hubungan gaya hidup ( pola makan dan aktivitas fisik
TRANSCRIPT
HUBUNGAN GAYA HIDUP ( POLA MAKAN DAN AKTIVITAS
FISIK ) DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS : SEBUAH
TINJAUAN SISTEMATIK
Oleh :
SERLI WIJAYA ADI PUTRA
16.14201.30.44
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2020
HUBUNGAN GAYA HIDUP ( POLA MAKAN DAN AKTIVITAS
FISIK ) DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS : SEBUAH
TINJAUAN SISTEMATIK
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA KEPERAWATAN
Oleh :
SERLI WIJAYA ADI PUTRA
16.14201.30.44
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2020
iii
ABSTRAK SEKOLAH TINNGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi, Agustus 2020
Serli Wijaya Adi Putra
Hubungan Gaya Hidup ( Pola Makan Dan Aktivitas Fisik ) Dengan Kejadian
Diabetes Melitus : Sebuah Tinjauan Sistematik
(xiv + 23 halaman, 6 tabel, 1 bagan 5 lampiran)
Diabetes mellitus menjadi penyebab penyakit tingginya angka kematian,
menempati posisi peringkat ke enam penyebab kematian didunia. Indonesia
menempati peringkat ke tujuh kasus diabetes mellitus terbanyak di didunia dan selalu
terjadi peningkatan stiap tahunnya jumlah kasus diabetes mellitus, yang disebebkan
oleh gaya hidup ( pola makan dan aktivitas fisik ) yang tidak sehat. Tujuan penelitian
ini untuk mencari hubungan Gaya Hidup ( pola makan dan aktivitas fisik ) Dengan
Kejadian Diabetes Melitus. Metode penelitian ini menggunakan sistematik riview
dengan desain penelitian observasional studi : case control, cohort, dan cross
sectional. Hasil penelitian didapatkan dari 4 jurnal yang riview didapatkan hasil ada
hubungan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus dengan (pvalue<0,05), ada
hubungan aktivitas fisk dengan kejadian diabetes mellitus dengan (pvalue<0,05).
Kesimpulan bahwa ada hubungan gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik) dengan
kejadian diabetes mellitus dengan nilai (pvalue<0,05). Pola makan yang tidak sehat
akan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh karena sering mengkonsumsi
makanan tinggi lemak,tinggi gula,dan tinggi kalori seperti makanan junk food dan
minuman soft drink. Aktivitas fisik yang kurang atau rendah, hanya melakukan
menonton TV, Internetan, dan tiduran dapat meningkatkan kadar gula darah karena
glukosa tidak digunakan sebagai energy.
Kata Kunci : Hubungan, Gaya Hidup, Diabetes Melitus
Daftar Pustaka : 23 (2015 - 2020)
iv
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCE
NURSING SCIENCES STUDY PROGRAM
Thesis, Agustus 2020
Serli Wijaya Adi Putra
The Relationship between Lifestyle (Diet and Physical Activity) and Diabetes
Mellitus: A Systematic Review
(xiv+ 23 pages, 6 tables, 1 Schema, 5 Attachments)
Diabetes mellitus is the cause of death disease, the sixth cause of death in the
world. Indonesia is in the seventh rank of the seventh largest diabetes mellitus case in
the world and always increases every year the number of diabetes mellitus cases,
which is shown by unhealthy lifestyle (diet and physical activity). The purpose of this
study was to find out the relationship lifestyle (diet and physical activity) and the
incidence of diabetes mellitus. This research method used a systematic review with
observational study design: case control, cohort, and cross sectional. The results of
the study from 4 journals showed that there was a relationship between diet and
diabetes mellitus with (p value <0.05), there was a relationship between activity and
the incidence of diabetes mellitus with (p-value <0.05). The conclusion is that there is
a relationship between lifestyle (diet and physical activity) with the incidence of
diabetes mellitus with a value (p-value <0.05). An unhealthy diet will increase blood
sugar levels in the body because you often consume foods high in fat, high in sugar,
and high in calories such as junk food and soft drinks. Lack of or low physical
activity, just watching TV, surfing, and sleeping can increase blood sugar levels
because glucose is not used as energy.
Keywords : Relationship, Lifestyle, Diabetes Mellitus
Bibliography : 23 (2015-2020)
v
vi
vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. BIODATA
Nama : Serli Wijaya Adi Putra
Nomor Pokok Mahasiswa : 16.14201.30.44
Tempat/ Tanggal Lahir : Musi Banyuasin, 01 Mei 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Dusun III Desa Sido Rahayu, Kec. Plakat
Tinggi, Kab. Musi Banyuasin.
Nama Orang Tua
Ayah : Depit Irawan
Ibu : Rita
Handphone : 081367578988
Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 1 Bukit Indah 2005 - 2010
2. SMP Negeri 2 Plakat Tinggi 2010 - 2013
3. SMA Negeri 1 Plakat Tinggi 2013 - 2016
4. STIK Bina Husada Palembang 2016 – 2020
viii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Kupersembahkan kepada :
Kedua orang tua ku, Ayah (Depit irawan) dan ibu (Rita) yang sangat saya cintai dan
saya sayangi dan adik ku tercinta ( Selin Noviska Deffita ), yang selalu disetiap sujud
mendoakan saya agar tercapai cita – cita saya, dengan penuh perjuangan dan
motivasi dukungan moral, material dan kasih saying yang tulus dalam membantuku
menyelasaikan perkuliahan ini.
Motto :
In This World Do Not Look At Difficulties But Look At The Beauty In Front Of The
Eyes.
(Serli Wijaya Adi Putra)
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji besertakan syukur selalu dilimpahkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karuninya penulis bias menyelesaikan ―skripsi sebuah tinjauan
sistematik‖ yang sebagai syarat mengerjakan tugas akhir pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinngi Ilmu Kesehatan (STIK) Bina Husada Palembang
dengan Judul ―Hubungan Gaya Hidup ( Pola Makan Dan Aktivitas Fisik ) Dengan
Kejadian Diabetes Melitus : Sebuah Tinjauan Sistematik‖ Sholawat beriringkan
salam selalu dihaturkan kepada nabi Muhammad SAW Karena Syafaat beliaulah
penulis bias menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulisan tugas akhri ini tidak akan bias terselesaikan tanpa ada bantuan dan
bimbingan dari dosen pembimbing dan motivasi, support, dan doa dari seluruh pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya kepada :
1. Dr. Amar Muntahar, S.KM., M.Kes sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesetahan Bina Husada Palembang.
2. Ns. Kardewi, S.Kep., M.Kes sebagai Ketua Jurusan keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesetahan Bina Husada Palembang.
3. Ns. Sutrisari Sabrina Nainggolan, S.Kep., M.Kes., M.Kep sebagai Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesetahan Bina Husada
Palembang.
x
4. Ns. Yofa Anggriani Utama, S.Kep., M.Kes., M.Kep sebagai dosen pembimbing
tugas akhir Serli Wijaya Adi Putra yang selalu memberikan masukan, saran,
support, dan waktunya untuk penyusunan skripsi ini.
5. Ns. Aris Citra Wisuda, S.Kep., M.Kes., M.Kep. sebagai dosen penguji I terima
kasih atas masukan, saran, dan waktunya untuk penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Iche Andriayani Liberty, S.KM., M,Kes sebagai penguji II terima kasih atas
masukan, saran, dan waktunya untuk penyusunan skripsi ini.
7. Untuk orang tua, adik tercinta, dan teman-temas PSIK 2016 penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya asat doa, motivasi, dukungannya kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan berlimpah atas kebaikan
kalian semua. Tidak akan ada kesempurnaan dalam penulisan pskripsi ini karena saya
menyadari jauh dari kata sempurna dalam skripsi ini, maka dari ini penulis
mengharapkan saran, masukan, dan kritikan untuk kesempurnaan proposal ini.
Sehingga skripsi ini bias bermanfaan bagi penulis khusunya dan bagi pembaca untuk
menambah wawasan. Amin yarobbal alamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Palembang, Agustus 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ............................................. ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... v
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ............................................................. vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pencarian ......................................................................................... 5
2.1.1 Sumber Pencarian .............................................................................. 5
2.1.2 Strategi Pencarian .............................................................................. 5
2.1.3 Seleksi Studi ....................................................................................... 7
2.1.3.1 Strategi Seleksi Studi ............................................................. 7
2.1.3.2 Kriteria Inklusi ....................................................................... 8
2.1.3.3 Kriteria Eksklusi (jika ada) .................................................... 8
2.1.3.4 Kriteria Kualitas Studi ........................................................... 9
2.1.3.5 Ekstraksi Data ........................................................................ 10
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil .............................................................................................................. 11
3.1.1 Penilaian Resiko Bias ........................................................................ 11
3.1.2 Karakteristik Studi ............................................................................. 11
3.1.3 Hasil Lain Berdasarkan Item Tujuan Penelitian ................................ 15
3.1.3.1 Hubungan gaya hidup ( pola makan ) dengan kejadian
diabetes melitus ......................................................................... 15
3.1.3.2 Hubungan gaya hidup ( aktivitas fisik ) dengan kejadian
xii
diabetes melitus ......................................................................... 16
3.2 Pembahasan .................................................................................................. 17
3.2.1 Pola Makan ........................................................................................ 17
3.2.2 Aktivitas Fisik .................................................................................... 19
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 2.1 Strategi Pencarian .............................................................................. 5
Tabel 2.2 Kriteria Inklusi ................................................................................... 8
Tabel 2.3 Karateristik Eksklusi .......................................................................... 9
Tabel 2.4 Kriteria Kualitas Studi ....................................................................... 9
Tabel 3.1 Penilaian Resiko Bias ........................................................................ 11
Tabel 3.2 Tujuan Penelitian ............................................................................... 12
xiv
DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan Halaman
Bagan 2.1 Strategi Seleksi Studi ...................................................................... 7
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran :
1. Artikel (Putri Dafriani, 2017) Hubungan Pola Makan Dan Aktifitas Fisik
Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr.
Rasidin Padang.
2. Artikel (Andrikus Lenggong dan Evi Vestabilivy, 2016) Gaya Hidup Dengan
Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta
Timur.
3. Artikel (Hamdan hariawan dkk, 2019) Hubungan Gaya Hidup (Pola Makan Dan
Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum
Provinsi Ntb.
4. Artikel (Minda Patia Sari dan Ahmad Farid Uma, 2017) Hubungan Pola Makan,
Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan dengan Kejadian Diabetes Mellitus pada
Lansia di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi
5. Alata Penilaian Resiko Bias ( Strobe )
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Word Healt Organization (WHO) Diabetes mellitus saat ini menjadi
masalah kesehatan di masyrakat merupakan penyebab penyakit tingginya angka
kematian. Menurut Noncommunicable Desease (NCD) Diabetes mellitus menempati
posisi peringkat ke enam penyebab kematian di dunia. Menurut Global Report
Diabetes mellitus mengakibatkan 1,5 juta orang meninggal di dunia tahun 2012. Di
usia 70 tahunkematian yang disebebkan diabetes mellitus sebesar 43% atau 3,7 juta
kematian didunia. (Lathifah, 2017), (Christine Vita Gloria, 2019), (GlobalReport,
2016)
Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa setiap 21 detik sekali
ada satu orang akan terkena diabetes mellitus. Menurut Word Healt Organization
(WHO) Indonesia menempati peringkat ke 7 kasus diabetes mellitus terbanyak di
didunia setelah China, India, Amerika, Brazil, Rusia, dan Meksico. (Yosmar, 2018),
(Nurmaguphita, 2018).
Menurut International Daibetes Federation (IDF) Prevalensi kasus penderita
diabetes mellitus di dunia kian meningkat terlihat pada tahun 2017 kasus diabetes
mellitus berjumlah 425 juta jiwa, di tahun 2019 terjadi peningkatan sebanyak 463 juta
jiwa, diperkirakan prevalensi diabetes mellitus akan meningkat pada tahun 2045
dengan perkiraan 700 juta jiwa kasus penderita diabetes mellitus. . (Kabosu, 2019)
2
Di Indonesia jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2019 kasus
ebanyak 3.941.698 juta jiwa. Provinsi terbesar dengan prevalensi kasus diabetes
mellitus adalah provinsi Jawa Timur sebanyak 844.018 jiwa. Provinsi Sumatra
Selatan jumlah kasus sebanyak 117.733 jiwa. (Kemenkes RI, 2020).
Di Sumatera Selatan jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2019
sebanyak 5.220 jiwa. Wilayah kota Palembang terdapat 16 pasien diabetes mellitus.
Daerah tertinggi penderita diabetes mellitus adalah kota Lubuk Linggau sebanyak
1.176 jiwa. Menyusul kabupaten/Kota OKU 256 jiwa, OKI 541 jiwa, Muara Enim
154 jiwa, Lahat 1.084 jiwa, Musi Rawas 445 jiwa, Musi Banyuasin 380, Banyuasin
250 jiwa, Oku Selatan 236 jiwa, Ogan Ilir 252 jiwa , Pali 26 jiwa, Muaratara 104,
Prabumulih 49, Empat Lawang 15 jiwa. (Dinkes.sumselprov, 2019)
Banyaknya kasus diabetes mellitus yang terjadi pada saat ini diakibatkan oleh
factor gaya hidup tidak sehat meliputi pola makan dan aktivitas fisik. Gaya hidup
tidak sehat terbiasa mengkonsumsi makanan siap saji dan kurang melakukan aktivitas
berolahraga dapat memicu terjadinya diabetes mellitus. Gaya hidup dengan pola
makan yang tidak sehat dapat menyebabkan resiko terjadinya diabetes mellitus,
terbiasa mengkonsumsi makanan sumber glukosa berlebihan, tinggi lemak, kurang
mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur – sayuran dan buah – buahan dapat
meningkatkan kadar glukosa darah dalam tubuh. (Siddiq, 2019), (Subiyanto, 2018),
(Hamdan Hariawan, 2019)
Pola makan diartikan kebiasaan menetap yang dilakukan setiap hari, dalam
pemilihan waktu makan, sumber makanan yang tepat, dan pengolahan makanan,
3
tetapi fenomena yang tejadi di masyarakat perubahan pola makan yang alami menjadi
modern, memilih cara hidup yang serba instan di tambah kurangnya melakukan
aktivitas fisik yang berat dapat memicu resiko terjadinya diabetes mellitus. (Pertiwi,
2019)
Aktivitas fisik rendah memiliki resiko tiga kali lebih besar terhadap kejadian
diabetes mellitus. Aktivitas fisik rendah akan mengakibatkan glukosa dan
metabolisme lipid akan menumpuk dalam tubuh, aktivitas yang dihabiskan hanya
menonton TV, lebih banyak duduk dan tiduran, akan membuat beban gula dalam
darah semakin meningkat, dan membuat penurunan aliran darah dan sedikit jala-jala
kapiler yang terbuka. (Yanping Li, 2017), (Ni wayan, 2019)
Berdasarkan hasil penelitian Hariawan , 2019 Yang Berjudul hubungan gaya
hidup pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus di rumah sakit
umum provinsi NTB, menunjukan bahwa ada hubungan gaya hidup (pola makan dan
aktivitas fisik) dengan kejadian DM. Dari hasil penelitian Andrikus Lenggong dan
Evi Vestabilivy yang berjudul hubungan gaya hidup dengan kadar gula darah pada
pasien DM di puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta menunjukan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik) dengan
kejadian dengan kadar gula darah pada pasien DM.
Berdasarkan fenomena diatas bahwa gaya hidup mempunyai
hubungan dengan kejadian diabetes mellitus. Berdasarkan
Pertimbangan inilah peneliti tertarik untuk melakukan rangkuman
literartur riview yang bertujuan Untuk Mengidentifiksi Hubungan Gaya
4
Hidup ( Pola Makan Dan Aktivitas Fisik ) Dengan Kejadian Diabetes Melitus :
Sebuah Tinjauan Sistematik
1.2 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dirumuskan berdasarkan item PICOS/PICOC.
1. Adakah hubungan gaya hidup ( pola makan ) dengan kejadian diabetes
mellitus.
2. Adakah hubungan gaya hidup ( aktivitas fisik ) dengan kejadian diabetes
mellitus.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian diarahkan untuk menjawab pertanyaan penelitian adapun
tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui adakah hubungan Gaya Hidup
(Pola Makan Dan Aktivitas Fisik ) Dengan Kejadian Diabetes Melitus sebagai
berikut :
1. Diketahui adanya hubungan gaya hidup ( pola makan ) dengan kejadian
diabetes mellitus
2. Diketahui adanya hubungan gaya hidup ( aktivitas fisik ) dengan kejadian
diabetes mellitus.
5
BAB II
METODE PENULISAN
2.1 Metode Pencarian
2.1.1 Sumber Pencarian
Dalam penelitian menggunakan data skunder, data skunder diperoleh dari
hasil penenlitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal nasional maupun
internasional.
1. Google Scholar (https://scholar.google.co.id/)
2. Garuda Ristekbrin (http://garuda.ristekbrin.go.id/)
3. Pubmed (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/)
4. Sinta (http://sinta.ristekbrin.go.id/)
2.1.2 Strategi Pencarian
Pencarian literature menggunakan pendekatan PICOC berdasarkan kata kunci,
kata kunci disesuaikan disesuaikan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan :
Tabel 2.1
Strategi Pencarian
Population
(Populasi)
Intervention
(Intervensi)
Comparison
(Perbandingan)
Outcome
(Hasil)
Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama Konsep Utama
Pasien dengan
diabetes mellitus
Gaya hidup (pola
makan dan
aktivitas fisik)
Terdapat hubungan
Gaya hidup (pola
makan dan aktivitas
fisik) dengan kejadian
diabetes mellitus
Sinonim/Istilah Sinonim/Istilah Sinonim/Istilah Sinonim/Istilah
6
Pencarian Pencarian Pencarian Pencarian
- Pasien
- diabetes
mellitus
- Gaya hidup
- Pola makan
- Aktivitas fisk
- Gaya hidup (pola
makan dan
aktivitas fisik)
- Diabetes mellitus
7
2.1.3 Seleksi Studi
2.1.3.1 Strategi Seleksi Studi
Bagan 2.1
Prisma
Pencarian artikel
berdasarkan topic
(Garuda) n= 3
Pencarian artikel berdasarkan
topic
(Google Scholar) n= 11.100
Artikel setelah dihilangkan
duplikasi
n=292
Artikel setelah disaring
n=36
Artikel dengan akses
Fulltext
n=32
Studi termasuk dalam
tesis
n= 4
Excluded : (n= 256 )
Participant :
Tidak berfokus secara spesifik pada diabetes mellitus
(n= 92)
Intervensi
tidak relevan dengan gaya hidup ( pola makan dan
aktivitas fisik )
(n= 125)
hasil
tidak membahas secara spesifik hubungan dengan gaya
hidup ( pola makan dan aktivitas fisik ) dengan
diabetes mellitus
(n= 39)
Included (n= 4 )
Participant
Berfokus pada kejadian diabetes melitus
Intervensi
Berfokus pada gaya hidup ( pola makan dan aktivitas fisik )
dengan kejadian diabetes mellitus.
hasil
membahas secara spesifik hubungan gaya hidup ( pola
makan dan aktivitas fisik ) dengan kejadian diabetes
mellitus.
8
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan 11.103 jurnal, lalu dilakukan
duplikasi didapatkan 292 jurnal yang terduplikasi dari dua data base ( Google
Scholar, Garuda ) 292 artikel tentang gaya hidup ( pola makan dan aktivitas fisik )
dengan kejadian diabetes mellitus, sesuai dengan kata kunci. Kemudian artikel
disaring berdasarkan kriteria inklusi populasi penelitian dan tahun penelitian
sebanyak 256 artikel dikeluarkan, sehingga tersisa 32 artikel dikeluarkan tidak dapat
diakses secara full teks, sehingga didapatkan 4 jurnal yang termasuk dalam tesis yang
dapat digunakan dalam sistematik riview.
2.1.3.2 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi studi diterapkan berdasarkan item PICOS
Tabel 2.2
Kriteria Inklusi
Participan Population (populasi) -Pasien dengan diabetes melitus
Intervetion (intervensi) Gaya hidup (pola makan dan aktivitas
fisik)
Comperesion (perbandingan) -
Outcome (hasil)
Terdapat hubungan Gaya hidup ( pola
makan dan aktivitas fisik) dengan
kejadian diabetes mellitus
Study Desaign Observasional studi : case
control, cohort, cross sectional
2.1.3.3 Kriteria Eksklusi (jika ada)
Kriteria Eksklusi adalah kriteria yang tidak sesuai dengan dari penelitian
yang akan dilakukan.
9
Tabel 2.3
Kriterian Eksklusi
Participan Population (populasi) -
Intervetion (intervensi) -
Comperesion (perbandingan) -
Outcome (hasil) -
Study Desaign -
2.1.3.4 Kriteria Kualitas Studi
Kriteria Kualitas Studi kelayakan pada penelitian berdasarkan pada data yang
memenuhi kriteria yang telah di tentukan dengan teks lengkap (full teks) jurnal/article
penelitian nasional dan internasional yang terindek SINTA, dengan rentan tahun
20115-2020.
Tabel 2.4
Kriteria Kualitas Studi
Pencarian literature Google Scholar (https://scholar.google.co.id/)
Garuda Ristekbrin (http://garuda.ristekbrin.go.id/)
Pubmed (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/)
Sinta (http://sinta.ristekbrin.go.id/)
Batas pencarian 2015-2020
Skrining / Penyaringan Full Text dengan 3 penulis / peninjau
Abstraksi Data Satu orang mengabstraksi data sementara yang lain
memverifikasi
Resiko Penilaian Bias Satu orang menilai dan yang lain memferivikasi
Apakah dua penulis
akan secara mandiri
menilai studi
Ya
Proses Penilaian Full Text
Bagaimana Perbedaan
Pendapat akan dikelola
Perbedaan pendapat yang akan dikelola oleh orang ahli
di bidang keperawatan medical bedah dan penyakit
dalam
Alat Penilai Risiko
Bias/ Alat Penilai
Kualitas Studi
Strobe
10
2.1.3.5 Ekstraksi Data
Data akan di ekstraksi menggunakan format standard an dimasukkan kedalam
spreadsheet Microsoft Excel. Data akan diekstraksi oleh satu reviewer dan diperiksa
keakuratan dan kelengkapan oleh reviewer kedua data yang di eksraksi meliputi :
a. Info umum : Nama, Penulis, Negara, Tahun Publikasi
b. Khusus : kriteria Inklusi, Item RQ
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Penilaian Resiko Bias
Dalam menentukan apakah article tersebut dapat digunakan dalam tinjauan
sistematis digunakan alat ukur resiko bias (STROBE) sebagai berikut :
Table 3.1
Penilaian Resiko Bias
No Judul Skripsi Skor
1 Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian
Diabetes Melitus Di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD. Dr Rasidin
Padang
19
2 Hubungan Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik) Dengan
Kejadian Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb
18
3 Hubungan Gaya Hidup Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM
Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur
19
4 Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan
dengan Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah
Puskesmas Pondok Gede Bekasi
19
3.1.2 Karateristik Studi
Karateristik Studi ditinjau sistematik factor resiko gaya (pola makan dan
aktivitas fisik) berhubungan dengan kejadian diabetes.
12
Tabel 3.2
Tabel Tujuan Penelitian
No Author Tahun Volume
Angka Judul
Metode
( Desain, Sample, Variabel,
Instrumen, Analisis)
Hasil Database
1 Putri Defriani 2017 Vol.13 No.2 Hubungan Pola Makan
Dan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian
Diabetes Melitus Di Poli
Klinik Penyakit Dalam
RSUD. Dr Rasidin
Padang
D ( Desain ) :
Cross Sectional
S ( Sample ) :
Sample berjumlah 93 orang
menggunakan tekhnik
accidental sampling
V ( Variabel ) :
Pola Makan dan aktivitas fisik
I ( Instrumen ) :
pengumpulan data dilakukan
dengan cara mengumpulkan
data primer dan skunder
A ( Analisis ) :
Analisis yang dilakukan adalah
data univariat dengan statistik
deskriptif dan bivariat
menggunakan uji Chi Square
Hasil penelitian yang
didapatkan menujukan
diketahui bahwa 39
responden (41,9%)
mengalami diabetes
mellitus, dan lebih dari
setengan responden yaitu
52 responden (55,9% )
dengan pola makan yang
tidak baik, 49 responden
(52,7% ) dengan aktivitas
fisik yang ringan. Hasil
studi statistic
menunjukan bahwa
terdapat hubungan antara
pola makan dan aktifitas
fisik dengan kejadian
diabetes melitus. ada
hubungan antara pola
makan dan
aktifitas fisik dengan
kejadian DM
Garuda
2 Hamdan
hariawan,
akhmad
fathoni, dewi
2019 Vol. 1 No. 1 Hubungan Gaya Hidup
(Pola Makan Dan
Aktivitas Fisik) Dengan
Kejadian Diabetes
D ( Desain ) :
Observasional
S ( Sample ):
hasil ada hubungan pola
makan dengan kejadian
DM (p=0.02 < α=0.05)
dan ada hubungan
Sinta
13
purnamawati Melitus Di Rumah Sakit
Umum Provinsi Ntb
Seluruh pasien rawat jalan
yang terdiagnosa diabetes
meltus berjumlah 60 orang
V ( Variabel ) :
pola makan dan aktivitas fisik
I ( Instrumen ) : lembar
kuisioner
A ( Analisis ) : Chi-Square
aktivitas fisik dengan
kejadian DM (p=0.009 <
α=0.05).
Hasil Penelitian ini
disimpulkan bahwa ada
hubungan gaya hidup
(pola makan dan aktivitas
fisik) dengan kejadian
DM di RSU Provinsi
NTB
3 Andrikus
lenggong dan
Evi Vestabilivy
2016 Vol. 3 No.8 Hubungan Gaya Hidup
Dengan Kadar Gula
Darah Pada Pasien DM
Di Puskesmas
Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur
D ( Desain ):
Deskriptif korelasi dengan
rancangan Cross Sectional
S ( Sample ) :
jumlah sample penelitian
sebanyak 87 responden
V ( Variabel ) :
pola makan dan aktivitas fisik
I : menggunakan rumus taro
Yamane
A ( Analisis ):
rumurs taro Yamane
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang
signifikan antara pola
makan dengan kadar gula
darah pada pasien DM
dengan nilai P value =
0,01 dan nilai OR =
14.685 dan terdapat pula
hubungan antara aktivitas
fisik dengan kadar gula
darah pada pasien DM
dengan nilai P value =
0,002 dan nilai OR =
13,271. adanya hubungan
yang signifikan antara
gaya hidup (pola makan
dan aktivitas fisik)
dengan kejadian dengan
kadar gula darah pada
pasien DM
Garuda
4 Minda Patia 2017 Vol. 3. Hubungan Pola Makan, D (Desain ): Hasil penelitian Garuda
14
Sari , Ahmad
Farid Uma
No.10 Aktivitas Fisik dan
Pelayanan Kesehatan
dengan Kejadian
Diabetes Mellitus pada
Lansia di Wilayah
Puskesmas Pondok Gede
Bekasi
Kasus Kontrol/case control
S ( Sample ) :
sample sebanyak 60 responden
yang
terdiri dari 30 responden
kelompok kasus dan 30 res
ponden kelompok control
V ( Variabel ) :
pola makan dan aktivitas fisik
I ( Instrumen ) :
Porvosive Sampling
A ( Analisis ) :
Studi kualitatif
menunjukkan hubungan
y ang signifikan antara
pola makan dengan
kejadian diabetes
mellitus yaitu r= -0,407
dan tingkat signifikan
p=0,002 dan OR =0,127.
Hubungan antara
aktivitas fisik dengan
kejadian diabetes
mellitus dengan nilai r =
-0,041 dan nilai p =0,002
dan OR = 0,182.
Kesimpulan ada
hubungan bermakna
antara pola makan dan
aktifitas fisik dengan
kejadian diabetes
mellitus pada lansia di
wilayah Puskesmas
Pondok Gede Bekasi
15
3.1 Hasil Lain Berdasarkan Item Tujuan Penelitian
3.1.1 Hubungan gaya hidup ( pola makan ) dengan kejadian diabetes mellitus
Pada penelitian Putri Defriani (2017), yang berjudul Hubungan Pola Makan
dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD dr. Rasidin Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 52 responden
memiliki pola makan yang tidak baik (55,9%) dengan nilai (p<0,05) membuktikan
bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus.
Dalam penelitian Handan Hariawan dkk (2019). Dengan judul Hubungan
Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di
Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb. Dibuktikan hasil penelitian bahwa pola makan
mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai (p=0.02 <
α=0.05). dari ujistatistik yang dilakukan pola makan yang tidak sehat adalah bagian
dari gaya hidup sebagai factor predisposisi terjadinya diabetes mellitus.
Pada penelitian Minda Patia Sari, Dan Ahmad Farid Umar (2017). Yang
berjudul Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan dengan
Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi.
Didapatkan hasil menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pola makan
dengan kejadian diabetes mellitus yaitu r = 0,407 tingkat signifikan p = 0,002 (pvalue
< 0,05) dan nilai OR = 0,127.
Pada penelitian Andrikus Lenggong, dan Nevi Vestabilivy (2016), Hubungan
Gaya Hidup dengan Kadar Gula Darah pada Pasien DM di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara Jakarta Timur. Dibuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan pola
16
makan dengan kadar gula darah kejadian diabetes mellitus dengan nilai p = 0,01
dengan nilai OR = 14.685 disimpulkan bahwa ada hubungan pola makan dengan
kadar gula darah kejadian diabetes mellitus.
3.1.2 Hubungan gaya hidup ( aktivitas fisik ) dengan kejadian diabetes mellitus
Pada penelitian Putri Defriani (2017), yang berjudul Hubungan Pola Makan
dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD dr. Rasidin Padang. Hasil penelitian menunjukan 49 reponden (52,7%)
memiliki aktvitas fisik ringan dengan nilai (p value<0,05). Menunjukan adanya
hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus.
Dalam penelitian Handan Hariawan dkk (2019). Dengan judul Hubungan
Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di
Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb. Dibuktikan hasil penelitian bahwa aktivitas fisik
mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai (p= 0,009) ( p
value < α=0.05).
Pada penelitian Minda Patia Sari, Dan Ahmad Farid Umar (2017). Yang
berjudul Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan dengan
Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi.
Didapatkan hasil menunjukan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik
dengan kejadian diabetes mellitus yaitu r = 0,041 dan nilai p = 0,002 ( p value < 0,05)
dan OR = 0,182.
Pada penelitian Andrikus Lenggong, dan Nevi Vestabilivy (2016), dibuktikan
hasil dengan uji Chi – square dengan nilai p value = 0,002 dengan nilai p = < 0,05,
17
menunjukan adanya hubungan yang signifikan aktivitas fisik dengan kadar gula darah
kejadian diabetes mellitus.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pola Makan
Pada penelitian Putri Defriani (2017), yang berjudul Hubungan Pola Makan
dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD dr. Rasidin Padang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 52 responden
memiliki pola makan yang tidak baik (55,9%) dengan nilai (p<0,05) membuktikan
bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus. Pola makan
yang mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus adalah sering
mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat, lemak, gula. Tingginya karbohidrat dapat
meningkatkan kadar glukosa dalam darah, tingginya lemak yang menjadikan sel-sel
dalam tubuh tidak peka terhadap insulin sehi ngga kadar glukosa naik diatas normal
dan sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan optimal sehingga
menyebabkan diabetes mellitus.
Dalam penelitian Handan Hariawan dkk (2019). Dengan judul Hubungan
Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di
Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb. Dibuktikan hasil penelitian bahwa pola makan
mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai (p=0.02 <
α=0.05). dari ujistatistik yang dilakukan pola makan yang tidak sehat adalah bagian
dari gaya hidup sebagai factor predisposisi terjadinya diabetes mellitus. Pola makan
yang kurang baik dapat menyebabkan kegemukan sehingga memerlukan insulin
18
dalam jumlah yang besar untuk pengaturan metabolism yang memprediposisi
terhadap terjadinya diabetes mellitus.
Pada penelitian Minda Patia Sari, Dan Ahmad Farid Umar (2017). Yang
berjudul Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan dengan
Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi.
Didapatkan hasil menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pola makan
dengan kejadian diabetes mellitus yaitu r = 0,407 tingkat signifikan p = 0,002 (pvalue
< 0,05) dan nilai OR = 0,127. Dari hasil wawancara recall dengan responden, bahwa
responden sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula berlebuhan,
mengemil, dan mengkonsumsi makanan siap saji ( junk food dan fast food ).
Pada penelitian Andrikus Lenggong, dan Nevi Vestabilivy (2016), Hubungan
Gaya Hidup dengan Kadar Gula Darah pada Pasien DM di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara Jakarta Timur. Dibuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan pola
makan dengan kadar gula darah kejadian diabetes mellitus dengan nilai p = 0,01
dengan nilai OR = 14.685 disimpulkan bahwa ada hubungan pola makan dengan
kadar gula darah kejadian diabetes mellitus.
Pola makan dengan konsep makanan tidak seimbang berdampak negative
terhadap kesehatan. Yang mengakibatkan peningkatan gula darah yaitu
mengkonsumsi makanan mengandung tinggi kalori, tinggi lemak jenuh, tinggi gula,
dan rendah serat. (Nur, 2016)
Pola makan yang teratur dapat menurunkan glukosa dalam darah, dengan
tepat jadwal makan, porsi makanan teratur, jenis makan yang rendah lemak, rendah
19
gula, dan rendah kalori akan menurunkan kadar glukosa darah pada penderita
diabetes mellitus. (Suminar, 2019)
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa pola
makan yang kurang sehat dan tidak teratur berdampak pada peningkatan gula darah,
seringnya mengkonsumsi makanan junk food siap saji, makanan tinggi lemak, tinggi
gula seperti minuman kaleng, kurangnya mengkonsumsi sayuran berserat. Yang
mengakibatkan beban glukosa darah mengalami peningkatan yang akan
mempengaruhi kerja pancreas untuk memproduksi insulin mengubah glukosa
menjadi energy tubuh sehingga insulin tidak dapat bekerja dengan baik, yang
mengakibatkan beresiko tinggi terjadinya diabetes mellitus.
3.2.2 Aktivitas Fisik
Pada penelitian Putri Defriani (2017), yang berjudul Hubungan Pola Makan
dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD dr. Rasidin Padang. Hasil penelitian menunjukan 49 reponden (52,7%)
memiliki aktvitas fisik ringan dengan nilai (p value<0,05). Menunjukan adanya
hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus. Berdasarkan analisis
penelitian yang dilakukan aktivitas fisik yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes
mellitus adalah aktivitas fisik lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV dan
tidurang, yang mengakibatkan energy tidak banyak terpakai dan terjadi
ketidakseimbangan antara pemasukan dan kebutuhan konsumsi energy yang dapat
meningkatkan resiko diabetes mellitus.
20
Dalam penelitian Handan Hariawan dkk (2019). Dengan judul Hubungan
Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik) Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di
Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb. Dibuktikan hasil penelitian bahwa aktivitas fisik
mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai (p= 0,009) ( p
value < α=0.05). dari hasil uji statistic Aktivitas fisik rendah memiliki resiko diabetes
tiga kali lebih besar terjadinya diabetes mellitus seperti waktu hanya dihabiskan
berjam jam hanya menonton TV dirumah.
Pada penelitian Minda Patia Sari, Dan Ahmad Farid Umar (2017). Yang
berjudul Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan Kesehatan dengan
Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi.
Didapatkan hasil menunjukan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik
dengan kejadian diabetes mellitus yaitu r = 0,041 dan nilai p = 0,002 ( p value < 0,05)
dan OR = 0,182. Dari hasil didapatkan bahwa aktivitas fisik yang dapat menyababkan
diabetes mellitus adalah sehari-hari sepertimenonton dan tidur-tiduran.
Pada penelitian Andrikus Lenggong, dan Nevi Vestabilivy (2016), dibuktikan
hasil dengan uji Chi – square dengan nilai p value = 0,002 dengan nilai p = < 0,05,
menunjukan adanya hubungan yang signifikan aktivitas fisik dengan kadar gula darah
kejadian diabetes mellitus. Dari hasil uji statistic aktivitas fisik rendah hanya
menonton TV dan tiduran menjadi factor resiko diabetes mellitus.
Aktivitas fisik yang rendah akan berakibat peningkatan gula darah, aktivitas
hanya melakukan menonton TV, Internetan, dan tiduran akan membuat beban
21
glukosa darah meningkat, karena glukosa tidak digunakan sebagai energy sesuai
dengan kebutuhan energy setiap harinya. (Dafriania, 2017)
Aktivitas fisik yang kurang akan berakibat pada kenaikan gula darah.
Berolahraga adalah upaya yang harus dilakukan untuk menurunkan gula darah,
berjalan kaki sebanyak kurang lebih 10 menit setiap hari akan membuat terbakarnya
lemak sebanyak 20 % yang akan membuat kemampuan otot secara optimal menyerap
gula dalam darah.di saat berolahraga glukosa dirubah menjadi energy, dan membuat
glukosa akan semakin banyak diserap oleh tubuh menjadi energi. (Ridwan Chandra
Widiyoga, 2020)
Berdasarkan hasil penelitian dan teori dapat di simpulkan bahwa factor resiko
gaya hidup ( aktivitas fisik ) yang kurang atau rendah, dapat meningkatkan kadar gula
darah karena glukosa tidak digunakan sebagai energy. Glukosa sebagai sumber
energy tubuh yang tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan tubuh akan terjadi
penumpukan dalam darah yang akan mempengaruhi pruduksi insulin mengalami
gangguan. Sehingga mengakibatkan resiko tinggi terjadinya diabetes mellitus.
22
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan sistematik riview dari 4 jurnal yang membahas hubungan gaya
hidup ( pola makan dan aktivitas fisik ) dengan kejadian diabetes mellitus
menarik kesimpulan :
1. Pola Makan
Berdasarkan hasil dari reiview ke 4 jurnal didapatkan kesimpulan bahwa
pola makan mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus
dengan nilai p = < 0.05. Pola makan dengan tinggi lemak, tinggi gula,
tinggi kalori, sering mengkonsumsi minumn soft dring, dan makan
makanan junk food dapat meningkatkan glukosa dalam darah.
2. Aktivitas Fisik
Berdasarkan hasil dari reiview ke 4 jurnal didapatkan kesimpulan bahwa
aktivitas fisik mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus
dengan nilai p = < 0.05. Aktivitas fisik yang kurang atau rendah dengan
kegiatan menonton TV, Internetan, dan tiduran yang mengakibatkan
tingginya gula darah karena tidak digunakan sebagai energy.
3. Berdasarkan jurnal dan artikel yang telah di riview dengan sistematik
riview dibuktikan bahwa gaya hidup ( pola makan dan aktivitas fisik )
23
mempunyai hubungan dengan kejadian diabetes mellitus dengan nilai p =
< 0.05. karena pola makan yang tidak sehat dan aktivitas fisik yang kurang
atau rendah.
23
DAFTAR PUSTAKA
Andrikus Lenggong 1, E. V. (2016). Hubungan Gaya Hidup dengan Kadar Gula
Darah pada Pasien DM di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.
STIKes Persada Husada Indonesia, 5.
Association, A. D. (2017, januari 6). Retrieved agustus 21, 2020, from
https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/suppl/2016/12/15/40.Supple
ment_1.DC1/DC_40_S1_final.pdf:
https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/suppl/2016/12/15/40.Supple
ment_1.DC1/DC_40_S1_final.pdf.
Christine Vita Gloria, Y. P. (2019). DETERMINAN KEJADIAN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYUNG
SEKAKI . Jurnal Penelitian Kesmasy, 39-44.
Dafriania, P. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian
Diabetes Melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. Rasidin Padang.
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 13, No. 2, Oktober 2017, (Hal. 70-77),
70-77.
Dinkes.sumselprov. (2019, April 13). http://dinkes.sumselprov.go.id/. Retrieved
Agustus 19, 2020, from Dinkes Provinsi Sumatra selatan.
Global Report, O. D. (2016, april 01). https://www.who.int/diabetes/global-
report/en/. Retrieved agustus 25, 2020, from Global Report On Diabetes
Word healt Organization.
Global Report, W. (2018). infodatin pusat data dan informasi kementrian kesehatan
Ri:. ile:///C:/Users/Owner/Downloads/infodatin-Diabetes-2018.pdf.
Hamdan Hariawan. (2019). HUBUNGAN GAYA HIDUP (POLA MAKAN DAN
AKTIVITAS FISIK) DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI
RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB. JURNAL KEPERAWATAN
TERPADU, 1-7.
International Diabetes Federation. (2019, februari 18).
https://www.diabetesatlas.org/upload/resources/2019/IDF_Atlas_9th_Edition
_2019.pdf. Retrieved agustus 21, 2020, from Internationa Diabetes federation.
Kemenkes. (2020, agustus 18). kementrian kesehatan republik indonesia. Retrieved
agustus 24, 2020, from kemkes.go.id: https://www.kemkes.go.id/
Kabosu, R. A. (2019). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe Dua di RS
Bhayangkara Kota Kupang. Timorese Journal of Public Health, 11-23.
Lathifah, N. L. (2017). HUBUNGAN DURASI PENYAKIT DAN KADAR GULA
DARAH DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF PENDERITA DIABETES
MELITUS. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2, Mei 2017, hlm.
231-239, 231-239.
Minda Patia Sari, A. F. (2016). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan
Kesehatan dengan Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah
Puskesmas Pondok Gede Bekasi. Jurnal Persada Husada Indonesia Vol.3
No.10 Juli 2016, 58-66.
Muhammad Siddiq Veni fatmawati. (2019). HUBUNGAN GAYA HIDUP
TERHADAP RESIKO TERKENA. JURNAL KEPERAWATAN, 1-8.
Ni Wayan Trisnadewi, N. L. (2019). HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DAN
AKTIVITAS DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
PUSKESMAS III DENPASAR UTARA. jurnal keperawatan, 4.
Nur, A. (2016). Hubungan Pola Konsumsi Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada
Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Fauziah Bireuen Provinsi Aceh. Media
Libangkes, 145-150.
Nurmaguphita, D. (2018). GAMBARAN DISTRESS PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS. Jurnal Keperawatan Jiwa, Volume 6 No 2, Hal 76-
82, November 2018, 76-82.
Pertiwi, P. S. (2019). Pengaruh Pola Makan Tidak Seimbang dan Kurangnya
Aktivitas Fisik MenyebabkanTerjadinya Diabetes Mellitus. jurnal
keperawatan, 1.
Ridwan Chandra Widiyoga, S. A. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang
Penyakit Diabetes Melitus pada Penderita terhadap Pengaturan Pola Makan
dan Physical Activity. Sport Science and Health, 152-161.
Subiayanto, P. (2019). buku ajar asuhan keperawatan pada pasien pasien dengan
gangguan endokrin. wonosari: pt. pusaka baru.
Suminar, G. R. (2019). Pencegahan Primer Dan prilaku Sehat Pada Setiap Annggota
Keluarga Yang Tidak Menderita Diabetes Melitus Didalam Keluarga dengan
Diabetes Melitus . Holistik Jurnal Kesehatan, 318-326.
Yanping Li, D. D. (2017). Dietary and Lifestyle Factors and Their Potential Impact
on Diabetes Burden in China, 1685
Yosmar, R. (2018). Survei Risiko Penyakit Diabetes Melitus Terhadap Masyarakat
Kota Padang. J u r n a l S a i n s F a r m a s i & K l i n i s, 134-141.
LAMPIRAN
( Alat Penilaian Resiko Bias )
Strobe Dari Jurnal Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap
Kejadian Diabetes Melitus Di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD. Dr Rasidin
Padang STROBE steatment-checklist of items that should be included in reports of
cross-sectional.
Item
No
Recommendation Page
No
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a
commonly used term in the title or the
abstract
(b) Provide in the abstract an
informative and balanced summary of
what was done and what was found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and
rationale for the investigation being
reported
Objectives 3 State specific objectives, including any
prespecified hypotheses
Methods
Study design 4 Present key elements of study design
early in the paper
Setting 5 Describe the setting, locations, and
relevant dates, including periods of
recruitment, exposure, follow-up, and
data collection
Participants 6 (a) Give the eligibility criteria, and the
sources and methods of selection of
participants
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures,
predictors, potential confounders, and
effect modifiers. Give diagnostic
criteria, if applicable
Data sources/
measurement
8 For each variable of interest, give
sources of data and details of methods
of assessment (measurement). Describe
comparability of assessment methods if
there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address
potential sources of bias
Study size 10 Explain how the study size was arrived
at
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables
were handled in the analyses. If
applicable, describe which groupings
were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods,
including those used to control for
confounding
(b) Describe any methods used to
examine subgroups and interactions
(c) Explain how missing data were
addressed
(d) If applicable, describe analytical
methods taking account of sampling
strategy
(e) Describe any sensitivity analyses
Results
Participants 13 (a) Report numbers of individuals at
each stage of study—eg numbers
potentially eligible, examined for
eligibility, confirmed eligible, included
in the study, completing follow-up, and
analysed
(b) Give reasons for non-participation
at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive data 14 (a) Give characteristics of study
participants (eg demographic, clinical,
social) and information on exposures
and potential confounders
(b) Indicate number of participants
with missing data for each variable of
interest
Outcome data 15 Report numbers of outcome events or
summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if
applicable, confounder-adjusted
estimates and their precision (eg, 95%
confidence interval). Make clear which
confounders were adjusted for and why
they were included
(b) Report category boundaries when
continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating
estimates of relative risk into absolute
risk for a meaningful time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg
analyses of subgroups and interactions,
and sensitivity analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference
to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking
into account sources of potential bias
or imprecision. Discuss both direction
and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation
of results considering objectives,
limitations, multiplicity of analyses,
results from similar studies, and other
relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external
validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role
of the funders for the present study
and, if applicable, for the original study
on which the present article is based
Strobe Dari Jurnal Hubungan Gaya Hidup (Pola Makan Dan Aktivitas Fisik)
Dengan Kejadian Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Provinsi Ntb STROBE steatment-checklist of items that should be included in reports of cross-
sectional.
Item
No
Recommendation Page
No
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a
commonly used term in the title or the
abstract
(b) Provide in the abstract an
informative and balanced summary of
what was done and what was found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and
rationale for the investigation being
reported
Objectives 3 State specific objectives, including any
prespecified hypotheses
Methods
Study design 4 Present key elements of study design
early in the paper
Setting 5 Describe the setting, locations, and
relevant dates, including periods of
recruitment, exposure, follow-up, and
data collection
Participants 6 (a) Give the eligibility criteria, and the
sources and methods of selection of
participants
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures,
predictors, potential confounders, and
effect modifiers. Give diagnostic
criteria, if applicable
Data sources/
measurement
8 For each variable of interest, give
sources of data and details of methods
of assessment (measurement). Describe
comparability of assessment methods if
there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address
potential sources of bias
Study size 10 Explain how the study size was arrived
at
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables
were handled in the analyses. If
applicable, describe which groupings
were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods,
including those used to control for
confounding
(b) Describe any methods used to
examine subgroups and interactions
(c) Explain how missing data were
addressed
(d) If applicable, describe analytical
methods taking account of sampling
strategy
(e) Describe any sensitivity analyses
Results
Participants 13 (a) Report numbers of individuals at
each stage of study—eg numbers
potentially eligible, examined for
eligibility, confirmed eligible, included
in the study, completing follow-up, and
analysed
(b) Give reasons for non-participation
at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive data 14 (a) Give characteristics of study
participants (eg demographic, clinical,
social) and information on exposures
and potential confounders
(b) Indicate number of participants
with missing data for each variable of
interest
Outcome data 15 Report numbers of outcome events or
summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if
applicable, confounder-adjusted
estimates and their precision (eg, 95%
confidence interval). Make clear which
confounders were adjusted for and why
they were included
(b) Report category boundaries when
continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating
estimates of relative risk into absolute
risk for a meaningful time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg
analyses of subgroups and interactions,
and sensitivity analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference
to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking
into account sources of potential bias
or imprecision. Discuss both direction
and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation
of results considering objectives,
limitations, multiplicity of analyses,
results from similar studies, and other
relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external
validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role
of the funders for the present study
and, if applicable, for the original study
on which the present article is based
Strobe Dari Jurnal Hubungan Gaya Hidup Dengan Kadar Gula Darah Pada
Pasien DM Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur STROBE
steatment-checklist of items that should be included in reports of cross-sectional.
Item
No
Recommendation Page
No
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a
commonly used term in the title or the
abstract
(b) Provide in the abstract an
informative and balanced summary of
what was done and what was found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and
rationale for the investigation being
reported
Objectives 3 State specific objectives, including any
prespecified hypotheses
Methods
Study design 4 Present key elements of study design
early in the paper
Setting 5 Describe the setting, locations, and
relevant dates, including periods of
recruitment, exposure, follow-up, and
data collection
Participants 6 (a) Give the eligibility criteria, and the
sources and methods of selection of
participants
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures,
predictors, potential confounders, and
effect modifiers. Give diagnostic
criteria, if applicable
Data sources/
measurement
8 For each variable of interest, give
sources of data and details of methods
of assessment (measurement). Describe
comparability of assessment methods if
there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address
potential sources of bias
Study size 10 Explain how the study size was arrived
at
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables
were handled in the analyses. If
applicable, describe which groupings
were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods,
including those used to control for
confounding
(b) Describe any methods used to
examine subgroups and interactions
(c) Explain how missing data were
addressed
(d) If applicable, describe analytical
methods taking account of sampling
strategy
(e) Describe any sensitivity analyses
Results
Participants 13 (a) Report numbers of individuals at
each stage of study—eg numbers
potentially eligible, examined for
eligibility, confirmed eligible, included
in the study, completing follow-up, and
analysed
(b) Give reasons for non-participation
at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive data 14 (a) Give characteristics of study
participants (eg demographic, clinical,
social) and information on exposures
and potential confounders
(b) Indicate number of participants
with missing data for each variable of
interest
Outcome data 15 Report numbers of outcome events or
summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if
applicable, confounder-adjusted
estimates and their precision (eg, 95%
confidence interval). Make clear which
confounders were adjusted for and why
they were included
(b) Report category boundaries when
continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating
estimates of relative risk into absolute
risk for a meaningful time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg
analyses of subgroups and interactions,
and sensitivity analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference
to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking
into account sources of potential bias
or imprecision. Discuss both direction
and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation
of results considering objectives,
limitations, multiplicity of analyses,
results from similar studies, and other
relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external
validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role
of the funders for the present study
and, if applicable, for the original study
on which the present article is based
Strobe Dari Jurnal Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Pelayanan
Kesehatan dengan Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia di Wilayah
Puskesmas Pondok Gede Bekasi STROBE steatment-checklist of items that should
be included in reports of cross-sectional.
Item
No
Recommendation Page
No
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a
commonly used term in the title or the
abstract
(b) Provide in the abstract an
informative and balanced summary of
what was done and what was found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and
rationale for the investigation being
reported
Objectives 3 State specific objectives, including any
prespecified hypotheses
Methods
Study design 4 Present key elements of study design
early in the paper
Setting 5 Describe the setting, locations, and
relevant dates, including periods of
recruitment, exposure, follow-up, and
data collection
Participants 6 (a) Give the eligibility criteria, and the
sources and methods of selection of
participants
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures,
predictors, potential confounders, and
effect modifiers. Give diagnostic
criteria, if applicable
Data sources/
measurement
8 For each variable of interest, give
sources of data and details of methods
of assessment (measurement). Describe
comparability of assessment methods if
there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address
potential sources of bias
Study size 10 Explain how the study size was arrived
at
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables
were handled in the analyses. If
applicable, describe which groupings
were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods,
including those used to control for
confounding
(b) Describe any methods used to
examine subgroups and interactions
(c) Explain how missing data were
addressed
(d) If applicable, describe analytical
methods taking account of sampling
strategy
(e) Describe any sensitivity analyses
Results
Participants 13 (a) Report numbers of individuals at
each stage of study—eg numbers
potentially eligible, examined for
eligibility, confirmed eligible, included
in the study, completing follow-up, and
analysed
(b) Give reasons for non-participation
at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive data 14 (a) Give characteristics of study
participants (eg demographic, clinical,
social) and information on exposures
and potential confounders
(b) Indicate number of participants
with missing data for each variable of
interest
Outcome data 15 Report numbers of outcome events or
summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if
applicable, confounder-adjusted
estimates and their precision (eg, 95%
confidence interval). Make clear which
confounders were adjusted for and why
they were included
(b) Report category boundaries when
continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating
estimates of relative risk into absolute
risk for a meaningful time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg
analyses of subgroups and interactions,
and sensitivity analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference
to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking
into account sources of potential bias
or imprecision. Discuss both direction
and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation
of results considering objectives,
limitations, multiplicity of analyses,
results from similar studies, and other
relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external
validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role
of the funders for the present study
and, if applicable, for the original study
on which the present article is based