Bruguiera cylindrica adalah pohon kecil yang tumbuh sampai 20 meter (66 kaki) tetapi sering tumbuh sebagai semak. Kulit halus dan abu-abu, dengan tambalan periang mengangkat mengandung lentisel yang digunakan dalam pertukaran gas dan bagasi yang ditopang oleh akar. Akar udara atau proyek pneumatophores dari tanah di lutut berbentuk loop dan memiliki banyak lentisel yang memungkinkan udara ke akar interkoneksi sementara tidak termasuk air. Akar menyebar secara luas untuk memberikan stabilitas di tanah tergenang air. Daun hijau mengkilap yang berlawanan, sederhana dan elips dengan ujung runcing. Bunga-bunga di tandan kecil 2-5 di axils daun. Mereka memiliki 8 sepal hijau panjang dan 8 kecil, kelopak kehijauan-putih dengan beberapa sedikit bulu di ujung. Bunga-bunga diserbuki oleh serangga dan melepaskan awan serbuk sari ketika diperiksa di dasar mulut oleh serangga. Benih tidak melepaskan diri dari tangkai bunga tetapi berkecambah di mana itu dan dikenal sebagai propagul a. Ini tumbuh menjadi sebuah silinder sedikit melengkung hingga 15 cm (6 in) panjang, dengan kelopak terbalik masih terpasang, dan terlihat agak seperti ramping, menggantung mentimun. [2] [3] propagul kemudian drop off dan mengambang horizontal pada awalnya . Akar (bagian bawah) menyerap air dan menjadi lebih berat dan setelah beberapa minggu benih mengapung vertikal dan siap untuk root ke dalam substrat. [4]Bruguiera cylindrica dapat bingung dengan Bruguiera gymnorhiza, tetapi yang memiliki lebih besar, bunga merah dan sepal merah yang tetap melekat pada propagul, yang merupakan silinder lurus dalam bentuk bukannya sedikit melengkung. [2]

Bakau minyak

Memiliki nama ilmiah Rhizophora apiculata Bl. (atau sering pula disebut R. conjugata L.), bakau minyak juga disebut dengan nama bakau tandok, bakau akik, bakau kacang dan lain-lain. Tandanya, dengan warna kemerahan pada tangkai daun dan sisi bawah daun.

Bunga biasanya berkelompok dua-dua, dengan daun mahkota gundul dan kekuningan. Buah kecil, coklat, panjangnya 2 – 3,5 cm. Hipokotil dengan warna kemerahan atau jingga, dan merah pada leher kotiledon bila sudah matang. Panjang hipokotil sekitar 18 – 38 cm.

Menyukai tanah berlumpur halus dan dalam, yang tergenang jika pasang serta terkena pengaruh masukan air tawar yang tetap dan kuat. Menyebar mulai dari Sri Lanka, Semenanjung Malaya, seluruh Indonesia, sampai ke Australia tropis dan pulau-pulau di Pasifik.

Bakau kurap

Nama ilmiahnya adalah Rhizophora mucronata Poir. Juga disebut dengan nama-nama lain seperti bakau betul, bakau hitam dan lain-lain. Kulit batang hitam, memecah datar.

Bunga berkelompok, 4-8 kuntum. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 9 mm. Buah bentuk telur, hijau kecoklatan, 5 – 7 cm. Hipokotil besar, kasar dan berbintil, panjang 36 – 70 cm. Leher kotiledon kuning jika matang.

Sering bercampur dengan bakau minyak, namun lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir. Lebih menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya humus; jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar luas mulai dari Afrika timur, Madagaskar, Mauritania, Asia Tenggara, kepulauan Nusantara, Melanesia dan Mikronesia. Diintroduksi ke Hawaii.

http://en.wikipedia.org/wiki/Rhizophora_apiculata

Pemphis adalah genus mungkin unispecific tanaman maritim dalam keluarga Lythraceae, diwakili oleh jenis spesies, dijelaskan pada 1775, Pemphis acidula [2] (Spesies lain yang tercantum di sini, setelah diteliti lebih lanjut, mungkin atau mungkin tidak ajudged diklasifikasikan dalam Pemphis, tetapi untuk tujuan pasal ini, spesies Pemphis disebut sebagai jamak). [3] Pemphis acidula, bonsaiPemphis sangat adaptif. Tergantung pada faktor-faktor lingkungan, mereka padat bercabang, atau rendah dan menyebarkan semak-semak atau pohon pendek, dengan batang utama yang dapat furcated dan berbaring hampir rawan, atau berkembang menjadi satu batang tegak. Daun dapat kecil, berdaging dan lezat, atau lebih besar, datar dan tidak berdaging. [4] Semua permukaan ditutupi umum di halus, trikoma berwarna [3] buah-buahan dan bunga yang diserbuki lebah diproduksi sepanjang tahun.. Benih bisa mengapung, dan kadang-kadang disebarkan melalui air dispersa

MentigiPemphis acidulakeluarga Lythraceaediperbarui 13 JanuariDimana terlihat? Pohon ini jarang terjadi kadang-kadang terlihat di pantai terpencil kami, di tebing berbatu atau dekat hutan bakau di mana tidak ada tanaman lain tampaknya dapat melakukannya dengan baik.Fitur: Kecil pohon (7-10m tinggi), menurut Tomlinson 'lebih biasanya semak rendah 1-2m tinggi'. Bark abu-abu sampai coklat kian sangat pecah-pecah dengan usia dan mencurahkan dalam bentuk strip melengkung panjang. Ranting muda sudut, padat berbulu menjadi keriput dan memutar dengan usia. Daun kecil (1-3cm) tebal berdaging, hijau keabu-abuan, kedua belah pihak padat ditutupi rambut putih kaku memberi mereka tampilan halus. Daun layu kuning. Bunga kecil (1cm) dengan enam kelopak putih halus. Hal ini dikatakan diserbuki oleh lebah. Buah kecil kapsul bulat (0.5cm), hijau pematangan menjadi merah lalu coklat, mengandung 20-30 biji sudut diratakan. Corners mengatakan tanaman berlimpah di mana ia tumbuh 'tapi merupakan' pohon yang sangat lokal di pantai berbatu dan berpasir Malaya. Ini suka tumbuh pada sisa-sisa batu-batu granit kecil dan karang rusak serta batu terkena sinar matahari penuh tepat di atas tingkat air pasang tetapi dalam jangkauan semprot. Corners mengatakan ada 'digunakan untuk menjadi

beberapa tanaman liar di Changi di Singapura. Menurut Hsuan Keng, tumbuh sering sebagian terendam di laut pada saat pasang tinggi dan ditemukan di Changi dan Pulau St John. Menurut Tomlinson, ditemukan dalam foreshores berbatu dan asosiasi bakau lebih terbuka '. Menurut Burkill, 'pantai Semenanjung Melayu hampir sesuai dan itu hanya telah direkam di Singapura'. Ada pohon Mentigi tinggi 4m di Changi tapi itu digulingkan dalam badai pada November 2006.Status dan ancaman: Ini terdaftar sebagai "hampir punah" dalam Daftar Merah tanaman terancam Singapura.

http://www.wildsingapore.com/wildfacts/plants/mangrove/pemphis/acidula.htm

Deskripsi Excoecaria agallocha

Written By KeSEMaT on Senin, 07 Maret 2011 | 15.21

KeSEMaTPEDIA. Menurut www.wetlands.or.id, Excoecaria agallocha (buta-buta) merupakan pohon yang meranggas kecil dengan ketinggian mencapai 15 m. Kulit kayu berwarna abu-abu, halus, tetapi memiliki bintil. Akar menjalar di sepanjang permukaan tanah, seringkali berbentuk kusut dan ditutupi oleh lentisel. Batang, dahan dan daun memiliki getah (warna putih dan lengket) yang dapat mengganggu kulit dan mata. Daunnya hijau tua dan akan berubah menjadi merah bata sebelum rontok, pinggiran bergerigi halus, ada 2 kelenjar pada pangkal daun. Unit dan Letak: sederhana, bersilangan. Bentuk: elips. Ujung: meruncing. Ukuran: 6,5-10,5 x 3,5-5 cm.

Memiliki bunga jantan atau betina saja, tidak pernah keduanya. Bunga jantan (tanpa gagang) lebih kecil dari betina, dan menyebar di sepanjang tandan. Tumbuhan ini sepanjang tahun memerlukan masukan air tawar dalam jumlah besar. Umumnya ditemukan pada bagian pinggir mangrove di bagian daratan, atau kadang-kadang di atas batas air pasang. Jenis ini juga ditemukan tumbuh di sepanjang pinggiran danau asin (90% air laut) di pulau vulkanis Satonda, sebelah utara Sumbawa. Mereka umum ditemukan sebagai jenis yang tumbuh kemudian pada beberapa hutan yang telah ditebang, misalnya di Suaka Margasatwa. Karang-Gading Langkat Timur Laut, dekat Medan, Sumatera Utara.

Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Penyerbukan dilakukan oleh serangga, khususnya lebah. Hal ini terutama diperkirakan terjadi karena adanya serbuk sari yang tebal serta kehadiran nektar yang memproduksi kelenjar pada ujung pinak daun di bawah bunga.

Manfaat akar dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan pembengkakan. Kayu digunakan untuk bahan ukiran. Kayu tidak bisa digunakan sebagai kayu bakar karena bau wanginya tidak sedap bagi masakan. Kayu dapat digunakan sebagai bahan pembuat kertas yang bermutu baik. Getah digunakan

untuk membunuh ikan. Kayunya kadang-kadang dijual karena wanginya, akan tetapi wanginya akan hilang beberapa tahun kemudian. Getah putihnya beracun dan dapat menyebabkan kebutaan sementara, sesuai dengan namanya, yaitu buta-buta.

: Xylocarpus granatum Koen.

Nama Indonesia : Biji nyiri

Deskripsi : Pohon berukuran sedang, tinggi mencapai 22 m, dan bergaris tengah hingga 1 m, terkadang dijumpai pohon berakar banir, sering dijumpai sistem akar berupa akar napas atau permukaan akar seperti pita. Kulit batang bercelah atau bersisik. Daun majemuk menyirip genap, berseling, bentuk anak daun jorong atau bulat telur sungsang. Bunga malai tumbuh pada ketiak daun, uniseksual, daun-daun mahkota berwarna putih-krem. Buah kapsul, halus berkayu, bergaris tengah hingga 25 cm, mengandung 6 – 18 biji. Biji berbentuk persegi empat, panjang hingga 6 cm, berwarna coklat.

Distribusi/Penyebaran : Xylocarpus granatum memiliki area penyebaran yang luas, dari Afrika Timur dan Madagaskar melalui India, Sri Lanka, dan Asia Tenggara hingga mencapai daerah tropis Australia dan Polinesia. Jenis ini tumbuh tersebar di seluruh Asia Tenggara.

Habitat : Xylocarpus granatum adalah tumbuhan bakau, yang tumbuh pada ekosistem bakau yang berlumpur. Di ekosistem bakau di Indonesia, Xylocarpus granatum telah diketahui toleran terhadap lingkungan dengan salinitas 0.1-3%.

Perbanyakan : Perbanyakan umum dilakukan dengan biji.

Manfaat tumbuhan : Kulit batang kaya akan tannin dan dapat digunakan sebagai bahan pewarna pakaian. Batangnya, seperti kayu mahoni, berpotensi sebagai bahan bangunan dan sumber kayu bakar. Tumbuhan ini dipakai pula untuk merehabilitasi lahan atau mereklamasi kawasan pantai.

Sumber Prosea : 3: Dye and tannin-producing plants p.128-130 (author(s): Rudjiman)

Kategori : Tumbuhan perintis/reklamasi

http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=952

Vitex ovata Penutup tanah VitexPenutup tanah Hardy dengan bulat daun hijau keperakan dan paku kecil bunga ungu di musim panas. Vitex adalah genus dari sekitar 250 semak dan pohon terutama dari daerah tropis dan subtropis di dunia. Sebagian memiliki daun aromatik senyawa dan ditanam untuk semprotan mereka bunga tabung kecil. Vitex ovata memiliki potensi sebagai tanaman lanskap hardy cocok untuk lingkungan yang sulit seperti kondisi pesisir dan strip median. Ini adalah menyebarkan semak rendah untuk 50 cm dan satu meter atau lebih lebar, dengan daun yang tidak biasa untuk kelompok yang

seluruh dan oval. Vitex ovata adalah asli garis pantai tropis termasuk Australia bagian utara di mana ia tumbuh di pasir pantai. Cara terbaik adalah tumbuh di tanah menguras bebas dalam posisi cerah, dan toleran kekeringan setelah dibentuk.

http://whistlepipe.com.au/products/plants-t-z/vitex-ovata/

Terminalia catappa

Tumbuh sampai 35 m (115 kaki), dengan tegak, mahkota simetris dan cabang horisontal. Terminalia catappa memiliki periang, buah cahaya yang tersebar oleh air. Benih dalam buah dapat dimakan ketika sudah masak, mencicipi hampir seperti almond. Seperti pohon semakin besar, mahkota menjadi lebih diratakan untuk membentuk menyebar, bentuk vas. Cabang-cabangnya yang khas diatur dalam tingkatan. Daun besar, 15-25 cm (5,9-9,8) panjang dan 10-14 cm (3,9-5,5 dalam) luas, bulat telur, hijau tua mengkilap, dan kasar. Mereka adalah musim kering gugur, sebelum jatuh, mereka berpaling merah muda-kemerahan atau kuning-coklat, karena pigmen seperti violaxanthin, lutein, dan zeaxanthin. T. catappa pohon di Kolkata, West Bengal, IndiaPohon-pohon berumah satu, dengan bunga jantan dan betina berbeda pada pohon yang sama. Keduanya 1 cm (0,39 in) dengan diameter, putih kehijauan, mencolok tanpa kelopak, mereka diproduksi pada aksila atau terminal paku. Buah adalah buah berbiji 5-7 cm (2,0-2,8) panjang dan 3-5,5 cm (1,2-2,2 dalam) luas, hijau pada awalnya, kemudian kuning dan akhirnya merah saat masak, yang berisi satu biji.

Thespesia populnea, umumnya dikenal sebagai Portia Pohon (pron.: / pɔərʃ ⁱ ə /), adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga mallow, Malvaceae. Ini adalah pohon kecil atau semak arborescent yang memiliki distribusi Lumba, ditemukan di pantai di seluruh dunia. Namun, Pohon Portia mungkin asli hanya untuk Dunia Lama, [2] dan mungkin berasal dari India [3] Namanya akhirnya berasal dari Tamil பூவரசு (puvarasu) -. Kayu dari pohon itu digunakan oleh orang Tamil awal untuk membuat instrumen Tamilakam kuno [4] Hal ini mungkin adat ke Kepulauan Hawaii dan tempat lain di Pasifik, tetapi mungkin telah menyebar pada awal Polinesia untuk kayu yang berguna dan serat kulit pohon.. The Portia pohon mencapai ketinggian 6-10 m (20-33 kaki) dan diameter batang 20-30 cm (7,9-12 in). [5] Tumbuh pada ketinggian dari permukaan laut 275 m (902 ft ) [6] di daerah yang menerima 500-1,600 mm (20-63 in) curah hujan tahunan. [2] Portia Pohon mampu tumbuh di berbagai jenis tanah yang mungkin ada di lingkungan pantai, termasuk tanah yang berasal dari kuarsa (pasir), kapur, dan basalt, itu nikmat tanah netral (pH 6-7,4) [5].Nama-nama umum bervariasi menurut negara dan termasuk India Tulip Tree, Pacific Rosewood, Seaside Mahoe (di Florida), Surina ("pohon elegan"), Suriya (Sinhala), atau Bebaru Baru baru Negara (Melayu), Milo atau Miro (dalam banyak bahasa Polinesia), Makoi (Rapanui), Gangaraavi (Telugu), Poovarasu: பூவரசு (Tamil), Poovarasu: പൂ�വരശ്� (Malayalam), Pakur (Bengali) dan Plaksa (Sansekerta).Di Pulau Pitcairn, miro (seperti yang disebut di sana) pernah umum tapi secara ekstensif dalam Bahasa Inggris.

http://en.wikipedia.org/wiki/Thespesia_populnea