buku mendukung para diktator dan tirani - metode umum kebijakan luar negeri barat

31
Mendukung Para Diktator dan Tirani Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat Supporting Dictatorship and Tyranny Traditional tools in Western Foreign Policy

Upload: hudzaifah-abdurrahman

Post on 20-Dec-2015

243 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode Umum Kebijakan Luar Negeri BaratSupporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

Page 2: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Mendukung Para Diktator dan TiraniMetode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Mendukung Kediktatoran dan Penguasa TiranAlat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Terjemah Bahasa Inggris ke Indonesia : Annas I. Wibowo

Pendahuluan [HTML]

Josef Stalin dan Adolf Hitler [HTML]

Amerika Tengah dan Selatan - “halaman belakang” Amerika Serikat [HTML]

Hubungan-Hubungan dengan Suharto, diktator Indonesia [HTML]

Peran Barat dengan Irak selama era Saddam [HTML]

Barat dan para diktator dunia Muslim lainnya [HTML]

Afghanistan

Demokrasi vs. Kedikatatoran – Kesimpulan [HTML]

Mendukung Kediktatoran dan Penguasa TiranAlat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and TyrannyTraditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir InggrisTentang Hizbut TahrirHizb ut-Tahrir Britain

Suite 30128 Old Brompton Road

London SW7 3SShttp://www.hizb.org.uk

[email protected] Dictatorship and Tyranny [PDF]

Page 3: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Sign in

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Rabu, 17 Maret 2010

Buku Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami

orang-orang yang mengadakan perbaikan."

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

[Terjemah Makna Qur'an Surat (2) Al-Baqarah : 11-12]

“Mengapa kita mendukung para pemerintah reaksioner, egois dan korup di Timur Tengah bukannya para pemimpin yang memiliki

perhatian pada rakyatnya dengan setulus hati?”

Stafford Cripps, Perdana Menteri dalam the Attlee Government 1945-51

Pendahuluan

Adalah selalu eksplisit atau implisit dalam retorika kebijakan luar negeri Barat bahwa negara-negara Barat bertujuan mempromosikan prinsip utama mereka demokrasi, kedamaian, hak-hak manusia dan pembangunan luar negeri.

Namun demikian, sebenarnya negara-negara Barat itu adalah para pelanggar sistematis prinsip-prinsip itu dan hukum internasional. Mereka adalah para pedalih yang konsisten terhadap pelanggaran hak-hak dan sekutu dari rezim-rezim represif dan diktatorial.

Sejak lama telah terdapat asosiasi ke-memalukan antara para pemerintah Barat yang 'terpilih secara demokratis' dan 'rezim-rezim diktator' di seantero dunia. Ketika keuntungan adalah aksioma yang disekitarnya politik di Barat dilaksanakan, hukum internasional,

Arsip Blog

▼  2010 (19) ▼  Maret (6)

Buku Kebijakan Luar Negeri Barat Download Buku Perang Afghanistan

Laporan PDF Solusi Islam Perang Afghanistan &

Pakistan Buku Ba... Berita Perang Afghanistan - Perang

Pakistan Amerik... Buku Perang Afghanistan - Afghanistan

Tak Dapat Di... Buku Perang Afghanistan - Buku Perang

Tak dapat di... ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

SUBSCRIBE THIS BLOG UPDATES DELIVERED TO YOUR EMAIL → Enter your

email address:

Islam Iman Takwa

l Amerika Menabuh Genderang Perang Makanan Atas Somalia

l Pemimpin Belanda yang Anti-Islam Adalah Pemenang Utama Dalam Jajak Pendapat

l Akibat Kemiskinan, Penyakit Terus Mendera Anak Indonesia

l Inggris: Muslimah Yang Menolak untuk Dilakukan Pemindaian Seluruh Tubuh Dilarang Terbang

l Obama Datang, Ekonomi RI Makin Terkekang

l Indonesia Lebih Kejam Kepada Anak Sendiri

l Ichsanuddin Noorsy: Indonesia Rugi, Amerika Untung 10 Kali Lipat!

l Kepentingan Amerika Dalam Misi Obama l HT Sudan: Siapakah Yang Layak

Dihukum Mati atau Dipenjara? l Kirim Pasukan Pengamanan Obama, AS

Arogan

Subscribe to this Feed

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING

Subscribe

Page 4: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  berbagai prinsip dan 'etis' kebijakan luar negeri dengan seenaknya dibuang.

Dengan semua ini, tidaklah menjadi kejutan bahwa UK dan US berada di garis depan menggandeng berbagai aliansi dengan berbagai kediktatoran paling brutal selama bagian terbaik abad lalu dan terus melakukan seperti itu hari ini. Dalam banyak contoh, mereka memasang, mendukung dan menggusur para pemimpin berdasarkan kepentingan nasional mereka sendiri. Aliansi mereka dengan berbagai rezim yang paling kriminal telah ditolerir di bawah eufemisme terkait strategi, geo-politik dan sejenisnya.

Ketika para pemimpin Barat bicara mengenai “stabilitas” dan “kerjasama konstruktif”, apa yang sering mereka maksud adalah melakukan persetujuan-persetujuan dengan para diktator. Bahkan tindakan yang paling keras dan paling memalukan diiringi dengan peyakinan maksud baik dan retorika tentang kebebasan dan keadilan.

Tapi, Thomas Jefferson benar ketika dia mengatakan, “Kami tidak lagi percaya dalam pertarungan Bonaparte hanya untuk kebebasan luas lautan daripada dalam pertarungan Great Britain untuk kebebasan bagi umat manusia. Objeknya sama, untuk menarik pada mereka sendiri kekuatan, kekayaan dan berbagai sumberdaya bangsa-bangsa lain.”

Daftar para diktator, yang oleh Barat telah dibantu dan dibimbing, adalah panjang. Membutuhkan ensiklopedia multi-volume untuk memeriksa mereka semuanya, tapi berikut ini hanyalah sedikit:

l Sani Abacha

l Daniel Arap Moi l Jerry Rawlings

l Yoweri Museveni l Muammar Gaddafi l Gamal Abdul Nasser l Anwar Sadat l Hosni Mubarak

l Islam Karimov

l Adeeb Shishkaly

l Hosni As Zaim

l Abdul Qareem Kassem

l Hafez Al Assad

l Bashar Al Assad

l Raja Hussein bin Talal l Raja Abdullah bin Hussein

l Raja Fahd bin Abdul Aziz

l Jenderal Ayub Khan

l Jenderal Yahya Khan

l Jenderal Zia ul Haq

l Jenderal Pervaiz Musharraf l Jenderal Suharto

l Ferdinand Marcos

l Pol Pot l Josef Stalin

l Adolf Hitler l Jenderal Augustine Pinochet l Reza Pehlavi - Shah of Iran

l Mobuto Sese Seko

l Laurent Kabila

l Robert Mugabe

l Saddam Hussein

l Raja Abdullah bin Abdul Aziz

Dalam buklet ini kami berusaha memperjelas pada sudut pandang yang lebih realistis tentang kebijakan luar negeri Barat. Kami berharap

UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

l Belarus to build air defense for Venezuela in oil trade

l Haiti's reconstruction bill estimated at $12 bn

l Honda to recall 410,000 vehicles for brake problem

l FCC in US submits ambitious Internet plan

l 8 al-Qaeda commanders arrested in Wasit, Iraq

alfacer.blogspot.com

y

Rate My Blog

--

Page 5: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

mengilustrasikan bahwa semua orang – para pengamat objektif, kritik-kritik pedas atau para pentolerir bagi para pemimpin Barat individual seperti George W Bush, Tony Blair atau malah Barack Obama – butuh melihat di balik orangnya, lebih dari pemerintahan tertentu dan, bahkan dalam beberapa kasus, untuk melihat lebih dari sekedar negara.

Karena buktinya adalah bahwa rezim-rezim kapitalis yang paling agresif dalam dunia Barat, selalu membangun kebijakan luar negerinya di atas kepentingan-kepentingan korporasi. Itu berarti kebijakan-kebijakan kolonial untuk menjaga dominasi mereka sendiri di dunia – dan untuk mengeksploitasi dan merampok negara-negara yang lebih lemah; dengan cara-cara ekonomi, politik dan militer.

Mendukung rezim-rezim tiranikal adalah hanya satu alat dalam kebijakan lebih luas berabad-abad ini, di mana dalam hal ini pemerintah Inggris, Perancis dan Amerika Serikat menjadi para pemimpin sebenarnya.

Abad dua puluh adalah dinyatakan abad yang paling berdarah dalam sejarah – dengan dua Perang Dunia, satu perang di Vietnam dan berbagai perang-proxy lainnya yang dimainkan antara para superpower hari itu. Ini adalah abad yang didominasi oleh dua ideologi – yaitu Komunisme Tanpa-tuhan, dan Kapitalisme motif profit. Abad ketika perang-perang di kobarkan, rezim-rezim brutal didukung, kelaparan subur, dan orang-orang kelaparan meski ada kekayaan masif di dunia.

Ini juga abad ketika sayangnya, Islam, yang dijalankan sebagai negara dan tingkat internasional, absen. Ini, kami percaya adalah bukan kebetulan.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Anda mungkin juga meminati:

LinkWithin

Tebar Ilmu Islam Berhukum Kepada Thaghut Hukum Kafir

Arti Pemilu 2009 bagi Umat Islam

Bomb Attacking Islam – Bombs 2

For J.P. Skipper : Muhammad God's Final Messenger

Page 6: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Posted by ANNAS at 14:10  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Halaman Muka Posting Lama

Page 7: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Sign in

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kamis, 18 Maret 2010

Buku : Mendukung Para Diktator Tirani

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Josef Stalin dan Adolf Hitler

Sejarah mungkin akan menilai Josef Stalin dan Adolf Hitler termasuk di antara para pembunuh massal dan para tiran di masa kita. Total dibunuh oleh mereka terhitung jutaan dan ini hanyalah estimasi. Adalah Barat yang telah memiliki peran pengkhianat untuk dimainkan dalam kebangkitan mereka dan dalam membantu mereka dalam kejahatannya.

Pernyataan George W Bush bahwa Saddam Hussein adalah 'murid Stalin' adalah ironis. Karena adalah Barat, dan Amerika Serikat khususnya, yang membujuk dan membuat aliansi dengan Stalin, yang bisa dibilang salah satu diktator paling brutal dalam sejarah selama Perang Dunia Dua. Pada 1932 – hanya beberapa tahun sebelum aliansinya dengan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat – Stalin memerintahkan Ukraina berusaha untuk mendorong collectivisation (ekonomi berbasis collectivism) dan menghancurkan nasionalisme Ukraina. Sedikitnya 8 juta orang Ukraine dibunuh dan yang lainnya bergeser ke kanibalisme. Dari 1917 hingga kematian Stalin di 1953, Uni Soviet menembak, menyiksa, menghajar, membekukan atau melaparkan hingga mati sedikitnya 40 juta penduduknya. Beberapa ahli sejarah Rusia mengklaim jumlah sebenarnya bahkan lebih banyak. Namun ini tidak menghentikan Barat merayukan persahabatan dan bantuan selama Perang Dunia Dua atas nama 'kebaikan lebih besar'.

Akan menjadi sulit untuk menyimpulkan bahwa hubungannya adalah berdasar keengganan, lahir dari kebutuhan. Hubungan mutual di masa perang antara Presiden Amerika Serikat Roosevelt dan Stalin adalah terkenal. Dalam bukunya, 'From Chronicles of Wasted Time: Number 2 The Infernal Grove’, penulis Inggris Malcolm Muggeridge menyatakan di halaman 199: 'Roosevelt ... melakukan apapun dalam kekuatannya untuk memastikan bahwa, ketika Jerman pada akhirnya kolaps, Stalin dengan mudah menguasai dan mendominasi negara-negara berdekatan batas dengan areanya ... dan mata-mata-ahli muda kita [seperti Kim Philby dll.] menunjukkan determinasi semacam itu sehingga untuk mengatur perkara bahwa, dalam negara-negara jauh, dia [Stalin] diberi dengan pasukan bawah tanah yang bersenjata-cukup, berdana-cukup, dan diatur dengan cukup.' AS merasa partisipasi Rusia adalah krusial untuk membentuk aturan dunia pasca-perang dan oleh karenanya

Arsip Blog

▼  2010 (20) ▼  Maret (7)

Buku : Mendukung Para Diktator Tirani Buku Kebijakan Luar Negeri Barat Download Buku Perang Afghanistan

Laporan PDF Solusi Islam Perang Afghanistan &

Pakistan Buku Ba... Berita Perang Afghanistan - Perang

Pakistan Amerik... Buku Perang Afghanistan - Afghanistan

Tak Dapat Di... Buku Perang Afghanistan - Buku Perang

Tak dapat di... ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

SUBSCRIBE THIS BLOG UPDATES DELIVERED TO YOUR EMAIL → Enter

your email address:

Islam Iman Takwa

l Gaung Penolakan Obama, Menggema Di Stasiun Rancaekek

l “Amerika Kembali Membantai Warga Sipil Di Waziristan: Tidak Cukupkah Pembantaian demi Pembantaian Ini Menjadi Alasan Untuk Menolak Pemimpin Negara Penjajah Amerika “ The Real Terorist “ ?

l Buku Pendidikan Islam untuk Anak di AS “Menyesatkan”

l Tayangan TV ProKontra Obama l Masa HTI Semarang Tolak Kehadiran

Obama di Indonesia l HTI Link Kampus Jember Tolak

Kedatangan Obama l UU Bernuansa Liberal Jauhkan

Generasi Muda dari Islam l Kol. (Purn) Herman Ibrahim:

Kedatangan Obama Pastikan Hegemoni AS di Indonesia

l Politisi Demokrat Imbau Obama Urungkan Niat ke Indonesia

l Kekerasan Seks di Militer AS Melonjak

Subscribe to this Feed

Subscribe

Page 8: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  memutus hubungan dengan Stalin dilihat sebagai keharusan strategis esensial. Harry Hopkins, pembantu terdekat Roosevelt, menjabarkan aspek pikiran Presiden ini ketika dia menulis: “Kita jelas tidak bisa mengatur dunia antara Inggris dan kita sendiri tanpa membawa Rusia sebagai partner setara. Untuk keperluan itu, jika perkara-perkara berjalan baik dengan Chiang Kai-Sek, aku pasti akan memasukkan orang Cina juga.” Di antara orang Inggris juga, terdapat kekaguman lembut terhadap si pembunuh hampir 20 juta orang; “Jika aku harus mengambil suatu tim negosiasi, Stalin akan jadi pilihan pertamaku,” kata Anthony Eden, Sekretaris Luar Negeri Inggris. Dalam pertemuan di Teheran di 1943, Churchill dilaporkan telah berkata “Marshal Stalin bisa menempatkan dirinya di samping figur-figur utama dalam sejarah Russia, dan berhak dikenal sebagai 'Stalin the Great'.” [Edward Radzinsky, ‘Stalin’].

Alvin Finkel dan Clement Leibovitz mendokumentasi keterlibatan Inggris dengan Nazi yang paling akhir dalam karya terpublikasi mereka ‘The Chamberlain-Hitler collusion’. Para penulis itu menyodorkan bukti dokumenter untuk mematahkan asumsi konvensional bahwa Inggris bisa berbangga dengan perannya dalam Perang Dunia Dua di mana seluruh negara itu berdiri melindungi demokrasi dan hak-hak negara-negara lebih kecil, dan mengalahkan tirani fasisme.

Bukti mereka adalah bahwa kelas pemerintah Inggris faktanya tidak menganggap ada hal yang layak ditentang pada orang-orang Nazi. Mereka menyambut rezim Hitler [seperti yang mereka lakukan pada Franco dan Mussolini], mendorong Jerman untuk mempersenjatai-kembali, dan berharap penuh untuk bekerja sebagai sekutu dengannya, begitu hingga 1939. Buku mereka membantah ide bahwa Chamberlain (seorang perdana menteri Inggris) ingin berhubungan dengan Hitler karena dia seorang naif atau ingin menghindari pertumpahan darah. Sir Neville Henderson, duta besar Inggris untuk Jerman antara 1937-39, menulis pada Oktober 1939 bahwa, “Pada faktanya terdapat banyak hal dalam organisasi Nazi dan institusi-institusi sosial ... yang bisa kita pelajari dan adopsi untuk negara dan demokrasi tua kita sendiri.” Sedangkan tentang Hitler, “Jika dia telah mengetahui kapan dan di mana untuk berhenti: bahkan, sebagai contoh, setelah dekrit Munich dan the Nuremberg terhadap orang-orang Yahudi, dia bisa diklaim sebagai pemimpin besar dunia.”

Bagi kelas penguasa Inggris di waktu itu, Nazi bisa memiliki kebebasan di Eropa Timur dan Tengah. Kelas penguasa Inggris bisa menerima aksi-aksi Hitler di Austria, Czechoslovakia, dll. Yaitu, mereka bisa menerimanya hingga pada titik mereka menyadari bahwa Nazisme mengancam pasar-pasar dan koloni-koloni Inggris.

Finkel dan Leibovitz menggarisbawahi bagaimana kelas penguasa Inggris bisa suka jika Jerman mempersenjatai-kembali karena mereka melihat Nazi sebagai sekutu natural dan penyelamat potensial melawan komunisme. Chamberlain menulis pada Raja mengekspresikan ide bahwa Jerman dan Inggris bisa menjadi, “dua pilar kedamaian Eropa dan penyangga melawan Komunisme.”

Ketika di 1936 the Rhineland (daerah Jerman sekitar sungai Rhine) dimiliterisasi-kembali kabinet secara aktif menentang rencana Perancis untuk menghentikannya. Catatan kabinet menunjukkan bahwa mereka merasa bahwa jika rencana-rencana Perancis berhasil Hitler akan ditumbangkan dan Komunis Jerman akan untung. Ini menjadi garis argumen konstan pemerintahan Chamberlain. Mereka ingin menjustifikasi invasi Jerman ke Austria pada Februari 1938 atas dasar bahwa kedua negara telah bersatu secara damai. Hitler diberitahu bahwa, karena populasi besar Jerman Sudeten di Czechoslovakia, Inggris tidak akan menentang 'tujuannya berikutnya' – invasi.

Inggris bahkan menandatangani the Anglo-German Naval Accord di 1935, yang membolehkan Hitler memperluas mesin perangnya yang bertentangan dengan Treaty of Versailles dan the League of

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

l '9/11 panel was warned not to probe too deeply'

l Israel plans massive settlement expansion

l Obama vows 'aggressive sanctions' against Iran

l Kucinich changes stance on health care, will vote yes

l Terror camps active in Pakistan, India says

alfacer.blogspot.com

y

Rate My Blog

--

Page 9: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Nations. Persetujuan itu akan melibakan Hitler memiliki 'tangan bebas' di Eropa Timur dan Tengah, sedangkan Kerajaan Inggris akan dibiarkan. Ini adalah arti sebenarnya proklamasi Chamberlain 'peace in our time’ - stabilitas bagi kelas penguasanya dan 'ke neraka' bagi orang-orang Yahudi, Slavs, Romania dan “yang tidak diinginkan' yang lainnya terutama para Komunis.

Keterlibatan Amerika dengan yang disebut ancaman Nazi adalah lebih terselubung daripada yang mereka mau ungkapkan. Antara 1929 dan 1939, investasi industri Amerika tumbuh lebih cepat di Nazi Jerman daripada di negara lain manapun.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Posted by ANNAS at 12:44  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Anda mungkin juga meminati:

LinkWithin

Foto Idul Kurban 2009 - 1430 H Masjid Al Huda Harnas

Iran mengatasi penyakit mata

Buku Perang Afghanistan - Afghanistan Tak Dapat Dikalahkan

Iran produksi mobil di Afghanistan

Tebar Ilmu Islam

Halaman Muka Posting Lama

Page 10: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Sign in

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Jumat, 19 Maret 2010

Buku Mendukung Kediktatoran Penguasa Tiran

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Amerika Tengah dan Selatan - “halaman belakang” Amerika Serikat

Selama tahun-tahun lebih akhir, asosiasi Amerika Serikat dengan para kediktatoran dan kelompok teroris melibatkan pelatihan, pendanaan dan perluasan dukungan politik pada rezim-rezim paling brutal. Tidak ada tempat lain yang hal ini lebih kentara daripada di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan.

Antara 1981 dan 1985 pasukan teroris Amerika, the Contra di Nicaragua, dilatih, dipersenjatai dan didanai oleh CIA membunuh 3.346 anak-anak dan remaja Nicaragua dan membunuh satu atau kedua orangtua dari 6.236 anak-anak [Dianna Melrose, 'Nicaragua: The Threat of a Good Example’, Oxfam, Oxford, 1985, p26].

Mantan analis CIA David MacMichael memberikan alasan-alasan untuk ini dalam bukti-bukti yang diberikan pada International Court of Justice (mahkamah internasional). Teror Amerika dibilang olehnya adalah didesain, “untuk memprovokasi serangan-serangan lintas batas oleh pasukan Nikaragua dan dengan itu mendemonstrasikan sifat agresif Nicaragua”, untuk menekan pemerintah Nicaragua “untuk menekan kebebasan sipil di dalam Nicaragua sendiri, menangkap para oposisinya, mendemonstrasikan sifat dasar totalitariannya dan maka meningkatkan protes domestik di dalam negara itu.” Tujuannya adalah untuk menghancurkan perekonomian Nicaragua. Pada 1986 the World Court (pengadilan internasional) mengutuk AS atas 'penggunaan kekuatan biadab' dan perang ekonomi ilegal melawan Nicaragua. US merespon dengan mem-veto resolusi UN memanggil semua pemerintah untuk melihat hukum internasional di 1986 [Noam Chomsky, ‘Western State Terrorism’ p19].

Menurut Komisi Hak-Hak Manusia Amerika Serikat (United States Commission on Human Rights), dalam periode 15 bulan, lebih dari 20.000 rakyat sipil di El Salvador dibunuh oleh para pasukan kematian berkaitan dengan atau bagian dari pasukan keamanan yang dilatih oleh Amerika Serikat dan didanai dengan $523 juta dalam 'bantuan' Amerika Serikat [Centre for International Policy Aid memo, Washington, April

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (21) ▼  Maret (8)

Buku Mendukung Kediktatoran Penguasa Tiran

Buku : Mendukung Para Diktator Tirani Buku Kebijakan Luar Negeri Barat Download Buku Perang Afghanistan

Laporan PDF Solusi Islam Perang Afghanistan &

Pakistan Buku Ba... Berita Perang Afghanistan - Perang

Pakistan Amerik... Buku Perang Afghanistan - Afghanistan

Tak Dapat Di... Buku Perang Afghanistan - Buku Perang

Tak dapat di... ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

SUBSCRIBE THIS BLOG UPDATES DELIVERED TO YOUR EMAIL → Enter your

email address:

Islam Iman Takwa

l Pembantaian Srebrenica oleh Serbia Terkait Gay?

l Obama Tunda Lawatan, Fokus ke Legislasi Kesehatan

l Obama Batal Ke Indonesia l Asosiasi Ulama Islam Internasional: Hari

Jumat Sebagai Hari “Pertolongan Dan Mobilisasi” Untuk Menyelamatkan Al-Aqsha

l Israel Puji Otoritas Palestina dalam Pembubaran Aksi Kutuk Israel

l Obama: AS dan Israel Punya Ikatan Khusus yang Tak Akan Hilang

l Vatikan Saja Pernah Tolak Calon Dubes AS dengan Alasan Agama

l HTI: Kunjungan Obama Bak Politik Belah Bambu

l Ulil JIL: Dunia Islam Paling Banyak Melanggar HAM, Harus Berguru pada Obama

l Spiegel: Arab Saudi, Sekutu Baru Israel di Kawasan Teluk

Subscribe to this Feed

Subscribe

Page 11: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  1981. Lihat New York Times, 1 April 1981].

Di Amerika Tengah pada 1980-an, setelah Congress menyangkal pendanaan itu, AS sengaja membolehkan pendanaan narkoba 'perang rahasia' CIA melawan orang-orang Sandinista. Sidang Kongres yang dilakukan oleh sub-komite Terrorisme, Narkotika and Hubungan Internasional Senator John Kerry menemukan bahwa 'Berdasarkan bukti ini, adalah jelas bahwa the Contra sengaja menerima asistensi finansial dan material dari para penyelundup narkotika ... Dalam setiap kasus, salah satu agensi pemerintah Amerika Serikat atau lainnya memiliki informasi mengani keterlibatan itu ... Memang para pembuat kebijakan Amerika Serikat tidak kebal terhadap ide bahwa uang narkoba adalah solusi sempurna bagi masalah pendanaan Contra.' [Report by the Sub- Committee on Terrorism, Narcotics and International Operations of the Committee on Foreign Relations, US Senate, Drugs, Law Enforcement and Foreign Policy, December 1988 p36.]

“Aku tidak melihat mengapa kita perlu diam dan melihat satu negara menjadi komunis karena ketidakbertanggung-jawaban masyarakatnya sendiri”, kata Henry Kissinger, Sekretaris Negara dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Pada September 1970 kandidat sayap-kiri Salvador Allende mendapat kekuasaan dengan 36,2% vote di pemilu presidensial Chili. Seabrek bukti dokumenter terkumpul sejak itu menunjukkan bahwa adalah keterlibatan dan asistensi finansial Amerika Serikat yang mengakibatkan munculnya Jenderal Augustine Pinochet. Jenderal Pinochet yang datang untuk merepresentasi rezim militer memerintahkan banyak pembersihan. Kudeta di mana Jendral Augusto Pinochet mengambil kekuasaan di 1973 adalah yang paling berdarah di abad 20 di Amerika Selatan. Lebih dari 3.000 dibunuh dalam serangan militer September, yang dimulai ketika jet-jet tempur mengebom Istana Kenegaraan ketika Presiden terpilih secara demokratis, Salvador Allende, masih berada di dalamnya. Itu adalah dimulainya kekuasaan 17-tahun oleh Jenderal Pinochet. Seabrek bukti dokumenter menunjuk keterlibatan Amerika Serikat dalam kemunculan Pinochet. Beberapa dokumen itu dan detailnya adalah sebagai berikut:

CIA, Catatan Rapat dengan Presiden Chile, 15 September 1970 : catatan-catatan tulis tangan itu, diambil oleh direktur CIA Rhichard Helms, merekam perintah-perintah Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon, untuk mendorong kudeta di Chile. Catatan-catatan Helms memperlihatkan perintah-perintah Nixon: 1 dalam 10 kesempatan mungkin, tapi selamatkan Chile; layak didanai; tidak penting; tanpa keterlibatan kedutaan; $10.000.000 tersedia, lebih banyak jika dibutuhkan; orang-orang terbaik kerja-penuh yang kita miliki; game plan; buat perekonomian menjerit; 48 jam untuk rencana aksi. Arahan presidensial ini menginisiasi berbagai operasi rahasia besar untuk memblokir naikknya Allende ke pemerintahan, dan mempromosikan kudeta di Chile.

CIA, Laporan Aktivitas Satuan Tugas Chile CIA, 15 September hingga 3 November 1970, 18 November 1970: CIA mempersiapkan ringkasan usaha-usahanya untuk mencegah ratifikasi (penetapan) Allende sebagai presiden dan untuk mendorong kudeta di Chile – operasi rahasia track I dan track II. Ringkasan itu merinci komposisi Satuan Tugas, dikepalai oleh David Athlee Phillips, tim para operatif rahasia 'dimasukkan satu-satu ke Chile,' dan kontak-kontak mereka dengan Kolonel Paul Winert, Atase Tentara AS merinci pada CIA untuk operasi ini. Itu me-review berbagai operasi propaganda yang didesain untuk mendorong presiden Chile Eduardo Frei untuk mendukung 'kudeta militer yang akan mencegah Allende mengambil jabatan pada 3 Nopember.'

CIA, Memorandum Pembicaraan Rapat dengan Henry Kissinger, Thomas Karamessines, dan Alexander Haig, 15 Oktober 1970: memo ini merekam diskusi mempromosikan kudeta di Chile, dikenal sebagai 'Track II' operasi-operasi rahasia untuk menjegal Allende. 3 pejabat membahas kemungkinan bahwa rencana jahat seorang pejabat militer Chili, Roberto Viaux, mungkin gagal dengan 'akibat-akibat balik

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

l The bereaved seek new probe for Gitmo deaths

l Israeli soldiers arrest five Palestinian children

l Israeli fighter jets pound Gaza Strip l Poll: Americans oppose Israeli settlements l British Airways accused of bullying staff

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 12: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

sial' bagi tujuan-tujuan A.S..

National Security Council, National Security Decision Memorandum 93, Policy towards Chile, November 9, 1970: Memorandum ini meringkas berbagai keputusan presidensial mengenai perubahan-perubahan dalam kebijakan AS terhadap Chile setelah pemilihan Allende. Ditulis oleh Henry Kissinger dan dikirim ke Sekretaris Negara, Pertahanan, Direktur Kantor Kesiapan Darurat (Director of the Office of Emergency Preparedness) dan Direktur Intelijen Pusat, memo ini memerintahkan agensi-agensi AS untuk mengadopsi sikap 'dingin' terhadap pemerintahan Allende, untuk mencegah konsolidasi kekuatannya dan 'membatasi kemampuan [dia] untuk menerapkan kebijakan-kebijakan berlawanan dengan asistensi A.S. Dan investasi di Chile harus dikurangi dan tidak membuat komitmen baru. Terlebih lagi, menurut memo Kissinger, 'hubungan dekat' harus dibangun dan dijaga dengan para pemimpin militer seantero Amerika Latin untuk memfasilitasi koordinasi tekanan dan usaha-usaha oposisi lain.

Department of State, Memorandum for Henry Kissinger on Chile, December 4, 1970: Dalam respon terhadap perintah 27 Nopember dari Kissinger, Kelompok Kerja Ad Hoc antar-agensi (inter-agency Ad Hoc Working Group) atas Chile menyiapkan set strategi narasi-narasi ini mencakup sejumlah kemungkinan sanksi dan tekanan melawan pemerintahan Allende. Itu termasuk kemungkinan usaha diplomatis untuk memaksa Chile untuk mundur atau didepak dari Organisasi Negara-Negara Amerika (Organization of American States), juga konsultasi-konsultasi dengan negara Amerika Latin lainnya 'untuk mempromosikan perhatian mereka atas kepentingan kita atas Chile.' Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa administrasi Nixon memang melibat dalam blokade ekonomi terselubung melawan Allende, mengintervensi Bank Dunia, IDB dan bank Export-Import untuk menahan atau membatalkan kredit dan utang pada Chile sebelum Allende satu bulan di kedudukan. Salah seorang sekutunya yang lalu adalah Perdana Menteri Margaret Thatcher yang menjadi teman pribadi diktator rakus. Dalam sebuah surat yang dikirim sebagai respon terhadap penahanan Pinochet di 1998 di Inggris, dia (Thatcher) menulis, 'Banyak yang telah terjadi sejak itu – dan tidak banyak untuk lebih baik. Hari ini aku melanggar perintahku menyangkal-sendiri dan untuk alasan yang sangat bagus – untuk mengekspresikan kemarahanku pada perlakuan semena-mena dan tidak adil terhadap Senator Pinochet.'

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Anda mungkin juga meminati:

Page 13: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Posted by ANNAS at 13:21  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

LinkWithin

Bombs Attacking Islam – Bombings 4

Masuk Surga Atau Tidak

Buku : Mendukung Para Diktator Tirani

LE BOURGET Perancis Prancis France

Buku Kebijakan Luar Negeri Barat

Halaman Muka Posting Lama

Page 14: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Sign in

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Sabtu, 20 Maret 2010

Kebijakan Politik Luar Negeri Barat - Buku

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Hubungan-Hubungan dengan Suharto, diktator Indonesia

Ketika Suharto mengunjungi Washington di 1995 seorang pejabat pemerintahan Clinton dikutip di the New York Times mengatakan bahwa Suharto adalah 'orang seperti kita'.

Duta Besar Inggris di Jakarta, Sir Andrew Gilchrist, memberitahu Kantor Luar Negeri bahwa “Aku tidak pernah menyembuntikan darimu keyakinanku bahwa sedikit penembakan di Indonesia akan menjadi awal utama untuk perubahan efektif”.

Pada 1965, ketika Suharto menggusur Sukarno sebagai pemimpin Indonesia, diestimasi bahwa setengah juta orang Indonesia dibunuh – merupakan salah satu pembantaian paling parah dalam sejarah pasca-perang abad ke-20.

Di Timor Timur, diyakini bahwa keputusan Jenderal Suharto telah mengakibatkan kematian 200.000 orang atau sepertiga populasi Timor Timur. Di 1990 para pensiunan diplomat AS dan pejabat CIA, termasuk mantan Duta Besar untuk Indonesia Marshall Green, mengaku membantu militer Indonesia mengatur pembunuhan massalnya. Menurut laporan oleh States News Service, yang dipublikasikan di Washington Post 21 Mei 1990, para pejabat State Department dan CIA di Kedutaan AS di Jakarta secara pribadi menyediakan nama-nama ratusan orang lokal, regional dan para pemimpin nasional Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada angkatan bersenjata, yang kemudian membunuh atau menangkap kebanyakan dari nama-nama itu.

Seorang mantan pejabat politik di Kedutaan AS di Jakarta, Robert Martens, dikutip mengatakan, “Mereka mungkin membunuh banyak orang dan aku mungkin ada banyak darah di kedua tanganku, tapi itu tidak terlalu buruk. Ada saatnya ketika kamu menyerang dengan keras di saat yang menentukan.” Martens mengatakan dia mensuplai nama-nama untuk membantu Adam Malik, seorang menteri

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (22) ▼  Maret (9)

Kebijakan Politik Luar Negeri Barat - Buku Buku Mendukung Kediktatoran Penguasa

Tiran Buku : Mendukung Para Diktator Tirani Buku Kebijakan Luar Negeri Barat Download Buku Perang Afghanistan

Laporan PDF Solusi Islam Perang Afghanistan &

Pakistan Buku Ba... Berita Perang Afghanistan - Perang

Pakistan Amerik... Buku Perang Afghanistan - Afghanistan

Tak Dapat Di... Buku Perang Afghanistan - Buku Perang

Tak dapat di... ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

SUBSCRIBE THIS BLOG UPDATES DELIVERED TO YOUR EMAIL → Enter your

email address:

Islam Iman Takwa

l Obama Batal Berkunjung, MUI Beberkan 3 Catatan Buruk AS

l Uranium Dan Zat Beracun Dalam Tubuh Warga Gaza

l Jet Israel Hantam 7 Lokasi di Gaza, 14 Orang Terluka

l Mubarak Tunjuk Syaikh Ahmad Thayyib Sebagai Syaikhul Azhar

l Ismail Yusanto : Kami Berhak dan Wajib Menjaga Kedaulatan Negeri Ini !

l Afghanistan: ”Lenyapnya dunia lebih ringan bagi Allah daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa alasan yang benar”

l Agen Amerika Terlibat Pemboman Kantor Badan Intelejen SIA di Lahore

l Ismail Yusanto: Inti masalahnya, Penjajahan Amerika

l Amerika Memberi Sanksi Terhadap Bank Dan Stasiun Televisi Milik Gerakan Hamas

l Pria Chicago Mengaku Bersalah Dalam Serangan Mumbai

Subscribe to this Feed

Subscribe

Page 15: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  luar negeri Indonesia yang memainkan peran utama dalam merancang kudeta militer. Sang ajudan, Tirta Kentjana Adhyatman, yang diwawancara di Jakarta mengkonfirmasi bahwa dia menerima daftar-daftar nama ribuan dari Martens dan menyerahkannya ke Malik, yang memberikannya ke kantor pusat Suharto. Para mantan pejabat Departemen Negara dan CIA diwawancara oleh States News Service di 1990 secara bebas mengakui bahwa tujuan daftar-daftar para pemimpin PKI adalah untuk mengatur pembunuhan massal. “Tidak ada yang peduli, selama mereka adalah komunis, bahwa mereka sedang disembelih,” kata Howard Federspeil, seorang ahli tentang Indonesia yang bekerja di State Departement ketika Suharto mendalangi pogrom (pembantaian) anti-komunis. “Tidak ada yang jadi sangat marah mengenai itu.”

Jutaan orang dibunuh langsung atau dipenjara di camp-camp konsentrasi ketika mereka mati disiksa, diabaikan dan diperbudak. Bahkan laporan internal CIA, bocor ke media di 1968, mengatakan bahwa pasukan keamanan Indonesia membunuh 250.000 orang dalam 'salah satu pembantaian terbesar abad ke-20'.

Selain itu Amerika Serikat mendukung rezim Ferdinand Marcos di Filipina dan secara tidak langsung membantu munculnya the butcher – sang jagal - Pol Pot di Kamboja.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Posted by ANNAS at 13:40  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Anda mungkin juga meminati:

LinkWithin

2 Perempuan Mexico Masuk Islam

Foto Idul Kurban 2009 - 1430 H Masjid Al Huda Harnas

Berhukum Kepada Thaghut Hukum Kafir

teknologi mutakhir mobil Iran

Website Penerbit Mizan Online

Halaman Muka Posting Lama

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

l Obama renews symbolic offer of Iran dialogue

l In Iran 11 killed in Nowruz traffic accidents

l Lieberman: Quartet's call distances peace hopes

l Number of slum dwellers up despite global efforts: UN

l Rice admits to lack of knowledge over Iraq war

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 16: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Masuk

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Kamis, 01 April 2010

Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Peran Barat dengan Irak selama era Saddam

Lima tahun sebelum kebusukan Saddam Hussein peng-gas-an Kurds tahun 1988, satu rapat kunci diadakan di Baghdad yang akan memainkan peran penting dalam membentuk hubungan dekat antara Saddam Hussein dan Washington. Itu terjadi ketika pertama Saddam diduga telah menggunakan senjata kimia. Rapat di akhir Desember 1983 memuluskan jalan bagi pembangunan kembali hubungan-hubungan resmi antara Irak dan Amerika Serikat, yang sebelumnya parah sejak perang Arab-Israel 1967.

Dengan peningkatan perang Iran-Irak, Presiden Ronald Reagan mengirim diplomatnya untuk Timur Tengah, seorang mantan sekretaris pertahanan di bawah Presiden Ford, ke Baghdad dengan surat tertulis-tangan ke Presiden Saddam Hussein dan sebuah pesan bahwa Washington bersedia kapanpun untuk melanjutkan hubungan-hubungan diplomatik. Sang diplomat tidak lain adalah Donald Rumsfeld.

Kunjungan Rumsfeld 19-20 Desember 1983 ke Baghdad membuatnya menjadi seorang pejabat AS berpangkat-tertinggi yang mengunjungi Irak dalam 6 tahun. Dia bertemu Saddam dan keduanya mendiskusikan “topik mengenai kepentingan mutual” menurut Kementerian Luar Negeri Irak. “[Saddam] menjadikannya jelas bahwa Irak tidak tertarik membuat kerusakan di dunia,” Rumsfeld di kemudian waktu mengatakan itu kepada The New York Times. “Itu adalah suatu yang tiba-tiba sebagai bermanfaat untuk memiliki hubungan, dengan pertimbangan bahwa kita tertarik dalam menyelesaikan masalah-masalah Timteng.” Hanya 12 hari setelah rapat, pada 1 Januari 1984, Washington Post melaporkan bahwa United States, “dalam pergeseran dalam kebijakan, telah menginformasikan pada negara-negara bersahabat Teluk Persia bahwa kekalahan Irak dalam perang usia-3-tahun dengan Iran akan menjadi suatu yang 'bertentangan dengan kepentingan-kepentingan U.S.' dan telah membuat beberapa langkah untuk

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (23) ▼  April (1)

Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku ► Maret (9) ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

SUBSCRIBE THIS BLOG UPDATES DELIVERED TO YOUR EMAIL → Enter your

email address:

Islam Iman Takwa

l Dengar Pendapat HTI Samarinda dengan DPRD Kota Samarinda

l FOTO: HIP Edisi 3 Sumsel l Kehancuran Israel di Ambang Pintu l AS-Prancis Dorong Sanksi Baru untuk

Iran l Gayus Sebut Mafia Tersebar di Berbagai

Unit di Ditjen Pajak l Belgia Ancam Penjarakan Pemakai

Cadar l Intelijen Militer Inggris Menjalankan Unit

Penyiksaan Bagi Pemberontak di Irak l AS Bersikap Diskriminatif Soal Visa Bagi

Nama Muslim l Pengadilan Belanda Tegaskan

Kekebalan PBB Soal Srebrenica l Taliban: Obama Seperti “Maling”

Mengunjungi Afghanistan Di Tengah Kegelapan

Subscribe to this Feed

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

Subscribe

Page 17: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  mencegah hasil itu.”

Pada Maret 1984, ketika perang Iran-Irak tumbuh semakin brutal setiap harinya, Rumsfeld kembali ke Baghdad untuk pertemuan dengan mantan Menteri Luar Negri Irak Tariq Aziz. Pada hari kunjungannya, 24 Maret, UPI melaporkan dari PBB: “Gas senyawa sulfida beracun (Mustard gas) dengan gas syaraf telah digunakan pada para tentara Iran dalam 43-bulan Perang Teluk Persia antara Iran dan Irak, satu tim ahli UN telah menyimpulkan ... Sementara itu, di ibukota Irak Baghdad, diplomat presidensial Amerika Serikat Donald Rumsfeld mengadakan perbincangan dengan Menteri Luar Negeri Tarek Aziz [sic] tentang perang Teluk sebelum pergi ke tujuan yang tidak dijelaskan.”

Sehari sebelumnya, agensi berita Iran menuduh bahwa Irak melancarkan serangan senjata-senjata kimia lainnya terhadap medan perang sebelah selatan, melukai 600 tentara Iran. “Senjata-senjata kimia dalam bentuk bom-bom udara telah digunakan dalam area yang diinspeksi oleh para ahli Iran,” kata laporan U.N. “Jenis-jenis senjata kimia yang digunakan adalah bis-[2-chlorethyl]-sulfide, juga dikenal sebagai gas mustard, dan ethyl N, dimethyl phosphoroamido cyanidate, suatu senyawa kimia yang disebut sebagai Tabun.”

Sebelum keluarnya laporan PBB, Departemen Negara AS pada 5 Maret 1984 telah menerbitkan pernyataan yang mengatakan, “bukti yang tersedia mengindikasikan bahwa Irak telah menggunakan senjata-senjata kimia mematikan.” Mengomentari laporan UN, Duta Besar Amerika Serikat Jean Kirkpatrick dikutip oleh The New York Times mengatakan, “Kita berpikir bahwa penggunaan senjata-senjata kimia adalah perkara yang sangat serius. Kita telah memperjelas itu secara umum dan khusus.” Dibandingkan dengan retorika yang muncul dari pemerintah Amerika dan Inggris sebelum perang Irak 2003, berdasarkan berbagai spekulasi mengenai apa yang mungkin dimiliki oleh Saddam, reaksi Kirkpatrick sama sekali bukan seruan untuk aksi. Yang paling jelas adalah bahwa Donald Rumsfeld ada di Irak ketika laporan PBB diterbitkan dan tidak mengatakan apapun tentang tuduhan penggunaan senjata kimia, meskipun 'bukti' Departemen Negara adalah sebaliknya. The New York Times melaporkan dari Baghdad pada 19 Maret 1984, “Para diplomat Amerika mengungkapkan diri mereka sendiri puas dengan hubungan-hubungan antara Irak dan Amerika Serikat dan menyarankan bahwa ikatan-ikatan diplomatik formal telah kembali seperti semula dalam keseluruhan kecuali nama.”

Satu setengah bulan kemudian, pada Mei 1984, donald Rumsfeld mengundurkan diri. Pada Nopember tahun itu, hubungan diplomatik penuh antara Irak dan Amerika Serikat sepenuhnya kembali. Dua tahun kemudian, dalam sebuah artikel tentang aspirasi Rumsfeld untuk mencalonkan diri untuk nominasi Presidensial Partai Republik, majalah the Chicago Tribune mendaftar capaian-capaian Rumsfeld salah satunya adalah “membuka kembali hubungan AS dengan Irak”. The Tribune gagal menyebutkan bantuan ini datang ketika, menurut Departemen Negara US, Irak secara aktif menggunakan senjata-senjata kimia. Selama periode Rumsfeld sebagai diplomat Timur Tengah Reagan, Irak membabi buta membeli alat berat dari perusahaan-perusahaan Amerika; penjualan yang dilegitimasi oleh Gedung Putih. Kegilaan belanja itu dimulai seketika setelah Irak disingkirkan dari daftar tersangka sponsor terorisme pada 1982. Menurut artikel Los Angeles Times 13 Pebruari 1991, “Yang pertama dalam daftar belanja Hussein adalah helikopter-helikopter dan para pelatih dengan hanya sedikit perhatian. Namun demikian, sedetik pemesanan 10 helikopter mesin-kembar Bell 'Huey', seperti yang digunakan mengangkut pasukan tentara di Vietnam, mendorong oposisi kongresional pada Agustus 1983 ... Bagaimanapun, penjualan itu disetujui.”

Pada 1984, menurut the LA Times, the State Department, atas nama “peningkatan penetrasi Amerika dalam pasar pesawat sipil yang teramat kompetitif” mendorong penjualan 45 helikopter Bell 214ST ke

l Another blast in Dagestan kills two l Algeria backs Iran's right to peaceful

nuclear technology l India kick starts challenging population

census l China to continue diplomacy over Iran l Turkey frees 9 officers in army coup plot

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 18: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Irak. Helikopter-helikopter itu, bernilai $200 juta, sejak awal didesain untuk keperluan militer. The New York Times kemudian melaporkan bahwa Saddam “mentransfer banyak, jika tidak semua [helikopter itu] kepada militernya”. Pada 1988, pasukan Saddam menyerang penduduk sipil Kurdish dengan gas beracun dari berbagai helikopter dan pesawat Irak. Sumber-sumber intelijen A.S. Memberitahu the LA Times pada 1991, mereka “percaya bahwa helikopter-helikopter buatan Amerika termasuk yang menjatuhkan bom mematikan itu.”

Dalam respon terhadap peng-gas-an, sanksi-sanksi penyisiran secara serentak dikeluarkan oleh Senat AS yang akan menolak akses Irak pada sebagian besar teknologi AS. Gedung Putih membuang aturan itu. Para pejabat senior di kemudian hari memberitahu para reporter bahwa mereka tidak menekan hukuman terhadap Irak saat itu karena mereka ingin meningkatkan kemampuan Irak untuk berperang dengan Iran. Riset ekstensif sama sekali tidak menemukan pernyataan publik oleh Donald Rumsfeld secuilpun perhatian tentang penggunaan atau pemilikan senjata-senjata kimia hingga pada minggu dimana Irak menginvasi Kuwait pada Agustus 1990, ketika dia muncul di ABC News Special.

Delapan tahun kemudian, Donald Rumsfeld menandatangani 'surat terbuka' untuk Presiden Clinton, memintanya untuk menghapus “ancaman oleh Saddam”. Itu mendesak Clinton untuk , “menyediakan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan kita sendiri dan dunia dari keliaran Saddam dan Senjata Pemusnah Masal yang ditolaknya untuk ditanggalkan.” Pada 1984, Donald Rumsfeld berada dalam posisi untuk menarik perhatian dunia pada bahaya Saddam. Dia sedang di Baghdad ketika PBB menyimpulkan bahwa senjata-senjata kimia kimia telah digunakan terhadap Iran. Dia dipersenjatai dengan komunikasi baru dari State Department bahwa terdapat 'bukti tersedia' Irak menggunakan senjata-senjata kimia, tapi rumsfeld tidak mengatakan apapun.

Sebelum invasi ke Irak tahun 2003, Washington berbicara mengenai bahaya Saddam dan konsekuensi-konsekuensi dari kegagalan untuk beraksi. Meski fakta bahwa pemerintah gagal menyediakan bahkan sesobek bukti konkrit bahwa Irak memiliki hubungan-hubungan dengan Al Qaeda atau telah meneruskan produksi senjata-senjata kimia atau biologi, Rumsfeld bersikeras bahwa, “ketiadaan bukti bukanlah bukti ketiadaan.” Namun terdapat bukti ketiadaan suara Donald Rumsfeld di saat ketika pertama kali muncul tuduhan bahaya Iraq pada keamanan internasional – dan dalam kasus ini, bukti ketiadaan adalah memang bukti.

Peran Inggris dalam kebangkitan Saddam pra-Perang Teluk telah ditutupi oleh pemerintah UK. Dalam penyimpangan dari aturan-aturan PBB, pemerintahan Margaret Thatcher di 1980-an, dan kemudian Major Government di 1990-an, secara rahasia menyetujui penjualan senjata kepada Saddam Hussein. Itu digunakan dalam perang Iran-Irak, melawan penduduk desa Kurdish dan untuk membantu program nuklir Saddam. Laporan itu, oleh High Court Judge – Hakim Pengadilan Tinggi – Sir Richard Scott mengungkap suatu jaringan konspirasi, intrik dan penghasilan keuntungan bergerak ke jantung pemerintah. Pemerintah Konservatif Major selamat dari debat House of Commons mengenai Scott dengan satu suara; dengan beberapa anggota Partai Konservatif (Tories) memberi voting bertentangan dengan Partai Buruh. Asal mula skandal itu menunjukkan bahwa pada tahun 1980-an di bawah ekspor senjata yang digerakkan oleh Thatcher, anak laki-lakinya Mark menjadi salesman keliling tidak resmi bagi perusahaan-perusahaan senjata British. Mark Thatcher diestimasi memperoleh untuk dirinya sendiri sekitar $160 juta komisi dalam prosesnya, termasuk hingga $40 juta dari satu kesepakatan dengan Saudi Arabia.

Ketika penjualan ke mayoritas rezim diktatorial tidak menyebabkan masalah-masalah diplomatik khusus [satu-satunya protes muncul dari partai politik kiri jauh], penjualan ke Iran dan Iraq adalah persoalan lain. Pasar berpotensi besar ini dihambat oleh batasan-batasan United Nations atas penjualan ke kedua negara itu, lalu dalam tengah

Page 19: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

kecamuk perang di mana 1 juta orang mati. Kerugian potensial pasar Iraq tampak terasa; antara 1970 dan 1990 Britain mensuplai rezim Saddam dengan berbagai macam peralatan, dari mobil VIP bersenjata hingga tank sekunder dan peralatan komunikasi canggih. Sekarang diketahui bahwa perusahaan-perusahaan British memasok senjata-senjata ke kedua sisi pada 1980-an melalui cara sederhana mengirimnya ke negara-negara penghubung, yang kemudian mengekspornya-kembali. Perusahaan Inggris BMARC, yang mana mantan menteri dari Partai Konservatif (Tory) Jonathan Aitken pernah menjadi direkturnya, memasok ratusan senjata ringan angkatan laut ke Singapura, suatu negara yang tidak terkenal besaran angkatan lautnya. Senjata-senjata itu dapat akhirnya mencapai Iran. Pos-pos pentahapan favorit untuk senjata-senjata batas-Irak adalah Oman dan Jordan. Dalam tahun 1986 bea cukai Swedia menemukan kartel Eropa, termasuk perusahaan-perusahaan Inggris, mensuplai berbagai peledak melalui Jordan.

Meski begitu beberapa pihak berargumen, sebagaimana dilakukan Presiden Clinton dalam pidato pada Konferensi Partai Buruh, bahwa Barat telah berbuat kesalahan – bahwa ia telah membesarkan para diktator tapi ini harus menjadi katalis untuk membersihkan situasi dengan menggusur para diktator seperti Saddam. Logika terbalik ini mungkin telah memukau partai Buruh yang mempelajari situasi politik internasional saat ini. Bukannya belajar dari 'kesalahan' masa lalu dalam pasca kejadian serangan teroris 9-11 terhadap New York dan Washington, Barat dalam yang disebut 'perang terhadap terorisme' masih memiliki para sekutunya yaitu mereka diktator yang paling mengerikan.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Posted by ANNAS at 18:26  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Anda mungkin juga meminati:

LinkWithin

LE BOURGET Perancis Prancis France

Perempuan Jepang Masuk Islam

4000 Orang Jerman Masuk Islam

Madharat Demokrasi – Kerugian Demokrasi

Arti Pemilu 2009 bagi Umat Islam

Page 20: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Beranda Posting Lama

Explore Content

Di Masa Di Indonesia Di Timor TimurKapita Yang Cepat Di Jakarta Diktator Indonesia

Kapita Dengan Cepat Dan Pejabat CIA Dalam KenyataannyaDiabaikan Dan Diperbudak

Page 21: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Masuk

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Jumat, 02 April 2010

Kebijakan Barat Terhadap Dunia Islam - Buku

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Barat dan para diktator dunia Muslim lainnya

Rezim-rezim Barat tidak menyembunyikan kekaguman mereka terhadap para diktator dunia Muslim. Sejarah hubungan itu sudah ada saat Perang Dunia Satu, pembagian dunia Arab antara Inggris dan Perancis di bawah perjanjian Sykes-Picot, dan pemasangan para monarki absolut yang ramah-Barat.

Pada Nopember 2001, Tony Blair menyambut kepala junta militer Pakistan, Jenderal Musharraf, dengan mengatakan “Jadi, Pak, terima kasih banyak untuk dukungan anda dan bantuan anda dan sekali lagi biarkan saya mengulang penyambutan yang sangat hangat kami pada anda di sini.” Itu adalah kata-katanya untuk mendukung diktator militer yang menetapkan referendum 2002 yang diduga menunjukkan 97 persen dukungan bagi kekuasaannya. Dia di kemudian hari bertanggung jawab atas kematian ribuan rakyat Pakistan dan Afghanistan dalam 'perang terhadap teror'.

Berbicara tentang yang akhir Raja Fahd bin Abdul Aziz, Tony Blair mengatakan bahwa dia adalah “orang dengan visi besar dan kepemimpinan”. Dalam pidato di hadapan mantan Putra Mahkota Abdullah Arab saudi di London pada tahun 2000, Peter Hain, seorang menteri Pemerintah, mengatakan bahwa dia gembira dengan kehadirannya di London “yang kami suka anggap sebagai rumah kedua anda”. Maka tidaklah mengejutkan bahwa ketika Inggris bisa secara resmi memprotes untuk pemilihan bebas di Iran, ia tidak pernah mengkritik rezim-rezim tirani pembantu di Teluk Persia.

Peter de la Billiere, seorang komandan UK dalam Perang Teluk pertama, secara eksplisit menjelaskan pentingnya mempertahankan para diktator itu tetap memegang kekuasaan di dunia Muslim. Dia berbicara mengenai kebutuhan untuk menjaga rezim Saudi: “Sebagaimana kita, Inggris, telah mendukung sistem

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (24) ▼  April (2)

Kebijakan Barat Terhadap Dunia Islam - Buku

Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku ►  Maret (9) ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

LANGGANAN ARTIKEL-ARTIKEL BLOG INI DIKIRIM KE EMAIL ANDA → Daftarkan

alamat email anda:

Islam Iman Takwa

l Awal 2010, 35 Balita di Jaksel Menderita Kasus Gizi Buruk

l Dengar Pendapat HTI Samarinda dengan DPRD Kota Samarinda

l FOTO: HIP Edisi 3 Sumsel l Kehancuran Israel di Ambang Pintu l AS-Prancis Dorong Sanksi Baru untuk

Iran l Gayus Sebut Mafia Tersebar di

Berbagai Unit di Ditjen Pajak l Belgia Ancam Penjarakan Pemakai

Cadar l Intelijen Militer Inggris Menjalankan Unit

Penyiksaan Bagi Pemberontak di Irak l AS Bersikap Diskriminatif Soal Visa

Bagi Nama Muslim l Pengadilan Belanda Tegaskan

Kekebalan PBB Soal Srebrenica

Subscribe to this Feed

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

Langganan

Page 22: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  kekuasaan syeikh semenjak perginya kita dari Teluk di awal 1970-an, dan melihatnya berkembang, kita suka jika itu harus berlanjut. Arab Saudi adalah teman lama dan terbukti kita ... Maka sangatlah menjadi kepentingan kita bahwa negara dan rezim itu tetap stabil setelah perang.”

Ini bukanlah kejutan karena pada 1958 Komite Intelijen Gabungan Inggris (UK Joint Intelligence Committee) mengatakan bahwa “Pemeliharaan kepentingan-kepentingan kita di negeri-negeri Teluk Persia adalah bergantung pada berlanjutnya kestabilan di area itu. Saat ini hanya para penguasa yang bisa menyediakan ini. Tidak ada rezim alternatif yang tampak, tentunya bukan rezim-rezim yang bisa memberikan stabilitas yang kepadanya pemeliharaan berbagai kepentingan Inggris bergantung. Satu kegagalan mendukung siapapun dari para Penguasa itu akan melemahkan kepercayaan yang lain terhadap kemampuan dan kemauan kita untuk melindungi mereka. Adalah dalam keyakinan ini bahwa posisi spesial kita di Teluk dengan mantap berpijak.” [Nationalist and radical movements in the Arabian Peninsula, 10 February 1958, Public Record Office, CAB 158/31]

Demikian juga, Dewan Keamanan Nasional AS (US National Security Council) menulis bahwa bagi USA “kepentingan-kepentingan ekonomi dan budaya dalam area itu telah menyebabkan secara alami dekatnya hubungan-hubungan AS dengan berbagai elemen dunia Arab yang kepentingan utamanya bergantung pada pemeliharaan hubungan-hubungan dengan Barat dan status quo di negeri-negeri mereka”.

Melalui dukungan mereka pada para diktator dunia Muslim, para pemerintah Barat adalah sekutu dalam menghasilkan kematian ribuan orang yang dibunuh dan disiksa karena mengusahakan pemerintahan Islam, sekutu dalam menolak suara politik para Muslim di negeri Muslim manapun dan sekutu dengan para penguasa dunia Muslim dalam memiskinkan massa dengan mengekang seluruh negeri-negeri di bawah utang IMF dan memberi korporasi-korporasi kebebasan tangan untuk mengeksploitasi massa.

Sejauh hingga 1957, Kantor Luar Negeri Inggris (British Foreign Office) mengidentifikasi bahayanya para penguasa Muslim “kehilangan kekuasaan mereka kepada para reformis atau gerakan-gerakan revolusioner bisa mengenyahkan hubungan dengan United Kingdom”. Adalah untuk alasan ini bahwa sekitar 50 tahun kemudian, British Home Secretary, Charles Clarke, berargumen bahwa oposisi dari pendirian-kembali Khilafah (Caliphate) adalah fundamental bagi peradaban Barat. Ini secara prinsip dikarenakan para pemerintah Barat sangatlah paham bahwa Khilafah / Negara Islam akan mencakup negeri-negeri pembantu yang menjaga kepentingan-kepentingan Barat sekaligus menganiaya massa.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

PRESS TV News

l China mine blast leaves 12 dead, 32 trapped

l 800 complaints filed over civilian casualties of US wars

l Israel 'plans to surround al-Quds Old City'

l Daimler to admit bribery charges in US court

l US warship captures five 'Somali pirates'

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 23: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Posted by ANNAS at 12:45  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Beranda Posting Lama

Explore Content

Dan Spanyol Menelentarkan Dan Dan UbDan Lainnya Dan Ethyl Dan Bakal

Dan Permusuhan Industri Pendukung Dan Terkait

Di Dalam Afghanistan Tentara Dan

Page 24: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Masuk

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Sabtu, 03 April 2010

Antek-Antek Amerika di Afghanistan

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Afghanistan

Propaganda Barat saat itu, dan sejak invasi Afghanistan di 2001 terutamanya dibangun atas karakterisasi rezim Taliban yaitu sebagai brutal, otoritarian dan 'pelanggar hak-hak manusia' – khususnya ditekankan – terhadap wanita.

Namun, teman-teman Barat di Afghanistan dalam perang melawan terorisme dan Taliban termasuk para anti-Amerika ganas, pelanggar hak-hak dasar, mereka yang pernah menjadi sekutu Osama bin Laden dan tentara-tentara bekas rezim komunis. Resminya, mereka dikenal sebagai United Islamic Front for the Salvation of Afghanistan. Tidak resminya, mereka menyebut diri mereka sendiri the Northern Alliance / Aliansi Utara. Para pejabat Amerika Serikat menyediakan senjata kepada para tentara aliansi itu yang berjumlah sekitar 15.000, selain juga diberi bantuan non-militer dari Washington sejak 1998. Media berita merespon itu dengan menyebut sekutu itu sebagai pejuang kemerdekaan baru Afghanistan (Afghanistan's new freedom fighters). “Mereka mungkin tidak sempurna,” aku Mike Vickers, seorang mantan pejabat dengan Central Intelligence Agency AS dan direktur studi-studi strategis untuk Pusat Pemeriksaan Strategis dan Penganggaran berbasis-Washington (Centre for Strategic and Budgeting Assessments). “Tapi Aliansi Utara memiliki beberapa elemen bagus.”

“A.S. dan para sekutunya harus tidak bekerja sama dengan para komandan yang catatan kebrutalannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang legitimasi mereka di dalam Afghanistan,” kata Sidney Jones, direktur eksekutif Human Right Watch divisi Asia. Human Rights Watch mendesak secara khusus bahwa tidak ada kerjasama yang diteruskan dengan Abdul Rashid Dostum, kepala Junbish militia; Haji Muhammad Muhaqqiq, seorang komandan senior Hizb-i Wahdat; Abdul Rasul Sayyaf, pemimpin bekas Ittihad-i Islami; dan Abdul Malik Pahlawan, seorang mantan komandan Junbish senior.

Gary Leupp, dalam CounterPunch.org pada 16 Juli 2002 melaporkan bahwa, “Sekutu A.S. itu adalah para pemerkosa. Semenjak 1996, laporan U.S. State Department sendiri mengenai hak-hak manusia

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (25) ▼  April (3)

Antek-Antek Amerika di Afghanistan Kebijakan Barat Terhadap Dunia Islam -

Buku Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku

►  Maret (9) ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

LANGGANAN ARTIKEL-ARTIKEL BARU BLOG INI DIKIRIM KE EMAIL ANDA →

Daftarkan alamat email anda:

Islam Iman Takwa

l Hikam: Intelijen Butuh Perlindungan Kewenangan Khusus

l Mahfud, Hendropriyono Sepakat Indonesia Sudah Sangat Rusak

l Gayus tak Sendiri, Ratusan Petugas Pajak Ikut Korupsi

l NATO Retak di Afghanistan, AS Iming-Imingi Duit

l Zionis Israel Ancam Tingkatkan Serangan

l Dalam Semalam, Gaza Dihantam 13 Serangan Jet Israel

l Dua Turis Ditahan Saat Ketahuan Shalat di Masjid Cordoba

l Intelejen Inggris Setorkan Biodata Mahasiswa Muslim Inggris ke CIA

l MK Batalkan BHP l Awal 2010, 35 Balita di Jaksel Menderita

Kasus Gizi Buruk

Subscribe to this Feed

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

Langganan

Page 25: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

  di Afghanistan menyimpulkan bahwa pasukan yang dipimpin oleh [yang sekarang disanjung-sanjung] Ahmed Shah Massood secara sistematis memperkosai dan membunuhi para wanita Hazzara di Kabul pada Maret 1995: “Tentara Massood membabi-buta, secara sistematis menjarah di semua jalan dan memperkosa para wanita.” Sejak kembalinya mereka ke kekuasaan, pasukan Aliansi Utara kembali ke kebiasaan lama mereka ...”

Berbagai pelanggaran hukum humanitarian yang dilakukan oleh faksi-faksi United Front termasuk:

Akhir 1999 – awal 2000: orang-orang mengungsi yang lari dari desa-desa di dalam dan di sekitar distrik Sangcharak menceritakan ringkasan berbagai eksekusi, pembakaran rumah-rumah, dan penjarahan luas selama 4 bulan area yang dikuasai oleh United Front. Beberapa eksekusi dilaporkan dilakukan dihadapan para anggota keluarga korban. Mereka yang menjadi sasaran dalam berbagai penyerangan itu kebanyakan adalah etnis Pashtun dan, dalam beberapa kasus, etnis Tajiks.

September 1998: beberapa hujan roket ditembakkan di bagian utara Kabul, yang salah satunya menimpa pasar malam yang ramai. Perkiraan jumlah orang terbunuh berkisar dari 76 hingga 180. Serangan-serangan itu umumnya dipercaya dilakukan oleh pasukan Massood, yang berlokasi di sekitar 25 mil utara kabul. Seorang juru bicara untuk komandan United Front Ahmad Shah Massood menyangkal mentarget para penduduk sipil. Pada pernyataan pers 23 September 1998, Komite Internasional Palang Merah mendeskripsikan serangan-serangan itu sebagai acak dan paling mematikan yang disaksikan kota itu selama 3 tahun.

Akhir Mei 1997: Sekitar 3.000 tentara Taliban yang ditangkap akhirnya dieksekusi di dalam dan di sekitar Mazar-i Sharif oleh pasukan Junbish di bawah komando Jenderal Abdul Malik Pahlawan. Berbagai pembunuhan itu mengikuti keluarnya Malik dari aliansi singkat dengan Taliban dan penangkapan pasukan Taliban, yang terperangkap di dalam kota. Beberapa tentara Taliban dibawa ke padang pasir dan ditembak, sedangkan yang lainnya dilempar ke dalam sumur dan kemudian diledakkan dengan granat-granat.

5 Januari 1997: pesawat-pesawat Junbish menjatuhkan tembakan-tembakan cluster atas area-area rumah tinggal di Kabul. Beberapa warga sipil terbunuh dan yang lainnya terluka dalam serangan udara acak, yang juga melibatkan penggunaan bom-bom konvensional.

Maret 1995: Pasukan-pasukan faksi yang beroperasi di bawah Komandan Massood, the Jamiat-i Islami, bertanggung jawab atas perkosaan dan penjarahan setelah mereka menguasai dan merebut komplek Karte Seh berpenghuni mayoritas Hazara di Kabul dari faksi-faksi lain. Menurut laporan 1996 Departemen Negara AS mengenai praktek hak-hak manusia pada 1995, 'Pasukan Massood membabi-buta, secara sistematis menjarah seluruh jalanan dan memperkosa para wanita.'

Pada malam 11 Pebruari 1993 pasukan-pasukan Jamiat-i Islami dan yang dari faksi lainnya, Ittihad-i Islami Abdul Rasul Sayyaf, mengadakan pemberantasan di Kabul Barat, membunuh dan 'menghilangkan' penduduk sipil etnis Hazara, dan melakukan pemerkosaan luas. Perkiraan mereka yang dibunuh berkisar antara sekitar 70 hingga lebih dari 100. selain itu, partai-partai yang menyusun the United Front telah melakukan pelanggaran-pelanggaran serius hak-hak yang diakui internasional lainnya. Dalam tahun-tahun sebelum Taliban menguasai mayoritas Afghanistan, partai-partai itu telah membagi-bagi negara itu antar mereka sendiri selama berperang demi kekuasaan atas Kabul.

Dalam 1994 saja, diestimasi 25.000 dibunuh di Kabul; kebanyakan dari mereka adalah penduduk sipil yang terbunuh dalam serangan-serangan roket dan artileri. 1/3 kota diciutkan menjadi reruntuhan, dan banyak yang tersisa mengalami kerusakan parah. Bisa dikatakan tidak ada aturan hukum dalam area manapun di bawah kendali faksi-faksi.

PRESS TV News

l Ahmadinejad condemns terrorist attacks in Russia

l Vladimir Putin meets Chavez in Caracas l Widow of a slain rebel one of Moscow's

bombers? l Obama's approval rating hits another

record low l Russia delivers S-300 missile system to

China

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 26: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Di Kabul, pasukan Jamiat-i Islami, Ittihad, dan Hizb-i Wahdat semua melibatkan diri dalam perkosaan, eksekusi-eksekusi, penahanan paksa, penyiksaan, dan 'berbagai penghilangan.' Di Bamiyan, para komandan Hizb-i Wahdat secara rutin menyiksa para tahanan untuk tujuan-tujuan pemaksaan. Anggota-anggota senior aliansi, termasuk mantan presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani dan penjahat perang utara Abdul Rashid Dostum, seorang sekutu kunci Uni Soviet selama usaha negara itu menjajah Afghanistan, telah dikutip oleh Amerika sendiri melakukan berbagai pelanggaran hak-hak manusia. Di waktu-waktu yang lain berbagai faksi itu dengan riang gembira saling membantai satu sama lain.

Pada 1993, menurut organisasi non-pemerintahan, Human Rights Watch, Society of Islam oleh Rabbani membunuh 70 hingga 100 anggota minoritas Hazara yang berhubungan dengan musuhnya yaitu Party of Islamic Unity, anggota lainnya dari Northern Alliance.

2 tahun setelahnya, menurut Departemen Negara AS, pasukan-pasukan Rabbani – di bawah komando Ahmad Shah Massood [yang di sanjung-sanjung berbagai wartawan Barat sebagai 'Singa Panjshir' hingga dia dibunuh] – melakukan kebrutalan anti-Hazara lainnya 'secara sistematis menjarah seluruh jalan dan memperkosa para wanita.' Karir Jenderal Dostum adalah mengerikan. Dari 1979 hingga 1992, dia beraliansi dengan pemerintah komunis di Kabul. Di saat pemerintahan itu akan jatuh, Dostum berpindah loyalitasnya untuk bergabung dengan mujahidin anti-komunis 'para pejuang kemerdekaan.' Ketika berbagai faksi mujahidin mengalami perpecahan, pertama dia bersekutu dengan Rabbani untuk memerangi Hekmatyar. Selanjutnya, dia bergabung Hekmatyar untuk melawan Rabbani. Pada 1995, dia mendukung Taliban melawan Hekmatyar dan rabbani. Pada 1996, dia bersekutu dengan kedua mantan musuhnya melawan Taliban.

Aliansi Utara mendanai banyak dari usaha perangnya dari perdagangan heroin. Menurut United States State Department, hampir semua budidaya opium Afghanistan di tahun 2002 – sekitar 77 ton – ditumbuhkan di berbagai wilayah yang dikuasai oleh aliansi. Media Russia melaporkan bahwa heroin yang diproduksi dari opium itu diselundupkan ke Eropa dan Amerika melalui negara-negara tetangga seperti Tajikistan. Vickers, mantan agen CIA, mengetahui sulitnya mendukung Aliansi Utara hingga itu bukan benar-benar aliansi. Dia mengatakan, sedikit lebih jinak meski begitu, bahwa AS tidak punya banyak pilihan. 'Taliban adalah tujuan sentral di sini. Kekuatan udara tidak bisa mengurus mereka. Kita akan membutuhkan pasukan darat. 'Pertanyaannya adalah: Pasukan darat siapa? Itulah mengapa para oposisi tampak atraktif ... Mereka mungkin tidak sempurna. Tapi pertanyaannya adalah: Apakah lebih baik menggunakan mereka atau menggunakan pasukan darat Barat?'

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Anda mungkin juga meminati:

Page 27: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Posted by ANNAS at 09:18  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

LinkWithin

Komentar Atas Jawaban Haidar Bagir – salah memahami ...

Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku

Liberal Jelas Sesat Akal – Artikel : Liberal Sesat ...

Harus Hukum & Negara Islam

Bombs Attacking Islam – Bombings 5

Beranda Posting Lama

Explore Content

Islam Muslims Converts Islam Faith Islam AllahReligion Islam Quranic Truth Muslims IslamMuhammad Peace God Islam Faith Allah God Quran

Muslims Islam Convert Islam Convert Islam Takwa Muslim

Page 28: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

 

Berbagi Laporkan Penyalahgunaan Blog Berikut» Buat Blog Masuk

INSIDEWINME

Kekafiran Paham Nasionalisme

Kesesatan Paham Nasionalisme Cinta tanah Air

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Sabtu, 03 April 2010

Demokrasi vs. Kedikatatoran – Demokrasi dan Tirani

Buku Bagus Untuk Dibaca:

Buku : Mendukung Para Diktator dan Tirani

Metode umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Demokrasi vs. Kedikatatoran – Demokrasi vs. Tirani

Setelah citra para pemerintah Barat ternoda tidak bisa hilang melalui perang Irak dan 'pergantian rezim' yang mengikutinya, sudah ada usaha untuk sekali lagi menampakkan motif-motif kebijakan luar negeri Barat secara keseluruhan sebagai mulia. Dalam suatu kunjungan ke Kairo pada Juni 2005, Sekretaris Negara AS, Condoleeza Rice, mengatakan, bahwa “Amerika tidak akan menimpakan gaya pemerintahan kita pada yang tidak mau. Tujuan kita sebaliknya adalah membantu yang lain menemukan suara mereka sendiri, untuk mendapatkan kebebasan mereka sendiri, membuat jalan mereka sendiri.” Dia berargumen bahwa pengusahaan kestabilan di Timur Tengah oleh AS dengan mengorbankan demokrasi telah “tidak mencapai apapun”, dan mengklaim “Sekarang, kita menggunakan jalur berbeda. Kita mendukung aspirasi-aspirasi demokratis semua orang.”

Presiden AS yang baru terpilih, Barack Obama, membuat komentar-komentar yang mirip dengan Sekretaris Rice, berusaha menggunakan 'soft power' dan pesona pribadi untuk menyelamatkan citra USA. Begitupun di 2002, sebagai senator negara bagian Illinois, Obama menyeru Arab saudi dan Mesir untuk berhenti menzalimi rakyatnya dan menekan protes, dia tidak membuat komentar-komentar semacam itu ketika dia memberi pidato yang tersiar luas di Kairo pada Juni 2009.

Tapi dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Obama menolak mengkritik kediktatoran, malah memilih untuk memuji sang raja atas 'kebijaksanaan dan kedermawanannya'. Dalam suatu wawancara dengan BBC sesaat sebelum perginya ke Timur Tengah, BBC Justin Webb menanyai Obama secara langsung, “Apakah kamu menganggap Presiden Mubarak sebagai penguasa otoriter?” Obama menjawab “Tidak ... Aku berniat untuk tidak menggunakan label-label bagi orang-orang berpaham (folds)”. Dia di waktu kemudian menolak mengakui ke-otoriter-an atas dasar bahwa “Aku

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Arsip Blog

▼  2010 (26) ▼  April (4)

Demokrasi vs. Kedikatatoran – Demokrasi dan Tirani...

Antek-Antek Amerika di Afghanistan Kebijakan Barat Terhadap Dunia Islam -

Buku Kebijakan Politik Luar Negri Barat - Buku

►  Maret (9) ►  Februari (6) ►  Januari (7)

►  2009 (35) ►  2008 (196) ►  2007 (217)

Annas I. Wibowo Label | Iman

LANGGANAN ARTIKEL-ARTIKEL BARU BLOG INI DIKIRIM KE EMAIL ANDA →

Daftarkan alamat email anda:

Islam Iman Takwa

l Nafais Tsamarat: Ketahuilah Kadar yang Hilang Darimu

l Zionis Hadang Demonstran dengan Peluru

l Sekretaris Kementerian BUMN Buka Suara Soal Suap Perusahaan Inggris

l Video Pencambukan di Swat Pesanan LSM

l Amerika dan Eropa Sepakat untuk Diterbitkannya Sanksi Baru Bagi Iran

l Hikam: Intelijen Butuh Perlindungan Kewenangan Khusus

l Mahfud, Hendropriyono Sepakat Indonesia Sudah Sangat Rusak

l Gayus tak Sendiri, Ratusan Petugas Pajak Ikut Korupsi

l NATO Retak di Afghanistan, AS Iming-Imingi Duit

l Zionis Israel Ancam Tingkatkan Serangan

Subscribe to this Feed

Langganan

Page 29: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

belum bertemu dengan dia”. Dia juga mendeskripsikan Mubarak sebagai “kekuatan kestabilan di daerah itu”.

Inilah yang sering menjadi kasus, bahwa penduduk dunia Muslim disodori pilihan antara demokrasi atau kediktatoran. Satu contoh yang bagus tentang ini adalah kekacauan politik sekarang di Pakistan. Setelah merealisasi jaringan dukungan untuk diktator Jenderal Musharraf karena pelayanan butanya terhadap 'perang terhadap teror', Barat mulai menciptakan satu gerakan untuk kembalinya kekuasaan demokrasi di Pakistan. Ini terjadi meski fakta bahwa para pengusa demokratis Pakistan sama-sama memiliki track record yang buiruk dibandingkan dengan para tiran yang telah berkuasa selama 60 tahun terakhir. Para pemerintah Barat, mengetahui bahwa kepentingan-kepentingan mereka akan bisa dilindungi oleh para diktator atau para politisi yang terpilih secara demokratis, adalah bahagia untuk menekan Musharraf untuk memuluskan jalan untuk kembalinya kekuasaan PPP. Ini memastikan bahwa massa dibujuk rayu, sementara rezim pakistan tetap menjadi pelayan loyal bagi kepentingan-kepentingan Barat. Barat tahu bahwa mengubah dari para pemimpin militer menjadi para pemimpin poplitik tanpa mengubah sistem politik yang mendasarinya tidak membawa perubahan yang nyata yang mungkin mengancam kepentingan-kepentingannya.

Dibalik bicara soal kemerdekaan, demokrasi dan 'kebijakan luar negeri etis', dukungan kepada para tirani dan kebijakan luar negeri jahat terhadap dunia Muslim terus berlanjut.

Kesimpulan

Setelah penghancuran Khilafah Ottoman pada Maret 1924 di tangan Mustafa Kemal yang memproklamasikan dirinya sendiri, rezim-rezim barat, khususnya Inggris dan Perancis, mengeksploitasi kejatuhan ini yang mereka ikut rancang.

Dunia Muslim telah diukir di bawah persetujuan Sykes-Picot menjadi sekumpulan negara-negara lemah dan tidak efektif dengan para diktator korup yang menguasainya. Fitur utama dunia Muslim sejak saat itu adalah kepemimpinan yang tidak memperjuangkan kepentingan-kepentingan rakyatnya tapi malah memperjuangkan kepentingan-kepentingan para pemerintah luar negeri.

Dalam booklet pendek ini, kita hanya menyodorkan sampel bukti kecurangan, korupsi dan kriminalitas yang ditampilkan oleh Barat dengan hubungan mereka dengan para tangan besi, para tirani dan para diktator dahulu dan sekarang. Semua orang yang bisa berpikir harus mempertanyakan peran Barat dalam memimpin dan membentuk urusan-urusan di dunia.

Hari ini, para Muslim mencari kepemimpinan baru, pilihan lain bagi para diktator dan tiran itu – suatu kepemimpinan yang akan jujur, independen, transparan dan akuntabel dan para politisi yang akan menjadi pelayan bagi massa dan bukan budak-budak bagi Washington dan London. Ini hanya bisa terjadi ketika Khilafah (Caliphate) dikembalikan sebagai sistem pemerintahan di dunia Muslim.

Khilafah akan mengakhiri korupsi, membangun potensi negeri-negerinya dan membangun hubungan-hubungan dengan dunia pada tingkat lahan bermain. Ia tidak akan membawa dunia Muslim ke model mitos teokrasi abad pertengahan, tapi akan memajukan dunia di bawah keteraturan sosial, ekonomi dan politik yang tercerahkan, berhadapan dengan ketimpangan, ketidakadilan dan teror korporasi yang dirasakan oleh mayoritas di bawah Kapitalisme.

Selected Bibliography

Aris, B & Campbell D. How Bush’s grandfather helped Hitler’s rise to power. The

Guardian, 25th September 2004.

Black, E. IBM and the Holocaust: The Strategic Alliance between Nazi Germany

TABLOID MEDIA UMAT BERITA PENTING UMAT ISLAM INDONESIA

PRESS TV News

l March has seen dramatic rise in knife killings in London

l Allawi can't become Iraqi prime minister: expert

l Brazilian economic delegation plans Iran visit

l Deadly blast rips through US oil refinery l Hamas urges int'l intervention over Israel

threats

alfacer.blogspot.com

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

y

Rate My Blog

--

Page 30: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

and America's Most Powerful Corporation, London: Crown Publishers.

Chomsky, N. Dictators R Us. Toronto Star, 21st December 2003.

Curtis, M. The Web of Deceit: Britain’s Real Role in the World, London: Vintage.

Finkel, A & Leibovitz, C. Hitler-Chamberlain Collusion, The Merlin Press Ltd.

Louis, WR. The British Empire in the Middle East 1945-1951: Arab Nationalism,

the United States, and Postwar Imperialism: Arab Nationalism, the United States

and Postwar Imperialism, Oxford: OUP.

Muggeridge, M. The Infernal Grove Chronicles of Wasted Time: No. 2, William

Morrow and Co.

Radzinsky, E. Stalin, Hodder & Stoughton Ltd.

Nationalist and radical movements in the Arabian Peninsula, 10 February 1958,

Public Record Office, CAB 158/31.

Buku : Mendukung Kediktatoran dan Penguasa Tiran

Alat-alat tradisional dalam Kebijakan Politik Luar Negeri Barat

Supporting Dictatorship and Tyranny

Traditional tools in Western Foreign Policy

oleh Hizb ut-Tahrir Inggris

Tentang Hizbut Tahrir

Hizb ut-Tahrir Britain

Suite 301

28 Old Brompton Road

London SW7 3SS

http://www.hizb.org.uk

[email protected]

Supporting Dictatorship and Tyranny [PDF]

Posted by ANNAS at 13:33  

Labels: Iman

0 comments:

Poskan Komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Kobarkan Perang Opini Tolak Obama

Anda mungkin juga meminati:

LinkWithin

2 Perempuan Mexico Masuk Islam

Buku Perang Afghanistan - Afghanistan Tak Dapat Dikalahkan

Website Gema Insani Press Online

Buku : Mendukung Para Diktator Tirani

Arti Pemilu 2009 bagi Umat Islam

Beranda Posting Lama

Page 31: Buku Mendukung Para Diktator Dan Tirani - Metode Umum Kebijakan Luar Negeri Barat

Kpd para Muslim hrp ikut poling "pro kontra jangan tolak Obama" di detiknews.com/prokontra , DENGAN memilih KONTRA

Explore Content

Islam Convert Muslims Converts Muslims IslamReligion Quran Allah God Islam Islam QuranicIslam Faith Muslims Islam Convert Muhammad Peace

Truth Islam Allah God Islam Faith Islam Takwa Muslim