buat nanika semangat dari si capt
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
1/23
LO No. 1
GAMBARAN RADIOGRAFI
Radiograf merupakan pemeriksaan penunjang yang sangat penting dalam
menegakkan diagnosa penyakit periodontal, tetapi radiograf semata tidak dapat
menentukan diagnosa.
Beberapa persyaratan umum dalam pemeriksaan radiografik yang lengkap,
yaitu:
1. Rangkaian film yang dibuat, meliputi:
a) Rangkaian foto rontgen periapikal seluruh gigi ( full-mouth)
b) Empat foto rontgen sayap gigit periodontal
c) oto panoramik sebagai tambahan!. "ualitas foto rontgen yang baik, melipuit densitas, kontras dan pengambilan
sudut yang tepat, serta harus mencakup seluruh detail anatomi daerah yang
dimaksud
"eterbatasan radiografi, yaitu :
a. Radiografi kon#ensional memberikan gambar dua dimensi. $edangkan
gigi merupakan objek tiga dimensi yang kompleks. %kibat dari gambar yang tumpang
tindih, detail bentuk tulang menjadi tidak terlihat. b. Radiografi tidak memperlihatkan permulaan dari penyakit periodontal.
$etidaknya && ' * demineralisasi terjadi dan tidak terlihat pada gambaran
radiografi.
c. Radiografi tidak memperlihatkan kontur jaringan lunak dan tidak
merekam perubahan jaringan ' jaringan lunak pada periodontium.
d. +leh karena itu, pemeriksaan klinis yang teliti dikombinasi dengan
pemeriksaan radiografik yang tepat dapat memberikan data adekuat untuk diagnosa
keberadaan dan penyebaran dari penyakit periodontal.
Baik data klinis maupun radiografik sangatlah penting dalam mendiagnosis
penyakit periodontal.
ata klinis sebagai berikut:
b. -ndeks pendarahan
c. "edalaman probing
d. Edema
e. Erithema dan
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
2/23
f. $truktur gingi#a.
Radiograf tidak dapat memperlihatkan akti#itas penyakit, tetapi dapat
menunjukkan efek penyakit. /al0hal yang tidak dapat ditunjukan rontgen adalah
1. %da atau tidaknya poket!. orfologi kelainan bentuk tulang yang pasti, khususnya cacat uang berliiku0liku,
dehisensi, dan fenestrasi
2. "egoyangan gigi
3. 4osisi dan kondisi prosesus al#eolar di permukaan fasial dan lingual
&. "eterlibatan furkasi tahap a5al
. 6ingkat perlekatan jaringan ikat dan epitel jungsional
Radiografi akan sangat membantu dalam e#aluasi jumlah tulang yang ada,kondisi tulang al#eolar, kehilangan tulang pada daerah furkasi, lebar dari ruang
ligamen periodontal, dan faktor lokal yang dapat menyebabkan atau memperparah
penyakit periodontal seperti restorasi yang berkontur buruk atau o#erhanging dan
karies. 4erubahan lainnya yang dapat dilihat pada penyakit periodontal, yaitu lesi
inflamasi di tulang marginal, terlihat akti#itas osteoblas dan osteoklas, akti#itas
osteoklas yang menyebabkan perubahan pada tulang krestal dan respon a5al dari
kerusakan tulang serta pada lesi kronis dapat terlihat osteosklerosis.
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
3/23
7ambar 1. Radiografi panoramik menunjukkan adanya
kehilangan tulang akibat periodontitis kronis
4eran radiologi dalam mengenali penyakit periodontal:
!. orfologi dan panjang akar
2. 4erbandingan mahkota : akar klinis
3. 4erkiraan banyaknya kerusakan tulang
&. /ubungan antara sinus maksillaris dengan kelainan bentuk jaringan periodontal
. Resorpsi tulang hori8ontal dan #ertikal pada puncak tulang interproksimal. /arus
diingat bah5a tinggi tulang interseptal yang normal biasanya sejajar dan sekitar
10! mm lebih ke apikal bila dibandingkan dengan garis khayal yang ditarik melalui pertemuan sementoemail gigi0gigi.
9. 4elebaran ruang ligamen periodonsium di daerah mesial dan distal akar.
. "eterlibatan furkasi tingkat lanjut
;. "elainan periapeks
;. "alkulus
1. Restorasi yang mengemper (overhang )
11. raktur akar
1!. "aries
12. Resorpsi akar
Foto Panoramik
oto panoramik pertama dikembangkan oleh tentara %merika $erikat
sebagai cara untuk mempercepat mendapatkan gambaran seluruh gigi untuk
mengetahui kesehatan mulut tentaranya. oto ronsen ini dapat digunakan untuk
menge#aluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi
geligi, mendeteksi penyakit dan menge#aluasi trauma.
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
4/23
oto panoramik merupakan foto ronsen ekstra oral yang menghasilkan
gambaran yang memperlihatkan struktur fasial termasuk mandibula dan maksila
beserta struktur pendukungnya. $truktur periodontal yang teridentifikasi dalam
radiografi meliputi lamina dura, tulang al#eolar, ligamen periodontal dan
sementum.
oto panoramik dapat mendiagnosa penyakit periodontal kebanyakan pada kasus
yang sudah parah.
7ambaran panoramik adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sebuah
gambaran tomografi yang memperlihatkan struktur fasial mencakup rahang maksila
dan mandibula beserta struktur pendukungnya dengan distorsi dan overlap minimal
dari detail anatomi pada sisi kontralateral, Radiografi panoramik dikenal juga dengan
panore< atau orthopantomogram adalah sebuah teknik dimana gambaran seluruh
jaringan gigi ditemukan dalam satu film.
"euntungan dari panoramik sebagai berikut.
&. 7ambar meliputi tulang 5ajah dan gigi
. osis radiasi lebih kecil
9. =yaman untuk pasien
. >ocok untuk pasien yang susah membuka mulut
;. ?aktu yang digunakan pendek biasanya 203 menit
1. $angat membantu dalam menerangkan keadaan rongga mulut pada pasien
di klinik
11. embantu dalam menegakkan diagnostik yang meliputi tulang rahang
secara umum dan e#aluasi terhadap trauma, perkembangan gigi geligi pada fase gigi
bercampur
1!. E#aluasi terhadap lesi, keadaan rahang dan
12. E#aluasi terhadap gigi terpendam.
"elemahan panoramik adalah sebagai berikut:
i. etail gambar yang tampil tidak sebaik radiografi intraoral periapikal
ii. 6idak dapat digunakan untuk mendeteksi karies kecil dan
iii. 4ergerakan pasien selama penyinaran akan menyulitkan dalam
interpretasi.
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
5/23
@+ =+ 24ER%?%6%= $E$A%- $"E=%R-+
4era5atan periodontitis kronis pada skenario dapat dibagi menjadi 2 fase,
yaitu:
ase - : ase etiotropik, merupakan fase dengan cara menghilangkan
beberapa faktor etiologi yang mungkin terjadi tanpa melakukan tindakan
bedah periodontal atau melakukan pera5atan restoratif dan prostetik.
Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan pada fase - sesuai
skenario adalah :
1. emberi pendidikan pada pasien tentang kontrol plak.
!. $caling dan root planning
2. enghilangkan restorasi gigi yang permukaannya kasar atau o#er
kontur
3. 4enyesuaian oklusal (occlusal ajustment)
$etelah dilakukan fase -, selanjutkan dilakukan fase e#aluasi status
periodontal setelah pera5atan tersebut diatas
ase -- : ase bedah, termasuk koreksi terhadap deformitas anatomikal
seperti poket periodontal, berkembang sebagai suatu hasil dari penyakit
sebelumnya dan menjadi faktor predisposisi atau rekurensi dari penyakit
periodontal. Berikut ini adalah bebertapa prosedur yang dilakukan pada
fase ini sesuai skenario adalah:
1. Bedah periodontal, untuk mengeliminasi poket dengan cara antara lain:
kuretase gingi#a, dan prosedur regenerasi periodontal (bone and tissue
graft)
ase ---: fase pemeliharaan, dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekambuhan pada penyakit periodontal. Berikut ini adalah beberapa
prosedur yang dilakukan pada fase ini:
1. Ree#alusi kesehatan periodontal setiap bulan dengan mencatat skor
plak, ada tidaknya inflamasi gingi#a, dan kedalaman poket
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
6/23
!. elekukan radiografi untuk mengetahui perkembangan periodontal
dan tulang al#eolar tiap 2 atau 3 tahun sekali.
2. $calling dan polishing tiap bulan seksli, tergantung dari e#ekti#itas
kontrol plak pasien dan pada kecenderungan pembentukan kalkulus
NIAKU TAMBAHIN DI BAWAH YAA SAPA TAU BRGUNA U PILIH A!A
SNDIRI YA YG MAU U AMBIL HH MAKA"H
$ecara umum prosedur diagnosa dapat dibagi menjadi empat bagian, antara
lain: (1) melakukan anamnesa dan mencatat ri5ayat pasien, (!) melakukan
pemeriksaan terhadap pasien (pemeriksaan fisik dan laboratorium), (2) E#aluasi
dari hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium yang akan
menuntun ke arah perumusan suatu diagnosa, (3) 4enilaian resiko medis untuk
pasien0pasien gigi. enurut >arran8a (1;;), suatu diagnosis penyakit periodontal
dapat ditegakkan melalui diagnosis klinis, radiografi, dan teknik lanjutan.
DIAGNOSIS KLINIS
K#n$#n%an &'rtama
4ada saat kunjungan pertama ini, seorang dokter gigi perlu menilai
beberapa hal seperti:
1. 4enilaian pasien secara keseluruhan
$eorang operator harus mencoba menilai pasien secara keseluruhan.
/al0hal yang perlu dipertimbangkan adalah status mental dan emosional
pasien, tabiat, sikap, dan umur fisiologi .
!. Ri5ayat sistemik
enurut >arran8a (1;;), suatu ri5ayat sistemik akan menolong
operator dalam hal (1) diagnosis manifestasi oral dari penyakit sistemik, (!)
penemuan kondisi sistemik yang dapat mempengaruhi respon jaringan
periodontal terhadap faktor lokal, (2) penemuan kondisi sistemik yang
membutuhkan suatu tindakan pencegahan dan modifikasi dalam
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
7/23
pera5atannya. $uatu ri5ayat sistemik harus mengacu pada hal0hal sebagai
berikut:
e. %pakah pasien sedang dalam pera5atan dokter jika iya, tanyakan asal,
durasi penyakit serta terapinya. 4enyidikan dapat dilakukan berdasarkan
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
8/23
dosis dan durasi terapi dengan antikoagulan dan kortikosteroid.
g. Ri5ayat rheumatic fever , rheumatic atau penyakit jantung kongenital,
hipertensi, angina pectoris, myocardial infarction, nefritis, penyakit ginjal,
diabetes, danatau pingsan.
h. "ecendrungan perdarahan yang abnornal seperti hidung yang berdarah,
perdarahan yang lama pada luka kecil, ecchymosis spontan, kecendrungan
terhadap memar yang berlebihan, dan perdarahan menstruasi yang
berlebihan.
i. 4enyakit infeksi, termasuk berkontak dengan penyakit infeksi di rumah
atau di kantor, atau baru saja mendapat rontgen di bagian dada.
j. "emungkinan memiliki penyakit akibat pekerjaannya.
k. Ri5ayat alegi, termasuk hay fe#er, asma, sensitif terhadap makanan, atau
sensitif terhadap obat misalnya aspirin, codeine, barbiturat, sulfonamide,
antibiotik, prokain, dan laxatives atau terhadap bahan dental seperti
eugenol atau resin akrilik.
l. -nformasi onset pubertas dan menopause dan mengenai kelainan menstrual
atau hysterectomy, kehamilan, atau keguguran.
2. Ri5ayat kesehatan gigi
4ada saat mencari ri5ayat kesehatan gigi, praktisi mendapat
kesempatan untuk menulai perilaku pasien, membangun hubungan, dan
mempelajari penyakit gigi yang telah lalu serta responya terhadap pera5atan.
Cuga penting untuk mengetahui cara pemeliharaan kebersihan mulut yang
selama ini dilakukan oleh pasien di rumah yang mencerminkan pengetahuan
pasien tentang kesehatan gigi (edi dkk , !&). enurut >arran8a (1;;), pada
saat pengumpulan ri5ayat kesehatan gigi, harus ditanyakan pula keluhanutama pasien. 7ejala pasien dengan penyakit gingi#al dan periodontal
berhubungan dengan perdarahan pada gusi, spacing pada gigi yang
sebelumnya tidak ada, bau mulut, dan rasa gatal pada gusi yang dapat
berkurang melalui pencungkilan dengan tusuk gigi. $elain itu juga terdapat
rasa nyeri dengan #ariasi tipe dan durasi, misalnya konstan, tumpul, gna5ing
2
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
9/23
pain, rasa nyeri yang tumpul setelah makan, rasa nyeri yang dalam rahang,
rasa nyeri akut, sensitif ketika mengunyah, sensitif terhadap panas dan dingin,
sensasi terbakar pada gusi, dan sensitif terhadap udara yang dihirup. Ri5ayat
dental harus meliputi acuan seperti:
b. "unjungan ke dokter gigi meliputi frekuensi, tanggal terakhir kunjungan,
dan pera5atannya. 4rofilaksis oral atau Dpembersihan oleh dokter gigi '
frekuensi dan tanggal terakhir dibersihkan.
c. enyikat gigi ' frekuensi, sebelum atau sesudah makan, metode, tipe sikat
gigi dan pasta, serta inter#al 5aktu digantinya sikat gigi.
d. 4era5atan ortodontik ' durasi dan perkiraan 5aktu selesai.
e. Rasa nyeri di gigi atau di gusi ' cara rasa nyeri terpancing, asal dan
durasinya, dan cara menghilangkan rasa nyeri tersebut.
f. 7usi berdarah ' kapan pertama kali diketahui terjadi spontan atau tidak,
terjadi saat sikat gigi atau saat makan, terjadi pada malam hari atau pada
periode yang teratur apakah gusi berdarah berhubungan dengan periode
menstruasi atau faktor spesifik durasi perdarahan dan cara
menghentikannya.
g. Bau mulut dan daerah impaksi makanan
h. "egohayan gigi ' apakah terasa hilang atau tidak nyaman pada gigiF
%pakah terdapat kesulitan pada saat mengunyahF
i. Ri5ayat masalah gusi sebelumnya
j. "ebiasaan ' grinding teeth atau clenching teeth pada malam hari atau
setiap 5aktu. %pakah otot gigi terasa sakit pada pagi hariF "ebiasaan
lainnya seperti merokok, menggigit kuku, dan menggigit benda asing.
3. $ur#ey radiografi intraoral
$ur#ey radiografi minimum terdiri dari 13 film intraoral dan 3
bitewing posterior. $ur#ey lengkung gigi dan struktur sekitarnya dapat dilihat
dengan mudah melalui radiograf panoramik. Radiograf panoramik
menyediakan gambar radiografi keseluruhan yang informatif untuk melihat
distribusi dan keparahan kerusakan tulang pada penyakit periodontal, namun
3
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
10/23
film intraoral yang lengkap dibutuhkan untuk diagnosis periodontal dan
rencana pera5atan.
13. >etakan rahang
>etakan rahang berguna sebagai bantuan #isual dalam diskusi dengan pasien
dan berguna untuk perbandingan antara sebelum dan sesudah pera5atan
maupun untuk acuan pada kunjungan check-up .
1&. oto klinis
oto tidaklah begitu penting, namun foto berguna untuk merekam tampilan
jaringan sebelum dan setelah pera5atan .
1. 4eninjauan kembali pemeriksaan a5al
K#n$#n%an k'(#a
1. 4emeriksaan rongga mulut
enurut >arran8a (1;;), pemeriksaan rongga mulut meliputi oral hygiene,
bau mulut, pemeriksaan rongga mulut, dan pemeriksaan kelenjar getah
bening.
Oral hygiene
Oral hygiene atau kebersihan rongga mulut dinilai dari tingkat
akumulasi debris makanan, plak, material alba, dan stain permukaan gigi.
4emeriksaan jumlah kualitatif plak dapat membantu menegakkan diagnosis.
Bau ulut
/alitosis atau fetor ex ore atau fetor oris, adalah bau atau aroma
menyengat yang berasal dari rongga mulut. %danya halitosis dapat membantu
dalam menegakkan diagnosa. /alitosis berhubungan dengan penyakit0
penyakit tertentu, dan dapat berasal dari faktor lokal maupun ekstraoral.
$umber lokal penyebab halitosis dapat berasal dari impaksi makanan diantara
gigi, coated tongue, acute necrotizing ulcerative gingivitis (%=A7), dehidrasi,
karies, gigi palsu, nafas perokok, dan penyembuhan pasca operasi atau
pencabutan gigi. "arakteristik bau busuk dari %=A7 sangat mudah
diidentifikasi.
&
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
11/23
Ekstraoral atau sumber bau mulut yang jauh berasal dari penyakit atau
struktur yang berdekatan berhubungan dengan rhinitis, sinusitis, atau
tonsillitis penyakit pada paru0paru dan bronkus dan bau yang dikeluarkan
melalui paru0paru dari substansi aromatik dalam aliran darah seperti metabolit
dari infus makanan atau produk eksretori dari metabolisme sel.
4emeriksaan Rongga ulut
4emeriksaan rongga mulut meliputi bibir, dasar mulut, lidah, palatum,
dan daerah oropharyngeal, serta kualitas dan kuantitas sali#a. ?alaupun hasil
pemeriksaan tidak berhubungan dengan penyakit peridontal, seorang dokter
gigi harus mendeteksi perubahan patologis yang terjadi.
4emeriksaan "elenjar 7etah Bening
"elenjar getah bening dapat membesar danatau mengeras sebagai
respon episode infeksi, metastase malignant, atau perubahan residual fibrotik.
"elenjar yang inflamasi menjadi membesar, terpalpasi, empuk, dan tidak
bergerak. Acute herpetic gingivostomatitis, %=A7, dan abses periodontal akut
menghasilkan pembesaran kelenjar getah bening.
!. 4emeriksaan gigi
enurut >arran8a (1;;), aspek0aspek pada gigi yang diperiksa adalah
kariesnya, perkembangan kecacatan, anomali bentuk gigi, wasting ,
hipersensitifitas, dan hubungan kontak proksimal.
Wasting disease of the teeth
Wasting diartikan sebagai pengurangan substansi gigi secara
berangsur0angsur yang terkarakteristik oleh pembentukan permukaan yang
halus, dan mengkilat. Bentuk dari wasting adalah erosi, abrasi, dan atrisi.
Erosi adalah depresi berbentuk baji pada daerah ser#ik permukaan fasial gigi.
%brasi adalah hilangnya substansi gigi yang disebabkan oleh penggunaan
mekanis mastikasi. %trisi adalah terkikisnya permukaan oklusal akibat kontak
fungsional dengan gigi antagonis.
Dental Stains
Dental stains adalah deposit yang terpigmentasi pada gigi. Dental
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
12/23
stain harus diperiksa dengan teliti untuk menentukan penyebabnya.
/ipersensitifitas
%kar gigi yang terbuka akibat resesi gingi#a menjadi sensitif terhadap
perubahan suhu atau stimulasi taktil. 4asien sering menunjuk langsung lokasi
yang sensitif. /ipersensitifitas dapat diketahui melalui eksplorasi dengan
probe atau udara dingin.
/ubungan kontak proksimal
6erbukanya kontak yang tipis menyebabkan impaksi makanan. /al ini
dapat dicek melalui obeser#asi klinis dan dengan dental floss.
"egoyahan gigi
"egoyahan gigi terjadi dalam dua tahapan:
i#. -nisial atau tahap intrasoket, yakni pergerakan gigi yang masih dalam
batas ligamen periodontal. /al ini berbungan dengan distorsi
#iskoelastisitas ligamen periodontal dan redistribusi cairan peridontal, isi
interbundle, dan fiber 4ergerakan inisial ini terjadi dengan tekanan sekitar
1 pon dan pergerakan yang terjadi sebesar .& sampai .1 mm (&
hingga 1 mikro)
#. 6ahapan kedua, terjadi secara bertahap dan memerlukan deformasi elastik
tulang al#eolar sebagai respon terhadap meningkatnya tekanan hori8ontal.
"etika mahkota diberi tekanan sebesar & pon maka pemindahan yang
terjadi sebesar 10! mikro untuk incisi#us, &0; mikro untuk caninus,
01 mikro untuk premolar dan 30 mikro untuk molar.
"egoyahan gigi dapat diperiksa secara klinis dengan cara: gigidipegang dengan kuat diantara dua instrumen atau dengan satu instrumen dan
satu jari, dan diberikan sebuah usaha untuk menggerakkannya ke segala arah .
4ada gambar diba5ah ini, peningkatan kegoyangan gigi ditentukan dengan
memberikan gaya & g pada permukaan labiolingual dengan menggunakan
dua instrumen dental .
9
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
13/23
7ambar 1. 4emeriksaan "egoyangan 7igi
enurut edi dkk (!3), kegoyahan gigi dibedakan menjadi :
i. erajat 1 ' kegoyangan gigi yang sedikit lebih besar dari normal
ii. erajat ! ' kegoyangan gigi sekitar 1 mm
iii. erajat 2 ' kegoyangan gigi lebih dari 1 mm pada segala arah atau gigi
dapat ditekan ke arah apikal.
"egoyangan gigi yang patologis terutama disebabkan oleh (1) infamasi
gingi#a dan jaringan periodontal, (!) kebiasaan parafungsi oklusal, (2) oklusi
prematur, (3) kehilangan tulang pendukung, (&) gaya torsi yang menyebabkan
trauma pada gigi yang dijadikan pegangan cengkraman gigi, () terapi
periodontal, terapi endodontik, dan trauma dapat menyebabkan kegoyahan
gigi sementara (edi dkk! !3).
6rauma dari oklusi
6rauma dari oklusi mengacu pada luka jaringan yang diakibatkan
tekanan oklusal. 6anda pada jaringan periodontal yang dicurigai sebagai akibat
adanya trauma dari oklusi antara lain: kegoyangan gigi yang berlebihan pada
gambar radiografi terlihat jarak periodontal yang melebar kerusakan tulang
#ertikal atau angular poket infraboni dan migrasi patologis, terutama pada
gigi anterior. 6anda lainnya yang dicurigai adanya hubungan oklusal yang
abnormal adalah migrasi gigi anterior yang patologis .
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
14/23
igrasi gigi yang patologis
"ontak prematur pada gigi posterior yang membelokkan mandibula ke
arah anterior ikut berperan serta terhadap rusaknya periodonsium gigi maksila
bagian anterior dan terhadap migrasi patologis. igrasi patologis gigi anterior
pada orang muda mungkin sebagai tanda adanya localized "uvenile
periodontitis .
$ensitifitas terhadap perkusi
$ensitifitas terhadap perkusi merupakan ciri adanya inflamasi akut
pada ligamen periodontal. 4erkusi yang keras pada gigi dengan sudut yang
berbeda terhadap aksis gigi membantu menentukan lokasi yang terlibat
inflamasi .
"edaan gigi pada saat rahang tertutup
4emeriksaan keadaan gigi pada saat rahang tertutup tidak memberikan
informansi seperti saat pemeriksaan rahang ketika berfungsi, namun
pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi peridontal. 7igi yang tersusun
secara ireguler, gigi yang ekstrusi, kontak proksimal yang tidak tepat, dan
daerah impaksi makanan merupakan faktor yang mendukung akumulasi
bakteri plak. isalnya pada kasus hubungan open bite, dimana terdapat celah
yang abnormal antara maksila dan mandibula. "urangnya pembersihan
mekanis oleh jalan lintas makanan, dapat menyebabkan akumulasi debris,
pembentukan kalkulus, dan ekstrusi gigi .
2. 4emeriksaan periodonsium
4emeriksaan periodonsium harus sistematik, dimulai dari regio molar
baik pada maksilla maupun mandibula kemudian diteruskan ke seluruh
rahang. $emua temuan pada pemeriksaan periodonsium ini dicatat pada
periodontal chart sehingga berguna sebagai catatan kondisi pasien dan untuk
e#aluasi respon pasien terhadap pera5atan. /al0hal yang perlu dilakukan pada
tahap ini adalah pemeriksaan plak dan kalkulus, gingi#a, poket periodontal,
penentuan akti#itas penyakit, jumlah gingi#a cekat, alveolar bone loss,
palpasi, supurasi, dan abses peridontal .
;
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
15/23
4lak dan "alkulus
4emeriksaan jumlah plak dan kalkulus dapat dilakukan melalui
berbagai macam metode. 4emeriksaan plak dapat menggunakan plak indeks.
Caringan yang mengelilingi gigi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu papilla
distofasial, margin fasial, papilla mesiofasial, dan bagian lingual . Gisualisasi
plak dapat dilakukan dengan mengeringkan gigi dengan udara. 4lak adalah
bagian yang tidak memiliki stain
7ambar !. 4emeriksaan plak
%danya kalkulus supragingi#a dapat terlihat melalui obser#asi
langsung, dan jumlahnya dapat diukur dengan probe yang terkalibrasi. Antuk
mendeteksi kalkulus subgingi#a, setiap permukaan gigi diperiksa hingga batas
perlekatan gingi#a dengan menggunakan eksplorer no.19 atau no.2%. Adara
yang hangat dapat digunakan untuk sedikit membuka gingi#a sehingga
#isualisasi terhadap kalkulus lebih jelas .
1
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
16/23
7ambar 2. eteksi kehalusan (atas kanan) atau iregularitas
pada permukaan akar dengan pergerakan probe atau eksplorer
di luar. "alkulus (atas tengah), karies (atas kiri), margin
restorasi yang irregular (ba5ah kanan dan kiri)
7ingi#a
7ingi#a harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mendapatkan
obser#asi yang akurat. $elain melalui pemeriksaan secara #isual daneksplorasi dengan instrumen, pemeriksaan dilakukan dengan palpasi yang erat
namun halus. /al ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan patologis pada
kelentingan normal dan mengetahui lokasi pembentukan pus. Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan pada saat pemeriksaan gingi#a antara lain: 5arna,
ukuran, kontur, konsistensi, tekstur permukaan, posisi, kemudahan untuk
berdarah, dan rasa nyeri.
ari pemeriksaan klinis, inflamasi gingi#a menghasilkan dua respon
dasar jaringan, yaitu edematous dan fibrotik. Respon jaringan yang edematous
memiliki karakteristik halus, glossy, halus dan gingi#a ber5arna merah.
Respon jaringan yang fibrotik memiliki karakteristik seerti gingi#a normal
namun lebih kuat, berstippling, dan opa#ue, 5alaupun terkadang lebih tebal
dan marginnya terlihat membulat.
11
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
17/23
4enggunaan -ndeks "linis
ari semua indeks yang ada, $ingival %ndex dan Sulcus &leeding
%ndex merupakan dua indeks yang paling berguna dan mudah pada
penggunaan di klinik.
1. 7ingi#al inde< (@oe dan $ilness)
7ingi#al inde< menyediakan penilaian status inflamasi gingi#a yang
digunakan dalam praktek untuk membandingkan kesehatan gingi#a
sebelum dan setelah terapi fase - atau sebelum dan setelah operasi
gingi#al inde< juga untuk membandingkan status gingi#a pada kunjungan
rutin.
7ambar 3. 4enilaian gingi#al inde<
1!
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
18/23
!. $ulcus bleeding inde< (uhlemann dan $on)
-ndeks ini berguna untuk mendeteksi perubahan a5al inflamasi dan
adanya lesi inflamasi pada dasar poket peridontal, sebuah area yang tidak
terjangkau dengan pemeriksaan #isual . $ulcus bleeding inde<
mempertimbangkan perdarahan dari sulkus setelah probing, seperti pada
erythema, pembengkakan, dan edema. 4enilaian dilakukan terpisah pada
bagian papilla dan margin gingi#a
7ambar &. 4enilaian $ulcus Bleeding -nde<
(Rateitschak dkk , 1;&)
4oket 4eriodontal
4emeriksaan poket periodontal harus mempertimbangkan: keberadaan
dan distribusi pada semua permukaan gigi, kedalaman poket, batas perlekatan
pada akar gigi, dan tipe poket (supraboni atau infaboni simple, compound atau
kompleks). etode satu0satunya yang paling akurat untuk mendeteksi poket
peridontal adalah eksplorasi menggunakan probe peridontal. 4oket tidak terdeteksi oleh pemeriksaan radiografi. 4eriodontal poket adalah perubahan
jaringan lunak. Radiografi menunjukkan area yang kehilangan tulang dimana
dicurigai adanya poket. Radiografi tidak menunjukkan kedalaman poket
sehingga radiografi tidak menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah
penyisihan poket kecuali kalau tulangnya sudah diperbaiki. Ajung gutta percha
atau ujung perak yang terkalibrasi dapat digunakan dengan radiografi
12
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
19/23
untuk menentukan tingkat perlekatan poket peridontal.
enurut >arran8a (1;;), kedalaman poket dibedakan menjadi dua
jenis, antara lain:
1. "edalaman biologis
"edalaman biologis adalah jarak antara margin gingi#a dengan dasar
poket (ujung koronal dari "unctional epithelium).
!. "edalaman klinis atau kedalaman probing
"edalaman klinis adalah jarak dimana sebuah instrumen ad hoc (probe)
masuk kedalam poket. "edalaman penetrasi probe tergantung pada
ukurang probe, gaya yang diberikan, arah penetrasi, resistansi jaringan,
dan kecembungan mahkota.
"edalaman penetrasi probe dari apeks jaringan ikat ke "unctional
epithelium adalah H .2 mm. 7aya tekan pada probe yang dapat ditoleransi dan
akurat adalah .9& =. 6eknik probing yang benar adalah probe dimasukkan
pararel dengan aksis #ertikal gigi dan Dberjalan secara sirkumferensial
mengelilingi permukaan setiap gigi untuk mendeteksi daerah dengan penetrasi
terdalam . Cika terdapat banyak kalkulus, biasanya sulit untuk mengukur
kedalaman poket karena kalkulus menghalangi masuknya probe.
aka,dilakukan pembuangan kalkulus terlebih dahulu secara kasar ( gross
scaling ) sebelum dilakukan pengukuran poket
7ambar . 4robe Dberjalan untuk mengetahui poket dan perluasannya
13
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
20/23
Antuk mendeteksi adanya interdental craters! maka probe diletakkan
secara obliIue baik dari permukaan fasial dan lingual sehingga dapat
mengekplorasi titik terdalam pada poket yang terletak diba5ah titik kontak .
7ambar . -nsersi probe secara #ertikal (kiri) tidak
mendeteksi interdental crater probe dengan posisi obliIue
(kanan) mencapai titik terdalam crater .
4ada gigi berakar jamak harus diperiksa dengan teliti adanya
keterlibatan furkasi. 4robe dengan desain khusus (=abers probe) memudahkandan lebih akurat untuk mengekplorasi komponen hori8ontal pada lesi furkasi .
7ambar 9. Eksplorasi dengan probe peridontal (kiri)
=abers probe (kanan)
1&
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
21/23
$elain kedalaman poket, hal lain yang penting dalam diagnostik adalah
penentuan tingkat perlekatan (level of attachment ). "edalaman poket adalah
jarak antara dasar poket dan margin gingi#a. "edalaman poket dapat berubah
dari 5aktu ke 5aktu 5alaupun pada kasus yang tidak dira5at sehingga posisi
margin gingi#a pun berubah. 4oket yang dangkal pada 12 apikal akar
memiliki kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan poket dalam yang
melekat pada 12 koronal akar. >ara untuk menentukan tingkat perlekatan
adalah pada saat margin gingi#a berada pada mahkota anatomis, tingkat
perlekatan ditentukan dengan mengurangi kedalaman poket dengan jarak
antara margin gingi#a hingga cemento-enamel "unction .
-nsersi probe pada dasar poket akan mengeluarkan darah apabila
gingi#a mengalami inflamasi dan epithelium poket atrofi atau terulserasi.
Antuk mengecek perdarahan setelah probing, probe perlahan0lahan
dumasukkan ke dasar poket dan dengan berpindah sepanjang dinding poket.
4erdarahan seringkali muncul segera setelah penarikan probe, namun
perdarahan juga sering tertunda hingga 20 detik setelah probing .
4enentuan akti#itas penyakit
4enentuan kedalaman poket dan tingkat perlekatan tidak memberikan
informasi apakah lesi tersebut berada dalam kondisi aktif atau inaktif. $uatu
lesi inaktif menunjukkan tidak sama sekali atau sedikit perdarahan pada
probing dan jumlah cairan gingi#a yang minimal flora bakteri didominasi oleh
bentuk sel coccoid. @esi yang aktif berdarah lebih cepat saat probing dan
memiliki sejumlah cairan dan eksudat bakteri yang dominan adalah
spirochetes dan motile. 4ada kasus localized "uvenile periodontitis, baik
progressing dan nonprogressing, tidak memiliki perbedaan tempat saat
bleeding on probing . 4enentuan akti#itas yang cermat akan langsung
mempengaruhi dignosis, prognosis, dan terapi .
1
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
22/23
Cumlah 7ingi#a >ekat
enurut >arran8a (1;;), lebar gingi#a cekat adalah jarak antara
mucogingi#al junction dan proyeksi pada permukaan eksternal dari dasar
sulkus gingi#a atau poket peridontal. @ebar gingi#a cekat ditentukan dengan
mengurangi kedalaman sulkus atau poket dari kedalaman total gingi#a (margin
gingi#a hingga garis mucogingi#al).
Alveolar &one 'oss
enurut >arran8a (1;;), al#eolar bone loss die#aluasi melalui
pemeriksaan klinis dan radiografi. 4robing berguna untuk menentukan tinggi
dan kontur tulang bagian fasial dan lingual yang kabur pada radiograf akibat
kepadatan akar dan untuk menentukan arsitektur tulang interdental. 4ada
daerah yang teranestesi, informasi arsitektur tulang dapat diperoleh dengan
melakukan transgingi#al probing.
4alpasi
4alpasi mukosa oral pada daerah lateral dan apikal gigi dapat
membantu untuk menunjuk tempat asal rasa nyeri yang tidak dapat
ditunjukkan oleh pasien. 4alpasi juga dapat mendeteksi infeksi jauh didalam
jaringan peridontal dan tahap a5al abses peridontal .
%bses 4eriodontal
%bses peridontal adalah akumulasi pus yang terlokalisasi dalam
dinding gingi#a pada poket peridontal. %bses periodontal dapat akut dan
kronis. 4eridontal abses akut terlihat sebagai peninggian o#oid pada gingi#a
sepanjang aspek lateral akar. 7ingi#a terlihat edematous dan merah, dengan
permukaan yang halus dan mengkilat. Bentuk dan konsistensi pada area yang
meninggi ber#ariasi bisa berbentuk seperti kubah, agak keras, dan halus.
$eringkali pasien memiliki gejala peridontal abses akut tanpa tanda klinis dan
radiografi yang terlihat. 4eridontal abses akut memiliki gejala seperti rasa
nyeri berdenyut, sensitif terhadap palpasi gigi, kegoyangan gigi,
lymphadenitis, dan sedikit tanda sistematik seperti demam, leukositosis, dan
malaise. %bses peridontal kronis terlihat sebagai sinus yang membuka ke arah
19
-
8/18/2019 Buat Nanika Semangat Dari Si Capt
23/23
mukosa gingi#a sepanjang akar gigi. %bses peridontal kronis biasanya asimptomatik.
4asien seringkali mengeluhkan rasa nyeri yang tumpul, sedikit peninggian pada gigi, dan
keinginan untuk menggigit dan menggesekkan gigi .
>arran8a, .%., 1;;, $lickman(s clinical )eriodontology, 9th Ed, ?.B $aunders >ompany,
4hiladelphia, h.390
edi, .C., Gernino, %.R., 7ray, C.@., !3, Silabus )eriodonti, Edisi 3, E7>, Cakarta, h.301
/arty, .C., dan +gston, R., 1;;&, *amus *edokteran $igi, E7>, Cakarta
@ynch, .%., Brightman, G.C., 7reenberg, .%., 1;;!, %lmu )enyakit +ulut, Diagnosis danerapi, Edisi , Binarupa %ksara, Cakarta
Rateitschak, "./, Rateitschak., E., ?olf, /.., /assell, 6.., 1;&, .olor Atlas of
)eriodontology! 7eorg 6hieme Gerlag $turrgart, =e5 Jork
Rose, @.., ealy, B.@., 7enco, R.C., >ohen., .?., !3, )eriodontics, +edicine! Surgery!
and %mplants, obsy, $t.@ouis
$uproyo, /., !9, &ahan A"ar )enatalaksanaan )enyakit /aringan )eriodontal!
akultas "edokteran 7igi Ani#ersitas 7adjah ada, Jogyakarta