bendahara pemerintah pph 222342ppn
DESCRIPTION
lawTRANSCRIPT
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
1/59
Aspek Perpajakan Dalam Penggunaan
Dana APBN/APBD
Bagi Bendahara
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying, 2014
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
2/59
AGENDA SOSIALISASI
PPh Pasal 23/26PAJAK
PENGHASILAN
PPh Pasal 21/26
PPh Pasal 4 Ayat (2)
PPh Pasal 22
PAJAK
PERTAMBAHAN
NILAI
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
3/59
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
4/59
Objek PenjelasanPPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &
sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak
atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan
pembelian barang
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPh Pasal 26 Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.
PPN dan PPnBM Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubunganpenyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak
Bea Materai Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)
BENDAHARA PEMERINTAH
MELAKSANAKAN KEWAJIBANPEMOTONGAN & PEMOTONGAN PAJAK PUSAT ATAS
DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD
WAJIB
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
5/59
5
PPh Pasal 22
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
6/59
DASAR HUKUM
Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 Sehubungan denganPembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di
Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 224/PMK.011/2012.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
7/59
DEFINISI DAN OBJEK PPh ps. 22
Impor Barang
Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan olehDJA, bendaharawan pemerintah pusat/daerah.
Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan olehBUMN/D yang dananya dari belanja negara/daerah.
Penjualan hasil produksi yang dilakukan oleh Pertaminadan badan usaha lainnya yang bergerak di bidang bahanbakar jenis Pertamax, Pertamax Super dan gas.
Dan lain-lain ditentukan dengan UU.
Pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barangdan
kegiatan dibidang imporatau kegiatan usaha dibidang lainnya.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
8/59
BUKAN OBJEK PPh PASAL 22 Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak
tidak terutang PPh. Dinyatakan dengan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh pasal 22. Impor Barang yang dibebaskan dari Bea Masuk.
Impor sementara jika akan di ekspor kembali.
Pembayaran untuk pembelian barang atas penggunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).
Pembayaran atas pembelian barang oleh bendahara pemerintah yang jumlahnyapaling banyak Rp.2.000.000 dan tdk merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.
Pembayaran oleh BUMN yang jumlahnya paling banyak Rp.10.000.000 atas
pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usahanya.
Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM, dan
benda pos.
Atas impor emas batangan yg akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan
emas untuk tujuan ekspor dinyatakan dengan SKB.
Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh KPN.
Re-impor barang-barang yg telah diekspor utk tujuan perbaikan, pengerjaan dan
pengujian.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
9/59
Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor barang;
Bendahara Pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pusat maupun daerah, berkenaan
dengan pembayaran atas pembelian barang;
Bendahara Pengeluaran berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang yang dilakukandengan mekanisme uang persediaan (UP);
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi
delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), berkenaan dengan pembayaran atas pembelian
barang kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);
PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.,
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya(Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Krakatau Steel (Persero); Bank-bank Badan Usaha
Milik Negara, berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk
keperluan kegiatan usahanya.
Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri kertas, industri baja,
industri otomotif, dan industri farmasi, atas penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam
negeri;
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan importir umumkendaraan bermotor, atas penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri;
Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas, atas penjualan bahan
bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas;
Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan,
dan perikanan, atas pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan industrinya
atau ekspornya.
PEMUNGUT PPh PASAL 22
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
10/59
TARIF PPh PASAL 22 Importir yang memiliki API (angka pengenal importir); tarif 2.5%
PPh pasal 22 = 2.5% x Nilai Impor
Importir yang tidak memiliki API, tarif 7.5%
PPh pasal 22 = 7.5% x Nilai Impor
Barang impor yang tidak dikuasai; tarif 7.5% dari harga jual lelang
PPh pasal 22 = 7.5% x Harga Jual Lelang
Atas pembelian barang yang dananya dari APBN/D; tarif 1.5%
PPh pasal 22 = 1.5% x Pembelian dalam negeri
Penebusan premium, solar, pertamax o/ SPBU swasta; tarif 0.3%
PPh pasal 22 = 0.3% x Penjualan
Penebusan premium, solar, pertamax o/ SPBU Pertamina; tarif 0.25%
PPh pasal 22 = 0.25% x Penjualan
Atas penjualan minyak tanah, gas LPG, pelumas; tarif 0.3%
PPh pasal 22 = 0.3% x PenjualanBUMN tertentu atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan
PPh pasal 22 = 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN;
Industri farmasi, atas penjualan semua jenis obat kepada distributor di dalam negeri
PPh pasal 22 = 0,3% dari DPP PPN;
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM),
dan importir umum kendaraan bermotorPPh pasal 22 = 0,45% dari DPP PPN.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
11/59
11
SAAT PEMUNGUTAN
TARIF1,5%
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG
PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN
ATAS
PENYERAHAN BARANG OLEH REKANAN
JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA
TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
12/59
12
BUKTI PEMUNGUTAN
WAJIB PAJAK REKANAN
KPP MELALUI KPPN
KPP SBG LAMPIRAN SPT
MASA BENDAHARA
KANTOR PENERIMA PEMBAYARAN
(BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO)
PEMUNGUT PPh PSL 22
LEMBAR KE-1
SSP
LEMBAR KE-2
LEMBAR KE-3
LEMBAR KE-4
LEMBAR KE-5
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
13/59
13
TATA CARA
PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN
DIPUNGUT PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN
DISETOR PADA HARI YANG SAMA
KE BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO
DIISI OLEH DAN ATAS NAMA REKANAN
PPh PASAL 22
SSP
DITANDATANGANI OLEH BENDAHARA
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
14/59
14
TATA CARA PELAPORAN
PELAPORAN
PPh PASAL 22
SPT MASAF.1.1.32.02
KE KPP/KP2KP
SELAMBAT-LAMBATNYA
14 HARI SETELAH
BULAN TAKWIM BERAKHIR
JIKA JATUH PADA HARI LIBUR
PADA HARI KERJA BERIKUTNYA
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
15/59
15
CONTOH PENGHITUNGAN
PPh PASAL 22
Drs. Delta, Bendahara Madrasah Negeri Depok membeli komputer Rp11.000.000, (harga yg tertulis di kuitansi) -.
Penghitungan PPh Pasal 22
Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka
Rp 11.000.000,- x 100/110 x 1,5% = Rp 150.000,-
*Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera di kuitansi tsb
dikalikan 100/110
Apabila rekanan tidak memiliki NPWP makaPPh pasal 22 terutang :
Rp 11.000.000,- x 100/110 x 1,5% x 200% =Rp300.000,-
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
16/59
16
PPh Pasal 23
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
17/59
PEMOTONG PPh PASAL 23
Badan Pemerintah.
Subjek Pajak Dalam Negeri.
Penyelenggara Kegiatan.
Badan Usaha Tetap (BUT)
Perwakilan Perusahaan Luar Negeri
Lainnya.
Orang Pribadi sebagai WP yang
ditunjuk oleh Kepala KPP.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
18/59
PEMOTONG PPh PASAL 23/26
18
BENDAHARA PEMERINTAH PUSAT
BENDAHARA PEMERINTAH DAERAH
BADAN
YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN
ATAS OBJEK PPh Pasal 23
Peraturan Menkeu No.244/PMK.03/2008
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
19/59
PENGHASILAN
YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN
19
PPh PASAL 23
HADIAH DAN PENGHARGAAN SEHUBUNGAN DENGAN
KEGIATAN SELAIN YANG TELAH DIPOTONG PPh. 21
SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN
PENGGUNAAN HARTA
IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN:
JASA TEKNIK;
JASA MANAJEMEN;
JASA KONSULTAN HUKUM,
JASA KONSULTAN PAJAK, JASA LAIN SELAIN JASA YG TELAH DIPOTONG PPh PSL 21
YANG BERASAL DARI MODAL :
DEVIDEN
BUNGA
ROYALTI
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
20/59
TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23
20
ORANG PRIBADI /
BADAN
YG DAPAT MENUNJUKKAN
SKB PEMOTONGANPPh PASAL 23/26
WAJIB PAJAK
YG MELAKSANAKAN
PROYEK PEMERINTAH YGDIDANAI HIBAH ATAU
PINJAMAN LN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
21/59
21
TIDAK DIKENAKAN
PEMOTONGAN PPh PASAL 23
A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK;B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA
USAHA DENGAN HAK OPSI;
C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN
TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI
PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN
BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA DGN SYARAT : 1) DIVIDEN BERASAL
DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN 2) BAGI PERSEROAN TERBATAS,BUMN/BUMDYG MENERIMA DIVIDEN, KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG
MEMBERIKAN DIVIDEN PALING RENDAH 25 PERSEN DARI JML MODAL YG
DISETOR;
D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN
KOMANDITER YG MODALNYA TDK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM,
PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI;F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YANG DIBAYARKAN KEPADA
ANGGOTANYA;
G. PENGHASILAN YANG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA
ATAS JASA KEUANGAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN
DAN/ATAU PEMBIAYAAN YANG DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
22/59
TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN
22
PPh PASAL 23
SEWA
DAN
JASA LAINNYA
TARIF15 %
DASAR PEMOTONGAN
HADIAH DAN
PENGHARGAAN,
DEVIDEN, BUNGA
DAN ROYALTI
TARIF2 %
JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA
TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI
JUMLAH BRUTO
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
23/59
JUMLAH BRUTO OBJEK PPh PASAL 23
23
JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMADAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK
DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADANPEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARAKEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUARNEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUKUSAHA TETAP.
TIDAK TERMASUK
1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBGIMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIATENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKANKONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTARPEMBAYARAN GAJI DSB);
2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS
DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN);2. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA
DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHANDARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS );
4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIANPEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEHPIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN
ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA
JasaCatering
&Jasa
Yg telahdikenakan
PPhbersifat
final(konstruksi)
kecuali
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
24/59
Objek Pemotongan PPh Pasal 23
No Objek Tarif DasarPenghitungan
Sifat Batas waktupenyetoran
Batas waktupelaporan
1 jasa teknik, jasa manajemen, jasa
Konstruksi, jasa konsultan
2% Jumlah Bruto* 10 bln
berikutnya
20 bln
berikutnya
1. Dividen, Bunga, Royalti, Hadiah 15% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
2. Sewa dan penghasilan lainsehubungan dengan penggunaanharta kecuali Sewa Tanah dan/atauBangunan
2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
3. Imbalan Jasa Lain
1. Jasa Penilai (appraisal) 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
2. Jasa Aktuaris 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
3. Jasa Akuntansi,pembukuan danatestasi laporan keuangan
2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
4. Jasa Perancanag (design) 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
5. Jasa pengeboran (drilling) dibidang penambangan migas,kecualiyg dilakukan BUT
2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
6. Jasa penunjang di bidangpenambangan Migas
2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
24
*tidak termasuk PPN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
25/59
No Objek Tarif DasarPenghitungan
Sifat Batas waktupenyetoran
Batas waktupelaporan
7. Jasa penambangan dan jasapenunjang di bidang penambanganselain migas
2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
8. Jasa penunjang di bidangpenerbangan dan bandar udara
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
9. Jasa penebangan hutan 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
10. Jasa pengelolaan limbah 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
11. Jasa penyediaan tenaga kerja(outsourcing service)
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
12. Jasa perantara atau keagenan 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
13. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yg di lakukanBursa Efek, KSEI dan KPEI
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
14. Jasa kostodian/penyimpanan/penitipan,kecuali yg dilakukan KSEI
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
15. Jasa pengisian suara (dubbing dan/atausulih suara
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
25*tidak termasuk PPN
Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
26/59
No Objek Tarif DasarPenghitungan
Sifat Batas waktupenyetoran
Batas waktupelaporan
16. Jasa mixing film 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
17. Jasa sehubungan dengan softwarekomputer, termasuk perawatan,pemeliharaan dan perbaikan
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
18. Jasa instalasi/pemasangan mesin,peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC,dan/atau TV Kabel, selain yg dilakukanoleh Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempunyaiizin dan/atau sertifikat sbg pengusahakonstruksi
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
19. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listriktelepon, air, gas, AC, dan/atau TVKabel, alat transportasi/kendaraandan/atau bangunan, selain yg dilakukanWajib Pajak yg ruang lingkupnya dibidang konstruksi dan mempunyaisertifikat sbg pengusaha konstruksi
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
20. Jasa maklon 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
21. Jasa penyelidikan dan keamanan 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
26*tidak termasuk PPN
Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
27/59
No Objek Tarif DasarPenghitungan
Sifat Batas waktupenyetoran
Batas waktupelaporan
22. Jasa penyelenggara kegiatan 2% Jumlah
Bruto*
10 bln
berikutnya
20 bln
berikutnya
23. Jasa pengepakan 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
24. Jasa penyediaan tempat dan/atauwaktu dalam media masa, media luarruang atau media lain untuk
penyampaian informasi
2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
25. Jasa pembasmi hama 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
26. Jasa kebersihan atau cleaning service 2% JumlahBruto*
10 blnberikutnya
20 blnberikutnya
27. Jasa katering atau tata boga 2% Jumlah
Bruto*
10 bln
berikutnya
20 bln
berikutnya
27
*tidak termasuk PPN
Objek Pemotongan PPh Pasal 23
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
28/59
TATA CARA PEMOTONGAN
PPh PASAL 23
28
BUKTI PEMOTONGAN
DILAKUKAN PADA SAAT MEMBAYARKAN
PENGHASILAN OLEH BENDAHARA & BADAN
F.1.1.33.06 atau
F.1.1.33.07
1
2
3
UNTUK REKANAN
LAMPIRAN SPT MASA PPhPASAL 23/26
ARSIP
BENDAHARA/BADAN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
29/59
TATA CARA PENYETORAN
PPh PASAL 23
29
JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM
BUKTI PEMOTONGANSELAMA SATU BULAN TAKWIM
DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU
KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN SSP
PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM
BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT
TERUTANGNYA PAJAK
APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR,
MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA
HARI KERJA BERIKUTNYA
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
30/59
TATA CARA PELAPORAN
PPh PASAL 23
30
MENGISI DGN LENGKAP DAN BENAR
SPT MASA PPh PSL 23/26 (F.1.1.32.03)
RANGKAP 2
* LEMBAR KE-3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/26
* DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/26
* LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN
LAMPIRAN
KE KPP/KP2KP
SELAMBAT-LAMBATNYA
20 HARI SETELAHBULAN TAKWIM BERAKHIR
JIKA JATUH PD
HARI LIBURPD HARI KERJA
BERIKUTNYA
CONTOH PENGHITUNGAN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
31/59
31
CONTOH PENGHITUNGAN
PPh PASAL 23
Contoh 1
Drs. Delta, Bendahara Madrasah Negeri Depok menggunakan jasa pemeliharaan
komputer Rp 11.000.000, (harga yg tertulis di kuitansi) -.
Penghitungan PPh Pasal 23Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka
Rp 11.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 200.000,-
*Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb
dikalikan 100/110
Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang :Rp11.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp400.000,-
Contoh 2
Drs. Yaumin, Bendahara Depdiknas menggunakan jasa biro Iklan untuk memasang Iklan
di Media massa dan elektronik dengan total pembayaran Rp 1.100.000.000, (harga yg
tertulis di kuitansi) -.
Penghitungan PPh Pasal 23Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka
Rp 1.100.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 20.000.000,-
*Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb
dikalikan 100/110
Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang :
Rp1.100.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp4.000.000,-
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
32/59
32
PPh Pasal 4 ayat (2)
OBJEK
PPh
PASAL 4 (2)
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
33/59
OBJEK PPh PASAL 4 (2)
Bungadepositodan tabungan-tabungan lainnya (20% x Bruto).
Penghasilan dr transaksi sahamdan sekuritaslain dibursa efek
(0.1%xBrutokecuali transaksi saham pendiri 0.6%xBruto)
Penghasilan dari pengalihan hartaberupa tanah dan atau
bangunan (5% x Bruto).
Penghasilan tertentu lainnya.
Diatur dengan Peraturan Pemerintah.
LAIN LAIN TARIF FINAL
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
34/59
LAIN-LAIN TARIF FINAL Penghasilan yg diterima Orang Pribadi/Badan dari transaksi penjualan
saham atau sekuritas lain di bursa efek: Untuk transaksi semua jenis saham = 0.1% x Bruto.
Untuk transaksi saham pendiri = 0.6% x Bruto.
Penghasilan bunga deposito, tabungan, giro, SBI, obligasi danpenghasilan bunga deposito dari simpanan di luar negeri = 20% x Bruto.
Penghasilan WP OP dari investor atas penyerahan bangunan dengankontrak BOT (Build, Operate and Transfer) = 5% x Bruto.
Penghasilan transaksi pengalihan hak atas tanah/bangunan= 5%xBruto. Penghasilan penyewaan tanah/bangunan = 10% x Bruto
Penghasilan yg diterima WP perusahaan pelayaran DN = 1.2% x Bruto.
Penghasilan yg diterima WP perusahaan pelayaran dan/ataupenerbangan luar negeri = 2.64% x Bruto.
Penghasilan perusahaan penerbangan dlm negeri berdasarkan perjanjiankontrak (charter) = 1.8% x Bruto(bersifat tidak final)
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
35/59
Pengadaan Jasa Konstruksi
Kegiatan Jasa Kontruksi meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
konstruksi diantaranya pembangunan gedung,
jalan, jembatan, dll.
Dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2) Final dengan tarif
sebagai berikut :
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
36/59
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI USAHA
MENENGAH ATAU
KUALIFIKASI BESAR
JASA
PELAKSANAAN
2% 4% 3% 4% 6%
YG TIDAK MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA KECIL
JASA
PERENCANAAN
& PENGAWASAN
YG TIDAK MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
Tarif PPh Final Jasa
KonstruksiJASA
PELAKSANAAN
JASA
PERENCANAAN
& PENGAWASAN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
37/59
BUKAN OBJEK PPh PASAL 4 (2)
Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesiaatau cabang bank luar negeri di Indonesia.
Bunga deposito dan tabungan serta SBI, sepanjang jumlah deposito dantabungan serta SBI tdk melebihi Rp 7.500.000,- bukan jumlah terpecah2.
Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima oleh danapensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan.
Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam rangka pemi-likanRS, RSS, kavling utk RS dan RSS, rumah susun sederhana utk dihuni.
Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yg diterima oleh bukan subjekpajak.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
38/59
Contoh 1 PPh Pasal 4 ayat (2) :
Instansi X (NPWP : 00.123.456.7-115.000) melakukan pengadaan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (pembangunan gedung) yang dilakukan oleh PT.Konstruksi (NPWP : 02.777.777.7-115.000) pengusaha yang memilikikualifikasi sebagai usaha kecil dengan nilai Jasa sebesar Rp 500.000.000(lima ratus juta rupiah) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 02 Juli 2011. Maka pajak
yang harus dipotong oleh Instansi X atas jasa tersebut adalah :Nilai Kontrak Rp 500.000.000PPN Rp 50.000.000Total tagihan dari rekanan (PT. Konstruksi) Rp
550.000.000
PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong :Tarif X Nilai Jasa : 2% X Rp 500.000.000 = Rp 10.000.000PPN dipungut : 10% X Rp 500.000.000 = Rp 50.000.000Total PPN dan PPh dipungut/dipotong = Rp 60.000.000Dibayar kepada rekanan (total tagihan dari rekanan total PPN dan PPh
dipungut/dipotong) : Rp 550.000.000 - Rp 60.000.000 = Rp
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
39/59
Contoh 2 PPh Pasal 4 ayat (2) :
Instansi Y menyewa gedung untuk tempat belajar siswa kepadaPulan (NPWP : 07.777.777.7-115.000), selama 2 bulan dengan hargasewa sebesar Rp 4.000.000 pada tanggal 07 Juli 2013.
Maka pajak yang harus dipotong oleh Instansi Y atas jasa tersebutadalah :PPh Pasal 4 ayat (2) = Tarif X Harga Sewa= 10% X 4.000.000 = Rp 400.000
Dibayar kepada Pulan (Harga sewa
PPhdipotong) : Rp 4.000.000 - Rp 400.000 = Rp 3.600.000.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
40/59
40
PPN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
41/59
PENGERTIAN
41
PAJAK
PERTAMBAHANNILAI (PPN)
PAJAK YG DIKENAKAN
ATAS KONSUMSIBARANG DAN JASA
PAJAK PENJUALAN
ATAS BARANG MEWAH(PPn BM)
PAJAK YG DIKENAKAN
ATAS KONSUMSI BARANG
YG BERDSRKAN KMKTERGOLONG BRG MEWAH
WILAYAH RI YG DI DALAMNYA
BERLAKU PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN
DI DALAM
DAERAH PABEAN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
42/59
SYARAT PEMUNGUTAN PPN:
ADANYA PENYERAHAN DI DALAM
DAERAH PABEAN;
YANG DISERAHKAN BARANG KENA
PAJAK / JASA KENA PAJAK;
YANG MENYERAHKAN ADALAHPENGUSAHA KENA PAJAK.
42
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
43/59
43
BARANG KENA PAJAK
(BKP)
BARANG
BERWUJUDBARANG
TIDAK BERWUJUD
SIFAT/HUKUMNYA
YANG DIKENAKAN
PPN
BARANGBERGERAK
BARANG
TIDAK BERGERAK
JASA KENA PAJAK
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
44/59
44
JASA KENA PAJAK
(JKP)
JASA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN
BARANG KARENA PESANAN/PERMINTAAN
DGN BAHAN DAN ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN
SETIAP KEGIATAN PELAYANANBERDASARKAN
SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM
YANG MENYEBABKAN
BARANG/FASILITAS/KEMUDAHAN/HAK,TERSEDIA UTK DIPAKAI
TERMASUK
DIKENAKAN PPN
PENGUSAHA KENA PAJAK
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
45/59
45
PENGUSAHA KENA PAJAK
(PKP)
- MENGHASILKAN BARANG;- MENGIMPOR BARANG;
- MENGEKSPOR BARANG;
- MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;
- MEMANFAATKAN BRG TDK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN;
- MELAKUKAN USAHA JASA; ATAU
- MEMANFAATKAN JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN YG MELAKUKAN
PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP YG DIKENAKAN PPN;
ORANG PRIBADI/
BADAN DALAM BENTUK APAPUN
DALAM LINGKUNGAN
PERUSAHAAN ATAU PEKERJAANNYA
TIDAK TERMASUK
PENGUSAHA KECIL
PENGUSAHA KECIL YG MEMILIH
UTK DIKUKUHKAN MENJADI PKP.
KECUALI
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
46/59
PERHATIAN !!!
Untuk memudahkan pengadministrasian penyetoran danpelaporan pajak, dianjurkan kepada bendaharawan untukbekerja sama/berbelanja HANYA dengan rekanan yang telahmemiliki NPWP DAN telah dikukuhkan sebagai PengusahaKena Pajak (PKP).
Mintalah Faktur Pajak dari rekanan yang telah dikukuhkansebagai PKP setiap melakukan transaksi pembelian barang.Rekanan Non PKP tidak boleh menerbitkan Faktur Pajak.
Faktur Pajak dibuat/diterbitkan oleh rekanan, bukan olehbendaharawan. Setiap rekanan yang telah memiliki NPWPBELUM TENTUberhak menerbitkan Faktur Pajak . Pastikanrekanan tersebut telah dikukuhkan sebagai PKP.
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
47/59
Setiap rekanan/WP yang menerbitkan/membuat Faktur
Pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP, diancampidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling
lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak dalam faktur pajak dan paling banyak 6
(enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak.
(Pasal 39A huruf b UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009).
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
48/59
48
PENGUSAHA KECILPMK No. 197/PMK.03/2013
Berlaku Mulai 1 Januari 2014
PENGUSAHA YG DLM LINGKUNGAN
PERUSAHAAN/PEKERJAANNYA MELAKUKAN
PEREDARAN BRUTO
TDK LEBIH DARI
Rp 4,8 MILYAR SETAHUN
PENYERAHAN BKP DAN ATAU JKP
Catatan :
Apabila sampai dengan suatu Masa Pajak dalam satu tahun bukuperedaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000,- maka pengusahaini memenuhi syarat sebagai PKP sehingga wajib melaporkanusahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP selambat-lambatnya
pada akhir bulan berikutnya.
S G
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
49/59
49
DASAR PENGENAAN PAJAK
HARGA JUAL
HARGA
PENGGANTI
NILAI IMPOR
NILAI EKSPOR
NILAI LAIN
YG DITETAPKAN
MENKEU
SEBAGAI
DASAR
PENGHITUNGAN
PPN
YANG
TERUTANG
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
50/59
50
PEMUNGUT PPN(Sejak 1 Januari 2004)
KMK No. 563/KMK.03/2003
BENDAHARAPEMERINTAH
PUSAT/DAERAH
BENDAHARA
KPPN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
51/59
OBJEK PEMUNGUTAN PPn BM
51
PENYERAHAN
BKP YANG BERDASARKAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGANTERGOLONG SEBAGAI BARANG MEWAH
PABRIKAN
OLEH
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
52/59
TARIF PPN DAN PPn BM
52
PPN PPn BM
10 % 10, 20 30, 40 50, 200
DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAPAT DIUBAH
5%
TARIF
10%
15% 200%
SERENDAH-
RENDAHNYA
SETINGGI-
TINGINYA
EKSPOR
PPN 0 %
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
53/59
SAAT DAN DASAR
PEMUNGUTAN PPN DAN PPn BM
53
SAAT PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA
KEPADA PKP REKANAN
PEMUNGUTANPPN DAN PPn BM
PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA
TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM
DASAR PEMUNGUTAN
CONTOH
TIDAK TERUTANG PPn BM TERUTANG PPn BM 20%
PPN YG DIPUNGUT
10/110
YG DIPUNGUT
PPN 10/130
PPn BM 20/130
DASAR PEMUNGUTAN
TATA CARA PEMUNGUTAN
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
54/59
TATA CARA PEMUNGUTAN
REKANAN MENYAMPAIKAN
TAGIHAN KEPADA BENDAHARA
SSP FAKTUR PAJAK
1
2
3
BENDAHARA
ARSIP PKP REKANANKPP
DIISI OLEH DAN
ATAS NAMA
REKANAN
DITANDATANGI
OLEH
BENDAHARAWANDICAP OLEH BENDAHARA
DISETOR TGL ..... DAN
DITANDATANGANI BENDAHARA
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
55/59
TATA CARA PENYETORAN
55
SELAMBAT-LAMBATNYA
TGL 7 BULAN TAKWIM
BERIKUTNYA SETELAH
MASA PAJAK BERAKHIR
DLM HAL TGL 7
BERTEPATAN DGN HARI LIBUR,
MAKA PENYETORAN DILAKUKAN
PD HARI KERJA BERIKUTNYA
BANK PERSEPSI/
KANTOR POS DAN GIRO
DISETOR
SSP1
2
34
5
PKP REKANAN
KPP MELALUI BANK/POS
LAMPIRAN SPT MASA PPNBANK PERSEPSI/POS & GIRO
ARSIP BENDAHARA
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
56/59
TATA CARA PELAPORAN
56
PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT
OLEH BENDAHARA
LAPORAN
PEMUNGUTAN
PPN/PPn BM
1
2
3
KPP DGN DILAMPIRI
FP LEMBAR KE-3ATASAN BENDAHARA)*
ARSIP BENDAHARA*)
*) DLM HAL PEMUNGUT PPN/PPn BM
ADALAH BENDAHARAPEMERINTAH
PUSAT, LEMBAR KE-2 ADALAH
ARSIP BENDAHARA
SELAMBAT-LAMBATNYA
AKHIR BULAN BERIKUTNYA SETELAH
MASA PAJAK BERAKHIR
DALAM HAL AKHIR BULAN BERIKUTNYA
SETELAH MASA PAJAK BERAKHIRJATUH
PADA HARI LIBUR PELAPORAN
DILAKUKAN PADA HARI KERJA
BERIKUTNYA
DLM HAL BANK PEMERINTAH ATAU BANK PEMBANGUNAN DAERAH BERTINDAK SBG KASIR
DARI BENDAHARAWAN PEMERINTAH (MIS: PROYEK INPRES), MAKA FAKTUR PAJAK DAN
SSP DITERUSKAN KE BANK YBS MELALUI BENDAHARA. YG DIWAJIBKAN UTK MEMUNGUT
DAN MELAPOR ADALAH BANK YBS
PEMBAYARAN YANG
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
57/59
57
PEMBAYARAN YANGTIDAK DIPUNGUT PPN
OLEH
TDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM
DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH
BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH
PERTAMINA
ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN
PENERBANGAN
UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK
DIPUNGUT
DALAM HAL
PEMBAYARAN
ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU
DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN
UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS
PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
58/59
PEMBAYARAN YANG TIDAK MELEBIHI JUMLAH Rp 1.000.000,00 DAN
MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPECAH-PECAH
YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPN/PPn BM
58
HARGA JUAL Rp 800.000,00
PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00
PPn BM=20 % X Rp 800.000 Rp 160.000,00
HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 1.040.000,00
HARGA JUAL Rp 800.000,00
PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00
PPn BM= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00
HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 960.000,00
CONTOH
Rp 1.040.000,- > Rp 1.000.000,-DIPUNGUT
PPN/PPn BM
Rp 960.000,- Rp 1.000.000,-TIDAK DIPUNGUT
PPN/PPn BM
PPN/PPn BM TERUTANG
DISETOR SENDIRI
OLEH PKP
DIPUNGUT PPN/PPn BM :
- PENYERAHAN OLEH BKN PKP
- DENGAN PO/SPK
B
A
-
5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN
59/59
Cintailah Negeri denganMembayar Pajak .....