buku panduan - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya,...

35
1 BUKU PANDUAN FASILITATOR BLOK 14 MAKSILOFASIAL I (SETARA 3,94 SKS) Bedah Umum dan Kegawatdaruratan Anestesi Eksodonsi Infeksi pada Oromaksilofasial FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

Upload: others

Post on 22-Jul-2020

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

1

BUKU PANDUAN FASILITATOR

BLOK 14

MAKSILOFASIAL I

(SETARA 3,94 SKS)

Bedah Umum dan Kegawatdaruratan

Anestesi

Eksodonsi

Infeksi pada Oromaksilofasial

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 2: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

2

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku

Panduan Blok 14 (Maksilofasial I) dapat diselesaikan sesuai pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti proses

pembelajaran di Blok 14 pada semester 4. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered

Learning (SCL) yang dilakukan secara online dan terdiri atas: tugas kelompok, diskusi kelompok, sidang

pleno, dan kuliah pakar. Blok 14 terdiri atas 4 modul yang diupayakan terintegrasi pada cabang Bedah

Umum, Bedah Mulut, Neurologi, Anestesi, Penyakit Dalam, Patologi Klinik, IImu Kedokteran Gigi Anak,

Radiologi Umum, Radiologi Dental, THT, Mata, Bioetika dan Farmakologi.

Semoga Buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun fasilitator. Kritik dan saran sangat

diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini di masa mendatang.

TIM PENYUSUN KBK FKG USU

Page 3: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

3

TIM PENYUSUN

Ketua Blok : Dr. Olivia Avriyanti, drg., Sp.BM(K)

Sekretaris Blok : Rahmi Syaflida, drg., Sp.BM(K)

Anggota : Abdullah Oes, drg

Indra Basar Siregar, drg, M.Kes

Hendry Rusdy, drg., Sp.BM(K)., M.Kes

Isnandar, drg.,Sp.BM(K)

Ahyar Riza, drg., Sp.BM(K) Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM

Siti Salmiah, drg.,Sp.KGA

Cek Dara Manja, drg, Sp.RKG

Prof. Dr. dr. Farhat.,Sp.THT-KL(K)

dr. Desiree Paramita.,Sp.B

Dr.dr Wulan Fadini Hanafie.,M.Ked(An).,Sp.An

dr. Elvita R Daulay, M.Ked(Rad)., Sp.Rad(K)

dr. RA Dwi Pujiastuti, Sp.S

dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, Sp.M

dr.Malayana R.Nasution,M.Ked(Clin-Path).,Sp.PK

dr.Siti Syarifah, M.Biomed dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD

Dental Education Unit

Indri Lubis, drg., MDSc ( Koordinator)

Febby Revita Sari,drg (div. Kurikulum)

Gostry Aldica Dohude, drg.,Sp.BM (div. SDM)

Zulfi Amalia,drg, MDSc (div. Evaluasi)

E D I T O R

Nevi Yanti, drg., Sp. KG(K)., M. Kes

Page 4: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

4

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 14 MAKSILOFASIAL I

MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG 1. Bedah umum

2. Bedah Mulut

3. Anestesi

4. IKGA

5. Radiologi Umum

6. Radiologi Dental

7. Farmakologi

8. Penyakit Dalam

9. P.Klinik

10.THT

11.Mata

12.Neurologi

13.Bioetika

-

- (Setara dengan - 3,94 SKS) -

1.1 Menerapkan etika kedokteran gigi

3.1 Mampu melakukan komunikasi,

informasi dan edukasi secara

efektif dan bertanggungjawab baik

secara lisan maupun tertulis dengan

pasien, keluarga atau pendamping

pasien serta masyarakat, teman

sejawat dan profesi kesehatan lain

yang terkait

5.1 Seorang dokter gigi harus mampu

mengintegrasikan ilmu

pengetahuan biomedik yang sesuai

sebagai sumber keilmuan dan

berbagai data penunjang untuk

diagnosis dan tindakan medik

6.1 Seorang dokter gigi harus

memahami ilmu kedokteran klinik

yang sesuai sebagai pertimbangan

dalam melakukan perawatan gigi

dan mulut pada pasien medik

kompromis

7.1 Seorang dokter gigi harus mampu

memahami prinsip ilmu kedokteran

gigi dasar yang mencakup : Biologi

Oral, Material dan teknologi

kedokteran gigi untuk menunjang

keterampilan preklinik, klinik serta

penelitian bidang kedokteran gigi.

9.1 Seorang dokter gigi harus mampu

melakukan pemeriksaan fisik

secara umum dan sistem

stomatognatik dengan mencatat

informasi klinis, laboratoris,

radiologis, psikologis dan sosial

guna mengevaluasi kondisi medis

pasien

1.1.1 Mampu menerapkan etika kedokteran gigi secara

profesional (C3 ,P3, A4)

3.1.1 Mampu berdialog dengan pasien dalam kedudukan

yang setara (C3, P3, A3)

3.1.2 Mampu bersikap empati terhadap pasien akan

keluhan kesehatan gigi dan mulut yang mereka

kemukakan (C3, P3, A3)

3.1.3 Mampu menuliskan surat rujukan pasien kepada

sejawat dan atau penyelenggara kesehatan lain jika

diperlukan sesuai dengan standard operating

procedure yang berlaku (C3, P3, A3)

3.1.4 Mampu berdialog dengan teman sejawat, praktisi

kesehatan dan praktisi lain terkait (C3, P3, A3)

5.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik yang

relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk

menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis dan

merencanakan tindakan medis kedokteran gigi

(C3, P3, A4)

5.1.4 Memahami proses penyakit/kelainan yang

meliputi infeksi dan non infeksi (C2, P2, A3)

5.1.5 Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi dan

asepsis (C2, P3, A3)

5.1.6 Memahami obat-obat yang digunakan untuk

penyakit gigi dan mulut, termasuk efek samping

dan interaksinya (C2, P3, A4)

6.1.2 Memahami kelainan/penyakit sistemik yang

bermanifestasi di rongga mulut pada pasien medik

kompromis (C2, P3, A4)

6.1.3 Memahami cara pengelolaan pasien dengan

kelainan/penyakit sistemik yang bermanifestasi di

rongga mulut pada pasien medik terkompromis

secara holistik dan komprehensif (C2, P2, A2)

6.1.4 Memahami cara merujuk pasien medik kompromis

secara profesional (C2, P3, A4)

7.1.5 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan

laboratoris dan radiografi intra oral dan ekstra oral

untuk diagnosis kelainan dan penyakit pada sistem

stomatognati (C2, P3, A4)

9.1.1 Mampu mengidentifikasi keluhan utama penyakit

atau gangguan sistem stomatognatik (C1, P2, A2)

9.1.2 Mampu menerapkan pemeriksaan komprehensif

sistem stomatognati dengan memperhatikan

kondisi umum (C3,P3 , A4)

9.1.3 Mampu menentukan pemeriksaan penunjang

laboratoris yang dibutuhkan (C4, P4, A4)

9.1.4 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan

laboratoris (C4,P3,A3)

9.1.5 Mampu menentukan pemeriksaan penunjang

radiologi intra oral dan ekstra oral yg

dibutuhkan (C4, P4, A4)

9.1.7 Mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan

radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum

(C4,P3,A3)

Page 5: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

5

MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

9.3 Menggunakan rekam medik

sebagai acuan dasar dalam

melaksanakan perawatan gigi dan

mulut

10.1 Seorang dokter gigi harus mampu

menegakkan diagnosis dan

menetapkan prognosis penyakit-

penyakit gigi dan mulut melalui

interpretasi, analisis dan sintesis

hasil pemeriksaan pasien

11.1 Seorang dokter gigi harus mampu

menganalisis rencana perawatan

yang didasarkan pada kondisi,

kepentingan dan kemampuan

pasien

11.2 Menentukan rujukan yang sesuai

12.1 Seorang dokter gigi harus mampu

mengendalikan rasa sakit dan

kecemasan pasien disertai sikap

empati

9.1.8 Mampu menganalisis kondisi fisik, psikologis &

sosial melalui pemeriksaan klinis (C4,P3,A3)

9.3.1 Mampu membuat rekam medik secara akurat dan

komprehensif (C1,P3,A4 )

9.3.3 Mampu merencanakan perawatan medik gigi

berdasarkan rekam medik (C3, P3, A4)

10.1.1 Mampu menegakkan diagnosis sementara dan

diagnosis kerja berdasarkan analisis hasil

pemeriksaan riwayat penyakit, temuan klinis,

temuan laboratoris, temuan radiografis, dan

temuan alat bantu yang lain (C4,P4,A4)

10.1.7 Mampu menjelaskan gambaran klinis proses

penyakit pada mukosa mulut akibat inflamasi,

gangguan imunologi, metabolik dan neoplastik

(C2,P3,A4)

11.1.4 Mampu merencanakan perawatan dengan

memperhatikan kondisi sistemik pasien

(C3,P3,A3)

11.1.5 Mampu mengembangkan rencana perawatan yang

komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis

(C3,P3,A3)

11.6 Mampu menjelaskan temuan, diagnosis dan

perawatan pilihan, ketidaknyamanan dan risiko

perawatan untuk mendapatkan persetujuan

melakukan perawatan (C2,P3,A3)

11.7 Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien,

waktu yang dibutuhkan, langkah-langkah

perawatan, dan perkiraan biaya perawatan

(C2,P2,A3)

11.8 Mampu bekerjasama dengan profesi lain untuk

merencanakan perawatan yang akurat (C4, P3,A3)

11.2.1 Mampu membuat surat rujukan pada spesialis

bidang lain yang terkait dengan kelainan pasien

(C3, P3, A3)

11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih

kompeten sesuai dengan bidang terkait (C3, P3,

A3)

12.1.1 Mampu meresepkan obat-obatan secara benar dan

rasional (C3,P3,A3)

12.1.2 Mampu mengatasi rasa sakit, rasa takut, dan

ansietas dengan pendekatan farmakologik dan non

farmakologik (C3,P3,A3)

12.1.3 Mampu menggunakan anestesi lokal untuk

mengendalikan rasa sakit (control pain) untuk

prosedur restorasi dan bedah (C4, P4, A4)

Page 6: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

6

MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG

- (Setara dengan - 3,94 SKS) -

13.4 Melakukan perawatan bedah

sederhana pada jaringan keras dan

lunak mulut

13.8 Mengelola kegawatdaruratan di

bidang kedokteran gigi

13.9 Bekerja dalam tim secara efektif

dan efisien untuk mencapai

kesehatan gigi dan mulut yang

prima

13.4.1 Mampu melakukan pencabutan gigi sulung dan

permanen (C4,P5,A4)

13.4.2 Mampu melakukan bedah minor sederhana pada

jaringan lunak dan keras (C4,P5,A4)

13.4.4 Mampu menanggulangi komplikasi paska bedah

minor (C4,P5,A4)

13.8.1 Mampu mengelola kegawatdaruratan gigi dan

mulut berbagai usia (C3, P3, A3)

13.8.2 Mampu mengelola kegawatdaruratan akibat

penggunaan obat (C3,P3,A3)

13.8.3 Mampu mengelola kegawatdaruratan akibat

trauma di rongga mulut pada segala tingkatan usia

pasien (C3, P3, A3)

13.8.4 Mampu melakukan tindakan darurat medis dental

(C3, P3, A3)

13.9.2 Mampu melaksanakan kerjasama dalam tim secara

profesional (C3,P3,A3)

13.9.3 Mampu melakukan rujukan kepada sejawat yang

lebih kompeten secara interdisiplin dan

intradisiplin (C3, P3, A3)

Page 7: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... 2

TIM PENYUSUN.................................................................................. 3

DAFTAR ISI.......................................................................................... 7

BAB I INFORMASI UMUM

A. Nama Blok ....................................................................... 8

B. Tujuan Blok ..................................................................... 8

C. Uraian Blok ..................................................................... 8

D. Metode Pembelajaran ...................................................... 9

BAB II MODUL...............................................................................

A. Pembagian Modul............................................................. 10

B. Topic Tree Modul............................................................. 22

C. Pemicu ........................................................................ 23

BAB III DAFTAR PUSTAKA......................................................... 29

BAB IV JADWAL KULIAH BLOK 14........................................... 30

Page 8: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

8

BAB I

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK : Maksilofasial I

B. TUJUAN BLOK : 1. Mahasiswa mampu mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi.

2. Mahasiswa mampu merencanakan persiapan pasien prabedah.

3. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien.

4. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien.

5. Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.

C. URAIAN BLOK: Dalam blok ini mahasiswa mempelajari perawatan di ruang unit gawat darurat (UGD), prinsip-

prinsip bedah, persiapan prabedah, sterilisasi pembedahan, tata kerja di kamar bedah, prosedur

pembedahan, perawatan dan penyembuhan luka. Selain itu akan mempelajari mengenai perawatan

pasien di ruang rawat inap, mekanisme injuri dan juga akan mempelajari mengenai pemeriksaan dan

penanganan awal pada pasien trauma maksilofasial (Basic life support), jenis-jenis trauma kepala dan

evaluasinya, dampak langsung dan tidak langsung, trauma kepala pada mata dan penglihatan,

penanganan airway, breathing, circulation, resusitasi jantung, resusitasi cairan, evaluasi dan penanganan syok, kerjasama dalam tim secara profesional dan tindakan darurat medis dental serta

nutrisi pasca operasi.

Dalam blok ini mahasiswa juga mempelajari mengenai anestesi umum dan lokal yang terdiri atas

bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante

dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi inhalasi dan parenteral, managemen nyeri,

penggunaan bahan anestesi lokal untuk tindakan pencabutan gigi dan syaraf-syaraf yang dilumpuhkan

pada pemberian anestesi lokal. Mahasiswa juga mempelajari mengenai teknik pemberian anestesi

infiltrasi dan blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan di oromaksilofasial, serta menjelaskan

komplikasi anestesi yang dapat terjadi pada pasien.

Mahasiswa juga mempelajari prinsip bedah mulut dan maksilofasial, cara menegakkan diagnosis,

indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi serta penanganannya dan juga gambaran radiografi dari

kelainan pada gigi yang merupakan indikasi dan kontra indikasi ekstraksi,teknik manipulasi pada pencabutan gigi, komplikasi pencabutan gigi dan perawatannya. Selain itu mahasiswa mempelajari

teknik penjahitan simple interupted dan figure of eight pada penutupan luka yang besar setelah

pencabutan, penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan dengan oromaksilofasial,

interaksi obat, serta komplikasi obat-obatan antibiotik, analgesik, antiinflamasi dan roburansia.

Mahasiswa juga akan mempelajari mengenai penyakit infeksi pada oromaksilofasial yang meliputi

proses patofisiologi dari infeksi oromaksilofasial, faktor yang berperan terjadinya penyebaran infeksi

oromaksilofasial, jenis dan gambaran klinis radang akut dan kronis pada oromaksilofasial, perawatan

dari radang oromaksilofasial dan komplikasinya, infeksi leher dalam yang berhubungan dengan

kelainan rongga mulut, patofisiologi dan diagnosis sepsis serta perluasan peradangan pada mata yang

berasal dari peradangan oromaksilofasial.

Page 9: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

9

D. METODE PEMBELAJARAN: 1. Kuliah Pakar (Online)

2. Tugas Kelompok

3. Diskusi Kelompok

4. Sidang Pleno

Page 10: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

10

BAB II

MODUL

2.1. PEMBAGIAN MODUL

Blok 14 terdiri atas 4 modul:

Modul 1: Pembedahan Secara Umum dan Kegawatdaruratan

Modul 2: Anestesi Umum dan Lokal

Modul 3: Eksodonsia

Modul 4: Infeksi Oromaksilofasial

MODUL 1 Pembedahan Secara Umum dan Kegawatdaruratan

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu mengetahui manajemen kasus pembedahan secara umum dan kegawatdaruratan

di bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial.

b. Tujuan Khusus Modul 1. Mengidentifikasi pasien gawat darurat

2. Menentukan pemeriksaan penunjang dan diagnosis pada pasien gawat darurat

3. Mengetahui pasien gawat darurat/ triase di ruang unit gawat darurat (IGD)

4. Menjelaskan perawatan di ruang unit gawat darurat (IGD)

5. Menjelaskan pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma (primary, secondary,

reassesment survey)

6. Menjelaskan penanganan airway, breathing dan circulation pada pasien dengan trauma

maksilofasial

7. Menjelaskan jenis-jenis trauma kepala dan evaluasi trauma kepala (contusio, AVPU, GCS).

Topik : Pengenalan pasien gawat darurat/triase di ruang unit gawat darurat (IGD).

Pemeriksaan dan penanganan awal pada pasien trauma Maksilofasial (Primary,

Secondary, Reassessment Survey) antara lain Basic Trauma Life Support).

8. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok secara umum

9. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok neurogenik/syncope

10. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok hipovolemik

11. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok anafilaktik

12. Menjelaskan patofisiologi dan penanganan syok kardiogenik

Topik : Mengidentifikasi syok anafilaktik, hipovolemik, kardiogenik dan neurogenik serta

penatalaksanaannya.

13. Menjelaskan resusitasi cairan pada kasus syok 14. Menjelaskan jenis-jenis cairan elektrolit yang digunakan pada kasus syok

15. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi penggunaan cairan elektrolit pada kasus syok

Topik : Terapi cairan elektrolit

16. Menjelaskan definisi, indikasi dan prosedur/teknik RJPO

Topik : Resusitasi jantung, paru dan otak (RJPO)

17. Mengetahui prinsip pembedahan secara umum

Page 11: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

11

18. Mengetahui dan merencanakan tindakan bedah sesuai dengan diagnosis

19. Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi, dan asepsis serta penerapannya pada persiapan

tindakan bedah

Topik : Pengantar bedah dan prinsip bedah

20. Menjelaskan arah momentum yang menyebabkan injuri

21. Mengetahui definisi luka dan jenis-jenis luka

22. Mengetahui fisiologi penyembuhan luka jaringan keras dan lunak

23. Mengetahui metode perawatan luka

24. Mengetahui penyembuhan luka secara primer, sekunder dan tersier

Topik : Mekanisme injuri, perawatandan penyembuhan luka

25. Menjelaskan prinsip-prinsip sterilisasi

26. Mengetahui macam-macam bahan dan alat sterilisasi

27. Mengetahui prosedur disinfeksi operator, Furbringer danWHO

28. Mengetahui prosedur sterilisasi alat, bahan dan ruangan

29. Mengetahui manajemen alat dan bahan pasca prosedur tindakan bedah

30. Mengetahui prosedur disinfeksi pasien

31. Mengetahui prosedur tata kerja di kamar bedah sesuai prinsip sterilisasi asepsis

Topik : Sterilisasi pembedahan dan tata kerja di kamar bedah

32. Mengetahui asepsis intraoral dan ekstraoral

33. Mengetahui prinsip dasar insisi dan desain flap 34. Menjelaskan fisiologi penyembuhan luka soket gigi dan mukosa oral

35. Mengetahui prinsip dasar penjahitan

36. Menjelaskan kerjasama tim secara profesional (interdisiplin dan intradisiplin)

37. Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang lain (referal medik)

Topik : Prinsip dasar bedah di bidang bedah mulut dan maksilofasial dan kerjasama

dalam tim secara profesional secara multi disiplin

38. Menentukan pemeriksaan laboratorium pra bedah dan interpretasinya

39. Menentukan pemeriksaan laboratorium tambahan pada kasus-kasus tertentu dan medical

compromised serta interpretasinya

40. Menentukan pemeriksaan tambahan pada kasus penyakit sangat mudah menular seperti Hepatitis, HIV, TBC dan penyakit virus lainnya (butuh tambahan)

Topik : Persiapan laboratorium pra bedah dan interpretasinya

41. Mengetahui pemeriksaan radiografi pra bedah seperti : Schedel AP, Thorak AP, Soft Tissue

Leher, Head and Neck CT Scan, MRI, 3D CT Scan, Sialografi, Sidik Tulang (bone scan) dan

interpretasinya

Topik : Pemeriksaan radiografi pra bedah dan interpretasinya

42. Menjelaskan perawatan di ruang rawat inap

43. Menjelaskan nutrisi pasca operasi pada pasien dewasa

44. Mengetahui etika dokter dalam perawatan pasien di ruang rawat inap

Topik : Perawatan di ruang rawat inap

45. Menjelaskan jenis-jenis trauma kepala

46. Menjelaskan evaluasi trauma kepala secara neurologis

47. Menjelaskan penanganan awal secara neurologi pada trauma kepala

Topik : Jenis-jenis trauma kepala dan evaluasi

Page 12: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

12

48. Menjelaskan kondisi pemeriksaan awal pada mata seperti pemeriksaan: bola mata meliputi

kongjungtiva, pupil, reflek cahaya, isokor/unisokor, dilatasi, midriasis

49. Menjelaskan dampak indirek trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan buta warna,

kebutaan, agnosia, gangguan penglihatan dan kelumpuhan

50. Menjelaskan dampak direk trauma kepala pada mata dan penglihatan: gangguan Nervus III, IV,

VI dan VII

Topik : Dampak indirek dan direk trauma kepala pada mata dan penglihatan: indirek:

gangguan buta warna, kebutaan, agnosia, gangguan penglihatan, kelumpuhan

direk: gangguan N.III, IV, VI dan VII.

51. Menjelaskan definisi dan klasifikasi fraktur maksila dan mandibula

52. Menjelaskan mekanisme trauma maksilofasial 53. Menjelaskan gambaran klinis dari fraktur maksila dan mandibula

54. Menjelaskan perawatan pendahuluan dan perawatan definitif pada fraktur maksila dan

mandibula

55. Menjelaskan gambaran klinis dan penatalaksanaan fraktur dentoalveolar

Topik : Penatalaksanaan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari bedah

mulut.

56. Menjelaskan mekanisme, gambaran klinis dan penatalaksanaan epistaksis yang diakibatkan

trauma maksilofasial.

Topik : Penanganan kegawatdaruratan trauma maksilofasial ditinjau dari THT-KL c.Topik Kuliah.

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Pengenalan pasien gawatdarurat/ triase di ruang unit gawatdarurat

(UGD). Pemeriksaan dan

penanganan awal pada pasien

trauma maksilofasial (primary,

secondary, reassessment survey)

antara lain Basic Trauma Life

Support

AN.1.1 Anestesi (1 jam)

dr. Cut Meliza Zainumi,

M.Ked(An).,Sp.An

2. Mengidentifikasi syok anafilaktik,

hipovolemik, kardiogenik dan

neurogenik serta

penatalaksanaannya.

AN.1.2

AN.1.3

Anestesi

(2 jam)

Dr. dr. Wulan

Fadinie,

M.Ked(An).,Sp.An

3. Terapi cairan elektrolit AN.1.4 Anestesi

(1 jam)

Prof. Dr.A.

Hanafie.,Sp.An.,KIC, KAO

4. Resusitasi jantung paru dan otak

(RJPO)

AN.1.5 Anestesi

(1 jam)

dr. Akhyar

Hamonangan

Nasution, Sp.An,

KAKV

5. Pengantar bedah dan prinsip bedah BU.1.1 Bedah

Umum

(1 jam)

dr. Desiree

Paramita.,Sp.B dan

Tim

Page 13: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

13

MODUL 2 Anastesi a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan anestesi umum dan lokal pada pasien yang

mengalami kelainan pada oromaksilofasial.

b. Tujuan Khusus Modul

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

6. Mekanisme injuri, perawatan dan

penyembuhan luka

BU.1.2

BU 1.3

Bedah

Umum

(2 jam)

dr. Desiree

Paramita.,Sp.B dan

Tim

7. Sterilisasi pembedahan dan

tata kerja di kamar bedah

BU.1.4

Bedah

Umum

(1 jam)

dr. Desiree

Paramita.,Sp.B dan

Tim

8. Prinsip dasar bedah di bidang bedah

mulut dan maksilofasial dan

kerjasama dalam tim secara

profesional secara multi disiplin

BM.1.1 Bedah

Mulut

(1 jam)

Dr. Olivia A.H, drg.,

Sp.BM (K)

9. Persiapan laboratorium pra bedah

dan interpretasinya

PK.1.1,

PK.1.2

Patologi

Klinik

(2 jam)

dr.Malayana

R.Nasution,M.Ked(C

lin-Path).,Sp.PK

10. Pemeriksaan radiografi pra bedah dan interpretasinya

RU.1.1 RU.1.2

Radiologi umum

( 2 jam)

dr. Elvita R. Daulay.,M.Ked

(rad).,Sp.Rad(K)

11. Perawatan di ruang rawat inap BU.1.5 Bedah

Umum

(1 jam)

dr. Desiree

Paramita.,Sp.B dan

Tim

12. Jenis-jenis trauma kepala dan

evaluasi trauma kepala dan trauma

N VII.

NE.1.1

NE.1.2

Neurologi

(2 jam)

dr. RA Dwi

Pujiastuti, Sp.S

13. Dampak indirek dan direk trauma

kepala pada mata dan penglihatan:

Indirek: gangguan buta warna,

kebutaan, agnosia, gangguan

penglihatan, kelumpuhan.

Direk: gangguan NIII, IV, VI dan

VII

MT.1.1

MT.1.2

Mata

(2 jam)

dr. Rodiah

Rahmawaty Lubis,

Sp.M

14. Penatalaksanaan kegawatdaruratan

trauma maksilofasial ditinjau dari

Bedah Mulut

BM.1.2 Bedah

Mulut

(1jam)

Gostry Aldica

Dohude,drg.,Sp.BM

15. Penanganan kegawatdaruratan

trauma maksilofasial ditinjau dari

THT-KL

THT.1.1

THT

(1 jam)

Prof. Dr.

dr.Farhat.,Sp.THT-

KL(K)

TOTAL 21 JAM

Page 14: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

14

1. Menganalisis pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang untuk evaluasi persiapan pembiusan. 2. Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi tingkat ASA Score dalam pembiusan.

Topik : Manajemen perioperatif anestesi

3. Menjelaskan jenis-jenis obat anestesi umum

4. Menjelaskan farmakokinetik bahan anestesi umum

5. Menjelaskan farmakodinamik bahan anestesi umum

Topik : Farmakokinetik dan farmakodinamik bahan anestesi umum

6. Menjelaskan macam-macam penyakit sitemik yang dipengaruhi oleh penggunaan anastesi lokal dan

umum

7. Menjelaskan macam-macam penyakit sitemik yang berpengaruh pada penggunaan anastesi lokal dan umum

Topik : Hubungan penyakit sistemik dengan anestesi lokal dan umum

8. Menjelaskan macam-macam nyeri dan kecemasan

9. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri dan kecemasan secara farmakologi (yang sering digunakan di

kedokteran gigi N2O, maupun obat peroral)

10. Menjelaskan efek samping dan komplikasi penggunaan obat anti nyeri dan kecemasan serta

penatalaksanaannya

Topik : Manajemen nyeri dan kecemasan dengan farmakologi (Anestesi umum: N2O dan

komplikasinya)

11. Menjelaskan definisi anestesi lokal

12. Menjelaskan teori dan mekanisme terjadinya keadaan anastesi lokal

13. Menjelaskan pembagian anestesi lokal menurut bahan dan tekniknya

Topik : Pengantar anestesi lokal

14. Menjelaskan definisi anestesi topikal dan persyarafan yang terlibat

15. Menjeaskan pembagian anestesi topikal

16. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi anestesi lokal

17. Menjelaskan teknik pemberian anestesi topikal

18. Menjelaskan definisi infiltrasi anestesi dan persyarafan yang terlibat

19. Menejelaskan pembagian anestesi infiltrasi 20. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi anestesi infiltrasi

21. Menjelaskan teknik pemberian infiltrasi anestesi

Topik : Teknik pemberian anestesi topikal untuk pencabutan gigi dan pembedahan

sederhana. Teknik anestesi infitrasi untuk pencabutan gigi dan pembedahan

sederhana.

22. Menjelaskan definisi anestesi blok pada kedokteran gigi dan persyarafan yang terlibat

23. Menjelaskan pembagian anestasi blok pada maksila dan mandibula

24. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi anestesi blok pada kedokteran gigi

25. Menjelaskan teknik pemberian anestesi blok pada kedokteran gigi

Topik : Teknik anestesi blok untuk pencabutan gigi dan pembedahan sederhana

26. Menjelaskan simbol atau keterangan yang terdapat di ampul atau kotak kemasan tiap bahan anestesi

lokal

27. Menjelaskan perhitungan dosis tiap jenis anestesi lokal

28. Menjelaskan dosis maksimal tiap jenis anestesi lokal

29. Menjelaskan dosis toksik tiap jenis anestesi lokal

Page 15: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

15

Topik : Perhitungan dosis anastesi lokal, dosis maksimal dan dosis toksik

30. Menjelaskan teknik anastesi topikal dan infiltrasi pada anak-anak

31. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi anastesi lokal pada anak

32. Menjelaskan pendekatan psikologis sebelum dan saat tindakan anastesi lokal pada anak-anak

Topik : Teknik anestesi lokal pada anak

33. Menjelaskan komplikasi anestesi lokal

34. Menjelaskan penatalaksanaan komplikasi anestesi lokal baik secara lokal dan sistemik

Topik : Komplikasi anestesi lokal serta penatalaksanaannya

35. Menjelaskan komplikasi pada mata akibat anestesi lokal

36. Menjelaskan penatalaksanaan komplikasi anestesi lokal pada mata

Topik : Komplikasi anestesi lokal pada penglihatan

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Manajemen perioperatif anestesi AN.2.1 Anestesi

(1 jam)

dr. Tasrif Hamdi,

M.Ked (An),

Sp.An

2. Farmakokinetik dan

farmakodinamik bahan anestesi

umum

FM.2.1

FM.2.2

Farmakolo

gi

(2 jam)

dr.Siti Syarifah,

MBiomed

3. Hubungan penyakit sistemik dengan anestesi lokal dan umum

PD.2.1 PD.2.2

Penyakit Dalam

(2jam)

dr. Katherine, M.Ked(PD),

Sp.PD

4. Manajemen nyeri dan kecemasan

dengan farmakologi dan non

farmakologi (anestesi umum: N2O

dan komplikasinya)

AN.2.2

Anestesi

(1jam)

dr. Tasrif Hamdi,

M.Ked (An),

Sp.An, KMN

5. Pengantar anestesi lokal B.M.2.1 Bedah

Mulut

(1 Jam)

Abdullah Oes,

drg

6. - Teknik pemberian anestesi

topikal untuk pencabutan gigi dan

pembedahan sederhana.

- Teknik anestesi infitrasi untuk

pencabutan gigi dan pembedahan

sederhana

B.M.2.2

Bedah

Mulut

(1 Jam)

Abdullah Oes,

drg

7. Teknik anestesi blok untuk

pencabutan gigi dan pembedahan

sederhana

B.M.2.3 Bedah

Mulut

(1 Jam)

Abdullah Oes,

drg

8. Perhitungan dosis anastesi lokal,

dosis maksimal dan dosis toksis

B.M.2.4 Bedah

Mulut

(1 Jam)

Rahmi Syaflida,

drg., Sp.BM(K)

9. Teknik anestesi lokal pada anak

IKGA.2.

1

IKGA.2.

IKGA

(2 jam)

Siti Salmiah, drg.,

Sp.KGA

Page 16: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

16

2

10. Komplikasi anestesi lokal serta

penatalaksanaannya

BM.2.5

Bedah

Mulut

(1 jam)

Indra Basar, drg.,

M.Kes

11. Komplikasi anestesi lokal pada

penglihatan

MT.2.1 Mata

(1 jam)

dr. Rodiah

Rahmawaty

Lubis, Sp.M

Total 14 Jam

MODUL 3. Eksodonsia a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan eksodonsi (pencabutan gigi) pada pasien

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan cara menganamesis (pemeriksaan subjektif)

2. Menjelaskan penatalaksanaan pemeriksaan intra oral dan ekstra oral (pemeriksaan objektif)

3. Menjelaskan macam-macam pemeriksaan penunjang baik radiologi maupun laboratorium.

Topik : Cara menegakkan diagnosis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra-

ekstra oral serta pemeriksaan penunjang

4. Menjelaskan macam-macam pemeriksan radiografi yang dibutuhkan dibidang bedah mulut dan

maksilofasial

5. Menjelaskan anatomi normal pada gambaran radiografi

6. Menjelaskan anatomi tidak normal pada gambaran radiografi 7. Menjelaskan prognosis dari gambaran radiografi

Topik : Bantuan radiografi dalam menegakkan diagnosa, rencana terapi ekstraksi gigi

dan prognosisnya

8. Menjelaskan prosedur insisi dalam tindakan bedah

9. Menjelaskan desain flap pada tindakan bedah

10. Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi dalam jaringan

lunak

11. Menjelaskan langkah-langkah dari setiap prosedur bedah pengambilan lesi dalam jaringan

tulang

12. Menjelaskan prosedur penutupan luka secara primer

Topik : Insisi dan penutupan luka

13. Menjelaskan indikasi pencabutan gigi

14. Menjelaskan kontra indikasi pencabutan gigi

15. Menjelaskan perencanaan dan penatalaksanaan pencabutan gigi pada pasien dewasa

Topik : Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi. Perencanaan penatalaksanaan

eksodonsi pada pasien dewasa.

16. Menjelaskan perawatan periodontal yang dilakukan pada pasien sebelum prosedur tindakan

bedah mulut.

17. Menjelaskan perawatan periodontal yang dilakukan pada pasien sesudah prosedur tindakan bedah mulut.

Topik : Perawatan periodontal pada pasien bedah mulut sebelum dan sesudah tindakan

Page 17: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

17

18. Menjelaskan definisi kompromis medis pada kasus-kasus bedah mulut dan maksilofasial 19. Menjelaskan pemeriksaan penunjang baik radiografi maupun laboratorium yang dibutuhkan

dalam menangani pasien kompromis medis

20. Menjelaskan perawatan terintegrasi pada pasien kompromis medis

21. Melakukan pembuatan surat rujukan pada pasien kompromis medis

Topik : Penatalaksanaan pasien kompromise medis di bidang bedah mulut

22. Menjelaskan macam-macam armamentarium

23. Menjelaskan anatomi dan fungsi armamentarium (alat diagnostik, tang ekstraksi, bein, needle

holder, benang, jarum, gunting, raspatorium, scalpel)

24. Menjelaskan macam-macam teknik manipulasi armamentarium

Topik : Macam-macam alat yang dipakai dan kegunaannya pada pencabutan gigi.

Teknik manipulasi pada pencabutan gigi

25. Menjelaskan instruksi pasca pencabutan gigi

26. Menjelaskan perawatan luka pasca pencabutan gigi

27. Menjelaskan peresepan rasional pasca pencabutan gigi

Topik : Manajemen pasien pasca pencabutan gigi: Instruksi pasca pencabutan gigi dan

peresepan rasional pasca pencabutan gigi.

28. Menjelasakan penyakit-penyakit THT yang berhubungan dengan oromaksilofasial

29. Menjelaskan anatomi oromaksilofasial yang berhubungan dengan telinga, hidung dan

tenggorokan

Topik : Penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan dengan rongga

mulut

30. Menjelaskan fisiologi kaskade pembekuan darah .

31. Mengetahui patofisiologi pembekuan darah.

32. Mengetahui penyakit sistemik yang mempengaruhi proses pembekuan darah.

33. Mengetahui obat-obat peroral yang mempengaruhi proses pembekuan darah.

34. Mengetahui penatalaksanaan gangguan hemostasis

Topik : Gangguan hemostasis

35. Menjelaskan farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obatan yang mempengaruhi perdarahan. 36. Penanganan perdarahan setelah tindakan di daerah oromaksilofasial akibat obat-obatan yang

mempengaruhi perdarahan.

Topik : Farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang mempengaruhi perdarahan

37. Menjelaskan macam-macam komplikasi pencabutan baik jaringan keras maupun jaringan lunak

38. Menjelaskan penatalaksanan komplikasi fraktur gigi

39. Menjelaskan penatalaksanaan fraktur dentoalveolus

40. Menjelaskan penatalaksanaan fraktur rahang

41. Menjelaskan penatalaksanaan luksasi mandibula

42. Menjelaskan penatalaksanaan laserasi mukosa

Topik : Komplikasi pencabutan gigi: fraktur gigi, fraktur alveolus dan tulang rahang,

laserasi mukosa, lesi nervus dan luksasi sendi rahang, komplikasi penyembuhan.

43. Menjelaskan definisi perforasi sinus sebagai komplikasi pencabutan gigi

44. Menjelaskan definisi perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi

45. Menjelaskan penatalaksanaan perforasi sinus dan penanggulangannya

46. Menjelaskan penatalaksannan perdarahan dan penanggulangannya

Page 18: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

18

Topik : Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi

dan penangggulanggannya

47. Menjelaskan penanganan pencabutan gigi pada pasien anak

48. Merencanakan penatalaksanaan pencabutan gigi pada pasien anak

49. Melakukan peresepan obat secara rasional pada pasien anak

Topik : Manajemen pencabutan gigi pada pasien anak

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu

Staf Pengajar

1. Cara menegakkan diagnosis yang

meliputi anamnesis, pemeriksaan klinis intra-ekstra oral serta

pemeriksaan penunjang

BM.3.1 Bedah

Mulut (1 jam)

Ahyar, drg.,

Sp.BM (K)

2. Bantuan radiografi dalam

menegakkan diagnosa, rencana

terapi ekstraksi gigi dan

prognosanya

RD.3.1 Radiologi

Dental

(1 jam)

Cek Dara

Manja, drg,

Sp.RKG

3. Insisi dan penutupan luka di rongga

mulut.

B.M 3.2 Bedah

Mulut

(1 Jam)

Isnandar,

drg.,SpBM(K)

4. - Indikasi dan kontraindikasi

pencabutan gigi

- Perencanaan penatalaksanaan

eksodonsi pada pasien dewasa

BM.3.3

Bedah

Mulut

(1 jam)

Indra Basar,

drg., M.Kes

5. Perawatan periodontal pada pasien

bedah mulut sebelum dan sesudah tindakan

PE 3.1

Periodonsia

(1 Jam)

Armia

Syahputra, drg., Sp.Perio(K)

6. Penatalaksanaan pasien kompromis

medis di bidang bedah mulut

BM.3.4 Bedah

Mulut

(1 jam)

Hendry Rusdy,

drg.,

Sp.BM.,M.Kes

7. - Macam-macam alat yang dipakai

dan kegunaannya pada

pencabutan gigi

- Teknik manipulasi pada

pencabutan gigi

BM.3.5 Bedah

Mulut

(1 Jam)

Ahyar

Riza,drg.,

Sp.BM(K)

8. Manajemen pasien pasca

pencabutan gigi :

Instruksi pasca pencabutan gigi dan

peresepan rasional pasca pencabutan

gigi

BM.3.6 Bedah

Mulut

( 1 jam)

Gostry Aldica

Dohude, drg.,

Sp.BM.

9. Penyakit telinga hidung dan

tenggorakan yang berhubungan

dengan rongga mulut

THT.3.1

THT

(1 jam)

Prof. Dr. dr.

Farhat.,Sp.THT

-KL (K)

10. Gangguan hemostasis PD.3.1 Penyakit

Dalam

(1 jam)

dr. Katherine,

M.Ked(PD),

Sp.PD

11 Farmakokinetik dan

farmakodinamik obat-obat yang

FM.3.1

FM.3.2

Farmako

(2 jam)

dr.Siti Syarifah,

MBiomed

Page 19: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

19

mempengaruhi perdarahan

12. Komplikasi pencabutan gigi:

- fraktur gigi - fraktur alveolus dan tulang

rahang

- laserasimukosa, lesi nervus dan

luksasi sendi rahang

- komplikasipenyembuhan

BM.3.7 Bedah

Mulut (1 jam)

Isnandar

drg.,Sp.BM(K)

13. Perforasi sinus maksilaris dan

perdarahan sebagai komplikasi pencabutan gigi dan

penanggulangannya

BM.3.8

Bedah

Mulut (1 jam)

Isnandar,

drg.,Sp.BM(K)

14. Manajemen ekstraksi gigi pada

pasien anak

IKGA.3.1

IKGA.3.2

IKGA

(2 jm)

Siti Salmiah,

drg., Sp.KGA

TOTAL 16 Jam

MODUL 4. Infeksi Oromaksilofasial

a. Tujuan Terminal Modul

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.

b. Tujuan khusus:

1. Menjelaskan proses patofisiologis dari infeksi oromaksilofasial.

2. Menjelaskan faktor yang berperan dalam terjadinya penyebaran infeksi oromaksilofasial.

3. Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut di oromaksilofasial.

4. Menjelaskan jenis dan gambaran klinis kasus infeksi kronis di oromaksilofasial.

5. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial.

6. Menjelaskan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial. 7. Menjelaskan penanganan infeksi pada oromaksilofasial.

8. Mampu merencanakan penatalaksanaan infeksi oromaksilofasial.

Topik : Infeksi oromaksilofasial

9. Menjelaskan definisi osteomielitis.

10. Menjelaskan etiologi osteomielitis pada tulang rahang.

11. Menjelaskan gambaran klinis osteomielitis pada tulang rahang.

12. Menjelaskan klasifikasi/tipe osteomielitis menurut bagian tulang yang terlibat.

13. Menjelaskan gambaran radiografi osteomielitis dan sinusitis pada kondisi akut dan kronis.

14. Menjelaskan pencegahan dan perawatan osteomielitis di oromaksilofasial.

Topik : Osteomielitis

15. Menjelaskan penanganan infeksi oromaksilofasial secara komprehensif.

16. Menjelaskan penanganan komplikasi dari infeksi oromaksilofasial secara komprehensif.

Topik : Penanganan infeksi pada oromaksilofasial dan komplikasi dari infeksi

oromaksilofasial

17. Menjelaskan aspek legal radiografi kedokteran gigi.

18. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial.

19. Menjelaskan gambaran radiografi osteomielitis pada oromaksilofasial.

20. Menjelaskan gambaran radiografi sinusitis karena gigi.

Page 20: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

20

Topik : Aspek legal radiografi kedokteran gigi, gambaran radiografi infeksi

oromaksilofasial, osteomielitis dan sinusitis karena gigi

21. Menjelaskan patofisiologi infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut.

22. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perluasan infeksi oromaksilofasial ke leher dalam.

23. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi leher dalam.

24. Menjelaskan komplikasi dari infeksi leher dalam.

25. Menjelaskan penanganan infeksi leher dalam.

Topik : Infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga mulut

26. Menjelaskan patofisiologi infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial.

27. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan perluasan infeksi oromaksilofasial ke daerah

mata. 28. Menjelaskan gambaran radiografi infeksi pada mata yang berhubungaan dengan infeksi

oromaksilofasial.

29. Menjelaskan komplikasi dari infeksi pada mata yang berhubungaan dengan infeksi

oromaksilofasial.

30. Menjelaskan penanganan infeksi mata yang berhubungaan dengan infeksi oromaksilofasial.

Topik : Infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi oromaksilofasial

33. Menjelaskan definisi implan dalam kedokteran gigi

34. Menjelaskan perkembangan / teknologi bedah oromaksilofasial seperti implan, osteodistraksi

dan lainnya.

Topik : Perkembangan implant dalam kedokteran gigi.

c. Topik Kuliah

No Materi Kode Bidang

Ilmu Staf Pengajar

1. Infeksi oromaksilofasial: - proses patofisiologis infeksi

- faktor yang berperan dalam

terjadinya penyebaran infeksi

oromaksilofasial

- jenis dan gambaran klinis kasus

infeksi akut dan kronis di

oromaksilofasial

BM.4.1 BM.4.2

Bedah

Mulut (2 jam)

Rahmi Syaflida, drg.,

Sp.BM(K)

2. Osteomielitis: - etiologi osteomielitis pada tulang

rahang - gambaran klinis - tipe osteomielitis menurut bagian

tulang yang terlibat

BM.4.3 BM.4.4

Bedah

Mulut (2 jam)

Hendry Rusdy, drg.,

Sp.BM, M.Kes(K)

3. Penanganan infeksi pada

oromaksilofasial dan komplikasi dari

infeksi oromaksilofasial

BM.4.5 BM.4.6

Bedah

Mulut (2 jam)

Gostry Aldica

Dohude.,drg.,Sp.BM

4. - Aspek legal radiografi kedokteran

gigi

- Gambaran radiografi infeksi

oromaksilofasial, osteomielitis

dan sinusitis karena gigi

RD.4.1 RD.4.2

Radiolo

gi

Dental ( 2 jam)

Cek Dara Manja,

drg, Sp.RKG

5. Infeksi leher dalam yang THT.4.1 THT dr.Arfiza.,M.Ked(THT)

Page 21: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

21

berhubungan dengan kelainan rongga

mulut (1 jam) .,Sp.THT-KL

6. Infeksi pada mata yang berhubungan

dengan infeksi oromaksilofasial MT.4.1 Mata

(1 jam) dr. Rodiah Rahmawaty

Lubis, Sp.M 7. Perkembangan implan

dalam kedokteran gigi

BM.4.7

BM.4.8

Bedah

Mulut

(2 jam)

Drg.Hendry

Rusdy.,SpBM.,M.Kes(

K)

TOTAL 12 JAM

Page 22: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

22

B. TOPIC TREE

MAKSILOFASIAL I

EKSODONSI - Cara menegakkan diagnosis yang meliputi anamnesis,

pemeriksaan klinis intra-ekstra oral serta pemeriksaan

penunjang

- Bantuan radiografi dalam menegakkan diagnosa, rencana

terapi ekstraksi gigi dan prognosanya

- Insisi dan penutupan luka di rongga mulut

- Indikasi dan kontraindikasi pencabutan gigi

- Perencanaan penatalaksanaan eksodonsi pada pasien dewasa

- Perawatan periodontal pada pasien bedah mulut sebelum dan

sesudah tindakan

- Penatalaksanaan pasien kompromis medis di bidang bedah

mulut.

- Macam-macam alat yang dipakai dan kegunaannya pada

pencabut gigi dan teknik manipulasi pada pencabutan gigi

- Penyakit telinga hidung dan tenggorakan yang berhubungan

dengan rongga mulut

- Gangguan hemostasis

- Komplikasi pencabutan gigi

- Perforasi sinus maksilaris dan perdarahan sebagai komplikasi

pencabutan gigi dan penanggulangannya

- Manajemen ekstraksi gigi pada pasien anak

INFEKSI OROMAKSILOFASIAL -Infeksi oromaksilofasial:

- proses patofisiologis i

- faktor yang berperan dalam terjadinya

penyebaran infeksi oromaksilofasial

- jenis dan gambaran klinis kasus infeksi akut dan

kronis di oromaksilofasial

- Osteomielitis

- etiologi osteomielitis pada tulang rahang

- gambaran klinis

- - Tipe osteomyelitis menurut bagian tulang yang terlibat

- Penanganan infeksi pada oromaksilofasial dan komplikasi dari

infeksi oromaksilofasial

- Aspek legal radiografi kedokteran gigi

- Gambaran radiografi infeksi oromaksilofasial, osteomielitis

dan sinusitis karena gigi

- Infeksi leher dalam yang berhubungan dengan kelainan rongga

mulut

- Infeksi pada mata yang berhubungan dengan infeksi

oromaksilofasial

- Farmakokinetik dan farmakodinamik obat-obat yang

mempengaruhi perdarahan

- Perkembangan implan dalam kedokteran gigi

BEDAH UMUM DAN KEGAWAT

DARURATAN - Pengenalan pasien gawat darurat/ triase di ruang unit

gawatdarurat (UGD). Pemeriksaan dan penanganan awal pada

pasien trauma maksilofasial (primary, secondary, reassessment

survey) antara lain Basic Trauma Life Support).

- Mengidentifikasi syok anafilaktik, hipovolemik, kardiogenik

dan neurogenik serta penatalaksanaannya.

- Terapi cairan elektrolit

- Resusitasi jantung paru dan otak (RJPO)

- Pengantar bedah dan prinsip bedah

- Mekanisme injuri, perawatan dan penyembuhan luka

- Sterilisasi pembedahan dan tata kerja di kamar bedah

- Prinsip dasar bedah di bidang bedah mulut dan maksilofasial

- Persiapan laboratorium pra bedah dan interpretasinya

- Pemeriksaan radiografi pra bedah dan interpretasinya

ANESTESI

- Manajemen perioperatif anestesi

- Farmakokinetik dan dinamik bahan anestesi

- Hubungan penyakit sistemik dengan anestesi lokal

dan umum

Teknik pemberian anestesi topikal untuk pencabutan

gigi dan pembedahan sederhana.

- Teknik anestesi infitrasi untuk pencabutan gigi dan

pembedahan sederhana

- Perhitungan dosis anastesi lokal, dosis maksimal dan

dosis toksis anestesi lokal dan teknik nya

- Teknik anestesi lokal pada anak

- Komplikasi anestesi lokal serta penatalaksanaannya

- Komplikasi anestesi lokal pada penglihatan

Page 23: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

23

SKENARIO MODUL

1. Blok 14 mempunyai empat pemicu yaitu :

Pemicu 1: Deni pingsan

Pemicu 2: Pak Andi sakit gigi

Pemicu 3: Keluar air campur darah dari hidung pasca cabut gigi

Pemicu 4: Bengkak pada pipi kanan

2. Pemicu dan Learning Issue

Pemicu 1

Nama Pemicu: Deni pingsan

Penyusun:Ahyar Riza,drg.,Sp.BM, dr. Desire,Sp.B , dr. Wulan Fadinie,

M.Ked(An).,Sp.An.

Tanggal :

Waktu :

Kasus :

Pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke RSGMP USU dengan keluhan nyeri gigi

geraham belakang kiri. Pada pemeriksaan intraoral ditemukan gigi 36 karies profunda

pulpa terbuka yang didiagnosis pulpitis. Sesaat setelah pemberian anestesi lokal, pasien

merasa tingling, mengeluhkan gatal, bibir dan lidah terasa bengkak, sesak, suara serak

kemudian terjatuh dari dental unit. Lalu pasien ditidurkan dan dilakukan pemeriksaan

fisik dan hemodinamik ditemukan tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 120 x/menit,

pernafasan 34x/menit, akral pucat dan basah serta pasien tampak seperti orang

kebingungan.

More Info :

Setelah pasien sadar ditemukan luka di lengan kanan bawah dengan ukuran 5x1x1,5

cm dasar otot dan ditemukan rembesan darah dari luka tersebut.

Pertanyaan :

1. Jelaskan tindakan awal pada kasus diatas? (Anestesi)

2. Jelaskan tanda-tanda adanya sumbatan jalan nafas dan penatalaksanaanya ?

(Anestesi)

3. Tentukan diagnosa pada kasus diatas! (Anestesi, BU, BM)

4. Jelaskam prosedur yang harus dilakukan pada luka di tangan tersebut?(BU)

5. Jelaskan perawatan post Op pada tangan pasien tersebut? (BU)

6. Jelaskan prosedur kerja yang harus dilakukan pada kondisi oral diatas? (BM)

7. Jelaskan perawatan post op serta instruksi pada pasien tersebut! (BM)

Produk:

Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan

akan dipresentasikan

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15

Page 24: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

24

menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-

15 menit)

Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpulkan paling lambat tanggal ……… kepada Rahmi Syaflida, drg.,

Sp.BM(K)

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue:

1. Syok

2. Jenis-jenis luka

3. Perawatan luka

4. Fraktur dentoalveolar

Pemicu 2

Nama Pemicu: Pak Andi sakit gigi

Penyusun: drg. Abdullah Oes, drg.Hendry Rusdy.,Sp.BM,., M.Kes, dr. Katherine, M.Ked(PD), Sp.PD

Hari/ Tanggal:

Waktu :

Kasus : Seorang laki-laki berusia 59 tahun datang ke RSGM keluhan nyeri pada geraham

pertama kanan rahang atas sejak 2 minggu yang lalu. Anamnesis ditemukan rasa nyeri bila bersentuhan dengan makanan atau pada saat menggigit dan mengunyah makanan.

Pada pemeriksaan klinis demam (+) dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus

tidak terkontrol. Pasien membawa hasil laboratorium HbA1c : 8,5 yang diperiksa 2

tahun yang lalu dan pasien tidak rutin kontrol ke dokter. Pemeriksaan intraoral

ditemukan gigi 16 karies mencapai pulpa, warna mahkota kehitaman, perkusi (+).

Pasien merasakan nyeri bila bersentuhan dengan makan atau dalam keadaan mengigit.

Pasien direncanakan akan dilakukan ekstraksi gigi.

Pertanyaan : 1. Apakah tindakan awal pada pasien tersebut?

2. Jelaskan informed consent yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

3. Jelaskan perawatan yang harus dilakukan terhadap keluhan sistemik yang diderita pasien ?

4. Jelaskan alat dan teknik pencabutan/teknik anastesi yang digunakan pada kasus

pasien tersebut!

5. Jelaskan instruksi pasca pencabutan gigi pada pasien tersebut!

6. Tuliskan resep yang rasional yang dapat diberikan pada pasien tersebut

7. Jelaskan alasan pemilihan obat pada pasien tersebut!

More Info : Setelah 3 hari pasca pencabutan gigi, pasien masih mengeluh nyeri pada daerah bekas

pencabutan gigi. Pada pemeriksaan intraoral didapatkan soket gigi 36 jaringan nekrotik

berwarna keabuan, gingival hiperemis (+) dan berbau .

8. Jelaskan diagnosis dan patofisiologi pada soket gigi tersebut! 9. Jelaskan algoritma rencana perawatan yang dibutuhkan!

10. Jelaskan perawatan yang paling tepat!

Page 25: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

25

Pemicu 3

Nama Pemicu : Keluar air campur darah dari hidung

Penyusun: Isnandar, drg., Sp.BM., Indra Basar, drg,M.Kes,drg.Cek Dara

Manja.,Sp.RKG.

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Kasus : Seorang laki-laki berusia 40 tahun, datang berobat ke RSGM USU dengan keluhan gigi

geraham pertama kiri atas berlubang. Vital sign dalam batas normal. Anamnesis gigi

sudah lama berlubang dan sering sakit hilang timbul. Pada pemeriksaan klinis ditemukan

karies sudah mencapai pulpa, tes vitalitas (-), perkusi (-). Pasien ingin giginya dicabut.

Saat dilakukan pencabutan terjadi fraktur pada akar palatal, dilakukan pengambilan akar

dengan waktu yang lama dan sulit. Ketika selesai dilakuan pencabutan banyak darah

keluar dari soket, pasien juga mengeluhkan keluar air bercampur darah dari hidung

setelah berkumur.

Pertanyaan : 1. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa kasus

tersebut?

2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penangan kasus diatas tersebut!

3. Jelaskan informed consent yang harus di lakukan pada pasien tersebut?

4. Pemeriksaan penunjang apa yang dilakukan berikut interpretasinya.

5. Jelaskan alat dan bahan yang digunakan pada pasien tersebut!

6. Jelaskan bagaimana cara penatalaksanaan kasus diatas?

7. Jelaskan instruksi dan edukasi pada kasus pasien diatas!

Produk:

- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan dipresentasikan

Produk:

- Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan dipresentasikan

Sidang Pleno: - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15

menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15

menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpulkan paling lambat tanggal ……… kepada Rahmi Syaflida, drg.,

Sp.BM(K)

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue: - Penyakit sistemik yang berkaitan dengan tindakan penyakit sistemik. - Anestesi lokal pada pasien dewasa

- Pencabutan gigi pada pasien dewasa

- Peresepan rasional pada pasien dewasa

- Alveolitis

Page 26: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

26

Sidang Pleno: - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-

15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber

(10-15 menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap

kelompok dan dikumpulkan paling lambat tanggal ……… kepada Rahmi

Syaflida, drg., Sp.BM(K)

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Learning issue: - Kompromis medis

- Pencabutan gigi komplikasi

- Oroantral communication

- Peresepan rasional

Pemicu 4

Nama Pemicu: Bengkak pada pipi kanan

Penyusun: dr. Malayana R Nst, Sp.PK., Rahmi Syaflida.,drg., Sp.BM, dr. Mhd.

Arfiza.,M.Ked(THT).,Sp.THT-KL

Hari/ Tanggal:

Waktu :

Kasus : Seorang laki-laki usia 47 tahun datang ke klinik bedah mulut RSGM USU dengan keluhan bengkak pada pipi kanan sejak 6 hari yang lalu dan pasien sulit membuka mulut

sekitar 2 hari terakhir, nyeri menelan, sering membuang ludah. Awalnya pasien

merasakan nyeri pada daerah gigi geraham kedua kanan atas, kemudian pasien

merasakan demam dan mulai terasa pembengkakan pada pipi kanan hingga rahang

bawah kanan. Pada pemeriksaan klinis ekstraoral di dapatkan pembengkakan pada pipi

kanan yang meluas ke rahang bawah kanan hingga ke leher kanan bagian lateral, suhu

lebih hangat dari sekitar, konsistensi lunak, pus (+) aspirasi, ulkus (-), angulus

mandibula tidak teraba. Intraoral sulit dinilai karena pasien sulit membuka mulut, buka

mulut hanya sekitar 0.5 cm. Hasil pemeriksaan panoramik didapatkan gigi 17 karies

profunda dan gigi 27 sisa akar.

More Info Ditemukan pemeriksaan vital sign S: 37.4C, R: 30x/mnt; T:90/60mmHg; HR: 100x/mnt.

Pada pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium darah (terlampir)

Page 27: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

27

Pertanyaan:

1. Jelaskan diagnosis kasus di atas dan sebutkan penyebabnya?

2. Jelaskan intrepretasi hasil laboratorium tersebut!

3. Bagaimana patogénesis terjadinya infeksi pada daerah tersebut dan sesuaikan

dengan hasil laboratorium darah yang ditemukan?

4. Apakah pemeriksaan penunjang lanjutan apa yang harus dilakukan untuk kasus di

atas?

5. Jelaskan rencana perawatan yang harus dilakukan pada kasus diatas! 6. Jelaskan peresepan rasional pada kasus tersebut dan alasan pemilihan obat tersebut!

Produk: Buat laporan kelompok mengenai penjelasan permasalahan menurut anda. Laporan akan

dipresentasikan

Sidang Pleno: - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-

15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit)

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber

(10-15 menit)

Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap

kelompok dan dikumpulkan paling lambat tanggal …….. kepada Rahmi

Syaflida, drg., Sp.BM(K)

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 2,5 %

Page 28: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

28

Learning issue: - Infeksi oromaksilofasial dan penanganannya serta komplikasinya ke jaringan

vital

- Penggunaan obat pada kasus infeksi oromaksilofasial - Pemeriksaan penunjang pada pasien infeksi oromaksilofasial

Page 29: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

29

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1. Hupp J.R., Ellis III E., Tucker M.R,. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 6th ed. St. Louis:

Elsevier Mosby 2014

2. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 1. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007.

3. Booth, W.Peter. Maxillofacial Surgery: vol. 2. 2nd ed. Churchill Livingstone 2007.

4. Thaller, R.Seth and McDonald, Scott W. Facial Trauma. 1st ed. Marcel Dekker Inc. NY and Basel.

2004.

5. Harris, P.Jeffrey and Weisman, H.Michael. Head and Neck Manifestations of Systemic Disease. 1st ed.

New York: Informa Healthcare 2007.

6. Coulthard, Paul. Oral and Maxillofacial Surgery, Radiology, Pathology and Oral Medicine. Edinburg:

Churchill Livingstone 2003.

7. Balaji S.M. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. 2nd ed. India: Elsevier 2013 8. Neville, Damm, Alleen, Bouquot. Oral and Maxillofacial Pathology. 2nd ed. Philadelphia: W.B.

Saunders Company 2002

9. Malamed S.F. Hand Book of Local Anesthesia. 6th ed. St. Louis: Mosby 2013.

10. Andreasen JO, Andreasen FM and Andersson F. Textbook and Color Atlas Traumatic Injuries to the

Teeth. 4th ed. Blackwell Munksgaard. 2007

11. Tsukiboshi . Treatment Planning for Traumatized Teeth. Quintessence books 2000

12. McDonald RE. Dentistry for Child and Adolescent, 9th ed. Mosby 2011

13. Koch G, Poulsen S. Pediatric Dentistry a Clinical Approach, 2th ed. Willey-Blackwell 2009

14. Deborah Pavan-Lingstone. Manual ocular diagnosis and therapy.4th Ed, 1991.

15. Ropper AH, Samuels MA. Adams and Victor’s principles of neurology.8th Ed, 2005.

16. Mc Pherson RA. Henry’s clinical diagnosis and management by laboratory methods. 21th ed. WB Saunders, 2007.

17. Nelson.Textbook of pediatric.18th ed. Saunders, 2007.

18. Simadibrata M. Buku ajar ilmu Penyakit Dalam, jilid 1-3. FK-UI, 2007.

19. Whaites E. Essential of dental radiography and radiology. 4th ed. Churchill Livingstone, 2007.

20. ATLS Instructor and Student. ATLS Advanced trauma life support for doctors. 9th Ed.Chicago:

American College of Surgeon, 2012.

21. Kim de Jong. Buku ajar ilmu bedah, 3thed, 2007.

Page 30: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

30

BAB IV

JADWAL KEGIATAN BLOK 14

MAKSILOFASIAL I

MG PKL

Senin

20/04/20

Selasa

21/04/20

Rabu

22/04/20

Kamis

23/04/20

Jumat

24/04/20

KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B I 08.00 – 09.00

BLOK 13

Pengantar Blok 14

(Drg.Olivia Avriyanti Hanafiah,

Sp.BM(K))

09.00 – 10.00 Kuliah AN.1.1

(dr. Cut Meliza Zainumi, M.Ked(An).

,Sp.An)

10.00 – 10.30

Mandiri

10.30 – 11.30 Kuliah AN.1.2

(Dr. dr. Wulan Fadinie,

M.Ked(An).,Sp.An)

11.30 – 12.30 Kuliah AN.1.3

(Dr. dr. Wulan Fadinie, M.Ked(An).,

Sp.An)

12.30 –13.30 Ishoma

13.30-14.30 Kuliah AN.1.4

(Prof. Dr.A. Hanafie.,Sp.An.,KIC.,

KAO)

14.30-15.30 Kuliah AN.1.5

( dr. Akhyar Hamonangan Nasution,

Sp.An, KAKV )

Page 31: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

31

MG PKL Senin

27/04/20

Selasa

28/04/20

Rabu

29/04/20

Kamis

30/04/20

Jumat

01/05/20

KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B

II 08.00 – 09.00 Kuliah BU.1.1

( dr. Desiree Paramita.,Sp.B & TIM

Kuliah BM.1.1

(Dr. Olivia A.H, drg.,Sp.BM(K))

Kuliah MT.2.1

(dr.Rodiah Rahmawaty L,Sp.M) Kuliah BM.2.2

(Abdullah, drg)

LIBUR NASIONAL

09.00 – 10.00 Kuliah BU.1.2

( dr. Desiree Paramita.,Sp.B & TIM

Kuliah BM.1.2

(Gostry,drg.,

Sp.BM)

Kuliah BU.1.5

( dr. Desiree Paramita.,Sp.B & TIM

Kuliah BM.2.3

(Abdullah, drg)

10.00 – 10.30

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

10.30 – 11.30 Kuliah PK.1.1

( dr.Malayana

R.Nasution,M.Ked(Clin-

Path).,Sp.PK)

Kuliah BU.1.3

( dr. Desiree Paramita.,Sp.B & TIM

Kuliah BM.2.1

(drg.Abdullah)

Kuliah PD.2.1

(dr. Katherine, M.Ked(PD),

Sp.PD)

11.30 – 12.30 Kuliah PK.1.2

(dr.Malayana R.Nasution,M.Ked

(Clin-Path).,Sp.PK)

Kuliah BU.1.4

( dr. Desiree Paramita.,Sp.B & TIM

Kuliah AN.2.1

(dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An),

Sp.An,KMN )

Kuliah PD.2.2

(dr. Katherine, M.Ked(PD),

Sp.PD)

12.30 –13.30 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma 13.30-14.30

Kuliah NE.1.1

(dr. RA Dwi Pujiastuti, Sp.S )

Kuliah MT.1.1

(dr. Rodiah Rahmawaty L,Sp.M)

Kuliah FM.2.1

( dr.Siti Syarifah, M.Biomed)

Kuliah IKGA.2.1

(Siti Salmiah, drg Sp.KGA)

14.30-15.30 Kuliah NE.1.2

(dr. RA Dwi Pujiastuti, Sp.S)

Kuliah MT.1.2

(dr. Rodiah Rahmawaty L,Sp.M)

Kuliah FM.2.2

( dr.Siti Syarifah, M.Biomed)

Kuliah IKGA.2.2

(Siti Salmiah, drg., Sp.KGA)

Page 32: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

32

MG PKL Senin

04/05/20

Selasa

05/05/20

Rabu

06/05/20

Kamis

07/05/20

Jumat

08/05/20

KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B

II 08.00 – 09.00

Kuliah BM.2.4

(Rahmi Syaflida, drg.,Sp.BM(K)) Kuliah BM.3.2

(Isnandar, drg., Sp.BM(K))

Kuliah RU.1.1

( dr. Elvita, R.Daulay., Sp.Rad(K))

LIBUR NASIONAL

Kuliah

BM.3.5

(Ahyar, drg.,Sp.BM(K))

09.00 – 10.00

Kuliah BM.2.5

(Indra Basar, drg.,M.Kes)

Kuliah

BM.3.3

(Indra Basar, drg., M.Kes)

Kuliah RU.1.2

( dr. Elvita, R.Daulay., Sp.Rad(K))

Kuliah

BM.3.7

(Isnandar, drg.,Sp.BM(K))

10.00 – 11.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

11.00 – 12.00

KuliahAN.2.2

(dr. Tasrif Hamdi, M.Ked (An),

Sp.An., KMN)

Kuliah THT.1.1

(Prof.Dr.dr.Farhat, Sp.THT-KL(K))

Kuliah

BM.3.4

(Hendry, drg.,,Sp.BM.,M.Kes(K))

Kuliah

BM.3.8

(Isnandar,drg.,Sp.BM(K))

12.00 – 13.00

Kuliah BM.3.1

(Ahyar, drg, Sp.BM(K))

Kuliah

THT.3.1

(Prof. Dr. dr. Farhat, Sp.THT-KL(K) Mandiri

Kuliah

RD.3.1

(Cek dara, drg.,Sp.RKG)

13.00 – 14.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma

14.00 – 15.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

15.00 – 16.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

Page 33: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

33

MG PKL Senin

11/05/20

Selasa

12/05/20

Rabu

13/05/20

Kamis

14/05/20

Jumat

15/05/20

KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B KELAS A & B

III 08.00 – 09.00

Kuliah

BM.3.6

(Gostry, drg.,Sp.BM)

Kuliah

IKGA.3.1

(Siti Salmiah, drg.,Sp.KGA) Kuliah

MT.4.1

(dr. Rodiah Sp.M)

Kuliah

BM.4.3

(Hendry, drg.,Sp.BM.,M.Kes(K))

Kuliah

BM.4.7

(Hendry, drg.,Sp.BM.,M.Kes(K))

09.00 – 10.00 Kuliah

PE.3.1

(Armia, drg.,Sp.Perio(K) )

Kuliah

IKGA.3.2

(Siti Salmiah, drg.,Sp.KGA)

Kuliah

BM.4.1

(Rahmi, drg.,Sp.BM(K))

Kuliah

BM.4.4

(Hendry, drg.,Sp.BM.,M.Kes(K))

Kuliah

BM.4.8

(Hendry, drg.,Sp.BM.,M.Kes(K))

10.00 – 11.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

11.00 – 12.00

Kuliah

FM.3.1

(dr.Siti Syarifah, M.Biomed)

Kuliah

PD.3.1

(dr. Katherine, M.Ked(PD),

Sp.PD)

Kuliah

BM.4.2

(Rahmi, drg.,Sp.BM(K))

Kuliah

BM.4.5

(Gostry, drg.,Sp.BM)

Kuliah

RD.4.1

(Cek dara, drg.,Sp.RKG)

12.00 – 13.00 Kuliah

FM.3.2

( dr.Siti Syarifah, M.Biomed)

Kuliah

THT.4.1

(dr.Arfiza.,M.Ked(THT).,Sp.THT-

KL)

Mandiri

Kuliah

BM.4.6

(Gostry, drg.,Sp.BM)

Kuliah

RD.4.2

(Cek dara, drg.,Sp.RKG)

13.00 – 14.00 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma

14.00 – 15.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

15.00 – 16.00

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

Page 34: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

34

Page 35: BUKU PANDUAN - fkg.usu.ac.id · bahan anestesi ditinjau dari farmakokinetik dan farmakodinamiknya, initial assessment pre-durante dan post operatif, anestesi umum meliputi anestesi

35