budidaya itik. pdf

5
Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 1 BUDIDAYA TERNAK ITIK Oleh : Sapto Waluyo 1.PENDAHULUAN Di Indonesia, ternak itik merupakan ternak unggas penghasil telur yang cukup potensial disamping ayam. Kelebihannya itik lebih tahan penyakit dibanding ayam ras. Umumnya, itik dipelihara petani masih secara tradisional, peternak menggiring ternaknya secara berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yang lain. Pemeliharaan itik dengan cara digembalakan akan menghadapi resiko keracunan pestisida. Masih banyaknya keluhan masyarakat akan kualitas telur itik yang kurang memuaskan, hal itu terlihat dari banyaknya orang yang memelihara itik dengan seenaknya tanpa memperhatikan kesehatan itik, kebersihan kandang, pakan yang paling utama, kurangnya pengetahuan tentang cara memelihara itik, akibatnya itik menjadi stres dan tidak mau bertelur. 2. SEJARAH SINGKAT Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa).. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik). 3. SENTRA PETERNAKAN Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). 4. JENIS Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000- INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor. 5. MANFAAT a. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri. b. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik. c. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija. d. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat. e. Sebagai pengisi kegiatan. 6. PERSYARATAN LOKASI Lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi. 7. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang saptausaha beternak yaitu (1) Perkandangan; (2)

Upload: faris4ever

Post on 09-Aug-2015

329 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Itik. PDF

Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 1

BUDIDAYA TERNAK ITIKOleh : Sapto Waluyo

1.PENDAHULUANDi Indonesia, ternak itik merupakan ternak unggas penghasil telur yang cukuppotensial disamping ayam. Kelebihannya itik lebih tahan penyakit dibanding ayamras. Umumnya, itik dipelihara petani masih secara tradisional, peternakmenggiring ternaknya secara berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah yanglain. Pemeliharaan itik dengan cara digembalakan akan menghadapi resikokeracunan pestisida.

Masih banyaknya keluhan masyarakat akan kualitas telur itik yang kurangmemuaskan, hal itu terlihat dari banyaknya orang yang memelihara itik denganseenaknya tanpa memperhatikan kesehatan itik, kebersihan kandang, pakan yangpaling utama, kurangnya pengetahuan tentang cara memelihara itik, akibatnya itikmenjadi stres dan tidak mau bertelur.

2. SEJARAH SINGKATItik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa).. Terus menerus dijinakkan olehmanusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anasdomesticus (ternak itik).

3. SENTRA PETERNAKANSecara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, AmerikaSelatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyaimusim tropis dan subtropis).

4. JENISJenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelurseperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (BalaiPenelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

5. MANFAATa. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.b. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.c. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.d. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.e. Sebagai pengisi kegiatan.

6. PERSYARATAN LOKASILokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi jauh darikeramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudahdijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklimyang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak itik serta kondisi lokasitidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

7. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYASebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutamadalam hal pemahaman tentang saptausaha beternak yaitu (1) Perkandangan; (2)

Page 2: Budidaya Itik. PDF

Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 2

Bibit Unggul; (3) Pakan Ternak; (4) Kesehatan Ternak; (5) Tata Laksana dan (6)Pemasaran Hasil Ternak dan (7) Pasca Panen1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

a. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.b. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%c. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang

agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandangd. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu: kandang untuk anak itik (DOD) pada masa stater bisa disebut juga

kandang box, dengan ukuran 1 x 2m mampu menampung 50 ekor DOD kandang grower (untuk itik remaja) disebut model kandang

Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok kandang layer (untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang

baterei (satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandanglokasi (kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itikdewasa (masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukurankandang 3 x 2 meter).

e. Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukupsederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempatpakan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yangbermaksud positif dalam manajemen

2. PembibitanTernak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yangtelah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.a. Pemilihan bibit dan calon induk

Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baikadalah sebagai berikut :

membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannyamemelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untukmendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayamatau mesin tetasmembeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenalmutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinaspeternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulumengkilap.

b. Perawatan bibit dan calon induk Perawatan Bibit

Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditanganisecara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagaiberikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan)yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perludiperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan anakitik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m²mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minumsesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater danminumannya perlu ditambah vitamin/mineral.

Perawatan calon Induk

Page 3: Budidaya Itik. PDF

Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 3

Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telurkonsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanyasama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetasharus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekorbetina.

c. Reproduksi dan PerkawinanReproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telurtetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistemperkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yangdibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

3.Pemeliharaana. Sanitasi dan tindakan preventifb. Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan

tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak diniuntuk mewaspadai timbulnya penyakit.

c. Pengontrolan PenyakitDilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dantangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.

d. Pemberian PakanPemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase starter (umur0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layer (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik(secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberipakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu: umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder) umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama

secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksibertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakanitik secara ad libitum (terus menerus).

Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biayabaik tempat ransum sendiri yang biasa diransum dari bahan-bahanseperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feedsuplemen.Pemberian minum itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu : umur 0 - 7 hari, untuk 3 hari pertama air minum ditambah vitamin dan

mineral, tempatnya seperti untuk anak ayam. umur 7 - 28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum

diberikan secara ad libitum (terus menerus) umur 28 hari-afkir, tempat minum memanjang dengan ukuran 2 m x

15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap haridibersihkan.

e. Pemeliharaan KandangKandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanyaagar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.

Page 4: Budidaya Itik. PDF

Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 4

8. HAMA DAN PENYAKITSecara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan

protozoa2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana

perkandangan yang kurang tepatAdapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:a. Penyakit Duck Cholera

Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilinpada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.

b. Penyakit SalmonellosisPenyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidonemelalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yangdicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

9. PANEN1. Hasil Utama

Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik2. Hasil Tambahan

Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoranternak sebagai pupuk tanam yang berharga

10. PASCAPANENKegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. Denganpengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidakdilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanyadapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akansegera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:1. Pengawetan dengan air hangat

Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang palingsederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.

2. Pengawetan telur dengan daun jambu bijiPerendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telurselama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warnamenjadi kecoklatan seperti telur pindang.

3. Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warnakulit telur dan rasanya tidak berubah.

4. Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna,jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telursehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalahdengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.

5. Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.

Page 5: Budidaya Itik. PDF

Disampaikan pada acara Pertemuan tanggal 14 Juli 2011 di BKP3 5

11. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya itik di Pakisaji tahun 2010 adalah sebagaiberikut:.a. Permodalan Modal kerja

Itik siap telur umur 6 bl 500 ek x Rp 30.000 = Rp 1.500.000,- Pakan ekr/hr x 500 ekr x Rp 2.500 = Rp 1.250.000,- Obat-obatan 1 paket = Rp 250.000.-

Modal Investasi Kebutuhan kandang = Rp 500.000,-

Jumlah kebutuhan modal = Rp 3.500.000,-

b. Pendapatan Penjualan telur 1 tahun produksi 55% x 500 x 180hr x Rp 800

=Rp 39.600.000.- Penjualan itik culling 1.425 x Rp 2.000,- = Rp 5.700.000,-

2. Gambaran Peluang AgribisnisTelur dan daging itik merupakan komoditi yang dapat memberikan keuntunganbesar bagi masyarakat. Pertama sebagai sumber pendapatan keluarga, dankedua sebagai sumber protein hewani baik dari telur maupun dagingnya yangdapat meningkatkan pertumbuhan dan kecerdasan masyarakat.Kebutuhan akan telur dan daging di pasar sangat besar dan masih tidakseimbang antara permintaan dan persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihatbahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negarapengekspor terbesar telur dan daging itik. Hingga saat ini budidaya itik masihmerupakan komoditi yang menjanjikan untuk dikembangkan secara intensif.

DAFTAR PUSTAKA1. Alamanda. “Beternak itik Untuk Meraih Keuntungan”, Pedoman Rakyat, 4

Desember 19932. Amri, Khairul. “Makan Bekicot, Itik Bertelur Lebih Banyak”, Suara Karya, 14

Desember 19933. Bambang Suharno, Ir. dan Khairul Amri. Beternak itik secara intensif. Penerbit

Penebar Swadaya. Tahun 19984. Redaksi Trubus. Beternak Itik CV. 2000-INA. Penerbit Penebar Swadaya.

Tahun 19995. Prawoto; Peternak ternak itik. Desa Sitemu Kec. Taman Kabupaten

Pemalang, Jawa Tengah6. Wahyudi, Y. “Penanggulangan Kolera Unggas Pada Itik”, Sinar Tani, 8

Januari 1992