bst & crs sc

46
CASE REPORT SESSION R Ghita Atmaniwedhana Sri Andriani Lina Yuliana Preceptor : dr. Riri, Sp.An

Upload: adjie

Post on 14-Apr-2016

254 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mangga di baca

TRANSCRIPT

Page 1: BST & CRS SC

CASE REPORT SESSIONR Ghita AtmaniwedhanaSri AndrianiLina Yuliana

Preceptor : dr. Riri, Sp.An

Page 2: BST & CRS SC

IDENTITAS PASIEN•Nama : Ny. L•Usia : 31 th•Alamat : Kopo Sayati•Pekerjaan : Ibu rumah tangga•Agama : Islam•Tanggal Operasi : 7 januari 2015

Page 3: BST & CRS SC

ANAMNESA • Pasien datang ke RS pada bulan ke 9

kehamilan. Pasien mengaku sudah hamil sebanyak 4x.

• Hamil pertama saat pasien berumur 19 tahun. Pasien mengaku anak pertama nya lahir cukup bulan dengan berat 1.5kg

• 4 tahun dan 2 tahun lalu pasien mengalami keguguran. Pasien mengaku sedang banyak pikiran dan kecapekan saat kejadian itu terjadi.

Page 4: BST & CRS SC

•Pada kehamilan ke 4 nya, pasien mengaku baru menyadari kehamilan nya pada bulan ke-4. Pasien rutin kontrol ke dokter kandungan setiap bulan dan mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter.

•Selama kehamilan, pasien menyangkal pernah menderita suatu penyakit atau infeksi. Pasien menyangkal minum obat-obatan lain selain vitamin yang diberikan oleh dokter

Page 5: BST & CRS SC

•Pasien beberapa kali melakukan USG. Saat pasien kontrol terakhir kali ke dokter, dokter menyarankan untuk melahirkan dengan proses sesar karena cephalo-pelvic disproportion & riwayat kehamilan buruk.

Page 6: BST & CRS SC

•Riwayat penyakit sebelumnya : ▫Pasien mengaku pernah memiliki penyakit

ginjal, pasien mengaku kurang minum dan sembuh setelah berobat ke dokter.

▫Pasien juga pernah menderita hepatitis beberapa bulan sebelum abortus pertama kali

▫Pasien juga mengaku memiliki penyakit asma saat kecil tapi tidak pernah kambuh lagi saat beranjak dewasa.

▫Pasien menyangkal pernah menderita HT, DM dan penyakit jantung.

Page 7: BST & CRS SC

•Anamnesis anastesi :▫Asma : +▫Riwayat HT dan DM : -▫Riwayat penyakit jantung : -▫Riwayat pengobatan jangka panjang : -▫Riwayat alergi : -

Page 8: BST & CRS SC

PEMERIKSAAN FISIK•Keadaan umum : Baik•Kesadaran : CM

•Tanda vital Tekanan darah : 100/65 mmHgNadi : 87bpmRespirasi : 20Suhu : 37 C

Page 9: BST & CRS SC

Kepala • Rambut : Rambut hitam, tidak rapuh, tidak

mudah dicabut • Kulit wajah : Pigmentasi (-), jar parut (-), ikterik

(-)• Mata : Simetris, edema palpebrae (-) konjunctiva

anemis -, sclera icteric -, pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+

• Hidung : Simetris, pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), tidak ada massa, tidak ada sekret.

• Telinga : Deformitas (-), sekret (-) • Mulut : Bibir lembab, perdarahan gusi (-), lidah

bersih, frenulum linguae icteric (-), tonsil (tidak hiperemis)

• Gigi : tdk terdapat caries

Page 10: BST & CRS SC

Leher•JVP tidak meningkat •Tidak teraba pembesaran KGB •Trakea tidak deviasi •Pembesaran kelenjar tiroid (-)

Page 11: BST & CRS SC

Thorax Cor•Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak•Palpasi : tidak ada pelebaran sela iga,

iktus kordis teraba di ICS V midclavicula sinistra

•Perkusi:▫Batas kanan : ICS V parasternal dextra▫Batas kiri : ICS V mid clavikularis sinistra▫Batas atas : ICS III parasternal sinistra

•Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular dan murmur (-).

Page 12: BST & CRS SC

Paru • Inspeksi :

▫Bentuk dan gerak simetris▫Retraksi intercostal (-)

• Palpasi :▫Pergerakan dada simetris ▫Vocal Fremituss normal

• Perkusi : ▫Sonor ka dan ki▫Batas paru Hepar : ICS V

• Auskultasi : ▫VBS normal▫Wheezing (-), ronchi (-),

Page 13: BST & CRS SC

Abdomen• Tidak dilakukan pemeriksaan

Page 14: BST & CRS SC

Ekstremitas Ekstremitas atas :

▫ Petechiae (-)▫ Edema -/- ▫ Palmar erythem -/-▫ Clubbing finger -▫ Sianosis -/-▫ Capillary refill < 2 detik

Ekstremitas bawah : ▫ Petechiae (-)▫ Edema -/-▫ Clubbing finger -▫ Sianosis -/-▫ Capillary refill < 2 detik

Page 15: BST & CRS SC

PEMERIKSAAN PENUNJANG•Lab : CBC•Radiologis : pelvimetri

▫Foto pintu atas panggul▫Foto lateral

Page 16: BST & CRS SC

DIAGNOSIS•Diagnosa klinik : Cephalo-pelvic

disproportion + riwayat kehamilan buruk.•Jenis operasi : Sectio Cesarea

Page 17: BST & CRS SC

STATUS ANESTESI• Jenis anestesi : Anestesi regional• Teknik anestesi : Spinal• Posisi : Supine• Lama operasi : 20 menit• Obat yang digunakan : Decain

Pospargin Lametic Lantipain Pronalges Induxin Ephedrin

• Cairan : Asering 15 gtt/menit

Page 18: BST & CRS SC

MONITORING

Page 19: BST & CRS SC

KEADAAN POST OP•Kesadaran : 2 (composmentis)•Respirasi : 2 (20x/menit)•Sirkulasi : 2 (tekanan darah sistol 20% preop)

•Warna kulit : 2 (kemerahan/pink)•Motorik : 2 (mampu

menggerakan ke-4 ekstrimitas)

Page 20: BST & CRS SC

INSTRUKSI PASCA BEDAH

Page 21: BST & CRS SC

Sectio Cesarea• Suatu pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka

dinding perut dan dinding uterus.• Indikasi :

▫ Distosia : Karena kelainan His (Power) : his lemah Karena kelainan jalan lahir (passage) : Cephalo-Pelvic

Disproportion, kelainan panggul, dll Karena kelainan janin (passenger) : Janin besar, Tali

plasenta melilit atau bermasalah, Hidrosefalus , Presentasi Abnormal / Kelainan letak janin (breech dan transversal presentation)

▫ Abnormal plasenta : plasenta previa, Abruptio plasenta▫ Pernah seksio sesarea▫ Fetal distress▫ Bayi kembar banyak (> 2)▫ Carcinoma cervix▫ Pecah ketuban sebelum waktunya.▫ Rupture uteri.▫ Gagal dilakukan forceps atau vacuum

Page 22: BST & CRS SC

Disproporsi Sefalo - Pelvik•Adanya kelainan baik antara pelvis,

kepala bayi dengan letak atau posisi baik.•Janin tidak dapat dilahirkan secara

normal peraginam bila anak hidup lakukan seksio sesarea

Page 23: BST & CRS SC

ANASTESI REGIONAL•BLOK SENTRAL (BLOK NEUROAKSIAL)

Blok spinal, epidural, dan kaudal. Tindakan ini sering dikerjakan.

•BLOK PERIFER (BLOK SARAF)Blok pleksus brakialis, aksiler, analgesia regional intravena, dll.

Page 24: BST & CRS SC
Page 25: BST & CRS SC
Page 26: BST & CRS SC

ANASTESI SPINAL•Pemberian obat anestesik lokal ke dalam

ruangan subaraknoid.•Cara menyuntikan anestetik lokal ke

dalam ruang subaraknoid.

Page 27: BST & CRS SC

•Untuk mencapai CSS, maka jarum suntik akan menembus :kulit subkutis lig.supraspinosum lig.interspinosum lig.flavum ruang epidural duramater ruang subaraknoid

Page 28: BST & CRS SC

Indikasi Bedah eksterimitas bawahBedah panggulTindakan sekitar rectum- perineumBedah obstetri-ginekologiBedah UrologiBedah abdomen bawahPada bedah abdomen atas dan bedah

pediatric biasanya dikombinasikan dengan anastesia umum ringan.

Page 29: BST & CRS SC

Kontraindikasi Absolut

Pasien menolakInfeksi pada tempat suntikanHipovolemia berat, syok.Koagulopati atau mendapat terapi

antikoagulan Tekanan intracranial meninggiFasilitas resusitasi minim Kurang pengalaman/tanpa didampingi

konsultan anastesia

Page 30: BST & CRS SC

Kontraindikasi Relatif• Infeksi sistemik(sepsis, bakteremia)• Infeksi Sekitar tempat suntikan •Kelainan neurologis•Kelainan psikis•Bedah lama•Penyakit Jantung •Hipovolemia Ringan •Nyeri punggung kronis

Page 31: BST & CRS SC

Prosedur spinal anestesi1. Persiapan ▫Informed consent▫Pemeriksaan fisik : kelainan tulang punggung▫Pemeriksaan lab anjuran : Hb, Ht, PT, PTT2. Peralatan ▫Peralatan monitor

tek darah, nadi, oksimetri denyut dan EKG▫Peralatan resusitasi/anestesia umum▫Jarum spinal : ujung tajam, ujung pinsil

Page 32: BST & CRS SC

Teknik Analgesia

•Posisi pasien : duduk atau tidur lateral decubitus.pasien membungkuk maksimal agar prosesus spinosus mudah teraba

•Lokasi tusuk : perpotongan garis yg menghubungkan kedua garis krista iliaka dg tulang punggung (L4-L5)

•Sterilkan tmpt tusukan betadin/alkohol•Anestesi lokal lidokain 1-2% 2-3 ml

Page 33: BST & CRS SC

• Jarum spinal dicabut dan setelah keluar likuor, pasang semprit berisi obat dan obat dimasukan pelan-pelan (0,5 ml/det) diselingi aspirasi untuk memastikan posisi jarum tetap baik

• Jika likuor tidak keluar putar arah jarum 90 derajat.

Page 34: BST & CRS SC

Anestetik lokal Berat Jenis

Sifat Dosis Onset Durasi (menit) Clinical Use

Amino-amides (lidokain, bupivakain, ropivacaine)

Lidokain Cepat

2% plain 1.006 Isobarik 20 -100 mg (2-5 ml)

60 - 90 Epidural SC

5% dlm dekstrosa 8,25%

1.033 Hiperbarik

20-50 mg (1-2 ml)

30 - 60 Spinal untuk SC

Bupivakain Lambat

0,5% dlm air 1.005 Isobarik 5-20 mg(1-4 ml)

90-150 Epidural SC

0,5% dlm dekstrosa 8,25%

1.027 Hiperbarik 5-15 mg (1-3 ml)

60-120 Spinal SCRopivacaine (plain) Slow

0,5% 75-100 mg (15-20 ml) 90-150 Epidural untuk

SC0,25% 20-25 mg (8-10 ml) 60-90 Epidural untuk

lahir normal

Page 35: BST & CRS SC

Anestetik lokal Dosis (mg)

Onset Durasi (menit) Clinical use

Amino-esters

tetracaine Slow

0,2% dlm 6% glukosa 4 75-150 Low spinal block

0,5% dlm 5% glukosa 7-10 75-150 Spinal untuk SCChloroprocaine Rapid

1-2% 400 – 600 (20-30

ml)

15 -30 Lokal /pudendal block

2-3% 300-750 (15-25

ml)

30-60 Epidural untuk SC

• Ditambahkan 12.5 – 25 µg fentanyl atau 5–10 µg sufentanil ke dlm larutan lokal anestetik untuk ↑ intensitas blok & prolong durasi tanpa memberikan efek samping pd neonatus.

Page 36: BST & CRS SC

OBAT-OBATAN SELAMA OPERASI

Page 37: BST & CRS SC
Page 38: BST & CRS SC

Oxytocin (Induxin) :•MOA : stimulasi kontraksi uterus atau

promote ejection breast milk•Kontraindikasi : abnormal fetal

presentation, fetal distress, hipersensitif birth

•Dosis : diberikan infus IV per drip dgn dosis 1 mL (10unit) dlm 500 mL saline atau D 5% 20 – 40 tetes/menit.

Page 39: BST & CRS SC

Ephedrin (Adrenergic Agonist): • Merupakan adrenergic agonist

golongan direct & indirect acting (mixed action)

• MOA : menstimulasi adrenoceptors scr langsung & untuk pelepasan NE dr adrenergic neuron

• Indikasi : treatment asthma, nasal decongestant, TD

• Dosis : diberikan 50 mg/mL secara IV.

Page 40: BST & CRS SC

Pospargin :• Ergometrine diberikan setelah bayi keluar.• Efek langsung terhadap tonus otot uterus yaitu meningkatkan

tonus, amplitudo serta ritme kontraksi, ↑ konstriksi pembuluh darah.

• Indikasi : Pencegahan dan pengobatan perdarahan pasca persalinan dan pasca abortus yang disebabkan oleh atonia uteri, sectio Caesarea, atau persalinan dengan tindakan, membantu untuk melepaskan plasenta.

• Kontraindikasi : kehamilan , hipertensi, induksi persalinan ( sirkulasi darah pd uterus & plasenta serta fungsi respi janin)

• Efek samping : mual, muntah, hipertensi, • Dosis :

▫ Diberikan 0,2 mg/ml secara IM atau IV, efek kontraksi uterus akan muncul selama 3 – 5 menit setelah pemberian.

Page 41: BST & CRS SC

LANTIPAIN(ANALGETIK)•Ketorolac Tromethamine

▫Kegunaan Oral, injection: Short-term ( 5 days)

management sebagai analgesik untuk nyeri akut sedang - berat.

Ophthalmik : penghilang nyeri pada mata dan penghilang sementara gatal pada mata karena konjuctivitis.

Page 42: BST & CRS SC

▫Mekanisme Aksi Menghambat sintesis Prostaglandin dengan

cara menghambat activitas cyclooxygenase.▫Onset:

Analgesik: I.M.: ~10 minutes Peak effect: Analgesic: 2-3 hours

▫Duration: Analgesic: 6-8 hours

Page 43: BST & CRS SC

LAMETIC ANTIEMETIC AGENTS•Ondansetron Hydrochloride

▫Kegunaan Mencegah nausea dan vomiting yang

disebabkan oleh kemoterapi Ca yang bersifat emetogenik; radioterapi pada pasien yang menerima irradiasi total terhadap tubuh/abdomen; Pencegahan dan terapi nausea dan vomiting postoperatif

Page 44: BST & CRS SC

▫Mekanisme Aksi Antagonis Selective reseptor 5-HT3, blocking

serotonin, baik di peripheral (pada Vagal nerve terminal) maupun di sentral (Zona kemoreseptor).

▫Onset: ~30 menit

Page 45: BST & CRS SC

PRONALGES•Ketoprofen (Pronalges)

▫Kegunaan Treatmen akut dan jangka panjang

rheumatoid arthritis dan osteoarthritis; primary dysmenorrhea; nyeri ringan sampai sedang.

▫Mekanisme Aksi Menghambat sintesis Prostaglandin, dengan

cara menghambat aktivitas enzim siklooksigenase .

Page 46: BST & CRS SC

•Alhamdulillah.....