berita negara republik indonesia - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf ·...

67
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1838, 2018 KEMENKEU. Pengelolaan Dana Desa. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.07/201818 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan pengelolaan Dana Desa telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.07/2017 tentang Tata Cara Pengalokasian Dana Desa Setiap Kabupaten/Kota dan Penghitungan Rincian Dana Desa Setiap Desa dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.07/2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (6) Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019, ketentuan lebih Ianjut mengenai tata cara penghitungan rincian Dana Desa setiap desa diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa dan mengatur lebih Ianjut tata cara penghitungan rincian Dana Desa setiap www.peraturan.go.id

Upload: vobao

Post on 10-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA No.1838, 2018 KEMENKEU. Pengelolaan Dana Desa.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 193/PMK.07/201818

TENTANG

PENGELOLAAN DANA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ketentuan pengelolaan Dana Desa telah diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

199/PMK.07/2017 tentang Tata Cara Pengalokasian

Dana Desa Setiap Kabupaten/Kota dan Penghitungan

Rincian Dana Desa Setiap Desa dan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan

Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebagaimana telah

beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 121/PMK.07/2018 tentang Perubahan

Ketiga atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke

Daerah dan Dana Desa;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (6) Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019,

ketentuan lebih Ianjut mengenai tata cara penghitungan

rincian Dana Desa setiap desa diatur dengan Peraturan

Menteri Keuangan;

c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan

akuntabilitas pengelolaan Dana Desa dan mengatur lebih

Ianjut tata cara penghitungan rincian Dana Desa setiap

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -2-

desa, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai

pengelolaan Dana Desa;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c dan

untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14, Pasal 18, Pasal

23, Pasal 24 ayat (4), Pasal 27 ayat (6), dan Pasal 28

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang

Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa

yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

tentang Pengelolaan Dana Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang

Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana

telah beberapa kali diubah, terakhir kali dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5864);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGELOLAAN

DANA DESA.

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -3-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang selanjutnya

disingkat TKDD adalah bagian dari Belanja Negara yang

dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara kepada Daerah dan Desa dalam rangka mendanai

pelaksanaan urusan yang telah diserahkan kepada

Daerah dan Desa.

2. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang

kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau wali

kota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

4. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-

batas wilayah berwenang mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

5. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi

atau bupati bagi daerah kabupaten atau wali kota bagi

daerah kota.

6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut

dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Desa.

7. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -4-

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,

dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

8. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi

Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

9. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang

akan diterima oleh setiap Desa secara merata yang

besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari

anggaran Dana Desa yang dibagi dengan jumlah desa

secara nasional.

10. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan

memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat

tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.

11. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan

memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka

kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat

kesulitan geografis Desa setiap kabupaten/kota.

12. Indeks Kemahalan Konstruksi yang selanjutnya disingkat

IKK adalah indeks yang mencerminkan tingkat kesulitan

geografis yang dinilai berdasarkan tingkat kemahalan

harga prasarana fisik secara relatif antarDaerah.

13. Indeks Kesulitan Geografis Desa yang selanjutnya disebut

IKG Desa adalah angka yang mencerminkan tingkat

kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan variabel

ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur,

transportasi, dan komunikasi.

14. Indikasi Kebutuhan Dana Desa adalah indikasi dana

yang perlu dianggarkan dalam rangka pelaksanaan Dana

Desa.

15. Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara yang

selanjutnya disingkat PA BUN adalah pejabat pemegang

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -5-

kewenangan penggunaan anggaran kementerian

negara/lembaga.

16. Pembantu Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara

yang selanjutnya disingkat PPA BUN adalah unit

organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan bertanggung

jawab atas pengelolaan anggaran yang berasal dari

Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.

17. Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang

selanjutnya disingkat BA BUN adalah bagian anggaran

yang tidak dikelompokkan dalam bagian anggaran

kementerian negara/lembaga.

18. Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara

yang selanjutnya disingkat KPA BUN adalah satuan kerja

pada masing-masing PPA BUN baik di kantor pusat

maupun kantor daerah atau satuan kerja di kementerian

negara/lembaga yang memperoleh penugasan dari

Menteri Keuangan untuk melaksanakan kewenangan dan

tanggung jawab pengelolaan anggaran yang berasal dari

BA BUN.

19. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Bendahara Umum

Negara yang selanjutnya disingkat DIPA BUN adalah

dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh PPA

BUN.

20. Rencana Kerja dan Anggaran Bendahara Umum Negara

Dana Desa yang selanjutnya disebut RKA BUN Dana

Desa adalah dokumen perencanaan anggaran BA BUN

yang memuat rincian kebutuhan dana desa tahunan

yang disusun oleh KPA BUN Transfer Non Dana

Perimbangan.

21. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara

Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang selanjutnya

disebut RDP BUN TKDD adalah dokumen perencanaan

anggaran BA BUN yang merupakan himpunan RKA BUN

Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

22. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang

selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -6-

Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh

kuasa dari Bendahara Umum Negara untuk

melaksanakan sebagian fungsi Kuasa Bendahara Umum

Negara.

23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang

selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan

tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan

Perwakilan Rakyat.

24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan

tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

25. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya disingkat

RKUN adalah rekening tempat penyimpanan uang negara

yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku

Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh

penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran

negara pada bank sentral.

26. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya disingkat

RKUD adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah

yang ditentukan oleh gubernur, bupati, atau walikota

untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan

membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang

ditetapkan.

27. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD

adalah rekening tempat penyimpanan uang

Pemerintahan Desa yang menampung seluruh

penerimaan Desa dan untuk membayar seluruh

pengeluaran Desa pada bank yang ditetapkan.

28. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya

disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh KPA

BUN/Pejabat Pembuat Komitmen, yang berisi permintaan

pembayaran tagihan kepada negara.

29. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat

SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh KPA

BUN/Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar

atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -7-

yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang

dipersamakan.

30. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya

disingkat SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku

Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan

pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

31. Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Umum Negara

yang selanjutnya disingkat PPK BUN adalah pejabat yang

diberi kewenangan oleh PA BUN/PPA BUN/KPA BUN

untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan

tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran

anggaran Transfer ke Daerah.

32. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar

Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat

PPSPM BUN adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh

PA BUN/PPA BUN/KPA BUN untuk melakukan pengujian

atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah

pembayaran.

BAB II

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN DANA DESA

Pasal 2

Ruang lingkup pengelolaan Dana Desa, meliputi:

a. penganggaran;

b. pengalokasian;

c. penyaluran;

d. penatausahaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan;

e. pedoman penggunaan; dan

f. pemantauan serta evaluasi.

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -8-

BAB III

PENGANGGARAN

Pasal 3

(1) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan selaku PPA

BUN Pengelolaan TKDD menyusun Indikasi Kebutuhan

Dana Desa.

(2) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

menyampaikan Indikasi Kebutuhan Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Direktorat

Jenderal Anggaran paling lambat bulan Februari.

(3) Penyusunan dan penyampaian Indikasi Kebutuhan Dana

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai

tata cara perencanaan, penelaahan, dan penetapan

alokasi BA BUN, dan pengesahan DIPA BUN.

(4) Indikasi Kebutuhan Dana Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), disusun dengan memperhatikan:

a. persentase Dana Desa yang ditetapkan dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. kinerja pelaksanaan Dana Desa; dan

c. kemampuan keuangan negara.

Pasal 4

Indikasi Kebutuhan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 digunakan sebagai dasar penganggaran Dana Desa

dan penyusunan arah kebijakan serta alokasi Dana Desa

dalam Nota Keuangan dan rancangan APBN.

Pasal 5

(1) Berdasarkan penganggaran Dana Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4, Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan melakukan penghitungan rincian

Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota.

(2) Rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan secara

merata dan berkeadilan berdasarkan:

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -9-

a. Alokasi Dasar;

b. Alokasi Afirmasi; dan

c. Alokasi Formula.

(3) Pagu Alokasi Dasar dihitung sebesar 72% (tujuh puluh

dua persen) dari anggaran Dana Desa dibagi secara

merata kepada setiap Desa.

(4) Pagu Alokasi Afirmasi dihitung sebesar 3% (tiga persen)

dari anggaran Dana Desa dibagi secara proporsional

kepada Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal yang

mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi.

(5) Pagu Alokasi Formula dihitung sebesar 25% (dua puluh

lima persen) dari anggaran Dana Desa dibagi

berdasarkan jumlah penduduk Desa, angka penduduk

miskin Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat kesulitan

geografis Desa dengan bobot sebagai berikut:

a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk;

b. 50% (lima puluh persen) untuk angka kemiskinan;

c. 15% (lima belas persen) untuk luas wilayah; dan

d. 25% (dua puluh lima persen) untuk tingkat

kesulitan geografis.

(6) Status Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bersumber dari

data indeks desa membangun yang diterbitkan oleh

kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang Desa.

(7) Data jumlah penduduk miskin sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) bersumber dari lembaga yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

statistik atau kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang sosial.

(8) Desa tertinggal dan Desa sangat tertinggal yang memiliki

jumlah penduduk miskin tinggi sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) merupakan Desa tertinggal dan Desa sangat

tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin

terbanyak yang berada pada kelompok desa pada desil ke

8 (delapan), 9 (sembilan), dan 10 (sepuluh) berdasarkan

perhitungan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -10-

Perimbangan Keuangan.

(9) Angka kemiskinan Desa dan tingkat kesulitan geografis

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) masing-

masing ditunjukkan oleh jumlah penduduk miskin Desa

dan IKK Daerah kabupaten/kota.

(10) Data indeks desa membangun sebagaimana dimaksud

pada ayat (6) dan data jumlah penduduk miskin

sebagaimana dimaksud pada ayat (7) disampaikan

kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan paling lambat bulan Agustus

sebelum tahun anggaran berjalan.

(11) Dalam hal data indeks desa membangun sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) dan data jumlah penduduk

miskin sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak

disampaikan sampai dengan batas waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (10), penghitungan rincian Dana

Desa setiap Daerah kabupaten/kota menggunakan data

yang digunakan dalam penghitungan rincian Dana Desa

setiap Daerah kabupaten/kota tahun anggaran

sebelumnya.

Pasal 6

(1) Rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 disampaikan oleh

Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada saat

Pembahasan Tingkat I Nota Keuangan dan rancangan

Undang-Undang mengenai APBN untuk mendapat

persetujuan.

(2) Rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota yang

telah disetujui sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi dasar penganggaran Dana Desa yang tercantum

dalam Undang-Undang mengenai APBN.

(3) Rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam

Peraturan Presiden mengenai rincian APBN.

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -11-

BAB IV

PENGALOKASIAN

Bagian Kesatu

Pengalokasian Dana Desa Setiap Daerah Kabupaten/Kota

Pasal 7

Pengalokasian rincian Dana Desa setiap Daerah

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat

(2) dan ayat (3) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

DD Kab/Kota = AD Kab/Kota + AA Kab/Kota + AF

Kab/Kota

Keterangan:

DD Kab/Kota = Dana Desa setiap Daerah

kabupaten/kota

AD Kab/Kota = Alokasi Dasar setiap Daerah

kabupaten/kota

AA Kab/Kota = Alokasi Afirmasi setiap Daerah

kabupaten/kota

AF Kab/Kota = Alokasi Formula setiap Daerah

kabupaten/kota

Pasal 8

(1) Besaran Alokasi Dasar setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dihitung dengan

cara mengalikan Alokasi Dasar setiap Desa dengan

jumlah Desa di Daerah kabupatan/kota.

(2) Alokasi Dasar setiap Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dihitung dengan cara membagi pagu Alokasi

Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)

dengan jumlah Desa secara nasional.

(3) Jumlah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

merupakan data jumlah Desa yang disampaikan oleh

Kementerian Dalam Negeri kepada Kementerian

Keuangan.

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -12-

Pasal 9

(1) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

AA Kab/Kota = (AA DST x DST Kab/Kota) + (AA DT

x DT Kab/Kota)

Keterangan:

AA Kab/Kota = Alokasi Afirmasi setiap Daerah

kabupaten/kota

AA DST = besaran Alokasi Afirmasi untuk

Desa sangat tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin

tinggi

DST Kab/Kota = jumlah Desa sangat tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin

tinggi di Daerah kabupaten/kota

AA DT = besaran Alokasi Afirmasi untuk

Desa tertinggal yang memiliki

jumlah penduduk miskin tinggi

DT Kab/Kota = jumlah Desa tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin

tinggi di Daerah kabupaten/kota

(2) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin tinggi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dihitung sebesar 1 (satu) kali

Alokasi Afirmasi setiap Desa.

(3) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa sangat tertinggal

yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung

sebesar 2 (dua) kali Alokasi Afirmasi setiap Desa.

(4) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dan ayat (3) dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

AA Desa = (0,03 x DD) / {(2 x DST) + (1 x DT)}

Keterangan:

AA Desa = Alokasi Afirmasi setiap Desa

DD = pagu Dana Desa nasional

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -13-

DST = jumlah Desa sangat tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin

tinggi

DT = jumlah Desa tertinggal yang

memiliki jumlah penduduk miskin

tinggi

Pasal 10

(1) Besaran Alokasi Formula setiap Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

AF Kab/Kota = {(0,10 x Y1) + (0,50 x Y2) + (0,15 x

Y3) + (0,25 x Y4)} X (0,25 x DD)

Keterangan:

AF Kab/Kota = Alokasi Formula setiap Daerah

kabupaten/kota

Y1 = rasio jumlah penduduk Desa setiap

Daerah kabupaten/kota terhadap

total penduduk Desa nasional

Y2 = rasio jumlah penduduk miskin Desa

setiap Daerah kabupaten/kota

terhadap total penduduk miskin

Desa nasional

Y3 = rasio luas wilayah Desa setiap

Daerah kabupaten/kota terhadap

total luas wilayah Desa nasional

Y4 = rasio IKK Daerah kabupaten/kota

terhadap total IKK Daerah

kabupaten/kota yang memiliki Desa

(2) Data jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa,

luas wilayah Desa, dan IKK Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari

Kementerian Dalam Negeri, kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

sosial, dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang statistik.

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -14-

(3) Data jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa,

luas wilayah Desa, dan IKK Daerah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh

Kementerian Dalam Negeri, kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

sosial, dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang statistik kepada Menteri

Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

paling lambat bulan Agustus sebelum tahun anggaran

berjalan.

(4) Dalam hal data jumlah penduduk Desa, angka

kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan IKK Daerah

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

tidak disampaikan sampai dengan batas waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penghitungan

rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota

menggunakan data yang digunakan dalam penghitungan

rincian Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota tahun

anggaran sebelumnya.

(5) Dalam hal data jumlah penduduk Desa, angka

kemiskinan Desa, dan luas wilayah Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) tidak tersedia, penghitungan

rincian Dana Desa dapat menggunakan data Desa induk

secara proporsional atau data yang bersumber dari

Pemerintah Daerah.

(6) Data jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan Desa,

dan luas wilayah Desa yang bersumber dari Pemerintah

Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

disampaikan oleh bupati/wali kota kepada Menteri

Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

paling lambat bulan Agustus sebelum tahun anggaran

berjalan.

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -15-

Bagian Kedua

Penghitungan Rincian Dana Desa Setiap Desa

Pasal 11

(1) Berdasarkan rincian Dana Desa setiap Daerah

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

ayat (3), bupati/wali kota melakukan penghitungan

rincian Dana Desa setiap Desa.

(2) Rincian Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dialokasikan secara merata dan berkeadilan

berdasarkan:

a. Alokasi Dasar setiap Desa;

b. Alokasi Afirmasi setiap Desa; dan

c. Alokasi Formula setiap Desa.

Pasal 12

(1) Besaran Alokasi Dasar setiap Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a dihitung

dengan cara membagi Alokasi Dasar setiap Daerah

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ayat (1) dengan jumlah Desa di Daerah kabupaten/kota

yang bersangkutan.

(2) Dalam hal jumlah Desa di Daerah kabupaten/kota

berbeda dengan data jumlah Desa yang disampaikan oleh

Kementerian Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (3), bupati/wali kota menyampaikan

pemberitahuan mengenai perbedaan jumlah Desa

tersebut kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan

kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan.

(3) Dalam hal jumlah Desa di Daerah kabupaten/kota lebih

sedikit dibandingkan dengan data jumlah Desa yang

disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3),

bupati/wali kota menghitung dan menetapkan rincian

Dana Desa setiap Desa berdasarkan rincian Dana Desa

setiap Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -16-

dalam Pasal 6 ayat (3) setelah dikurangi dengan jumlah

Alokasi Dasar untuk selisih jumlah Desa dimaksud.

(4) Dalam hal jumlah Desa di Daerah kabupaten/kota lebih

banyak dibandingkan dengan data jumlah Desa yang

disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3),

bupati/wali kota menghitung dan menetapkan rincian

Dana Desa setiap Desa berdasarkan data jumlah Desa

yang disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Pasal 13

(1) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b dihitung

sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2) sampai dengan

ayat (4).

(2) Alokasi Afirmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan kepada Desa tertinggal dan Desa sangat

tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (8).

(3) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan

Keuangan menyampaikan surat pemberitahuan

mengenai daftar Desa tertinggal dan Desa sangat

tertinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada

bupati/wali kota.

Pasal 14

(1) Besaran Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 Ayat (2) huruf c dihitung

dengan bobot sebagai berikut:

a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk;

b. 50% (lima puluh persen) untuk angka kemiskinan;

c. 15% (lima belas persen) untuk luas wilayah; dan

d. 25% (dua puluh lima persen) untuk tingkat

kesulitan geografis.

(2) Besaran Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -17-

AF Desa = {(0,10 x Z1) + (0,50 x Z2) + (0,15 x

Z3) + (0,25 x Z4)} x AF Kab/Kota

Keterangan:

AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa

Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa

terhadap total penduduk Desa

Daerah kabupaten/kota

Z2 = rasio jumlah penduduk miskin

setiap Desa terhadap total

penduduk miskin Desa Daerah

kabupaten/kota

Z3 = rasio luas wilayah setiap Desa

terhadap total luas wilayah Desa

Daerah kabupaten/kota

Z4 = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG

Desa Daerah kabupaten/kota

AF Kab/Kota = Alokasi Formula setiap Daerah

kabupaten/kota

(3) Angka kemiskinan Desa dan tingkat kesulitan geografis

Desa, masing-masing ditunjukkan oleh jumlah penduduk

miskin desa dan IKG Desa.

(4) IKG Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun

dan ditetapkan oleh bupati/wali kota berdasarkan data

dari lembaga yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang statistik.

Pasal 15

(1) Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa

setiap Desa ditetapkan dengan peraturan bupati/wali

kota.

(2) Peraturan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), paling sedikit mengatur mengenai:

a. jumlah Desa;

b. tata cara penghitungan pembagian Dana Desa ke

setiap Desa;

c. penetapan rincian Dana Desa;

d. mekanisme dan tahap penyaluran Dana Desa;

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -18-

e. prioritas penggunaan Dana Desa;

f. penyusunan dan penyampaian laporan realisasi

penggunaan Dana Desa; dan

g. sanksi administratif.

(3) Bupati/wali kota menyampaikan peraturan bupati/wali

kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai

dengan softcopy kertas kerja penghitungan Dana Desa

setiap Desa kepada Kepala KPPN setempat dengan

tembusan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur

Jenderal Perimbangan Keuangan, gubernur, Menteri

Dalam Negeri, menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang Desa, dan kepala Desa.

BAB V

PENYALURAN

Bagian Kesatu

Kuasa Pengguna Anggaran

Pasal 16

(1) Untuk pelaksanaan penyaluran Dana Desa, Menteri

Keuangan selaku PA BUN Pengelolaan TKDD

menetapkan:

a. Direktur Pembiayaan dan Transfer Non Dana

Perimbangan sebagai KPA BUN Transfer Non Dana

Perimbangan; dan

b. Kepala KPPN sebagai KPA Penyaluran DAK Fisik dan

Dana Desa.

(2) Direktur yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang

pelaksanaan anggaran pada Direktorat Jenderal

Perbendaharaan ditetapkan sebagai koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

(3) Kepala KPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b merupakan Kepala KPPN yang wilayah kerjanya

meliputi Daerah kabupaten/kota penerima alokasi Dana

Desa.

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -19-

(4) Dalam hal KPA BUN sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a berhalangan tetap, Menteri Keuangan

menunjuk Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan sebagai pelaksana tugas KPA BUN Transfer

Non Dana Perimbangan.

(5) Dalam hal KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b berhalangan tetap, Menteri Keuangan menunjuk

Pejabat Eselon IV pada KPPN atau Pejabat Eselon III pada

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang

menjadi pelaksana tugas Kepala KPPN sebagai pelaksana

tugas KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

(6) Tugas dan fungsi KPA BUN Transfer Non Dana

Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a sesuai dengan tugas dan fungsi KPA BUN dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7) Tugas dan fungsi Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran

DAK Fisik dan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b sebagai berikut:

a. menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat

Penanda tangan SPM;

b. melakukan verifikasi atas dokumen persyaratan

penyaluran Dana Desa;

c. melaksanakan penyaluran Dana Desa;

d. menyusun dan menyampaikan laporan realisasi

penyaluran Dana Desa kepada PPA BUN Pengelolaan

TKDD melalui Koordinator KPA Penyaluran DAK

Fisik dan Dana Desa;

e. menatausahakan dan menyampaikan laporan

konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output

Dana Desa kepada PPA BUN Pengelolaan TKDD

melalui Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan

Dana Desa;

f. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan

atas pelaksanaan anggaran kepada PPA BUN

Pengelolaan TKDD melalui Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -20-

g. menyusun dan menyampaikan proyeksi penyaluran

Dana Desa sampai dengan akhir tahun kepada

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa.

(8) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(7) huruf c, menggunakan aplikasi yang disediakan oleh

Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

(9) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat

(7) huruf d sampai dengan huruf f dan proyeksi

penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf g

merupakan satu kesatuan dengan penyampaian laporan

dan proyeksi penyaluran Dana Desa.

(10) Tugas dan fungsi Koordinator KPA sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), sebagai berikut:

a. menyusun dan menyampaikan konsolidasi laporan

realisasi penyaluran Dana Desa kepada PPA BUN

Pengelolaan TKDD;

b. menyusun dan menyampaikan rekapitulasi laporan

konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output

Dana Desa kepada PPA BUN Pengelolaan TKDD;

c. menyusun dan menyampaikan konsolidasi laporan

keuangan atas pelaksanaan anggaran kepada PPA

BUN Pengelolaan TKDD sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

d. menyelaraskan dan menyampaikan data transaksi

dengan sistem aplikasi terintegrasi kepada PPA BUN

Pengelolaan TKDD;

e. menyampaikan bukti penyaluran elektronik kepada

PPA BUN Pengelolaan TKDD; dan

f. menyusun proyeksi penyaluran Dana Desa sampai

dengan akhir tahun berdasarkan rekapitulasi

laporan dari KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa melalui aplikasi Cash Planning Information

Network (CPIN).

(11) KPA BUN Transfer Non Dana Perimbangan dan KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak bertanggung jawab atas

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -21-

penggunaan Dana Desa oleh Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Desa.

Bagian Kedua

Dokumen Pelaksanaan Penyaluran

Paragraf 1

DIPA

Pasal 17

(1) KPA BUN Transfer Non Dana Perimbangan menyusun

RKA BUN Dana Desa sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) RKA BUN Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disusun berdasarkan Peraturan Presiden mengenai

rincian APBN.

(3) RKA BUN Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disampaikan oleh KPA BUN Transfer Non Dana

Perimbangan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian

Keuangan selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Kementerian/Lembaga untuk direviu.

(4) RKA BUN Dana Desa yang telah direviu sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai salah satu

dasar penyusunan RDP BUN TKDD.

(5) Pemimpin PPA BUN Pengelolaan TKDD menetapkan RDP

BUN TKDD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan

menyampaikan kepada Direktorat Jenderal Anggaran

untuk dilakukan penelaahan.

(6) Hasil penelaahan atas RDP BUN TKDD sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) berupa Daftar Hasil Penelaahan

RDP BUN TKDD.

(7) KPA BUN Transfer Non Dana Perimbangan menyusun

DIPA BUN Dana Desa berdasarkan RDP BUN TKDD yang

telah ditelaah sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

(8) DIPA BUN Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(7) disampaikan oleh Pemimpin PPA BUN TKDD kepada

Direktur Jenderal Anggaran.

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -22-

(9) Direktur Jenderal Anggaran mengesahkan DIPA BUN

Dana Desa berdasarkan hasil penelaahan atas RDP BUN

TKDD sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

(10) Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan selaku

Pemimpin PPA BUN Pengelolaan TKDD menyampaikan

DIPA/DIPA Petikan BUN Dana Desa kepada KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

(11) DIPA/DIPA Petikan BUN Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (10) digunakan sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan satuan kerja BUN dan pencairan

dana/pengesahan bagi BUN/Kuasa BUN.

(12) DIPA BUN Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(7) sampai dengan ayat (11) merupakan satu kesatuan

dengan DIPA BUN DAK Fisik dan Dana Desa.

Pasal 18

(1) KPA BUN Transfer Non Dana Perimbangan dapat

menyusun perubahan DIPA BUN Dana Desa.

(2) Penyusunan perubahan DIPA BUN Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai

tata cara revisi anggaran.

Paragraf 2

SPP, SPM, dan SP2D

Pasal 19

(1) PPK BUN menggunakan DIPA/DIPA Petikan Dana Desa

sebagai dasar penerbitan SPP.

(2) SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh

PPSPM BUN sebagai dasar penerbitan SPM.

(3) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan

sebagai dasar penerbitan SP2D.

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -23-

Bagian Ketiga

Penyaluran

Paragraf 1

Penyaluran dari RKUN ke RKUD

Pasal 20

(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan dengan cara

pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya

dilakukan pemindahbukuan dari RKUD ke RKD.

(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling

lambat minggu ketiga bulan Juni sebesar 20% (dua

puluh persen);

b. tahap II paling cepat bulan Maret dan paling lambat

minggu keempat bulan Juni sebesar 40% (empat

puluh persen); dan

c. tahap III paling cepat bulan Juli sebesar 40% (empat

puluh persen).

(3) Dalam hal Pemerintah Daerah memiliki predikat kinerja

baik dalam penyaluran Dana Desa tahun anggaran

sebelumnya, penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap,

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I dan tahap II secara bersamaan paling cepat

bulan Januari dan paling lambat minggu keempat

bulan Juni masing-masing sebesar 20% (dua puluh

persen) dan 40% (empat puluh persen); dan

b. tahap III paling cepat bulan Juli sebesar 40% (empat

puluh persen).

(4) Pemerintah Daerah memiliki predikat kinerja baik dalam

penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) merupakan pemerintah Daerah yang:

a. melaksanakan penyaluran Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya dari RKUD ke RKD kurang

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -24-

dari 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima

di RKUD; dan

b. melaksanakan penyaluran Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud pada

huruf a untuk tahap III paling lambat bulan

November,

berdasarkan data transaksi penyaluran Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya dari RKUD ke RKD.

(5) Data transaksi penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) disampaikan oleh Koordinator

KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa kepada PPA

BUN Pengelolaan TKDD paling lambat minggu kedua

bulan Desember tahun berkenaan.

(6) Pemimpin PPA BUN Pengelolaan TKDD menyampaikan

daftar Pemerintah Daerah memiliki predikat kinerja baik

dalam penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) kepada bupati/wali kota dan Kepala KPPN

selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

paling lambat minggu ketiga bulan Desember tahun

berkenaan.

(7) Penyaluran Dana Desa tahap III sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf c dan ayat (3) huruf b dapat

dilakukan dalam 2 (dua) kali penyaluran, dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. penyaluran pertama untuk Desa yang telah

memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa tahap

III; dan

b. penyaluran kedua untuk sisa Desa yang tidak

termasuk dalam penyaluran pertama tahap III

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(8) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 7 (tujuh)

hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD.

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -25-

Pasal 21

(1) Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) dilaksanakan setelah

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa menerima dokumen persyaratan penyaluran,

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I berupa:

1. surat pemberitahuan bahwa Pemerintah Daerah

yang bersangkutan telah menyampaikan

Peraturan Daerah mengenai APBD tahun

anggaran berjalan; dan

2. peraturan bupati/wali kota mengenai tata cara

pembagian dan penetapan rincian Dana Desa

setiap Desa;

b. tahap II berupa:

1. laporan realisasi penyaluran Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya; dan

2. laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa tahun anggaran

sebelumnya; dan

c. tahap III berupa:

1. laporan realisasi penyaluran Dana Desa sampai

dengan tahap II;

2. laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa sampai dengan tahap

II; dan

3. laporan konvergensi pencegahan stunting

tingkat kabupaten/kota tahun anggaran

sebelumnya.

(2) Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) dilaksanakan setelah

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa menerima dokumen persyaratan penyaluran,

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I dan tahap II berupa:

1. surat pemberitahuan bahwa Pemerintah Daerah

yang bersangkutan telah menyampaikan

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -26-

Peraturan Daerah mengenai APBD tahun

anggaran berjalan;

2. peraturan bupati/wali kota mengenai tata cara

pembagian dan penetapan rincian Dana Desa

setiap Desa; dan

3. daftar Pemerintah Daerah memiliki predikat

kinerja baik dalam penyaluran Dana Desa

tahun anggaran sebelumnya; dan

b. tahap III berupa:

1. laporan realisasi penyaluran Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya;

2. laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa tahun anggaran

sebelumnya;

3. laporan konvergensi pencegahan stunting

tingkat kabupaten/kota tahun anggaran

sebelumnya;

4. laporan realisasi penyaluran Dana Desa sampai

dengan tahap II; dan

5. laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa sampai dengan tahap

II.

(3) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a angka 1 dan ayat (2) huruf a angka 1 berupa

rekapitulasi Peraturan Daerah mengenai APBD tahun

anggaran berjalan dan daftar Pemerintah Daerah

memiliki predikat kinerja baik dalam penyaluran Dana

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a angka

3 yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan kepada Kepala KPPN selaku KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

(4) Dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 2, huruf b, dan

huruf c dan ayat (2) huruf a angka 2 dan angka 3, dan

huruf b disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -27-

(5) Laporan realisasi penyaluran Dana Desa sampai dengan

tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

angka 1 dan ayat (2) huruf b angka 4 menunjukkan

paling sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari

Dana Desa yang diterima di RKUD telah disalurkan ke

RKD.

(6) Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sampai dengan tahap II sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 2 dan ayat (2)

huruf b angka 5 menunjukkan rata-rata realisasi

penyerapan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen)

dan rata-rata capaian output paling sedikit sebesar 50%

(lima puluh persen).

(7) Dalam hal penyaluran Dana Desa tahap III dilaksanakan

dalam 2 (dua) kali penyaluran:

a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf b

disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa pada masing-masing penyaluran;

b. untuk penyaluran pertama Dana Desa tahap III,

laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c angka 2 dan ayat (2) huruf b angka 5

menunjukkan:

1. realisasi penyerapan Dana Desa sampai dengan

tahap II dari Desa-Desa yang telah mencapai

rata-rata realisasi penyerapan paling sedikit

sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari

Dana Desa yang disalurkan ke RKD; dan

2. realisasi capaian output Dana Desa sampai

dengan tahap II dari Desa-Desa yang telah

mencapai rata-rata capaian output paling

sedikit sebesar 50% (lima puluh persen); dan

c. untuk penyaluran kedua Dana Desa tahap III,

laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -28-

huruf c angka 2 dan ayat (2) huruf b angka 5 dari

seluruh Desa menunjukkan:

1. rata-rata realisasi penyerapan paling sedikit

sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari

Dana Desa yang diterima di RKUD; dan

2. rata-rata realisasi capaian output paling sedikit

sebesar 50% (lima puluh persen).

(8) Laporan konsolidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7)

huruf c mencakup laporan realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa terkini dari desa yang sudah

menerima Dana Desa tahap III sebagaimana dimaksud

pada ayat (7) huruf b.

(9) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c angka 2 dan ayat (2) huruf b angka 5 dihitung

berdasarkan rata-rata persentase laporan capaian output

dari seluruh desa.

(10) Penyusunan laporan konsolidasi realisasi penyerapan

dan capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b dan huruf c dan ayat (2) huruf b dilakukan

sesuai dengan tabel referensi data bidang, kegiatan,

uraian output, volume output, satuan output dan capaian

output.

Pasal 22

(1) Dokumen persyaratan penyaluran Dana Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 disampaikan

dalam bentuk dokumen fisik (hardcopy) dan dokumen

elektronik (softcopy).

(2) Dokumen elektronik (softcopy) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diolah melalui aplikasi yang disediakan oleh

Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Pasal 23

(1) Dalam hal bupati/wali kota tidak menyampaikan

persyaratan penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf c dan ayat (2)

huruf b sampai dengan berakhirnya tahun anggaran,

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -29-

Dana Desa tidak disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa

di RKUN.

(2) Sisa Dana Desa di RKUN sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun

anggaran berikutnya.

Paragraf 2

Penyaluran dari RKUD ke RKD

Pasal 24

(1) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 dilaksanakan oleh bupati/ wali

kota.

(2) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah bupati/

wali kota menerima dokumen persyaratan penyaluran

dari Kepala Desa, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I berupa peraturan Desa mengenai APBDesa;

b. tahap II berupa laporan realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa tahun anggaran

sebelumnya; dan

c. tahap III berupa:

1. laporan realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sampai dengan tahap II; dan

2. laporan konvergensi pencegahan stunting

tingkat Desa tahun anggaran sebelumnya.

(3) Dalam hal penyaluran Dana Desa tahap I dan tahap II

secara bersamaan, penyaluran Dana Desa dari RKUD ke

RKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

setelah bupati/wali kota menerima dokumen persyaratan

penyaluran dari Kepala Desa, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. tahap I dan tahap II berupa peraturan Desa

mengenai APBDesa; dan

b. tahap III berupa:

1. laporan realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa tahun anggaran sebelumnya;

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -30-

2. laporan konvergensi pencegahan stunting

tingkat Desa tahun anggaran sebelumnya; dan

3. laporan realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sampai dengan tahap II.

(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana

Desa sampai dengan tahap II sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf c dan ayat (3) huruf b menunjukkan

rata-rata realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 75%

(tujuh puluh lima persen) dan rata-rata capaian output

menunjukkan paling sedikit sebesar 50% (lima puluh

persen).

(5) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b dan huruf c dan ayat (3) huruf b dihitung

berdasarkan rata-rata persentase capaian output dari

seluruh kegiatan.

(6) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian

output sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang,

kegiatan, sifat kegiatan, uraian output, volume output,

cara pengadaan, dan capaian output.

(7) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud

pada ayat (6) belum memenuhi kebutuhan input data,

kepala Desa dapat memutakhirkan tabel referensi data

dengan mengacu pada peraturan yang diterbitkan oleh

kementerian negara/lembaga terkait.

Pasal 25

(1) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 24 dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal terdapat Desa yang tidak terjangkau layanan

perbankan yang menyebabkan tidak dapat dibuka RKD,

bupati/wali kota mengatur lebih lanjut ketentuan

mengenai penyaluran Dana Desa dari RKUD ke Desa

khusus untuk Desa yang tidak terjangkau layanan

perbankan dengan peraturan bupati/wali kota.

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -31-

(3) Bupati/ wali kota menyampaikan peraturan bupati/ wali

kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

BAB VI

PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN,

DAN PELAPORAN

Bagian Kesatu

Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Dana Desa

Pasal 26

(1) Dalam rangka pertanggungjawaban penyaluran Dana

Desa, KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 ayat (7) huruf d kepada Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat

tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

(2) Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan

konsolidasi laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

16 ayat (10) huruf a dan huruf b kepada Direktur

Jenderal Perimbangan Keuangan setiap bulan paling

lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya.

Pasal 27

(1) Dalam rangka pertanggungjawaban pengelolaan BA BUN

TKDD, Pemimpin PPA Pengelolaan BUN menyusun

Laporan Keuangan TKDD sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan mengenai sistem akuntansi dan

pelaporan TKDD.

(2) Laporan Keuangan TKDD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mencakup pertanggungjawaban pengelolaan

Dana Desa.

(3) Laporan Keuangan TKDD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disusun oleh unit eselon II Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan yang ditunjuk selaku Unit

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -32-

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu

Bendahara Umum Negara Pengelolaan TKDD

menggunakan sistem aplikasi terintegrasi.

(4) Untuk penatausahaan, akuntansi, dan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran, KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa menyusun laporan

keuangan tingkat KPA dan menyampaikan kepada

Pemimpin PPA BUN Pengelolaan TKDD melalui

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa,

dengan ketentuan sebagai berikut:.

a. laporan keuangan tingkat KPA Penyaluran DAK Fisik

dan Dana Desa periode semesteran dan tahunan

disusun setelah dilakukan rekonsiliasi data realisasi

anggaran transfer dengan KPPN selaku Kuasa BUN

dengan berpedoman pada ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai pedoman

rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan

keuangan; dan

b. laporan keuangan tingkat KPA Penyaluran DAK Fisik

dan Dana Desa periode semesteran dan tahunan

disampaikan secara berjenjang kepada PPA BUN

Pengelolaan TKDD melalui Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sesuai dengan

jadwal penyampaian laporan keuangan sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai

tata cara penyusunan dan penyampaian laporan

keuangan BUN.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan dan

penyampaian laporan keuangan tingkat KPA Penyaluran

DAK Fisik dan Dana Desa periode semesteran dan

tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur

dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

(6) Dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan TKDD

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan tingkat Koordinator

KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -33-

ketentuan sebagai berikut:

a. laporan keuangan tingkat Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa periode

semesteran dan tahunan disusun setelah dilakukan

penyampaian data elektronik akrual transaksi DAK

Fisik dan Dana Desa selain transaksi realisasi

anggaran transfer ke dalam sistem aplikasi

terintegrasi; dan

b. laporan keuangan tingkat Koordinator KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa periode

semesteran dan tahunan disampaikan kepada PPA

BUN Pengelolaan TKDD sesuai dengan jadwal

penyampaian laporan keuangan yang diatur dalam

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

dengan memperhatikan Peraturan Menteri

Keuangan mengenai tata cara penyusunan dan

penyampaian laporan keuangan BUN.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyampaian data

elektronik akrual transaksi DAK Fisik dan Dana Desa

selain transaksi realisasi anggaran transfer dan

penyusunan dan penyampaian laporan keuangan tingkat

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

periode semesteran dan tahunan sebagaimana dimaksud

pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan.

Pasal 28

Untuk sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran

TKDD, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dan

Koordinator KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dapat

melakukan rekonsiliasi data realisasi atas penyaluran Dana

Desa dengan KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dan

Pemerintah Daerah.

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -34-

Bagian Kedua

Pelaporan oleh Kepala Desa dan Bupati/Wali kota

Pasal 29

(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penyerapan

dan capaian output Dana Desa setiap tahap penyaluran

kepada bupati/wali kota.

(2) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. laporan realisasi penyerapan Dana Desa dan

capaian output tahun anggaran sebelumnya;

b. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat

Desa tahun anggaran sebelumnya; dan

c. laporan realisasi penyerapan Dana Desa dan

capaian output sampai dengan tahap II.

(3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana

Desa tahun anggaran sebelumnya sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling

lambat tanggal 7 Februari tahun anggaran berjalan.

(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana

Desa sampai dengan tahap II sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf c disampaikan paling lambat tanggal

7 Juni tahun anggaran berjalan.

(5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah

batas waktu penyampaian laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala Desa dapat

menyampaikannya pemutakhiran capaian output kepada

bupati/wali kota untuk selanjutnya dilakukan

pemutakhiran data pada aplikasi.

(6) Bupati/wali kota dapat mendorong proses percepatan

penyampaian laporan realisasi penyerapan Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan

berkoordinasi dengan Kepala Desa.

Pasal 30

(1) Bupati/wali kota menyampaikan laporan realisasi

penyaluran dan laporan konsolidasi realisasi penyerapan

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -35-

dan capaian output Dana Desa kepada Kepala KPPN

selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dengan

tembusan kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri, dan

menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang Desa.

(2) Laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi

realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi

realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa

tahun anggaran sebelumnya;

b. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat

kabupaten/kota tahun anggaran sebelumnya; dan

c. laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi

realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa

sampai dengan tahap II.

(3) Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a disampaikan paling lambat tanggal 14 Februari

tahun anggaran berjalan.

(4) Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf c disampaikan paling lambat tanggal 14 Juni

tahun anggaran berjalan.

(5) Dalam hal terdapat perbaikan laporan setelah batas

waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala KPPN selaku KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dapat meminta

bupati/wali kota untuk melakukan percepatan

penyampaian perbaikan laporan dimaksud untuk

selanjutnya dilakukan pemutakhiran data pada aplikasi.

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -36-

BAB VII

PEDOMAAN PENGGUNAAN

Pasal 31

(1) Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,

peningkatan kualitas hidup manusia serta

penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam

rencana kerja Pemerintah Desa.

(2) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) mengacu pada prioritas penggunaan Dana Desa

yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang Desa.

Pasal 32

(1) Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa

berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh

bupati/wali kota mengenai kegiatan yang dibiayai dari

Dana Desa.

(2) Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa

diutamakan dilakukan secara swakelola dengan

menggunakan sumber daya/bahan baku lokal dan

diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja

dari masyarakat Desa setempat.

Pasal 33

(1) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana

Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)

setelah mendapat persetujuan bupati/wali kota.

(2) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), bupati/wali kota memastikan

pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi

prioritas telah terpenuhi dan/atau kegiatan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah

terpenuhi.

www.peraturan.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -37-

(3) Persetujuan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diberikan pada saat evaluasi rancangan

Peraturan Desa mengenai APBDesa.

Pasal 34

(1) Kepala Desa bertanggungjawab atas penggunaan Dana

Desa.

(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat melakukan

pendampingan atas penggunaan Dana Desa.

(3) Tata cara pendampingan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang

ditetapkan oleh menteri teknis terkait.

BAB VIII

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Bagian Kesatu

Pemantauan dan Evaluasi oleh Kementerian Keuangan

Pasal 35

(1) Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan dan/atau KPPN bersama dengan

Kementerian Dalam Negeri, kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Desa

melakukan pemantauan atas pengalokasian, penyaluran,

dan penggunaan Dana Desa secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama.

(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan terhadap:

a. penerbitan peraturan bupati/wali kota mengenai

tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana

Desa setiap Desa;

b. penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD;

c. penyampaian laporan realisasi penyaluran dan

laporan konsolidasi penyerapan Dana Desa;

d. penyampaian laporan konvergensi pencegahan

stunting tingkat kabupaten/kota;

www.peraturan.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -38-

e. sisa Dana Desa di RKUD; dan

f. pencapaian output Dana Desa.

Pasal 36

(1) Pemantauan terhadap penerbitan peraturan bupati/wali

kota mengenai tata cara pembagian dan penetapan

rincian Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 35 ayat (2) huruf a dilakukan untuk

menghindari penundaan penyaluran Dana Desa untuk

tahap I.

(2) Dalam hal terdapat keterlambatan penetapan peraturan

bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa meminta bupati/wali kota untuk melakukan

percepatan penetapan peraturan bupati/wali kota

mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian

Dana Desa setiap Desa.

(3) Kepala KPPN selaku KPA Penyalµran DAK Fisik dan Dana

Desa dapat berkoordinasi dengan bupati/wali kota dalam

rangka percepatan penetapan peraturan bupati/wali kota

mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian

Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2).

Pasal 37

(1) Pemantauan terhadap penyaluran Dana Desa dari RKUD

ke RKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2)

huruf b dilaksanakan untuk memastikan penyaluran

telah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Dalam hal berdasarkan hasil pemantauan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdapat penyaluran Dana Desa

dari RKUD ke RKD tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan, Kepala KPPN selaku

KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa dapat

memberikan teguran kepada bupati/wali kota.

www.peraturan.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -39-

(3) Ketidaksesuaian penyaluran sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), dapat berupa:

a. keterlambatan penyaluran; dan/atau

b. tidak tepat jumlah penyaluran.

(4) Dana Desa yang terlambat disalurkan dan/atau tidak

tepat jumlah penyalurannya sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) harus segera disalurkan ke RKD oleh

bupati/wali kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah

menerima teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 38

(1) Pemantauan terhadap penyampaian laporan realisasi

penyaluran dan laporan konsolidasi realisasi penyerapan

Dana Desa dan laporan konvergensi pencegahan stunting

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf c

dan huruf d dilakukan untuk menghindari penundaan

penyaluran Dana Desa tahun anggaran berikutnya.

(2) Dalam hal bupati/wali kota terlambat dan/atau tidak

menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik

dan Dana Desa dapat meminta kepada bupati/wali kota

untuk melakukan percepatan penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa dapat berkoordinasi dengan bupati/wali kota untuk

proses percepatan penyampaian laporan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

Pasal 39

(1) Pemantauan sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf e dilakukan

untuk mengetahui besaran Dana Desa yang belum

disalurkan dari RKUD ke RKD tahun anggaran

sebelumnya.

(2) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terjadi karena bupati/wali kota

belum menerima laporan realisasi penyerapan Dana Desa

www.peraturan.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -40-

sampai dengan tahap II sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29 ayat (2) huruf c, Kepala KPPN selaku KPA

Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa meminta kepada

bupati/wali kota untuk memfasilitasi percepatan

penyampaian laporan realisasi penyerapan Dana Desa

sampai dengan tahap II.

(3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terjadi karena perbedaan jumlah

Desa, bupati/wali kota menyampaikan pemberitahuan

kelebihan salur Dana Desa dari RKUN ke RKUD kepada

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa dengan tembusan kepada Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan.

Pasal 40

Pemantauan capaian output sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 35 ayat (2) huruf f dilakukan untuk mengetahui capaian

perkembangan kegiatan yang dibiayai Dana Desa.

Pasal 41

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa melakukan evaluasi, terhadap:

a. penghitungan pembagian dan penetapan rincian Dana

Desa setiap Desa oleh kabupaten/kota; dan

b. laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi

realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa.

Pasal 42

(1) Evaluasi terhadap penghitungan pembagian dan

penetapan rincian Dana Desa setiap Desa oleh

kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41

huruf a dilakukan untuk memastikan pembagian Dana

Desa setiap Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian penghitungan

pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa

oleh kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat

www.peraturan.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -41-

(1), Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan

Dana Desa meminta bupati/wali kota untuk melakukan

perubahan peraturan bupati/wali kota mengenai tata

cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap

Desa.

(3) Perubahan peraturan bupati/wali kota sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

(4) Penyampaian perubahan peraturan bupati/wali kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi

persyaratan penyaluran Dana Desa tahap III.

Pasal 43

(1) Evaluasi terhadap laporan realisasi penyaluran dan

laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian

output Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41

huruf b dilakukan untuk mengetahui besaran realisasi

penyaluran, penyerapan dan capaian output Dana Desa.

(2) Dalam hal realisasi penyaluran Dana Desa kurang dari

75% (tujuh puluh lima persen) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 ayat (5) dan realisasi penyerapan Dana

Desa kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) serta

capaian output kurang dari 50% (lima puluh persen)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (6), Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

dapat meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada

bupati/wali kota.

Bagian Kedua

Pemantauan dan Evaluasi oleh Bupati/Wali kota

Pasal 44

Bupati/wali kota melakukan pemantauan dan evaluasi atas:

a. sisa Dana Desa di RKD; dan/atau

b. capaian output Dana Desa.

www.peraturan.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -42-

Pasal 45

(1) Dalam hal berdasarkan pemantauan dan evaluasi atas

sisa Dana Desa di RKD sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 44 huruf a ditemukan sisa Dana Desa di RKD lebih

dari 30% (tiga puluh persen), bupati/wali kota:

a. meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai

sisa Dana Desa di RKD tersebut; dan/atau

b. meminta aparat pengawas fungsional daerah untuk

melakukan pemeriksaan.

(2) Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh

persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung

dari Dana Desa yang diterima Desa pada tahun anggaran

berkenaan ditambah dengan sisa Dana Desa tahun

anggaran sebelumnya.

(3) Kepala Desa wajib menganggarkan kembali sisa Dana

Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam

rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pemantauan dan evaluasi atas capaian output Dana Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b, dapat

dilakukan oleh aparat pengawas fungsional daerah atas

permintaan bupati/wali kota.

Pasal 46

(1) Bupati/wali kota menunda penyaluran Dana Desa, dalam

hal:

a. bupati/wali kota belum menerima dokumen

persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 24 ayat (2) dan ayat (3);

b. terdapat sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran

sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh persen)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45; dan/atau

c. terdapat rekomendasi penundaan yang disampaikan

oleh aparat pengawas fungsional di daerah.

(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap

penyaluran Dana Desa tahap II tahun anggaran berjalan

www.peraturan.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -43-

sebesar sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran

sebelumnya.

(3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran

sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang

akan disalurkan pada tahap II sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), penyaluran Dana Desa tahap II tidak

dilakukan.

(4) Dalam hal sampai dengan minggu kedua bulan Juni

tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun

anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga

puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat

disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.

(5) Bupati/wali kota melaporkan Dana Desa yang tidak

disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada

Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa.

(6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun

anggaran berikutnya.

(7) Bagi pemerintah Daerah yang memiliki predikat kinerja

baik dalam penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 dikecualikan dari penundaan

penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b.

(8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di daerah

dalam hal terdapat potensi atau telah terjadi

penyimpangan penyaluran dan/atau penggunaan Dana

Desa.

(9) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)

disampaikan kepada bupati/wali kota dengan tembusan

kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik

dan Dana Desa sebelum batas waktu tahapan

penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20.

www.peraturan.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -44-

Pasal 47

(1) Bupati/wali kota menyalurkan kembali Dana Desa yang

ditunda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, dalam

hal:

a. dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46 ayat (1) huruf a telah diterima;

b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya

kurang dari atau sama dengan 30% (tiga puluh

persen); dan/atau

c. terdapat usulan pencabutan rekomendasi

penundaan dari aparat pengawas fungsional daerah.

(2) Dalam hal dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a tidak diterima dan tidak terdapat

usulan pencabutan rekomendasi penundaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sampai

dengan berakhirnya tahun anggaran, penundaan

penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46 ayat (1) huruf a dan huruf c tidak dapat

disalurkan ke RKD dan menjadi Sisa Dana Desa di

RKUD.

(3) Bupati/wali kota melaporkan Sisa Dana Desa di RKUD

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala

KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

paling lambat akhir bulan Februari tahun anggaran

berjalan.

(4) Bupati/wali kota memberitahukan Dana Desa yang tidak

dapat disalurkan ke RKD sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) kepada kepala Desa untuk dianggarkan kembali

dalam rancangan APBDesa tahun anggaran berikutnya

paling lambat akhir bulan Desember tahun anggaran

berjalan.

(5) Bupati/wali kota menganggarkan kembali Sisa Dana

Desa di RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dalam rancangan APBD tahun anggaran berikutnya

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

www.peraturan.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -45-

(6) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) belum disalurkan dari RKUD ke

RKD sampai dengan akhir bulan Februari tahun

anggaran berjalan, sisa Dana Desa tersebut

diperhitungkan sebagai pengurang dalam penyaluran

Dana Desa tahap II dari RKUN ke RKUD tahun anggaran

berjalan.

(7) Bagi pemerintah Daerah yang memiliki predikat kinerja

baik dalam penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 dikecualikan dari ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

(8) Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran

kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dan huruf b sebelum minggu kedua bulan Juni tahun

anggaran berjalan, bupati/wali kota menyampaikan

permintaan penyaluran kembali Dana Desa tahap II yang

diperhitungkan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)

kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK fisik

dan Dana Desa paling lambat minggu ketiga bulan Juni

tahun anggaran berjalan.

(9) Berdasarkan permintaan penyaluran kembali

sebagaimana dimaksud pada ayat (8), Kepala KPPN

selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa

menyalurkan kembali Dana Desa tahap II yang

diperhitungkan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)

paling lambat bulan Juni tahun anggaran berjalan.

(10) Dalam hal bupati/wali kota tidak menyampaikan

permintaan penyaluran kembali sebagaimana dimaksud

pada ayat (8), Dana Desa tahap II yang diperhitungkan

sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak dapat

disalurkan kembali dan menjadi Sisa Anggaran Lebih

pada RKUN.

Pasal 48

(1) Bupati/wali kota melakukan pemotongan penyaluran

Dana Desa dalam hal setelah dikenakan sanksi

penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana

www.peraturan.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -46-

dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf b, masih

terdapat sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga

puluh persen) sampai dengan akhir minggu kedua bulan

Juni.

(2) Bagi pemerintah Daerah yang memiliki predikat kinerja

baik dalam penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20, bupati/wali kota melakukan

pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) pada saat penyaluran Dana Desa

tahap III.

(3) Bupati/wali kota melaporkan pemotongan penyaluran

Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK

Fisik dan Dana Desa.

Pasal 49

(1) Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana

Desa melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa

dalam hal terdapat:

a. pemberitahuan perbedaan jumlah desa dari

bupati/wali kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 39 ayat (3);

b. laporan penundaan penyaluran Dana Desa dari

bupati/wali kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 46 ayat (5) dan Pasal 47 ayat (3); dan/atau

c. laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari

bupati/wali kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 48 ayat (3).

(2) Pemotongan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a dilakukan sebesar Alokasi Dasar setiap Desa dikali

selisih jumlah Desa pada tahun anggaran berjalan.

www.peraturan.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -47-

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 50

Ketentuan mengenai:

a. pedoman dan contoh penghitungan pembagian Dana

Desa ke Setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

15 ayat (2) huruf b;

b. format laporan realisasi penyaluran Dana Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b

angka 1 dan huruf c angka 1 dan ayat (2) huruf b angka

1 dan angka 4;

c. format laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan

capaian output Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 21 ayat (1) huruf b angka 2 dan huruf c angka 2

dan ayat (2) huruf b angka 2 dan angka 5;

d. format laporan realisasi penyerapan dan capaian output

Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat

(2) huruf b dan huruf c angka 1 dan ayat (3) huruf b

angka 1 dan angka 3; dan

e. format Laporan konvergensi pencegahan stunting tahun

anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 21 ayat (1) huruf c angka 3 dan ayat (2) huruf b

angka 3 dan Pasal 24 ayat (2) huruf c angka 2 dan ayat

(3) huruf b angka 2,

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

a. ketentuan penganggaran, penyaluran, penatausahaan,

pertanggungjawaban, dan pelaporan, pedoman

penggunaan, dan pemantauan serta evaluasi Dana Desa

dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

www.peraturan.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -48-

50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke

Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 537) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 121/PMK.07/2018 tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017

tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

1341); dan

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.07/2017

tentang Tata Cara Pengalokasian Dana Desa Setiap

Kabupaten/Kota dan Penghitungan Rincian Dana Desa

Setiap Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 1884),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 52

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat

(3) sampai dengan ayat (6), Pasal 21 ayat (2), dan Pasal

48 ayat (2) mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat

(1) huruf c angka 3 dan ayat (2) huruf b angka 3, Pasal

24 ayat (2) huruf c angka 2 dan ayat (3) huruf b angka 2,

Pasal 29 ayat (2) huruf b, Pasal 30 ayat (2) huruf b, Pasal

35 ayat (2) huruf d, dan Pasal 38 ayat (1) mulai berlaku

untuk Daerah kabupaten/kota prioritas pada tanggal

Peraturan Menteri ini diundangkan yang belum bersifat

wajib dan bersifat wajib untuk seluruh Daerah

kabupaten/kota pada tanggal 1 Januari 2021.

(3) Daerah kabupaten/kota prioritas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan Daerah kabupaten/kota

prioritas yang melaksanakan program intervensi gizi

spesifik dan gizi sensitif untuk pencegahan stunting yang

ditetapkan setiap tahun oleh Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional.

www.peraturan.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -49-

Pasal 53

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2018

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2018

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -50-

www.peraturan.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -51-

www.peraturan.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -52-

www.peraturan.go.id

Page 53: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -53-

www.peraturan.go.id

Page 54: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -54-

www.peraturan.go.id

Page 55: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -55-

www.peraturan.go.id

Page 56: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -56-

www.peraturan.go.id

Page 57: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -57-

www.peraturan.go.id

Page 58: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -58-

www.peraturan.go.id

Page 59: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -59-

www.peraturan.go.id

Page 60: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -60-

www.peraturan.go.id

Page 61: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -61-

www.peraturan.go.id

Page 62: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -62-

www.peraturan.go.id

Page 63: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -63-

www.peraturan.go.id

Page 64: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -64-

www.peraturan.go.id

Page 65: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -65-

www.peraturan.go.id

Page 66: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -66-

www.peraturan.go.id

Page 67: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2018/bn1838-2018.pdf · Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten

2018, No.1838 -67-

www.peraturan.go.id