4.3 · web viewmetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif,...

140
PERAN BALIKPAPAN TV SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI POLITIK MELALUI PROGRAM SUARA DPRD KOTA BALIKPAPAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Stara I Oleh SYAHMI ABRARI NIM. 0902055103 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MULAWARMAN

Upload: vodang

Post on 31-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

PERAN BALIKPAPAN TV SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI POLITIK MELALUI PROGRAM SUARA DPRD KOTA BALIKPAPAN

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Stara I

Oleh

SYAHMI ABRARI

NIM. 0902055103

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2015

Page 2: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Peran Balikpapan TV Sebagai Media Komunikasi Politik

Melalui Program Suara DPRD Kota Balikpapan

Nama : Syahmi Abrari

NIM : 0902055103

Jurusan : Ilmu Administrasi

Program Studi : Ilmu Komunikassi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Hairunisa, S.Sos. MM Drs. Ghufron. M. Si

NIP. 19730515 200604 2 002 NIP. 19670307 199403 1 001

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman

Drs H. Muhammad Noor, M.Si

NIP. 19600817 198601 1 001

Page 3: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

ABSTRAK

Syahmi Abrari, Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi politik melalui program suara DPRD kota Balikpapan, di bawah bimbingan Hj. Hairunisa, S.Sos. MM selaku pembimbing I dan Drs. Ghufron M.Si selaku pembimbing II.

Program suara DPRD adalah salah satu program acara politik yang ditayangkan oleh Balikpapan TV. Program acara suara DPRD Balikpapan di buat atas permintaan pihak DPRD yang bertujuan sebagai wadah aspirasi atau sebagai tempat untuk menyampaikan suatu kebijakan-kebijakan yang dibuat pihak DPRD kepada masyarakat

Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui observasi dan wawancara. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam menjabarkan dan menjelaskan tentang sistem manajemen produksi yang terdapat pada Balikpapan TV, selain itu, dalam menganalisis permasalahan yang diangkat penulis menggunakan teori manajemen POAC sebagai pisau analisisnya.

Berdasarkan hasil temuan pengelolahan data dapat disimpulkan bahwa peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi politik melauli siaran suara DPRD kota balipapan belum berjalan dengan baik diakibatkan pihak DPRD sebagai narasumber jarang menghadiri acara suara DPRD sehingga penayangan acara suara DPRD tidak efektif.

Kata kunci : Peran, Balikpapan TV, Komunikasi Politik,

Page 4: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

RIWAYAT HIDUP

Syahmi Abrari, Lahir pada tanggal 29 Mei 1989 di Balikpapan,

Kalimantan Timur. Merupakan anak keenam dari enam

bersaudara dari pasangan Drs. H Mizlan Noor dan Hj.

Rusmilawati. Pada tahun 1994 memulai pendidikan di Taman

Kanak-kanak (TK) Al Ikhlas di kabupaten Tanah Grogot,

kemudian meneruskan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 018 Kabupaten

Tanah Grogot dan Lulus tahun 2002, kemudian meneruskan pendidikan ke pondok

pesantren Mahad Al Zaytun di Jawa Barat dan pindah ke Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Penajam Paser Utara serta memperoleh ijazah pada tahun 2008. Kemudian

melanjutkan kejenjang pendidikan Perguruan Tinggi Negeri di Universitas

Mulawarman pada tahun 2009 di fakultas Ilmu Sosial dan politik Jurusan Ilmu

Administrasi, Program Sudi Ilmu Komunikasi. Sebagai aplikasi dari studi yang

didapat dan juga dalam rangka melaksanakan amanat Tri Darma Perguruan Tinggi,

maka pada bulan juli sampai dengan Agustus 2012 penulis mengikuti Kuliah Kerja

Nyata Reguler di Kelurahan Pegat Bukur Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau,

kemudian dilanjutkan dengan tugas akhir yang berjudul “Peran Balikpapan TV

Sebagai Media Komunikasi Politik Melalui Program Suara DPRD Kota Balikpapan”

Page 5: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat, karunia dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi ini yang berjudul “ Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi

politik melalui program suara DPRD kota Balikpapan”.

Persembahan tulus dan paling dalam penulis haturkan kepada Ayahanda

mizlan noor dan Ibunda rusmilawati tercinta atas kasih sayang, pengorbanan dan

dukungan serta do’a-do’a yang selalu terpanjat disetiap sujudnya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisannya, skripsi ini masih banyak kekurangan serta jauh dari

kesempurnaan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Namun

karena banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si selaku Rektor di Universitas Mulawarman

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan program

sarjana pada universitas Mulawarman Samarinda.

Page 6: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2. Bapak Drs. H. Muhammad Noor, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Ibu Hj. Khairunisa S.Sos., MM selaku Ketua Program atas bimbingan dan asuhan

selama menempuh kuliah di Program studi Ilmu Komunikasi.

4. Bapak Luthfi Wahyudi S.Sos M.Si selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak

Drs. Ghufron M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing

serta memberi saran terhadap penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Sugandi M.Si selaku dosen penguji pertama dan Ibu Inda

Fitryarini,S.Sos.M.Si selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan saran

dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terutama dosen-dosen

Ilmu Komunikasi, terima kasih atas bimbingan yang memberikan bekal

pendidikan dan staf Ilmu Komunikasi terima kasih atas bantuannya.

7. Kedua orang tua peneliti, Bapak mizlan noor dan rusmilawati atas segala yang

telah diberikan berupa do’a, semangat, kasih sayang dan nasehat.

8. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2009 Ilmu Komunikasi Ferry Afiyadi,

Muh.Fajrin, Fuad Abbas Saleh Passalo, Tomi Hidayat, Budi Setiawan, Achmad

Ansari, Ramdani Ichsan, Muhammad Rizqi dan yang lainnya yang telah

mendukung dan bantuanya dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Harapan Penulis semoga skripsi ini dapat berguna serta bermanfaat bagi

penulis sendiri maupun pihak-pihak lain yang membutuhkannya, Amiin.

Samarinda, 4 Februari 2016

Syahmi Abrari

Page 8: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

DAFTAR ISI

Hlm.

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii

ABSTRAK …………………………………………………………………. iii

RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 11.2 Rumusan Masalah …………………………………………... 61.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………. 61.4 Manfaat Penelitian …………………………………………... 6

BAB II KERANGKA DASAR TEORI

2.1 Teori …………………………………………………………. 82.1.1 Teori Agenda Setting ………………………………….. 8

2.2 Konsep ………………………………………………………. 102.2.1 Peran …………………………………………………… 102.2.2 Peranan dan Bantuan Mass Media Dalam Pembangunan Nasional …………………………….. 12

Page 9: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2.2.3 Komunikasi ……………………………………………. 182.2.4 Komunikasi Politik ……………………………………. 192.2.5 Komunikasi Massa …………………………………….. 232.2.6 Media Massa Televisi …………………………………. 24

2.3 Definisi Konsepsional ……………………………………….. 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………. 273.2 Fokus Penelitian ……………………………………………... 283.3 Jenis dan Sumber Data ………………………………………. 283.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………... 303.5 Teknik Analisis Data ………………………………………... 313.6 Lokasi Penelitian ……………………………………………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyajian Data ……………………………………………….. 35

4.1.1 Gambaran tentang kota Balikpapan …………………… 35

4.1.2 Gambaran DPRD kota Balikpapan ……………………. 40

4.1.3 Gambaran tempat penelitian di Balikpapan TV ………. 43

4.2 Hasil Penelitian ……………………………………………….. 48

4.2.1 Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran… 48

4.2.2 Media massa mampu menumbuhkan aspirasi ………… 51

4.2.3 Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal

yang berhubungan dengan masalah politik …………… 53

4.2.4 Media massa sebagai pendidik ………………………... 54

Page 10: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4.3 Pembahasan hasil penelitian …………………………………. 56

4.3.1 Media massa daapat memperluas cakrawala ………….. 56

4.3.2 Media massa mampu menumbuhkan aspirasi ………… 59

4.3.3 Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal

yang berhubungan dengan masalah politik ……………. 61

4.3.4 Media massa sebagai pendidik ………………………... 62

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …………………………………………………….67

5.2 Saran …………………………………………………………... 69

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 71

LAMPIRAN …………………………………………………………………...73

Page 11: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

4.1 Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur ……………………… 384.2 Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan …………………….. 384.3 Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah …………………….. 394.4 Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara ………………………. 394.5 Wilayah Kecamatan Balikpapan Barat ………………………. 404.6 Wilayah Kecamatan Balikpapan Kota ……………………….. 404.7 Pimpinan DPRD Kota Balikpapan …………………………... 424.8 Komisi I Bidang Pemerintahan, Pertanahan dan Hukum ……. 424.9 Komisi II Bidang Ekonomi, Keuangan, Pariwisata dan

Perdagangan ………………………………………………….. 424.10 Komisi III Bidang Pembangunan, Lingkungan Hidup dan

Perhubungan …………………………………………………. 434.11 Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat …………………….. 434.12 Frekuensi Balikpapan TV ……………………………………. 474.13 Komposisi Acara Pada Balikpapan TV ……………………… 474.14 Program Acara Balikpapan TV ……………………………… 474.15 Struktur Organisasi Balikpapan TV …………………………. 49

Page 12: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Foto Tempat Penelitian …………………………………………… 75

2. Daftar Wawancara Di Balikpapan tv …………………………….. 76

3. Daftar Wawancara Dengan Masyarakat …………………………. 79

4. Surat Penelitian Dari Balikpapan TV …………………………….. 80

5. Surat Penelitian Dari DPRD Kota Balikpapan ………………….... 81

Page 13: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi

yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan

informasi dengan berbagai karakteristiknya, seperti media elektronik ; televisi, radio

dan internet, serta media cetak, seperti koran, majalah, tabloid.

Berkembangnya teknologi, semakin mempermudah kita dalam memperoleh

informasi, dimana mobilitas masyarakat yang tinggi, tidak terlepas dengan kegiatan

komunikasi, yang saling memberi dan menerima informasi. Bagi sebagian anggota

masyarakat, saat ini informasi sudah merupakan kebutuhan. Maka masyarakat selalu

mencari informasi dari berbagai media massa dimana saja dan kapan saja.

Di zaman teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat dengan

mudah memperoleh informasi berita dalam bentuk apapun dengan basis yang

beraneka ragam seperti ekonomi, olahraga, hiburan dan politik, yang dapat diperoleh

dari sarana seperti radio, media cetak, televisi ataupun media lain. Bahkan di era

globalisasi seperti sekarang dapat melihat informasi ter up-date melalui internet yang

dapat di dapat dengan mudah.

Aneka pesan melalui sejumlah media massa dengan sajian berbagai peristiwa

yang memiliki nilai berita ringan sampai berita tinggi, mencerminkan proses

Page 14: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

komunikasi massa yang selalu menerpa dalam kehidupan manusia. Media massa baik

cetak maupun elektronik sesungguhnya merupakan alat yang sangat ampuh untuk

mempengaruhi sekaligus mengubah opini publik, melalui media massa pula segala

lingkup ruang dan waktu. segala bentuk peristiwa yang terjadi didunia dalam waktu

singkat sudah dapat kita ketahui.

Dunia penyiaran televisi saat ini terus mengalami perkembangan, hal ini

didasari atas besarnya kebutuhan informasi dan komunikasi. Televisi berperan

sebagai sarana dalam menjembatani arus informasi dan telekomunikasi yang telah

menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Televisi dengan kemampuannya menyampaikan informasi yang berupa suara

(audio) dan gambar (visual) secara bersamaan membuat media massa ini menjadi

pilihan utama bagi masyarkat dalam mencari informasi. Intensitas masyarakat dalam

mengikuti setiap program acara ditelevisi akan membantu khalayak mendapatkan

informasi-informasi yang baru.

Perkembangan televisi nasional ini diikuti pula oleh televisi lokal. Pada tahun

2001 munculah beberapa stasiun televisi lokal seperti JTV (Surabaya) dan RIAU TV.

Di tahun – tahun berikutnya secara perlahan bermunculan stasiun – stasiun televisi

lokal yang tersebar di tiap – tiap daerah lainnya.Tahun 2002, sejumlah televisi lokal

mencoba untuk menyatukan visi dan misinya dalam sebuah wadah perhimpunan yang

dinamakan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), sebuah wadah tempat

Page 15: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

bernaungnya sejumlah stasiun televisi yang berdaya jangkau siaran lokal (daya

jangkau siaran maksimum dalam satu provinsi/kota).

Tujuannya didirikannya ATVLI ini adalah untuk memperjuangkan

kepentingan anggotanya dan kepentingan masyarakat lokal untuk mendapatkan

informasi. PT. Balikpapan Televisi (BTV) adalah perusahaan yang bergerak dibidang

broadcasting media dengan tampilan audio visual. Merupakan bagian dari kelompok

per usahan JPMC (Jawa Pos Multimedia Corporation) yang memayungi 72 anak

perusahaan dan 16 stasiun televisi lokal, diantaranya JTV (Surabaya), PJTV

(Bandung), CB Cannel (Jakarta), RadarTV ( Lampung), PALTV (Palembang),

PadangTV (Padang), JambiTV (Jambi), RiauTV (Riau), BATAMTV (Batam),

PontianakTV (Pontianak), FajarTV (Makassar) MalioboroTV (Yogya) Simpang5TV

(Semarang).

JPMC mengarah pada program menasionalkan televisi lokal dengan

melakukan program bersama (relay) disemua stasiun TV jaringan JPMC, sehingga

memungkinkan program BTV untuk ditayangkan di televisi JPMC lainnya. Saat ini

BTV mengudara di channel 26 UHF, dan bisa disaksikan dijaringan TV kabel lokal

yakni Mitra Vision dan Borneo Vision. Program – program BTV dikemas untuk

multi segmen, dengan keragaman jenis acara, mulai dari hiburan, pendidikan

olahraga, keagamaan dan berita – berita aktual.

Jawa Pos Grup menjadi yang pertama di sejumlah kota dalam hal mendirikan

stasiun televisi lokal. Seperti yang dilakukannya di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Setelah sukses mengelola dan mengembangkan harian Kaltim Pos, grup yang

Page 16: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

dipimpin Dahlan Iskan itu, merambah Kalimantan Timur dengan mendirikan stasiun

televisi lokal, Balikpapan TV (BTV) pada tahun 2007.

Balikpapan TV telah memiliki izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran (IPPP)

yang dikeluarkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No:

450/KEP/M.KOMINFO/12/2010. Dengan IPPP ini maka Balikpapan Televisi harus

melakukukan sejumlah kewajiban seperti menyelenggarakan siaran yang

mengandung informasi, pendidikan, hiburan dan manfaat untuk pembentukan

intelektual watak, moral, kemajuan,kekuatan bangsa, menjadi persatuan dan kesatuan

serta mengamalkan nilai – nilai agama dan budaya Indonesia.

Balikpapan TV merupakan televisi lokal pertama di kota Balikpapan.

Sebelumnya, warga kota hanya disuguhi tayangan TVRI dan televisi swasta yang

berbasis di Jakarta. Kehadiran televisi lokal memberikan pilihan bagi masyarakat

Balikpapan dalam menentukan acara hiburan atau informasi. Apalagi Balikpapan

termasuk salah satu kota dengan tingkat pendapatan cukup tinggi, sehingga tentunya

kehadiran televisi lokal sangat dibutuhkan.

Balikpapan TV mempunyai program acara politik yaitu “Suara DPRD”

program acara ini berupa talk show interaktif yang ditayangkan secara live setiap

Jum’at pukul 09.00 – 10.00 pagi dan mulai tayang pada tanggal 5 November 2011.

Program acara ini adalah hasil kerja sama DPRD Balikpapan dengan BTV yang mana

acara ini merupakan permintaan kerjasama dari pihak DPRD Balikpapan. Menurut

penggagas dan penanggung jawab dari acara ini yaitu Ibu Sri Hana, SE dari Komisi I

bidang pemerintahan, pertanahan dan hukum menuturkan banyaknya masyarakat kota

Page 17: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Balikpapan masih kurang tahu tentang fungsi-fungsi dari DPRD kota Balikpapan,

Ibu Sri Hana, SE melanjutkan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai

wadah aspirasi masyarakat untuk mengutarakan pendapatnya ataupun keluhannya

kepada anggota DPRD tersebut dan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi

tentang wakil rakyat yang ada di DPRD Balikpapan.

Balikpapan TV selaku media televisi lokal yang ada di Balikpapan, menjadi

akses informasi yang cepat dan mudah untuk langsung dapat berkomunikasi dengan

masyarakat. Dalam acara ini masyarakat dapat berkomunikasi langsung dengan

narasumber yaitu pihak dari DPRD Balikpapan ketua umum, wakil ketua umum,

ketua komisi masing – masing, ataupun anggota DPRD melalui telepon ataupun sms

yang sudah disediakan oleh pihak BTV.

Setiap komisi mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara Suara DPRD

dan materi yang dibahas sesuai dengan komisi masing – masing yaitu :

Komisi I - Bidang Pemerintahan, Pertanahan Dan Hukum.

Komisi II - Bidang Ekonomi, Keuangan, Anggaran, Pariwisata Dan

Perdagangan.

Komisi III - Bidang Pembangunan, Lingkungan Hidup Dan Perhubungan.

Komisi IV - Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan, bahwasanya peran dari

tayangan Suara DPRD sebagai tayangan yang memberikan informasi politik kepada

masyarakat kurang efektif hal ini dapat dilihat dari penyangan yang tidak sesuai

Page 18: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

dengan jadwal yang ditetapkan ataupun terkadang tidak ditayangkannya suara DPRD

pada waktu yang telah ditentukan dan kehadiran narasumber pada acara Suara

DPRD . Oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk menelitinya dengan judul “

Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi politik melalui program suara

DPRD kota Balikpapan “.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian: Bagaimanakah peran Balikpapan TV sebagai

media komunikasi politik melalui program suara DPRD kota Balikpapan.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu: Untuk mendeskripsikan dan

menganalisis peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi politik melalui

program suara DPRD kota Balikpapan.

1.4 Manfaat Penelitian

Apa yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat, terutama manfaat baik. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Segi Teoritis

Page 19: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi wacana keilmuan

khususnya dalam bidang komunikasi politik antara DPRD Balikpapan dengan

masyarakat melalui Balikpapan TV sebagai jembatannya.

2. Segi Praktis

Secara praktis di harapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi

kantor Balikpapan TV dalam bidang komunikasi politik melalui program

acara suara DPRD kota Balikpapan.

Page 20: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

BAB II

TEORI DAN KONSEP

2.1 Teori

Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, proposisi untuk menerangkan

suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep,

yang sangat dibutuhkan sebagai pegangan umum dalam suatu penelitian.

2.1.1 Teori Agenda Setting

Teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan

Donald Shaw dalam “Public Opinion Quarterly”, adalah salah satu teori

tentang proses dampak media atau efek komunikasi massa terhadap

masyarakat dan budaya. Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh

media yang sangat kuat terhadap pembentukkan opini masyarakat, karena

media memberi tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan

mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting (Rakhmat, 2007:68).

Model Agenda Setting, menurut Jalaluddin Rakhmat: “Adanya

hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan 

dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan itu.”(Becker,

McComb dan Meleod, D George, Winter, dalam Rakhmat, 1994:69)

Page 21: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Pada model tersebut dapat dilihat empat konsep, yaitu: variabel media

massa, variabel antara, variabel efek, dan variabel efek lanjutan. Variabel

media massa diukur dengan menentukan batas waktu tertentu, merancang isi

media dan menyusun isi berdasarkan panjang, penonjolan dan konflik

(Rakhmat, 2000:69). Berikut asumsi dari teori agenda setting (Rakhmat,

1994:229) :

1. Asumsi metateoritis

a. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan,

mereka menyaring dan membentuk isu.

b. Media menyediakan beberapa isu dan memberikan penekanan

lebih kepada isu tersebut yang selanjutnya memberikan

kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana yang lebih

penting dibandingkan dengan isu lainnya.

Page 22: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2. Asumsi

a. Bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan  yang

akan disiarkannya.

b. Orang yang menyunting dan menyiarkan berita di media massa

disebut dengan gatekeepers.

c. Media massa terbukti sanggup membentuk citra orang-orang

tentang lingkungan dengan menyampaikan informasi.

d. Media massa berperan dalam menyampaikan pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-nilai yang baik.

2.2 Konsep

Konsep merupakan definisi yang perlu diamati untuk menganalisis hubungan

sosial atau alami. Konsep-konsep dalam penelitian sosial pada umumnya bersifat

abstrak, oleh karena itu dalam penelitian sosial, konsep-konsep tersebut perlu

didefinisikan sehingga dapat dipahami dengan baik.

2.2.1 Peran

Pengertian peranan menurut Soerjono Soekanto (2002;243) adalah

sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status).

Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.

Page 23: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Konsep tentang peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku

“Ensiklopedia Manajemen” mengungkapkan sebagai berikut :

1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen.

2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.

3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang

ada padanya.

5. Fungsi setiap variable dalam hubungan sebab akibat.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil bahwa peranan

merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam

menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai

hubungan 2 (dua) variable yang mempunyai hubungan sebab akibat.

Peran menurut kozier seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh

orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system.

Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari luar dan

bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari prilaku yang diharapkan dari

seseorang pada situasi social tertentu. ( sitorus, 2006:134).

Selanjutnya makna peran menurut suhardono dapat dijelaskan melalui

beberapa cara, yaitu pertama penjelasan historis, konsep peran semula di

pinjam dari kalangan yang mempunyai hubungan erat dengan drama atau

teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal ini,

peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh seorang actor

Page 24: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

dalam sebuah pentas dengan lakon tertentu. Kedua pengertian peran menurut

ilmu sosial. ( sitorus,2006:136)

Peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan oleh

seseorang ketika menduduki suatu posisi dalam struktur social tertentu.

Dengan menduduki jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsi

karena posisi yang didudukinya tersebut.

Pengertian peran dalam kelompok pertama diatas merupakan

pengertian yang dikembangkan oleh paham strukturalis dimana lebih

berkaitan antara peran-peran sebagai unit kultural yang mengacu kepada hak

dan kewajiban secara normatif telah dicanangkan oleh sistem budaya.

Sedangkan pengertian peran dengan kelompok dua adalah paham

interaksionis, karena lebih memperlihatkan konotasi aktif dinamis dari

fenomena peran.

Seseorang dinamakan menjalankan peran manakala ia menjalankan

hak dan kewajiban merupakan bagian tidak terpisah dari status yang

disandangnya. Dapat disimpulkan peran adalah perilaku yang diharapkan dari

seseorang agar dapat mempengaruhi suatu keadaan tertentu berdasarkan status

dan fungsi yang dimilikinya dan seseoarang dikatakan menjalankan peran

apabila telah menjalan hak dan kewajiban yang merupakan bagiian tidak

terpisah dari status yang di sandangnya.

Page 25: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2.2.2 Peranan dan Bantuan Media Massa dalam Pembangunan

Nasional

Dalam artikel Wilbur schramm menguraikan secara tepat, peranan

mass media dalam pembangunan nasional. Ada tugas atau peranan yang dapat

dilakukan media massa dalam pembangunan nasional, ada yang tidak.

Peranan utama yang dapat dilakukan media massa dalam pembangunan

adalah membantu memperkenakan perubahan sosial.

Menurut schramm, mass media tidak dapat berperan secara langsung,

melainkan harus didukung oleh komunikasi antara pribadi supaya pesan-

pesan yang disampaikannya dapat diterima dengan baik. Dengan demikian

schramm juga menunjukan lebih jauh keterbatasan- keterbatasan yang ada

pada media massa dalam mennjalankan peranannya bagi kepentingan

pembangunan nasional.

Peranan media massa dalam pembangunan nasional (Amri Jahi, 1988:

17) adalah sebagai agen pembaruan (agent of social change). Letak

peranannya adalah dalam hal membantu mempercepat proses peralihan

masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modern.khususnya

peralihan dari kebiasaan- kebiasaan yang menghambat pembangunan kearah

sikap baru yang tanggap terhadap pembaharuan demi pembangunan.

Orang- orang yang hidup dalam suatu masyarakat dimana media telah

berperan sebagai bagian dari kehidupan mereka, sering melupakan bahwa

Page 26: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

banyak peajaran yang mereka peroleh lewat media. Seluruh generasi manusia

membentuk pendapat mereka tentang masalah- masalah dunia sebagai hasil

dari apa yang mereka pelajari selain melalui surat kabar juga melalui media,

film, televise dan majalah- majalah.

Hal ini dapat terjadi mengingat media memiliki kemampuan untuk

memberikan informasi- informasi secara efektif, sehingga kita dapat

mengatakan secara pasti bahwa media akan mampu membuktikan peranannya

melayani tugas- tugas pembangunan bagi negara- negara sedang berkembang.

Berikut peran media massa menurut Wilbur Schramm (Eduard Depari

1991:17) yaitu :

1. Media massa Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran

Media mampu membawa seseorang kepuncak bukit yang tinggi tanpa

melintas cakrawala. Media memiliki keuatan ghaib karena

kemampuannya membuat seseorang melihat dan mengetahui tepat-

tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenal orang- orang

yang belum pernah ditemuinya. Sekaipun pengaruh ghaib media mulai

berkurang, namun media tetap dapat membantu masyarakat negara

sedang berkembang mengenal kehidupan masyarakat lain, sehingga

mereka memperoleh pandangan baru dalam hidupnya. Dengan

demikian media mampu memperdekat jarak yang jauh serta

memperjelas hal- hal yang kabur, menjembatani peralihan masyarakat

tradisional kearah masyarakat modern.

Page 27: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2. Media Massa Dapat Memusatkan Perhatian.

Surat kabar, radio dan majalah yang berperan sebagai pengawas di

pelbagai tempat, harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan.

Tindakan untuk menentukan siapa yang harus menulis, berperan dalam

siaran televisi, peristiwa- peristiwa apa yang dilaporkan, banyak

ditentukan oleh tingkat pengetahuan serta apa yang menjadi pokok

pembicaraan masyarakat. Melalui media, seorang pemuka masyarakat

akan mampu menyebarluaskan gagasan- gagasan mereka tentang

pembangunan pada setiap masyarakat sehingga masyarakat

memperoleh kesempatan untuk memikirkan serta mendiskusikan

gagasan- gagasan tersebut.

3. Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi.

Media mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh

Daniel Lerner ketikia radio Cairo menjangkau desa- desa terpencil,

“melalui aspirasi- aspirasi pribadi yang ditumbuhkan, hamper seluruh

ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.

4. Media Massa mampu Menciptakan Suasana Membangun

Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media

menyebarluaskan informasi pada masyarakat Negara sedang

berkembang ia dapat memperluas cakrawala pemikiran serta

membangun empati; memusatkan perhatian pada persoalan- persoalan

Page 28: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

serta tujuan- tujuan pembangunan; menumbuhkan aspirasi pribadi

serta bangsa, semuanya ini dapat dilaksanakan sendiri oleh media.

5. Mass Media Mampu Mengembangkan Dialog Tentang Hal- hal Yang

Berhubungan Dengan Masalah- masalah Politik.

Masyarakat yang berminat dalam persoalan- persoalan politik lokal,

mudah sekali mendiskusikannya secara tatap muka, karena tempat

tinggal mereka saling berdekatan satu sama lain. Sejauh masyarakat

tersebut berminat dalam soal politik lokal, maka dialog secara tatap

muka sudah cukup, sebab mereka umumnya tidak berminat pada soal-

soal politik nasional. Masyarakat biasa juga membutuhkan

pengetahuan tentang politik nasional, sehingga mereka mampu

membentuk pendapatnya dan pada saat yang tepat bertindak sesuai

dengan pendapat mereka. Perumus kebijaksanaan politik harus

mengetahui dengan jelas keinginan- keinginan serta harapan- harapn

masyarakat, sehingga mereka akan memperhitungkannya pada waktu

menentukan kebijaksanaan baru dibidang politik.

6. Mass Media Mampu Mengenalkan Norma- norma Sosial

Bagi masyarakat modern, sebagian besar tugas- tugas penyampaian

penerangan umumnya dilaksanakan oleh media. Mereka akan

memberikathukan hal- hl yang serius yang harus diketahui

masyarakat.apabila norma- norma sosial baru tidak diketahui umum

sebagaimana halnya di Negara- Negara sedang berkembang, maka

Page 29: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

sebagian tugas media adalah memperluas serta mengenalkan norma-

norma tersebut. Beberapa Negara sedang berkembang telah

meningkatkan status petani- petani serta pekerja- pekerja terbaik

mereka lewat media, demikian juga mereka tidak boleh ragu- ragu

menentang kemalasan, pemborosan serta korupsi lewat media.

7. Mass Media Mampu Menumbuhkan Selera

Dalam keterbatasannya, masyarakat belajar menyukai apa yang

mereka lihat dan apa nyang mereka dengar, terutama menyangkut seni

dan music melalui media. Kekuatan utama media terletak pada

kemampuan mereka empercepat proses keintiman antara pelaku dalam

media dengan masyarakat, sehingga berpengaruh dalam pembentukan

selera. Negara sedang berkembang dapat memanfaatkan peran media

ini untuk membina rasa (sense) kebangsaan, melalui acara- acara

kesenian- kesenian nasional. Secara sikologis setiap suku bangsa akan

merasa dekat satu sama lain, walaupun secara fisik mereka jauh,

karena jarak tersebut dapat dijembatani oleh media.

8. Mass Media Mampu Merubah Sikap Yang Lemah Menjadi Sikap

Yang Lebih Kuat.

Keberhasilan peranan media dalam pembangunan sosial ekonomi

banyak dibantu oleh pengaruh- pengaruh pemuka masyarakat serta

dukungan norma- norma kelompok. Media akan menyampaikan

informasi melalui saluran pengaruh- pengaruh pribadi para pemuda

Page 30: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

masyarakat. Media mampu meningkatkan status serta mengenakan

norma- norma, memperluas dialog politik serta meningkatkan status

serta membentuk selera. Apabia sikap masyarakat lemah dalam

menghadapi masyarakat, maka media dapat mampu merubah sikap

tersebut menjadi sikap yang kuat, hanya apabila dibantu oleh pengaruh

pribadi para pemuka masyarakat. Dengan demikian dalam hal yang

berhubungan dengan perusahaan kepercayaan dan perilaku, media

hanya bersifat penunjang.

9. Media Massa Sebagai Pendidik

Banyak hal yang membuktikan peranan media baik di dalam maupun

diluar kelas sebagai alat pendidikan. Ditempat dimana sekolah dan

guru langka jumlahnya, media membuktikan kemampuannnya

memikul sebagian besar tugas pendidikan, terutama dalam bidang

pendidikan orang- norang dewasa serta pemberantasan buta huruf.

Selain itu media sangat membantu latihan- latihan teknik dan industri

serta latihan- latihan guru. Dalam suatu studi perbandingan yang

dilakukan terhadap 393 siswa yang dididik melalui televisi dan siswa-

siswa yang menerima cara pengajaran cara konvensional.

Page 31: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2.2.3 Komunikasi

Istilah komunikasi pada awalnya merupakan fenomena sosial, yang

kemudian menjadi ilmu yang secara akademik berdisiplin mandiri. Istilah

komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin communis

kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar

Communico .

Menurut Uchjana (1993 : 28) Hakikat komunikasi adalah proses-

proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai

alat penyalurnya.

Dalam “Bahasa” Komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message).

Orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator)

sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan

(communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan, jika dianalisis pesan komunikasi

terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan (the content of the message), kedua

lambang (symbol). Konkritnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan,

lambang adalah bahasa.

Pikiran dan perasaan sebagai isi pesan yang disampaikan komunikator

kepada komunikan, selalu menyatu secara terpadu; secara teoritis tidak

mungkin hanya pikiran saja atau perasaan saja, masalahnya mana diantara

pikiran dan perasaan itu yang dominan; jika perasaan yang mendominasi

Page 32: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

pikiran adalah dalam situasi tertentu, misalnya suami sebagai komunikator

ketika sedang marah mengucapkan kata- kata menyakitkan.

2.2.4 Komunikasi Politik

Sebenarnya untuk mendefinisikan komunikasi, akan banyak perspektif

yang akan diketengahkan, termasuk juga cara untuk menganalisis komunikasi

politik itu sendiri. Seperti apa yang dikemukakan Muller (1973:73) bahwa

komunikasi politik didefinisikan sebagai hasil yang bersifat politik apabila

mereka menekankan pada hasil.

Disisi lain bagi mereka yang lebih menekankan fungsi komunikasi

politik dalam sistem politik, komunikasi politik didefinisikan sebagai

komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem tersebut

dengan lingkungannya. Almond dan Powel mendefinisikan komunikasi

politik sebagai fungsi politik bersama-sama fungsi artikulasi, agregasi,

sosialisasi dan rekruitmen yang terdapat didalam suatu sistem politik dan

komunikasi politik merupakan prasyarat (prerequisite) bagi berfungsinya

fungsi – fungsi politik yang lain.

Selain itu, beberapa ilmuwan juga melihat komunikasi politik sebagai

suatu pendekatan dalam pembangunan politik. Karena itu komunikasi politik

dianggap memiliki fungsi yang sangat istimewa, komunikasi politik

meletakan basis untuk menganalisi permasalahan yang muncul dan

berkembang dalam keseluruhan proses dan perubahan politik suatu bangsa.

Bahkan Plano (1982:24) melihat bahwa komuni kasi politik merupakan proses

Page 33: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

penyebaran arti, makna atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu

sistem politik.

Banyak definisi mengenai komunikasi politik yang telah diberikan

oleh para pakar, tapi tentunya tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima

secara universal. Definisi bagus dan paling sederhana adalah definisi yang

diberikan oleh Chaffee, sebagaimana dikutip oleh Lynda Lee Kaid (2004;8),

“Political communication is the role of communication in the political

process” (komunikasi politik adalah peran komunikasi di dalam proses

politik).

Definisi singkat yang ditawarkan oleh Chaffee mengandung

pengertian bahwa semua aktivitas komunikasi, verbal maupun non-verbal,

yang berada dalam proses politik merupakan komunikasi politik. Pengertian

“proses politik” dalam definisi tersebut tidak menunjukkan pada proses politik

sebagaimana yang terdapat dalam konsepsi “sistem politik,” melainkan pada

semua kegiatan politik.

Menurut Denton dan Woodward, sebagaimana dikutip Brian McNair

(2003:21), komunikasi politik adalah diskusi murni mengenai alokasi sumber

daya publik (pendapatan, pajak atau penghasilan), otoritas pemerintah (pihak

yang diberikan kekuasaan untuk merancang, membuat dan menjalankan

hukum dan keputusan), serta diskusi mengenai sanksi-sanksi pemerintah

(penghargaan atau hukuman dari negara).

Page 34: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Menurut Richard M. Perloff (1998:65) komunikasi politik merupakan

proses dimana kepemimpinan nasional, media dan masyarakat saling bertukar

dan memberi makna terhadap pesan-pesan yang berhubungan dengan

kebijakan publik.

Definisi Perloff di atas mengandung beberapa unsur; Pertama,

Komunikasi politik merupakan sebuah proses. Komunikasi politik tidak dapat

terjadi secara otomatis begitu saja, di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan

yang kompleks dan dinamis. Di samping itu, proses tersebut juga

mengandung adanya tarik-menarik pengaruh. Pemerintah mempengaruhi

media dengan menawarkan bahan untuk pemberitaan, sementara media

mendesak para politisi melalui serangkaian mekanisme institusional sebagai

deadline dan nilai berita. Pada sisi yang lain media juga dapat mempengaruhi

masyarakat, namun masyarakat juga dapat membentuk agenda media.

Kedua, pesan dalam komunikasi politik terkonsentrasi pada

lingkungan pemerintahan atau yang berhubungan dengan kebijakan publik.

Komunikasi politik, dengan demikian, tidak hanya concern dengan persoalan

pemilu, namun pada segenap hal yang berkaitan dengan politik. Dengan kata

lain, komunikasi politik terjadi ketika masyarakat, media dan pemerintah

saling “berdialog” mengenai isu-isu seputar elit dan publik.

Sebagai sebuah kesimpulan, komunikasi politik  menurut penulis

didefinisikan sebagai sebuah proses penyampaian informasi atau transmisi

pesan politik dan konstruksi makna oleh aktor-aktor politik melalui media

Page 35: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

yang mempunyai pengaruh dan efek dalam interaksi sosial dan politik. Dalam

perkembangannya di lapangan, komunikasi politik yang dilakukan secara

terarah, efektif dan berkisanambungan dapat membangun opini publik dan

mampu membentuk sikap indivual atau kelompok.

Kesimpulan ini memberikan pengertian bahwa komunikasi politik

merupakan segenap tindakan berupa penyebaran aksi, makna, atau pesan yang

terkait dengan fungsi suatu sistem politik, yang melibatkan unsur-unsur

komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan dan efek).

Dan Nimmo (2005:21) menyatakan cakupan komunikasi politik terdiri

dari komunikator politik, pesan politik, persuasi politik, media, khalayak

komunikasi politik, dan akibat-akibat komunikasi politik. Sementara Kraus

dan Davis membaginya menjadi komunikasi massa dan sosialisasi politik,

komunikasi massa dan proses pemilu, komunikasi dan informasi politik,

penggunaan media dan proses politik, serta konstruksi realitas politik di

tengah masyarakat. Dari keduanya terlihat bahwa cakupan yang diberikan

Kraus dan Davis tampak terbatas pada pembahasan komunikasi melalui media

massa atau komunikasi massa. Berbeda dengan cakupan yang

dikonseptualisasikan Dan Nimmo yang tampak lebih luas.

Page 36: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2.2.5 Komunikasi Massa

Dalam Jalaludin Rakhmat (2007:188), definisi yang paling sederhana

tentang komunikasi massa dirumuskan oleh Bittner : “Mass communicated

through a mass medium to a large number of people” (Komunikasi massa

adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar

orang).

Definisi lain mengenai komunikasi massa menurut Joseph A. Devito

(dalam Onong Uchjana Effendy, 2009:21) yaitu pertama, komunikasi massa

adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar

biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk

atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi,

agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar

didefinisikan.

Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh

pemancar- pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali

akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya,

seperti : televisi, radio, surat kabar, majalah,film,buku dan pita.

Wright (dalam Jalaludin Rakhmat, 2007:188) mengemukakan

pendapat mengenai komunikasi massa : “This new form can be distinguished

from older types by the following major characteristics: it isdiected

towardrelitively large, heterogeneous, anda anonymous audience; messages

are transmitted publicly, often-times to reach most audience members

Page 37: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

simultaneously, and are transient in character; the communicatortends to

br,or tp operate within, a complex organization that may involve great

expense. (Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak- corak yang

lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan pada

khalayak yang relatif besar, heterogen, dan anonym ; pesan disampaikan

secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak serentak,

bersifat sekilas ; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam

organisasi yang komplek yang melibatkan biaya besar)”.

2.2.6 Media Massa ( Televisi )

Menurut Effendy (1992:62) Media Massa adalah Media komunikasi

yang mampu menjaga khalayak yang jumlahnya relatif banyak, heterogen,

anonim, terpencar – pencar, serta bagi komunikator yang menyebarkan

pesannya bersifat abstrak. Media massa dalam hal ini adalah Televisi.

Menurut Tashadi (1997:17) televisi berasal dari istilah perkataan

“tele” dan “vision” , tele berarti jauh dan visi berarti penglihatan. Segi

jauhnya ditransmisikan dengan prinsip –prinsip radio, sedangkan segi

penglihatan diwujudkan dengan prinsip – prinsip kamera sehingga menjadi

gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak maupun gambar

diam.

Page 38: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Menurut Kuswandi (1994:99) apa yang disajikan oleh televisi sebagai

suatu penting belum tentu penting bagi khalayak ramai. Jadi efektif tidaknya

isi pesan tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa dan lingkungan

sosialnya. Berdasarkan hal itu timbul pro kontra terhadap acara televisi ,

yaitu :

1. Acara televisi dapat mengancam nilai – nilai sosial yang ada dalam

masyarakat.

2. Acara televisi dapat menguatkan nilai – nilai sosial yang ada dalam

masyarakat.

3. Acara televisi akan membentuk nilai – nilai sosial yang ada dalam

masyarakat.

Pengertian Siaran Televisi berdasarkan Undang – Undang Penyiaran

No. 32 tahun 2002 (pasal 1 ayat 1:13) adalah suatu kajian acara yang

ditampilkan berupa pesan atau rangkaian dalam acara bentuk suara,

gambar,yang berbentuk grafis, karakteristik baik yang bersifat interaktif

maupun tidak dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

2.3 Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional dipergunakan untuk memberikan batasan-batasan

terhadap suatu masalah sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan rinci dari

pengertian untuk lebih memahami dalam penelitian ini. Dari konsep yang telah

dipaparkan diatas, Maka definisi dari penelitian tentang Peran Balikpapan TV sebagai

Page 39: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

media komunikasi politik melalui program suara DPRD Balikpapan yaitu Program

acara suara DPRD di Balikpapan TV berperan memperluas cakrawala pemikiran,

menumbuhkan aspirasi, mengembangkan dialog tentang hal – hal yang berhubungan

dengan masalah politik, dan sebagai media pendidikan.

Page 40: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses mencari atau menemukan fakta secara

sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah berdasarkan

aturan-aturan yang berlaku. Fungsi penelitian adalah mencari kejelasan dan jawaban

terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat

digunakan untuk pemecahan masalah.

Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu

penelitian karena menyangkut cara kerja untuk memahami obyek penelitian. Metode

penelitian menurut Sugiyono (2009 : 1) merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi

dengan metode keilmuwan. Lebih lanjut dengan cara ilmiah ini diharapkan akan

mendapatkan data yang obyektif, valid dan reliabel.

Obyektif berarti semua orang yang akan memberikan penafsiran yang sama;

valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data

yang terjadi pada obyek yang sesungguhnya; dan reliabel berarti adanya

ketepatan/keajegan/konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu.

Sesuai dengan judul di atas, maka jenis penelitian yang di gunakan ini adalah

penelitian deskriptif kualitatif. Moleong (2007 : 11) mengemukakan bahwa deskriptif

adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, dari

Page 41: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

pendapat ini dijelaskan penelitian deskriptif untuk mendapatkan data yang berasal

dari naskah, wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi catatan atau

memo dan dokumen resmi lainnya.

Menurut Moleong (2007 : 6) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek peneliti secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga

dengan pembatasan studi tersebut akan memudahkan peneliti dalam pengelolaan data

yang kemudian menjadi suatu kesimpulan. Sesuai dengan masalah yang dirumuskan,

maka penelitian ini difokuskan pada Program acara suara DPRD di Balikpapan TV

berperan :

1. Memperluas cakrawala pemikiran,

2. Menumbuhkan aspirasi,

3. Mengembangkan dialog tentang hal – hal yang berhubunganan dengan

masalah politik, dan

4. Sebagai pendidik.

Page 42: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan informan sebagai sumber

memperoleh data untuk penulisan skripsi ini.

1. Data Primer

Pemilihan dan pengambilan sumber data dilakukan secara Purposive

Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi

sosial yang diteliti.

Data yang diperoleh melalui responden dengan cara melakukan tanya jawab

secara langsung kepada informan dan key informan di pandu melalui

pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian yang di persiapkan oleh

peneliti secara langsung Sugiyono (2005:53-54).

a. Key Informan (informasi kunci) adalah informan yang berkompeten dan

berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini yang

menjadi key informan adalah Dirut BTV H. Sugito.

b. Informan (informasi) adalah orang yang berkompeten dalam bidang-

bidang yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Informan

dalam penelitian ini yaitu:

1. Pemimpin Redaksi Bpk Wiji Winarko.

2. Sekretaris Ibu Nunu Reda.

Page 43: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

3. DPRD Balikpapan Komisi I Sri Hana, SE

a. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

prantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip. Seperti data-data yang mendukung dari buku-

buku yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan. untuk

menunjang penelitian ini diambil data-data berupa dokumen-dokumen yang

berasal dari Balikpapan TV.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa cara untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan. Oleh karena itu penulis menggunakan

teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penulisan skripsi ini, yaitu :

1. Riset Lapangan (Field Research)

Field Research, yaitu penelitian lapangan, dimana peneliti berusaha

mendapatkan data dan informasi dengan mengadakan pengamatan langsung

dengan obyek yang diteliti dengan cara:

a) Observasi

Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan

yang menggambarkan Balikpapan TV sebagai media komunikasi dalam

meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Kota Balikpapan.

b) Wawancara

Page 44: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara

dimaksudkan sebagai upaya memperoleh informasi dari orang yang

diwawancarai (informan). Peneliti menggunakan in depth interview

(wawancara mendalam), adalah suatu cara langsung bertatap muka

dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

Wawancara dilakukan secara terbuka dan terstruktur dengan pertanyaan

yang terfokus pada permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan

cukup lengkap dan mendalam.

c) Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder

berupa dokumen atau arsip, dan karya ilmiah yang relevan dengan

penelitian ini.

2. Riset Kepustakaan (Library Research)

Library Research, yaitu penelitian kepustakaan, dimana didalam penelitian ini

peneliti mengumpulkan data dari literatur dan mempelajari buku-buku

petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat digunakan sebagai bahan

penelitian skripsi ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data yang telah diperoleh di

lapangan yang sifatnya masih mentah, kemudian melalui proses pengolahan, data dan

informasi tersebut bisa dimanfaatkan dalam upaya pemecahan masalah. Menurut

Page 45: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Penyajian DataPengumpulan Data

Reduksi data Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Sugiyono (2009 : 89) analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian ini juga mengacu pada model analisis interaktif

yang di kembangkan oleh Matthew B.Miles dan A. Michael Huberman. Bagan serta

penjelasan model analisis tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Analisis Data Kualitatif Model Interaktif (Miles dan Huberman)

Sumber: Sugiyono; Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2006

Adapun penjelasan dari model interaktif yang dikembangakn oleh Miles dan

Huberman dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 46: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah tahap mengumpulkan seluruh data yang diperoleh

dari hasil wawancara, observasi, penelitian kepustakaan dan dokumentasi

serta data-data sekunder lainnya.

2. Reduksi Data

Proses reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul

dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Proses reduksi data bukanlah proses

yang sekali jadi, tetapi sebuah proses yang berulang selama proses penelitian

kualitatif berlangsung. Data yang diperoleh dilapangan kemudian direduksi

oleh peneliti dengan cara klasifikasi data, menelusuri tema-tema, membuat

gugus, membuat pertisi, menulis memo, dan selanjutnya dilakukan pilihan

terhadap data yang diperoleh dilapangan, kemudian dari data itu mana yang

relevan dan mana yang tidak relevan dengan permasalahan dan focus

penelitian. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah

penelitian lapangan, samapai laporan akhir secara lengkap tersusun.

3. Penyajian Data

Penyajain data dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang tersusun, yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan mencemari penyajian data ini, maka akan dapat dipahami

apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya meneruskan

Page 47: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

analisis atau mencoba untuk mengambil sebuah tindakan dengan

memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan untk memudahkan bagi

peneliti melihat gambaran dan bagian-bagian tertentu dari data penelitian,

sehingga dari data tersebtu dapat ditarik kesimpulan.

4. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan analisis interaktif keempat adalah menarik kesimpulan dan

melakukan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang

penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan,

pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab

akaibat, dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan pemikiran

kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama peneliti

mencatat, atau suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau

peninjauan kembali serta tukar pikiran antara teman sejawat untuk

mengembangkan “kesempatan inter subjektif” dengan kata lain makna yang

muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya), verifikasi dalam

penelitian dilakukan secara kontinyu sepanjang penelitian verifikasi oleh

peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari informasi

yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan, permasalahan yang

muncul, hipotesis yang disimpulkan secara relative, sehingga terbentuk

proposisi tertentu yang bisa mendukung teori ataupun penyempurnaan teori.

Page 48: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

3.6 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kantor pusat Balikpapan

TV yang terletak di kota Balikpapan dan gedung Sekertariat DPRD Kota Balikpapan

di Jalan Jenderal Sudirman No. 86.

Page 49: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh dari

lapangan melalui observasi, wawancara dan penelitian dokumen yaitu mempelajari

data-data, laporan dan arsip yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu penulis

juga akan memberikan gambaran umum penelitian. Untuk lebih memudahkan

penelitian dan penyajian data, maka penulis memberikan gambaran umum sebagai

berikut :

4.1 Penyajian Data

4.1.1 Gambaran tentang Kota Balikpapan

Balikpapan adalah salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur

(KALTIM), Indonesia. Balikpapan memiliki penduduk sebanyak 684.339

jiwa, yang merupakan 22% dari keseluruhan penduduk Provinsi Kalimantan

Timur. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal seindonesia.

Balikpapan sendiri disebut Kota Minyak (Benua Patra) dan Bumi Manuntung

dengan Logo adalah Beruang Madu, nama asli Balikpapan adalah Billipapan

atau Balikkappan (logat banjar).

Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan

tanggal ini merupakan hasil Seminar Sejarah Balikpapan pada tanggal 1

Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran

Page 50: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

minyak pertama di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda

sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr.

Adams dari Firma Samuel dan Co. Adapun wilayah administrasi kota

Balikpapan yang diperoleh dari http://Balikpapanberiman.blogspot.com

sebagai berikut :

Kota Balikpapan secara astronomis terletak diantara 1,0 LS – 1,5 LS

dan 116,5BT – 117,0 dengan luas sekitar 50.330,57 ha atau sekitar 503,3 km2

dan luas pengelolaan laut mencapai 160.10 km2 dengan batas sebagai berikut :

Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara Selatan : Selat Makassar

Barat : Kabupaten Penajam Paser Utara Timur : Selat Makassar

Secara administratif sesuai dengan peraturan pemerintah Republik

Indonesia nomor 38 tahun 1996 kota Balikpapan terdiri dari 5 kacamatan dan

27 kelurahan. Pada tahun 2012 ada perubahan peraturan daerah kota

Balikpapan nomor 7 tahun 2012 tentang pembentukan 7 kelurahan dalam

wilayah kota Balikpapan, dan peraturan daerah kota Balikppan nomor 8 tahun

2012 tentang pembentukan kecamatan Balikpapan kota dalam wilayah kota

Balikpapan, Balikpapan terdiri dari 6 kecamatan dan 34 kelurahan, yaitu :

Page 51: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

1. Kecamatan Balikpapan Timur

Kecamatan Balikpapan Timur memiliki luas wilayah perairan 92,42 km2

dan wilayah darat 137,1 km2. Kecamatan ini memiliki 4 kelurahan dan 81

Rukun Tetangga.

Tabel 4.1Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur

No Kelurahan Jumlah Daerah Jumlah RT

1 Manggar 35,255km2 30

2 Manggar Baru 3,836km2 26

3 Lemaru 48,555km2 1

4 Teritip 49,512km2 24

2. Kecamatan Balikpapan Selatan

Kecamatan Balikpapan Selatan memiliki luas wilayah perairan 200,3

km2 dan wilayah darat 37,818 km2. Kecamatan ini memiliki 7 kelurahan

dan 273 Rukun Tetangga.

Tabel 4.2Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan

No Kelurahan Jumlah Daerah Jumlah RT1 Damai Baru 2,149km2 332 Damai Bahagia 3,708km2 433 Sepinggan Baru 10,618km2 404 Sungai Nangka 3,204km2 275 Sepinggan Raya 6,588km2 316 Gunung Bahagia 3,735km2 507 Sepinggan 7,812km2 45

Page 52: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

3. Kecamatan Balikpapan Tengah

Kecamatan Balikpapan Tengah memiliki luas perairan 9,97 km2 dan

wilayah darat 11,0738 km2. Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan dan

285 jumlah Rukun Tetangga.

Tabel 4.3Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah

No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT1 Gunung Sari Ilir 1,1410 km2 69

2 Gunung Sari Ulur 1,8252 km2 34

3 Mekar Sari 1,2866 km2 35

4 Karang Rejo 1,205 km2 66

5 Sumber rejo 2,205 km2 44

6 Karang Jati 3,411 km2 37

4. Kecamatan Balikpapan Utara

Kecamatan Balikpapan Utara memiliki luas wilayah darat 132,1662 km2

dan tidak memiliki wilayah perairan. Kecamatan ini memiliki 6

kelurahan dan 290 jumlah Rukun Tetangga.

Tabel 4.4Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara

No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT1 Gunung Samarinda km2 472 Muara Rapak km2 873 Batu Ampar km2 584 Karang Joang km2 425 Gunung Samarinda Baru km2 206 Graha Indah km2 36

Page 53: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

5. Kecamatan Balikpapan Barat

Kecamatan Balikpapan Barat memiliki luas wilayah perairan 37,49 km2

dan wilayah darat 179,952 km2. Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan

dan 223 Rukun Tetangga.

Tabel 4.5Wilayah kecamatan Balikpapan Barat

No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT1 Baru Ilir 0.589 km2 622 Margo Mulyo 1,8453 km2 393 Marga Sari 0,665 km2 304 Baru Tengah 0,5704km2 435 Baru Ulu 0,9548 km2 406 Kariangau 175,3275 km2 9

6. Kecamatan Balikpapan Kota

Kecamatan Balikpapan Kota memiliki luas wilayah perairan 200,3 km2

dan dan wilayah darat 10,218 km2. Kecamatan ini memiliki 5 kelurahan

dan 200 jumlah Rukun Tetangga.

Tabel 4.6Wilayah kecamatan Balikpapan Kota

No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT1 Prapatan 3,1412km2 362 Telaga Sari 2,538km2 383 Kelandasan Ulu 0,89km2 534 Kelandasan ilir 1,435km2 575 Damai 2,221km2 16

Page 54: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4.1.2 Gambaran DPRD kota Balikpapan

A. Visi Dan Misi DPRD kota Balikpapan

Adapun visi dari DPRD kota Balikpapan yang diperoleh dari

hasil dan wawancara langsung Periode 2009-2014 adalah

Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan

pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan

yang baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman,

sejahtera, religius dan berperadaban maju (Madinatul Iman).

Sedangkan misi dari DPRD kota Balikpapan :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, sehat jasmani

dan memiliki daya saing di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2. Mewujudkan tersedianya infrastruktur kota yang mampu untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi kota di masa depan.

3. Mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan

lingkungan.

4. Mewujudkan perekonomian kota yang berorientasi kepada

pengembangan potensi ekonomi kerakyatan dan pengembangan

basis ekonomi kota di masa depan.

Page 55: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

B. Struktur Pimpinan dan Komisi DPRD Kota Balikpapan

Adapun struktur Pimpinan dan Komisi DPRD Kota Balikpapan

Periode tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7Pimpinan DPRD Kota Balikpapan

KETUA Andi Burhaniddin SolongWAKIL KETUA 1 Wahyu Hartono, SHWAKIL KETUA II Drg. H. Syukri WahidWAKIL KETUA III Noeryati, SH

Tabel 4.8Komisi I Bidang Pemerintahan, Pertanahan Dan Hukum

Ketua H. Sonhaji, SHWakil ketua Ir. Iskandar, SHSekertaris M. Riza Permadi, SE, MMAnggota H. Muhammad, SHAnggota Lies Anggi R amayani, SEAnggota Sri Hana, SEAnggota H. Andi AdangAnggota Hendro Nugroho, SH, M. HumAnggota H. Syafruddin, SHAnggota Drs. H. Eddy Subrata, MMAnggota Muslim Gunawan, Lc, MA

Tabel 4.9

Komisi II bidang Ekonomi, Keuangan, Anggaran, Pariwisata Dan Perdagangan

Ketua Patty Parakasi, SH. MknWakil ketua Hj. NurainahSekertaris Andi Walinono P, STAnggota H. M. YasinAnggota H. Fachruddin, SH

Page 56: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Anggota H. Mukhlis, SEAnggota H. Dedi KasauAnggota Puji PurnawatiAnggota Syaripuddin Noor

Tabel 4.10

Komisi III Bidang Pembangunan, Lingkungan Hidup Dan Perhubungan

Ketua Abdullah, S. SosWakil ketua H. AminuddinSekertaris Abdul YazidAnggota H. SappeAnggota H.M. Jhony NG, STAnggota Andi Achmad MutawalliAnggota H. Sabaruddin P, S.SAnggota Drs. H. Ardiansyah AchmadAnggota Eddy Sunardi Darmawan, SEAnggota Heince Royke TumewuAnggota Fahrur Razi, Spdi

Tabel 4.11

Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat

Ketua Ida Prahastuty, S.SosWakil ketua Hj. Eka Citra Devi, STSekertaris Drs. Syarifuddin Oddang, SH. MH.Anggota Drs. Miran, MsiAnggota Damuri, SHAnggota Hj. FitriatiAnggota Purwoko, SHAnggota Syarifah Fatimah A, SpdiAnggota Nova B. PangauAnggota Hj. Jumiati (non aktif )

Page 57: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4.1.3 Gambaran Tempat Penelitian di Balikpapan TV

PT. Balikpapan Televisi (BTV) adalah perusahan yang bergerak

dibidang broadcasting media dengan tampilan audio visual. Balikpapan TV

sendiri merupakan salah satu bagian dari kelompok usaha JPMC (Jawa Pos

Multimedia Corporation). JPMC mengarah pada program menasionalkan

televisi lokal dengan melakukan program bersama (relay) distasiun televisi

jaringan JPMC, sehingga memungkinkan program BTV untuk ditayangkan di

televisi JPMC.

Balikpapan TV mengudara di channel 26 UHF, dan bisa disaksikan di

jaringan televisi lokal yakni Mitra Vision dan Borneo Vision. Program-

program BTV dikemas untuk multi segmen dengan keragaman jenis acara

mulai dari hiburan, pendidikan, olahraga, keagamaan, dan berita-berita aktual.

Balikpapan TV sendiri berkantor di Jl. Soekarno Hatta KM 3,5 RT.26 No. 46

Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan utara.

A. Logo Balikpapan TV

Gambar 4.1Logo Balikpapan TV

Page 58: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Arti dari logo Balikpapan TV :

1. Simbol B adalah singkatan dari Balikpapan.

2. Symbol TV adalah singkatan dari Televisi.

3. Arti dari semboyan “satu yang beda” yaitu satu-satunya stasiun

televisi lokal yang terdepan dalam informasi serta hiburan,

memiliki kepedulian nyata dan ikut berperan memajukan

masyarakat kota dalam bidang informasi juga mengangkat kearifan

kota Balikpapan.

4. Warna merah melambangkan energi maupun kesunguhan

Balikpapan TV dalam memberikan tayangan yang terbaik dan

bermanfaat bagi pemirsanya.

5. Warna biru Memberikan kesan Komunikasi, kebijakan, kreativitas,

cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan dan

kekuatan dari Balikpapan TV.

B. Visi dan Misi Balikpapan TV

Sama seperti stasiun televisi Balikpapan Tv juga memiliki Visi dan

Misi. Visi Balikpapan TV adalah menjadikan Balikpapan televisi sebagai

stasiun televisi lokal yang terdepan dalam informasi serta hiburan,

memiliki kepedulian nyata dan ikut berperan memajukan kot masyarakat

dalam bidang informasi juga mengangkat kearifan kota Balikpapan.

Adapun Misi dari Balikpapan TV yaitu :

Page 59: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

1. Memberikan informasi kepada warga KALTIM melalui program

yang disesuaikan dengan budaya lokal.

2. Menjadikan mitra dari masyarakat dan pemerintah kota serta

provinsi dalam ikut mengsukseskan program pembangunan dan

kepentingan publik.

3. Memberi nilai tambahan bagi pengembangan potensi dan

peningkatan pendapatan serta melahirkan informasi baru dalam

dunia audio visual secara lokal.

4. Membuat program siaran unggulan yang menggambarkan kearifan

lokal masyarakat KALTIM baik bersifat seni, budaya maupun

pendidikan.

5. Menjadi solutor bagi persoalan yang dihadapi masyarakat lewat

program yang bersifat edutainment. Serta membentuk

intelektualitas, watak, moral, dan kemajuan daerah.

C. Daerah jangkauan dan komposisi program acara BTV

Untuk daerah jangkauan Balikpapan TV juga banyak diantaranya

Balikpapan, Kabupaten Paser, Samboja, Kutai Kartanegara, Penajam

Paser Utara, dan ditahun 2014 ini Balikpapan TV akan menambah

jangkauan untuk daerah Tenggarong dan Samarinda.

Page 60: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Tabel 4.7Frekuensi Balikpapan TV

Jam tayang 06.00 – 24.00 WITA

Pemancar 2,5 Kilo Watts

Signal 26 UHF

Frekuensi 511,25 Mhz

Selain itu dalam pembagian program acara, Balikpapan TV memiliki 6

komposisi acara di Balikpapan TV

Tabel 4.8Komposisi acara pada Balikpapan TV

1 Berita 25%

2 Hiburan 25%3 Layanan Masyarakat 25%

4 Pendidikan dan kebudayaan 10%5 Keagamaan 8%6 Lain-lain 7%

Adapun program acara yang ditayangkan oleh Balikpapan yaitu :

Tabel 4.9Program acara Balikpapan TV

Program acara Durasi

Hari penayanga

n

Waktu penayangan Segmentas

i usia(WITA)Kabar PPU 24 menit Senin –

Rabu 18.30 - 19.00 Semua umur

Suara DPRD 60 menit Senin -

Sabtu 08.00 – 09.00 Segala usia

Senjata 60 menit Minggu 13.00 - 14.00 DewasaBTV 60 menit Sabtu 19.00 - 20.00 Semua

Page 61: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Files umurCrew

On BTV 60 menit Jumat 14.00 - 15.00 Dewasa

Gerbang Madni PPU

60 menit Rabu 15.00 - 16.00 Semua umur

Sosok 30 menit Sabtu 19.30 - 20.00 DewasaFokus Bisnis 60 menit Jumat 14.00 - 15.00 Semua

umurWalikot

a Menyap

a

60 menit Senin 08.00 - 09.00 Dewasa

Kring Polda 60 menit Selasa 14.00 - 15.00 Dewasa

Segar 60 menit Senin 19.00 - 20.00 DewasaNew

Play On 60 Menit Kamis – Sabtu 15.00 - 16.00 Dewasa

On the Spot 30 menit Senin –

minggu

07.30 - 08.00Semua umur

12.30 - 13.0017.30 - 18.0021.30 - 22.00

Gowes Seru 30 menit Jumat 18.30 - 19.00 Semua

umurOn

frame 30 menit Minggu 18.00 - 18.30 Dewasa

Yamaha motor show

60 menit Minggu 20.00 - 21.00 Semua umur

Terminal music 30 menit Senin –

Minggu 14.30 - 15.00 Remaja

Oto injeksi

Yamaha30 menit Sabtu 22.00 - 22.30 Semua

umur

Campur sari 60 menit Sabtu 22.00 - 23.00

Remaja dan

dewasaXpresi on tv 60 menit Kamis 19.00 - 20.00 17 keatas

Digoda 60 menit Minggu 21.00 - 22.00 Semua umur

Sajadah 60 menit Selasa – 19.00 - 20.00 Semua

Page 62: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Kamis umur

D. Struktur Organisasi Balikpapan TV

Struktur Organisasi dari Balikpapan TV adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9Struktur Organisasi Balikpapan TV

4.2 Hasil Penelitian

Page 63: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4.2.1 Massa Media Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran

Dalam program Suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV,

masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai informasi maupun peristiwa

seputar perpolitikan di Balikpapan. Masyarakat yang pada awalnya tidak

mengetahui tentang informasi perpolitikan/pemerintahan yang ada di Kota

Balikpapan menjadi mengerti dan pemikirannya menjadi luas.

Dengan adanya penyampaian informasi melalui siaran Suara DPRD

ini maka masyarakat diharapkan mampu merubah pemikirannya menjadi lebih

luas dan berkembang. Berikut tanggapan dari salah satu masyarakat

Balikpapan yaitu Bapak Zulkarnaen mengenai siaran Suara DPRD yang

disiarkan oleh Balikpapan TV:

“ siaran Suara DPRD yang disiarkan BTV sangat bermanfaat bagi saya, dengan tayangan ini bisa memberikan pengetahuan kondisi maupun informasi dibidang pemerintahan yang ada di kota ini. Tapi disayangkannya siaran suara DPRD tidak tiap hari ditayangkan padahal ini siaran sangat bermanfaat sekali”. ( wawancara 14 Agustus 2014 )

Dari hasil wawancara di atas seharusnya untuk siaran Suara DPRD

haruslah mampu berperan sebagai media yang bisa memperkaya atau pun

memperluas cakrawala pemikiran masyarakat Balikpapan dengan

penyampaian informasi yang disajikan dalam program Suara DPRD.

Siaran suara DPRD dibentuk untuk menjadi media maupun siaran

informasi politik yang bertugas menjembatani antara pihak pemerintahan

Balikpapan (DPRD) dengan masyarakat Balikpapan dan sekitarnya. Pada

Page 64: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

temuan penelitian penulis siaran Suara DPRD belum efektif memperkaya

pengetahuan masyarakat kota Balikpapan hal ini diperkuat dari hasil

pernyataan Bapak Wiji Winarko selaku pimpinan redaksi Balikpapan TV:

“Suara DPRD untuk saat ini di tayangkan setiap hari kecuali hari minggu, pogram ini jelas kami sajikan untuk memberikan informasi-informasi seputar DPRD di kota balikpapan sehingga masyarakat itu mengerti akan kondisi DPRD yang ada dikota balikpapan, untuk tayangan ini sebenarnya permintaan dari pihak DPRD sendiri untuk dibuatkan tayangan khusus untuk siaran DPRD, makanya kami buatkan program suara DPRD ini, untuk kendalanya tayangan ini, yah dari pihak DPRD nya sendiri mereka sudah kami sediakan program khusus mereka tapi merekanya sendiri tidak konsisten hadir di acaranya sehingga yah program ini jadi kacau. Jadi cara mengatasinya apa bila pihak DPRD tidak hadir, kami menyiarkan tayangan lain untuk menggantikan tayangan suara DPRD”. ( wawancara pada 19 Mei 2014 )

Hal ini kemudian di pertegas dengan hasil wawancara dengan Ibu Sri Hana,

SE komisi I DPRD kota Balikpapan :

“… kami ingin lebih dekat dengan masyarakat dan juga agar mempermudah menginformasikan jika ada hal-hal yang perlu di beritakan kepada masyarakat makanya kami bekerja sama dengan pihak BTV untuk membuat program khusus untuk kami. Untuk kendal kami dalam tingkat kehadiran kami sangat kurang dalam mengikuti acara ini, disebabkan kami ini sibuk akan pekerjaan di DPRD belum lagi tugas dikirim keluar kota, jadi kami berhalangan untuk hadir dalam acara ini…”( wawancara 3 Juni 2014 )

Bapak Wiji Winarko dalam pernyataanya diatas menjelaskan

mengenai kendala yang dialami pihak Balikpapan TV. Di mana mereka sulit

menghadirkan pihak DPRD kota Balikpapan TV sehingga penayangan acara

Suara DPRD tidak efektif.

Page 65: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Dari hasil pernyataan pihak DPRD bahwasanya mereka tidak berkenan

hadir dikarenakan kesibukan mereka terhadap tugas yang mereka kerjakan.

Maka dapat disimpulkan penayang progrm Suara DPRD belum mampu

memberikan perluasan cakrawala pemikiran kepada Masyarakat Balikpapan.

4.2.2 Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi

Pada program siaran Suara DPRD juga mampu menumbuhkan

aspirasi. Tanpa adanya aspirasi dari masyarakat maka siaran program televisi

tidak akan dikatakan sukses atau berhasil Karena setiap tayangan atau

program selalu ditujukan oleh masyarakat.

Pada siaran program Suara DPRD merupakan siaran program yang

mampu untuk mengajak masyarakat untuk menyalurkan baik itu keritik, saran

maupun ide-ide untuk disampaikan terhadap narasumber yang menghadiri

acara program Suara DPRD. Berikut pernyataan dari bapak Wiji Winarko

sebagai pimpinan redaksi di Balikpapan TV mengenai partisipasi masyarakat

terhadap tayangan Suara DPRD:

”… untuk tayangan suara DPRD dalam programnya kami masyarakat bisa turut aktif atau berpartisipasi ke acara suara DPRD dengan kami menyediakan layanan interktif langsung ke acara tersebut yang mana fungsinya sebagai penghubung masyarakat dengan acara suara DPRD ini, layanan interaktif sendiri yah berupa nomer telepon acara suara DPRD jadi masyarakat bisa nelpon lagsung ke acara ini. Untuk antusias masyarakat dalam acara ini yah masyarakat cukup aktif setiap acara berlangsung masyarakat aktif menghubungi kami dalam acara suara DPR. Kalau kesulitan untuk menummbuhkan partisipasi masyarakat saya rasa

Page 66: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

saat ini belum ada masalah yang kami rasakan karena masyarkat aktif dalam acara kami..” ( wawancara pada 19 Mei 2014 )

Dilihat dari hasil pernyataan dari Bapak Wiji program siaran Suara

DPRD merupakan tayangan yang sangat memberikan inspirasi bagi penikmat

tayangan Suara DPRD melalui perbincangan langsung narasumber dengan

masyarkat melalui layanan telepon interaktif yang disediakan tim tayagan

Suara DPRD.

Berikut pernyataan dari salah satu masyarakat yang didapat dari data

yang diberikan oleh pihak Balikpapan TV yang kemudian peneliti melakukan

wawancara bersama bapak Arifin S :

“ tayangan suara DPRD bagi saya sangat inspiratif sekali dan sangat bermanfaat, ini merupakan tayangan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat memberikan ide maupun kritikan kepada anggota DPRD balikpapan. Saya sendiri pernah menghubungi acara ini langsung dan pelayanan acara ini sangat bagus”. ( wawancara 14 Agustus 2014 )

Berikut juga hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri Hana, SE komisi I

DPRD kota Balikpapan menyatakan bahwa :

“…. Kalau membahas partisipasi masyarakat, selama saya mengisi sebagai narasumber di acara tersebut banyak sekali yah keritik-keritik bahkan saran yang disampaikan masyarakat kepada kami melalui acara suara DPRD itu semua kan wujud kepedulian atau partisipasi mereka terhadap kami..” ( wawancara 3 Juni 2014 )

Dari pernyataan dari kedua belah pihak ini yaitu masyarakat dan pihak

DPRD kota Balikpapan peneliti berasumsi bahwa untuk tayangan Suara

DPRD yang disiarkan oleh Balikpapan TV sangat bermanfaat bagi

masyarakat, hal ini terlihat betapa antusiasnya masyarakat dalam menyaksikan

Page 67: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

tayangan Suara DPRD hingga masyarakat terjun langsung berpartisipasi

dalam tayangan Suara DPRD ini.

4.2.3 Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang

Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik

Pada acara Suara DPRD masyarakat dapat membentuk pendapat atau

saran mereka mengenai informasi yang disajikan siaran program suara DPRD

secara langsung. Berikut hasil wawancara penulis dengan bapak Andi Firsyam

yang bertempat tinggal di kelurahan kampung baru mengenai tanggapannya

terhadap tayangan Suara DPRD dalam mengembangkan dialog politik.

“.. Program Suara DPRD isinya membahas masalah-masalah politik. Dimana disana yang saya saksikan mendatangkan pihak narasumber dari anggota DPRD Balikpapan. tayangan ini sangat bermanfaat sekali agar kami masyarakat awam itu mengerti seperti apa peran DPRD kita selama ini. Yang jelasnya acara ini menambah wawasan saya khususnya dalam mengenal dunia politik yang ada dikota Balikpapan..” ( wawancara 14 Agustus 2014 )

Tanggapan masyarakat ini sudah menunjukkan betapa berperan

penting sekali tayangan Suara DPRD dalam membangun pemahaman dalam

konteks perpolitikan di lingkungan Kota Balikpapan. Berikut adalah hasil

wawancara penulis dengan bapak Wiji Winarko selaku Pimpinan Redaksi

Balikpapan TV yang menyatakan bahwa :

“…. Tayangan suara DPRD ini merupakan salah satu siaran politik yang kami miliki di siaran Balikpapan TV, kalau isi dari program ini yah mengenai seputar DPRD kota Balikpapan baik penyampaian visi misi DPRD itu sendiri maupun hal-hal yang lain seperti kebijakan-kebijakan

Page 68: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

yang diambil maupun menganggkat isu-isu yang ada pada DPRD kota Balikpapan. Kalau ditanya soal apakah dialog yang terjadi berjalan lancar atau tidak yah setiap penyiaran banyak sekali masyarakat yang memberikan pertanyaan-pertayaan maupun saran mereka..” ( wawancara pada 19 Mei 2014 )

Berikut hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri Hana, SE komisi I DPRD

kota Balikpapan menyatakan bahwa :

“… karena kami yang diundang sebagai pengisi acara pasti yang dibahas atau kami bahas di acara pasti bersifat politik..’baik kami menyampaikan program-program kami atau pun isu-isu yang terjadi di tempat kami…”( wawancara 3 Juni 2014 )

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwasanya program siaran

Suara DPRD mampu memberikan pengembangan politik di kota Balikpapan

disamping itu juga memberikan informasi kepada masyarakat seputar

informasi perpolitikan.

Program suara DPRD yang disiarkan oleh Balikpapan TV merupakan

alat komunikasi yang dapat berfungsi untuk memotivasi perlunya partisipasi

masyarakat terhadap perpolitikan yang terjadi di Kota Balikpapan sehingga

masyarakat mampu mengawasi, mengeritik setiap tindakan perpolitikan yang

terjadi di Kota Balikpapan khususnya pada DPRD kota Balikpapan.

4.2.4 Media Massa Sebagai Pendidik

Peran Media massa salah satunya yaitu memberikan pendidikan dalam

setiap tayangan yang diberikan kepada masyarakat, begitu pula pada siaran

Page 69: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

program suara DPRD dimana harus memberikan nilai pendidikan setiap

penayangannya. Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan masyarakat

kota Balikpapan, pimpinan redaksi BTV dan pihak DPRD kota Balikpapan

mengenai tayangan Suara DPRD dalam memberikan pendidikan kepada

masyarakat:

wawancara dengan Ibu Tika yang bertempat tinggal di Kel. Batu Ampar

Balikpapan:

“.. menurut saya nilai pendidikan dari tayangan Suara DPRD yang kita dapatkan yaitu pengetahuan dalam hal informasi seputar DPRD di kota Balikpapan. karena tayangan ini kan isinya membahas mengenai seputaran DPRD kota Balikpapan..” ( wawancara 14 Agustus 2014 )

wawancara dengan bapak Wiji Winarko selaku Pimpinan Redaksi Balikpapan

TV yang menyatakan bahwa :

“.. untuk siaran suara DPRD informasi-informasi yang disajikan oleh narasumbernya karena konteksnya politik yah masyarakat mendapatkan nilai pendidikan atau pengetahuan dari segi perpolitikan khususnya seputaran DPRD di kota Balikpapan. Jadi masyarakat yang tadinya tidak tau seperti apasih kinerja dari DPRD, kebijakan-kebijakan apa saja yang di lakukan pihak DPRD menjadi mengerti atau paham oh seperti ini loh keadaan DPRD di kota balikpapan. Untuk masalah tayangan kami dari segi nilai pendidikan saya rasa tidak ada kendala sama sekali..” ( wawancara pada 19 Mei 2014 )

Kemudian ditambahkan lagi dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri

Hana, SE komisi I DPRD kota Balikpapan :

“…untuk nilai pendidikan pasti setiap yang melihat atau menontonya mendapatkan nilai pendidikan bahkan mendapatkan informasi seputar

Page 70: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

DPRD, jadi sangat penting sebenarnya acara ini untuk disaksikan masyarakat balikpapan..” ( wawancara 3 Juni 2014 )

Dari hasil wawancara diatas penulis menarik kesimpulan bahwasanya

pada program suara DPRD dalam memberikan nilai-nilai pendidikan kepada

masyarakat sudah sesuai dengan fungsi media masssa pada umumnya, dimana

suara DPRD memberikan nilai pengetahuan seputar perpolitikan yang ada di

Kota Balikpapan khususnya pada Dewan Perwakilan Rakyat ( DPRD ).

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam hal ini penulis akan memberikan uraian dan penjelasan hasil penelitian

berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama bapak Wiji Winarko

selaku pimpinan redaksi pada Balikpapan TV, berikut hasil wawancaranya sesuai

dengan fokus penelitian penulis :

4.3.1 Media Massa Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran

Salah satu fungsi media massa adalah memperluas cakrawala

pemikiran masyarakat yakni dimana media yang bertujuan menyediakan

berbagai informasi yang kemudian informasi tersebut diterima ke masyarakat

sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi

kehidupannya.

Salah satunya manfaat dari tayangan Suara DPRD yang disajikan oleh

Balikpapan TV ialah untuk memperluas cakrawala pemikiran masyarakat

Page 71: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Balikpapan maupun di sekitarnya dalam hal perpolitikan yang terjadi di

wilayah Balikpapan khususnya yang ada pada DPRD Kota Balikpapan.

Peran media massa dalam pelayanan publik di kota Balikpapan

khususnya bagaimana program Suara DPRD di Balikpapan TV (BTV),

menerapkan teori yang diungkapkan oleh Wilbur Scharmm mengenai

bagaimana fungsi media. Program suara DPRD dinilai tidak berhasil

menjalankan fungsi media dikarenakan program suara DPRD dalam jadwal

penayangannya tidak efektif dikarenakan pihak narasumber pada tayangan

Suara DPRD tidak konsisten menghadiri acara suara DPRD, tetapi dalam hal

pemberian informasi pengetahuan pada tayangan Suara DPRD kepada

masyarakat telah berhasil dikarenakan adanya respon dan interaksi yang baik

antara narasumber dengan masyarakat.

Dalam program suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV,

masyarakat mendapatkan informasi maupun ilmu tentang kejadian-kejadian

yang terdapat pada pemerintahan kota Balikpapan khususnya pada DPRD

kota Balikpapan. Masyarakat yang pada awalnya tidak mengerti tentang

informasi seputar DPRD kota Balikpapan pada akhirnya akan mengerti dan

mendapatkan perluasan pengetahuan dengan menyaksikan tayangan Suara

DPRD.

Dengan adanya penyampaian informasi tentang kejadian-kejadian

mengenai peristiwa di sekitaran DPRD kota Balikpapan melalui tayangan

Suara DPRD, masyarakat merubah pemikiran yang lebih luas dan

Page 72: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

berkembang. Dengan kata lain, program Suara DPRD mampu menjadi

penghubung antara masyarakat dengan pihak pemerintahan Kota balikpapan

khususnya DPRD kota Balikpapan. Salah satu contoh dan bukti bahwa

program Suara DPRD mampu memperluas cakrawala pemikiran yaitu dimana

narasumber yaitu anggota DPRD kota Balikpapan membahas mengenai

pengesahan 7 perda baru yang dilakukan pihak DPRD dan PEMKOT .

Para masyarakat kota balikpapan menuangkan berbagai keritik dan

saran mereka mengenai pengesahan 7 perda baru melalui siaran Suara DPRD,

dan pada akhirnya banyak menuai pro kontra pada kebijakan tersebut. Adanya

program Suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV, masyarakat

mendapatkan perluasan informasi yang dibutuhkan dengan cara menyaksikan

program Suara DPRD.

Tetapi hal tersebut tidak diperoleh oleh masyarakat, dari salah satu

perwakilan masyarakat Balikpapan yang sempat peneliti wawancara yaitu

bapak Zulkarnaen, dimana tanggapannya tayangan suara DPRD sangat

bermanfaat memberikan informasi dibidang politik tetapi disayangkan

tayangan suara DPRD tidak setiap hari ditayangkan, kendala dengan

penayangan program Suara DPRD tidak efektif dikarenakan narasumber tidak

menghadiri acara Suara DPRD sehingga penyanangannya jadi terganggu

bahkan tidak disiarkan pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini lah yang

berakibat masyarakat kurang mendapatkan informasi dalam memperluas

cakrawala pemikiran mereka.

Page 73: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4.3.2 Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi

Media massa mampu menumbuhkan aspirasi dimana dengan tampilan-

tampilan tayangan yang disajikan media massa mampu mempengaruhi minat

masyarakat, Secara tidak langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui

siaran-siaran atau informasi yang disampaikan media massa. Program suara

DPRD juga mampu menumbuhkan aspirasi.

Tanpa adanya aspirasi, masyarakat juga tidak akan ada semangat

bekerja untuk hidup lebih baik. Untuk menumbuhkan aspirasi media massa

harus bisa memutuskan dengan tepat informasi atau rubrik apa yang akan

disampaikannya sebab media dapat mempenggaruhi pola pikir masyarakat

dan membangkitkan aspirasi masyarakat. dalam hal ini dimana program acara

suara DPRD yang disiarkan Balikpapan TV haruslah memberikan tayangan-

tayangan menarik agar masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam acara

tersebut.

Program siaran Suara DPRD adalah tayangan ataupun program yang

mampu untuk mengajak masyarakat untuk menyalurkan gagasan, ide, saran

maupun keritik masyarakat kota Balikpapan untuk disampaikan dan kemudian

dibahas langsung di dalam acara Suara DPRD bersama narasumber yang

berkaitan dengan permasalahan dalam pemerintahan di Kota Balikpapan.

Dalam penyampaian aspirasi masyarakat baik itu berupa gagasan, ide, saran

maupun keritik ke pada narasumber dalam acara Suara DPRD yaitu melalui

Page 74: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

telepon interaktif langsung pada saat penayangan program siaran Suara DPRD

yang telah disediakan oleh tim program Suara DPRD Balikpapan TV.

Salah satu contoh dimana program Siaran Suara DPRD mampu

menumbuhkan aspirasi masyarakat yaitu pada saat bapak Syukri Wahid

selaku wakil ketua DPRD Balikpapan selaku narasumber dalam acara Suara

DPRD membahas mengenai PERDA tarif PDAM di kota Balikpapan yang

akan dievaluasi oleh pihak DPRD yang ditayangkan di acara program Suara

DPRD.

Dalam pembahasan yang disampaikan dimana pihak DPRD kota

Balikpapan siap untuk merevisi kembali perda tarif PDAM yang dianggap

masyarakat terbebani terhadap keaikan tarif PDAM. Dalam pembahasan yang

telah disampaikan oleh narasumber tersebut timbulah bentuk aspirasi

masyarakat yaitu berupa saran, keritik bahkan dukungan masyarakat kepada

pihak DPRD kota Balikpapan untuk segera merevisi perda tarif PDAM

balikpapan. bentuk aspirasi mereka melalui telepon interaktif yang telah

disediakan oleh tim Suara DPRD Balikpapan TV. Hal ini juga di perkuat dari

hasil wawancara dengan salah satu warga Balikpapan yaitu bapak Arifin S

dimana dia mengutarakan bahwasanya tayangan suara DPRD merupakan

tayangan yang memeberikan kesempatan masyarakat memberikan ide maupun

keritik terhadap kinerja anggota DPRD dan beliau pun pernah sempat ikut

serta dalam menelpon ke siaran tersebut melalui telepon interktif yang mereka

sediakan.

Page 75: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Dari contoh yang penulis sampaikan , dapat disimpulkan bahwa peran

acara suara DPRD di Balikpapan TV menumbuhkan aspirasi masyarakat

masih berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan aktifnya masyarakat

menggunakan layanan interaktif untuk menghubungi program acara suara

DPRD.

4.3.3 Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang

Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik

Media massa mengembangkan dialog politik disini yaitu dimana

media massa mencari suatu peristiwa ataupun kejadian-kejadian seputar

perpolitikan yang kemudian dia rangkum dan sajikan untuk disampaikan oleh

masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan sebuah informasi mengenai

seputar perpolitikan yang terjadi.

Dalam tayangan program suara DPRD merupakan tayangan yang

memberikan sajian informasi dalam bidang politik, dimana masyarakat

membutuhkan pengetahuan tentang perpolitikan yang ada di daerahnya

khususnya pada DPRD kota Balikpapan. Pesan atau informasi yang diberikan

pada tayangan Suara DPRD kepada masyarakat harus dapat menimbulkan

perasaan tertentu kepada masyarakat. Hal ini juga di utarakan oleh salah satu

masyarakat Balikpapan bapak Andi Firsyam dimana program suara DPRD

menyajikan tayangan perpolitikan dengan menghadirkan pihak-pihak DPRD

kota Balikpapan.

Page 76: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Contoh atau bukti nyata yang telah dilakukan oleh program Suara

DPRD yang didapat dari hasil penelitian yaitu dengan melalui program Suara

DPRD yang menghadirkan narasumber dari DPRD yang membahas mengenai

merevisi kembali perda tarif PDAM. Masyarakat antusias ikut mendukung

pihak DPRD dalam merevisi kembali perda tersebut dikarenakan masyarakat

menganggap tarif PDAM sangat membebani mereka.

Dari contoh tayangan tersebut yang diberikan oleh Balikpapan TV

melalui siaran program Suara DPRD, masyarakat ikut tergerak dan peduli

dalam pengembangan dialog perpolitikan di kota Balikpapan. Masyarakat

memberikan tanggapan mereka melalui telepon interaktif yang disediakan

oleh Balikpapan TV. Dari hasil pemaparan pembahasan diatas dapat

disimpulkan dalam pengembangan dialog antara siaran suara DPRD yang

disajikan dengan masyarakat berjalan dengan baik hal ini terbukti dimana

masyarakat turut aktif memberikan partisipasi mereka setiap penayangan

suara DPRD di Balikpapan TV.

4.3.4 Media Massa Sebagai Pendidik

Media massa sebagai pendidik dimana diharapkan segala apa yang di

tayangkan ataupun yang di sajikan oleh media massa mengandung unsur yang

baik atau mendidik sehingga masyarakat yang menikmatinya mendapatkan

manfaat yang baik bagi kehidupannya.

Page 77: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Beberapa hal yang dilakukan stasiun Balikpapan TV untuk turut serta

mendidik dan mencerdaskan masyarakat Balikpapan, khususnya dalam bidang

perpolitikan. Balikpapan TV memberikan pendidikan dan informasi melalui

tayangan-tayangan yang berisikan nilai-nilai pendidikan maupun informasi

agar masyarakat mampu menggunakan teknologi dalam hal ini menyaksikan

tayangan yang disajikan Balikpapan TV sesuai dengan kebutuhan dan fungsi

yang semestinya tanpa menerjang tata nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat.

Tayangan suara DPRD merupakan salah satu jenis wadah atau

program yang sangat efektif jika dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.

Materi yang disampaikan dalam tayangan suara DPRD kepada pemirsanya

atau masyarakat disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tuntunan

dan tontonan yang menarik, dengan maksud agar para penikmat tayangan

Suara DPRD dapat mencerna, menghayati dan memiliki, serta menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak dogmatis dan tidak

merasa digurui.

Efek dari tayangan ini pada masyarakat atau pemirsanya memang luar

biasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya para masyarakat yang memberikan

keritik dan saran mereka melalui telepon interaktif langsung pada saat

penayangan siaran suara DPRD. Dalam hasil wawancara dengan salah satu

warga Balikpapan ibu Tika, menurut beliau tayangan Suara DPRD di mana

masyarakat atau penikmat siaran ini sekarang lebih cepat menyerap dan

Page 78: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

memahami berbagai persoalan maupun permasalahan yang terjadi

dilingkungan Kota Balikpapan, hal ini berarti dengan adanya tayangan Suara

DPRD mempermudah masyarakat dalam mencari informasi perpolitikan yang

terjadi di kota Balikpapan.

Nilai-nilai yang ditampilkan oleh siaran Suara DPRD cendrung ke

nilai pendidikan atau pengetahuan perpolitikan. Dengan adanya program

Suara DPRD ini banyak sekali manfaat yang bisa masyarakat ambil. Dimana

masyarakat akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi terbaru yang

terjadi di kota Balikpapan. dengan adanya tayangan Suara DPRD ini juga

dapat mempermudah pihak DPRD kota Balikpapan lebih mengenal

masyarakatnya, sehingga pihak DPRD mengetahui apa sebenarnya

permasalahan maupun keinginan masyarakat terhadap kota Balikpapan.

Dalam hasil penelitian di atas dirasa sangat berkaitan dengan asumsi-

asumsi yang terdapat dalam agenda setting. Kaitan tersebut sebagai berikut :

a. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran, hal ini berkaitan

dari salah satu asumsi dari teori agenda setting yaitu bahwa media massa

berperan dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-

nilai yang baik. Balikpapan TV dalam program Suara DPRD ini sebagai

wadah atau media untuk menyampaikan sebuah informasi kepada

masyarakat. Dilihat dari hasil penayangannya sebuah informasi

perpolitikan dapat di peroleh oleh masyarakat melalui siaran Suara

DPRD sehingga secara tidak langsung para masyarakat yang

Page 79: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

menyaksikan tayangan ini mendapatkan sebuah informasi tambahan

sehingga menambah wawasan masyarakat mengenai dunia politik yang

terdapat di daerahnya atau Balikpapan.

b. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi Kaitannya dalam salah satu

asumsi agenda setting dimana media menyediakan beberapa isu dan

memberikan penekanan lebih kepada isu tersebut yang selanjutnya

memberikan kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana

yang lebih penting dibandingkan dengan isu lainnya, ini dimaksudkan

Balikpapan TV sebagai media atau wadah untuk mengangkat isu-isu

politik yang ada di lingkungan DPRD melalui program suara DPRD

untuk disampaikan kepada masyarakat Balikpapan yang kemudian

direspon oleh masyarakat melalui telepon interaktif yang disediakan

oleh pihak Balikpapan TV di program suara DPRD.

c. Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal yang berhubungan

dengan masalah-masalah politik. Balikpapan TV diyakini bisa mampu

menjalankan konsep-konsep teori agenda setting yaitu media dalam hal

ini Balikpapan TV mengeksploitasi atau mengarahkan berita dan

informasi secara terus menerus. Dengan adanya program Suara DPRD

yang disajikan oleh Balikpapan TV diharapkan mampu memberikan

atau memunculkan informasi maupun dialog perpolitikan yang baru

khususnya pada DPRD Kota Balikpapan.

Page 80: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

d. Media massa sebagai pendidik, Balikpapan TV melalui program suara

DPRD mampu menjalankan salah satu asumsi teori agenda setting yaitu

media massa berperan dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan,

dan nilai-nilai yang baik. Dalam program Suara DPRD nilai-nilai yang

baik dan berpendidikan bisa dapat dilihat dari tayangannya dimana

segala sikap dan bahasa maupun prilaku dari narasumber dan pembawa

acara sangat baik.

BAB V

PENUTUP

Page 81: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

5.1 Kesimpulan

A. Media Massa Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran

pada siaran program acara suara DPRD belum mampu memberikan

perluasan informasi dari tayangannya kepada penikmat siaran suara DPRD, hal

ini disebabkan penayangan dari program suara DPRD mengalami kendala dalam

menghadirkan narasumber sebagai pengisi acara suara DPRD. Narasumber pada

acara suara DPRD merupakan anggota dari DPRD kota balikpapan.

Narasumber mereka anggota DPRD kota Balikpapan tidak konsisten

menghadiri acara program suara DPRD padahal acara ini merupakan permintaan

mereka, pihak DPRD kota balikpapan beralasan bahwasanya anggota-anggota

mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga berhalangan menghadiri acara

suara DPRD di Balikpapan TV.

Dari permasalahan ini maka penulis menyimpulkan peran program suara

DPRD yang disiarkan Balikpapan TV belum mampu memberikan perluasan

informasi ataupun menambah cakrawala pemikiran bagi masyarakat Balikpapan.

B. Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi

Setiap media massa harus mampu mempengaruhi setiap penikmat media

massa tersebut, hal inilah yang harus diperhatikan pihak Balikpapan TV

bagaimana agar pada program suara DPRD dapat menciptakan suasana yang

Page 82: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

menarik agar para penikmat siaran suara DPRD ikut tertarik berpartisipasi

mengikuti acara ini.

Dari hasil wawancara dan hasil opservasi yang dilakukan penulis

bahwasanya dalam program suara DPRD memberikan layanan telepon interaktif

sebagai penyambung aspirasi masyarakat terhadap tayangan suara DPRD, dan

setiap penayangan suara DPRD masyarakat antusias mengikuti acara suara

DPRD, hal ini dibuktikan banyaknya telepon yang masuk untuk memberikan

pertanyaan ataupun pesan dan keritik mereka terhadap narasumber dalam acara

suara DPRD yang di tayangkan Balikpapan TV, hal ini menunjukkan bahwa acara

suara DPRD mampu memberikan tayangan informasi yang menarik sehingga

menumbuhkan aspirasi masyarakat terhadap tayangan ini.

C. Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang

Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik

Dalam program siaran suara DPRD yang disiarkan di Balikpapan TV,

merupakan salah satu program berita politik khusus untuk membahas situasi

perpolitikan yang terjadi di kota Balikpapan, isi program ini yaitu

mengembangkan atau membahas masalah-masalh politik yang terjadi khususnya

pada DPRD kota balikpapan sehingga masyarakat diharapkan dengan program ini

masyarakat bisa ikut aktif dalam memberikan masukan-masukan terhadap

permasalahan-permasalahan politik yang dibahas oleh narasumber pada acara

Page 83: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

suara DPRD sehingga masalah yang diangkat dapat berkembang dan juga pihak

narasumber mendapatkan masukan-masukan maupun kritik dari masyarakat.

Dalam hasil wawancara kepada pimpinan redaksi dan pihak DPRD penulis

menyimpulkan bahwa pihak Balikpapan TV khususnya pada siaran suara DPRD

sudah mampu memberikan peran mereka dalam menggembangkan permasalahan-

permasalahan politik di kota Balikpapan.

D. Media Massa Sebagai Pendidik

Dalam program suara DPRD dalam penelitian yang dilakukan penulis

mendidik khususnya dalam setiap penayangan suara DPRD hal ini dapat dilihat

dari keramah-tamahan yang tercipta pada waktu penyiaran programnya baik antar

narasumber kepada pembawa acara maupun kepada masyarakat yang ikut

berpartisipasi dalam acara suara DPRD.

5.2 Saran-Saran

A. Munculnya permasalahan kurang konsistenya pihak DPRD menghadiri

siaran program suara DPRD sebagai narasumber sebaiknya pihak

Balikpapan TV membangun komunikasi yang lebih baik lagi kepada pihak

Balikpapan agar terjalin kerjasama yang baik dalam hal ini agar pihak

DPRD bisa meluangkan waktunya untuk menghadiri acara suara DPRD.

B. Kepada pihak DPRD sebaiknya memberikan perwakilan-perwakilan mereka

untuk menghadiri acara suara DPRD yang tidak berkendala atau sibuk agar

acara ini bisa aktif ditayangkan untuk masyarakat.

Page 84: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

C. Untuk tayangan program suara DPRD yang ditayangin setiap hari senin

sampai sabtu jam 08.00-09.00, mungkin dirasakan waktu tayangan ini tidak

efesien dikarenakan waktu tersebut masuk dalam waktu para anggota DPRD

sedang bekerja sehingga disarankan jam tayang di ubah pada waktu para

anggota DPRD tidak bekerja atau dimalam hari.

Page 85: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringka. Jakarta:Rajawali Press.

Arifin,Anwar. 2003.KomunikasiPolitik. Jakarta: BalaiPustaka

Arrianie, Lely. Komunikasi Politik. Widya Padjadjaran, Bandung, 2011

Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Cangara,Hafied.2009. KomunikasiPolitik: Konsep, teori, dan Strategi. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Depari, Eduard. 1991. Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Dan Nimmo, Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan dan Media (Bandung: Rosdakarya, 2005).

Dan Nimmo. Editor : Jalaluddin Rakhmat, 2000. Komunikasi Politik, Khalayak dan

Efek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Efendi,Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Alumni Bandung,1990.

Effendy, Onong Uchjana, 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunkasi, PT Citra Aditya Bakti.

Haryanto. Partai Politik, Penerbit. Liberty, Yogyakarta, 1984.

Jahi, Amri, Komunikasi Massa dan Pembangunan di Negara-negara Dunia Ketiga : Suatu Pengantar, PT. Gramedia, Jakarta, 1988 - See more at:

Kuswandi, Wawan. 1994. Komunikasi Massa Sebuah Analisis media Televisi, Jakarta. Rineka Cipta.

Page 86: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen A. . (2008) . Teori Komunikasi :Theories of Human Communication. Ed 9. Terj. Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta : Salmba Humanika.

Macridis,Roy C. Perbandingan politik, Penerbit. Erlangga, Jakarta, 1992.

Moleong, Lexy J, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Mulyana, Deddy. (2002). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja. Rosdakarya. Bandung

Nawawi Hadari, 2005. Metode penelitian Bidang Sosial, Gaja Mada University Press, Yogyakarta.

Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1994.

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik, Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1982.

Sastroadmodjo, Sudjono. Prilaku Politik, IKIP Semarang Press, Semarang, 1995.

Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Grasindo. Jakarta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif, PT. Alfabeta, Bandung..

Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen Edisi Kesatu, Jakarta: Bumi Aksara

Sumber internet

Page 87: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

______, 2013.”media massa”. (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa/ di akses pada tanggal 05 Desember 2013).

_______, 2013. “Asosiasi Televisi Lokal Indonesia”. (online), http://www.atvli.com/ diakses pada tanggal 05 Desember 2013).

_______, http://www.academia.edu/10094425/AGENDA_SETTING_TEORI (di akses pada tanggal 05 Februari 2016).

Page 88: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

LAMPIRAN

Page 89: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

1. Foto Tempat Penelitian

A. Logo Balikpapan TV

B. Gedung Balikpapan TV

C. Gedung DPRD kota Balikpapan

Page 90: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

2. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DI BALIKPAPAN TV

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian wawancara

mendalam. Peneliti menyusun daftar pertanyaan untuk menguraikan rumusan

masalah penelitian, adapun pertanyaan penelitian sebagai berikut :

A. Media Massa dapat memperluas cakrawala pemikiran

1. Menurut bapak selaku apakah program suara DPRD mampu memperluas

cakrawala pemikiran masyarakat balikpapan ?

2. Faktor apa yang menyebabkan tayangan suara DPRD di bentuk ?

3. Usaha apa yang pihak BTV dan DPRD kota balikpapan lakukan agar

program acara suara DPRD dapat berjalan secara efektif ?

4. Kendala apa yang dialami dalam penayangan suara DPRD khususnya dalam

memperluas cakrawala pemikiran masyarakat ?

5. Bagaimana cara bapak untuk menangani masalah yang dihadapi ?

B. Media Massa mampu menumbuhkan aspirasi

1. Bagaimana bentuk aspirasi masyarakat terhadap tayangan suara DPRD ?

2. Apakah masyarakat antusias terhadap tayangan ini menurut bapak ?

3. Apakah ada kendala yang ditemukan dalam membangun aspirasi

masyarakat terhadap tayangan suara DPRD ini ?

Page 91: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

4. Menurut bapak secara keseluruhan apakah program suara DPRD mampu

mempengaruhi masyarakat agar ikut berpartisipasi ?

C. Media Massa mampu mengembangkan dialog tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah politik ?

1. Hal-hal apa saja yang di bahas dalam acara suara DPRD selama ini ?

2. Apakah siaran suara DPRD mampu mengembangkan permasalahan-

permasalah politik yang terjadi ?

3. Apakah ada kesulitan dalam pengembangan dialog pada tayangan suara

DPRD ?

D. Media Massa sebagai pendidik

1. Apakah siaran suara DPRD sudah memberikan tayangan mendidik kepada

masyarakat?

2. Apakah ada nilai-nilai pendidikan yang tercipta yang bapak temukan pada

saat acara ini live ditayangkan ?

3. Apakah ada hal-hal yang bapak lakukan kepada anggota bapak dalam

penayangan suara DPRD agar tercipta nilai pendidikan dalam acara ini ?

Page 92: 4.3 · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatan kualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, dengan menuangkannya dalam

3. PANDUAN WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT

NO. Responden :

Nama Responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

1. Apakah bapak/ibu pernah menyaksikan siaran Suara DPRD yang disiarkan

oleh Balikpapan TV ?

2. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai penyiaran program Suara DPRD

di Balikpapan TV ?

3. Apakah bapak/ibu pernah ikut berpartisipasi pada saat penayangan Suara

DPRD ini ?

4. Manfaat apa yang bapak/ibu dapatkan dalam menyaksikan tayangan Suara

DPRD di Balikpapan TV ?

5. Apakah tayangan Suara DPRD sudah mampu mengembangkan maupun

membahas masalah-masalah politik yang terjadi di Kota Balikpapan ?

6. Menurut bapak/ibu nilai pendidikan apa yang yang didapatkan ketika

menyaksikan tayangan ini ?