blok 1_laptut 1_komunikasai efektif dokter pasien n profesionalisme dokter

16
Tut-1 Kasus : Seorang ibu datang ke puskesmas memeriksakan anaknya dengan panas dan muntah-muntah. Sampai di puskesmas ternyata dokter tidak ada karena sedang rapat koordinasi di kecamatan. Anak tersebut diperiksa oleh perawat. Setelah 2 hari minum obat anak tersebut belum sembuh dan ibu tersebut merasa tidak puas karena anaknya tidak diperiksa oleh dokter. Ibu tersebut mengutarakan keluhan dan ketidakpuasannya kepada masyarakat sekitar. Ternyata mereka mengalami hal yang sama karena dokter sering tidak berada di tempat dengan alasan dinas keluar. STEP 1 Puskesmas : Puskesmas merupakan salah satu contoh dari pranata sosial. Atau lebih jelasnya yaitu Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yg bertanggung jawab mengadakan pembangunan kesehatan seperti penyuluhan, pencegahan, dan pengobatan di suatu wilayah kerja yaitu kecamatan Muntah-muntah : keadaan tubuh yg tidak normal. Beserta keluarnya makanan/ zat yang sudah dikonsumsi. Diikuti oleh rasa mual-mual.

Upload: erik-sesuatu-bangeet

Post on 15-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

baguus

TRANSCRIPT

Page 1: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Tut-1

Kasus :

Seorang ibu datang ke puskesmas memeriksakan anaknya dengan panas dan muntah-

muntah. Sampai di puskesmas ternyata dokter tidak ada karena sedang rapat

koordinasi di kecamatan. Anak tersebut diperiksa oleh perawat. Setelah 2 hari minum

obat anak tersebut belum sembuh dan ibu tersebut merasa tidak puas karena anaknya

tidak diperiksa oleh dokter. Ibu tersebut mengutarakan keluhan dan ketidakpuasannya

kepada masyarakat sekitar. Ternyata mereka mengalami hal yang sama karena dokter

sering tidak berada di tempat dengan alasan dinas keluar.

STEP 1

Puskesmas : Puskesmas merupakan salah satu contoh dari pranata

sosial. Atau lebih jelasnya yaitu Unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten/ kota yg bertanggung jawab mengadakan

pembangunan kesehatan seperti penyuluhan, pencegahan, dan

pengobatan di suatu wilayah kerja yaitu kecamatan

Muntah-muntah : keadaan tubuh yg tidak normal. Beserta keluarnya makanan/ zat

yang sudah dikonsumsi. Diikuti oleh rasa mual-mual.

Ketidakpuasan : tidak tercapainya sesuatu yg kita inginkan dan kita capai. Dan

rasa kecewa dari dlm hati.

Dokter : seorang tenaga medis yang mjd kontak pertama pasien untuk

menyelesaikan masalahnya mengenai kesehatan

Obat : suatu zat yang bisa meringankan gejala pasien. Ramuan yang

bisa berbentuk pil, kapsul, tablet, atau cairan yg dpt meringankan

gejala pasien

Perawat : seseorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan untuk

melakukan perawatan sesuai dengan pendidikan yang diterima

Page 2: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

STEP 2

1. Apa perawat boleh memeriksa pasien?

2. bagaimana tata cara memberikan wewenang dokter pd perawat?

3. Bagaimana sudut pandang menurut etik dan agama?

4. Mengapa bisa terjadi ketidakpuasan pasien? Apa dampak ketidakpuasan?

5. Bagaimana dokter harus bersikap?

6. Apa hak dan kewajiban dr dan pasien?

STEP 3

1. Perawat memiliki wewenang memeriksa pasien hanya jika diberi delegasi

wewenang dari dokter, dan perawat hanya boleh melakukan tindakan

perawatan saja.

2. Melalui surat perintah secara tertulis maupun lisan.

Sesuai dgn pasal 367 ayat 3, syarat perawat yang bisa diberikan wewenang

oleh dokter :

- perawat harus kompeten

- Delegasi wewenang harus ditempat yang berada dlm instansi

pemerintah yang dirasa masih kurang pelayanan medisnya

3. Dari segi etik :

- seorang dokter harus memberikan peran yang baik pada pasien

- Dokter harus memberikan rasa tanggung jawab dan harus

profesional

- Dokter dan puskesmas kurang komunikasi

Page 3: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Dari segi agama:

jabatan merupakan tanggungan yanng harus di pertanggung jawabkan pd

waktu di akhirat, sehingga dokter harus adil dalam menjalankan nya

4. ketidakpuasan tersebut dapat terjadi akibat :

- kurangnya komunikasi yang efektif antara dokter-puskesmas-

pasien

- sikap dokter yang kurang profesional

5. Sikap dokter yang baik

- dokter harus bisa berkomunikasi secara efetktif thd pasiennya

- bisa bersikap profesional

- bisa membagi waktunya

- memberikan pelayanan medis yang terbaik

- dokter seharusnya merujuk ke dokter yang lain yang punya

keahlian lebih apabila dokter tersebut kurang mampu

- merahasiakan segala sesuatu tentang pasien

- dapat melakukan pertolongan darurat

- mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

6. menurut UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran paragraf 6,

Hak dokter

- memperoleh informasi yang lengkap dari pasien

- mendapatkan perlindungan hukum selama ia bertugas

- Mendapatkan imbalan atas jasa

Menurut UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran paragraf 7,

Page 4: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Kewajiban pasien

- mengutarakan keluhannya pada pasien sejujurnya dan sejelas-

jelasnya

- menuruti nasehat dokter

- mematuhi peraturan yang berlaku ditempat pelayanan medis

- merahasiakan segala sesuatu tentang dokter

Hak pasien

- mendapatkan pelayanan medis dari dokter yang sebaik-baiknya

sesuai dengan kebutuhan

- mendapatkan informasi yang lengkap dari dokter

- meminta pendapat dokter lain (2nd opinion)

- menolak tindakan medis

- mendapatkan isi rekam medis

STEP 4 (terlampir)

STEP 5

Sasaran belajar :

1. penerapan komunikasai efektif dokter-pasien

2. penerapan sikap profesional dokter

3. mengetahui delegasi wewenang dari dokter ke perawat

4. hak dan kewajiban pasien dan dokter

5. menerapkan hukum dan undang2 mengenai kesehatan

6. mengetahui peran dokter puskesmas

7. penerapan dokter yang baik dalam islam

8. dampak sosial keluhan pada masyarakat

Page 5: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

STEP 7

1. Menurut buku konsil kedokteran mengenai komunikasi efektif :

Komunikasi efektif adalah pengembangan hubungan dokter pasien secara

efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian

informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka

membangun kerjasama antara dokter dengan pasien. Komunikasi yang

dilakukan dengan verbal dan non verbal menghasilkan pemahaman pasien

terhadap keadaan kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat

bersama-sama dokter mencari alternatif untuk mengatasi permasalahannya.

Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah untuk

mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter,

lebih memberikan dukungan pada pasien , dengan demikian lebih efektif dan

efisien bagi keduanya ( Kurtz, 1998 )

2. Sikap profesional seorang dokter ditunjukkan seorang dokter ketika

berhadapan dengan pasien , yaitu :

- mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai peran dan fungsinya (dealing

with task)

- mampu mengatur diri sendiri, ketepatan waktu, pembagian tugas profesi

dengan tugas pribadi yang lain (dealing with one self)

- mampu menghadapi berbagai macam type pasien serta mampu bekerjasama

dengan profesi kesehatan lain (dealing with others)

3. Delegasi Wewenang antara dokter-perawat

Perawat memiliki wewenang memeriksa pasien hanya jika diberi delegasi

wewenang dari dokter, dan perawat hanya boleh melakukan tindakan

perawatan saja. Melalui surat perintah secara tertulis maupun lisan.

Page 6: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Sesuai dengan pasal 367 ayat 3, syarat perawat yang bisa diberikan

wewenang oleh dokter :

- perawat harus kompeten

- Delegasi wewenang harus ditempat yang berada dalam instansi pemerintah

yang dirasa masih kurang pelayanan medisnya

4. Hak dan Kewajiban Dokter Pasien

Menurut UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran paragraf 6 :

Kewajiban Dokter:

a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi

b. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien

c. Merujuk pasien kepada dokter yang lebih ahli

d. Menambah ilmu kedokteran

e. Melakukan pertolongan darurat

Hak dokter

a. Memperoleh informasi yang lengkap dari pasien

b. Mendapatkan perlindungan hukum selama ia bertugas

c. Mendapatkan imbalan atas jasa

Menurut UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran paragraf 7,

Kewajiban pasien

a. Mengutarakan keluhannya pada dokter sejujur-jujurnya dan sejelas-jelasnya

b. Menuruti nasihat dokter

Page 7: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

c. Mematuhi peraturan yang berlaku ditempat pelayanan medis

d. Merahasiakan segala sesuatu tentang dokter

Hak pasien

a. Mendapatkan pelayanan medis dari dokter yg sebaik-baiknya sesuai dengan

kebutuhan

b. Mendapatkan informasi yang lengkap dari dokter

c. Meminta pendapat dokter lain (second opinion)

d. Menolak tindakan medis

e. Mendapatkan isi rekam medis

Di dalam buku Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan Edisi 3 karangan M. Jusuf

Hanafiah & Amri Amir disebutkan hak-hak yang diperoleh dokter antara lain:

1. Melakukan praktek dokter setelah memperoleh Surat Izin Dokter (SID) dan

Surat Izin Praktek (SIP)

2. Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien/keluarga tentang

penyakitnya

3. Bekerja sesuai standar profesi

4. Menolak melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan etika, huku,

agama, dan hati nuraninya

5. Mengakhiri hubungan dengan seorang pasien, jika menurut penilaiannya

kerjasama pasien dengannya tidak ada gunannya lagi, kecuali dalam keadaan

gawat darura

6. Menolak pasien yang bukan bidang spesialisasinya, kacuali dalam keadaan

darurat atau tidak ada doktere lain yang mampu menanganinya

7. Hak atas “privacy” dokter

8. Ketentraman bekerja

9. Mengerluarkan surat-surat keterangan dokter

10. Menerima imbalan jasa

Page 8: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

11. Menjadi anggota perhimpunana pfofesi

12. Hak membela

5. Penerapan hukum dan undang-undang mengenai kesehatan

1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan no.434/Menkes/SK/x/1983

2. UU no.23 tahun1992 mengenai kewajiban dokter memberi wewenang

kepada tenaga kesehatan lain

3. permenkes no.1419/menkes/SK/X/ 2005 tentang penyelenggaraan praktik

dokter dan dokter gigi Pasal 14:

Ayat 1 : “dokter dan dokter gigi dapat memberikan kewenangan kepada

perawat atau tenaga kesehatan tertentu secara tertulis dalam melaksanakan

tindakan kedokteran atau kedokteran gigi.”

Ayat 2 : “Tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan

4. KODEKI pasal 8 : “Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus

mengutamakan/ mendahulukan kepentingan masyarakat dan

memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh

(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), serta berusaha menjadi

pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya”

5. KODEKI Pasal 9: “Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat

di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus

memelihara saling pengertian sebaik-baiknya”

6. KUHP 1239/2001 tentang pembatasan kewenangan perawat

7. Pasal 1367 ayat 3 KUHP tentang tanggung jawab dokter kepada

penanggung jawabnya

6. Penerapan Dokter yang baik dalam Islam

Page 9: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Dalam menerapkan praktik kedokteran yang baik seorang dokter haruslah

memegang teguh nilai-nilai agama yang ada. Adapun surat yang dapat di

implikasiakan dalam permasalahan ini adalah :

a. Surat An-Nisa ayat 36 tanggung jawab, dilarang berbuat riya’, sesama

muslim adalah saudara serta mengatur tentang jabatan

‘Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.

Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,

ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS An-nisa 4:36)

b. Surat Al Baqoroh ayat 30 manusia sebagai pemimpin

c. Surat Al Ma’ruf ayat 32 amanat dan janji

d. Surat Anfal ayat 27 larangan menghianati amanah

e. HR Bukhari dan Tarmizi menyampaikan amanat

f. Al lu’lu wa al marjan Hadis no 1199-1120 tanggung jawab

g. Al lu’lu wa al marjan Hadis no 1202 larangan korupsi

Page 10: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

7. Dampak sosiologis keluhan pada masyarakat

a. Hilangnya kepercayaan pasien kepada dokter sehingga pasien mencari

solusi pelayanan kesehatan yang lain

b. Pasien tidak mau terbuka tentang masalah kesehatannya kepada dokter

c. Melakukan pengaduan kepada pihak yang bertanggung jawab

BAB 3PENUTUP

Seorang dokter dalam menjalankan profesinya haruslah memiliki kemampuan

untuk berkomunikasi efektif dengan pasien. Sehingga nantinya akan meminimalisir

‘gugatan’ dari pasien. Selain itu seorang dokter haruslah memegang teguh KODEKI

dan hukum kedokteran.

Page 11: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

Disamping itu, seorang dokter haruslah memahami tentang Hak Dan

Kewajiban seorang dokter. Yang pada akhirnya akan tercipta keharmonisan hubungan

antara dokter dan pasien.

Page 12: Blok 1_LapTut 1_komunikasai Efektif Dokter Pasien n Profesionalisme Dokter

DAFTAR PUSTAKA

Etika Kedokteran dan hukum kesehatan / M. Jusuf Hanafiah, Amri Amir – Jakarta : EGC, 1999.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta : KKI.

Tim Redaksi KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

www.wikipedia.com

Trihono, Arimes. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. 2005. Jakarta : sagung seto.

Al-Qur’an dan terjemah