blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/reinhardmangatur/files/2013/05/kreipik... · web view, serta kemasan...
TRANSCRIPT
PAPERPENGEMBANGAN KEMASAN DAN LABELING PRODUK KERIPIK
SINGKONG KHAS LAMPUNG(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi dan
Manajemen Kemasan Kelas F)
Disusun Oleh :
1. Faradita Nova W (105100300111003)2. Theresia Dyan T (105100300111005)3. Putri Siska W (105100300111025)4. Reinhard Mangatur (105100300111027)5. Fatchul Rahman R (105100300111038)
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Maimunah Hindun Pulungan, MP.
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangNegara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman,
mulai dari keanekaragaman budaya, suku bangsa, bahasa, ras, serta sumber
daya alamnya. Karena kemajemukan inilah Indonesia dijuluki sebagai sebutan
“Zamrud Khatulistiwa”. Salah satu hasil dari bidang pertanian Indonesia adalah
singkong.
Singkong merupakan produk pertanian yang cocok dijadikan unit bisnis
karena manfaat yang diperoleh komoditi tersebut cukup banyak. Singkong
(Manihot esculenta) dikenal sebagai ketela pohon atau umbi kayu. Singkong
merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.
Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan
daunnya digunakan sebagai sayuran. Sejalan dengan permintaan pasar yang
terus meningkat, maka beberapa singkong mulai dibudayakan di Indonesia.
Segmentasi pasar, khususnya makanan, erat kaitannya dengan penilaian
konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan.
Selain itu faktor kemasan yang digunakan juga mempengaruhi selera konsumen
terhadap produk. Keripik singkong merupakan salah satu alternative olahan
pangan yang menyehatkan. Selain itu, keripik singkong memiliki umur simpan
yang relative lama sampai bertbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek
ekonomi yang bagus. Pertimbangan lain dari usaha keripik singkong adalah
karena waktu panen singkong yang relatif singkat, yaitu sekita 1 – 5 bulan. Salah
satu daerah yang memiliki cirri khas sebagai daerah produsen keripik singkong
adalah Lampung.
Pada tahun 2008 terbentuklah suatu kawasan sebagai Kawasan Sentra
Industri Keripik Kota Bandar Lampung. Kawasan Sentra Industri Keripik Kota
Bandar Lampung berdiri pada bulan Mei tahun 2008. Kota ini memiliki beberapa
produk keripik yang menjadi unggulan. Namun sayangnya tidak semua
masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam keripik khas kota Lampung.
Salah satu jenis keripik yang masih kurang dikenal oleh masyarakat adalah
keripik singkong. Salah satu permasalahannya adalah karena desain kemasan
dan strategi pemasaran yang masih kurang tepat sehingga menyebabkan keripik
singkong ini kurang dikenal oleh masyarakat., Kemasan merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan, selain dapat menarik perhatian, kemasan juga
mempengaruhi daya tahan produk, biasanya untuk kemasan plastik bening
produk dapat bertahan selama 1,5 sampai 2 bulan, sedangkan untuk dalam
kemasan karton, produk dapat bertahan selama 3 sampai 4 bulan. Salah satu
UKM yang memproduksi keripik singkong adalah UKM ASA. UKM ASA
memproduksi berbagai macam keripik, salah satunya adalah keripik singkong.
KEripik singkong yang diproduksi memiliki varian rasa bermacam-macam dan
beda daripada yang lain. Melihat potensi yang menjanjikan ini, maka
pengembangan kemasan keripik singkong khas Lampung untuk UKM ASA perlu
untuk dilakukan guna meningkatkan perekeonomian produsen keripik serta
menciptakan brand yang dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat.
I.2 TujuanTujuan dari penulisan paper mengenai kemasan dan labeling keripik
singkong khas Lampung adalah agar keripik singkong khas Lampung lebih
dikenal masyarakat dalam negeri maupun luar negeri sebagai produk asli
Indonesia terutama produk asli dari Lampung.
I.3 ManfaatManfaat dari penulisan paper ini adalah:
1. Dapat meningkatkan brand keripik singkong khas Lampung supaya
lebih dikenal masyarakat.
2. Dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat di lampung khususnya.
3. Meningkatkan jiwa wirausaha kepada masyarakat agar dapat
menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha,
4. Menjadi market leader dengan brand keripik singkong khas Lampung.
5. Meningktakan kualitas hasil produk dari usaha makanan ringan keripik
singkong khas Lampung.
II. ANALISIS TUJUAN
2.1 Analisis Posisi Brand 2.1.1 Identifikasi produk/ jasa
Posisi brand atau merek yang saat ini sedang berkembang, menjadi
pertimbangan dalam usaha mengembangkan suatu produk. Salah satu UKM
yang berkembang di Bandar Lampung adalah UMKM ASA milik Pak Sucipto Adi.
Beliau sebagai Ketua KUB Telo Rezeki yang berdiri sejak tahun 1996 telah
memiliki 3 outlet penjualan dan 1 dapur (pabrik) produksi, dengan jumlah
karyawan 11 orang termasuk dengan Pak Sucipto dan istri. Tiga orang karyawan
untuk menjaga 3 outlet, dan enam orang bertugas di dapur. Untuk produksi,
biasanya dalam 1 minggu 2 hari untuk mengolah keripik singkong dan 2 hari lagi
untuk mengolah keripik pisang atau 3 hari untuk mengolah keripik singkong dan
2 hari mengolah keripik talas atau keripik mantang. Rata-rata sekali produksi
keripik pisang bisa mencapai 1-1,5 kwintal
Keripik singkong terdiri dari rasa gurih, tawar, jagung bakar, jagung
manis, balado, kare, cokelat, kepiting dan keju; keripik talas terdiri dari rasa gurih,
kare dan balado; serta keripik mantang dan keripik sukun. Rata-rata harga
standar keripik singkong untuk konsumen Rp. 12.000/kg sampai Rp. 14.000/kg,
sementara harga untuk distributor Rp. 8000/kg sampai Rp. 10.000/kg. Dalam
kondisi normal pendapatan bersih dari satu kuintal singkong (setelah dikonversi
ke keripik) berkisar Rp. 40.000 hingga Rp. 50.000. Pada hari raya, hari libur atau
saat hajatan, pendapatan bersih bisa di atas Rp. 70.000/hari.
Posisi UKM Keripik di sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung
merupakan UKM yang sedang berkembang. Salah satu kelemahan dari berbagai
macam UKM di sentra industri tersebut adalah dari segi kemasan. Hal ini dapat
dilihat dari contoh gambar kemasan keripik singkong yang diproduksi di Badar
Lampung.
Gambar 2.1 Contoh Kemasan Keripik Singkong Jagung Bakar Khas Lampung
Keripik singkong di atas merupakan keripik singkong jagung bakar dengan harga
jual Rp 20.000,- per dengan kemasan 500 gram. Dari segi harga, keripik
singkong khas Lampung cukup terjangkau, namun dari segi estetika, keripik
singkong khas Lampung masih kurang menarik terutama dari segi kemasan.
Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan perkembangan keripik singkong
lebih lambat dibandingkan keripik pisang. Berikut ini merupakan brand keripik
pisang yang diproduksi di kota Bandar Lampung dan dikenal di seluruh Indonesia
yaitu keripik pisang Mr. Monkey.
Gambar 2.2 Keripik Pisang Mr Monkey Gambar 2.3 Keripik Pisang Aneka
Dari segi kemasan, keripik pisang merek Mr Monkey lebih menarik dibandingkan
keripik pisang merek Aneka. Kemasan inilah yang menjadi kunci dari
berkembangnya Mr Monkey sebagai brand keripik pisang khas Lampung. Ha ini
yang perlu untuk dikembangkan pada komoditas keripik singkong Khas
Lampung.
2.1.2 Segmentasi, Targeting, Positioning
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat
yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang
dengan cirri-ciri yang sama, belum berarti bahwa mereka membentuk pasar
sasaran. Sasaran pasar untuk keripik singkong khas Lampung ini adalah
masyarakat Lampung sendiri dan wisatawan domestik maupun mancanegara
yang berkunjung ke Kota Bandar Lampung. Selain itu, keripik singkong khas
Lampung ini diharapkan mampu menguasai pasar Indonesia akan makanan
khas dari Kota Bandar Lampung.
Kaum pendatang di Kota Bandar Lampung kebanyakan adalah kaum
muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak kecil. Peluang ini dapat
dimanfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya
lebih menyukai makanan ringan sebagai camilan sehari-hari saat santai serta
dapat pula sebagai alternatif makanan ringan sebagai penunda lapar saat perut
kosong. Peminat keripik singkong hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.
Semakin banyaknya pesaing yang memproduksi keripik singkong, maka
masyarakat semakin jeli dalam memilih produk. Dengan ini, maka keripik
singkong khas Lampung memiliki keunggulan sebab keripik ini memiliki brand
yaitu sebagai makanan khas kota Bandar Lampung. Target pasar yang dicari
adalah masyarakat menengah hingga menengah ke atas di seluruh wilayah
Indonesia pada umumnya, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
2.1.3 Analisa SWOT
Untuk mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan
keripik singkong khas Lampung , maka perlu dilakukan analisis SWOT. Berikut
adalah tabel analisis SWOT untuk keripik singkong:
Tabel 2.1 Analisa SWOT Brand keripik singkong khas Lampung
EKSTERNAL
INTERNAL
PELUANG (O) Terbukanya peluang
untuk mengembangkan komoditi lokal yang belum maksimal
Ketersediaan bahan baku melimpah
Tersedianya pasar potensial
Adanya dukungan dari pemerintah setempat
ANCAMAN (T) Penentuan lokasi yang
sulit Sulitnya tenaga kerja
ahli Daerah pemasaran
yang cukup luas
KEKUATAN (S) Bahan baku melimpah
yang belum dimanfaatkan secara maksimal
keinginan masyarakat dan pemerintah setempat dalam memajukan komoditi lokal
RENCANA STRATEGIS (SO)
pemantapan pemilihan bahan baku berkesinambungan
menggunakan tenaga kerja lokal
pemasaran produk secara global
RENCANA STRATEGIS (ST)
melakukan pemantapan pemilihan lokasi perusahaan
melakukan pelatihan tenaga kerja dari penduduk lokal
melakukan pengkajian aliran distribusi
KELEMAHAN (W) segmen pasar
terbatas lokasi bahan baku
terpencil
RENCANA STRATEGIS (WO)
membuka area bahan baku untuk dikembangkan
fokus melayani kebutuhan pasar potensial
RENCANA STRATEGIS (WT)
melakukan analisis pemilihan lokasi perusahaan dan bahan baku
meningkatkan tingkat keterampilan tenaga kerja lokal
melakukan analisis aliran distribusi dan segmen pasar
2.1.4 Existing Brand Identity
Salah satu brand atau merk keripik singkong yang ada di Kota Bandar
Lampung adalah merk “Karya Mandiri”. Keripik singkong Karya Mandiri
memproduksi keripik singkong dengan rasa pedas balado, udang, sapi
panggang, jagung bakar, jagung manis, dan asin. Sedangkan keripik singkong
milik Pak Sucipto (UKM ASA) memproduksi rasa rasa gurih, tawar, jagung bakar,
jagung manis, balado, kare, cokelat, kepiting, dan keju. Dari segi varian rasa,
UKM ASA memiliki rasa yang cukup beragam yang tidak diproduksi oleh UKM
Karya Mandiri. Kelemahan lain dari UKM Karya Mandiri adalah dari segi
kemasan (gambar 2.1). Kemasan yang digunakan serta warna kemasan kurang
menarik sehingga produk khas Lampung ini masih kurang diketahui oleh
masyarakat Indonesia.
2.2 Formulasi Rancangan, Perencanaan dan Startegi Brand2.2.1 Projected Brand Identity
Brand atau merk dagang dari keripik singkong yang dikembangkan
adalah ‘ASA’. ASA merupakan nama UKM yang sudah berkembang di wilayah
Bandar Lampung dengan nama pemilik Pak Sucipto. Kemudian nama produk
dari keripik singkong khas Lampung ini adalah ‘KingKong’. Nama produk ini
didasarkan pada keinginan perusahaan untuk menjadikan keripik singkong merk
‘KingKong’ ini sebagai market leader (ditunjukkan dengan kata ‘King’ yang berati
‘raja’) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan keripik singkong khas
Lampung. Kemudian kata ‘Kong’ diambil dari empat huruf terakhir dari kata
‘singkong’. Nama produk ini diharapkan mudah untuk dihafal dan memiliki makna
sesuai dengan harapan perusahaan. Nama produk ‘KingKong’ juga diharapkan
mampu membantu perusahaan dalam segmentasi pasar, membangun citra
perusahaan, dan mampu membantu produk ini diterima dengan mudah oleh
pasar.
2.2.2 Marketing Mix (4p / 7p)
1. Product
Produk yang dikembangkan dan ditawarkan berupa produk singkong
yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Keripik singkong
yangditawarkan memiliki 8 varian rasa. Keripik singkong KingKong ini diproduksi
dengan bersih, sehat, dan terhindar dari jangkauan yang berbahaya pada
kesehatan sehingga konsumen dapat menikmati produk ini.
2. Price
Umumnya konsumen lebih tertarik dengan produk yang memiliki harga
murah namun berkualitas. Price bukan hanya semata-mata mencari keuntungan
perusahaan melainkan juga sebuah nilai yang mencerminkan value proposition.
Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen.
Harga yang ditawarkan per 100 gram nya adalah Rp 8.000,- . Harga sebesar itu
tergolong terjangkau dan sesuai dengan produk yang ditawarkan.
3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk yang dikembangkan dapat dikenal
oleh konsumen melalui cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan
langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba
produk langsung. Selain itu, produk ini diharapkan dapat dikenal masyarakat
melalui pemasaran dari mulut ke mulut. Pemasaran dapat melalui social media
seperti Twitter dan Facebook yang saat ini masih digemari oleh kalangan remaja
hingga dewasa.
4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke
konsumen dan ke distributor.
5.People
Merupakan criteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk kek konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri dan
dibimbing mengenai desain kemasan oleh pembimbing (mahasiswa). Sedapat
mungkin pemiliki mengutamaan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan,
bersahabat dan mencerminkan masyarakat Lampung.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang ditampilkan seperti proses produksi, pelayanan terhhadap
konsumen baik melalui online ataupun offline, serta kemasan yang merupakan
salah satu cara menarik pembeli pertama kali. Operasional usaha dituntut untuk
menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja
yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsuen. Logo official dari Keripik
Singkong ‘KingKong’ dibuat dengan bentuk yang menarik hati konsumen untuk
membelinya.
2.2.3 Visual Design
Desain kemasan pada dasarnya harus menjual, menarik perhatian,
sesuai isi produk, penataan yang seimbang, unik dan ergonomis, dan sesuai
dengan regulasi. Pemilihan warna pada desain kemasan juga memiliki arti dan
makna dari tujuan perusahaan. Desain labeling harus mampu menarik calon
pembeli, informatif dan komunikatif, siap jual, serta menciptakan rasa ‘butuh’
terhadap produk. Warna merah-kuning melambangkan warna keberuntungan,
kemgahan dan terkesan resmi. Warna merah-oranye (jingga) melambangkan
rasa senang dan lebih mudah diingat. Sedangkan warna emas melambangkan
kemakmuran.
Produk keripik singkong Lampung ‘KingKong’ menggunakan perpaduan
warna merah-oranye-kuning-emas dengan tujuan agar produk lebih mudah
diingat. Kemasan produk terdiri dari kemasan primer dan kemasan
sekunder/tersier. Kemasan sekunder menggunakan perpaduan warna merah-
oranye-dan kuning. Sedangkan kemasan sekunder berupa tas karton berwarna
cream. Kemasan karton ini hanya digunakan untuk konsumen yang membeli
langsung produk ‘KingKong’ di toko-toko di Lampung. Sedangkan apabila
dipasarkan di luar kota, menggunakan kemasan tersier karton coklat untuk
memudahkan distribusi barang.
2.2.4 Message Design and Planning
Desain kemasan memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada
konsumen. Gambaran dari varian rasa khas keripik singkong khas Lampung
terdapat pada kemasan. Varian rasa keripik singkong ‘KingKong’ berbeda dari
merk keripik singkong pada umumnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas
‘KingKong’ sebagai keripik singkong khas Lampung. Desain kemasan primer
‘KingKong’ menggunakan kemasan komposit. Lapisan terluar kemasan
merupaka plastik jenis PET dan lapisan terdalam merupakan campuran
alumunium foil. Kemasan ‘KingKong’ tidak menggunakan alumunium foil murni
sebab harga kemasan yang mahal. Karena itu, penggunaan kemasan disiasati
dengan menggunakan plastik PET di lapisan terluarnya.
Warna tinta yang digunakan perpaduan warna merah-oranye-kuning
dengan maksud agar konsumen tertarik akan produk ‘KingKong’, mudah diingat,
serta diharapkan keripik ‘KingKong’ membawa keberuntungan terhadap
produsen yaitu dengan omset penjualan yang tinggi. Pesan lain yang
dilambangkan pemilihan kata ‘KingKong’ adalah agak produk ini dapat menjadi
market leader keripik singkong khas Lampung. Pada desain kemasan primer,
dicantumkan saran penyimpanan produk agar kerenyahan juga tetap terjaga.
Kemasan ‘KingKong’ diharapkan mampu mewakili berbagai macam info yang
dibutuhkan oleh konsumen.
Kemasan tas karton berbentuk kotak dengan dominan warna cream dan
dengan desain unik agar produk ‘KingKing’ mudah diingat. Kemasan tas karton
ini diberikan pada konsumen yang membeli ‘KingKong’ langsung dari outlet-outlet
UKM ASA. Kemudian kemasan tersier terbuat dari kemasan karton coklat
dengan fungsinya untuk mempermudah proses distribusi.
2.2.5 Media Planning dan Media Placement
Perencanaan media pemasaran merupakan hal yang penting dilakukan.
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya UKM ini. Strategi marketing yang
akan dilakukan adalah lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur,
poster, dan flyer serta media sosial seperti blog, twitter, dan facebook. Dalam
persaingan bisnis yang semakinj keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan
penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi poin penting adalah
bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yag perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga member dampak terhadap strategi bisnis dan
selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, keripik ‘KingKong’ menggunakan jaringan media
sosial seperti facebook, twitter, dan blog. Hal ini dilakukan karena mayoritas
masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi serta
mencari informasi. Informasi yang didapatkan dari internet lebih cepat dibanding
informasi yang didapatkan dari media lain. Usaha ini dipasarkan dengan media
internet dengan harapan bahwa pengunjung ‘outlet online ASA’ tidak hanya
masyarakat lokal Kota Bandar Lampung, melainkan pengunjung dari wilayah lain.
2.3 Implementasi Brand PlanningBrand atau merk bagi suatu produk adalah penting untuk dapat diterima
secara mudah oleh masyarakat luas dan menjadi gambaran utama produk
tersebut. Dalam membangun brand, diperlukan konsistensi agar konsumen tidak
mudah berpindah ke lain hati. Konsistensi pada brand sendiri bisa dimulai dari
implementasi visualnya, kemudian dilanjutkan dengan konsistensi pada janji dan
cara penyampaian pesannya, hingga konsistensi dalam kualitas produk
dan service pelayanan. Implementasi brand dapat diibaratkan sebagai wajah dari
sebuah brand, suatu alat identifikasi yang pertama kali dilihat, dikenali serta
diingat oleh konsumen. Implementasi itu mencakup keseluruhan aplikasi visual
identity, mulai dari printed collateral seperti stationery, hingga signage dan
seragam karyawan. Implementasi brand merupakan jembatan yang
menghubungkan nilai dan esensi brand yang diciptakan dengan konsumen.
Implementasi dilakukan dengan repetisi brand secara konsisten kepada
konsumen hingga konsumen familiar dengan brand yang telah diciptakan.
2.4 Monitoring dan Evaluasi Monitoring merupakan fungsi berkelanjutan yang menggunakan
pengumpulan data secara sistematis berdasarkan indikator untuk memberikan
informasi pada manajemen yang berhubungan dengan kemajuan atau hasil yang
diraih setelah menggunakan dana yang telah dialokasikan. Evaluasi merupakan
penilaian yang sistematis dan objektif yang berkaitan dengan pelaksanaan atau
hasil dari program, kebijakan berdasarkan perecanaan implementasi dan
hasilnya. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi hasil, dampak
maupun keberlanjutannya.
Monitoring produk kripik singkong ini dilakukan dengan kerangka melihat
pangsa pasar yang tertarik dengan produk ‘KingKong’. Monitoring ini dilakukan
dengan mendata tingkat penjualan keripik singkong dalam waktu 3 bulan.
Apabila terjadi peningkatan omset penjualan, maka pengembangan produk dari
sisi kemasan berhasil dilakukan. Namun bila selama waktu 3 bulan kemasan
sulit diterima oleh konsumen maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut seperti
sosialisai dan lain sebagainya.
III. GAMBAR KEMASAN
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Kripik
%20singkong%20simulasi.pdf
http://economy.okezone.com/read/2012/04/18/23/613699/redirect
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122881-T%2026129-Strategi
%20Pengembangan-Analisis%201.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27739/4/Chapter%20I.pdf
http://blog.suryamasgrafika.co.id/tips-mendesain-box-makanan/
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Kripik
%20singkong%20simulasi.pdf
http://www.pemetaanttg.com/?op=pdf&mode=print§ion=detailttg-pdf&id=50
http://www.keripik-lampung.com/product/73/121/Sanjai-Padang-Sarina-500-gr/?
o=default