buku panduan lld
DESCRIPTION
pendauan LLDTRANSCRIPT
-
BUKU PANDUAN
PELAPORAN KEGIATAN
LALU LINTAS DEVISA BANK
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK
K A T A P E N G A N T A R
Sebagaimana dimaklumi, data/informasi yang diperoleh dari sistem
pelaporan kegiatan Lalu Lintas Devisa (LLD) sangat diperlukan dalam
penyusunan statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan statistik Posisi
Investasi Internasional Indonesia (PIII).
Data/informasi mengenai kegiatan LLD bank tersebut sudah diperoleh
Bank Indonesia sejak pertengahan tahun 2000. Dalam perkembangannya, secara
umum kualitas data/informasi yang diperoleh dari sistem monitoring LLD bank,
sejak diimplementasikannya hingga saat ini, sudah menunjukkan
kecenderungan yang semakin membaik, meskipun dalam pelaksanaannya masih
ditemui beberapa kendala/permasalahan terutama dengan masih adanya
perbedaan persepsi/penafsiran dalam pelaporan suatu transaksi LLD.
Dalam rangka memberikan kejelasan dan keseragaman penafsiran, maka
diperlukan suatu panduan dalam pengisian tiap-tiap field yang sesuai dengan
kaidah pelaporan serta contoh-contoh penerapannya. Oleh karena itu, Buku
Panduan ini merupakan pelengkap dari Petunjuk Teknis Pelaporan Kegiatan
Lalu Lintas Devisa yang berlaku.
Adapun materi yang disajikan mencakup 2 (dua) bagian yaitu
BAGIAN PERTAMA : POKOK-POKOK PELAPORAN KEGIATAN LALU
LINTAS DEVISA
BAGIAN KEDUA : PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA
BERDASARKAN JENIS TRANSAKSI
Dengan diterbitkannya buku ini maka diharapkan dapat membantu para
petugas bank dalam membaca petunjuk teknis laporan LLD serta tercipta
keseragaman penafsiran dalam membaca buku petunjuk teknis yang berlaku
saat ini. Untuk lebih meningkatkan kualitas dari buku panduan ini di masa
mendatang, maka kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.
Bagian Statistik Neraca Pembayaran
Direktorak Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia
-
BB AA GG II AA NN II
PPOOKKOOKK--PPOOKKOOKK PPEELLAAPPOORRAANN
KKEEGGIIAATTAANN LLAALLUU LLIINNTTAASS DDEEVVIISSAA BBAANNKK
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK
DD AA FF TT AA RR II SS II
Hal. I. Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank 1 II. Laporan Transaksi 5 A. Penjelasan Umum 5 B. Kaidah Umum 8 Sandi Bank 9 Tanggal, Bulan, Tahun dan No. ID 10 Pelaku-pelaku Transaksi 11 Hubungan Keuangan 18 Negara Debitur/Kreditur 19 Tujuan Transaksi 22 Nilai Transaksi 26 Jenis Rekening 31 Jenis Valuta 33 C. Kaidah Khusus 34 Hal khusus 1 : Transaksi yang melibatkan dua bank
di dalam negeri 35
Hal khusus 2 : Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau dicatat pada lebih dari satu baris
38
Hal khusus 3 : Transaksi-transaksi tertentu 41 III. Laporan Posisi 42 A. Penjelasan Umum 43 B. Kaidah Pencatatan Laporan Posisi 43 Sandi Bank dan Periode Laporan 39 Jenis Rekening 44 Posisi Awal, Mutasi Debet, Mutasi Kredit dan Posisi
Akhir 44
Mutasi Lainnya 51 IV. Bukti Pembukuan, Catatan dan Dokumen 56 A. Penjelasan Umum 56 B. Dokumen Yang Diperlukan 57
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
1
I. KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA
KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA (LLD) adalah kegiatan yang
menimbulkan perpindahan aset dan kewajiban finansial antara penduduk
(Residen) dan bukan penduduk (Non Residen) termasuk perpindahan aset
dan kewajiban finansial luar negeri antar penduduk (SE. No. 3/13/DSM
tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa oleh Bank). Seluruh Bank
Umum di Indonesia yang melakukan kegiatan LLD baik untuk kepentingan
bank maupun untuk nasabah, dan atau memiliki aset/kewajiban finansial
luar negeri (AFLN/KFLN) wajib mengirimkan laporan LLD ke Bank Indonesia.
Laporan kegiatan Lalu lintas devisa yang wajib dilaporkan terdiri dari
LAPORAN TRANSAKSI dan LAPORAN POSISI (penjelasan mengenai
laporan dimaksud dapat dilihat pada butir II dan III). Laporan tersebut
merupakan laporan dari seluruh kantor operasional bank pelapor yang
berkedudukan di wilayah Indonesia dan tidak termasuk kantor
cabang/kantor pusat bank pelapor yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.
Definisi dari lalu lintas devisa di atas memerlukan penjelasan mengenai
istilah residen, non residen dan aset/kewajiban finansial luar negeri.
RESIDEN mengandung arti seluruh pihak yang berdomisili di Indonesia,
kecuali pihak-pihak tertentu yang diatur dalam Surat Edaran BI No.
3/13/DSM. Sementara itu NON RESIDEN mengandung arti seluruh pihak
yang berdomisili di luar Indonesia, kecuali pihak-pihak tertentu yang juga
diatur dalam Surat Edaran yang sama. Contoh dari residen adalah orang
Indonesia yang tinggal di Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di
Indonesia lebih dari 1 (satu) tahun dengan bukti kartu ijin menetap
sementara. Sedangkan contoh dari non residen adalah orang Indonesia
yang bekerja bertahun-tahun di luar negeri dan warga negara asing yang
tidak tinggal di Indonesia. Cakupan dari residen dan non residen tersebut
meliputi seluruh kategori mulai dari perorangan, pemerintah, bank, lembaga
keuangan non bank, perusahaan dan badan lainnya.
AFLN dan KFLN secara umum adalah tagihan dan kewajiban kepada non
residen. Bagi bank, AFLN dan KFLN adalah merupakan bagian dari neraca
bank sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
2
(LBU). AFLN dan KFLN dimaksud berkaitan dengan tagihan dan kewajiban
finansial bank kepada non residen baik dalam rupiah maupun valas. Apabila
neraca bank yang disampaikan dalam LBU mencakup seluruh
aktiva/aset/tagihan bank dan pasiva/kewajiban bank kepada pihak lain baik
residen maupun non residen, maka AFLN dan KFLN bank yang dilaporkan
dalam Laporan LLD hanya mencakup seluruh aktiva/aset/tagihan bank dan
pasiva/kewajiban bank kepada pihak luar negeri. Adapun rekonsiliasi antara
Laporan LLD dengan Laporan LBU secara terperinci dapat dilihat pada
Lampiran.
Sebagai contoh, rekening giro rupiah dan valas di Bank Indonesia milik bank
pelapor merupakan tagihan bank pelapor kepada residen sehingga tidak
termasuk AFLN. Sementara itu rekening giro di Singapura, Hongkong dan
negara lain milik bank pelapor merupakan tagihan bank pelapor kepada
non residen sehingga termasuk AFLN. Dari sisi KFLN, rekening giro rupiah
dan valas di bank pelapor milik penduduk Indonesia merupakan kewajiban
bank pelapor kepada residen sehingga tidak termasuk KFLN. Sementara itu
rekening giro rupiah dan valas di bank pelapor milik non residen merupakan
kewajiban kepada non residen sehingga termasuk dalam KFLN.
Tabel berikut menunjukkan bahwa AFLN-KFLN merupakan bagian dari
Neraca Bank. Rekening AFLN/KFLN adalah rekening-rekening yang dicetak
tebal.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
3
Ringkasan Neraca Bank
Aset Kewajiban
1 Uang Kertas:
- Mata Uang Rupiah - Mata Uang Asing
2 Cek Perjalanan diterbitkan oleh: - Residen - Non Residen
3 Rekening Giro pada : - Bank Indonesia - Bank di dalam negeri - Bank di luar negeri
4 Simpanan pada: - Bank di dalam negeri - Bank di luar negeri
5 Surat-Surat Berharga pasar uang diterbitkan oleh: - residen - non residen
6 Surat-Surat Berharga pasar modal diterbitkan oleh: - Residen - non residen
7 Wesel Ekspor yang diambil alih 8 Bank draft, International Money
order dan sejenisnya yang diterbitkan oleh: - Residen - Non Residen
9 Interbank Call Money pada bank: - Penempatan di dalam negeri - Penempatan di luar negeri
10 Penyertaan: - di dalam negeri - di luar negeri
11 Aset Lainnya: - Tagihan kepada residen - Tagihan kpd non residen
1. Rekening Giro:
- milik residen - milik non residen
2. Simpanan: - milik residen - milik non residen
3. Surat-Surat Berharga pasar uang diterbitkan bank yang menimbulkan kewajiban kepada : - residen - non residen
4. Surat-Surat Berharga pasar modal diterbitkan bank yang menimbulkan kewajiban kepada : - residen - non residen
5. Interbank Call Money: - Pinjaman dari dalam negeri - Pinjaman dari luar negeri
6. Pinjaman jangka pendek yang diterima bank dari : - bank residen - bank non residen
7. Pinjaman jangka pendek yang diterima bank dari : - Residen non bank - Non residen non bank
8. Pinjaman jangka panjang yang diterima bank dari : - bank residen - bank non residen
9. Pinjaman jangka panjang yang diterima bank dari : - Residen non bank - Non residen non bank
10. Kewajiban Lainnya: - Kewajiban kepada residen - Kewajiban kepada non
residen
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
4
Rekening AFLN/KFLN dan Sandinya
Jenis Rekening Sandi Jenis Rekening Sandi
01. Mata uang asing 3A 01. Rekening giro
01.1. Bank4A
02. Cek perjalanan 3B 01.2. Bukan Bank 4B
02. Simpanan
03. Rekening giro 3C
04. Simpanan 3D 02.1. Bank 4C
02.2. Bukan Bank 4D
03. Surat-surat berharga
05. Surat-surat berharga
03.1.
4J
05.1. 3F
03.2. 4K
04. Interbank call money 4I
05.2. 3E
05.3. Wesel ekspor yang diambil alih 3G
05.4. 3J
05.
06. Interbank call money 3I
05.1.
07. Penyertaan 3H a. Bank 4Eb. Bukan bank 4F
05.2.
08. AFLN lainnya 3Z
a. Bank 4Gb. Bukan bank 4H
06. KFLN lainnya 4Z
Surat berharga pasar uang, seperti
treasury bills, commercial papers,
bankers acceptance, floating rate notes ,
termasuk interbank call money dengan
jangka waktu lebih dari 90 hari.
Meliputi seluruh tagihan atau klaim bank
pelapor kepada bukan penduduk di luar jenis
rekening di atas, seperti tagihan akseptasi,
tagihan derivatif dan surat-surat berharga
yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reversed repo ).
Meliputi seluruh kewajiban bank pelapor
kepada bukan penduduk di luar jenis rekening
di atas, seperti kewajiban akseptasi, kewajiban
derivatif dan surat-surat berharga yang dijual
kembali dengan janji dibeli kembali (repo ).
Meliputi seluruh rekening giro milik bank
pelapor pada bukan penduduk.
Meliputi seluruh simpanan milik bank pelapor
pada bukan penduduk, seperti deposit on
call , deposito berjangka, sertifikat deposito
dan margin deposit.
Meliputi seluruh pinjaman yang diterima bank
pelapor dari bukan penduduk yang terdiri dari:
Bank draft, international money order
dan sejenisnya yang diambil alih.
Meliputi seluruh penyertaan bank pelapor
pada bukan penduduk baik dalam bentuk
saham maupun bentuk lainnya.
Pinjaman
Pinjaman jangka pendek dengan jangka
waktu yang diperjanjikan (original
maturity ) sampai dengan satu tahun:
Meliputi seluruh cek perjalanan yang
diterbitkan oleh bukan penduduk yang
dibeli/diambil alih oleh bank pelapor Meliputi seluruh simpanan milik bukan
penduduk pada bank pelapor, seperti dalam
bentuk deposit on call , tabungan, deposito
berjangka dan margin deposit:
Meliputi seluruh mata uang selain rupiah baik
dalam bentuk uang kertas maupun uang
logam.
Meliputi seluruh rekening giro milik bukan
penduduk pada bank pelapor:
Meliputi seluruh surat-surat berharga yang
menimbulkan kewajiban bank pelapor
terhadap bukan penduduk yang terdiri dari:
Meliputi seluruh penempatan oleh bank
pelapor pada bank di luar negeri dengan
jangka waktu sampai dengan 90 hari.
Pinjaman jangka panjang dengan jangka
waktu yang diperjanjikan (original
maturity ) lebih dari satu tahun:
Surat berharga pasar uang, seperti
bankers acceptance, floating rate notes ,
termasuk interbank call money dengan
jangka waktu lebih dari 90 hari.
Surat berharga pasar modal, seperti
obligasi dan lainnya.
Meliputi seluruh penempatan oleh bank di luar
negeri pada bank pelapor dengan jangka
waktu sampai dengan 90 hari.
Surat berharga pasar modal, seperti
obligasi dan lainnya
Meliputi seluruh surat-surat berharga yang
menimbulkan tagihan atau klaim bank
pelapor terhadap bukan penduduk.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
5
II. L A P O R A N T R A N S A K S I
A. P e n j e l a s a n U m u m
Laporan Transaksi adalah laporan mengenai transaksi lalu lintas devisa yang
dilakukan oleh bank atau atas nama nasabah bank yang mempengaruhi
AFLN / KFLN bank pelapor.
Tidak semua kegiatan LLD wajib dilaporkan dalam laporan LLD bank.
Kegiatan LLD yang wajib dilaporkan dalam laporan LLD bank adalah yang
mengakibatkan perubahan dalam
- AFLN bank
- KFLN bank
- AFLN dan KFLN bank
Jenis kegiatan lalu lintas devisa yang harus dilaporkan antara lain adalah :
Kegiatan LLD dalam valuta asing baik atas nama nasabah maupun atas
nama bank. Kegiatan tersebut pada umumnya akan mempengaruhi AFLN
bank.
Kegiatan LLD atas nama nasabah bank yang berstatus non residen.
Kegiatan tersebut pada umumnya akan mempengaruhi KFLN bank yaitu
rekening giro non residen pada bank.
Kegiatan LLD yang tidak mempengaruhi AFLN/KFLN bank seperti
overbooking antar nasabah residen dalam valas dan transaksi penyetoran
tunai rupiah oleh non residen ke rekening nasabah residen tidak dilaporkan
dalam laporan LLD.
Transaksi Nasabah yang umumnya dicatat dalam laporan LLD
Mempengaruhi
Status Nasabah
Valuta AFLN KFLN
Dicatat dalam
laporan LLD
Non residen
Asing
Ya
Ya
Ya
Residen Asing Ya Tidak Ya
Non residen Rupiah Tidak Ya Ya
Residen Rupiah Tidak Tidak Tidak
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
6
Laporan Transaksi tersusun dalam tiga jenis record. Tiap-tiap record terdiri
dari 68 digit huruf ASCII, yang diketik dengan format text file (txt).
i. Record Header
Record Header adalah satu baris pembuka laporan transaksi yang
terletak pada baris pertama laporan transaksi. Secara berurutan, record
header berisi sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL,
Jumlah record isi dan Field kosong.
Field :
Sandi bank
pelapor
Jenis Laporan
Tahun MPL
Bulan MPL Jumlah record isi
Field kosong
Jumlah Digit
6 4 4 2 8 44
Contoh
485001
Lld1
2005
02
00000250
00000.....00000
Pengertian Sandi
Sesuai sandi LBU
LLD1 berarti laporan transaksi
Laporan tahun 2005
Laporan bulan 1 disampaikan pd bulan 2
Laporan terdiri dari 250 record
Semua digit diisi dengan nol
ii. Record Footer
Record Footer adalah satu baris penutup laporan transaksi yang terletak
pada baris terakhir laporan transaksi. Isi dari record footer sama dengan
record header, yaitu sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL,
Bulan MPL, Jumlah record isi dan Field kosong.
iii. Record Isi
Record isi adalah satu atau beberapa baris yang terletak antara record
header dan record footer dalam laporan transaksi yang isinya
mencerminkan transaksi LLD yang terjadi dalam periode laporan
tertentu. Satu baris mewakili satu perubahan pada satu jenis rekening
tertentu. Secara berurutan, record isi mengandung data-data mengenai
sandi bank pelapor, waktu transaksi, Nomor ID, Jenis Rekening, Status
dan Kategori Penerima dan Pembayar, Hubungan Keuangan, Negara
Debitur/Kreditur, Jenis Valuta, Nilai Transaksi dan Tujuan Transaksi.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
7
Field Sandi bank
Th. Bl Tgl No. ID
Rek SPN KPN SPB KPB HK
NDK
Val Nilai STT
Digit
6
4
2
2
16
2
2
2
2
2
1
2
3
18
4
Cth
48500
2005
01
07
TRF224
3C
ID
A0
SG
A0
N
US
USD
150000
1030
Pengertian Sandi
Sesuai LBU
Periode Laporan oleh bank
Jen Rek
Domisili dan Kategori penerima
Domisili dan Kategori pembayar
Hb. Keug
Sesuai Jenis Rekening
Sesuai peru-bahan pd rekg
Sandi Tuj. Tran-saksi.
Setiap kegiatan LLD yang mempengaruhi AFLN/KFLN bank dicatat dalam
laporan transaksi dengan mengikuti kaidah pencatatan laporan transaksi.
Kaidah ini dibedakan dalam kaidah umum dan kaidah khusus.
i. K a i d a h U m u m
Kaidah umum adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi umum yaitu seluruh transaksi yang TIDAK termasuk dalam
hal-hal khusus.
Pencatatannya tergantung kepada nilai transaksi, yaitu di atas
threshold atau sampai dengan threshold.
Transaksi di atas threshold dilaporkan secara individual dengan sandi
sebenarnya.
Transaksi sampai dengan threshold dilaporkan secara gabungan
dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000.
ii. K a i d a h K h u s u s
Kaidah khusus adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang termasuk dalam hal-hal khusus.
Transaksi yang termasuk dalam hal-hal khusus mencakup:
1. Transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri
untuk kepentingan nasabah.
2. Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau
dicatat pada lebih dari satu record.
3. Transaksi-transaksi tertentu.
Transaksi yang dilaporkan dengan kaidah khusus dapat dilaporkan
secara individual maupun secara gabungan tanpa memperhatikan
nilai transaksi.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
8
Tabel Laporan Transaksi dan Kaidah Pencatatannya
Transaksi Umum
Transaksi
dalam hal-hal khusus
Nilai
Di atas threshold
Sampai dg. threshold
Tanpa threshold
Cara Pelaporan
Individual
Gabungan
Individual atau
Gabungan
Kaidah yang digunakan
Kaidah Umum
Kaidah Umum
Kaidah Umum dan atau
Kaidah Khusus
Penjelasan mengenai kaidah umum dalam laporan transaksi akan diuraikan
pada bagian II B sedangkan penjelasan mengenai kaidah khusus akan diuraikan
pada bagian II C.
B. K a i d a h U m u m
Pengisian kaidah umum dalam suatu transaksi memiliki pola dasar yang berlaku
untuk tiap-tiap field. Pengisian tersebut ditentukan oleh nilai transaksi dimana
transaksi yang nilainya di atas threshold dilaporkan secara individual dengan
sandi sebenarnya sedangkan transaksi yang nilainya sampai dengan threshold
dilaporkan secara gabungan dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000. Pola
dasar pengisian tiap-tiap field selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
9
Pola Dasar Kaidah Umum
Nilai Transaksi
Di atas threshold
Sampai dengan threshold
Ref
Cara Pelaporan
Individual Gabungan (harian, mingguan atau bulanan)
Field
Sandi Bank Tanggal Bulan / Tahun No. ID Pelaku
a. Penerima b. Pembayar
Hubungan
Keuangan Negara Debitur/ Kreditur
Tujuan Transaksi
Sesuai LBU
Sebenarnya
Sebenarnya
No. ID pada bank Status : Sebenarnya Kategori : Sebenarnya Status : Sebenarnya Kategori : Sebenarnya atau I0 untuk pelaku identik A (afiliasi) N (tidak afiliasi) - Sandi Negara Sebenarnya - Khusus rek. 3G, 3Z, 4Z dapat diisi N1 Sandi Tujuan Transaksi Sebenarnya
Sesuai LBU
00
Sebenarnya
Jumlah Transaksi
Status : N1 Kategori : N1
Status : N1 Kategori : N1
N
Sandi Negara Sebenarnya atau N1
1000/2000
Hal. 9 Hal. 10 Hal. 10 Hal. 10 Hal. 11
Hal. 18 Hal. 19 Hal. 22
Nilai Transaksi Jenis Rekening Jenis Valuta
Tergantung pada pengaruh suatu transaksi
terhadap rekening AFLN/KFLN bank
Hal. 26 Hal. 31 Hal. 33
Selanjutnya akan diuraikan penjelasan mengenai kaidah umum untuk tiap-tiap
field laporan transaksi, cara pengisian field tersebut beserta contoh-contohnya.
S a n d i B a n k
Sandi bank diisi dengan sandi kantor bank sesuai dengan sandi LBU dari kantor
bank yang melakukan transaksi lalu lintas devisa (LLD) baik atas nama nasabah
maupun atas nama kantor bank tersebut meskipun pencatatannya dilakukan
oleh kantor pusat bank (koordinator). Jadi, kantor pusat bank pelapor dapat
mencatat transaksi LLD dengan menggunakan sandi kantor pusat maupun sandi
kantor cabang.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
10
Contoh:
Kantor pusat bank pelapor (sandi LBU 007001) melakukan pencatatan transaksi
LLD yang dilakukan oleh kantor cabang bank di Surabaya (007030) atas nama
nasabah Tn A, Surabaya dalam rangka penerimaan dana melalui nostro hasil
ekspor yang dikirim oleh Perusahaan B di Jepang. Pencatatan dilakukan atas
dasar informasi kantor cabang.
Pencatatannya adalah sebagai berikut :
Sandi Bank Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan 007030 3C ID E0 JP E0 1011 Sandi bank yang dicatat sandi
kantor cabang Surabaya yaitu 007030
T a n g g a l, B u l a n, T a h u n T r a n s a k s i d a n N o. ID
Tanggal, bulan dan tahun transaksi mengacu kepada saat dibukukannya
transaksi, sedangkan Nomor ID mengacu kepada nomor referensi yang ada pada
bank.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Pengisian field tanggal transaksi tergantung pada cara pelaporan suatu
transaksi.
Pada pelaporan secara individual, diisi dengan tanggal pembukuan.
Pada pelaporan secara gabungan, diisi dengan angka 00.
2. Pengisian field nomor ID tergantung pada cara pelaporan suatu
transaksi.
Pada pelaporan secara individual, diisi dengan nomor referensi.
Pada pelaporan secara gabungan, diisi dengan jumlah transaksi yang
digabungkan.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
11
Contoh Pengisian Tanggal Transaksi dan Nomor ID.
Uraian Tanggal No. ID Rekening
Valuta Nilai Transaksi STT Keterangan
a. Transaksi yang dicatat secara individual
Transaksi Ekspor dibukukan tgl. 2 Februari 2005
20050202 ABC5 3C USD 25 000 1011 Pencatatan kaidah umum individual
b. Transaksi yang dicatat secara gabungan
5 (ima) transaksi dibukukan tgl tertentu
20050200 0005 3C USD 45 000 1000/ 2000
Pencatatan kaidah umum gabungan
Keterangan: Untuk pencatatan secara gabungan dengan kaidah umum, jumlah nilai transaksi dibagi dengan jumlah transaksi harus lebih kecil dari USD10.000 untuk menunjukkan bahwa tiap-tiap transaksi yang digabungkan nilainya di bawah threshold.
P e l a k u P e l a k u T r a n s a k s i
Pelaku transaksi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan LLD. Pelaku
transaksi dibedakan atas penerima dan pembayar. Penerima adalah pihak
terakhir yang menerima dana. Pembayar adalah pihak pertama yang
memberikan perintah pembayaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Status pelaku transaksi terdiri dari residen dan non residen tergantung pada
tempat berdomisilinya pelaku transaksi. Residen adalah pelaku yang tinggal
di Indonesia minimal 1 tahun, kecuali WNA yang berada di wilayah Indonesia
dan tidak memiliki bukti izin menetap (seperti KIMS/KITTAS) atau berada di
Indonesia dalam rangka pendidikan, penelitian, pengobatan, tugas
diplomatik dan tugas kenegaraan lainnnya. Non residen adalah pelaku
transaksi yang tinggal di luar Indonesia, kecuali WNI yang berada di luar
negeri dalam rangka pendidikan, penelitian, pengobatan, tugas diplomatik
dan tugas kenegaraan lainnya.
2. Tempat berdomisili pelaku transaksi tidak selalu sama dengan
kewarganegaraan pelaku transaksi tersebut dan tidak selalu sama dengan
domisili bank dimana ia memelihara rekening.
3. Jika status pelaku adalah residen maka field status pelaku diisi dengan sandi
ID. Sedangkan jika status pelaku adalah non residen maka field status
pelaku diisi sesuai dengan sandi tempat domisili pelaku transaksi yang
bersangkutan.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
12
4. Kategori pelaku transaksi dibedakan atas perorangan, perusahaan, bank,
Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB), dan pelaku lainnya.
5. Pengisian status dan kategori pelaku transaksi tidak selalu sama dengan
pemilik rekening.
6. Bank dapat dilaporkan sebagai pelaku transaksi pada transaksi yang
dilakukan atas nama bank sendiri, atau transaksi nasabah yang
menimbulkan tagihan bagi bank (Rekening 3Z) dan kewajiban bagi bank
(Rekening 4Z), seperti pelaporan untuk akseptasi wesel ekspor dan impor.
1. Contoh pengisian nasabah sebagai pelaku pembayar
Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US SG E0 ID E0 2012 Sebuah perusahaan di Indonesia
membayar kepada eksportir di Singapura
2. Contoh pengisian nasabah sebagai pelaku penerima
Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US
ID A0 JP E0 1163 Karyawan perusahaan di Indonesia
menerima pembayaran gaji, dimana pembayaran dilakukan oleh perusahaan di Jepang melalui rekening kantor cabang perusahaan tersebut di bank pelapor.
3. Contoh pengisian pelaku transaksi yang berbeda dengan pemilik
rekening
Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US
ID E0 ID E0 2121 Sebuah perusahaan membayar jasa
hukum, dimana pembayaran dilakukan dengan mendebet rekening pemilik perusahaan yang merupakan rekening perorangan -- Jadi orang tersebut bertindak atas nama perusahaan.
4. Contoh pengisian bank sebagai pelaku transaksi
Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3C US
MY C9 ID C1 2251 Penempatan interbank call money oleh
bank pada bank di Malaysia.
3C US
ID A0 HK C9 1221 Pemberian Pinjaman oleh bank di HK kepada nasabah bank pelapor.
3C US
ID C1 ID A0 1183 Penerimaan bunga pinjaman oleh bank pelapor.
3C US ID C1 ID A0 1080 Penerimaan jasa keuangan oleh bank pelapor.
3C US
ID C1 ID C9 1261 Penerimaan dalam rangka perdagangan Valas oleh bank pelapor.
3C US
ID C1 ID C9 1270 Penerimaan premi option dalam rangka transaksi derivative.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
13
5. Contoh pengisian pelaku nasabah yang menimbulkan tagihan dan
kewajiban bagi bank
Rek Neg D/K SPN KPN SPB KPB STT Keterangan 3Z KR
ID C1 KR C9 1011 Penerimaan akseptasi ekspor dari bank
di Korea
3Z US
ID C1 US C9 1182 Pencatatan tagihan bunga (accrual) simpanan (deposito) bank di Amerika
3Z SG
ID C1 SG A0 1183 Pencatatan tagihan bunga (accrual) pinjaman yang diberikan kepada penduduk Singapura (jika ada)
4Z SG
SG C9 ID C1 1012 Pengakuan akseptasi impor bank kepada bank di luar ngeri
4Z JP
JP A0 ID C1 1182 Pencatatan kewajiban bunga (accrual) simpanan nasabah Jepang yang memiliki rekening giro di bank pelapor
4Z DE
DE C9 ID C1 1183 Pencatatan kewajiban bunga (accrual) pinjaman LN yang diterima dari penduduk Jerman
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
14
Sandi Kategori Pelaku Transaksi
Pelaku Transaksi Sandi
PENERIMA /PEMBAYAR
01. Perorangan A0
02. Pemerintah B0
03. Bank
03.1. Bank Sentral C0
Meliputi Bank Indonesia dan bank sentral negara lain03.2. Bank pelapor C1
Meliputi seluruh kantor operasional bank di dalam negeri.03.3. Kantor bank pelapor di luar negeri C2
03.4. Bank lainnya C9
04. Lembaga keuangan non bank D0
05. E0
06. Z9
Meliputi seluruh pelaku transaksi individual baik penduduk maupun bukan
penduduk.
Meliputi pemerintah Republik Indonesia atau pemerintah asing, baik
pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk badan atau lembaga lainnya
yang berada dalam naungan pemerintah.
Meliputi seluruh lembaga yang bergerak di bidang asuransi, dana pensiun,
sekuritas, modal ventura, pembiayaan, dan badan-badan lain yang
menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat, baik yang berkedudukan di
dalam maupun di luar negeri.
Meliputi seluruh badan usaha milik pemerintah atau swasta, selain bank dan
lembaga keuangan non bank, baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar
negeri.
Meliputi seluruh pelaku transaksi yang tidak termasuk dalam kategori di atas.
Lainnya
Meliputi kantor pusat/cabang atau sesama kantor cabang bank pelapor,
yang berkedudukan di luar negeri.
Meliputi bank lain selain disebutkan pada butir 03.1., 03.2, dan 03.3., baik
yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
Perusahaan
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
15
Sandi Status Pelaku Transaksi
AFGHANISTAN AF CAPE VERDE CV
ALBANIA AL CAYMAN ISLANDS KY
ALGERIA/ ALJAZAIR DZ CENTRAL AFRICAN REPUBLIC CF
AMERICA SAMOA AS CHAD TD
ANDORRA AD CHILE CL
CHINA CN
ANGOLA AO CHRISTMAS ISLANDS CX
COCOS (KEELING) ISLAND CC
ANGUILLA AI COLOMBIA CO
ANTARCTICA AQ COMOROS KM
ANTIGUA AND BARBUDA AG CONGO CG
ARGENTINA AR CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE CD
COOK ISLAND CK
COSTA RICA CR
ARMENIA AM COTE D'IVOIRE ( lihat Ivory Coast)
ARUBA AW CROATIA HR
AUSTRALIA AU
AUSTRIA AT CUBA CU
AZERBAIJAN AZ CURACAO
BAHAMAS BS CYPRUS CY
BAHRAIN BH CZECH REPUBLIC CZ
BANGLADESH BD DENMARK DK
BARBADOS BB DJIBOUTI DJ
BELARUS BY DOMONICA DM
DOMINICAN REPUBLIC DO
EAST TIMOR TP
BELGIUM BE EGYPT EG
EL SALVADOR SV
ECUADOR EC
BELIZE BZ
BENIN BJ EQUATORIAL GUINEA GQ
BERMUDA BM ERITREA ER
BHUTAN BT
ESTONIA EE
BOLIVIA BO ETHIOPIA ET
EUROPEAN COMMUNITY
BOSNIA-HERZEGOWINA BA FAROE ISLANDS FO
BOTSWANA BW FALKLAND ISLANDS (MALVINAS) FK
BOUVET ISLAND BV FIJI FJ
BRAZIL BR FINLAND FI
FRANCE FR
BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY IO FRANCE, METROPOLITAN FX
FRENCH POLYNESIA PF
FRENCH SOUTHERN TERRITORIES TF
BRUNEI DARUSSALAM BN FRENCH GUIANA GF
BULGARIA BG GABON GA
BURKINA FASO BF GAMBIA GM
GEORGIA GE
BURUNDI BI
CAMBODIA KH GERMANY DE
CAMEROON CM GHANA GH
CANADA CA GIBRALTAR GI
NEGARA SANDI
NEGARA NEGARA
SANDI
NEGARA
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
16
GREECE (Lihat Yunani)MACAU MO
GREENLAND GL MACEDONIA MK
GRENADA GD MADAGASCAR MG
GUADELOUPE GP MALAGASI MG
GUAM GUMALAWI MW
GUATEMALA GT MALAYSIA MY
GUINEA GN MALDIVES MV
MALI ML
GUINEA BISSAU GW
GUYANA GY MALTA MT
HAITI HT MARSHALL ISLANDS MH
HEARD AND MCDONALD ISLAND HM MARTINIQUE MQ
HONDURAS HN MAURITANIA MR
HONGKONG HK MAURITIUS MU
HUNGARY HU MAYOTTE YT
ICELAND IS MEXICO MX
INDIA IN MICRONESIA, FEDERATED STATE OF FM
INDONESIA ID MOLDOVA, REPUBLIC OF MD
IRAQ IQ
IRAN IR MONACO MC
IRELAND IE MONGOLIA MN
ISRAEL IL MONTSERRAT MS
MOROCCO MA
ITALIA IT MOZAMBIQUE MZ
IVORY COAST (lihat Cote D'ivory) CI MYANMAR (BURMA) MM
NAMIBIA NA
JAMAICA JM
JAPAN JP NAURU NR
JORDAN JO NEPAL NP
KAZAKHSTAN KZ NETHERLANDS NL
NETHERLANDS ANTILLES AN
KENYA KE NEW CALEDONIA NC
KIRIBATI KI NEW ZEALAND NZ
KOREA SELATAN KR NICARAGUA NI
KOREA UTARA KP
KUWAIT KW NIGER NE
KYRGYZSTAN KG
NIGERIA NG
LAO PEOPLE'S DEMOC. REP. LA NIEUE NU
LATVIA LV NORFOLK ISLANDS NF
NORTHERN MARIANA ISLAND MP
LEBANON LB NORWAY NO
LESOTHO LS OMAN OM
PAKISTAN PK
PALAU PW
PALESTINA PS
LIBERIA LR PANAMA PA
LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY PAPUA NEW GUINEA PG
LIECHTENSTEIN LI PARAGUAY PY
LITHUANIA LT PERU PE
LUXEMBOURG LU PHILIPPINES PH
NEGARA SANDI
NEGARA NEGARA
SANDI
NEGARA
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
17
POLAND PL TUVALU TV
UGANDA UG
PORTUGAL PTPUERTO RICO PR UKRAINE UA
QATAR QA
REUNION RE UNION OF SOVIET SOCIALIST REPUBLICS SU
ROMANIA RO UNITED ARAB EMIRAT AE
RUSSIAN FEDERATION RU UNITED KINGDOM (INGGRIS) GB
RWANDA RW UNITED STATES OF AMERICA US
SAINT LUCIA LC URUGUAY UY
SAMOA WS
US MINOR OUTLYING ISLANDS UM
SAN MARINO SM UZBEKISTAN UZ
SAO TOME & PRINCIPE ST VANUATU VU
SAUDI ARABIA SA VATICAN CITY STATE (HOLY SEE) VA
SENEGAL SN VENEZUELA VE
VIETNAM VN
SEYCHELLES SC VIRGIN ISLANDS (BRITISH) VG
SIERA LEONER SL
SINGAPORE SG
SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC) SK VIRGIN ISLANDS (US) VI
SLOVENIA SI WALLIS AND FUTUNA ISLANDS WF
SOLOMON ISLANDS SB WEST AFRICA XO
SOMALIA SO WESTERN SAHARA EH
SOUTH AFRICA ZA
SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH SANDWICH I.GS YEMEN YE
SPAIN ES YUGOSLAVIA YU
SRI LANGKA/CEYLON LK YUNANI (lihat Greece) GR
ST. HELENA SH ZAMBIA ZM
ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND NEVISKN ZIMBABWE ZW
ST. PIERRE & MIQUELON PM
ST. VINCENT & THE GRENADES VC
SUDAN SD
SURINAME SR
SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND SJ
SWAZILAND SZ
SWEDIA/SWEDEN SE
SWISS/SWITZERLAND CH
SYRIAN ARAB REPUBLIC SY
TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINATW
TAJIKISTAN TJ
TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR) TZ
THAILAND TH
TOGO TG
TOKELAU TK
TONGA TO
TRINIDAD & TOBAGO TT
TUNISIA TN
TURKEY TRTURKMENISTAN TM
TURKS & CAICOS ISLAND TC
NEGARA SANDI
NEGARA NEGARA
SANDI
NEGARA
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
18
H u b u n g a n K e u a n g a n
Hubungan keuangan atau hubungan afiliasi menunjukkan ada-tidaknya
hubungan keuangan antara pelaku penerima dan pelaku pembayar. Hubungan
tersebut berupa kepemilikan saham/modal dengan porsi kepemilikan minimal
10% dari total saham/modal atau berada dalam satu kelompok usaha (grup)
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jika pelaku penerima memiliki kepemilikan modal atau saham pada pelaku
pembayar (atau sebaliknya), maka kedua pelaku dinyatakan memiliki
hubungan afiliasi (sandi A).
2. Jika pelaku penerima dan pelaku pembayar sama-sama kantor cabang dari
suatu kelompok usaha (grup) maka antara kantor pusat dengan kantor
cabang serta antar kantor cabang dinyatakan memiliki hubungan afiliasi
(sandi A).
3. Jika pelaku penerima dan pelaku pembayar bukan merupakan cabang
melainkan subsidiary dari induk kelompok usaha (grup), maka antara induk
kelompok usaha dengan kantor subsidiary atau antar kantor subsidiary
dinyatakan memiliki hubungan afiliasi (sandi A).
4. Pelaku transaksi antar perorangan dan pelaku transaksi identik dinyatakan
TIDAK memiliki hubungan afiliasi sehingga field hubungan keuangan diisi
dengan bukan afiliasi (sandi N).
Contoh :
Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada PT B pada bank Y di Jakarta
dalam rangka pembelian surat berharga atas beban PT A pada bank pelapor.
Kedua PT merupakan cabang dari grup PT Indonesia Indah.
Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan
STT Keterangan
3C ID E0 ID E0 A 2215 Transaksi surat berharga diterbitkan penduduk
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
19
Contoh :
Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada Lions Coorporation pada
bank B di Singapura dalam rangka pembayaran utang; dan kepada Far
Netherland Corp. Pada bank C di Belanda dalam rangka transfer keuntungan
masing-masing atas perintah PT A,Jakarta. Sebagai informasi, PT A
merupakan subsidiary dari Far Netherland Corp.
Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan
STT Keterangan
3C SG E0 ID E0 N 2231 Pengembalian utang 3C NL E0 ID E0 A 2170 Pengiriman hasil keuntungan /
profit
Contoh :
Bank Pelapor mencatat pengiriman dana kepada Tn A pada bank B di
Singapura atas perintah dan beban rekening Tn A sendiri pada bank pelapor.
Jrek SPn KPn SPb KPb Hubungan Keuangan
STT Keterangan
3C ID A0 ID I0 N 2251 Penempatan simpaman di luar Indonesia
N e g a r a D e b i t u r / K r e d i t u r
Negara debitur artinya negara non residen dimana bank pelapor memiliki klaim.
Negara debitur berhubungan dengan AFLN. Negara kreditur artinya negara non
residen dimana bank pelapor memiliki kewajiban. Negara Kreditur berkaitan
dengan KFLN.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Field Negara Debitur/Kreditur diisi sesuai dengan sandi negara dimana
bank pelapor memiliki tagihan atau kewajiban sehubungan dengan
suatu rekening AFLN/KFLN tertentu.
2. Field negara debitur/kreditur tidak dapat diisi dengan sandi ID
(Indonesia).
Kaidah ini berlaku baik untuk laporan transaksi dan laporan posisi. Contoh
pengisian negara debitur/kreditur untuk tiap-tiap rekening beserta contohnya
sebagai berikut:
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
20
Contoh dan Pengertian Negara Debitur Berdasarkan Jenis Rekening
Jenis Rek.
Contoh Rekening
Mata Uang
Sandi Negara
Negara Debitur
Pengertian Neg. Debitur
Bank Notes AUD
AUD AU Australia Negara penerbit Mata Uang. 3A
Bank Notes GBP
GBP GB Inggris Negara penerbit Mata Uang.
3B TC yang diterbitkan oleh/pihak tertariknya bank di Amerika
USD US Amerika Negara tempat kedudukan bank penerbit/tertarik.
Rekening giro di USA
USD US Amerika Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.
Rekening giro di Singapura
USD SG Singapura Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.
3C
Rekening giro di Hong Kong
USD HK Hong Kong
Negara tempat bank pelapor memelihara rekening giro.
3D Simpanan di Inggris DEM GB Inggris Negara tempat bank pelapor menyimpan time deposit.
3E Saham perusahaan Di Brazil
USD BR Brazil Negara tempat perusahaan penerbit saham.
3F CP diterbitkan perusahan di Hong Kong
USD HK Hong Kong
Negara tempat perusahaan penerbit commercial papers.
3G Wesel Ekspor diterbitkan/tertarik di US
USD US Amerika Negara tempat bank memiliki klaim Wesel Ekspor.
3J Bank draft yang diterbitkan/tertarik di German
EUR DE Jerman Negara tempat bank memiliki klaim Bank Draft.
3I Penempatan ICM pd Bank di Thailand
USD TH Thailand Tempat bank menempatkan interbank call money.
3H Penyertaan pada perusahaan di Malaysia
USD MY Malaysia Tempat bank memiliki penyertaan.
Tagihan lain kepada residen Singapura
USD SG Singapura Tagihan kepada residen Singapura.
3Z
Tagihan eksport draft ke Cina
USD CH China Tagihan kepada residen China.
Catatan: Khusus untuk Rekening 3G dan 3Z, negara Debitur dapat pula diisi dengan sandi N1.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
21
Contoh dan Pengertian Negara Kreditur Berdasarkan Jenis Rekening
Jenis Rek.
Contoh Rekening
Mata Uang
Sandi Negara
Negara Kreditur
Pengertian Neg. Kreditur
4A Rekening giro milik bank Singapura
IDR SG Singapura Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Singapura.
4B Rekening giro milik non bank Malaysia
IDR MY Malaysia Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Malaysia.
4C Deposito milik bank Thailand
IDR TH Thailand Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Thailand.
4D Deposito milik non bank Amerika
IDR US Amerika Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Amerika.
4E Pinjaman dari bank di Hong Kong
USD HK Hong Kong Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Hong Kong.
4F Pinjaman dari non bank di Jepang
JPY JP Jepang Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Jepang.
4G Pinjaman dari bank di Singapura
USD SG Singapura Kewajiban kepada bank yang berdomisili di Singapura.
4H Pinjaman dari non bank di Jepang
USD JP Jepang Kewajiban kepada non bank yang berdomisili di Jepang.
4I Interbank call money dari bank di Jerman
USD DE Jerman Kewajiban call money ke Jerman.
4J Floating rate notes yang dimiliki perush. di Korea
KRW KR Korea Kewajiban kepada perusahaan yang berdomisili di Korea.
4K Obligasi yang dimiliki perusahaan di Singapura
SGD SG Singapura Kewajiban kepada perusahaan yang berdomisili di Singapura.
Kewajiban lain kepada non residen
USD CH Cina Kewajiban kepada residen Cina.
4Z Kewajiban ekspor draft ke non residen
USD JP Jepang Kewajiban kepada residen Jepang.
Catatan: Khusus untuk rekening 4Z, sandi Negara Kreditur dapat pula diisi dengan N1.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
22
T u j u a n T r a n s a k s i
Tujuan transaksi adalah tujuan dari suatu transaksi lalu lintas devisa yang
dilakukan baik atas nama nasabah maupun atas nama bank.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Tujuan transaksi mengacu kepada latar belakang terjadinya suatu
transaksi penerimaan dan pembayaran.
2. Field sandi tujuan transaksi terdiri dari 4 digit. Satu digit pertama
menunjukkan bertambah/berkurangnya nilai AFLN/KFLN. Tiga digit
berikutnya menunjukkan tujuan transaksi.
3. Digit pertama diisi dengan angka 1 jika terjadi peningkatan AFLN/KFLN, dan
diisi dengan angka 2 jika terjadi penurunan AFLN/ KFLN. Tiga digit
berikutnya diisi dengan sandi tujuan transaksi (STT) yang sesuai dengan
tujuan transaksinya.
4. Suatu transaksi dimana penerima dan pembayar adalah pihak yang sama
(identik) dilaporkan sebagai transaksi simpanan dengan kategori
pembayar diisi dengan sandi I0.
5. Suatu penerimaan dan pembayaran yang memiliki lebih dari satu tujuan
dicatat secara terpisah dalam record yang berbeda sesuai dengan sandi
tujuan transaksi masing-masing.
6. Suatu penerimaan dan pembayaran yang nilainya dibawah threshold USD
10.000, tidak perlu dilaporkan dengan STT sebenarnya melainkan dilaporkan
dengan sandi tujuan transaksi 1000/2000.
Contoh:
a. Bank menerima transfer dana sebesar USD 125.000 dari Amerika untuk
untung nasabah residen dalam rangka ekspor.
b. Bank menerima perintah dari nasabah residen untuk mengirim dana sebesar
USD 250.000 ke bank lain di dalam negeri untuk untung rekening nasabah
yang sama. Menurut pengakuan nasabah, dana tersebut nantinya akan
dipergunakan untuk pembelian bahan baku dari luar negeri.
c. Bank mendapat perintah dari nasabah untuk mengirimkan dana kepada
bank lain dalam rangka pengembalian utang sebesar USD 8.500.-
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
23
Pencatatan:
Uraian Rek Penerima Pembayar Val. Nilai Transaksi
STT Keterangan
a. Transaksi ekspor
Menerima dana dengan latar belakang ekspor
3C ID A0 US E0 USD 125.000 1011 Penerimaan hasil ekspor
b. Transaksi simpanan
Penerima dan pembayar sama (I0 pada kategori pembayar)
3C ID A0 ID I0 USD 250.000 2241 Penempatan simpanan di Indonesia
c. Transaksi di bawah threshold
Transaksi pengembalian utang
3C N1 N1 N1 N1 USD 8.500 2000 Sandi gabungan
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
24
Daftar Sandi Tujuan Transaksi
Tujuan Transaksi Sandi Tujuan Transaksi Sandi
A. TRANSAKSI BARANG 06. Jasa pos dan komunikasi 050
01. Ekspor/Impor
01.1. Ekspor 011
Meliputi pengiriman barang ke luar wilayah
Indonesia dalam rangka perdagangan.
01.2. Impor 012 07. Jasa konstruksi
01.3. Pengembalian dana (refunds) 013 07.1. di luar Indonesia 061
07.2. di Indonesia 062
08. Jasa asuransi 070
01.4. Pembayaran dimuka (prepayment) 014
09. Jasa keuangan 080
02. Bunkers & Stores 015
03. Transaksi barang lainnya 099
10. Jasa komputer dan informasi 090
B. TRANSAKSI JASA
01. Jasa pemrosesan barang 016
02. Jasa perbaikan barang 017
11. Royalti dan lisensi 100
03. Jasa transportasi 12. Operational leasing serta sewa tanah dan gedung
03.1. Penumpang 021 12.1. Operasional leasing 111
03.2. Angkutan barang:
a. ke luar wilayah Indonesia 022
b. ke dalam wilayah Indonesia 023
c. lainnya 024 12.2. Sewa tanah dan gedung 112
03.3. Jasa transportasi lainnya. 025
13. Jasa teknik, profesi dan bisnis lainnya
04. Perjalanan 030 13.1. 121
13.2. 122
13.3. Jasa penelitian dan pengembangan 123
13.4. Jasa administrasi dan operasional 124
14. 129
05. Pendidikan 040 Meliputi penyelesaian saldo rekening antara kantor
cabang dengan kantor cabang lainnya/kantor pusat dari
suatu perusahaan atau antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
Penyelesaian saldo rekening (netting )
Meliputi pengiriman barang ke dalam wilayah
Indonesia dalam rangka perdagangan.
Meliputi sewa tanah, ruang perkantoran,
apartemen, rumah dan sejenisnya.
Jasa di bidang hukum, akuntansi, audit,
perpajakan, bisnis dan manajemen
Meliputi fee atas penggunaan merek dagang, franchise
hak paten, hak cipta, proses industri dan sejenisnya.
Meliputi sewa tanpa hak opsi membeli atas barang-
barang bergerak seperti kapal laut, pesawat
terbang
Meliputi seluruh pengeluaran dalam rangka perjalanan
untuk; tujuan bisnis, seperti promosi perdagangan dan
eksebisi; untuk tujuan pribadi, seperti rekreasi, olah raga
dan kesehatan. Tidak termasuk pengeluaran untuk jasa
transportasi dari/ke Indonesia.
Meliputi seluruh pengeluaran dalam rangka
pendidikan/pelatihan, seperti sekolah, seminar, lokakarya
dan sejenisnya.
Jasa di bidang pertambangan, pertanian,
arsitektur, rancang bangun dan sejenisnya
Meliputi pembayaran dimuka untuk barang yang
akan diekspor/diimpor .
Meliputi perdagangan barang dalam wilayah Indonesia,
dalam satu negara atau antar negara di luar Indonesia
dan transaksi barang lainnya di luar ekspor-impor,
bunkers & stores.
Meliputi pembuatan dan implementasi software , data
processing , pengembangan database & data storage,
consultancy, pemeliharaan/perbaikan komputer dan
kegiatan yang terkait lainnya (tidak termasuk
pembelian/penjualan computer hardware ), jasa
keagenan/langganan surat kabar, photographs , feature
articles dan sejenisnya.
Meliputi perbaikan barang-barang bergerak seperti kapal
laut, pesawat udara, drilling rig dan sejenisnya, di
Indonesia dan atau di luar Indonesia
Meliputi jasa pengiriman surat, paket, jasa kurir, jasa
telekomunikasi seperti international dialing serta jasa
pos dan komunikasi lainnya.
Meliputi jasa konstruksi rumah, gedung, pabrik, jalan,
pelabuhan dan lainnya yang dikerjakan:
Meliputi jasa seluruh kegiatan asuransi/ reasuransi
termasuk penerimaan/pembayaran klaim & premi
Meliputi fee, komisi atas jasa perantara dan jasa
keuangan lainnya yang diberikan bank atau LKNB,
seperti fee dan komisi perantara transaksi surat-surat
berharga, placements of issues, underwritings ,
penebusan, jasa kustodian, asset management, lines of
credits , serta fee dan komisi dari L/C.
Meliputi jasa pemeliharaan sarana transportasi,
jasa pergudangan, pelabuhan atau bandar udara
termasuk jasa pendukungnya.
Meliputi pembelian/penjualan barang untuk kegiatan
transportasi seperti bahan bakar, perbekalan dan
supplies.
Meliputi pengembalian dana atas barang ekspor /
impor yang dikembalikan.
Meliputi jasa terkait dengan kegiatan pemrosesan
barang, di Indonesia dan atau di luar Indonesia.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
25
Daftar Sandi Tujuan Transaksi (lanj.)
Tujuan Transaksi Sandi Tujuan Transaksi Sandi
15. Jasa dalam bidang seni, budaya dan rekreasi 130 02. Jual beli aktiva tetap 192
03. Direct investment
03.1. Penyertaan modal 201
16. Jasa pemerintah 140 03.2. Divestasi penyertaan modal 202
04. Transaksi surat-surat berharga
17. Transaksi jasa lainnya 199
04.1.
a. Saham 211
C. UNREQUITED TRANSFERS b. Surat berharga lainnya, dgn jangka waktu :
01. 150 - lebih dari satu tahun 212
- sampai dengan satu tahun 213
04.2. Surat berharga yang diterbitkan oleh penduduk:
a. Saham 214
b. Surat berharga lainnya, dgn jangka waktu :
- lebih dari satu tahun 215
02. 161 - sampai dengan satu tahun 216
05. Transaksi utang/pinjaman
05.1.
03. Hibah/hadiah 162 a. sampai dengan satu tahun 221
b. lebih dari satu tahun 222
05.2. Pengembalian pinjaman dengan jangka waktu:
a. sampai dengan satu tahun 231
D. PENGHASILAN/PENGELUARAN b. lebih dari satu tahun 232
01. Penghasilan/pengeluaran tenaga kerja 163 05.3. Financial leasing 233
(compensation of employees)
06. Simpanan di Indonesia
02. Penghasilan/pengeluaran investasi 06.1. Penempatan simpanan
a. sampai dengan 3 bulan, termasuk 241 rekening giro dan call money
b. lebih dari 3 s.d. 6 bulan 242
02.1. Dividen dan keuntungan 170 c. lebih dari 6 bulan 243
02.2. Bunga: 06.2. Penarikan simpanan
a. surat-surat berharga yang diterbitkan 181 a. sampai dengan 3 bulan, termasuk 245
oleh bukan penduduk rekennig giro dan call money
b. simpanan 182 b. lebih dari 3 s.d. 6 bulan 246
c. pinjaman 183 c. lebih dari 6 bulan 247
d. surat-surat berharga yang diterbitkan 184
oleh penduduk 07. Simpanan di luar Indonesia
02.3. Lainnya 189 07.1. Penempatan simpanan
a. sampai dengan 3 bulan, termasuk rekening
E. TRANSAKSI MODAL/KEUANGAN giro dan call money 251
01. Jual beli non-financial assets 191 b. lebih dari 3 bulan 252
07.2. Penarikan simpanan
a. sampai dengan 3 bulan, termasuk rekening
giro dan call money 255
b. lebih dari 3 bulan 256
08. Perdagangan valuta asing 09. Transaksi derivatif
270
08.1. Transaksi spot :
a. valuta asing terhadap rupiah 261
b. antar valuta asing 262 10. Transaksi modal/keuangan lainnya
08.2. Transaksi forward : 299
a. valuta asing terhadap rupiah 263
b. antar valuta asing 264
Meliputi penyelesaian transaksi spot dan forward
Meliputi seluruh transaksi modal/keuangan selain yang
disebutkan di atas.
Meliputi penerimaan/pembayaran premi, margin dan
sejenisnya dalam rangka transaksi derivatif
Meliputi leasing berdasarkan kontrak sewa
dengan opsi untuk membeli.
Pemberian/penarikan pinjaman dengan jangka
waktu:
Transfer penghasilan (worker's remmitances )
Pajak, sanksi/denda
Meliputi penjualan/pembelian saham dan surat-surat
berharga lainnya, seperti obligasi, commercial papers,
certificate of deposits dan promissory notes.
Surat berharga yang diterbitkan oleh bukan
penduduk:
Meliputi hibah/sumbangan (antara lain untuk
kepentingan kemanusiaan dan keagamaan) serta
perolehan hadiah.
Meliputi penjualan/pembelian hak paten, hak cipta,
merek dagang, franchises , tidak termasuk fee atas
penggunaan non-financial assets.
Meliputi penghasilan tenaga kerja Indonesia di luar
negeri yang ditransferkan ke Indonesia serta penghasilan
tenaga kerja asing di Indonesia yang ditransferkan ke
luar Indonesia.
Meliputi gaji dan upah yang dibayarkan kepada/diterima
oleh tenaga kerja.
Meliputi jasa yang terkait dengan produksi film, program
radio dan televisi, pertunjukan teater serta penggunaan
hak distribusinya; kegiatan olah raga dan rekreasi;
termasuk fee yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.
Meliputi penerimaan oleh penduduk dari kedutaaan/
konsulat asing serta pembayaran pemerintah Indonesia
kepada kedutaan/konsulat/atase Indonesia di luar negeri.
Meliputi pajak, pembayaran/penerimaan dalam rangka
kesejahteraan sosial, pensiun, dan sanksi/denda.
Meliputi dividen, keuntungan, bunga surat-surat
berharga seperti bunga obligasi, notes, money market
papers serta bunga simpanan dan pinjaman.
Meliputi seluruh transaksi jasa selain disebutkan di atas.
Meliputi penjualan/pembelian tanah, gedung, subsoil
assets dan sejenisnya
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
26
N i l a i T r a n s a k s i
Nilai Transaksi adalah nilai dari suatu transaksi lalu lintas devisa yang
mempengaruhi posisi AFLN/KFLN bank. Transaksi yang tidak mempengaruhi
posisi tagihan dan kewajiban kepada non residen (AFLN/KFLN) bank tidak perlu
dilaporkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Field nilai transaksi baik dalam rupiah maupun valuta asing diisi dengan nilai
perubahan (bertambah atau berkurang)nya AFLN atau KFLN bank.
2. Pencatatan charge yang menjadi satu dengan nilai principalnya sedapat
mungkin dilaporkan secara gross sebesar nilai yang diterima atau
dibayarkan bank.
3. Pencatatan bunga yang menjadi satu dengan nilai principalnya sedapat
mungkin dilaporkan secara terpisah dengan sandi yang sesuai.
4. Pencatatan transaksi surat berharga untuk diperdagangkan (trading) dan
transaksi surat berharga yang tersedia untuk dijual (available for sale)
dilakukan secara netto (sesuai harga perolehan) sedangkan pencatatan
transaksi surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)
dilakukan secara gross (sesuai nilai nominal/face value).
5. Pencadangan bunga dicatat sebesar nilai bunga yang dicadangkan pada
akhir bulan sesuai dengan pembukuan bank.
Contoh 1 : Transaksi Penerimaan Dana Hasil Ekspor
Bank menerima pemberitahuan bahwa rekening nostro telah bertambah
atas pencairan wesel ekspor No. EXP13 sebesar JPY 1.500.000. Atas transaksi
tersebut, bank dikenakan charge 1% atau sebesar JPY 15,000 sehingga dana
yang dikreditkan ke rekening nostro bank hanya sebesar JPY 1.485.000.
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pencatatan secara gross sebagai berikut :
Pada saat rekening nostro bertambah
3C
ID E0 JP E0 JPY 1,500,000 1011 Penerimaan Ekspor (gross)
Pencatatan charge 3C JP C9 ID C1 JPY 15,000 2080 Jasa keuangan
Pencatatan secara net
Pada saat rekening nostro bertambah
3C ID E0 JP E0 JPY 1,485,000 1011 Penerimaan Ekspor (net)
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
27
Contoh 2 : Pembayaran Cicilan Utang dan Bunga
Bank melakukan pembayaran atas nama nasabah sebesar US$. 115.000 yang
terdiri dari pembayaran pokok utang/pinjaman sebesar US$. 100.000 dan
pembayaran bunga pinjaman sebesar US$ 15.000. Dana ditransfer dari bank
pelapor ke bank di luar negeri.
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pencatatan pokok pinjaman
3C SG C9 ID E0 USD 100,000 2231 Pengembalian pinjaman
Pencatatan bunga pinjaman
3C SG C9 ID E0 USD 15,000 2183 Bunga pinjaman
Contoh 3 : Pembelian Barang Dalam Negeri
Bank menerima perintah dari nasabah non residen untuk mengirimkan dana
sebesar Rp. 250.000.000,- kepada rekan bisnisnya (residen) di bank lain
dengan tujuan pembelian barang. Atas pengiriman tersebut, bank
membebankan biaya transfer sebesar Rp. 50.000,- yang didebet langsung
dari rekening yang bersangkutan.
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat pengiriman dana
4B ID A0 SG E0 IDR 250.000.000 2099 Transaksi barang lainnya
Penerimaan biaya transfer
4B N1 N1 N1 N1 IDR 50.000 2000 Nilai di bawah threshold
Contoh 4 : Transaksi Surat Berharga Untuk Diperdagangkan
(trading)/Tersedia untuk dijual (available for sale)
Bank melakukan pembelian dari bank B di Jakarta berupa obligasi sebuah
Bank yang berdomisili di US dengan spesifikasi sebagai berikut :
Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-
Market Price : 90%
Bunga berjalan : USD 25.000,-
Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas diskonto sebesar
USD20.000,-
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
28
Pencatatan pada saat pembelian obligasi:
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pencatatan pembelian obligasi
3C ID C9 ID C1 USD 900.000 2212 nilai perolehan obligasi
Pembayaran bunga berjalan
3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai pembaya-ran bunga
Bunga yang akan diterima
3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit
Pencatataan saldo obligasi
3E N1 N1 N1 N1 USD 900.000 1NNN nilai pembuku-an obligasi
Pencatatan pada akhir bulan:
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat amortisasi Pencatatan amortisasi diskonto
3E US C9 ID C1 USD 20.000 1189 Nilai amortisasi sehingga menaikkan nilai obligasi
Beberapa saat kemudian bank pelapor melakukan penjualan kepada bank
C di Jakarta berupa obligasi yang sama dengan spesifikasi sebagai berikut :
Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-
Market Price : 95%
Bunga berjalan : USD 30.000,-
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pencatatan penjualan SSB
3C ID C1 ID C9 USD 950.000 1212 nilai pen-jualan SSB
Penerimaan bunga berjalan
3C ID C1 ID C9 USD 30.000 1181 Nilai penerimaan bunga
Pengurangan saldo SSB
3E N1 N1 N1 N1 USD 920.000 2NNN nilai pembuku-an SSB
Pada saat jatuh tempo bank C menerima dana dari penerbit obligasi
tersebut di luar negeri dengan spesifikasi sebagai berikut :
Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-
Market Price : 100%
Bunga berjalan : USD 40.000,-
Asumsi amortisasi sudah dilakukan oleh bank C secara penuh, maka nilai
buku surat berharga pada saat jatuh tempo menjadi USD1.000.000,-
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
29
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pencatatan SSB jatuh tempo
3C ID C1 US C9 USD 1.000.000 1212 nilai pen-jualan SSB
Penerimaan bunga berjalan
3C ID C1 US C9 USD 40.000 1181 nilai pembaya-ran bunga
Pengurangan saldo SSB
3E N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 2NNN nilai pembuku-an SSB
Contoh 5 : Transaksi Surat-surat Berharga yang dimiliki hingga jatuh
tempo (held to maturity) Dengan Diskonto
Bank pelapor melakukan investasi berupa pembelian obligasi sebuah Bank
yang berdomisili di US dari bank B di Jakarta dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Nominal obligasi : USD 1.000.000,-
Market Price : 80% - diskonto
Bunga berjalan : USD 25.000,-
Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas diskonto sebesar
USD20.000,-
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat pembelian
Pencatatan pembelian obligasi
3C ID C9 ID C1 USD 800.000 2212 nilai pembe-lian obligasi
Pembayaran bunga berjalan
3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai bunga berjalan
Pencatatan diskonto 4Z N1 N1 N1 N1 USD 200.000 1NNN nilai diskonto
Bunga yang akan diterima
3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit
Pencatatan saldo obligasi
3F N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 1NNN nilai buku obligasi
Pada saat amortisasi
Pencatatan amortisasi obligasi
4Z ID C1 US C9 USD 20.000 2189 Nilai amortisasi sehingga menurunkan saldo diskonto
Contoh 6 : Transaksi Surat-surat Berharga yang dimiliki hingga jatuh
tempo (held to maturity) Dengan Premiun
Bank pelapor melakukan investasi berupa pembelian Obligasi sebuah Bank
yang berdomisili di US dari bank B di Jakarta dengan spesifikasi sebagai
berikut :
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
30
Nominal Obligasi : USD 1.000.000,-
Market Price : 120% - premium
Bunga berjalan : USD 25.000,-
Pada akhir bulan bank pelapor melakukan amortisasi atas premi sebesar
USD20.000,-
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat pembelian
Pembelian Obligasi 3C ID C9 ID C1 USD 1.200.000 2212 nilai pembelian obligasi
Pembayaran bunga berjalan
3C ID C9 ID C1 USD 25.000 2181 nilai bunga berjalan
Pencatatan premium 3Z N1 N1 N1 N1 USD 200.000 1NNN nilai premium
Bunga yang akan diterima
3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 1NNN tagihan pada penerbit
Pencatatan saldo Obligasi
3E N1 N1 N1 N1 USD 1.000.000 1NNN nilai buku Obligasi
Pada saat amortisasi
Pencatatan amortisasi premi
3Z US C9 ID C1 USD 20.000 2189 Nilai amortisasi sehingga menurunkan nilai premium
Contoh 7 : Nilai Pencadangan Bunga/Kupon
Pencadangan bunga/kupon obligasi
Pada akhir bulan, bank pelapor melakukan pencadangan bunga yang akan
diterima dari obligasi yang diterbitkan oleh bank yang berdomisili di US
sebesar USD 25.000. Pada tanggal 15 bulan berikutnya, bank mencatat
penerimaan bunga dimaksud sebesar USD25.000,-
Pencatatan :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat pencadangan
Pencatatan pencadangan
3Z ID C1 US C9 USD 25.000 1181 Pencadangan bunga
Pada saat penerimaan bunga melalui nostro
Pencatatan penerimaan bunga
3C ID C1 US C9 USD 25.000 1181 Bunga diterima
Penghapusan pencadangan
3Z N1 N1 N1 N1 USD 25.000 2NNN Tagihan berkurang
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
31
Pencadangan bunga simpanan yang harus dibayar
Pada akhir bulan, bank pelapor melakukan pencadangan kewajiban bunga
simpanan yang harus dibayar kepada non residen (SG) sebesar USD 35.000.
Pada tanggal 15 bulan berikutnya, bank mencatat pembayaran bunga
dimaksud sebesar 35.000,-
Pencatatannya :
Uraian Rek Penerima Pembayar Val Nilai Transaksi
STT Keterangan
Pada saat pencadangan
Pencatatan pencadangan
4Z SG E0 ID C1 USD 35.000 1182 Pencadangan bunga
Pada saat pembayaran bunga melalui nostro
Pencatatan pembayaran bunga
3C SG E0 ID C1 USD 35.000 2182 Bunga dibayar
Penghapusan pencadangan
4Z N1 N1 N1 N1 USD 35.000 2NNN Kewajiban berkurang
J e n i s R e k e n i n g
Jenis rekening adalah jenis dari rekening bank yang terpengaruh (mengalami
perubahan) akibat dari adanya suatu transaksi LLD. Contoh dari jenis-jenis
ransaksi dan pengaruhnya pada rekening AFLN/KFLN bank adalah sebagai
berikut :
a. Pembayaran atau penerimaan dalam valuta asing akan mempengaruhi
rekening nostro (sandi 3C)
Contoh : Transaksi penerimaan dana hasil ekspor dari Amerika untuk
kepentingan nasabah Tn A, Jakarta mempengaruhi rekening nostro bank
Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan
007030 3C ID E0 US E0 1011 Ekspor menambah nostro bank
pelapor
b. Pembayaran atau penerimaan melalui uang kertas asing akan
mempengaruhi rekening uang kertas asing (sandi 3A)
Contoh : Transaksi setoran tunai uang kertas asing oleh nasabah kepada
bank pelapor mempengaruhi rekening uang kertas asing
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
32
Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan
007030 3A N1 N1 N1 N1 1903 Setoran tunai menambah saldo
kas uang kertas asing.
c. Pembayaran atau penerimaan melalui pendebetan atau pengkreditan
rekening non residen akan mempengaruhi rekening giro/simpanan non
residen pada bank (4A-4D)
Contoh : Transaksi pembayaran ke Singapura dalam rangka impor melalui
pengkreditan rekening non residen mempengaruhi rekening vostro bank
Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan
007030 4A SG E0 ID E0 1012 Impor menambah saldo vostro
bank pelapor
d. Pembayaran dalam valuta asing yang menimbulkan tagihan bank kepada
non residen akan mempengaruhi rekening nostro (sandi 3C) dan rekening
AFLN yang lain (sandi 3D, 3E, 3F, 3H, 3I, 3Z).
Contoh : Transaksi placing interbank call money pada sebuah bank di
Malaysia melalui nostro mempengaruhi rekening nostro bank dan tagihan
interbank call money bank.
Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan
007030 3C MY C9 ID C1 2251 Placing mengurangi saldo nostro bank
007030 3I N1 N1 N1 N1 1NNN Placing menimbulkan tagihan ICM bank
e. Penerimaan dalam valuta asing yang menimbulkan kewajiban bank kepada
non residen akan mempengaruhi rekening nostro (sandi 3C) dan rekening
KFLN yang lain (sandi 4E, 4F, 4H, 4I, 4Z).
Contoh : Transaksi penerimaan utang luar negeri untuk bank pelapor dari
sebuah bank di Jepang melalui nostro mempengaruhi rekening nostro bank
dan kewajiban kepada non residen dalam bentuk pinjaman luar negeri.
Jrek SPn KPn SPb KPb STT Keterangan 007030 3C ID C1 JP C9 1221 Penarikan utang akan
menambah nostro bank 007030 4E N1 N1 N1 N1 1NNN Penerimaan utang
menimbulkan kewajiban pinjaman LN bank
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
33
J e n i s V a l u t a
Jenis valuta adalah valuta yang digunakan dalam transaksi lalu lintas devisa
yang mempengaruhi AFLN/KFLN bank.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Jenis valuta mengacu kepada valuta rekening AFLN/KFLN yang
terpengaruh.
2. Pengisian field jenis valuta pada laporan LLD tidak selalu sama dengan
jenis valuta yang ditransaksikan.
Contoh:
a. Bank menerima perintah dari nasabah residen untuk melakukan
pembayaran atas jasa asuransi yang diberikan oleh perusahaan di Singapura
senilai SGD 150.000. Mengingat bank tidak memelihara valuta SGD,
pembayaran dilakukan dengan mendebet rekening giro USD milik bank di
Amerika sebesar equivalen transaksi tersebut yaitu USD 110.000.
b. Bank menerima perintah dari nasabah bank yang berdomisili di Jepang
untuk melakukan pembayaran atas pembelian barang dari seorang residen
senilai USD. 25.000. Pembayaran dilakukan dengan cara mendebet rekening
giro rupiah non residen yang bersangkutan sebesar equivalen nilai barang
yaitu sebesar Rp. 250.000.000.
Pencatatan :
Uraian Rek. Penerima Pembayar Val. Nilai Transaksi
STT Keterangan
a. Pembayaran melalui rekening giro bank
Pembayaran jasa asuransi
3C SG D0 ID E0 USD 110.000 2070 Dicatat pada 3C USD, meskipun transaksi dalam SGD
b. Pembayaran ekspor barang melalui rekening giro non residen
Transaksi Ekspor
4B ID E0 JP E0 IDR 250.000.000 2011 Dicatat pada 4B IDR meskipun transaksi dalam USD
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
34
C. K a i d a h K h u s u s
Kaidah khusus adalah kaidah yang digunakan untuk mencatat transaksi lalu
lintas devisa yang termasuk dalam hal-hal khusus. Adapun transaksi yang
termasuk dalam hal-hal khusus adalah :
1. Transaksi yang melibatkan dua bank di dalam negeri untuk kepentingan
nasabah
2. Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening atau dicatat pada
lebih dari satu record
3. Transaksi transaksi tertentu
Untuk transaksi pada butir 1 dan 2 dilaporkan dengan menggunakan kaidah
umum dan kaidah khusus, sedangkan transaksi pada butir 3 menggunakan
kaidah khusus. Adapun pola dasar pelaporan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Pilihan cara pelaporan
Individual
Gabungan:
Digabung Perhari, Perminggu, Perbulan
Nilai Transaksi
Tidak diperhatikan / tidak mempengaruhi
Field 1. Sandi bank 2. Tanggal 3. No. ID 4. Pelaku Transaksi 5. Hubungan Keuangan 6. Negara Debitur/ Kreditur 7. Tujuan Transaksi
Sesuai LBU
Sebenarnya
Sebenarnya Status Penerima : N1 Kategori Penerima : N1 Status Pembayar : N1 Kategori Pembayar : N1
N
- Sandi Negara Sebenarnya - Khusus rek 3G, 3Z, 4Z dapat diisi dengan N1
1NNN, 2NNN, 19XX, 29XX
Sesuai LBU
00
Jumlah Transaksi Status Penerima : N1 Kategori Penerima : N1 Status Pembayar : N1 Kategori Pembayar : N1
N
N1 atau Sandi Negara Sebenarnya
1NNN, 2NNN, 19XX, 29XX
8. Jenis Rekening 9. Jenis Valuta 10. Nilai Transaksi
Tergantung pada pengaruh suatu transaksi
terhadap rekening AFLN/KFLN bank
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
35
i. Hal khusus I : Transaksi yg melibatkan dua bank di dalam negeri
Transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam hal-hal
khusus pertama adalah transaksi yang melibatkan dua bank di dalam negeri
atas nama dan untuk kepentingan nasabah. Sedangkan transaksi atas nama
dan untuk kepentingan bank, transaksi penerusan pembayaran dan transaksi
pengembalian dana, tidak dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam
hal khusus I.
Dalam hal khusus I, tidak semua bank melaporkan dengan kaidah khusus. Hanya
bank dalam peranan tertentu saja yang dikenakan kemudahan untuk
melaporkan transaksi LLD dengan kaidah khusus atau menggunakan sandi
tujuan transaksi 1NNN atau 2NNN (dummy). Sedangkan bank lain tetap
melaporkan dengan kaidah umum.
Kaidah khusus berlaku sebagai berikut :
1. Dalam transfer valas, bank melaporkan dengan kaidah khusus (kotak
berwarna) jika :
a. Memiliki nasabah Non Residen kemudian menerima dana dari atau
mengirim dana ke bank lain di dalam negeri.
b. Memiliki nasabah Residen kemudian menerima dana dari bank lain yang
juga memiliki nasabah Residen.
Nasabah Bank Pengirim
Nasabah Bank Penerima
Keterangan
Non Residen
Residen
Residen
Non Residen
Bank yang melapor dengan kaidah khusus adalah bank dengan nasabah non residen. Bank lain dengan nasabah residen tetap melapor ke BI dengan kaidah umum
Residen
Residen
Bank yang melapor dengan kaidah khusus adalah bank penerima. Bank pengirim dengan nasabah residen tetap melapor ke BI dg kaidah umum
Non Residen
Non Residen
Bank pengirim dan penerima melapor dengan kaidah khusus. Bank pengirim dengan sandi 2901 atau sandi sebenarnya sedangkan bank penerima dengan sandi 1NNN
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
36
2. Dalam transfer rupiah, bank melapor dengan kaidah khusus (kotak ber-
warna) jika :
Terjadi transaksi antar NR, dimana bank pengirim mencatat dengan 2901
dan bank penerima mencatat dengan 1NNN
Nasabah Bank Pengirim
Nasabah Bank Penerima
Keterangan
Non Residen
Residen
Bank pengirim melapor dengan kaidah umum Bank penerima wajib memberi informasi
Residen
Non Residen
Bank penerima melapor dengan kaidah umum Bank pengirim wajib memberi informasi
Residen
Residen
Tidak ada bank yang melapor ke BI karena tidak ada perubahan dalam AFLN/KFLN
Non Residen
Non Residen
Bank pengirim dan penerima melapor dengan kaidah khusus. Bank pengirim dengan sandi 2901 atau dengan sandi sebenarnya sedangkan bank penerima dengan sandi 1NNN
Contoh 1.
Transfer Valas
a. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain
dengan nasabah residen
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan
Jika nasabah tidak memiliki rekening
3C N1 N1 N1 N1 2NNN
Jika nasabah memiliki rekening di bank
3C 4A,4B
N1 N1
N1 N1
N1 N1
N1 N1
2NNN 2NNN
Keterangan: Bank mencatat pengiriman dengan 2NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.
b. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain
dengan nasabah non residen
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening
3C N1 N1 N1 N1 2901 dapat diisi dengan sandi sebenarnya
Jika nasabah memiliki rekening di bank
3C 4A,4B
N1 N1
N1 N1
N1 N1
N1 N1
2901 2NNN
dapat diisi dengan sandi sebenarnya
Keterangan: Bank mencatat pengiriman dengan 2901 karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
37
c. Bank dengan nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dengan
nasabah residen
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening
3C N1 N1 N1 N1 1NNN
Jika nasabah memiliki rekening di bank
3C 4A,4B
N1 N1
N1 N1
N1 N1
N1 N1
1NNN 1NNN
Keterangan: Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.
d. Bank dengan nasabah residen menerima kiriman dari bank lain dengan
nasabah residen
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Baik nasabah memiliki rekening atau tidak di bank pelapor
3C N1 N1 N1 N1 1NNN
Keterangan: 1. Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus transaksi yang
melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri. 2. Karena nasabah adalah residen, tidak ada rekening KFLN yang berubah.
e. Bank dg nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dg nasabah
non residen
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah tidak memiliki rekening
3C N1 N1 N1 N1 1NNN
Jika nasabah memiliki rekening di bank
3C 4A,4B
N1 N1
N1 N1
N1 N1
N1 N1
1NNN 1NNN
Keterangan: Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri.
Contoh 2
Transfer Rupiah
a. Bank dengan nasabah non residen melakukan pengiriman ke bank lain
dengan nasabah non residen, (dana dikirim dalam rupiah melalui kliring lokal)
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah memiliki rekening di bank
4A, 4B N1 N1 N1 N1 2901 Dapat diisi dengan sandi sebenarnya
Keterangan : Bank mencatat pengiriman dengan 2901 karena memenuhi kriteria kaidah khusus kasus 1 yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
38
b. Bank dengan nasabah non residen menerima kiriman dari bank lain dengan
nasabah non residen, (dana dikirim dalam rupiah melalui kliring lokal)
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Jika nasabah memiliki rekening di bank
4A, 4B N1 N1 N1 N1 1NNN
Keterangan : Bank mencatat penerimaan dengan 1NNN karena memenuhi kriteria kaidah khusus kasus 1 yaitu transaksi yang melibatkan lebih dari satu bank di dalam negeri
ii. Hal khusus II : Transaksi yang mempengaruhi lebih dari satu rekening
atau dicatat pada lebih dari satu record/baris
Transaksi yang dikategorikan sebagai transaksi yang termasuk dalam hal-hal
khusus kedua adalah transaksi yang pencatatannya mempengaruhi lebih dari
satu rekening atau dicatat pada lebih dari satu record.
Dalam transaksi yang memperngaruhi dua record, hanya satu record saja yang
dilaporkan dengan kaidah khusus sedangkan record lain tetap dicatat dengan
kaidah umum. Khusus untuk transaksi perdagangan valas yang mempengaruhi
dua record, tidak ada record yang dilaporkan dengan kaidah khusus.
Pemilihan record yang dicatat dengan kaidah khusus dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Kaidah Pencatatan transaksi yg mempengaruhi lebih dari satu rekening
atau dicatat pada lebih dari satu record
Kombinasi
Record ke 1
Record ke 2
I
3C, 4A, 4B
Selain 3C, 4A, 4B
II
3C, 4A, 4B
3C, 4A, 4B
III
Selain 3C, 4A, 4B
Selain 3C, 4A, 4B
Cara Pelaporan
Kaidah Umum
Kaidah Khusus
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
39
a. Kombinasi Rekening 3C dan rekening berkepala 3 lainnya.
Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi
Pelaku STT
Keterangan
Jual beli banknotes masuk nostro
3C Sebenarnya 1903 / 2903
3A N1 1NNN / 2NNN
Merubah cadangan bank notes
Jual beli TC masuk ke nostro
3C Sebenarnya 1904 / 2904
3B N1 1NNN / 2NNN
Merubah cadangan TC (Rekening 3B)
Transaksi ekspor saat pencairan Wesel ekspor
3C Sebenarnya 1011 3G N1 2NNN Merubah cadangan wesel ekspor
Penempatan (dan penarikan simpanan di luar Indonesia oleh bank pelapor
3C Sebenarnya 2251/ 1255
3D N1 1NNN/ 2NNN
Dana ditempatkan di deposito
Transaksi surat berharga oleh bank pelapor
3C Sebenarnya 1211-1213
3E, 3F
N1 2NNN 3E SB Ps Modal 3F SB Ps Uang
Transaksi Tagihan Interbank Call money
3C Sebenarnya 2251 / 1255
3I N1 1NNN/ 2NNN
Penempatan ICM di luar negeri
Pembayaran bank draft yang diambil alih
3C Sebenarnya 1904 3J N1 2NNN Mengurangi bank draft di bank
Transaksi penerimaan hasil ekspor dari akseptasi wesel
3C Sebenarnya 1011 3Z N1 2NNN Merubah tagihan akseptasi
Transaksi lainya, mis penerimaan bunga yang di accued
3C Sebenarnya 1XXX 3Z N1 2NNN Menurunkan tagihan accrued bunga
Contoh :
Bank pelapor melakukan pembayaran melalui nostro kepada bank lain di luar
negeri dalam rangka penempatan pada bank tersebut dalam bentuk deposito
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Rekening giro Rekening deposito
3C 3D
ID N1
C1 N1
ID N1
I0 N1
(2251) 1NNN
Sebenarnya Dummy
Keterangan : Bank mencatat perubahan dalam rekening 3C dengan sandi sebenarnya. Pencatatan pada rekening 3D merupakan kaidah khusus yaitu merupakan pencatatan kedua dari suatu transaksi sehingga dicatat dengan kaidah khusus 1NNN/2NNN
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
40
b. Kombinasi Rekening 3C dan rekening berkepala 4.
Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi
Pelaku STT
Keterangan
Transaksi dalam valas atas nama nasabah non residen
3C Sebenarnya All 4A, 4B, 4C, 4D
N1 1NNN / 2NNN
Jika rekening 4A, 4B kaidah umum, maka rek. 3C kaidah khusus
Transaksi pinjaman oleh bank ( < 1 tahun)
3C Sebenarnya 1221/2231
4E, 4F
N1 1NNN / 2NNN
Pinjaman jangka pendek dari non residen
Transaksi pinjaman oleh bank ( >1 tahun)
3C Sebenarnya 1222/ 2232
4G, 4H
N1 1NNN / 2NNN
Pinjaman jangka panjang dari non residen
Transaksi Interbank Call Money
3C Sebenarnya 1241/ 2245
4I N1 1NNN / 2NNN
Pinjaman ICM dari luar negeri
Transaksi Surat Berharga
3C Sebenarnya 1214-1216
4J, 4K
N1 1NNN Kewajiban surat berharga
Transaksi lainnya, mis pemby. Bunga accrued
3C Sebenarnya 2XXX 4Z N1 2NNN Kewajiban lainnya
Transaksi Akseptasi wesel impor
3C Sebenarnya 2012 4Z N1 2NNN Pada saat pembayaran impor
Transaksi bank draft
3C Sebenarnya 1904 4Z N1 1NNN Pada saat cover dana bank draft
Transaksi bank draft
3C Sebenarnya 2904 4Z N1 2NNN Pada saat pem bayaran bank draft yg dikeluarkan bank pelapor
Contoh :
Bank pelapor menerima dana melalui nostro untuk keuntungan rekening giro
nasabah non residen (Singapura) dari Bank X di Singapura atas perintah PT A,
Jakarta sebagai jasa bisnis.
Uraian REK SPN KPN SPB KPB STT Keterangan Nasabah memiliki rekening di bank
3C 4B - SG
SG N1
A0 N1
ID N1
E0 N1
1121 1NNN
Jasa bisnis dan manaj dummy
Keterangan : Bank mencatat perubahan dalam rekening 3C dengan sandi sebenarnya Pencatatan pada rekening lainnya (dalam contoh ini 4B) merupakan kaidah khusus yaitu merupakan pencatatan kedua dari suatu transaksi sehingga dicatat dengan kaidah khusus 1NNN/2NNN
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
41
c. Kombinasi transaksi yang dicatat pada satu JENIS REKENING tetapi
lebih dari satu record
Record I (Kaidah Umum) Record II (Kaidah Khusus) Contoh Transaksi Rek. Sandi Pelaku STT Rek. Sandi
Pelaku STT
Keterangan
Bank melakukan over booking antar nostro
3C Sebenarnya 2251 3C N1 1NNN STT lengkap dibubuhkan pada rekening yang berkurang
Transaksi antar nasabah NR dalam bank dengan tujuan jasa komputer
4B Sebenarnya 2090 4B N1 1NNN Dana NR pertama berkurang, NR kedua bertambah
iii. H a l k h u s u s III : Transaksi-Transaksi Tertentu
Transaksi tertentu adalah transaksi-transaksi yang tujuannya tertentu
sebagaimana termasuk di dalam tabel ini
Pengisian tiap-tiap field adalah sama dengan tata cara pengisian field pada
transaksi khusus lainnya kecuali untuk field Sandi Tujuan Transaksi yang harus
disesuaikan dengan jenis transaksi yaitu sebagai berikut :
No. Transaksi Sandi Tujuan Transaksi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Transaksi antar non residen Transaksi Credit Card Transaksi Bank Notes Transaksi Traveler Cheque Transaksi Wesel Ekspor Transaksi Refinancing (rediskonto) Pelunasan Refinancing (rediskonto) Transaksi Pengembalian dana Transaksi Pembatalan transaksi Transaksi Penerusan pembayaran Transaksi Penyesuaian Pembukuan Transaksi Perubahan Status
1901 / 2901 1902 / 2902 1903 / 2903 1904 / 2904 1905 / 2905 1911 / 2911 1912 / 2912 1906 / 2906 1906 / 2906 1906 / 2906 1906 / 2906 1907 / 2907
Contoh penggunaan sandi-sandi di atas dapat dilihat pada Bagian II dari Buku
Panduan ini yaitu mengenai pelaporan kegiatan lalu lintas devisa berdasarkan
jenis transaksi.
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
42
III. L A P O R A N P O S I S I
A. P e n j e l a s a n U m u m
Laporan Posisi adalah laporan mengenai posisi AFLN dan KFLN bank pada
awal dan akhir dari suatu periode laporan. Posisi akhir AFLN dan KFLN bank
tersebut akan berubah dari posisi awalnya seiring dengan terjadinya
transaksi selama satu periode laporan.
Laporan Posisi tersusun dalam tiga jenis record.
1. Record Header
Record Header adalah satu baris pembuka laporan posisi yang terletak
pada baris pertama laporan posisi. Secara berurutan, record header
berisi sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL, Jumlah
record isi dan Field kosong. Jumlah keseluruhannya adalah 110 digit.
Field :
Sandi bank
pelapor
Jenis Laporan
Tahun MPL
Bulan MPL Jumlah record isi
Field kosong
Digit
6 4 4 2 8 86
Contoh
485001 Lld2 2005 02 000000250 0000........000000
Pengertian Sandi
Sama dengan LBU
LLD2 berarti laporan posisi
Laporan tahun 2005
Laporan bulan 1 disampaikan pd bulan 2
Laporan terdiri dari 250 record
Semua digit diisi dengan nol
2. Record Footer
Record Footer adalah satu baris penutup laporan posisi yang terletak
pada baris terakhir laporan posisi. Isinya sama dengan record header,
yaitu sandi bank pelapor, Jenis Laporan, Tahun MPL, Bulan MPL, Jumlah
record isi dan Field kosong. Jumlah keseluruhannya adalah 110 digit.
3. Record Isi
Record isi adalah beberapa baris dalam laporan posisi yang
mencerminkan posisi dari AFLN dan KFLN bank yang terletak diantara
record header dan record footer. Satu baris mencerminkan satu rekening
AFLN dan KFLN bank. Record isi mengandung data-data mengenai sandi
bank pelapor, periode posisi, Jenis Rekening, Negara Debitur/Kreditur,
Jenis Valuta, Posisi Awal, Total Debet, Total Kredit, Tanda +/- untuk
-
PELAPORAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK HALAMAN
43
mutasi lainnya, Total Mutasi Lainnya dan Posisi Akhir. Jumlah
keseluruhannya adalah 110 digit.
Field Sandi bank
Th. PL
Bl PL
Rek NDK Val Posisi Awal
Total Debet
Total Kredit
+ / - Mutasi Lainnya
Posisi Akhir
Digit
6
4
2
2
2
3
18
18
18
1
18
18
Cth
485001