buka ibin gresik 15

29
BIODATA Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si Surabaya 10 Oktober 1968 19681010 198611 1 001 Kasub. Bagian Peningkatan Kinerja Pembina IV/a KTR. Jl. Pahlawan 110 Surabaya RMH. Jl. Martapura GKB Gresik S1 LAN - RI. Bandung S1 UNTAG’ 45 Surabaya S2 UNAIR Surabaya

Upload: sufa-pengen-cari-ilmu

Post on 12-Apr-2016

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buka Ibin Gresik 15

TRANSCRIPT

Page 1: Buka Ibin Gresik 15

BIODATA

Drs. MUHIBBIN, SH, M.Si

Surabaya 10 Oktober 1968

19681010 198611 1 001

Kasub. Bagian Peningkatan Kinerja

Pembina IV/aKTR. Jl. Pahlawan 110 Surabaya

RMH. Jl. Martapura GKB Gresik

S1 LAN - RI. Bandung

S1 UNTAG’ 45 Surabaya

S2 UNAIR Surabaya

Page 2: Buka Ibin Gresik 15

MEMBANGUN KINERJA BIROKRASI MELALUI

KELOMPOK BUDAYA KERJA (KBK)

Page 3: Buka Ibin Gresik 15

Sebagaimana yg ada dlm Perpres No. 81 Tahun 2010 ttg Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 telah

diidentifikasi kondisi yg dihadapi saat ini oleh birokrasi yaitu salah satunya

adalah :

Page 4: Buka Ibin Gresik 15

APA ITU PERUBAHAN ?

PERUBAHAN = PRODUKTIVITASPERUBAHAN = PERBAIKAN ATAU

PERUBAHAN = PENYEMPURNAAN

Page 5: Buka Ibin Gresik 15

- Polapikir (mind-set dan budaya kerja (cultur-set) birokrasi belum sepenuhnya mendukung birokrasi yg efesien, efektif, produktif dan profesional dan juga belum benar-benar memiliki pola pikir yg melayani masyarakat, belum mencapai kinerja yg baik serta belum berorientasi pada hasil (outcomes).

* Harapan reformasi birokrasi agar dapat

mendorong perubahan untuk membawa

Pemerintah dalam kondisi saat ini menuju

kondisi yang diharapkan.

Page 6: Buka Ibin Gresik 15

Melalui kelompok budaya kerja atau para anggotanya diharap menjadi agent of change (agen perubahan) yang terlibat dalam merencanakan perubahan serta mengimplementasikannya.

dalam perubahan dengan melakukan perbaikan adalah suatu proses yang sistematis dengan

menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari

kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan yaitu menuju kearah kinerja yang lebih baik.

Page 7: Buka Ibin Gresik 15

” MENGAPA KITA HARUS MEMBENTUK KELOMPOK BUDAYA KERJA ”

•Cara kerja Tradisional (budaya lama) •Tidak efesien •Feodalistik •Ketat pada aturan •Tertutup •Suka mempersulit pelayanan •Penuh curiga •Main hakim sendiri •Membuat aturan untuk memperkuat diri •Kaku dan lamban •Birokrasi mati •Kurang mengakomodasi hal baru •Subur KKN • Individualistik •Cenderung sukuisme, dll

Page 8: Buka Ibin Gresik 15

DASAR HUKUM BUDAYA KERJAKEPMENPAN NO. 4 TAHUN 1991

KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2002

PERMENPAN & RB NO. 39 TAHUN 2012TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA

PERATURAN GUBERNURJAWA TIMUR No.75 TH. 2014

Ttg. Pengembangan Penerapan Budaya Kerja DI

Jawa Timur

KEPUTUSAN/INSTRUKSIBUPATI/WALIKOTA

Tentang Pelaksanaan Program Budaya Kerja

SK. Pimpinan Instansi di lingkugan Kabupaten/Kota Tentang Pelaksanaan Pembentukan KBK

SK. Pimpinan Instansi di lingkunganPemprov. Jatim Tentang Pelaksanaan Pembentukan KBK

Page 9: Buka Ibin Gresik 15

KELOMPOK BUDAYA KERJA (KBK) SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERMENPAN & RB NO.

39 TAHUN 2012 TTG PEDOMAN PENGEMBANGAN

BUDAYA KERJA

SAYA URAIKAN DENGAN BERPEDOMAN PADA ”MANAGEMENT ACTION GUIDES” (MANAJEMEN AKSI PANDUAN) YANG MERUPAKAN DARI BAGIAN ”ACHIEVING GOALS THROUGH TEAMWORK” (MENCAPAI TUJUAN MELALUI KERJASAMA) YAITU SEBAGAI BERIKUT :

Page 10: Buka Ibin Gresik 15

1. Memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, diketahui semua anggotanya sehingga tercipta suasana saling mempercayai, serta mengutamakan unjuk kerja

untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, sebuah tim harus membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja bersama. Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi bingung, apatis, dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka. Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila dihasilkan bersama-sama oleh semua anggota tim melalui proses diskusi yang sehat (’sehat’ di sini bukan berarti damai. Perdebatan keras bisa terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan semua orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).

Page 11: Buka Ibin Gresik 15

2.Menerima perbedaan individu, Kejelasan peran tiap anggota tim

Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim. memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.

Page 12: Buka Ibin Gresik 15

3.Pemecahan masalah secara objektif, dgn menafikkan kebencian individu

Untuk dapat membentuk sebuah tim kerja yang efektif, seluruh anggota tim harus mengetahui dengan jelas peran dan tanggungjawabnya di dalam sebuah tim kerja. Disamping itu setiap anggota tim juga harus mengetahui peran teman-temannya dalam tim. memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota-anggota lainnya untuk menjadikan pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.

Page 13: Buka Ibin Gresik 15

4.Bersedia mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi kesuksesan tim

hendaknya mau berupaya sekeras mungkin, mengerjakan tugas setepat mungkin demi kemajuan organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, dia harus rela berbagi ilmu, pengetahuan, ketrampilan, dan sharing informasi dengan anggota lain agar setiap anggota memiliki kemampuan yang sama. Disini setiap anggota diharapkan berupaya menghindari adanya penonjolan individu guna menjaga keharmonisan tim.

Page 14: Buka Ibin Gresik 15

5.Perbedaan pendapat akan dipecahkan dg kepala dingin dan secara terbuka

Prinsipnya jangan pernah mencari kambing hitam jika tim kerja kita mengalami kegagalan..!! Karena akan menurunkan semangat bagi si ‘kambing’ itu pada khususnya dan juga pada anggota tim lain tentunya. Dan kalau sudah begitu, jangan harap akan muncul ide-ide kreatif dari anggota…..karena prinsip menang jadi bintang dan kalah jadi kambing tadi……

Page 15: Buka Ibin Gresik 15

6.Pembagian dan pendelegasian tangungjawab dg bekerja secara mandiri tapi dalam kerangka kerjasama

Demikian juga dalam sebuah organisasi, setiap staf hendaknya bertanggungjawab penuh atas tugas yang diembannya. Untuk itu, dia seharusnya mengusai seluk beluk pekerjaan yang diterimanya dari pimpinan. Disamping itu dia harus bermotivasi tinggi menyelesaikan tugas pekerjaan secara mandiri dengan prinsip pelayanan prima, yakni : better, faster, cheaper, simpler dan newer. Prinsip ini penting diterapkan dengan mengingat prinsip bahwa hasil pekerjaannya mungkin merupakan bahan baku bagi proses pekerjaan orang lain. Sehingga apabila pekerjaan yang dilakukan kurang baik atau terlambat maka pekerjaan orang lain akan terkena dampak buruknya.

Page 16: Buka Ibin Gresik 15

7.Menerima berbagai saran guna perbaikan kinerja tim

Begitu pula sebaiknya dari suatu tim kerja yang efektif. Saran masukan dari orang luar hendaknya ditelaah dengan baik sebagai bahan masukan. Hal itu penting mengingat seorang anggota tim yang terjebak dengan rutinitas pekerjaan, kadang demikian sibuk sehingga seringkali mengalami kelelahan, baik fisik maupun fikiran akan mengalami penurunan kreatifitas. Disamping itu, seorang anggota tim biasanya menjadi kurang objektif terhadap hasil kerjanya. Oleh karena itu, setiap tim kerja memerlukan hasil evaluasi yang lebih objektif dari orang luar, yang notabene lebih netral. Disamping itu, saran perbaikan yang bersifat membangun diharapkan dapat diperoleh guna memperbaiki kinerja organisasi.

Page 17: Buka Ibin Gresik 15

8.Seluruh anggota tidak ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang diperlukan tanpa cemas

Dalam sebuah tim kerja, tugas dan wewenang setiap anggota hendaknya diputuskan sejak awal secara mendetail. Hal ini termasuk juga pendelegasian wewenang secara hirarkis, mulai dari pemimpin, wakil pemimpin, orang ketiga, keempat dan seterusnya. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terhambatnya pekerjaan akibat berhalangan hadirnya salah seorang pimpinan. Bagi saya inisiatif menjadi barang langka di berbagai unit kerja di instansi pemerintah. Akibatnya, jika seorang pimpinan berhalangan atau sedang dinas luar maka seluruh pekerjaan suatu organisasi menjadi terhambat….dan itu semua disebabkan kalimat ”belum ada petunjuk dari pimpinan….”

Page 18: Buka Ibin Gresik 15

Keberhasilan Pelaksanaan

Kelompok Budaya Kerja

- Komitmen Pimpinan

- Komunikasi - Motivasi

- Lingkungan Kerja - Perubahan - Kerjasama

Melalui Kelompok - Disiplin

Page 19: Buka Ibin Gresik 15

PENANGGUNG JAWABPUCUK PIMPINAN

PENGARAHADALAH PARA PIMPINAN DIBAWAH TOP MANAGER, YG BERPERAN SEBAGAI SUMBER

PENGARAH, DPT MERANGKAP SEBAGAI FASILITATOR

FASILITATOR ADALAH KOORDINATOR KELOMPOK YG MENGARAHKAN AKTIVITAS, SATU

FASILITATOR DPT MEMBAWAI BEBERAPA KELOMPOK

KETUA KBK / LEADER

ADALAH SALAH SATU ANGGOTA KELOMPOK YG MEMIMPIN PERTEMUAN

ANGGOTA KBK

ADALAH KARYAWAN TERDEPAN YG MENANGANI LANGSUNG SUATU PEKERJAAN PADA SUATU UNIT

KERJA YG SAMA

STRUKTUR ORGANISASI K B K

Page 20: Buka Ibin Gresik 15

1. Komitmen pimpinan, karena budaya kerja bersifat top down, peran pimpinan sebagai pelopor dan pendorong semangat bagi bawahan sangat penting.

2. Identifikasi lingkungan kerja, terutama hal–hal yang berpengaruh kepada produktivitas kerja misalnya : (1) Peraturan yang menyangkut prosedur dan tata kerja, (2) kepemimpinan, perilaku, keteladanan, ketrampilan, (3) gejala sosial yang mencakup kelompok kerja, pergaulan perilaku dan motivasi kerja, (4 ) situasi perkembangan sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Sasaran yang akan dicapai sesuai kemampuan yang dimiliki, baik sasaran jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Prioritas perhatian, yang diberikan kepada kegiatan terkait Pelayanan kepada masyarakat.

5. Strategi, yang disusun sesuai hasil pengamatan lingkungan kerja dan kemampuan yang dimiliki

Pola/Cara Kerja Dalam KBK

Page 21: Buka Ibin Gresik 15

- Menciptakan lingkungan yang kondusif agar nilai nilai luhur dapat teraktualiasasi dalam sikap dan perilaku organisasi

- Makin tinggi tingkat kepercayaan, makin baik kualitas kerjasamanya

- Hasil program semakin berkualitas - Kemampuan mengelola proses perubahan, karena

berdasar pada nilai nilai kebersamaan/integritas, sehingga sedikit demi sedikit sikap perilaku yang negatif akan terkikis dan munculnya nilai nilai baru yang lebih baik untuk mendorong manajemen menjadi lebih optimal

- Membuka benteng benteng birokrasi yang selama ini membuat SDM itu terkotak kotak, sehingga komunikasi terhambat

Manfaat Kelompok Budaya Kerja

Page 22: Buka Ibin Gresik 15

- Mampu melihat, merekam ruang dan kreatifitas sebagai sarana untuk mencapai tingkat sinergi yang sangat diperlukan dalam menyesuaikan terhadap tantangan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal

- Tantangan, keterlibatan dan kesungguhan - Kebebasan mengambil keputusan - Waktu yang tersedia untuk memikirkan ide ide baru - Memberi peluang untuk mencoba ide ide baru - Tinggi rendahnya tingkat konflik - Keterlibatan dalam tukar pendapat - Kesempatan humor, bercanda dan bersantai - Tingklat kepercayaan dan keterbukaan - Keberanian menanggung resiko/boleh gagal - Kesadaran diri - Hati nurani mampu menyesuaikan dengan

perkembangan jaman dan bisikan hati - Kehendak bebas memberikan kemampuan pada kita

untuk bertindak - Imajinasi kreatif

Page 23: Buka Ibin Gresik 15

HASIL PEMIKIRAN KELOMPOK BUDAYA KERJA DIHARAPKAN DAPAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM YANG BERPEDOMAN PADA UNSUR KUALITAS DARI SENDI-SENDI PELAYANAN YAITU :

1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur atau tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

Page 24: Buka Ibin Gresik 15

2. Kejelasan dan Kepastian, dalam arti adanya kejelasan dan kepastian dalam hal :

a. prosedur atau tata cara pelayanan umum b. persyaratan-persyaratan umum baik teknis maupun

administratifc. unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan bertanggung

jawab dalam memberikan pelayanan umum d. rincian biaya atau tarif pelayanan umum dan tata cara

pembayarannya e. jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum f. hak dan kewajiban baik dari pemberi maupun penerima

pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan atau kelengkapannya sebagai alat untuk memastikan mulai dari proses pelayanan umum hingga ke penyelesaiannya

Page 25: Buka Ibin Gresik 15

3. Keamanan, Dalam arti bahwa proses serta hasil

pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum.

4. Keterbukaan, Dalam arti bahwa setiap prosedur atau tata cara,

persyaratan, satuan kerja pejabat penanggung jawab, pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian, rincian biaya atau tarif dan hal-hal yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara tebuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

Page 26: Buka Ibin Gresik 15

6. Ekonomis, Dalam arti pengenaan biaya pelayanan

umum harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan :

a. Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum tidak menuntut biaya tinggi diluar kewajaran.

b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum.

c. Ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 27: Buka Ibin Gresik 15

7. Keadilan,

Dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diberlakukan secara adil.

Page 28: Buka Ibin Gresik 15

8. Tepat waktu Pelaksanaan pelayanan umum

dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Page 29: Buka Ibin Gresik 15