bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia

18
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia Manusia memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi untuk mengeksploitasi lingkungan sehingga kebutuhan hidupnya terpenuhi. Namun, ilmu dan teknologi yang dipergunakan oleh manusia telah mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan hidup. Karena dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini. 1. Pencemaran Lingkungan

Upload: irawandedy

Post on 03-Jul-2015

6.291 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia

Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia

    Manusia memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi untuk mengeksploitasi

lingkungan sehingga kebutuhan hidupnya terpenuhi. Namun, ilmu dan teknologi yang

dipergunakan oleh manusia telah mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan hidup.

Karena dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang

akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh

aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.

1. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan

pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan

pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam

pembangunan. Salah satunya adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh zat-

Page 2: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

zat polutan yang semakin menyesaki bumi akibat dari kemajuan teknologi. Disatu sisi,

teknologi memang kita butuhkan tetapi disisi lain telah menyebabkan pencemaran yang

sangat membahayakan kehidupan. Hasil dari sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah

meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa

sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat

dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan

pencemaran suara.

 

 Gambar Pencemaran udara dari cerobong asap pabrik

Page 3: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

   

Gambar Pencemaran udara dari kendaraan bermotor

Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan

oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara)

yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin

pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara

lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila

bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan

mencemari air, tanah, atau tumbuhan.

Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik

lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan

oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam

pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi

tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat

Page 4: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak

dapat diolah atau dimanfaatkan.

 Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat

diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia

lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat

menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air

adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air

tanah, air permukaan, dan air laut.

Sesungguhnya antara pencemaran udara, tanah dan air ini satu sama lain saling

berkaitan, seperti asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke

udara, terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap

air, terkondensasi dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon

monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika

mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya

dan bahkan membunuhnya. Air hujan asam itu juga memasuki air permukaan seperti

sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam

itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika

masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya, dan racun tersebut tanpa disadari

akan masuk ke dalam tubuh manusia apabila manusia tersebut mengkonsumsi tumbuhan

dan hewan yang sudah terkontaminasi racun tersebut.

Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah.

Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan tercampur dalam udara ketika

berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah

sehingga tanah pun itu tercemar. Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan

pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke

udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernafasan. Sebagian zat

Page 5: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, dan danau. Kalau

sudah seperti itu, siapakah yang akan rugi? Tentu manusia-lah yang akan rugi dan

menanggung semua akibatnya.

Gambar Hujan Asam

 Dan selanjutnya adalah Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat

mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel.

Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api,

mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara

menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan

detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing

damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.

2. Degradasi Lahan

            Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap

kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan

lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk

degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.

1)      Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi

penambangan yang besar-besaran.

Page 6: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

2)      Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-

besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom,

atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu

karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu

daerah dapat berkurang.

  3)      Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena

penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan

berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat

hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan

tanah longsor.

Page 7: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Gambar Kebakaran hutan salah satu penyebab kerusakan hutan

Degradasi lahan dapat berupa penggundulan hutan (deforestation) dan

penggersangan lahan (desertification).

1) Penggundulan hutan (deforestation)

Page 8: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Gambar Penebangan hutan secara liar menyebabkan hutan gundul

Perusakan dan penebangan hutan secara permanen merupakan tindakan yang

menyebabkan hutan gundul. Penebangan hutan sudah dilakukan penduduk selama

berabad-abad. Hanya saja, dalam 50 tahun terakhir ini kerusakan mulai dirasakan.

Diperkirakan hutan yang hilang setiap hari seluas 400.000 hektar. Sedang di Indonesia,

setiap tahun luas hutan berkurang sebanyak 1,6 juta hektar. Seandainya 1 hektar = 1

lapangan sepak bola, dapat dibayangkan betapa cepat hutan hilang dari wilayah

Indonesia. Yang lebih memprihatinkan, kebanyakan kerusakan hutan terjadi di wilayah

hutan hujan tropis, termasuk hutan Papua, Sumatera, dan Kalimantan.

Banyak factor yang menyebabkan manusia melakukan penggundulan hutan.

Dorongan ekonomi cukup berperan dalam hal ini.

a.       Pembangunan permukiman

    Pembangunan permukiman baru sering dilakukan denga cara membuka lahan hutan.

Daerah transmigrasi disiapkan untuk ditempati para transmigran agar dapat membangun

kembali lingkungan barunya. Lahan transmigran disiapkan di daerah tertentu dengan cara

Page 9: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

membuka hutan. Selain disediakan rumah-rumah dan laha pekarangan, fasilitas prasarana

transportasi juga disiapkan untuk para transmigran. Jalan-jalan dibuat untuk

menghubungkan dengan daerah luar, di Indonesia, penyediaan lahan transmigran

disiapkan untuk menempatkan jutaan penduduk dari Jawa atau wilayah lain yang

berpenduduk padat.

b.      Perluasan lahan pertanian

Di Amerika Selatan, pertanian tanaman pangan dan penggembalaan ternak yang

membutuhkan lahan luas menimbulkan banyak kerusakan hutan. Sebagai bukti, sekitar

2/3 luas hutan telah rusak. Kebanyakan lahan gundul di wilayah ini pada beberapa dekade

terakhir disebabkan oleh pengembangan dan peternakan hewan besar serta perluasan

lahan perkebunan. Lahan diwilayah ini tidak cocok untuk pertanian dan peternakan

karena kurang subur. Lebih lanjut, lahan pertanian yang dikerjakan intensif tanpa periode

jeda telah mempercepat proses degradsi tanah. Kandungan unsur hara dalam tanah

menyusut secara cepat dalam beberapa tahun. Pengundulan lahan juga mempercepat

degradasi lahan. Di Indonesia, kegiatan perladangan berpindah dituding turut

menciptakan hutan gundul.

c. Penggunaan bahan bakar kayu

Pohon-pohon hutan dapat dijadikan kayu bakar. Pemanfaatan kayu sebagai sumber energi

terutama terjadi di Negara-negara berkembang seperti Etiopia dan Burkina Faso di

Page 10: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Afrika. Di Negara tersebut bahan bakar kayu mengambil porsi lebih dari 90% dari

seluruh energy yang digunakan. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar kayu pada tahun

2025 menjadi dua kali lipat dari pasokan yang kini tersedia. Peningkatan jumlah

penduduk menambah tekanan pada luas lahan hutan. Tekanan akibat peningkatan jumlah

penduduk akan memperluas penggundulan hutan. Hal ini disebabkan karena kemampuan

regenerasi hutan lebih lambat disbanding kerusakan hutan serta peningkatan kebutuhan

penduduk.

                              Gambar Pohon-pohon hutan dijadikan kayu bakar

d.      Penambangan terbuka/ permukan

Bahan tambang perlu dikeluarkan dari dalam bumi agar dapat bermanfaat bagi

manusia. Sebagai contoh, batu bara di tambang untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Lahan yang bayak mengandung cadangan batu bara kebanyakan masih berupa hutan.

Untuk mendapatkan batu bara, cara yang umum di lakukan di Indonesia adalah denagn

penambangan terbuka/ permukaan (open-cut/ surface mining).

 Gambar Pembukaan Hutan

Page 11: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Metode penambangan terbuka menyebabkan lahan hutan yang ditebangi semakin

meluas. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan permukaan lahan menjadi rusak.

Kerusakan lahan hutan akibat kegiatan penambangan terbuka perlu perbaikan yang

sungguh-sungguh, yaitu dengan reklamasi dan penghijauan kembali. Jika tidak, akan

banyak lubang raksasa atau bopeng-bopeng di permukaan lahan bekas tamabang serta

lahan gundul menimbulkan degradasi lingkungan yang serius.

e.       Pembalakan

Pembalakan yang tidak terkendali menjadi penyebab utama kerusakan hutan.

Kegiatan pembalakan atelah mengubah lahan hutan menjadi gundul secara cepat. Fungsi

hutan sebagai penutup dan pelindung tanah menjadi hilang. Hujan dan angin mudah

mengerosi tanah yang terbuka. Pohon-pohon yang tersisa akan tumbang oleh angin

karena tanah tempat tumbuh akar sudah terkikis. Pada lahan yang terbuka, sinar matahari

menyinari langsung sehingga tanah menjadi kerin, tidak subur, dan sulit diolah.

Selanjutnya kayu-kayu gelondongan hasil pembalakan diangkat keluar dari hutan

melalui jalan yang dibuat dengan melintasi tengah hutan. Pengankutan kayu-kayu

gelondongan menyebabkan banyak kerusakan pohon-pohon pada jalur lintasan yang

dilalui truk pengangkut. Alat-alat berat seperti traktor dan bulldozer juga menghancurkan

vegetasi dan memadatkan tanah dilindasannya. Tanah yang padat sulit menyerap air

hujan sehingga menghambat vegetasi untuk tumbuh kembali.

      Kerusakan hutan Indonesia termasuk yang tercepat di dunia. Dalam setahun hutan

yang rusak mencapai 1,6 juta hektar atau seluas 3 hektar permenit. Ini berarti hutan yang

gundul akibat penggalakan dalam satu menit sama denagn enam kali luas lapangan sepak

bola. Dapat dibayangakan betapa hebat dampak pembalakan terhadap kerusakan hutan.

 

2)      Penggersangan lahan (desertification)

Penggersangan lahan banyak terjadi di wilayah iklim kering (arid) dan setengah

semi kering (semiarid). Degradasi lahan di wilayah ini menyebabkan terbentuknya gurun.

Ini berarti telah terjadi kerusakan lahan secara meluas yang menyebabkan vegetasi tidak

dapat tumbuh.

Page 12: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

Seperti halnya penggundulan hutan, penggersangan lahan merupakan masalah

lingkungan pada decade sekarang. Selama berabad-abad para penggembala ternak

berpindah-pindah menjelajahi padang gembala bersama ternak-ternaknya. Cara hidup

mereka member sedikit pengaruh terhadap kerusakan lahan. Akan tetapi, bila kegiatan ini

digabung denagn kerusakan alam secara alami, maka akan berpengaruh besar terhadap

pembentukan lahan gersang pada suatu wilayah. Beberapa penyebab penggersangan

lahan sebagai berikut.

a.       Kegiatan pertanian

Pertumbuhan penduduk di wilayah semiarid biasanya diikiuti oleh kegiatan pertanian

yang meningkat. Praktik-praktik pertanian yang buruk dengan menanami lahan secara

terus menerus tanpa jeda memang mapu meningkatkan hasil panen. Hanya saja, keadaan

ini akan mempercepat penurunan kesuburan  lahan. Lahan yang sudah tidak subur

kemudian di tinggalkan. Vegetasi alami tidak dapat tumbuh dan berkembang biak pada

lahan gersang karena tanah kekurangan makanan (unsur hara).

Jumlah dan ukuran hewan ternak memengaruhi kebutuhan pakan. Pertambahan

jumlah hewan ternak telah meningkatkan kebutuhan lading penggembalaan untuk

merumput. Hewan gembalaan juga menginjak-nginjak lahan dan memakan rumput yang

tinggal sedikit. Lahan yang telah habis rumputnya akan kembali pulih setelah ditinggakan

dan di beri cukup kesempatan untuk tumbuh. Akan tetapi, hal ini sulit terwujud karena

hewan gembalaan yang telah meninggalkan lading penggembalaan digantikan oleh

hewan gembalaan yang lain.

 Gambar 32. Ternak yang sedang merumput

Page 13: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

b.      Penggunaan teknologi

Penggersangan di wilayah semiarid dapat ditimbulkan oleh pemanfaatan teknologi irigasi

modern. Di wilayah Afrika banyak disediakan sumur bor untuk para penggembala dibuat

untuk mendapatkan air tanah. Sumur-sumur ini telah menarik para penggembala dan

hewan gembalaanya untuk minum dan merumput. Kemudahan mendapatkan air

menyebabkan para penggembala tinggal di wilayah itu. Kaki-kaki hewan yang menginjak

tanah turut menekan lahan dan memadatkan tanah. Degradasi lahan telah di perburuk

oleh hewan-hewan gembala yang menginjak-nginjak lahan subur di lingkungan sekitar.

Sebenarnya jika penggembala di lakukan dengan sistem rotasi seperti pada penanaman

tanaman pertanian, resiko kerusakan tanah bias diperkecil. Lahan dibiarkan istirahat agar

vegetasi alami bias tumbuh kembali, akhirnya pengembalian ketersediaan unsur hara

dalam tanah berlangsung lebih cepat.

c.       Vegetasi berkurang

 Gambar 33. Hilangnya vegetasi

Peningkatan jumlah hewan dan manusia mempengaruhi penurunan jumlah vegetasi.

Kegiatan pencarian kayu bakar dan hewan-hewan gembala yang merumput menyebabkan

jumlah vegetasi berkurang dengan cepat. Ketika lahan menjadi gundul dan terbuka

karena pertumbuhan penutupnya hilang, maka angin dan hujan mudah mengerosi lapisan

tanah atas yang subur. Lahan yang tererosi tidak dapat menanam dan meresapkan air

Page 14: Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Aktivitas Manusia

hujan ke dalam tanah. Kondidi ini menimbulkan lahan gersang sehingga vegetasi tidak

dapat tumbuh subur dan lahan menjadi sepi dari kehidupan.

BY : YANUAR INDRA PRADANA / 35 / XI IPS 1