budidaya bunga krisan.oi

Upload: kaskul-ganjar-ahmada

Post on 04-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

krisan oisca

TRANSCRIPT

BUDIDAYA BUNGA KRISAN

BUDIDAYA BUNGA KRISANCRYSANTHEMUMKrisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas(golden flower) berasal dari daratan Cina.Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan,dan pada tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East.

Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940,krisan dikembangkan secara komersial.Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas :

a. Krisan lokal ( krisan kuno)

Berasal dari luar negri tetapi telah lama beradaptasi di Indonesia maka dianggap sebagai krisan lokal.Ciri-cirinya antara lain sifat hidup dihari netral dan siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali penanaman.

b. Krisan Introduksi ( krisan hibrida )

Hidupnya berhari pendek dan bersifat sebagai tanamanannual.

c. Krisan produk Indonesia

Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas varietas buatan Indonesia yaitu varietas Balithi 27.108.13.97.27.177.28.7 dan 30.13A.

Manfaat tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias,manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga.Jenis dan VarietasKrisan mempunyai banyak varietas,karena selalu bermunculan varietas-varietas yang baru.Krisan yang ada di Indonesia dan Jepang terbagi kedalam beberapa kelompok yaitu :

1. Berdasarkan Musim :

a. Akigiku

Yaitu krisan yang dibudidayakan pada musim dingin,misalnya : Jinba,shuho dll.

b. Natsugiku

Yaitu krisan yang dibudidayakan pada musim panas,misalnya : Hakusen,makoto dll.

2. Berdasarkan sifat

a. Ringiku

Krisan yang bunganya tunggal atau satu kuntum saja,misalnya : Jinba,hakusen dll.

b. Sprey

Krisan yang bunganya terdiri dari beberapa kuntum,misalnya : timo,biri dllDan yang dibudidayakan di Oisca adalah jenis jinba standar warna putih.

3. Berdasarkan penggunaan : krisan pot dan krisan bunga potong.Syarat tumbuh krisan yaitu :

1. Faktor iklim : untuk mendapatkan kualitas bunga krisan yang lebih baik.krisan membutuhkan sinar matahari 15 jam.Karena di Indonesia hanya ada 12 jam,maka krisan membutuhkan sinar tambahan yaitu dengan penggunaan lampu minimal 3 jam dimalam hari.Dengan penyinaran 15 jam per hari tidak ada pertumbuhan generatif.

2. Suhu udara 17c-30c 3. Kelembaban udara 70-80 % 4. Ketinggian tempat 700 m dpl -7200 m dplPembibitan KrisanKrisan bisa diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif .Cara vegetatif adalah dengan cara stek pucuk.dan cara generatif dengan cara memakai biji krisan. Cara perbanyakan yang efektif dan sering dilakukan petani adalah dengan cara vegetatif. Perbanyakan generatif biasanya dilakukan hanya untuk perkawinan silang untuk menghasilkan varietas yang baru.Persemaian Media semai bisa tanah,zeolit dan yang lainnya. Media semai yang digunakan dioisca adalah zeolit. Media semai disterilkan terlebih dahulu dengan cara disiram dengan fungisida lalu dijemur setelah itu dimasukan ke dalam rak persemaian dan sebelum bibit disemai zeolit tersebut disiram lagi dengan fungisida dan digaris dengan alat garis yang dibuat dari kayu yang diberi paku tujuannya untuk memudahkan dalam penyemaian. Bibit yang akan disemai direndam terlebih dahulu dengan air biasa kurang lebih 5 menit. Siram bibit yang sudah disemai agak banyak supaya bibit tersebut tidak mudah jatuh atau miring. Bibit disemai selama 10-11 hari,penyinaran dengan lampu untuk menghindari terjadinya pembungaan dan dilakukan pada malam hari 2-4 jam penyinaran. PenanamanPersiapan tanam : lahan yang akan digunakan sebaiknya disterilkan terlebih dahulu minimal satu bulan sebelum tanam dengan cara ditutup plastik bening. Sebelum ditutup plastik lahan harus diberi pupuk dasar dan dirotari,adapun pupuk dasar yang ditaburkan per 1000 m adalah kompos 2 ton,tepung ikan 100 kg,dedak 150 kg, garam 50 kg,Tsp 100 kg,T.A 100 kg,urea 11 kg,kapur 100 kg. Setelah dirotari dan dibuat bedengan baru ditutup plastik. Pada saat tanam sebaiknya dilakukan pagi hari,gunakan tambang ukur untuk mengatur jarak tanam dan kelurusan. Siram bibit yang sudah ditanam secukupnya.PemeliharaanPenyiraman dilakukan pada saat tanaman terlihat layu atau disesuaikan dengan cuaca. Kalau musim hujan biasanya penyiraman dilakukan kalau ada pemupukan saja dan pada musim kemarau penyiraman dilakukan 2x sehari sambil dilihat kondisi tanaman maksudnya kadang-kadang tanaman ada yang terlihat layu dan warna dari daunnya berbeda dengan yang lainnya,maka tanaman tersebut perlu penyiraman yang lebih banyak. Penyulaman dilakukan bila ada bibit yang mati. Untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya hama dilahan atau tempat inangnya hama maka dilakukan penyiangan rumput yang sudah terlihat mengganggu tanaman,adapun pemupukan dilakukan 10 hari sekali,pemupukan yang menggunakan kimia dilakukan pada saat tanaman sudah dipanen dan pemupukan yang tidak menggunakan kimia dilakukan sebelum panen agar tanaman yang akan dipanen tidak terganggu pertumbuhannya. Untuk pemupukan kimia mengunakan urea,magnesium,bokashi dan kapur,sedangkan untuk non kimia hanya menggunakan bokashi dan kapur saja. Selain pemupukan diberikan larutan ekihi satu minggu sekali secara bergantian dengan cara disiramkan(lihat lampiran). Setelah tanaman berumur 3-4 bulan dari tanam maka dilakukan pemerataan atau daigari agar pucuk tanaman tetap muda dan diberi kompos agar pertumbuhannya bagus lagi dan perakarannya banyak. Hama dan PenyakitHama yang dominan menyerang tanaman krisan adalah tungau,aphis,ulat daun,ulat grayak dan thrips. Dalam bahasa jepang tungau disebut dhani. Untuk mengetahui dilahan ada hama atau penyakit maka dilakukan pengecekan tiap hari agar terkendali.Adapun pengendalian dilakukan dengan cara 5T,yaitu : tepat cara,tepat waktu, tepat sasaran, tepat dosis,dan tepat obat. Tepat cara : cara penyepraian atau shoudoku harus diperhatikan air yang keluar pada stick atau alat shoudoku harus berbentuk kabut agar obat yang disepreikan menyebar dan jarak penyepreian 20-30 cm dari tanaman. Tepat waktu maksudnya pada saat penyepreian harus dilihat stadia hama yang ada agar obat yang diberikan disesuaikan. Tepat sasaran adalah obat yang diberikan haruslah disesuaikan dengan hama yang ada oleh karena itu pengecekan harus benar-benar diperhatikan.

Tepat dosis,jadi dosis yang diberikan disesuaikan dengan dosis yang tertera dilabel kemasan obat tersebut dan biasanya tertera dosis terendah dan tertinggi,dosis yang digunakan di oisca dilihat dari ambang batas hama menyerang. Tepat obat yaitu obat yang digunakan harus sesuai dengan hama yang menyerang tanaman contohnya bila hama yang ada seperti ulat maka harus menggunakan obat insektisida seperti protol,decis,biothion dan yang lainnya.

Adapun penyakit yang biasa menyerang tanaman krisan adalah bethobio,busuk daun,kokuhan bio,dan biasanya penyakit ini menyerang pada musim hujan untuk pencegahan dan pengobatannya dengan penyepreian menggunakan fungisida seperti daconil,topsin,polaram,benstar dan yang lainnya. Adapun keselamatan kerja pada saat penyepreian adalah agar terhindar dari keracunan obat pada saat penyepreian haruslah memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. gunakan pakaian lengan panjang7. kacamata2. gunakan celana panjang

3. sepatu boat

4. topi

5. sarung tangan karet

6. masker untuk menyeprei

Panen dan pasca panen

Setelah berumur 5 hari ditanam dilahan tanaman dipinchi atau dibuang pucuknya agar pertumbuhannya menjadi banyak dan setelah 22-25 hari dari pinchi tersebut tanaman siap dipanen. Pemanenan dilakukan setelah pucuk tanaman kering dan untuk itu pagi-pagi sebelum melakukan kegiatan yang lain dilakukan ngepris atau buang embun yang ada pada pucuk tanaman,pucuk yang dipanen panjangnya jangan kurang dari 10 cm karena nantinya akan diadakan seleksi dan dipaking. Untuk paking ini sendiri sambil diukur 10 cm dan dipotong dengan gunting lalu dihitung 100 batang dan dimasukan ke dalam kantong kresek kecil yang sudah diberi bolong untuk sirkulasi udara. Setelah itu masukan ke dalam dus dengan kapasitas 8000 batang per dus yang sudah diberi bolong,dan dilakban agar tidak terbuka saat diperjalanan. Sebelum dikirim atau diekspor bibit tersebut disimpan didalam kulkas dengan suhu dibawah 15 c karena biasanya bibit dikirim pagi-pagi sekitar jam 04.30 dari oisca dan keesokan harinya sampai di Jepang. Bibit yang dijual harganya 5 yen per batang atau 400-500 rupiah per batang dalam satu tahun di oisca sementara ini hanya mampu mengirim bibit 7-8 juta batang karena keterbatasan lahan dan lain sebagainya. Lampiran Ekihi 1 Lampiran Ekihi 31. Cuka cabe = 1 cc/l 1. Cuka jahe = 2 cc/l2. lar.bawang putih = 1 cc/l 2. lar.jarak = 5 cc/l3. lar.jarak = 5 cc/l 3. lar.sirsak = 5 cc/l4. lar.sirsak = 5 cc/l 4. lar.bokashi = 2 cc/l 5. urea = 2 gr/l 5. urea = 2 gr/l6. magnesium = 1 gr/l 6. magnesium = 1 gr/l7. lar bokashi = 2 cc/lLampiran Ekihi 2

1. Cuka ikan = 2 cc/l

2. lar.jarak = 5 cc/l

3. lar.sirsak = 5 cc/l

4. lar.bokashi = 2 cc/l

5. urea = 2 gr/l

6. magnesium = 1 gr/l

Catatan : untuk menggunaannya larutan ekihi tersebut bergantian dan pada musim hujan biasanya sering digunakan larutan cuka ikan karena untuk mengurangi terjadinya pembusukan pada daun,dan kalau cuacanya stabil tidak terlalu banyak hujan pergantiannya seperti berikut : c.cabe 2x c.ikan 1x c.cabe 2x c.jahe 1x dan seterusnya.