berbagai proses dalam peradilan agama

19
TUGAS PENGGANTI UJIAN AKHIR RESENSI BUKU PERADILAN AGAMA (Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peradilan Agama) Dosen Pengampu: Drs. Malik Ibrahim, M.Ag. Disusun Oleh: Andrew Arfiant I 12340028 / IH D ILMU HUKUM

Upload: andrew-dairo

Post on 26-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Sebagai tugas pengganti mata kuliah peradilan agama

TRANSCRIPT

Page 1: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

TUGAS PENGGANTI UJIAN AKHIR

RESENSI BUKU PERADILAN AGAMA

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Peradilan Agama)

Dosen Pengampu:

Drs. Malik Ibrahim, M.Ag.

Disusun Oleh:

Andrew Arfiant I

12340028 / IH D

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014 / 2015

Page 2: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

A. Identifikasi Buku

Judul Buku : Administrasi Peradilan Agama

( Pola Bindalmin dan Hukum Acara Peradilan Agama dalam Praktek )

Penulis : DR.H. Ahmad Fathoni Ramli , S.H .,M.Hum.

Cetakan : Ke-1

Penerbit : Mandar Maju , 2013

Pada buku “Administrasi Peradilan Agama’’ terdapat 328 halaman yang

membahas 6 bab. Pada Bab I Pendahuluan, dalam bab pendahuluan berisi

penjelasan Administrasi Peradilan dan Pola Administrasi Kepaniteraan (Pola

Bindalmin). Kemudian dalam Bab II Hukum Acara Perdata, dalam bab ini berisi

penjelasan Bentuk surat gugatan, Macam gugatan,Teori dalam gugatan, Isi dalam

gugatan / permohonan, tugas-tugas sistem meja, Penetapan hari sidang Berita

acara pemanggilan para pihak dan Pemeriksaan dalam sidang, Upaya hukum

pihak ketiga, Kumulasi gugatan, Perihal teori gugatan Sita perkara perdata dalam

peradilan agama Putusan hakim, Mediasi. Dalam Bab III Berita Acara

persidangan Bab IV Teknis Acara dan Contoh Putusan / Penetapan berisi

penejelasan Tata urutan persidangan perkara gugatan di pengadilan agama,

Teknik pembuatan putusan, Contoh-contoh amar/dictum. Selanjutnya pada Bab V

berisi tentang pelaporan yang dijelaskan secara terperinci dari halaman 197-313

yang memuat berbagai contoh dan bentuk pelaporan tersebut. Yang terakhir pada

Bab VI tentang Pengarsipan berisi penjelasan Dasar hukum kearsipan Perkara,

Berkas perkara sebagai arsip. Pada buku ini diakhiri dengan Daftar Pustaka dan

Daftar Riwayat Hidup. Dalam bab I sampai dengan bab VI adanya penjelasan

langkah administratif dalam sistem yang ada di pengadilan agama. Pembahasan

secara praktis mengenai hukum acara perdata yang ada dalam acara peradilan

agama.

Page 3: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

BAB I : PENDAHULUAN

Administrasi merupakan suatu proses penyelenggaraan oleh seorang

administrator secara teratur dan diatur guna melakukan perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan untuk mencapai tujuan pokok yang telah ditetapkan semula.1

Adminitrasi peradilan yang dimaksud yakni segala kegiatan perkantoran

melaksanakan sebagian tugas negara dalam menegakkan hukum dan keadilan

dengan cara menerima, memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan

perkara yang diajukan kepadanya. Untuk memahami sistem peradilan

agama ,perlu mengenal asas-asas hukum acara perdata yang berlaku pada

peradilan agama. Dalam hukum acara perdata terdapat asas-asas didalamnya guna

menjadi pengkal tolak yang harusditerapkan oleh pengadilan atau pandangan

pengadilan atau hakim dalam setiap menerima, memeriksa, mengadili, dan

memutus perkara para pihak di Pengadilan.2 Pola administrasi kepaniteraan (Pola

Bindalmin) untuk mewujudkan peradilan yang mandiri sesuai dengan peraturan

yang berlaku penyelenggaraan tertib administrasi perkara merupakan bagian dari

Court of Law yang mutlak yang harus dilaksanakan oleh semua aparat

peradilan.Pola pembinaan dan pengendalian administtrasi perkara disebut Pola

Bindalmin.

Pola prosedur penerimaan perkara pengadilan agama ditentukan dalam metode

unit yang disebut Meja I, Meja II, dan Meja III. Meja I bertugas menerima

gugatan dan permohonan, termasuk permohonan banding, kasasi, PK, menaksir

biaya dan sebagainya, Sedangkan pada Meja II bertugas Mendaftar

perkara ,mengisi kolom register,menyerahkan berkas perkara. Meja III bertugas

menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan apabila ada permintaan dari para

pihak,menerima dan memberikan tanda terima, menyusun berkas dan mengatur

giliran tugas jurusita. Dalam bab ini dijelaskan langkah/prosedur administratif

1 Abdul Manan dan Ahmad Kamil ,Pola Bindalmin ,penerapan & pelaksanaan,Jakarta : Kencana Prenada ,20082Abdul Manan ,Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama(Cet.III:Jakarta:Prenada Media,2005)

Page 4: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

suatu gugatan yang disampaikan oleh penggugat dapat masuk dan dipersidangkan

pada peradilan agama.

Page 5: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

BAB II : HUKUM ACARA PERDATA

Gugatan atau permohonan menurut Sudikno Mertokusumo merupakan

tuntutan hak yaitu tindakan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan yang

diberikan oleh pengadilan untuk mencegah perbuatan main hakim sendiri.3

Gugatan harus diajukan dengan surat gugatan (permohonan) yang ditandatangani

oleh penggugat (pemohon) atau wakilnya.karena gugatan harus diajukan dengan

surat gugatan (permohonan) maka bagi mereka yang buta huruf dibuka

kemungkinan mengajukan gugatan (permohonan) secara lisan kepada ketua

pengadilan apa dan dimana yang berwenang mengadili untuk dibuatkan surat

gugatan. Selanjutnya pada bab ini dijelaskan Bentuk teori gugatan dan Macam

gugatan yang meliputi Tuntutan perorangan, kebendaan, dan campuran.

Dijelaskan pula Pengadilan tempat gugatan akan diajukan,dimana bertempat pada

daerah hukumnya terletak tempat tinggal tergugat.Pihak dalam berpekara yakni

Penggugat dan Tergugat, Penggugat merupakan orang / badan yang merasa

haknya dilanggar sedangkan Tergugat seseorang atau badan yang dianggap

melanggar hak penggugat. Penjelasan dalam bab ini selanjutnya mengenai isi

gugatan/permohonan kemudian sampai ke administratif perkara sampai ke

sidang.Dalam persidangan dilakuakn serangkaian acara persidangan kemudian

ditetapkan suatu putusan.Dapat juga dilakukan upaya hukum pihak ketiga yang

diantaranya Intervensi, Tussenkomst (menengahi), Voeging (menengahi). Dan

selanjutnya disertai serangkaian proses dalam persidangan, dalam persidangan

dikenal adanya Putusan sela dan Putusan akhir. Putusan sela dijatuhkan apabila

masih dalam proses berperkara dengan tujuan untuk memperlancar jalannya

pemeriksaan. Putusan ini tidak mengakhiri pemeriksaan tetapi akan berpengaruh

terhadap arah dan jalannya persidangan. Putusan akhir merupakan putusan yang

mengakhiri pemeriksaan dalam persidangan Semua putusan akhir dapat

dimintakan banding. Karena sulit dan rumitnya sebuah proses suatu penyelesaian

sengketa seharusnya dapat dimanfaatkan jalan mediasi yang dapat memberikan

3 Sudikno Mertokusumo ,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi Ke-7 ,(Yogyakarta:Liberty,2006)

Page 6: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

keuntungan bagi para pihak yang berperkara. Oleh karena itu mediasi seharusnya

dijadikan sebagai lembaga pertama dan terakhir dalam menyelesaikan sengketa

bagi para pencari keadilan.4

4 Harahap,M.Yahya ,kedudukan dan kewenangan dalam Acara Peradilan Agama,(Cet:II,Jakarta:Garuda Press,1993

Page 7: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

BAB III : BERITA ACARA PERSIDANGAN

Berita acara persidangan pengadilan agama merupakan akta otentik ,karena

dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu ( Hakim dan Panitera/Panitera

Pengganti) dan isinya berupa hal ikhwal secara lengkap mengenai pemeriksaan

perkara dalam persidangan yang dijadikan pedoman hakim untuk menyusun

putusan. Kemudian dimulai dengan jalannya persidangan yakni pembacaan

gugatan dan seterusnya sesuai acara persidangan. Dalam bab ini dijelaskan

tahapan–tahapan dalam persidangan.Setiap persidangan yang masih akan

dilanjutkan dengan persidangan berikutnya, ketua majelis harus menyatakan

sidang ditunda dan para pihak dipereintahkan untuk hadir tanpa dipanggil lagi.

Page 8: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

BAB IV TEKNIS ACARA DAN CONTOH PUTUSAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang teknis dalam beracara khususnya persidangan

pada perkara gugatan di pengadilan agama, Dalam persidangan pada akhirnya

akan ada putusan sebagai akhir dari jalannya proses persidangan.Putusan yang

dimaksud yakni putusan hakim atau putusan pengadilan untuk menyelesaikan

sengketa perdata sehingga baik penggugat maupun tergugat dapat menerima

putusan tersebut. Putusan hakim merupakan keadilan yang diharapkan para pihak

untuk mengungkapkan kebenaran dan kepastian hukum. Menjelaskan pula tentang

sistematika putusan dan jenis-jenis putusan. Salah satu contoh putusan yakni

Putusan Verstek yaitu Putusan yang dijatuhkan oleh hakim sebagai akibat

tergugat atau para tergugat tidak pernah hadir di persidangan walaupun telah

dipanggil dengan sah (resmi dan patut). Putusan hakim juga memiliki dimensi

penyelesaian sengketa sehingga putusan hakim merupakan sebuah

mahkota ,puncak dan akta penutup dari sebuah perkara perdata.5 Dalam bab ini

terdapat pula contoh amar / dictum sebagaimana termuat di dalam buku Pedoman

Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama Buku II Edisi 2007 dan edisi

revisi.Format putusan dan pengetikan putusan juga ditampilkan dalam bab ini

serta adanya uraian tentang format tersebut dari tahap awal sampai dengan

penutup berupa kalimat penutup.

5 Lilik Mulyadi , Putusan Hakim dalam Hukum Acara Perdata Indonesia ,

Page 9: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

BAB V PELAPORAN

Dalam pola Bindalmin, pola keempat adalah pola pelaporan perkara.Laporan

tentang keadaan perkara, keuangan perkara dan kegiatan hakim dituangkan dalam

bentuk-bentuk laporan pada pengadilan agama.Dasar hukum pelaporan perkara

yakni pasal 20, 21 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

sedangkan dasar hukum teknis pengiriman laporan adalah Surat Edaran

Mahkamah Agung RI Nomor 02 Tahun 1993 tentang Pengiriman Laporan oleh

Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.Laporan tersebut salah satunya

berfungsi sebgai alat pantau segala tingkah laku perbuatan hakim dan pejabat

kepaniteraan oleh MARI dan PTA sebagai kawal depan dari Mahkamah Agung

RI .Dalam bab ini menjelaskan bahwa pola pelaporan perkara dilaksanakan sesuai

dengan pola Bindalmin berdasar pada Surat Keputusan Mahkamah Agung RI

No.KMA /01/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 di Pengadilan Agama dan

diperkuat lagi dengan surat edaran MARI Nomor 2 Tahun 1993 tanggal 16

Januari 1993 tentang Pengiriman Laporan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan

Tinggi Agama.Dijelaskan pula pada bab ini mengenai pembuatan laporan oleh

pengadilan agama meliputi laporan bulanan, laporan empat bulanan dan laporan

enam bulanan.Dijelaskan Fungsi pelaporan keuangan supaya efektif dan efisien

maka diuji suatu pendekatan baru untuk mengumpulkan informasi laporan

keuangan perkara dan penggunaannya secara lebih cepat ,efektif dan efisien.

Sistem yang dipilih dengan pelaporan keuangan berbasis SMS sebagai tambahan

dari mekanisme pelaporan tradisional tertulis yang dikirim melalui pos kepada

masing-masing direktorat jendral badan peradilan.Dengan aplikasi yang

transparan, efektif dan efisien dapat membantu kelancaran laporan bulanan

keuangan perkara langsung melalui SMS.Selain itu ada pula rekap pengadilan yg

dapat diakses dengan aplikasi tersebut yang menyediakan halaman rekap

pengadilan, untuk mengakses halaman ini dengan cara pilih menu biaya perkara

kemudia pilih sub menu rekap pengadilan sehingga akan muncul tampilan rekap.

Page 10: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

Dan selanjutnya seluruh aplikasi dapat diakses dan dapat memudahkan kelancaran

kerja dalam pengawasan keuangan di Pengadilan.6

B. Kelebihan dan Kekurangan

Pada buku Administrasi Peradilan Agama dengan pola bindalmin dan

hukum acara peradilan agama dalam praktek ini terdapat 6 bab yang secara

terperinci dan sistematis menjelaskan isi dari satu bab ke bab yang lain saling

berhubungan satu sama lain.Karena buku ini menjelaskan tentang sistem

administratif yang ada dalam peradilan agama , dimulai dari perkara didaftarkan

sampai dengan perkara dipersidangkan dalam pengadilan telah dijelaskan secara

terstruktur oleh buku ini melalui bab-bab yang ada.Sistem tata bahasa mudah

dimengerti dan sesuai dengan realita pada proses peradilan sebab buku ini cetakan

pertama dan di cetak pada tahun 2013, jadi tidak terlalu jauh dalam perkembangan

informasi karena mengingat tahunnya juga tidak begitu jauh.Tata bahasa yang

digunakan , layout pembuatan buku memudahkan pembaca untuk memahami

buku dengan kemudahan yang diberikan seperti adanya daftar isi dan pada setiap

halaman di bagian kanan atas terdapat cetakan bab untuk menunjukkan pembaca

bab yang dibaca dengan jelas.Terdapat banyak referensi pada daftar

pustaka,menunjukkan bahwa banyak buku-buku pengarang lain yang dapat

menjadi tambahan informasi untuk menunjang buku ini.Buku ini membahas tidak

hanya segi administrasi dalam peradilan namun membahas pula cara beracara

dalam peradilan agama menurut hukum acara perdata.

6 Mahkamah Agung RI ,Pedoman Monitoring Pelaksanaan Bidang Teknis dan Pola Bindalmin ,Jakarta ,Mahkamah Agung RI ,2009

Page 11: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

PENUTUP

Dalam buku ini dijelaskan oleh Penulis masalah-masalah yang berkaitan

dengan administrasi peradilan yang disesuaikan dengan Pola Pembinaan dan

Pengendalian Administrasi Peradilan (BINDALMIN) yang selama ini diterapkan

oleh Mahkamah Agung RI sejak 24 Januari 1991 terhadap empat lingkungan

peradilan (Peradilan Umum,Peradilan Agama ,Peradilan Militer dan Peradilan

Tata Usaha Negara) melalui Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :

KMA/001/SK/1991.Pembahasan secara praktis mengenai hukum acara

perdata,kemudian dijelaskan secara tersendiri mengenai Berita Acara Persidangan

yang sudah diterapkan pada SIADPA-PLUS (Sistem Administrasi PA dan

PTA).Selanjutnya menjelaskan cara penyusunan putusan dengan baik kepada para

(panitera,jurusita dan staf pengadilan) maupun profesi yang berhubungan dengan

peradilan seperti Pengacara,Notaris,Kepolisian,Massyarakat dapat terbantu dalam

proses beracara dan berhubungan dengan Peradilan Agama dan Peradialan Tinggi

Agama.

Page 12: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

CURRICULUM VITAE

(DAFTAR RIWAYAT HIDUP)

Nama : Dr.H.Ahmad Fathoni Ramli ,S.H,M.Hum

Pengalaman Pendidikan :

1. SDN Pulogadung Jakarta Timur 1971

2. Madrasah Ibtidaiyah Al-Washliyah Jakarta Timur 1975

3. SMPN XC Jakarta 1974

4. SMAN XII Jakarta 1977

5. Sarjana Syariah (Drs.) IAIN Syarif Hidayatullah 1982

6. Sarjana Hukum (S.H) STH Pasundan Sukabumi 1998

7. Master Hukum (M.Hum) STIH IBLAM Jakarta 2001

8. Doktor Hukum Islam UIN Sunan Gunung Jati Bandung dengan judul

“ Asas-asas Peransurasian Syariah dan Penerapannya di Indonesia ”

dibawah bimbingan Prof.Dr.H.Juhaya S.Praja,Prof. Dr .H.Rahmat Syafei

dan Prof.Dr.Jaih Mubarok,MA.Diujikan tanggal 09 November 2011.

9. Pelatihan Ilmu Astronomi Tingkat MABIMS ASEAN di Bosca ITB

selama satu bulan tahun 2000

10. Pelatiihan Ekonomi Syariah di Universitas Muhammad bin Su’ud Riyadh

Arab Saudi selama 2 (dua) bulan Desember 2008 s/d Januari 2009.

Pengalaman Pekerjaan / Jabatan :

1. CPNS/Calon Hakim pada Pengadilan Agama Ketapang per 1 April 1984

2. PNS/Calon Hakim pada Pengadilan Agama Ketapang per 1 Januari 1986

3. Hakim PA Ketapang Kalimantan Barat sejak tanggal 26 September 1986

4. Hakim Anggota PA Sukabumi Jawa Barat sejak 07 Juli 1992

5. Hakim Anggota PA Sukabumi Jawa Barat sejak 07 Juli 1997

6. Hakim/Wakil Ketua PA Pandeglang Jawa Barat 02 Januari 2002

7. Hakim/Wakil Ketua PA Tangerang Banten 07 Juli 2002

Page 13: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

8. Hakim/Ketua PA Tangerang Banten 07 Juli 2006

9. Hakim Tinggi PTA Palembang Sumatera Selatan sejak tanggal 07 Juli

2008

10. Hakim Tinggi PTA Bandar Lampung sejak tanggal 20 Oktober 2010

Pengalaman Mengajar :

1. Dosen STAI Syamsul Ulum Sukabumi 1993 – 1998 ,dalam Mata Kuliah

Ilmu Logika ,Ilmu Alamiah Dasar ,Hukum Acara Perdata,Hukum Acara

Pidana,Ilmu Tafsir,Ilmu Hadist,Perbandingan Mazhab ,Kapita Selekta

Hukum Perdata

2. Ketua Jurusan Ahwal Al-Asyakhsyiyah STAI Syamsul Ulum Sukabumi

1995-1998

3. Dosen STAI Al-Masthuriyah Sukabumi 1993-1998 dalam Mata Kuliah :

Pengantar Hukum Dagang , Pengantar Hukum Asuransi dan Hukum Acara

Perdata

4. Dosen IAIN Raden Fatah Palembang tahun 2009 ,dalam Mata Kuliah :

Praktek Hukum Acara Perdata dan Administrasi Peradilan

Page 14: Berbagai Proses Dalam Peradilan Agama

DAFTAR PUSTAKA

Harahap,M.Yahya ,Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama

(UU No.7 Tahun 1989),Jakarta : Pustaka Kartini ,1997

Mahkamah Agung RI ,Pedoman Monitoring Pelaksanaan Bidang Teknis

dan Pola Bindalmin ,Jakarta : Mahkamah Agung RI ,2009

Manan, Abdul,Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama(Cet.III:Jakarta:Prenada Media,2005)

Manan,Abdul dan Ahmad Kamil ,Pola Bindalmin ,penerapan & pelaksanaan,Jakarta : Kencana Prenada ,2008

Mertokusumo,Sudikn ,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi Ke-7 ,Yogyakarta:Liberty,2006