bph fix

6
STATUS PASIEN BEDAH UROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI PSPD PERIODE 18 AGUSTUS 2014 - 25 OKTOBER 2014 BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA Angga Haditya 030.09.022 Pembimbing: dr. Bagus T. R. , Sp.U, MARS

Upload: arinidamay

Post on 12-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Page 1: BPH FIX

STATUS PASIEN BEDAH UROLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI

PSPD PERIODE 18 AGUSTUS 2014 - 25 OKTOBER 2014

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

Angga Haditya

030.09.022

Pembimbing: dr. Bagus T. R. , Sp.U, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Page 2: BPH FIX

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Tn. Yasben

Jenis Kelamin : Laki- laki

Umur : 63 tahun

Kebangsaan : Indonesia

Anamnesis

Keluhan Utama :

Tidak bisa buang air kecil

Riwayat Penyakit Sekarang :

Penderita datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keadaan terpasang kateter yang sudah

dipasang sebelumnya di RS Cibitung. Awalnya penderita susah buang air kecil dialami sejak

2 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit yang makin lama semakin parah hiingga tidk

bisa kencing. Setiap kali mau buang air kecil penderita harus menunggu lama sampai urinnya

keluar. Penderita harus mengedan pada saat buang air kecil dan keluarnya urine menetes.

Penderita buang air kecil terputus-putus dan pancarannya lemah. Penderita juga mengeluh

sering merasa tidak puas setelah buang air kecil dimana penderita merasa masih ada sisa

urine dalam buli-bulinya. Rasa nyeri juga dirasakan oleh penderita pada perut bagian bawah

terutama saat buang air kecil. Penderita tidak bisa menahan rasa buang air kecil. Pada malam

hari buang air kecil lebih dari 4 kali sehingga mengganggu tidur penderita dan pada siang

hari buang air kecil biasanya tiap 1-2 jam. Kencing berdarah tidak ada, kencing bernanah

tidak ada, sakit pinggang tidak ada, panas tidak ada, tidak ada penurunan berat badan, dan

BAB biasa.

Page 3: BPH FIX

Riwayat Penyakit Dahulu :

Kencing batu/pasir tidak pernah, hipertensi disangkal penderita, DM tidak ada,

penyakit jantung disangkal penderita, penyakit hati tidak ada.

Riwayat penyakit keluarga :

Hanya penderita yang mengalami penyakit seperti ini.

Riwayat keadaan sosial :

Penderita mempunyai riwayat merokok dan mengaku sebagai seorang perokok berat.

Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 88x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu : 37,2oC

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, reflek cahaya (+/+)

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Thorax :

Inspeksi : simetris

Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)

Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

Abdomen :

Inspeksi : datar, DC (-), DS (-)

Auskultasi : bising usus normal

Palpasi : defans muscular (-), supel, nyeri tekan (-)

Perkusi : timpani, pekak hepar (+)

Extremitas : Akral hangat, simteris

Rektum/Anal :

Page 4: BPH FIX

Rectal Toucher : tahanan tonus sfingter ani baik, prostat konsistensi kenyal, kiri dan

kanan membesar, simetris, tidak ada nodul, vesikula sminalis tidak teraba

CVA : nyeri ketok (-), ballotement (-)

Genitalia : darah (-), sekret (-)

Diagnosis Sementara

- Retensio urine ec Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Diagnosis Banding

- Striktur uretra- Batu uretra

Rencana Pemeriksaan penunjang

- pemeriksaan laboratorium darah rutin (Hb, Ht, leukosit, trombosit)- urinalisis- pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)- pemeriksaan uroflowmetri- pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen)- pemeriksaan IVP (cystografi)- USG

Rencana Tata laksana

- penghambat adrenerjik a: obat- obat yang sering dipakai adalah prazosin, doxazosin, afluzosin, atau yang lebih selektif a 1a (transolusin).

o berfungsi untuk menurunkan tekanan pada uretra pars prostatika sehingga gangguan aliran urin dan gejala- gejala berkurang

- penghambat enzim 5- a – reduktase:obat yang dipakai adalah finasteride ( proscar ) dengan dosis 1,5 mg/ hari

o berfungsi mengecilkan prostat yang mmembesar- Transurethral Resection of the Prostate (TURP)

Prognosis

- Ad vitam : ad bonam- Ad fungsionam : ad bonam- Ad sanasionam : ad bonam

Jika fungsi ginjal pasien masih bagus dan dengan terapi yang adekuat diharapkan fungsi berkemih pasien dapat kembali seperti normal dan gejala pasien tidak terulang kembali.