biaya overhead pabrik - · pdf fileproduksinya tinggi. ... dalam memilih dan menaksir dasar...

5
BIAYA OVERHEAD PABRIK COST ACCOUNTING-IPdC Page 1 BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi di departemen pembantu tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik. Biasanya, biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya-biaya produksi lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan ataupun dibebankan secara langsung pada pesanan atau peroduk tertentu. I. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini: a) Biaya bahan penolong, b) Biaya tenaga kerja tidak langsung, c) Biaya reparasi dan pemeliharaan, d) Biaya penyusutan aktiva, e) Biaya asuransi, f) Biaya listrik, dan lain-lain. 2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi: a) Biaya overhead pabrik tetap, b) Biaya overhead variable, c) Biaya overhead pabrik semi variable. 3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen.

Upload: phungtuong

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIAYA OVERHEAD PABRIK -   · PDF fileproduksinya tinggi. ... Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan:

BIAYA OVERHEAD PABRIK

COST ACCOUNTING-IPdC Page 1

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki

departemen-departemen lain selain departemen produksi maka semua biaya yang terjadi

di departemen pembantu tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.

Biasanya, biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai biaya bahan penolong, biaya tenaga

kerja tidak langsung, dan semua biaya-biaya produksi lainnya yang tidak dapat dengan

mudah diidentifikasikan ataupun dibebankan secara langsung pada pesanan atau peroduk

tertentu.

I. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut jenisnya.

Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan

menjadi beberapa golongan berikut ini:

a) Biaya bahan penolong,

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung,

c) Biaya reparasi dan pemeliharaan,

d) Biaya penyusutan aktiva,

e) Biaya asuransi,

f) Biaya listrik, dan lain-lain.

2. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya

dengan perubahan volume kegiatan.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik

dapat dikelompokkan menjadi:

a) Biaya overhead pabrik tetap,

b) Biaya overhead variable,

c) Biaya overhead pabrik semi variable.

3. Penggolongan biaya overhead pabrik dalam hubungannya dengan departemen.

Page 2: BIAYA OVERHEAD PABRIK -   · PDF fileproduksinya tinggi. ... Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan:

BIAYA OVERHEAD PABRIK

COST ACCOUNTING-IPdC Page 2

Dilihat dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam

perusahaan, biaya overhead pabrik dapat dikelompokkan menjadi:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen,

b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen.

II. PEMBEBANAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, biaya overhead

pabrik dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

Alasannya karena:

1) BOP meliputi semua jenis biaya produksi tidak langsung yang sangat bervariasi

sifat, jumlah, maupun terjadinya. Adapula biaya yang terjadi teratur pada bulan

tertentu.

2) Volume kegiatan produksi setiap bulan pada perusahaan yang berproduksi

berdasarkan pesanan biasanya tidak tetap. Apabila BOP dibebankan secara

langsung maka setiap produk yang dihasilkan pada bulan yang volume

produksinya rendah akan dibebani biaya tetap lebih besar dari bulan yang volume

produksinya tinggi.

Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai

berikut:

a) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik;

Penyusunan anggaran BOP didasarkan pada volume kegiatan yang akan

dilaksanakan di masa depan.

b) Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik;

Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada

produk, dapat memilih berdasarkan: satuan produk, biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Adapun factor-faktor

yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan BOP, adalah:

a) Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam

departemen produksi

b) Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan

hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.

Page 3: BIAYA OVERHEAD PABRIK -   · PDF fileproduksinya tinggi. ... Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan:

BIAYA OVERHEAD PABRIK

COST ACCOUNTING-IPdC Page 3

c) Menghitung tarif biaya overhead pabrik

Dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik dapat dilakukan dengan rumus:

III. PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Ada berbagai macam dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk,

antara lain:

a) Jumlah satuan produk

Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Beban

BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

Metode ini cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu

jenis produk.

b) Biaya bahan baku

Apabila harga pokok bahan baku sebagai dasar pembebanan, maka tarif biaya

overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah produk maka

semakin besar pula BOP yang dibebankan kepada produk.

Metode ini terbatas penggunaannya karena suatu produk mungkin dibuat dari

bahan baku yang mahal harganya, sedangkan produk yang lain terbuat dari bahan

yang lebih murah. Jika pengerjaan kedua produk sama, maka produk pertama

akan menerima beban BOP yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk kedua.

c) Biaya tenaga kerja

BOP yang dianggarkan

= Tarif biaya overhead pabrik

Taksiran dasar pembebanan

Taksiran Biaya Overhead Pabrik

= Tarif BOP per satuan Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

Taksiran Biaya Overhead Pabrik Persentasi BOP dari

x 100% = biaya bahan baku Taksiran biaya bahan baku yang dipakai

Page 4: BIAYA OVERHEAD PABRIK -   · PDF fileproduksinya tinggi. ... Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan:

BIAYA OVERHEAD PABRIK

COST ACCOUNTING-IPdC Page 4

Apabila sebagian besar elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang

erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk

membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung. Tarif

biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

Metode ini mempunyai kelemahan, yaitu biaya overhead pabrik harus dipandang

sebagai tambahan nilai produk dan jumlah biaya tenaga kerja langsung meliputi

upah tenaga kerja dari berbagai tingkatan yang ada di dalam perusahaan.

d) Jam tenaga kerja langsung

Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk

membuat produk, maka dasar yang dipakai untuk membebankan adalah jam

tenaga kerja langsung. Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus:

e) Jam mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin maka

dasar yang dipakai membebankan adalah jam mesin. Tariff bop dihitung:

IV. PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA

Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan

dengan BOP yang dibebankan atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Selisih yang

terjadi antara biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan biaya overhead pabrik

yang sesungguhnya terjadi merupakan selisih pembebanan kurang atau selisih

pembebanan lebih. Dalam periode akuntansi, biaya overhead yang sesungguhnya

terjadi di catat ked lam rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.

Taksiran Biaya Overhead Pabrik Persentasi BOP dari

x 100% = biaya tenaga kerja langsung Taksiran biaya tenaga kerja langsung

Taksiran Biaya Overhead Pabrik

= Tarif bop per jam tenaga kerja langsung Taksiran jam tenaga kerja

Taksiran Biaya Overhead Pabrik

= Tarif bop per jam mesin Taksiran jam kerja mesin

Page 5: BIAYA OVERHEAD PABRIK -   · PDF fileproduksinya tinggi. ... Dalam memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat memilih berdasarkan:

BIAYA OVERHEAD PABRIK

COST ACCOUNTING-IPdC Page 5

V. PERLAKUAN TERHADAP SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK

Setiap akhir bulan, biaya overhead pabrik yang kurang atau lebih dibebankan

dipindahkan dari rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya ke rekening Selisih

Biaya Overhead Pabrik. Perlakuan terhadap selisih BOP tergantung pada penyebab

terjadinya selisih tersebut. Jika selisih tersebut terjadi karena kesalahan dalam

penghitungan tariff biaya overhead pabrik atau keadaan yang tidak berhubungan

dengan efisiensi operasi maka selisih tersebut di bagi rata kedalam rekening

Persediaan Produk Dalam Proses, Persediaan Produk Jadi dan Harga Pokok Penjualan.

Hal ini berakibat pada, harga pokok produksi yang semula berisi biaya overhead

pabrik yang diperhitungkan berdasarkan taksiran akan menjadi biaya overhead

pabrik yang sesungguhnya terjadi.

***********

Materi ini dirangkum dari:

1) Mulyadi, (2009). Akuntansi Biaya Edisi 5: UPP STIM YKPN

2) Muhadi, Joko Siswanto, (2001), Akuntansi Biaya 1: Kanisius

Catatan:

Khusus digunakan untuk materi kuliah di Instituto Profissional de Canossa

Dili, 26 February 2011

Petronela M. Bugis, S.E