budaya jawa mataraman.docx
TRANSCRIPT
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 1/8
BUDAYA JAWA MATARAMAN
PENGANTAR ILMU BUDAYA
Disusun Oleh :
1.
Yulinda Larasati 121310113026
2.
Dinda Ulfa M 121310113027
3.
Venny Muazzaro 121310113034
4.
Hanna Hidayana 121310113038
5. Tya Rizka R 121310113039
6.
Devina Heidi M 121310113047
7.
Winda Restuti A 121310113048
8.
Eva Meilia 121310113050
D3 BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 2/8
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya saat ini kami mampu menyelesaikan
tugas makalah kami yang berjudul “Budaya Jawa Mataraman”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan .
Dengan keterbatasan yang ada kami hanya mampu menyelesaikan makalah ini jauh
dari sempurna. Tetapi dengan didorong oleh rasa berdedikasi untuk menyumbangkan
buah pikiran maka kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami mengetahui banyak sekali kekurangan terhadap pembuatan makalah ini.
Dan kami menerima saran dan kritik yang dapat membangun tugas penelitian ini agarlebih baik.
Surabaya, Juni 2014
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 3/8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tinimbang Ngenger Luwih Becik Melu Bapake Dhewe.
Lek Ono Bapake Arek-Arek, Lapo Melok Pakde.
Gotong Royong Oreng Madhure Mele Tareten Dhibi.
Begitu bunyi slogan-slogan kampanye yang memakai gaya bahasa lokal menghiasi
lokasi strategis di Jawa Timur menjelang pemilihan kepala daerah. Jelas, dari ragam gaya
bahasanya, slogan tersebut bukan hanya dari bahasa Jawa. Ada bahasa Madura, ada juga gaya
bahasa yang berkembang di Surabaya dan sekitarnya. Kalau begitu, budaya apa saja yang
membentuk provinsi ini? Apa yang melatarinya?
Menilik nama ”Jawa” yang melekat pada ”Jawa Timur”, sekilas menumbuhkan kesan
bahwa sifat sosial dan budaya masyarakatnya pasti monokultur. Kenyataannya tidak. Jawa
Timur sangat plural, beragam.
Budayawan Universitas Jember, Ayu Sutarto (2004), membagi wilayah Jatim ke
dalam sepuluh tlatah atau kawasan kebudayaan. Tlatah kebudayaan besar ada empat, yakni
Jawa Mataraman, Arek, Madura Pulau, dan Pandalungan. Sedangkan tlatah yang kecil terdiriatas Jawa Panoragan, Osing, Tengger, Madura Bawean, Madura Kangean, dan Samin
(Sedulur Sikep).
Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima
banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman;
menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan
Mataram.
Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan,
Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan
sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup
populer di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang)
dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup
jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 4/8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud budaya jawa mataraman?
b.
Apakah kesenian yang khas dari jawa mataraman?c. Bagaimanakah tradisi politik pada jawa mataraman?
d. Bagaimanakah sistem sosial dan bahasa masyarakat jawa mataraman?
1.3 Tujuan
a.
Untuk mengetahui budaya dan pembagian wilayah jawa mataraman secara rinci
b.
Untuk mengetahui kesenian yang popular dari jawa mataraman
c.
Untuk mengetahui tradisi politik yang telah dilakukan oleh masyarakat jawa
mataraman
d.
Untuk mengetahui sistem sosial dan gaya Bahasa pada masyarakat jawa
mataraman
1.4 Manfaat
a.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat
mengenai kebudayaan jawa khususnya jawa mataraman
b.
Makalah ini diharapkan dapat membantu memberikan wawasan khususnya
generasi mudah mengenai kebudayaan jawa mataraman mulai awal
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 5/8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Budaya Jawa Mataraman
Tlatah kebudayaan Jawa Mataraman berada di sebelah barat. Wilayahnya paling luas,
membentang dari perbatasan Provinsi Jawa Tengah hingga Kabupaten Kediri. Dinamai
seperti ini karena masih mendapat pengaruh sangat kuat dari budaya Kerajaan Mataram, baik
pada masa Hindu-Budha maupun era Kesultanan Mataram Islam yang berpusat di
Yogyakarta dan Surakarta. Karena itu, adat istiadatnya pun mirip. Tlatah ini dapat dibedakan
lagi ke dalam subwilayah kebudayaan yang lebih kecil.
Budayawan Dwi Cahyono membaginya menjadi Mataraman Kulon (Barat),
Mataraman Wetan (Timur), dan Mataraman Pesisir. Pembagian ini didasarkan pada jejaksejarah dan budaya lokal yang berkembang di sana. Bahasa menjadi ciri yang paling mudah
untuk membedakan ketiganya.
Dari segi kedekatan budayanya dengan Jawa Tengah, Mataram Kulon lebih kuat.
Bahasa sehari-hari yang digunakan lebih halus dibandingkan Mataram Wetan. Wilayahnya
merupakan bekas Keresidenan Madiun.
Secara tradisional dan kultural kesenian Jawa Timur pun bisa dipilah dalam 10
wilayah budaya yaitu Jawa Mataraman, Jawa Panaragan, Arek, Samin (Sedulur Sikep),
Tengger, Osing (Using), Pandalungan, Madura Pulau, Madura Bawean, dan Madura
Kangean.
Masyarakat Jawa Mataraman ini pada umumnya masyarakat yang tinggal di wilayah
Kabupaten Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan,
Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan
Kota Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan
Kabupaten Bojonegoro.
2.2. Kesenian Khas
Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulitcukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling
Darma. Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima
banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman yang
berarti bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram
2.3. Tradisi Politik
Ciri sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap tradisi politiknya. Pengaplingan
politik berlaku pula di sini. Masyarakat di tlatah Mataraman dari sejak 1955 hingga 2004selalu ”loyal” kepada partai-partai nasionalis.
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 6/8
Orang Mataraman tidak suka yang mencolok-colok, misalnya Islam yang terlalu
Islam itu tidak suka karena dianggap tidak nasionalis. Jadi, partai-partai yang berlabel
nasionalis akan laku di masyarakat jawa Mataraman.
Sebaliknya, mayoritas masyarakat di tlatah Madura dan Pandalungan lebih loyalkepada pada partai yang berbasis massa Islam Nahdlatul Ulama, seperti Partai Kebangkitan
Bangsa. Ulama dan kiai masih menjadi tokoh panutan di sana. Pengaruhnya pun ikut
merambah ke ranah pilihan politik warganya.
Dengan demikian, ”kuali peleburan” telah membentuk Jatim menjadi unik.
Menjadikannya berbeda dengan saudara Jawa lainnya, Jawa Tengah maupun Jawa Barat.
Baik sisi budaya maupun politiknya.
2.4. Sistem Sosial
Masyarakat Jawa Mataraman memiliki produk kebudayaan yang tidak jauh berbeda
dari komunitas Jawa yang tinggal di Surakarta dan Yogyakarta. Masyarakat Jawa Mataraman
mempunyai pola kehidupan sehari-hari sebagaimana pola kehidupan orang Jawa pada
umunya. Pola bahasa Jawa yang digunakan, meskipun tidak sehalus masyarakat Surakarta
dan Yogyakarta, mendekati kehalusan dengan masyarakat Jawa yang terpengaruh kerajaan
Mataram di Yogyakarta.
Di jawa timur bahasa yang digunakan yaitu bahasa jawa namun bahasa jawa yang
digunakan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-
Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang digunakan hampir sama dengan BahasaJawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek
standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman") dan dijuluki "bahasa ngapak" karena ciri khas
bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata (berbeda dengan dialek Mataraman yang dibaca
sebagai glottal stop1). Contoh bahasa pada masyarakat jawa mataraman, istilah "sira" dalam
bahasa Mataraman menunjukkan posisi paling rendah di bawah "panjenengan" atau
"paduka". Kata "isun" menunjukkan derajat tertinggi, yang bisa menggunakan "isun" hanya
raja. Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang
digunakan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Begitu pula pola cocok tanam dan sistem sosial yang dianut sebagaimana polamasyarakat Surakarta dan Yogyakarta. Pola cocok tanam dan pola hidup di pedalaman Jawa
Timur, disebagian besar, memberi warna budaya Mataraman tersendiri bagi masyarakat ini.
Sedangkan selera berkesenian masyarakat ini sama dengan selera berkesenian masyarakat
Jawa pada umumnya. Dalam masyarakat Jawa Mataraman ini banyak jenis kesenian seperti
ketoprak, wayang purwa, campur sari, tayub, wayang orang, dan berbagai tari yang berkait
dengan keraton seperti tari Bedoyo Keraton.
1 Penghentian bunyi pada akhir dalam celah suara
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 7/8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Wilayah Jatim dibagi ke dalam sepuluh tlatah atau kawasan kebudayaan. Tlatah
kebudayaan besar ada empat, yakni Jawa Mataraman, Arek, Madura Pulau, dan Pandalungan.
Sedangkan tlatah yang kecil terdiri atas Jawa Panoragan, Osing, Tengger, Madura Bawean,
Madura Kangean, dan Samin (Sedulur Sikep).
Dikatakan Mataraman karena menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya
merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Wilayah tlatah mataraman merupakan
yang paling luas, membentang dari perbatasan Provinsi Jawa Tengah hingga Kabupaten
Kediri.
Budaya jawa mataraman dipengaruhi oleh hasil Jawa Timuran dan Jawa Tengahan.
Masyarakat Jawa Mataraman tidak menyukai orang yang terlalu religi dalam bersikap dan
penampilan. Pola kehidupan sehari-hari sebagaimana pola kehidupan orang Jawa pada
umunya. Pola bahasa Jawa yang digunakan mendekati kehalusan dengan masyarakat Jawa
Tengahan (Solo-an) yang terpengaruh kerajaan Mataram di Yogyakarta.
3.2 Saran
Perlu memahami bentuk multikulturalisme di Indonesia, khususnya Jawa yang
sebenarnya terbagi-bagi menjadi berbagai tlatah yang lebih detail.
7/21/2019 Budaya jawa mataraman.docx
http://slidepdf.com/reader/full/budaya-jawa-mataramandocx 8/8
DAFTAR PUSTAKA
https://jawatimurinfo.wordpress.com/2012/04/18/budaya-dan-adat-istiadat-jawa-timur/
http://brangwetan.wordpress.com/2007/10/02/sepuluh-wilayah-kebudayaan/
http://listria41813010009.blog.sisteminformasi.fasilkom.mercubuana.ac.id/
http://nasional.kompas.com/read/2008/07/21/00594333/kuali.peleburan.di.tlatah.jawa.timur