bengkalis2

31
BENGKALIS, JUNI 2011 DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BENGKALIS Bengkalis, Juni 2011

Upload: agiel-pradana-lukas

Post on 06-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kerjasama dengan petani

TRANSCRIPT

  • BENGKALIS, JUNI 2011DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BENGKALISBengkalis, Juni 2011

  • VISI DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KAB.BENGKALIS TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEJAHTERA BERBASIS KOMODITI PERKEBUNAN YANG UNGGUL DAN KOMPETITIF SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) HUTAN YANG LESTARI SEBAGAI SITEM PENYANGGA KEHIDUPAN

  • I. PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNANA. LATAR BELAKANG Pertumbuhan makro ekonomi Indonesia tidak memberikan berpengaruh significant terhadap kondisi mikro ekonomi sehingga pembangunan yang berjalan di Indonesia sebagian besar belum sepenuhnya menyerap tenaga kerja yang ada. melemahnya peranan 3 (tiga) sektor yang paling berpengaruh terhadap PDB, yaitu : sektor pertanian, perdagangan, dan industri manufaktur. Melemahnya sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan,antara lain karena : Produktivitas tanaman rendah;

    Industri hilir tidak/blm berkembang (ekspor dominan dlm bentuk produk primer); Tidak tersedia dana khusus untuk pengembangan perkebunan; Kebijakan yang kurang mendukung pembangunan perkebunan, seperti pajak. Upaya yang diperlukan untuk mengembangkan dibidang pertanian : Program Revitalisasi Pertanian. Khusus sektor perkebunan : Dirjenbun mencanangkan Program Revitalisasi Perkebunan atau disebut juga Program Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP)

  • PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNANUpaya percepatan pengembangan Perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan, dan rehabilitasi tanaman perkebunan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi Perkebunan dengan didukung kredit investasi perbankan dengan bantuan subsidi bunga dari Pemerintah dengan melibatkan perusahaan di bidang usaha Perkebunan sebagai mitra pengembangan dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil, dengan pengembangan Komoditi : kelapa sawit, karet, dan kakao.

  • TARGET PENGEMBANGAN PROGRAM REVITALISASI TAHUN 2007-2012 di PROVINSI RIAURENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM REVITALISASI TAHUN 2011di KABUPATEN BENGKALIS

  • B. DASAR PELAKSANAAN

    Peraturan menteri pertanian nomor 33/permentan/ot.140/7/2006 tentang pengembangan perkebunan melalui program Revitalisasi Perkebunan;Peraturan menteri keuangan nomor 117/pmk.06/2006 tentang Kredit Pengembangan Energi Nabati Dan Revitalisasi Perkebunan;Perjanjian kerjasama pendanaan antara Menteri Keuangan/Dirjen perbendaharaan dengan 5 bank pelaksana (PT. BRI, PT. Bank Mandiri, PT. Bukopin, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumbar/Nagari, PT. Bank Pembangunan Daerah Sumut) pada tanggal 20 desember 2006; Pedoman umum Program Revitalisasi Perkebunan yang disusun oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian bulan Januari 2007.Petunjuk Pelaksanaan Program Revitalisasi Perkebunan yang disusun oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau Bulan Oktober 2007

  • C. TUJUAN REVITALISASI PERKEBUNAN

    Meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat melalui pengembangan perkebunan;

    Meningkatkan daya saing melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri hilir berbasis perkebunan;

    Meningkatkan penguasaan ekonomi nasional dengan mengikutsertakan masyarakat dan pengusaha lokal;

    Mendukung pengembangan wilayah.

  • D. PENDANAANPendanaan pembiayaan 100% berasal dari dana perbankan dengan subsidi bunga dari pemerintah;

    Bunga yang dikenakan peserta 6 % (karet) dan 7 % (kelapa sawit);

    Pemberian subsidi bunga paling lama 5 tahun untuk sawit dan kakao serta 7 tahun untuk karet (grace period);

    Untuk pola non kemitraan kredit diberikan langsung ke pekebun/koperasi;

    Untuk pola kemitraan kredit dikelola oleh mitra usaha yang kemudian dialihkan ke pekebun/koperasi.

  • ALOKASI PEMBIAYAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN TAHUN 2007-2010DISALURKAN MELALUI 16 BANK PELAKSANABANK BRIBANK MANDIRIBANK BUKOPINBPD SUMBAR (NAGARI)BPD SUMUTBPD SULSELBANK RIAU

    TOTALRp 6.810.603 JUTA

  • POLA PELAKSANAANA. POLA NON KEMITRAAN

  • B. POLA KEMITRAAN

  • III. MEKANISME PELAKSANAANA. MEKANISME POLA NON KEMITRAANGUBERNUR cq. DISBUNPROVINSI RIAUBUPATI/WALIKOTA cq. DISBUN/YANG MEMBIDANGI PERKEBUNAN KAB./KOTAPETANI/KOPERASIDEPARTEMEN KEUANGANDEPARTEMEN PERTANIAN/DITJENBUNBANK PELAKSANA

  • B. MEKANISME POLA KEMITRAANGUBERNUR cq.DISBUN PROVINSI RIAUBUPATI/WALIKOTA cq. DISBUN/YANG MEMBIDANGI PERKEBUNAN KAB./KOTAPERUSAHAANMITRADEPARTEMEN KEUANGANDEPARTEMEN PERTANIAN/DITJENBUNBANK PELAKSANAPETANI/KOPERASI

  • PERSYARATAN

    A. PETANI PESERTAPekebun/penduduk setempat(KTP/KK);Masuk sebagai anggota koperasi;Berusia 21 tahun/lebih atau sudah menikah;Tidak mempunyai tunggakan kredit perbankan atau permasalahan keuangan lainnya;Bersedia untuk tidak mengalihkan kepemilikan lahannya sampai tanaman tidak berproduksi lagi (selama satu generasi tanaman) dalam bentuk surat pernyataan diatas kertas bermaterai;Bersedia mengikuti bimbingan teknis dan non teknis dari dinas perkebunan/yang membidangi perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota maupun tim teknis lainnya;Terdaftar/ditetapkan dalam daftar nominatif oleh bupati/walikota;Khusus bagi petani tanpa mitra wajib memiliki/mengajukan lahan yang luasnya maksimal 4 ha/kk;Memenuhi persyaratan teknis perbankan lain yang telah ditetapkan Bank Pelaksana.

  • B. KOPERASI/KELOMPOK TANI

    Berbadan hukum (Akte pendirian koperasi beserta perubahannya), sedangkan untuk kelompok tani di prioritaskan terdaftar di notaris;Terdaftar/ditetapkan dalam daftar nominatif yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota;Tidak termasuk dalam daftar hitam dan daftar pinjaman macet Bank Indonesia;Tidak mempunyai tunggakan kredit/permasalahan keuangan lainnya;Adanya kerjasama dengan mitra usaha (yang bermitra);Memiliki rekening simpanan di Bank Pelaksana;Memenuhi persyaratan teknis perbankan lain yang telah ditetapkan Bank Pelaksana.

  • C. LAHAN Faktor PembatasUsulan resmi dari calon petani peserta/koperasi dilengkapi peta usulan calon lahan yang memenuhi kaidah perpetaan;Luasan lahan maksimum 4 ha per petani peserta; Berdasarkan Perda Propinsi Riau No. 10 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Popinsi Riau dan atau Perda Penggantinya termasuk dalam APKP, atau APL; Apabila calon lokasi yang dimohon berada dalam APKK maka terlebih dahulu harus ada Izin Pelepasan Kawasan dari Menteri Kehutanan;Tidak tumpang tindih atau yang sudah dibebani hak;Bukan merupakan lahan sengketa;Khusus calon lokasi lahan yang berada di sempadan sungai, anak sungai, laut dan sumber mata air lainnya harus mengacu pada Keppres No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

  • Faktor yang dapat DikondisikanLuasan lahan perhamparan memenuhi skala ekonomi;Khusus untuk pola mitra, luas lahan yang diusulkan oleh mitra usaha satu hamparan minimal 500 ha atau tidak satu hamparan tetap jaraknya maksimal 2 km;Memenuhi persyaratan teknis pengembangan usaha budidaya perkebunan (diprioritaskan lahan kering dan bebas banjir);Kelerengan lahan maksimal 30%;Ketebalan gambut maksimal 3 m;Mudah dijangkau oleh petani/ dekat pemukimanTersedia sarana dan prasarana untuk distribusi saprodi produksi

  • ORGANISASI PENANGGUNG JAWAB DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN - DEPARTEMEN PERTANIAN.

    PELAKSANA 1. Perusahaan yang memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) atau Izin Usaha Industri2. Koperasi atau Kelompok tani/pekebun KOORDINASI PEMBINAAN 1. Pemerintah Pusat TKPRP (Tim Koordinasi Program Revitalisasi Perkebunan)

    2. Pemerintah Propinsi SK Gubernur Riau No.190. a/Kpts/V/2007 Tanggal 07 Mei 2007, tentang TP3P (Tim Pembina Pengembangan Perkebunan Provinsi) 3. Pemerintah Kabupaten SK Bupati Bengkalis No. 185/KPTS/V/2009 Tanggal 18 Mei 2009, Tentang TP3K (Tim Pembina Pengembangan Perkebunan Kabupaten)

  • BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNANRealisasi penyaluran kredit di Seluruh Indonesia oleh bank pelaksana per 30 April 2010 sebesar Rp. 965,66 miliar (2,50%) dari plafon komitmen pendanaan. Dari anggaran subsidi bunga KPEN-RP yang di alokasikan tahun anggaran 2010 sebesar Rp.132,78 milyar pemerintah telah membayar subsidi bunga sebesar Rp. 3,67 miliyar (2,76%). Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan dan 16 (enam belas) bank pelaksana tetap berkomitmen untuk keberlanjutan Program Revitalisasi Perkebunan sampai tahun 2014.program revitalisasi perkebunan merupakan program yang pro-growth, pro-job, pro-poor, pro-environment dan masing-masing instansi terkait mempunyai komitmen untuk mendukung keberhasilan program ini.

  • 4.Percepatan sertifikasi lahan kebun petani calon peserta Program Revitalisasi Perkebunan dapat didukung melalui Program Reforma Agraria yang dikoordinasikan dengan rencana pelaksanaan pengembangan perkebunan masing-masing kabupaten (Pemerintah Daerah Kabupaten mengusulkan kepada Kantor BPN Kabupaten setempat). Meningkatkan hubungan kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan BPN Pusat melalui nota kesepahaman dan ditindak lanjuti oleh Kantor BPN Kabupaten dan Dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten.5.Dalam rangka percepatan pelaksanaan Program Revitalisasi Perkebunan perlu segera difasilitasi percepatan sertifikasi lahan yang sudah tidak bermasalah melalui berbagai sumber dana yang memungkinkan seperti, APBN, APBD, dana masyarakat maupun dana CSR Mitra Usaha. (contoh di Propinsi Sumatera Selatan)

  • VII. KERANGKA PIKIR PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNANTAHUN 2011Terpuruknya sektor riil (masalah makro/ nasional)Produktivitas rendah dibawah petensiIndustri hilir belum berkembang (ekspor dalam bentuk produk primer)Tidak tersedia pendanaan khusus untuk perkebunanKebijakan yang kurang mendukung pembangunan perkebunan seperti berbagai pungutan yang memberatkan investasi Meningkatnya kemiskinan/pengangguran Perluasan Karet dan kelapa sawit :Kec. Bengkalis : 1.258,75 Ha / 853 KKKec. Bantan : 1.209 Ha / 725 KKKec. Bukit Batu : 1.100 Ha / 550 KKKec. Mandau : 204 Ha / 95 KK Kec. Rupat : 18.000 Ha/ 9.000 KKDUKUNGAN YANG DIPERLUKANSASARAN 2011Sosialisasi dan pemantapan peserta (APBD Bengkalis)Pemberdayaan peserta melalui pelatihan Dinamika Kelompok (APBD Prop. Riau)Perluasan Kelapa Sawit seluas 21.3567,75 HaPerluasan Karet 204 Ha

  • A. POLA NON KEMITRAANKeputusan Direktur Jenderal Perkebunan No.135/Kpts/RC.110/10/2008

    NoKomoditiKegiatan PerluasanUnit Cost (Rp.)PeremajaanUnit Cost (Rp.)RehabilitasiUnit Cost (Rp.)1.KaretPO Pembukaan Lahan & Penanaman12.422.00010.583.000P1 Pemeliharaan Thn 14.291.0004.307.000P2 Pemeliharaan Thn 24.164.0004.146.000P3 Pemeliharaan Thn 34.427.0004.427.000P4 Pemeliharaan Thn 44.257.0004.275.000P5 Pemeliharaan Thn 55.180.0005.180.000Jumlah34.741.00032.936.0002.KakaoLC Pembukaan lahan7.717.0007.717.000PO Penanaman PO Sambung samping13.014.00013.014.00025.293.000P1 Pemeliharaan Thn 14.869.0004.869.0008.851.000P2 Pemeliharaan Thn 24.792.0004.792.000P3 Pemeliharaan Thn 39.436.0009.436.000Jumlah39.828.00039.828.00034.154.000

  • B. POLA KEMITRAAN

    NoKomoditiKegiatan PerluasanUnit Cost (Rp.)PeremajaanUnit Cost (Rp.)RehabilitasiUnit Cost (Rp.)1.Kelapa SawitPO Pembukaan Lahan & Penanaman13.768.00012.885.000P1 Pemeliharaan Thn 17.950.0007.341.000P2 Pemeliharaan Thn 27.688.0007.688.000P3 Pemeliharaan Thn 38.365.0008.365.000Jumlah37.771.00036.279.0002.KaretPO Pembukaan Lahan & Penanaman12.933.00010.866.000P1 Pemeliharaan Thn 14.443.0004.444.000P2 Pemeliharaan Thn 24.329.0004.349.000P3 Pemeliharaan Thn 34.552.0004.514.000P4 Pemeliharaan Thn 44.427.0004.472.000P5 Pemeliharaan Thn 55.342.0005.418.000Jumlah36.023.00034.163.0003.KakaoLC Pembukaan lahan7.717.0007.717.000PO PenanamanPO Sambung samping13.014.00013.014.00026.498.000P1 Pemeliharaan Thn 14.869.0004.869.0009.304.000P2 Pemeliharaan Thn 24.792.0004.792.000P3 Pemeliharaan Thn 39.436.0009.436.000Jumlah39.828.00039.828.00035.802.000

  • II. PROGRAM PEMBANGUNAN PERKEBUNAN RAKYATPOLA : BERBANTUANPola Berbantuan Suatu pola pembiayaan dalam rangka kegiatan Pembanguna Perkebunan Rakyat melalui Ekstensifikasi/Perluasan, Rehabilitasi, Peremajaan dan Diversifikasi Tanaman Perkebunan yang mendapat pembiayaan dari APBD Kabupaten Bengkalis berupa kredit lunak bekerjasama dengan Bank Pemerintah yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten Bengkalis, yang pembangunannya dilaksanakan oleh developer/rekanan.Pola Berbantuan disediakan dalam bentuk Kredit Lunak Jangka Panjang (10 sampai 15 Tahun) dan mempunyai masa tenggang 5 sampai 7 tahun. Pada masa tenggang, bunga dan resiko kredit sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah melalui APBD. Pada masa pengembalian kredit, resiko kredit dan bunga sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.

  • MEKANISME KREDIT POLA BERBANTUAN

  • PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN KEGIATAN : a. PROMOSI HASIL PRODUKSI PERKEBUNAN UNGGULAN DAERAH b. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN III. RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BENGKALIS APBD 2011PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR KEGIATAN : a. WORKSHOP IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN b. SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BAGI PELAKU USAHA 3. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN KEGIATAN : a.PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN MODREN BERCOCOK TANAM KELAPA SAWIT (PPKS/MEDAN)b. PELATIHAN TEKNIS/MAGANG BUDIDAYA KOPI DAN KAKAO DI JEMBER

  • c.PELATIHAN PENERAPAN METODE PENGUMPULAN DATA PERKEBUNAN (DATA STASTIK) d.PEMBUATAN PETA INDIKATIF PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNANe.PELATIHAN DAN BIMBINGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/ PERKEBUNAN TEPAT GUNA PERBANYAKAN PARASITOID TETRASICLUS SP UNTUK MEMBERANTAS HAMA BRONTISPA SP (KUTU KAPUK) PADA TANAMAN KELAPA

    4.PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN. KEGIATAN : a. MONITORING, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN PERKEBUNAN BIDANG PERIZINANb.PENYEDIAAN SARANA PERTANIAN/PERKEBUNAN KOMODITI KELAPA SAWIT 2.000 HAc.PEMELIHARAAN TANAMAN PERTANIAN/PERKEBUNAN KOMODITI SAGU 100 HAd.PEMELIHARAAN TANAMAN PERTANIAN/PERKEBUNAN KOMODITI KOPI 50 HAe.PENGADAAN BAHAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN 1.100 PIECE JERAT BABI KECAMATAN BANTAN, KECAMATAN SIAK KECILKECAMATAN RUPAT

  • PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN/ PERKEBUNAN KEGIATAN : a. DIVERSIFIKASI TANAMAN PERKEBUNAN KOPI SELUAS 200 HA DI KEC.BANTAN b. PENYUSUNAN RANCANGAN KEGIATAN DIVERSIFIKASI KOMODITI KOPI SELUAS 200 HA DI KEC. BANTAN c. PENGEMBANGAN SISTEM INFOMASI PASAR

  • KEMAJUAN PEKERJAAN : PERSIAPAN ADMINISTRASI DAN CPCL. RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN APBN 2011PROGRAM PENYEDAIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIANKEGIATAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LAHAN KONSERVASI LAHAN PERTANIAN 2. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA LOKASI KECAMATAN BANTANVOLUME 100 HEKTAR (2 KELOMPOKTANI)