binduriang berdarah lagi
DESCRIPTION
bdmTRANSCRIPT
1. Binduriang Berdarah Lagi, 1 Tewas Ditujah Perampok
17 September 2014
BINDURIANG – Aksi komplotan perampok di jalan lintas Curup – Lubuk
Linggau atau wilayah Binduriang, semakin mengganas. Kali ini kawanan pelaku tidak
lagi segan-segan melukai korbannya bila memberi perlawanan. Aksi perampokan kali
ini telah menelan korban jiwa. Dedi (24) warga Merasi Kabupaten Musi Rawas,
Sumatera Selatan tewas akibat terkena tujahan pelaku. Peristiwa ini terjadi di
sawangan jalan umum Dusun Gardu Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang,
Selasa siang (16/9).
Data terhimpun, korban tewas mengenaskan setelah sempat dibawa ke
Puskesmas Binduriang. Korban mengalami luka robek di perut bagian kiri. Dalam
kejadian ini korban tidak sendirian. Korban bersama seorang temannya, Herman (28)
juga warga Merasi sedang dalam perjalanan menuju Kelurahan Beringin Tiga
Kecamatan Sindang Kelingi menggunakan motor Honda Beat.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba motor korban dipepet oleh 6 pelaku yang
menggunakan 3 motor tanpa plat nopol. Sadar akan dirampok, korban terus memacu
motornya. Akan tetapi, selain memepet motor korban, pelaku lainnya menghadang
laju motor dan mencabut kunci kontak motor korban. Korban terpaksa menghentikan
laju motornya. Seorang pelaku menghampiri Dedi dan Herman sembari mengancam
menggunakan pisau.
Kedua korban tak mau begitu saja mengalah. Mereka memberi perlawanan.
Sempat terjadi baku hantam, akhirnya kedua korban kalah tenaga. Korban Herman
berhasil lolos dari ancaman pisau para pelaku dengan melompat ke dalam jurang.
1
Sementara korban Dedi bernasib sial, ia tidak dapat mengelak dan terkena
tusukan di bagian perut yang diduga persis mengenai jantung. Melihat para korban
sudah tak berdaya, para pelaku langsung kabur ke arah Kota Lubuk Linggau dan
membawa motor korban. Korban Dedi yang sudah bersimbah darah langsung
dievakuasi oleh Herman yang meminta bantuan warga dan pengguna jalan. Korban
Dedi dibawa ke Puskesmas Binduriang. Sayang nyawanya tidak terselamatkan karena
sudah kehabisan banyak darah.
Tak lama kemudian korban langsung dibawa ke rumah duka di Musi Rawas.
Sementara korban Herman memberi keterangan ke Polsek Padang Ulak Tanding
(PUT).
Hingga kemarin sore, puluhan personel gabungan Polres Rejang Lebong (RL)
dan anggota Resmob Detasemen A Curup, dipimpin Wakapolres RL, Kompol. Novi
Ari Andrian, SH masih melakukan penyisiran mencari pelaku yang sudah diketahui
ciri-cirinya.
“Anggota akan disiagakan di sekitar lokasi kejadian serta di sejumlah titik
yang diduga menjadi persembunyian pelaku. Para pelaku akan kami buru sampai
dapat,” tegas Novi.
1 Ditikam Perampok
Di sisi lain, modus perampokan di wilayah perkotaan Curup belakangan
berubah. Seperti dialami Aiwan (17) warga Desa Durian Depun Kabupaten
Kepahiang. Berniat ingin membantu korban kecelakaan, ternyata hanya modus pelaku
untuk merampok korban. Peristiwa ini terjadi di Jalan Infanteri Perumahan PU Batu
Ampar Kecamatan Curup Tengah, Selasa dinihari (16/9). Sebanyak 6 orang pelaku
menggasak 1 unit HP serta dompet berisi uang ratusan ribu milik korban. Tak hanya
itu, dalam kejadian ini korban terluka di bagian paha kanan akibat terkena tikaman
seorang pelaku.
Sesuai keterangan korban, peristiwa itu terjadi saat dirinya bersama seorang
temannya sedang melintas di jalan tersebut. Saat tiba di jembatan, korban yang
mengendarai motor Honda Supra X nopol BD 6004 KI menemui pelaku yang
awalnya dikira korban sedang terjadi kecelakaan. Melihat seorang merintih kesakitan,
korban dan rekannya langsung menghampiri dan mendatangi pria tersebut. Namun
2
saat korban ingin menolong justru muncul 5 pria tidak dikenal dari balik sawangan
jalan sambil membawa sejumlah pisau. Rekan korban yang masih berada di atas
motor langsung menyalakan motor dan pergi meninggalkan korban.
Korban yang ditinggal sendirian panik. Pelaku langsung menghampiri korban
yang sudah tidak bisa menghindar dan memaksa korban menyerahkan barang-barang
berharga miliknya. Korban awalnya tidak mau, tetapi salah satu pelaku menusukkan
pisau ke paha kaki kiri korban. Tak ayal, korban terjatuh. Saat itulah, barang korban
dijarap pelaku dan langsung pergi meninggalkan korban.
“Saat itu saya langsung tidak bisa memberi perlawanan. Dompet dan HP saya
dirampas. Mereka (pelaku, red) langsung pergi meninggalkan saya. Kemudian ada
warga yang lewat dan membawa saya rumah sakit ini,” ujar korban saat mendapat
perawatan medis di IGG RSUD Curup.
Sementara itu, Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim,
Iptu. Mirza Gunawan mengaku telah menerima laporan korban.“Korban sudah
melapor. Saat ini kami masih menyelidiki identitas pelaku berdasarkan cirri-ciri yang
diceritakan korban,” kata Mirza.(cuy)
2. Perampok Binduriang Tertangkap
Posted by: redaksi 12 September 2014
CURUP – Kapolres Rejang Lebong (RL), AKBP. Edi Suroso, SH melalui
Kasat Reskrim, Iptu. Mirza Gunawan, Kamis siang (11/9) menggelar jumpa pers
mengungkapkan telah menangkap seorang perampok yang kerap beraksi di wilayah
Binduriang. Tersangka berinisial AS (18) warga Desa Kepala Curup Kecamatan
3
Binduriang. AS tertangkap basah sedang beraksi oleh personel gabungan Polres RL
dan Polsek Padang Ulak Tanding di Desa Blitar Muka Kecamatan Sindang Kelingi,
Selasa (9/9) sekitar pukul 17.30 WIB. Dari tangan AS, petugas mengamankan 1 unit
pisau, dompet berisi uang ratusan ribu milik korban.
“Kami memang tidak langsung mempublikasikan tertangkapnya AS karena
masih dalam penyelidikan intensif. Kami menangkapnya saat sedang beraksi. Setelah
itu kami langsung mendalami lagi keterangan tersangka untuk melakukan
pengembangan hingga tadi (kemarin, red). Mereka cukup sistemis menyimpan rahasia
identitas komplotannya,” jelas Mirza.
Mirza menegaskan, berdasarkan barang bukti dan didukung hasil
pengembangan di lapangan, AS dijerat pasal berlapis yakni Pasal 365 KUHP tentang
pencurian dengan pemberatan dan Undang Undang darurat kepemilikan senjata tajam
nomor 12 tahun 1951.
“Kita sudah mendapatkan keterangan saksi dan alat bukti aksi pencurian
dengan pemberatan. Kemudian dari hasil pengembangan, tersangka sudah mengakui
perbuatannya. Sehingga kita dapat menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP,” kata
Mirza.
Kronologis tertangkapnya AS diceritakan Mirza, bermula dari patroli yang
mereka lakukan. Korbannya Rustam (58) warga Kota Bengkulu. Aksi perampokan itu
terjadi di sawangan Desa Blitar Muka. Saat itu Rustam bersama istri dan seorang
anaknya mengendarai mobil Toyota Kijang Grand dalam perjalanan dari Kota Lubuk
Linggau menuju Kota Bengkulu. Komplotan AS beraksi dengan modus baru. Yakni
dengan berpura-pura tersenggol oleh mobil korban untuk menghentikan laju mobil.
AS yang sudah mengakui perannya sebagai eksekutor, membocorkan ban mobil kiri
bagian belakang dengan cara ditusuk pakai pisau. Setelah mobil terhenti, awalnya AS
hanya berdua dengan seorang pelaku lainnya (kabur, red), tiba-tiba datang 2 pelaku
lainnya juga menggunakan motor. Naas bagi AS yang berperan sebagai eksekutor.
Saat sedang merampas sejumlah benda berharga milik korban, petugas tiba. Ketiga
rekannya yang masih siaga di motor langsung kabur begitu saja meninggalkan AS.
“Saat itu tersangka ada 4 orang. Namun yang 3 lainnya kabur menggunakan
motor. Tersangka AS tidak dapat mengelak saat kami ciduk,” imbuh Mirza.
4
Ditambahkan Mirza, dalam proses pengembangan terhadap AS
pascatertangkap, pihaknya mendapatkan sejumlah nama yang dinilai sebagai otak dari
sejumlah aksi perampokan di jalan lintas Binduriang.(cuy)
3. Binduriang Memanas Lagi
Posted by: redaksi 27 Oktober 2014
BINDURIANG – Bentrok fisik antara warga dan aparat kepolisian nyaris
kembali pecah di Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong. Massa sempat
memblokir jalan lintas Curup – Lubuk Linggau di titik jembatan dua Binduriang.
Selama lebih kurang 30 menit, warga menguasai lokasi.
Akibatnya, arus lalu lintas dari Sumsel menuju Bengkulu dan sebaliknya
sempat terhenti. Dari arah Curup, kendaraan berhenti di depan kantor Polsek Sindang
Kelingi. Sejumlah sopir tidak mau mengambil risiko menerobos masuk ke wilayah
“texas” tersebut untuk menghindari amuk massa.
Beruntung, langka persuasif yang dilakukan personel gabungan Polres Rejang
Lebong (RL), Detasemen A Pelopor Brimob dan TNI, dapat meredam emosi
sekelompok warga yang memblokir jalan.
Bagaimana kronologis kejadian? Informasi terhimpun, emosi warga dipicu
informasi tewasnya seorang warga Binduriang yang diduga sebagai pelaku
perampokan. Terduga perampok tersebut sebelumnya terlibat kejar-kejaran dengan
polisi di kawasan Desa Taba Padang Kecamatan Padang Ulak Tanding, Minggu
(26/10) sekitar pukul 15.30 WIB.
5
Mendengar kabar ada warganya yang mati ditembak polisi, warga lainnya
terpancing. Mereka meluapkan amarah dengan memblokir jalan lintas di jembatan
dua jalur dengan melintangkan potongan-potongan kayu. Kaden A Pelopor Brimbo
Polda Bengkulu, Kompol. Ramon Zamora Ginting, S.IK usai meninjau langsung ke
TKP pemblokiran sekitar pukul 18.00 WIB Minggu (26/10) menjelaskan situasi di
jalan lintas Curup – Lubuk Linggau mulai kondusif. Arus kendaraan juga sudah
lancar.
Ramon mengakui aksi pemblokiran jalan tersebut terjadi karena
kesimpangsiuran informasi yang diterima warga. “Pemicunya karena informasi yang
salah. Warga yang bingung dan marah karena ada seorang keluarga mereka tewas
setelah dikejar polisi, langsung berinisiatif memblokir jalan. Tapi setelah kita
jelaskan, akhirnya warga menerima dan membubarkan diri,” kata Ramon.(cuy)
4. Kapolda Bengkulu sambangi warga Binduriang
Kamis, 18 Desember 2014 23:03 WIB
Brigjend Pol M Ghufron ketika mengunjungi Kecamatan Binduriang (Foto
Antarabengkulu.com/Mamad) Rejanglebong, Bangkulu (Antara) - Kepala Kepolisian
Daerah Bengkulu, Brigjend Pol M Ghufron menyambangi masyarakat Kecamatan
Binduriang Kabupaten Rejanglebong yang selama ini dikenal rawan tindak
kriminalitas. Kunjungan Kapolda M Ghufron bersama dengan jajarannya untuk yang
kedua kalinya ke daerah itu, Kamis, dilakukan dengan cara berjalan kaki sepanjang
tiga kilometer mulai dari Dusun Gardu Desa Kepala Curup sampai ke jembatan dua
Desa Simpang Beliti.
Kapolda Ghufron sepanjang perjalanannya di kedua desa di jalan lintas Curup-
Lubuklinggau, Sumsel, ini menyempat diri untuk berdialog dengan masyarakat
6
setempat dan memberikan imbauan untuk bersama-sama menciptakan keamanan di
wilayah tersebut. Masyarakat ingin polisi menciptakan keamanan dan kenyamanan di
wilayah Binduriang ini.
"Penciptaan keamanan ini juga demi pembangunan di Binduriang dan harus
diawali dari perubahan pola pikir masyarakat, apalagi pelaku tindak kriminalitas ini
hanya dilakukan sekelompok orang bukan oleh seluruh warga," ujarnya.
Untuk mengatasi tindak kriminalitas di wilayah itu, kata dia, harus dilakukan
oleh masyarakat di wilayah itu sendiri dengan perubahan pola pikir (mindset) melalui
kegiatan pembinaan moral dan agama oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, selain
cara penindakan tegas kepada pelaku kejahatan. Komitmen menciptakan wilayah
Provinsi Bengkulu sebagai kawasan aman, kata dia, sudah menjadi komitmen
bersama jajarannya sehingga berbagai upaya harus dilakukan dalam rangka menekan
dan meminimalisir tindak kejahatan yang akan terjadi di daerah itu.
"Sudah menjadi komitmen jajaran Polda Bengkulu untuk menciptakan Bengkulu
sebagai kawasan yang aman dan tinggal lagi kerjasama dari seluruh elemen
masyarakat guna menciptakan situasi yang kondusif," tambah dia.
Kunjungan Kapolda Brigjend Pol M Ghufron ke kawasan Lembak tersebut
merupakan yang kedua kalinya setelah Oktober 2014 lalu. M Ghufron berkunjung ke
kawasan ini setelah mengikuti upacara penutupan program Sekolah Alih Golongan
(SAG) di SPN Bukit Kaba Curup.
5. Gembong Rampok Binduriang Ditembak
Posted by: redaksi 13 Oktober 2014
CURUP – Gembong perampokan di jalur lintas Curup – Lubuk Linggau atau
tepatnya di wilayah Binduriang, He (20), berhasil dibekuk. Setidaknya, He terlibat di
15 TKP perampokan. Salah satunya, He terlibat sebagai pelaku perampokan terhadap
7
Dedi (24) warga Merasi Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan yang
tewas di tangan para pelaku, Selasa (16/9) lalu.
Tersangka He (20) merupakan warga Dusun Gardu Desa Kepala Curup
Kecamatan Binduriang. He berhasil tertangkap setelah berusaha melakukan
perampokan terhadap Syawaludin Hidyatullah (17) warga Desa Air Apo Kecamatan
Binduriang, Sabtu siang (11/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Tersangka terpaksa
dihadiahi 2 butir timah panas lantaran mencoba kabur dari kepungan petugas.
Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH menerangkan, He teridentifikasi sebagai
salah satu pelaku perampokan terhadap Dedi setelah dilakukan pengembangan hingga
kemarin siang (12/10). Sejak awal tertangkap, He tetap berupaya bungkam. Namun
konfrontasi keterangan saksi serta alat bukti petunjuk yang dimiliki penyidik, tak
dapat membuat He mengelak lagi. He akhirnya mengakui perbuatannya tersebut.
“Pelaku perampokan terhadap Dedi dan rekannya Herman saat itu sebanyak 6 orang.
Salah satunya He ini. Sementara perannya ikut serta. He yang mengakui ikut dalam
kelompok itu tapi tidak tahu siapa yang menikam korban Dedi. Saat ini kami masih
melakukan pengembangan untuk membekuk komplotan He,” ungkap Edi.
Kapolres menuturkan, dari hasil pengembangan sementara, sejauh ini He
terdeteksi terlibat di sekitar 15 Tempat Kejadian Perkara (TKP) perampokan di
sepanjang jalan lintas Curup – Lubuk Linggau. Tak hanya itu He juga terdeteksi
merupakan salah satu pelaku pelemparan bom Molotov terharap mobil anggota
Ditreskrimsus Polda Bengkulu saat sedang melakukan penyelidikan di kawasan
Lembak, 12 Juli 2012 silam.
Edi mengaku He dan komplotannya terkenal kejam dalam melakukan aksinya.
Hampir setiap aksi perampokan yang terjadi, He diduga terlibat. Dalam aksinya, He
melakukan peran yang selalu berbeda. Mulai dari menggiring dan mencabut kontak
motor korban hingga berperan sebagai eksekutor yang merampas dan membawa
kabur motor korban.
“Sekarang kami masih mengundang sejumlah korban perampokan untuk dikonfrontir
dengan terangka. Dalam pengembangan kami juga berkoordinasi dengan Polda
Bengkulu,” jelas Edi.
8
Untuk diketahui, He tertangkap di areal perkebunan sawit Desa Trans Taktoi
Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT). Dalam penangkapannya, He sempat
menjadi bulan-bulanan massa yang ikut mengejar He saat kabur dari upaya merampok
Syawaludin.
Kronologisnya bermula dari upaya perampokan He bersama seorang
rekannya terhadap Syawaludin. Peristiwa itu terjadi di sawangan antaran Desa Trans
Taktoi dan Desa Muara Telita PUT, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban dalam
perjalanan dari kediamannya ke arah Lubuk Linggau menggunakan motor Yamaha
Vega R. Saat itu motor korban dipepet oleh He dan rekannya menggunakan motor
Jupiter MX. He langsung mengambil paksa kunci kontak motor korban. Naas aksi He
dan gagal lantaran kunci motor korban terikat dengan seutas rantai.
Belum puas, He menerjang motor korban hingga korban terjatuh di atas badan
jalan. Saat itulah, He dan rekannya berhenti dan mengambil motor korban. Korban
tidak tinggal diam dan memberikan perlawanan. Namun korban kalah jumlah. Motor
korban akhirnya dirampas.
Tak berselang lama, korban bertemu dengan warga setempat dan dibawa ke
Desa Taktoi PUT. Korban menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada warga.
Akhirnya korban dan warga bersama-sama ikut memburu kedua pelaku. Di saat yang
bersamaan, unit patroli Polsek PUT melintas dan diketahui kedua pelaku. Hingga
dalam pelariannya, He dan rekannya kabur ke arah perkebunan Desa Trans Taktoi
PUT dan diburu oleh petugas yang sedang patroli.
Ditengah perjalanan, petugas bertemu puluhan warga yang juga sedang
memburu pelaku bersama korban. Atas kerjasama tersebut, warga yang sudah
mengetahui keberadaan pelaku langsung menutup semua akses jalan keluar. Hasilnya,
warga dan petugas berhasil mengamankan He bersama dengan 1 unit sepeda motor
Yamaha Jupiter MX yang digunakan He melancarkan aksinya. Sementara, rekan
berhasil kabur dari kepungan warga dan petugas.
6. Kijang Inova Dirampok Di Binduriang
BINDURIANG, BE – Tiga orang pelaku perampokan menjarah barang-barang
berharga penumpang kendaraan jenis Kijang Inova nomor polisi BG 1867 NT Rabu (1/1)
sekitar pukul 04.15 WIB, di kawasan Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.
9
Akibatnya, para penumpang kendaraan yang dikemudikan Sutikno (48), warga
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kehilangan
tas berisi uang tunai Rp juta serta handphone.
Perampokan terjadi saat korban bersama beberapa penumpangnya melaju dari
arah Lubuklinggau menuju Bengkulu, melintas di kawasan Kepala Curup.
Tanpa disadari oleh korban, ban mobil yang dikendarai korban kempes diduga terkena
paku yang sengaja diserak oleh para pelaku perampokan. Melihat ban mobilnya kempes,
korban langsung menghentikan laku kendaraan dan turun dari kendaraan.
Disaat itulah, tiga orang pelaku langsung berkendaraan motor beraksi dengan
mengancam korban dan mengambil barang-barang milik korban di dalam kendaraan
termasuk tas dan uang tunai
Atas peristiwa yang menimpa korban, korban langsung melaporkan ke Mapolsek
Padang Ulak Tanding (PUT) berharap pelaku yang kabur ke arah Luubuklinggau segera
ditangkap.
Kepada wartawan Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi suroso melalui Kapolsek
PUT Iptu Yosril mengaku telah menerima laporan korban. “Pelaku diduga 3 orang dan
mengambil tas dan uang tunai milik korban, setelah sebelumnya ban kendaraan korban di
gembosi,” tutur Kapolsek.
Kapolsek mengaku, saat ini tengah melakukan pengejaran yang diduga
merupakan pemain lama yang kerap beraksi di jalan lintas Curup-Lubuklinggau.
Dibagian lain, Kapolsek meminta para pengendara baik kendaraan bermotor
maupun mobil untuk berhati-hati saat melintas terutama pada malam hari. “Kalau
memang ragu, silahkan mampir dulu di Polsek, istirahat untuk keamanan sendiri, apalagi
berjalan pada saat subuh kondisi sangat sepi,” harapnya.
7. Polisi: Perampok asal Binduriang tewas dihajar massa
Selasa, 26 November 2013 15:08 WIB
Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepala Bagian Operasional Polres Kota Bengkulu
AKP Mada Ramadita mengatakan bahwa dua perampok yang tertangkap saat merampok
Bank BCA beberapa waktu lalu tewas karena dihajar massa
"Tidak benar tewas di tangan polisi, tapi dihajar massa," katanya menanggapi
kerusuhan di kawasan Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejanglebong, Provinsi
Bengkulu, Selasa. Kerusuhan yang digelar warga tiga desa di Kecamatan Binduriang,
10
Selasa (26/11) pagi, hingga memblokir jalan lintas Bengkulu-Sumatra Selatan ditengarai
akibat tewasnya perampok yang ditangkap polisi tersebut.
As dan Wn, perampok yang ditangkap polisi itu merupakan warga Kecamatan
Binduriang. Ramadita mengatakan saat polisi datang ke lokasi perampokan, kondisi As
dan Wn sudah babak belur diamuk massa. "Lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara
untuk mendapatkan pertolongan, tapi tidak tertolong lagi akhirnya meninggal," katanya.
Ia melanjutkan, pelaku diamuk massa karena tertangkap tangan saat berusaha
merampok salah seorang nasabah Bank BCA.
Tewasnya As, memicu kerusuhan di kampung halamannya, Desa Binduriang,
Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Binduriang bahkan membakar sebuah
pos polisi di wilayah itu.
Saat ini polisi sudah menempatkan sejumlah personel di perbatasan Bengkulu
dengan Sumatra Selatan itu untuk mengamankan situasi.
Bahkan, Polda Bengkulu menambah kekuatan personel sebanyak 310 orang
untuk membantu pengamanan di wilayah itu.
Kepala Biro Ops Kombes Pol Burdin Hambali melalui Kasubag Ops Kompol
Rachmat Kurniawan mengatakan sebanyak 210 personel dari Brimob Polda Bengkulu.
"Sedangkan 100 orang personel dari Shabara Polda Bengkulu," kata Kompol
Rachmat Kurniawan.
Dengan penambahan kekuatan tersebut saat ini diperkirakan 800 personel polisi
di lokasi.
8. Peras warga desa, preman suruhan mantan caleg dihajar massa
Minggu, 25 Mei 2014 03:06
Merdeka.com - Polres Rejanglebong, Bengkulu, menemukan bukti
pemerasan oleh preman kampung terhadap sejumlah warga di Kecamatan Sindang
11
Kelingi. Nahasnya, tersangka pelaku kemudian dikeroyok massa hingga babak belur,
Kamis (15/5) lalu.
"Hasil pengembangan yang dilakukan penyidik ditemukan dua lembar kuitansi
uang setoran dari warga kepada dua preman yang dihakimi massa tersebut. Hingga
saat ini sudah beberapa warga dan perangkat desa yang dimintai keterangan, baik
yang menjadi korban pemerasan maupun saksi-saksi yang mengetahui perbuatan yang
dilakukan dua tersangka ini," kata Kapolres Rejanglebong AKBP Edi Suroso melalui
Kasat Reskrim AKP Rudi Marwah kepada Antara di Rejanglebong, Sabtu (24/5).
Menurutnya kedua tersangka, masing-masing adalah warga Desa Sindang Jaya
dan Desa Sindang Jati di Kecamatan Sindang Kelingi. Kedua pelaku nyaris tewas
digebuki ratusan warga karena tindakan pemerasan ini sudah berkali-kali.
"Kedua tersangka yang diamankan ini, yaitu Bi (33 tahun) dan Su (30 tahun)
masing-masing merupakan warga Desa Sindang Jaya dan Desa Sindang Jati di
Kecamatan Sindang Kelingi. Keduanya nyaris tewas dihajar ratusan warga desa yang
menganggap aksi pemerasan yang dilakukan kedua orang ini sudah terjadi berulang
kali," terang dia.
Dia menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman
menyangkut kemungkinan terjadinya praktik pemerasan oleh kelompok preman ini.
Korban merupakan warga yang umumnya adalah pendatang di sejumlah desa di
Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran, dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, keduanya mengaku disuruh MA (35
tahun), yaitu mantan caleg DPRD kabupaten setempat, yang pada Kamis (22/5)
terjaring Operasi Pekat Nala 2014 karena membawa senjata tajam jenis pisau di jalan
Lintas Curup-Lubuklinggau. Oleh sebab itu, pihaknya akan menghadapkan secara
langsung kedua preman tersebut dengan tersangka MA.
"Tersangka MA, yang merupakan warga Desa Kepala Curup, Kecamatan
Binduriang ini dikenai tuduhan pelanggaran UU Darurat No.12/1951 pasal dua (2)
ayat satu (1) dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Kami mengamankan
sebilah pisau dan sepeda motor Kawasaki Ninja yang dikendarai tersangka tanpa
dilengkapi nomor polisi," tegas dia.
12
Sebelumnya, warga Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya Kecamatan Sindang
Kelingi, pascapemilu 9 April 2014 lalu diresahkan aksi pemerasan dan meningkatnya
tindakan kriminalitas oleh kelompok tidak dikenal dan orang-orang yang berasal dari
salah satu tim sukses calon legislatif yang gagal dalam pemilihan umum. Akibat aksi-
aksi tersebut, warga di daerah itu sempat mengungsi keluar desa guna mengamankan
diri.
9. Tragedi Binduriang, Kapolda Sampaikan Maaf.
Tak ada lagi bentrokan antara warga dan pihak kepolisian. Hal itu dibutikan
dengan foto berdampingan antara Kapolda Bengkulu dan para Kades. (Dari Kiri)
Kades Sp Beliti, Abu Bakar, Kades Kepala Curup, Wardani dan Kades Kp Jeruk,
Zainal
Pasca bentrokan antara warga Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang
Lebong (RL) Provinsi Bengkulu dengan aparat kepolisian yakni Polres RL dan
Brimobda Bengkulu, yang mengakibatkan 1 warga sipil meninggal, 4 luka-luka dan 4
dari pihak Polisi luka, Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Burhanudin Andi, mewakili
Kapolri menyampaikan permohonan maaf langsung kepada keluarga korban, Selasa
19 Juni 2012.
Selain itu, Kapolda juga menyerahkan santunan kepada keluarga Ardan alias
Cik Udan (korban meninggal), yang diterima langsung oleh orang tuanya, Hajar dan
Siluna, di rumah duka Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, Selasa 19 Juni
2012 pukul 14.00 WIB. Kedatangan Kapolda didampingi Dandim 0409/RL,
Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri
13
Haksoro, serta kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. "Seperti yang kita lihat,
sekarang saya berada di rumah Almarhum. Saya datang, dalam rangka mewakili
Kapolri, meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Kapolda.
Tidak hanya itu, Kapolda juga mengaku salut dengan masyarakat Binduriang.
Sebab, menurut Kapolda, di daerah lain, jika terjadi peristiwa yang sama seperti yang
terjadi di Binduriang, belum tentu seaman seperti di Kecamatan Binduriang. "Saya
sangat mengapresiasi masyarakat dan tokoh masyarakat di sini. Kondisinya sangat
aman. Kalau di daerah lain belum tentu seperti di sini," tukas Kapolda.
Dilanjutkan Kapolda, ke depannya pihaknya akan memprogramkan Forum
Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) di daerah Lembak, serta program
pencitraan Polri. Hal tersebut bertujuan, agar Lembak semakin kondusif dan menjadi
daerah yang damai serta terhormat. "Ke depan, kita akan terapkan program FKPM di
daerah sini. Agar Lembak ini menjadi daerah yang lebih damai serta untuk pencitraan
polisi," terang Kapolda.
Santunan
Di samping itu, Kapolda mengatakan, untuk korban yang sedang di rawat di
RSUD Sabirin, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan biaya pengobatannya akan
ditanggung pihak Polda Bengkulu sampai sembuh. "Korban yang sekarang tengah
dirawat di RSUD, kita tanggung biayanya sampai sembuh. Kasian mereka, apalagi
mereka sekadang masih dalam usia produktif. Dan harus bekerja mencari nafkah,"
kata Kapolda.
Di sisi lain, untuk mengungkap kasus bentrokan antara warga dengan pihak
kepolisian, dijelaskan Kapolda, saat ini sudah datang tim dari Mabes Polri. Selain itu,
Kapolda juga mengatakan bahwa kondisi daerah Lembak sudah kondusif dan sangat
aman. "Tim dari Mabes Polri sudah datang. Kita serahkan proses ini kepada tim,"
pungkas Kapolda.
Binduriang Sudah Damai, Blokade Jalan Dibuka Semboyan TNI untuk
rakyat tampaknya memang benar pas. Sebab, pasca kericuhan yang terjadi di
Kecamatan Binduriang, Minggu malam (17/6) lalu, TNI menunjukkan peran penting,
sehingga Kecamatan Binduriang kini kembali kondusif. Hal ini tidak bisa dilepaskan
dari sosok 2 perwira TNI, yakni Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto
serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, yang selalu turun ke lokasi
hingga Selasa 19 Juni 2012
14
Bersama-sama dengan masyarakat, Selasa kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB,
TNI membuka blokade yang menutupi jalan nasional penghubung Kota Curup-Kota
Lubuklinggau, Sumsel. Hingga pukul 09.00 WIB, jalan perlahan sudah bisa dilalui
oleh kendaraan roda empat, bertonase kecil. Sebab, TNI dan masyarakat masih harus
menyingkirkan truk fuso yang hangus dibakar massa, karena melintang di tengah
jalan di Desa Kepala Curup. Pukul 10.30 WIB, truk fuso berhasil disingkirkan ke tepi,
sehingga kendaraan besar bisa melewati jalan nasional yang sempat tutup selama 2
hari itu. "Alhamdulillah, sekarang jalan sudah normal. Kendaraan sudah bisa lalu
lalang seperti biasa," kata Dandim.
Diungkapkan Dandim, situasi dan kondisi daerah Lembak, khusunya
Kecamatan Binduriang saat ini sudah benar-benar aman dan kondusif. Namun, lanjut
Dandim, anggota TNI masih akan terus melakukan patroli, hingga eskalasi di daerah
tersebut benar-benar kondusif. Sedangkan, untuk titik-titik rawan, kata Dandim, ia
memerintahkan anggota Babinsa untuk berbaur bersama masyarakat."Kalau Babinsa
ini memang sudah inklud di desa-desa. Setiap hari mereka pasti sudah ada di sini,"
terang Dandim.
Dandim juga mengatakan, masyarakat sudah bisa melewati jalan nasional
Curup-Lubuklinggau. Dan tidak perlu lagi khawatir akan kejadian sebelumnya.
Sebab, sekarang kondisi sudah kondusif dan aman. Sehingga, tidak perlu lagi
khawatir. Ia berharap, kondisi keamanan dan kondusifitas ini tetap terjaga
seterusnya."Sekarang kondisi sudah kondusif, blokade jalan sudah kita buka.
Sehingga, masyarakat sudah bisa melintasi jalan Curup-Lubuklinggau," pungkas
Dandim.
Bentrok Warga dan Aparat Kepolisian
Untuk diketahui, Minggu 17 Juni, sekitar pukul 17.00 WIB terjadi bentrokan
antara polisi dengan warga Kecamatan Binduriang. Hingga akhirnya, massa
memblokade jalan nasional penghubung Curup, Bengkulu menuju ke Kota
Lubuklinggau Sumatera Selatan. Sempat terjadi aksi tembak menembak dan warga
menyerang dengan batu-batuan. Kericuhan terjadi hingga pukul 00.00 WIB, hingga
akhirnya Kapolda Bengkulu langsung turun ke lapangan berusaha melakukan mediasi.
Akan tetapi, mediasi tersebut gagal dan warga kembali melakukan
pemblokiran dan menolak kehadiran pihak polisi hingga Senin 18 Juni. Bentrokan
akhirnya berujung damai setelah pihak TNI langsung turun melakukan mendiasi
15
dengan masyarakat setempat dan Selasa 19 Juni jalan sudah mulai kembali dibuka,
hingga Rabu 20 Juni jalan sudah lancar kembali. Tetapi, TNI masih tetap melakukan
patroli untuk menghindari kericuhan terulang kembali.
Diduga peristiwa tersebut dampak aksi sweeping pihak kepolisian di daerah
setempat, untuk mencari hasil jarahan kopi dan motor bodong (hasil pencurian).
Berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Desa Kepala Curup, Wardani,
kericuhan ini diduga bermula dari sweeping kendaraan yang dilakukan aparat
kepolisian sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.
Informasinya, razia ini berkaitan dengan maraknya kasus pencurian kendaraan
bermotor di wilayah tersebut. Menurut Kades War, warganya tidak terima dengan
aksi sweeping menjelang malam hari yang dilakukan aparat itu. Apalagi dalam razia
ini juga dikait-kaitkan dengan penjarahan mobil truk pengangkut biji kopi yang
mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya. "Kalau dikaitkan dengan
penjarahan mobil pengangkut kopi, saya memastikan di desa saya tidak ada
penjarahan itu. Tapi kalau di desa lain, saya tidak tahu. Masalahnya, pihak kepolisian
razianya langsung ke rumah-rumah warga. Sehingga memancing emosi warga dan
terjadilah keributan itu," terang War.
Sementara itu, menurut keterangan salah seorang anggota polisi yang terluka,
saat itu pihaknya baru saja beranjak pulang setelah menggelar razia tersebut. Namun,
setibanya di tikungan tidak dari Desa Kepala Curup, tiba-tiba pihaknya diserang
menggunakan batu yang dilempar dari atas tebing sebelah kanan jalan. Serangan ini
kontan saja menghambat perjalanan mereka. Para anggota polisi mencoba menghalau
para penyerang dengan menembakkan senjata ke udara. Namun tembakan ini tidak
menghentikan penyerangan. "Saat itu persis seperti hujan batu. Banyak batu yang
dilemparkan ke arah kami," tuturnya saat dirawat di IGD RSUD Curup.
Data Korban dan Kerusakan
Meninggal dunia: Ardan alias Cik Udan (19), warga Kampung Jeruk.
Luka-luka:
1. Supri (luka tembak di dada kiri)
2. Trisno (luka tembak di perut)
3. Rizal (luka tembak di bagian mulut)
16
4. Sapri
ANGGOTA KEPOLISIAN dan BRIMOB:
1. Wakapolres Rejang Lebong, Kompol Andi Hermawan 2. Bripka Yopi (luka robek
di kening akibat lemparan batu) 3. Bripka Bowo (luka robek di telinga kanan dan
memar di bahu kanan akibat lemparan batu) 4. Briptu Didik (luka robek di kepala
belakang akibat lemparan batu) Data Sementara Kerusakan: 1 unit mobil
Satlantas 1 unit mobil Anggota Buser Polres Rejang Lebong 1 unit mobil Brimob
1 unit truk pengendara yang melintas 1 unit mobil Avanza nopol B 8590 IW
Jalan Nasional di Blokade. TNI berusah membersihkan blokade
Mobil Truk miliki Polres dibakar massa, akibat tragedi Minggu 17 Juni
17
Anggota TNI mengatur lalu lintas, pasca pembersihan blokade. Tampak truk
Fuso yang dibakar massa, yang berhasil disingkirkan ke tepi jalan. Sebelumnya truk
tersebut melintangi jalan
(
Kanan) Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto dan Danyon 144
JY Letkol.Inf Tri Haksoro
10.ULAH PEMBIARAN KAPOLDA, KEPALA CURUP KEBAL
HUKUM
Meski jalur lintas Curup – Lubuk Linggau, khususnya di wilayah Kepala
curup sudah bisa dilewati kendaraan. Namun tingkat keamanan semakin rawan. Sejak
pemblokiran jalan dibuka Selasa (19/6) hingga kemarin (21/6) tercatat ada 38 kasus
18
perampokan dan pemalakan yang laporannya masuk ke Polres Rejang Lebong (RL)
dan Polsek Sindang Kelingi, ditambah yang tidak melapor.
Bahkan dua korban diantaranya keluarga dan istri anggota TNI. Yakni Burniat
(38), warga Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) yang
merupakan kakak anggota Yonif 144 Jaya Yudha Curup. Serta istri Kapten. Arni,
anggota Denpom Bengkulu. Sedangkan untuk kasus pengrusakan, penjarahan,
perampokan dan pemalakan sejak pecah bentrok warga dengan polisi Minggu malam
(17/6) tercatat lebih 30 kasus.
Meningkatnya aksi kejahatan ini dampak negatif dari tidak adanya polisi yang
bertugas di wilayah Lembak pascabentrok. Penjagaan terbatas di Polsek Sindang
Kelingi, Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) dan Polsek Kota Padang. Sedangkan
wilayah Kecamatan Binduriang yang masuk wilayah hukum Polsek PUT terbebas dari
penjagaan polisi.
Kebijakan Kapolda Bengkulu, Brigjend. Pol. Burhanudin Andi, SH yang
melarang personelnya masuk ke kawasan Binduriang membuat setiap kendaraan yang
melintas menjadi sasaran empuk kawanan bandit perampok dan preman yang kerap
beraksi di jalur lintas ini. Terutama pengendara dari luar RL dan Lubuk Linggau,
Sumatera Selatan yang tidak tahu di wilayah ini sempat pecah bentrok.
Warga Lain Emosi
Mendapati kondisi jalur lintas Curup – Lembak yang semakin rawan kejahatan
pascabentrok mendapat kecaman keras dari warga luar Binduriang. Diantaranya Toni
Borneo, tokoh masyarakat Padang Ulak Tanding (PUT). ‘’Kalau Kapolda tidak segera
memerintahkan polisi masuk ke wilayah Binduriang, kejahatan semakin meningkat.
Sebab kejahatan yang terjadi saat ini murni pidana. Tidak ada kaitannya lagi dengan
bentrok warga dengan polisi. Jadi pelaku kejahatan ini harus ditindak tegas,’’ kata
Toni.
Selaku warga Lembak, ia tidak ingin nama Lembak tercoreng hanya karena
ulah segelintir orang (pelaku kejahatan, red) yang ingin memperkeruh situasi.
tindakan polisi membiarkan terjadinya tindakan kejahatan tanpa ada penindakan, jelas
melanggar tupoksi Polri selaku penegak hukum.
19
Hal senada disampaikan Ketua Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa (MPM)
STAIN Curup, Aditya Chandra Utama Gumay yang mendesak polisi melakukan
penjagaan di setiap titik rawan kejahatan jalur lintas Curup – Lubuk Linggau. Agar
jangan sampai terjadi pergolakan dari masyarakat lain. ‘’Kebijakan Kapolda pejam
mata dengan kejahatan di lembak ini jelas memancing emosi warga lain. Jangan
sampai warga lain bertindak dengan caranya sendiri menangani kejahatan ini,’’
pungkas Aditya.
Istri Perwira TNI Dirampok
Salah satu korban perampokan dan pemalakan yang terjadi Kamis (21/6)
kemarin adalah Arifin Lubis (20), sopir travel Toyota Innova nopol B 868 PY, warga
Jalan RE Martadinata, Kota Bengkulu.
Uang jalan Rp 1 juta di kantongnya dirampas kawanan pelaku yang berjumlah
6 orang. Termasuk kaca depan mobilnya yang pecah lantaran dihantam dengan kayu.
Kawanan pelaku yang berjumlah 6 orang itu juga menggasak tas berisi handphone
dan uang beserta perhiasan milik seorang penumpang yang merupakan istri Kapten.
Arni, anggota Denpom Bengkulu. Termasuk 3 orang penumpang lainnya. Kerugian
mencapai Rp 120 juta.
Peristiwa terjadi dini hari pukul 00.30 WIB di perbatasan Desa Belitar Muka –
Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi. Diceritakan Arifin, saat kejadian
itu ia melajukan mobilnya dari arah Lubuk Linggau – Curup dari perjalanan Kota
Palembang, Sumatera Selatan menuju Kota Bengkulu. Saat melintas di Tempat
Kejadian Perkara (TKP), tiba-tiba saja mobilnya dihadang 6 pelaku yang mengendarai
2 motor.
‘’Tiba-tiba saja 2 motor melintang di jalan sehingga saya menginjak rem. Saat
itulah kaca mobil dipukul dengan kayu dan ada pelaku yang memegang senjata api
(senpi, red). Lantas pelaku menyulut api rokok ke muka saya dan meminta uang
rokok. Setelah diberi, kembali pelaku meminta dompet dan yang lainnya. Setelah itu
pelaku merampas semua barang-barang bawaan penumpang saya,’’ kata Arifin.
Usai menggasak seluruh barang di dalam mobil, pelaku melarikan diri ke arah Lubuk
Linggau.
Semua ini hasil buah pembiaran dari Kapolda bengkulu yg bahkan memberikan
20
santunan besar-besaran dan memberi bonus menaikan haji kepada para perampok-
perampok kepala curup.
11.KAMPOENG BERBUDAYA BAJING LONCAT
KEPALA CURUP KAMPUNG PERAMPOK di 19.15 Sejak dulu hingga sekarang, setidaknya sudah ada 1juta lebih laporan
kehilangan motor perampokan pembunuhan terhadap pengguna jalan yg melintas di
jalan lintas curup - lubuk linggau khususnya daerarah desa kepala curup, simpang
beliti, pelalo. Hal itu diakui warga yang sering melintas di daerah lintas nasional
tersebut . “Di kawasan kepala curup (lembak) , setidaknya ada seribu laporan
kehilangan motor tiap tahunnya.. Di bagian lain, per satu bulan setidaknya sudah
belasan warga yang menjadi korban pencurian kendaraan bermotor maupun korban
perampasan motor di jalan lintas Curup-Lubuklinggau yang mendatangi Mapolres
RL. ”Kami ingin melihat, apakah dari 32 kendaraan yang diaman polisi ada kendaraan
milik kami,” tutur Yosep (32) warga Desa Perbo salah satu korban curanmor. Hal
yang sama disampaikan Edi Parman (53) warga Sumber Bening, korban perampasan
kendaraan bermotor di jalan Lintas Curup-Lubuklinggau. Ia mengaku mencari motor
jenis Jupiter MX yang dirampas oleh sembilan orang tidak dikenal, Sabtu (2/6) di
jembatan dua Padang Ulak Tanding. Dijelaskan Edi, peristiwa perampasan kendaraan
itu bermula ketika anaknya Nurdiansyah (23) bersama teman wanita hendak menuju
Lubuklinggau guna menghadiri undangan pernikahan. “Tiba-tiba anak saya ditendang
oleh salah seorang pelaku. Ada 9 pelaku dengan 3 motor, enam di antaranya
menggunakan senjata tajam yang langsung menodongkan senjata kepada anak saya,”
tutur Edi.
Sayangnya, dari 32 kendaraan yang disita polisi, tidak satupun ada motor
jupiter milik Edi. Derita yang sama dialami Efrianto (31) warga Pasar PUT, yang
mengaku menjadi korban perampasan kendaraan bermotor pertengahan April 2012
21
lalu. Efrianto mengaku harus kehilangan motor jenis Yamaha Vega R BG 3944 HD,
ketika melewati jembatan dua Padang Ulak Tanding yang sudah terkenal rawan
kejahatan perampasan kendaraan. “Waktu itu kejadian hari Jumat sekitar pukul 11.30
WIB, sepulang dari bertugas sebagai PNS di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, saya
dirampok,”
kampoeng kepala curup hampir 90 % berprofesi sebagai perampok, kejadian
perampasan dapat di pastikan terjadi setiap hari, kampoeng ini juga merupakan daerah
bebas peredaran sabu, bahkan kepala desa nya pun merupakan pengkoordinir
kejahatan kendaraan bermotor,.
12.Perampok Tewas, Polres Rejang Lebong Tingkatkan
pengamanan di Wilayah Binduriang
Bengkulu - Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu
meningkatkan keamanan di wilayah Kecamatan Binduriang pascatewasnya seorang
perampok, RI (27), warga Desa Taba Padang, Minggu (26/10).
"Sejak Minggu, pengamanan di wilayah Kecamatan Binduriang kita
tingkatkan menjadi Siaga I, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
pascatewasnya seorang perampok asal daerah setempat," kata Kapolres Rejang
Lebong, AKBP Edi Suroso kepada SP, Senin (27/10) pagi.
Namun, Kapolres bisa menjelaskan penyebab tewasnya anggota perampok
asal Binduriang, yang beroperasi di jalur Curup-Lubuklinggau, Provinsi Sumatera
Selatan (Sumsel) selama ini.
"Yang jelas, pada Minggu pagi ada seorang anggota perampok tewas, atas
nama RI (27), warga Binduriang. Kita khawatir warga setempat mengamuk atas
22
tewasnya RI, maka pengamanan di wilayah Binduriang ditingkatkan menjadi Siaga I,"
ujarnya.
Ia mengatakan, sampai Senin (27/10), pengamanan di dua Polsek di wilayah
Lembak, Kabupaten Rejang Lebong ditingkatkan, yakni Polsek Padang Ulak Tanding
dan Polsek Sidang Kelingi.
Selain itu, di beberapa lokasi, di sepanjang ruas jalan Beringin Tiga sampai
Padang Ulak Tanding ditempatkan ratusan anggota Brimob dan TNI dari Bataliyon
144 Jaya Yudha Bengkulu.
Penempatan anggota Brimob dan TNI di sepanjang jalan Beringin Tiga-
Padang Ulak Tanding ini dilakukan, agar arus lalu lintas kendaraan roda dua dan
empat tidak terhambat.
Kapolres menambahkan, sampai saat ini kondisi keamanan di wilayah
Kecamatan Binduriang dan sekitarnya cukup kondusif. Arus lalu lintas kendaraan dari
arah Curup menuju Lubuklinggau, Sumsel dan sebaliknya tetap lancar seperti biasa.
Demikian pula masyarakat setempat, tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak
terpengaruh dengan tewasnya seorang anggota perampok asal daerah setempat pada
Minggu pagi tersebut.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, perampok tersebut tewas setelah
terjun ke jurang, saat dikejar polisi.
Sebelumnya, RI dan beberapa rekan tertangkap tangan anggota Polsek Padang
Ulak Tanding yang sedang berpatroli, ketika akan merampok seorang perempuan di
daerah tersebut.
RI dan rekannya dikejar polisi dan beberapa kali diberikan tembakan
peringatan, tapi mereka tidak menyerah. Saat dikejar polisi, RI dan rekannya, AG
berlari ke arah jurang.
Merasa terdesak, RI nekat terjun ke jurang dalam dan tewas. Jenazahnya
ditemukan warga setempat. Sedangkan AG berhasil ditangkap polisi. Mayat RI
sempat divisum di RSU Curup.
Sementara tersangka AG langsung digelandang ke Mapolres Rejang Lebong
untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan sementara,
tersangka AG telah melakukan aksi perampokan di daerah itu sebanyak 20 kali.
23
13.KEPALA CURUP, PRODUSEN PENJAHAT TERBAIK
Hingga kemarin polisi masih memeriksa 6 tersangka jambret bermotor (jamor)
asal Lembak. Polisi masih melakukan pengembangan Tempat Kejadian Perkara
(TKP) penjambretan lain selain 15 TKP yang sudah diakui keenam tersangka.
Sementara dua tersangka yang berhasil kabur, Ag (17), warga Desa Apur, Binduriang
dan Dy (17), warga Desa Bengko, Sindang Dataran, Kepala Curup sudah terdeteksi
keberadaannya.
Kapolres Rejang Lebong Mengatakan‘’Dua tersangka yang buron itu
sembunyi di tempat tinggalnya di kepala curup. Dalam waktu dekat keduanya pasti
kami ringkus. Bahkan hasil pengembangan masih ada keterlibatan 1 tersangka lain
yang disebut-sebut otak pelaku. Identitasnya belum dapat kami sebutkan saat ini,
masih dalam pengejaran kami,’’ tegas Kapolres Rejang Lebong, AKBP. I Ketut
Yudha Karyana, S.Ik melalui Kasat Reskrim, AKP. Hardidinata, S.Ik.
Lebih lanjut Hardidinata mengatakan, 6 tersangka masing-masing Ru (17), No (16),
warga Desa Kepala Curup, Binduriang, KA (16), He (17), Do (19) dan He (18), warga
Desa Air Lang, Sindang Kelingi dijeratnya pasal berlapis. Yakni pasal 363 KUHP
tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara. Juga pasal
365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara.
‘’Sesuai pengakuan keenam tersangka, aksi jamor itu sudah digelutinya sejak tahun
24
2008 lalu,dan perkerjaan ini menjadi lumrah di desa mereka, bahkan sudah menjadi
tradisi bagi remaja-remaja kepala curup. target mereka adalah ibu-ibu, dan ironisnya
praktek kriminalitas ini dilakukan tidak hanya di jalan lintas kepala curup tapi juga
hingga keluar daerah.
14.RAMPOK KEPALA CURUP BUKA POS RETRIBUSI
TERANG-TERANGAN DENGAN BIAYA 200.000 PER
MOBIL
Mengetahui aparat hukum tak mampu membasmi tindak kejahatan di kepala
curup, di tambah lagi di pukul mundurnya polisi saat oprasi di kawasan kepala curup,
preman kepala curup membuka 5 pos retribusi ber tarif Rp 200.000 per mobil, tak
hanya itu, sopir dan barang-barang pun di jarah, hal ini pun di alami oleh istri anggota
TNI ber pangkat KAPTEN . emas dan barang-barang ludes, sopir pun tak luput
bogam mentah, mobil inova yang di tumpangi pun di lempari. Melunjaknya kegiatan
premanisme di kampung perampok kepala curup tak luput dari lemahnya sikap polisi
yg malah memberikan hadiah - hadiah persembahan kepada preman-preman kepala
curup, dan sikap media yg mendukung kebebasan preman disana.
25