build up salawati basin

8
Di Indonesia sendiri, telah ditemukan cadangan minyak di batuan karbonat pada Formasi Baturaja, Formasi Kujung, dan lapangan minyak besar di Formasi Kais Cekungan Salawati Papua. (Arie, 2009) Cekungan Salawati, Kepala Burung Papua, merupakan satu-satunya cekungan di Indonesia Timur yang telah matang dieksplorasi dan diproduksikan. Cekungan Salawati memilik play type terumbu karbonat yang terkenal sebagai Formasi Kais berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir. A. Stratigrafi Cekungan Salawati 1. Batuan Dasar (Devon, 406.5 – 262.5 juta tahun) Batuan dasar yang berumur pra-tersier terutama tersingkap di sebelah timur kepala burung. Batuan dasar tersebut disebut formasi kemumyang tersusun oleh batusabak, filik dan kuarsit. 2. Formasi Aifam (Perm, 290 - 250 juta tahun)

Upload: aditya-rasdi-metly

Post on 22-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

reservoir karbonat

TRANSCRIPT

Page 1: Build Up Salawati Basin

Di Indonesia sendiri, telah ditemukan cadangan minyak di batuan karbonat pada Formasi Baturaja, Formasi Kujung, dan lapangan minyak besar di Formasi Kais Cekungan Salawati Papua. (Arie, 2009) Cekungan Salawati, Kepala Burung Papua, merupakan satu-satunya cekungan di Indonesia Timur yang telah matang dieksplorasi dan diproduksikan. Cekungan Salawati memilik play type terumbu karbonat yang terkenal sebagai Formasi Kais berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir.

A. Stratigrafi Cekungan Salawati

1. Batuan Dasar (Devon, 406.5 – 262.5 juta tahun)

Batuan dasar yang berumur pra-tersier terutama tersingkap di sebelah timur kepala burung. Batuan dasar tersebut disebut formasi kemumyang tersusun oleh batusabak, filik dan kuarsit.

2. Formasi Aifam (Perm, 290 - 250 juta tahun)

Selanjutnya Formasi Kemum ditindih secara tidak selaras oleh Group Aifam. Group ini terdiri dari suatu seri batuan sedimen yang taktermalihkan dan terbentuk di lingkungan laut dangkal sampai fluvio-delataik.

Page 2: Build Up Salawati Basin

3. Formasi Kembelengan (Jura Akhir – Kapur Akhir, 152 – 66.5 juta tahun)

Formasi Kembelengan, pada bagian bawah merupakan endapan paralis-laut dangkal yang terdiri dari batupasir, batulempung, mudstone dan batubara berumur Jurasik Tengah sedangkan pada bagian atas merupakan endapan laut dangkal-dalam terdiri dari mudstone dan serpih berumur Kapur.

4. Formasi Waripi (Paleosen, 66.5 – 54 juta tahun)

Formasi Waripi terutama tersusun oleh karbonat dolomitik, dan batupsir kuarsa diendapkan di lingkungan laut dangkal yang berumur Paleosen sampai Eosen.

5. Formasi Faumai (Eosen, 54 – 36 juta tahun)

Formasi Faumai terletak secara selaras di atas Formasi Waripi yang juga merupakan sedimen yang diendapkan di lingkungan laut dangkal. Formasi ini terdiri dari batuan karbonat berbutir halus atau kalsilutit dan kaya akan fosil foraminifera (miliolid) yang menunjukkan umur Eosen.

6. Formasi Sirga (Oligosen, 36 – 25.2 juta tahun)

Kemudian secara selaras di atas Formasi Faumai diendapkan Formasi Sirga. Formasi ini berumur Oligosen, formasi ini dipengaruhi oleh regresif pada Oligosen Tengah menyebabkan terbentuknya daratan yang luas, Transgresi yang terjadi pada kala Oligosen Akhir telah berperan dalam proses pengendapan batuan sedimen klastik berupa batupasir, lanau, serpih gampingan serta sedikit batugamping yang berasal dari Tinggian Kemum di sebelah utara.

7. Formasi Kais (Miosen Awal – Miosen Tengah, 25.2 – 10.2 juta tahun)

Formasi Kais didominasi oleh litologi batugamping, secara umum Formasi Kais terdiri atas dua tipe karbonat utama, yaitu batugamping terumbu dan batugamping paparan. Batugamping paparan Formasi Kais diendapkan pada Miosen Awal – Miosen Tengah dan diatas paparan karbonat Formasi Kais berkembang batugamping terumbu Formasi Kais.

8. Formasi Klasafet (Miosen Akhir, 10.2 – 5.2 juta tahun)

Formasi Klasafet yang berumur Miosen Akhir dan terdiri dari sedimen klastik, yaitu berupa batulempung gampingan dan batugamping serpihan. Formasi Klasafet merupakan beda fasies dengan batugamping terumbu Formasi Kais.

9. Formasi Klasaman (Pliosen, 5.2 – 1.65 juta tahun )

Page 3: Build Up Salawati Basin

Pengangkatan dalam periode Mio – Pliosen sepanjang zona sesar Sorong di utara dan Dataran Tinggi Ayamaru di timur, membagi Cekungan Salawati di barat dan Cekungan Bintuni di timur. Peristiwa pengangkatan ini mengakibatkan pengendapan sedimen klastik yang terdiri dari batulempung dengan sisipan tipis batulanau dan batugamping.

10. Formasi Sele (Pleistosen, 1.65 juta tahun)

Pada kala Pliosen – Pleistosen setelah pengangkatan regional cekungan, diendapkan sedimen fluvial Formasi Sele yang berumur Pleistosen berupa batupasir dan konglomerat diendapkan secara tidak selaras diatas formasi – formasi yang lebih tua.

B. Petroleum System Cekungan Salawati

1. Batuan Induk (Source Rock)

Batuan klastik halus dari formasi – formasi yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal berupa batuan sedimen batupasir, lanau, serpih gampingan dari Formasi Sirga bertindak sebagai batuan induk hidrokarbon yang ditemukan dalam fasies batugamping terumbu Formasi Kais

2. Batuan Reservoar (Reservoir Rock)

Batuan reservoar di cekungan salawati adalah batuan karbonat pada reef build up Formasi Kais. Jebakan dalam jumlah yang lebih kecil ada di Formasi Klasafet dan Klasaman

3. Batuan Penutup (Seal Rock)

Batuan penutup berupa serpih karbonat dari formasi Klasafet dan batu gamping kristalin Formasi Kais

4. Jebakan Hidrokarbon (Trap of Hidrocarbon)

Perangkap umumnya adalah jebakan stratigrafi

5. Migrasi Hidrokarbon (Migration of Hidrocarbon)

Pola migrasi minyak dan gas mengikuti jalur migrasi lateral melewati media batuan porous yang dikontrol oleh slope lapisan ke arah tinggian serta jalur patahan.

Page 4: Build Up Salawati Basin

C. Sejarah Sedimentasi Cekungan Salawati

a) Pengendapan Sedimen Awal

dimulai dari umur 35-32,5 juta tahun (Oligosen Bawah) dengan terbentuknya endapan karbonat New Guinea Limestone (NGL)

lingkungan Neritik Dalam-Tengah (20-60 meter) proses pengendapannya berlangsung dalam fasa trangresi pengendapan endapan karbonat NGL berubah fasa menjadi regresi

b) Pengangkatan Sedimen

kelompok batu gamping ini terangkat ke permukaan pada umur 30 juta tahun Terjadinya pengangkatan (uplift) berubungan dengan terjadinya “oblique collision”

antara lempeng Australia dengan “sepic arc”. Akibat adari tumbukan ini mengakibatkan pengangkatan (Visser dan Hermes, 1982 ;

Froidavaux, 1977 ; Brash 1991) juga mengakibatkan terjadinya “sea level drop” (Lunt dan Djaafar , 1991)

Seluruh kelompok Batugamping New Guinea tersingkap dipermukaan dan tererosi.

c) Pembentukan Terumbu

Mulai dari umur 15-10 juta tahun (Miosen tengah bagian bawah-Miosen atas bagian bawah) terbentuk Formasi Kais tipe terumbu (Robinson & Soedirja , 1986)

Terbentuk di lingkungan Neritik Dalam-Tengah (10-35 meter) Muka air laut menurun, kedalaman paleobatimetri bertambah dan laju penurunan

tektonik meningkat akibat ”oblique subduction” antara Lempeng Australia dengan Lempeng Pasifik.

d) Penurunan Sedimen

Pertumbuhan Formasi Kais tipe terumbu (Robinson dan Soedirdja, 1986) pembentukan Formasi Klasafet entuberakhir.

Terbentuknya Formasi Klasaman yang tebal Muka air laut purba naik umur 5 juta tahun dan menurun kembali hingga umur 2,5, juta

tahun dengan kedalaman paleobatimetri yang relatif bertambah besar dan terjadinya peningkatan laju penurunan tektonik.

Page 5: Build Up Salawati Basin

D. Evolusi dan perkembangan Tahapan Karbonat Kais

Secara umum Formasi Kais terdiri atas dua tipe karbonat utama, yaitu batugamping terumbu dan batugamping paparan. Batugamping paparan Formasi Kais diendapkan pada Miosen Awal – Miosen Tengah dan diatas paparan karbonat Formasi Kais berkembang batugamping terumbu Formasi Kais, semakin ke arah Tinggian Kemum batuan karbonat Formasi Kais berubah fasies menjadi sedimen klastik pembentuk Formasi Klasafet. Fasies batugamping terumbu hanya berkembang setempat-setempat di daerah tinggian, sedangkan fasies batugamping klastik berkembang hingga daerah dalaman. Umumnya batugamping terumbu ini berkembang selama fase muka air laut naik atau selama muka air laut tertinggi.

Satyana (2003) membagi perkembangan Formasi Kais menjadi 3 tahapan.

Tahapan pertama meliputi paparan karbonat, build-up dalam paparan (intra-Kais), dan terumbu Kais dengan relief rendah dengan ketebalan tutupan Klasafet 1.400 kaki.

Tahapan kedua meliputi build-up karbonat dengan relief tinggi moderat dengan tebal tutupan Klasafet kira-kira 1.400-1.800 kaki.

Tahapan ketiga meliputi build-up karbonat yang berelief tinggi dengan tebal tutupan Kalsafet kurang dari 800 kaki

Build up adalah batuan karbonat yang terdiri dari material – material yang organik yang selalu mencari tempat paling tinggi agar bisa lebih dekat ke matahari sehingga saling tumpuk – menumpuk membentuk build ups. Living Organism ini hidup dan tumbuh, karena pada hakikatnya mereka mencari kondisi yang shallow, warm, clear, clean, water.

Page 6: Build Up Salawati Basin

Dapus materinya dari

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20289719-S1237-Achmad%20Yoshi%20S.pdf

http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2008/11/petroleum-system-sistem-minyak-dan-gas.html

http://awangsatyana.com/geology/238-petroleum-geology-petroleum-systems-of-indonesia.html

http://jus-jusri.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://earthfactory.wordpress.com/2009/04/17/batugamping-sebagai-reservoir-hidrokarbon/