buku panduan skripsi komunikasi unisa...dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten...
TRANSCRIPT
BUKUPEDOMANPENYUSUNANSKRIPSI
PROGRAMSTUDIKOMUNIKASIFAKULTASEKONOMI,ILMUSOSIAL&HUMANIORA
UNIVERSITAS‘AISYIYAHYOGYAKARTA
Kampus Terpadu:
Jl. Ring Road Barat No. 63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta. 55292 Telepon: (0274) 4469199, Fax.:
(0274) 4469204
Email: [email protected]
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan panduan
penyusunan skripsi untuk mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, tidak lupa sholawat
dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya. Amin.
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa Program S1
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana. Penyusunan skripsi ini menjadi salah satu bagian yang penting
dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten dalam melakukan analisis dan
sintesis suatu permasalahan dan menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah.
Sehubungan dengan hal tersebut Panduan Penyusunan Skripsi ini disusun sebagai pedoman
atau panduan bagi mahasiswa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan panduan skripsi. Semoga panduan penyusunan skripsi ini dapat meningkatkan
kualitas proses penyusunan skripsi dan mendukung tercapainya kompetensi tugas akhir
mahasiswa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu diperlukan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan
yang akan datang.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Yogyakarta, 1 Januari 2020
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN
BAB I Struktur Proposal Skripsi ........................................................................... 1 1.1. Pendekatan Kuantitatif ........................................................................ 1 1.2. Pendekatan Kualitatif .......................................................................... 10
BAB II Struktur Skripsi .......................................................................................... 17
2.1. Pembukaan ............................................................................................ 17 2.2. Isi ........................................................................................................... 18 2.3. Penutup .................................................................................................. 19 2.4. Lampiran ............................................................................................... 19
BAB III Aspek Tipografis dalam Penulisan Proposal dan Penulisan Skripsi .......................................................................................
24
3.1. Pengaturan Halaman ............................................................................ 26 3.2. Pengaturan Paragraf ............................................................................ 27 3.3. Pembuatan Tabel .................................................................................. 34 3.4. Pembuatan Ilustrasi .............................................................................. 35
BAB IV Etika dan Teknik Pengutipan dalam Penulisan Proposal dan
Penulisan Skripsi .......................................................................................
37 4.1. Prinsip Umum Pengutipan ................................................................... 37 4.2. TataCara Pengutipan Pusktaka .......................................................... 39 4.3. Kutipan Daftar Pustaka ....................................................................... 42
4.3.1. Sumber Informasi dari Sebuah Buku ....................................... 43 4.3.2. Sumber Informasi dari Majalah ............................................... 43 4.3.3. Sumber Informasi dari Pengarang Tak Dikenal ..................... 44 4.3.4. Sumber Informasi dari Jurnal Ilmiah ...................................... 44 4.3.5. Sumber Informasi Mencamtumkan Nama Editor .................. 44 4.3.6. Sumber Informasi Mencamtumkan Nama Pengarang
Gabungan .....................................................................................
45 4.3.7. Sumber Informasi Mencamtumkan Judul dalam Judul ......... 45 4.3.8. Sumber Informasi Berupa Terjemahan ................................... 46 4.3.9. Sumber Informasi yang Ditulis Oleh Pengarang
yang Sama ....................................................................................
46 4.3.10. Sumber Informasi dari Media Elektronik .............................. 46 4.3.11. Makalah yang Dipresentasikan Diseminar ............................ 46 4.3.12. Tata Cara Penulisan Nama dalam Sistem Pengacuan .......... 47
4.4 Catatan Kaki dan Tanpa Catatan Kaki ............................................... 49
Daftar Referensi ....................................................................................................... 50
PENDAHULUAN
Filosofis Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta adalah filosofi pendidikan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta adalah proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang Profesional Qurani. Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta meyakini bahwa kunci sukses sebuah lembaga adalah bahwa semua
aktivitas untuk mencapai tujuan pendidikan harus dikelola dengan manajemen yang baik,
terarah dan terencana dengan standar kualitas yang tinggi. Prinsip pengelolaan lembaga yang
dilaksanakan dengan mengadopsi dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam Al Quran sebagai pedoman dalam mengelola seluruh aktivitas di kampus, maka tujuan
pendidikan dapat tercapai dengan baik yang bernilai duniawi dan ukhrawi.
Skripsi merupakan tugas akhir yang diselesaikan oleh mahasiswa jenjang D4 dan
sarjana. Penyusunan skripsi menjadi salah satu tugas yang harus diselesaikan dan menjadi
salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran karena mahasiswa diharapkan kompeten
dalam melakukan analisis dan sintesis atau permasalahan dan menuangkan dalam sebuah
karya tulis ilmiah.
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan keilmuan dan praktik keilmuan serta memperkuat body of knowledge.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian skripsi, yang meliputi
penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, laporan hasil penelitian dan publikasi. Buku
pedoman penyusunan skripsi ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam menuliskan hasil
penelitian dalam bentuk dokumen akademis atau karya tulis ilmiah.
Tujuan Penyusunan Skripsi
1. Mahasiswa mampu mengungkapkan pola pikir ilmiah dan menuangkannya ke dalam
bentuk tulisan ilmiah atau laporan penelitian dalam upaya menyelesaikan masalah
sosial secara komprehensif
2. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritik ke dalam praktik pelaksanaan
penelitian
3. Mahasiswa terampil menulis ilmiah berdasarkan kaidah-kaidah tulisan ilmiah ke
dalam laporan penelitian.
4. Mahasiswa lebih menghayati peran dan tugasnya sebagai anggota masyarakat sebagai
anggota masyarakat terdidik
5. Mahasiswa memiliki rasa tanggung jawab akademik yang lebi besar, baik dalam
hubungannya dengan etika ilmiah maupun penghargaan terhadap karya orang lain
Definsi Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah mandiri yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sebagai
tugas akhir sebelum menyelesaikan pendidikan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana terapan.
Penyusunan skripsi ini bertujuan agar mahasiswa memahami fenomena keilmuan sosial
seusai kompetensinya, sehingga skripsi yang disusun menunjukkan penguasaan penulis
tentang subtansi dan metodologi penelitian. Pendekatan yang digunakan untuk meneliti
fenomena dengan menggunakan kualitatif dan kuantitatif.
Pembimbing
Mahasiswa akan dibimbing oleh pembimbing selama proses penyusunan skripsi.
Pembimbing bertanggung jawab untuk membimbing mahassiswa tentang subtansi keilmuan
dan metodologi penelitian, mulai dari penyusunan proposal, perbaikan setalah ujian proposal,
penyusunan hasil penelitian, perbaikan setelah ujian hasil dan penyempurnaan skripsi.
Kualifikasi pembimbing skripsi adalah minimal magister atau master dengan yang relevan
pada kompetensinya. Pembimbing skripsi dapat dipertanggungjawabkan. Penggantian
pembimbing juga dapat dilakukan oleh Koordinator Skrsipsi dengan alasan dari pihak
pembimbing mengajukan permohonan tidak dapat melakukan beimbingan.
Hak Kepengarangan
Skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa dapat diterbitkan ke dalam jurnal ilmiah.
Dalam penerbitan skripsi ini hak kepengarangan berada pada mahasiswa. Jika mahasiswa
akan memanfaaatkan skripsinya untuk menjadi naskah yang akan dipublikasikan, maka
mahasiswa menjadi pengarang pertama, sedangkan pembimbing menjadi pengarang kedua.
Bilamana dikehendaki, maka penguji menjadi pengarang ketiga. Penerbitan karya ilmiah
yang tidak sesuai dengan ketentuan hak kepengarangan disebut plagiat. Plagiat merupakan
bentuk pelanggaran hak cipta, dapat berupa pengambilan karangan atau ide milik orang lain
dan menjadikan seolah karangan sendiri, pengambilan kalimat, kata atau ide orang lain tanpa
menyebutkan sumber yang digunakan sebagai referensi.
Tata Cara Bimbingan
Kegiatan bimbingan skripsi dilakukan pada tahap penyusunan proposal, penyusunan
hasil penelitian untuk sidang akhir dan penyempurnaan skripsi
1. Pengajuan Usulan Topik dan Pembimbing Skripsi
- Mahasiswa mengajukan usulan topik penelitian (2-3 topik penelitian sesuai
dengan urutan prioritas) dan pembombing kepada ketua program studi
- Ketua program studi mengadakan rapat engan penanggung jawab skripsi untuk
menetapkan topik dan pembimbing dan mengumumkan kepada mahasiswa
2. Proses Penyusunan Proposal
- Mahasiswa mengajukan masalah dan topik penelitian yang disertai latar belakang
(fenomena kejadian masalah, focus of the problem) kepada pembimbing
- Pembimbing melakukan seleksi dan menyepakati masalah dan topik penelitian
yang diajukan oleh mhasiswa
- Bagi mahasiswa yang memerlukan data melalui studi pendahuluan, dapat
mengajukan surat ijin studi pendahuluan kepada Dekan Fakultas Ekonomi, Ilmu
Sosial dan Humaniora (ketentuan pengambilan data studi pendahuluan mengikuti
ketentuan masing-masing lokasi penelitian).
- Mahasiswa melengkapi proposal sesuai dengan masukan pembimbing
- Pertemuan dengan pembimbing minimal 3 (tiga) kali tatap muka sebelum seminar
proposal
- Setiap kali konsultasi, mahasiswa menuliskan hasil konsultasi pada logbook
penelitian. Mahasiswa membuat logbook sebagai catatan perkembangan
penelitian. Logbook berisi tentang kegiatan hasil dan tindak lanjut ditandangani
oleh pembimbing
- Setelah mendapat persetujuan pembimbing, mahasiswa mengurust surat untuk
pelaksanaan ujian proposal yang dihadiri oleh penguji, pembimbing, dan audiens
seminar
- Pengurusan proposal dengan membuat kesepakatan waktu pelaksanaan dengan
pembimbing dan penguji, mendaftar pada coordinator skripsi, konfirmasi jadwal
dan tempat ujian pada bagian perlengkapan, mengurus undangan pelaksanaan
ujian dengan coordinator skripsi dan mendistribusikan proposal skripsi pada
pembimbing selambat-lambatnya dua (2) hari sebelum pelaksanaan ujian
- Perbaikan proposal dilakukan berdasarkan masukan dari hasil seminar proposal.
Revisi proposal dilakukan dalam rentang waktu 1 minggu, terhitung 1 hari setelah
pelaksanaan ujian proposal
- Setelah revisi proposal peneliitian disetujui oleh pembimbing dan penguji,
mahasiswa daoat mengurus perijinan penelitian
- Pengumpulan data penelitian dianggap sah apabila pengumpulan data dilakukan
setelah perbaikan proposal yang telah disetujui dan ditandatangani oleh
pembimbing
3. Penyusunan Hasil Penelitian untuk Sidang Akhir Skripsi
- Sebelum melakukan penelitian atau pengumpulan data, jika memerlukan uji coba
instrument, maka mahasiswa melakukan uji coba instrument dan hasilnya
dilaporkan pada pembimbing. Apabila tidak menyampaikan hasil uji coba
instrumen, maka pembimbing berhak meminta mahasiswa untuk melakukan uji
coba instrument kembali
- Konsultasi dengan pembimbing untuk pengumpulan data dan pengolahan data,
pembimbing berhak meminta rekapan data dan program pengolahan data (dalam
bentuk softcopy)
- Konsultasi dengan pembimbing untuk penyusunan hasil penelitian dan persiapan
sidang akhir dilakukan minimal 4 kali tatap muka
- Hasil diskusi dan masukan selama konsultasi dengan pembimbing untuk
penyajian skripsi secara lengkap, dan siap diujikan dalam ujian pendadaran skripsi
mahasiswa membuat naskah publikasi jurnal dengan mengikuti gaya selingkung
- Penyusunan naskah publikasi dikonsultasikan pada pembimbing dengan
membawa gaya selingkung publikasi jurnal. Konsultasi naskah publikasi minimal
dilaksanakan sebanyak 1 kali tatap muka, hasil diskusi didokumentasikan pada
logbook penelitian
- Apabila pembimbing telah menyetujui skripsi dan layak untuk dilakukan ujian
pendadaran, maka pembimbing akan menandatangani surat persetujuan skripsi
dan dapat dilakukan uji pendadaran
- Mahasiswa mengurus surat untuk pelaksanaan ujian hasil skripsi yang dihadiri
oleh penguji dan pembimbing serta audiens secara terbuka
- Pengurusan ujian hasil skripsi dengan membuat kesempatan waktu pelaksanaan
dengan pembimbing dan penguji, mendaftar pada coordinator skripsi, konfirmasi
jadwal dan temapt ujian pada bagian akademik, mengurus undangan pelaksanaan
ujian pada coordinator skripsi dan menidstribusikan naskah skripsi lengkap
disertai dengan naskah publikasi pada pembimbing dan penguji selambat-
lambatnya 3 hari sebelum pelaksaaan ujian
4. Proses Penyempurnaan Skripsi
- Perbaikan hasil sidang kahir dilakukan berdasarkan masukan yang diperoleh saat
sidang akhir dari tim penguji dan selama proses konsultasi dengan pembimbing
- Pertemuan dengan pembimbing minimal 1 kali tatap muka. Hasil konsultasi
didokumentasikan apda logbook penelitian
- Mahasiswa diharuskan untuk menerjemahkan penulisan abstrak penelitian
kedalam bahasa Inggris
- Proses bimbingan berakhir atas kesepakatan pembimbing dan mahasiswa.
Selesainya proses bimbingan ini diakhiri dengan pembimbing memberikan tanda
tangan pada lembar persetujuan yang ditempatkan di halaman depan skripsi
- Mahasiswa mengurus untuk mendapatkan tanda tangan pengesahan dari dewan
penguji dan ketua program studi
- Menyerahkan naskah publikasi dalam bentuk 1 buah compat disc dengan file PDF
ke perpustakaan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti yudisium dan
wisuda serta menyerahkan compact disc PDF dana tau hard copy naskah publikasi
skripsi kepada program studi, pembimbing dan penguji bilamana dikehendaki.
Tata Cara Seminar Proposal dan Sidang Skripsi
Tata cara seminar dan sidang akhir meliputi tata tata tertib seminar proposal, sidang
skripsi, pembatalan sidang skripsi dan sanksi. Prasyrata untuk mengikuti sidnag hasil skripsi
adalah mampu membaca Al Quran yang dinayatakan dengan surat keterangan dari
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
1. Seminar Proposal
a. Seminar proposal dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah menyelesaikan
mata kuliah, minimal sebanyak 123 SKS, IPK 3.00
b. Seminar proposal bersifat terbuka bagi mahasiswa lainnya
c. Seminar proposal dipimpin oleh pembimbing dan dihadiri oleh penguji
Program Studi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta atau penguji
dari luar Program Studi. Kualifikasi penguji proposal minimal magister
dengan jabatan fungsional asisten ahli yang sesuai dengan bidang
keilmuannya
d. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian seminar proposal setelah
menghadiri minimal 2 kali seminar proposal yang dibuktikan dengan daftar
hadir mengikuti ujian proposal, kecuali, bagi dua orang mahsiswa pertama
untuk seminar proposal
e. Daftar kehadiran mahasiswa pertama untuk seminar proposal ditandatangani
oleh penguji II atau pembimbing
f. Permohonan seminar proposal diajukan melalui coordinator skripsi disertai
proposal yang telah ditandangani oleh pembimbing. Pelaksanaan seminar
paling cepat dilaksanaan 4 (empat) hari kerja setelah permohonan diajukan
2. Sidang Skripsi
a. Sebelum sidang skripsi dimulai, pembimbing meminta kesepakatan penguji
untuk menilai kelayakan skripsi yang telah disusun oleh mahasiswa. Jika
belum memenuhi persyaratan maka sidang skripsi dapat ditunda
b. Seminar proposal dapat dilaksanakan jika mahasiswa telah menyelesaikan
mata kuliah, minimal sebanyak 153 SKS, IPK 3.30 dan dibuktikan dengan
surat keterangan bebas teori, sertifikat OSCIE serta surat keterangan Magang
dan KKN
c. Sidang skripsi dihadairi oleh satu (1) orang penguji dari program studi
Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Penguji dipersyaratakan
minimal berlatar belakang pendidikan magister dan memiliki jabatan
fungsional berupa asisten ahli yang sesua dengan bidangnya dan menguasai
area peneliltian
d. Permohonan untuk sidang skripsi diajukan pada coordinator skripsi program
studi komunikasi setelah mendapatkan persetujuan pada lembar yang
ditandatangani oleh pembimbing, minimal 4 hari kerja setelah permohonan
diajukan
e. Pada sidang skripsi mahasiswa telah menyiapkan hasil skripsi dan naskah
publikasi yang didistribusikan oleh mahasiswa kepada penguji dan
pembimbing selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum ujian dilaksanakan
3. Pembatalan hasil Sidang Proposal dan Skripsi
a. Hasil sidang proposal skripsi batal apabila selama 2 (dua) bulan (60 hari
kerja), mahasiswa tidak menyerahkan hasil revisi akhir proposal skripsi yang
ditandatangani oleh penguji I dan penguji II serta pembimbing kepada
program studi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
b. Hasil sidang skripsi batak apabila 1 bulan (30 hari kerja) mahasiswa tidak
menyerahkan hasil akhir skripsi dan naskah publikasi yang telah
ditandatangani oleh penguji I dan penguji II serta pembimbing kepada
program studi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
c. Sebelum waktu 1 (satu) bulan pembimbing diwajibkan mengingatkan
mahasiswa yang berangkutan baik lisan maupun tertulis
d. Apabila batas waku 1 bulan sudah terlampaui, maka pembimbing membuat
pernyataan bahwa mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan batal dari
kelulusuannya, selanjutnya surat pernyataan disampaikan kepada ketua
program studi Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
e. Setelah dinyatakan batal, selambat-lambatanya dalam kurun waktu 2 (dua)
bulan mahasiswa mengajukan kembali untuk melakukan ujian ulang kepada
pembimbing dan selanjutnya diusulkan kepada Ketua Program Studi
Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
f. Apabila dalam waktu 2 bulan mahasiswa tidak menggunakan haknya, maka
semua proses (seminar proposal dan hasil penelitian serta naskah publikasi)
dinyatakan batal dengan mengisi form pernyataan pembatalan
4. Sanksi
- Sanksi diberikan kepada mahasiswa bila mahasiswa melakukan plagiat atau
pemalsuan data. Sanksi yang diberikan berupa pergantian judul penelitian atau
pembatalan skripsi
Penilaian Skripsi
Nilai akhir mata kuliah Skripsi adalah nilai dari penilaian seminar proposal dan nilai
sidang akhir skripsi
1. Seminar Proposal
a. Nilai seminar proposal diperoleh rata-rata nilai yang diberikan oleh penguji I dan
penguji II
b. Perbedaan nilai di antara para penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (skala nilai 4)
c. Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5 maka penguji II sebagai moderator akan
membahas dan menetapkan nilai yang diperoleh mahasiswa
d. Penilaian menggunakan form seminar proposal pada lampiran
2. Sidang Akhir Skripsi
a. Nilai sidang akhir skripsi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh penguji
I dan penguji II
b. Nilai sidang akhir skripsi diupayakan minimal sama atau lebih tinggi dari nilai
seminar proposal. Nilai batas lulus yang ditetapkan adalah 3 atau skor 70
c. Perbedaan nilai di antara para penguji tidak boleh lebih dari 0,5 (skala nilai 4)
d. Jika terjadi perbedaan lebih dari 0,5 maka penguji II sebagai moderator akan
membahas dan menetapkan nilai yang diperoleh mahasiswa
e. Penilaian menggunakan form ujian akhir skripsi pada lampiran
BAB I
STRUKTUR PROPOSAL SKRIPSI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FEISHUM UNISA
Setiap mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi FEISHUM UNISA berkewajiban
untuk menulis skripsi sebagai tugas akhir guna mendapatkan gelar keserjanaan strata satu (S-
1) di Jurusan Ilmu Komunikasi FEISHUM UNISA. Skripsi merupakan sebuah karya tulis
ilmiah yang disusun berdasarkan sebuah kegiatan penelitian ilmiah. Sesuai dengan minatnya
maka mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi UNISA diperbolehkan untuk memilih
pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam menyelenggarakan kegiatan penelitian.
Pendekatan penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif.
Perbedaan pendekatan penelitian yang digunakan oleh mahasiswa akan memberikan
konsekuensi pada perbedaan format dan struktur proposal penelitian yang harus di susun oleh
mahasiswa. Bagian berikut dari buku panduan ini akan menjelaskan mengenai format dan
struktur proposal untuk penelitian yang akan diselenggarakan dengan pendekatan kuantitatif
ataupun pendekatan kualitatif.
1.1. STRUKTUR PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF
Proposal penelitian yang disusun untuk kegiatan penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif akan mencakup beberapa bagian berikut ini:
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu
G. Kajian Pustaka
H. Kerangka Berpikir
I. Definisi Operasional
J. Hipotesis
K. Metode Penelitian
L. Daftar Pustaka
KETERANGAN
A. Judul
Judul penelitian terdiri atas susunan kata yang mampu memberi gambaran atas
keseluruhan isi penelitian yang akan dikerjakan oleh mahasiswa. Judul penelitian dapat
disertai dengan sub judul yang menjelaskan judul utama.
Ada beberapa ketentuan yang ahrus diperhatikan ketika membuat judu penelitian:
1. Judul harus bisa menggambarkan substansi atau isi kegiatan penelitian yang akan
dilakukan atau isi karya tulis skripsi yang akan dibuat.
2. Judul tidk boleh dirumuskan terlalu umum. Sebuah judul harus dibuat secara lebih
spesifik untuk bisa memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca.
3. Judul tidak boleh terlalu panjang sehingga tidak membingungkan pembaca.
4. Judul tidak boleh mengandung suatu singkatan kata atau kalimat yang bisa
membingungkan pembaca.
Berikut ini contoh sebuah judul penelitian yanga akan diselenggarakan dengan
pendekatan penelitian kuantitatif.
INTENSITAS MENONTON IKLAN TV
DAN MINAT MEMBELI
(Pengaruh Intensitas Membeli Susu Dancow
Terhadap Minat Membeli Susu Dancow di Kalangan Ibu-Ibu
Wali Murid SD Muhammadiyah Sapen)
B. Latar Belakang
Latar belakang masalah harus mampu mendeskripsikan urgensi masalah yang akan
diteliti. Penulisan latar belakang masalah haruslah memperhatikan beberapa ketentuan
dibawah ini.
1. Penulisan harus mampu memperlihatkan adanya peristiwa atau fakta sebagai suatu
masalah yang layak untuk diteliti. Penulis bisa memperkuat fakta tersebut dengan cara
menampilkan data-data yang diperoleh dari sumber data primer (wawancara kepada
pihak yang terkait) maupun sumber data sekunder (dokumen atau media massa).
2. Penulis harus mampu memberikan alasan yang kuat bahwa masalah yang muncul
pada suatu tempat tertentu merupakan suatu masalah yang menarik atau layak untuk
diteliti. Penulis dapat menjelaskannya dengan cara menunjukkan adanya kesenjangan
yang muncul antara apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.
3. Apabila penelitian yang akan diselenggarakan adalah basic research (penelitian yang
berorientasi pada pengembangan keilmuan) maka peneliti harus mampu memberikan
alasan yang kuat mengenai pentingnya untuk melakukan penelitian atas suatu teori
atau model yang dipilih oleh peneliti. Peneliti dapat memperkuat alasannya dengan
cara menggambarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atas teori
atau model yang akan diteliti. Selanjutnya peneliti dapat meyakinkan bahwa latar
sosial dari penelitian yang akan digunakan dalam penelitiannya memiliki kesamaan
dengan latar sosial dari penelitian sebelumnya sehingga relevan digunakan untuk
menguji teori atau model yang akan diteliti.
C. Rumusan Masalah
Setelah membuat latar belakang masalah peneliti harus mampu merumuskan masalah
yang telah diidentifikasikan tersebut ke dalam rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang mampu menggambarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi oleh peneliti di dalam latar belakang masalah
penelitian.
2. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan permasalahan yang akan dijawab
oleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam
kegiatan (dengan begitu maka).
3. Rumusan masalah harus dibuat dengan maksud untuk menentukan arah penelitian
yang dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengumpulan data penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan mengenai
capaian konseptual yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang akan
diselenggarakan. Di dalam pendekatan penelitian kuantitatif, kegiatan penelitian
bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap keterkaitan antara seluruh konsep
penelitian yang tercakup di dalam model atau hipotesis penelitian.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijanjikan oleh
kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan.
1. Manfaat teoritis adalah manfaat hasil penelitian dalam memberikan sumbangan pada
pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan di dalam
kegiatan penelitian.
2. Manfaat praktis adalah manfaat hasil penelitian berikutnya di dalam memberikan
rekomendasi kepada kegiatan penelitian berikutnya atau kepada pihak-pihak yang
terkait dengan masalah penelitian yang dijawab di dalam penelitian yang
diselenggarakan.
F. Kerangka Teori
Di dalam sub bab tinjauan pustaka, peneliti mendiskusikan secara rasional permasalahan
penelitian yang telah ditetapkannya dengan menggunakan konsep, model dan teori yang
diperoleh dari literatur-literatur ilmiah. Peneliti dapat menggunakan beragam literatur
ilmiah untuk menemukan konsep, model maupun teori, selama literatur tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kredibilitasnya secara akademik.
Beberapa literatur ilmiah yang bisa digunakan sebagai sumber referensi adalah
sebagai berikut:
1. Buku teks ilmu pengetahuan atau textbook science atau tertiery literature, yaitu karya
tulis berbentuk buku yang kebenaran isinya sudah dianggap absolut sehingga bisa
dijadikan sebagai pengajaran dogmatis. Beberapa buku teks ilmu pengetahuan sering
menggunakan judul handbook of .... (misalnya handbook of public relation, dll).
2. Buku teks primer yang sudah banyak dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan karya
ilmiah atau sering disebut sebagai secondary literature.
3. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan melalui jurnal-jurnal
ilmiah terakreditasi secara nasional maupun internasional.
4. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang terpublikasikan secara elektronik
melalui internet (e-book, e-journal) dengan mempertimbangkan kredibilitas situs yang
memuatnya.
5. Penelitian yang tidak dipublikasikan.
Selain merupakan kajian rasional atas permasalahan penelitian, sub bab tinjauan pustaka
harus mampu menunjukkan konsistensi peneliti di dalam memilih konsep, model dan
teori yang akan digunakan sebagai pisau analisis atau temuan data penelitian.
G. Kerangka Berpikir
Mengikuti diskusi yang telah dilakukan pada saat merumuskan hipotesis, maka peneliti
perlu menggambarkan secara sistematis keterkaitan yang ada diantara seluruh konsep
penelitian yang akan dibuktikan kebenarannya. Di dalam sub bab model penelitian ini
seorang peneliti harus mampu menggambarkan secara skematis kedudukan dan
keterkaitan antara seluruh konsep penelitian yang digunakannya.
Pada dasarnya sub bab ini disediakan supaya peneliti dapat memodelkan keterkaitan
antar konsep yang telah tergambarkan secara abstrak di dalam hipotesis, sehingga
keterkaitan antar konsep tersebut menjadi lebih mudah untuk dipahami. Model penelitian
juga diperlukan untuk menunjukkan cara pengujian hipotesis yang akan dilakukan oleh si
peneliti karena di dalamnya dipetakan hubungan atau keterkaitan antar variabel yang
digunakan di dalam penelitian.
H. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Kebenaran dari sebuah hipotesis baru didasarkan pada teori-teori yang relevan
dan belum dibuktikan dengan fakta-fakta empiris dari kegiatan pengumpulan data.
Dengan begitu maka kebenaran hipotesis memerlukan pembuktian melalui kegiatan
penelitian.
Hipotesis yang baik harus memenuhi kaidah-kaidah berikut ini:
1. Hipotesis harus dimunculkan dengan cara menghubungkan antara teori yang
digunakan oleh peneliti dengan masalah penelitian yang diangkat oleh peneliti.
2. Setiap hipotesis merupakan setiap kemungkinan jawaban terhadap persoalan yang
diteliti.
3. Setiap hipotesis harus memungkinkan untuk diuji guna membuktikan kebenarannya
secara empiris.
Untuk mendapatkan hipotesis yang baik peneliti harus mampu mengidentifikasi teori-
teori yang relevan untuk kemudian dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan
sebuah hipotesis. Sebuah hipotesis tidak bisa dimunculkan secara tiba-tiba tanpa ada
landasan teoritis yang tegas. Dengan begitu maka sebelum menuliskan hipotesisnya
seorang peneliti harus mendiskusikan logika hipotesisi yang akan dirumuskannya dengan
menggunakan teori-teori yang sudah diperoleh di dalam sub bab tinjauan pustaka.
I. Definisi Operasional dan Pengukuran
Definisi operasional berisi penjelasan dari setiap variabel yang digunakan dalam
penelitian yang akan diselenggarakan. Setiap variabel penelitian telah teridentifikasi dan
tergambarkan di dalam model penelitian. Dengan begitu maka jumlah definisi
operasional yang ada di dalam sub bab ini harus konsisten dengan jumlah variabel yang
tertuang di dalam model penelitian. Definisi operasional dari setiap variabel harus
mampu menunjukkan pengertian dari setiap variabel secara tegas sesuai dengan konteks
penelitian yang akan diselenggarakan dan harus mencakup indikator yang menunjukkan
variabelitas masing-masing konsep. Di dalam membuat definisi operasional peneliti
harus menggunakan acuan yang secara akademis bisa dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya. Misalnya, peneliti dapat menggunakan definisi operasional yang telah
banyak digunakan dalam penelitian sebelumnya, yang diperoleh dari artikel-artikel
ilmiah atau laporan penelitian terdahulu yang telah terpublikasikan secara luas. Jika
peneliti tidak memperoleh definisi operasional dari penelitian sebelumnya, peneliti bisa
mengembangkan definisi operasional sendiri dengan prosedur yang ketat dalam
mempertimbangkan validitas konstruk maupun validitas isi.
J. Metode Penelitian
Sub bab metode penelitian harus mampu menjelaskan perihal cara yang akan ditempuh
oleh peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Supaya gambaran mengenai teknik
atau cara di dalam melaksanakan penelitian tersebut dapat dijelaskan mengenai
kedudukan pendekatan dari penelitian yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu maka sub bab metode penelitian akan meliputi bagian-bagian berikut
ini:
1. Jenis Penelitian
Peneliti mempertegas dan menjelaskan bahwa pendekatan penelitian yang akan
digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Selanjutnya jelaskan jenis
penelitian yang akan diselenggarakan, apakah penelitian eksploratif, deskriptif,
eksplanatif ataukah evaluatif.
Peneliti juga harus menjelaskan metode yang akan digunakan di dalam penelitian
yang akan diselenggarakan. Kemukakan argumentasi yang kuat mengapa metode
tersebut dipilih. Di dalam pendekatan penelitian kuantitatif peneliti dapat
menggunakan metode penelitian eksperimen, survei, analisis isi, ataupun studi kasus
kuantitatif.
2. Desain Penelitian (jika menggunakan metode eksperimen)
Menjelaskan desain faktorial yang akan digunakan di dalam penelitian
eksperimen yang akan diselenggarakan. Selanjutnya menggambarkan desain faktorial
tersebut ke dalam sebuah gambar atrix.
3. Pengembangan Materi Stimulus Eksperimen (jika menggunakan metode
eksperimen)
Menjelaskan cara yang akan digunakan untuk mengembangkan materi stimulus
yang akan digunakan di dalam eksperimen. Misalnya, jika eksperimen yang akan
dilakukan adalah eksperimen mengenai efektifitas desain iklan cetak maka peneliti
harus menjelaskan perihal pengembangan materi desain iklan cetak sebagai stimulus
eksperimental yang akan diujikan kepada partisipan.
4. Populasi dan Sampel
Penelitian kuantitatif mengenal populasi yang merupakan keseluruhan subyek
penelitian. Di dalam sub bab ini peneliti harus menjelaskan populasi yang akan
dijadikan sebagai sarana pembuktian empiris di dalam penelitiannya. Jelaskan secara
detail perihal keberadaan populasi yang akan digunakan. Penjelasan tersebut meliputi
hal-hal berikut ini.
a. Unit analisis penelitian yang terhimpun di dalam populasi (individu, organisasi,
kelompok, dll).
b. Identitas populasi yang menghimpun unit analisis penelitian (masyarakat,
komunitas, perusahaan, dll).
Sementara itu, sampel adalah representasi atau wakil dari semua unit analisis yang
tercakup di dalam populasi. Dengan begitu maka di dalam sub bab ini peneliti juga
harus menjelaskan perihal teknik pengambilan sampel yang akan digunakan (acak
sederhana, acak sistematis, terstratifikasi, convenience, dll). Peneliti mengemukakan
alasan yang kuat berkaitan dengan pemilihan teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Jelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pemilihan
teknik pengumpulan harus disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data yang bisa digunakan di dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut:
a. Teknik kuesioner
b. Teknik wawancara
c. Teknik observasi
d. Teknik dokumentasi
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif adalah teknik
analisis statistik. Teknik analisis statistik adalah teknik analisis data yang
menggunakan statistik sebagai alat analisisnya. Dengan begitu maka di dalam sub bab
ini peneliti harus menjelaskan alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan
analisis data. Pemilihan alat statistik yang akan digunakan harus disesuaikan dengan
tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Beberapa alat statistika yang dapat digunakan
antara lain adalah: uji korelasi product moment, uji korelasi spearman, uji regresi, uji
beda, analisis faktor, ANOVA, dll.
Setelah menjelaskan perihal alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan
analisis data, di dalam sub bab ini peneliti juga harus menjelaskan bahwa hasil analisis
data yang telah diperoleh selanjutnya akan diinterpretasi oleh peneliti untuk
mendapatkan kedalaman penjelasan guna menjawab permasalahan penelitian yang
telah ditetapkan.
K. Daftar Pustaka
Tulisan seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan
proposal penelitian. Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan
dijelaskan di dalam bab IV buku panduan ini perihal etika dan teknik pengutipan.
1.2. STRUKTUR PROPOSAL DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF
Proposal penelitian yang disusun untuk kegiatan penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif akan mencakup beberapa bagian berikut ini:
A. Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu
G. Kajian Pustaka
H. Kerangka Berpikir
I. Metode Penelitian
J. Daftar Pustaka
A. Judul
Judul penelitian terdiri atas susunan kata yang mampu memberi gambaran atas
keseluruhan isi penelitian yang akan dikerjakan oleh mahasiswa. Judul penelitian dapat
disertai dengan sub judul yang menjelaskan judul utama.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika membuat judul penelitian.
1. Judul harus bisa menggambarkan substansi atau isi kegiatan penelitian yang akan
dilakukan atau isi karya tulis skripsi yang akan dibuat.
2. Judul tidak boleh dirumuskan terlalu umum. Sebuah judul harus dibuat secara lebih
spesifik untuk bisa memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca.
3. Judul tidak boleh terlalu panjnag sehingga tidak membingungkan pembaca.
4. Judul tidak boleh mengandung suatu singkatan kata atau diselenggarakan dengan
pendekatan kualitatif.
Strategi Komunikasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI) Yogyakarta dalam Melindungi Hak dan
Kesejahteraan Keluarga
B. Latar Belakang
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan kedalaman penjelasan atas suatu permasalahan atau fenomena sosial
tertentu. Dengan begitu maka pada umumnya pendekatan penelitian kualitatif merupakan
pendekatan penelitian yang digunakan ketika kemunculan masalah penelitian berasal dari
realitas empiris yang diidentifikasi oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti memiliki
ketertarikan untuk mendapatkan penjelasan atas permasalahan tersebut. Ketika teori yang
berkenaan dengan permasalahan tersebut sudah tersedia banyak, maka peneliti akan
mengembangkan kerangka konseptual yang selanjutnya digunakan untuk mengeksplorasi
data empiris terhadap permasalahan yang akan diteliti. Sebaliknya, ketika belum banyak
tersedia teori yang relevan untuk permasalahan yang akan diteliti maka peneliti akan
melakukan penelitian secara induktif untuk memunculkan teori baru mengenai
permasalahan yang akan diteliti.
Dengan begitu maka latar belakang masalah di dalam penelitian kualitatif harus
mampu mendeskripsikan urgennsi permasalahan yang akan diteliti secara empiris.
Penulisan latar belakang masalah haruslah memperhatikan beberapa ketentuan dibawah
ini.
1. Penulis harus mampu memperlihatkan adanya peristiwa atau fakta sebagai suatu
masalah yang layak untuk diteliti. Penulis bisa memperkuat fakta tersebut dengan cara
menampilkan data-data yang diperoleh dari sumber data primer (wawancara kepada
pihak yang terkait) maupun sumber data sekunder (dokumen atau media massa).
2. Penulis harus mampu memberikan alasan yang kuat bahwa masalah yang muncul
pada suatu tempat tertentu merupakan suatu masalah yang menarik attau layak untuk
diteliti. Penulis dapat menjelaskannya dengan cara menunjukkan adanya kesenjangan
yang muncul antara apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.
C. Rumusan Masalah
Setelah membuat latar belakang masalah peneliti harus mampu merumuskan masalah
yang telah diidentifikasikan tersebut ke dalam rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang mampu menggambarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi oleh peneliti di dalam latar belakang masalah
penelitian.
2. Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan permasalahan yang akan dijawab
oleh peneliti melalui kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam
kegiatan (dengan begitu maka).
3. Rumusan masalah harus dibuat dengan maksud untuk menentukan arah penelitian
yang dapat memberikan petunjuk mengenai cara pengumpulan data penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan mengenai
capaian konseptual yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian yang akan
diselenggarakan. Di dalam pendekatan penelitian kualitatif, kegiatan penelitian bertujuan
untuk mencapai penjeleasan mendalam atas suatu permasalahan atau fenomena sosial
tertentu. Dengan begitu maka di dalam sub bab tujuan penelitian ini seorang peneliti
harus bisa menyebutkan dan menjelaskan kedalaman hasil penelitian yang akan dicapai.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis yang dijanjikan oleh
kegiatan penelitian yang akan diselenggarakan.
1. Manfaat teoritis adalah manfaat kegiatan penelitian dalam memberikan sumbangan
pada pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang digunakan di dalam
kegiatan penelitian.
2. Manfaat praktis adalah manfaat kegiatan penelitian di dalam memberikan
rekomendasi kepada kegiatan penelitian berikutnya atau kepada pembuat kebijakan
yang terkait dengan masalah penelitian yang di jawab di dalam penelitian yang
diselenggarakan.
F. Kajian Pustaka
Di dalam sub bab tinjauan pustaka, peneliti mendiskusikan secara rasional permasalahan
penelitian yang telah ditetapkannya dengan menggunakan konsep, model dan teori yang
diperoleh dari literatur-literatur ilmiah. Peneliti dapat menggunakan beragam literatur
ilmiah untuk menemukan konsep, model maupun teori, selama literatur tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kredibilitasnya secara akademik.
Beberapa literatur ilmiah yang bisa digunakan sebagai sumber referensi adalah
sebagai berikut:
1. Buku teks ilmu pengetahuan atau textbook science atau tertiery literature, yaitu karya
tulis berbentuk buku yang kebenaran isinya sudah dianggap absolut sehingga bisa
dijadikan sebagai pengajaran dogmatis. Beberapa buku teks ilmu pengetahuan sering
menggunakan judul handbook of... (misalnya handbook of public relation, dll).
2. Buku teks primer yang sudah banyak dijadikan sebagai rujukan dalam penulisan karya
ilmiah atau sering disebut sebagai secondary literature.
3. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan melalui jurnal-jurnal
ilmiah terakreditasi secara nasional maupun internasional.
4. Artikel ilmiah hasil penelitian terdahulu yang terpublikasikan secara elektronik
melalui internet dengan mempertimbangkan kredibilitas situs yang memuatnya.
Selain merupakan kajian rasional atas permasalahan penelitian, sub bab tinjauan pustaka
harus mampu menunjukkan konsistensi peneliti di dalam memilih konsep, model dan
teori yang akan digunakan sebagai pisau analisis atas temuan data penelitian.
G. Kerangka Berpikir
Di dalam sub bab model penelitian ini seorang peneliti harus mampu menggambarkan
secara skematis kedudukan dan keterkaitan antara seluruh konsep penelitian yang
digunakannya.
Pada dasarnya sub bab ini disediakan supaya peneliti dapat memodelkan keterkaitan
antar konsep yang telah tergambarkan secara abstrak di dalam hipotesis, sehingga
keterkaitan antar konsep tersebut menjadi lebih mudah untuk dipahami. Model penelitian
juga diperlukan untuk menunjukkan cara pengujian hipotesis yang akan dilakukan oleh si
peneliti karena di dalamnya dipetakan hubungan atau keterkaitan antar variabel yang
digunakan di dalam penelitian.
H. Metode Penelitian
Sub bab metode penelitian harus mampu menjelaskan perihal cara yang akan ditempuh
oleh peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya. Supaya gambaran mengenai teknik
atau cara di dalam melaksanakan penelitian tersebut dapat dijelaskan secara menyeluruh,
maka di dalam sub bab ini juga harus dijelaskan mengenai kedudukan paradigmatis dari
penelitian yang akan diselenggarakan.
Dengan begitu maka sub bab metode penelitian akan meliputi bagian-bagian berikut
ini, kecuali penelitian aliran produksi makna.
1. Jenis Penelitian
Peneliti mempertegas dan menjelaskan bahwa jenis penelitian yang akan digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif. Selanjutnya menjelaskan jenis penelitian yang akan
diselenggarakan, apakah penelitian eksploratif, deskriptif, ataukah eksplanatif,
evaluatif.
Peneliti juga harus menjelaskan metode yang akan digunakan di dalam
penelitian yang akan diselenggarakan. Kemukakan argumentasi yang kuat mengapa
metode tersebut dipilih. Di dalam paradigma penelitian kuantitatif peneliti dapat
menggunakan metode penelitian observasi, observasi partisipasionis, etnografi,
semiotika, analisis wacana, analisis framing, studi kasus kualitatif, dll. Hal terpenting
untuk dipertimbangkan di dalam memilih metode penelitian adalah pemahaman
bahwa metode penelitian adalah teknik penelitian yang dipilih secara apriori. Artinya,
metode penelitian dipilih menurut kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang
akan dipecahkan.
2. Informan (kalau ada) atau Subyek, Obyek Penelitian
Di dalam sub bab ini peneliti harus bisa menjelaskan secara deskriptif mengenai latar
sosial yang melingkupi permasalahan atau fenomena sosial yang akan diteliti.
Penjelasan tersebut meliputi hal-hal berikut ini. Secara tegas peneliti harus mampu
menjelaskan mengenai unit analisis yang mencakup permasalahn penelitian.
Selanjutnya, di dalam sub bab ini peneliti harus bisa menjelaskan identitas dan teknik
pengambilan informan yang akan dijadikan sebagai sumber data penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Jelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pemilihan teknik
pengumpulan harus disesuaikan dengan jenis data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data yang biasa digunakan di dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut.
a. Teknik wawancara
b. Teknik obseervasi
c. Teknik dokumentasi
d. Teknik questionaire
e. Focus Group Discussion (FGD)
4. Teknik Analisa Data
Analisa data menyesuaikan metode penelitian yang dipakai oleh peneliti. Salah satu
contoh teknik analisa data yang digunakan di dalam penelitian kualitatif adalah teknik
analisis interaktif. Teknik analisis interaktif ini dijalankan dengan cara sebagai
berikut:
a. Reduksi data yang meliputi proses merangkum dan memilah data yang berkaitan
dengan hal-hal pokok serta memfokuskan pada hal-hal penting.
b. Penyajian data yang dapat diartikan sebagai pengorganisasian data yang telah
direduksi. Dalam penyajian data ini peneliti melakukan upaya untuk menyusun
pola hubungan dari seluruh data yang ada sehingga data lebih mudah dipahami.
c. Berdasarkan pada data yang telah terorganisir tersebut, peneliti memberikan
interpretasi dan kemudian menarik kesimpulan mengenai pola keteraturan ataupun
penyimpangan yang ada dalam fenomena yang diteliti. Melalui tahapan ini maka
peneliti akan dapat menjawab permasalah penelitian.
I. Daftar Pustaka
Tuliskan seluruh literatur yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam penulisan
proposal penelitian. Gunakan kaidah penulisan daftar pustaka sebagaimana akan
dijelaskan di dalam bab IV buku panduan ini perihal etika dan teknik pengutipan.
BAB II
STRUKTUR SKRIPSI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FEISHUM UNISA
SKRIPSI S-1 KOMUNIKASI
Secara umum skripsi terbagi menjadi tig bagian sebagai berikut.
A. PEMBUKAAN, terdiri atas berbagai bagian berikut ini
1. Cover, memuat (1) judul, (2) nama peneliti, (3) NIM, (4) Jurusan Fakultas, lambang
UNISA dan tulisan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta serta tahun pembuatan skripsi.
(contoh terlampir)
Warna sampul untuk jurusan Ilmu Komunikasi adalah .......... dengan tulisan
menggunakan tinta emas. Sampul dibuat dari kertas Bufalo atau yang sejenis dan
dijilid hard-cover.
2. Halaman Judul, isi dan susunan sama dengan cover.
3. Halaman Pengesahan, menunjukkan tanda tangan pengesahan dari para penguji.
4. Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi, berisi pernyataan peneliti mengenai
orisinalitas karya skripsi mereka dengan konsekuensi sanksi pencabutan gelar apabila
dikemudian hari diketahui karya tersebut adalah hasil jiplakan penelitian orang lain.
5. Halaman Persembahan, sebagai wujud ucapan terima kasih peneliti kepada pihak-
pihak tertentu.
6. Kata Pengantar, berisi tentang maksud penulisan skripsi dan tidak terdapat hal-hal
yang bersifat ilmiah.
7. Daftar Isi, di daftar isi tertera urutan bab, sub bab, dan anak sub bab disertai nomor
halamannya.
8. Daftar Tabel, (apabila ada) memuat urutan nomor, judul tabel beserta nomor
halamannya.
9. Daftar Gambar, (apabila ada) berisi nomor, judul gambar beserta nomor
halamannya.
10. Abstrak, dibuat dalam bahasa Indonesia. Abstrak berisi gambaran singkat tentang
penelitian dan tersusun dari 300-500 kata. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci
minimal 3 buah.
Beberapa ketentuan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut.
B. ISI, pada karya akhir seperti skripsi maka susunan isi adalah sebagai berikut
1. BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Kerangka Kajian
f. Kerangka Berpikir
g. Metode Penelitian
2. BAB II. DESKRIPSI SUBYEK, OBYEK PENELITIAN atau PROFIL
INFORMAN
Pada bagian ini peneliti menuliskan informasi mengenai subyek, obyek penelitian
ataupun profil informan yang memiliki relevansi dengan penelitian tersebut.
3. BAB III. PEMBAHASAN
a. Sajian Data
b. Analisis
Mahasiswa atau peneliti harus menyampaikan hasil penelitian serta melakukan penafsiran
dan pemaknaan terhadap data atau hasil penelitian tersebut. Pada pembahasan peneliti tidak
hanya menjawab permasalahan atau memberi gambaran saja, tetapi harus memberi penafsiran
untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana hasil-hasil penelitian itu terjadi.
4. BAB IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
Pada bagian ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara lugas dan tegas dan
dikembalikan kepada permasalahan yang diajukan diawal penelitian. Setelah hasil penelitian
disimpulkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, peneliti juga harus mampu
memberikan saran atau rekomendasi yang konkret serta operasional yang merupakan tindak
lanjut sumbangan penelitian terhadap perkembangan teori maupun praktek ilmu komunikasi.
Kesimpulan dan saran dinyatakan secara terpisah.
5. LAMPIRAN, isi dari lampiran adalah hal-hal yang tidak termuat baik dalam
pembukaan dan isi akan tetapi peneliti menganggap perlu dilampirkan, yakni
a. Lembar Interview Guide/ Questionaire
b. Lembar Transkrip Wawancara
c. Surat Ijin Meneliti dari Jurusan Ilmu Komunikasi
d. Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan (jika diperlukan)
e. Dokumentasi (Foto/ Brosur/Leaflet/CD, dll)
f. Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
C. FILM/VIDEO DOKUMENTER
a. Film/Video yang dihasilkan berdurasi 15-20 menit, termasuk pembukaan dan
bagian penutup (credit title)
b. Film/video yang dihasilkan harus orisinil, bukan jiplakan
c. Jika menggunakan ilustrasi music yang diambil dari karya orang lain, harus
menyertakan ijin pengunaan music tersebut dari pemillik hak ciptanya.
d. Menyertakan synopsis film 250-300 kata
D. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT & TVC
a. Film/Video yang dihasilkan berdurasi 15-20 menit, termasuk pembukaan dan
bagian penutup (credit title)
b. Film/video yang dihasilkan harus orisinil, bukan jiplakan
c. Jika menggunakan ilustrasi music yang diambil dari karya orang lain, harus
menyertakan ijin pengunaan music tersebut dari pemillik hak ciptanya.
d. Menyertakan synopsis film 250-300 kata
BAB III
ASPEK TIPOGRAFIS
DALAM PENULISAN PROPOSAL DAN PENULISAN SKRIPSI
Meskipun skripsi merupakan sebuah karya tulis ilmiah dan bukanlah dimaksudkan
sebagai sebuah karya seni, akan tetapi keberadaan aspek tipogtrafis sangatlah penting di
dalam penulisan skripsi. Di dalam sebuah makalah kerjanya, Suwarjono (2007) menyatakan
bahwa pentingnya aspek tipografis dalam penulisan karya tulis ilmiah sangat terkait dengan
tingkat keterbacaan (readibility) yang hendak dicapai oleh karya tulis ilmiah tersebut.
Tampilan visual dari sebuah karya tulis, salah satunya skripsi, mutlak diperlukan agar isi
materi tulisan dapat tersampaikan secara menyeluruh kepada para pembacanya. Selanjutnya
Suwarjono (2007) mengutip pendapat Plumley (1992) yang menekankan pentingnya
penampilan tipografis dari sebuah dokumen cetakan sebagai berikut.
“The main purpose of printed material, for example, is to convey a message to the reader.
Likewise, the main purpose of design is to convey a message that attracts your readers’
attention and persuade them to pick up the printed material and read it, creating readers
than browsers.”
Dalam kutipan tersebut Plumley menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari
sebuah karya tulis adalah untuk dapat menyampaikan pesan kepada para pembacanya. Begitu
juga, tujuan utama dari pemilihan desain yang baik dalam sebuah karya tulis adalah untuk
membuat agar pesan yang disampaikan melalui sebuah karya tulis bisa menarik perhatian
para pembacanya dan selanjutnya dapat membujuk mereka untuk mengambil karya tulis
tersebut serta mau membacanya untuk mengetahui isinya secara menyeluruh.
Secara umum pengertian tipografis merujuk pada pengetahuan mengenai seni tentang
pendesainan atau seni performatan sebuah karya tulis tercetak (Suwarjono, 2007). Pengertian
tersebut senada dengan pendefinisaian yang dibuat oleh Plumley (1992) sebagai berikut.
“Typografi, one of the most important elements of design, refers to the style, arrangement, or
appearance of typeset elements and the general appearance of printed page.”
Mengacu pada pengertian tersebut maka Suwarjono (2007) mengidentifikasi adanya
11 elemen yang menjadi bagian dari desain tipografis. Kesebelas elemen desain tipografis
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Typefaces/ Fonts (type style)
2. Kerning
3. Spacing (letter/word/line/paragraph)
4. Paragraph style (style sheet)
5. Text alignment
6. Indentation/ Tabs
7. Pagination (size/orientation)
8. Illustrations and tables (use of line types)
9. Headings, subheadings, and captions
10. Emphasis (attributes)
11. Typographic characters
Mengacu kepada beberapa elemen desain tipografis yang diidentifikasi oleh
Suwarjono tersebut maka selanjutnya buku panduan ini akan membedakan adanya empat
pilar desain tipografis yang di dalamnya tercakup beberapa elemen desain tipografis tertentu.
A. Pengaturan Halaman (Pagination)
1. Ukuran halaman (size)
Sesuai dengan konvensi yang sudah lama diberlakukan maka karya tulis skripsi dibuat
dengan menggunakan kertas A4. Ukuran kertas yang populer digunakan saat ini
adalah ukuran kertas A4 yang berukuran 21 cm x 29,7 cm (8,5 inchi x 11 inchi).
2. Orientasi halaman (orientation)
Di dalam membuat karya tulis ilmiah skripsi, kertas A4 digunakan dengan orientasi
halaman portrait. Orientasi halaman portrait adalah penggunaan kertas A4 dengan
sisi panjang (29,7 cm/11 inchi) sebagai sisi kanan dan sisi kiri halaman, serta sisi
pendek (21 cm/8,54 inchi) sebagai sisi atas dan sisi bawah halaman.
Penggunaan kertas A4 dengan orientasi halaman landscape bisa dilakukan untuk
penulisan bagan, tabel, atau gambar yang jika ditulis menggunakan orientasi halaman
portrait maka bagan, tabel atau gambar tersebut tidak bisa tercakup secara
keseluruhan.
3. Pengaturan batas kanan, kiri, atas dan bawah halaman (margin)
Pengertian margin adalah batas wilayah sisi kanan, kiri, atas dan bawah dari sebuah
halaman skripsi yang boleh diisi dengan tulisan. Supaya karya tulis skripsi dapat
terlihat rapi dan sistematis maka margin setiap halaman dalam karya tulis skripsi
harus diseragamkan. Untuk menyeragamkan maka margin untuk setiap halaman
skripsi diatur sebagai berikut.
Margin kiri : 4 cm
Margin kanan : 3 cm
Margin atas : 4 cm
Margin bawah : 3 cm
4. Penomoran halaman (page number)
Penomoran halaman merupakan hal yang penting untuk meningkatkan tingkat
keterbacaan sebuah karya tulis skripsi. Dengan pemberian nomor halaman pada karya
tulis skripsi maka pembaca akan dengan cepat dapat mencari isi tulisan yang ingin
dibacanya dengan mengacu pada daftar isi skripsi. Konvensi yang digunakan dalam
penomoran halaman adalah sebagai berikut:
a. Halaman-halaman pendahuluan tidak diberi nomor halaman. Halaman- halaman
pendahuluan mencakup halaman-halaman berikut ini.
1) Halaman sampul skripsi
2) Halaman judul skripsi
3) Halaman pengesahan skripsi
4) Halaman pernyataan skripsi
5) Halaman motto
6) Halaman persembahan
7) Kata pengantar
8) Daftar isi
9) Abstrak
b. Selanjutnya seluruh halaman yang merupakan isi karya tulis ilmiah skripsi diberi
penomoran halaman dengan angka latin. Letak nomor halaman dapat memilih
sebagai berikut:
1) Di sebelah tengah pada bagian bawah halaman, atau
2) Di sebelah kanan pada bagian atas halaman.
B. Pengaturan Paragraf (Paragraph Style)
1. Jenis dan tampilan huruf (type style)
Istilah typeface digunakan untuk menunjuk pada penggunaan jenis huruf seperti times
new roman, arrial, dan lain-lain. Disamping itu, istilah typeface juga menunjuk pada
penggunaan atribut yang menyertai penggunaan suatu jenis huruf, misalnya jenis
normal, regular/plain, tebal, miring (italic) dan sebagainya. Namun saat ini istilah
tersebut digunakan secara bergantian untuk menunjuk pada penggunaan jenis hurud
(Suwarjono, 2007).
a. Menurut aspek ukuran karakter yang dicakupnya, jenis hurud dapat dibedakan
menjadi huruf proposional dan huruf nonproposional (monospace). Jenis huruf
proposional sesuai dengan ukuran karakter masing-masing karakternya.
Contohnya adalah jenis huruf times new roman yang jikan digukanakan
memunculkan tampilan lebih sejajar.
Sementara itu jenis huruf non proposional (monospace) adalah huru yang setiap
karakternya menempati lebar atau spasi yang sama luasnya tanpa membedakan
ukuran dari masing-masing karakter. Contohnya adalah jenis huruf courier yang
digunakan akan memunculkan tampilan lebih berjarak. Kedua jenis huruf tersebut
digunakan secara tepat untuk penulisan karya tulis ilmiah seperti buku, makalah,
laporan penelitian, skripsi, dan lain-lain, jenis huruf yang tepat untuk digunakan
adalah jenis huruf proposional.
b. Menurut desain karkaternya maka jenis huru dapat dibedakan menjadi jenis huruf
berekor (serif) dan jenis huruf tidak berekor (sans serif). Jenis huruf berekor
(serif) ditandai dengan adanya ujung runcing (ekor) pada setia karakter yang
membuat setiap karakter dapat menyautu dengan karakter lain yang tidak disela
oleh spasi. Desain huruf seperti itu memungkinkan kita untuk secara cepat
mengidentifikasi keberadaan setiap kata yang disusun dari beberap huruf yang
dijajarkan tanpas spasi, sehingga memungkinkan kita untuk membaca cepat (speed
reading). Salah satu jenis huruf berekor adalah times new roman.
Sementara itu huruf tidak berekor (sans serif) akan ditandai dengan tidak adanya
ujung runcing (ekor) pada setiap karakternya. Jenis huruf ini akan menyulitkan
pembaca untuk mengidentifikasi setiap kata yang tergabung dalam suatu halaman
tulisan. Salah satu jenis huruf tidak berekor (sans serif) adalah arrial narrow. Pada
prinsipnya kedua jenis huruf tersebut dapat digunakan dalam penulisan karya
ilmiah. Jenis huruf berekor (serif) lebih cepat lelah. Sementara jenis huruf tidak
berekor (sans serif) dapat digunakan untuk penulisan judul ataupun sub judul,
terutama judul atau sub judul yang banyak kata.
c. Menurut watak atau suasana jiwa (mood) yang melekat pada tampilannya maka
jenis huru dapat dibedakan menjadi jenis huruf yang serius (formal), santai atau
dekoratif (fun) dan karakter khusus. Jenis huruf yang tepat digunakan dalam
penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi adalah jenis huruf serius (formal)
seperti times new roman, arial, Garamond, dan century schoolbook.
2. Penyendian (Kerning)
Pada umumnya jenis huruf serif (berekor) telah dibuat sebagai jenis huruf yang
apabila digunakan untuk menyusun sebauah kalimat maka kalimat yang tersusun akan
tampil sebagai susunan dari kata-kata yang terpisahkan dengan jelas antara satu
dengan lainnya. Masing-masing kata akan tersendi dari kata yang lain. Dengan begitu,
tanpa menggunakan fitur kerning atau penyendian sekalipun maka sebuah kalimat
yang dibuat dengan menggunakan jenis huruf berekor, atau serif relati akan lenih
mudah dibaca secara cepat dan tidak cepat membuat lelah pembacanya (fatigue).
Penyendian merpupakan sebuah fitur yang disediakan dalam program pengolah MS
Word. Kerning atau penyendian memungkinkan kita untuk membuat kata demi kata
yang ada dalam sebuah kalimat dapat tersusun dengan tingkat keterpisahakan yang
mencukupi sehingga memungkinkan bagi mata kita untuk dapat membaca dengan
cepat. Untuk memperjelas efek penggunaan fitur kerning dapat dicontohkan pada
penggunaan jenis font serif dan sans serif. Meskipun terdapat fitur kerning yang
memungkinkan tingkat keterbacaan dari penggunaan jenis huru sans serif menjadi
lebih tinggi, akan tetapi penggunaan jenis huruf serif untuk badan tulisan dalam
sebuah karya tulis ilmiah adalah lebih dianjurkan.
3. Pengaturan jarak antar kata/ baris (word/line spacing)
Penspasian adalah pemberian jarak antar objek dalam suatu tulisan. Terdapat beberapa
objek yang dikenai penspasian pada sebuah karya tulis tercetak, yang antara lain
adalah kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat. Supaya setiap kata yang terangkai
dalam sebuah kalimat dapat dengan mudah diidentifikasi oleh mata pembaca maka
masing-masing kata tersebut haruslah dipisahkan oleh jarak tertentu. Untuk membuat
jarak antar kata dalam sebuah kalimat maka penulis dapat menggunakan tombol spasi
(space bar). Tombol spasi adalah tombol untuk pemberian jarak diantara setiap kata
atau tanda baca dalam suatu kalimat adalah sebanyak satu spasi (cukup dengan
menekan tombol spasi sebanyak satu kali)
4. Pengaturan perataan teks (text alignment)
Fitur spasi baris (line spasi) adalah fitur yang bisa diatur untuk memilih jarak antar
satu baris tulisan dengan baris tulisan sebelumnya ataupun sesudahnya dalam paragraf
yang sama. Agar tampilan tulisan menjadi lebih rapid an sistematis, serta tingkat
keterbacaan tulisan menjadi lebih tinggi maka pengaturan spasi baris haruslah
konsisten. Dalam penulisan skripsi, jarak tau spasi baris yang digunakan untuk penulis
badan tulisan adalah spasi ganda (double space), sementara untuk penulisan judul
dapat menggunakan spasi baris yang lebih kecil
5. Pengaturan jarak antar paragraph (paragraph spacing)
Program computer pengolah kata menyediakan beberapa piihan perataan teks yang
bisa digunakan oleh penulis. Masing-masing pilihan perataan teks tersebut memiliki
kegunaan sesuai dengan jenis tulisan yang akan dihasilkan oleh seorang penulis.
Untuk kebutuhan penulisan karya tulisan ilmiah skripsi, maka penulis bisa
menggunakan peretaan teks sebagai berikut:
a. Perataan teks kana dan kiri tanpa pemenggalan (justified) digunakan untuk
penulisan badan tulisan. Sesuai dengan ukuran halaman dan pengaturan margin
halaman, maka badan tulisan dalam sebuah karya tulis skripsi akan ditampilkan
dalam bentuk satu kolom dengan ukuran yang lebar sehingga memungkinkan
penggunaan perataan teks justified. Dengan ukuran kolom tulisan yang lebar maka
penggunaan teks justified tidak akan terlalu menganggu kenyamanan mata dalam
membaca tulisan. Penggunana perataan teks justified dalam badan tulisan skripsi
akan memunculkan kesan interpersonal namun tetap serius, formal, objektif
sekaligus sistematis dan rapi.
b. Perataan teks terpusat tanpa pemenggalan (centered) akan memberikan kesan
penekana terhadap isi kalimat atau teks yang dituliskan perataan teks centered
dapat digunakan untuk penulisan kalimat atau teks yang ada pada:
- Judul skripsi pada halaman sampul maupun halaman pengesahan
- Judul bab
- Judul atau nama tabel
- Judul atau nama gambar
- Judul atau nama ilustrasi
c. Perataan teks kanan tanpa pemenggalan (right) dapat digynakan untuk penulisan
kalimat yang ada di dalam tabel dengan jumlah kolom lebih dari satu sehingga
lebar masing-masing kolom tulisan menjadi sempit. Di dalam tabel seperti itu,
apabila digunakan perataan teks justified maka akan memunculkan fenomena
aliran sungai (river) yang sangat menganggu kenyamanan mata pembaca
6. Perpindahan antar paragraph
Setiap paragraph dalam karya tulis ilmiah skripsi haruslah dipisahkan secara jelas dari
paragraph lain. Secara tipografis pengertian adalah setiap kalimat atau sekumpulan
kalimat yang dipisahkan oleh tombol enter. Tombol enter adalah tombol untuk
menandai perpindahan antara paragrad yang satu dengan lainnya. Akan tetapi tetap
harus diingat bahwa tombol ini tidak boleh digunakan untuk memberikan jaraka
antara paragraph satu dengan paragraph lainnya. Ada dua teknik tipografis yang dapat
digynakan agar masing-masing paragraph dalam karya tulis ilmiah skripsi dapat
dipisahkan secara jelas antara satu dengan lainnya.
a. Menggunakan fitur indensasi khusus untuk baris pertama (first line special
indetation). Fitur ini disediakan untuk membuat agar jarak tepi baris pertama
dalam sebuah paragraph menjadi berbeda dengan jarak tepi baris kedua dan
seterusnya dalam paragraph yang sama. Dengan menggunakan fitur ini maka
perpindahan satu paragraph kepada paragraph lainnya akan menjadi jelas. Apabila
penulis menggunakan fitur first line special indentation untuk menandai
perpindahan antar paragraph dalam badan tulisan, maka gunakanlah pengaturan
first lin pada 0.5”.
b. Menggunakan fitur spasi antar paragraph (before and after spacing). Fitur ini
disediakan untuk membuat jarak tertentu antara suatu paragraph dengan paragraph
sebelumnya atau paragraph sesudahnya. Dengan menggunakan fitur ini maka
perpindahan dari satu paragraph kepada paragraph lain akan menjadi semakin
jelas. Kelebihan fitur ini dibandingkan dengan fitur first line spcial indentation
adalah tampilannya yang lebih rapi, terutama ketika digunakan untuk perpindahan
judul sub bab sebagai salah satu bentuk paragraph dalam karya tulis skripsi.
7. Penekanan (emphasis)
Badan tulisan dalam sebuah karya tulis skripsi haruslah dibuat dengan atribut
penggunaan jenis huruf secara normal (regular/plain). Penggunaan jenis huruf secara
tebal (bold) semua, miring semua (italic), garis bahwa semua (underline) ataupun
huruf besar semua akan berlebihan dan bahkan mengakibatkan berkurangnya tingkat
keterbacaan (overkill). Atribut penggunaan jenis huruf hanyalah digunakan untuk
kata-kata yang dipandang sangat perlu ditekankan pada pembaca. Selain itu, atribut
penggunaan jenis huruf miring (italic) adalah bersifat untuk digunakan ketika penulis
menyisipkan bahasa asing (selain bahasa Indonesia) di dalam karya tulisannya.
C. Pembuatan Tabel (Tables)
Tabel merupakan elemen penting dalam sebuah karya tulis skripsi. Hampir setiap karya
tulis skripsi selalu mencantummkan elemen tabel di dalamnya, baik karya skripsi
tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif maupun metode penelitian kuantitatif.
Agar keberadaan tabel di dalam karya tulis skripsi tidak membingungkan dan memiliki
tingkat keterbacaan tinggi maka penulisannya harus mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Setiap tabel haruslah diberi nomor tabel dengan menggunakan angka latin yang
dimulai dari nomor satu (1) hingga sejumlah tabel yang ada. Penomoran tabel
diberlakukan secara serial dalam satuan karya skripsi secara keseluruhan. Apabila di
dalam sebuah karya tulis skripsi si penulis mencamtumkan 12 tabe, maka penomoran
terhadap keduabelas tabel tersebut diberlakukan secara serial untuk tabel nomor satu
(1) hingga tabel nomor duabelas (12) tanpa membedakan keberadaan tabel tersebut
pada setiap bab. Penomoran ilustrasi dibuat dengan menggunakan kode “Tabel 1” dan
seterusnya.
2. Setiap tabel diberikan judul tabel yang ditulis dengan perataan teks terpusat (centered)
dan menggunakan spasi barus tunggal (1.0).
3. Teks yang dituliskan di dalam setiap kolom pada setiap tabel diketik dengan perataan
teks kanan (right) untuk menghindari fenomena aliran sungai (river) yang dapat
mengurangi tingkat keterbacaan.
4. Sesuai dengan kebutuhannya maka lebar dan jumlah kolom pada setiap tabel akan
berbeda-beda. Seberapapun luas tabel yang dibuat maka setiap tabel haruslah
diposisikan pada tengah halaman.
5. Upayakan agar setiap tabel tampil secara utuh pada satu halaman. Untuk itu maka
penulisan teks yang menjadi isi dalam setiap kolom dilakukan dengan menggunakan
spasi baris tunggal (1.0).
D. Pembuatan Ilustrasi (Ilustration)
Di dalam karya tulis skripsi seringkali penulis mencantumkan bagan, skema, grafik,
ataupun gambar sebagai ilustrasi untuk memperkuat penjelasan konseptual maupun
pembuktian empiris. Agar keberadaan ilustrasi tersebut di dalam karya tulis skripsi tidak
membingungkan dan memiliki tingkat keterbacaan tinggi maka penulisannya harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Setiap ilustrasi haruslah diberi nomor ilustrasi dengan menggunakan angka latin yang
dimulai dari nomor satu (1) hingga sejumlah ilustrasi yang ada. Penomoran ilustrasi
diberlakukan secara serial dalam satuan karya skripsi secara keseluruhan. Apabila di
dalam sebuah karya tulis skripsi di penulis mencantumkan 12 ilustrasi, maka
penomoran terhadap keduabelas ilustrasi tersebut diberlakukan secara serial untuk
ilustrasi nomopr satu (1) hingga ilustrasi nomor duabelas (12) tanpa membedakan
keberadaan ilustrasi tersebut pada setiap bab. Penomoran ilustrasi dibuat dengan
menggunakan kode “Gambar 1” dan seterusnya.
2. Setiap ilustrasi diberikan judul yang ditulis dengan perataan teks terpusat (centered)
dan menggunakan spasi baris tunggal (1.0).
3. Seberapapun ukuran ilustrasi yang dibuat maka setiap ilustrasi haruslah diposisikan
pada tengah halaman.
4. Upayakan agar setiap ilustrasi tampil secara utuh pada satu halaman. Untuk itu maka
penulis dapat mneggunakan orientasi halaman landscape apabila ilustrasi yang harus
dibuat membutuhkan luas halaman yang lebih lebar dan tidak memungkinkan untuk
dibuat dalam orientasi halaman portrait.
BAB IV
ETIKA DAN TEKNIK PENGUTIPAN DALAM PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI
Karya tulis ilmiah merupakan sarana komunikasi yang bagi para ilmuwan untuk
mengkomunikasikan hasil pemikiran dan temuan-temuan ilmiah yang mereka peroleh.
Dengan begitu maka karya tulis ilmiah merupakan karya intelektual yang hak
kepemilikannya harus dilindungi. Salah satu mekanisme perlindungan terhadap karya tulis
ilmiah adalah pemberlakuan etika penulisan karya tulis ilmiah adalah pemberlakuan etika
penulisan karya ulis ilmiah yang secara akademis diberlakukan sebagai konvensi di antara
para ilmuwan. Prinsip yang digunakan dalam etika penulisan karya tulis ilmiah adalah
perlindungan terhadap kepemilikan gagasan dan temuan ilmiah bagi setiap individu yang
harus senantiasa dijunjung tinggi. Setiap penggunaan gagasan dan tamuan ilmiah dari
individu lain oleh seorang penulis haruslah diberi keterangan yang menunjukkan bahwa
gagasan dan temuan ilmiah orang lain yang ia kutip. Keterangan tersebut selanjutnya dikenal
dengan konvensi pengutipan. Bagian berikut dalam buku panduan ini akan menjelaskan
mengenai teknik pengutipan dalam penulisan karya tulis ilmiah skripsi.
Prinsip Umum Pengutipan
1. Karya tulis yang bisa dijadikan sebagai sumber kutipan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang masuk dalam kategori karya tulis ilmiah. Karya tulis
ilmiah adalah karya tulis yang dibuat oleh seorang penulis dengan terlebih dahulu
melakukan kegiatan penelitian ilmiah, ataupun kara tulis yang tanpa didahului oleh
kegiatan penelitian ilmiah terlebih dahulu akan tetapi dibuat dengan menggunakan
pendekatan dan metode rasional yang berbasis pada pengetahuan-pengetahuan teoritis
yang bisa dipertanggungjawaban.
2. Karya tulis non ilmiah dapat digunakan sebagi sumber kutipan apabila karya tulis
tesebut hanya digunakan sebagai referensi pendukung untuk memperkuat deskripsi
penulis mengenai fenomena empiris yang ada. Karya tulis non ilmiah dapat berupa
surat kabar dan tabloid serta lainnya.
3. Pengutipan dari suatu karya tulis dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Pengutipan langsung adalah pengutipan yang dilakukan dengan cara
memindahkan suatu kalimat atau paragraph yang ada dalam sebuah sumber kutipan
tanpa mengurangi satupun kata, tanda baca, ataupun atribut lain yang ada dalam
sumber kutipan. Sementara pengutioan tidak langsung adalah peminjaman gagasan
atau temuan ilmiah dari sebuah sumber kutipan dengan cara menuliskan ulang
menurut rumusan kalimat sendiri.
4. Untuk menghindari tuduhan plagiasi dan untuk menjaga hak intelektual individu
maka pengutipan langsung ataupun pengutipan tidak langsung harus menyertakan
keterangan yang dapat menginformasikan mengenai nama individu, penulis, judul,
lembaga, penerbit, tahun terbitan dari sumber kutipan.
5. Karya tulis ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber kutipan adalah sebagai berikut:
a. Buku
b. Bab atau bagian suattu buku
c. Monografi: karya asli meneyluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa
tesisi ataupun disertai
d. Makalah dalam majalah atau yang berasal dari suatu simpsoium atau pertemuan
ilmiah lain
e. Laporan atau naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi
f. Media elektronik: website, jurnal online
g. Resensi: adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan
manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca
h. Tesis
i. Disertasi
j. Naskah yang belum diterbitkan, namun tengah dipersiapkan untuk pencetakannya,
dapat dicantumkan dengan membubuhkan keterangan (sedang dicetak) pada akhir
acuan
k. Karya tulis non ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber adalah sebagai berikut:
majalah, surat kabar, tabloid
Tata Cara Pengutipan Pustaka
1. Sumber data ataupun pengamatan yant tidak dipublikasikan atau yang berasal dari
komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar acuan tersebut. Jika informasi ini
dimanfaatkan, maka pengacuannya dalam teks skripsi dinyatakan sebagai berikut:
pada akhir bagian yang menyatakan informasi tersebut dicantumkan keteranagn
dalam tanda kurung siku
Contoh: [Agung Suprihadi, Hasil Wawancara, 8 November 2019]
2. Di dalam teks Skripsi, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan halaman yang diacu dinyatakan dalam tanda kurung mengikutinya,
atau nama penulis dan nomor halaman seluruhnya dicantumkan dalam tanda kurung
di akhir kutipan
Contoh: Mulyana (2006,9) menyatakan: “Paradigma adalah……………………..
Atau……………………” (Mulyana, 2006:9)
3. Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan
menambhakn kata dan (dalam acuan buku berbahasa Indonesia atau kata “and” untuk
buku acaauan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang tersebut. Tetapi jika
aucan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya nama pengarang pertama
dituliskan, diikuti keterangan dkk (untuk bahasa Indonesia) atau et al (untuk bahasa
Inggris) yang dicetak miring
Contoh: (Center and Jackson, 1995:19)
(Tjiptono dkk, 2008:125)
(Nadi dan Suryabrata, 1997:232)
(Baskin et al, 1997:21)
4. Cara penulisan kutipan diletakkan di dalam tanda kutip. Bila sebelum kutipan
digunakan kata “menulis” atau “mengatakan” maka biasanya diikuti dengan tanda
koma, sedangkan kata lainnya biasanya diikuti oleh tanda titik dua
Contoh:
- Aruman memberikan pendapatnya mengenai riset etnografi dalam pemesaran,
“Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran misalnya bagaimana
kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah dibuka”
- Aruman menulis, “Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran
misalnya bagaimana kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah
dibuka”
- Aruman berpendapat, “Dari riset etnografi kita bisa mendapatkan gambaran
misalnya bagaimana kesalnya konsumen bila mendapati kemasan yang susah
dibuka”
5. Kutipan sepanjang empat baris atau lebih biasanya ditulis dengan ketentuan tujuh
ketukan dari tepi kiri, jarak antarbarisnya satu spasi, dan tidak diletakkan di dalam
tanda kutip dalam teks aslinya. Bila terdapat kata yang dihilangkan maka dapat
diberikan tanda yaitu tiga ketukan dengan tanda titik, Bila ingin mendapatkan kata
atau kalimar, dapat diletakkan di dalam tanda kurung siku
Contoh:
Menurut John Tondowijojo, bila humas diakui sebagai bagian jajaran kebijakan
pimpinan, maka humas harus berda langsung dibawah direksi. Humas harus mampu
menyampaikan kebijaksanaan pimpinan, sehingga ia harus langsung berada di pihak
yang berhubungan dengan pimpinan seluruh jajaran manajemen (Tondowijojo,
2004:9)
6. Kutipan yang berasal dari bahasa asing (Arab, Inggris, Belanda) harus diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia, langsung di bawah kalimat yang harus diterjemahkan.
Teknik penulisan kutipan sama dengan ketentuan di atas.
Contoh:
Sedangkan Harlow (dalam Grunig, James E, 1984:7) memberikan definisi dengan
mengkombinasikan berbagai elemen dari berbagai definisi sebagai berikut:
Public relations is the distinctive managenebr functions which helps establish and
maintain mutual line of communcations, acceptance and cooperation between and
organization ad its public.
Public Rekations adalah fungsi manajemen yang membantu, mendirikan dan
memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan, keterbukaan dan
kerjasama antara ogranisasi dan publiknya.
7. Pada kerangka teori, acuan utama harus bersumber dari buku. Jika akan memasukkan
kutipan dari internet, hanya digunakan sebagai acuan pendukung. Ketentuan
penulisan kutipan dari internet, sesuai dengan penulisan dari buku, lengkap dengan
website addres, tanggal dan jam mahasiswa mengakses kutipan tersebut.
8. Kutipan Tidak Langsung adalah inti atau sari pendapat yang dikemukakan. Sebab itu
tidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat harus diperhatikan untuk
membuat kutipan tak langsung:
- Kutipan itu diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris dua spasi
- Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
- Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut setengah spasi ke atas atau dalam
kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
kutipan itu
Contoh:
Banyak definisi komunikasi organisasi menurut para ahli, salah satunya Wayne Pace
dan Don F Faules, menurut mereka, Komunikasi organisasi dapat didefinisikan
sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu (Wayne, Pace dan Don F Faules,
2002:31)
Kutipan Daftar Pustaka
Berbagai sumber informasi yang menjadi acuan bagi penulisan skripsi harus
dicantumkan dalam suatu Daftar pustaka. Sumber informasi yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka hendaknya yang benar-benar diperiksa atau dibaca secara langsung serta relevan
dengan masalah penelitian. Pemanfaatan informasi berupa abstrak sedapat mungkin
dihindari. Apabila dirasakan sangat penting, maka di akhir acuan hendaknya dibubuhkan
keterangan (abstrak).
Tata cara penulisan daftar pustaka harus mengikuti ketentuan umum yang telah
ditetapkan. Judul DAFTAR PUSTAKA diketik secara simetris di batas atas bidang
pengetikan. Acuan pertama dimulai empat spasi dibawahnya, di batas kiri bidang pengetikan.
Baris kedua dan lanjutan tiap acuan dimulai tujuh ketukan ke dalam dari batas kiri bidang
pengetikan, dengan jarak barus satu spasi. Acuan berikutnya dimulai dari batas kiri bidang
pengetikan, berjarak dua satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama kecil
pengarang atau inisial namanya tanpa ketukan kosong. Judul buku dicetak miring (italic).
Penulisan daftar pustaka tidak menggunakan nomor atau pointers, tetapi daftar pustaka diurut
berdasarkan abjad, (mulai dari a, b, c, dst.) sesuai dengan nama pengarang.
1. Sumber Informasi dari Sebuah Buku
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sebagai berikut:
Penulis. (Tahun Penerbitan). Judul (ditulis dalam cetakan miring). Tempat Penerbit: Penerbit
a. Jarak antar unsur adalah satu ketukan kosong (setelah tanda titik)
b. Nama penulis ditulis terbalik atau berdasarkan nama keluarganya, Bila terdapat beberapa penulis maka nama penulsi kedua dan selanjutnya tidak lagi dituliskan terbalik melainkan berdasarkan nama yang tertulis di buku yang dijadikan acuan
c. Tahun penerbitan yangdipakai adalah tahun terakhir saat buku itu diterbitkan
d. Jika acuan ditulis oleh dua pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan
dengan menambhakn kata dan (dalam acuan buku berbahasa Indonesia atau kata
“and” untuk buku acaauan berbahasa Inggris) di antara nama kedua pengarang
tersebut. Tetapi jika aucan disusun oleh lebih dari dua pengarang, maka hanya
nama pengarang pertama dituliskan, diikuti keterangan dkk (untuk bahasa
Indonesia) atau et al (untuk bahasa Inggris) yang dicetak miring pada penyunting
kata.
Contoh:
Poerwanto, Hari (2006). Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Center Allen H and Patrick Jackson. (1996). Public Relations Practies 5th ed. New
Jersey: Prentice Hall.
Koonzt, Harlod Cyril O’Donell and Heinz Weirich. (1985). Management 8th ed.
Tokyo: MacGrwa Hill Kogakusha.
2. Sumber Informasi dari majalah
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sebagai berikut:
Penulis. “Judul” (ditulis dalam cetakan miring, menggunakan tanda kutip). Nama Majalah, Volume (Nomer), Halaman
Contoh:
Maulana, Amalia E. (2007). “Mengapa Harus Etnografi?”. Mix Marketing, 03, Tahun V, 75-77
Palupi, Dyah Hasto. (2009). “Spiritualisme dalam Marketing”. Mix Marketing, O5, Tahun VI, 56-58
3. Sumber Informasi dari Pengarang Tidak Dikenal
Apabila sumber infomrasi yang digunakan tidak mencamtumkan nama penulis
ataupun editor, maka penulisan sumber informasi adalah sebagai berikut:
Nama tim, nama penerbit, ataupun lembaga yang menerbitkan
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1979). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: P. N. Balai Pustaka
4. Sumber Informasi dari Jurnal Ilmiah
Penulis sumberi informasi dari jurnal ilmiah dapat mengikuti atauran seperti yang
dicontohkan sebagai berikut:
Untuk jurnal yang dicetak miring adalah nama jurnal, bukan judul tulisan dan
nomornya. Urutannya sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan,
nama jurnal, volume, nomor, halaman
Barker, R dan Camarata, M.R. (1998). The Role of Communication in Creating and
Maintainng a Learning Organization: Predictions, Indicator, and Disiplines. The
Journal of Bussiness Communications, 35 (4), 443-467. Dari CD Rom
Miles, Sandra and Manglod Glynn. (2004). A Cconceptualization of The Employye
Branding Process. Journal of Relationship Marketing, Vol 3, No. 2/3, 65-87.
Dari CD Rom
5. Sumber Informasi dengan mencatumkan nama editor
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sama dengan
sumber informasi dari buku/majalah namun perlu pula dicantumkan nama editor.
Nama pengarang dan judul tulisan dicantumkan terlebih dahulu kemudian nama editor
ditulis dengan susunan nama biasa dan tertulis setelah judul buku. Contoh:
Brace, C.L dan Tracer D.P. (1992). Craniofacial continuity and change: a
comparasion of late Pleistonce and recent Europe and Asia. Dalam: The
Evolution and Disperal of Modern Human in Asia. Eds. T. Azakawa, K. Aoki
and T. Kimura. 429-71. Tokyo: Hokusen-Sha Publisihing Co
6. Sumber Informasi dengan mencantumkan nama pengarang gabungan
Unsur-unsur yang harus tertulis dan bentuk cetakan tulisannya adalah sama dengan
sumber informasi dari buku/majalah namun apabila suatu sumber informasi ditulis
oleh leibh dari seorang penulis, maka seluruh nama penulisnya harus dinyatakan
dituliskan. Contoh:
Ries, Al dan Laura Ries. (2004). The Fall of Advertising and the Rise of PR, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
7. Sumber Informasi dengan mencatumkan Judul dalam Judul
Apabila sumber informasi berupa karangan ilmiah yang dimuat dalam suatu
himpunan karangan, maka aturan penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis
yang karangannya digunakan kemudian keterangan lengkap mengenai himpunan
karangan yang menjadi asal acuan tersebut. Contoh:
Collier, Jane. (1998) “Researching Cultural Identity: Reconciling Interpretive and
Postcolonial Perspective”. Dalam: Dolores V. Tanno and Alberto Gonzales
(eds). Communcaitions and Identity Across Cultures. Thousand Oaks,
California: Sage
Catatan: Penulisan kata “dalam” dicetak miring (dengan pengolah kta) dan diikuti
tanda baca titik dua
8. Sumber Informasi berupa Terjemahan
Apabila sumber informasi berupa karya terjemahan, maka penulisannya dalam daftar
pustaka adalah mencamtumkan nama pengarang buku terlebih dahulu, kemudian
judul buku, dan keterangan karya terjemahan tersebut. Contoh:
Schermerhon, John, R. (1999). Manajemen, Yogyakarta: Adni Offset
Daft, Richard. (2006). Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
9. Sumber Informasi dari Media Elektronik
Penulisan sumber informasi dari media elektronik dapat mengikuti aturan seperti yang
dicontohkan sebagai berikut:
Alamat Website:
Akande, A. (1994). The Glass Ceiling: Women and Mentoring in Management and
Bussiness. Employee Conselling today, 6(1), 21-28. Diakses dari www.emerlad-
library.com tanggal 5 Juni 2002, jam 17.00 WIB
Mayo, A. (1998). Memory Bankers. People Management, $ (24), 34-38. Diakses dari
www.emerlad-libary.com. Tanggal 5 Juni 2002, jam 17.00 WIB
10. Makalah yang dipresentasikan di seminar
Rosilawati, Yeni (2009). Tantangan dan Peluang Public Relations di Era Digital
Makalah dipresentasikan pada Seminar Public Relations Komunikasi UNISA, 3 Juni,
Yogyakarta
11. Sumber informasi yang ditulis oleh pengarang yang sama
Penulisan sumber infomrasi yang ditulis oleh pengarang yang sama maka nama
penagrang harus dituliskan lengkap dengan entry pertama. Contoh:
Mulyana Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya
_____________ (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
12. Tata cara penulisan nama dalam sistem pengacuan
Nama penulis yang tercantum dalam daftar pustaka harus menulsikan nama keluarga
atau nama terakhirnya terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh huruf pertama nama
kecilnya (inisial). Contoh:
a. Sebutan Sr. (senior) ataupun Jr. (junior) dan urutan keturunana dicantumkan
setelah nama pengarang: Talmadge E. King. Jr menjadi King. Jr., T.E.
b. Nama yang dimulai dengan Mc, St, Ste. Diletakkan pada urutan nama dengan
ejaan Mac, Saint, Sainte menjadi: MacMilian, J. (dalam abjad M) mendahaului
Mc.Guiness
c. Nama ganda ditulis berdasarkan nama pertamanya: Bertrand Poirot-Deplech
menjadi Poirot-Deplech, B atau Sven-Erik Larsspm menjadi Larsson S. E.
d. Nama Spanyol yang mencantumkan nama ayah dan ibu dengan penanda prosesif
dituliskan sebagai berikut: Juan Perez Y Fernandes menjadi Perez Y Fernandez J.
e. Nama dengan perfiks berdasarkan perfiksnya (umumnya nama Inggris, Italia,
Perancis, Spanyol), J. E. De Vries menjadi De Vries, J.E.
f. Nama Indonesia, berdasarkan nama keluarga atau dianggap penggantinya: N.
Sutan Iskandar menjadi Iskandar, N.St. (untuk sutan) atau M. Lubis menjadi
Lubis, M.
Catatan kaki dan tanpa catatan kaki
Untuk memberikan keterangan tentang sumber kutipan atau sumber literature dan
juga untuk memberikan penjelasan atau penekanan yang dianggap pelru dibutuhkan catatan
kaki atau catatan tambahan dalam tubuh karangan. Catatan kaki ditempatkan di kaki halaman,
diberi nomor urut. Di isi nama keluarga didahulukan lahi seperti biografi: M.T. Zen, bukan
Zen, M.T. Untuk mengindarkan perulangan maka dipakai istilah-istilah yang khusus yaitu
ibid., Op cit. dan loc.cit.
- Ibid berasal dari istilah latin artinya ibidem atau sama dengan diatas - Op.cit. (dari opera citato) artinya karya yang telah dikutip, telah disela oleh
catatan kaki lainnya. (tidak mengguakan ibid)
- Loc.cit (dari loco citato) artinya tempat yang telah dikutiop atau dikutio dari
halaman yang sama.
Perlu diingat bahwa hanya nama keluarga dicantumkan untuk mendahui op.cit dan
loc,cit, perhatikan contoh catatan kaki berikut:
1. M.T. Zen, Menuju kelestarian lingkungan hiduo Jakarta, PT Gramedia 1979, hal
36
2. Ibid, hal 53
3. A.Z. Abidin, “Tingkat partisipasi media: pengaruh dan prospeknya”, Prisma, 9(3),
Maret 1980, hal 39
4. Zen, op.cit., hal 62
5. Abidin,op.cit., hal 43
6. D.J. Bogue, Principles of Demograpy. New York, John Wiley and Sons 1969, hal
106
7. Abidin,loc.cit. (atau Abidin, op.cit., hal. 43)
Catatan kaki no 2 sumbernya sama dengan dia atasnya (no.1) tetapi halamannya lain.
Hal yang sama dengan catatan kaki no.4 sumbernya sama dengan catatan kaki
diatasnya, no.3, ctatan kaki no.5 bersumber pada no.1: harus pakai op.cit (bukan ibid)
karena sudah disela oleh catatan kaki lainnya, Catatan kaki no.8 bersumber pada no.
6, halamannya sama jadi hal 43.
BAB V
PENUTUP
Pada bab penutup buku pedoman penyusunan skripsi ini akan difokuskan pada
presentasi. Presentasi merupakan suatu cara atau metode untuk menyampaikan informasi
tentang proposal penelitian dan hasil penelitian kepada audience (dewan penguji dan
mahasiswa) dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik, tanggapan dan masukan dari
audience yang hadir dalam seminar.
1. Strategi Persiapan: Materi
a. Menyiapkan data kasar
b. Sistematika bab 1 sampai dengan 5 sesuai dengan aturan
c. Menyiapkan catatan kecil yang diperlukan
d. Jika penelitian menghasilkan produk kasat mata, sebaiknya dibawa
e. Menyiapkan handout untuk audience (mahasiswa yang menjadi audience sidang
proposal)
2. Power Point
a. Membuat power point sesuai dengan aturan
b. Ukuran huruf 28, jenis huruf arial atau yang mudah dibaca
c. Pemakaian gambar atau animasi disesuaikan dengan tema. Animasi supaya tidak
berlebihan yang akan menganggu perhatian audience
d. Setiap tampilan pada layar tidak lebih dari 8 (delapan) baris
e. Sebaiknya sederhana dan tidak terlalu ramai, hindari pemakaian warna-wrna yang
mencolok
f. Warna antara huruf dan latar belakang sebaiknya kontras
g. Jumlah tampilan Powerpoint tidak melebihi 30 tampilan dan disesuaikan dengan
waktu yang disampaikan (15-20 menit)
3. Multimedia
a. Latihan mengoperasikan computer dan LCD proyektor
b. Latihan mengopersikan powerpoint
c. Pertimbangkan waktu untuk mempersiapkan perangkat multimedia sebelum
dewan penguji dan audience dating
4. Penampilan
Memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan, yaitu sesuai dengan aturan yang
berlaku dilengkapi dengan jas almamater beserta atribut identitas. Pakaian yang
dikenakan diusahakan bersih, rapi dan wangi serta tidak berbau
5. Mengelola Presentasi
a. Latihan presentasi di depan kaca atau didepan teman-teman untuk meminta
masukan
b. Presentasi dengan volume suara dan artikulasi yang jelas, irama berbicara, tidak
terlalu cepat dan aksentuasi (penekanan) pada hal-hal penting
c. Presentasi dengan posisi menghadap penonton, selalu menjaga kontak mata,
penampilan rileks dan menggunakan gerak tubuh seusai dengan kebutuhan
6. Strategi Menjawab Pertanyaan
a. Mendengarkan secara aktif semua pertanyaan atau pernyataan audience serta
penguji
b. Mengucapkan terimakasih atas pertanyaan atau komentarnya
c. Jika tidak dapat menjawab disarankan anda berkata sejujurnya bahwa tidak
mengetahui dan mintalah masukan
d. Biarkan penguji menyelesaikan pernyataan atau pertanyaannya dan jawablah
setelah penguji selesai berbicara
7. Strategi Menangani Rasa Cemas
a. Berdoa dan minta doa restu orang tua
b. Berlatih persentasi beberapa kali sebelum pelaksanaan ujian yang sesungguhnya
c. Melaksanakan sholat Dhuha sebelum pelaksanaan ujian
d. Datang 30 Menit sebelum presentasi dimulai, untuk mempersiapkan multimedia
dan kelengkapan presentasi
e. Tarik nafas panjang dan hempaskan secara perlahan-lahan 3 (tiga) kali dan
rasakan alur oksigen yang ada di dalam tubuh
f. Minum air putih untuk membantu menenangkan diri
DAFTAR REFERENSI
Bungin, Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Jurusan Sastra Asia Barat. (2006). Manual Prosedur Penulisan dan Pengajuan Proposal, Penentuan dan Penggantian Pembimbing, Pembimbing, Pengauan Ujian, Penentuan dan Penggantian Tim Penguji, Ujian, Penilaian dan Revisi, dan Penyerahan Skripsi. Yogyakarta
Indriati, Etty. (2002). Menulis Karya Ilmiah, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Gorys, Keraf (2004). Komposisi, Ende: Nusa Indah
Moersaleh dan Musanef. (1985). Pedoman Pembuatan Skripsi, Jakarta: CV Haji Masagung
Prayitno, Harun Joko, M. Thoyibi dan dyana Sunanda. (2001). Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta: Muhammdiyah University Press
Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi (ed). (1987) Metodologi Penelitian Survei, Yogyakarta: LP3ES
Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, BandungL Alfabeta
Widyamartaya, A.L. dan Veronica Suciati. (1997). Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: Grasindo
Tim Penyusun. (2007). Pedoman Skripsi Fakultas Falsafah Peradaban, Jakarta
Lampiran 1: Maunal Naskah Publikasi Mahasiswa
JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan
Humaniora
Oleh:
NAMA LENGKAP MAHASISWA
A 310 190 000
PROGRAM STUDI ………………………..
FAKULTAS ………………………………………….
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
NAMA LENGKAP MAHASISWA
A 310 190 0
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Dosen Pembimbing, M.Sc.
NIK.123
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA
OLEH
NAMA LENGKAP MAHASISWA
A310130000
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas ……………………………………….
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Pada hari ……., ………. 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Dosen Pembimbing, M.Sc. (……..……..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dosen Penguji, S. Pd. M.Hum. (……………)
(Anggota I Dewan Penguji)
3.Dr. Dosen Penguji, M. Ed. (…………..)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Prof. Dr. Dekan Fakultas, M. Hum.
NIK. 123
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan
saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 25 Oktober 2017
Penulis
YAS MULATSIH J410151014
iii
JUDUL NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MAHASISWA
(style Judul) (Judul Artikel, Memberi Gambaran Penelitian yang Telah Dilakukan, Times New Roman 12,
spasi 1, spacingafter 6 pt)
Abstrak (styleHeading Abstrak)
Gaya selingkung (stylesheet) adalah tata tulis yang dibakukan oleh editor sebuah jurnal ilmiah tulisan agar tulisan-tulisan yang dimuat memiliki kesamaan gaya (style). Selanjutnya, template adalah sumber baku penulisan ilmiah yang biasanya sudah disediakan dalam bentuk file untuk memudahkan penulis memenuhi persyaratan gaya selingkung yang telah ditetapkan. File ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa S1 UMS menulis naskah publikasi ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan. Berikut adalah gaya selingkung yang dimaksud, dimulai dari Abstrak sampai Daftar Pustaka. Abstrak ditulis dengan paragraf tunggal dan memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil. Abstrak harus menggambarkan rangkuman penelitian secara lugas yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Panjang abstrak yang baik adalah150sampai dengan 300 kata. Abstrak diketik menggunakan font Times New Roman dengan ukuran 12, spasi 1. Abstrak sangat penting di era internet karena akan diindeks secara online dan akan sering dibaca. Kata kunci harus dicantumkan di bawah abstrak untuk menunjukkan istilah-istilah pokok atau spesifik yang terdapat di dalam bidang penelitian sebanyak 4 atau 5 buah kata atau frasayang diurutkan sesuai alfabet dan dipisahkan dengan tanda koma.(style abstrak)
Kata Kunci: artikel, gaya selingkung, penulisan ilmiah, template.
Abstract(styleHeading Abstrak)
(stylesheet) Grammar is standardized by the editor of a scientific journal article that contained writings have the same style (style). Next, the template is a raw source of scientific writing is usually provided in the form of files to facilitate the writer meet the requirements selingkung predefined styles. This file is designed to enable students to write a script S1 UMS scientific publications as one of the graduation requirements. Here is a question selingkung style, starting from Abstract to Bibliography. Abstract written with a single paragraph and includes a brief description of the problem and research objectives, methods, and results. Abstracts should describe in a straightforward summary of the research that is written in Indonesian and English. Good abstract length is 150 to 300 words. Abstract typed using Times New Roman font size 12, line spacing 1. frasayang word or sorted by alphabet and separated by commas. (Style abstract) (style abstrak)
Keywords: article, stylesheet, scientific publication, template.
1. PENDAHULUAN (STYLE HEADING)
1.1. Latar Belakang Penulisan naskah publikasi ilmiah dimaksudkan sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 UMS
sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 152/E/T/2012 tentang syarat kelulusan “Untuk program S1 harus ada makalah
1
yang terbit dijurnal ilmiah”. Penulisan paragraf pertama pada setiap heading dan subheading
dibedakan, yaitu tanpa indentasi. Untuk memudahkan penulis, template ini menyediakan style “First
Paragraph” yang dapat digunakan dengan cara memblok teks satu paragraf secara utuh, kemudian
memilih menu styles dan memilih style “First Paragraph”.(style First Paragraph)
Bagian pendahuluan berisi pengantar topik penelitian yang dibahas, latar belakang
permasalahan, deskripsi permasalahan, rumusan tujuan penelitian serta rangkuman kajian teoritik
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini kadang-kadang juga dimuat harapan
akan hasil dan manfaat penelitian.(styleBodyText)
Template ini dibuat dengan program komputer MS Word 2010, dan disimpan dalam format
docx. File template ini dapat diunduh di lamanhttp://skripsi.ums.ac.id. Template ini memungkinkan
anda untuk menyiapkan manuskrip artikel naskah publikasidengan cepat dan akurat untuk
kemudiandiunggah ke dalam repository ilmiah atau e-jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Manuskrip adalah naskah yang belum dipublikasikan dengan format seperti dalam template ini.
Penulisanparagraph kedua dan seterusnya pada setiap heading maupun sub-heading menggunakan
font: Times New Roman 12, regular, spasi 1.5, spacingbefore 0 pt, after 0 pt.(styleBodyText)
1.2. Teori Terkait
1.3. Tujuan Penelitian dan Rumusan Masalah 2. METODE (STYLE HEADING) Bagian ini diawali dengan penjelasan latar belakang permasalahan penelitian dan rangkuman
metode yang akan digunakan. Setelah itu, akan dituliskan rincian prosedur, algoritma atau langkah-
langkah yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Penulisan bagian ini menggunakan
fontTimes New Roman 12, regular, spasi 1.5, spacingbefore 0 pt, after 0 pt. Penulisan paragraf
pertama pada setiap heading dan subheading dibedakan, yaitu tanpa indentasi. Untuk memudahkan
penulis, template ini menyediakan style “First Paragraph” yang dapat digunakan dengan cara
memblok tekssatu paragraf secara utuh, kemudian memilih menu stylesdan memilihstyle “First
Paragraph”. (style First Paragraph) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN (STYLE HEADING) Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya secara lugas. Hasil penelitian dapat berupa
data hasil evaluasi metode yang telah digunakan atau data tambahan yang diambil dari metode lain yang
dijadikan acuan sebagai pembanding.Pembahasan hasil penelitian dapat berisi ringkasan hasil penelitian
secara menyeluruh. Pada bagian tersebut juga dapat ditambahkan perbandingan antara hasil penelitian
yang dilakukan dengan hasil penelitian sebelumnya yangtelah dijadikan acuan. Tabel dan grafikdapat
ditampilkan pada bagian ini dan harus diberi penjelasan/pembahasan secara verbal untuk memperjelas
penyajian hasil penelitian.Jika ditemukan kekurangan atau batasan-batasandi dalam hasil penelitian,
maka perlu ditambahkan analisanya. Pada 5
21
bagian ini juga diijinkan untuk menuliskan pengembangan penelitian ke depan berdasarkan hasil
yang telah didapat. (style First Paragraph)
Sub-Heading (Diketik menggunakan fontTimes New Roman 12, Bold, spasi 1.5, spacingbefore 6 pt, after 2 pt) (styleSub-Heading)
Penulis diperbolehkan menambahkan sub-heading jika diperlukan dan ditulis dengan penomoran
urut. Nomor pertama harus sama dengan nomor bagian dimana sub-judul itu ditulis.kemudian
diikuti tanda titik lalu nomor sub-judul tersebut. Jangan mengakhiri penomoran sub-judul dengan
tanda titik (contoh ‘1.1’ bukan ‘1.1.’). Batang tubuh teks menggunakan fontTimes New Roman 12,
regular, spasi 1.5, spacingbefore 6 pt, after 6 pt. (style First Paragraph)
Singkatan dan Akronim (styleSub-Heading) Singkatan yang sudah umum seperti seperti SD, UMS, TNI, UNICEF, tidak perlu diberi keterangan
kepanjangannya. Akan tetapi, akronim yang tidak terlalu dikenal atau akronim buatan penulis perlu
diberi keterangan kepanjangannya. Pemberian keterangan hanya dituliskan sekali di bagian paling
depan dan tidak perlu diulang-ulang di bagian lainnya. Jangan gunakan singkatan atau akronim
pada judul artikel, kecuali tidak bisa dihindari. (styleFirst Paragraph)
Persamaan (styleSub-Heading) Tuliskan persamaan dalam font Symbol. Jika terdapat beberapa persamaan, beri nomor persamaan.
Nomor persamaan seharusnya berurutan, letakkan pada bagian paling kanan, yakni (1), (2), dan seterusnya. Penomoran ditulis dalam tanda kurung dengan menggunakan marjin kanan.
Apabila dalam satu sistem terdapat dua persamaan atau lebih, baris penomoran disejajarkan dengan
persamaan terakhir. Anda direkomendasikan untuk menggunakan equation editor untuk membuat
sebuah persamaan. (style First Paragraph)
aa2+bb2=cc2 (1)
x1 − 2x2+ x3 =8 2xx2–8xx3 =8
−4xx1+5xx2+9xx3=−9 (2)
Gambar dan Tabel (styleSub-Heading) Tempatkan label tabel di atas tabel, sedangkan label gambar di bagian bawah gambar. Tuliskan tabel
tertentu secara spesifik, misalnya Tabel 1, saat merujuk suatu tabel. Disarankan untuk menggunakan
fitur textboxpada MS Word untuk menampung gambar atau grafik, karena hasilnya cenderung stabil
3
terhadap perubahan format dan pergeseran halaman dibanding insert gambar secara langsung. Contoh penulisan tabel dan keterangan gambar adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Nilai constant ratio untukberbagaikombinasipasangan
Id Pasangan Rata-Rata CR*
R1 a – c1 0,0193233
R2 b – c1 0,0132334
R3 c – c2 0,3423423
R4 d – d3 0,0234443 *CR – Constantratio
Gambar 1. Contoh keterangan gambar
Kutipan dan Acuan (styleSub-Heading)
Salah satu ciri naskah publikasi ilmiah yang baik adalah menampilkan gagasan orang lain untuk
memperkuat dan memperkaya gagasan penulisnya. Gagasan yang telah lebih dulu diungkapkan
orang lain ini diacu, dan sumber acuannya dimasukkan dalam Daftar Pustaka.(style First
Paragraph)
Penyajian gagasan orang lain di dalam artikel dilakukan secara tidak langsung. Disarankan
menuliskan kutipan mengacu pada panduan penulisan referensi APA (American Psychological
Association) atau yang disarankan oleh program studi masing-masing dalam
lamanhttp://skripsi.ums.ac.id. Contoh penulisan kutipan dari pengarang tunggal dapat dilihat pada
kalimat berikut ini: Diani (2000) claims that the perspective of social movements is developed in
the sociology ytradition of religious movement. Sedangkan untuk penulisan kutipan dengan dua pengarang dapat dilihat pada kalimat berikut ini: Understanding others' mental statesis a crucial
skill that enables the complex social relationships that characterize human
4
Societies (Kidd & Castano, 2013). Untuk variasi pengutipan lainnya dapat dilihat pada
lamanhttp://www.apastyle.orgatau dapat dicari melalui Google dengan kata kunci “APA citation
style”.(styleBodyText)
Untuk mendapatkan hasil kutipan yang benar, konsisten dan rapi, penulis diwajibkan
menggunakan aplikasi referencemanager semisal Mendeley atau Zotero. (styleBodyText)
Penulisan Daftar Pustaka (styleSub-Heading) Daftar Pustaka merupakan daftar karya tulis yang dibaca penulis dalam mempersiapkan artikelnya
dan kemudian digunakan sebagai acuan (dikutip). Dalam artikel ilmiah, Daftar Pustaka harus ada
sebagai pelengkap acuan dan petunjuk sumber acuan. Penulisan daftar pustaka mengacu pada
panduan penulisan referensi APA (American Psychological Association) atau yang disarankan oleh
pihak program studi masing-masing dalam laman http://skripsi.ums.ac.id. Untuk menulis daftar
pustaka dengan benar, konsisten dan rapi, penulis diwajibkan menggunakan aplikasi
referencemanager semisal Mendeley atau Zotero(style First Paragraph) 4. PENUTUP (STYLEHEADING) Berisi kesimpulan yang menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan yang
mengacu pada tujuan penelitian. Tuliskan kesimpulan dari penelitian yang artikelnya Anda tulis ini
tanpa mengulang hal-hal yang telah disampaikan di Abstrak. Kesimpulan dapat diisi pula tentang
pentingnya hasil yang dicapai dan saran untuk aplikasi dan pengembangannya(style First
Paragraph)
PERSANTUNAN (styleHeading Persantunan) Jika diperlukan, ucapan persantunan dapat disertakan kepada pihak-pihak yang telah memberi
bantuan untuk penelitian skripsi dan penulisan artikel ilmiah. (style First Paragraph)
DAFTAR PUSTAKA (styleHeading Daftar Pustaka) Diani, M. (2000). The Concept of Social Movement. In K. Nash (Ed.), Reading in Contemporary
Political Sociology (p. 157). Massachusets: Blackwell Publisher. Kidd, D. C., & Castano, E. (2013). Reading Literary iction improves theory of mind. Science (New
York, N.Y.), 342(6156), 377–80. http://doi.org/10.1126/science.1239918 (style Isi Daftar Pustaka)
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : _________________________________ Pembimbing :___________
NIM :_________________________________ Telp/Hp :___________
Judul :_________________________________
_________________________________
Telp/Hp: _________________________________
No Hari/Tanggal Materi Diskusi Rencana Pertemuan Berikutnya Paraf