binduriang berdarah lagi

37
1. Binduriang Berdarah Lagi, 1 Tewas Ditujah Perampok 17 September 2014 BINDURIANG – Aksi komplotan perampok di jalan lintas Curup – Lubuk Linggau atau wilayah Binduriang, semakin mengganas. Kali ini kawanan pelaku tidak lagi segan-segan melukai korbannya bila memberi perlawanan. Aksi perampokan kali ini telah menelan korban jiwa. Dedi (24) warga Merasi Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan tewas akibat terkena tujahan pelaku. Peristiwa ini terjadi di sawangan jalan umum Dusun Gardu Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang, Selasa siang (16/9). Data terhimpun, korban tewas mengenaskan setelah sempat dibawa ke Puskesmas Binduriang. Korban mengalami luka robek di perut bagian kiri. Dalam kejadian ini korban tidak sendirian. Korban bersama seorang temannya, Herman (28) juga warga Merasi sedang dalam perjalanan menuju Kelurahan Beringin Tiga Kecamatan Sindang Kelingi menggunakan motor Honda Beat. Di tengah perjalanan, tiba-tiba motor korban dipepet oleh 6 pelaku yang menggunakan 3 motor tanpa plat nopol. 1

Upload: ade-irma

Post on 07-Dec-2015

312 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bdm

TRANSCRIPT

1. Binduriang Berdarah Lagi, 1 Tewas Ditujah Perampok

17 September 2014

BINDURIANG – Aksi komplotan perampok di jalan lintas Curup – Lubuk

Linggau atau wilayah Binduriang, semakin mengganas. Kali ini kawanan pelaku tidak

lagi segan-segan melukai korbannya bila memberi perlawanan. Aksi perampokan kali

ini telah menelan korban jiwa. Dedi (24) warga Merasi Kabupaten Musi Rawas,

Sumatera Selatan tewas akibat terkena tujahan pelaku. Peristiwa ini terjadi di

sawangan jalan umum Dusun Gardu Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang,

Selasa siang (16/9).

Data terhimpun, korban tewas mengenaskan setelah sempat dibawa ke

Puskesmas Binduriang. Korban mengalami luka robek di perut bagian kiri. Dalam

kejadian ini korban tidak sendirian. Korban bersama seorang temannya, Herman (28)

juga warga Merasi sedang dalam perjalanan menuju Kelurahan Beringin Tiga

Kecamatan Sindang Kelingi menggunakan motor Honda Beat.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba motor korban dipepet oleh 6 pelaku yang

menggunakan 3 motor tanpa plat nopol. Sadar akan dirampok, korban terus memacu

motornya. Akan tetapi, selain memepet motor korban, pelaku lainnya menghadang

laju motor dan mencabut kunci kontak motor korban. Korban terpaksa menghentikan

laju motornya. Seorang pelaku menghampiri Dedi dan Herman sembari mengancam

menggunakan pisau.

Kedua korban tak mau begitu saja mengalah. Mereka memberi perlawanan.

Sempat terjadi baku hantam, akhirnya kedua korban kalah tenaga. Korban Herman

berhasil lolos dari ancaman pisau para pelaku dengan melompat ke dalam jurang.

1

Sementara korban Dedi bernasib sial, ia tidak dapat mengelak dan terkena

tusukan di bagian perut yang diduga persis mengenai jantung. Melihat para korban

sudah tak berdaya, para pelaku langsung kabur ke arah Kota Lubuk Linggau dan

membawa motor korban. Korban Dedi yang sudah bersimbah darah langsung

dievakuasi oleh Herman yang meminta bantuan warga dan pengguna jalan. Korban

Dedi dibawa ke Puskesmas Binduriang. Sayang nyawanya tidak terselamatkan karena

sudah kehabisan banyak darah.

Tak lama kemudian korban langsung dibawa ke rumah duka di Musi Rawas.

Sementara korban Herman memberi keterangan ke Polsek Padang Ulak Tanding

(PUT).

Hingga kemarin sore, puluhan personel gabungan Polres Rejang Lebong (RL)

dan anggota Resmob Detasemen A Curup, dipimpin Wakapolres RL, Kompol. Novi

Ari Andrian, SH masih melakukan penyisiran mencari pelaku yang sudah diketahui

ciri-cirinya.

“Anggota akan disiagakan di sekitar lokasi kejadian serta di sejumlah titik

yang diduga menjadi persembunyian pelaku. Para pelaku akan kami buru sampai

dapat,” tegas Novi.

1 Ditikam Perampok

Di sisi lain, modus perampokan di wilayah perkotaan Curup belakangan

berubah. Seperti dialami Aiwan (17) warga Desa Durian Depun Kabupaten

Kepahiang. Berniat ingin membantu korban kecelakaan, ternyata hanya modus pelaku

untuk merampok korban. Peristiwa ini terjadi di Jalan Infanteri Perumahan PU Batu

Ampar Kecamatan Curup Tengah, Selasa dinihari (16/9). Sebanyak 6 orang pelaku

menggasak 1 unit HP serta dompet berisi uang ratusan ribu milik korban. Tak hanya

itu, dalam kejadian ini korban terluka di bagian paha kanan akibat terkena tikaman

seorang pelaku.

Sesuai keterangan korban, peristiwa itu terjadi saat dirinya bersama seorang

temannya sedang melintas di jalan tersebut. Saat tiba di jembatan, korban yang

mengendarai motor Honda Supra X nopol BD 6004 KI menemui pelaku yang

awalnya dikira korban sedang terjadi kecelakaan. Melihat seorang merintih kesakitan,

korban dan rekannya langsung menghampiri dan mendatangi pria tersebut. Namun

2

saat korban ingin menolong justru muncul 5 pria tidak dikenal dari balik sawangan

jalan sambil membawa sejumlah pisau. Rekan korban yang masih berada di atas

motor langsung menyalakan motor dan pergi meninggalkan korban.

Korban yang ditinggal sendirian panik. Pelaku langsung menghampiri korban

yang sudah tidak bisa menghindar dan memaksa korban menyerahkan barang-barang

berharga miliknya. Korban awalnya tidak mau, tetapi salah satu pelaku menusukkan

pisau ke paha kaki kiri korban. Tak ayal, korban terjatuh. Saat itulah, barang korban

dijarap pelaku dan langsung pergi meninggalkan korban.

“Saat itu saya langsung tidak bisa memberi perlawanan. Dompet dan HP saya

dirampas. Mereka (pelaku, red) langsung pergi meninggalkan saya. Kemudian ada

warga yang lewat dan membawa saya rumah sakit ini,” ujar korban saat mendapat

perawatan medis di IGG RSUD Curup.

Sementara itu, Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim,

Iptu. Mirza Gunawan mengaku telah menerima laporan korban.“Korban sudah

melapor. Saat ini kami masih menyelidiki identitas pelaku berdasarkan cirri-ciri yang

diceritakan korban,” kata Mirza.(cuy)

2. Perampok Binduriang Tertangkap

Posted by: redaksi 12 September 2014

CURUP – Kapolres Rejang Lebong (RL), AKBP. Edi Suroso, SH melalui

Kasat Reskrim, Iptu. Mirza Gunawan, Kamis siang (11/9) menggelar jumpa pers

mengungkapkan telah menangkap seorang perampok yang kerap beraksi di wilayah

Binduriang. Tersangka berinisial AS (18) warga Desa Kepala Curup Kecamatan

3

Binduriang. AS tertangkap basah sedang beraksi oleh personel gabungan Polres RL

dan Polsek Padang Ulak Tanding di Desa Blitar Muka Kecamatan Sindang Kelingi,

Selasa (9/9) sekitar pukul 17.30 WIB. Dari tangan AS, petugas mengamankan 1 unit

pisau, dompet berisi uang ratusan ribu milik korban.

“Kami memang tidak langsung mempublikasikan tertangkapnya AS karena

masih dalam penyelidikan intensif. Kami menangkapnya saat sedang beraksi. Setelah

itu kami langsung mendalami lagi keterangan tersangka untuk melakukan

pengembangan hingga tadi (kemarin, red). Mereka cukup sistemis menyimpan rahasia

identitas komplotannya,” jelas Mirza.

Mirza menegaskan, berdasarkan barang bukti dan didukung hasil

pengembangan di lapangan, AS dijerat pasal berlapis yakni Pasal 365 KUHP tentang

pencurian dengan pemberatan dan Undang Undang darurat kepemilikan senjata tajam

nomor 12 tahun 1951.

“Kita sudah mendapatkan keterangan saksi dan alat bukti aksi pencurian

dengan pemberatan. Kemudian dari hasil pengembangan, tersangka sudah mengakui

perbuatannya. Sehingga kita dapat menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP,” kata

Mirza.

Kronologis tertangkapnya AS diceritakan Mirza, bermula dari patroli yang

mereka lakukan. Korbannya Rustam (58) warga Kota Bengkulu. Aksi perampokan itu

terjadi di sawangan Desa Blitar Muka. Saat itu Rustam bersama istri dan seorang

anaknya mengendarai mobil Toyota Kijang Grand dalam perjalanan dari Kota Lubuk

Linggau menuju Kota Bengkulu. Komplotan AS beraksi dengan modus baru. Yakni

dengan berpura-pura tersenggol oleh mobil korban untuk menghentikan laju mobil.

AS yang sudah mengakui perannya sebagai eksekutor, membocorkan ban mobil kiri

bagian belakang dengan cara ditusuk pakai pisau. Setelah mobil terhenti, awalnya AS

hanya berdua dengan seorang pelaku lainnya (kabur, red), tiba-tiba datang 2 pelaku

lainnya juga menggunakan motor. Naas bagi AS yang berperan sebagai eksekutor.

Saat sedang merampas sejumlah benda berharga milik korban, petugas tiba. Ketiga

rekannya yang masih siaga di motor langsung kabur begitu saja meninggalkan AS.

“Saat itu tersangka ada 4 orang. Namun yang 3 lainnya kabur menggunakan

motor. Tersangka AS tidak dapat mengelak saat kami ciduk,” imbuh Mirza.

4

Ditambahkan Mirza, dalam proses pengembangan terhadap AS

pascatertangkap, pihaknya mendapatkan sejumlah nama yang dinilai sebagai otak dari

sejumlah aksi perampokan di jalan lintas Binduriang.(cuy)

3. Binduriang Memanas Lagi

Posted by: redaksi 27 Oktober 2014

BINDURIANG – Bentrok fisik antara warga dan aparat kepolisian  nyaris

kembali pecah di Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong. Massa sempat

memblokir jalan lintas Curup – Lubuk Linggau di titik jembatan dua Binduriang.

Selama lebih kurang 30 menit, warga menguasai lokasi.

Akibatnya, arus lalu lintas dari Sumsel menuju Bengkulu dan sebaliknya

sempat terhenti. Dari arah Curup, kendaraan berhenti di depan kantor Polsek Sindang

Kelingi. Sejumlah sopir tidak mau mengambil risiko menerobos masuk ke wilayah

“texas” tersebut untuk menghindari amuk massa.

Beruntung, langka persuasif yang dilakukan personel gabungan Polres Rejang

Lebong (RL), Detasemen A Pelopor Brimob dan TNI, dapat meredam emosi

sekelompok warga yang memblokir jalan.

Bagaimana kronologis kejadian? Informasi terhimpun, emosi warga dipicu

informasi tewasnya seorang warga Binduriang yang diduga sebagai pelaku

perampokan. Terduga perampok tersebut sebelumnya terlibat kejar-kejaran dengan

polisi di kawasan Desa Taba Padang Kecamatan Padang Ulak Tanding, Minggu

(26/10) sekitar pukul 15.30 WIB.

5

Mendengar kabar ada warganya yang mati ditembak polisi, warga lainnya

terpancing. Mereka meluapkan amarah dengan memblokir jalan lintas di jembatan

dua jalur dengan melintangkan potongan-potongan kayu. Kaden A Pelopor Brimbo

Polda Bengkulu, Kompol. Ramon Zamora Ginting, S.IK usai meninjau langsung ke

TKP pemblokiran sekitar pukul 18.00 WIB Minggu (26/10) menjelaskan situasi di

jalan lintas Curup – Lubuk Linggau mulai kondusif. Arus kendaraan juga sudah

lancar.

Ramon mengakui aksi pemblokiran jalan tersebut terjadi karena

kesimpangsiuran informasi yang diterima warga. “Pemicunya karena informasi yang

salah. Warga yang bingung dan marah karena ada seorang keluarga mereka tewas

setelah dikejar polisi, langsung berinisiatif memblokir jalan. Tapi setelah kita

jelaskan, akhirnya warga menerima dan membubarkan diri,” kata Ramon.(cuy)

4. Kapolda Bengkulu sambangi warga Binduriang

Kamis, 18 Desember 2014 23:03 WIB

Brigjend Pol M Ghufron ketika mengunjungi Kecamatan Binduriang (Foto

Antarabengkulu.com/Mamad) Rejanglebong, Bangkulu (Antara) - Kepala Kepolisian

Daerah Bengkulu, Brigjend Pol M Ghufron menyambangi masyarakat Kecamatan

Binduriang Kabupaten Rejanglebong yang selama ini dikenal rawan tindak

kriminalitas.  Kunjungan Kapolda M Ghufron bersama dengan jajarannya untuk yang

kedua kalinya ke daerah itu, Kamis, dilakukan dengan cara berjalan kaki sepanjang

tiga kilometer mulai dari Dusun Gardu Desa Kepala Curup sampai ke jembatan dua

Desa Simpang Beliti.

Kapolda Ghufron sepanjang perjalanannya di kedua desa di jalan lintas Curup-

Lubuklinggau, Sumsel, ini menyempat diri untuk berdialog dengan masyarakat

6

setempat dan memberikan imbauan untuk bersama-sama menciptakan keamanan di

wilayah tersebut. Masyarakat ingin polisi menciptakan keamanan dan kenyamanan di

wilayah Binduriang ini.

"Penciptaan keamanan ini juga demi pembangunan di Binduriang dan harus

diawali dari perubahan pola pikir masyarakat, apalagi pelaku tindak kriminalitas ini

hanya dilakukan sekelompok orang bukan oleh seluruh warga," ujarnya.

Untuk mengatasi tindak kriminalitas di wilayah itu, kata dia, harus dilakukan

oleh masyarakat di wilayah itu sendiri dengan perubahan pola pikir (mindset) melalui

kegiatan pembinaan moral dan agama oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, selain

cara penindakan tegas kepada pelaku kejahatan. Komitmen menciptakan wilayah

Provinsi Bengkulu sebagai kawasan aman, kata dia, sudah menjadi komitmen

bersama jajarannya sehingga berbagai upaya harus dilakukan dalam rangka menekan

dan meminimalisir tindak kejahatan yang akan terjadi di daerah itu.

"Sudah menjadi komitmen jajaran Polda Bengkulu untuk menciptakan Bengkulu

sebagai kawasan yang aman dan tinggal lagi kerjasama dari seluruh elemen

masyarakat guna menciptakan situasi yang kondusif," tambah dia.

Kunjungan Kapolda Brigjend Pol M Ghufron ke kawasan Lembak tersebut

merupakan yang kedua kalinya setelah Oktober 2014 lalu. M Ghufron berkunjung ke

kawasan ini setelah mengikuti upacara penutupan program Sekolah Alih Golongan

(SAG) di SPN Bukit Kaba Curup.

5. Gembong Rampok Binduriang Ditembak

Posted by: redaksi 13 Oktober 2014

CURUP – Gembong perampokan di jalur lintas Curup – Lubuk Linggau atau

tepatnya di wilayah Binduriang, He (20), berhasil dibekuk. Setidaknya, He terlibat di

15 TKP perampokan. Salah satunya, He terlibat sebagai pelaku perampokan terhadap

7

Dedi (24) warga Merasi Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan yang

tewas di tangan para pelaku, Selasa (16/9) lalu.

Tersangka He (20) merupakan warga Dusun Gardu Desa Kepala Curup

Kecamatan Binduriang. He berhasil tertangkap setelah berusaha melakukan

perampokan terhadap Syawaludin Hidyatullah (17) warga Desa Air Apo Kecamatan

Binduriang, Sabtu siang (11/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Tersangka terpaksa

dihadiahi 2 butir timah panas lantaran mencoba kabur dari kepungan petugas.

Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH menerangkan, He teridentifikasi sebagai

salah satu pelaku perampokan terhadap Dedi setelah dilakukan pengembangan hingga

kemarin siang (12/10). Sejak awal tertangkap, He tetap berupaya bungkam. Namun

konfrontasi keterangan saksi serta alat bukti petunjuk yang dimiliki penyidik, tak

dapat membuat He mengelak lagi. He akhirnya mengakui perbuatannya tersebut.

“Pelaku perampokan terhadap Dedi dan rekannya Herman saat itu sebanyak 6 orang.

Salah satunya He ini. Sementara perannya ikut serta. He yang mengakui ikut dalam

kelompok itu tapi tidak tahu siapa yang menikam korban Dedi. Saat ini kami masih

melakukan pengembangan untuk membekuk komplotan He,” ungkap Edi.

Kapolres menuturkan, dari hasil pengembangan sementara, sejauh ini He

terdeteksi terlibat di sekitar 15 Tempat Kejadian Perkara (TKP) perampokan di

sepanjang jalan lintas Curup – Lubuk Linggau. Tak hanya itu He juga terdeteksi

merupakan salah satu pelaku pelemparan bom Molotov terharap mobil anggota

Ditreskrimsus Polda Bengkulu saat sedang melakukan penyelidikan di kawasan

Lembak, 12 Juli 2012 silam.

Edi mengaku He dan komplotannya terkenal kejam dalam melakukan aksinya.

Hampir setiap aksi perampokan yang terjadi, He diduga terlibat. Dalam aksinya, He

melakukan peran yang selalu berbeda. Mulai dari menggiring dan mencabut kontak

motor korban hingga berperan sebagai eksekutor yang merampas dan membawa

kabur motor korban.

“Sekarang kami masih mengundang sejumlah korban perampokan untuk dikonfrontir

dengan terangka. Dalam pengembangan kami juga berkoordinasi dengan Polda

Bengkulu,” jelas Edi.

8

Untuk diketahui, He tertangkap di areal perkebunan sawit Desa Trans Taktoi

Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT). Dalam penangkapannya, He sempat

menjadi bulan-bulanan massa yang ikut mengejar He saat kabur dari upaya merampok

Syawaludin.

Kronologisnya  bermula dari upaya perampokan He bersama seorang

rekannya terhadap Syawaludin. Peristiwa itu terjadi di sawangan antaran Desa Trans

Taktoi dan Desa Muara Telita PUT, sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban dalam

perjalanan dari kediamannya ke arah Lubuk Linggau menggunakan motor Yamaha

Vega R. Saat itu motor korban dipepet oleh He dan rekannya menggunakan motor

Jupiter MX. He langsung mengambil paksa kunci kontak motor korban. Naas aksi He

dan gagal lantaran kunci motor korban terikat dengan seutas rantai.

Belum puas, He menerjang motor korban hingga korban terjatuh di atas badan

jalan. Saat itulah, He dan rekannya berhenti dan mengambil motor korban. Korban

tidak tinggal diam dan memberikan perlawanan. Namun korban kalah jumlah. Motor

korban akhirnya dirampas.

Tak berselang lama, korban bertemu dengan warga setempat dan dibawa ke

Desa Taktoi PUT. Korban menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada warga.

Akhirnya korban dan warga bersama-sama ikut memburu kedua pelaku. Di saat yang

bersamaan, unit patroli Polsek PUT melintas dan diketahui kedua pelaku. Hingga

dalam pelariannya, He dan rekannya kabur ke arah perkebunan Desa Trans Taktoi

PUT dan diburu oleh petugas yang sedang patroli.

Ditengah perjalanan, petugas bertemu puluhan warga yang juga sedang

memburu pelaku bersama korban. Atas kerjasama tersebut, warga yang sudah

mengetahui keberadaan pelaku langsung menutup semua akses jalan keluar. Hasilnya,

warga dan petugas berhasil mengamankan He bersama dengan 1 unit sepeda motor

Yamaha Jupiter MX yang digunakan He melancarkan aksinya. Sementara, rekan

berhasil kabur dari kepungan warga dan petugas.

6. Kijang Inova Dirampok Di Binduriang

BINDURIANG, BE – Tiga orang pelaku perampokan menjarah barang-barang

berharga penumpang kendaraan jenis Kijang Inova nomor polisi BG 1867 NT Rabu (1/1)

sekitar pukul 04.15 WIB, di kawasan Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.

9

Akibatnya, para penumpang kendaraan yang dikemudikan Sutikno (48), warga

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kehilangan

tas berisi uang tunai Rp juta serta handphone.

Perampokan terjadi saat korban bersama beberapa penumpangnya melaju dari

arah Lubuklinggau menuju Bengkulu, melintas di kawasan Kepala Curup.

Tanpa disadari oleh korban, ban mobil yang dikendarai korban kempes diduga terkena

paku yang sengaja diserak oleh para pelaku perampokan. Melihat ban mobilnya kempes,

korban langsung menghentikan laku kendaraan dan turun dari kendaraan.

Disaat itulah, tiga orang pelaku langsung berkendaraan motor beraksi dengan

mengancam korban dan mengambil barang-barang milik korban di dalam kendaraan

termasuk tas dan uang tunai

Atas peristiwa yang menimpa korban, korban langsung melaporkan ke Mapolsek

Padang Ulak Tanding (PUT) berharap pelaku yang kabur ke arah Luubuklinggau segera

ditangkap.

Kepada wartawan Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi suroso melalui Kapolsek

PUT Iptu Yosril mengaku telah menerima laporan korban. “Pelaku diduga 3 orang dan

mengambil tas dan uang tunai milik korban, setelah sebelumnya ban kendaraan korban di

gembosi,” tutur Kapolsek.

Kapolsek mengaku, saat ini tengah melakukan pengejaran yang diduga

merupakan pemain lama yang kerap beraksi di jalan lintas Curup-Lubuklinggau.

Dibagian lain, Kapolsek meminta para pengendara baik kendaraan bermotor

maupun mobil untuk berhati-hati saat melintas terutama pada malam hari. “Kalau

memang ragu, silahkan mampir dulu di Polsek, istirahat untuk keamanan sendiri, apalagi

berjalan pada saat subuh kondisi sangat sepi,” harapnya. 

7. Polisi: Perampok asal Binduriang tewas dihajar massa

Selasa, 26 November 2013 15:08 WIB

Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepala Bagian Operasional Polres Kota Bengkulu

AKP Mada Ramadita mengatakan bahwa dua perampok yang tertangkap saat merampok

Bank BCA beberapa waktu lalu tewas karena dihajar massa

"Tidak benar tewas di tangan polisi, tapi dihajar massa," katanya menanggapi

kerusuhan di kawasan Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejanglebong, Provinsi

Bengkulu, Selasa. Kerusuhan yang digelar warga tiga desa di Kecamatan Binduriang,

10

Selasa (26/11) pagi, hingga memblokir jalan lintas Bengkulu-Sumatra Selatan ditengarai

akibat tewasnya perampok yang ditangkap polisi tersebut.

As dan Wn, perampok yang ditangkap polisi itu merupakan warga Kecamatan

Binduriang. Ramadita mengatakan saat polisi datang ke lokasi perampokan, kondisi As

dan Wn sudah babak belur diamuk massa. "Lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara

untuk mendapatkan pertolongan, tapi tidak tertolong lagi akhirnya meninggal," katanya.  

Ia melanjutkan, pelaku diamuk massa karena tertangkap tangan saat berusaha

merampok salah seorang nasabah Bank BCA.

Tewasnya As, memicu kerusuhan di kampung halamannya, Desa Binduriang,

Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Binduriang bahkan membakar sebuah

pos polisi di wilayah itu.

Saat ini polisi sudah menempatkan sejumlah personel di perbatasan Bengkulu

dengan Sumatra Selatan itu untuk mengamankan situasi.

Bahkan, Polda Bengkulu menambah kekuatan personel sebanyak 310 orang

untuk membantu pengamanan di wilayah itu.

Kepala Biro Ops Kombes Pol Burdin Hambali melalui Kasubag Ops Kompol

Rachmat Kurniawan mengatakan sebanyak 210 personel dari Brimob Polda Bengkulu.

"Sedangkan 100 orang personel dari Shabara Polda Bengkulu," kata Kompol

Rachmat Kurniawan.

Dengan penambahan kekuatan tersebut saat ini diperkirakan 800 personel polisi

di lokasi.

8. Peras warga desa, preman suruhan mantan caleg dihajar massa

Minggu, 25 Mei 2014 03:06

Merdeka.com - Polres Rejanglebong, Bengkulu, menemukan bukti

pemerasan oleh preman kampung terhadap sejumlah warga di Kecamatan Sindang

11

Kelingi. Nahasnya, tersangka pelaku kemudian dikeroyok massa hingga babak belur,

Kamis (15/5) lalu.

"Hasil pengembangan yang dilakukan penyidik ditemukan dua lembar kuitansi

uang setoran dari warga kepada dua preman yang dihakimi massa tersebut. Hingga

saat ini sudah beberapa warga dan perangkat desa yang dimintai keterangan, baik

yang menjadi korban pemerasan maupun saksi-saksi yang mengetahui perbuatan yang

dilakukan dua tersangka ini," kata Kapolres Rejanglebong AKBP Edi Suroso melalui

Kasat Reskrim AKP Rudi Marwah kepada Antara di Rejanglebong, Sabtu (24/5).

Menurutnya kedua tersangka, masing-masing adalah warga Desa Sindang Jaya

dan Desa Sindang Jati di Kecamatan Sindang Kelingi. Kedua pelaku nyaris tewas

digebuki ratusan warga karena tindakan pemerasan ini sudah berkali-kali.

"Kedua tersangka yang diamankan ini, yaitu Bi (33 tahun) dan Su (30 tahun)

masing-masing merupakan warga Desa Sindang Jaya dan Desa Sindang Jati di

Kecamatan Sindang Kelingi. Keduanya nyaris tewas dihajar ratusan warga desa yang

menganggap aksi pemerasan yang dilakukan kedua orang ini sudah terjadi berulang

kali," terang dia.

Dia menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman

menyangkut kemungkinan terjadinya praktik pemerasan oleh kelompok preman ini.

Korban merupakan warga yang umumnya adalah pendatang di sejumlah desa di

Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran, dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas, keduanya mengaku disuruh MA (35

tahun), yaitu mantan caleg DPRD kabupaten setempat, yang pada Kamis (22/5)

terjaring Operasi Pekat Nala 2014 karena membawa senjata tajam jenis pisau di jalan

Lintas Curup-Lubuklinggau. Oleh sebab itu, pihaknya akan menghadapkan secara

langsung kedua preman tersebut dengan tersangka MA.

"Tersangka MA, yang merupakan warga Desa Kepala Curup, Kecamatan

Binduriang ini dikenai tuduhan pelanggaran UU Darurat No.12/1951 pasal dua (2)

ayat satu (1) dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Kami mengamankan

sebilah pisau dan sepeda motor Kawasaki Ninja yang dikendarai tersangka tanpa

dilengkapi nomor polisi," tegas dia.

12

Sebelumnya, warga Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya Kecamatan Sindang

Kelingi, pascapemilu 9 April 2014 lalu diresahkan aksi pemerasan dan meningkatnya

tindakan kriminalitas oleh kelompok tidak dikenal dan orang-orang yang berasal dari

salah satu tim sukses calon legislatif yang gagal dalam pemilihan umum. Akibat aksi-

aksi tersebut, warga di daerah itu sempat mengungsi keluar desa guna mengamankan

diri.

9. Tragedi Binduriang, Kapolda Sampaikan Maaf.

Tak ada lagi bentrokan antara warga dan pihak kepolisian. Hal itu dibutikan

dengan foto berdampingan antara Kapolda Bengkulu dan para Kades. (Dari Kiri)

Kades Sp Beliti, Abu Bakar, Kades Kepala Curup, Wardani dan Kades Kp Jeruk,

Zainal

Pasca bentrokan antara warga Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang

Lebong (RL) Provinsi Bengkulu dengan aparat kepolisian yakni Polres RL dan

Brimobda Bengkulu, yang mengakibatkan 1 warga sipil meninggal, 4 luka-luka dan 4

dari pihak Polisi luka, Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Burhanudin Andi, mewakili

Kapolri menyampaikan permohonan maaf langsung kepada keluarga korban, Selasa

19 Juni 2012.

Selain itu, Kapolda juga menyerahkan santunan kepada keluarga Ardan alias

Cik Udan (korban meninggal), yang diterima langsung oleh orang tuanya, Hajar dan

Siluna, di rumah duka Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang, Selasa 19 Juni

2012 pukul 14.00 WIB. Kedatangan Kapolda didampingi Dandim 0409/RL,

Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri

13

Haksoro, serta kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. "Seperti yang kita lihat,

sekarang saya berada di rumah Almarhum. Saya datang, dalam rangka mewakili

Kapolri, meminta maaf kepada keluarga korban," ujar Kapolda.

Tidak hanya itu, Kapolda juga mengaku salut dengan masyarakat Binduriang.

Sebab, menurut Kapolda, di daerah lain, jika terjadi peristiwa yang sama seperti yang

terjadi di Binduriang, belum tentu seaman seperti di Kecamatan Binduriang. "Saya

sangat mengapresiasi masyarakat dan tokoh masyarakat di sini. Kondisinya sangat

aman. Kalau di daerah lain belum tentu seperti di sini," tukas Kapolda.

Dilanjutkan Kapolda, ke depannya pihaknya akan memprogramkan Forum

Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) di daerah Lembak, serta program

pencitraan Polri. Hal tersebut bertujuan, agar Lembak semakin kondusif dan menjadi

daerah yang damai serta terhormat. "Ke depan, kita akan terapkan program FKPM di

daerah sini. Agar Lembak ini menjadi daerah yang lebih damai serta untuk pencitraan

polisi," terang Kapolda.

Santunan

Di samping itu, Kapolda mengatakan, untuk korban yang sedang di rawat di

RSUD Sabirin, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan biaya pengobatannya akan

ditanggung pihak Polda Bengkulu sampai sembuh. "Korban yang sekarang tengah

dirawat di RSUD, kita tanggung biayanya sampai sembuh. Kasian mereka, apalagi

mereka sekadang masih dalam usia produktif. Dan harus bekerja mencari nafkah,"

kata Kapolda.

Di sisi lain, untuk mengungkap kasus bentrokan antara warga dengan pihak

kepolisian, dijelaskan Kapolda, saat ini sudah datang tim dari Mabes Polri. Selain itu,

Kapolda juga mengatakan bahwa kondisi daerah Lembak sudah kondusif dan sangat

aman. "Tim dari Mabes Polri sudah datang. Kita serahkan proses ini kepada tim,"

pungkas Kapolda.

Binduriang Sudah Damai, Blokade Jalan Dibuka Semboyan TNI untuk

rakyat tampaknya memang benar pas. Sebab, pasca kericuhan yang terjadi di

Kecamatan Binduriang, Minggu malam (17/6) lalu, TNI menunjukkan peran penting,

sehingga Kecamatan Binduriang kini kembali kondusif. Hal ini tidak bisa dilepaskan

dari sosok 2 perwira TNI, yakni Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto

serta Danyon 144 Jaya Yudha, Letkol.Inf Tri Haksoro, yang selalu turun ke lokasi

hingga Selasa 19 Juni 2012

14

Bersama-sama dengan masyarakat, Selasa kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB,

TNI membuka blokade yang menutupi jalan nasional penghubung Kota Curup-Kota

Lubuklinggau, Sumsel. Hingga pukul 09.00 WIB, jalan perlahan sudah bisa dilalui

oleh kendaraan roda empat, bertonase kecil. Sebab, TNI dan masyarakat masih harus

menyingkirkan truk fuso yang hangus dibakar massa, karena melintang di tengah

jalan di Desa Kepala Curup. Pukul 10.30 WIB, truk fuso berhasil disingkirkan ke tepi,

sehingga kendaraan besar bisa melewati jalan nasional yang sempat tutup selama 2

hari itu. "Alhamdulillah, sekarang jalan sudah normal. Kendaraan sudah bisa lalu

lalang seperti biasa," kata Dandim.

Diungkapkan Dandim, situasi dan kondisi daerah Lembak, khusunya

Kecamatan Binduriang saat ini sudah benar-benar aman dan kondusif. Namun, lanjut

Dandim, anggota TNI masih akan terus melakukan patroli, hingga eskalasi di daerah

tersebut benar-benar kondusif. Sedangkan, untuk titik-titik rawan, kata Dandim, ia

memerintahkan anggota Babinsa untuk berbaur bersama masyarakat."Kalau Babinsa

ini memang sudah inklud di desa-desa. Setiap hari mereka pasti sudah ada di sini,"

terang Dandim.

Dandim juga mengatakan, masyarakat sudah bisa melewati jalan nasional

Curup-Lubuklinggau. Dan tidak perlu lagi khawatir akan kejadian sebelumnya.

Sebab, sekarang kondisi sudah kondusif dan aman. Sehingga, tidak perlu lagi

khawatir. Ia berharap, kondisi keamanan dan kondusifitas ini tetap terjaga

seterusnya."Sekarang kondisi sudah kondusif, blokade jalan sudah kita buka.

Sehingga, masyarakat sudah bisa melintasi jalan Curup-Lubuklinggau," pungkas

Dandim.

Bentrok Warga dan Aparat Kepolisian

Untuk diketahui, Minggu 17 Juni, sekitar pukul 17.00 WIB terjadi bentrokan

antara polisi dengan warga Kecamatan Binduriang. Hingga akhirnya, massa

memblokade jalan nasional penghubung Curup, Bengkulu menuju ke Kota

Lubuklinggau Sumatera Selatan. Sempat terjadi aksi tembak menembak dan warga

menyerang dengan batu-batuan. Kericuhan terjadi hingga pukul 00.00 WIB, hingga

akhirnya Kapolda Bengkulu langsung turun ke lapangan berusaha melakukan mediasi.

Akan tetapi, mediasi tersebut gagal dan warga kembali melakukan

pemblokiran dan menolak kehadiran pihak polisi hingga Senin 18 Juni. Bentrokan

akhirnya berujung damai setelah pihak TNI langsung turun melakukan mendiasi

15

dengan masyarakat setempat dan Selasa 19 Juni jalan sudah mulai kembali dibuka,

hingga Rabu 20 Juni jalan sudah lancar kembali. Tetapi, TNI masih tetap melakukan

patroli untuk menghindari kericuhan terulang kembali.

Diduga peristiwa tersebut dampak aksi sweeping pihak kepolisian di daerah

setempat, untuk mencari hasil jarahan kopi dan motor bodong (hasil pencurian).

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Desa Kepala Curup, Wardani,

kericuhan ini diduga bermula dari sweeping kendaraan yang dilakukan aparat

kepolisian sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.

Informasinya, razia ini berkaitan dengan maraknya kasus pencurian kendaraan

bermotor di wilayah tersebut. Menurut Kades War, warganya tidak terima dengan

aksi sweeping menjelang malam hari yang dilakukan aparat itu. Apalagi dalam razia

ini juga dikait-kaitkan dengan penjarahan mobil truk pengangkut biji kopi yang

mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sebelumnya. "Kalau dikaitkan dengan

penjarahan mobil pengangkut kopi, saya memastikan di desa saya tidak ada

penjarahan itu. Tapi kalau di desa lain, saya tidak tahu. Masalahnya, pihak kepolisian

razianya langsung ke rumah-rumah warga. Sehingga memancing emosi warga dan

terjadilah keributan itu," terang War.

Sementara itu, menurut keterangan salah seorang anggota polisi yang terluka,

saat itu pihaknya baru saja beranjak pulang setelah menggelar razia tersebut. Namun,

setibanya di tikungan tidak dari Desa Kepala Curup, tiba-tiba pihaknya diserang

menggunakan batu yang dilempar dari atas tebing sebelah kanan jalan. Serangan ini

kontan saja menghambat perjalanan mereka. Para anggota polisi mencoba menghalau

para penyerang dengan menembakkan senjata ke udara. Namun tembakan ini tidak

menghentikan penyerangan. "Saat itu persis seperti hujan batu. Banyak batu yang

dilemparkan ke arah kami," tuturnya saat dirawat di IGD RSUD Curup.

Data Korban dan Kerusakan

Meninggal dunia: Ardan alias Cik Udan (19), warga Kampung Jeruk.

Luka-luka:

1. Supri (luka tembak di dada kiri)

2. Trisno (luka tembak di perut)

3. Rizal (luka tembak di bagian mulut)

16

4. Sapri

ANGGOTA KEPOLISIAN dan BRIMOB:

1. Wakapolres Rejang Lebong, Kompol Andi Hermawan 2. Bripka Yopi (luka robek

di kening akibat lemparan batu) 3. Bripka Bowo (luka robek di telinga kanan dan

memar di bahu kanan akibat lemparan batu) 4. Briptu Didik (luka robek di kepala

belakang akibat lemparan batu) Data Sementara Kerusakan: 1 unit mobil

Satlantas 1 unit mobil Anggota Buser Polres Rejang Lebong 1 unit mobil Brimob

1 unit truk pengendara yang melintas 1 unit mobil Avanza nopol B 8590 IW

Jalan Nasional di Blokade. TNI berusah membersihkan blokade

Mobil Truk miliki Polres dibakar massa, akibat tragedi Minggu 17 Juni

17

Anggota TNI mengatur lalu lintas, pasca pembersihan blokade. Tampak truk

Fuso yang dibakar massa, yang berhasil disingkirkan ke tepi jalan. Sebelumnya truk

tersebut melintangi jalan

(

Kanan) Dandim 0409/RL Letkol.Inf Yanto Kusno Hendarto dan Danyon 144

JY Letkol.Inf Tri Haksoro

10.ULAH PEMBIARAN KAPOLDA, KEPALA CURUP KEBAL

HUKUM

Meski jalur lintas Curup – Lubuk Linggau, khususnya di wilayah Kepala

curup sudah bisa dilewati kendaraan. Namun tingkat keamanan semakin rawan. Sejak

pemblokiran jalan dibuka Selasa (19/6) hingga kemarin (21/6) tercatat ada 38 kasus

18

perampokan dan pemalakan yang laporannya masuk ke Polres Rejang Lebong (RL)

dan Polsek Sindang Kelingi, ditambah yang tidak melapor. 

Bahkan dua korban diantaranya keluarga dan istri anggota TNI. Yakni Burniat

(38), warga Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) yang

merupakan kakak anggota Yonif 144 Jaya Yudha Curup. Serta istri Kapten. Arni,

anggota Denpom Bengkulu. Sedangkan untuk kasus pengrusakan, penjarahan,

perampokan dan pemalakan sejak pecah bentrok warga dengan polisi Minggu malam

(17/6) tercatat lebih 30 kasus.

Meningkatnya aksi kejahatan ini dampak negatif dari tidak adanya polisi yang

bertugas di wilayah Lembak pascabentrok. Penjagaan terbatas di Polsek Sindang

Kelingi, Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) dan Polsek Kota Padang. Sedangkan

wilayah Kecamatan Binduriang yang masuk wilayah hukum Polsek PUT terbebas dari

penjagaan polisi.

Kebijakan Kapolda Bengkulu, Brigjend. Pol. Burhanudin Andi, SH yang

melarang personelnya masuk ke kawasan Binduriang membuat setiap kendaraan yang

melintas menjadi sasaran empuk kawanan bandit perampok dan preman yang kerap

beraksi di jalur lintas ini.  Terutama pengendara dari luar RL dan Lubuk Linggau,

Sumatera Selatan yang tidak tahu di wilayah ini sempat pecah bentrok.

Warga Lain Emosi

Mendapati kondisi jalur lintas Curup – Lembak yang semakin rawan kejahatan

pascabentrok mendapat kecaman keras dari warga luar Binduriang. Diantaranya Toni

Borneo, tokoh masyarakat Padang Ulak Tanding (PUT). ‘’Kalau Kapolda tidak segera

memerintahkan polisi masuk ke wilayah Binduriang, kejahatan semakin meningkat.

Sebab kejahatan yang terjadi saat ini murni pidana. Tidak ada kaitannya lagi dengan

bentrok warga dengan polisi. Jadi pelaku kejahatan ini harus ditindak tegas,’’ kata

Toni.

Selaku warga Lembak, ia tidak ingin nama Lembak tercoreng hanya karena

ulah segelintir orang (pelaku kejahatan, red) yang ingin memperkeruh situasi. 

tindakan polisi membiarkan terjadinya tindakan kejahatan tanpa ada penindakan, jelas

melanggar tupoksi Polri selaku penegak hukum.

19

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa (MPM)

STAIN Curup, Aditya Chandra Utama Gumay yang mendesak polisi melakukan

penjagaan di setiap titik rawan kejahatan jalur lintas Curup – Lubuk Linggau. Agar

jangan sampai terjadi pergolakan dari masyarakat lain. ‘’Kebijakan Kapolda pejam

mata dengan kejahatan di lembak ini jelas memancing emosi warga lain. Jangan

sampai warga lain bertindak dengan caranya sendiri menangani kejahatan ini,’’

pungkas Aditya.

Istri Perwira TNI Dirampok

Salah satu korban perampokan dan pemalakan yang terjadi Kamis (21/6)

kemarin adalah Arifin Lubis (20), sopir travel Toyota Innova nopol B 868 PY, warga

Jalan RE Martadinata, Kota Bengkulu.

Uang jalan Rp 1 juta di kantongnya dirampas kawanan pelaku yang berjumlah

6 orang. Termasuk kaca depan mobilnya yang pecah lantaran dihantam dengan kayu.

Kawanan pelaku yang berjumlah 6 orang itu juga menggasak tas berisi handphone

dan uang beserta perhiasan milik seorang penumpang yang merupakan istri Kapten.

Arni, anggota Denpom Bengkulu. Termasuk 3 orang penumpang lainnya. Kerugian

mencapai Rp 120 juta.

Peristiwa terjadi dini hari pukul 00.30 WIB di perbatasan Desa Belitar Muka –

Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi. Diceritakan Arifin, saat kejadian

itu ia melajukan mobilnya dari arah Lubuk Linggau – Curup dari perjalanan Kota

Palembang, Sumatera Selatan menuju Kota Bengkulu. Saat melintas di Tempat

Kejadian Perkara (TKP), tiba-tiba saja mobilnya dihadang 6 pelaku yang mengendarai

2 motor.

‘’Tiba-tiba saja 2 motor melintang di jalan sehingga saya menginjak rem. Saat

itulah kaca mobil dipukul dengan kayu dan ada pelaku yang memegang senjata api

(senpi, red). Lantas pelaku menyulut api rokok ke muka saya dan meminta uang

rokok. Setelah diberi, kembali pelaku meminta dompet dan yang lainnya. Setelah itu

pelaku merampas semua barang-barang bawaan penumpang saya,’’ kata Arifin.

Usai menggasak seluruh barang di dalam mobil, pelaku melarikan diri ke arah Lubuk

Linggau.

Semua ini hasil buah pembiaran dari Kapolda bengkulu yg bahkan memberikan

20

santunan besar-besaran dan memberi bonus menaikan haji kepada para perampok-

perampok kepala curup.

11.KAMPOENG BERBUDAYA BAJING LONCAT

KEPALA CURUP KAMPUNG PERAMPOK di 19.15 Sejak dulu hingga sekarang, setidaknya sudah ada 1juta lebih laporan

kehilangan motor perampokan pembunuhan terhadap pengguna jalan yg melintas di

jalan lintas curup - lubuk linggau khususnya daerarah desa kepala curup, simpang

beliti, pelalo. Hal itu diakui warga yang sering melintas di daerah lintas nasional

tersebut . “Di kawasan kepala curup (lembak) , setidaknya ada seribu laporan

kehilangan motor tiap tahunnya.. Di bagian lain, per satu bulan  setidaknya sudah

belasan warga yang menjadi korban pencurian kendaraan bermotor maupun korban

perampasan motor di jalan lintas Curup-Lubuklinggau yang mendatangi Mapolres

RL. ”Kami ingin melihat, apakah dari 32 kendaraan yang diaman polisi ada kendaraan

milik kami,” tutur Yosep (32) warga Desa Perbo salah satu korban curanmor. Hal

yang sama disampaikan Edi Parman (53) warga Sumber Bening, korban perampasan

kendaraan bermotor di jalan Lintas Curup-Lubuklinggau. Ia mengaku mencari motor

jenis Jupiter MX yang dirampas oleh sembilan orang tidak dikenal, Sabtu (2/6) di

jembatan dua Padang Ulak Tanding. Dijelaskan Edi, peristiwa perampasan kendaraan

itu bermula ketika anaknya Nurdiansyah (23) bersama teman wanita hendak menuju

Lubuklinggau guna menghadiri undangan pernikahan. “Tiba-tiba anak saya ditendang

oleh salah seorang pelaku. Ada 9 pelaku dengan 3 motor, enam di antaranya

menggunakan senjata tajam yang langsung menodongkan senjata kepada anak saya,”

tutur Edi. 

Sayangnya, dari 32 kendaraan yang disita polisi, tidak satupun ada motor

jupiter milik Edi. Derita yang sama dialami Efrianto (31) warga Pasar PUT, yang

mengaku menjadi korban perampasan kendaraan bermotor pertengahan April 2012

21

lalu.  Efrianto mengaku harus kehilangan motor jenis Yamaha Vega R BG 3944 HD,

ketika melewati jembatan dua Padang Ulak Tanding yang sudah terkenal rawan

kejahatan perampasan kendaraan. “Waktu itu kejadian hari Jumat sekitar pukul 11.30

WIB, sepulang dari bertugas sebagai PNS di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, saya

dirampok,”

kampoeng kepala curup hampir 90 % berprofesi sebagai perampok, kejadian

perampasan dapat di pastikan terjadi setiap hari, kampoeng ini juga merupakan daerah

bebas peredaran sabu, bahkan kepala desa nya pun merupakan pengkoordinir

kejahatan kendaraan bermotor,. 

12.Perampok Tewas, Polres Rejang Lebong Tingkatkan

pengamanan di Wilayah Binduriang

Bengkulu - Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu

meningkatkan keamanan di wilayah Kecamatan Binduriang pascatewasnya seorang

perampok, RI (27), warga Desa Taba Padang, Minggu (26/10).

"Sejak Minggu, pengamanan di wilayah Kecamatan Binduriang kita

tingkatkan menjadi Siaga I, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan

pascatewasnya seorang perampok asal daerah setempat," kata Kapolres Rejang

Lebong, AKBP Edi Suroso kepada SP, Senin (27/10) pagi.

Namun, Kapolres bisa menjelaskan penyebab tewasnya anggota perampok

asal Binduriang, yang beroperasi di jalur Curup-Lubuklinggau, Provinsi Sumatera

Selatan (Sumsel) selama ini.

"Yang jelas, pada Minggu pagi ada seorang anggota perampok tewas, atas

nama RI (27), warga Binduriang. Kita khawatir warga setempat mengamuk atas

22

tewasnya RI, maka pengamanan di wilayah Binduriang ditingkatkan menjadi Siaga I,"

ujarnya.

Ia mengatakan, sampai Senin (27/10), pengamanan di dua Polsek di wilayah

Lembak, Kabupaten Rejang Lebong ditingkatkan, yakni Polsek Padang Ulak Tanding

dan Polsek Sidang Kelingi.

Selain itu, di beberapa lokasi, di sepanjang ruas jalan Beringin Tiga sampai

Padang Ulak Tanding ditempatkan ratusan anggota Brimob dan TNI dari Bataliyon

144 Jaya Yudha Bengkulu.

Penempatan anggota Brimob dan TNI di sepanjang jalan Beringin Tiga-

Padang Ulak Tanding ini dilakukan, agar arus lalu lintas kendaraan roda dua dan

empat tidak terhambat.

Kapolres menambahkan, sampai saat ini kondisi keamanan di wilayah

Kecamatan Binduriang dan sekitarnya cukup kondusif. Arus lalu lintas kendaraan dari

arah Curup menuju Lubuklinggau, Sumsel dan sebaliknya tetap lancar seperti biasa.

Demikian pula masyarakat setempat, tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak

terpengaruh dengan tewasnya seorang anggota perampok asal daerah setempat pada

Minggu pagi tersebut.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, perampok tersebut tewas setelah

terjun ke jurang, saat dikejar polisi.

Sebelumnya, RI dan beberapa rekan tertangkap tangan anggota Polsek Padang

Ulak Tanding yang sedang berpatroli, ketika akan merampok seorang perempuan di

daerah tersebut.

RI dan rekannya dikejar polisi dan beberapa kali diberikan tembakan

peringatan, tapi mereka tidak menyerah. Saat dikejar polisi, RI dan rekannya, AG

berlari ke arah jurang.

Merasa terdesak, RI nekat terjun ke jurang dalam dan tewas. Jenazahnya

ditemukan warga setempat. Sedangkan AG berhasil ditangkap polisi. Mayat RI

sempat divisum di RSU Curup.

Sementara tersangka AG langsung digelandang ke Mapolres Rejang Lebong

untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan sementara,

tersangka AG telah melakukan aksi perampokan di daerah itu sebanyak 20 kali.

23

13.KEPALA CURUP, PRODUSEN PENJAHAT TERBAIK

Hingga kemarin polisi masih memeriksa 6 tersangka jambret bermotor (jamor)

asal Lembak. Polisi masih melakukan pengembangan Tempat Kejadian Perkara

(TKP) penjambretan lain selain 15 TKP yang sudah diakui keenam tersangka.

Sementara dua tersangka yang berhasil kabur, Ag (17), warga Desa Apur, Binduriang

dan Dy (17), warga Desa Bengko, Sindang Dataran, Kepala Curup sudah terdeteksi

keberadaannya. 

Kapolres Rejang Lebong Mengatakan‘’Dua tersangka yang buron itu

sembunyi di tempat tinggalnya di kepala curup. Dalam waktu dekat keduanya pasti

kami ringkus. Bahkan hasil pengembangan masih ada keterlibatan 1 tersangka lain

yang disebut-sebut otak pelaku. Identitasnya belum dapat kami sebutkan saat ini,

masih dalam pengejaran kami,’’ tegas Kapolres Rejang Lebong, AKBP. I Ketut

Yudha Karyana, S.Ik melalui Kasat Reskrim, AKP. Hardidinata, S.Ik.

Lebih lanjut Hardidinata mengatakan, 6 tersangka masing-masing Ru (17), No (16),

warga Desa Kepala Curup, Binduriang, KA (16), He (17), Do (19) dan He (18), warga

Desa Air Lang, Sindang Kelingi dijeratnya pasal berlapis. Yakni pasal 363 KUHP

tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara. Juga pasal

365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara.

‘’Sesuai pengakuan keenam tersangka, aksi jamor itu sudah digelutinya sejak tahun

24

2008 lalu,dan perkerjaan ini menjadi lumrah di desa mereka, bahkan sudah menjadi

tradisi bagi remaja-remaja kepala curup. target mereka adalah ibu-ibu, dan ironisnya

praktek kriminalitas ini dilakukan tidak hanya di jalan lintas kepala curup tapi juga

hingga keluar daerah.

14.RAMPOK KEPALA CURUP BUKA POS RETRIBUSI

TERANG-TERANGAN DENGAN BIAYA 200.000 PER

MOBIL

Mengetahui aparat hukum tak mampu membasmi tindak kejahatan di kepala

curup, di tambah lagi di pukul mundurnya polisi saat oprasi di kawasan kepala curup,

preman kepala curup membuka 5 pos retribusi  ber tarif Rp 200.000  per mobil,  tak

hanya itu, sopir dan barang-barang pun di jarah, hal ini pun di alami oleh istri anggota

TNI ber pangkat KAPTEN . emas dan barang-barang ludes, sopir pun tak luput

bogam mentah, mobil inova yang di tumpangi pun di lempari. Melunjaknya kegiatan

premanisme di kampung perampok kepala curup tak luput dari lemahnya sikap polisi

yg malah memberikan hadiah - hadiah persembahan kepada preman-preman kepala

curup, dan sikap media yg mendukung kebebasan preman disana.

25