bisnis indonesia, senin, 21 maret 2011 properti 3 bumn ... · waran terhadap pasar dibiarkan...

1
P ROPERTI Bisnis Indonesia, Senin, 21 Maret 2011 7 JAKARTA: Survei Bank Indonesia bertajuk Survei Harga Properti Komersial memproyeksikan pening- katan investasi dalam negeri ataupun asing seiring dengan penguatan pereko- nomian nasional, akan mendorong tingkat penyerapan lahan industri dalam jangka menengah. Meski demikian, hingga akhir 2010, jumlah luas lahan industri tidak mengalami perubahan, yaitu tetap sebesar 6.197 hektare. Sebagai catatan, pertumbuhan harga sewa properti kawasan industri di wilayah Jakarta dan sekitarnya menempati urutan pertama di dunia dengan persentase pertumbuhan mencapai 21,76%. 21,76 Jakarta 17,55 Beijing 15,83 Frankfurt 14,97 Singapura Empat besar kota dengan pertumbuhan sewa kawasan industri tercepat dunia (%) Investasi dorong penyerapan lahan industri BISNIS/GAK/ILHAM NESABANA Sumber: Cushman & Wakefield PILAR Far East tawarkan The Cape JAKARTA: Far East Organization, pe- ngembang properti terbesar di Singapura, menawarkan apartemen The Cape yang dikembangkan dengan konsep small office home office (SOHO). Maikel Tanuwidjaja, Assistant Marketing Manager Indonesia Representative Office, mengatakan The Cape merupakan produk terbaru Far East Organization yang terletak di distrik timur dengan lokasi di tepi laut sekitar Marine Parade, Amber Road, dan Kantong. Menurut dia, kepemilikan apartemen The Cape nantinya sebagai hak milik sehingga pemiliknya mempunyai keleluasaan untuk mengatur tata letak dan ruangnya. “The Cape memiliki lokasi yang strategis dengan suasana pantai. Apartemen The Cape di bangun di lahan seluas 2.000 m 2 . Apartemen ini dibangun satu tower dengan dua bangunan, yakni 16 lantai dan 13 lantai, nantinya ada 76 unit,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela pameran properti Singa- pura akhir pekan lalu. (BISNIS/SND) 3 BUMN perlu bangun hunian massal Perumnas siap sediakan 30.000 rumah murah OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia JAKARTA: Pemerin- tah meminta tiga BUMN dapat menghasilkan produk massal peru- mahan dan permukiman dalam rangka pening- katan sisi penawaran atas permintaan hunian yang kian meningkat. Menteri Perumahan Rakyat Su- harso Monoarfa mengatakan ne- gara memiliki kewenangan un- tuk mengintervensi masalah ke- tersediaan pembangunan peru- mahan ataupun permukiman untuk memperbaiki sisi pena- waran. “Hal itu dapat dilakukan de- ngan adanya pembangunan mas- sal oleh BUMN di bidang peru- mahan. Tidak mungkin sisi pena- waran terhadap pasar dibiarkan sehingga kepastian penyediaan perumahan di tingkat nasional tidak ada. Jika tidak, maka akan terjadi ketidakhadiran negara,” tegasnya kepada pers di Jakarta, pekan lalu. Dia mengatakan sedikitnya ter- dapat tiga masalah yang meme- ngaruhi sisi penawaran rumah dan permukiman yakni keterse- diaan lahan, struktur biaya, dan produksi massal. Oleh karena itu, Suharso meng- harapkan BUMN perumahan menjadi pihak terdepan dalam proses penyediaan hunian guna memperbaiki sisi penawaran produk. Sedikitnya terdapat tiga BUMN yang bergerak di sektor hunian yakni Perum Perumnas, PT Pem- bangunan Perumahan Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk. Suharso mengatakan pihaknya juga telah membicarakan hal ter- sebut dengan Kementerian BUMN. ”Kalau tidak dalam skala besar, maka tidak akan bisa [terjadi perbaikan di sisi penawaran]. Bisa saja diberikan PSO [public service obligation] untuk material yang bersifat produksi massal. BUMN harus berada di depan un- tuk sisi penawaran,” ujar Men- pera. Dia menambahkan hal itu juga didukung dengan fasilitas seki- tar 117.000 unit prasarana, sara- na, dan utilitas (PSU) yang dimil- iki oleh Kemenpera. Selain itu, papar Suharso, pe- merintah memiliki dana alokasi khusus perumahan dan permuki- man ataupun PSO kepada BUMN. Berdasarkan data Kemenpera, pembangunan perumahan di Indonesia masih menghadapi tantangan berat terutama terkait dengan masih besarnya backlog (kekurangan) perumahan yang mencapai 7,4 juta rumah pada 2009. Selain itu, terdapat 4,8 juta unit rumah diperkirakan dalam kon- disi rusak, sedangkan permukim- an kumuh semakin meluas yang diperkirakan telah mencapai 57.800 hektare. Untuk mengatasi kondisi itu, pemerintah menetapkan alokasi pembangunan perumahan yang tercantum dalam Rencana Pem- bangunan Jangka Menengah Na- sional (RPJMN) 2010—2014 meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan dengan alokasi pada RPJMN periode sebelumnya (2005—2009). Untuk mencapai visi itu, telah dialokasikan dana dalam RPJMN 2010—2014 sebesar Rp13,69 tri- liun, belum termasuk dana sub- sidi sebesar Rp21,62 triliun. Pada 2010, dialokasikan Rp964,5 miliar, ditambah subsidi sebesar Rp3,09 triliun. Adapun, pagu definitif untuk 2011 menca- pai Rp2,75 triliun, ditambah sub- sidi Rp4,26 triliun. Alokasi dana tersebut untuk memenuhi target-target sampai 2014 di antaranya rumah susun sejahtera sewa sebanyak 380 twin block, fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swa- daya sebanyak 50.000 unit, dan fasilitasi serta stimulasi pening- katan kualitas swadaya sebanyak 50.000 unit. Komitmen Perumnas Semantara itu, Perum Perum- nas menyatakan kesiapannya un- tuk membangun lebih dari 30.000 unit rumah murah dari jumlah total 100.000 unit yang ditargetkan pemerintah untuk kelompok masyarakat berpeng- hasilan rendah. Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengata- kan pihaknya telah mendapatkan tugas dari Kemenpera untuk membangun rumah di sejumlah wilayah di Indonesia. ”Kemungkinan lebih [dari 30.000] masih terbuka. Perumnas siap membangun rumah murah, kami sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah daerah, salah satunya yang terbaru adalah Kota Tarakan [Kalimantan Timur],” ujar Himawan seusai pembukaan rapat koordinasi in- ternal Perumnas, pekan lalu. Pemerintah menargetkan ru- mah murah dan sangat murah yang memiliki segmen berbeda yakni masyarakat yang dapat mengakses perbankan (bank- able) sebanyak 50.000 unit dan masyarakat yang belum dapat mengaksesnya (nonbankable) sebanyak 50.000 unit. Rumah murah dengan harga Rp20 juta—Rp25 juta per unit di- peruntukkan bagi kelompok yang berpenghasilan Rp1,2 juta—Rp2 juta per bulan, sedang- kan rumah sangat murah seharga Rp5 juta—Rp10 juta untuk ke- lompok masyarakat yang ber- penghasilan kurang dari Rp1,2 juta. Kemenpera akan mengguna- kan fasilititas likuiditas pembia- yaan perumahan (FLPP) untuk membantu pembiayaan peru- mahan itu sehingga masyarakat tidak perlu membayar uang mu- ka. Porsi pendanaan FLPP diper- kirakan mencapai 80%—95%, sedangkan bunga dari perbankan hanya sekitar 5%—6,42%. Perumnas baru-baru ini mela- kukan kerja sama dengan pe- ngembang lokal di Kota Tarakan dan Pemkot Tarakan untuk mem- bangun total 1.500 unit rumah untuk pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini, terdapat sekitar 305 unit rumah yang telah menjadi hak milik untuk PNS di wilayah itu. ([email protected]) Perintis Triniti garap properti di Bali dan Manado OLEH SITI NURAISYAH DEWI Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Perintis Triniti Properti, perusahaan baru yang bergerak di bidang properti, pada tahun ini akan melakukan eks- pansi di Bali dan Manado. CEO PT Perintis Triniti Properti Bong Chandra mengatakan per- usahaannya akan membangun vila untuk kalangan menengah atas di kawasan Jimbaran, Bali, di area seluas 8 hektare. Adapun, di Manado, paparnya, Perintis Triniti akan membangun landed house (rumah biasa) di lahan seluas 80 hektare. “Vila di Bali nanti akan diba- ngun dengan luas mulai dari 300 m 2 hingga 600 m 2 dengan target pasar ekspatriat dan orang lokal segmen menengah ke atas. Menurut rencana, vila itu akan dijual karena lokasinya tidak berdekatan dengan pantai, se- dangkan yang disewa lebih favo- rit jika letaknya dekat pantai,” ujarnya baru-baru ini. Bong menjelaskan perusaha- annya tidak agresif melakukan penjualan vila di Bali karena lahan lokasi vila tersebut cukup luas. Adapun, pendanaannya tidak besar. “Itu project santai, kami hanya pasang website dan kantor marketing.” Dia memaparkan untuk pem- bangunan perumahan di Mana- do, Perintis Triniti akan bekerja sama dengan pemilik lahan melalui pola bagi hasil dari keun- tungan penjualan. Pola itu dilakukan untuk me- minimalisasi dana yang dikeluar- kan oleh perusahaan dalam hal ketersediaan tanah. Namun, Bong tidak bersedia menyebut- kan belanja modal yang dibutuh- kan untuk membangun peru- mahan itu. Dia menjelaskan sasaran kon- sumen perumahan yang lokasi- nya berjarak sekitar 6 km dari Bandara Sam Ratulangi itu yakni masyarakat lokal dan luar Manado yang sifatnya sewa jang- ka panjang. Bong menuturkan setelah memfokuskan pada pembangun- an landed house, selanjutnya per- usahaannya akan membangun kota mandiri. “Yang mungkin apartemen di future develop- ment,” katanya. Selain ekspansi di Bali dan Manado, Perintis Triniti akan membangun superblok seluas 10 hektare dengan total investasi Rp1,5 triliun. Bong menjelaskan negosiasi lokasi sedang dilakukan, sedang- kan proses pembangunannya di- perkirakan membutuhkan waktu 4—5 tahun. Menurut Bong, perusahaan akan fokus membangun gedung tinggi, seperti apartemen seba- nyak enam tower, gedung per- kantoran, dan wedding chapel. Dia menjelaskan salah satu lokasi yang dipilih untuk pemba- ngunan superblok itu di anta- ranya di kawasan Serpong yang merupakan kawasan dengan per- tumbuhan ekonomi yang sangat baik, yakni hampir setara dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mencapai 9%. Bong menambahkan super- blok itu akan dibangun komplet untuk tiga segmen, mulai dari segmen bawah, menengah, hing- ga atas. Konsep superblok, paparnya, pada dasarnya dibangun untuk mengurangi kemacetan sehingga pembangunan hunian di dalam- nya harus dapat mengakomodasi semua segmen. Dana perumahan dalam RPJMN 2010—2014 Tahun Alokasi 2010 Rp964,5 miliar* 2011 Rp2,75 triliun** Sumber: Kemenpera, diolah Ket: *) ditambah subsidi Rp3,09 triliun **) ditambah subsidi Rp4,26 triliun

Upload: others

Post on 05-Sep-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bisnis Indonesia, Senin, 21 Maret 2011 PROPERTI 3 BUMN ... · waran terhadap pasar dibiarkan sehingga kepastian penyediaan pe rumahan di tingkat nasional tidak ada. Ji ka tidak, maka

PROPERTIBisnis Indonesia, Senin, 21 Maret 2011 7

JAKARTA: Survei Bank Indonesia bertajuk Survei Harga Properti Komersial memproyeksikan pening-

katan investasi dalam negeri ataupun asing

seiring dengan penguatan pereko-nomian nasional,

akan mendorong tingkat penyerapan

lahan industri dalam jangka menengah.

Meski demikian, hingga akhir 2010, jumlah luas lahan industri tidak mengalami perubahan, yaitu tetap sebesar 6.197 hektare. Sebagai catatan, pertumbuhan harga sewa properti kawasan industri di wilayah Jakarta dan sekitarnya menempati urutan pertama di dunia dengan persentase pertumbuhan mencapai 21,76%.

21,76

Jakarta

17,55

Beijing

15,83

Frankfurt

14,97

Singapura

Empat besar kota dengan pertumbuhan sewa kawasan industri tercepat dunia (%)

Investasi dorong penyerapan lahan industri

BISNIS/GAK/ILHAM NESABANASumber: Cushman & Wakefield

PILAR

Far East tawarkan The CapeJAKARTA: Far East Organization, pe -

ngembang properti terbesar di Singapura, menawarkan apartemen The Cape yang dikembangkan dengan konsep small office home office (SOHO).

Maikel Tanuwidjaja, Assistant Marketing Ma nager Indonesia Representative Office, mengatakan The Cape merupakan produk terbaru Far East Organization yang terletak di distrik timur dengan lokasi di tepi laut sekitar Marine Parade, Amber Road, dan Kantong.

Menurut dia, kepemilikan apartemen The Cape nantinya sebagai hak milik sehingga pemiliknya mempunyai keleluasaan untuk mengatur tata letak dan ruangnya.

“The Cape memiliki lokasi yang strategis dengan suasana pantai. Apartemen The Cape di bangun di lahan seluas 2.000 m2. Apartemen ini dibangun satu tower dengan dua bangunan, yakni 16 lantai dan 13 lantai, nantinya ada 76 unit,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela pameran properti Si nga-pura akhir pekan lalu. (BISNIS/SND)

3 BUMN perlu bangun hunian massalPerumnas siap sediakan 30.000 rumah murah

OLEH ANUGERAH PERKASABisnis Indonesia

JAKARTA: Pe me rin-tah meminta tiga BUMN

dapat menghasilkan produk massal peru-

mahan dan permukiman dalam rangka pening-katan sisi penawaran

atas permintaan hunian yang kian meningkat.

Menteri Perumahan Rakyat Su -harso Monoarfa mengatakan ne -gara memiliki kewenangan un -tuk mengintervensi masalah ke -ter sediaan pembangunan peru-mahan ataupun permukiman un tuk memperbaiki sisi pe na-waran.

“Hal itu dapat dilakukan de -ngan adanya pembangunan mas-sal oleh BUMN di bidang peru-mahan. Tidak mungkin sisi pe na-waran terhadap pasar dibiarkan sehingga kepastian penyediaan pe rumahan di tingkat nasional tidak ada. Ji ka tidak, maka akan terjadi ke tidakhadiran negara,” tegasnya ke pada pers di Ja karta, pekan lalu.

Dia mengatakan sedikitnya ter-dapat tiga masalah yang meme-nga ruhi sisi penawaran rumah dan permukiman yakni keterse-

diaan lahan, struktur biaya, dan pro duksi massal.

Oleh karena itu, Suharso meng-harapkan BUMN perumahan menjadi pihak terdepan dalam proses penyediaan hunian guna memperbaiki sisi penawaran produk.

Sedikitnya terdapat tiga BUMN yang bergerak di sektor hunian yakni Perum Perumnas, PT Pem-bangunan Perumahan Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.

Suharso mengatakan pihaknya juga telah membicarakan hal ter-sebut dengan Kementerian BUMN.

”Kalau tidak dalam skala besar, maka tidak akan bisa [terjadi perbaikan di sisi penawaran]. Bi sa saja diberikan PSO [public service obligation] untuk material yang bersifat produksi massal. BUMN harus berada di depan un -tuk sisi penawaran,” ujar Men -pera.

Dia menambahkan hal itu juga didukung dengan fasilitas seki-tar 117.000 unit prasarana, sara-na, dan utilitas (PSU) yang dimil-iki oleh Kemenpera.

Selain itu, papar Suharso, pe -merintah memiliki dana alokasi khusus perumahan dan permuki-man ataupun PSO kepada BUMN.

Berdasarkan data Kemenpera, pembangunan perumahan di Indonesia masih menghadapi tantangan berat terutama terkait dengan masih besarnya backlog

(ke kurangan) perumahan yang mencapai 7,4 juta rumah pada 2009.

Selain itu, terdapat 4,8 juta unit rumah diperkirakan dalam kon -disi rusak, sedangkan permukim-an kumuh semakin meluas yang diperkirakan telah mencapai 57.800 hektare.

Untuk mengatasi kondisi itu, pe merintah menetapkan alokasi pembangunan perumahan yang tercantum dalam Rencana Pem -bangunan Jangka Menengah Na -sio nal (RPJMN) 2010—2014 meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan dengan alokasi pada RPJMN periode sebelumnya (2005—2009).

Untuk mencapai visi itu, telah dialokasikan dana dalam RPJMN 2010—2014 sebesar Rp13,69 tri-liun, belum termasuk dana sub-sidi sebesar Rp21,62 triliun.

Pada 2010, dialokasikan Rp964,5 miliar, ditambah subsidi se besar Rp3,09 triliun. Adapun,

pagu definitif untuk 2011 menca-pai Rp2,75 triliun, ditambah sub-sidi Rp4,26 triliun.

Alokasi dana tersebut untuk me menuhi target-target sampai 2014 di antaranya rumah susun sejahtera sewa sebanyak 380 twin block, fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swa-daya sebanyak 50.000 unit, dan fasilitasi serta stimulasi pening-katan kualitas swadaya sebanyak 50.000 unit.

Komitmen PerumnasSemantara itu, Perum Pe rum-

nas menyatakan kesiapannya un -tuk membangun lebih dari 30.000 unit rumah murah dari jumlah total 100.000 unit yang ditargetkan pemerintah untuk kelompok masyarakat berpeng-hasilan rendah.

Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengata-kan pihaknya telah mendapatkan tugas dari Kemenpera untuk membangun rumah di sejumlah wilayah di Indonesia.

”Kemungkinan lebih [dari 30.000] masih terbuka. Perumnas siap membangun rumah murah, kami sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah daerah, salah satunya yang terbaru adalah Kota Tarakan [Kalimantan Timur],” ujar Himawan seusai pembukaan rapat koordinasi in -ternal Perumnas, pekan lalu.

Pemerintah menargetkan ru -mah murah dan sangat murah yang memiliki segmen berbeda yakni masyarakat yang dapat mengakses perbankan (bank-able) sebanyak 50.000 unit dan masyarakat yang belum dapat mengaksesnya (nonbankable) se banyak 50.000 unit.

Rumah murah dengan harga Rp20 juta—Rp25 juta per unit di -peruntukkan bagi kelompok yang berpenghasilan Rp1,2 juta—Rp2 juta per bulan, sedang-kan rumah sangat murah seharga Rp5 juta—Rp10 juta untuk ke -lompok masyarakat yang ber-penghasilan kurang dari Rp1,2 juta.

Kemenpera akan mengguna-kan fasilititas likuiditas pem bia-yaan perumahan (FLPP) untuk membantu pembiayaan peru-mahan itu sehingga masyarakat ti dak perlu membayar uang mu -ka. Porsi pendanaan FLPP diper-kirakan mencapai 80%—95%, sedangkan bunga dari perbankan hanya sekitar 5%—6,42%.

Perumnas baru-baru ini me la -kukan kerja sama dengan pe -ngembang lokal di Kota Tarakan dan Pemkot Tarakan untuk mem-bangun total 1.500 unit rumah untuk pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini, terdapat sekitar 305 unit rumah yang telah menjadi hak milik untuk PNS di wilayah itu.([email protected])

Perintis Triniti garap properti di Bali dan ManadoOLEH SITI NURAISYAH DEWI

Bisnis Indonesia

JAKARTA: PT Perintis Triniti Pro perti, perusahaan baru yang bergerak di bidang properti, pada tahun ini akan melakukan eks -pansi di Bali dan Manado.

CEO PT Perintis Triniti Properti Bong Chandra mengatakan per -us a haannya akan membangun vila untuk kalangan menengah atas di kawasan Jimbaran, Bali, di area seluas 8 hektare.

Adapun, di Manado, paparnya, Perintis Triniti akan membangun landed house (rumah biasa) di lahan seluas 80 hektare.

“Vila di Bali nanti akan diba-ngun dengan luas mulai dari 300

m2 hingga 600 m2 dengan target pa sar ekspatriat dan orang lokal segmen menengah ke atas. Menurut rencana, vila itu akan di jual karena lokasinya tidak berdekatan dengan pantai, se -dang kan yang disewa lebih favo-rit jika letaknya dekat pantai,” ujar nya baru-baru ini.

Bong menjelaskan perusaha-an nya tidak agresif melakukan pen jualan vila di Bali karena lahan lokasi vila tersebut cukup luas. Adapun, pendanaannya ti dak besar. “Itu project santai, ka mi hanya pasang website dan kantor marketing.”

Dia memaparkan untuk pem-ba ngunan perumahan di Ma na-do, Perintis Triniti akan bekerja

sama dengan pemilik lahan melalui pola bagi hasil dari keun-tungan penjualan.

Pola itu dilakukan untuk me -mi nimalisasi dana yang dikeluar-kan oleh perusahaan dalam hal ke tersediaan tanah. Namun, Bong tidak bersedia menyebut-kan belanja modal yang dibutuh-kan untuk membangun peru-mahan itu.

Dia menjelaskan sasaran kon-su men perumahan yang lokasi-nya berjarak sekitar 6 km dari Ban dara Sam Ratulangi itu yakni masyarakat lokal dan luar Manado yang sifatnya sewa jang-ka panjang.

Bong menuturkan setelah mem fokuskan pada pembangun-

an landed house, selanjutnya per-usahaannya akan membangun kota mandiri. “Yang mungkin apartemen di future develop-ment,” katanya.

Selain ekspansi di Bali dan Ma nado, Perintis Triniti akan membangun superblok seluas 10 hektare dengan total investasi Rp1,5 triliun.

Bong menjelaskan negosiasi lo kasi sedang dilakukan, sedang-kan proses pembangunannya di -perkirakan membutuhkan waktu 4—5 tahun.

Menurut Bong, perusahaan akan fokus membangun gedung tinggi, seperti apartemen seba-nyak enam tower, gedung per-kantoran, dan wedding chapel.

Dia menjelaskan salah satu lokasi yang dipilih untuk pemba-ngunan superblok itu di anta-ranya di kawasan Serpong yang merupakan kawasan dengan per-tum buhan ekonomi yang sangat baik, yakni hampir setara dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang mencapai 9%.

Bong menambahkan super-blok itu akan dibangun komplet unt uk tiga segmen, mulai dari seg men bawah, menengah, hing-ga atas.

Konsep superblok, pa par nya, pada dasarnya dibangun untuk mengurangi kemacetan se hingga pembangunan hunian di dalam-nya harus dapat mengakomodasi semua segmen.

Dana perumahan dalam RPJMN 2010—2014

Tahun Alokasi

2010 Rp964,5 miliar*2011 Rp2,75 triliun**

Sumber: Kemenpera, diolahKet: *) ditambah subsidi Rp3,09 triliun **) ditambah subsidi Rp4,26 triliun