bioper rezki

19
i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi Perikanan dengan sebaik- baiknya dan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Praktikum Biologi Perikanan, selain itu pembuatan Laporan Praktikum Biologi Perikanan ini sebagai bukti hasil dari praktikum. Penulisan laporan ini didasarkan pada data-data yang didapat. Penulis juga berterima kasih kepada asisten Biologi Perikanan yang sudah membimbing dari awal praktikum. Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan dikemudian hari. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Banda Aceh, 12 Mei 2015 Pratikan

Upload: rezki-adidarma

Post on 08-Nov-2015

428 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bioper

TRANSCRIPT

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya

    penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi Perikanan dengan sebaik-

    baiknya dan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai

    syarat untuk menyelesaikan Praktikum Biologi Perikanan, selain itu pembuatan

    Laporan Praktikum Biologi Perikanan ini sebagai bukti hasil dari praktikum.

    Penulisan laporan ini didasarkan pada data-data yang didapat.

    Penulis juga berterima kasih kepada asisten Biologi Perikanan yang sudah

    membimbing dari awal praktikum. Penulis sendiri menyadari bahwa dalam laporan

    ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh

    karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan dan

    penyempurnaan dikemudian hari.

    Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

    Banda Aceh, 12 Mei 2015

    Pratikan

  • ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

    1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2

    BAB III METODELOGI KERJA ......................................................................... 5

    3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 5

    3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 5

    3.3 Cara Kerja .................................................................................................... 5

    3.4 Analisa Data ............................................................................................. 7

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 8

    4.1 Hasil Pengamatan ......................................................................................... 8

    4.2 Pembahasan .................................................................................................10

    BAB V PENUTUP ................................................................................................13

    5.1 Kesimpulan ..................................................................................................13

    5.2 Saran ............................................................................................................13

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

    LAMPIRAN ..........................................................................................................15

  • iii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.2 Alat Dan Bahan.................................................................... 5

    Tabel 4.1.1 % Satu jenis makanan ke-i.................................................... 8

    Tabel 4.1.2 frekuensi kejadian suatu makanan........................................ 8

    Tabel 4.1.3 Persentase suatu jenis makanan............................................. 9

    Tabel 4.1.4 persentase suatu jenis makanan............................................. 9

    Tabel indeks relatif penting..................................................................... 15

    Tabel indeks propederences.................................................................... 15

    Hasil pengukuran berat dan volume......................................................... 15

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh

    makanan yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa faktor yang berhubungan

    dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia, mudah

    tersedia makanan, lama masa pengambilan dan cara makan itu secara alami

    bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup.

    Ikan Tongkol terdapat di seluruh perairan hangat Indo-Pasifik barat, termasuk

    laut kepulauan dan laut nusantara. Hidup di periaran epipelagik, merupakan spesies

    neuritik yang mendiami perairan dengan kisaran suhu antara 18-29C. Ikan ini

    cenderung membentuk kelompok (school) multi spesies berdasarkan ukuran antara

    lain Thunnus albaceres kecil, Katsuwanus pelamis, Auxis sp, terdiri dari 100 -5000

    individu.

    Kebiasaan makanan ( food habits ) adalah kualitas dan kuantitas makanan

    yang dimakan oleh ikan. Umumnya makanan yang pertama kali datang dari luar

    untuk semua ikan dalam mengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal

    yang berukuran kecil. Jika untuk pertama kali ikan itu menemukan makanan

    berukuran tepat dengan mulutnya, diperkirakan akan dapat meneruskan hidupnya.

    Tetapi apabila dalam waktu relative singkat ikan tidak dapat menemukan makanan

    yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan kehabiasan tenaga

    yang mengakibatkan kematian. Hal inilah yang antara lain menyebabkan ikan pada

    masa larva mempunyai mortalitas besar. Kajian kebiasaan makan ikan perlu

    dipelajari untuk mengetahui jenis makanan apa yang ikan suka.

  • 2

    Tipe-tipe makanan ikan yang umum ditemukan adalah plankton, nekton,

    bentos, dan detritus. Berdasarkan jenis kelompok makanannya ikan dibagi 3

    kelompok besar yaitu herbivore, karnivora, dan omnivore. Faktor yang menentukan

    apakah suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah ukuran

    makanan, ketersediaan makanan, warna makanan dan selera ikan terhadap makanan.

    Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh suatu jenis ikan bergantung pada macam

    makanan, kebiasaan makan, kelimpahan makanan, suhu air dan kondisi umum dari

    ikan yang bersangkutan. Struktur alat pencernaan yang berperan dalam adaptasi

    makanan adalah mulut, gigi, tepi insang dan usus. Persaingan dalam hal makanan,

    biakan antara spesies maupun antara individu dalam spesies yang sama akan

    mengurangi persediaan makanan, sehingga yang diperlukan oleh ikan tersebut

    menjadi pembatas. Ini mempengaruhi tingkat pertumbuhan, hanya ikan-ikan yang

    kuat dalam persaingan yang akan tumbuh dengan baik.

    1.2 Tujuan

    Tujuan Praktikum ini adalah mengamati bentuk alat pencernaan pada ikan

    dan tipe makanan, sehingga dapat di tentukan ikan tersebut tergolong kedalam tipe

    mana, herbivora, karnivora atau omnivora.

  • 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Kebiasaan makan ikan (food habits) adalah kualitas dan oleh kuantitas

    makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara makan (feeding habits)

    adalah waktu tempat dan cara makanan itu didapatkan ikan (Effendi 2002).

    Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan dalam jenis

    herbivora, karnivora, ataupun omnivora. Ikan herbivora adalah ikan pemakan

    tumbuh-tumbuhan, misalnya ikan lele, ikan karnivora adalah ikan pemakan daging

    misalnya ikan kakap merah. Kebiasaan makanan ikan dipelajari untuk menentukan

    gizi alamiah ikan tersebut. Pengetahuan tentang kebiasaan makanan ikan dapat

    digunakan untuk melihat hubungan ekologi di antara organisme di perairan tempat

    mereka berada, misalnya bentuk pemangsaan, persaingan, dan rantai makanan. Jadi,

    makanan dapat merupakan faktor yang menentukan bagi keberadaan populasi

    (Kottelate, 1983).

    Suatu spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan

    keberadaan makanannya. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan

    dinamika populasi, pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yang ada di suatu

    perairan. Beberapa faktor makanan yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu

    jumlah dan kualitas makanan yang tersedia, akses terhadap makanan, dan lama masa

    pengambilan makanan oleh ikan dalam populasi tersebut. Adanya makanan di

    perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotik seperti di atas ditentukan pula oleh

    kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang an luas permukaan. Jenis-jenis

    makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya tergantung pada kesukaan

  • 4

    terhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim serta habitat

    hidupnya. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis,kuantitas dan kualitas makanan yang

    dimakan oleh ikan (Lagler,1972).

    Beberapa faktor yang memepengaruhi makanan atau ada tidaknya suatu zat

    makanan oleh ikan yaitu ukuran makanan, warna makanan, selera ikan terhadap

    makanan tersebut. Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung dari

    kebiasaan makan, kelimpahan makan, suhu dan kondisi umur ikan (Effendi, 2002).

    Dalam pengelompokan ikan berdasarkan makanannya, ada ikan sebagai

    pemakan plankton, pamakan tumbuuhan, ikan buas dan ikan pemakan campuran.

    Berdasarkan jumlah variasi dari makanan yang macamnya sedikit atau sempit dan

    ikan monophagus yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu jenis saja (Effendi,

    1997).

  • 5

    BAB III

    METODOLOGI KERJA

    3.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum Kebiasaan Makan Ikan Tongkol ini dilaksanakan pada hari Rabu

    pada tanggal 06 Mei 2015 di Laboratorium Terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan

    Universitas Syiah Kuala pada pukul 08.00 s/d 10.00.

    3.2 Alat dan Bahan

    Tabel 3.2 Alat dan Bahan

    NO Alat Dan Bahan Jumlah

    1 Ikan Tongkol 2 ekor

    2 Nampan 1 unit

    3 Timbangan digital 1 unit

    4 Pisau 1 unit

    5 Penggaris 1 unit

    3.3 Cara Kerja

    Diukur dan ditimbang ikan sampek dengan alat ukur akurasi tinggi

    Dibelah perut ikan secara hati-hati

    Dikelurkan alat pencernaanya secara hati-hati

    Diukur dan di timbang bagian lambung

    Dibedah alat pencernaan tersebut secara hati-hati dan di keluarkan isinya

  • 6

    Di pisahkan makanan tersebut berdasarkan jenisnya, di hitung jumlahnya dan

    di timbang masing-masing jenis tersebut

    a. Metode jumlah

    Dikeluarkan isi lambung ikan dan di kering anginkan.

    Dipisah-pisahkan makanan berdasarkan jenisnya.

    Dihitung masing-masing jenis.

    Dihitung persentase masing-masing jenis dengan rumus metode jumlah

    b. Metode Frekuensi

    Dikelompokkan alat pencernaan menjadi dua, yang berisi dan tidak berisi

    Dicatat setiap isi lambung ikan samplec.

    Dihitung persentase kejadian setiap jenis makanan (hanya lambung yang

    berisi saja).

    c. Metode gravimetrik

    Ditimbang dan di ukur lambung ikan

    Dikeluarkan isinya dan di kering anginkan.

    Ditimbang seluruh isi lambung ikan berkenaan

    Dipisah-pisahkan isi lambung atau makanan menurut jenisnya

    Ditimbang setiap jenis makanan tersebut

    Dihitung persentase setiap makanan tersebut

  • 7

    3.4 Analisa Data

    a. Metode Jumlah

    %

    =

    100%

    b. Metode Frekuensi

    =

    100%

    c. Metode gravimetrik

    =

    100

    d. Metode volume metrik

    =

    100

    e. Indeks Relative penting

    IRP = (N + V) F

    Ket :

    IRP : Indeks relative penting

    N : persentase jumlah satu jenis makanan

    V : Persentase Volume suatu jenis makanan

    F : Frekuensi kejadian satu jenis makanan

    f. Indeks Propenderances

    =

  • 8

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    a. Metode Jumlah

    Tabel 4.1.1 Satu jenis makanan ke-i

    Jenis

    makanan

    Jumlah dalam

    satu lambung

    % proporsi

    Cacing 1 16,66667

    ikan kecil 3 50

    Serangga 2 33,33333

    Total 6

    b. Metode frekuensi

    Tabel 4.1.2 Frekuensi kejadian suatu makanan

    Jenis

    makanan

    jumlah

    frekuensi

    kejadian

    %

    proporsi

    Cacing 1 50

    ikan kecil 2 100

    Serangga 1 50

  • 9

    c. Metode Gravimetrik

    Tabel 4.1.3 Persentase suatu jenis makanan

    Jenis makanan berat masing-

    masing makanan

    % proporsi

    Cacing 0,2 3,076923

    ikan kecil 0,3 4,615385

    Serangga 0,1 1,538462

    Total berat lambung 6,5

    d. Metode volume metrik

    Tabel 4.1.4 Persentase suatu jenis makanan

    Jenis makanan volume masing-

    masing makanan

    %

    proporsi

    Cacing 0,02 0,13793103

    ikan kecil 0,03 0,20689655

    Serangga 0,01 0,06896552

    Total Volume 14,5

  • 10

    4.2 Pembahasan

    Pada praktikum ini kami mengamati kebiasaan makan pada ikan tongkol

    (Euthynnus affinis) yang bertujuan untuk mengamati bentuk alat pencernaan pada

    ikan dan tipe makanan, sehingga dapat di tentukan ikan tersebut tergolong kedalam

    tipe mana, herbivora, karnivora atau omnivora.

    Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan golongan dari ikan tuna kecil.

    Badannya memanjang, tidak bersisik kecuali pada garis rusuk. Sirip punggung

    pertama berjari-jari keras 15, sedang yang kedua berjari-jari lemah 13, diikuti 8-10

    jari-jari sirip tambahan (fin ilet). Ukuran asli ikan tongkol cukup besar, bisa

    mencapai 1 meter dengan berat 13,6 kg. Rata-rata, ikan ini berukuran sepanjang 50-

    60 cm (Auzi, 2008). Ikan Tongkol memiliki kulit yang licin berwarna abu-abu,

    dagingnya tebal, dan warna dagingnya merah tua (Bahar, 2004).

    Menurut Saanin (1994) Ikan tongkol memiliki klasifikasi sebagai berikut:

    Kingdom : Animalia

    Phylum : Chordata

    Sub Phylum : Vertebrata

    Class : Pisces

    Sub Class : Teleostei

    Ordo : Percomorphi

    Family : Scombridae

    Genus : Euthynnus

  • 11

    Species : Euthynnus affinis

    Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh

    makanan yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa faktor yang berhubungan

    dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia,

    mudahnya tersedia makanan dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan dalam

    populasi tersebut. Makanan yang telah digunakan ikan tadi akan mempengaruhi sisa

    persediaan makanan dan sebaliknya dari makanan yang diambilnya akan

    mempengaruhi pertumbuhannya, kematangan bagi tiap-tiap individu ikan serta

    keberhasilan hidupnya. Adanya makanan dalam perairan selain terpengaruh oleh

    kondisi biotik, juga ditentukan oleh kondisi abiotik lingkungan seperti suhu, cahaya,

    ruang dan luas permukaan (Effendie 2002).

    Perhitungan kebiasaan makan bisa dengan beberapa metode diantaranya

    adalah metode jumlah, metode frekuensi, dan metode volume metrik. Pada

    pengukuran berat ikan tongkol 1 yaitu 273 gram dengan volume lambung 14 ml dan

    berat ikan tongkol 2 yaitu 150 gram dengan volume lambung 15 ml. Ikan Tongkol

    merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai mulut yang berbentuk

    meruncing,langit-langit bergerigi, posisi D dan D berjauhan dan jenis gigi dari ikan

    tongkol yang bergerigimenandakan ikan tersebut pemakan daging. Tapis insang ikan

    tongkol rapat dengan bentuk gillarch yang halus.

    Pada perhitungan metode jumlah dalam satu lambung ikan tongkol

    didapatkan jumlah cacing 16,7% , jumlah ikan kecil 50%, dan jumlah serangga air

    33%. Dari perhitungan tersebut ikan kecil merupakan makanan yang paling banyak

    terdapat pada lambung ikan tongkol. Pada perhitungan metode frekuensi cacing

    yang didapatkan sebesar 50%, ikan kecil sebesar 100%, dan serangga air 50%. Dari

  • 12

    perhitungan tersebut ikan kecil merupakan jenis makanan yang paling dominan

    terdapat pada lambung ikan.Pada perhitungan metode volume metrik cacing

    memiliki 0,14 % dari proporsi makanan, ikan kecil 0,21 %, serangga air memiliki %

    proposrsi makanan yaitu 0,07 %.

    Indeks proponderance merupakan gabungan dari dua dua metode yaitu

    metode frekuensidan metode volume metrik. Nilai Indeks porponderance juga sering

    disingkan dengan IP. Nilai IP untuk cacing adalah 8,33 , nilai IP untuk Ikan kecil

    adalah 25 , dan nilai IP untuk serangga air adalah 4,1667. Jika disuatu perairan

    dijumpai banyaknya ketersedian jenis makanan maka dapat juga diambil kesimpulan

    diperairan tersebut juga banyak terdapat jenis ikan atau populasi ikan.Karena faktor

    makanan adalah hal utama yang sangat penting atau sangat mempengaruhi

    tingkat populasi ikan atau kelimpahannya.

  • 13

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang didapatkan dari pratikum ini adalah :

    Ikan tongkol termasuk kedalam tongkol tipe makanan karnivora karena

    rata-rata makanan yang dia makanan adalah : ikan kecil,cacing dan

    serangga

    Dari hasil pengamatan terhadap isi lambung ikan tongkol banyak

    ditemukan ikan-ikan kecil sebagai makanan utamanya.

    Nilai indeks propoderances tertinggi pada jenis makanan ikan kecil

    sebesar 25%

    Nilai indeks relative penting adalah pada ikan tongkol adalah jenis

    makanan serangga dengan nilai 1668.5

    Faktor makanan adalah hal utama yang sangat penting atau sangat

    mempengaruhi tingkat populasi ikan atau kelimpahannya.

    5.2 Saran

    Kedepan proses pratikum lebih menarik lagi.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Effendie. 1985. Biologi Perikanan Bagian I Studi natural History. Institut Pertanian

    Bogor. Bogor.

    Effendi.2002. Metode Biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 109p.

    Kottelate dan Nauen, 1983, Kebiasaan makan ikan berdasarkan jenis. Ditjen

    Perikanan, Deptan.Jakarta.

    Lagler,1972 .Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan.Bandung.

    Nikolsky, G.V. 1963. The Ecology of Fishes. Academic Press. 313 hlm.

    Soesono, S. 1977. Dasar-dasar perikanan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta.

    Yasidi, F.,Aslan L.M, Asriyana., Rosmawati, 2005. Penuntun Praktikum Biologi

    Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo.

    Kendari.

  • 15

    LAMPIRAN

    1. Grafik Persentase Suatu Jenis Makanan

    2. Tabel indeks relatif penting

    Organisme

    N V F

    Irp

    Jumlah % Ml % Kejadian %

    Cacing 1 16,6 0,02 0,14 1 50 837

    Ikan kecil 3 50 0,03 0,21 2 100 5021

    Serangga 2 33,3 0,01 0,07 1 50 1668,5

    3. Tabel indeks propederences

    Jenis makanan Vi Oi Vi oi Ip

    Cacing 0,14 50 7 8,333333

    Ikan kecil 0,21 100 21 25

    Serangga 0,07 50 3,5 4,166667

    0,42 200 31,5 100

    cacing33%

    ikan kecil50%

    serangga17%

    Persentase suatu jenis makanan

  • 16

    4. Hasil pengukuran berat dan volume

    No Nama ikan Berat ikan Volume Berat lambung

    1 Ikan tongkol 1 273 14 9

    2 Ikan tongkol 2 150 15 4

    Gambar 1 Ikan pada saat di bedah

    Gambar 2 Perbedaan lambung ikan tongkol 1 dan ikan tongkol 2