bells palsy
DESCRIPTION
Bells PalsyTRANSCRIPT
STATUS MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF / REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP SEMARANG
BELL’S PALSY
DISUSUN OLEH :
Febrina Ernawati 22010112210160
Hilda Fauzia Akmal 22010112210163
Indri Maharani 22010112210166
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF / REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
1
LEMBAR PENGESAHAN
BELL’S PALSY
DISUSUN OLEH :
Febrina Ernawati 22010112210160
Hilda Fauzia Akmal 22010112210163
Indri Maharani 22010112210166
Telah disetujui oleh:
Dokter Penanggung Jawab Pasien Dokter pembimbing
( dr. Dwi Budi W. ) ( dr. Indriana )
Koordinator Coass
( dr. Isnawan )
2
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. KF
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kawin/tidak : Kawin
Pekerjaan : Guru SD
Alamat : Jl. Sanggung Raya II, Jatingaleh, Candisari, Semarang
Nomor CM : C125513
DAFTAR MASALAH
No. MASALAH AKTIF TANGGAL No. MASALAH
PASIF
TANGGAL
1.
2.
Merot ke kiri 5
Lidah depan
hambar 5
12 April 2013
12 April 2013
3.
4.
5.
6.
Mata nrocos5
Hemiparesis N VII
dextra perifer5
Bell’s Palsy
Hipertensi stage II
12 April 2013
12 April 2013
12 April 2013
12 April 2013
II. SUBYEKTIF
ANAMNESIS
1. Keluhan utama : Wajah merot ke kiri
2. Lokasi : Wajah sebelah kanan
3. Onset : ± 2 hari yang lalu
3
4. Kualitas : Wajah merot ke kiri, saat berkumur air keluar dari sudut mulut
sebelah kanan
5. Kuantitas : ADL mandiri
6. Kronologi :
±2 hari yang lalu saat bangun tidur tiba-tiba Os mengeluh wajah tampak merot ke kiri, saat
berkumur Os juga merasakan air keluar dari sudut mulut kanan. Alis mata kanan tidak
dapat diangkat, mata kanan tidak dapat menutup sempurna. Lidah depan terasa hambar,
telinga gembrebeg/ telinga berdenging disangkal, sering keluar air mata dari mata
kanan.Demam (-), nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), riwayat trauma (-). Akhir-akhir ini
pasien kecapean kurang istirahat dan sering kesentor kipas angin.
7. Gejala penyerta : alis mata kanan tidak dapat diangkat, mata kanan tidak dapat
menutup sempurna, lidah depan hambar, sering keluar air mata dari mata kanan.
8. Faktor memperberat : dingin, terkena angin lama
9. Faktor memperingan : -
10. Riwayat Penyakit Dahulu : - Riwayat hipertensi (+) rutin minum obat
- Riwayat diabetes mellitus (-)
- Riwayat penyakit jantung disangkal
- Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
- Riwayat trauma disangkal.
11. Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
12. Riwayat Sosial Ekonomi : pasien merupakan seorang guru SD. Os tinggal dengan
suami, kedua anaknya sudah mandiri. Pembiayaan pengobatan
ditanggung ASKES. Kesan sosial ekonomi cukup.
III. OBYEKTIF
1. STATUS PRAESEN
Kesadaran : kompos mentis, GCS : E4M6V5
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 84 x/memit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,50 C
4
Kepala : mesosefal
Leher : sikap lurus, pergerakan bebas ke segala arah, kaku kuduk (-)
Dada : simetris saat statis maupun dinamis
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V, 2cm medial linea mid clavicula
sinistra
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I – II regular, bising (-), Gallop (-).
Perut :
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-).
Alat Kelamin : Perempuan, dalam batas normal
2. STATUS PSIKIKUS
Cara Berfikir : realistik
Perasaan hati : euthymik
Ingatan : cukup
Kecerdasan : cukup
3. Status Neurologis
A. Kepala
Bentuk : mesosefal
Simetri : (+)
Nyeri tekan : (-)
Pulsasi : (-)
B. Leher
Sikap : tegak
Pergerakan : bebas ke segala arah
Kaku kuduk : (-)
5
C. Saraf otak
N I ( OLFAKTORIUS ) Kanan Kiri
Subjektif + +
Objektif dengan bahan + +
N II (OPTICUS) Kanan Kiri
Tajam Penglihatan > 3/60 > 3/60
Lapangan Penglihatan sama dengan pemeriksa
Melihat warna + N + N
Fundus Oculi tidak dilakukan
N III (OCCULOMOTORIUS) Kanan Kiri
Sela mata 1,5 cm 1,5 cm
Pergerakan bulbus Bebas Bebas
Strabismus - -
Nistagmus - -
Eksoptalmus - -
Pupil diameter 2,5 mm 2,5 mm
Bentuk Bulat, isokor Bulat, isokor
Refleks terhadap sinar + +
Refleks terhadap konvergensi + +
Refleks terhadap konsensual + +
Melihat kembar - -
N IV (TROCHLEARIS) Kanan Kiri
Pergerakan mata : + +
(kebawah-kedalam)
Sikap bulbus : sentral sentral
Melihat kembar : - -
N V (TRIGEMINUS) Kanan Kiri
Membuka mulut : + +
Mengunyah : + +
Menggigit : + +
6
Refleks Kornea : + +
Sensibiltas muka : + +
Nervus VI (ABDUCENS) Kanan Kiri
Pergerakan mata ke lateral : + +
Sikap bulbus : sentral sentral
Melihat kembar : - -
N VII (FACIALIS) Kanan Kiri
Menutup mata : + +
Memperlihatkan Gigi : - +
Bersiul : - +
Mengerutkan dahi : - +
Perasaan lidah 2/3 bagian depan : tidak dilakukan
N VIII (OCTAVUS) Kanan Kiri
Detik arloji : + +
Suara Berisik : + +
Test Rinne : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Test Weber : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Test Swabach : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N IX (GLOSSOPHARYNGEUS) Kanan Kiri
Perasaan lidah 1/3 belakang : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Pharynx : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N X (Vagus)
Arcus Pharynx : simetris, uvula di tengah
Bicara : disfoni (-)
Menelan : disfagia (-)
Nadi : Reguler, isi dan tegangan cukup
7
Okulokardiak : Tidak dilakukan
N XI (Accesorius) Kanan Kiri
Mengangkat bahu : + +
Memalingkan kepala : + +
N XII (Hypoglossus)
Pergerakan lidah : deviasi (-)
Tremor lidah : (-)
Artikulasi : disartria (-)
D. Badan dan Anggota Gerak
1. Badan
Respirasi : thoracoabdominal
Duduk : tegak
Bentuk columna vertebralis : simetris dalam batas normal
Pergerakan columna vertebralis : bebas ke segala arah
Refleks Kanan Kiri
Refleks kulit perut atas + +
Refleks kulit perut tengah + +
Refleks kulit perut bawah + +
Refleks Cremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Kanan Kiri
8
2. Anggota gerak atas (lengan)
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan + +
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotonus normotonus
Trofi Eutrofi eutrofi
Refleks Kanan Kiri
Refleks biseps + +
Refleks triceps + +
Refleks radius + +
Refleks ulna + +
Refleks Hoffman - -
Refleks Tromner - -
Sensibilitas Kanan Kiri
Sensibilitas taktil + +
Perasaan nyeri + +
Perasaan suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi dua titik + +
Perasaan lokalis + +
Perasaan getar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. Anggota gerak bawah (tungkai)
Motorik Kanan Kiri9
Sensibilitas taktil + +
Perasaan nyeri + +
Perasaan suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi dua titik + +
Perasaan lokalis + +
Perasaan getar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pergerakan + +
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus Normotonus normotonus
Trofi Eutrofi eutrofi
Refleks Kanan Kiri
Refleks Patella + +
Refleks Acchiles + +
Refleks Babinski - -
Refleks Chaddock - -
Refleks Schaefer - -
Refleks Oppenheim - -
Refleks Gordon - -
Refleks Gonda - .
Refleks Bing - -
Refleks Mendel Bechtrew - -
Refleks Rossolimo - -
Klonus paha - -
Klonus kaki - -
Test Laseque Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Test Kernig Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas Kanan Kiri
Sensibilitas taktil + +
Perasaan nyeri + +
Perasaan suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diskriminasi dua titik + +
Perasaan lokalis + +
Perasaan getar Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10
E. Koordinasi, GAIT, Keseimbangan
Cara berjalan : tidak dilakukan
Test Romberg : tidak dilakukan
Diadokokinesis : tidak dilakukan
Dismetri : tidak dilakukan
F. Gerakan-gerakan Abnormal
Tremor : -
Athetose : -
Myocloni : -
Chorea : -
G. Alat Vegetatif
Miksi : dalam batas normal
Defekasi : dalam batas normal
Ereksi : tidak dilakukan
H. Test Tambahan
Test Nafziger : Tidak dilakukan
Test Valsava : Tidak dilakukan
UGO FISCH SCORE
1. Istirahat 20 x 30% = 6
2. Mengerutkan dahi 10 x 30% = 3
3. Menutup mata 30 x 70% = 21
4. Tersenyum 30 x 30% = 9
5. Bersiul 10 x 30% = 3 +
42
IV. RINGKASAN
Seorang wanita 51 tahun datang ke poliklinik RM RSDK dengan keluhan wajah merot ke kiri
sejak ±2 hari yang lalu saat bangun tidur. Saat berkumur Os juga merasakan air keluar dari
11
sudut mulut kanan. Alis mata kanan tidak dapat diangkat, mata kanan tidak dapat menutup
sempurna. Lidah depan terasa hambar, sering keluar air mata dari mata kanan.
Pemeriksaan Fisik:
GCS : E4M6V5
Keadaan umum : Compos mentis
Tek darah : 170/100 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,50 C
Pernafasan : Thoracoabdominal
Kepala : mesocephal
Leher : pembesaran nnll (-), kaku kuduk (-)
N.Kranialis : parese N VII dextra perifer
Motorik Superior Inferior
Gerakan : + / + + / +
Kekuatan : 5-5-5/ 5-5-5 5-5-5/ 5-5-5
Tonus : N/ N N / N
Trofi : E / E E / E
Refleks fisiologis : + / + + / +
Refleks patologis : - / - - / -
Klonus paha : -
Klonus kaki : -
Sensibilitas : + / + + / +
Vegetatatif : dalam batas normal
V. DIAGNOSIS
1. Diagnosis klinik : Bell’s palsy
Diagnosis topik : N VII dextra perifer
Diagnosis etiologik: idiopatik
2. Hipertensi Stage II
3. Problem rehabilitasi medik
Impairment : Parese N VII dextra perifer
Disability : -
Handicap : -
12
VI. INITIAL PLANS
I. Dx : O : -
S : -
Tx :
Methyl prednisolon 4 x 16 mg
Ranitidin 2 x 150 mg
Rehabilitasi Medik
FT : infra red regio wajah kanan program 2x seminggu setelah 4x evaluasi, setelah 2
minggu dilanjutkan program electric stimulation.
OP : mirror exercise program 2x seminggu setelah 4x evaluasi
HP: - latihan vokal
- Latihan meniup, minum dari sedotan
- Y plester
- Massage wajah.
Mx : Perbaikan otot-otot wajah dan lidah
Ex : - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
diderita dan terapi yang akan diberikan.
- Memotivasi pasien untuk mengikuti program rehabilitasi medik secara
teratur dan sesuai jadwal.
- Mememotivasi pasien untuk teratur melakukan program terapi di
rumah.
II. Hipertensi stage II
IP Dx : S: -
O: -
Rx: Amlodipine 1 x 10 mg
Mx: TTV
13
Ex: - menjelaskan pada pasien mengenai penyakit dan penatalaksanaan yang akan
diberikan
- Menjelaskan pada pasien untuk mengurangi makanan yang asin ( diet rendah
garam)
14