blok 6
DESCRIPTION
neuroscienceTRANSCRIPT
Mekanisme Memori SeseorangSendy Jayanti - 102012186
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
E-mail: [email protected]
Pendahuluan
Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar
penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas neural sebelumnya. Jaras
yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-jejak ingatan. Jaras-jaras ini penting karena bila
menetap atau ada, akan diaktifkan secara selektif oleh benak pikiran untuk menimbulkan
kembali ingatan yang ada. Suatu ingatan atau biasa disebut juga dengan memori merupakan
suatu hal peristiwa masa lalu yang dapat diingat di masa sekarang dalam keadaan sadar
maupun tidak sadar. Setiap orang pasti memiliki memori masing-masing yang tersimpan.
Kemampuan masing-masing orang untuk menyimpan memori-memori tersebut pun pasti
berbeda. Ada yang mampu mengingat masa lalu dengan jelas dan ada pula yang hanya dapat
mengingat dengan sedikit peristiwa masa lalu. Hal ini melibatkan kemampuan otak masing-
masing orang itu sendiri.
Memori biasanya bisa kita dapat melalui suatu pembelajaran. Pembelajaran tersebut
biasanya sudah secara otomatis kita dapat baik dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Dengan bertambahnya usia seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat kekuatan memori
seseorang. Biasanya semakin bertambahnya usia, maka kemampuan untuk mengingat
semakin menurun. Hal ini banyak terjadi pada orang usia lanjut (>65 tahun) seperti pada
kasus skenario.
Skenario
Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke klinik Ukrida di antar anaknya. Ia mengeluh sering
lupa. Anaknya menambahkan bahwa ayahnya sering mengadu belum diberikan makanan,
padahal makanan tidak pernah terlambat diberikan. Sebaliknya, ayahnya sangat hafal
berbagai peristiwa yang di alaminya semasa muda. Setelah melakukan pemeriksaan fisik,
dokter mengatakan bahwa kondisi fisik ayahnya sehat, hanya mengalami demensia senilis.
Identifikasi Istilah
Demensia Senilis : Penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara
perlahan, dimana terjadi gangguan hingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk
memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.
Rumusan Masalah
Seorang laki-laki 65 tahun mengeluh sering lupa mengenai kejadian yang baru saja terjadi,
sebaliknya ia sangat hafal kejadian di masa muda.
Hipotesis
Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh sering lupa karena adanya gangguan memori.
Tujuan
1. Membedakan memori jangka pendek dan jangka panjang.
2. Menyebutkan klasifikasi menurut terjadinya dan klasifikasi menurut dimensi waktu.
3.
Pembahasan
A. Struktur Otak yang Berperan
Gambar 1. Otak Dilihat dari Medial.1
1. Hipokampus
Hipokampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Manusia
memiliki dua hipocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan. Hipokampus merupakan bagian
dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.).
Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik yang berperan penting dalam
memori jangka pendek yang melibatkan berbagai stimulus yang berkaitan. LTP terjadi pada
area ini. Hipokampus juga berperan dalam konsolidasi menjadi memori jangka panjang.
Hipokampus dipercaya sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang sementara
sebelum akhirnya dikirimkan ke bagian korteks lain untuk penyimpanan memori secara
permanen.
Hipokampus memiliki peran penting dalam pembentukan kenangan baru tentang
peristiwa yang dialami (memori episodik atau otobiografi). Bagian dari peran ini adalah
hippocampus keterlibatan dalam tempat peristiwa dan rangsangan. Beberapa peneliti melihat
hippocampus sebagai bagian dari lobus medial memori sistem yang lebih besar sementara
bertanggung jawab untuk memori deklaratif umum (kenangan yang bisa secara eksplisit
diucapkan-ini akan mencakup, misalnya, memori untuk fakta selain memori episodik).
Kerusakan pada hipokampus tidak mempengaruhi beberapa tipe memori, seperti kemampuan
untuk belajar keterampilan kognitif (memainkan alat musik, atau memecahkan teka-teki jenis
tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan bahwa kemampuan tersebut tergantung pada jenis
memori (memori prosedural) dan wilayah otak yang berbeda.
Hipokampus, bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian
dari sistem limbik, berperan vital dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi
berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjasi ingatan
jangka panjang. Hipokampus dipercayai menyimpan ingatan jangka panjang baru hanya
sesaat dan kemudian memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan yang lebih
permanen. Tempat untuk penyimpanan jangka panjang berbagai jenis kegiatan sedang muylai
diidentifikasi oleh para ilmuan saraf.
Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan sangat penting dalam ingatan deklaratif-
ingatan”apa” tentang tempat benda, fakta, dan kejadian spesifik yang sering terbentuk setelah
hanya satu pengalaman dan yang dapat dikemukakan dalam suatu pernyataan seperti “saya
melihat tugu monas tahun lalu” atau mengingat kembali suatu gambaran dalam ingatan.
Ingatan deklaratif memerlukan pemanggilan kembali secara sadar.
2. Hipotalamus
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang
terletak di bawah thalamus. Ini adalah pusat integrasi bagi banyak fungsi homeos statik serta
berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem saraf otonom dan endokrin. Secara
spesifik, hipothalamus mengontrol suhu tubuh, mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin,
mengontrol asupan makanan, mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior, menghasilkan
hormon-hormon hipofisis posterior, mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi air susu,
berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, yang pada gilirannya
mempengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar esokrin, berperan dalam pola
emosi dan perilaku, dan ikut serta dalam siklus tidur-jaga.
3. Thalamus
Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untun
pemrosesan awal semua input sensorik dalam perjalannya ke korteks. Bagian ini menyaring
sinyal tak signifikan dan meneruskan impuls sesorik penting ke daerah korteks
somatosensorik yang sesuai, serta kebagian lain otak. Bersama dengan batang otak dan
daerah asosiasi korteks, thalamus penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian
kerangsangan yang menarik. Sebagai contoh, orang tua dapat tidur nyenyak di tengah
kebisingan lalu lintas di luar rumah tetapi cepat terjaga oleh rintihan halus bayi mereka.
Thalamus juga mampu mengetahui secara kasar berbagai jenis sensasi tetapi tidak dapat
membedakan lokasi atau intensitas sensaso tersebut. D sini juga sedikit banyak terletak
kesadaran. Seperti dijelaskan oleh bagian sebelumnya, thalamus juga berperan penting dalam
kontrol motorik dengan memperkuat perilaku motorik volunter yang dimulai di korteks.
4. Amigdala
Amigdala merupakan suatu bagian kecil dari otak yang memiliki peranan penting
dalam emosi, terutama rasa takut. Amigdala bertugas mengevaluasi informasi sensorik yang
kita terima, dan kemudian dengan cepat menentukan kepentingan emosionalnya dan
mendapat keputusan untuk menjauhi atau mendekati suatu obyek atau suatu sistuas.
Kerusakan pada amigdala dapat mengekspresikan dengan akurat rasa takut dan emosi-emosi
lainnya, namun ia tidak dapat mengenali ekspresi rasa takut yang ditunjukan oleh orang lain.
Amigdala dapat mengorkestrasikan emosi secara independent, terlepas dari peranan neo
cortex. Amigdala juga berperan pada pembentukan memori yang identik dengan emosi
tertentu. Amigdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
memori yang berkaitan dengan emosi. Amigdala adalah bagian otak manusia yang terletak di
bagian depan. Amigdala sebagai bagian yang bertanggung jawab atas munculnya emosi
dalam diri manusia. Amigdala bisa menghasilkan respon otomatis, rasa sakit atau bahagia,
tergantung bagian mana dari amigdala yang distimulasi. Cara kerja amigdala ketika terjadi
suatu kejadian yang memicu emosi, misalkan takut, kemudian amigdala mengirim pesan ke
semua bagian dari otak sehingga memicu dikeluarkannya hormon yang berkenaan dengan
reaksi paling primitif. Hal ini dilakukan dengan cara memicu pusat pergerakan, mengaktifkan
sistem kardiovaskular, mensiagakan otot dan yang lainnya. Selain itu, amigdala memicu
dikeluarkannya neurotransmitter norepineprin untuk meningkatkan reaksi dari area utama
otak, sehingga panca indra menjadi lebih siaga. Amigdala juga mengirim pesan ke batang
otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan detak jantung yang
meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal. Aliran
informasi yang diterima dari panca indera terpecah menjadi dua jalur. Satu jalur menuju ke
thalamus berlanjut ke neo korteks, sementara jalur yang lain mengarah ke amigdala. Jalur
langsung dari thalamus ke amigdala terdiri atas rangkaian neuron yang jumlahnya lebih
sedikit dibadingkan pada jalur yang menghubungkan thalamus dengan neo korteks. Ketika
amigdala tengah memicu munculnya reaksi cepat yang impulsif, bagian lain dari otak
emosional membenarkan kondisi tersebut. Bagian lain yang membenarkan kondisi reaksi
inpulsif tersebut adalah lobus prefrontal yang terletak tepat di belakang kening. Prefrontal
korteks bekerja ketika anda berada pada kondisi emosional, sehingga anda tetap dapat
mengatur respon walaupun sedang berada pada kondisi emosional. Dari thalamus sebagian
besar informasi mengalir ke neokorteks dibandingkan ke amigdala. Bagian yang mengatur
aliran informasi tersebut adalah lobus prefrontalis ketika ada suatu kejadian yang tidak
diinginkan, lobus prefrontalis melakukan penimbangan untung rugi atas respon yang akan
dilakukan.1
5. Sistem Saraf Pusat
(1). Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari
berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan
batang otak. Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan durameter, lapisan araknoid, dan lapisan piameter. Otak
dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah cerebrum, mesenchepalon,
dienchephalaon, dan cerebellum. Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:
(a) Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari
otak. Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan
yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian korteks cerebrum
berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla
berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dan neurit. Bagian korteks dibagi menjadi
3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area
motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area
asosiasi yang berkaitan dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
Cerebrum mempunyai 4 macam lobus yaitu :
(a) Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
(b) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
(c) Lobus oksipital berfungsi sebagai pusat penglihatan.
(d) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, dan
sikap.
(b) Mesencephalon
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan
varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks
penyempitan pupil mata dan pendengaran.
(c) Diencephalaon
Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari batang otak dan di
depan mesencephalon. Diencephalaon terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun
pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. Bagian yang kedua adalah
hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan
keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, sexualitas, watak, dan emosi.
(d) Cerebellum
Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar, berfungsi
sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta
posisi tubuh. Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan
belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.
(2) Medulla oblongata
Medulla oblongata disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
Terletak langsung setelah otak dan menghubungkan dengan medulla spinalis, di depan
cerebellum. Susunan korteksnya terdiri dari neurit dan dendrit dengan warna putih dan bagian
medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. Medulla oblongata berfungsi sebagai
pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh
darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin, sendawa.
(3) Medulla spinalis
Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ
ke otak dan dari otak ke organ tubuh.2
B. Proses Penyimpanan Memori
Penyimpanan informasi yang didapat dilakukan melalui dua tahap, yaitu memori jangka
pendek dan panjang. Proses transfer dan penguatan memori jangka pendek menjadi memori
jangka panjang disebut sebagai konsolidasi memori.
1. Mekanisme penyimpanan memori jangka pendek
Penyimpanan memori jangka pendek berkaitan dengan habituasi dan sensitisasi.
Habituasi merupakan pengurangan respon terhadap adanya stimulus yang sama secara
berulang, terutama jika tidak ada pengaruh seperti hukuman atau hadiah. Sedangkan
sensitisasi merupakan peningkatan respon terhadap stimulus yang ringan menyertai stimulus
yang kuat atau berbahaya. Kedua bentuk pembelajaran ini mempengaruhi tempat yang sama
dengan cara yang berbeda. Habituasi menekan aktivitas sinaps pada bagian aferen dan eferen
sedangkan sensitisasi meningkatkannya.
a. Habituasi
Saat sebuah potensial aksi tiba pada terminal akon presinaps, kanal Ca2+ terbuka
sehingga Ca masuk ke dalam sel untuk memicu eksositosis neurotransmiter. Pada habituasi,
pembukaan kanal Ca ini tidak terjadi atau berkurang. Habituasi merupakan bentuk proses
belajar yang paling umum dan merupakan proses belajar pertama pada bayi. Dengan belajar
untuk tidak mengindahkan stimulus tertentu, stimulus-stimulus lain yang lebih penting akan
lebih diperhatikan.
b. Sensitisasi
Berkebalikan dengan habituasi, pada sensitisasi pembukaan kanal kalsium justru
meningkat. Oleh karena itu, terjadi peningkatan pelepasan neurotransmiter sehingga potensial
postsinaps juga menjadi lebih besar.
Neurotransmiter serotonin dilepaskan dari interneuron yang bersinaps pada terminal
presinaps sehingga terjadi peningkatan pelepasan neurotransmiter presinaps sebagai respon
atas potensial aksi. Hal tersebut juga memicu aktivasi jalur second messenger cAMP di dalam
terminal presinaps yang akan menyebabkan pengeblokan kanal K+. Hal tersebut akan
memperpanjang potensial aksi pada terminal presinaps mengingat fungsi kanal K+ pada
repolarisasi terhambat.3
2. Mekanisme penyimpanan memori jangka panjang
Sementara ingatan jangka pendek berkaitan dengan penguatan transien sinaps-sinaps
yang sudah ada, ingatan jangka panjang memerlukan pengaktifan gen-gen spesifik yang
mengontrol sintesis protein yang dibutuhkan untuk perubahan struktural atau fungsional
jangka panjang di sinaps-sinaps spesifik.
Studi-studi yang membandingkan otak hewan percobaan yang dipelihara di
lingkungan miskin sensorik dengan hewan yang dipelihara di lingkungan kaya sensorik
memperlihatkan perbedaan mikroskopik yang nyata. Hewan yang mengalami interaksi
lingkungan yang lebih banyak - dan karenanya diperkirakan memiliki kesempatan belajar
yang lebih banyak - memperlihatkan peningkatan percabangan dan pemanjangan dendrit di
sel-sel saraf di regio otak yang diduga berperan dalam penyimpanan ingatan. Peningkatan
luas permukaan dendit diperkirakan meningkatkan tenpat untuk sinaps. Karena itu, ingatan
jangka panjang dapat disimpan paling tidak sebagian, dalam pola tertentu percabangan
dendritik dan kontak sinaptik.
Suatu protein regulatorik positif, CREB, adalah “tombol” molekular yang
mengaktifkan (menyalakan) gen-gen yang penting dalam penyimpanan ingatan jangka
panjang. Belum ada yang mengetahui bagaimana CREB diaktifkan, tetapi sebagian peneliti
menyarankan bahwa perubahan dari ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang
mungkin melibatkan pengaktifan CREB oleh cAMP. Pembawa pesan kedua ini memiliki
pesan regulatorik dalam PJP ( Potensiasi Jangka Panjang) serta dalam bentuk-bentuk ingtaan
jangka pendek yang lebih sederhana seperti senditisasi. Selain itu, cAMP dapat mengaktifkan
CREB, yang akhirnya menyebabkan pembentukan protein baru dan konsolidasi ingatan
jangka panjang. Konsolidasi ingatan deklaratif dan prosedural bergantung pada CREB.4
3. Neurotransmitter yang berperan dalam memori
Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk
komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal
sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan,
mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-
pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron
mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di
dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut.
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron.
Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan
datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai
penghubung antara otak ke seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara
sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter merupakan bahasa yang digunakan neuron di
otak dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika ada pesan yang harus di
sampaikan ke bagian-bagian lain. Seluruh aktivitas kehidupan manusia yang berkenaan
dengan otak di atur melalui tiga cara, yaitu sinyal listrik pada neuron, zat kimiawi yang di
sebut neurotransmitter dan hormon yang dilepaskan ke dalam darah. Hampir seluruh aktivitas
di otak memanfaatkan neurotransmitter. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:
a. Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
b. Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
c. Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll.
Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan yang
berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino.Asam amino
merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan,
mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.Asam amino merupakan salah satu
nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan,
dan memacu kegesitan pikiran.5
C. Kalsifikasi Memori
1. Kalsifikasi memori menurut waktu
Kalsifikasi memori menurut waktu dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Memori jangka pendek
Informasi dimana seseorang merasa dan menaruh perhatian, ditransfer ke komponen
kedua dari sistem ingatan yang disebut ingatan jangka pendek (short term memory). Ingatan
jangka pendek, yaitu suatu sistem penyimpanan sementara yang dapat menyimpan informasi
secara terbatas. Ingatan jangka pendek ini adalah bagian dari ingatan, dimana informasi yang
baru saja didapat disimpan. Memfokuskan perhatian pada satu kejadian atau bagian
informasi memungkinkan informasi tersebut memasuki simpanan memori jangka pendek. Ini
adalah keadaan aktif ketika kejadian baru dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya.
Memori jangka pendek dianggap sebagai memori kerja; memori ini memiliki
kemampuan yang terbatas dan jika informasi tidak secara terus-menerus dilatih atau
diperhatikan, informasi tersebut akan hilang ketika input yang baru sampai untuk
mengalihkan perhatian. Ingatan jangka pendek hanya dapat atau mampu mengingat lima
sampai tujuh informasi. Ini berarti bahwa kita hanya dapat berpikir kira-kira lima sampai
tujuh hal yang berbeda dalam waktu yang singkat.
b. Memori jangka panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah bagian dari sistem ingatan kita
dimana kita menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Ingatan jangka panjang
diperkirakan mempunyai daya tampung yang tidak terbatas, baik dari segi jumlah informasi
yang dapat disimpan maupun dari segi lama waktunya informasi akan disimpan.
Kapasitas penyimpanan ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada kapasitas
untuk ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi pada jejak ingatan jangka panjang
tampaknya diproses dan dikodifikasi, kemudian disimpan dengan ikatan lain dari jenis yang
sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan pendengaran.
Organisasi inni memudahkan pencarian simpanan ingatan agar informasi yang diinginkan
dapat diperoleh. Sebagai contoh, dalam mengingat wanita yang pernah dijumpai, kita dapat
menggunakan berbagai petunjuk mengingat dari berbagai simpanan, misalnya namanya,
penampilannya, parfum yang ia gunakan, ucapan yang ia lontarkan, atau lagu yang terdengar
sebagai latar belakang. Beberapa bentuk ingatan jangka panjang yang melibatkan informasi
atau keterampilan yang digunakan sehari-hari pada hakikatnya tidak pernah dilupakan dan
cepat diakses kembali, misalnya mengetahui nama anda atau mampu menulis. Meskipun
ingatan jangka pendek relatif stabil namun informasi yang disimpan dapat secara perlahan
lenyap atau termodifikasi seiring waktu kecuali jika ingatan tersebut kembali ditanam melalui
latihan bertahun-tahun.
Craik dan Lockhart (1992) menyebutkan bahwa ada satu perbedaan penting antara
informasi yang diambil dari ingatan jangka pendek dan informasi yang sudah lama diingat.
Perbedaannya adalah seberapa dalam dan telitinya informasi yang telah diproses. Kemudian
Craik dan Lockhart pertama-tama mengusulkan teori pemrosesan informasi mereka sebagai
suatu alternatif untuk tiga tahap model. Pertama adalah elaboration (elaborasi). Elaboration
adalah menambah arti dengan menghubungkan satu informasi baru dengan kumpulan-
kumpulan yang lain atau dengan pengetahuan yang sudah ada. Hubungan terjadi ketika
informasi baru digabungkan ke dalam kerangka kerja dan schemata (skema) yang
proporsional. Kita sering melakukan ini secara otomatis. Satu paragraf yang sedang kita baca
tentang sejarah misalnya, mengingatkan kita akan sesuatu yang pernah kita tahu tentang masa
lalu itu. Suatu adengan dari suatu film dihubungkan dengan pengalaman yang sama dalam
kehidupan kita sendiri.
Faktor kedua yang dapat memperbaiki belajar ialah organization, yang dihubungkan
dengan elaboration. Bahan mata pelajaran yang diorganisasi dengan baik lebih mudah untuk
dipelajari dan diingat daripada informasi yang sepotong-sepotong dan sedikit.
Faktor ketiga yang mempengaruhi belajar dan mengingat adalah konteks (context).
Secara jelas aspek-aspek tertentu dari konteks fisik dan emosi dari bahan pelajaran yang
dipelajari bersamaan dengan informasi menjadi bagian dari kerangka kerja yang
proporsional. Kemudian, jika kita mencoba untuk mengingat informasi, belajar akan lebih
mudah jika konteksnya sama. Ini telah ditunjukkan dalam laboratorium di mana siswa-siswa
belajar bahan mata pelajaran dalam kelas, kemudian mengambil tes di kelas yang sama
bentuknya atau di kelas yang berbeda bentuknya. Siswa yang mengambil tes di kelas yang
sama bentuknya dengan waktu dia belajar, prestasi mereka lebih baik. Jadi, lebih baik
mengambil tes yang kondisinya sama dengan kelas tempat kita belajar, karena akan
memperbaiki skor kita.
2. Kalsifikasi memori menurut cara terjadi
Kalsifikasi memori menurut cara terjadi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a. Memori deklaratif/kognitif
Memori deklaratif adalah memori yang disadari untuk fakta dan kejadian. Tipe memori
ini memerlukan lobus temporalis medial yang berfungsi dengan baik, yang mencakup
hipokampus, dan struktur di diensefalon. Cara berbagai bagian otak ini berinteraksi selama
coding memori dan pencarian tidak diketahui.
Sementara itu, Tuvling dan Lepage (2000) membagi memori deklaratif menjadi dua
kelompok besar: memori proskopik (disebut juga sebagai memori non-episodik) dan memori
palinskopik (atau memori episodik). Pada memori proskopik pengalaman pada suatu waktu
dimanfaatkan untuk menangani kasus di masa depan. Anak yang jarinya terbakar karena
main dengan korek api akan menghindar atau berhati-hati dengan benda itu lagi. Memori
palinskopik atau episodik merujuk tidak ke masa depan tetapi ke masa lalu dan bersifat
individual. Pengalaman seseorang dalam hidupnya membentuk memori bagi dia sendiri. Ini
perlu dibedakan dengan apa yang dinamakan memori semantik. Bila kita berbicara tentang
memori semantik, artinya, siapa pun memiliki memori seperti itu. Bahwa gunung itu lebih
tinggi dari daratan biasa dan kalu kita ke sana kita pasti mendakinya merupakan pengetahuan
tentang dunia yang dimiliki oleh siapa saja.
b. Memori refleksif (nondeklaratif)
Memori nondeklaratif terlibat dalam belajar keterampilan, repetisi, dan classical
conditioning. Memori nondeklaratif mencakup ingatan yang tidak disadari dan membutuhkan
korteks serebri yang utuh, ganglia basalis dan serebelum. Memori refleksif ini tidak butuh
kognitif seperti pada memori deklaratif.6
D. Faktor yang Mempengaruhi
a. Senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmitter
1. Nikotin : mengaktivasi reseptor asetilkolin.
2. Physostigmin : meningkatkan kerja asetilkolin pada
monyet untuk menambah memori visual.
3. Antidepresan (misalnya Prozae) : meningkatkan kerja serotonin.
4. Skopolamin : menghambat kerja asetilkolin sehingga
mengganggu memori.
5. Striknin : pemberian pada tikus segera setelah
latihan akan meningkatkan penyimpanan memori. Tetapi, beberapa jam
setelah latihan, tidak akan meningkatkan memori.
6. Kokain : fasilitasi kerja dopamine.
7. Amfetamin (stimulant) : fasilitasi memori untuk menggiatkan
neurotransmitter tubuh dan sistem dopamine.
8. Beberapa antipsikotik : antagonis katekoalamin yang berfungsi
untuk mencegah ikatan dopamine dengan reseptornya.
9. Monyet tua : deficit dopamine dan neurotransmitter
pada korteks prefrontal sehingga memori kerja akan mengalami penurunan.
10. Obat-obat penghambat aktivitas neuronal / sintesis protein : dapat
menimbulkan anemsia retrograde.
b. Faktor usia
Demensia senilis biasanya terjadi pada usia lanjut. Karena fungsi lobus frontalis yang
tidak lagi efisien gangguan pemanggilan memori kata. Selain itu, hipokampus rentan
terhadap proses penuaan.
c. Faktor lingkungan
Situasi lingkungan yang mengalami distraksi akan mengganggu memori jangka
pendek.
d. Trauma
1. Gegar otak akan mengakibatkan amnesia retrograde.
2. Kehilangan kesadaran setelah terpukul akan mengakibatkan isi memori jangka
pendek terhapus, sehingga hilang memori peristiwa yang terjadi sebelumnya.
3. Trauma hebat : akan mengganggu akses ke memori jangka panjang.
4. Terapi kejutan listrik akan mengakibatkan kehilangan memori jangka pendek
(amnesia) namun, tidak mengganggu memori jangka panjang.
e. Lesi dalam struktur otak
1. Lesi bagian medial lobus temporalis : region kritis untuk konsolidasi memori
pada amnesia retrograde, sehingga tidak dapat membentuk memori jangka
panjang baru. Tetapi, memori sebelum onset penyakit tidak terganggu.
2. Kerusakan hipokampus akan mengakibatkan amnesia global. Karena,
degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak akan mengalami sindroma
korsakof yang ditandai dengan amnesia global (akoholisme kronik).
3. Kerusakan diensefalon (stroke, jejas, infeksi, tumor, amnesia) akan
mengakibatkan pola gangguan memori pada pengangkatan hipokampus dan
amigdala.7
f. Faktor penyakit
Penderita demensia senilis mempunyai banyak serat kolinergik sehingga mengalami
gejalama utama, yaitu kehilangan memori.8
Kesimpulan
Hipotesis diterima. Pada kasus ini, kakek yang berusia 65 tahun yang didiagnosa
demensia senilis mengalami kerusakan pada daerah hipokampus, yaitu daerah tempat
penyimpanan memori. Memori jangka pendek dari kakek mengalami kerusakan sehingga
kakek tersebut tidak bisa mengingat hal-hal yang baru dilakukannya. Ia hanya dapat
menceritakan ingatan-ingatan masa lalunya. Salah satu faktor yang berpengaruh pada
penurunan fungsi hipokampus dan sistem limbic.
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Ed 6. 2012. h. 171-2
2. Semiun Y. Kesehatan mental. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 2006. h. 242
3. Djiwandono SEW. Psikologi pendidikan. Jakarta : Penerbit Grasindo. 2006. h.153-5
4. Corwin EJ. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009. h. 229-230
5. Johnson EB. Contextual teaching and learning. Bandung : Penerbit MLC. 2007. h.57
6. Dardjowidjojo S. Psikolinguistik: pengantar pemahaman bahasa manusia. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia. Ed 3. 2008. h.277
7. Dasar otak dan sistem limbik. Diunduh dari
http://pakmed.net/academic/age/alz/alz028.htm . Tanggal 21 April 2013. Pukul 17.00
WIB
8. Wati WW, Kindangen K,Wibawani W,Erma Mexcorry S,Sumadikarya IK,et all.
Bahan kuliah blok 6:Neuroscience. Jakarta:FK Ukrida. 2013.