blok 6

23
Mekanisme Memori Seseorang Sendy Jayanti - 102012186 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 E-mail: [email protected] Pendahuluan Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas neural sebelumnya. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan. Jaras-jaras ini penting karena bila menetap atau ada, akan diaktifkan secara selektif oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali ingatan yang ada. Suatu ingatan atau biasa disebut juga dengan memori merupakan suatu hal peristiwa masa lalu yang dapat diingat di masa sekarang dalam keadaan sadar maupun tidak sadar. Setiap orang pasti memiliki memori masing- masing yang tersimpan. Kemampuan masing-masing orang untuk menyimpan memori-memori tersebut pun pasti berbeda. Ada yang mampu mengingat masa lalu dengan jelas dan ada pula yang hanya dapat mengingat dengan sedikit peristiwa masa lalu. Hal ini melibatkan kemampuan otak masing-masing orang itu sendiri. Memori biasanya bisa kita dapat melalui suatu pembelajaran. Pembelajaran tersebut biasanya sudah secara otomatis kita dapat baik dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dengan bertambahnya usia seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat kekuatan memori seseorang. Biasanya semakin

Upload: siska-jevika

Post on 10-Apr-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

neuroscience

TRANSCRIPT

Page 1: BLOK 6

Mekanisme Memori SeseorangSendy Jayanti - 102012186

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

E-mail: [email protected]

Pendahuluan

Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar

penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas neural sebelumnya. Jaras

yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan. Jaras-jaras ini penting karena bila

menetap atau ada, akan diaktifkan secara selektif oleh benak pikiran untuk menimbulkan

kembali ingatan yang ada. Suatu ingatan atau biasa disebut juga dengan memori merupakan

suatu hal peristiwa masa lalu yang dapat diingat di masa sekarang dalam keadaan sadar

maupun tidak sadar. Setiap orang pasti memiliki memori masing-masing yang tersimpan.

Kemampuan masing-masing orang untuk menyimpan memori-memori tersebut pun pasti

berbeda. Ada yang mampu mengingat masa lalu dengan jelas dan ada pula yang hanya dapat

mengingat dengan sedikit peristiwa masa lalu. Hal ini melibatkan kemampuan otak masing-

masing orang itu sendiri.

Memori biasanya bisa kita dapat melalui suatu pembelajaran. Pembelajaran tersebut

biasanya sudah secara otomatis kita dapat baik dari masa kanak-kanak hingga dewasa.

Dengan bertambahnya usia seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat kekuatan memori

seseorang. Biasanya semakin bertambahnya usia, maka kemampuan untuk mengingat

semakin menurun. Hal ini banyak terjadi pada orang usia lanjut (>65 tahun) seperti pada

kasus skenario.

Skenario

Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke klinik Ukrida di antar anaknya. Ia mengeluh sering

lupa. Anaknya menambahkan bahwa ayahnya sering mengadu belum diberikan makanan,

padahal makanan tidak pernah terlambat diberikan. Sebaliknya, ayahnya sangat hafal

berbagai peristiwa yang di alaminya semasa muda. Setelah melakukan pemeriksaan fisik,

dokter mengatakan bahwa kondisi fisik ayahnya sehat, hanya mengalami demensia senilis.

Page 2: BLOK 6

Identifikasi Istilah

Demensia Senilis : Penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara

perlahan, dimana terjadi gangguan hingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk

memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.

Rumusan Masalah

Seorang laki-laki 65 tahun mengeluh sering lupa mengenai kejadian yang baru saja terjadi,

sebaliknya ia sangat hafal kejadian di masa muda.

Hipotesis

Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh sering lupa karena adanya gangguan memori.

Tujuan

1. Membedakan memori jangka pendek dan jangka panjang.

2. Menyebutkan klasifikasi menurut terjadinya dan klasifikasi menurut dimensi waktu.

3.

Pembahasan

A. Struktur Otak yang Berperan

Gambar 1. Otak Dilihat dari Medial.1

Page 3: BLOK 6

1. Hipokampus

Hipokampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Manusia

memiliki dua hipocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan. Hipokampus merupakan bagian

dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.).

Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik yang berperan penting dalam

memori jangka pendek yang melibatkan berbagai stimulus yang berkaitan. LTP terjadi pada

area ini. Hipokampus juga berperan dalam konsolidasi menjadi memori jangka panjang.

Hipokampus dipercaya sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang sementara

sebelum akhirnya dikirimkan ke bagian korteks lain untuk penyimpanan memori secara

permanen.

Hipokampus memiliki peran penting dalam pembentukan kenangan baru tentang

peristiwa yang dialami (memori episodik atau otobiografi). Bagian dari peran ini adalah

hippocampus keterlibatan dalam tempat peristiwa dan rangsangan. Beberapa peneliti melihat

hippocampus sebagai bagian dari lobus medial memori sistem yang lebih besar sementara

bertanggung jawab untuk memori deklaratif umum (kenangan yang bisa secara eksplisit

diucapkan-ini akan mencakup, misalnya, memori untuk fakta selain memori episodik).

Kerusakan pada hipokampus tidak mempengaruhi beberapa tipe memori, seperti kemampuan

untuk belajar keterampilan kognitif (memainkan alat musik, atau memecahkan teka-teki jenis

tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan bahwa kemampuan tersebut tergantung pada jenis

memori (memori prosedural) dan wilayah otak yang berbeda.

Hipokampus, bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian

dari sistem limbik, berperan vital dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi

berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjasi ingatan

jangka panjang. Hipokampus dipercayai menyimpan ingatan jangka panjang baru hanya

sesaat dan kemudian memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan yang lebih

permanen. Tempat untuk penyimpanan jangka panjang berbagai jenis kegiatan sedang muylai

diidentifikasi oleh para ilmuan saraf.

Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan sangat penting dalam ingatan deklaratif-

ingatan”apa” tentang tempat benda, fakta, dan kejadian spesifik yang sering terbentuk setelah

hanya satu pengalaman dan yang dapat dikemukakan dalam suatu pernyataan seperti “saya

melihat tugu monas tahun lalu” atau mengingat kembali suatu gambaran dalam ingatan.

Ingatan deklaratif memerlukan pemanggilan kembali secara sadar.

Page 4: BLOK 6

2. Hipotalamus

Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang

terletak di bawah thalamus. Ini adalah pusat integrasi bagi banyak fungsi homeos statik serta

berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem saraf otonom dan endokrin. Secara

spesifik, hipothalamus mengontrol suhu tubuh, mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin,

mengontrol asupan makanan, mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior, menghasilkan

hormon-hormon hipofisis posterior, mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi air susu,

berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang pada gilirannya

mempengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar esokrin, berperan dalam pola

emosi dan perilaku, dan ikut serta dalam siklus tidur-jaga.

3. Thalamus

Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untun

pemrosesan awal semua input sensorik dalam perjalannya ke korteks. Bagian ini menyaring

sinyal tak signifikan dan meneruskan impuls sesorik penting ke daerah korteks

somatosensorik yang sesuai, serta kebagian lain otak. Bersama dengan batang otak dan

daerah asosiasi korteks, thalamus penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian

kerangsangan yang menarik. Sebagai contoh, orang tua dapat tidur nyenyak di tengah

kebisingan lalu lintas di luar rumah tetapi cepat terjaga oleh rintihan halus bayi mereka.

Thalamus juga mampu mengetahui secara kasar berbagai jenis sensasi tetapi tidak dapat

membedakan lokasi atau intensitas sensaso tersebut. D sini juga sedikit banyak terletak

kesadaran. Seperti dijelaskan oleh bagian sebelumnya, thalamus juga berperan penting dalam

kontrol motorik dengan memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai di korteks.

4. Amigdala

Amigdala merupakan suatu bagian kecil dari otak yang memiliki peranan penting

dalam emosi, terutama rasa takut. Amigdala bertugas mengevaluasi informasi sensorik yang

kita terima, dan kemudian dengan cepat menentukan kepentingan emosionalnya dan

mendapat keputusan untuk menjauhi atau mendekati suatu obyek atau suatu sistuas.

Kerusakan pada amigdala dapat mengekspresikan dengan akurat rasa takut dan emosi-emosi

lainnya, namun ia tidak dapat mengenali ekspresi rasa takut yang ditunjukan oleh orang lain.

Page 5: BLOK 6

Amigdala dapat mengorkestrasikan emosi secara independent, terlepas dari peranan neo

cortex. Amigdala juga berperan pada pembentukan memori yang identik dengan emosi

tertentu. Amigdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan

memori yang berkaitan dengan emosi. Amigdala adalah bagian otak manusia yang terletak di

bagian depan. Amigdala sebagai bagian yang bertanggung jawab atas munculnya emosi

dalam diri manusia. Amigdala bisa menghasilkan respon otomatis, rasa sakit atau bahagia,

tergantung bagian mana dari amigdala yang distimulasi. Cara kerja amigdala ketika terjadi

suatu kejadian yang memicu emosi, misalkan takut, kemudian amigdala mengirim pesan ke

semua bagian dari otak sehingga memicu dikeluarkannya hormon yang berkenaan dengan

reaksi paling primitif. Hal ini dilakukan dengan cara memicu pusat pergerakan, mengaktifkan

sistem kardiovaskular, mensiagakan otot dan yang lainnya. Selain itu, amigdala memicu

dikeluarkannya neurotransmitter norepineprin untuk meningkatkan reaksi dari area utama

otak, sehingga panca indra menjadi lebih siaga. Amigdala juga mengirim pesan ke batang

otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan detak jantung yang

meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal. Aliran

informasi yang diterima dari panca indera terpecah menjadi dua jalur. Satu jalur menuju ke

thalamus berlanjut ke neo korteks, sementara jalur yang lain mengarah ke amigdala. Jalur

langsung dari thalamus ke amigdala terdiri atas rangkaian neuron yang jumlahnya lebih

sedikit dibadingkan pada jalur yang menghubungkan thalamus dengan neo korteks. Ketika

amigdala tengah memicu munculnya reaksi cepat yang impulsif, bagian lain dari otak

emosional membenarkan kondisi tersebut. Bagian lain yang membenarkan kondisi reaksi

inpulsif tersebut adalah lobus prefrontal yang terletak tepat di belakang kening. Prefrontal

korteks bekerja ketika anda berada pada kondisi emosional, sehingga anda tetap dapat

mengatur respon walaupun sedang berada pada kondisi emosional. Dari thalamus sebagian

besar informasi mengalir ke neokorteks dibandingkan ke amigdala. Bagian yang mengatur

aliran informasi tersebut adalah lobus prefrontalis ketika ada suatu kejadian yang tidak

diinginkan, lobus prefrontalis melakukan penimbangan untung rugi atas respon yang akan

dilakukan.1

5. Sistem Saraf Pusat

(1). Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala

kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari

Page 6: BLOK 6

berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan

batang otak. Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges

terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapisan araknoid, dan lapisan piameter. Otak

dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon,

dienchephalaon, dan cerebellum. Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:

(a) Cerebrum

Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari

otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar  belahan kiri yang

berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan

yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian korteks cerebrum

berwarna kelabu yang banyak mengandung  badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla

berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dan neurit. Bagian korteks dibagi menjadi

3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area

motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area

asosiasi yang berkaitan dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.

Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :

(a)    Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.

(b)   Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran

(c)    Lobus oksipital berfungsi sebagai pusat penglihatan.

(d)   Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, dan

sikap.

(b) Mesencephalon

Mesencephalon merupakan bagian otak yang  terletak di depan cerebellum dan jembatan

varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks

penyempitan pupil mata dan pendengaran.

(c) Diencephalaon

Page 7: BLOK 6

Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari batang otak dan di

depan mesencephalon. Diencephalaon terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun

pemancar  bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. Bagian yang kedua adalah

hipotalamus yang  berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan

keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, sexualitas, watak, dan emosi.

(d) Cerebellum

Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar, berfungsi

sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta

posisi tubuh. Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan

belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi

untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

(2) Medulla oblongata

Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.

Terletak langsung setelah otak dan menghubungkan dengan medulla spinalis, di depan

cerebellum. Susunan korteksnya terdiri dari neurit dan dendrit dengan warna putih dan bagian

medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai

pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh

darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin, sendawa.

(3) Medulla spinalis

Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas

tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang  kedua.

Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ

ke otak dan dari otak ke organ tubuh.2

B. Proses Penyimpanan Memori

Penyimpanan informasi yang didapat dilakukan melalui dua tahap, yaitu memori jangka

pendek dan panjang. Proses transfer dan penguatan memori jangka pendek menjadi memori

jangka panjang disebut sebagai konsolidasi memori.

Page 8: BLOK 6

1. Mekanisme penyimpanan memori jangka pendek

Penyimpanan memori jangka pendek berkaitan dengan habituasi dan sensitisasi.

Habituasi merupakan pengurangan respon terhadap adanya stimulus yang sama secara

berulang, terutama jika tidak ada pengaruh seperti hukuman atau hadiah. Sedangkan

sensitisasi merupakan peningkatan respon terhadap stimulus yang ringan menyertai stimulus

yang kuat atau berbahaya. Kedua bentuk pembelajaran ini mempengaruhi tempat yang sama

dengan cara yang berbeda. Habituasi menekan aktivitas sinaps pada bagian aferen dan eferen

sedangkan sensitisasi meningkatkannya.

a. Habituasi

Saat sebuah potensial aksi tiba pada terminal akon presinaps, kanal Ca2+ terbuka

sehingga Ca masuk ke dalam sel untuk memicu eksositosis neurotransmiter. Pada habituasi,

pembukaan kanal Ca ini tidak terjadi atau berkurang. Habituasi merupakan bentuk proses

belajar yang paling umum dan merupakan proses belajar pertama pada bayi. Dengan belajar

untuk tidak mengindahkan stimulus tertentu, stimulus-stimulus lain yang lebih penting akan

lebih diperhatikan.

b. Sensitisasi

Berkebalikan dengan habituasi, pada sensitisasi pembukaan kanal kalsium justru

meningkat. Oleh karena itu, terjadi peningkatan pelepasan neurotransmiter sehingga potensial

postsinaps juga menjadi lebih besar.

Neurotransmiter serotonin dilepaskan dari interneuron yang bersinaps pada terminal

presinaps sehingga terjadi peningkatan pelepasan neurotransmiter presinaps sebagai respon

atas potensial aksi. Hal tersebut juga memicu aktivasi jalur second messenger cAMP di dalam

terminal presinaps yang akan menyebabkan pengeblokan kanal K+. Hal tersebut akan

memperpanjang potensial aksi pada terminal presinaps mengingat fungsi kanal K+ pada

repolarisasi terhambat.3

2. Mekanisme penyimpanan memori jangka panjang

Sementara ingatan jangka pendek berkaitan dengan penguatan transien sinaps-sinaps

yang sudah ada, ingatan jangka panjang memerlukan pengaktifan gen-gen spesifik yang

mengontrol sintesis protein yang dibutuhkan untuk perubahan struktural atau fungsional

jangka panjang di sinaps-sinaps spesifik.

Page 9: BLOK 6

Studi-studi yang membandingkan otak hewan percobaan yang dipelihara di

lingkungan miskin sensorik dengan hewan yang dipelihara di lingkungan kaya sensorik

memperlihatkan perbedaan mikroskopik yang nyata. Hewan yang mengalami interaksi

lingkungan yang lebih banyak - dan karenanya diperkirakan memiliki kesempatan belajar

yang lebih banyak - memperlihatkan peningkatan percabangan dan pemanjangan dendrit di

sel-sel saraf di regio otak yang diduga berperan dalam penyimpanan ingatan. Peningkatan

luas permukaan dendit diperkirakan meningkatkan tenpat untuk sinaps. Karena itu, ingatan

jangka panjang dapat disimpan paling tidak sebagian, dalam pola tertentu percabangan

dendritik dan kontak sinaptik.

Suatu protein regulatorik positif, CREB, adalah “tombol” molekular yang

mengaktifkan (menyalakan) gen-gen yang penting dalam penyimpanan ingatan jangka

panjang. Belum ada yang mengetahui bagaimana CREB diaktifkan, tetapi sebagian peneliti

menyarankan bahwa perubahan dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang

mungkin melibatkan pengaktifan CREB oleh cAMP. Pembawa pesan kedua ini memiliki

pesan regulatorik dalam PJP ( Potensiasi Jangka Panjang) serta dalam bentuk-bentuk ingtaan

jangka pendek yang lebih sederhana seperti senditisasi. Selain itu, cAMP dapat mengaktifkan

CREB, yang akhirnya menyebabkan pembentukan protein baru dan konsolidasi ingatan

jangka panjang. Konsolidasi ingatan deklaratif dan prosedural bergantung pada CREB.4

3. Neurotransmitter yang berperan dalam memori

Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk

komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal

sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan,

mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-

pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron

mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di

dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut.

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron.

Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan

datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai

penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara

sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di

otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di

sampaikan ke bagian-bagian lain. Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan

Page 10: BLOK 6

dengan otak di atur melalui tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di

sebut neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas

di otak memanfaatkan neurotransmitter. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

a. Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina

b. Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin

c. Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll.

Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang

berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino.Asam amino

merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan,

mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.Asam amino merupakan salah satu

nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan,

dan memacu kegesitan pikiran.5

C. Kalsifikasi Memori

1. Kalsifikasi memori menurut waktu

Kalsifikasi memori menurut waktu dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Memori jangka pendek

Informasi dimana seseorang merasa dan menaruh perhatian, ditransfer ke komponen

kedua dari sistem ingatan yang disebut ingatan jangka pendek (short term memory). Ingatan

jangka pendek, yaitu suatu sistem penyimpanan sementara yang dapat menyimpan informasi

secara terbatas. Ingatan jangka pendek ini adalah bagian dari ingatan, dimana informasi yang

baru saja didapat disimpan. Memfokuskan perhatian pada satu kejadian atau bagian

informasi memungkinkan informasi tersebut memasuki simpanan memori jangka pendek. Ini

adalah keadaan aktif ketika kejadian baru dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya.

Memori jangka pendek dianggap sebagai memori kerja; memori ini memiliki

kemampuan yang terbatas dan jika informasi tidak secara terus-menerus dilatih atau

diperhatikan, informasi tersebut akan hilang ketika input yang baru sampai untuk

mengalihkan perhatian. Ingatan jangka pendek hanya dapat atau mampu mengingat lima

sampai tujuh informasi. Ini berarti bahwa kita hanya dapat berpikir kira-kira lima sampai

tujuh hal yang berbeda dalam waktu yang singkat.

Page 11: BLOK 6

b. Memori jangka panjang

Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah bagian dari sistem ingatan kita

dimana kita menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Ingatan jangka panjang

diperkirakan mempunyai daya tampung yang tidak terbatas, baik dari segi jumlah informasi

yang dapat disimpan maupun dari segi lama waktunya informasi akan disimpan.

Kapasitas penyimpanan ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada kapasitas

untuk ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi pada jejak ingatan jangka panjang

tampaknya diproses dan dikodifikasi, kemudian disimpan dengan ikatan lain dari jenis yang

sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan pendengaran.

Organisasi inni memudahkan pencarian simpanan ingatan agar informasi yang diinginkan

dapat diperoleh. Sebagai contoh, dalam mengingat wanita yang pernah dijumpai, kita dapat

menggunakan berbagai petunjuk mengingat dari berbagai simpanan, misalnya namanya,

penampilannya, parfum yang ia gunakan, ucapan yang ia lontarkan, atau lagu yang terdengar

sebagai latar belakang. Beberapa bentuk ingatan jangka panjang yang melibatkan informasi

atau keterampilan yang digunakan sehari-hari pada hakikatnya tidak pernah dilupakan dan

cepat diakses kembali, misalnya mengetahui nama anda atau mampu menulis. Meskipun

ingatan jangka pendek relatif stabil namun informasi yang disimpan dapat secara perlahan

lenyap atau termodifikasi seiring waktu kecuali jika ingatan tersebut kembali ditanam melalui

latihan bertahun-tahun.

Craik dan Lockhart (1992) menyebutkan bahwa ada satu perbedaan penting antara

informasi yang diambil dari ingatan jangka pendek dan informasi yang sudah lama diingat.

Perbedaannya adalah seberapa dalam dan telitinya informasi yang telah diproses. Kemudian

Craik dan Lockhart pertama-tama mengusulkan teori pemrosesan informasi mereka sebagai

suatu alternatif untuk tiga tahap model. Pertama adalah elaboration (elaborasi). Elaboration

adalah menambah arti dengan menghubungkan satu informasi baru dengan kumpulan-

kumpulan yang lain atau dengan pengetahuan yang sudah ada. Hubungan terjadi ketika

informasi baru digabungkan ke dalam kerangka kerja dan schemata (skema) yang

proporsional. Kita sering melakukan ini secara otomatis. Satu paragraf yang sedang kita baca

tentang sejarah misalnya, mengingatkan kita akan sesuatu yang pernah kita tahu tentang masa

lalu itu. Suatu adengan dari suatu film dihubungkan dengan pengalaman yang sama dalam

kehidupan kita sendiri.

Faktor kedua yang dapat memperbaiki belajar ialah organization, yang dihubungkan

dengan elaboration. Bahan mata pelajaran yang diorganisasi dengan baik lebih mudah untuk

dipelajari dan diingat daripada informasi yang sepotong-sepotong dan sedikit.

Page 12: BLOK 6

Faktor ketiga yang mempengaruhi belajar dan mengingat adalah konteks (context).

Secara jelas aspek-aspek tertentu dari konteks fisik dan emosi dari bahan pelajaran yang

dipelajari bersamaan dengan informasi menjadi bagian dari kerangka kerja yang

proporsional. Kemudian, jika kita mencoba untuk mengingat informasi, belajar akan lebih

mudah jika konteksnya sama. Ini telah ditunjukkan dalam laboratorium di mana siswa-siswa

belajar bahan mata pelajaran dalam kelas, kemudian mengambil tes di kelas yang sama

bentuknya atau di kelas yang berbeda bentuknya. Siswa yang mengambil tes di kelas yang

sama bentuknya dengan waktu dia belajar, prestasi mereka lebih baik. Jadi, lebih baik

mengambil tes yang kondisinya sama dengan kelas tempat kita belajar, karena akan

memperbaiki skor kita.

2. Kalsifikasi memori menurut cara terjadi

Kalsifikasi memori menurut cara terjadi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Memori deklaratif/kognitif

Memori deklaratif adalah memori yang disadari untuk fakta dan kejadian. Tipe memori

ini memerlukan lobus temporalis medial yang berfungsi dengan baik, yang mencakup

hipokampus, dan struktur di diensefalon. Cara berbagai bagian otak ini berinteraksi selama

coding memori dan pencarian tidak diketahui.

Sementara itu, Tuvling dan Lepage (2000) membagi memori deklaratif menjadi dua

kelompok besar: memori proskopik (disebut juga sebagai memori non-episodik) dan memori

palinskopik (atau memori episodik). Pada memori proskopik pengalaman pada suatu waktu

dimanfaatkan untuk menangani kasus di masa depan. Anak yang jarinya terbakar karena

main dengan korek api akan menghindar atau berhati-hati dengan benda itu lagi. Memori

palinskopik atau episodik merujuk tidak ke masa depan tetapi ke masa lalu dan bersifat

individual. Pengalaman seseorang dalam hidupnya membentuk memori bagi dia sendiri. Ini

perlu dibedakan dengan apa yang dinamakan memori semantik. Bila kita berbicara tentang

memori semantik, artinya, siapa pun memiliki memori seperti itu. Bahwa gunung itu lebih

tinggi dari daratan biasa dan kalu kita ke sana kita pasti mendakinya merupakan pengetahuan

tentang dunia yang dimiliki oleh siapa saja.

b. Memori refleksif (nondeklaratif)

Memori nondeklaratif terlibat dalam belajar keterampilan, repetisi, dan classical

conditioning. Memori nondeklaratif mencakup ingatan yang tidak disadari dan membutuhkan

Page 13: BLOK 6

korteks serebri yang utuh, ganglia basalis dan serebelum. Memori refleksif ini tidak butuh

kognitif seperti pada memori deklaratif.6

D. Faktor yang Mempengaruhi

a. Senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmitter

1. Nikotin : mengaktivasi reseptor asetilkolin.

2. Physostigmin : meningkatkan kerja asetilkolin pada

monyet untuk menambah memori visual.

3. Antidepresan (misalnya Prozae) : meningkatkan kerja serotonin.

4. Skopolamin : menghambat kerja asetilkolin sehingga

mengganggu memori.

5. Striknin : pemberian pada tikus segera setelah

latihan akan meningkatkan penyimpanan memori. Tetapi, beberapa jam

setelah latihan, tidak akan meningkatkan memori.

6. Kokain : fasilitasi kerja dopamine.

7. Amfetamin (stimulant) : fasilitasi memori untuk menggiatkan

neurotransmitter tubuh dan sistem dopamine.

8. Beberapa antipsikotik : antagonis katekoalamin yang berfungsi

untuk mencegah ikatan dopamine dengan reseptornya.

9. Monyet tua : deficit dopamine dan neurotransmitter

pada korteks prefrontal sehingga memori kerja akan mengalami penurunan.

10. Obat-obat penghambat aktivitas neuronal / sintesis protein : dapat

menimbulkan anemsia retrograde.

b. Faktor usia

Demensia senilis biasanya terjadi pada usia lanjut. Karena fungsi lobus frontalis yang

tidak lagi efisien gangguan pemanggilan memori kata. Selain itu, hipokampus rentan

terhadap proses penuaan.

c. Faktor lingkungan

Situasi lingkungan yang mengalami distraksi akan mengganggu memori jangka

pendek.

Page 14: BLOK 6

d. Trauma

1. Gegar otak akan mengakibatkan amnesia retrograde.

2. Kehilangan kesadaran setelah terpukul akan mengakibatkan isi memori jangka

pendek terhapus, sehingga hilang memori peristiwa yang terjadi sebelumnya.

3. Trauma hebat : akan mengganggu akses ke memori jangka panjang.

4. Terapi kejutan listrik akan mengakibatkan kehilangan memori jangka pendek

(amnesia) namun, tidak mengganggu memori jangka panjang.

e. Lesi dalam struktur otak

1. Lesi bagian medial lobus temporalis : region kritis untuk konsolidasi memori

pada amnesia retrograde, sehingga tidak dapat membentuk memori jangka

panjang baru. Tetapi, memori sebelum onset penyakit tidak terganggu.

2. Kerusakan hipokampus akan mengakibatkan amnesia global. Karena,

degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak akan mengalami sindroma

korsakof yang ditandai dengan amnesia global (akoholisme kronik).

3. Kerusakan diensefalon (stroke, jejas, infeksi, tumor, amnesia) akan

mengakibatkan pola gangguan memori pada pengangkatan hipokampus dan

amigdala.7

f. Faktor penyakit

Penderita demensia senilis mempunyai banyak serat kolinergik sehingga mengalami

gejalama utama, yaitu kehilangan memori.8

Kesimpulan

Hipotesis diterima. Pada kasus ini, kakek yang berusia 65 tahun yang didiagnosa

demensia senilis mengalami kerusakan pada daerah hipokampus, yaitu daerah tempat

penyimpanan memori. Memori jangka pendek dari kakek mengalami kerusakan sehingga

kakek tersebut tidak bisa mengingat hal-hal yang baru dilakukannya. Ia hanya dapat

menceritakan ingatan-ingatan masa lalunya. Salah satu faktor yang berpengaruh pada

penurunan fungsi hipokampus dan sistem limbic.

Daftar Pustaka

Page 15: BLOK 6

1. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Ed 6. 2012. h. 171-2

2. Semiun Y. Kesehatan mental. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 2006. h. 242

3. Djiwandono SEW. Psikologi pendidikan. Jakarta : Penerbit Grasindo. 2006. h.153-5

4. Corwin EJ. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009. h. 229-230

5. Johnson EB. Contextual teaching and learning. Bandung : Penerbit MLC. 2007. h.57

6. Dardjowidjojo S. Psikolinguistik: pengantar pemahaman bahasa manusia. Jakarta :

Yayasan Obor Indonesia. Ed 3. 2008. h.277

7. Dasar otak dan sistem limbik. Diunduh dari

http://pakmed.net/academic/age/alz/alz028.htm . Tanggal 21 April 2013. Pukul 17.00

WIB

8. Wati WW, Kindangen K,Wibawani W,Erma Mexcorry S,Sumadikarya IK,et all.

Bahan kuliah blok 6:Neuroscience. Jakarta:FK Ukrida. 2013.