blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/reinhardmangatur/files/2013/05/kreipik... · web view, serta kemasan...

20
PAPER PE NGEMBANGAN KEMASAN DAN LABELING PRODUK KERIPIK SINGKONG KHAS LAMPUNG (Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi dan Manajemen Kemasan Kelas F) Disusun Oleh : 1. Faradita Nova W (105100300111003) 2. Theresia Dyan T (105100300111005) 3. Putri Siska W (105100300111025) 4. Reinhard Mangatur (105100300111027) 5. Fatchul Rahman R (105100300111038) Dosen Pengampu : Dr. Ir. Maimunah Hindun Pulungan, MP. JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PAPERPENGEMBANGAN KEMASAN DAN LABELING PRODUK KERIPIK

SINGKONG KHAS LAMPUNG(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Teknologi dan

Manajemen Kemasan Kelas F)

Disusun Oleh :

1. Faradita Nova W (105100300111003)2. Theresia Dyan T (105100300111005)3. Putri Siska W (105100300111025)4. Reinhard Mangatur (105100300111027)5. Fatchul Rahman R (105100300111038)

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Maimunah Hindun Pulungan, MP.

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangNegara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman,

mulai dari keanekaragaman budaya, suku bangsa, bahasa, ras, serta sumber

daya alamnya. Karena kemajemukan inilah Indonesia dijuluki sebagai sebutan

“Zamrud Khatulistiwa”. Salah satu hasil dari bidang pertanian Indonesia adalah

singkong.

Singkong merupakan produk pertanian yang cocok dijadikan unit bisnis

karena manfaat yang diperoleh komoditi tersebut cukup banyak. Singkong

(Manihot esculenta) dikenal sebagai ketela pohon atau umbi kayu. Singkong

merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.

Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan

daunnya digunakan sebagai sayuran. Sejalan dengan permintaan pasar yang

terus meningkat, maka beberapa singkong mulai dibudayakan di Indonesia.

Segmentasi pasar, khususnya makanan, erat kaitannya dengan penilaian

konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan.

Selain itu faktor kemasan yang digunakan juga mempengaruhi selera konsumen

terhadap produk. Keripik singkong merupakan salah satu alternative olahan

pangan yang menyehatkan. Selain itu, keripik singkong memiliki umur simpan

yang relative lama sampai bertbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek

ekonomi yang bagus. Pertimbangan lain dari usaha keripik singkong adalah

karena waktu panen singkong yang relatif singkat, yaitu sekita 1 – 5 bulan. Salah

satu daerah yang memiliki cirri khas sebagai daerah produsen keripik singkong

adalah Lampung.

Pada tahun 2008 terbentuklah suatu kawasan sebagai Kawasan Sentra

Industri Keripik Kota Bandar Lampung. Kawasan Sentra Industri Keripik Kota

Bandar Lampung berdiri pada bulan Mei tahun 2008. Kota ini memiliki beberapa

produk keripik yang menjadi unggulan. Namun sayangnya tidak semua

masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam keripik khas kota Lampung.

Salah satu jenis keripik yang masih kurang dikenal oleh masyarakat adalah

keripik singkong. Salah satu permasalahannya adalah karena desain kemasan

dan strategi pemasaran yang masih kurang tepat sehingga menyebabkan keripik

singkong ini kurang dikenal oleh masyarakat., Kemasan merupakan hal yang

penting untuk diperhatikan, selain dapat menarik perhatian, kemasan juga

mempengaruhi daya tahan produk, biasanya untuk kemasan plastik bening

produk dapat bertahan selama 1,5 sampai 2 bulan, sedangkan untuk dalam

kemasan karton, produk dapat bertahan selama 3 sampai 4 bulan. Salah satu

UKM yang memproduksi keripik singkong adalah UKM ASA. UKM ASA

memproduksi berbagai macam keripik, salah satunya adalah keripik singkong.

KEripik singkong yang diproduksi memiliki varian rasa bermacam-macam dan

beda daripada yang lain. Melihat potensi yang menjanjikan ini, maka

pengembangan kemasan keripik singkong khas Lampung untuk UKM ASA perlu

untuk dilakukan guna meningkatkan perekeonomian produsen keripik serta

menciptakan brand yang dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat.

I.2 TujuanTujuan dari penulisan paper mengenai kemasan dan labeling keripik

singkong khas Lampung adalah agar keripik singkong khas Lampung lebih

dikenal masyarakat dalam negeri maupun luar negeri sebagai produk asli

Indonesia terutama produk asli dari Lampung.

I.3 ManfaatManfaat dari penulisan paper ini adalah:

1. Dapat meningkatkan brand keripik singkong khas Lampung supaya

lebih dikenal masyarakat.

2. Dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat di lampung khususnya.

3. Meningkatkan jiwa wirausaha kepada masyarakat agar dapat

menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha,

4. Menjadi market leader dengan brand keripik singkong khas Lampung.

5. Meningktakan kualitas hasil produk dari usaha makanan ringan keripik

singkong khas Lampung.

II. ANALISIS TUJUAN

2.1 Analisis Posisi Brand 2.1.1 Identifikasi produk/ jasa

Posisi brand atau merek yang saat ini sedang berkembang, menjadi

pertimbangan dalam usaha mengembangkan suatu produk. Salah satu UKM

yang berkembang di Bandar Lampung adalah UMKM ASA milik Pak Sucipto Adi.

Beliau sebagai Ketua KUB Telo Rezeki yang berdiri sejak tahun 1996 telah

memiliki 3 outlet penjualan dan 1 dapur (pabrik) produksi, dengan jumlah

karyawan 11 orang termasuk dengan Pak Sucipto dan istri. Tiga orang karyawan

untuk menjaga 3 outlet, dan enam orang bertugas di dapur. Untuk produksi,

biasanya dalam 1 minggu 2 hari untuk mengolah keripik singkong dan 2 hari lagi

untuk mengolah keripik pisang atau 3 hari untuk mengolah keripik singkong dan

2 hari mengolah keripik talas atau keripik mantang. Rata-rata sekali produksi

keripik pisang bisa mencapai 1-1,5 kwintal

Keripik singkong terdiri dari rasa gurih, tawar, jagung bakar, jagung

manis, balado, kare, cokelat, kepiting dan keju; keripik talas terdiri dari rasa gurih,

kare dan balado; serta keripik mantang dan keripik sukun. Rata-rata harga

standar keripik singkong untuk konsumen Rp. 12.000/kg sampai Rp. 14.000/kg,

sementara harga untuk distributor Rp. 8000/kg sampai Rp. 10.000/kg. Dalam

kondisi normal pendapatan bersih dari satu kuintal singkong (setelah dikonversi

ke keripik) berkisar Rp. 40.000 hingga Rp. 50.000. Pada hari raya, hari libur atau

saat hajatan, pendapatan bersih bisa di atas Rp. 70.000/hari.

Posisi UKM Keripik di sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung

merupakan UKM yang sedang berkembang. Salah satu kelemahan dari berbagai

macam UKM di sentra industri tersebut adalah dari segi kemasan. Hal ini dapat

dilihat dari contoh gambar kemasan keripik singkong yang diproduksi di Badar

Lampung.

Gambar 2.1 Contoh Kemasan Keripik Singkong Jagung Bakar Khas Lampung

Keripik singkong di atas merupakan keripik singkong jagung bakar dengan harga

jual Rp 20.000,- per dengan kemasan 500 gram. Dari segi harga, keripik

singkong khas Lampung cukup terjangkau, namun dari segi estetika, keripik

singkong khas Lampung masih kurang menarik terutama dari segi kemasan.

Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan perkembangan keripik singkong

lebih lambat dibandingkan keripik pisang. Berikut ini merupakan brand keripik

pisang yang diproduksi di kota Bandar Lampung dan dikenal di seluruh Indonesia

yaitu keripik pisang Mr. Monkey.

Gambar 2.2 Keripik Pisang Mr Monkey Gambar 2.3 Keripik Pisang Aneka

Dari segi kemasan, keripik pisang merek Mr Monkey lebih menarik dibandingkan

keripik pisang merek Aneka. Kemasan inilah yang menjadi kunci dari

berkembangnya Mr Monkey sebagai brand keripik pisang khas Lampung. Ha ini

yang perlu untuk dikembangkan pada komoditas keripik singkong Khas

Lampung.

2.1.2 Segmentasi, Targeting, Positioning

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat

yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang

dengan cirri-ciri yang sama, belum berarti bahwa mereka membentuk pasar

sasaran. Sasaran pasar untuk keripik singkong khas Lampung ini adalah

masyarakat Lampung sendiri dan wisatawan domestik maupun mancanegara

yang berkunjung ke Kota Bandar Lampung. Selain itu, keripik singkong khas

Lampung ini diharapkan mampu menguasai pasar Indonesia akan makanan

khas dari Kota Bandar Lampung.

Kaum pendatang di Kota Bandar Lampung kebanyakan adalah kaum

muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak kecil. Peluang ini dapat

dimanfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya

lebih menyukai makanan ringan sebagai camilan sehari-hari saat santai serta

dapat pula sebagai alternatif makanan ringan sebagai penunda lapar saat perut

kosong. Peminat keripik singkong hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

Semakin banyaknya pesaing yang memproduksi keripik singkong, maka

masyarakat semakin jeli dalam memilih produk. Dengan ini, maka keripik

singkong khas Lampung memiliki keunggulan sebab keripik ini memiliki brand

yaitu sebagai makanan khas kota Bandar Lampung. Target pasar yang dicari

adalah masyarakat menengah hingga menengah ke atas di seluruh wilayah

Indonesia pada umumnya, terutama di kota-kota besar di Indonesia.

2.1.3 Analisa SWOT

Untuk mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan

keripik singkong khas Lampung , maka perlu dilakukan analisis SWOT. Berikut

adalah tabel analisis SWOT untuk keripik singkong:

Tabel 2.1 Analisa SWOT Brand keripik singkong khas Lampung

EKSTERNAL

INTERNAL

PELUANG (O) Terbukanya peluang

untuk mengembangkan komoditi lokal yang belum maksimal

Ketersediaan bahan baku melimpah

Tersedianya pasar potensial

Adanya dukungan dari pemerintah setempat

ANCAMAN (T) Penentuan lokasi yang

sulit Sulitnya tenaga kerja

ahli Daerah pemasaran

yang cukup luas

KEKUATAN (S) Bahan baku melimpah

yang belum dimanfaatkan secara maksimal

keinginan masyarakat dan pemerintah setempat dalam memajukan komoditi lokal

RENCANA STRATEGIS (SO)

pemantapan pemilihan bahan baku berkesinambungan

menggunakan tenaga kerja lokal

pemasaran produk secara global

RENCANA STRATEGIS (ST)

melakukan pemantapan pemilihan lokasi perusahaan

melakukan pelatihan tenaga kerja dari penduduk lokal

melakukan pengkajian aliran distribusi

KELEMAHAN (W) segmen pasar

terbatas lokasi bahan baku

terpencil

RENCANA STRATEGIS (WO)

membuka area bahan baku untuk dikembangkan

fokus melayani kebutuhan pasar potensial

RENCANA STRATEGIS (WT)

melakukan analisis pemilihan lokasi perusahaan dan bahan baku

meningkatkan tingkat keterampilan tenaga kerja lokal

melakukan analisis aliran distribusi dan segmen pasar

2.1.4 Existing Brand Identity

Salah satu brand atau merk keripik singkong yang ada di Kota Bandar

Lampung adalah merk “Karya Mandiri”. Keripik singkong Karya Mandiri

memproduksi keripik singkong dengan rasa pedas balado, udang, sapi

panggang, jagung bakar, jagung manis, dan asin. Sedangkan keripik singkong

milik Pak Sucipto (UKM ASA) memproduksi rasa rasa gurih, tawar, jagung bakar,

jagung manis, balado, kare, cokelat, kepiting, dan keju. Dari segi varian rasa,

UKM ASA memiliki rasa yang cukup beragam yang tidak diproduksi oleh UKM

Karya Mandiri. Kelemahan lain dari UKM Karya Mandiri adalah dari segi

kemasan (gambar 2.1). Kemasan yang digunakan serta warna kemasan kurang

menarik sehingga produk khas Lampung ini masih kurang diketahui oleh

masyarakat Indonesia.

2.2 Formulasi Rancangan, Perencanaan dan Startegi Brand2.2.1 Projected Brand Identity

Brand atau merk dagang dari keripik singkong yang dikembangkan

adalah ‘ASA’. ASA merupakan nama UKM yang sudah berkembang di wilayah

Bandar Lampung dengan nama pemilik Pak Sucipto. Kemudian nama produk

dari keripik singkong khas Lampung ini adalah ‘KingKong’. Nama produk ini

didasarkan pada keinginan perusahaan untuk menjadikan keripik singkong merk

‘KingKong’ ini sebagai market leader (ditunjukkan dengan kata ‘King’ yang berati

‘raja’) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan keripik singkong khas

Lampung. Kemudian kata ‘Kong’ diambil dari empat huruf terakhir dari kata

‘singkong’. Nama produk ini diharapkan mudah untuk dihafal dan memiliki makna

sesuai dengan harapan perusahaan. Nama produk ‘KingKong’ juga diharapkan

mampu membantu perusahaan dalam segmentasi pasar, membangun citra

perusahaan, dan mampu membantu produk ini diterima dengan mudah oleh

pasar.

2.2.2 Marketing Mix (4p / 7p)

1. Product

Produk yang dikembangkan dan ditawarkan berupa produk singkong

yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Keripik singkong

yangditawarkan memiliki 8 varian rasa. Keripik singkong KingKong ini diproduksi

dengan bersih, sehat, dan terhindar dari jangkauan yang berbahaya pada

kesehatan sehingga konsumen dapat menikmati produk ini.

2. Price

Umumnya konsumen lebih tertarik dengan produk yang memiliki harga

murah namun berkualitas. Price bukan hanya semata-mata mencari keuntungan

perusahaan melainkan juga sebuah nilai yang mencerminkan value proposition.

Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen.

Harga yang ditawarkan per 100 gram nya adalah Rp 8.000,- . Harga sebesar itu

tergolong terjangkau dan sesuai dengan produk yang ditawarkan.

3. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk yang dikembangkan dapat dikenal

oleh konsumen melalui cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan

langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba

produk langsung. Selain itu, produk ini diharapkan dapat dikenal masyarakat

melalui pemasaran dari mulut ke mulut. Pemasaran dapat melalui social media

seperti Twitter dan Facebook yang saat ini masih digemari oleh kalangan remaja

hingga dewasa.

4. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke

tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke

konsumen dan ke distributor.

5.People

Merupakan criteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk kek konsumen secara langsung ataupun tidak

langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri dan

dibimbing mengenai desain kemasan oleh pembimbing (mahasiswa). Sedapat

mungkin pemiliki mengutamaan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan,

bersahabat dan mencerminkan masyarakat Lampung.

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk

membeli. Proses yang ditampilkan seperti proses produksi, pelayanan terhhadap

konsumen baik melalui online ataupun offline, serta kemasan yang merupakan

salah satu cara menarik pembeli pertama kali. Operasional usaha dituntut untuk

menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja

yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual

produk yang dapat dilihat langsung oleh konsuen. Logo official dari Keripik

Singkong ‘KingKong’ dibuat dengan bentuk yang menarik hati konsumen untuk

membelinya.

2.2.3 Visual Design

Desain kemasan pada dasarnya harus menjual, menarik perhatian,

sesuai isi produk, penataan yang seimbang, unik dan ergonomis, dan sesuai

dengan regulasi. Pemilihan warna pada desain kemasan juga memiliki arti dan

makna dari tujuan perusahaan. Desain labeling harus mampu menarik calon

pembeli, informatif dan komunikatif, siap jual, serta menciptakan rasa ‘butuh’

terhadap produk. Warna merah-kuning melambangkan warna keberuntungan,

kemgahan dan terkesan resmi. Warna merah-oranye (jingga) melambangkan

rasa senang dan lebih mudah diingat. Sedangkan warna emas melambangkan

kemakmuran.

Produk keripik singkong Lampung ‘KingKong’ menggunakan perpaduan

warna merah-oranye-kuning-emas dengan tujuan agar produk lebih mudah

diingat. Kemasan produk terdiri dari kemasan primer dan kemasan

sekunder/tersier. Kemasan sekunder menggunakan perpaduan warna merah-

oranye-dan kuning. Sedangkan kemasan sekunder berupa tas karton berwarna

cream. Kemasan karton ini hanya digunakan untuk konsumen yang membeli

langsung produk ‘KingKong’ di toko-toko di Lampung. Sedangkan apabila

dipasarkan di luar kota, menggunakan kemasan tersier karton coklat untuk

memudahkan distribusi barang.

2.2.4 Message Design and Planning

Desain kemasan memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada

konsumen. Gambaran dari varian rasa khas keripik singkong khas Lampung

terdapat pada kemasan. Varian rasa keripik singkong ‘KingKong’ berbeda dari

merk keripik singkong pada umumnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas

‘KingKong’ sebagai keripik singkong khas Lampung. Desain kemasan primer

‘KingKong’ menggunakan kemasan komposit. Lapisan terluar kemasan

merupaka plastik jenis PET dan lapisan terdalam merupakan campuran

alumunium foil. Kemasan ‘KingKong’ tidak menggunakan alumunium foil murni

sebab harga kemasan yang mahal. Karena itu, penggunaan kemasan disiasati

dengan menggunakan plastik PET di lapisan terluarnya.

Warna tinta yang digunakan perpaduan warna merah-oranye-kuning

dengan maksud agar konsumen tertarik akan produk ‘KingKong’, mudah diingat,

serta diharapkan keripik ‘KingKong’ membawa keberuntungan terhadap

produsen yaitu dengan omset penjualan yang tinggi. Pesan lain yang

dilambangkan pemilihan kata ‘KingKong’ adalah agak produk ini dapat menjadi

market leader keripik singkong khas Lampung. Pada desain kemasan primer,

dicantumkan saran penyimpanan produk agar kerenyahan juga tetap terjaga.

Kemasan ‘KingKong’ diharapkan mampu mewakili berbagai macam info yang

dibutuhkan oleh konsumen.

Kemasan tas karton berbentuk kotak dengan dominan warna cream dan

dengan desain unik agar produk ‘KingKing’ mudah diingat. Kemasan tas karton

ini diberikan pada konsumen yang membeli ‘KingKong’ langsung dari outlet-outlet

UKM ASA. Kemudian kemasan tersier terbuat dari kemasan karton coklat

dengan fungsinya untuk mempermudah proses distribusi.

2.2.5 Media Planning dan Media Placement

Perencanaan media pemasaran merupakan hal yang penting dilakukan.

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya UKM ini. Strategi marketing yang

akan dilakukan adalah lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur,

poster, dan flyer serta media sosial seperti blog, twitter, dan facebook. Dalam

persaingan bisnis yang semakinj keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan

penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi poin penting adalah

bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yag perlu diketahui bisnis

mengenai teknologi sehingga member dampak terhadap strategi bisnis dan

selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, keripik ‘KingKong’ menggunakan jaringan media

sosial seperti facebook, twitter, dan blog. Hal ini dilakukan karena mayoritas

masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi serta

mencari informasi. Informasi yang didapatkan dari internet lebih cepat dibanding

informasi yang didapatkan dari media lain. Usaha ini dipasarkan dengan media

internet dengan harapan bahwa pengunjung ‘outlet online ASA’ tidak hanya

masyarakat lokal Kota Bandar Lampung, melainkan pengunjung dari wilayah lain.

2.3 Implementasi Brand PlanningBrand atau merk bagi suatu produk adalah penting untuk dapat diterima

secara mudah oleh masyarakat luas dan menjadi gambaran utama produk

tersebut. Dalam membangun brand, diperlukan konsistensi agar konsumen tidak

mudah berpindah ke lain hati. Konsistensi pada brand sendiri bisa dimulai dari

implementasi visualnya, kemudian dilanjutkan dengan konsistensi pada janji dan

cara penyampaian pesannya, hingga konsistensi dalam kualitas produk

dan service pelayanan. Implementasi brand dapat diibaratkan sebagai wajah dari

sebuah brand, suatu alat identifikasi yang pertama kali dilihat, dikenali serta

diingat oleh konsumen. Implementasi itu mencakup keseluruhan aplikasi visual

identity, mulai dari printed collateral seperti stationery, hingga signage dan

seragam karyawan. Implementasi brand merupakan jembatan yang

menghubungkan nilai dan esensi brand yang diciptakan dengan konsumen.

Implementasi dilakukan dengan repetisi brand secara konsisten kepada

konsumen hingga konsumen familiar dengan brand yang telah diciptakan.

2.4 Monitoring dan Evaluasi Monitoring merupakan fungsi berkelanjutan yang menggunakan

pengumpulan data secara sistematis berdasarkan indikator untuk memberikan

informasi pada manajemen yang berhubungan dengan kemajuan atau hasil yang

diraih setelah menggunakan dana yang telah dialokasikan. Evaluasi merupakan

penilaian yang sistematis dan objektif yang berkaitan dengan pelaksanaan atau

hasil dari program, kebijakan berdasarkan perecanaan implementasi dan

hasilnya. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi hasil, dampak

maupun keberlanjutannya.

Monitoring produk kripik singkong ini dilakukan dengan kerangka melihat

pangsa pasar yang tertarik dengan produk ‘KingKong’. Monitoring ini dilakukan

dengan mendata tingkat penjualan keripik singkong dalam waktu 3 bulan.

Apabila terjadi peningkatan omset penjualan, maka pengembangan produk dari

sisi kemasan berhasil dilakukan. Namun bila selama waktu 3 bulan kemasan

sulit diterima oleh konsumen maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut seperti

sosialisai dan lain sebagainya.

III. GAMBAR KEMASAN

III.1 Desain Kemasan Primer

III.2 Desain Kemasan Sekunder

III.3 Kemasan Tersier

Referensi:

http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Kripik

%20singkong%20simulasi.pdf

http://economy.okezone.com/read/2012/04/18/23/613699/redirect

http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122881-T%2026129-Strategi

%20Pengembangan-Analisis%201.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27739/4/Chapter%20I.pdf

http://blog.suryamasgrafika.co.id/tips-mendesain-box-makanan/

http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/pangan/ipb/Kripik

%20singkong%20simulasi.pdf

http://www.pemetaanttg.com/?op=pdf&mode=print&section=detailttg-pdf&id=50

http://www.keripik-lampung.com/product/73/121/Sanjai-Padang-Sarina-500-gr/?

o=default