pelajaran muatan lokal. Jadi, pada dasarnya

tidak ada penghapusan bahasa Inggris di jenjang SD. Adapun TIK

memang diperlukan untuk proses pembelajaran, tetapi bukan untuk

dipelajari sebagai mata pelajaran, melainkan digunakan sebagai alat

untuk membantu proses pembelajaran.

56. Pada prinsipnya

Kurikulum 2013 tidak akan

merugikan guru. Bagi guru

yang telah memiliki sertifikat

dan telah pula menerima TPP,

sementara dalam struktur

kurikulum,mata pelajarannya tidak ada lagi, seperti TIK, maka bagi

guru yang bersangkutan dapat memilih untuk mengampu pelajaran

lain. Adapun sertifikasinya dilakukan penyesuaian lebih lanjut dan

akan disesuaikan dengan mata pelajaran yang baru.

Mengapa harus menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global, seperti Bahasa Inggris di jenjang SD dan TIK pada SMP?

Bagaimana nasib guru TIK yang telah memiliki sertifikat dan telah menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP)?

57. Tidak. Guru tetap

mendapat tunjangan dan

sertifikasi tetap berjalan.Guru

dapat melakukan konversi

mapel lain. Contoh, guru TIK

dapat mengajarkan mapel

lain yang dikuasainya,

sehingga dia tetap mendapat tunjangan guru sesuai dengan mapel

yang dikuasainya.

58. Kurikulum 2013 menuntut

profesionalitas guru yang baik,

yang mampu mengembangkan

strategi pembelajaran yang

dapat menstimulasi peserta

didik untuk belajar lebih aktif yang berbasis discovery learning disertai

dengan penambahan jam belajar di sekolah agar peserta didik

mencapai kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara

utuh.

59. Setidaknya terdapat

tiga paradigm guru yang

dipotret oleh Kurikulum

2013. Pertama, Growth

mindset, yaitu setiap guru

harus harus menyadari betul tugas dan fungsinya sebagai katalisator

dalam mengembangakan potensi peserta didik untuk suskses dan

tumbuh secara mandiri melalui bimbingannya. Kedua, Action mindset,

dukungan penuh terhadap setiap peserta didik dalam mencapai cita-

citanya dengan penuh semangat dan komitmen dalam mengajar.

Ketiga, Objective mindset, guru memiliki kemampuan berkomunikasi

Apakah dengan Kurikulum 2013 berpengaruh terhadap tunjangan dan sertifikasi guru? Bagaimana dengan guru yang mapelnya dihapus?

Bagaimana tuntutan profsionalitas guru terhadap Kurikulum 2013?

Paradigma guru seperti apa yang dipotret oleh Kurikulum 2013?

yang baik dengan peserta didik dan menjadi pribadi yang

menyenangkan dalam mendisiplinkan peserta didik.

60. Ke depan, peran dan

tanggung jawab guru BK

terhadap siswa SMP juga harus

lebih nyata. Guru BK harus mulai mengamati dan mendampingi anak

sejak kelas satu. Guru harus melihat dan mengetahui minat dan

kesenangan anak. Guru BK juga harus mengarahkan studi lanjutannya,

ke SMA atau SMK.Namun, peran tersebut tidak akan berhasil tanpa

dukungan kepala sekolah, guru, dan orang tua murid.

Peran apa yang harus dijalankan oleh guru BK?