bibi.docx

4
Kominusi atau pengecilan ukuran bahan galian sesuai dengan yang diinginkan. Kominusi merupakan tahap awal dalam proses Pengolahan Bahan Galian (PBG) yang bertujuan untuk : 1. Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya. 2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya. 3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi. Kominusi ada 3 (dua) macam, yaitu : 1. Crushing (Peremukan / pemecahan) 2. Grinding (Penggerusan / penghalusan) Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm. Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m. Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills danRing Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi. JAW CRUSHER Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher : 1. Lebar lubang bukaan 2. Variasi dari throw 3. Kecepatan 4. Ukuran umpan 5. Reduction ratio (RR) 6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100. 1. “Sistem Blake” dgn ciri-ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak mundur maju. 2. “Sistem Dodge” dgn ciri-ciri titik engsel di bawah, bagian atas bergerak mundur maju. Kebaikan pemecah menurut sistem Dodge ialah pada titik engselnya terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan berlangsung lubang pembuang hanya sedikit terbuka (seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah tersumbat. Pemecah menurut sistem Blake paling banyak di pakai karena tidak mempunyai keburukan seperti Dodge. Keburukan sistem Blake hasil olahan kurang rata. Supaya mulut kedua rahang itu tidak mudah rusak, biasanya dilapis dengan plat baja yg dikeraskan dan mudah diganti. Pada bidang penekan dari plat baja itu di

Upload: nini-nadila-chodio

Post on 20-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bibi.docx

Kominusi atau pengecilan ukuran bahan galian sesuai dengan yang diinginkan. Kominusi merupakan tahap awal dalam proses Pengolahan Bahan Galian (PBG) yang bertujuan untuk :1. Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya.3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi.Kominusi ada 3 (dua) macam, yaitu :1. Crushing (Peremukan / pemecahan)2. Grinding (Penggerusan / penghalusan)Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills danRing Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi.

JAW CRUSHER

Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :

1. Lebar lubang bukaan2. Variasi dari throw3. Kecepatan4. Ukuran umpan5. Reduction ratio (RR)6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis

umpan

Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.

1. “Sistem Blake” dgn ciri-ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak mundur maju.

2.  “Sistem Dodge” dgn ciri-ciri titik engsel di bawah, bagian atas bergerak mundur maju.

Kebaikan pemecah menurut sistem Dodge ialah pada titik engselnya terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan berlangsung lubang pembuang hanya sedikit terbuka (seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah tersumbat.

Pemecah menurut sistem Blake paling banyak di pakai karena tidak mempunyai keburukan seperti Dodge. Keburukan sistem Blake hasil olahan kurang rata. Supaya mulut kedua rahang itu tidak mudah rusak, biasanya dilapis dengan plat baja yg dikeraskan dan mudah diganti. Pada bidang penekan dari plat baja itu di bentuk rusuk-rusuk bergerigi untuk mempercepat proses pemecahannya.

Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun menjadi maju mundur.Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi gerakan naik turun.Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau dorongan toggle.Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam.Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan umpan.Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.Set, adalah jarak mendatar pada throat.Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke depan.Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke belakang.Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close settingNip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik singgung antara jaw dengan batuan.

Page 2: bibi.docx

GYRATORY CRUSHEr

Gyratory crusher konsep dasarnya mirip dengan jaw crusher, terdiri dari permukaan cekung dan kepala kerucut; kedua permukaan biasanya dilapisi dengan permukaan baja mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan melingkar sedikit, tetapi tidak memutar, gerakan ini dihasilkan oleh eccentric assembly. Seperti jaw crusher, feed bergerak ke bawah antara dua permukaan makin kebawah ukuran akan semakan hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah antara dua permukaan.

Sebuah grytory crusher adalah salah satu jenis crusher primer dalam tambang bijih atau pabrik pengolahan. Gyratory crusher dapat digunakan untuk penghancuran primer atau sekunder. Penghancuran oleh grytory crusher disebabkan oleh penutupan secara berjenjang celah antara mainshaft assembly (bergerak) dipasang vertikal pada poros pusat dan Shell assembly (tetap) dipasang pada bingkai utama crusher. Kesenjangan dibuka dan ditutup diatur oleh eccentric essembly pada bagian bawah spindle yang menyebabkan poros pusat bergerak. Poros vertikal bebas berputar mengelilingi porosnyaMesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw).Sebuah crushing head yang berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas.Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang masuk.

Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan jaw crusher.Gerakan alat ini adalah kontinyu karena crushing head dari alat ini bergerak dan bergoyang.Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket seperti lempung karena kurang menguntungkan disebabkan biaya lebih besar dibandingkan dengan jaw.Faktor yang mempengaruhi Gyratory Crusher :- Ukuran butir- Kandungan air dari feed- Kecepatan putaran- Gape

CONE CRUSHER

Cone crusher merupakan pengembangan dari gyratory crusher. Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu diam dan yang satunya berputar. Bagian – bagian cone crusher dapat dilihat pada gambar berikut :

Proses pemecahan bahan olahan (Feed) dari pemecah rahang ini berlangsung continue dengan cara gesekan & potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut ini cara memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang, melainkan terus-menerus.Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu atas kerucut berfungsi sebagai engsel, sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut

berayun mengelilingi bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung berubah-ubah. Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahab dan pada waktu ruang membesar bahan olhan yang sudah di giling akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling kerucut dan terus-menerus.Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan sebuah rod sabuk dengan roda gigi konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini sumbu utam bagian bawah dimasukkan kedalam uatu tabung eksenterik. Bila tabung tersebut di putar makanya sumbunya akan berayun. Kadang-kadang bidang penekan kerucut dan tabung kerucut membentuk rusuk-rusuk dan bias diganti bilamana sudah tipis atau aus.

ROLL CRUSHER

Cara pengerjaan pemecahan pada pemecah putar berdasarkan tekanan dan gesekan. Bahan olahan dilewatkan diantara dua buah roda yg berputar dgn arah yang berlawanan. Biasanya pemasangan salah satu dari kedua roda itu tetap, sedangkan yang satunya lagi dapat bergerak maju mundur karena ditahan oleh pegas sekerup baja.Bila kecepatan putar kedua roda itu sama, maka bahan olahan hanya dilinyak atau dipecahkan. Sedangkan bila kecepatan putar kedua roda itu tidak sama, bahan olahan (feed) selain dipecahkan juga dipuntir. Penggunaan pegas ulir ialah untuk menjaga supaya roda putar dapat kembali, bilamana sewaktu-waktu mundur atau merenggang dari roda putar yang lain. Hal ini dapat terjadi bilamana ada bahan olahan yg keras dan tidak dapat dipecahkan masuk diantara kedua roda putar. Sehingga tidak terjadi kerusakan pada bagian-bagian mesin pemecah tsb.Ball millPenggiling peluru terdiri dari sebuah tromol yang pada bagian dalamnya diisi peluru-peluru yang dibuat dari baja atau batu. Peluru-peluru itu berada diatas tembereng-tembereng yang disusun pada keliling dagian dalam teromol. Tembereng-tembereng ini mempunyai lubang-lubang sedangkan diluar dari keliling tembereng ini dipasang pula sebuah teromol yang merupakan ayakan.Cara kerja dari penggiling peluru ini adalah sebagai berikut. Bila teromol penggiling berputar, tembereng-tembereng dan ayakannya akan ikut berputar bersama-sama menurut sumbu mendatar. Bahan giling dimasukkan dari bagian atas sehingga bercampur dengan peluru-peluru. Bahan giling yang sudah halus akan keluar dari lubang yang pengeluaran setelah melewati tembereng-tembereng dan ayakan yang berbentuk teromol.Penggiling peluru biasanya dipakai untuk menggiling tanah liat, tepung Thomas, tulang, arang kayu, bahan cat, pelapis kaca, kwarsa, dan sebagainya. Ukuran butir bahan giling diantara 20-50 mm, dan ukuran butir hasil giling kira-kira 0,25 mm.

Prinsip Kerja Ball Mill Mesin Ball

Page 3: bibi.docx

Mill ini memiliki tipe horisontal, berbentuk tabung, dan dua tempat penyimpanan. Bagian luar mesin berjalan sepanjang roda gigi. Material masuk secara spriral dan merata dalam tempat penyimpanan pertama. Dalam tempat penampungan ini ada ladder scaleboard atau ripplescaleboard, dan steelball dengan berbagai macam spesifikasi yang dipasang pada scaleboard. Seiring dengan perputaran tubuh barel yang kemudian menghasilkan gaya sentrifugal, steel ball akanterbawa pada ketinggian tertentu dan jatuh untuk membuat material tergiling. Setelah prosespenggilingan dalam tempat penyimpanan pertama, material akan masuk dalam tempatpenampungan kedua untuk kembali digiling dengan steel ball dan scaleboard. Akhirnya, bubuk akandibawa ke papan penampungan produk akhir dan proses kerja sepenuhnya lengkap.

Roll Crusher adalah  type crusher dengan sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang realatif  lebih rendah dari impact crusher  yaitu sekitar 300 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang  jauh lebih besar. Unjuk kerja dari mesin Roll Crusher ini bergantung pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya, ukuran shaft dan ukuran Roda nya, yang semuanya harus disesuaikan dengan raw material dan target kapasitas produksi.

Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk  menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah, seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb. Roll crusher memiliki rasio MAKSIMUM pengurangan teoritis 4:1. Jika partikel 2 inci diumpankan ke crusher melempar satu ukuran absolut terkecil bisa harapkan dari crusher adalah 1 / 2 inci. Roll Crusher hanya akan menghancurkan materi ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).

Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan kecepatan roda berputar.