bisaular

4
BisaUlar Metode penyembuhan dengan cara digigit ular. Sebenarnya telah berkembang lama sejak sekitar tahun 1964. Oleh para pawang ular, gigitan ular ini sering dipergunakan untuk meningkatkan antibodi (kekebalan tubuh) seorang pawang ular. Metode ini dahulu digunakan oleh tentara kita terutama agar kebal dari digigit ular dan hewan berbisa lainnya dalam menghadapi situasi mempertahankan diri jika suatu saat hidup di hutan. Dikatakan Oleh seorang ahli pengobatan homeophati, Drs M Yanis Musdja Msi Apt, secara umum dalam bisa ular itu selain mengandung racun, ternyata juga mengandung anti bisa ular itu sendiri. Selain itu, dalam bisa ular akan terkandung ribuan unsur-unsur kandungan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan makhluk hidup. Pengobatan Homeophati merupakan pengobatan dengan menggunakan bahan/zat penyebab penyakit tersebut. Pada bisa ular juga demikian, seseorang dapat menggunakan bisa ular sedikit demi sedikit untuk memperoleh kekebalan terhadap bisa tersebut, tentu saja dalam jumlah yang terukur. “Pengobatan dengan cara digigit ular secara langsung seperti ini cukup beresiko tinggi, bahkan nyawa taruhannya. Maka terapi digigit ular ini tidak bisa sembarangan untuk dipraktekkan, tetap harus dibawah pengawasan orang yang telah menguasainya,” terang Ketua Program Studi Farmasi, UIN Jakarta ini. Metode pengobatan homeopati seperti ini ini sangat dikenal dalam dunia kedokteran barat, dokter barat yang pertama kali memperkenalkan metode pengobatan homeopathy adalah Samuel Hahnemann (1755-1843), dokter asal Yunani yang telah lama memperdalam ilmu kedokterannya di Jerman. Berbagai teori kedokteran dan literaturnya telah banyak ditinggalkan di negara itu yang kemudian diperkuat dan dikembangkan oleh dokter lainnya. Tokek dan Kadal Berdasarkan penelitian di Cina, kadal mengandung protein, lemak, mineral, dan kalsium. Ramuan binatang melata yang hidup di semak- semak ini dipercaya mampu mengatasi gangguan pada organ ginjal dan paru-paru penderita asma, batuk, dan tuberkulosis (TBC). Kadal banyak dijumpai di daerah Asia, khususnya Asia Utara dan Tenggara. Menurut pengobatan tradisional Cina, kadal bersifat asin dan netral.

Upload: hammam-fariz

Post on 15-Feb-2015

17 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

BisaUlar

TRANSCRIPT

Page 1: BisaUlar

BisaUlar

Metode penyembuhan dengan cara digigit ular. Sebenarnya telah berkembang lama sejak sekitar tahun 1964. Oleh para pawang ular, gigitan ular ini sering dipergunakan untuk meningkatkan antibodi (kekebalan tubuh) seorang pawang ular. Metode ini dahulu digunakan oleh tentara kita terutama agar kebal dari digigit ular dan hewan berbisa lainnya dalam menghadapi situasi mempertahankan diri jika suatu saat hidup di hutan.

Dikatakan Oleh seorang ahli pengobatan homeophati, Drs M Yanis Musdja Msi Apt, secara umum dalam bisa ular itu selain mengandung racun, ternyata juga mengandung anti bisa ular itu sendiri. Selain itu, dalam bisa ular akan terkandung ribuan unsur-unsur kandungan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan makhluk hidup. Pengobatan Homeophati merupakan pengobatan dengan menggunakan bahan/zat penyebab penyakit tersebut. Pada bisa ular juga demikian, seseorang dapat menggunakan bisa ular sedikit demi sedikit untuk memperoleh kekebalan terhadap bisa tersebut, tentu saja dalam jumlah yang terukur. “Pengobatan dengan cara digigit ular secara langsung seperti ini cukup beresiko tinggi, bahkan nyawa taruhannya. Maka terapi digigit ular ini tidak bisa sembarangan untuk dipraktekkan, tetap harus dibawah pengawasan orang yang telah menguasainya,” terang Ketua Program Studi Farmasi, UIN Jakarta ini.

Metode pengobatan homeopati seperti ini ini sangat dikenal dalam dunia kedokteran barat, dokter barat yang pertama kali memperkenalkan metode pengobatan homeopathy adalah Samuel Hahnemann (1755-1843), dokter asal Yunani yang telah lama memperdalam ilmu kedokterannya di Jerman. Berbagai teori kedokteran dan literaturnya telah banyak ditinggalkan di negara itu yang kemudian diperkuat dan dikembangkan oleh dokter lainnya.

Tokek dan Kadal

Berdasarkan penelitian di Cina, kadal mengandung protein, lemak, mineral, dan kalsium. Ramuan binatang melata yang hidup di semak-semak ini dipercaya mampu mengatasi gangguan pada organ ginjal dan paru-paru penderita asma, batuk, dan tuberkulosis (TBC). Kadal banyak dijumpai di daerah Asia, khususnya Asia Utara dan Tenggara. Menurut pengobatan tradisional Cina, kadal bersifat asin dan netral. Fungsinya sebagai tonik bagi organ paru-paru dan ginjal. Dalam teori lima unsur Traditional Chinese Medicine (TCM), kadal berfungsi sebagai tonik unsur yang ginjal dan bisa meningkatkan vitalitas seksual. Juga sebagai tonik energi murni, darah, dan chi paru-paru. Manfaatnya, bisa meredakan asma dan mengobati batuk berlendir,

Tokek juga diyakini dapat mengatasi alergi, karena mengandung semacam antialergi sehingga dapat mengobati eksim kulit, gatal-gatal dan sebagainya.

Lintah

Pengobatan modern kini juga mulai melirik lintah, binatang penghisap darah yang sering dibenci orang ternyata bisa meringankan rasa sakit sekaligus melancarkan peredaran darah. Sejak banyak orang sembuh setelah memanfaatkannya, lintah (Hirudo medicinalis) mulai naik daun. Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman kini bisa ditemukan lintah untuk penyembuhan. Namun pada abad XIX pennggunaan lintah secara eksesif di fakultas kedokteran sempat tergusur

Page 2: BisaUlar

oleh kelelawar yang waktu itu sedang booming. Namun kenyataannya para dokter tetap membutuhkan jutaan binatang untuk pengobatan yang menggunakan isapan. Lintah tetap digunakan sebagai salah satu penyembuhan serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oelh penderita skizofrenia maupun depresi juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.

Menurut M. Yanis Musdja lintah mengisap darah yang tidak kita inginkan (darah kotor) serta secara bersamaan mengeluarkan enzim yang dapat membantu mengatasi penyakit infeksi dan kanker. Sedangkan untuk ukurannya belum secara mendalam diteliti.

Sengatan lebah

Terapi sengat lebah atau Apipuntur telah diakui oleh WHO (Organisasi Kesehatan dunia) pada konferensi ke II terapi akupungtur lebah dan apiterapi di Nanjing Cina tahun 1993, sebagai alternatif pengobatan.

Sengat lebah mempunyai bisa yang mengandung air dan enzim-enzim seperti fosfolipase A dan hialuronidase, zat melitin, adolapian, apamin dan MCD-peptida, beberapa zat aktif biokimia dan farmakologis, seperti histamine, dopamin, peptide-M, minimin.

Pengobatan sengat lebah telah terbukti sejak zaman dahulu dan dapat dibuktikan pada pengobatan modern untuk mengobati Rematik.

Bisa lebah juga berkhasiat untuk meregulasi ketegangan sistem saraf dan menormalkan kegiatan cortex cerebral dan meningkatkan daya kontraksi otot jantung, mempunyai sifat khusus sebagai anti arrhythrnia. Bisa lebah dapat juga digunakan untuk pengobatan syndrome kemunduran fungsi jantung.

Bisa lebah mengandung cytotoxin yang dapat menghambat aktivitas sel tumor. Balai Penelitian Penyakit Kanker di Berlin (Jerman) membuktikan, bisa lebah berfungsi sebagai antitumor karena mengandung melilitin dan pshosphatidase A2 yang dapat melarutkan microsom sel dan menghambat pertumbuhan sertamerusak proses suplai oksidase.

Namun sengatan lebah yang digunakan tidak boleh sembarangan jumlahnya, karena jika jumlahnya berlebihan justru akan menimbulkan kematian.

Cacing

Dulu ketika khasiat Cacing Tanah ini belum terbukti secara medis, masyarakat pedesaan sudah sering mempergunakannya untuk mengobati sakit tifus, maag, dan perut kembung dengan cara meminum air rebusannya, yang dapat dicampur dengan madu atau kunyit supaya terasa “enak”. Kini cacing sudah banyak diteliti oleh kalangan medis sebagai obat tradisional pengganti obat kimia, bahkan telah dikemas dalam berbagai bentuk, termasuk dalam bentuk kapsul praktis yang terjangkau.

Page 3: BisaUlar

Cacing juga digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit infeksi lainnya seperti infeksi bakteri salmonela bahkan infeksi virus. Menurut Bapak Yanis dalam cacing terdapat zat yang bersifat bakterisid yang mempu membunuh bakteri Salmonella tipy, kuman penyebab tipus. Dewasa ini sedang dikembangkan penelitian mengenai aktifitas bakterisid cacing terhadap beberapa bakteri lain.

Motode pengobatan menggunakan apapun sebenarnya diperbolehkan dalam Islam, asalkan kita niatkan dalam rangka berikhtiar mencari kesembuhan Lillahitaala serta manfaat yang diperoleh terbukti lebih besar daripada mudharatnya(SRA)