bio sel print

40
TUGAS KELOMPOK BIO SEL “ BADAN GOLGI, LISOSOM, PEROKSISOM” KELOMPOK : III ANGGOTA : Muhammad Ridho A. S ACD 111 0001 Mariana ACD 111 0015 Fitriani ACD 111 0024 Dwi Septi Ariyani ACD 111 0047 Restu Kiki Budiarti ACD 111 0049 Endang Sri Winani ACD 111 0058 Ismi Rahmi ACD 111 0063 Diah Sri Rahayu ACD 111 0171

Upload: mikazuki-nana

Post on 26-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOKBIO SEL BADAN GOLGI, LISOSOM, PEROKSISOM

KELOMPOK :III

ANGGOTA :Muhammad Ridho A. SACD 111 0001

MarianaACD 111 0015

FitrianiACD 111 0024

Dwi Septi AriyaniACD 111 0047

Restu Kiki BudiartiACD 111 0049

Endang Sri WinaniACD 111 0058

Ismi RahmiACD 111 0063

Diah Sri RahayuACD 111 0171

UNIVERSITAS PALANGKARAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI2014I. BADAN GOLGIA. Sejarah Penemuan Badan GolgiCamilo golgi (1891) menemukan struktur seperti jala pada sitoplasma sel saraf kucing, Camilo golgi mewarnai sel saraf kucing dengan osnium tetra oksida dan garam perak sebelum ditemukan reticulum endoplasma. Ia menamakannya the internal reticularapparatus. Dengan zat tersebut , golgi dapat menemukan jala tersebut, terletak sekitar inti dan berwarna kuning gelap. Belakangan ini, beberapa ahli sitologi yang mempergunakan pewarnaan lain dapat melihat organel yang sama, bukan saja pada sel saraf, tetepi juga pada sel jaringan lain.Perrincito (1910) mengemukakan, organel itu terdiri dari sekelompok diktiosom (jalinan). Selama 50 tahun alat golgi masih diperdebatkan, para peneliti melihat , pada sel kelenjar alat golgi dapat berubah sesuai dengan aktivitas organnya. Ada juga ahli sitologi berpendapat, bahwa alat golgi berkaitan dengan sintesaprotein. Mollenhauer dkk(1967) menemukan lebih terinci dandefinitiveultra struktur organel ini.Pada tahun 1898, ahlihistologyItalia menemukan adanya zat seperti jala dalam sitoplasma sel-sel dalam jaringan yang difiksasi dalam larutan bikromat dan kemudian diberi garam perak. Berdasarkan gambaran ini, Golgi memberi nama struktur ini apparatus retikularis dalam dari sel. Nama ini kemudian diubah menjadi aparatus Golgi, karena bangunan ini tidak selalu membentuk jala-jala. Dengan mikroskopelectron, belakangan tampak bahwa organel terdiri atas beberapa struktur yang dibatasi membrane yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, karena itu lebih sering disebut kompleks Golgi.Aparatus Golgi terdapat pada semua jenis sel, tetapi tidak tampak pada sel hidup, kecuali digunakan mikroskop fase kontras dan bangunan ini tidak berwarna pada sajian histologist rutin. Namun, aparatus Golgi mampu mereduksi garam-garam logam, misalnya garam osmium dan perak, yang merupakan dasar untuk pengamatan apparatus dengan cara Golgi yang asli, atau setelah beberapa hari difiksasi dalam osmium tetroksida. Tempatnya dalam sel kadang-kadang dikenali dalam sajian histologis rutin, misalnya dengan pewarnaan HE berbentukzonakecil, jernih dekat inti sel disebut bayang-bayang Golgi negative. Bayangan Golgi ini jelas terlihat pada sel-sel dimana apparatus Golgi yang tidak berwarna berlainan dengan sitoplasma basofil sekelilingnya, misalnya pada osteoblas dan sel plasma.Apparatus Golgi sering terdapat dekat inti dank has terutama di tepi sentrosom, dengan sentriol terletak dalam cekungan apparatus Golgi. Pada sel-sel sekretoris, apparatus Golgi terletak antara inti dan apeks sel yaitu tempat hasil sekresi sel dilepaskan. Pada sel-sel jenis lainnya tanpa polarisasi aktifitas sekretoris, mungkin membentuk struktur seperti jala mengelilingi inti, seperti ditemukan oleh Golgi pada sel-sel saraf.Mikroskop electron tampak berkaitan dengan apparatus Golgi beberapa kantong gepeng yamg dibatasi membrane yaitu sakulus yang tersusun dalam bentuk tumpukan. Tumpukan demikian biasanya berisi 3-7 sakulus, tiap sakulus sering sedikit berdilatasi di perifer dan selain itu sedikit melengkung. Karena itu, tumpukan tersebut mempunyai permukaan yang cembung menghadap inti sel dan cekung yang menghadap permukaan luar sel. Sisterna yang terletak paling dalam tampak mempunyai sejumlah lubang atau fenestrasi ( fenestra = jendela), sedangkan sakulus yang paling atas pada tumpukan mempunyai fenestra sepanjang tepinya. Selain itu, dekat permukaan yang cekung, lumen sakulus sangat melebar. Jenis membrane adalah trilaminar dan sedikit lebih tipis dari plasmalema dekat permukaan yang terletak paling dalam yang cembung.Tampak sejumlah vesikel-vesikel kecil berdiameter 40-80 nm yang berhubungan erat dengan sakulus, sebagian besar mempunyai permukaan membrane yang licin dan disebut vesikel transport. Ada sedikit filament meliputi permukaan, karena itu disebut vesikel bersalut (coated vesicles ). Dalam kaitannya dengan permukaan yang cekung, tampak vakuol padat (condensing vacuoles) yang lebih besar dan dibatasi membrane. Vakuol ini berisi berbagai hasil secret yang dipekatkan. Akhirnya, disini ada granula sekretoris yang sudah terbentuk berisi zat homogeny yang padat.Protein dari membran Golgi disintesa dalam reticulum endoplasma kasar, yang terikat dalam membrane. Vesikel transport dilepaskan dari daerah yang bebas ribosom dari sisterna dalam reticulum dan berpindah ke daerah Golgi. Disini vesikel menjadi satu dan menuju ke sakulus fenestrate pada bagian yang konveks permukaan dalam kompleks Golgi, karena itu disebut permukaan yang belum siap (immatute face). Pada permukaan superficial yang konkaf, sakulus berdilatasi yang diikuti dengan pembentukan vakuol padat. Vakuol padat ini mungkin lepas, karena vakuol ini sering tampak dihubungkan dengan permukaan luar sakulus oleh suatu tangkai yang tipis. Permukaan superficial yang konkaf ini juga disebut permukaan yang sudah siap (mature face). Kemudian, ada bakal zat membrane yang kontinyu dari reticulum endoplasma kasar melalui vesikel pengangkut ke permukaan apparatus Golgi yang belum siap dan diikuti oleh pelepasan zat membrane dari permukaan yang sudah siap.Dengan kata lain, bahwa apparatus Golgi selalu di perbarui.Jalannya pengangkutan intraseluler yang dijelaskan untuk secret yang dihasilkan dari reticulum endoplasma kasar melalui apparatus Golgi ke vakuol padat tidak selalu sama untuk semua kelenjar. Selain itu, ada perbedaan spesies. Pada sel-sel pancreas marmot, vesikel transport berjalan langsung ke vakuol padat dimana terjadi pemekatan hasil sekresi, sedangkan pada sel-sel pancreas tikus, vesikel transport ke tumpukan Golgi, dimana pemekatan terjadi dalam sakulus yang sudah siap.Fungsi apparatus Golgi pada sel-sel kelenjar adalah penimbunan dan pemekatan hasil sekresi. Jika hasil sekresi adalah suatu protein, protein disintesa dalam reticulum endoplasma kasar, kemudian diangkut melalui tubulus reticulum endoplasma ke daerah Golgi. Disini, hasil sekresi terbungkus dalam vesikel transport dan dibawa oleh vesikel transport ke apparatus Golgi, disini terjadi pemekatan dengan membuang airnya. Setelah hasilnya dibungkus dalam vakuol padat, pemekatan selanjutnya terjadi dengan pembentukan granula sekretoris. Granula ini mampu melebur dengan plasmalema, imana hasil sekresi dilepaskan dari sel.Pada sel-sel yang hasil sekresinya berupa kompleks karbohidrat-protein, misalnya glikoprotein, komponen karbohidrat disintesa dalam kompleks Golgi, yang membrannya tampak berisi enzim-enzim penting. Selain itu, penemuan autoradiografi sel-sel goblet menunjukkan bahwa glukosa yang dilabel terikat dalam makromolekul karbohidrat di apparatus Golgi, tampaknya tanpa melalui reticulum endoplasma. Pada kompleks Golgi, polisakarida berikatan dengan komponen protein, yang disintesa dalam reticulum endoplasma kasar.Pada sel-sel yang tidak mengeluarkan secret, komponen karbohidrat plasmalemadisintesa di kompleks Golgi, dari sini diangkut ke membran sel dalam vesikel yang lepas dari komleks Golgi karena kemampuannya untuk mensitesa dan mengikat grup karbohidrat pada protein dengan membentuk makromolekul berisi keterangan, apparatus Golgi sangat penting untuk sifat-sifat permukaan sel, karena sifat-sifat ini berkaitan dengan komponen karbohidrat.B. Pengertian Badan GolgiBadan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.Badan Golgi atau Aparatus Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, Badan Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.Badan Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretoriKompleks (aparat) Golgi telah diketahui ahli mikroskop jauh sebelum penemuan mikroskop electron. Pada sajian mikroskop cahaya yang di dalam dengan garam perak, terlihat aparat Golgi sebagai bangunan kecil berbentuk tidak teratur biasanya dekat inti. Dengan mikroskop electron terlihat aparat ini terdiri atas membrane serupa yang terdapat pada reticulum endoplasma lain. Membrane-membran itu membentuk dinding sejumlah kantung gepeng yang bertumpuk. Di bagian tepi kantung ini menyatu dengan vesikel-vesikel bulat kecil.Kompleks Golgi berkaitan erat dengan pembentukan beberapa produk sekresi, terutama yang mengandung karbohidrat. Unsure protein produk ini dibuat di reticulum endoplasma kasar. Pada kompleks Golgi ditambahkan karbohidrat pada protein, membentuk kompleks karbohidrat-protein. Kompleks ini dibentuk di dalam sisterna aparat Golgi. Mereka bergerak ke tepi sisterna, memisahkan diri dari kompleks Golgi karena terkumpul dalam vakuol sekresi bermembran.Membrane kompleks Golgi menjadi tempat melekatnya enzim yang berhubungan dengan pembuatan karbohidrat. Lisosom dapat juga dihasilkan di kompleks Golgi.C. Stuktur Badan GolgiStruktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzimenzim pembentuk dinding sel.

Badan Golgi merupakan bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel (vesicle) yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.Aparat Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane. Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam aparat Golgi. Di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Bagaimanapun protein-protein itu terkumpul di dalam saku-saku tadi sampai penuh dengan protein. Saku-saku tersebut dapat berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Sku-saku berprotein yang lain pada aparat Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom.Aparat Golgi juga merupakan situs sintesis polisakarida, misalny pada mucus. Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel sintesis pada aparat Golgi.1) Morfologi Badan GolgiAparat golgi mempunyai bentuk yang sangat berbeda-beda(pleomorfik) pada beberapa sel bentuknya kompak dan terbatas sedang pada macam sel lain bentuknya berupa jalinan dan tersebar. Namun pada dasarnya badan golgi berupa kumpulan rongga-rongga yang pipih, berbentuk mangkok, dikelilingi oleh vesikel-vesikel. Aparatus golgi dapat ditemui dan dikelilingi inti, ditepi atau tersebar. Jumlahnya mulai dari satu buah sampai ratusan tiap sel. Dengan mikroskop electron badan golgi dapat dilihat strukturnya merupakan membrane khusus yang mempunyai bentuk bervariasi.Telah terbukti ,bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan tumbuhan. Aparatus golgi terdiri dari tiga komponen :a. CisternaeMerupakan bangunan dasar.yang menjadi ciri apparatus golgi Terdiri Dari sekitar 5 lempeng cisterna yang sejajar melengkung bentuk piala tiap cisterna berupa kantung gepeng tertekuk.Bagian tepi tiap cisterna biasanya menggembung dan berlobang-lobang .dibagian tepi itu ada pembuluh yang menghubungkan semua cisternae sesamanya.daerah tepi itu juga memiliki tonjolan-tonjolan yang akan cepat membentuk vasikula-vasikula atau mungkin juga bakal membentuk cisterna baru.b. VesikulaBagian vesikula terdapat dibawah (sebelah kedalam sel) bagian cisternae yang terdiri dari banyak gelembung serta memiliki warna yang terang.vesikula tumbuh dari reticulum endoplasma. Mungkin dekat kebagian cisternae vesikula tergabung membentuk cisterna baru.c. VakuolaBagian ini berada dibagian atas (sebelah puncak) yang terdiri dari banyak gelembung.vakuola berisi bahan sekresi (getahan) cisterna bagian atas akan pecah dan membentuk vakuola.Bahan sekresi dalam vakuola disekresi dengan cara exocytosisProtein yang akan disekresi / glikoprotein yang telah disintesa diretikulum endoplasma,masuk apparatus golgi lewat vesikula yang tumbuh lepas diujung-ujung reticulum endoplasma dan yang terdekat dengan badan golgi. Pembentukan vesikula tersebut diawali dengan terbentuknya gembungan berupa kuncup dibagian ujung RE/ juga dimembran luar selaput inti. Gembungan ini lepas ,menjadi vesikula. Vesikula bergabung-gabung membentuk cisternae. Didalam cisternae protein atau glikoprotein itu diproses lagi, lalu dibungkus-bugkus kecil dalam vakuola melalui gelembung-gelembung diuung cisternae teratas , kemudian lepas menjadi vakuola yang telah berisi bahan sekresi.2) Kekutuban Badan GolgiBadan golgi dibedakan juga atas kekutubannya. Kutub bawah, yang dekat dengan inti / RE disebut forming face, sedang kutub atas, yang cekung kepermukaan dalam disebut maturing face. Disebut forming face, karena dibagian ini bahan yangakan disekresi diproses, dibentuk atau dirakit. Yang tergolong daerah forming face ini ialah semua bagian vesikula dan cisternae terbawah.Disebut maturing face, karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami pematangan , dipadatkan , kemudian dibungkus didalam gelembung atau vakuola . Vakuola bagian atas sel itu disebut juga secretory vesicle (vesikula sekresi). Nanti vesikula atau vakuola ini bergabung dengan membrane sel, kemudian bahan sekresi didalamnya dikeluarkan dari sel.Untuk menetapkan kekutuban badan golgi , yang mana forming face yang mana pula maturing face, maka Moore dkk (1977) melakukan pengukuran pada tebal unit membrane sejak dari kedalaman sel sampai kepermukaan sel lewat badan golgi. Ternyata tebalmembran pada kutub forming face sama dengan tebal RE . tebal kutub maturing face sama dengan tebal membran vakuola sekresi.Selama sekresi materi yang dibentuk diretikulum endoplasma bergerak melalui badan golgi dari permukaan luar kepermukaan dalam dan kemudian kegelembung-gelembung sekresi lalu menuju membran plasma untuk dikeluarkan dari sel. Tentu saja aliran sekresi ini bukan mengalir seperti zat cair tetapi selalu melalui system membran yang caranya masih berupa pertanyaan besar.3) Enzim-enzim dan Lipid pada Badan GolgiPada badan golgi banyak ditemukan enzim yang heterogen . Enzim-enzim pada badan golgi dapat digolongkan pada: Glikosiltransferasa untuk biosintesis glikoprotein Sulfo dan gliosiltransferasa untuk biosintesis glikolipida Oksidoreduktase Fosfatasa Kenasa Mamnosidasa Transferasa untuk sintesis fosfolisida FosfolifasaPara ahli mencoba menemukan enzim tanda pada badan golgi,dengan cara melihat aktivitas enzim-enzim pada organel-organel dan membandingkannya. Dari hasil pwenelitian ternyata glikosiltransferasa merupakan enzim tanda pada badan golgi. Enzim ini sebagai katalisator transfer glukosa dari carier UDP ke protein yang sesuai.para peneliti menemukan bahwa setengah dari seluruh aktifitas glikosil transferesa pada sel terjadi pada badan golgi. Adanya enzim tanda pada badan golgi dapat dipakai untuk membedakan badan golgi dari organel-organel lain.Selain memiliki enzim tanda, badan golgi juga memiliki perbedaan komposisi pada lipidanya . Komposisi lemak pada badan golgi memiliki sifat intermediate. Sehingga dapat disimpulkan bahwa badan golgi merupakan organel transisi diantara dua organel lain, yaitu reticulum endoplasma dan membrane plasma.D. Fungsi Badan GolgiSetelah meninggalkan RE, banyak vesikula transport berpindah ke apparatus Golgi. Kita dapat membayangkan Golgi ini sebagai pusat manufaktur, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman. Di sini, produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Tidak mengejutkan, jika apparatus Golgi ini sangat banyak dalam sel yang terspesialisasi untuk sekresi.Apparatus Golgi terdiri dari kantung membrane yang pipih-sisterne-yang tampak sebagai tumpukan roti pita(roti bulat dan datar dari Timur Tengah). Suatu sel dapat memiliki beberapa tumpukan seperti ini. Membrane setiap sisterne dalam satu tumpukan memisahkan ruangan internalnya dari sitosol. Vesikula yang berkonsentrasi di sekitar apparatus Golgi terlibat dalam transfer materi di antara Golgi dan struktur lainnya.Apparatus Golgi memiliki polaritas yang jelas, dengan membrane sisterne pada ujung-ujung yang berlawanan merupakan suatu tumpukan yang berbeda ketebalan dan komposisi molekulernya. Kedua kutub tumpukan golgi disebut sebagai muka cis dan muka trans; yang masing-masing bertindak sebagai bagian penerima dan pengirim pada apparatus golgi. Muka cis biasanya terletak di dekat RE. vesikula transport memindahkan materi dari RE ke golgi. Vesikula yang bertunas daru RE akan menambah membrannya dan kandungan lumen (rongga) nya ke muka cis dengan bergabung (berfusi) dengan membrane golgi. Muka trans menghasilkan vesikula yang akan tercabut dan pindah ke tempat lain.Produk RE biasanya dimodifikasi selama berpindah dari kutub cis ke kutub trans golgi. Protein dan fosfolipid membrane mungkin saja berubah. Misalnya, berbagai enzim golgi memodifikasi bagian oligosakarida glikoprotein. Ketika pertama kali ditambahkan pada protein di RE, oligosakarida dari seluruh glikoprotein adalah identik. Golgi membuang sebagian monomer gula dan menggantinya dengan yang lain, menghasilkan bermacam-macam oligosakarida.Di samping kerja finishing-nya, apparatus golgi memproduksi makromolekulnya sendiri. Banyak polisakarida yang disekresi oleh sel merupakan produk golgi, termasuk asam hialuronat, substansi lengket yang membantu merekatkan sel-sel hewan. Produk golgi yang akan disekresi itu keluar dari muka trans golgi di dalam vesikula transport yang akhirnya berfusi dengan membraneplasma.Golgi memproduksi dan menyempurnakan produknya secara bertahap, dengan sisterne di antara ujung cis dan trans yang berbeda-beda, yang mengandung tim enzim yang unik. Produk dalam berbagai tahap pemrosesan tampak akan dipindahkan dari satu sisterneke sisterne lain oleh vesikula.Sebelum apparatus golgi mengirim produknya dengan membuat tunas vesikula dari muka trans, golgi menyortir produk ini dan mengarahkan produknya untuk berbagai bagian sel. Etiket identifikasi molekuler, seperti gugus fosfat yang telah ditambahkan ke produk golgi, membantu dalam penyortiran. Dan vesikula transport yang bertunas dari golgi dapat memiliki molekul eksternal pada membrannya yang mengenali tempat pertautan pada permukaan organel yang spesifik.Berikut adalah gambar dari skema transpor di dalam badan Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.

Fungsi dari badan golgi antara lain: Biosintesis glikoprotein dan glikolipidaBadan golgi memegang peranan yang penting dalam sintesis glikoprotein . Glikoprotein merupakan bahan utama dalam sekresi berbagai kelenjar baik eksokrin maupun endokrin, sebagai substansi dasar intra seluler dan merupakan komponen membran sel. Pembentukan dinding selPada sel tumbuhan, badan golgi berperan dalam pembentukan materi dinding sel. Membentuk membrane plasma Badan golgi melepaskan butir-butir sekresi pada permukaan sel. Setiap kali di lepaskan gelembung-gelembung kecil dari mature face kearah permukaan sel. Pembentukan mikrosom dan akrosom. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. Membentuk dinding sel tumbuhan Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. Tempat untuk memodifikasi protein Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel Untuk membentuk lisosom

II. LISOSOMA. Sejarah penemuan lisosomLisosom merupakan terikat membran dari enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel untuk mencerna makromolekul. Organel ini bermembran bulat, dengan diameter yang begitu kecil (hanya 0,2 m sampai 0,4 m) sehingga sukar dilihat dalam mikroskop. Jumlah lisosom dalam sangat bervariasi menurut jenis selnya. Namun ciri paling mencolok pada organel khusus ini adalah bahwa ia mengandung sejumlah besar enzim hidrolase asam yang aktivitas enzimnya akti pada keadaan pH kurang lebih 5. Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh. Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membrane tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul.Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Cristian de Duve dan dipostulatkan olehnya pada tahun 1955 dari data biokimia. Sebelumnya de Duve dan kawan-kawannya mencoba meneliti kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari homogenate sel hati tikus melalui pemusingan atau sentrifugasi deferensial. Hal menarik perhatian mereka adalah penelitian tentang enzim dan fraksi yang dikandung oleh mitokondria. Mereka mencoba memperhalus prosedur pemusingan, dan mereka berhasil mendapat fraksi yang kompleks, walau serupa dengan mitokondria dan sifat-sifat sedimentasinya, tetapi ada enzim yang berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria.Dalam fraksi ini mereka secara tidak sengaja mendapat sejumlah enzim hidrolitik, termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian melakukan eksprimen biokimia yang menghasilkan postulat bahwa enzim hidrolik akan tertampung dalam vasikel berukuran 0,4 m, dan bahwa setiap vesikel akan dibatasi membran yang mencegah enzim ini bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa badan-badan kecil dalam fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis organel sitoplasma baru. Akhirnya mereka pun mengusulkan nama lisosom untuk organel sel ini.Lisosom ditemukan setelah mempelajari distribusi beberapa jenis enzim yang terlibat di dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang terlibat di dalam metabolisme karbohidrat. Salah satu enzim yang dipelajari adalah fosfatase asam yang memecah gugus fosfat pada beberapa fosfat yang mengandung ester fosfat.Foto mikrograf electron kelompok lisosom dekat mitokondria (Sheeler dan Bianchii, 1983)Lisosom adalah vesikula yang berbatas membran dimana di dalamnya terkandung enzim- enzim hidrolase. Suatu organel dapat didefinisikan sebagai lisosom bilamana memenuhi beberapa kriteria, yaitu:1. Organel yang bersangkutan berbatas membran;2. Mengandung dua atau lebih enzim-enzim hidrolase yang semuanya adalah asam hidrolase;3. Memiliki sifat kelatenan enzim.

Gambar Sifat kelatenan enzim (Thorpe, 1984)

Lisosom dibatasi oleh membran tunggal dan di dalamnya terkandung kurang lebih 40 jenis enzim yang semuanya adalah enzim hidrolase seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, dan sulfatase. Enzim-enzim hidrolase bekerja dengan baik pada pH kurang lebih 5. Untuk mempertahankan pH tersebut, maka secara terus menerus terjadi pemompa- an ion hidrogen ke dalam lumen lisosom dengan melibatkan hidrolisis ATP sebagai sumber energi. Lisosom memiliki protein maker yang disebut sebagai Docking-marker acceptor. Dengan demikian, lisosom akan dapat berfusi dengan vesikula-vesikula target dengan tepat.Beberapa molekul sederhana dapat menembus membran lisosom, misalnya quinakrin. Quinakrin dapat meningkatkan pH di dalam lisosom jika diberikan ke dalam sel. Quinakrin digunakan di laboratorium sebagai inhibitor fungsi lisosom. Lisosom memiliki fungi pencernaan intra sel yang sangat luas meliputi pencernaan bahan-bahan intra dan ekstra sel, mikroorganisme yang telah difagositosis dan program kematian sel selama organogenesis.

Gambar Peristiwa fagositosis sel bakteri oleh sel fagosit (Thorpe, 1984)

Enzim-enzim hidrolase memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai jenis molekul organik seperti polisakarida, protein, lipida, fosfolipida, dan asam-asam nukleat.

B. Pembentukan dan Nasib LisosomAsal dan pembentukan lisosom telah dipelajari dengan sangat intensif. Dari berbagai hasil temuan, ada dua pendapat yang berkenaan dengan asal dan pembentukan lisosom, yaitu:1. Berbagai bukti telah ditemukan bahwa protein-protein hidrolitik dibentuk oleh ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma. Dari retikulum endoplasma kasar, selanjutnya protein tersebut ditranslokasikan menuju permukaan pembentukan badan golgi untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu, protein-protein hidrolitik dikemas dan dibungkus dalam bentuk vesikula-vesikula untuk selanjutnya dilepaskan sebagai lisosom primer.2. Protein-protein hidrolitik dibentuk pada ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma kasar, selanjutnya ia dilepaskan dalam bentuk vesikula menuju daerah GERL (Golgi associated Endoplasmic Reticulum giving rise to Lisosom) yang berdekatan dengan daerah permukaan matang badan golgi. Dari GERL, selanjutnya dilepaskan vesiula-vesikula yang disebut lisosom primer .

Dua ide tentang pembentukan lisosom (Thorpe, 1984)

Lisosom yang pertama dibentuk oleh sel dan belum terlibat dalam aktivitas pencernaan sel disebut lisosom primer. Sedangkan lisosom sekunder adalah lisosom yang merupakan hasil fusi berulang antara lisosom primer dengan berbagai substrat yang berbatas membran (Albert et al., 1983). Dengan demikian, lisosom sekunder telah terlibat dalam aktivitas pencernaan sel dan di dalam lumennya terdapat substrat dan enzim-enzim hidrolitik. Lisosom sekunder memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu:1. Heterolisosom, yaitu bila substrat yang dicerna berasal dari luar sel. Dengan demikian, heterolisosom dibentuk dari hasil fusi antara lisosom primer dengan fagosom atau endosom. Heterolisosom sering disebut sebagai vakuola pencerna.Albert et al. (1983) membagi heterolisosom menjadi dua tipe, yaitu: Vakuola pencerna, yaitu hasil fusi antara fagosom (partikel partikel yang difagositosis seperti bakteri) dengan lisosom primer. Badan-badan multivesikula, yaitu hasil fusi antara beberapa endosom (substrat yang masuk secara endositosis dan bukan dalam bentuk partikel) dengan lisosom primer. Dengan demikian, badan-badan multivesikula merupakan kantung-kantung berbatas membran dimana di dalamnya mengandung banyak vesikulavesikula kecil dengan diameter berkisar 50 nm.2. Vakuola autofagi atau autolisosom, yaitu lisosom yang mengandung dan mungkin mencerna substrat-substrat intraseluler yang berbatas membran (sitosegresom), misalnya organel-organel intraseluler seperti mitokondria. Autolisosom dibentuk dari hasil fusi antara sitosegresom dengan lisosom primer.

Gambar pembentukan dan fungsi lisosom pada heterofagi dan autofagi seluler (Sheeler dan Bianchii,1983)Di dalam sel, sesungguhnya terdapat kerjasama yang erat antara heterolisosom dengan autolisosom. Selama heterofagi berlangsung, proteinprotein ditempatkan di dalam vesikula-vesikula endosom, kemudian berfusi dengan lisosom primer dan selanjutnya mengalami hidrolisis. Selamaautofagi, sitosegresom berfusi dengan lisosom primer membentuk autolisosom dan memasuki siklus pencernaan intrasel

Gambar siklus pencernaan intra sel (Thorpe, 1984)

Tergantung pada keadaan fisiologisnya, vakuola pencerna atau vakuola autofagi pada akhirnya mengalami satu dari tiga kemungkinan yang terjadi, yaitu :1. Mengosongkan kandungannya dengan cara eksositosis ataudefekasi seluler;2. Menjadi bahan residu tanpa bahan hidrolase;3. Menghidrolisis kandungannya secara sempurna untuk dapat berdifusi dan selanjutnya siap untuk siklus aktivitas yang baru.

Gambar : Nasib lisosom (Thorpe, 1984)

Tentang pembentukan sitosegresom, ada beberapa pandangan yang diusulkan, yaitu :1. Sitosegresom dibentuk dari suatu membran sisterna yang melingkupi mitokondria secara sempurna dan selanjutnya diikuti dengan berdegenerasinya membran dalam;2. Sitosegresom dibentuk dari suatu membran yang melingkupi mitokondria secara sempurna3. Sitosegresom dibentuk dari vesikula endosom yang melingkupi mitokondria secara sempurna yang selanjutnya diikuti dengan berdegenerasinya membran dalam;4. Sitosegresom dibentuk dari vesikula endosom, dimana mitokondria memasuki vesikula endosom melalui suatu celah.

Gambar : Pembentukan Sitosegresom (Thorpe, 1984)Bentuk akhir heteroslisosom dan autolisoson disebut telolisosom atau postlisosom atau badan residu. Bahan-bahan yang terkandung di dalam telolisosom sewaktu-waktu dapat dilepaskan. Proses pelepasannya dinamakan defekasi seluler. Bahan-bahan yang telah dicerna di dalam lisosom dapat kembali dilepaskan ke dalam sitoplasma dan selanjutnya terlibat di dalam proses katabolisme atau anabolisme.

Gambar : perbedaan bentuk lisosom (a)Vakuola autofagi yang mengandung mitokondria dan mikrobodi, (b) badan residu pada sel sertoli testis (Thorpe, 1984)

C. Struktur LisosomLisosom telah diketahui dengan baik sejak dideskripsikan olehChristiande Duve pada awal tahun 1950-an. Lisosom berukuran kecil. Biasanya berbentuk oval dan mengandung enzim-enzim digestif yang kuat dalam lingkungan yang asam. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik yang dapat memecah karbohidrat, lemak,protein, dan asam nukleat.Lisosomadalahorganelsel berupa kantong terikat membran yang berisienzimhidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.Seperti halnya, RE, aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran seperti halnya membran sel, tetapi hanya terdiri atas satu lapis sel saja. Hasil pengamatan melaui mikroskop elektron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom ditinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua kategori yaitu lisosomprimeryang hanya berisi enzim-enzim hidrolase dan lisosom sekunder yang selainberisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang dapat dicerna (Sumadi dan Marianti A., 2007: 140).Pada tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.D. Enzim-Enzim LisosomOrganel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.Dari kesemua enzim tersebut, enzim didominasi oleh enzim fosfatase. Enzim fosfatase yang lain adalah monofosfat dan fosfodieterase asam yang substratnta oligobukleotida dan diester fosfat, sedangkan asal lisosomnya adalah sama dengan fosfatase asam yaitu jaringan hewan, tumbuhan dan protista. Enzim yang tergolong dalam nuklease adalah RNA ase substratnya RNA dan DNA-ase substratnya DNA. Enzim hidrolase terdiri dari :1. -galaktosidase substartnya galaktosidasi.2. -glukosidase substratnya glikogen.3. -manosidase substratnya manosida.4. -glukoronidase substarnya polisakarida dan mukopolisakarida.Kelompok enzim protease adalah enzim katepsin substartnya protein, asal lisosomnya adalah sel hewan. Enzim kolagenase, substratnya kolagen, asal lisosomnya sel tulang. Enzim terakhir dari kelompok protease adalah peptidase substyratnya peptida, asal lisosomnya adalah jaringan hewan, tumbuhan dan protista.Kelompok enzim terakhir yang terdapat dalam lisosom adalah enzim perombak lipid yang terdiri dari esterase dengan substratnya ester asam lemak, asal lisosomnya jaringan hewan, tumbuhan dan protista, dan enzim fosfolipase dengan substratnya fosfolipid, lisosomnya diduga berasal dari jaringan tumbuhan.E. Lisosom berdasarkan fisiologinya1) Lisosom primerLisosom primer adalah organel sel yang tetap, dibatasi oleh satu membran, mengandung enzim hidrolisa yang belum terlibat dalam proses katabolisme. Strukturnya berupa suatu badan yang bulat atau oval berdiameter antar 0,3 dan 1,5 micrometer. Dibatasi oleh hanya satu membran yang memungkinkan penyimpanan enzim. Lisosom primer dapat ditemukan pada hepatocyte yang jumlahnya tergantung pada aktivitas sel.Lisosom primer diketahui mengandung lebih dari 60 jenis enzim. Enzim lisosom menghidrolisa substrat dari 4 kelompok utama makromolekul yaitu: Protein Asam nukleat Karbohidrat LemakSemuanya merupakan enzim degradasi atau enzim katabolisme yang aktivitas optimalnya berada di sekitar pH 5. Sintesa enzim lisosomal dilakukan oleh ribosom dari Retikulum endoplasma granular, selanjutnya menuju ke apparatus golgi yang selanjutnya berkecambah menjadi lisosom primer.b) Lisosom sekunderLisosom sekunder terlibat dalam fenomena digesti seluler dan merupakan hasil fusi dari lisosom primer dengan fagosom atau autofagosome. Lisasom sekunder dari jenis heterolysosome (vakuola heterofagi atau heterofagolisosom) dihasilkan dari vesikula tertentu. Sedangkan autolysosome (vakuola autofagi atau eytolisasom) adalah dibentuk dari fusi satu autofagosome dengan lisosom primer)Gambar keterkaitan antara RE, apparatus Golgi dan lisosomD. Mekanisme Kerja LisosomMekanisme secara enzimatis yang dilakukan oleh lisosom terdiri dari berbagai macam tergantung dari jenis, asal dan bahan yang akan dicerna. Bila bahan yang dicerna berasal dari luar sel, proses pencernaannya disebut heterofagi, sedangkan bila bahannya berasal dari dalam sel, maka disebut proses autofagi. Kedua mekanisme ini, sering dijumpai misalnya pada pertahanan tubuh, nutrisi, pengaturan sekresi. Selain kedua mekanisme tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim lisosom dapat pula disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra sel, misalnya terjadi pada jaringan pengikat hewan dan juga pada sejenis jamur.Proses pencernaan heterofagi terjadi dengan jalan endositosis, artinya bahan yang berasal dari luar akan masuk ke dalam sel dengan jalan endositosis membentuk endosom. Endosom akan melebur dengan lisosom primer sehingga enzim lisosom akan berkontak langsung dengan bahan yang dicerna. Selanjutnya proses pencernaan berlangsung, terbentuk lisosom sekunder, kemudian sisa pencernaan akan dikeluarkan dari sel dengan cara eksositosis.Pada pencernaan autofagi berbeda dengan pencernaan heterofagi. Pada autofagi ini, bahan yang menjadi substrat berasal dari komponen sel itu sendiri. Mekanismenya dimulai dengan kegiatan sebuah sisterna RE yang akan melengkung dan mengelilingi sebagian sitoplasma yang terdapat berbagai macam organel dan inklusi. Setelah terbentuk vesikel maka enzim akan segera dicurahkan sehingga terjadi autolisosoma yang akan menghasilkan badan-badan residu yang akan dikeluarkan dari sel.Proses mekanisme ekstraseluler yang dilakukan oleh lisosom dengan mencurahkan isi lisosom ke dalam daerah ekstraseluler. Jadi pada proses ini yang dicerna adalah substansi antar sel, misalnya pencernaan ekstra sel yang menyebabkan perubahan tulang dan tulang rawan.F. Fungsi/Peran LisosomLisosom telah diketahui dengan baik sejak dideskripsikan oleh Christian de Duve pada awal tahun 1950-an. Membran yang mengelilingi organel tersebut hanya selapis dan berfungsi untuk menjaga keasaman internal yang tinggi. Enzim-enzim lisosom yang memiliki potensi merusak barang kali disintesis oleh ribosom, yang kemudian meneruskan enzim-enzim tersebut melalui retikulum endoplasma menuju ke aparatus golgi. Lisosom tampaknya merupakan pecahan dari aparatus golgi pada sejumlah sel.Lisosom memiliki peran dalam digesti seluler. Lisosom berfungsi dengan badan-badan lain dalam sel untuk melakukan digesti terhadap berbagai zat. Dalam sel-sel darah putih, yang berfungsi untuk fagositosis misalnya neutrofil pada mamalia, lisosom menyebabkan perusakan bakteri dan zat-zat asing lainnya yang ditelan oleh sel.Lisosom terlibat pula dalam penghancuran sel-sel yang cedera atau tak lagi dapat bertahan hidup. Contoh, Selama tahap perkembangan katak, ekor panjang yang merupakan ciri kecebong diresporpsi melalui kerja lisosom dan molekul-molekulnya digunakan untuk struktur-struktur baru yang terbentuk.Dalam kelenjar tiroid, lisosom berperan dalam pengubahan tiroglobulin menjadi hormon aktif tiroksin. Seperti yang dapat diduga, enzim degradatif produksi lisosom bekerja paling baik pada pH rendah (asam).III. PEROKSISOMA. Sejarah Penemuan PeroksisomDalam memonitor kerja enzim urat oksidase yang terdapat pada lisosom, de Duve(Kleinsmith dan Kish, 1988) mempergunakan ginjal tikus dan beliau mendapatkan bahwa enzim urat oksidase tidak hanya dihasilkan oleh lisosom semata melainkan diproduksi juga oleh organel sel lainnya yang selama ini belum diketahui struktur dan fungsinya. Selain menghasilkan enzim urat oksidase, organel yang tak dikenal ini juga menghasilkan enzim D-asamaminooksidasre, katalase serta enzim-enzim lainnya, dimana fungsi utama dari enzim-enzim yang dihasilkan oleh organel tersebut berhubungan dengan metabolisme (pembentukan serta penguraian)hydrogenperoksida (H2O2). Akhirnya berdasarkan hal tersebut, organel yang tak dikenal tersebut dinamakandenganperoksisom.

B. Struktur PeroksisomUntuk mengetahui struktur dan fungsi peroksisom, teknik sentrifugasigradientkepadatan (isodensity gradient centrifugation) tidaklah memadai karenarelativekecilnya perbedaan kepadatan antara lisosom dan peroksisom. Untuk itu dilakukan injeksi dengan deterjenTritonWR-1339 dilanjutkan dengan penggunaan mikroskopelectron(Kleinsmith dan Kish, 1988; Sheeler dan Bianchii, 1980). Hasilnya menunjukkan bahwa peroksisom mengkonfirmasikan identitas yang unik. Bentuknya kecil seperti bola kasar, berukuran antara mitokondria dan ribosom. Karena ukuran yang kecil inilah (0,5 - 0,7 mikrometer), bersama-sama dengan glioksisom maka peroksisom digolongkan dalanbenda-benda mikro.Peroksisom mempunyai struktur yang terdiri dari kristal-kristal padat dan pekat yang terbungkus oleh satu lapis membran unit. Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob. Gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer. C. Biogenesis PeroksisomAda dua teori yang menerangkan bagaimana peroksisom dibentuk dan dihasilkanoleh sel. Teori pertama yang disebutmodel klasikmenyatakan bahwa protein peroksisom disintesis dengan bantuan ribosom yang menempel pada endoplasmic reticulum, kemudian protein peroksisomal tersebut masuk ke dalam sisternae dari endoplasmic reticulum dan membentuk kantung (ekor) yang selanjutnya menggenting serta akhirnya memisahkan diri membentuk peroksisom bebas. Teori kedua menyatakan bahwa protein peroksisomal disintesis dengan bantuan ribosom bebas, kemudian protein peroksisomal tersebut dibebaskan ke sitoplasma danberkembang menjadi peroksisom.D. Enzim-Enzim Peroksisom Peroksisom banyak dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan vertebrata, pada daundan biji tumbuhan serta pada mikroorganisme eukarion seperti ragi, protozoa dan jamur. Enzim yang umum dijumpai pada peroksisom adalahkatalase. Selain itu hampir semua peroksisom juga mengandung enzim urat oksidase, asam amino oksidase dan asamglikolat oksidase. Enzim-enzim pada peroksisom selain katalase berfungsi mengoksidasi substrat untuk menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2) seperti pada persamaan (1). Selanjutnya enzim katalase menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).E. Fungsi Peroksisom Pada Tumbuhan Dan HewanTolbert, seorang ahli fisiologi tumbuhan dari Amerika (Prawiranata, Harran danTjondronegoro, 1981) menemukan bahwa ada dua enzim utama yang amat berperan pada peroksisom tumbuhan yaitu asam glikolat oksidase dan katalase. Pada tumbuhan fungsi peroksisom adalah berperan dalamfotorespirasi, bersama-sama dengan dua organel sellainnya yaitu kloroplasdanmitokondriamembentuk rangkaian kerja3 in 1.Hal ini mengakibatkan mengapa sering diperoleh pengamatan (dengan mikroskop electron) bahwa ketiga organel sel tersebut selalu terletak berdekatan satu dengan lainnya. Fotorespirasi didefinisikan sebagai respirasi yang terjadi pada saat pencahayaan (terang). Decker (dalam Prawiranata dkk, 1981) menyatakan bahwa fotorespirasi berlangsung bersama-sama dengan respirasi normal.Salah satu perbedaan antara respirasi normal dan fotorespirasi adalah responsnya terhadap konsentrasi oksigen (O2) pada atmosfir luar, dimana respirasi normal jenuh pada konsentrasi O2 sebanyak 2 % , sedang fotorespirasi terus meningkat hingga konsentrasi O2udara normal 21 %. Untuk dapat memahami tentang fotorespirasi, diperlukan pengetahuan tentang enzim RubisCO serta mengenai biosintesa dan metabolisme asam glikolat (CHO2HCOOH).Bergantung kepada perbandingan konsentrasi O2dan CO2dalam atmosfer, enzim Rubis CO dapat mengkarboksilasi atau sebaliknya mengoksidasi substrat RuBP. Bila RuBP bergabung dengan CO2akan masuk ke lintasan atau siklus Calvin dari fotosintesa menghasilkan 2 (dua) molekul asam fosfogliserat (PGA), tetapi bila RuBP bergabung dengan O2akan masuk ke lintasan fotorespirasi menghasilkan satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul asam fosfoglikolat. Asam fosfoglikolat selanjutnya mengalami reaksi defosforilasi oleh enzim glikolat fosfatase membentuk asam glikolat. Pembentukan asam glikolat terjadi di kloroplas. Kemudian asam glikolat menuju ke peroksisom dan dioksidasikan oleh enzim glikolat oksidase menghasilkan asam glioksilat dan hydrogen peroksida.Hidrogen peroksida selanjutnya diurai menjadi oksigen dan air oleh enzim katalase. Asam glioksilat beberapa rangkaian reaksi akan menghasilkan glisin (salah satu jenis asam amino). Metabolisme selanjutnya terjadi dalam mitokondria, dimana 2 (dua) molekul glisin bergabung membentuk satu molekul serin (jenis asam amino) dan jugakarbondioksida (CO2). Reaksi oleh enzim serin transhidroksimetilase ini merupakansumber utama dari produksi CO2pada fotorespirasi. Serin kembali ke peroksisom dan melalui beberapa rangkaian reaksi akan membentuk gliserat. Gliserat oleh kloroplas dengan bantuan enzim gliserat kinase dan dengan membutuhkan satu mo lekul ATP akan membentuk satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul ADP.

KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat di ambil dari isi makalah yaitu sebagai berikut:1. Camillo Golgi adalah seorang ahli histology dan patologi berkebangsaan Italia yang menemukan badan golgi.2. Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel3. Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.4. Fungsi badan golgi antara lain: membentuk kantung ( vesikula ) untuk sekresi, membentuk membrane plasma, dan membentuk dinding sel tumbuhan.5. Lisosom berukuran kecil. Biasanya berbentuk oval dan mengandung enzim-enzim digestif yang kuat dalam lingkungan yang asam.6. Organel Lisosom memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.7. Lisosom memiliki peran dalam digesti seluler. Lisosom berfungsi dengan badan-badan lain dalam sel untuk melakukan digesti terhadap berbagai zat. Dalam sel-sel darah putih, yang berfungsi untuk fagositosis misalnya neutrofil pada mamalia, lisosom menyebabkan perusakan bakteri dan zat-zat asing lainnya yang ditelan oleh sel.8. Peroksisom mempunyai struktur yang terdiri dari kristal-kristal padat dan pekat yang terbungkus oleh satu lapis membran unit.9. Peroksisom banyak dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan vertebrata, pada daundan biji tumbuhan serta pada mikroorganisme eukarion seperti ragi, protozoa dan jamur.10. Pada tumbuhan fungsi peroksisom adalah berperan dalamfotorespirasi, bersama-sama dengan dua organel sellainnya yaitu kloroplasdanmitokondriamembentuk rangkaian kerja3 in 1.

DAFTAR PUSTAKA

http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-badan-golgi.htmlhttp://fiapuspita.blogspot.com/2013/03/makalah-lisosom.htmlhttp://widigaptech.blogspot.com/2011/03/peroksisom.htmlhttp://biozfivegroup.blogspot.com/2012/04/lisosom.html