biokompabilitas logam
DESCRIPTION
logamTRANSCRIPT
BiokompabilitasAdalah
Kehidupan harmonis antara material dan lingkungan yang tak mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi
Interaksi antara material dengan lingkungan biologi
Sejarah
Material kedokteran gigi harus dilakukan pengujian terlebih dulu untuk mengetahui keamanan dan kemanjuran sebelum digunakan di klinik
Pengujian material pada manusia tanpa dilakukan pemgujian laboratorium terlebih dahulu yang didasari oleh pengetahuan tentang sifat biologi merupakan tindakan tak etis dan ilegal
GV Black mendapatkan ide baru untuk menguji material restorasi seperti amalgam pada pasien
Penelitian 1950 dan 1970
o Menggunakan gigi premolar yang sudah diekstrasi
o Teknik kultur sel
o Fokus penelitian tentang mekanisme respon biologi terhadap material
Saat ini penelitian tingkat biologi molekuler untuk mengetahui respon biologi terhadap material
Biokompabilitas interaksi antara tubuh dan material
Dinamik
o Interaksi respon biologi terhadap material :
Tetap bertahan
Tahan terhadap degradasi: amalgam jika tak dipoles akan terjadi korosi
Terjadi korosi
Tubuh
Aktivitas interaksi
o Lokasi material
o Lamanya dalam tubuh
o Sifat material
o Kesehatan inang
Sifat biologi tergantung : hasil interaksi biologi material berada dalam tubuh
Biokompabilitas ( menurut respon immunologi)
o Orang tua berbeda dengan orang tua(dapat berasal dari rongga mulut, dentin, pulpa, jar. Periodontal, dll)
Interaksi Biokompatibilitas
material
pasien biokompatibilitas
fungsi material
organisasi pengawas material kedokteran gig
Food and drugs administration (FDA)
American national standars institute (ANSI)
American dental association (ADA): no 41
Organization for standardization (ISO): 10933
Klasisfikasi material kodekteran gigi
Material permanen
o Material restorasi: amalgam,resin komposit, dll
o Material rekonstruksi: basis gigi tiruan, implan, dll
Material temporari
o Obat kumur, pasta gigi, permen karet(merangsang salivasi), makanan tambahan
o Brackets, orthodontist plague, wires
Biokompabilitas material kedokteran gigi
1. Reaksi terhadap pulpa
-microleakage
-bonding agent
-resin based material
-amalgam dan casting alloys
-GIC
- liners,varnishes,non- resin cements
-bleaching agent
2. Reaksi material restorasi terhadap jaringan lunak rongga mulut
-cement
-resin composite
-amalgam
-casting alloys
-denture base liners(resin akrilik: PMMA,valplast:polyamida)
-soft denture liners, denture adhesives
Biokompatibilitas 2 – IMKG
Efek material kedokteran gigi
Reaksi awal yang paling banyak terjadi toksisitas
Toksisitas
Merupakan pengujian tingkat awal untuk mengetahui toksisitas material
Material yang mampu melepaskan zat ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan over toksisitas
Inflamasi
Fundamental kedua dari respons biologi material
Merupakan hasil dari reaksi : toksik atau allergi
Histologi : karakteristik edema jaringan dengan infiltrasi sel inflamasi, seperti :
Neutrofil(short-term) yang banyak pada jangka pendek
Monocytes and lymphocytic (long-term) yang banyak pada jangka panjang
Respons alergi
Saat tubuh mengenali material sebagai benda asing
Melibatkan system imun
T dan B lymfosit
Monosit atau macrofag
Termasuk reaksi tipe IV : delayed atau cell-mediated hypersensitivitas , tipe yang paling lambat merespon
Tipe hipersensitivitas tipe I : anaphlatic shock
Reaksi mutagenic
Karena material, terjadi perubahan base-pair sequences DNA sel
Terjadi mutasi karena : radiasi, bahan kimia, kesalahan proses replikasi DNA
Mutagens : nikel, copper, berilium, root canal sealer ( ada bahan yang mengandung formalin)
Material kedokteran gigi tidak menyebabkan karsinogenik dalam aplikasi klinik
Efek local dan sistemik dari material
Respon local
Pulpa, periodontium, root apex, mukosa bukal, lidah
Respon sistemik
Masuk ke dalam tubuh melalui : makanan, terhirup, terlepas dari apex gigi, absorbsi melalui mukosa rongga mulut
Patch test
Test ditempelkan di punggung tangan selama 1 hari. Jika alergi maka akan menimbulkan bercak2 merah.
Distribusi melalui :
simple diffusion
lymfatik dan pembuluh darah
Biologik sistemik tergantung :
Konsentrasi dan lama paparan (banyaknya zat ,dosis,takaran)
Zat yang terekskresi
Lokasi paparan
Reaksi sistemik dipengaruhi oleh liver
Interaksi antara material restorasi dengan lingkungan biologi
1. Sensitive post operative
2. Toksisitas
3. Korosi (logam)
4. Hypersensitivitas / allergi
Efek kerugian material kedokteran gigi
1. Logam yang telah mengalami korosi atau degradasi, bila ada :
1. Kekuatan mekanik, seperti oklusi atau menyikat gigi ada partikel yang keluar
2. Kekuatan elektrokimia, ada ion logam terlepas sehingga terjadi efek galvanism
3. Sifat biokompatibilitas material tergantung pada besarnya derajat proses degradasi
4. Respon biologi hasil korosi tergantung : jumlah, komposisi dan bentuk produk , lokasi dalam jaringan
5. Kekuatan biologi yang mempengaruhi korosi bersifat spesifik dan individu
2. Karakteristik permukaan
1. Permukaan kasar mempercepat korosi, aderen bakteri ( tempat berkumpulnya bakteri), inflamasi periodontal, karies sekunder
2. Permukaan lebih baik halus sehingga bakteri , plaq , sisa makanan tidak tertinggal di sana
Syarat biokompatibilitas material kedokteran gigi
Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak
Tidak mengandung bahan toksik yang dapat berdifusi , terlepas dan diabsorbsi dalam system sirkulasi
Bebas dari agent yang dapat menyebabkan reaksi alergi
Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik
Pengukuran biokompatibilitas material
Ada 3 tipe dasar :
1. Uji in vitro
2. Uji binatang coba
3. Uji penggunaan pada binatang / manusia
Uji in vitro
Bersifat lokal
Merupakan uji awal untuk material yang baru
Dapat dilakukan pada test tube, cell-culture dish, flask
Ada dua macam :
Kontak langsung , bahan yang akan diuji dikontakkan langsung dengan system biologis menggunakan sel mamalia, sel organel, jaringan, bakteri, enzim
Kontak tidak langsung ada barrier seperti agar, membrane filter, dentin
Pengamatan
Mengukur sel yang tumbuh atau mati
Mengevaluasi integritas genetic sel
Keuntungan :
Uji relative cepat
Tidak mahal
Mudah dilakukan standarisasi (validitasi penelitian)
Kekurangan lingkungan in vitro
Tidak ada system imun, inflamasi, sirkulasi
Uji Binatang Coba
Material ditempatkan pada organisme yang intak / baik
Tipe binatang yang digunakan : mice, rat, hamster , musang, babi, domba, kera, baboons, kucing, anjing
Pengamatan jangka pendek/panjang :
Toksisitas secara sistemik
Sensitasi respons imun
Resorbsi tulang
Mutagensesis
Karsinogenesis
Biasanya memakai organisme yang kecil karena factor ekonomis
Keuntungan :
Dapat mengikuti respons bahan dalam system biologic yang intak / baik
Kerugian : biaya mahal, sukardikontrol
Pada uji ini :
Masih ada kontroversi tentang etik penggunaan pada binatang coba
Masih menjadi pertanyaan apakah relevansi antara kemampuan binatang dengan manusia cukup representative
Merupakanj embatan antara lingkungan in vitro dengan penggunaan material dalam klinik
Uji Penggunaan
Dilakukan pada binatang atau manusia
Pada uji ini material ditempatkan pada lingkungan yang secara klinik
Clinical trial pada manusia digunakan sebagai gold standar
Bila menggunakan manusia harus ada ijin dari Institusional Review Board
Kerugian
Komplek
Evaluasi dan interpretasi sukar
Mahal
Membutuhkan waktu yang lama
9