bentuk dan makna kata

20
BENTUK BENTUK DAN MAKNA DAN MAKNA KATA KATA 1.Fonem 2.Morfem 3.Pembagian Kata 4.Frasa 5.Perubahan Makna

Upload: smansaku285

Post on 14-Jun-2015

24.062 views

Category:

Documents


103 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk Dan Makna Kata

BENTUK BENTUK DAN DAN

MAKNA MAKNA KATAKATA

1.Fonem

2.Morfem

3.Pembagian Kata

4.Frasa

5.Perubahan Makna

Page 2: Bentuk Dan Makna Kata

1. FONEM1. FONEMFonem adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya. EJaan merupakan lambang bunyi yang diklasifikasikan dalam konsonan, vokal, dan diftongDalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring: /..././p/ dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu membedakan arti. Contoh:pola — /pola/ : bola — /bola/ parang — /paraŋ/ : barang — /baraŋ/ peras — /pɘras/ : beras — /bɘras/

Fonem dalam bahasa dapat mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau suku kata. Fonem /p/ dalam bahasa Indonesia, misalnya, dapat mempunyai dua macam lafal. Bila berada pada awal suku kata, fonem itu dilafalkan secara lepas. Pada kata /pola/, misalnya, fonem /p/ itu diucapkan secara lepas untuk kemudian diikuti oleh fonem /o/. Bila berada pada akhir kata, fonem /p/ tidak diucapkan secara lepas; bibir kita masih tetap rapat tertutup waktu mengucapkan bunyi ini.

Page 3: Bentuk Dan Makna Kata

Dengan demikian, fonem /p/ dalam bahasa Indonesia mempunyai dua variasi.Variasi suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon dituliskan di antara dua kurung siku [...]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p] saja, sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka kita dapat berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon, yakni [p] dan [p>].

Bunyi-bunyi yang dapat dikatakan mirip secara fonetis adalah sebagai berikut :a) bunyi-bunyi yng lafalnya mirip dan seartikulasi. Misalnya, bunyi [p] dan [b].b) bunyi-bunyi yang lafalnya mirip dan daerah artikulasinya berdekatan. Misalnya, bunyi [b] dan [d].c) bunyi-bunyi yang lafalnya jauh berbeda dan seartikulasi. Misalnya, bunyi [b] dan [m].d) bunyi-bunyi yang lafalnya mirip dan daerah artikulasinya berjauhan. Misalnya, bunyi [m] dan [n].

Page 4: Bentuk Dan Makna Kata

MORFEMMORFEMKata dan Morfem adalah dua pengertian yang berbeda, perhatikan contoh

berikut :

1. Rumah itu bermandikan cahaya (4 kata)

2. Rumah-itu-ber-mandi-kan-cahaya (6 morfem)

Jadi Kata merupakan unsur terkecil yang dapat berdiri sendiri dan berbentuk bebas, dan dapat terdiri dari 1, 2 atau lebih morfem

Sedangkan Morfem adalah satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak bisa dibagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi.

Page 5: Bentuk Dan Makna Kata

Pembagian MorfemPembagian Morfem1. Berdasarkan posisi, yakni penempatannya terdiri atasa

a. Morfem prefiks (awalan) : di, ber-, me-, ke-, ter-

b. Morfem infiks (sisipan) : -el, -er, -em

c. Morfem Sufiks (Akhiran) : -kan, -an, -I

d. Morfem gabungan : ber-an, di-kan, me-kan

e. Morfem Konfiks : per-an, ke-an

2. Berdasarkan distribusi, terdiri atas

a. Morfem bebas : morfem yang terdiri dari kata yang bisa berdiri sendiri, dapat diucapkan tersendiri, dan dapat diletakkan dalam hubungan kalimat

1 suku kata : tak, jin, jam, bus

2 suku kata : kapal, buku, pensil, guru, teman

3 suku kata : kemeja, celana, jendela

4 suku kata : kendaraan, kelelawar, distribusi

5 suku kata : partispasi, imajinasi

6 suku kata : rekapitulasi

Page 6: Bentuk Dan Makna Kata

b. Morfem terikat : morfem yang tidak bisa berdiri sendiri, memerlukanb. Morfem terikat : morfem yang tidak bisa berdiri sendiri, memerlukan ikatan dengan imbuhan dalam kata atau dalam kalimat. ikatan dengan imbuhan dalam kata atau dalam kalimat.

A. Keterikatan dengan imbuhanbayang = berbayang = berbayangan

B. Keterikatan dengan kata

mete = jambu mete

sawit = kelapa sawit

gurau = senda gurau

Page 7: Bentuk Dan Makna Kata

3. Berdasarkan pemakaiannya ;

a. Morfem produktif (morfem terbuka) ; morfem tambahan yang pemakaiannya lebih luas dan bisa diberi imbuhan lagi.

mis: me + ekor = mengekor

me + tatap = menatap

ter + dengar = terdengar

mem + beri + kan = memberikan

b. Morfem nonproduktif (morfem tertutup) ; morfem yang sangat terbatas pemakaiannya terhadap kata.

misa : el + tapak = telapak

em + tali = temali

er + gigi = gerigi

c. Morfem asing ; morfem dari bahasa asingyang dipakai dalam bahasa Indonesia karena kemampuan adaptasinya dalam perluasan pemakaiannya

Page 8: Bentuk Dan Makna Kata

Misal :

Non : nonproduktif, nonteknis, nonformal

Dwi : dwifungsi, dwiwarna

Awalan a : Amoral

Awalan re : reorganisasi

5. Berdasarkan fonem yang membentuk

a. Morfem segmental ; morfem yang terdiri atas fonem-fonem

konsonan dan vokal atau diftong (ai,au, oi)

b. Morfem suprasegmental, morfem yang terlukis dari lagu atau lafal

yang membedakan arti kata

Page 9: Bentuk Dan Makna Kata

PEMBAGIAN KATAPEMBAGIAN KATA1.Berdasarkan Bentuknya

a. Kata Dasar ; kata yang belum mendapatkan imbuhan

b. Kata Jadian ; kata yang sudah mendapatkan imbuhan

c. Kata ulang ; kata dasar atau jadian yang mengalami perulangan

d. Kata berklitika ; diawal atau diakhir kata

e. Kata majemuk ; gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan makna khusus atau mempunyai arti baru

Page 10: Bentuk Dan Makna Kata

2. Berdasarkan Artinya

Menurut Aristoteles :

a. Kata benda (substantif)

b. Kata kerja (verba)

c. Kata sifat (Adjectiva)

d. Kata keterangan (Adverbia)

e. Kata ganti (pronomina)

f. Kata bilangan (numeralia)

g. Kata depan (preposisi)

h. Kata sambung (konjungsi)

i. Kata sandang (artikel)

j. Kata Seru (interjeksi)

Page 11: Bentuk Dan Makna Kata

Pembagian menurut kebutuhan bahasa Indonesia

a. Kata Benda

- kongkret ; nama diri, nama jenis, nama zat, nama kumpulan

- abstrak ; nama keadaan, nama pekerjaan, nama sifat, nama ukuran, nama pengertian.

b. Kata Kerja

Bentuknya : dasar, berimbuhan, ulang, majemuk; jalan, jalan-jalan, berjalan, mencampur aduk

c. Kata Sifat

Bentuknya : dasar,, ulang,terbentuk dari frasa, dari kata serapan; baik, baik-baik, baik hati, produktif

d. Kata Keterangan ; menerangkan kata yang bukan kata bendaPemabagiannya kata keterangan : waktu, tempat, modalitas(cara), tekanan, sifat dan jumlah, dan bilangan.

Page 12: Bentuk Dan Makna Kata

e. Kata Ganti ; kata yang menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan ;- Kata ganti orang

Orang I tunggal : aku, hamba, sayaOrang II jamak : kita, kamiOrang II tunggal : engkau, kamu, saudaraOrang II jamak : hadirin, kalianOrang III tunggal : ia, dia, beliauOrang III jamak : mereka, ia, sekalian

- Kata ganti kepunyaan ; aku, ku, mu, nya- Kata ganti penunjuk, misal: buku ini, rumah itu- Kata ganti penghubung ; kata yang menghubungkan suatu kata benda

dengan sifatnya atau dengan kata yang menerangkannyamis : buku yang mahal

barang yang banyak diperebutkan- Kata ganti penanya : menayakan benda atau sesuatu yang menerang

kannya. : apa, mana, siapa, apabila, bagaimana, manakala, berapa

f. Kata Depan - Kata depan sejati (asli): di, ke, dari- Kata depan tak sejati (tak asli) : akan, demi, daripada, tentang dsb.

Page 13: Bentuk Dan Makna Kata

g. Kata Sambung atau kata penghubung : kata yang menghubungkan dua kata dalam kalimat atau kata yang menghubungkan dua kalimat menjadi satu kalimat yang utuh.

h. Kata Sandang ; digunakan untuk menjadikan kata atau bagian kalimat bersifat kata benda serta memberi ketentuan kepada kepada kata benda

mis; si, sang, para, yang

i. Kata BilanganK.B. utama : 1,2,3…

K.B. tingkat : kesatu, kedua, ketiga …K.B. tak tentu : semua, beberapa, setiapK.B. kumpulan : berdua, bertigaK.B. bilangan : sebilah pisau, seutas tali

j. Kata Seru (interjeksi)Kata seru yang berdiri sendiri : wah!, astagfirullah!Kata seru yang kedudukannya terpisah : ah, heiKata seru yang mengikuti atau menyelinap di antara kalimat : eh, bukan,

ampuni kami, ya Tuhan….Kata seru yang menyatakan luapan perasaan : aduh, sakit!, aduh, cantiknya!

Page 14: Bentuk Dan Makna Kata
Page 15: Bentuk Dan Makna Kata

Frase atau kelompok kata adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk kesatuan dan merupakan unsur-unsur pembentuk kalimat

Frase terbagi atas

Frase bertingkat (endosentrik) ; memiliki pola inti, pola DM atau MDMis. Penuh wibawa M D (inti) Gembira Sekali D(inti) M

Frase setara (eksesentrik) ; tidak memiliki inti frase, unsur-unsurnya merupakan kelompok kata yang setara

Mis; tanya jawab

Page 16: Bentuk Dan Makna Kata

Penggolongan frase berdasarkan ;

a. Frase Nominal ; distribusinya sama dengan kata benda ; rumah mewah

b. Frase Verbal ; distribusinya sama dengan kata kerja ; belum pergi

c. Frase Sifat; distribusinya sama dengan kata sifat; jujur sekali

d. Frase bilangan ; distribusinya sama dengan kata bilangan ; tujuh helai

e. Frase Depan ; frase yang diawali kata depan dan diikuti dengan kata benda, kerja, bilangan dan keterangan ; dari terminal

f. Frase keterangan ; distribusinya sama dengan kata keterangan ; minggu depan

Page 17: Bentuk Dan Makna Kata

a. Frase berpola DM Misalnya ;Mesin tangan D M

b. Frase berpola MDMisalnya ;Seluruh negeri M D

c. Frase berpola MDMMisalnya :Keterangan Bapak Dokter M D M

Page 18: Bentuk Dan Makna Kata
Page 19: Bentuk Dan Makna Kata

MELUASMakna sekarang lebih luas daripada makna dahuluMisalnya:Dahulu : putera-puteri ---- anak rajaSekarang : putera-puteri ---- semua anak laki-laki dan

perempuan

MENYEMPITMakna dahulu lebih luas daripada makna sekarangMisalnya:Dahulu : sarjana ---- gelar kaum cendikiawanSekarang : sarjana ---- gelar universitas/perguruan tinggi

AMELIORATIFMakna sekarang nilainya dirasakan lebih tinggi daripada dahuluMisalnya: istri lebih tinggi nilainya daripada bini

Page 20: Bentuk Dan Makna Kata

PEYORATIFArti sekarang nilainya dirasakan lebih rendah daripada dahuluMisalnya: dahulu kaki tangan = pembantu, arti sekarang anak buah

SINESTESIAPerubahan makna akibat pertukaran tanggapan antara dua indera yang berlainanMisalnya: senyumnya hambar (hambar digunakan sebagai indera pengecap)

ASOSIASIPerubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifatMisalnya: dia menerima amplop (menerima uang suap)