belum diketahuinya gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan penderita hipertensi dalam

41
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan. b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internship dokter umum Indonesia. 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang cara mencapai tekanan darah terkontrol pada penyakit hipertensi. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber,Kota Cilegon, Banten. dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi. 1

Upload: sukahsc

Post on 24-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi dalam

TRANSCRIPT

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi

penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan.

b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program

internship dokter umum Indonesia.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang cara

mencapai tekanan darah terkontrol pada penyakit hipertensi.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi UPTD Puskesmas Kecamatan

Cibeber,Kota Cilegon, Banten. dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan

khususnya penyakit hipertensi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di posbindu – posbindu yang berada diwilayah kerja

puskesmas cibeber dan pojok penyakit tidak menular puskesmas kecamatan cibeber.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti menggunakan analisa univariat.

1

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

B. Sikap (Attitude)

D. Praktek atau Tindakan (Practice)

E. Konsep Hipertensi

2

3

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori tersebut diatas maka peneliti mengadopsinya dalam membuat

kerangka konsep penelitian sebagai berikut.

B. Definisi Operasional

No VariabelDefinisi

OperasionalAlat Ukur

Cara ukur Hasil UkurSkala Ukur

1 Pengetahuan Aspek yang diketahui dan mampu diingat oleh responden tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

Kuesioner Wawancara Baik, jika responden dapat menjawab ≥ mean (kode 1).Kurang, jika responden tidak bisa mejawab < mean (kode 0).

Ordinal

4

Upaya penderita hipertensi dalam mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi:

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Tindakan

No VariabelDefinisi

OperasionalAlat Ukur

Cara ukur Hasil UkurSkala Ukur

2 Sikap Segala pandangan atau pendapat responden yang berkaitan dengan upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

Kuesioner Wawancara Positif, jika responden dapat menjawab ≥ mean (kode 1).Negatif, jika responden tidak bisa mejawab < mean (kode 0).

Ordinal

3 Tindakan Upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

Kuesioner Wawancara Baik, jika responden melakukan upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi ≥ mean (kode 1).Kurang, jika responden tidak melakukan upaya dalam mencegah kekambuhan penyakit hipertensi < mean (kode 0).

Ordinal

5

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan

pengetahuan, sikap dan tindakan penderita hipertensi upaya mencegah tidak

terkontrolnya tekanan darah di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan

Cibeber, kota cilegon Tahun 2013. Penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi terhadap variabel yang diteliti yaiu variabel pengetahuan, variabel sikap dan

variabel tindakan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di posbindu – posbindu dan pojok PTM di wilayah

kerja Puskesmas kecamatan Cibeber

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan tanggal 1 Februari sampai 28 Februari 2013.

6

C. Etika Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian responden akan menandatangani format persetujuan

sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum peneliti

menyerahkan kuesioner untuk dilakukan wawancara.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,

2002:79). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam penelitian ini

adalah semua penderita hipertensi yang datang berobat ke posbindu atau pojok PTM

yang terdapat di wilayah kerja kecamatan Cibeber selama bulan Februari 2013 yang

berjumlah 88 penderita.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti, apabila subjeknya kurang

dari 100 maka lebih baik diambil semua hingga sampel penelitian menggunakan

seluruh populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 88 penderita (total populasi).

(Arikunto, 2003:112).

7

F. Tehnik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Tehnik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti dengan

menggunakan teknik wawancara.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tertulis tentang

pengetahuan, sikap dan tindakan penderita hipertensi upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi.

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

a. Pengolahan Data (editing)

Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat

di proses lebih lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga

jika terjadi kesalahan maka upaya perbaikan dapat segera dilaksanakan.

b. Pengkodean (Coding)

Usaha mengklarifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya,

menjadi bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.

c. Pemasukan Data (Entry)

Memasukan data ke dalam perangkat komputer sesuai dengan kriteria.

8

d. Pembersihan Data (Cleaning data)

Data yang telah di masukan kedalam komputer diperiksa kembali untuk

mengkoreksi kemungkinan kesalahan. (Hastono, 2001).

2. Tehnik Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan

terhadap setiap variabel dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan,

variabel sikap dan variabel tindakan.

Hasil penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi jawaban

benar/salah dari responden untuk setiap item pertanyaan dijumlahkan kemudian

dibagi dengan seluruh responden dikali 100% hasilnya berupa persentase.

Rumus yang digunakan

X P = x 100

N

Keterangan :

P : Persentase

X : Jumlah soal

N : Jumlah Responden

9

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran

Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya

Mencapai Tekanan Darah Terkontrol. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

A. Gambaran Umum Wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber

1. Latar belakang

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan paling terdepan di masyarakat.

Pada era globalisasi sekarang ini dibutuhakan suatu paradigma yang berbeda dalam

memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dengan kondisi Masyarakat

yang semakin maju, maka dibutuhkan pelayanan kesehatan berorientasi pada

promotif dan preventif.

Puskesmas Cibeber merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah di Kecamatan

Cibeber, yang membina 6 Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Cibeber Kota

Cilegon.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah Daerah, Puskesmas Cibeber berupaya

melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat secara maksimal,

10

sesuai program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Dimana dalam acuan

tugas pokok puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap

masyarakat, Puskesmas Cibeber berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat

yang berada di wilayah kerja Puskesmas.

Dengan segala keterbatasan, Puskesmas Cibeber berupaya membawa masyarakat di

wilayahnya untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, guna mendukung tercapainya

Kota Cilegon Sehat

Pada era desentralisasi ini, keberhasilan seluruh program yang akan dilaksanakan

bergantung pada keseriusan Pemerintah Daerah dalam membiayai dan masyarakat

selaku obyek, untuk ikut berperan dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Dukungan lainnya yang cukup penting adalah dari lintas sektoral dan pihak swasta.

Maka diharapkan sinergi yang dihasilkan akan mampu membawa Kota Cilegon Sehat

Tahun 2010 menjadi kenyataan.

2. Geografi, Topografi dan Klimatologi

Puskesmas Cibeber terletak di Komplek PCI Blok D no. 52 Kelurahan Cibeber

Kecamatan Cibeber, yang merupakan daerah perbatasan kota Cilegon dan kabupaten

Serang. dengan luas wilayah + 21,49 km, Kecamatan Cibeber mempunyai batas-

batas, sbb:

Sebelah Utara : Kecamatan Jombang

Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak (Kabupaten Serang)

Sebelah Barat : Kabupaten Cilegon

11

Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu (Kabupaten Serang)

B. Demografi Kecamatan Cibeber

Keadaan Demografi Kecamatan Cibeber dijabarkan melalui table sebagai berikut :

Tabel.1

Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah KK Miskin Menurut Desa

No Desa

Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Jumlah KK

Miskin

Jumlah

RT / RW

Jumlah Posyandu

1 Cibeber 12.494 4.449 241 8/45 12

2 Kedaleman 7.273 1.537 404 6/25 5

3 Karang Asem 6.778 1.600 300 6/10 6

4 Kali Timbang 5.260 1.360 701 4/8 5

5 Bulakan 3.808 923 583 4/14 8

6 Cikerai 2.812 654 136 3/10 8

Jumlah 38.425 10.523 2.365 31/112 44

Sumber : Data Kecamatan Cibeber Tahun 2010

C. Hasil Penelitian

12

a. Gambaran Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten,

Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.

Pengetahuan penderita hipertensi tentang upaya mencegah tidak terkontrol tekanan

darah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil tahu penderita hipertensi

melalui panca indera dengan titik potong (cut of point) mean 7,8 diperoleh hasil

sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut

Tabel 2Distribusi frekuensi responden menurut Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam

Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013

No Pengetahuan Jumlah Persentase

1

2

Baik

Kurang baik

34

54

38,64%

61,36%

Jumlah 88 100%

Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden

berpengetahuan baik sejumlah 34 responden (38,64%) sisanya berpengetahuan

kurang sejumlah 54 responden (61,36%).

b. Gambaran Sikap di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber,

Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya Mencapai Tekanan

Darah Terkontrol.

13

Sikap penderita hipertensi dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol

penyakit hipertensi adalah segala pandangan atau pendapat penderita hipertensi yang

berkaitan dengan upaya dalam mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada

penyakit hipertensi dengan titik potong (cut if point) mean 7,5 diperoleh hasil

sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3Distribusi frekuensi responden menurut sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya

Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013

No Sikap Jumlah Persentase

1

2

Positif

Negatif

34

54

38,64%

61,36%

Jumlah 88 100%

Tabel menunjukan bahwa penderita hipertensi yang memiliki sikap positif

dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi

sejumlah 34 responden (38,36%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap

negatif sejumlah 54 responden (61,36%).

c. Gambaran tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Tidak

terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan

Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013.

14

Tindakan penderita hipertensi dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit

hipertensi adalah usaha-usaha yang telah dilakukan penderita hipertensi untuk

mencegah tekanan darah tidak terkontrol penyakit hipertensi dengan titik potong (cut

of point) mean 6,03 diperoleh hasil sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.

Tabel 4.Distribusi frekuensi responden menurut tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Tidak terkontrolnya tekanan darah di wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013

No Tindakan Jumlah Persentase

1

2

Melakukan

Tidak melakukan

32

56

36,36%

63,64%

Jumlah 88 100%

Dari tabel 4 diatas diketahui bahwa responden yang baik upayanya dalam

mencegah tidak terkontrolnya tekanan pada penyakit hipertensi berjumlah 32

responden (36,36%) dan responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan

kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 56 responden (63,64%).

BAB VI

PEMBAHASAN

15

A. Gambaran Pengetahuan Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah

Kekambuhan Penyakit Hipertensi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang berpengetahuan baik

sejumlah 34 responden (38,64%) sisanya berpengetahuan kurang sejumlah 54

responden (61,36%). Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar penderita hipertensi

belum mempunyai pengetahuan baik dan mengerti tentang upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi. Sebagian penderita tidak mengetahui bahwa

memeriksakan tekanan darah secara teratur dan menjaga pola makan yang baik akan

sangat membantu mengontrol tekanan darah pada penyakit hipertensi, namun masih

ada 34 responden yang berpengetahuan cukup baik, kurangnya pengetahuan

responden ini dapat disebabkan beberapa faktor antara lain: rendahnya tingkat

pendidikan responden yang pada umumnya hanya tamatan sekolah dasar, kurangnya

keaktifan responden dalam mengikuti penyuluhan kesehatan yang diadakan oleh

petugas kesehatan setempat dan ada beberapa responden yang sudah berusia lanjut

(diatas 50 tahun) dimana kemampuan responden dalam menerima informasi

kesehatan agak kurang.

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar berpengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga

16

Pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya suatu tindakan karena dari pengalaman dan penelitian yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan.

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2002) peningkatan

pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan perubahan variabel perilaku.

Pengetahuan dapat diperoleh dari tingkat pendidikan seseorang realitas cara berfikir

dan ruang lingkup jangkauan berfikirnya semakin luas.

B. Gambaran Sikap Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah Tekanan

darah Tidak Terkontrol pada Penyakit Hipertensi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden hipertensi yang memiliki

sikap positif dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 34

responden (38,64%) dan penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif dalam

upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 54 responden (61,36%).

Hal ini menununjukan bahwa sikap responden masih negatif meskipun masih ada 34

responden yang mempunyai sikap positif. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa

faktor antara lain:

Pengetahuan yang kurang tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit

hipertensi, kurangnya kesadaran atau kemauan responden untuk berprilaku hidup

sehat dan ada juga beberapa responden yang mengambil sikap positif dikarenakan

kondisi mereka pada saat itu misalnya responden yang kurang pengetahuan tentang

upaya mencegah tidak terkontrolnya tekanan darah pada penyakit hipertensi tetapi

17

karena mereka takut penyakit hipertensi akan menimbulkan dampak yang lebih buruk

lagi bagi kesehatanya maka responden juga mengambil sikap yang positif.

Menurut Notoatmodjo (2003) sikap merupakan salah satu domain perilaku

kesehatan yang dapat diartikan sebagai suatu reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup suatu stimulus/objek. Sedangkan menurut Newcomb (Notoatmodjo, 2003)

sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksana motif tertentu sikap belum otomatis terwujud dalam bentuk praktek (overt

behavior) untuk terwujud suatu sikap agar menjadi perbuatan nyata (praktek)

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain

fasilitas dan dukungan keluarga.

C. Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi Tentang Upaya Mencegah

Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit Hipertensi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden yang baik upayanya dalam

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 32 responden (36,36%) dan

responden yang kurang baik dalam upaya pencegahan tidak terkontrolnya tekanan

darah penyakit hipertensi berjumlah 56 responden (63,64%). Hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar responden masih kurang baik upayanya dalam mencegah

tekanan darah tidak terkontrol pada penyakit hipertensi. Hal ini bisa disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain : ada tidaknya kemauan dari responden untuk

sembuh/mengontrol kesehatanya, kurangnya kesadaran dari responden akan

pentingnya upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi dan sulitnya

meluangkan waktu untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dan mengikuti

18

penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan serta kurangnya

dukungan keluarga dalam memotivasi responden untuk melakukan usaha dalam

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi, kurangnya perhatian keluarga atau orang-

orang terdekat dari responden akan berpengaruh besar dalam keinginanya untuk

sembuh.

Menurut Notoatmodjo (2003) tindakan merupakan aplikasi dari sikap seseorang

individu yang juga tidak terlepas dari pengetahuan individu itu sendiri. Sikap

membuat seseorang positif terhadap nilai-nilai kesehatan tetapi tidak selalu terwujud

dalam suatu tindakan nyata, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara lain

tergantung pada situasi saat itu, mengacu kepada pengalaman seseorang dan juga

orang lain serta dipengaruhi juga oleh nilai-nilai yang ada di masyarakat tersebut.

Selain itu perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain

lingkungan, sarana kesehatan dan perilaku petugas kesehatan.

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

19

Dari data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah diperoleh Gambaran

Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Tahun 2013. dalam Upaya

Mencapai Tekanan Darah Terkontrol sebagai berikut:

1. Pengetahuan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi kurang baik sejumlah 54 responden (61,36%) sisanya

berpengetahuan baik sejumlah 34 responden (38,64%).

2. Sikap penderita hipertensi yang memiliki sikap negatif dalam upaya

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi sejumlah 54 responden (61,36%)

dan positif sejumlah 34 responden (38,64%).

3. Tindakan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan penyakit

hipertensi baik sejumlah 32 responden (36,36%) dan responden yang kurang

baik dalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah 56

responden (63,64%).

B. Saran

1. Untuk Masyarakat

20

Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan terjadinya penyakit

hipertensi dengan mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas

kesehatan terdekat agar dapat terhindar penyakit hipertensi secara dini.

2. Untuk Petugas Kesehatan

Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat lebih meningkatkan sosialisasi tentang

penyakit tekanan darah tinggi dan memberikan penyuluhan tentang upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi secara dini dan tindakan apa saja yang harus

dilakukan jika tekanan darah meningkat serta menjelaskan pentingnya memeriksakan

tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat.

3. Untuk Penderita Hipertensi

Agar lebih rajin dalam memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan

terdekat atau rumah sakit serta mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan

untuk mencegah kekambuhan penyakit hipertensi serta dapat termotivasi untuk

menghindari hal-hal yang dapat menambah penyakit hipertensi menjadi lebih parah

lagi misalnya menghindari makanan yang mengandung lemak seperti gorengan,

daging kambing, santan, mengurangi konsumsi garam dapur, minuman yang

mengandung kafein, alcohol, merokok, malas berolahraga, serta menjauhi stress.

DAFTAR PUSTAKA

Arora. 20085 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta : Bhauana Ilmu Populer.

Bustan. 2000

21

Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

Gunawan Lany. 2000Hipertensi Tekanan darah tinggi. Yogjakarta : Kanisus

Hidayat, Aziz Alimul. 2007Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :Salemba Medika

Kompas Cyber Media. 2007. http/www depkes. Go.id/index, diakses 09-03-2009 pukul 08.50 WIB

Laporan Dinas Kesehatan Kota Cilegon. 2012

Laporan UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber 2012.

Macnair, Trisha. 2001.Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga

Mansjoer, Arif, dkk. 2001Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius: FKUI Notoatmodjo, Soekidjo. 1993. Ilmu Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan edisi pertama. Yogjakarta : Andi Offset

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Suddarth & Brunner. 2002. Keterampilan Medikal Bedah vol. 2. Jakarta : EGC

Sarwono Warpadzi, Soeparman,dkk. 2006.Ilmu Penyakit Dalam jilid VI. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI.

Wolf Harf Peter. 2006.Hipertensi. Jakarta : Buana Ilmu Populer

http://one.indoskripsi.com, diakses tanggal 01 April 2009 pukul 11.23 WIB

22

LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

23

Alamat :

Sebagai responden penelitian

Nama :

NIM :

Judul : Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi

Dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit Hipertensi

Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon,Tahun 2013.

Menyatakan tidak keberatan dan bersedia untuk menjadi responden dalam

penelitian yang dilakukan oleh tersebut diatas, saya bersedia berperan dalam

penelitian ini dan menandatangani lembar persetujuan sebagai responden peneliti.

Peneliti Responden

( ) ( )

KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi

Dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit

Hipertensi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cibeber,

Kota Cilegon, Banten,Tahun 2013

24

A. Identitas

Petunjuk pengisian

Isilah data berikut ini dengan benar

a. Tanggal pengisian kuesioner :

b. Nama :

c. Umur :

d. Pendidikan :

e. Alamat :

B. Aspek pertanyaan pengetahuan

Petunjuk pengisian :

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi tanda

(x) pada huruf pilihan tersebut!.

1. Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah tinggi

Benar (1) Salah (0)

2. Penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darah ke

pelayanan kesehatan yang terdekat

Benar (1) Salah (0)

3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah

tekanan darah tinggi

Benar (1) Salah (0)

4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah

meningkat.

Benar (1) Salah (0)

5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah

tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur.

25

Benar (1) Salah (0)

6. Merokok dan minuman alcohol merupakan penyebab timbulnya kekambuhan

penyakit tekanan darah tinggi

Benar (1) Salah (0)

7. Menjauhkan diri dari stress salah satu cara untuk mencegah tekanan darah

tinggi

Benar (1) Salah (0)

8. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang penting untuk memotivasi

penderita hipertensi dalam menjalankan perubahan gaya hidupnya.

Benar (1) Salah (0)

9. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan

adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi

Benar (1) Salah (0)

10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi risiko terjadinya

penyakit hipertensi

Benar (1) Salah (0)

C. Aspek Sikap

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!

Keterangan “

S : Setuju TS : Tidak Setuju

No Pertanyaan S TS

1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa berat dalam jangka

waktu yang lama sebaiknya memeriksakan diri ke pelayanan

26

2

3

4

5

6

7

8

9

10

kesehatan terdekat.

Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah

secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan.

Kurang istirahat dan banyak beban pikian dapat

menyebabkan tekanan darah meningkat.

Penderita tekanan darah tinggi boleh melakukan olahraga

ringan seperti jogging, bersepeda dan berenang.

Konsumsi garam tidak perlu dihindari bagi penderita

hipertensi.

Mengurangi makanan yang mengandung lemak seperti

gorengan, dan makanan yang bersantan perlu dilakukan oleh

penderita hipertensi.

Jika istirahat cukup tetapi masih pusing, teruskan saja minum

obat anti hipertensi tidak perlu ke puskesmas.

Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi

risiko tekanan darah tinggi.

Mengkonsumsi makanan seperti daging kambing dapat

meningkatkan tekanan darah tinggi.

Dukungan keluarga sangat penting perananya dalam

keberhasilan penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya

D. Aspek Pernyataan Tindakan

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda!

Keterangan :

Melakukan

Tidak melakukan

No Pernyataan Melakukan Tidak melakukan

1 Saya selalu mengontrol tekanan darah setiap

27

2

3

4

5

6

7

8

9

10

bulanya.Saya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging merah, gorengan, jeroan.Saya mengkonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran segar setiap hari. Saya selalu minum obat anti hipertensi secara teratur jika tekanan darah tinggi.Saya selalu meluangkan waktu untuk istirahat walaupun pekerjaan menumpuk.Saya berolahraga secara teratur untuk mengontrol tekanan darah.Saya tidak mengkonsumsi minum minuma keras seperti anggur, pigur dan bir bila sedang mempunyai masalah yang berat ataupun tidak mempunyai masalah.Saya mengurangi kebiasaan merokok dan konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi untuk menghindari kekambuhan tekanan darah tinggi. Saya mengusahakan mengadakan rekreasi setelah mengerjakan pekerjaan yang berat.Saya akan mengontrol emosi saya jika sedang marah/banyak pikiran.

KUNCI JAWABAN

A. Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Benar 6. Benar 2. Benar 7. Benar 3. Benar 8. Benar 4. Benar 9. Benar 5. Benar 10. Benar

28

B. Sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Setuju 2. Setuju 3. Setuju 4. Setuju 5. Tidak Setuju 6. Setuju 7. Tidak Setuju 8. Setuju 9. Setuju 10. Setuju

C. Tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi 1. Melakukan 2. Melakukan 3. Melakukan 4. Melakukan 5. Melakukan 6. Melakukan 7. Melakukan 8. Melakukan 9. Melakukan 10. Melakukan

LEMBAR PENGESAHAN

Cilegon, 08 Maret 2013

Kepala Puskesmas UPTD Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon

29

dr. H Elli Sugiana

NIP.198007252009021002

30